KP1322475743

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA SISTEM MONITORING DATA PELANGGAN

PASANG BARU DAN PERUBAHAN DAYA PADA

PT PLN (PERSERO ) AREA TELUK NAGA


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1322475743 TRIYONO



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)



LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA SISTEM MONITORING DATA PELANGGAN

PASANG BARU DAN PERUBAHAN DAYA PADA

PT PLN (PERSERO) AREA TELUK NAGA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada

Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engenering

STMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016.



Tangerang, Juni 2016



Dosen Pembimbing




( Triyono, S.Kom )

NID. 05078



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1322475743
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Juni 2016
Triyono
NIM. 1322475743

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Perkembangan dan penggunaan teknologi komputer sekarang sudah semakin canggih. Setiap tahun teknologi komputer semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Belum lagi dunia sekarang menuju kearah era globalisasi dimana teknologi komputer sudah pasti dituntut untuk semakin cepat, akurat, dan semakin terstruktur demi mempermudah pekerjaan yang dilakukan manusia. Penggunaan teknologi computer sangat penting untuk memperlancar atau mempermudah dalam proses pengolahan data serta penyimpanan data-data penting. PT PLN (Persero) merupakan salah satu lembaga BUMN yang bergerak dibidang kelistrikan. Dimana semakin mudah pelanggan dalam mendapatkan listrik yang dapat diperoleh melalui media web (www.pln.co.id) maupun callcenter tanpa harus langsung datang kekantor PLN.

Dengan kemudahan itu PT PLN (Persero) di tuntut untuk terus berkembang dalam bidang teknologi informasi. Terutama dalam hal monitoring data pelanggan pasang baru dan perubahan daya yang belum terkontrol dengan baik karena keterbatasan pegawai bidang kontruksi. Adanya sistem monitoring yang terkontrol dapat meningkatkan percepatan proses pasang baru dan perubahan daya serta proses keluhan pelanggan dapat di eksekusi dengan cepat dan maksimal. Selain itu, kinerja vendor dapat lebih maksimal untuk dapat meningkatkan kinerja perusahan dalam hal kecepatan penyambungan.


Kata Kunci: [Sistem monitoring, pasang baru, perubahan daya.]


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulilah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Parktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu ketua I STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Bapak Triyono, S.Kom selaku Dosen pembimbing dalam pembuatan laporan KKP.
  5. Seluruh Dosen, karyawan dan staf keluarga besar STMIK Raharja yang telah banyak membantu.
  6. Rekan – rekan Bidang Konstruksi PT PLN (Persero) area Teluk Naga.
  7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu pada kesempatan ini yang telah banyak membantu Penulis dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
  8. Penulis menyadari bahwa dalam dalam penulisan Laporan (KKP) ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagi pemicu untuk dapat berkerya lebih baik lagi. Semoga Laporan (KKP) ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan..

