KP1323375313

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA

PENERIMAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR

PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS/SAMSAT CIKOKOL


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1323375313 Nidia Ardiyani



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)



LEMBAR PERSETUJUAN



Analisa Sistem Informasi Pengolahan data

Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor

Pada Unit Pelaksana Teknis/SAMSAT Cikokol



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti laporan Kuliah Kerja Praktek pada Jurusan Komputerisasi Akuntansi konsentrasi Web Based Accounting System

STMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016.



Tangerang,



Dosen Pembimbing




( Ri Sabti Septarini, M.kom )

NID. 15019



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

Nim
: 1323375313
Nama
: Nidia Ardiyani.
Jenjang
: Diploma 3
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Web Based Accounting System.


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 11 Januari 2015
Nidia Ardiyani
NIM. 1323375313

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Dalam beberapatahun ini, teknologi komputer sebagai pengolah data telah berkembang sangatpesat, hal itu dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan, misalnya instansipemerintahan,instansi pendidikan,komunikasi, bisnis maupun ekonomi, semua aspektersebut membutuhkan komputer sebagai alat bantu dalam menyelesaikan pekerjaan.Sistem pengolahan data yang berjalan saat inipada Unit Pelaksana Teknis Samsat Cikokol Kota Tangerang dilakukan dengan caramenyimpan data dan membuat laporan menggunakan Microsoft Excel, informasi darisistem pusat di pindahkan dan di rekap serta di buat laporannya menggunakanmicrosoft excel Sehingga memungkinkan terjadi kesalahan dalam perhitunganpenerimaan pajak kendaraan bermotor serta akan memakan waktu yang lama dalam perhitungandan penyajian informasi penerimaan pajak kendaraan bermotor. analisa dan penelitian ini dapat menjadi salah satu kegiatanyang kiranya dapat memberikan manfaaat positif bagi sistem yang diteliti olehpenulis, tentunya dengan memberikan hasil dari penelitian yang baik dan akurat.

Kata Kunci:Analisa , pengolahan data,penerimaaan pajak kendaraan bermotor

ABSTRACT

In recent years, computer technology as a dataprocessor has been growing very rapidly, it can be seen in many aspects oflife, such as government agencies, educational institutions, communications,business and economics, all these aspects need a computer as a tool incompleting the work. Data processing system currently running on the TechnicalImplementation Unit SAMSAT Cikokol Tangerang city is done by storing the dataand create reports using Microsoft Excel, the information from the centralsystem on the move and in the recap as well as create reports using MicrosoftExcel Allowing an error in the calculation of acceptance motor vehicle tax, andwill take a long time in the calculation and presentation of information motorvehicle tax revenue. analysis and this research may be one of the activitiesthat would be able to give a positive manfaaat for the system studied by theauthor, of course, with the results of the research are good and accurate.

Keywords : analysis, data processing, motor vehicle tax revenue


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Kuliah KerjaPraktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur STMIK Raharja
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur AMIK Raharja.
  3. Euis Sitinur Aisyah, M.kom selaku Kepala Jurusan Komputerisasi Akuntansi.
  4. Ibu Ri Sabti Setarini, M.kom selaku dosen pembimbing yang membantu dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
  6. Bapak H. Deden Indrawan, S.Sos, M.Si selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis/SAMSAT Cikokol Kota Tangerang yang telah berkenan memberikan ijin untuk melakukan observasi penyusunan laporan kuliah kerja praktek
  7. Ibu leny, bapak angga dan bapak Deki selaku pembimbing lapangan di bagian pengolahan data.
  8. Ayah, Ibu dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa restunya
  9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun, dalam penyusunan laporan ini sangat penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang,
Nidia Ardiyani
NIM. 1323375313

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1.3 Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis/SAMSAT Cikokol

Gambar 3.2.4 Use Case diagram pengolahan data penerimaan pajak kendaraan bermotor(PKB)

Gambar 3.2.5 Activity Diagram pengolahan data penerimaan pajak kendaraan bermotor(PKB)

Gambar 3.2.6 Sequence Diagram pengolahan data penerimaan pajak kendaraan bermotor(PKB)


DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam beberapa tahunini, teknologi komputer sebagai pengolah data telah berkembang sangat pesat,hal itu dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan, misalnya instansipemerintahan,instansi pendidikan,komunikasi, bisnis maupun ekonomi, semua aspektersebut membutuhkan komputer sebagai alat bantu dalam menyelesaikan pekerjaan.Saat ini komputer sudah menjadi kebutuhan pokok bagi sebuah instansi, karenadengan adanya komputer maka proses penghitungan maupun pengolahan data akanmenjadi lebih cepat.

Dengan berkembangnya teknologi komputer saat ini memungkinkan dapat mengolah datasecara cepat dan akurat, salah satunya adalah pengolahan data dengan menggunakan database sebagai tempat penyimpanan data yang diolah

Unit pelaksana teknis/SAMSAT Cikokol tangerang mempunyai tugas dan wewenang dalam menyelenggarakan registrasi dan identifikasi forensik kendaraan bermotor sertaberperan sebagai pendongkrak pajakdaerah dari sektor pajak kendaraan bermotor Sistem pengolahan data yang berjalan saat ini padaUnit Pelaksana Teknis Samsat Cikokol Kota Tangerang dilakukan dengan cara semikomputerisasi, yaitu hanya sebatas penyimpanan data dan pembuatan laporan denganmenggunakan Microsoft Excel, Sehingga memungkinkan terjadi kesalahan dalamperhitungan penerimaan pajak kendaraan bermotor serta akan memakan waktu yanglama dalam perhitungan dan penyajian informasi penerimaan pajak kendaraanbermotor.

