KP1333477548

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTIPE PEMINDAH BARANG PADA KONDISI

BANJIR BERBASIS RASPBERRY PI PADA

PT. FOSTA UNGGUL PERDANA


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1333477548 EKA PURWANDARI



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)



LEMBAR PERSETUJUAN



PROTOTIPE PEMINDAH BARANG PADA KONDISI

BANJIR BERBASIS RASPBERRY PI PADA

PT. FOSTA UNGGUL PERDANA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti KKP pada Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.



Tangerang, 12 Juli 2014



Dosen Pembimbing




( Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd )

NID. 10001



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1333477548
NAMA
: Eka Purwandari
JENJANG
: Strata Satu
JURUSAN
: Sistem Komputer
KONSENTRASI
: Creative Communication And Innovative Tchnology


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 12 Juli 2014
Eka Purwandari
NIM. 1333477548

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat pemindah barang pada kondisi banjir menggunakan raspberry pi, yang dapat mengamankan barang-barang sebelum terendam banjir, alat ini menggunakan hindrolik sebagai sistem pengangkatan barang-barang yang hendak terkena banjir. sehingga tidakada lagi barang-barang yang akan terendam banjir, apabila air telah mengenaisensor yang ada dibawah hidrolik tersebut, maka hidrolik akan otomatis terangkat, dan mengirim pesan ke social media, Alat ini menggunakan Raspberry Pi sebagai media pengontrolan database sensor, sebagai hasil penelitian ini diharapkan membantu masyarakat umum, khususnya perumahan yang rawan terkena banjir.

Kata Kunci: Banjir, Pemindah Barang, Hidrolik, Raspberry Pi

ABSTRACT

This research aimed to create a tool transfer of goods to the flood conditions using raspberry pi, which can secure the itemsbefore the flood, this tool uses a hydraulic system for the items to beaffected by flooding. So that no goods will be flooded if the water hasconcerning a censor that exist under the hydraulic, the hydraulic liftautomatically, and send messages to social media, this tool using the RaspberryPi as a media database control sensor, as a result of this research expected tohelp the general public, particularly flood prone housing.

Keywords : Flood, Goods Mover, Hydraulic, Raspberry Pi.


KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kkp ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyusun KKP yang berjudul “PROTOTIPE PEMINDAH BARANG PADA KONDISI BANJIR BERBASIS RASPBERRY PI PADA PT. FOSTA UNGGUL PERDANA”

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya KKP ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku pembimbing yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan KKP ini serta selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kedua Orangtua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materil dan spritual. “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin.
  7. Teman-temanku yang selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam penyusunan KKP ini.
  8. Rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan saya semangat dalam menyelesaikan KKP ini.
  9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan KKP ini.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, 12 Juli 2014
Eka Purwandari
NIM. 1333477548

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Nama Gambar

Gambar 2.1. Nama Gambar

Gambar 2.2. Nama Gambar

Gambar 3.1. Nama Gambar

Gambar 3.2. Nama Gambar

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Banjir yang terjadi dikota-kota besar hampir datang tiap tahun, terutama di musim hujan. Banjir sebenarnya bukan merupakan masalah baru, korban dan segala kerugian semakin bertambah. Namun kemampuan kecepatan dalam antisipasi pemerintah dan masyarakat masih sangat kurang. Kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya merupakan daerah yang rawan banjir setiap tahunnya, contohnya banjir yang melanda kota tangerang akhir-akhir ini, padahal mobilitas masyarakat di daerah tersebut sangatlah tinggi. Jadi, dapat dipastikan banjir akan mempengaruhi segala aktifitas masyarakat, di antaranya kegiatan perekonomi kebanyakkan lumpuh untuk sementara waktu, akses jalan terkena macet, PLN memutuskan jaringan listrik, banyak bangunanan dan rumah yang terendam. Banyak warga yangtidak sempat untuk menyelamatkan barang-barang berharganya karena banjir datang dengan tiba-tiba. Salah satu berita tentang kejadian bencana banjir yangterjadi di wilayah kota tangerang adalah :