    Tangerang, Juni 2016
    Triyono
    NIM. 1322475743

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Area Teluk Naga

    Gambar 3.2 Use Case Diagram Monitoring Data Pelanggan PB PD

    Gambar 3.3 Activity Diagram Monitoring Data Pelanggan PB PD

    Gambar 3.4 Sequence Diagram Monitoring Data Pelanggan PB PD

    Gambar 3.5 Tampilan Menu Login

    Gambar 3.6 Tampilan Menu Home

    Gambar 3.7 Tampilan Sub Menu Pasang Baru

    Gambar 3.8 Tampilan Sub Menu Perubahan Daya

    Gambar 3.9 Tampilan Sub Menu 3 Phasa

    Gambar 3.10 Tampilan Sub Menu Surat Perintah Kerja

    Gambar 3.11 Tampilan Sub Menu Pelaksana Pekerjaan

    Gambar 3.12 Tampilan Sub Menu Monitoring Pasang Baru

    Gambar 3.13 Tampilan Sub Menu Monitoring Perubahan Daya

    Gambar 3.14 Tampilan Sub Menu Monitoring 3 Phasa

    Gambar 3.15 Tampilan Sub Menu Laporan Pasang Baru

    Gambar 3.16 Tampilan Sub Menu Laporan Perubahan Daya

    Gambar 3.17 Tampilan Sub Menu Laporan 3 Phasa

    Gambar 3.18 Tampilan Sub Menu Laporan Surat Perintah Kerja

    Gambar 3.19 Tampilan Sub Menu Laporan Pelaksana

    DAFTAR SIMBOL
    Daftar Simbol Use Case Diagram.png

    Tabel 1 Simbol Use Case Diagram

    Daftar Simbol Activity Diagram.png

    Tabel 2 Simbol Activity Diagram

    Daftar Simbol Sequence Diagram.png

    Tabel 3 Simbol Sequence Diagram

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang Masalah

    Sebagai salah satu BUMN dengan tagline menuju World Class Company, PT. PLN (Persero) berupaya untuk meningkatkan kualitas di semua lini. Mulai dari lini produksi, transimisi sampai ke distribusi. Hal yang paling nyata dituntut oleh pelanggan atau calon pelanggan di unit Distribusi, adalah kemudahan untuk mendaftar menjadi pelanggan PLN. Sejalan dengan tuntutan tersebut semenjak tahun 2011 PLN telah membuka pendaftaran online via web (www.pln.co.id) dan call center 123. Dengan sistem online ini banyak proses bisnis yang dipangkas, salah satunya adalah pelanggan tidak perlu datang ke kantor PLN dan hal ini mampu meningkatkan citra pelayanan PLN di mata masyarakat.

    Secara niaga hal tersebut akan sangat membantu mendorong pertumbuhan pelanggan dan pertumbuhan kwh jual. Namun kebijakan tersebut perlu diimbangi dengan kekuatan sistem monitoring yang baik. Monitoring tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan serta kecepatan dalam eksekusi terhadap pelanggan yang melakukan proses pasang baru maupun perubahan daya.

    Hal yang menjadi anomali yaitu dengan semakin pesatnya pertumbuhan pelanggan yang tidak didukung dengan jumlah pegawai yang seimbang. Sehingga sistem pengawasan terhadap perintah kerja penyambungan menjadi kurang tersistem dengan baik. Dengan masalah yang dihadapi serta pesatnya perkembangan teknologi yang canggih dari semua lini. Oleh karena itu, perlu adanya sistem monitoring perintah kerja pasang baru dan perubahan daya sehingga proses pengawasan terhadap kerja vendor lebih maksimal serta dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan adanya sistem monitoring ini akan mempermudah dalam penyelesaian keluhan daftar tunggu yang ada yang berdampak semakin produktifnya tim penyambungan.

    Dari pemaparan permasalah di atas, maka penulis tertarik mengambil judul Laporan Kuliah Kerja Praktek yang berjudul “Analisa Sistem Monitoring Data Pelanggan Pasang Baru dan Perubahan Daya pada PT PLN (Persero) Area Teluk Naga“.

    Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dirumuskan beberapa masalah, yaitu :

    1. Bagaimana sistem monitoring daftar tunggu pelanggan pasang baru dan perubahan daya yang berjalan saat ini di PT PLN (Persero) Area Teluk Naga?
    2. Apakah sistem monitoring yang berjalan saat ini sudah efisien?
    3. Apakah sistem monitoring dapat mempermudah dalam pencarian data pelanggan pasang baru dan perubahan daya?
    4. Apakah sistem dapat meningkatkan pengawasan terhadap kinerja vendor?

    Ruang Lingkup

    Pada laporan sistem monitoring daftar tunggu pelanggan pasang baru dan perubahan daya ini terdapat beberapa unit utama dan pendukung salah satunya adalah monitoring perintah kerja. Penulis hanya membatasi pembahasan mulai dari pelanggan melakukan pembayaran, pencetakan perintah kerja, pemasangan Kwh meter, sampai pelanggan tersebut dilakukan proses pengesahan sebagai pelanggan resmi PT PLN (Persero) area Teluk Naga.

