|
|
Baris 571: |
Baris 571: |
| | | |
| =<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB II'''</div>= | | =<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB II'''</div>= |
− |
| |
| <div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''LANDASAN TEORI'''</div> | | <div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''LANDASAN TEORI'''</div> |
| | | |
| ==Teori Umum== | | ==Teori Umum== |
− |
| |
| ===Konsep Dasar Sistem=== | | ===Konsep Dasar Sistem=== |
− | ====Definisi Sistem==== | + | ===Konsep Dasar Informasi=== |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo, suatu sistem terdiri atas objek – objek atau unsur – unsur atau komponen – komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur – unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu.</p></div> Tata Sutabri (2012:17)<ref name="Sutabri,Tata">Sutabri,Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi Offset.</ref>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Menurut Jogiyanto Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen, dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan prosedur – prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sistem (system) dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen, dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan prosedur – prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.</p></div>
| + | |
− | Jogiyanto (2010:34)<ref name="Jogiyanto,HM">Jogiyanto,HM. 2010. Analisa dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta:Andi Offset
| + | |
− | </ref>,
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Menurut Yakub (2012:1) <ref name="Yakub">Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.</ref>, bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.</p>
| + | |
− | Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem adalah kumpulan bagian – bagian prosedur atau komponen sub sistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai tujuan”.
| + | |
− | </p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ===Karakterisitik Sistem===
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Model umum sebuah sistem adalah input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sistem – sistem tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">Komponen Sistem (System Component) <p style="line-height: 2">Komponen – komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">Batas Sistem (Boundary) <p style="line-height: 2">Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">Lingkungan Luar Sistem (Environment) <p style="line-height: 2">Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
| + | |
− | Penghubung Sistem <p style="line-height: 2">Penghubung sistem (interface), merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber – sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
| + | |
− | Masukan Sistem<p style="line-height: 2">Masukan sistem (input), yaitu energi yang di masukan ke dalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang di masukan agar sistem tersebut beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">Keluaran sistem <p style="line-height: 2">Hasil dari inputan yang telah dimanipulasi menjadi bentuk yang berbeda. Output merupakan atau tujuan akhir dari sistem. </p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
| + | |
− | Pengolahan Sistem<p style="line-height: 2">Pengolahan sistem (process), yaitu sistem dapat mempunyai bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan bahan baku atau bahan – bahan yang lainnya menjadi berupa barang jadi.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
| + | |
− | Keluaran Sistem<p style="line-height: 2">Keluaran sistem (output), yaitu hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dari sistem dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Keluaran dapat berupa tampilan layar di monitor yaitu dalam bentuk laporan, grafik, table, dan keluaran yang lainnya adalah hasil cetakan laporan ke media kertas. </p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
| + | |
− | Sasaran Sistem <p style="line-height: 2">Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran sistem (objective). Jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan, maka operasi sistem tidak akan berguna. Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya.</p>
| + | |
− | </ol>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | ===Klasifikasi Sistem===
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Mustakini (2009:53) <ref name="Mustakini, Jogiyanto Hartono">Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta: Andi Offset.</ref>,suatu sistem dapat diklasifikasikan :</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> <p style="line-height: 2">Sistem abstrak (abstrack system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran – pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang terlihat secara fisik, misalnya seperti sistem akuntansi, sistem transportasi, sistem computer, sistem produksi, dan lain – lainnya.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> <p style="line-height: 2">Sistem alami (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alami adalah sistem yang keberadaanya terjadi secara alami atau natural tanpa adanya campur tangan manusia, misalnya sistem tata surya, sistem rotasi bumi. Sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia, misalnya dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> <p style="line-height: 2">Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu adalah sistem yang bergerak atau beroprasi dengan cara yang dapat diperkirakan secara tepat, dan dapat mengetahui interaksi yang terjadi pada setiap bagian – bagiannya, contohnya sistem komputer. Sistem tidak tentu adalah sistem yang tidak dapat memperkirakan hasil akhirnya atau kondisi masa depannya secara tepat karena memliki unsure probabilitas (kemungkinan atau tidak tentu), contohnya sistem persediaan barang, sistem pemilihan presiden.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> <p style="line-height: 2">Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya sistem terbuka mempunyai prilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi computer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian – bagian atau subsistem – subsitem yang disatukan dan dirancang untuk mendapatkan suatu tujuan.</p>
| + | |
− | </ol>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | ==Konsep Dasar Data== | + | |
− | ===Definisi Data===
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Data adalah suatu bahan mentah yang kelak dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu yang lebih bermakna. Data inilah yang nantinya akan disimpan dalam database.</p></div>
| + | |
− | Kadir (2009:3) <ref name="Kadir,Abdul">Kadir,Abdul. 2009. Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan Database MySQL. Yogyakarta: Andi Offset.</ref>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''2. Klasifikasi Data'''</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri, Tata (2012 : 3)<ref name="Sutabri, Tata"> Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi Offset.</ref>, data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''A. Klasifikasi data menurut jenis data''' </p></div>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Data Hitung (Enumeration / Counting Data)<p style="line-height: 2"> Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. </p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">Data Ukur (Measurement Data)<p style="line-height: 2">Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.</p>
| + | |
− | </ol>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''B. Klasifikasi menurut sifat data'''</p></div>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Data Kuantitatif (Quantitative Data)<p style="line-height: 2"> Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.</p>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Data Kualitatif (Qualitative Data)<p style="line-height: 2">Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat tertentu.</p>
| + | |
− | </ol>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''C. Klasifikasi menurut sumber data'''</p></div>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Data Internal (Internal Data)<p style="line-height: 2">Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Data Eksternal (External Data)<p style="line-height: 2">Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu :</p></ol>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Data Eksternal Primer (Primary External Data)<p style="line-height: 2">Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Data Eksternal Sekunder (Secondary External Data)<p style="line-height: 2">Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.</p></ol>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''3. Pengolahan Data'''</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik atau buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan – kegiatan penyimpanan data dan penggunaan data. </p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri, Tata (2012 : 6)<ref name="Sutabri, Tata">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi Offset.</ref>, pengolahan data dapat diuraikan seperti di bawah ini, yaitu :</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''A. Penyimpanan Data (Data Storage)''' </p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan file. File dapat berbentuk ma, ordner, disket, tape, harddisk, dan lain sebagainya. Sebelum disimpan, suatu data diberi kode menurut jenis kepentingannya. Peraturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah mencarinya. Pengkodean memegang peranan penting. Kode yang salah akan mengakibatkan data yang masuk ke dalam file juga salah yang selanjutnya akan mengakibatkan kesulitan dalam mencari data tersebut apabila diperlukan. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain / sejenis mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha.</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Sistem yang umumnya dalam penyimpanan data (filing) ialah berdasarkan lembaga, perorangan, produksi, atau lain – lainnya, tergantung dari sifat organisasi yang bersangkutan. Kadang – kadang dijumpai kesulitan apabila menghadapi suatu data dalam bentuk surat, misalnya yang menyangkut ketiga klasifikasi tadi. Metode yang terbaik adalah referensi silang (cross refernce) antara file yang satu dengan file yang lain. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu : </p>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">File Induk (Master File)<p style="line-height: 2">File induk ini berisi data – data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.</p>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">File Transaksi (Detail File)<p style="line-height: 2">File transaksi berisi data – data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Pemeliharaan file (file maintenance) juga meliputi peremajaan data (data updating), yaitu menambah catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan, dan lain sebagainya. Misalnya, dalam hubungan file kepegawaian, sudah tentu sebuah organisasi akan menambah pegawainya. Ini berarti ada tambahan data baru mengenai pegawai. Sementara itu, ada pula pegawai yang pensiun atau berhenti bekerja sehingga putus hubungan degan organisasi. Dengan demikian, data mengenai pegawai yang bersangkutan akan dikeluarkan dari file tersebut. Tidak jarang pula harus dilakukan perubahan terhadap data seorang pegawai, misalnya kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, menikah, pindah alamat, dan lain sebagainya.