Tangerang (ANTARA News) 12 Februari 2014 - Banjir yang melanda Kota Tangerang, Banten, akibat meluapnya Kali Cirarap dan Kali Sabi yang merupakan anak Sungai Cisadane merendam sebanyak 1.055 rumah penduduk diKecamatan Periuk. "Kami telah menelusuri rumah penduduk yang terendam danyang paling parah di Kelurahan Gembor," kata Sekretaris Kecamatan Periuk, Teddy Bayu Putra di hubungi di Gembor, Tangerang, Senin. Dia mengatakan, banjir yang terparah berada di Perumahan Total Persada sebanyak 804 rumah dengan ketinggian air mencapai 2,4 meter, di Perumahan Purati sebanyak 201 rumah dan selebihnya di Perumahan Alamanda. Menurut dia, pihaknya telah memantau bahwa kawasan terparah dilanda banjir antara lain kawasan Jalan Sukabumi, Jalan Tasik Malaya, Jalan Cirebon dan Jalan Bandung di Perumahan Total Persada. Sedangkan warga yang mengungsi sekitar 1.500 kepala keluarga yang tersebar pada SD Negeri Total Persada, di Masjid dan Puskesmas Gembor. Selain itu, ada juga warga yang mengungsi ke rumah keluarga masing-masing seperti di Kecamatan Rajeg, Kota Bumi dan Kecamatan Jatiuwung.

Aparat Pemkot Tangerang bersama relawan dan petugas dari Kodim 0506 Tangerang mendirikan dapur umum untuk membantu warga dalam menyediakan pangan sehari-hari. Sebelumnya, ratusan rumah penduduk di Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, terendam air dengan ketinggian 1,6 meter hingga 2,4 meter akibat meluapnya Kali Cirarap, sebagian warga terpaksa mengungsi. Walaubegitu, penyebab banjir karena Kali Cirarap meluap akibat hujan deras yangturun sejak Sabtu (11/2) malam hingga Minggu dini hari dan di perparah aliran air dari hulu sungai di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Namun kawasan terparah berada di Perumahan Total Persada RT 07, 08, 08 dan 010 - RW 07 dan RT 01, 02, 03 dan 05 RW 08 dengan ketinggian air mencapai 2,4 meter, maka sebanyak 967 warga terpaksa mengungsi. Bahkan jalan utama yang menghubungkan Perumahan Total Persada dengan Perumahan Regency II terkena banjir akibat meluapnya Kali Cirarap, sudah dapat di lalui karena sebelumnya putus. Jalan utama itu mulai dapat di lalui dari arah Kota Tangerang sejak Senin siang karena sebelumnya tidak dapat di lintasi kendaraan jenis sedan maupun sepeda motor. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis mengambil judul “PROTOTIPE PEMINDAH BARANG PADA KONDISI BANJIR BERBASIS RASPBERRY PI PADA PT. FOSTA UNGGUL PERDANA"

Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Bagaimana robot tersebut berfungsi?

  2. Sampai sejauh mana efisiensi robot pemindah barang tersebut bekerja?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang akan dibahas dalam Laporan KKP ini adalah Prototipe Pemindah Barang Pada Kondisi Banjir Berbasis Raspberry Pi. Sebagai input adalah alat Sensor Air, yang terhubung dengan Raspberry Pi sebagai proses dan hidrolik untuk menggangkat barang-barang sebagai output.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Tujuan operasional

  1. Agar pendengar lebih mudah dalam menerima apa yang di presentasikan.
  2. Agar masyarakat tidak perlu bersusah payah untuk memindahkan barang-barang berharga pada saat terkena banjir.

2. Tujuan fungsional

  1. Agar robot tersebut dapat digunakan untuk memindahkan barang-barang yang terkena banjir.
  2. Agar informasi yang diperoleh lebih cepat.

3. Tujuan individual

  1. Memenuhi syarat kelulusan untuk jenjang Strata (S1).
  2. Memberikan kepuasan karena dapat meciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti

Dapat mengembangkan ilmu yang penulis dapatkan selama perkuliahan.

2. Bagi Perguruan Tinggi Raharja

Memberikan terobosan baru pada tempat perkuliahan penulis di Stmik Raharja.

Metode Penelitian

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai berikut:
1.Metode Observasi (Pengamatan)
Dalam Metode ini penulis melakukan observasi terhadap kelurahan di daerah periuk - Tangerang.
2.Wawancara (Interview)
Selain observasi penulis juga melakukan wawancara kepada stakeholder.
3.Metode Studi Pustaka

Selain melakuka obervasi dan wawancara penulis juga melakukan study kepustakaan, browsing internet, jurnal, dan artikel sebagai referensi yang berhubungan dengan pembuatan robot tersebut.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI
Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Suatu konsep dasar sistem sangat diperlukan sebelum melakukan perancangan sistem. Untuk itu sebaiknya kita mengetahui konsep dasar sistem terlebih dahulu. Dimana pada definisi sistem terdapat 2 kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu dengan menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada elemennya.