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian laporan KKP (Kuliah Kerja Praktek) monitoring data pelanggan pasang baru dan perubahan daya pada PT PLN (Persero) area Teluk Naga ini adalah :

    1. Sebagai penerapan disiplin ilmu yang selama ini diperoleh selama kegiatan perkuliahan.
    2. Untuk memberikan konstribusi terhadap perusahaan berupa pemikiran dengan memperbaharui sistem lama menjadi sistem baru dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
    3. Mengetahui proses yang berjalan untuk pelanggan pasang baru maupun perubahan daya di PT PLN (Persero) area Teluk Naga.
    4. Memberikan informasi, bahwa penggunaan aplikasi yang tersistem lebih baik dibandingkan dengan ms.excel.

    Manfaat Penelitian

    Sedangkan manfaat penelitian laporan Kuliah Kerja Praktek ini adalah:

    1. Dapat menangani penyelesaian pada suatu kelemahan dalam sistem informasi yang sedang berjalan, agar menjadi lebih efektif dan efesien.
    2. Dapat memberikan kontribusi nyata berupa masukan – masukan, ide-ide kepada perusahaan yang terkait dalam bentuk informasi yang berguna bagi kelangsungan perusahaan, baik secara procedural ataupun sistematis.
    3. Menambah wawasan dan dapat dijadikan gambaran untuk suatu penelitian khusus dibidang yang sama baik bagi penulis maupun bagi pembaca lainnya.

    Metode Penelitian

    Metode Penelitian yang dilakukan dalam menyusun laporan Kuliah Kerja Praktek ini melalui beberapa cara :

    1. Pengamatan Langsung (Observasi)

    2. Yaitu pengumpulan data – data dengan cara pengamatan langsung terhadap kegiatan – kegiatan yang sedang dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada sistem berjalan.

    3. Wawancara (Interview)

    4. Dalam metode ini penulis melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak yang terkait dangan objek yang berkaitan tentang sistem monitoring data pelanggan yang sedang berjalan guna mendapatkan informasi yang jelas, akurat dan tepat.

    5. Studi Pustaka (Library Research)

    6. Yaitu mempergunakan dan mempelajari buku – buku yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam laporan kuliah kerja praktek ini sebagai acuan dan referensi.

      Sistematika Penulisan

      Dalam penulisan laporan KKP ini, penulis membaginya menjadi beberapa bab diantaranya sebagai berikut :

      BAB I PENDAHULUAN

      Bab ini meliputi pengertian umum, maksud dan tujuan, metode penelitian, ruang lingkup dan sistematika penulisan.

      BAB II LANDASAN TEORI

      Bab ini berisikan teori - teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

      BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

      Bab ini merupakan hasil penelitian lapangan terhadap sistem yang berjalan dan berisi penjelasan tentang uraian umum, gambaran umum organisasi, sejarah singkat organisasi, struktur organisasi dan fungsi, analisa proses, tata laksana sistem yang sedang berjalan, spesifikasi sistem berjalan dalam bentuk spesifikasi masukan dan keluaran, serta konfigurasi sistem komputer yang terdiri dari perangkat lunak, dan perangkat keras.

      BAB IV PENUTUP

      Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat penulis ambil dari bab – bab yang telah di bahas atas dasar pertimbangan kelebihan dan kekurangan yang saat ini sedang berjalan.

      DAFTAR PUSTAKA

      DAFTAR LAMPIRAN

      BAB II

      LANDASAN TEORI

      Teori Umum

      Dalam pembuatan suatu laporan teori – teori dasar sangat diperlukan sebagai landasan yang kuat untuk menunjang terhadap permasalahan dan ruang lingkup pembahasan. Oleh karena itu teori tersebut harus dikemukakan karena berperan penting agar suatu sistem dapat berjalan dengan baik dan mencapai suatu tujuan.