| + | |
− | </p></ol>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''B. Penanganan Data (Data Handling)'''</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti : pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance).</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Pemilihan (sorting) dalam rangka kegiatan penanganan data mencakup peraturan ke dalam suatu urutan yang teratur, misalnya daftar pegawai menurut pangkatnya, dari pangkat yang tertinggi sampai yang terendah atau daftar pelanggan dengan menyusun namanya menurut abjad dan lain sebagainya. Peringkasan merupakan kegiatan lain dalam penanganan data. ini mencakup keterangan pilihan, misalnya daftar pegawai yang telah mengabdikan dirinya kepada organisasi atau perusahaan lebih dari 10 tahun atau daftar pelanggan yang memesan beberapa hasil produksi sekaligus.
| + | |
− | </p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi. Kegiatan ini meliputi komplikasi tabel – tabel, statistik, ramalan mengenai perkembangan, dan lain sebagainya. Tujuan manipulasi ini adalah menyajikan informasi yang memadai mengenai apa yang terjadi pada waktu yang lampau guna menunjang manajemen, terutama membantu menyelidiki alternatif kegiatan mendatang.</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Jadi hasil pengolahan data merupakan data untuk disimpan bagi penggunaan di waktu yang akan datang, yakni informasi yang akan disampaikan kepada yang memerlukan atau mengambil keputusan mengenai suatu hal.
| + | |
− | </p></li>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''4. Definisi Informasi'''</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat. Menurut Pratama, I Putu Agus Eka (2014 : 9)<ref name="Pratama, I Putu Agus Eka">Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi Offset.</ref></p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Maimunah dkk<ref name="Maimunah dkk">Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. “Desain Aplikasi E-Learning sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. Journal CCIT Vol-4 N0.3 – Mei 2011. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.</ref>, dalam jurnal CCIT (2011:57) “informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.
| + | |
− | Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah suatu data yang diolah menjadi sebuah bentuk data yang lebih berarti dan bermanfaat bagi penerimanya.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''5. Nilai Informasi'''</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutarman (2012:14)<ref name="Sutarman">Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta : Bumi Aksara.</ref>, Nilai dari informasi ditentukan oleh 5 (lima) hal yaitu:</p></div>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> <p style="line-height: 2">Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> <p style="line-height: 2">Untuk mendapatkan pengalaman.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> <p style="line-height: 2">Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> <p style="line-height: 2">Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seseorang manajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> <p style="line-height: 2">Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.</p></ol>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
| ===Konsep Dasar Sistem Informasi=== | | ===Konsep Dasar Sistem Informasi=== |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Sistem Informasi'''</p></div>
| + | ===Konsep Dasar Teknologi Informasi=== |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat. </p> Pratama, I Putu Agus Eka <ref name="Pratama, I Putu Agus Eka">Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. Sistem Informasi Dan Implementasinya. Bandung : Informatika Bandung.</ref>(2014 : 10)</div>
| + | ===Konsep Dasar Data=== |
− | | + | ===Konsep Dasar Database=== |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | ===Konsep Dasar Unified Modeling Language=== |
− | <p style="line-height: 2">Menurut Taufiq (2013 : 17)<ref name="Taufiq">Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.</ref>, “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub – sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat bernama komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.</p></div>
| + | ===Konsep Dasar Elisitasi=== |
− | | + | ===Konsep Dasar Analisa Sistem=== |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan data, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan”.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''2. Komponen Sistem Informasi'''</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Pratama, I Putu Agus Eka<ref name="Pratama, I Putu Agus Eka">Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. Sistem Informasi Dan Implementasinya. Bandung : Informatika Bandung.</ref>(2014 : 14) disebutkan mengenai adanya beberapa komponen – komponen di dalam sebuah sistem informasi. Komponen – komponen yang terdapat di dalam semua jenis sistem informasi mencakup tujuh poin. Berikut ketujuh komponen tersebut :</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">A. Input (Masukan)</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Komponen input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna. Inputan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa sumber.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">B. Output (Keluaran)</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Komponen output ini berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi. Informasi yang disajikan ini merupakan hasil dari pengolahan data yang telah di inputkan sebelumnya.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">C. Software (Perangkat Lunak)</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan di dalam sistem informasi. Komponen perangkat lunak mencakup sistem operasi, aplikasi, dan driver.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">D. Hardware (Perangkat Keras)</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Komponen hardware (perangkat keras) mencakup semua perangkat keras komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem informasi, baik di komputer server maupun di komputer client.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">E. Database (Basis Data)</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Komponen basis data ini berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi ke dalam satu atau beberapa tabel.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">F. Kontrol dan Prosedur</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Komponen kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada di dalam sistem informasi. Komponen prosedur mencakup semua prosedur dan aturan yang harus dilakukan dan wajib ditaati bersama, guna mencapai tujuan yang diinginkan.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">G. Teknologi dan Jaringan Komputer</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan prosedur, input, dan output, sehingga sistem dapat berjalan dan terkendali dengan baik. Komponen jaringan komputer berperan di dalam menghubungkan sistem informasi dengan sebanyak mungkin pengguna, baik melalui kabel jaringan (wired) maupun tanpa kabel (wireless).