Definisi Sistem
Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang pengertian sistem, diantaranya:

Menurut Hartono (2013:9), ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”. Menurut Taufiq (2013:2), “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiridari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “Supra Sistem”.


b.Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.


c. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.


d. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.


e. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.


f. Keluaran Sistem (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi sub sistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.


g.Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.


h. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem
Menurut Taufiq (2013:8), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan. Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.


b. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan

Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.


c. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

d. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dam lain-lain. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.


e. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.


f. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yangtidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.


g. Sistem Buatan Allah atau Alam dan Sistem Buatan Manusia

Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikit pun dari sistem ini, misalnya sistem tata surya,sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.


h. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagidan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5), tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya. Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkin kanuntuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.
Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:27), Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:

a. Mengenali adanya kebutuhan

Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.


b. Pembangunan sistem

Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.


c. Pemasangan sistem

Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yan sebenarnya yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.


d. Pengoperasian sistem

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.


e. Sistem menjadi usang

Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

Konsep Dasar Data

Definisi Data
Menurut Sutabri (2012:1), “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian kejadian dan kesatuan nyata”.
Menurut Taufiq (2013:13), “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.
Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3), datadapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber:

a. Klasifikasi data menurut jenis data:

1. Data Hitung (enumeration/counting data) Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.

2. Data Ukur (measurement data) Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.


b. Klasifikasi data menurutsifat data:

1. Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

2. Data Kualitatif (qualitative data) Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.


c. Klasifikasi data menurut sumber data:

1. Data Internal (internaldata) Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

2. Data Eksternal (external data) Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu:

a. Data Eksternal Primer (primary external data) Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

b. Data Eksternal Sekunder (secondary external data) Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

Konsep Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Taufiq (2013:17), “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Sutabri (2012:46), “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatanstrategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manajer dalam mengambilan keputusan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47), sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

a. Blok masukan (input block) Input mewakili datayang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode danmedia untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok model (model block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok keluaran (output block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok teknologi (technology block) Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantupengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagianutama, yaitu teknisi (brainware), perangkatlunak (software), dan perangkat keras (hardware).

e. Blok basis data (database block) Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keraskomputer dan menggunakan pernagkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut. Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

f. Blok kendali (control block) Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu,kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan,sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Taufiq (2013:156), “Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

MenurutRosa (2013:18), “Analisis Sistem adalahkegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yangbagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akandipenuhi dalam sistem yang baru”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manajer dalam mengambilan keputusan.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan analisis sistem adalah suatu kegiatan dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi agar kebutuhan dapat dipenuhi dalam sistem baru.
Langkah-langkah Analisis Sistem

Menurut Taufiq (2013:159), untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukanjuga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi. Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem Menurut Whitten L. Jeffery (2004) yang dijelaskan pada gambar dibawah ini:

imagejpg1_zpsd5453d04.jpg

a. Definisi Lingkup

Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologilain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.


b. Analisis Masalah

Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan!” dan“Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?”. Dalam metodologi lain langkahanalisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini,langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan. Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.


c. Analisis Persyaratan

Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulaimelihat berbagai solusi alternative, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan,tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem.” Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sitem yang baru.


d. Desain Logic

Tidak semua proyek mencakup pengembangna model-driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem. Desain logic lebih lanjut mendokumentasikanpersyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkanstruktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.


e. Analisa Kebutuhan

Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk altenatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah unutk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hamper selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untukmengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Verzello atau John Reuter III dalam Darmawan (2013:227), “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Al-Jufri (2011:141), “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.
Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228), Tahap Perancangan atau Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

Tahap-Tahap Rancangan Sistem

Menurut Al Jufri (2011:141) Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

a. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinci Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahapmengarah lebih rinci. Pendekatan top downini merupakan ciri rancangan terstruktur (structur eddesign), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ketingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:

1. Diagram arus data (data flow diagram)

2. Diagram hubungan entitas (entity relationship diagram)

3. Kamus data (Data dictionary)

4. Flowchart

5. Model Hubungan Objek

6. Spesifikasi Kelas


b. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.


c. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.


d. Memilih Konfigurasi Terbaik Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.


e. Menyiapkan Usulan Penerapan Analis menyiapakan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan,keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.


f. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Hendro (2011:289), ”Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri”. Menurut Fahmi (2013:252), “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan thre ats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

ptxt_zps4cfd7466.jpeg

Sumber: Fahmi (2013:252)

Gambar 2.6 Mengidentifikasi Peluang-Peluang Organisasi


Menurut Gaspersz (2012:34), “Analisis SWOT merupakan metode yang digunakan untuk mengevaluasi:

a. Kekuatan-kekuatan (strengths)

b. Kelemahan-kelemahan(weaknesses)

c. Kesempatan-kesempatan(opportunities)

d. Ancaman-ancaman (threats)

Dalam suatu proyek,program, atau unit-unit organisasi. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan caramenganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,dimana aplikasinya adalah:

a. Bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities)yang ada?

b. Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities)yang ada?

c. Selanjutnya bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) mampu menghadapi atau menangkal ancaman-ancaman (threats)yang ada?

d. Dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yangmampu menghindarkan dari ancaman (threats) yang mungkin terjadi?

Berdasarkan definisi atas, maka dapat disimpulkan, analisa SWOT adalah analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan, ancaman dalam setiap organisasi.

Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan

Menurut Fahmi (2013:254), penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.

Penerapan Analisa SWOT

Menurut Hendro (2011:291), Analisa digunakan dalam:

a. Memasuki sebuah industri baru.

b. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru.

c. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saatini.

d. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan.

e. Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.

Manfaat Analisa SWOT

Menurut Hendro (2011:289), Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara swot yaitu Strength,Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah:

a. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.

b. Untuk membuat rekomendasi.

c. Informasi lebih akurat.

d. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).

e. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

Langkah-Langkah Penyusunan SWOT

Menurut Rangkuti (2011:8) Langkah–langkah mudah penyusunan SWOT yaitu:

a. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT

Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT.


b. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)

Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.


c. Membentuk Teamwork Berdasarkan Metode OCAI

Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam team work dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.


d. Kuisioner Riset SWOT

Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor faktor eksternal (peluang dan ancaman).


e. Identifikasi Penyebab Masalah

Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.


f. Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis

Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.


g. Menyusun Isu Strategis, Formulasi Strategis, TemaStrategis, Dan Pemetaan Strategis

Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yangakan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis ke dalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.


h. Menentukan Ukuran Yang Dipakai Dalam SWOT

Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalamSWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.


i. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator

Tujuannya adalah untuk merumuskan strategicinitiative dan menyusun key performance indicator dalam bentuk lagdan lead indicator. Dalam bagian iniakan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.


j. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja

Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja kedalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.


k. Melakukan Cascading SWOT

Tujuannya untuk mengukur objectivies(O), cara pengukuran atau measurement(M), cara menentukan target (T),serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.


l. Analisa Risiko Menggunakan Key Risk Indicators

Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.


m. Analisis Anggaran Dan Model Keuangan

Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.


n. Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT

Pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.

Pendekatan Pemecahan Masalah

Menurut Puspitasari (2011:96), Penelitian ini menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence. Adapun penjelasan ketujuh hal tersebut adalah sebagai berikut:

a. Product: produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

b. Price: biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang ditawarkan.

c. Place: lokasi dimana produk atau jasa tersedia.

d. Promotion: aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.

e. People: orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.

f. Process: proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk ataujasa.

g. Physical Evidence: bukti fisik yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa.

Konsep Dasar Prototipe

Definisi Prototipe

Menurut Simarmata (2010:62), “Prototipe adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

Menurut Mall (2009:43), “Prototype is a toy implementation of the system”, (Prototipe adalah sebuah implementasi tiruan dari sebuah sister).

Dari kedua definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Prototipe adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.

Jenis-Jenis Prototipe

Jenis-jenis Prototipe secara general dibagi menjadi dua (Simarmata, 2010:64), yaitu:

a. Rapid Throwaway Prototyping Pendekatan pengembangan perangkat keras atau lunak ini dipopulerkan oleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama didalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakandengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun, diverifikasi oleh konsumen, dan dibuang hingga Prototipe yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.

b. Prototype Evolusioner

Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototipe berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototipe kemudian diubah dan dievolusikan dari pada dibuang. Prototipe yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototipe ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).


Kelebihan Dan Kelemahan Prototipe
Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut :
ScreenShot2014-10-13at115749AM_zpsf6d1e1a2.png

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66), “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Menurut Guritno, dan kawan-kawan (2011:302), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.

