KP1333477548

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PROTOTIPE PEMINDAH BARANG PADA KONDISI

BANJIR BERBASIS RASPBERRY PI PADA

PT. FOSTA UNGGUL PERDANA


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1333477548 EKA PURWANDARI



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)



LEMBAR PERSETUJUAN



PROTOTIPE PEMINDAH BARANG PADA KONDISI

BANJIR BERBASIS RASPBERRY PI PADA

PT. FOSTA UNGGUL PERDANA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti KKP pada Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.



Tangerang, 12 Juli 2014



Dosen Pembimbing




( Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd )

NID. 10001



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1333477548
NAMA
: Eka Purwandari
JENJANG
: Strata Satu
JURUSAN
: Sistem Komputer
KONSENTRASI
: Creative Communication and Innovative Technology


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 12 Juli 2014
Eka Purwandari
NIM. 1333477548

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat pemindah barang pada kondisi banjir menggunakan raspberry pi, yang dapat mengamankan barang-barang sebelum terendam banjir, alat ini menggunakan motor servo sebagai sistem pengangkatan barang-barang yang hendak terkena banjir. sehingga tidak ada lagi barang-barang yang akan terendam banjir, apabila air telah mengenai sensor yang ada dibawah motor servo tersebut, maka motor servo akan otomatis terangkat, dan mengirim pesan ke social media yaitu twitter, Alat ini menggunakan Raspberry Pi sebagai media pengontrolan database sensor, sebagai hasil penelitian ini diharapkan membantu masyarakat umum, khususnya perumahan yang rawan terkena banjir.

Kata Kunci: Banjir, Pemindah Barang, Raspberry Pi

ABSTRACT

This research aimed to create a tool transfer of goods to the flood conditions using Raspberry Pi, which can secure the itemsbefore the flood, this tool uses a servo motor system for the items to beaffected by flooding. So that no goods will be flooded if the water has concerning a censor that exist under the servo motor, the servo motor lift automatically, and send messages to social media is twitter, this tool using the Raspberry Pi as a media database control sensor, as a result of this research expected to help the general public, particularly flood prone housing.

Keywords : Flood, Goods Mover, Raspberry Pi.


KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kkp ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyusun KKP yang berjudul “PROTOTIPE PEMINDAH BARANG PADA KONDISI BANJIR BERBASIS RASPBERRY PI PADA PT. FOSTA UNGGUL PERDANA”

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya KKP ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku pembimbing yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan KKP ini serta selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kedua Orangtua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materil dan spritual. “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin.
  7. Teman-temanku yang selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam penyusunan KKP ini.
  8. Rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan saya semangat dalam menyelesaikan KKP ini.
  9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan KKP ini.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, 12 Juli 2014
Eka Purwandari
NIM. 1333477548

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1. Sistem Tertutup

Gambar 2.2. Sistem Terbuka

Gambar 2.3. Sistem Daur Hidup Sistem

Gambar 2.4. Langkah Analisa Sistem

Gambar 2.5. Diagram Tahap Perancangan

Gambar 2.6. Mengidentifikasi Peluang-Peluang Organisasi

Gambar 2.7. Bagan Alir Sistem (System Flowcharts)

Gambar 2.8. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

Gambar 2.9. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

Gambar 2.10. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

Gambar 2.11. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

Gambar 2.12. Contoh Variasi Aplikasi Flowchart

Gambar 2.13. Model Raspberry Pi B

Gambar 2.14. Motor Servo

Gambar 2.15. Kontruksi Motor Servo

Gambar 2.16. Pulsa Kendali Motor Servo

Gambar 2.17. USB programmer

Gambar 2.18. Skematik Power Supply

Gambar 2.19. Tata Letak Power Supply

Gambar 2.20. Motor Servo

Gambar 2.21. Logo Twitter

Gambar 2.22. Langkah Pertama Pembuatan API Twitter

Gambar 2.23. Langkah Kedua Pembuatan API Twitter

Gambar 2.24. Langkah Ketiga Pembuatan API Twitter

Gambar 2.25. Langkah Keempat Pembuatan API Twitter

Gambar 2.26. Langkah Kelima Pembuatan API Twitter

Gambar 2.27. Langkah Keenam Pembuatan API Twitter

Gambar 2.28. Langkah Ketujuh Pembuatan API Twitter

Gambar 2.29. Langkah Kedelapan Pembuatan API Twitter

Gambar 2.30. Logo Lycoris

Gambar 2.31. Logo Xandros

Gambar 2.32. Logo Linare

Gambar 2.33. Logo Lindows

Gambar 2.34. Logo Redhat Linux

Gambar 2.35. Logo Mandrake Linux

Gambar 2.36. Logo Caldera Open Linux

Gambar 2.37. Logo Suse Linux

Gambar 2.38. Logo Slackware Linux

Gambar 2.39. Logo Debian GNU atau Linux

Gambar 2.40. Logo Turbo Linux

Gambar 2.41. Logo Knoppix

Gambar 2.42. Dioda

Gambar 2.43. Transistor

Gambar 2.44. Negative Positive Negative (NPN)

Gambar 2.45. Positive Negative Positive (PNP)

Gambar 2.46. Integrated Circuit (IC)

Gambar 2.47. IC NE 55

Gambar 2.48. IC M 7555

Gambar 2.49. IC 7404

Gambar 2.50. IC 7408


Gambar 3.1. Stuktur Organisasi PT. Fosta Unggul Perdana


DAFTAR TABEL


Tabel 2.1. Kelebihan dan Kekurangan Prototype

Tabel 2.2. Spesifikasi Raspberry Pi B

Tabel 2.3. Perbedaan Antara Penelitian Dasar, Terapan, dan Evaluasi


DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Banjir yang terjadi dikota-kota besar hampir datang tiap tahun, terutama di musim hujan. Banjir sebenarnya bukan merupakan masalah baru, korban dan segala kerugian semakin bertambah. Namun kemampuan kecepatan dalam antisipasi pemerintah dan masyarakat masih sangat kurang. Kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya merupakan daerah yang rawan banjir setiap tahunnya, contohnya banjir yang melanda kota tangerang akhir-akhir ini, padahal mobilitas masyarakat di daerah tersebut sangatlah tinggi.

Jadi, dapat dipastikan banjir akan mempengaruhi segala aktifitas masyarakat, di antaranya kegiatan perekonomian akan lumpuh untuk sementara waktu, akses jalan terkena macet, PLN memutuskan jaringan listrik,banyak bangunanan dan rumah yang terendam. Banyak warga yang tidak sempat untuk menyelamatkan barang-barang berharganya karena banjir datang dengan tiba-tiba. Salah satu berita tentang kejadian bencana banjir yang terjadi di wilayah kotatangerang adalah:

Tangerang (ANTARA News) 12 Februari 2014 - Banjir yang melanda Kota Tangerang, Banten, akibat meluapnya KaliCirarap dan Kali Sabi yang merupakan anak Sungai Cisadane merendam sebanyak 1.055 rumah penduduk di Kecamatan Periuk. "Kami telah menelusuri rumah penduduk yang terendam dan yang paling parah di Kelurahan Gembor," kata Sekretaris Kecamatan Periuk, Teddy Bayu Putra dihubungi di Gembor, Tangerang, Senin. Diamengatakan, banjir yang terparah berada di Perumahan Total Persada sebanyak 804 rumah dengan ketinggian air mencapai 2,4 meter, di Perumahan Purati sebanyak 201 rumah dan selebihnya di Perumahan Alamanda. Menurut dia, pihaknya telah memantau bahwa kawasan terparah dilanda banjir antara lain kawasan Jalan Sukabumi, Jalan Tasikmalaya, Jalan Cirebon dan Jalan Bandung di Perumahan Total Persada.

Sedangkan warga yang mengungsisekitar 1.500 kepala keluarga yang tersebar pada SD Negeri Total Persada, diMasjid dan Puskesmas Gembor. Selain itu, ada juga warga yang mengungsi ke rumah keluarga masing-masing seperti di Kecamatan Rajeg, Kota Bumi dan Kecamatan Jatiuwung. Aparat Pemkot Tangerang bersamarelawan dan petugas dari Kodim 0506 Tangerang mendirikan dapur umum untuk membantu warga dalam menyediakan pangan sehari-hari. Sebelumnya, ratusan rumahpenduduk di Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, terendam air dengan ketinggian1,6 meter hingga 2,4 meter akibat meluapnya Kali Cirarap, sebagian wargaterpaksa mengungsi.

Walau begitu, penyebab banjir karena Kali Cirarap meluap akibat hujan deras yangturun sejak Sabtu (11/2) malam hingga Minggu dini hari dan diperparah aliranair dari hulu sungai di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Namun kawasan terparah berada di Perumahan Total Persada RT 07, 08, 08dan 010 - RW 07 dan RT 01, 02, 03 dan 05 RW 08 dengan ketinggian air mencapai2,4 meter, maka sebanyak 967 warga terpaksa mengungsi. Bahkan jalan utama yang menghubungkan Perumahan Total Persada dengan Perumahan Regency II terkena banjir akibat meluapnya Kali Cirarap, sudah dapat dilalui karena sebelumnya putus. Jalan utama itu mulai dapat dilalui dari arah Kota Tangerang sejak Senin siang karena sebelumnya tidak dapat dilintasi kendaraan jenis sedan maupun sepeda motor.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis mengambil judul “PROTOTIPE PEMINDAH BARANG PADA KONDISI BANJIR BERBASIS RASPBERRY PI PADA PT. FOSTA UNGGUL PERDANA".


Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Bagaiman Prototipe tersebut berfungsi ?

  2. Sampai sejauh mana efisiensi pemindah barang tersebut bekerja ?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup yang akan dibahas dalam Laporan Kuliah Kerja Praktek ini adalah Prototipe Pemindah Barang Pada Kondisi Banjir Berbasis Raspberry Pi. Sebagai input adalah alat Sensor Air, yang terhubung dengan Raspberry Pi sebagai proses dan hidrolik untuk menggangkat barang-barang sebagai output.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Tujuan individual

  1. Memenuhi syarat kelulusan untuk jenjang Strata (S1).
  2. Memberikan kepuasan karena dapat meciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

2. Tujuan Fungsional

  1. Agar prototipe tersebut dapat digunakan untuk memindahkan barang-barang yang terkena banjir.
  2. Agar informasi yang diperoleh lebih cepat.

3. Tujuan Operasional

  1. Agar pendengar lebih mudah dalam menerima apa yang di presentasikan.
  2. Agar masyarakattidak perlu bersusah payah untuk memindahkan barang-barang berharga pada saat terkena banjir.


Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat individual

  1. Dapat mengembangkan ilmu yang penulis dapatkan selama perkuliahan.
  2. Dapat mengembangkan ilmu yang penulis dapatkan selama perkuliahan.
  3. Memberikan suatu terobosan baru pada tempat perkuliahan penulis di STMIK RAHARJA.