      Konsep Dasar Sistem

      Definisi Sistem

      Ada beberapa definisi sistem, tetapi definisi dari kamus Webster’s Unabridged bahwa sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk suatu kesatuan atau organisasi.

      Menurut Mustakini (2009:34)[1],"Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu".

      Mendefinisikan sistem dalam bidang sistem informasi sebagai “sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama, untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima proses input serta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur”.

      Dengan demikian, secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling ketergantungan sama lain.

      Karakteristik Sistem

      Menurut Tata Sutabri (2012:20)[2], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

      1. Komponen Sistem (Components System)
      2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

      3. Batas Sistem (Boundary System)
      4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

      5. Lingkungan Luar Sistem(Environment System)
      6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

      7. Penghubung Sistem (Interface System)
      8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

      9. Masukan Sistem (Input System)
      10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

      11. Pengolahan Sistem (Processing System)
      12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistemakuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

      13. Keluaran Sistem (Output System)
      14. Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukanbagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

      15. Sasaran Sistem (Objective)dan tujuan (Goals)
      16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidakmemiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

      Klasifikasi Sistem

      Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)[2]

      1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
      2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistemakuntansi, dan sistem persediaan barang.

      3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
      4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

      5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
      6. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

      7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
      8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

      Konsep Dasar Informasi

      Definisi Data

      Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut McLeod dalam Yakub (2012: 5)[3], "Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

      1. Teks adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.
      2. Nilai yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
      3. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.
      4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
      5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

      Definisi Informasi

      Informasi sangat penting dan diperlukan didalam suatu sistem. Berikut ini adalah beberapa definisi Informasi yaitu :

      1. “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”. Jeperson Hutahaen (2015:9)[4]
      2. Menurut Gordon B. Davis “Informasi adalah data yang diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan - keputusan yang sekarang atau keputusan - keputusan yang akan datang”.
      3. “Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat”. Pratama (2014:9)[5]
      4. Menurut Maimunah, dkk (2012:57)[6]

      Kualitas Informasi

      Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, diantaranya yaitu (Agus Mulyanto, 2009 : 247)[7]

      a. Akurasi (Accuracy)

      Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

      Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

      Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

      1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
      2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
      3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

      b. Tepat Waktu (Timeliness)

      Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

      c. Relevansi (Relevancy)

      Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

      Komponen-Komponen Informasi

      Terdapat 6 (enam) komponen atau jenis-jenis informasi diantaranya :

      1. Root of Information
      2. Yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebuah proses pengolahan data.

      3. Bar of Information
      4. Merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bias dipahami.

      5. Branch of Information
      6. Yaitu komponen informasi yang bias dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami.

      7. Stick of Ambition
      8. Yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan.

      9. Bud of Information
      10. Yaitu komponen informasi yang sifatnya semi micro, tetapi keberadaanya sangat penting sehingga dimasa yang akan datang, dalam jangka waktu yang akan dating informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai kebutuhannya.

      11. Leaf of Information
      12. Yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan keadaan dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul.

      Nilai Informasi

      Nilai informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibanding gengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat selalu ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

      Konsep Dasar Sistem Informasi

      Definisi Sistem Informasi

      Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

      1. Leaf of Information
      2. Menurut Agus Mulyanto (Mulyanto, 2009:29)[7], “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.”
      3. Menurut Jeperson Hutahaean (Hutahaean, 2014:13)[4], “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.
      4. Menurut Tata Sutabri (2012:46)[8], Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang sudah dikemukakan di atas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

      Komponen Sistem Informasi

      Jeperson Hutahaean (2014:13)[4] mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen - komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari :

      1. Blok Masukan (Input Block)
      2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

      3. Blok Model (Model Block)
      4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

      5. Blok Keluaran (Output Block)
      6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

      7. Blok Teknologi (Technology Block)
      8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

      9. Blok Basis Data (Database Block)
      10. Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

      11. Blok Kendali (Controls Block)
      12. Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperature tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung di atasi.

