KP1323376623: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar Data)
(Konsep Dasar Data)
Baris 496: Baris 496:
 
{{pagebreak}}
 
{{pagebreak}}
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Penyimpanan Data (''Data Storage'')<br>Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (''filing''), pencarian (''searching''), dan pemeliharaan (''maintenance''). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “<i>file</i>”. File dapat berbentuk <i>map, ordner, disket, tipe, harddisk,</i> dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbnetuk dari sejumlah catatan (''record'') yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (''searching'') di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Penyimpanan Data (''Data Storage'')<br>Penyimpanan data terdiri dari pekerjaan pengumpulan (''filing''), pencarian (''searching''), dan pemeliharaan (''maintenance''). Data disimpan dalam suatu tempat yang sesuai dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tipe, harddisk, dan lain sebagainya. Jadi, file merupakan sebagai suatu susunan data yang berasal dari beberapa catatan (''record'') yang berhubungan satu sama lain (sejenis) perihal suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk mendapatkan kemudahan dalam pencarian data (''searching'') yang terdapat pada file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
 
<ol style="list-style:lower-alpha"><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">File Induk (''Master File'')<br>File induk ini berisi data-data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">File Transaksi (''Detail File'')<br>File transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.</li></ol>Pemeliharaan file (''file maintenance'') juga meliputi “peremajaan data” (''data updating''), yaitu kegiatan menambah catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan, dan lain sebagainya.</li>
 
<ol style="list-style:lower-alpha"><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">File Induk (''Master File'')<br>File induk ini berisi data-data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">File Transaksi (''Detail File'')<br>File transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.</li></ol>Pemeliharaan file (''file maintenance'') juga meliputi “peremajaan data” (''data updating''), yaitu kegiatan menambah catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan, dan lain sebagainya.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Penanganan Data (''Data Handling'')<br>Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (''file maintenance''). Pengguna data (''data manipulation'') merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.</li></ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Penanganan Data (''Data Handling'')<br>Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (''file maintenance''). Pengguna data (''data manipulation'') merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.</li></ol>

Revisi per 29 Januari 2016 03.07

ANALISA WEB HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK




OLEH:

1323376623 Dwiki Fahliandhini


AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

(2015/2016)


LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA WEB HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Tugas Akhir pada Jurusan Komputerisasi Akuntansi Konsentrasi Web Based Accounting System

AMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016.



Tangerang, 25 Januari 2016




Dosen Pembimbing



( Khanna Tiara, S.Kom )

NID.14013


AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1323376623
Nama
: Dwiki Fahliandhini
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Web Based Accounting System


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Tugas Akhir baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 25 Januari 2016
Dwiki Fahliandhini
NIM. 1323376623

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Seiring dengan jaman yang semakin canggih banyak orang yang selalu menciptakan suatu karya dalam bentuk teknologi maupun karya sastra. Dengan terdapatnya hak kekayaan intelektual dapat terjaminnya suatu ciptaan tidak akan ditiru oleh orang lain. Hak kekayaan intelektual dapat memudahkan pribadi Raharja dalam mendaftarkan suatu karya ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.. Kebutuhan HKI penting untuk dibutuhkan karena suatu karya harus mendapatkan pengakuan dari negara dapat berupa sertifikat agar ciptaan yang telah dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja tidak dapat ditiru atau di plagiat oleh pihak lain. Hak Kekayaan Intelektual adalah suatu pelayanan yang terdapat pada kampus Perguruan Tinggi Raharja yang digunakan untuk membantu mendaftarkan hasil ciptaan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual agar diakui oleh negara yaitu berupa sertifikat paten, hak cipta, merek, maupun desain industri. Karna adanya HKI mahasiswa tidak usah melakukan pendaftaran hasil ciptaannya ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual secara personal karena team HKI akan melakukan proses pendaftaran tersebut hingga mendapatkan sertifikat. Karena iMe telah dikenal dan banyak yang menggunakan iMe oleh dosen dan mahasiswa oleh karena itu penulis menggunakan haki.ilearning.me sebagai blog yang digunakan untuk memberikan informasi tentang Hak Kekayaan Intelektual, tata cara mendaftarkan suatu ciptaan atau karya, dan menyimpan data dan bukti sertifikat berbentuk soft copy pada suatu hasil ciptaan yang telah dipunyai oleh Perguruan Tinggi Raharja.

Kata Kunci : Hak Kekayaan Intelektual, Informasi, Mendaftarkan

ABSTRACT

Along with the increasingly sophisticated era many people always create a work in the form of technology as well as literary works. With examples of intellectual property can provided a creation will not be imitated by others. Intellectual property rights can facilitate personal Raharja in registering a work to the Directorate General of intellectual property rights. The needs of the intellectual property is important to required because of a work should get the recognition from the country can be a certificate in order for the creation of which has been owned by the College cannot be imitated or Raharja in plagiarism by another party. Intellectual property is a Ministry that exists on College campuses Raharja used to help register the results of creation to the Directorate General of intellectual property in order to be recognized by the State, namely in the form of certificates of patent, copyright, trademark, and industrial design. Because of the existence of HKI students hadn't registers the results of his creation to the Directorate General of intellectual property personally since the intellectual property team will perform the registration process to obtain a certificate. Because the iMe has been known and many have much to use the iMe by lecturers and students therefore authors use haki.ilearning.me is a blog that is used to provide information about intellectual property rights, the procedures for registering a creation or work, and save the data and proof of certificate copy soft shaped on an outcome of creation which had belonged to the College by Raharja.

Keywords : Intellectual Property Rights, Information, Register


KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat, sehat serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Tugas Akhir. Sebagai bahan penulisan, memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs.Po.Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Khanna Tiara, S.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  4. Ibu Euis Siti Nuraisyah, M.Kom. selaku Kepala Jurusan Komputerisasi Akuntansi.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan.
  6. Kedua orang tua dan saudara keluarga yang telah memberikan semangat dan juga dukungan, baik moril, materil maupun doa.
  7. Teman-teman team 4G (Four Generation) (Nursam Somantri, Iis Ariska, Julipah Al Munawaroh) dan team Timur yang selalu memberi semangat kepada penulis.
  8. Rekan-rekan teman jurusan Web Based Accounting System (Yeti Faradisa, Wulan Lestari, Gita Kurnia, Nidia Ardyani, Anisya Dinda).
  9. Seluruh anggota REC yang telah memberikan dukungan, arahan dan masukan yang berarti dalam menyelesaikan laporan KKP ini.

Menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan, dan diharapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.



Tangerang, 25 Januari 2016
Dwiki Fahliandhini
NIM. 1323376623

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Karakteristik Suatu Sistem.

Gambar 2.2. Siklus Pengolahan Data.

Gambar 2.3. Siklus Pengolahan Data yang di Kembangkan.

Gambar 2.4. Logo Hak Kekayaan Intelektual.

Gambar 3.1. Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja.

Gambar 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja.

Gambar 3.3. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja.

Gambar 3.4. Use Case Diagram.

Gambar 3.5. Activity Diagram.

Gambar 3.6. Squence Diagram.

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era globalisasi ini, Internet tidak menjadi hal yang aneh untuk setiap manusia. Internet bahkan sudah menjadi hal yang penting bagi manusia agar memudahkan untuk melakukan komunikasi dan mendapatkan informasi. Hak Kekayaan Intelektual atau dapat disingkat HKI adalah kata yang dapat digunakan untuk Intellectual Property Rights (IPR), yaitu hak yang muncul untuk hasil olah pemikiran yang memberikan suatu produk atau proses yang digunakan untuk setiap orang pada intinya HKI adalah hak untuk hasil dari suatu kreatifitas yang telah dibuat. Objek yang diatur pada HKI adalah ciptaan yang muncul atau terdapat karena kemampuan intelektual manusia.

Perguruan Tinggi Raharja adalah sebuah tempat pendidikan yang bergerak di bidang pendidikan Teknologi Informasi (TI). Perguruan Tinggi Raharja membutuhkan sertifikasi bagi sistem atau program yang telah dibuat oleh dosen maupun mahasiswa agar ciptaannya tidak ditiru oleh pihak lain. Karena butuh waktu yang lama dan biaya dalam proses pembuatan sertifikat paten maupun hak cipta banyak dosen dan mahasiswa yang malas atau tidak memiliki waktu untuk mendafatarkan suatu ciptaan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.

Perguruan Tinggi Raharja sebagai sebuah kampus yang memiliki keunggulan cukup besar yaitu mempunyai sebuah website ilearning.me yang diberi nama haki.ilearning.me yang dijadikan sebagai wadah untuk mendaftartan hasil ciptaan dosen maupun mahasiswa bagi Perguruan Tinggi Raharja agar didaftarkan pada Direktoral Jenderal Kekayaan Intelektual. iMeini juga berisi pengetahuan tentang hak cipta, paten, merek, dan desain industri.

Oleh karena itu dari permasalahan tersebut maka penulis memilih Judul Kuliah Kerja Praktek yang berjudul “Analisa Web Hak Kekayaan Intelektual Pada Perguruan Tinggi Raharja”.

Rumusan Masalah

Setiap penelitian berawal dari rumusan masalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah yaitu suatu pertanyaan yang akan ditemukan jawabannya melalui pengumpulan data.

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, penelitian ini secara jelas berhubungan dengan hak kekayaan intelektual pada iMe haki.ilearning.me maka dari penelitian tersebut penulis menyimpulkan beberapa inti permasalahan :

  1. Bagaimana cara mendaftarkan suatu ciptaan pada hak kekayaan intelektual yang terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja?

  2. Bagaimana memberikan informasi tentang hak kekayaan intelektual pada iMe HKI ?

  3. Bagaimana menyimpan data dan bukti sertifikat ciptaan yang telah memiliki sertifikat paten, hak cipta, merek, maupun desain industri yang terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja pada iMe HKI ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah aspek-aspek untuk memperoleh dalam melakukan suatu penelitian. Oleh karena itu sangat erat kaitannya dengan jenis penelitian yang dilakukan. Tujuan penelitian terapan akan berbeda dengan penelitian murni, dan berbeda pula dengan penelitian evaluasi

Tujuan berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditentukan dan pada jawaban terdapat pada kesimpulan penelitian. Tujuan penelitian dijabarkan, seperti biasa menggunakan kata-kata kerja pembuka antara lain: menemukan, menjelaskan, menganalisis, menguraikan, menilai, menguji, membandingkan, menemukan hubungan antara, memperoleh data atau pengetahuan atau keterangan tentang peneliti.

Terdapat beberapa sifat yang wajib dipenuhi sehingga tujuan penelitian dikatakan baik yaitu: spesifik, terbatas, dapat diukur, dan dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian.

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mempermudah mendaftarkan suatu ciptaan yang terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.

2. Untuk memberikan informasi penjelasan ruang lingkup hak kekayaan intelektual yang terdiri dari paten, hak cipta, merek, dan desain industri.

3. Untuk meyimpan data dan bukti ciptaan yang telah memiliki sertifikat paten, hak cipta, merek, maupun desain industri dalam bentuk soft copy pada iMe HKI.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini yaitu agar tercapainya tujuan dan telah terjawabnya rumusan masalah yang telah penulis buat. Dalam manfaat penelitian ini diharapkan dapat membantu dan memberikan informasi yang lebih akurat dan bermanfaat. Dan juga untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada sistem iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Hasil ciptaan yang terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja bisa didaftarkan melalui haki.ilearning.me tidak perlu langsung mendaftarkan ke Diretorat Jenderal Kekayaan Intelektual karena team HKI yang akan membantu untuk mendaftarkannya.

2. Pribadi Raharja mendapat informasi mengenai penjelasan ruang lingkup HKI yang terdiri dari paten, hak cipta, merek, dan desain industri.

3. Sebagai pembuktian bahwa Perguruan Tinggi Raharja telah memiliki beberapa sertifikat atas hasil ciptaanya yang telah dicapai dan dapat dilihat oleh semua orang.

Metode Penelitian

Metode penelitian yaitu suatu rincian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Setiap penelitian memiliki rancangan penelitian tertentu. Perancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus diselesaikan, waktu penelitian, sumber data dan kondisi data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Metode penelitian yaitu suatu rincian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Setiap penelitian memiliki rancangan penelitian tertentu. Perancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus diselesaikan, waktu penelitian, sumber data dan kondisi data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Isi paragraf adapun penjelasan lebih jelas perihal metode yang dipergunakan oleh penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai berikut :

1.Metode Observasi (Pengamatan)

Penelitian diterapkan secara langsung pada Perguruan Tinggi Raharja yang menjadi tempat penelitian untuk mendapatkan data dan keterangan melalui iMe Hak Kekayaan Intelektual.

2.Metode Wawancara

Dilakukan kepada pembimbing di Perguruan Tinggi Raharja sebagai narasumber, untuk mendapatkan informasi mengenai perihal hak kekayaan intelektual dan cara mendaftarkan hasil ciptaan melalui iMe haki.ilearning.me.

3.Metode Studi Pustaka

Studi Pustaka merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan dan menghimpun berbagai informasi tertulis yang relevan dengan permasalahn yang diteliti. Studi pustaka seperti mempelajari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, ensiklopedia dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan pendaftaran ciptaan melalui iMe haki.ilearning.me. Selain itu juga mempelajari website referensi seputar cara untuk mendaftarkan ciptaan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual untuk membantu dalam penyajian informasi yang akan ditampilkan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Berikut merupakan pengertian tentang data yang dijelaskan menurut beberapa para ahli :

Menurut Edi (2009:72)[1], “Data terbentuk dari karakter yang dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol khusus dan merupakan bentuk yang masih belum jadi sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk menghasilkan informasi”.

Menurut Sutabri (2012:1)[2], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian merupakan sesuatu yang terjadi saat tertentu yang terdapat pada dunia bisnis. Bisnis merupakan perubahan yang terjadi dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah suatu objek nyata seperti benda, tepat, dan yang benar-benmar terjadi. Berasal dari definisi tersebut data disimpulkan bahwa data merupakan bahan mentah yang diproses untuk memberikan informasi.

Berdasarkan dari pendapat yang dijelaskan tersebut dapat diambil kesimpulan data adalah kenyataan, hal, atau peristiwa lainnya yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan sebagai penyusunan sumber dari informasi, pembuatan kesimpulan, atau keterangan.

2. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3)[2], data itu sendiri dapat digolongkan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut diurai dibawah ini:

  1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:
    1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data)
      Data hitung merupakan hasil jumlah atau perhitungan tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari beberapa jumlah tertentu.
    2. Data Ukur (Measurement Data)
      Data ukur yaitu data yang menghasilkan ukuran tentang nilai sesuatu. Angka yang diperlihatkan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
  2. 2.Klasifikasi data menurut sifat data, terdapat:
    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)
      Data kuantitatif merupakan data perihal penggolongan dalam suatu hubungan berdasarkan penambahan.
    2. Data Kualitatif (Qualitative Data)
      Data kualitatif adalah data mengenail penggolongan dalam hubungan dengan kualitas atau sifat tertentu.
  3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:
    1. Data Internal
      Data internal Data internal adalah data yang nyata, maksud data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data ciptaan karya orang lain.
    2. Data External
      Data external yakni data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu kepentingan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis, sebagai berikut:
      1. Data External Primary
        Data eksternal primer data yang terbentuk dari ucapan tulisan dan lisan dari pemiliknya sendiri, yakni seseorang yang melakukan observasi sendiri.
      2. Data External Secondary
        Data eksternal sekunder adalah data yang didapatkan bukan dari orang lain yang melakukan penelitian melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

3. Pengolahan Data

Data yaitu bahan mentah agar diolah yang hasilnya selanjutnya dijadikan informasi. Dengan kata lain, data yang telah didapatkan harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang dapat dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penanganan data dan penyimpanan data.

Menurut Sutabri (2012:6)[2], pengolahan data dapat dijabarkan seperti dibawah ini, yaitu :

  1. Penyimpanan Data (Data Storage)
    Penyimpanan data terdiri dari pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang sesuai dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tipe, harddisk, dan lain sebagainya. Jadi, file merupakan sebagai suatu susunan data yang berasal dari beberapa catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) perihal suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk mendapatkan kemudahan dalam pencarian data (searching) yang terdapat pada file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
    1. File Induk (Master File)
      File induk ini berisi data-data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.
    2. File Transaksi (Detail File)
      File transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.
    Pemeliharaan file (file maintenance) juga meliputi “peremajaan data” (data updating), yaitu kegiatan menambah catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan, dan lain sebagainya.
  2. Penanganan Data (Data Handling)
    Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Sutabri (2012:10)[2], “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Mustakini (2009:34)[3], “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang terdiri dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk menghasilkan output yang diinginkan.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Mustakini (2009:54)[3], suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini:

  1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-subsistem.
  2. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).
  3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).
  4. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).
  5. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).
Sumber: Mustakini (2009:54)[3]
Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[2], model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang seling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super system”.
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input)
    Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran Sistem (Output)
    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsitem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi sub sistem lain.
  7. Pengolah Sistem (Proses)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran Sistem (Objective)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22)[2], sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System).
  2. Sistem abstak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System).
  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System).
  6. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System).
  8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Menurut Sutabri (2012:29)[2], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Menurut Amin (2012:72)[4], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

2. Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31)[2], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

3. Siklus Informasi

Menurut Sutabri (2012:33)[2], data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (Information Cycle).

Menurut Mustakini (2009:40)[3], telah diketahui bahwa data perlu diolah untuk dijadikan informasi yang berguna lewat suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus pengolahan data (data processing life cycle) atau disebut juga dengan nama siklus informasi (information life cycle).

Sumber: Mustakini (2009:40)[3]
Gambar 2.2 Siklus Pengolahan Data

Dari gambar di atas terlihat, bahwa untuk melakukan siklus pengolahan data diperlukan tiga buah komponen, yaitu komponen input, komponen model, dan komponen output. Dengan demikian, sistem informasi yang juga melakukan proses pengolahan data juga akan membutuhkan tiga komponen ini.

Data yang masih belum diolah perlu disimpan untuk pengolahan lebih lanjut, karena tidak semua data yang diperoleh langsung diolah. Pada umumnya, data yang diperoleh disimpan terlebih dahulu yang nantinya setiap saat dapat diambil untuk diolah menjadi informasi. Data ini disimpan di simpanan (storage) dalam bentuk database. Data yang ada di basis data ini yang nantinya akan digunakan untuk menghasilkan informasi. Siklus pengolahan data yang dikembangkan ini disebut dengan extended data processing life cycle.

Sumber: Mustakini (2009:41)[3]
Gambar 2.3 Siklus Pengolahan Data Yang Dikembangkan

Dari siklus ini data yang dikembangkan, terlihat bahwa untuk melakukan pengolahan data, maka diperlukan tambahan sebuah komponen lagi, yaitu komponen basis data. Dengan demikian, komponen-komponen sistem informasi yaitu komponen input, komponen model, dan komponen output sekarang bertambah sebuah komponen lagi, yaitu komponen basis data.

4. Jenis-Jenis Informasi

Menurut Sutabri (2012:34)[2], dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini:

  1. Informasi berdasarkan persyaratan
    Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:
    1. Informasi yang tepat waktu.
      Pada hakekatnya makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan di muka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.
    2. Informasi yang relevan.
      Sebuah informasi yang disampaikan oleh seoarang manajer kepada bawahan harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian.
    3. Informasi yang benilai.
      Yang dimaksud informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan di depan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.
    4. Informasi yang dapat dipercaya.
      Suatu informasi harus dapat dipercaya (realiable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.
  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu
    Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
    1. Informasi masa lalu
      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur
    2. Informasi masa kini
      Dan sifatnya sendiri suah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang (current event) Berkat teknologi canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat.
  3. Informasi berdasarkan sasaran
    Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:
    1. Informasi individual
      Informasi individual (individual information) ialah informasi yang ditunjukan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.
    2. Informasi komunitas.
      Informasi komunitas (community information) adalah infromasi yang ditunjukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.

5. Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:37)[2], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit.

6. Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41)[2], kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

  1. Akurat (Accurate)
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
  2. Tepat Waktu (Timeline)
    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  3. Relevan (Relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisis Sistem

Menurut Yakub (2012:142)[5], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Menurut Agus Mulyanto (2009:125)[6], Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mennganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (bisa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

2. Tahap-Tahap Analisis Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009:126)[6], Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat.

Menurut Agus Mulyanto (2009:129)[6], Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
  3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

3. Fungsi Analisis Sistem

Ada 4 (empat) fungsi analisa sistem sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Dwiki