KP1331476542

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTYPE TEMPAT SAMPAH PEMILAH

OTOMATIS ORGANIK DAN AN ORGANIK

BERDASARKAN WARNA PADA KELURAHAN

PORIS PLAWAD UTARA

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1331476542
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017


ABSTRAKSI


Sampah terbagi menjadi dua yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk. Sampah non norganik bisa di daur ulang, dengan mendaur ulang sampah anorganik maka jumlah sampah dapat berkurang. Logam, plastik, dan kertas merupakan sampah anorganik yang masih bisa di daur ulang. Sampah organik merupakan sampah yang dapat terurai secara alami, artinya bahan sampah tersebut dapat membusuk tanpa harus di daur ulang. Sampah organik dihasilkan dari kegiatan rumah tangga seperti proses memasak, pertanian, kotoran hewan, dan sebagainya. Sampah organik ini lebih ramah terhadap lingkungan karena secara alami akan terurasi oleh bakteri. Untuk memudahkan pendaur ulang, hal pertama yang harus dilakukan adalah memisahkan jenis sampah tersebut secara otomatis. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu di buat suatu alat yang dapat memisahkan sampah organik dan anorganik secara otomatis. Yaitu dengan meggunakan Sensor Warna sebagai pemisah sampah organik dan anorganik, Sensor Infrared, dan Buzzer yang di kontrol oleh Arduino untuk memberikan kemudahan kepada petugas kebersihan dalam mengetahui tempat sampah telah terisi penuh dengan sampah pada Kelurahan Poris Plawad Utara.

Kata kunci : Tempat Sampah, Sensor Infrared, Buzzer, Sensor Warna

ABSTRACT

Waste is divided into two, namely organic waste and garbage is inorganic. Inorganic garbage is garbage that is not easily rot. Inorganic waste can be recycled, the recycling of inorganic garbage then the number of bins can be reduced. Metal, plastic, and paper is inorganic garbage that still can be recycled. Organic waste is waste can decompose naturally, meaning the waste material can decompose without having to be recycled. Organic waste generated from household activities such as cooking, farming, animal waste, and so on. Organic waste is more friendly to the environment because it will naturally terurasi by bacteria. To enable recyclers, the first thing to do is to separate the waste types automatically. To fix the issue it needs to be made a tool which is able to separate organic and inorganic trash automatically. The Color Sensor with as organic and inorganic waste separator, Infrared Sensors, and a Buzzer in control by the Arduino to give ease to the janitor in knowing the bin has been filled with garbage on the Kelurahan Poris Plawad Utara

Keywords: garbage, Infrared Sensors, Buzzer, Color Sensor



KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan anugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyususanan laporan kuliah kerja praktek ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyusun KKP yang berjudul “PROTOTYPE TEMPAT SAMPAH PEMILAH OTOMATIS ORGANIK DAN ANORGANIK BERDASARKAN WARNA BERBASIS ARDUINO PADA KELURAHAN PORIS PLAWAD UTARA”.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunya KKP ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan yang sedalam-dalamnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  3. Bapak Berkat Jaya Batee, S.Kom, M.M Selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan KKP.
  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kedua Orang tua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materil dan spritual. “Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin.
  7. Teman­teman yang selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam penyusunan KKP ini.
  8. Rekan­rekan seperjuangan yang telah memberikan penulis semangat dalam menyelesaikan KKP ini.
  9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan KKP ini.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, 23 September 2016
Nama. Zulfa Fiatikara
NIM. 1331476542

Contributors

Wildanul Maliki