| + | |
− | <div align="center"><img width="250" height="250" style="margin:0px" src="https://plus.google.com/u/0/photos/photo/114548543677724902209/6382650810903247522?icm=false"/></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">'''3. Klasifikasi Sistem Informasi'''</div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing – masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing – masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut: Sutabri,Tata (2012 : 37)<ref name="Sutabri, Tata">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi Offset.</ref></div>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | A. Sistem informasi berdasarkan level organisasi</div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional, dan level manajerial.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">B. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi, dan sistem informasi perhotelan.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">C. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran, dan sistem informasi sumber daya manusia.</p></li>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''4. Tujuan Sistem Informasi'''</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri, Tata (2012 : 47)<ref name="Sutabri, Tata">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi Offset.</ref>, “Tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi berupa pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, produk kertas, dan multimedia”.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Yuliastrie (2013 : 28)<ref name="Yuliastrie">Yuliastrie, Nenden Dewi, Junaidi, Khana Tiara. 2013. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan.</ref>, Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu :</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">A. Integrasi sistem</p>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menghubungkan sistem individu atau kelompok ;</p>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pengolektifan data dan penyambungan secara otomatis ;</p>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.</p></ol>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">B. Efisiensi pengelolaan</p>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data ;</p>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik informasi ;</p>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penggunaan dan pengambilan informasi.</p></ol>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">C. Dukungan keputusan untuk manajemen</p>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhan ;</p>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Akuisisi informasi eksternal melalui jaringan komunikasi ;</p>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ekstraksi dan informasi internal yang terpadu.</p></li>
| + | |
− | </ol>
| + | |
− | | + | |
− | ===Analisis Sistem===
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''1. Definisi Analisa Sistem''' </p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Rosa A.S, dkk (2014:18)<ref name="Rosa, A.S. dan M. Shalahuddin">Rosa, A.S. dan M. Shalahuddin. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung : Informatika Bandung.</ref>“Kegiatan analisa sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru. Hal tersebut terlihat sederhana, namun sebenarnya tidak. Banyak hambatan yang akan ditemui dalam proses tersebut”.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''2. Langkah – Langkah Analisa Sistem''' </p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Taufiq (2013 : 159)<ref name="Taufiq, Rohmat">Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.</ref>untuk melakukan analisa sistem agar hasil analisa dapat maksimal maka langkah – langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem menurut Whitten L.Jeffery dalam Taufiq (2013 : 159)<ref name="Taufiq, Rohmat">Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.</ref>adalah sebagai berikut :</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">A. Definisi Lingkup</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), komunikasi (comminication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">B. Analisis Masalah</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “apakah masalah – masalah tersebut layak untuk dipecahkan” dan “apakah sistem yang baru layak untuk dibangun”. Dalam metodologi lain, langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah – langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan.</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">C. Analisis Persyaratan</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternatif, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pertanyaan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem”. Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sistem yang baru.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">D. Desain Logic</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tidak semua proyek mencakup pengembangan model driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model – model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antar muka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mengesahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">E. Analisa Kebutuhan</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk alternatif – alternatif berbasis komputer dapat di implementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah untuk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut, dan merekomendasikan sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun, serta diimplementasikan.</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hampir selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''3. Tahap – Tahap Analisa Sistem''' </p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT (2011 : 322)<ref name="Henderi, Maimunah, Randy Andrian">Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. “Desain Aplikasi E-Learning sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. Journal CCIT Vol-4 N0.3 – Mei 2011.</ref>“Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”. Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Murad (2013 : 51)<ref name="Murad. Dina. Fitria">Murad. Dina. Fitria. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.</ref>, tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak – banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode – metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri, Tata (2012 : 220)<ref name="Sutabri, Tata">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi Offset.</ref>, proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Adapun tujuan utama dari tahap analisis sistem ini adalah sebagai berikut :</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">A. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi – fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan ;</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">B. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya ;</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">C. Mengevaluasi sistem – sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya ;</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">D. Merumuskan tujuan – tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru ;</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">E. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Selama tahap analisis sistem, system analyst terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah – langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut :</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">A. Mengumumkan Penelitian Sistem</p><p style="line-height: 2">Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru, manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula – mula ditunjukan pada kekhawatiran pegawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">B. Mengorganisasikan Tim Proyek</p><p style="line-height: 2">Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem yang dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif dari pada hanya pasif.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">C. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi</p><p style="line-height: 2">Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survei.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">D. Mengidentifikasikan Kriteria Kinerja Sistem</p><p style="line-height: 2">Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">E. Menyiapkan Usulan Rancangan</p><p style="line-height: 2">Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">F. Menyetujui atau Menolak Rancangan Proyek</p><p style="line-height: 2">Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.