Tahap-Tahap Elisitasi

Menurut Guritno dan kawan-kawan (2011:302), elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

a. Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.


b. Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan Metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

1. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

c. Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semuarequirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atauteknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?

2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
1. High (H): Sulituntuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.
2. Middle (M):Mampu dikerjakan.
3. Low (L): Mudah dikerjakan.
Final Draft Elisitasi

Final Draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangakan.

Tujuan Elisitasi Kebutuhan

Menurut Leffingwel (2000) dalam Siahaan (2012:67), elisitasi kebutuhanbertujuan untuk :

a. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries).

Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan olehseberapa dalam dan luas pengetahuan developerakan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkupdan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.

b. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan.

Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagiandari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.

c. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai.

Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan dari pada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

Langkah-Langkah Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan(2012:75), berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan :

a. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

b. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.

c. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik keranah aplikasi.

d. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus,dan pertemuan tim.

e. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.

f. Menidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.

g. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan atau pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.

Masalah Dalam Elisitasi

Menurut Nuseibeh and Eastbrook (2000) dalam Siahaan (2012:68), tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yakni: masalah cakupan (scope), masalahan pemahaman, dan masalah perubahan.

a. Masalah ruang lingkup

Pelanggan atau pengguna menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.


b. Masalah pemahaman

Hal tersebut terjadi ketika pelanggan atau pengguna tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikitdan tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.


c. Masalah perubahan

Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem (system engineers) harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.

Teori Khusus

Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni(2010:8), “Flowchart adalahpenggambaran secara grafik dari langkah-langkah dau urutan-urutan prosedur darisuatu program.

Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan (2011:116), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Flowchart adalah bentuk gambar ataudiagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.
2. Cara Membuat Flowchart

Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart Menurut Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni (2010:8):

1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.

2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.

5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.

6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.

7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

3. Jenis-Jenis Flowchart

Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut:

a. Bagan Alir Sistem (Systems Flowchart)
Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem.
Untitled_zps1265c8ea.jpg

Sumber: Rachman (2012:78) Gambar 3. Bagan Alir Sistem (System Flowcharts)

b. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)
Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.
Untitled_zps3ccc838b.jpg

Sumber: Rachman (2012:90) Gambar 2.2. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)


c. Bagan Alir Skematik (Schematic Flocwchart)
Mirip dengan Flow Chart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.
1_zps88acbbf5.jpg

Sumber: Rachman (2012:93) Gambar 2.3 Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)


d. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

Merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur dilaksanakan.

2_zpse5c251c4.jpg

Sumber:Rachman (2012:95)

Gambar 2.4 Bagan Alir Program (Program Flowchart)

e. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dari sebuah sistem.
22_zps0f4b5e32.jpg

Sumber: Rachman (2012:97)

Gambar 2.5 Bagan Alir Proses (Process Flowchart)


r_zps4551e059.jpg

Sumber: Rachman (2012:98) Gambar 2.6 Contoh Variasi Aplikasi Flowchart

Konsep dasar Phyton

Pada awalnya, motivasi pembuatan bahasa pemrograman ini adalah untuk bahasa skrip tingkat tinggi pada sistem operasi terdistribusi Amoeba. Bahasa pemrograman ini menjadi umum digunakan untuk kalangan engineer seluruh dunia dalam pembuatan perangkat lunaknya, bahkan beberapa perusahaan menggunakan python sebagai pembuat perangkat lunak komersial.

Python merupakan bahasa pemrograman yang freeware atau perangkat bebasdalam arti sebenarnya, tidak ada batasan dalam penyalinannya atau mendistribusikannya. Lengkap dengan source codenya, debugger dan profiler, antarmuka yang terkandung di dalamnya untuk pelayanan antarmuka, fungsi sistem, GUI (Antarmuka Pengguna Grafis) dan basis datanya.