      Klasifikasi Sistem Informasi

      Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Berikut adalah klasifikasi sistem informasi :

      1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi
      2. Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

      3. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen
      4. Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

      5. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis
      6. Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

      Tujuan Sistem Informasi

      Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

      1. Kegunaan (Usefulness)
      2. Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

      3. Ekonomi (Economic)
      4. Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

      5. Keandalan (Realibility)
      6. Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

      7. Pelayanan Langganan (Customer Service)
      8. Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

      9. Kesederhanaan (Simplicity)
      10. Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

      11. Fleksibilitas (Fleksibility)
      12. Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

      Konsep Analisa Sistem

      Defenisi Analisa Sistem

      Menurut Yakub (2012:142))[3], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

      Menurut Agus Mulyato (2009:125)[7], Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mennganti output yang sdang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (bisa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

      Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

      Tahap Analisa Sistem

      Menurut Agus Mulyanto (2009:126)[7], Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

      Menurut Agus Mulyanto (2009:129)[7], Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah :

      1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
      2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
      3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
      4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

      Fungsi Analisis Sistem

      Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

      1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
      2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
      3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
      4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

      Konsep Sistem Database

      Sistem Database

      Database merupakan salah satu komponen yang penting di dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan sistem database (database system).

      Secara umum sebuah sistem database adalah suatu sistem informasi yang mengintegritaskan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.

      Database dibentuk dari kumpulan file. File merupakan kumpulan dari item data yang diatur dalam satu record dimana item-item data tersebut dimanipulasi untuk pemroses tertentu. File dapat juga diartikan sebagai kumpulan record-record yang sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama , atribut yang sama namun berbeda-beda nilai data valuenya.

      Berikut adalah istilah-istilah yang ada di dalam database :

      1. Table
      2. Table adalah kumpulan data yang terdiri dari record-record yang disatukan untuk suatu tujuan tertentu.

      3. Field
      4. Field adalah jenis atau tipe data dari suatu item data beserta batasan nilainya.

      5. Record
      6. Record adalah kumpulan field-field yang distukan dalam satu baris.

      Untuk dapat mengelola data di dalam database, diperlukan bahasa yang dimengerti oleh pengguna dan database yang dikelola. SQL (Structure Query Language) merupakan bahasa yang telah distandarisasi dan digunakan dalam pengolahan semua database yang ada. Didalam SQL terdapat 3 sub bahasa yaitu :

      1. DDL (Data Definition Language) yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database seperti table dan index.
      2. DML (Data Manipulation Language) yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah dan menghapus baris dan table.
      3. DCL (Data Control Language) yang digunakan untuk menangani masalah security dalam database.

      Unified Modelling Language (UML)

      Definisi Unified Modelling Language (UML)

      Berikut ini adalah beberapa defenisi Unified Modelling Language (UML) :

      1. Menurut Nugroho (2010:06)[9]. UML (Unified Modelling Language) adalah “Bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek”. Pemodellan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk menyederhanakan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.
      2. UML (Unfied Modelling Language) adalah “Gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan”.(Jurnal CCIT, 2014:491)[10]

      Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Progamming).

      Definisi Diagram-diagram UML (Unified Modelling Language)

      Berikut ini adalah defenisi mengenai 5 (lima) diagram UML:

      1. Use Case Diagram
      2. Menurut Murad (2013:57)[11], “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat statis yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki dua fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

      3. Class Diagram
      4. Menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.

      5. Sequence Diagram
      6. Menurut Vidia (2013:20)[12], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”. Sequence diagram Secara grafis juga menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

      7. State Chart Diagram
      8. Diagram yang digunakan untuk memodelkan behavior objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.