</p></li>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''4. Object Oriented Analysis (OOA)''' </p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Object oriented analysis (OOA) merupakan metode analisis yang memeriksa requirements, yaitu syarat atau keperluan yang harus dipenuhi oleh sistem dari sudut pandang kelas – kelas dan objek – objek yang ditemui dalam ruang lingkup permasalahan. OOA mempelajari permasalahan dengan menspesifikasi atau mengobservasi permasalahan tersebut dengan menggunakan metode berorientasi objek. Biasanya analisa sistem dimulai dengan adanya dokumen permintaan yang diperoleh dari semua pihak yang berkepentingan. Analisa ini sebaiknya dilakukan oleh orang – orang yang benar – benar memahami implementasi sistem yang berbasis atau berorientasi objek, karena tanpa pemahaman itu maka sistem yang dihasilkan bisa jadi tidak realistis jika diimplementasikan dengan berbasis objek.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | ===Konsep Dasar Perancangan Sistem=== | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''1. Definisi Perancangan Sistem''' </p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Al-Jufri (2011 : 141)<ref name="Al-Jufri, Hamid">Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta : PT Smart Grafika.</ref>, “Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.”</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Verzello / John Reuter II dalam Darmawan (2013 : 227)<ref name="Darmawan, Deni">Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.</ref>, “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, yaitu pendefinisian dari kebutuhan – kebutuhan fungsional serta persiapan untuk rancang bangun implementasi, yakni menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi / berjalan.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''2. Tujuan Perancangan Sistem''' </p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2013 : 228)<ref name="Darmawan, Deni">Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.</ref>, Tahap Perancangan atau Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">A. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem ;</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">B. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli – ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri, Tata (2012 : 225)<ref name="Sutabri, Tata">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi Offset.</ref>, tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan secara rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">A. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing – masing bentuk informasi yang akan dihasilkan ;</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">B. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan ;</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">C. Penyusun perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan ;</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">D. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengidentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek – aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama ;</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">E. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi yang bersangkutan. </p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''3. Tahap – Tahap Rancangan Sistem''' </p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Al-Jufri (2011 : 141)<ref name="Al-Jufri, Hamid">Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta : PT Smart Grafika.</ref>, tahap – tahap rancangan sistem yaitu :</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">A. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinci</p><p style="line-height: 2">Analis bekerja sama dengan user dan mendokumentasikan rancangan sistem yang baru dengan alat- alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat – alat dokumentasi yang populer yaitu :</p>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.0in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Kamus data (Data dictionary) ;</p>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.0in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Flowchart ;</p>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.0in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Model hubungan objek ;</p>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.0in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Spesifikasi kelas.</p></ol>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">B. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem</p><p style="line-height: 2">Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">C. Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem</p><p style="line-height: 2">Analis bekerja sama dengan manajer mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala – kendala yang ada.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">D. Memilih Konfigurasi Terbaik</p><p style="line-height: 2">Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. Bila manajer menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS (Management Information System).</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">E. Menyiapkan Usulan Penerapan</p><p style="line-height: 2">Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas – tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, serta biaya yang harus dikeluarkan.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">F. Menyetujui Atau Menolak Penerapan Sistem</p><p style="line-height: 2">Keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biaya, maka penerapan akan disetujui.</p></li>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''4. SDLC (System Development Life Cycle)''' </p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2011 : 24)<ref name="Rosa, A.S. dan M. Shalahuddin">Rosa, A.S. dan M. Shalahuddin. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung : Informatika Bandung.</ref>, menyatakan bahwa SDLC atau Sistem Development Life cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah satu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem – sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan Best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik).</p>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Maksud dari Rosa adalah bahwa sebuah perangkat lunak bias saja mengalami siklus hidup tergantung dari proses pengembangannya mulai dari ide dasar hingga saat lahirnya perangkat lunak itu sendiri.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''A. Tahapan SDLC'''</p><p style="line-height: 2">Tahapan-tahapan SDLC secara global adalah sebagai berikut :</p>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Inisiasi (initiation)</p><p style="line-height: 2">Tahap ini biasanya ditandai dengan pembuatan proposal proyek perangkat lunak.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Pengembangan Konsep Sistem (System Concept Development)</p><p style="line-height: 2">Mendefinisikan lingkup konsep termasuk dokumen lingkup sistem, analisis manfaat biaya, manajemen rencana, dan pembelajaran kemudahan sistem.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Perencanaan (planning)</p><p style="line-height: 2">Mengembangkan rencana manajemen proyek dan dokumen perencanaan lainnya. Menyediakan dasar untuk mendapatkan sumber daya (Resources) yang dibutuhkan untuk memperoleh solusi.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Analisis Kebutuhan (requirements analysis)</p><p style="line-height: 2">Menganalisa kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user) dan mengembangkan kebutuhan user.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Desain (design)</p><p style="line-height: 2">Mentransformasikan kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang sudah lengkap dapat memenuhi fungsi-fungsi yang di butuhkan.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Pengembangan (Development)</p><p style="line-height: 2">Mengonversi desain ke sistem informasi yang lengkap termasuk bagaimana memperoleh dan melakukan instalasi lingkungan sistem yang dibutuhkan; membuat basis data dan mempersiapkan prosedur kasus pengujian; mempersiapkan berkas atau Ike pengujian, pengodean, pengompilasian, memperbaiki dan membersihkan program; peninjnauan pengujian.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Integrasi dan Pengujian (integration and test)</p><p style="line-height: 2">Mendemonstrasikan sistem perangkat lunak bahwa telah memenuhi kebutuhan yang di spesifikasikan pada dokumen kebutuhan fungsional. Dengan diarahkan oleh staf penjamin kualitas (quality assurance) dan user. Menghasilkan laporan analisis pengujian.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Implementasi (implementation)</p><p style="line-height: 2">Termasuk pada persiapan implementasi, implementasi perangkat lunak pada lingkungan produksi dan menjalankan resolusi dari permasalahan yang teridentifikasi dari fase integrasi dan pengujian.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Operasi dan Pemeliharaan (operations and maintenance)</p><p style="line-height: 2">Mendeskripsikan pekerjaan untuk mengoperasikan pekerjaan dan memelihara sistem informasi pada lingkungan produksi, termasuk implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Disposisi (disposition)</p><p style="line-height: 2">Mendeskripsikan aktivitas akhir dari pengembangan sistem dan membangun data yang sebenarnya sesuai dengan aktivitas user.</p></li> </ol>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''B. Model SDLC'''</p><p style="line-height: 2">SDLC memiliki beberapa model dalam penerapan tahan prosesnya. Antara lain:</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1. Waterfall</p><p style="line-height: 2">Model SDLC air terjun sering juga disebut model sekuensial linier atau alur hidup klasik. Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung.</p>