2. Manfaat Fungsional

  1. Mempermudah dalam melakukan kegiatan memindahkan suatu barang ketempat yang aman ketika terjadi banjir.
  2. Memberikan informasi banjir ke social media.

3. Manfaat Operasional

  1. Alat ini diharapkan bisa digunakan untuk pengoperasian pemindahan barang-barang ketempat yang aman pada saat terkena banjir.
  2. Memberikan informasi banjir secara dini.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Pengamatan (Observation)

    Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada PT. Fosta Unggul Perdana yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian.

  2. Wawancara

    Merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanyajawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian (Lerbin,1992 dalam Hadi, 2007). Pada metode ini penulis melakukan proses tanya jawab kepada beberapa narasumber pada objek penelitian yaitu PT. Fosta Unggul Perdana. Dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan langsung kepada pegawai di kantor instansi tersebut.

  3. Studi Pustaka

    Studi Pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, tesis atau disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain.Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-bukudan literature yang ada. Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan memepelajari buku- buku dan literatur yang ada seperti CCIT JournalPerguruan Tinggi Raharja.

Metode Analisa

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa SWOT, yaitu Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Kesempatan (Oppurtunities), dan yang menjadi Ancaman (Threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah menggunakan konsep Service Marketing Mix (Bauran Pemasaran Jasa) 7P-Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan PhysicalEvidence.


Metode Perancangan

Dalam melakukan perancangan penulis menggunakan metode Sistem Flowchart dimana tahap demi tahap proses pembuatan Prototipe Pemindah Barang Pada Kondisi Banjir Berbasis Raspberry Pi dijabarkan dengan tujuan.


Sistematika Penulisan

Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini dikelompokkan menjadi beberapa bab dengan sistematika penyampaiannya. Adapun sistematika penulisan laporan kuliah kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan yang digunakan dalam penyusunan Laporan.


BAB II LANDASAN TEORI

Berisikan tentang teori umum yang terdiri dari konsep dasar prototype, konsep dasar flowchart dan konsep dasar blackbox, serta konsep dasar finger print.


BAB III ANALISA SISTEM DAN PERANCANGAN

Berisikan tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri dari profile PT. Fosta Unggul Perdana, sejarah singkat PT. Fosta Unggul Perdana, visi dan misi PT. Fosta Unggul Perdana, struktur organisasi dan wewenang serta tanggung jawab, system eksisting, permasalahan, alternatif pemecahan masalah yang terdiri darianalisa kebutuhan user, perancangan prototype dan flowchart prototype.


BAB IV PENUTUP

Berisi kesimpulan dari hasil pengujian alat dan beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut.


DAFTAR PUSTAKA

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.


Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Suatu konsep dasar sistem sangat diperlukan sebelum melakukan perancangan sistem. Untuk itu sebaiknya kita mengetahui konsep dasar sistem terlebih dahulu. Dimana pada definisi sistem terdapat 2 kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu dengan menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada elemennya.


1. Definisi Sistem

Menurut Hartono (2013:9)[1], ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Menurut Taufiq (2013:2)[2], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[3], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input)
    Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran Sistem (Output)
    Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
  7. Pengolahan Sistem (Process)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran Sistem (Objective)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


3. Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8)[2], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.
    Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.
    Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.
  2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan
    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi denganjelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.
  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  4. sistemtertutup_zps7b29323d.jpg

    Sumber: Taufiq (2013:9)[2]

    Gambar 2.1. Sistem Tertutup


    sistemterbuka_zps26949c4b.jpg

    Sumber: Taufiq (2013:9)[2]

    Gambar 2.2. Sistem Terbuka


  5. Sistem Manusia dan Sistem Mesin
    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.
    Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi,sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.
  6. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
    Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.
  7. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi
    Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.
  8. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia
    Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.
  9. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.


4. Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5)[2], tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya. Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya. Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.


5. Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:27)[3], Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.
Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:

  1. Mengenali adanya kebutuhan
    Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.
  2. Pembangunan sistem
    Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
  3. Pemasangan sistem
    Setalah tahap pembangunan sistem selesai,sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yan sebenarnya yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.
  4. Pengoperasian sistem
    Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.
  5. Sistem menjadi usang
    Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.


imagejpg1_zpse8ca7074.jpg

Sumber: Sutabri (2012:29)[3]

Gambar 2.3. Daur Hidup Sistem

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:1)[3], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut Taufiq (2013:13)[2], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.


2. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3)[3], data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber :

  1. Klasifikasi data menurut jenis data:
    1. Data Hitung (enumeration/counting data)
      Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.
    2. Data Ukur (measurement data)
      Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.
  2. Klasifikasi data menurut sift data :
    1. Data Kuantitatif (quantitative data)
      Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
    2. Data Kualitatif (qualitative data)
      Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.
  3. Klasifikasi data menurut sumber data :
    1. Data Internal (internal data)
      Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
    2. Data Eksternal (external data)
      Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu :

    a. Data Eksternal Primer (primary external data)

    Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

    b. Data Eksternal Sekunder (secondary external data)

    Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

    Konsep Sistem Informasi

    1. Definisi Sistem Informasi

    Menurut Taufiq (2013:17)[2], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

    Menurut Sutabri (2012:46)[3], “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manajer dalam mengambilan keputusan.


    2. Komponen Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:47)[3], sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari :

    1. Blok masukan (Input Block)
      Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
    2. Blok model (Model Block)
      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
    3. Blok keluaran (Output Block)
      Produk dari sistem informasi adalah keluarab yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
    4. Blok teknologi (Technology Block)
      Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
    5. Blok basis data (Database Block)
      Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan pernagkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut. Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System)
    6. Blok kendali (Control Block)
      Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.


    3. Tujuan Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:47)[3], “tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia.

    Menurut Yuliastrie (2013:28)[4], Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu :

    1. Integrasi sistem
      1. Menghubungkan sistem individu/kelompok.
      2. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.
      3. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.
    2. Efisiensi pengelolaan
      1. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.
      2. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi.
      3. Penggunaan dan pengambilan Informasi.
    3. Dukungan keputusan untuk manajemen
      1. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan.
      2. Akui sisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.
      3. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.


      Konsep Dasar Analisa Sistem

      1. Definisi Analisis Sistem

      Menurut Taufiq (2013:156)[2], “Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

      Menurut Rosa (2013:18)[5], “Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

      Menurut Henderi (2011:322)[6], “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

      Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan analisis sistem adalah suatu kegiatan dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi agar kebutuhan dapat dipenuhi dalam sistem baru.


      2. Langkah-langkah Analisis Sistem

      Menurut Taufiq (2013:159)[2], untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

      Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem Menurut Whitten L. Jeffery (2004) yang dijelaskan pada gambar dibawah ini:

      langkahanalisasistem_zps43a14017.jpg

      Sumber: Taufiq (2013:160)[2]

      Gambar 2.4. Langkah Analisis Sistem

      1. Definisi Lingkup
        Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.
      2. Analisis Masalah
        Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan!” dan “Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?”. Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan.
        Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.
      3. Analisis Persyaratan
        Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternatif, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem.” Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sitem yang baru.
      4. Desain Logic
        Tidak semua proyek mencakup pengembangan model-driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem. Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.
      5. Analisa Kebutuhan
        Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk altenatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah unutk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hamper selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.

      Konsep Dasar Perancangan Sistem

      1. Definisi Perancangan Sistem

      Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[7], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

      Menurut Al-Jufri (2011:141)[8], “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.

      Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.


      2. Tujuan Perancangan Sistem

      Menurut Darmawan (2013:228)[7], Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

      1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
      2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).


      Menurut Sutabri (2012:225)[3], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

      1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.
      2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
      3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
      4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
      5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.


      3. Tahap-Tahap Rancangan Sistem

      Menurut Al Jufri (2011:141)[8], Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

      1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinici
        Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Bebrapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:
        1. Diagram arus data (data flow diagram)
        2. Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)
        3. Kamus data (Data dictionary)
        4. Flowchart
        5. Model hubungan objek
        6. Spesifikasi kelas
      2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
        Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.
      3. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
        Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.
      4. Memilih Konfigurasi Terbaik
        Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.
      5. Menyiapkan Usulan Penerapan
        Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.
      6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem
        Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.


      diagramtahapperancangan_zps844ea5cd.jpg

      Sumber: Al-Jufri (2011:141) [8]

      Gambar 2.5. Diagram Tahap Perancangan

      Konsep Dasar Analisa SWOT

      1. Definisi Analisa SWOT
      Menurut Hendro (2011:289), ”Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri”. Menurut Fahmi (2013:252), “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan thereats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.


      ptxt_zps4cfd7466.jpeg

      Sumber: Fahmi (2013:252)

      Gambar 2.6. Mengidentifikasi Peluang-Peluang Organisasi


      Menurut Gaspersz (2012:34), “Analisis SWOT merupakan metode yang digunakan untuk mengevaluasi :

      a. Kekuatan-kekuatan (strengths)

      b. Kelemahan-kelemahan (weaknesses)

      c. Kesempatan-kesempatan (opportunities)

      d. Ancaman-ancaman (threats)


      Dalam suatu proyek, program, atau unit-unit organisasi. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, dimana aplikasinya adalah :

      a. Bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada ?

      b. Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada ?

      c. Selanjutnya bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) mampu menghadapi atau menangkal ancaman-ancaman (threats) yang ada ?

      d. Dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yangmampu menghindarkan dari ancaman (threats) yang mungkin terjadi ?

      Berdasarkan definisi atas, maka dapat disimpulkan, analisa SWOT adalah analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan, ancaman dalam setiap organisasi.


      2. Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan
      Menurut Fahmi (2013:254), penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.


      3. Penerapan Analisa SWOT
      Menurut Hendro (2011:291), Analisa digunakan dalam :

      a. Memasuki sebuah industri baru.

      b. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru.

      c. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saatini.

      d. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan.

      e. Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.


      4. Manfaat Analisa SWOT
      Menurut Hendro (2011:289), Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah :

      a. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.

      b. Untuk membuat rekomendasi.

      c. Informasi lebih akurat.

      d. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).

      e. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.


      5. Langkah-Langkah Penyusunan SWOT
      Menurut Rangkuti (2011:8) Langkah–langkah mudah penyusunan SWOT yaitu :

      a. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT

      Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT.


      b. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)

      Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.


      c. Membentuk Teamwork Berdasarkan Metode OCAI

      Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam team work dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.


      d. Kuisioner Riset SWOT

      Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor faktor eksternal (peluang dan ancaman).


      e. Identifikasi Penyebab Masalah

      Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.


      f. Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis

      Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.


      g. Menyusun Isu Strategis, Formulasi Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis

      Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yangakan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis ke dalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.


      h. Menentukan Ukuran Yang Dipakai Dalam SWOT

      Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.


      i. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator

      Tujuannya adalah untuk merumuskan strategi cinitiatives dan menyusun key performance indicator dalam bentuk lagdan lead indicator. Dalam bagian iniakan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.


      j. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja

      Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja kedalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.


      k. Melakukan Cascading SWOT

      Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.


      l. Analisa Risiko Menggunakan Key Risk Indicators

      Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.


      m. Analisis Anggaran Dan Model Keuangan

      Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.


      n. Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT

      Pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.