      9. Activity Diagram
      10. Menurut Murad (2013:57)[11], “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

      Manfaat UML (Unified Modelling Language)

      UML (Unified Modelling Language) biasa digunakan untuk :

      1. Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat dengan use case dan actor.
      2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum.
      3. Menggambarkan resentasi struktur static sebuah sistem dalam bentuk class diagram.
      4. Membuat model behaviour yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem.
      5. Teori Khusus

        Pengertian Monitoring

        Menurut Junaidi (2012:10), “Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan kearah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantuaan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan manajemen yang sedang berjalan.

        Pengertian Pelanggan

        Definisi costumer (pelanggan) memberikan pandangan mendalam yang penting untuk memahami mengapa perusahaan harus menciptakan dan memelihara pelanggan dan bukan hanya menarik pembeli. Definisi itu berasal dari kata custom, yang didefinisikan sebagai “membuat sesuatu menjadi kebiasaan atau biasa “ dan “ mempraktekan kebiasaan”.

        Pelanggan adalah seseorang yang menjadi terbiasa untuk membeli dari Anda. Kebiasaan itu terbentuk melalui pembelian dan interaksi yang sering selama periode waktu tertentu. Tanpa adanya track record hubungan yang kuat dan pembelian berulang, orang tersebut bukanlah pelanggan Anda, ia adalah pembeli. Pelanggan yang sejati tumbuh seiring dengan waktu.

        Pelayanan Pelanggan

        Pengertian Pelayanan Pelanggan

        Menurut kamus besar bahasa Indonesia pelayanan adalah “ Perihal atau cara untuk melayani atau kemudahan yang telah diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau pun jasa”. Pelanggan adalah “Orang yang telah membeli dan menggunakan suatu barang atau jasa dengan secara tertutup”.

        Fungsi Pelayanan Pelanggan

        Fungsi pelayanan pelanggan merupakan fungsi yang melaksanakan suatu pelayanan pemberian informasi tentang bagaimana tata cara mengenai pasang baru maupun perubahan daya, perhitungan besarnya biaya daya listrik, persyaratan dan informasi layanan yang berhubungan dengan pasang baru dan perubahan daya kepada calon pelanggan atau masyarakat umum lainnya. Adapun fungsi pelayanan pelanggan, sebagai berikut :

        1. Memberikan informasi yang berhubungan dengan hal-hal pasang baru atau perubahan daya kepada para pelanggan atau masyarakat umum lainnya.
        2. Melayani permintaan pasang baru, perubahan daya, pemasangan sementara, migrasi listrik, perubahan nama pelanggan, serta pengaduan yang berhubungan dengan pasang baru maupun perubahan daya listrik.
        3. Meneruskan berkas tersebut kepada pihak yang bersangkutan.
        4. Mencatat, membuat dan mengarsipkan secara teratur dan tertib pada formulir yang disediakan.
        5. Memberikan pelayanan biaya peyambungan baru, perubahan daya, Uang Jaminan Langganan (UJL), Tagihan Susulan (TS), dan penerangan sementara serta biaya lain yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
        6. Menyiapkan dan membuat kwitansi penerimaan pembayaran.
        7. Menyiapkan perintah kerja pemasangan, perubahan, perbaikan, pembongkaran sambunagn tenaga listrik dan berita acara pelaksanaan.
        8. Melaksanakan pemasangan listrik ke calon pelanggan.
        9. Melakukan pengesahan terhadap pelanggan yang sudah dialirkan tenaga listrik untuk menjadi pelanggan resmi.
        10. Memelihara atau menjaga arsip pelanggan.
        11. Melakukan koordinasi dengan fungsi terkait.
        12. Membuat laporan sesuai dengan bidang terkait.

        Kualitas Pelayanan

        Kata kualitas mengandung beberapa definisi yang bermakna, karena orang yang berbeda akan mengartikannya dengan cara berlainan, seperti kesesuaian dengan persyaratan atau tuntutan, kecocokan untuk pemakaian perbaikan berkelanjutan, bebas dari kerusakan atau cacat, memenuhi kebutuhan pelanggan, melakukan segala sesuatu yang membahagiakan.