1. Sejarah Phyton

Python dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di CWI, Amsterdam sebagai kelanjutan dari bahasa pemrograman ABC. Versi terakhir yang dikeluarkan CWI adalah 1.2. Tahun 1995, Guido pindah ke CNRI sambil terus melanjutkan pengembangan Python. Versi terakhir yang dikeluarkan adalah 1.6. Tahun 2000,Guido dan para pengembang inti Python pindah ke BeOpen.com yang merupakan sebuah perusahaan komersial dan membentuk Be Open PythonLabs. Python 2.0 dikeluarkanoleh BeOpen. Setelah mengeluarkan Python 2.0, Guido dan beberapa anggota tim Python Labs pindah ke Digital Creations. Saat ini pengembangan Python terusdilakukan oleh sekumpulan pemrogram yang dikoordinir Guido dan Python Software Foundation. Python Software Foundation adalah sebuah organisasi non-profit yang dibentuk sebagai pemegang hak cipta intelektual Python sejak versi 2.1 dandengan demikian mencegah Python dimiliki oleh perusahaan komersial. Saat ini distribusi Python sudah mencapai versi 2.6.1 dan versi 3.0. Nama Python dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya karena kecintaan guido pada acara televisi Monty Python S Flying Circus. Oleh karenaitu seringkali ungkapan-ungkapan khas dari acara tersebut seringkali munculdalam korespondensi antar pengguna Python. Aplikasi bahasa phyton Perangkat bantu shell. Tugas-tugas sistem administrator, program baris perintah. Kerja bahasa ekstensi. Antarmuka untuk pustaka C atau C++.

Konsep dasar Phyton

Pada awalnya, motivasi pembuatan bahasa pemrograman ini adalah untuk bahasa skrip tingkat tinggi pada sistem operasi terdistribusi Amoeba. Bahasa pemrograman ini menjadi umum digunakan untuk kalangan engineer seluruh dunia dalam pembuatan perangkat lunaknya, bahkan beberapa perusahaan menggunakan python sebagai pembuat perangkat lunak komersial.

Python merupakan bahasa pemrograman yang freeware atau perangkat bebasdalam arti sebenarnya, tidak ada batasan dalam penyalinannya atau mendistribusikannya. Lengkap dengan source codenya, debugger dan profiler, antarmuka yang terkandung di dalamnya untuk pelayanan antarmuka, fungsi sistem, GUI (Antarmuka Pengguna Grafis) dan basis datanya.


1. Sejarah Phyton
Python dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di CWI, Amsterdam sebagai kelanjutan dari bahasa pemrograman ABC. Versi terakhir yang dikeluarkan CWI adalah 1.2. Tahun 1995, Guido pindah ke CNRI sambil terus melanjutkan


Konsep dasar UML (Unified Modeling Language)

1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Nogroho (2011:119), “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasikan, serta mengkontruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan pemodelan aturan-aturan bisnis”.

Menurut Rosa (2013:133), “Unified Modeling Languae (UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisi dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Unified Modeling Language (UML) adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemogramam untuk memvisualisasikan suatu sistem.


2. Tujuan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Yasin(2012:268), tujuan Unified Modeling Language (UML) diantaranya adalah:

a. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

b. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

c. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.


3. Tipe-Tipe Diagram UML

Menurut Yasin(2012:268), UML terdiri dari banyak diagram, yaitu:

a. Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.

b. Aktor

Aktor mewakili siapa pun atau apa saja yang harus berinteraksi dengan sistem. Aktor bisa didefinisikan sebagai berikut:

- Aktor hanya memberikan informasi kepada sistem.

- Aktor hanya menerima informasi dari sistem.

- Aktor memberikan dan menerima informasi ke dan dari sistem.


4. Use Case Model

Use case model adalah dialog antara aktor dengan sistem yang akan menggambarkan fungsi yang diberikan oleh sistem.

a. Use Case Relationship

Use case relationship adalah suatu hubungan, baikitu antara aktor dan use case atau antara use case dan use case. Hubungan antara aktor dan use case disebut dengan communicate association.

b. Association/Directed Association

Asosiasi yaitu hubungan statis antar elemen. Umumnya menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain. Tanda panah menunjukkan arah query antarelemen.

c. Generalization/Pewarisan

Pewarisan merupakan hubungan hirarkis antar elemen. Elemen dapat diturunkan dari elemen lain dan mewarisi semua atribut dan metode elemen asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga disebut anak dari elemen yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.


5. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:

a. Activity

Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari beberapa proses dari aliran pekerjaan.

b. Transition

Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran kontrol dari activity ke activity.

c. Decision

Notasi yang menandakan control cabang aliran berdasarkan decision point.

d. Sychromization Bar

Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).


6. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirm antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu.Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram. Dalam sequence diagram terdapat 2 model,yaitu:

a. Actor, untuk menggambarkanpengguna sistem.

b. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.


7. Class Diagram
Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan satu, antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek yang lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstarisiasiakan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan orientasi objek. Class menggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).

Konsep Dasar Macromedia Dreamweaver CS5

Macromedia Dreamweaver CS5 adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Saat ini terdapat software dari kelompok Adobe yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain suatu web. Versi terbaru dari Adobe Dreamwever CS5 memiliki beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja, tetapi juga menyunting kode serta pembuatan aplikasi web. Antara lain: JSP, PHP, ASP, XML, dan ColdFusion. (Christianus Sigit, 2010:1)


Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review
Isi Paragraf

Study Pustaka (Literature Review)

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan mahasiswa baru secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penerimaan mahasiswa baru secara online ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:
  1. Penelitian ini dilakukan oleh Anastasia Mude pada tahun 2009 yang berjudul "Analisa Sistem Informasi Penilaian KKP/TA/SKRIPSI Berbasis Web Pada Perguruan Tinggi Raharja". Penelitian ini membahas sistem yang daoat mengolah nilai KKP/TA/SKRIPSI dengan cepat dan akurat. Hal ini dikarenakan Sistem Informasi Penilaian KKP/TA/SKRIPSI yang berjalan belum terkomputerisasisecfara optimal.Dengan adanya hal tersebut maka diperlukan suatu sistem untuk memudahkan dan mempercepat keluar masuknya informasi.[1]
  2. Isi Literature


Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian untuk Judul Kuliah Kerja Praktek.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum PT. Fosta Unggul Perdana

Sejarah Singkat PT. Fosta Unggul Perdana

Perusahaan ini didirikan pertama kali pada tanggal 23 November 1982 dengan nama Fosta Engineering yaitu sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang Engineering Manufaktur, yang merupakan cikal bakal dari PT. Fosta Unggul Perdana. Kegiatan perusahaan ini adaiah membuat produk berdasarkan keinginan dari pelanggan. Kata Fosta merupakan singkatan dari Four Old Stagers yang berarti 4 (empat) orang yang berpengalaman, yaitu Bapak Tonny Widjajapranata, Bapak Benny Widjajapranata, Bapak David Budhiredja dan Bapak E. Rizal, yang mempunyai misi untuk menyatukan dan mengembangkan keahlian mereka.

Pada awalnya perusahaan ini membuat mesin pengering tekstil dengan sasaran market pabrik-pabrik batik di wilayah Jakarta. Memasuki tahun 1984 Fosta mulai memasuki general industri dengan produk­ produknya yang semakin bervariasi. Melihat prospek dari perusahaan yang semakin baik maka pada bulan November 1984 didirikanlah perusahaan berbentuk badan hukum bernama PT. Fosta Unggul Perdana. Perusahaan ini terdiri atas 3 (tiga) orang pemegang saham, yaitu Tonny Widjajapranata. Benny W. Pranata dan David Budhiredja. Pada saat itu jumlah karyawan yang ada hanya sekitar 30 orang.

Dengan berpegang pada motto Customer Satisfaction dan ditunjang oleh para personal yang berkemauan keras dan loyalitas yang tinggi, maka Fosta mulai semakin dikenal masyarakat industri dan mulai melayani perusahaan-perusahaan multinasional dan perusahaan-perusahaan asing. Untuk mengantisipasi pasar yang semakin meluas, pada bulan Desember 1988, Fosta memperbesar usahanya. Langkah yang ditempuh dengan memindahkan kantor dan memperbesar workshopnya di Tangerang. Pada saat itu pemegang saham yaitu Tonny Widjajapranata, Benny W. Pranata, Sunny, dan Nikolas.

PT. Fosta Unggul Perdana saat ini mempunyai karyawan sekitar 231 orang yang terdiri dari 104 orang karyawan Staff dan 127 orang karyawan non Staff. Dan untuk mengantisipasi pasar yang ada maka Fosta mulai membuat mesin-mesin pengeringan yang lain selain untuk industri Paint Shop. Sampai saat ini Fosta juga tetap mengadakan transaksi dengan perusahaan-perusahaan asing.

Visi, Misi dan Tujuan PT. Fosta Unggul Perdana

Visi PT. Fosta Unggul Perdana
Menjadi perusahaan paint shop terbaik di Indonesia.
Misi PT. Fosta Unggul Perdana
Memberikan pelayanan terbaik sesuai harapan pelanggan atau lebih untuk mencapai kepuasan pelanggan.
Tujuan PT. Fosta Unggul Perdana
  1. Membuat produk yang berkualitas sesuai keinginan pelanggan, pengiriman produk tepat waktu, pelayanan yang prima dan harga yang kompetitif.
  2. Melakukan pengembangan dan inovasi produk yang dilakukan secara terencana dan terus-menerus.
  3. Mengembangkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 secara berkelanjutan guna memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pelanggan danperaturan perundangan yang berlaku.
  4. Menyediakan pelatihan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.