      6. Pendekatan Pemecahan Masalah
      Menurut Puspitasari (2011:96), Penelitian ini menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence. Adapun penjelasan ketujuh hal tersebut adalah sebagai berikut :

      a. Product : Produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

      b. Price : Biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang ditawarkan.

      c. Place : Lokasi dimana produk atau jasa tersedia.

      d. Promotion : Aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.

      e. People : Orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.

      f. Process : Proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk atau jasa.

      g. Physical Evidence : Bukti fisik yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa.

      Konsep Dasar Prototipe

      1. Definisi Prototipe

      Menurut Simarmata (2010:62)[9], “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

      Menurut Mall (2009:43)[10], “Prototype is a toy implementation of the system”. (Prototype adalah sebuah implementasi tiruan dari sebuah sistem)

      Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Prototype adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.


      2. Jenis-Jenis Prototipe

      Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu: Menurut Simarmata (2010:64)[9]

      1. Rapid Throwaway Prototyping
        Pendekatan pengembangan perangkat keras/Iunak ini dipopulerkan Soleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun, diverifikasi oleh kansumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.
      2. Prototype Evolusioner
        Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).

      Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut :

      ScreenShot2014-10-13at115749AM_zpsf6d1e1a2.png

      Sumber: Simarmata (2010:68)[9]

      Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Prototype

      Konsep Dasar Elisitasi

      1. Definisi Elisitasi

      Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66)[11], “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

      Menurut Guritno (2011:302)[12], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.


      2. Tahap-Tahap Elisitasi

      Menurut Guritno dan kawan-kawan (2011:302)[12] elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

      a. Elisitasi Tahap I

      Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.


      b. Elisitasi Tahap II

      Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan Metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

      1. M pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.


      c. Elisitasi Tahap III

      Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

      1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atauteknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan ?

      2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan ?

      3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem ?

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

      1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.

      2. Middle (M): Mampu dikerjakan.

      3. Low (L): Mudah dikerjakan.


      3. Final Draft Elisitasi

      Final Draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangakan.


      4. Tujuan Elisitasi Kebutuhan

      Menurut Leffingwel (2000) dalam Siahaan (2012:67)[11], elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:

      a. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries)

      Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan olehseberapa dalam dan luas pengetahuan developerakan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkupdan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.


      b. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan

      Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagiandari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.


      c. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai

      Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan dari pada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.


      5. Langkah-Langkah Elisitasi

      Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:75)[11], berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan :

      a. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

      b. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.

      c. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik keranah aplikasi.

      d. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus, dan pertemuan tim.

      e. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.

      f. Menidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.

      g. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan atau pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.


      6. Masalah Dalam Elisitasi

      Menurut Nuseibeh and Eastbrook (2000) dalam Siahaan (2012:68)[11], tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yakni :

      a. Masalah ruang lingkup

      Pelanggan atau pengguna menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.

      b. Masalah pemahaman

      Hal tersebut terjadi ketika pelanggan atau pengguna tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikitdan tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.

      c. Masalah perubahan

      Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem (system engineers) harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.

      Teori Khusus

      Konsep Dasar Flowchart

      1. Definisi Flowchart

      Menurut Sulindawati (2010:8)[13], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.

      Menurut Adelia (2011:116)[14], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

      Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.


      2. Cara Membuat Flowchart

      Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart Menurut Menurut Sulindawati(2010:8)[13]

      1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
      2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
      3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
      4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
      5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.
      6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
      7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.


      3. Jenis-Jenis Flowchart

      Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut :

      a. Bagan Alir Sistem (Systems Flowchart)

      Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem.

      Untitled_zps1265c8ea.jpg


      Sumber: Rachman (2012:78)

      Gambar 2.7. Bagan Alir Sistem (System Flowcharts)


      b. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

      Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.


      Untitled_zps3ccc838b.jpg


      Sumber: Rachman (2012:90)

      Gambar 2.8. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)


      c. Bagan Alir Skematik (Schematic Flocwchart)

      Mirip dengan Flow Chart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.


      1_zps88acbbf5.jpg


      Sumber: Rachman (2012:93)

      Gambar 2.9. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)


      d. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

      Merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur dilaksanakan.


      2_zpse5c251c4.jpg

      Sumber: Rachman (2012:95)

      Gambar 2.10. Bagan Alir Program (Program Flowchart)


      e. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

      Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dari sebuah sistem.


      22_zps0f4b5e32.jpg

      Sumber: Rachman (2012:97)

      Gambar 2.11. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)



      r_zps4551e059.jpg

      Sumber: Rachman (2012:98)

      Gambar 2.12. Contoh Variasi Aplikasi Flowchart

      Konsep Dasar Phyton

      Pada awalnya, motivasi pembuatan bahasa pemrograman ini adalah untuk bahasa skrip tingkat tinggi pada sistem operasi terdistribusi Amoeba. Bahasa pemrograman ini menjadi umum digunakan untuk kalangan engineer seluruh dunia dalam pembuatan perangkat lunaknya, bahkan beberapa perusahaan menggunakan python sebagai pembuat perangkat lunak komersial. Python merupakan bahasa pemrograman yang freeware atau perangkat bebas dalam arti sebenarnya, tidak ada batasan dalam penyalinannya atau mendistribusikannya. Lengkap dengan source codenya, debugger dan profiler, antarmuka yang terkandung di dalamnya untuk pelayanan antarmuka, fungsi sistem, GUI (Antarmuka Pengguna Grafis) dan basis datanya.


      1. Sejarah Phyton

      Python dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di CWI, Amsterdam sebagai kelanjutan dari bahasa pemrograman ABC. Versi terakhir yang dikeluarkan CWI adalah 1.2. Tahun 1995, Guido pindah ke CNRI sambil terus melanjutkan pengembangan Python. Versi terakhir yang dikeluarkan adalah 1.6. Tahun 2000, Guido dan para pengembang inti Python pindah ke BeOpen.com yang merupakan sebuah perusahaan komersial dan membentuk Be Open Python Labs. Python 2.0 dikeluarkan oleh BeOpen. Setelah mengeluarkan Python 2.0, Guido dan beberapa anggota tim Python Labs pindah ke Digital Creations. Saat ini pengembangan Python terusdilakukan oleh sekumpulan pemrogram yang dikoordinir Guido dan Python Software Foundation. Python Software Foundation adalah sebuah organisasi non-profit yang dibentuk sebagai pemegang hak cipta intelektual Python sejak versi 2.1 dandengan demikian mencegah Python dimiliki oleh perusahaan komersial. Saat ini distribusi Python sudah mencapai versi 2.6.1 dan versi 3.0. Nama Python dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya karena kecintaan guido pada acara televisi Monty Python S Flying Circus. Oleh karenaitu seringkali ungkapan-ungkapan khas dari acara tersebut seringkali muncul dalam korespondensi antar pengguna Python. Aplikasi bahasa phyton Perangkat bantu shell. Tugas-tugas sistem administrator, program baris perintah. Kerja bahasa ekstensi. Antarmuka untuk pustaka C atau C++.


      Konsep Dasar Raspberry Pi

      1. Definisi Raspberry Pi

      “The Raspberry Pi is a credit sized computer that plug into your TV and a keyboard. It is a capable little computer which can be used in electronics prjocects, and for many things that your desktop PC does, like spreadsheets,word-processing and games. It also plays high definiton video.”

      Raspberry Pi adalah sebuah komputer berukuran sebesar kartu kredit yang terhubung ke televisi dan sebuah keyboard. Komputer kecil ini bisa digunakan untuk proyek-proyek elektronik dan hal lainnya yang bisa dilakukan oleh desktop komputer seperti sebagai mesin pengolah kata, games dan perangkat ini juga mampu memainkan video beresolusi tinggi. Richardson dan Wallacemen jelaskan beberapa cara untuk menjelaskan beberapa cara yang dapat dilakukan oleh Raspberry Pi diantaranya sebagai berikut (2013:8) :

      a. General Purpose Computing

      Perlu diingat bahwa Raspberry Pi adalah sebuah komputer dan memang pada faktanya dapat digunakan sebagai sebuah komputer. Setelah perangkat ini siapuntuk digunakan kita bisa memilih untuk boot langsung kedalam GUI (Graphical User Interface) dan didalamnya terdapat sebuah web browser yang merupakan aplikasi yang banyak digunakan komputer sekarang ini. Perangkat ini juga dapat di install banyak aplikasi gratis seperti Libre Office yang digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan kantor.

      b. Learning to Program

      Raspberry Pi pada dasarnya ditujukan sebagai alat edukasi untuk mendorong anak-anak bereksperimen dengan komputer. Perangkat ini sudah terpasang dengan interpreters dan compilers untuk berbagai bahasa pemrograman. Untuk pemula telah disediakan Scratch, sebuah bahasa pemrograman berasaskan grafik dari MIT. Kita bisa menulis program untuk Raspberry Pi dalam berbagai bahasa seperti C, Ruby, Java, Python, dan Perl.

      c. Project Platform

      Raspberry Pi membedakan dirinya dari komputer pada umumnya bukan darisegi harga dan ukurannya saja, tapi juga karena kemampuannya berintegrasi dengan proyek-proyek elektronik.


      raspberry_zps81f40f42.jpg

      Sumber: Rick Golden (2013:14)

      Gambar 2.13. Model Raspberry Pi B


      Untitled_zps4d6c9187.jpg


      Sumber: Rick Golden

      Tabel 2.2. Spesifikasi Raspberry Pi B


      Berdasarkan Gambar 2.13. Raspberry Pi mempunyai beberapa bagian antara lain :

      1. CPU dan GPU

      Prosessor yang digunakan pada Raspberry PI adalah ARM1176JZF-S dengan kecepatan Clock sebesar 700 Mhz dan GPU atau Graphic Processing Unit yang dipakai adalah Video Core IV.

      2. Memory (RAM)

      Raspberry Pi model B ini menggunakan RAM sebesar 512 MB. RAM ini diletakkan menyatu dengan Prosessor.

      3. Power

      Untuk Catu Daya, Raspberry Pi menggunakan konektor Micro USB yang biasa digunakan pada Charger Smartphone Android. Catu daya ini bekerja pada tegangan 5V dengan arus minimal 1A agar Raspberry Pi bekerja secara maksimal.