Berdasarkanlatar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian danmembuat laporan KKP yang berjudul “ANALISA SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATAPENERIMAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS SAMSAT CIKOKOL KOTA TANGERANG"

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka yang menjadi permasalahan antara lain adalah :

  1. Bagaimana pengolahan data penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada Unit Pelaksana Teknis Samsat Cikokol Kota Tangerang yang berjalan saat ini ?

  2. Apakah laporan penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada Unit Pelaksana Teknis Cikokol Kota Tangerang yang berjalan saat ini sudah dapat menghasilkan informasi yang cepat dan akurat?

  3. Apakah terdapat aplikasi untuk pengolahan data sehingga dapat menghasilkan laporan yang tepat cepat dan akurat  ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penelitian haruslah memiliki tujuan, agar penelitian ini sesuai dengan keinginan. Penulis mengelompokkan beberapa tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut: :

1. Tujuan operasional

Tujuan Operasional dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui bagaimana sistem yang sedang berjalan dan masalah apa saja yang ada dalam pengolahan data penerimaan pajak kendaraan bermotor.

2. Tujuan fungsional

Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu Agar hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh pegawai di Unit Pelaksana Teknis Samsat Cikokol Kota Tangerang sebagai referensi dasar untuk mengambil solusi dari permasalahan yang ada dengan cepat dan akurat.

3. Tujuan individual

Tujuan Individual adalah
a. Untuk melengkapi persyaratan Kuliah Kerja Praktek dalam bidang ilmu komputer pada jurusan Komputerisasi Akuntansi di STMIK Raharja.
b. Untuk menambah pengalaman dan memberikan gambaran mengenai dunia kerja yang sesungguhnya kepada penulis. .

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Memberikan Pengalaman dan Pandangan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja melalui kerja kuliah praktek ini

2. Dapat membantu kebutuhan pemakai(user) dalam mengolah data sehingga mendapatkan hasil laporan yang cepat tepat dan akurat

3. Dapat menghasilkan suatu sistem yang berguna pada Unit pelaksana Teknis Cikokol Kota Tangerang

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:


1.Metode Observasi (Pengamatan)

Yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung di bagian pengolahan data yang bertempat Unit Pelaksana Teknis Samsat Cikokol Kota Tangerang yang beralamat di jl Perintis Kemerdekaan 2 B Cikokol, Tangerang observasi dilakukan guna melihat langsung proses kerja yang sedang berjalan.

2.Metode Wawancara

Yaitu Metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan pihak yang berkepentingan khususnya dibagian pengolahan data

2.Metode Studi Pustaka

Mencari referensi yang dapat dijadikan panduan dalam penyusunan laporan KKP (Kuliah Kerja Praktek), yang bersumber dari berbagai buku dan CCIT Jurnal analisa guna mendapatkan gambaran secara teoritis yang berkaitan dengan penulisan laporan KKP (Kuliah Kerja Praktek) ini.



Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan di analisa supaya mendapatkan suatu akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Dalam metode analisa sistem dilakukan melalui 3 tahap, yaitu :

  1. Survey dengan sistem yang sedang berjalan
  2. Analisa terhadap temuan survey
  3. Identifikasi temuan survey

Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam pembuatan laporan Kuliah Kerja Praktek ini terbagi dalam 4 bab yang meliputi:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang Latar belakang Masalah, Rumusan Masalah, Ruang lingkup, Tujuan dan Maanfaat , Metodologi Penelitian , dan Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori yang berupa pengertian dan definisi,serta literature review yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan denga penyusunan dengan penyusunan laporan kuliah kerja praktek

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran tentang sejarah Unit Pelaksana Teknis Samsat Cikokol Kota Tangerang, Struktur Organisasi, Penjelasantugas dan wewenang, analisa proses, analisa keluaran , konfigurasi sistem unified modeling languange (UML),

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran berdasarkan tujuan yang dilakukan penulis

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

1. Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Yakub (2012:1)[1],"Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.


Menurut Sutabri (2012:1)[2], Menurut Sutabri, “Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah jaringan kerja yang hubungannya erat yang satu dengan yang lainnya untuk bersama sama mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[3],sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupkan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1 ) Komponen Sistem (Components System)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk sub sistem . Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut “Supra Sistem”.

2 ) Batas Sistem (Boundary System)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

3 ) Lingkungan Luar Sistem(Environment System)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut. Dan lingkungan luar yang menguntungan merupakan energi bagi sistem tersebut.

4 ) Penghubung Sistem (Interface System)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu intergrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5 ) Masukan Sistem (Input System)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem computer. “Program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6 ) Pengolahan Sistem (Processing System)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Contoh, sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

7 ) Keluaran Sistem (Output System)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh manajemen.

8 ) Sasaran Sistem (Objective)dan tujuan (Goals)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 8)[4] mengatakan bahwa sistem pun dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, sebagai berikut :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
    Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi.
  2. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
    Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.
  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
    Sistem Alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam, misalnya sistem tata surya. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia,misalnya sistem komputer.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
    Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya sistem perusahaan dagang.
  5. Sistem Sederhana (Simple System) dan Sistem Kompleks (Complex System)
    Berdasarkan tingkat kerumitan nya, sistem dibedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya otak manusia).



Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Menurut abdul kadir (2009:54-66)[5]," informasi sebagai data yang telah di proses sedemikian rupa sehingga meningkatkanpengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut”.