        Dalam perspektif TQM (Total Quality Management) kualitas dipandang secara luas, yaitu tidak hanya aspek hasilnya yang ditekankan, tetapi juga meliputi suatu proses yang seperti lingkungan dan manusia. Hal ini akan tampak jelas dalam definisi yang dirumuskan oleh “Goetsch dan Davis yang dikutip Tjiptono (2012:51)” bahwa kualitas merupakan suatu kondisi secara dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang akan memenuhi atau melebihi harapan. Sebaliknya, definisi kualitas yang merupakan bervariasi dari yang kontroversional sehingga kepada yang lebih strategik.

        Menurut Jusuf Suit dan Almasdi (2012:88) untuk melayani pelanggan yang secara prima kita diwajibkan untuk memberikan layanan yang pasti lebih handal, cepat serta lengkap dengan tambahan secara empati dan penampilan menarik.

        Pasang Baru dan Perubahan Daya Listrik

        PT PLN (Persero) sebagai salah satu penyedia layanan tenaga listrik untuk masyarakat. Salah satunya PT PLN (Persero) Area Teluk Naga menyediakan kebutuhan tenaga listrik mulai dari permintaan pasang baru hingga perubahan daya. Sekarang pelanggan diberikan kemudahan pelayanan dalam mendapatkan tenaga listrik, dengan melalui call center maupun website resmi PT PLN (Persero) tanpa harus datang langsung ke kantor PLN.

        Kemudahan tersebut merupakan fasilitas dan terobosan PT PLN (Persero) dalam meningkatkan pelayanan publik dan dari itu pula masyarakat dapat langsung mengajukan permohonan proses pasang baru maupun perubahan daya sesuai dengan kebutuhan. Pada PT PLN (Persero) Area Teluk Naga proses pasang baru dan perubahan daya dapat dibedakan sesuai dengan keperluan pemakai daya listrik, adalah sebagai berikut :


        Daftar Pustaka

        1. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta: Andi Offset.
        2. 2,0 2,1 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sisttem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
        3. 3,0 3,1 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
        4. 4,0 4,1 4,2 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
        5. Pratama, I.P.A.E. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika.
        6. Maimunah, Sunarya. Lusyani, Larasati. Nina. 2012. Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi. Jurnal CCIT. Tangerang: STMIK Raharja. Vol. 5 No. 3, Mei 2012.
        7. 7,0 7,1 7,2 7,3 7,4 Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
        8. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sisttem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
        9. Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi Offset.
        10. Rahardja. Untung, Dewi. Meta Amalya, Prastiwi. Winiarti. 2014. Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah. Jurnal CCIT. Tangerang: STMIK Raharja. Vol. 7 No. 3, Mei 2014: 480-496.
        11. 11,0 11,1 Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi IntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1 September 2013.
        12. Vidia. Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga.

        Daftar Lampiran

        Lampiran A1 : Surat Pengantar KKP

        Lampiran A2 : Surat Penugasan Kerja

        Lampiran A3 : Form Penggantian Judul

        Lampiran A4 : Kartu Bimbingan

        Lampiran A5 : Kartu Study Tetap Final (KSTF)

        Lampiran A6 : Form Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP)

        Lampiran A7 : Kwitansi Pembayaran Kuliah Kerja Praktek (KKP)

        Lampiran A8 : Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

        Lampiran A9 : Daftar Nilai

        Lampiran A10 : Formulir Seminar proposal

        Lampiran A11 : Sertifikat TOEFL

        Lampiran A12 : Sertifikat Prospek

        Lampiran A13 : Sertifikat IT Internasional

        Lampiran A14 : Sertifikat IT Nasional

        Lampiran A15 : Curriculum Vitae (CV)

Contributors

Triyono