      4. SD Card

      Bagian ini berfungsi untuk tempat memasukkan SD-Card yang sudah diisi dengan salah satu OS Raspberry Pi. OS tersebut adalah Raspbian, Pidora, Arch Linux, Raspbmc, Open ELEC, dan lain-lain.

      5. Port HDMI

      Port ini berfungsi untuk menampilkan OS Raspberry pada TV yang mempunyai port HDMI.

      6. Port RCA

      Sama seperti port HDMI, port ini berfungsi untuk menampilkan OS Raspberry Pi, namun menggunakan Port Video untuk TV model lama.

      7. Konektor Audio

      Berfungsi sebagai konektor untuk Speaker atau Headset.

      8. LED indicator

      Terdapat 5 Led yang masing-masing berfungsi sebagai Indikator catu daya, proses kerja CPU, dan proses kerja jaringan.

      9. Port USB

      Selayaknya penggunaan pada komputer, port ini berfungsi untuk menyambungkan berbagai macam perangkat USB seperti Flash Disk, USB Dongle, USB Webcam, Card Reader, dan lain-lain.

      10. Port LAN (RJ-45)

      Untuk menghubungkan Raspberry Pi ke Jaringan melalui konektor RJ 45 dan kabel UTP.

      11. GPIO (General Purpose Input Output)

      Bagian ini merupakan salah satu keunggulan Raspberry Pi dengan Komputer mini sebelumnya, karena pengguna bisa memprogram pin-pin GPIO ini sesuai dengan kebutuhan mereka.

      Konsep Dasar Motor Servo

      Motor servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motor servo posisi putaran sumbu (axis) dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor servo disusun dari sebuah motor DC, gearbox, variabel resistor (VR) atau potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas maksimum putaran sumbu (axis) motor servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang pada pin kontrol motor servo.

      Gambar 2.14. Motor Servo


      1. Kontruksi Motor Servo

      Gambar 2.15. Kontruksi Motor Servo


      Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan dengan memberikan variasi lebar pulsa (duty cycle) sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya.


      2. Jenis-Jenis Motor Servo
      a. Motor Servo Standar 180°
      Motor servo jenis ini hanya mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) dengan defleksi masing-masing sudut mencapai 90° sehingga total defleksi sudut dari kanan – tengah – kiri adalah 180°.
      b. Motor Servo Continuous
      Motor servo jenis ini mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) tanpa batasan defleksi sudut putar (dapat berputar secara kontinyu).


      3. Pulsa Kontrol Motor Servo
      Operasional motor servo dikendalikan oleh sebuah pulsa selebar ± 20 ms, dimana lebar pulsa antara 0.5 ms dan 2 ms menyatakan akhir dari range sudut maksimum. Apabila motor servo diberikan pulsa dengan besar 1.5 ms mencapai gerakan 90°, maka bila kita berikan pulsa kurang dari 1.5 ms maka posisi mendekati 0° dan bila kita berikan pulsa lebih dari 1.5 ms maka posisi mendekati 180°.

      Gambar 2.16. Pulsa Kendali Motor Servo

      Motor Servo akan bekerja secara baik jika pada bagian pin kontrolnya diberikan sinyal PWM dengan frekuensi 50 Hz. Dimana pada saat sinyal dengan frekuensi 50 Hz tersebut dicapai pada kondisi Ton duty cycle 1.5 ms, maka rotor dari motor akan berhenti tepat di tengah-tengah (sudut 0°/ netral). Pada saat Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan kurang dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar ke berlawanan arah jarum jam (Counter Clock wise, CCW) dengan membentuk sudut yang besarnya linier terhadap besarnya Ton duty cycle, dan akan bertahan diposisi tersebut. Dan sebaliknya, jika Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan lebih dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar searah jarum jam (Clock Wise, CW) dengan membentuk sudut yang linier pula terhadap besarnya Ton duty cycle, dan bertahan diposisi tersebut.


      Konsep Dasar TP LINK

      ISI


      Situs Jaringan Sosial

      1. Pengertian dan Sejarah Jaringan Sosial

      Situs jejaring sosial (Social network sites) merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat list pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut. Tampilan dasar situs jejaring sosial ini menampilkan halaman profil pengguna, yang di dalamnya terdiri dari identitas diri dan foto pengguna. Kemunculan situs jejaring sosial ini diawali dari adanya inisiatif untuk menghubungkan orang-orang dari seluruh belahan dunia. Situs jejaring sosial pertama, yaitu Sixdegrees.com mulai muncul pada tahun 1997. Situsini memiliki aplikasi untuk membuat profil, menambah teman, dan mengirim pesan. Kemudian pada tahun 1999 hingga saat ini telah banyak situs jejaring sosialyang bermunculan dengan aplikasi yang lebih menarik.


      2. Macam-Macam Situs Jaringan Sosial

      a. Pengertian dan Sejarah Twitter

      Gambar 2.21. Logo Twitter


      Twitter Merupakan sebuah situs web yang menawarkan jejaring sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut kicauan (tweets). Twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter Inc., Kicauan adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil pengguna. Kicauan bisa dilihat secara luar, namun pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar teman-teman mereka saja. Pengguna dapat melihat kicauan penulis lain yang dikenal dengan sebutan pengikut (followers). Semua pengguna dapat mengirim dan menerima kicauan melalui situs twitter, aplikasi eksternal yang kompatibel (telepon seluler), atau dengan pesan singkat (SMS) yang tersedia dinegara-negara tertentu. Situs ini berbasis di San Bruno, California dekat San Francisco, di mana situs ini pertama kali dibuat. Twitter juga memiliki serverdan kantor di San Antonio, Texas dan Boston, Massachusetts. Sejak dibentuk pada tahun 2006 oleh Jack Dorsey, Twitter telah mendapatkan popularitas di seluruh dunia dan saat ini memiliki lebih dari 100 juta pengguna.


      b. Langkah-Langkah Pembuatan Aplikasi di Twitter (API Twitter)
      1). Langkah pertama untuk membuat sebuah aplikasi di twitter, kunjungi halaman Apps Twitter. Selanjutnya muncul tampilan seperti yang ada di gambar 1,
      lalu klik tombol "Create New App"


      twitterapps_zpsc1966216.png

      Gambar 2.22. Langkah Pertama Pembuatan API Twitter


      2). Langkah kedua, muncul tampilan "Create An Application" Selanjutnya isi "Application Details" yang terdiri dari 4 kolom di bawahnya. Meliputi : Kolom pertama terdapat "Name" diisi untuk memberi nama aplikasi yang akan dibuat, kolom kedua "Descriptions" diisi untuk memberi tahu deskripsi tentang aplikasi tersebut, kolom ketiga "Website" isikan alamat website pembuat, perorangan atau organisasi. Saya mengisi kolom tersebut dengan website Raspberry Pi, kolom yang terakhir yaitu "Callback URL" Isian ini muncul jika pada pilihan sebelumnya dipilih tipe browser. kolom ini tidak mesti diisi.


      createanapplication_zps80721426.png

      Gambar 2.23. Langkah Kedua Pembuatan API Twitter


      3). Masih di halaman yang sama terdapat "Developer Rules of the Road" kemudian centang kotak persetujuan yang bertuliskan "Yes, I Agree" lalu klik tombol "Create Your Twitter Application"


      developerrulesoftheroad_zpsc088909b.png

      Gambar 2.24. Langkah Ketiga Pembuatan API Twitter


      4). Di halaman selanjutnya memberitahukan bahwa pembuatan aplikasi tersebut telah sukses.


      applicationmanagement_zps3867e416.png

      Gambar 2.25. Langkah Keempat Pembuatan API Twitter


      5). Di halaman yang sama, klik "Setting" yang ada di menubar. Di sana terdapat "Application Settings" yang terdiri dari : "Access level, Consumer Key (API Key), Callback URL, Sign in with Twitter, App-only authentication, Request token URL, Authorize URL, Access token URL"


      aplicationsettings_zpsef6a508a.png

      Gambar 2.26. Langkah Kelima Pembuatan API Twitter


      6). Selanjutnya, klik "Keys and Acces Tokens" di sana terdapat "Application Settings" yang terdiri dari : "Consumer Key (API Key), Consumer Secret (API Secret), Access Level, Owner, Owner ID"


      aplicationactions_zpsf5dc2ed7.png

      Gambar 2.27. Langkah Keenam Pembuatan API Twitter


      7). Dihalaman yang sama terdapat tombol "Create my access token" lalu klik.


      tokenactions_zps1357246d.png

      Gambar 2.28. Langkah Ketujuh Pembuatan API Twitter


      8). Di halaman selanjutnya muncul "Your Access Token", Terdapat "Access Token dan Access Token Secret", Kode tersebut disalin kedalam Program Phyton.