Data adalah kenyaataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata (event) adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu

2. Nilai Informasi

Nilai informasi ditentukanoleh 2 (dua) hal yaitu,manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit Menurut sutabri (2012:30)[6]Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu

  1. mudah diperoleh
    Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
  2. Luas dan lengkap
    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.
  3. ketelitian
    Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya denganvolume data yang besar biasanya terjadi duajenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
  4. kecocokan
    Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya.Sifat ini sulit mengukurnya.
  5. ketetapan waktu
    Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyakpenjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaanlangganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris. .


3. Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness). (Agus Mulyanto, 2009 : 247)[7]

a. Akurasi (accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

b. Tepat Waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

c. Relevansi (relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

4. Fungsi Informasi

Menurut sutabri (2012:24)[8]," fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakaimungkin merupakan dari data yang dimasukkan ke dalam pengolahan. Akan tetapi dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. ”.

5. Siklus Informasi

Menurut sutabri (2012:26)[8],"data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menerima informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang akan mengakibatkan munculnya sejumlah data lagi. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehinggamembentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (Information Cycle).

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi sistem informasi

Menurut sutabri (2012:38)[8],"Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan laporan-laporan oleh pihak luar tertentu”.

2. komponen sistem informasi

Menurut sutabri (2012:39-40)[8],"Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block)

    Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  6. Blok Kendali (Controls Block)

    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar analisis sistem

Menurut sutabri (2012:220)[8],"tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem,tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahapselanjutnya”. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rancangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

1. Tahap analisis sistem

Menurut henderi dkk dalam jurnal CCIT Vol 4(2011 : 322), [9]," Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan permasalahan,kesempatan kesempatan, hambatan hambatan yang terjadi dan kebutuhan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.

2. Tujuan analisis sistem

Tujuan utama dari tahap analisis sistem Menurut sutabri (2012:220)[8],"

dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atausistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.Hasil dari analisis itu sendiri adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dandiketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yang akan dibuatatau dikembangkan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Pengolahan data

1. Definisi data

Menurut sutarman (2012:3)[10]," Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran ataupengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya””.

1. Definisi Pengolahan Data

Menurut Kristnto (2012:3)[11],"pengolahan data adalah,”Waktu yang di gunakan untuk mengambarkan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan”.


Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulakan bahwa pengolahan data adalah manipulasi dari data kedalam bentukyang lebih berguna dan lebih berarti berupa suatu informasi. Semakin banyaknya data dan kompleknya aktivitas pengolahan data dalam suatu organisasi baik itu organisasi besar maupun organisasi kecil maka metode pengolahan data yang tepatsangat di butuhkan.
Salah satu metode untuk pengolahan data adalah dengan media pengolahan data yang menggunakan komputer. Metode pengolahan data seperti ini sangat di butuhkan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Propinsi Sumatera Barat khususnya pada bagian tata usaha. Pengolahan datanya masih kurang optimal dalam hal menyajikan informasi pemberian surat masuk dan surat keluar dan dalam penyajian laporannya kadang-kadang terlambat serta kesulitan dalam pengolahan data lainnya.

2. Jenis Jenis Pengolahan Data

Menurut Kristnto (2007:7)[11],"jenis jenis pengolahan data adalah sebagai berikut

  1. Sistem Manual
    Terdiri dari orang pulpen,pensil,buku (ledgter) untuk pembukuan entri yang menggambarkan record dari operasi perusahaan
  2. Mesin Keydriven
    Terdiri dari cash register, mesin ketik dan kalkulator meja yang dapat mempercepat pembukuan aktivitas perusahaan kebuku besar dan lebih akurat
  3. Mesin Punched card
    Terdiri dari punched card (kartu berlubang) dan mesin punched card untuk melakukan pemeliharaan dan pengolahan file yang penting

Konsep Dasar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

Definisi Pajak

Terdapat bermacam-macam batasan atau definisi tentang “pajak” yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya adalah:

Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani dalam buku Sumarsan (2015: 3)[12] “pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan”.

Sedangkan menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH, dalam buku Adisasmita (2011: 95),[13] bahwa pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa imbal (kontraprestasi) yang langsung dapat digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Berdasarkan pengertian pajak tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pajak suatu iuran, atau kewajiban menyerahkan sebagian kekayaan (pendapatan) kepada negara. Dapat dikatakan bahwa pemerintah menarik sebagian daya beli rakyat untuk negara. Perpindahan atau penyerahan iuran itu bersifat wajib dalam arti bahwa bila kewajiban itu tidak dilaksanakan , maka dengan sendirinya dapat dipaksakan. Artinya, hutang itu dapat ditagih dengan menggunanakan kekerasan seperti surat paksa dan sita.


Fungis Pajak

Menurut Sumarsan (2015: 5),[12] Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan. Berdasarkan hal diatas maka pajak mempunyai beberapa fungsi, yaitu:

a. Fungsi Penerima (Budgetair)
Pajak berfungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat bagi kas negara, yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan pembangunan,uang dikeluarkan dari tabungan pemeritah, yakni penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin. Tabungan pemerintah ini dari tahun ke tahun harus ditingkatkan sesuai kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin meningkat dan ini terutama diharapkan dari sektor pajak.

b. Fungsi Mengatur (regulerend)
Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur struktur pendapatan di tengah masyarakat dan struktur kekayaan antara para pelaku ekonomi. Fungsi mengatur ini sering menjadi tujuan pokok dari sistem pajak, paling tidak dalam sistem perpajakan yang benar tidak terjadi pertentangan dengan kebijaksanaan Negara dalam bidang ekonomi dan sosial. Sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu di luar bidang keuangan, terutama banyak ditujukan terhadap sektor swasta. Contohnya dalam rangka mengiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.