Wewenang dan Tanggung Jawab Tiap Departemen

Berikut ini akan diuraikan mengenai tugas dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi PT. Fosta Unggul Perdana :
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Wewenang :
  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian PT. Fosta Unggul Perdana.
  2. Melakukan perencanaan, pengorganisasian,pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap seluruh program kerja PT. Fosta Unggul Perdana.
  3. Mengatur dan melaksanakan proses realisasiproduk dan jasa secara efektif dan efesien.
  4. Melaksanakan pengembangan dan peningkatan mutu perusahaansecara berkesinambungan.
  5. Menyelenggarakan penyediaan sarana prasaranayang memadai.


Tanggung Jawab :
  1. Pemegang kekuasaan tertinggi dalam struktur organisasi perusahaan.


2. General Manager
Wewenang :
  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina danm engembangkan kelembagaan.


Tanggung Jawab :
  1. Membantu ketuadalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian padamasyarakat.

Struktur Organisasi

Agar setiap perusahaan dapat menjalankan usahanya dengan baik dan aktivitas operasional perusahaan tersebut dapat berjalan dengan lancar maka dibentuklah struktur organisasi yang jelas dan sistematis. Struktur organisasi sangat diperlukan dalam aktivitas perusahaan, hal tersebut dimaksudkan agar setiap karyawan mengetahui dengan pasti apa saja yang menjadi tugas, wewenangnya masing-masing dan kepada siapa karyawan tersebut harus mempertanggung-jawab kan hasil pekerjaannya.

PT. Fosta Unggul Perdana dipimpin oleh seorang General Manager. General Manager ini membawahi marketing manager, manufacturing manager,finance and accounting manager, dan personnel and General Affair Manager. Setiap departemen ini dipimpin oleh seorang Manager. Manager-manager inijuga membawahi lagi beberapa sub manager.

Berikut ini secara garis besar akan diperlihatkan bagan organisasi secara umum dan bagan organisasi yang lebih detail dalam personnel and general affair departement.

Strk.jpg
Gambar 3.3. Stuktur Organisasi PT. Fosta Unggul Perdana

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Isi Paragraf

Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.
Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram
Gambar 3.4. Use Case Diagram
Berdasarkan gambar 3.4. Use Case Diagram diatas terdapat :
....


Analisa Sistem Pada Activity Diagram
Gambar 3.5. Activity Diagram
Berdasarkan gambar 3.5. Activity Diagram diatas terdapat :
a. ....


Analisa Sistem Pada Sequence Diagram
Sequence wini.png
Gambar 3.6. Sequence Diagram
Berdasarkan gambar 3.6. Sequence Diagram diatas terdapat :
a)...

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi sebagai berikut:
1.Perangkat Keras ( Hardware )
a. Processor : Intel Pentium Processor P6100
b. Monitor : 14.0” HD LED LCD
c. RAM : 1 GB DDR3 Memory
d. Hardisk : 320 GB HDD
2.Spesifikasi Software
a. Windows 7
b. HTML 4.01
c. XHTML 1.0
d. CSS 2.1 and partial CSS3
e. ECMAScript 3 (JavaScript)
f. DOM Level 2
g. Google Chrome
h. Mozilla Firefox
3.Hak Akses (Brainware)
Untuk mengoperasikan Widuri dapat dilakukan oleh seluruh Pribadi Raharja, baik mahasiswa, dosen maupun manajemen pada Perguruan Tinggi Raharja.

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Analisa Permasalahan
Isi Paragraf
  1. ....
  2. ....
Analisa Batasan Sistem
Isi Paragraf
Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem Yang Berjalan
Isi Paragraf

Alternatif pemecahan masalah

Isi Paragraf


BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Isi Kesimpulan

Saran

Isi Saran

DAFTAR PUSTAKA

  1. Mude, Anastasia. 2009. "Analisa Sistem Informasi Penilaian KKP/TA/SKRIPSI Berbasis Web Pada Perguruan Tinggi Raharja". Laporan KKP. Perguruan Tinggi Raharja.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A:
A.1.Surat Pengantar KKP
Lampiran B:
B.1. Penilaian Objectif iDu