| + | |
− | <div align="center"><img width="750" height="150" style="margin:0px" src="https://plus.google.com/u/0/photos/114548543677724902209/album/6382652151162612497/6382652149796823714?authkey=CJDT8fy9r46n4wE"/> </div>
| + | |
− | <li style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Gambar 2.2 Model Waterfall</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2. Prototype</p><p style="line-height: 2">Model Prototype (prototyping model) dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan dibuat. Lalu dibuatlah program prototipe agar pelanggan lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Program prototipe biasanya merupakan program yang belum jadi. Program ini biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkat lunak sehingga tamak seperti seperangkat lunak yang sudah jadi. Program prototipe ini dievaluasi oleh pelanggan atau usir sampai ditemukan spesifikasi yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau user.</p>
| + | |
− | <div align="center"><img width="750" height="150" style="margin:0px" src="https://plus.google.com/u/0/photos/114548543677724902209/album/6382652151162612497/6382652151922729570?authkey=CJDT8fy9r46n4wE"/></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Gambar 2.3 Model Prototype</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">3. Rapid Application Development</p><p style="line-height: 2">Rapid Application Development (RAD) adalah model proses pengembangan perangkat lunak bersifat inkremental terutama untuk waktu pengerjaan yang pendek. Model RAD adalah adaptasi dari model air terjun versi kecepatan tinggi dengan menggunakan model air terjun untuk pengembangan setiap komponen perangkat lunak.</p>
| + | |
− | <div align="center"><img width="750" height="150" style="margin:0px" src="https://plus.google.com/u/0/photos/114548543677724902209/album/6382652151162612497/6382652149203715218?authkey=CJDT8fy9r46n4wE"/></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Gambar 2.4 Model RAD</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">4. Iteratif</p><p style="line-height: 2">Model iteratif mengombinasikan proses-proses pada model air terjun dan iteratif pada model prototipe. Model inkremental akan menghasilkan versi-versi perangkat lunak yang sudah mengalami penambahan fungsi untuk setiap pertambahannya.</p>
| + | |
− | <div align="center"><img width="750" height="150" style="margin:0px" src="https://plus.google.com/u/0/photos/114548543677724902209/album/6382652151162612497/6382652152670941250?authkey=CJDT8fy9r46n4wE"/> </div>
| + | |
− | <li style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Gambar 2.5 Model Iterative</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">5. Spiral</p><p style="line-height: 2">Model spiral memasangkan iteratif pada model prototipe dengan kontrol dan aspek sistematik yang diambil dari model air terjun.</p>
| + | |
− | <div align="center"><img width="750" height="150" style="margin:0px" src="https://plus.google.com/u/0/photos/114548543677724902209/album/6382652151162612497/6382652151434564642?authkey=CJDT8fy9r46n4wE"/> </div>
| + | |
− | <li style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Gambar 2.6 Model spiral</p></li>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | ===Konsep Dasar Prototype=== | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''1. Definisi Prototype''' </p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Simarmata (2010 : 62)<ref name="Simarmata">Simarmata. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : CV Andi Offset.</ref>, “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Mall (2010 : 43)<ref name="Mall">Mall. 2010</ref>, “Prototype is a toy implementation of the system (Prototype adalah sebuah implementasi tiruan dari sebuah sistem)”.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Prototype adalah contoh atau gambaran dari sistem dalam bentuk yang menyerupai wujud sebenarnya dan dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | <p style="line-height: 2">'''2. Jenis – Jenis Prototype''' </p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Jenis – jenis Prototype secara umum dibagi menjadi dua, yaitu :</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">A. Rapid Throw-away Prototyping</p><p style="line-height: 2">Pendekatan pengembangan perangkat keras / lunak ini dipopulerkan oleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high risk) atau dengan bagian dari sistemyang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype “quick and dirty” dibangun, diverifikasi oleh konsumen, dan dibuang hingga prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">B. Prototype Evolusioner</p><p style="line-height: 2">Pada pendekatan evolusioner, suatu prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ===Pengujian Black Box Testing===
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Teknik pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan pengujian Black – Box. Black Box Testing Merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | ===Unified Modelling Language (UML)===
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''1. Sejarah Singkat Unified Modelling Language (UML)''' </p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bahasa pemograman berorientasi objek yang pertama dikembangkan dikenal dengan nama Simula-67 yang dikembangkan pada tahun 1967. Bahasa pemograman ini kurang berkembang dan dikembangkan lebih lanjut, namun dengan kemunculannya telah memberikan sumbangan yang besar pada developer pengembang bahasa pemograman berorientasi objek selanjutnya.</p>
| + | |
− | Perkembangan aktif dari pemograman berorientasi objek mulai menggeliat ketika berkembangnya bahasa pemograman Smalltalk pada awal 1980-an yang<p style="line-height: 2">kemudian diikuti dengan perkembangan bahasa pemograman berorientasi objek yang lainnya seperti C objek, C++, Eifel, dan CLOS. Secara aktual, penggunaan bahasa pemograman berorientasi objek pada saat itu masih terbatas, namun telah banyak menarik perhatian di saat itu.</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Sekitar lima tahun setelah Smalltalk berkembang, maka berkembang pula metode pengembangan berorientasi objek. Metode yang pertama diperkenalkan oleh Sally Shlaer dan Stephen Mellor (Shlaer-Mellor, 1988) dan peter Coad dan Edward Yourdon (Coad-Yourdon), diikuti oleh Grady Booch (Booch, 1991), james R. Rumbaugh, Michael R. Blaha, William Lorensen, Fredrick Eddy, William Premerliani (Rumbaugh-Blaha-Premerlani-Eddy-Lorensen, 1991), dan masih banyak lagi.</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Buku terkenal yang juga berkembang selanjutnya adalah karangan Ivar Jacobson (Jacobson, 1992) yang menerangkan perbedaan pendekatan yang fokus pada use case dan proses pengembangan. Sekitar lima tahun kemudian muncul buku yang membahas mengenai metodologi berorientasi objek yang diikuti dengan buku-buku yang lainnya. Di dalamnya juga membahas mengenai konsep, definisi, notasi, terminologi, dan proses mengenai metodologi berorientasi objek.</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Pada 1996, object Management Group (OMG) mengajukan proposal agar adanya standardisasi pemodelan berorientasi objek dan pada bulan September 1997 UML diakomodasikan oleh OMG sehingga sampai saat ini UML telah memberikan kontribusinya yang cukup besar di dalam metodologi berorientasi objek dan hal-hal yang terkait di dalamnya.</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Secara fisik, UML adalah sekumpulan spesifikasi yang dikeluarkan oleh OMG. UML terbaru adalah UML 2.3 yang terdiri dari 4 macam spesifikasi, yaitu diagram Interchange Specification, UML infrastucture, UML Superstructure, dan Object Constraint Language (OCL).</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''2. Definisi Unified Modelling Language (UML)''' </p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Rosa A. S dkk (2014:133)<ref name="Rosa, A.S. dan M. Shalahuddin">Rosa, A.S. dan M. Shalahuddin. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung : Informatika Bandung.</ref>, “UML (Unified Modelling Language) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek.”</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Rahardi dkk dalam jurnalnya (2016 : 4)<ref name="Rahardi">Rahardi, Majid. Lukito Edi Nugroho. Ridi Ferdiana. 2016. Perancangan Sistem Group Tracking Pada Aktivitas Touring Berbasis Mobile. Yogyakarta : STMIK AMIKOM</ref>, UML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Namun demikian UML dapat digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap sistem informasi. Penggunaan UML dalam industri terus meningkat. Ini merupakan standar terbuka yang menjadikannya sebagai bahasa pemodelan yang umum dalam industri peranti lunak dan pengembangan sistem.