Pajak Kendaraan Bermotor

Menurut Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah,[14] kendaraan bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan disemua jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang dalam operasinya menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara permanen serta kendaraan bermotor yang dioperasikan di air.

Pengertian Kendaraan bermotor menurut Zuraida (2013: 33)[15] “adalah semua kendaraan beroda dua atau lebih berserta gandengannya yang digunakan disemua jenis jalan darat, dan kendaraan bermotor yang dioperasikan di air dengan ukuran isi kotor lima GT (Gross Tonnage) sampai tujuh GT (Gross Tonnage). Arti dari gross tonnage adalah berat kendaraan motor tersebut.

Kendaraan Bermotor Umum adalah setiap kendaraan yang dipergunakan untuk pelayanan angkutan umum penumpang maupun barang yang dipungut bayaran dengan menggunakan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor plat dasar kuning serta huruf dan angka berwarna hitam. Kendaraan Bermotor Bukan Umum adalah setiap kendaraan bermotor yang dimiliki atau dikuasai baik orang pribadi atau Badan yang dipergunakan untuk kepentingan pribadi atau Badan.

Kendaraan Bermotor Bukan Umum adalah setiap kendaraan bermotor yang dimiliki/atau dikuasai baik orang pribadi atau badan yang dipergunakan untuk kepentingan pribadi atau badan.


Subjek Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

Subjek Pajak Kendaraan Bermotor menurut Zuraida (2013: 34)[15] adalah orang pribadi atau badan yang memiliki dan atau menguasai kendaraan bermotor. Dalam hal subjek pajak kendaraan bermotor adalah badan, kewajiban pajaknya diwakili oleh pengurus atau kuasa badan tersebut.

a. Objek Pajak Kendaraan Bermotor
Objek Pajak Kendaraan Bermotor adalah kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor Zuraida (2013: 33).[15] Termasuk kendaraan bermotor adalah sebagai berikut:

  1. Kendaraan bermotor beroda beserta gandengannya yang dioperasikan di semua jenis jalan darat dan kendaraan bermotor yang dioperasikan di air semua jenis jalan darat dan kendaraan bermotor yang dioperasikan di air dengan ukuran isi kotor GT 5 (Lima Gross Tonnage) sampai dengan GT 7 (Tujuh Gross Tonnage).
  2. Kendaraan bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan disemua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang dalam operasinya menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara permanen,serta kendaraan bermotor yang dioperasikan di air.


Pengecualian Pajak Kendaraan Bermotor

Yang dikecualikan dari pengertian kendaraan bermotor adalah Zuraida (2013: 34)[15]:

a. Kereta api.

b. Kendaraan bermotor yang semata-mata digunakan untuk keperluan pertahanan dan keamanan Negara.

c. Kendaraan bermotor yag dimiliki dan atau dikuasai kedutaan, konsulat, perwakilan Negara asing dengan asas timbal balik dan lembaga-lembaga internasional yang memperoleh fasilitas pembebasan pajak dari Pemerintah.

d. Objek pajak lainnya yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

Konsep dasar UML (Unified Modeling Language)

1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Widodo, (2011:6)[16], “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Nugroho (2010:6)[17], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

2. Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2008:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
  1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
  2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

3. Konsep Pemodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2010:10)[17], Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

4. Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho (2010:117)[17]. Bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

1. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

a. Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

b. Behavioral things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

c. Grouping things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

d. Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

2. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

a. Ketergantungan

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

b. Asosiasi

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

c. Generalisasi

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

d. Realisasi

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

5. Jenis-jenis diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo (2011:10)[16], Berikut ini adalah definisi mengenai 9 diagram UML:

  1. Class Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, drts relasi-relasi.
  2. Package Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
  3. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpnan use-case dan aktor- aktor (suatu jenis khusus dari kelas).
  4. Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.
  5. Communication Diagram : Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.
  6. State Chart Diagram : Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan- keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.
  7. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memeperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.
  8. Component Diagram : Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/ perangkat lunak pada komponen- komponen yang telah ada sebelumnya.
  9. Deployment Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

Study pustaka

Literatur review

Dibawah ini merupakan sumber literature review yang didapatkan dalam penelitian:

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Srininang Hadrajati (2013)

    Penelitian yang dilakukan oleh (Luciana Spica Almilia dan Firman Adi Setya:2006)Penelitian yangtelah dijalankan oleh Luciana Spica Almilia dan Firman Adi Satya yang berjudul“Perancangan sistem informasi pendapatan asli daerah berbasis database pada instansi pemerintah”. Penelitian inimerancang sistem informasi penerimaan kas dan pengeluaran kas terkomputerisasiberbasis Microsoft Access pada instansi pemerintah, Sebelumnya penerimaan kasdan pengeluaran kas dilakukan secara manual yang kemudian dipindahkan keMicrosoft Word dan Microsoft Excel. Dari perancangan sisten penerimaan dan pengeluaran kas berbasisMicrosoft Access instansi akan lebih mudah mengelola data-data dari transaksiyang digunakan sebagai bahan pembuatan laporan penerimaan kas karena dalamprogram atau sistem ini semua komponen dari table query, form dan laporan sudahterhubung satu sama lain.