      youraccesstoken_zps329a6428.png

      Gambar 2.29. Langkah Kedelapan Pembuatan API Twitter

      Linux

      a. Sejarah Linux
      Menurut Hicks Sejarah Linux, Linus Torvalds memulai Linux, sebuahsistem operasi, sebagai sebuah proyek pribadi pada tahun 1991. Dia memulai proyek ini karena ingin menjalankan sistem operasi berbasis Unix tanpa terlalu mengeluarkan banyak uang. Sebagai tambahan, ia juga hendak mempelajari prosesor 386. Linux di rilis tanpa biaya kepada publik sehingga setiap orang bisa mempelajarinya dan membuat perbaikan dibawah lisensi General Public. Saat ini, Linux telah berkembang menjadi sebuah pemain utama dalam pasar sistem operasi. Linux telah di porting untuk berjalan pada berbagai arsitektur, termasuk HP atau Compaq Alpha, Sun SPARC dan Ultra SPARC, dan Motorola Power PC chip (melalui komputer Apple Macinthos dan IBM RS/6000.) Ratusan, jika tidak ribuan pemrogram di seluruh dunia sekarang turut serta mengembangkan Linux.
      Linux menjalankan program-program seperti Sendmail, Apache, dan BIND, yang merupakan perangkat lunak yang sangat populer yang digunakan untuk menjalankan server-server internet. penting untuk diingat bahwa istilah “Linux” hanya merunjuk pada kernel inti dari sebuah sistem operasi. Inti ini bertanggung jawab untuk mengontrol prosesor, memori, harddrive,dan peripheral komputer Anda. Itusemua apa yang dikerjakan oleh Linux: Ia mengontrol operasi dari komputer Anda dan memastikan bahwa semua programnya bertindak sesuai dengan keinginan. Berbagai macam perusahaan dan individual membundel kernel dan berbagai program bersama-sama untuk membuat sebuah sistem operasi. Kami menyebut setiap bundel tersebut sebuah distribusi Linux. Nama Linux merupakan kombinasi unik antara nama penciptanya dan nama sistem operasi yang menjadi targetnya (UNIX). Semuanya berawal dari sebuah sistem operasi bernama Minix. Minix dibuat oleh Profesor Andrew Tanenbaum. Minix adalah sistem operasi mirip UNIX yang bekerja pada PC. Torvald adalah salah seorang mahasiswa di Universitas Helsinki yang menggunakan Minix. Walaupun cukup bagus, ia belum menganggap Minix memadai. Kemudian pada tahun 1991 ia membuat sistem operasi yang merupakan clone UNIX, yang diberi nama Linux. Seperti halnya Minix, Linux tidak menggunakan kode apapun dari vendor UNIX komersial, sehingga Torvalds mendistribusikan linux di internet secara bebas dangratis.
      Pada 5 Oktober 1991, Torvalds mengeposkan sistem operasinya di newsgroupcomp.os.minix. Ia mengumumkan bahwa source code Linux tersedia dan meminta bantuan programmer-programmer lain untuk ikut mengembangkannya. Ketika itu Linux masih setengah matang, sistem operasi ini hanya bisa menjalankan sedikit perintah UNIX, seperti bash, gcc dan gnu-make. Saat Linux 1.0 diluncurkan pada 1994, sistem operasi ini telah cukup stabil dan memiliki banyak feature, seperti Preemptive Multitasking (Kemampuan untuk membagi sumber daya CPU untuk banyak aplikasi) dan Symmetric multiprocessing (Kemampuan untuk membagi tugas di antara banyak CPU). Pada 1996, tim pengembangan Linux yang ada diseluruh dunia mulai memberikan hasilnya. Tahun itumereka telah membuat versi Linuxuntuk sejumlah versi hardware, dari Atari ST sampai Macintosh. Linux terus berkembang pesat, utamanya karena ada sejumlah distributor (seperti RedHat, Caldera, dan sebagainya) yang berkompetisi untuk berebut pangsa pasar. Oleh karena itu dibentuk kelompok bernama Linux Standard Base. Kelompok ini bekerja untuk memastikan bahwa beragam distribusi Linux yang ada tetap bisa menjalankan aplikasi yang sama dan saling berinteroperasi. Dibawah ini merupakan beberapa distro Linux, yaitu :

      1. Lycoris

      2. Xandros

      3. Linare

      4. Lindows

      5. RedHat Linux

      6. Mandrake Linux

      7. Caldera Open Linux

      8. Suse Linux

      9. Slackware Linux

      10. Debian GNU/Linux

      11. Turbo Linux

      12. Knoppix


      b. Distro Linux
      Menurut Nurhakim, (yang diakses pada tanggal 12 September 2014 di Sejarah Linux dan Beberapa Distronya), “Distro Linux adalah Linux yang dibuat dengan memasarkan program tertentu berdasarkan source yang ada dan di kemas sedemikian rupa sehingga mempunyai tampilan atau fitur yang berbeda-beda sesuai dengan keinginan si pembuat distro.” Ada distro yang berfokus pada server artinya distro tersebut lebih dioptimasi ke sistem server sehingga software atau program yang di paketkan adalah khusus untuk server saja contoh untuk distro ini antara lain: Trustix Secure Linux, Turbo Linux Server, Red Hat Enterprise Server, Server Optimize Linux (SOL), Mandrake Security dan masih banyak lagi contoh lainnya. Ketika pengguna Linux baruberkenalan dengan Linux, biasanya mereka terbentur pada masalah distro yang akan dipakai atau dipilih. Secara garisbesar distro Linux sama yaitu menggunakan 'kernel' Linux, perbedaannya hanya pada paket program, program instalasi, organisasi direktoridan berkas, program aplikasi dan utilitas tambahan. Distro Linux berbeda untuk kebutuhan yang berbeda. Dibawah ini merupakan beberapa distro Linux, diantaranya :


      1. Lycoris

      Gambar 2.30. Logo Lycoris


      Adalah distro linux yang telah membuat versi linux yang cantik dan menyerupai Win XP, dari segi warna, icon, maupun kemudahan-kemudahan yang ada. Dari tampilan-tampilan screenshot pada situsnya Anda dapat mengamati bahwa memang Lycoris merupakan distro Linux yang pintar mempercantik diri sehingga dengan menggunakan Lycoris Anda akan merasa bekerja dengan Windows XP. Bahkan Open Office yang dipaketkan dengan Lycoris memiliki icon-icon yang cantik dan khas Lycoris. Lycoris memiliki paket-paket yang berbeda, dan paket distro Linux-nya dinamakan Desktop atau LX. Lycros memiliki fasiltias IRIS yaitu Internet Rapid Installer for Software untuk meng-update Linux anda dengan software-software baru. Hanya saja distro ini tidaklah gratis dan Anda perlu membayar dengan sejumlah "dollar US".


      2. Xandros

      Gambar 2.31. Logo Xandros


      Xandros memiliki integrasi lebih baik dengan jaringan Windows, mampu menjalankan aplikasi Office XP, mampu me-resize partisi NTFS saat instalasi, dan lain-lain. Xandros juga bukan merupakan produk gratis tetapi komersial. Secara singkat Xandros menawarkan kelebihan berikut :

      a. Lima langkah instalasi grafis yang mudah

      b. Manajemen partisi terintegrasi

      c. Tampilan yang familiar

      d. Aplikasi berkualitas dari para engineer Xandros

      e. Kompatibilitas dengan file format Microsoft


      3. Linare

      Gambar 2.32. Logo Linare


      Linare memiliki distro Linux khusus desktop dan paket CPU yang sudah terinstall Linare. Linare masih jarang terdengar dan merupakan pendatang baru. Linare juga merupakan produk komersial.


      4. Lindows

      Gambar 2.33. Logo Lindows


      Lindows masih kalah dibanding Lycoris dalam segi kecantikan tampilan tetapi Lindows telah lebih matang dan telah mencapai versi 4.0. Fasilitas yang menarik dari Lindows adalah Click-n-Run yaitu fasilitas mendapatkan ribuan software Linux yang sudah dikonfigurasi untuk Lindows dengan sekali klik dan proses instalasi ini juga dapat menambahkan shortcut di desktop dan daftar program secara otomatis. Lindows juga merupakan produk komersial.


      5. Redhat Linux

      Gambar 2.34. Logo Redhat Linux


      Redhat adalah distro yang cukup populer di kalangan pengembang dan perusahaan Linux. Dukungan-dukungan secara teknis, pelatihan, sertifikasi, aplikasi pengembangan, dan bergabungnya para hacker kernel dan free-software seperti Alan Cox, Michael Johnson, Stephen Tweedie menjadikan RedHat berkembang cepat dan digunakan pada perusahaan. Poin terbesar dari distro ini adalah Redhat Package Manager (RPM). RPM adalah sebuah perangkat lunak untuk memanajemen paket-paket pada sistem Linux, kita dianggap sebagai standar de-facto dalam pemaketan yang mendukung distro ini secara luas.


      6. Mandrake Linux

      Gambar 2.35. Logo Mandrake Linux


      Distributor yang menambahkan update-an patch untuk RedHat Linux. Linux-Mandrake adalah salah satu distro turunan dari Redhat Linux yang menyediakan banyak pengembangan dan aplikasi "pre-configured" dan didukung banyak bahasa di seluruh dunia. Distro ini dikenal mudah untuk pemula dan cocok untuk kelas desktop tapi tidak menutup kemungkinan untuk dijadikan platform pada server. Optimasi untuk prosesor kelas Pentium ke atas membuat Linux-Mandrake dapat berjalan dengan baik pada platform tersebut.


      7. Caldera Open Linux

      Gambar 2.36. Logo Caldera Open Linux


      Distibrusi Linux dengan instalasi dan lingkungan pengguna berbasis grafis yang bagus.


      8. Suse Linux

      Gambar 2.37. Logo Suse Linux


      Distribusi Linux paling populer di Eropa yang juga menyediakan perangkat instalasi dan panduan berbahasa indonesia.


      9. Slackware Linux

      Gambar 2.38. Logo Slackware Linux


      Slackware dikenal lebih dekat dengan gaya UNIX, sederhana, stabil, mudah di custom, dan didesain untuk komputer 386/486 atau lebih tinggi. Distro ini termasuk distro yang cryptic dan manual sekali bagi pemula Linux, tapi dengan menggunakan distro ini beberapa penggunanya dapat mengetahui banyak cara kerja sistem dan distroter sebut. Slackware adalah yang tertu yang masih tegar bertahan di segala jaman.


      10. Debian GNU atau Linux

      Gambar 2.39. Logo Debian GNU atau Linux


      Debian GNU atau Linux adalah distro non komersial yang dihasilkan oleh para sukarelawan dari seluruh dunia yang saling bekerjasama melalui internet. Distro ini menginginkan adanya semangat open-source yang harus tetap ada pada Debian. Ke dinamisan distro ini membuat setiap rilis paket-paketnya di-update setiap waktu dan dapat di akses melalui utilitas apt-get. Apt-get adalah sebuah utilitas baris-perintah yang dapat digunakan secara dinamis untuk meng-upgrade sistem Debian GNU atau Linux melalui apt-repository jaringan archive Debian yang luas. Milis dan forum debian selalu penuh dengan pesan-pesan baik mengenai bug, masalah, sharing, dan lain-lain. Dengan adanya sistem komunikasi ini bugdan masalah keamanan pada tiap paket dapat dilaporkan oleh para pengguna dan pengembang Debian dengan cepat. Keuntungan dari Debian adalah upgrade ability, ketergantungan antar paket didefinisikan dengan baik, dan pengembangannya secara terbuka.


      11. Turbo Linux

      Gambar 2.40. Logo Turbo Linux


      Distribusi Linux paling populer di Asia yang menyediakan dukungan untuk set karakter khusus Asia. Turbo Linux merupakan salah satu distro Linux yang diminati oleh perusahaan dan perorangan di Jepang dan Asia. Produk berbasis Linux dengan kinerja tinggi ini dimanfaatkan untuk pasar workstation dan server terutama untuk penggunaan clustering dan orientasinya ke perusahaan. Beberapa produk-produknya: Turbo Linux Work Station untuk desktopnya, Turbo Linux Server untuk backend server dengan kinerja tinggi terutama untuk penggunaan bisnis di perusahaan, e-commerce dan transaksi B2B (Business-to-Business).


      12. Knoppix

      Gambar 2.41. Logo Knoppix


      Knoppix merupakan distro Linux live-cd yang dapat dijalankan melalui CD-ROM tanpa menginstalnya dihard disk. Aplikasinya sangat lengkap dan cocok untuk demo atau belajar Linux bagi yang belum mempunyai ruang pada hard disk-nya, dapat juga untuk CD rescue. Kelemahan dari knoppix adalah diperlukannya memori yang besar untuk menggunakan modus grafisnya yaitu 96 MB walaupun bisa juga dijalankan pada memori 64 MB dengan swap pada hard-disk, tapi anda perlu sedikit bersabar. Distro ini berbasis Debian GNU atau Linux.