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''3. Tujuan UML''' </p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Yasin (2012:268)<ref name="Yasin, Ferdi">Yasin, Ferdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta : Mitra Wacana Media.</ref>, tujuan UML di antaranya adalah :</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">A. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">B. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">C. Menyatukan praktik – praktik terbaik yang terdapat dalam pemodelan.</p>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''4. Tipe – Tipe Diagram UML''' </p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Yasin (2012:269)<ref name="Yasin, Ferdi">Yasin, Ferdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta : Mitra Wacana Media.</ref>, tipe – tipe diagram UML adalah :</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">A. Use Case Diagram</p><p style="line-height: 2">Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case menggambarkan kata kerja seperti login ke sistem, maintenance user dan sebagainya. Oleh karena itu, use case diagram dapat membantu menganalisa kebutuhan suatu sistem. Dalam use case diagram terdapat istilah seperti aktor, use case dan use case relationship.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">B. Activity Diagram</p><p style="line-height: 2">Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktifitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut :</p></div>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Activity, yaitu notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari berbagai proses dalam aliran pekerjaan.</p>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Transaction, yaitu notasi yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kontrol dari activity ke activity.</p>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Decision, yaitu notasi yang menandakan kontrol dari cabang aliran berdasarkan decision point.</p>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Syncrounitation Bars, yaitu aliran kerja notasi yang menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).</p></ol>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sebuah sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing – masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram tidak menggambarkan sifat internal pada sebuah sistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses – proses pada jalur aktivitas dari level atas secara umum.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">C. Squence Diagram</p><p style="line-height: 2">Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram. Dalam sequence diagram terdapat 2 model, yaitu :</p></div>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.</p>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.</p></ol>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">D. Class Diagram</p><p style="line-height: 2">Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | ===Elisitasi===
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''1. Elisitasi Tahap I''' </p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''2. Elisitasi Tahap II''' </p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">A. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting)</p><p style="line-height: 2">Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">B. “D” pada MDI berarti Desirable</p><p style="line-height: 2">Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">C. “I” pada MDI berarti Inessential</p><p style="line-height: 2">Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''3. Elisitasi Tahap III''' </p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Merupakan hasil penyusutan eksitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">A. Technical (T), bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">B. Operational (O), bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan?</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">C. Economic (E), berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :</p></div>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">High (H), sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, maka requirement tersebut harus di eliminasi ;</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Middle (M), mampu dikerjakan ;</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Low (L), mudah dikerjakan.</p></div></ol>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''4. Final Draft Elisitasi''' </p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | | + | |
| | | |
| ==Teori Khusus== | | ==Teori Khusus== |
− | ===Konsep Dasar Absensi=== | + | ===Konsep Dasar Manajemen=== |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | ===Konsep Dasar Sumber Daya=== |
− | <p style="line-height: 2">'''1. Definisi Absensi'''</p></div>
| + | ===Konsep Dasar Sumber Daya Manusia=== |
− | | + | ===Konsep Dasar Manajemen Sumber Daya Manusia=== |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan kamus Bahasa Indonesia, absen adalah tidak bekerjanya seorang pegawai pada saat hari kerja, kerena sakit, ijin, alpa, atau cuti. Absensi adalah daftar administrasi ketidakhadiran pegawai.</p>
| + | ===Konsep Dasar Value Chain=== |
− | <p style="line-height: 2">Absensi berarti “tidak hadir”, namun bisa dikatakan pula absensi merupakan ketidakhadiran atau kehadiran suatu objek dalam hal ini adalah orang, dimana orang tersebut terlibat dalam suatu organisasi yang mengharuskan adanya pemberitahuan tentang keadaan atau kehadiran atau ketidakhadirannya dalam ruang lingkup organisasi tersebut.”</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Absensi sangat berpengaruh pada kinerja personal serta instansi dimana ia bekerja, yang dapat dijadikan pertimbangan terhadap tindak lanjut serta pembuatan keputusan bagi kelangsungan perkembangan instansi tersebut.</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Absensi merupakan daftar kehadiran yang dimiliki oleh setiap pegawai, yang dilakukan sebelum memulai aktifitas dan untuk mencatat waktu yang telah ditentukan oleh bagian tata usaha (kepegawaian) sebagai bukti bahwa kehadiran atau tidaknya seseorang.</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Pencatatan absensi pegawai merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM) / Human Resources Management). Informasi yang mendalam dan terperinci mengenai kehadiran seorang pegawai dapat menentukan prestasi kerja seseorang, gaji / upah prestasi kerja, atau kemajuan instansi / lembaga secara umum. </p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''2. Jenis – Jenis Absensi'''</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kita mengenal beberapa jenis absensi, yang membedakan jenis – jenis absensi tersebut adalah cara penggunaannya, dan tingkat daya gunanya. Secara umum jenis – jenis absensi dapat di kelompokkan menjadi dua, yaitu:</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">A. Absensi manual</p><p style="line-height: 2">Absensi manual adalah cara penginputan kehadiran dengan cara menggunakan pena dan kertas (tanda tangan).
| + | |
− | Berikut adalah kelebihan dan kekurangan Absensi secara manual :</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">1. Kelebihan</p><p style="line-height: 2">• Dapat memantau langsung jumlah orang yang </p><p style="line-height: 2">• Meminimalisir kecurangan dalam pengambilan absensi</p></li>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">2. Kekurangan</p><p style="line-height: 2">• Kertas yang di pakai dapat hilang / rusak</p><p style="line-height: 2">• Lamanya proses yang harus dilakukan</p><p style="line-height: 2">• Harus Melakukan proses rekap secara teliti</p></li>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">B. Absensi non manual (dengan menggunakan alat)</p><p style="line-height: 2">Absensi non manual adalah suatu cara penginputan kehadiran dengan menggunakan sistem terkomputerisasi, bisa menggunakan kartu dengan bacode, finger print ataupun dengan menginput NIP dan sebagainya.
| + | |
− | Berikut adalah kelebihan dan kekurangan Absensi secara non manual :</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">1. Kelebihan</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">• Meningkatkan produktivitas karyawan</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">• Terhindar dari kecurangan</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">• Pengelolaan lebih mudah</p></li>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">2. Kekurangan</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">• Kinerja scanner kurang maksimal</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">• Membutuhkan perawatan yang rutin</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">• Sering terjadi kesalahan dalam proses identifikasi</p></li>
| + | |
− | | + | |
− | ===XAMPP===