  2. Penelitian ini dilakukan oleh Anggreini Reza Rahayu (2014)

    Penelitian yang dilakukan oleh (Irma Wibiyanti, Yelli Eka Sumadhinata, 2007), Penelitianyang telah dijalankan oleh Irma Wibitanti dan Yelli Eka Sumadhinata yangberjudul “Pengembangan Sistem Informasi Pengolahan Pajak pada Bidang PajakDaerah Hotel dan Restauran di Dinas Pendapatan Daerah kota Bandung”. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui apa saja yang menjadi dasar utama penerimaanpajak daerah serta bagaimana memproses dan mengolah data pajak yang dilaporkanoleh wajib pajak. Ketika wajib pajak melaporkan pajaknya dengan melakukanpendaftaran dan mengisi SPTPD, maka akan diproses dan ditetapkan berapa besarpajak yang harus dibayar oleh wajib pajak dengan mengambil studi kasus hoteldan restaurant. Semua data ini akan diolah dengan membangun sebuah programaplikasi dengan menggunakan bahasa pemprograman Borland Delphi versi 7.0 danuntuk menyimpan database digunakan SQL Server 2000. Hasil penelitian menunjukanbahwa sistem berjalan sudah cukup memenuhi standar pelayanan public, namunbanyak wajib pajak yang kurang paham akan mekanisme pelaporan, pengolahan, danpembayaran pajak daerah sehingga antusias masyarakat menjadi kurang.

  3. Penelitian ini dilakukan oleh Wahyu Dwi Putro Utomo (2013)
       Siti  Saridatur  Rohmi(2010)
    

    Penelitian ini membahas tentang “Sistem Informasi Laporan keuangan berbasisweb, penulis membuat aplikasi berbasis web karena segala informasi laporankeuangan dapat di update sehingga user tidak mengalami kesulitan dalam mencariinformasi, perangkat lunak yang digunakan adalah internet explorer sebagai webrowser yang telah ada dalam ms Window dan MySQL sebagai databasenya, sedangkankelemahan dari aplikasi ini adalah user atau pengguna aplikasi ini hanyasebatas admin saja sehingga tidak adanya pengawasan dari pihak lain atau pihakyang terkait (rentan penggunaan) serta perlu di lakukan evaluasi berkalaterhadap sistem.

  4. Penelitian ini dilakukan oleh Moh. Doni Haydir (2012)

    Telah dilakukan penelitian oleh Winda Asti Devega [2012] dengan judul “Analisis danPerancangan Aplikasi Keuangan Pada SMA Pancasila Purworejo”, AMIKOM Yogyakarta.Pada SMA Pancasila masih menggunakan cara manual dalam mengolah data SPP,mengolah data gaji pegawai dan membuat laporan keuangannya, sehingga kurangpraktis, kurang efisien dan masih sering terjadi kesalahan antar lain masalah dalampenulisan, perhitungan, serta akses datanya kurang cepat dan belumtergorganisasir dengan baik sehingga keakuratan datanya kurang dan dalampenyimpanan data masi belum tertata dengan rapih.

  5. BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Unit Pelaksana Teknis/SAMSAT Cikokol Kota Tangerang

    Sejarah Singkat Unit Pelaksana Teknis/SAMSAT Cikokol Kota Tangerang

    Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Kotamadya Tangerang berdiri sejak tahun 1986 yang berlokasi diwilayah Provinsi Banten mempunyai tugas dan wewenang dalam menyelenggarakan registrasi dan identifikasi forensik kendaraan bermotor serta berperan sebagai pendongkrak pajak daerah dari sektor pajak kendaraan bermotor di wilayah hukum Kotamadya Tangerang.

    Pedoman Tata Laksana SAMSAT mengacu kepada Instruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor : INS/03/M/X/1999, Nomor : 29 Tahun 1999, Nomor : 6/IMK.014/1999, tentang Pelaksanaan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) dalam penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan bermotor (STNK), Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor (STCK), Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), Tanda Coba Kendaraan Bermotor (TCKB) dan Pungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) serta Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ).

    Secara rinci tertuang dalam Surat Keputusan Bersama Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Direktur Jenderal Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah, dan Direktur Utama PT. Jasa Raharja (Persero) dengan memperhatikan faktor keamanan dalam setiap proses pendaftaran kendaraan bermotor. Dalam mengemban fungsi Registrasi dan identifikasi forensik kendaraan bernotor, Kepolisian, Dipenda dan Jasa Raharja berkewajiban untuk memberikan pelayanan terbaik kepada wajib pajak kendaraan bermotor.

    Secara khusus petugas Kepolisian berkeajiban menjamin terselenggaranya tertib administrasi registrasi, dan identifikasi forensik kendaraan bermotor. Dipenda berkeajiban menjamin terselenggaranya tertib administrasi dalam penerimaan pajak daerah dari sektor pajak kendaraan bermotor dan Jasa Raharja berkewajiban menjamin terselenggaranya tertib administrasi dalam penerimaan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu lintas Jalan (SWDKLLJ) secara baik dan benar.

    1. Landasan Hukum

    a. Undang-Undang RI Nomor : 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagai Pengganti UU 34 Tahun 2000 Tentang Perubahan Undang-Undang RI Nomor: 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

    b. Peraturan Pemerintah RI Nomor: 65 Tahun 2001 Tentang Pajak Daerah.

    c. Peraturan Pemerintah Nomor: 91 Tahun 2010 tentang jenis pajak daerah yang dupungut berdasarkan penetapan Kepala Daerah atau dibayar sendiri oleh wjib pajak.

    d. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah.

    e. Instruksi Bersama (INBERS) Menhan, Mendagri dan Menkeu Nomor : INS/03/M/X/1999, Nomor : 29 Tahun 1999, Nomor: 6/IMK.014/1999 Tentang Pelaksanaan Sistem Administrasi Manunggal Dibawah Satu Atap (SAMSAT).

    f. Peraturan Gubernur Banten Nomor : 4 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah.

    g. Peraturan Gubernur Banten Nomor : 33 Tahun 2014 tentang Perhitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Provinsi Banten.