      Konsep Dasar Komponen Pasif dan Aktif

      1. Definisi Komponen Pasif
      Menurut Rusmadi (2009:10) bahwa “Komponen pasif adalah komponen-komponen elektronika yang apabila dialiri aliran listrik tidak menghasilkan tenaga seperti: Perubahan Tegangan, Pembalikan Fasa, Penguatan dan lain-lain”.


      2. Definisi Komponen Aktif
      Menurut Rusmadi (2009:33), bahwa “Komponen aktif adalah Komponen yang apabila dialiri aliran listrik akan menghasilkan sesuatu tenaga baik berbentuk penguatan maupun mengatur aliran listrik yang melaluinya”. Yang termasuk komponen aktif menurut Rusmadi (2009:33) antara lain :
      a. Dioda
      Gambar 2.42. Dioda
      Menurut Budiharto (2009:02), “Dioda adalah Piranti semikonduktor yang mengalirkan arus ke satu arah”. Kalau ia di aliri arus ACmaka akan berhasil didapatkan arus DC dari arus AC ini. Karenanya pada sifat yang demikian maka dioda bisa digunakan sebagai perata arus yang biasa dipasang di adaptor.
      Menurut Rusmadi (2009:32), bahwa “Dioda adalah termasuk komponen semikonduktor yang terdiri dari 2 buah elektroda yaitu anoda (bahan P) dan katoda (bahan N)”.
      Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwaDioda adalah piranti semikonduktor yang terdiri dari 2 buah elektroda yaituanoda (bahan P) dan katoda (bahan N).
      Perlu diketahui bahwa komponen dioda ini pada umumnya hamper selalu dipergunakan dalam rangkaian, terutama pada rangkaian Power Supply. Menurut Rusmadi (2009:34). Fungsi diode dalam suatu rangkaian adalah :

      1. Penyearah tegangan listrik.

      2. Pengaman tegangan listrik.

      3. Memblokir tegangn listrik.


      b. Transistor
      Gambar 2.43. Transistor

      Menurut Budiharto (2009:3), bahwa “Transistor adalah memiliki 3 terminal biasanya dibuat dari bahan silicon atau germanium”. Menurut Rusmadi (2009:42), bahwa “Transistor adalah merupakan komponen dasar yang paling penting dan banyak dipergunakan dalam setiap rangkaian”. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Transistor adalah merupakan komponen dasar yang paling dan banyak digunakan pada setia prangkaian. Alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.

      Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar dari pada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor. Dalam bidang elektronika kita mengenal 2 macam jenis transistor menurut Rusmadi (2009:40) yaitu :
      1. Negative Positive Negative
      Gambar 2.44. Negative Positive Negative (NPN)
      Transistor NPN terdiri dari 1 lapisan semikondutor tipe-p di antara 2 lapisan semikonduktor tipe-n. Arus kecil yang memasuki basis pada emitter dikuatkan di keluran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi dari pada tengan emitter.


      2. PNP (Positive Negative Positive)
      Gambar 2.45. Positive Negative Positive (PNP)

      Transistor PNP terdiri dari 2 lapisan semikonduktor tipe-n di antara 2 alpisan semikonduktor tipe-p. arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitter dikuatkan dikeluran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika tegangan basis lebih rendah dari pada tegangan emitter.

      Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.


      c. IC (Integrated Circuit)
      Gambar 2.46. Integrated Circuit (IC)


      Menurut Rusmadi (2009:46), bahwa “IC adalah Sebuah rangkaian terpadu”. Komponen Integrated Circuit dirancang dari beberapa komponen elektronika seperti transistor, dioda, resistor, kapasitor, dan komponen lainya, sehingga menjadi satu kesatuan yang berbentuk chip. Menurut Rusmadi (2009:48), ada beberapa keuntungan dari pengguna IC diantaranya ialah :

      1. Bentuk fisiknya kecil sehingga rangakian jadinya akan kelihatan kecil dan kompak (compo).

      2. Catu daya yang diperlukan kecil.

      3. Sistem operasional sangat praktis dan cepat.

      4. Baik pemasangan maupun pemakaiannya mudah dan praktis.

      5. Harganya relatif murah dibanding dengan menggunakan transistor.
      Jenis-jenis IC sangat banyak dan beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan penggunaannya. Misalnya saja IC Analog, Digital, Penguat Audio, Penguat RF (Radio Frequency), IC Regulator, CMOS. Menurut Rusmadi (2009:49), ada beberapa jenis-jenis IC yaitu :
      1. IC NE 55
      Gambar 2.47. IC NE 55


      IC 55 adalah peranti DIP 14 pin yang menggabungkan dua 555 dalam satu kemasan, susunan kakinya mirip 555 kecuali dua saluran catu yang digabungkan.


      2. IC M 7555
      Gambar 2.48. IC M 7555


      Pada dasarnya, 7555 versi daya-ultra-rendah dari 555, dan TL C555. 7555 membutuhkan pengawatan yang sedikit berbeda, menggunakan lebih sedikit komponen eksternal.


      3. IC 7404
      Gambar 2.49. IC 7404


      Dengan menggunakan IC tipe 7404, berbeda dengan gerbang sebelumnya (AND & OR), gerbang NOT hanya mempunyai 1 input dan 1 output. Sehingga dalam IC terdapat 6 gerbang NOT, dengan 6 input dan 6 output. Operasi gerbang : Gerbang ini merupakan fungsi inverter dari input. Jadi jika input berharga 0 maka outputnya akan berharga 1 dan begitu pula sebaliknya, sehingga didapat persamaan.


      4. IC 7408
      Gambar 2.50. IC 7408


      Gerbang-gerbang dasar sudah terkemas dalam sebuah IC (Integrated Circuit), untuk gerbang AND digunakan IC tipe 7408. Karena dalam hal ini akan digunakan masukan atau input sebanyak 3 buah maka dengan menggabungkan 2 gerbang dapat diperoleh 3 input yang dimaksud (dengan cara menghubungkan output kaki 3 ke input kaki 4 atau lima seperti terlihat pada gambar di bawah. Gerbang dasar hanya mempunyai 2 harga yaitu 0 dan 1. Berharga 0 jika tegangan bernilai 0 - 0,8 Volt dan berharga 1 jika tegangan bernilai 2 -5 Volt. Operasi gerbang: Jika semua input terhubung dengan ground atau semuanya terlepas maka outputnya akan berharga 0, sehingga lampu indicator tidak menyala. Begitu pula jika hanya salah satu terlepas dan input lainnya diberi tegangan input sebesar VCC, lampu tetap tidakakan menyala. Lampu akan menyala jika semua input diberi tegangan sebesar VCC, sehingga berharga 1.

      Konsep Dasar Buzzer

      1. Definisi Buzzer
      Gambar 2.51. Buzzer


      Menurut Ibrahim di dalam Jurnal (2010:6), “Buzzer adalah Alat output yang berfungsi untuk mengubah gelombang elektro magnetik yang di berikan oleh baseband menjadi gelombang suara yang merambat pada udara dimana rambatan gelombang tersebut akan terdengar oleh manusia sebagai tanda”. Buzzer ini juga berfungsi sebagai bel penanda saat kereta api melintas. Buzzer ini aktif saat sensor inframerah dan reed switch ke 1 aktif secara bersamaan sebagai penanda bahwa kereta api sedang melewati wilayah tersebut.

      Konsep Dasar Sensor

      1. Definisi Sensor

      Menurut Dargie and Christian Poellabauer (2010:4), “Sensor is a device that translate parameters for events in the physical world into signals that can be measured and analyse”, (Sensor adalah perangkat yang menerjemahkan parameter untuk peristiwa di dunia fisik menjadisinyal yang dapat diukur dan dianalisis).

      Menurut Prihono, (2009:56), “Sensor adalah suatu alat yang berfungsi mengukur besaran tertentu seperti suhu, kelembaban, panas dan sebagainya atau bisa dijelaskan sebagai alat untuk mendeteksi atau mengukur sesuatu yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik”. Berdasarkan definisi di atasdapat disimpulkan bahwa sensor merupakan alat elektronika yang mengukur atau mendeteksi besaran tertentu.


      2. Tipe Sensor
      Menurut Dao liang Li dan Yande Liu (2010:492), Sensor memiliki beberapa tipe yaitu sebagai berikut :
      a. Image Sensor
      "Image Sensor is application in regular cameras. Taking picture sand shooting videos with mobile phone are part of alot of people’s daily lives", (Image Sensor adalah aplikasi dalam kamera biasa, yang dapat mengambil gambar dan video shooting dengan ponsel yang merupakan bagian dari banyak kegiatan sehari-hari).


      b. Business Card Recognition
      "Business card recognition is processed by software to identify the information in it. After some types of processing, the name, age, telephone, company address on the card are automatically inserted into the mobile telephone directory under one entry", (Business Card adalah proses yg dilakukan oleh perangkat lunak untuk mengidentifikasi informasi didalamnya. Setelah beberapa jenis pengolahan, nama, usia, telephone, alamat perusahaan pada kartu yang secara otomatis dimasukkan ke buku telephone mobile dibawah satu entry).


      c. Facial Recognition
      "Facial recognition is is image processing software can identify the user’s facial features”, (Facial recognition adalah adalah software pengolah gambar yang dapat mengidentifikasi fitur rajah pengguna).


      d. Finger Print
      "Finger print sensor is for security of personal data on consumer products, and as the finger prints sensor have achieved substantial improvement in the size cost and so forth. Finger print srecognition has been applied on more and more diverse mobile device", (Sensor sidik jari adalah keamanan untuk data pribadi pada produk konsumen, dan sebagai sensor sidik jari yang telah mencapai peningkatan substansial dalambiaya ukuran dan sebagainya. Sidik jari telah diterapkan pada beberapa perangkat dan lebih beragam perangkat mobile).


      e. Optical Sensor
      "Optical sensor is the photo electric sensor in mobile phones are mainly used to smartly regular the mobile phone by detecting the brightness of the environment, to save energy and make the mibileuse user-friendly", (Sensor optik adalah sensor foto listrik pada ponsel yang digunakan untuk ponsel dengan mendeteksi kecerahan lingkungan, guna menghemat energi dan membuat penggunaan menjadi mudah digunakan).


      f. Accelerometer Sensor
      "Accelerometer sensor is tilted to anangle, gravity will producea vector in the sensing field. By measuring this vector, the tilte angle of the mobile phone can be calculated", (Accelerometer Sensor adalah alat kemiringan sudut, gravitasi yang akan menghasilkan vektor di bidang penginderaan. Dengan mengukur vektor ini, sudut kemiringan ponsel dapat dihitung).


      Konsep dasar UML (Unified Modeling Language)

      1. Definisi UML
      2. Menurut Nogroho (2011:119)[15], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasikan, serta mengkontruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan pemodelan aturan-aturan bisnis”.

        Menurut Herlawati (2011:6)[16], “bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.

        Menurut Rosa (2013:133)[5], “Unified Modeling Language (UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisi & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

        Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Unified Modeling Language (UML) adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemogramam untuk memvisualisasikan suatu sistem.


      3. Tujuan Unified Modeling Language (UML)
      4. Menurut Yasin (2012:268)[17], tujuan UML diantaranya adalah:

        1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
        2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.
        3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.


      5. Tipe-Tipe Diagram UML

      Menurut Yasin (2012:268)[17], UML terdiri dari banyak diagram, yaitu:

      1. Use Case Diagram
        Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.
        1. Aktor
          Aktor mewakili siapa pun atau apa saja yang harus berinteraksi dengan sistem. Aktor bisa didefinisikan sebagai berikut:
          1. Aktor hanya memberikan informasi kepada sistem.
          2. Aktor hanya menerima informasi dari sistem.
          3. Aktor memberikan dan menerima informasi ke dan dari sistem.
        2. Use Case
          Use case model adalah dialog antara aktor dengan sistem yang akan menggambarkan fungsi yang diberikan oleh sistem.
        1. Use Case Relationship
          Use case relationship adalah suatu hubungan, baik itu antara aktor dan use case atau antara use case dan use case. Hubungan antara aktor dan use case disebut dengan communicate association.
        2. Association/Directed Association
          Asosiasi yaitu hubungan statis antar elemen. Umumnya menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain. Tanda panah menunjukkan arah query antar elemen.
        3. Generalization/Pewarisan
          Pewarisan merupakan hubungan hierarkis antar elemen. Elemen dapat diturunkan dari elemen lain dan mewarisi semua atribut dan metode elemen asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga disebut anak dari elemen yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.
      2. Activity Diagram
        Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:
        1. Activity
          Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari beberapa proses dari aliran pekerjaan.
        2. Transition
          Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.
        3. Decision
          Notasi yang menandakan control cabang aliran berdasarkan decision point.
        4. Sychromization Bar
          Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).
      3. Sequence Diagram
        Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirm antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.
        Dalam sequence diagram terdapat 2 model, yaitu:
        1. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.
        2. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.
      4. Class Diagram
        Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan satu, antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek yang lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstarisiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan orientasi objek. Class menggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).


      Konsep Dasar Literature Review

      1. Definisi Literatur Review
      2. Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:86)[12], “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

        Menurut Semiawan (2010:104)[18], mendefinisikan Literature Review sebagai berikut:

        Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

        Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Literature Review adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain.


      3. Langkah-Langkah Literatur Review
      4. Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:87)[12], dalam melakukan kajian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

        1. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.
        2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
        3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.
        4. Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
        5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.


      5. Jenis-Jenis Penelitian
      6. Menurut Guritno (2011:22)[12], jenis-jenis penelitian yaitu:

        1. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya
          Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.
          1. Penelitian Dasar
            Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.
          2. Penelitian Terapan
            Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.
          3. Penelitian Evaluasi
            Penelitian evaluasi (evaluation research) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja; sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga.


          perbedaanantarapenelitiandasarterapandanevaluasi_zpsf451fd64.jpg

          Sumber: Guritno (2011:26)[12]

          Tabel 2.3. Perbedaan Antara Penelitian Dasar, Terapan, dan Evaluasi


        2. Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya
          Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu:
        1. Penelitian Deskriptif
          Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya.
        2. Penelitian Prediktif
          Penelitian prediktif (predictive research). Studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.
        3. Penelitian Improftif
          Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.
        4. Penelitian Eksplanatif
          Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.
        5. Penelitian Eksperimen
          Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.
        6. Penelitian Ex Post Facto
          Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variable-variabel.
        7. Penelitian Partisipatori
          Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research; Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.
        8. Penelitian dan Pengembangan
          Metode penelitian dan pengmebangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.


      7. Tujuan Literatur Review

      Menurut Swarjana (2012:33)[19], Literature review dibuat dengan bersumber pada buku, jurnal, serta publikasi lainnya terkait dengan topik yang diteliti. Tinjauan pustaka atau literaturer review adalah bagian penting dalam proses penelitian. Adapun tujuan dari literature review adalah sebagai berikut :

      1. Identifikasi masalah penelitian dan mengembangkan rumusan masalah dan hipotesis.
      2. Orientasi apa yang sudah dan belum diketahui tentang area penelitian serta mendeterminasi atau inkonsistensi dalam a body of knowledge.
      3. Berikut ini adalah alasan mengapa kia perlu membuat tinjauan pustaka atau literature review (Bryman, 2012) :

        1. Kita perlu mengetahui apa yang sudah diketahui atau yang sudah terkait dengan penelitian kita, agar kita tidak menghasilkan atau mengulang hal yang sudah ada.
        2. Kita dapat belajar dari kesalahan penelia yang lain dan menghindari untuk melakukan hal yang sama.
        3. Kita dapat belajar tentang teori yang berbeda dan pendekatan methodologis ke area riset kita.
        4. Dapat membantu kita dalam mengembangkan kerangka kerja analitis.
        5. Mengarahkan kita untuk memperambangkan variable inklusi dalam riset kita.
        6. Lebih jauh dap at dijadikan sebagai research question untuk kita.
        7. Membantu interpretasi tentang penemuan kita.

        Study Pustaka (Literature Review)

        Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan mahasiswa baru secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penerimaan mahasiswa baru secara online ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :
        1. Penelitian ini dilakukan oleh Irawan dari Politeknik Negeri Semarang, Pada Laporan Skripsi tahun yang berjudul "RANCANG BANGUN ROBOT PEMINDAH BARANG DENGAN SISTEM KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLER". Penelitian ini membahas tentang rancang bangun robot pemindah barang dengan sistem kontrol berbasis mikrokontroller, hal ini dikarenakan sebagai simulator suatu bentuk sistem mekatronika, dan memberikan gambaran umum tentang mekanisme mekatronika baik dari aspek mekanis, elektrik maupun program yang digunakan. Dengan adanya hal tersebut maka robot pemindah barang ini berhasil menjalankan semua fungsi robot manual, sesuai aturan Kontes Robot Indonesia (KRI) 2011.
        2. Penelitian ini dilakukan oleh Fajriansyah dari Insitut Teknologi Nasional Bandung, Pada Laporan Skripsi tahun yang berjudul "ROBOT BERODA PEMINDAH BARANG DENGAN CAPIT BERBASIS ATMEGA16". Penelitian ini membahas tentang robot yang memiliki kecepatan dan akurasi yang cukup untuk memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain, hal ini dikarenakan keduanya harus sinkron pada perancangannya menggunakan dua perangkat yaitu perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software). Dengan adanya hal tersebut maka diperlukan perancangan robot dengan menggabungkan antara ilmu mekanik dengan elektronika.
        3. Penelitian ini dilakukan oleh Kurniawan dari Insitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), Pada Laporan Tugas Akhir (TA) tahun yang berjudul "RANCANG BANGUN LENGAN ROBOT SISTEM PNEUMATIC UNTUK PEMINDAH BARANG SECARA OTOMATIS". Penelitian ini membahas tentang , hal ini dikarenakan sistem informasi penilaian yg berjalan belum terkomputerisasi. Dengan adanya hal tersebut maka diperlukan suatu sistem untuk memudahkan dan mempercepat keluar masuknya informasi.
        4. Penelitian ini dilakukan oleh Mohamad dari Universitas Gunadarma, Pada Laporan Skripsi tahun yang berjudul "ROBOT PEMINDAH BARANG BERBASIS LINE FOLLOWER". Penelitian ini membahas tentang robot pemindah barang yang berfungsi sebagai alat bantu manusia untul memindahkan barang-barang berat dengan lebih mudah dan tidak menghabiskan tenaga. Berat barang-barang yang hanya bisa dipindahkan harus kurang dari 10 kg, hal ini dikarenakan robot tersebut masih berbentuk prototipe. Dengan adanya hal tersebut maka harus diperlukan motor yang memiliki kekuatan torsi yang lebih besar guna untuk dapat mengangkat barang lebih besar dan lebih berat.
        5. Penelitian ini dilakukan oleh Juliansah dari Sekolah Tinggi Manajemen Dan Ilmu Komputer (STMIK) RAHARJA, Pada Laporan Skripsi tahun 2014 yang berjudul "PERANCANGAN SISTEM KONTROL ROBOT PEMINDAH BARANG MENGGUNAKAN APLIKASI ANDROID BERBASIS ARDUINO UNO". Penelitian ini membahas tentang , hal ini dikarenakan sistem informasi penilaian yg berjalan belum terkomputerisasi. Dengan adanya hal tersebut maka diperlukan suatu sistem untuk memudahkan dan mempercepat keluar masuknya informasi.


        Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian untuk PEMINDAH BARANG PADA KONDISI BANJIR BERBASIS RASPBERRY PI PADA PT. FOSTA UNGGUL PERDANA.

        BAB III

        PEMBAHASAN

        Gambaran Umum PT. Fosta Unggul Perdana

        Sejarah Singkat PT. Fosta Unggul Perdana

        Perusahaan ini didirikan pertama kali pada tanggal 23 November 1982 dengan nama Fosta Engineering yaitu sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang Engineering Manufaktur, yang merupakan cikal bakal dari PT. Fosta Unggul Perdana. Kegiatan perusahaan ini adaiah membuat produk berdasarkan keinginan dari pelanggan. Kata Fosta merupakan singkatan dari Four Old Stagers yang berarti 4 (empat) orang yang berpengalaman, yaitu Bapak Tonny Widjajapranata, Bapak Benny Widjajapranata, Bapak David Budhiredja dan Bapak E. Rizal, yang mempunyai misi untuk menyatukan dan mengembangkan keahlian mereka.
        Pada awalnya perusahaan ini membuat mesin pengering tekstil dengan sasaran market pabrik-pabrik batik di wilayah Jakarta. Memasuki tahun 1984 Fosta mulai memasuki general industri dengan produk­ produknya yang semakin bervariasi. Melihat prospek dari perusahaan yang semakin baik maka pada bulan November 1984 didirikanlah perusahaan berbentuk badan hukum bernama PT. Fosta Unggul Perdana. Perusahaan ini terdiri atas 3 (tiga) orang pemegang saham, yaitu Tonny Widjajapranata. Benny W. Pranata dan David Budhiredja. Pada saat itu jumlah karyawan yang ada hanya sekitar 30 orang.
        Dengan berpegang pada motto Customer Satisfaction dan ditunjang oleh para personal yang berkemauan keras dan loyalitas yang tinggi, maka Fosta mulai semakin dikenal masyarakat industri dan mulai melayani perusahaan-perusahaan multinasional dan perusahaan-perusahaan asing. Untuk mengantisipasi pasar yang semakin meluas, pada bulan Desember 1988, Fosta memperbesar usahanya. Langkah yang ditempuh dengan memindahkan kantor dan memperbesar workshopnya di Tangerang. Pada saat itu pemegang saham yaitu Tonny Widjajapranata, Benny W. Pranata, Sunny, dan Nikolas.
        PT. Fosta Unggul Perdana saat ini mempunyai karyawan sekitar 231 orang yang terdiri dari 104 orang karyawan Staff dan 127 orang karyawan non Staff. Dan untuk mengantisipasi pasar yang ada maka Fosta mulai membuat mesin-mesin pengeringan yang lain selain untuk industri Paint Shop. Sampai saat ini Fosta juga tetap mengadakan transaksi dengan perusahaan-perusahaan asing.

        Visi, Misi dan Tujuan PT. Fosta Unggul Perdana

        1. Visi PT. Fosta Unggul Perdana
        Menjadi perusahaan paint shop terbaik di Indonesia.


        2. Misi PT. Fosta Unggul Perdana
        Memberikan pelayanan terbaik sesuai harapan pelanggan atau lebih untuk mencapai kepuasan pelanggan.


        3. Tujuan PT.Fosta Unggul Perdana

        1. Membuat produk yang berkualitas sesuai keinginan pelanggan, pengiriman produk tepat waktu, pelayanan yang prima dan harga yang kompetitif.

        2. Melakukan pengembangan dan inovasi produk yang dilakukan secara terencana dan terus-menerus.

        3. Mengembangkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 secara berkelanjutan guna memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pelanggandan peraturan perundangan yang berlaku.

        4. Menyediakan pelatihan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.


        Struktur Organisasi

        Agar setiap perusahaan dapat menjalankan usahanya dengan baik dan aktivitas operasional perusahaan tersebut dapat berjalan dengan lancar maka dibentuklah struktur organisasi yang jelas dan sistematis. Struktur organisasi sangat diperlukan dalam aktivitas perusahaan, hal tersebut dimaksudkan agar setiap karyawan mengetahui dengan pasti apa saja yang menjadi tugas, wewenangnya masing-masing dan kepada siapa karyawan tersebut harus mempertanggung-jawab kan hasil pekerjaannya.
        PT. Fosta Unggul Perdana dipimpin oleh seorang General Manager. General Manager ini membawahi marketing manager, manufacturing manager, finance and accounting manager, dan personnel and General Affair Manager. Setiap departemen ini dipimpin oleh seorang Manager. Manager-manager ini juga membawahi lagi beberapa sub manager. Berikut ini secara garis besar akan diperlihatkan bagan organisasi secara umum dan bagan organisasi yang lebih detail dalam personnel and general affair departement.


        Stuktur Organisasi PT. Fosta Unggul Perdana


        ScreenShot2014-10-30at21654PM_zpseebb5ec3.png
        Sumber: PT. Fosta Unggul Perdana
        Gambar 3.1 Stuktur Organisasi PT. Fosta Unggul Perdana

        Wewenang dan Tanggung Jawab Tiap Departemen

        Berikut ini akan diuraikan mengenai tugas dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi PT. Fosta Unggul Perdana :


        1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
        Wewenang :
        1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian PT. Fosta Unggul Perdana.
        2. Melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap seluruh program kerja PT. Fosta Unggul Perdana.
        3. Mengatur dan melaksanakan proses realisasi produk dan jasa secara efektif dan efesien.
        4. Melaksanakan pengembangan dan peningkatan mutu perusahaan secara berkesinambungan.
        5. Menyelenggarakan penyediaan sarana prasarana yang memadai.


        Tanggung Jawab :
        1. Pemegang kekuasaan tertinggi dalam struktur organisasi perusahaan.


        2. General Manager
        Wewenang :
        1. Menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan umum perusahaan


        Tanggung Jawab :
        1. Mengkoordinasikan dan mengawasi setiap kegiatan operasional perusahaan agar sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.


        3. Sekretaris Direksi
        Wewenang :
        1. Sebagai jembatan antara General Manager dengan Departemen lainnya.


        Tanggung Jawab :
        1. Membantu tugas General Manager dalam melaksanakan kegiatan perusahaan.


        4. Marketing Manager
        Wewenang :
        1. Menyiapkam program kerja untuk meningkatkan omzet penjualan.


        Tanggung Jawab :
        1. Bertanggung jawab kepada General Manager atas kegiatan perusahaan.
        2. Mengatur strategi penjualan.


        5. Manufacturing Manager
        Wewenang :
        1. Melakukan pembelianbahan baku.


        Tanggung Jawab :
        1. Mengkoordinasikan dau mengawasi setiap kegiatan manufaktur mulai dari bahan baku hingga menjadi produk jadi.


        6. Finance and Accountant Manager
        Wewenang :
        1. Mengawasi penggunaan aktiva perusahaan khususnya kas.


        Tanggung Jawab :
        1. Bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan pencatatan akuntansi antara lain transaksi yang terjadi di perusahaan.


        7. Personnel and General Affairs (PGA) Manager
        Wewenang :
        1. Monitor dan memeriksa pekerjaan Supervisor Personalia.


        Tanggung Jawab :
        1. Bertanggung jawab atas seluruh pengeluaran (gaji dan biaya lembur) dan pekerjaan di bagian personalia, serta memberikan laporan kepada GM setiap akhir tahun.


        8. Supervisor Personalia
        Wewenang :
        1. Menentukan haji karyawan Non-Staff.


        Tanggung Jawab :
        1. Mengecek pekerjaan dari Bagian Personalia sebelum masuk ke PGA Manager.
        2. Mengusulkan karyawan non-staff yang lepas training untuk ditentukan status berikutnya berdasarkan kondite dan pertimbangan Supervisor atau Manager.


        10. Staff Personalia
        Wewenang :
        1. Menjadi media penghubung atau komunikasi antara Supervisor Personalia atau PGA Manager dengan karyawan diproyek.


        Tanggung Jawab :
        1. Check absensi di proyek: Catat pada Laporan Absensi Harian siapa tidak hadir, siapa datang terlambat, siapa lembur.
        2. Membuat laporan karyawan masuk atau keluar, untuk di informasikan kepada Bagian Penggajian.


        9. Assistant Supervisor Personalia
        Wewenang :
        1. Membuat SK Penerimaan karyawan Non-Staff.


        Tanggung Jawab :
        1. Mengisi Formulir lnformasi KaryawanMasuk berdasarkan SK Penerimaan.
        2. Membuat Surat Kesepakatan Kerja untuk karyawan KWT.


        11. Staff Penggajian
        Wewenang :
        1. Input ke komputer gaji dan perubahan gaji karyawan Non-Staff.


        Tanggung Jawab :
        1. Membuat laporan rekapituiasi gaji karyawan Non-Staff.
        2. Membuat rekapitulasi tunjangan setiap 15 hari sekali dan rekapitulasi gaji setiap akhir bulan untuk karyawan Non-Staff.
        3. Membuat rekapitulasi tunjangan dan gaji selama 3 bulan sekali untuk karyawan Non-Staff.


        12. Administrator Personalia
        Wewenang :
        1. Input ke komputer status karyawan yang tidak hadir (sakit, cuti di luar tanggungan, alpa, atau ijin pulang).


        Tanggung Jawab :
        1. Check absensi laporan dinas luar.
        2. Membuat laporan absensi bulanan setiap akhir periode.


        Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

        Prosedur Sistem Berjalan

        Isi Paragraf

        Rancangan Sistem Yang Berjalan

        Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.
        Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram
        Gambar 3.4. Use Case Diagram
        Berdasarkan gambar 3.4. Use Case Diagram diatas terdapat :
        ....


        Analisa Sistem Pada Activity Diagram
        Gambar 3.5. Activity Diagram
        Berdasarkan gambar 3.5. Activity Diagram diatas terdapat :
        a. ....


        Analisa Sistem Pada Sequence Diagram
        Sequence wini.png
        Gambar 3.6. Sequence Diagram
        Berdasarkan gambar 3.6. Sequence Diagram diatas terdapat :
        a)...


        Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

        Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi sebagai berikut:
        1.Perangkat Keras ( Hardware )
        a. Processor : Intel Pentium Processor P6100
        b. Monitor : 14.0” HD LED LCD
        c. RAM : 1 GB DDR3 Memory
        d. Hardisk : 320 GB HDD
        2.Spesifikasi Software
        a. Windows 7
        b. HTML 4.01
        c. XHTML 1.0
        d. CSS 2.1 and partial CSS3
        e. ECMAScript 3 (JavaScript)
        f. DOM Level 2
        g. Google Chrome
        h. Mozilla Firefox
        3.Hak Akses (Brainware)
        Untuk mengoperasikan Widuri dapat dilakukan oleh seluruh Pribadi Raharja, baik mahasiswa, dosen maupun manajemen pada Perguruan Tinggi Raharja.

        Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

        Permasalahan Yang Dihadapi

        Analisa Permasalahan
        Isi Paragraf
        1. ....
        2. ....


        Analisa Batasan Sistem
        Isi Paragraf


        Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem Yang Berjalan
        Isi Paragraf


        Alternatif pemecahan masalah

        Isi Paragraf


        BAB IV

        PENUTUP

        Kesimpulan

        Isi Kesimpulan

        Saran

        Isi Saran

        DAFTAR PUSTAKA

        1. Hartono,Bambang.2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT . Rineka Cipta.
        2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 2,8 2,9 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu.
        3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 3,8 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: CV. Andi Offset.
        4. Yuliastrie, Nenden Dewi, Junaidi, Khanna Tiara. 2013. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
        5. 5,0 5,1 Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
        6. Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
        7. 7,0 7,1 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
        8. 8,0 8,1 8,2 Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
        9. 9,0 9,1 9,2 Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset.
        10. Mall. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak 2. Jakarta: PT Rineka Cipta.
        11. 11,0 11,1 11,2 11,3 Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
        12. 12,0 12,1 12,2 12,3 12,4 12,5 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
        13. 13,0 13,1 Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan “Sistem”. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.
        14. Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
        15. Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
        16. Herlawati. 2011. Menggunakan UML. Jakarta PT. Elex Media Komputindo.
        17. 17,0 17,1 Yasin, Ferdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra Wacana Media.
        18. Semiawan, Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
        19. Swarjana. I Ketut. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset.

        DAFTAR LAMPIRAN

        Lampiran A:
        A.1.Surat Pengantar KKP
        Lampiran B:
        B.1. Penilaian Objectif iDu