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''1. Definisi XAMPP'''</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Priyanto Hidayatullah, dkk (2015:125)<ref name="Hidayatullah. Priyanto, Jauhari. Khairul Kawistara">Hidayatullah. Priyanto, Jauhari. Khairul Kawistara. 2015. “Pemograman Web“. Bandung : Informatika.</ref> Web server adalah tempat dimana kita menyimpan aplikasi web kemudian mengaksesnya melalui internet. Setiap perubahan, kecil maupun besar, kita upload ke web server baru setelah itu kita periksa apakah perubahan itu sudah sesuai dengan yang kita inginkan atau belum.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Pratama, I Putu Agus Eka(2014 : 440)<ref name="Pratama, I Putu Agus Eka">Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. Sistem Informasi Dan Implementasinya. Bandung : Informatika Bandung.</ref> “XAMPP adalah aplikasi web server bersifat instan (siap saji) yang dapat digunakan baik di sistem operasi Linux maupun di sistem operasi Windows.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ===Konsep Dasar PHP=== | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''1. Definisi PHP'''</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Priyanto, Hidayatullah dkk (2015:231)<ref name="Hidayatullah. Priyanto, Jauhari. Khairul Kawistara">Hidayatullah. Priyanto, Jauhari. Khairul Kawistara. 2015. “Pemograman Web“. Bandung : Informatika.</ref> “PHP hypertext preprocessor atau disingkat dengan PHP ini adalah suatu Bahasa scripting khususnya digunakan untuk web development. Karena sifatnya yang server side scripting, maka untuk menjalankan PHP harus menggunakan web server. PHP juga dapat diintegrasikan dengan HTML, JavaScript, JQuery, Ajax. Namun, pada umumnya PHP lebih banyak digunakan bersamaan dengan file bertipe HTML”.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''2. Sejarah PHP'''</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs Personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Pada November 19997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis 2.0 ini, intrepreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. di dalam rilis ini juga ikut disertakan modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Kemudian pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang intrepreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis intrepreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi akronim berulang PHP ; Hypertext Processing.</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. dalam versi ini, inti dari intrepreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemograman ke arah paradigma berorientasi objek.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | ===Konsep Dasar Database=== | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''1. Pengertian MySQL'''</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Priyanto, Hidayatullah dkk (2015:180)<ref name="Hidayatullah. Priyanto, Jauhari. Khairul Kawistara">Hidayatullah. Priyanto, Jauhari. Khairul Kawistara. 2015. “Pemograman Web“. Bandung : Informatika.</ref> “MySQL adalah salah satu aplikasi DBMS yang sudah sangat banyak digunakan para pemrogram aplikasi web. Kelebihan dari MySQL adalah gratis, handal, selalu di-update dan banyak forum yang memfasilitasi para pengguna jika memiliki kendala. MySQL juga menjadi DBMS yang sering di bundling dengan web server sehingga proses instalasinya jadi lebih mudah”.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Wahana Komputer dalam bukunya yang berjudul “Panduan Belajar MySQL Database Server” (2012 : 5)<ref name="Wahana Komputer">Wahana Komputer. 2012. Panduan Aplikatif dan Solusi (PAS) Mudah Membuat Portal Berita Online Dengan PHP & MySQL. Yogyakarta : CV Andi Offset.</ref>, “MySQL adalah program database yang mampu mengirim dan menerima data dengan sangat cepat dan multi user. MySQL memiliki dua bentuk lisensi, yaitu free software dan shareware.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''2. Pengertian SQLite'''</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">SQLite merupakan database yang bisa dibangun di Android dan memiliki fitur relasional database. Hampir sama dengan SQL pada dekstop, hanya saja SQLite membutuhkan memori yang lebih sedikit. SQLite terdapat pada semua perangkat Android. Supardi, Ir Yuniar (2014 : 38)<ref name="Supardi, Ir. Yuniar">Supardi, Ir. Yuniar. 2015. Semua Bisa Menjadi Programmer Android Case Study. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.</ref></p></div>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''3. Pengertian DBMS'''</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Priyanto, Hidayatullah dkk (2015:13)<ref name="Hidayatullah. Priyanto, Jauhari. Khairul Kawistara">Hidayatullah. Priyanto, Jauhari. Khairul Kawistara. 2015. “Pemograman Web“. Bandung : Informatika.</ref> “Database Management System (DBMS) adalah aplikasi yang dipakai untuk mengelola basis data. DBMS biasanya menawarkan beberapa kemampuan yang terintegritas seperti :</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">A. Membuat, menghapus, menambah, dan memodifikasi basis data ;</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">B. Pada beberapa DBMS pengelolanya berbasis windows (berbentuk jendela – jendela) sehingga lebih mudah digunakan ;</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">C. Tidak semua orang bisa mengakses basis data yang ada sehingga memberikan keamanan bagi data ;</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">D. Kemampuan berkomunikasi dengan program aplikasi yang lain. Misalnya dimungkinkan untuk mengakses basis data MySQL menggunakan aplikasi yang dibuat menggunakan PHP ;</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">E. Kemampuan pengaksesan melalui komunikasi antar komputer (client server).</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | ===Definisi HTML===
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Betha dan Husni (2012 : 9) <ref name="Sidiq, Betha dan Pohan, Husni Iskandar">Sidiq, Betha dan Pohan, Husni Iskandar. 2012. Pemrograman WEB dengan HTML. Bandung : Informatika Bandung.</ref> HTML kependekan dari Hyper Text Markup Language. Dokumen HTML adalah file teks murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang. Dokumen ini dikenal sebagai page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan dalam browser web surfer. Dokumen ini umumnya berisi informasi atau interface aplikasi di dalam internet.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | ===Definisi CSS===
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Tim EMS (2013 : 68)<ref name="Tim EMS">Tim EMS. 2013. Pemrograman Mobile dengan PhoneGap. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.</ref>, CSS adalah singkatan dari Cascading Style Sheet, CSS menentukan bagaimana menampilkan elemen HTML. Style ini bisa dimasukkan ke dalam dokumen HTML untuk menentukan pemformatan tambahan dari halaman. Untuk efisiensi, dapat menggunakan file CSS yang berisi style – style tertentu dan kemudian me-link file tersebut dalam kode HTML.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ===Definisi Dreamweaver===
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sadeli, Muhammad (2013:2)<ref name="Sadeli. Muhammad">Sadeli. Muhammad. 2013. “Dreamweaver CS6 untuk Orang Awam”. Palembang : Maxikom.</ref> “Dreamweaver merupakan suatu perangkat lunak web editor keluaran Adobe Sistem yang digunakan untuk membangun dan mendesain suatu website dengan fitur-fitur yang menarik dan kemudahan dalam penggunaannya”.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ===Konsep Dasar Internet=== | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''1. Pengertian Internet'''</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Priyanto Hidayatullah, dkk (2015 : 1)<ref name="Hidayatullah. Priyanto, Jauhari. Khairul Kawistara">Hidayatullah. Priyanto, Jauhari. Khairul Kawistara. 2015. “Pemograman Web“. Bandung : Informatika.</ref>Internet adalah jaringan global yang menghubungkan komputer-komputer di seluruh dunia. Dengan internet, sebuah komputer bisa mengakses data yang terdapat pada komputer lain di benua yang berbeda. Dengan internet, sebuah toko online bisa tetep terbuka selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu tanpa henti. Dengan internet, kejadian penting yang terjadi di suatu Negara bisa segera diketahui oleh orang lain di Negara yang berbeda.</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas. Seperti halnya jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protokol / Internet Protocol).</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">'''2. Sejarah Internet'''</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Internet ialah jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), dimana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak tak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol).</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan milliter. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Departement of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah di hancurkan.</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, dimana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya. Oleh sebab itu ARPANET dipecah menjadi dua, yaitu “MILNET” untuk keperluan milliter dan “ARPANET” baru yang lebih kecil untu keperluan non-milliter seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ===Konsep Dasar WEB=== | + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Menurut Murad, dkk (2013:49)<ref name="Murad. Dina. Fitria">Murad. Dina. Fitria. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.</ref>, ” Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.Pada awalnya aplikasi web dibangun hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Language). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML seperti PHP dan ASP pada skrip dan Apllet pada objek. Aplikasi Web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu aplikasi web statis dan dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis. Pada aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data sehingga perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster.</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Arsitektur aplikasi web meliputi klien, web server, middleware dan basis data. Klien berinteraksi dengan web server. Secara internal, web server berkomunikasi dengan middleware dan middleware yang berkomunikasi dengan basis data. Contoh middleware adalah PHP dan ASP. Pada mekanisme aplikasi web dinamis, terjadi tambahan proses yaitu server menerjemahkan kode PHP menjadi kode HTML. Kode PHP yang diterjemahkan oleh mesin PHP yang akan diterima oleh klien.(Abdul Kadir, 2011).</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | ===Study Pustaka (Literature Review)===
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Studi pustaka (literature review) adalah deskripsi hasil tinjauan pustaka yang dilakukan oleh peneliti (peserta Tugas Akhir / Skripsi atau Jurnal) terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penelitian lain mengenai objek atau tema yang sejenis dengan topik yang hendak diteliti / dibahas pada sebuah penelitian.</p>
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Banyak penelitian yang sebelumnya membahas mengenai Absensi secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan proses absensi secara online ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Di antaranya yaitu:</p></div>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.0in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Penelitian yang telah dijalankan oleh Tatang Subarja dari STMIK Raharja yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Karyawan Pada PT Lea Sanent Tangerang Berbasis Web”. Sistem ini dirancang menggunakan bahasa pemrograman PHP, database MYSQL, dan editor Dreamweaver. Untuk mempermudah proses pengabsenan dan rekap absen melalui sistem. Namun masih adanya celah yang terdapat di sistem ini yaitu keamanan absensi yang masih bisa di akses di luar perusahaan. Untuk itu penulis mengusulkan untuk membuat sistem yang standbye di tempat atau menambahkan mesin Fingerprint pada perusahaan tersebut.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.0in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Azka Almira dari STMIK Raharja yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Berbasis WEB Pada SMA Negeri 4 Tangerang.” Sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan XAMPP, MySQL sebagai database, bahasa pemrograman PHP dan editor Macromedia Dreamweaver. Sistem ini sangat membantu petugas Tata Usaha dalam proses pengambilan absensi karyawan. Namun terdapat kekurangan dalam sistem ini yaitu karyawan yang terlambat pulang (dalam urusan pekerjaan) akan dihitung lembur oleh sistem. Penulis mengusulkan sistem yang berjalan saat ini untuk menambahkan hitungan waktu karyawan lemburan, agar semua karyawan yang terlambat pulang dihitung lembur oleh sistem.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.0in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Cahyo Wibisono dari STMIK Raharja yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Online Untuk Menunjang Pelaporan Pada PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya Dan Tangerang.” Sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan pemrograman PHP, database MySQL dan editor Dreamweaver MX. Sistem ini dirancang untuk menangani jika terjadi manipulasi dan kesalahan absensi, dan sistem dapat memperkecil jumlah waktu dan petugas dalam memproses data yang ada untuk pelaporan. Pada penelitian ini sudah ada kemajuan dengan menggunakan pemrograman basis Web dibanding penelitian sebelumnya.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.0in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Sri Mulyati dari Universitas Komputer Indonesia Bandung yang berjudul “Sistem Absensi Karyawan pada PT Varia Perdana Karya Bekasi.” Sistem yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Program Visual Basic 6.0 untuk memudahkan proses absensi yang dilakukan oleh petugas absensi sehari-hari. Namun sistem absensi yang ada belum dapat diimplementasikan seluruhnya karena pengaksesan data karyawan yang lama dan harus melakukan penginstalan pada masing-masing komputer.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.0in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Anjelina Anastasia Br. Tarigan dari STMIK Raharja yang berjudul “Analisa Sistem Informasi Absensi Online Guru Pada SMK Ricardo Auto Machine Tangerang”. Sistem yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini menggunakan XAMPP, MySQL sebagai database, bahasa pemrograman PHP dan editor Dreamweaver. Sistem informasi yang telah dibuat benar-benar berguna dan memudahkan pekerjaan petugas piket saat melakukan absensi. Namun, upaya tersebut belum bisa dipakai disetiap komputer karena belum terintegrasi dengan baik jika komputer admin sedang error maka tidak ada komputer cadangan yang merekap absen guru. Dengan ini sistem penelitian akan dilanjutkan dengan mengembangkan sebuah sistem yang dapat terintegrasi dengan baik.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.0in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Noval Aditya Muhammad, Febriliyan Samopa dan Radityo Prasetianto Wibowo pada tahun 2013, dengan judul “Pembuatan Aplikasi Presensi Perkuliahan Berbasis Fingerprint (Studi Kasus : Jurusan Sistem Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya)”. Penelitian ini membahas tentang Jurusan Sistem Informasi Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (JSI ITS) dewasa ini telah menerapkan sistem absensi berbasis fingerprint guna menunjang proses belajar mengajar, serta menanggulangi kecurangan presensi di kelas. Teknologi ini memang sedang marak dan sangat mendukung karena penerapannya tidak terlalu sulit lagipula terjangkau. JSI menggunakan perangkat keras VF30 fingerprint yang telah teraplikasi pada setiap ruang kelas. Sistem akan bekerja jika VF30 fingerprint diaktifkan oleh guratan sidik jari user, yang kemudian dikirim ke server untuk proses authentification dan recording. Sebuah web – based application akan menjadi wadah aplikasi VF30 dengan presensi akademik. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu menanggulangi masalah kecurangan presensi yang sering terjadi serta memberikan kemudahan untuk melakukan rekapitulasi presensi mahasiswa selama proses belajar mengajar setiap harinya. Namun JSI belum memaksimalkan penerapan presensi fingerprint tersebut karena belum memiliki aplikasi yang mengelola presensi tersebut, perlu adanya pengembangan lebih lanjut untuk memaksimalkan sistem yang telah dibuat.</p>
| + | |
− | | + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.0in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">Jurnal dari Nevertety F. Papilaya, Inne Gartina Husein, N.Ali Hanifa pada Politeknik Telkom Bandung yang berjudul “Aplikasi Absensi dan Penggajian Pegawai”. Penelitian ini membahas mengenai perhitungan jam kerja dan gaji karyawan setiap bulanan. Pada penelitian ini penulis membangun aplikasi absensi dan penggajian pegawai berbasis web untuk memudahkan dari pihak kepegawaian dalam mengelola data absensi dan pihak keuangan dalam menghitung tambahan penghasilan para pegawai. Sistem yang dibangun menggunakan bahasa pemograman PHP dan HTML yang digunakan untuk membuat suatu situs web atau home page. Kelebihan dari aplikasi sistem ini yaitu, absensi dan penggajian karyawan ini dapat membantu pegawai BPMPD dalam mencatat presensi pegawai secara akurat dan lengkap, serta dapat membantu membuat laporan data tambahan penghasilan dan data presensi pegawai setiap bulannya. Namun, pada aplikasi ini belum bisa melakukan laporan secara realtime atau tepat waktu. perlu adanya tambahan pada aplikasi tersebut yaitu membuat perhitungan secara realtime untuk memudahkan laporan secara langsung jika diminta.</p></li>
| + | |
− | </ol>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | {{pagebreak}}
| + | |
| | | |
| =<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB III'''</div>= | | =<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB III'''</div>= |