    Visi dan Misi

    Visi
    Terwujudnya peningkatan pendapatan dan pengelolaan keuangan yang profesional guna menunjang penyelenggaraan pemerintah daerah.
    Misi
    1. Meningkatkan pendapatan daerah sesuai potensi.
    2. Meningkatkan tata kelola keuangan daerah yang akuntabel.
    3. Peningkatan kapabilitas kelembagaan.

    4. Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis/SAMSAT Cikokol Kota Tangerang

      Gambar 3.1.3 Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis/SAMSAT Cikokol Kota Tangerang


      Tugas dan Wewenang

      Dalam mewujudkan kelancaran, ketertiban dan keberhasilan dalam pelaksanaan hubungan kerjasama dalam suatu organisasi sangat diperlukan struktur organisasi yang diatur dengan jelas. Untuk menjalankan tujuan tersebut, SAMSAT Kotamadya Tangerang memiliki strategi organisasi yang dijabarkan dalam kebijakan-kebijakan pokok organisasi, sebagai berikut:

      a. Menciptakan dan memelihara lingkungan internal yang mendorong petugas pelaksana untuk terlibat secara penuh dalam upaya pencapaian sasaran organisasi.

      b. Menyediakan sumber daya dan pelatihan yang optimal. Memastikan bahwa sasaran organisasi berhubungan dengan kebutuhan dan harapan masyarakat wajib pajak.

      c. Secara aktif melakukan perbaikan dan meningkatkan kompetensi pengetahuan dan pengalaman petugas pelaksana sehingga mendorong petugas pelaksana bersemangat dan bangga menjadi bagian dari organisasi.

      d. Memastikan keseimbangan antara kepuasan masyarakat/wajib pajak dengan pihak lain yang berkepentingan seperti petugas pelaksana, serta institusi terkait.

      Adapun tugas dan fungsi para pelaksana Unit Pelaksana Teknis/SAMSAT Cikokol dapat dilihat lebih rinci sebagai berikut :
      1. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT)

        a. Tugas Kepala Unit Pelaksana Teknis.

        Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan UPT/Samsat Cikokol sesuai dengan tugas dan fungsi pelaksana.

        b. Fungsi Kepala Unit Pelaksana Teknis.

        1. Menyusun rencana kerja UPT.

        2. Menyusun dan menetapkan rencana teknis operasional UPT.

        3. Menyelenggarakan pembinaan, pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan UPT.

        4. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait.

        5. Mengarahkan tugas bawahan sesuai dengan tugasnya baik secara lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.

        6. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan pada UPT .

        7. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan UPT.

        8. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penilaian kinerja.

        9. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanana tugas kepada atasan.

        10. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan.

        11. Melaksanakan kebijakan teknis di bidang pendapatan dan pemanfaatan aset sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

        12. Mengelola urusan administrasi umum, pelengkapan dan kerumahtanggaan.

        13. Mengelola administrasi kepegawaian dan keuangan.

        14. Melaksanakan pengelolaan dokumen pajak dan pendapatan lain-lain.

        15. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.

      2. Seksi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).

        a. Tugas Seksi PKB dan BBNKB

        Seksi PKB/BBNKB mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan di bidang pungutan PKB/BBNKB.

        b. Fungsi Seksi PKB dan BBNKB

        1. Pelaksanaan pelayanan dibidang pungutan PKB/BBNKB melalui proses pemungutan yang didasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

        2. Pelaksanaan koordinasi tugas pelayanan dibidang pungutan PKB / BBNKB.

        3. Pengendalian tugas pelayanan di bidang pungutan PKB/BBNKB.

      3. Seksi Pendapatan Lain-lain (PLL)

        a. Tugas Seksi Pendapatan Lain-lain (PLL)

        Seksi Pendapatan Lain-lain (PLL) mempunyai tugas membantu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) dalam bidang teknis perpajakan, sengketa dan keberatan serta pembukuan dan pelaporan Pajak Pengambilan, Air Permukaan Umum dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

        b. Fungsi Seksi Pendapatan Lain-lain (PLL)

        1. Mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan tugas seksi Pendapatan Lain-lain (PLL).

        2. Menyusun rencana kegiatan administrasi dan operasional Seksi Pendapatan Lain-lain (PLL).

        3. Menyelenggarakan administrasi dan pelaporan atas pendapatan dan penerimaan pendapatan lain-lain.

        4. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait Kasubag Tata Usaha dan para Kepala Seksi di lingkungan Unit Pelaksana Teknis.

        5. Menindaklanjuti disposisi oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT).

        6. Mengadakan koordinasi dengan instansi terkait yang berada di Kota.

        7. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berkaitan dengan tugas-tugas Seksi Pendapatan Lain-lain (PLL).

        8. Melaporkan pelaksanaan tugas –tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT).

      4. Kasubag Tata Usaha (TU)

        a. Tugas Kasubag Tata Usaha (TU)

        Tugas pokok dari Kasubag Tata Usaha (TU) adalah melaksanakan penyusunan rencana kerja, pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan umum dan pelaporan.

        b. Fungsi Kasubag Tata Usaha (TU)

        1. Menyusun Program kegiatan Sub Bagian Tata Usaha (TU).

        2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya.

        3. Mengumpulkan bahan dan menyiapkan bahan penyusunan program kegiatan serta pelaporan UPT.

        4. Menyelenggarakan pelayanan pengelolaan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan kearsipan.

        5. Kehumasan perpustakaan dan pertengakapan rumah tangga UPT .

        6. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan laporan keuangan.

        7. Menyusun, mengelola, dan menyampaikan laporan secara berkala.

        8. Menyampaikan saran, pendapat kepada kepala UPT sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan kebijakan operasional.

        9. Menyiapkan dan mengkoordinasi bahan pembinaan disiplin pegawai.

        10. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis operasional dalam pengelolaan perlengkapan di lingkungan UPT.

        11. Menyusun Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) dilingkungan UPT.

        12. Menyiapkan bahan pengelolaan perlengkapan di lingkungan UPT.

        13. Menyiapkan pelaksanaan pengadaan dan pemeliharaan barang di lingkungan UPT.

        14. Mengusulkan dan mengatur pelaksanaan pemanfaatan, penghapusan dan pemindahan barang milik UPT.

        15. Menyiapkan usulan pejabat pengurus dan penyimpan barang.

        16. Mengelola penatausahaan dan penyusunan dokumen administrasi.

        17. Memberikan dukungan administrasi dan menyiapkan Surat Perintah Tugas berdasarkan penunjukan Kepala UPT.

        18. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan laporan kegiatan UPT.

        19. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja berdasarkan pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penilaian kinerja.

        20. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan.

      5. Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

        Prosedur Sistem Berjalan

        Prosedur sistem yang berjalan pada bagianpengolahan data Penerimaan di Unit Pelaksana Teknis adalah sebagai berikut : Pertama pegawai log in ke website sistempusat yaitu Polda metro jaya, pegawaimencari data transaksi penerimaan pajak kendaraan bermotor untuk mengambil datatransaksi penerimaan pajak kendaraan bermotor setelah itu pegawai menginput kembali data tersebut ke sistemmicrosoft excel yaitu realisasi penerimaan kasir, setelah itu pegawai merekapsemua transaksi penerimaan pajak kendaraan bermotor untuk menghasilkan laporan

        Rancangan Sistem Yang Berjalan

        Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

        1. Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram

        Gambar 3.2.3 Use Case Diagram

        Berdasarkan gambar 3.2.3 Use Case Diagram diatas terdapat :
        1. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan pengolahandata Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
        2. Satu Actor diantaranya: Pegawai.
        3. enam use case diantaranya: masuk ke sistem pusat,mencari data penerimaan PKB,
        mengambil data, meniput kembali data ke excel, merekapdata, laporan


        2.Analisa Sistem Pada Activity Diagram

        Gambar 3.2.4 Activity Diagram

        Berdasarkan gambar 3.2.4 Activity Diagram diatas terdapat :
        1. Satu Initial Node, sebagai awal objek.
        2. Enam action dari sistem yang mencerminkaneksekusi dari suatu aksi.
        3. Dua Swimline sebagai inisial seseorang yang terdapat dalam sistem.
        4. Satu final Node, sebagai objek yang diakhiri.


        3.Analisa Sistem Pada Sequence Diagram

        Gambar 3.2.5 Sequence Diagram


        Berdasarkan gambar 3.2.5 sequence Diagram diatas terdapat :
        1. Satu Actor yang melakukan kegiatan yaituPegawai
        2. Dua Lifeline yaitu : Sistem SamsatKota Tangerang, Sistem Polda metrojaya
        3. Lima Message spesifikasi dari komunikasiantar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas Pengolahan datapenerimaan,masuk ke sistem pusat (polda metrojaya), mencari data penerimaan PKB,mengambil data, menginput data kembali ke excel, merekap data, laporan.
        4. Satu return message, spesifikasi suatuhasil kembalian sebuah operasi.

        Analisa Sistem Yang Berjalan

        Metode Analisa Sistem

        Metode Analisa Sistem yang digunakan adalah metode OOAD yaitu analisa dengan menggunakan Unified Modeling Languange(UML) Sistem yang berjalan terdiri dari Use case, Activitiy dan Sequence Diagram

        Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

        Analisis Masukan

        Adapun yang menjadi data masukan pada sistem yang berjalan sebagai berikut :

        1. Nama masukan : Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor
        2. Sumber : Pegawai
        3. Fungsi : Melaporkan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor
        4. Media : Keyboard
        5. Frekuensi : Setiap hari kerja
        6. Keterangan : Mengambil data melalu website Pusat Polda metro jaya


        Analisis Proses

        Adapun yang termasuk dalam proses pada sistem yang berjalan saat ini sebagai berikut :

        1. Nama proses : Rekap penerimaan pajak kendaraan bermotor
        2. Masukan : penerimaan Pajak Kendaraan bermotor
        3. Keluaran : laporan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor
        4. pegawai menginput data kembali ke excel untuk .


        Analisis Keluaran

        Adapun yang menjadi data keluaran pada sistem yang berjalan saat ini sebagai beriktu :

        1. Nama keluaran : Laporan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor
        2. Fungsi : sebagi bukti laporan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor
        3. Media : Kertas
        4. Distribusi : Pegawai
        5. Konfigurasi Sistem Berjalan

          Perangkat Keras (Hardware)

          1. Processor : Processor  : intel(r) core(tm) i-5 2400s cpu@2,50 ghz
          2. Monitor : LCD
          3. RAM : 2048 MB
          4. Harddisk : 320 GB

          Perangkat Lunak (Software)

          1. Windows 7
          2. Microsoft Excel
          3. Putty

          Perangkat Lunak (Brainware)

          1. Pegawai bagian pengolahan data

          Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

          1. Permasalahan yang dihadapi

          Berdasarkan analisa yang dilakukan, maka permasalahan yang dihadapi diantaranya adalah:

          1. Pencarian data Sistem yang ada saat ini masih belum mampu memberikan informasi secara cepat.
          2. Proses perekapan laporan penerimaan pajak kendaraan bermotor masih manual dikerjakannya masih menggunakanmicrosoft excel belum terdapat sistem, memungkinkan terjadi kesalahan dalam perhitungan penerimaan pajak kendaraan bermotor

          2. Alternatif Pemecahan Masalah

          Setelah meneliti dan mengamati dari permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan, agar memudahkan setiap orang yang membutuhkan informasi penerimaan Pajak kendaraan bermotor maka diperlukan sistem yang terkomputerisasi berbasis web. Adapun alternatif pemecahan masalah yang penulis usulkan adalah sebagai berikut:

          1. Perhitungan penerimaan pajak kendaraan bermotor dan pembuatan rekap sudah terotomatisasi dengan sistem dan tersimpan kedalam database. sehingga data menjadi teratur serta memudahkan pemakai apa bila membutuhkan data tersebut
          2. Perhitungan realisasi penerimaan setiap transaksi sudah terotomatisasi sistem.
          3. Proses pencarian data dan laporan yang sudah terotomatisasi sistem
          4. User Requirement

            BAB IV

            PENUTUP

            Kesimpulan

            Berdasarkan hasil analisa permasalahan yang ada khususnya tentang pengolahan data penerimaan di unit pelaksana teknis/SAMSAT cikokol adalah sebagai berikut:

            1. Sistem pengolahan data penerimaan pajak kendaraan bermotor yang sudah berjalan saat ini masih dilakukan secara manual
            2. Dengan Sistem yang manual akan menimbulkan pengolahan data penerimaan pajak kendaraan bermotor menjadi tidak efektif, sehingga untuk dapat menyajikan laporan membutuhkan yang diperlukan membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya kurang akurat.

            Saran

            Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan oleh penulis mengenai analisa sistem informasi pengolahan data penerimaan pajak kendaraan bermotor, maka terdapat beberapa saran, yaitu sebagai berikut:

            1. Untuk mengatasi masalah yang terjadi pada sistem yang berjalan , maka penulis mengusulkan agar sistem pengolahan data penerimaan pajak kendaraan bermotor dilakukan secara terkomputerisasi, agar menjadi lebih efektive
            2. Dalam melakukan pengolahan data harus dilakukan seteliti mungkin untuk mencegah terjadinya kesalahan yang akan menyebabkan kekacauan

            3. Untuk menjaga sistem pengolahan data penerimaan pajak kendaraan bermotor sebaiknya diberi password kepada pegawai yang berhak mengakses data data penerimaan kas agar data tersebut tidak dapat dimanipulasi oleh sembarang orang

            4. DAFTAR PUSTAKA

              1. yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu
              2. Sutabri, Tata. “Analisis Sistem Informasi”. Yogyakarta:Graha Ilmu
              3. Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
              4. Agus Mulyanto,2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
              5. yakub. 2009. “konsep $ tuntunan praktis basi data”. Yogyakarta: andi pp54-66
              6. sutabri,2009. analisis sistem informasi. Yogyakarta: andi
              7. Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
              8. 8,0 8,1 8,2 8,3 8,4 8,5 yakub. 2012. “analisi Sistem Informasi”. Yogyakarta: andi Ilmu
              9. henderi. 2011. “Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. Journal CCIT Vol-4 No.3– Mei 2011.
              10. sutarman. 2012. “Buku pengantar Teknologi Informasi”. jakarta: Bumi Aksara
              11. 11,0 11,1 sutarman. 2007. “Basis Data”. yogyakarta: Gava Media
              12. 12,0 12,1 Sumarasan, Thomas. 2015. Perpajakan Indonesia, Edisi 4. Jakarta Barat: Indeks.
              13. Adisasmita, Rahardjo. 2011. Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran Daerah. Yogyakarta: Graha Ilmu.
              14. Provinsi Banten. “Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah”.
              15. 15,0 15,1 15,2 15,3 Zuraida, Ida. 2013. Teknik Penyusunan Peraturan Daerah. Jakarta: Sinar Grafika.
              16. 16,0 16,1 Prabowo Pudjo Widodo. 2011. "Menggunakan UML". Informatika. Bandung.
              17. 17,0 17,1 17,2 Nugroho, Adi. 2010. "Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java". Yogyakarta: Andi Offset.

              DAFTAR LAMPIRAN

              Lampiran A:

              A.1.Surat Pengantar KKP
              A.2.Surat Penugasan kerja
              A.3. Form Penggantian judul
              A.4. Kartu bimbingan
              A.5.kartu study tetap final(KSTF)
              A.6. Form validasi kuliah kerja praktek
              A.7. Kwitansi pemayaran kuliah kerja praktek
              A.8.daftar mata kuliah yang belum diambil
              A.9.daftar nilai
              A.10.formulir seminar proposal
              A.11.sertifikat toefl
              A.12.sertifikat prospek
              A.13.sertifikat seminar IT internasional
              A.14.sertifikat seminar IT nasional
              A.15.curiculum vitae




              Lampiran B: