KP1314476702

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA SISTEM INFORMASI INVENTORY BAGIAN

LOGISTIK PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA



LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK






OLEH  :

1314476702





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

2015/2016



LEMBAR PERSETUJUAN


ANALISA SISTEM INFORMASI INVENTORY BAGIAN

LOGISTIK PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA


Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan

Sistem Informasi Konsentrasi Komputer Akuntansi

STIMIK RAHARJA Tahun Akademik 2015/2016


Tangerang, 17 Juni 2016

   


Dosen Pembimbing
       
Pembimbing Lapangan
           
           
           
           
       
NID.99001
       
NIP.018001


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK ( KKP )

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nim
: 1314476702
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah diduplikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan di atas tidak benar.


Tangerang, 17 Juni 2016
(Rizki Afri Liani Firmansyah)
NIM. 1314476702

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAK

Dalam sebuah manajemen terdapat bagian logistik yang bertugas mengontrol persediaan barang sebagai pendukung dalam pelaksanaan kegiatan manajemen. Begitu pun Perguruan Tinggi Raharja merupakan kampus berbasis Teknologi Informasi yang terdiri dari beberapa divisi, salah satunya adalah bagian logistik. Bagian logistik pada sistem inventory dalam membuat laporan masih menerapkan sistem semi komputerisasi dimana bagian logistik dalam menginput data barang masuk dan barang keluar masih menggunakan buku yang kemudian di input ke Microsoft Excel. Sedangkan dalam penyesuaian stock barang masih menghitung secara manual berdasarkan kumpulan SPB (Surat Permintaan Barang). Dari sistem inventory yang masih manual menimbulkan beberapa masalah seperti kesulitan dalam mendapatkan informasi stock barang secara update dan terjadinya human error.

Kata Kunci : Sistem, Stock, Inventory, Barang


ABSTRACT

In a portion of logistics management in charge of controlling inventory as support in the implementation of management activities. So even College of Raharja Information Technology is based collage consisting of several divisions, one of which is part of the logistics. Logistics department on inventory system in a report still apply semi computerized system where the logistics of data input goods in and goods out still use the book then input to Microsoft Excel. While in the adjustment of the stock of goods still manually calculate based on the collection of Letter of Request for Goods. From manual inventory systems are still poses some problems such as the difficulty in getting information updates stock goods and the occurrence of human error.

Keywords : System, Stock, Inventory, Goods

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Kom., M.Akt selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  5. Kedua orang tua, kakak, adik dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan dukungan baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.
  6. Rekan-rekan seperjuangan grup UVO (Ayu Suciani, Meylda Sarah Parwati, Nikita Jova Tejosuwito, Ninda Lutfiani dan Sarah Riwanda Shofroh ).
  7. Teman-teman seperjuangan dan keluarga besar TIMUR 2 (RUSIA, HOUR, OZBI, i-GO).
  8. Seluruh pihak logistik yang telah memberi informasi dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.
  9. Seluruh anggota REC yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.
  10. Jaelani Munawar, S.Kom yang telah memberi dukungan moril dan doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 17 Juni 2016
(Rizki Afri Liani Firmansyah)
NIM. 1314476702


Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jurusan / Program Studi STMIK Raharja

Tabel 3.2 Jurusan / Program Studi AMIK Raharja

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi

Gambar 2.3 Langkah-Langkah Analisa Sistem

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2 Use Case Diagram Inventory

Gambar 3.3 Activity Diagram Inventory

Gambar 3.4 Sequence Diagram Inventory

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram

Gambar 2. Simbol Sequence Diagram

Gambar 3. Simbol Activity Diagram


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

A.1. Surat Pengantar KKP

A.2. Surat Penugasan Kerja

A.3. Form Penggantian Judul

A.4. Kartu Bimbingan

A.5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

A.6. Form Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP)

A.7. Kwitansi Pembayaran Bimbingan Kuliah Kerja Praktek (KKP)

A.8. Kurikulum

A.9. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

A.10. Daftar Nilai

A.11. Formulir Seminar Proposal

A.12. Formulir Materi Proposal KKP

A.13. Sertifikat TOEFL

A.14. Sertifikat Prospek

A.15. Sertifikat IT Internasional

A.16. Sertifikat IT Nasional

A.17. Curriculum Vitae (CV)

A.18. My Contibution


Lampiran B

B.1. Why Project

B.2. Strategy Project


Lampiran C

C.1. Surat Permintaan Barang

C.2. Kartu Stok

C.3. Laporan Stok Gudang

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penyampaian informasi menggunakan suatu sistem yang cepat dan mudah sangat dibutuhkan. Dibutuhkannya sistem yang cepat dan mudah ini menimbulkan perubahan zaman dari era manualisasi menjadi era komputerisasi didalam berbagai aktifitas pendidikan, perkuliahan, perkantoran, dan lain-lain. Perubahan zaman dari era manualisasi menjadi era komputerisasi berdampak dalam memproses data, menyimpan informasi hingga membuat penelitian telah memanfaatkan komputer karena komputer dapat mengolah informasi dengan cepat dan mudah.

Dalam sektor kehidupan manusia yang paling banyak menerapkan sistem informasi adalah perusahaan. Dalam setiap perusahaan akan selalu berupaya menerapkan sistem informasi yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan. Seluruh bagian yang membentuk sistem informasi harus direncanakan, dilaksanakan dan dikendalikan dengan sebaik-baiknya sehingga perusahaan mampu bertahan, melakukan pengembangan secara luas serta memerlukan pemikiran yang semakin kritis atas pemanfaatan sumber daya yang ada salah satu contohnya pada pemanfaatan persediaan barang.

Persediaan merupakan modal usaha kerja yang berbentuk barang. Persediaan dalam satu sisi keberadaannya dianggap sebagai pemborosan sehingga dapat dikatakan sebagai beban yang harus dihilangkan. Hal tersebut disebabkan karena adanya persediaan merupakan faktor yang memicu peningkatan biaya.

Sedangkan disisi lain persediaan dianggap sebagai kekayaan yang sangat diperlukan dalam menjamin kelancaran atas pemenuhan kepuasan. Sehingga perusahaan perlu melakukan manajemen persediaan proaktif artinya perusahaan harus mampu mengantisipasi keadaan yang ada dalam manajemen persediaan guna mencapai sasaran akhir dalam manajemen perusahaan dan juga untuk meminimalisir pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam penanganan persediaan.

Permintaan akan suatu kebutuhan semakin lama akan terus meningkat. Sudah banyak Perguruan Tinggi saat ini yang menerapkan sistem komputerisasi didalam aktifitas manajemennya, salah satunya adalah Perguruan Tinggi Raharja yang berlokasi di Jl. Jendral Sudirman No. 40 Modern Cikokol Tangerang yang merupakan kampus berbasis IT (Information Technology) . Namun sistem inventory bagian logistik yang sedang berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja belum memenuhi standar kepuasan dari segi kualitas, segi laporan maupun segi waktu.

Sistem inventory bagian logistik pada Perguruan Tinggi Raharja yang berjalan saat ini masih menerapkan sistem semi komputerisasi dimana bagian logistik dalam membuat laporan masih menggunakan kertas yang kemudian di input ke Microsoft Excel sehingga belum optimal karena dalam menghasilkan laporan yang cepat, akurat dan relevan masih membutuhkan waktu lama sehingga dinilai kurang efektif.

Untuk memecahkan masalah yang ada didalam inventory bagian logistik Perguruan Tinggi Raharja tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti dan memilih judul “ANALISA SISTEM INFORMASI INVENTORY BAGIAN LOGISTIK PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA” .

Rumusan Masalah

Umumnya dalam penelitian memiliki data relevan sebagai penunjang pemecahan masalah yang terjadi. Dari penjelasan yang telah diterangkan diatas maka dapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem inventory bagian logistik yang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja ?
  2. Apa masalah yang sering terjadi saat ini dalam sistem inventory bagian logistik pada Perguruan Tinggi Raharja ?
  3. Bagaimana merekomendasikan sistem inventory yang sebaiknya dilakukan pada Perguruan Tinggi Raharja ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan jawaban dari rumusan masalah. Berikut adalah 3 (tiga) tujuan dari laporan penelitian inventory bagian logistik pada Perguruan Tinggi Raharja, antara lain :

  1. Mengetahui sistem inventory bagian logistik yang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Mengetahui masalah yang sering terjadi dalam sistem inventory bagian logistik pada Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Memberikan solusi rekomendasi pada sistem persediaan barang yang baik pada Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari laporan penelitian inventory bagian logistik Perguruan Tinggi Raharja ini adalah :

  1. Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis mengenai persediaan barang.
  2. Dapat memberikan informasi bagi inventory bagian logistik Perguruan Tinggi Raharja guna melakukan perubahan dan perbaikan dalam mengolah data persediaan barang dimasa yang akan datang.
  3. Dapat dipergunakan sebagai acuan dan perbandingan dalam melakukan penelitian sejenis dalam rangka mendapatkan hasil yang lebih baik.

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian yang dibahas dalam masalah ini. Permasalahan yang akan penulis bahas mengenai tentang sistem persediaan yang sudah berjalan, yaitu meliputi penerimaan dan pengeluaran barang di logistik, pengajuan permintaan barang staff dan pengolahan laporan data persediaan barang per periode (per bulan) dibagian logistik yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskripsi yaitu metode penelitian yang membahas, mengumpulkan dan menyajikan serta menganalisa data yang memberikan gambaran cukup jelas atas permasalahan yang dibahas.

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data inventory bagian logistik Perguruan Tinggi Raharja penulis memperoleh data tersebut dengan metode-metode antara lain:

  1. Metode Observasi (Observation Researh)
  2. Penulis melakukan pengamatan langsung pada bagian logistik Perguruan Tinggi Raharja untuk memperoleh data dan informasi, mencatat berbagai unsur penelitian dan menganalisa sistem semi komputerisasi inventory bagian logistik Perguruan Tinggi Raharja yang berjalan saat ini sehingga mengetahui berbagai elemen tersebut sebagai bahan untuk memenuhi laporan penelitian ini.

  3. Metode Wawancara (Interview Research)
  4. Melakukan sebuah kegiatan wawancara atau tanya jawab yang penulis ajukan kepada Kepala Biro logistik Perguruan Tinggi Raharja pada tanggal 22 April 2016 yaitu dengan Ibu Tuti Nurhaeni.S.Kom untuk memperoleh informasi yang lebih akurat tentang inventory bagian logistik Perguruan Tinggi Raharja.

  5. Metode Pustaka (Study Literature)
  6. Metode pustaka sangat membantu penulis dalam penyelesaikan laporan penelitian karena dengan metode pustaka penulis dapat mempelajari literature yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dan sebagai pendukung objek penelitian dengan melakukan perbandingan terhadap teori yang sudah ada melalui buku, jurnal dan laporan penelitian KKP (Kuliah Kerja Praktek).

Metode Analisa Data

Teknik analisa data dilakukan dengan membangun jaringan mengunakan UML (Unifield Modelling Language).

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membaca laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini maka penulis mengikuti aturan penulisan yang ada yaitu dengan mengelompokkan beberapa sub bab secara sistematis antara lain :

BAB I PENDAHULUAN

Pada BAB I membahas akar permasalahan yang ada tentang informasi umum meliputi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Metode Penelitian yang terdiri dari Jenis Penelitian dan Metode Pengumpulan Data, serta Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada BAB II menyajikan berbagai macam teori terkait dengan kasus atau fakta yang dibahas melalui beberapa kutipan menurut para ahli yang terdiri dari Teori Umum, Teori Khusus terkait dengan analisa yang berhubungan dengan penelitian serta adanya Literature Review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada BAB III menjabarkan tentang Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja, Tata Laksana Sistem Yang Berjalan, Analisa Sistem Yang Berjalan, Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah.

BAB IV PENUTUP

Pada BAB IV membahas mengenai Kesimpulan serta Saran dalam laporan penelitian ini sebagai penyempurnaan dari bab-bab sebelumnya untuk tindak lanjut yang dibutuhkan terhadap generalisasi perbaikan dimasa datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam penelitian ini, landasan teori adalah sebagai pendukung yang saling berkesinambungan dalam penelitian untuk menerangkan teori terkait dari permasalahan dan ruang lingkup pembahasan dengan kasus atau fakta menurut para ahli dengan tujuan membuat laporan penelitian ini menjadi karya ilmiah yang relevan.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Pengertian sistem yang dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari bagian atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Azhar Susanto dalam Rohmat Taufiq, 2013:2). [1]

Pernyataan yang dikemukakan oleh Bambang Hartono (2013:9)[2], Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya menjadi suatu kesatuan.

Sistem sebagai urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Richard F. Neuschel dalam Rohmat Taufiq, 2013:2).[3]

Dari definisi sistem menurut para ahli yang diterangkan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari berbagai macam elemen yang saling terintegrasi dan mempengaruhi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut : (Tata, 2012:13).[4]

  1. Komponen Sistem (Components)
  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batas Sistem (Boundary System)
  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
  6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface System)
  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input System)
  10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Pengolahan Sistem (Processing System)
  12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  13. Keluaran Sistem (Output System)
  14. Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  15. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)
  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic . Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem [4]

Klasifikasi Sistem

Pernyataan yang dikemukakan oleh Tata (2012:22)[4], Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
  2. Sistem abstak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
  6. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic .

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
  8. Sistem Tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan ligkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. (Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi, 2013:1).[5]

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rohmat Taufiq (2013:13)[6],Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah.

Sedangkan pernyataan yang dikemukakan oleh Tata (2012:1)[4], Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Dari definisi data menurut beberapa para ahli diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa data merupakan suatu kejadian terhadap objek tertentu sebagai dasar bahan mentah yang siap untuk diproses.

Definisi Informasi

Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat. (Azar Susanto dalam Rohmat Taufiq, 2013:15).[7]

Informasi juga dapat didefinisikan seperti yang dikemukakan oleh Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:2)[5] bahwa : Informasi adalah hasil pengolahan data yang dapat memberikan makna atau arti dan berguna dalam menigkatkan kepastian.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Gordon B. Davis dalam buku Bambang Hartono (2013:15)[2], Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau dimasa yang akan datang.

Sedangkan menurut Amin (2012:72)[8] Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan.

Berdasarkan definisi informasi menurut para ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa informasi adalah hasil dari data yang telah diproses atau diolah sehingga bermanfaat bagi pengguna dan memiliki nilai tambah.

Kualitas Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Tata (2012:33)[4], Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu :

  1. Akurat (Accurate)
  2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  3. Tepat Waktu (Timeline)
  4. Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.

  5. Relevan (Relevance)
  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang suatu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musibah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi menenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

Nilai Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Tata (2012:30)[4], Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit . Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh
  2. Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  3. Luas dan Lengkap
  4. Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volume -nya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur karena itu sulit mengukurnya.

  5. Ketelitian
  6. Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  7. Kecocokan
  8. Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

  9. Ketepatan Waktu
  10. Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.

  11. Kejelasan
  12. Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

  13. Keluwesan
  14. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banayk hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  15. Dapat dibuktikan
  16. Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  17. Tidak ada prasangka
  18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  19. Dapat diukur
  20. Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

Komponen-Komponen Informasi

Sebuah informasi bisa bermanfaat dan memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika di analisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen. Adapun menurut Darmawan (2012:5)[9], bahwa keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Root of Information
  2. Komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.

  3. Bar of Information
  4. Komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.

  5. Branch of Information
  6. Komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.

  7. Stick of Information
  8. Komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.

  9. Bud of Information
  10. Komponen informasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuain kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam informasi ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.

  11. Leaf of Information
  12. Komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang mejelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dapat dikelompokkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai. (Hall dalam Abdul Kadir, 2014:9).[10]

Pernyataan yang dikemukakan oleh Tata (2012:13)[4] bahwa Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu.

Sedangkan menurut Taufiq (2013:17)[11], Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

Dari definisi sistem informasi yang dijabarkan menurut para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah keterkaitan antara teknologi informasi dengan aktivitas manusia yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya untuk menghasilkan, menampilkan, atau membentuk suatu informasi dari hasil pengolahan suatu data mentah yang berisi fakta dalam mendukung pengambilan keputusan.

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut : (Abdul Kadir, 2014:71).[10]

  1. Perangkat Keras (Hardware), yang mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
  2. Perangkat Lunak (Software) atau Program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.
  3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
  4. Orang, yakni semua pihak yang tanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.
  5. Basis Data (database), yaitu kumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan menyimpan data.
  6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi [10]

Tujuan Sistem Informasi

Tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia. (Tata, 2012:47).[12]

Sedangkan menurut Yuliastrie (2013:28) [13] bahwa sistem informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu :

1. Integrasi sistem
a. Menghubungkan sistem individu atau kelompok.
b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.
c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.


2. Efisiensi pengelolaan
a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.
b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik informasi.
c. Penggunaan dan pengambilan informasi.


3. Dukungan keputusan untuk manajemen
a. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan.
b. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.
c. Ekstraksi dari informasi internal yang terpadu.

Konsep Dasar Teknologi Sistem Informasi

Definisi Teknologi Sistem Informasi

TI (Teknologi Informasi) adalah sebuah teknologi yang dijalankan untuk melakukan proses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik, mikro komputer, komputer mainframe, pembaca barkode, perangkat lunak proses transaksi, lembar kerja, serta peralatan komunikasi dan jaringan. (Munir dalam buku Vico, 2014:169)[14].

Sedangkan pernyataan menurut Rainer dalam buku Vico, (2014:169)[14] menyatakan bahwa TI (Teknologi Informasi) adalah kumpulan sumber daya informasi organisasi, para pengguna, manajemen yang menjalankan, infrastruktur dan semua sistem informasi dalam organisasi.

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi sistem informasi merupakan bentuk teknologi yang mampu menyampaikan, memproses, serta mengelola informasi ke dalam bentuk media elektronik dan komunikasi pada sebuah jaringan.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut. (Taufiq, 2013:156)[15].

Kegiatan analisa sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem baru. (Shalahuddin, 2013:18).[16]

Pernyataan yang dikemukakan oleh Yakub (2012:142)[17] bahwa analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa analisia sistem adalah penguraian dari sebuah sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian tertentu dari suatu informasi dengan maksud untuk melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan, serta kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diharapkan sehingga dapat memberikan perbaikan-perbaikan yang diusulkan.

Langkah-Langkah Analisa Sistem

Untuk melakukan analisa sistem supaya hasil analisa dapat maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi kedalam rancang bangun sistem informasi. (Taufiq, 2013:159).[18]

Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem menurut Whitten L.Jeffery dalam Taufiq (2013:159)[19] digambarkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.3 Langkah-Langkah Analisa Sistem [20]

Langkah-langkah yang terdapat pada gambar 2.1.4.2 menjelaskan bahwa langkah-langkah analisa sistem terdiri dari 5 (lima) langkah yaitu:

  1. Definisi lingkup
  2. Analisa masalah
  3. Analisa kebutuhan
  4. Desain logic
  5. Analisa Keputusan
  6. Teori Khusus

    Konsep Dasar Inventory

    Definisi Inventory

    Persediaan merupakan suatu model yang umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan usaha pengendalian bahan baku maupun barang jadi dalam suatu aktifitas perusahaan. Inventory atau persediaan adalah suatu teknik untuk manajemen material yang berkaitan dengan persediaan. Manajemen material dalam inventory dilakukan dengan beberapa input yang digunakan yaitu : permintaan yang terjadi dan biaya-biaya yang terkait dengan penyimpanan, serta biaya apabila terjadi kekurangan persediaan (short age). (Agus Ristono, 2013 : 1-2).[21]

    Pernyataan yang dikemukakan oleh Junaidi (2013:3)[13] bahwa Inventory merupakan sebuah konsep yang mencerminkan sumber daya yang dapat digunakan tetapi tidak atau belum dipergunakan. Pengertian inventory dapat diartikan dalam beberapa hal yang berbeda, yaitu stok yang tersedia pada saat itu juga, daftar perincian barang yang tersedia, atau untuk keuangan dan akunting adalah jumlah stok barang yang dimiliki oleh suatu organisasi pada suatu waktu.

    Sedangkan pendapat menurut Tamodia (2015:23)[22] bahwa persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal.

    Sehingga dari definisi menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa persediaan (inventory) adalah barang-barang yang disimpan sebagai asset perusahaan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang.

    Faktor Biaya Inventory

    Persediaan merupakan salah satu faktor yang menentukan kelancaran penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Bila persediaan kurang, maka perusahaan tidak akan dapat memenuhi semua permintaan sehingga akibatnya pelanggan akan kecewa dan beralih ke perusahaan lainnya. Sebaliknya, bila persediaan berlebih, ada beberapa beban yang harus ditanggung, yaitu : (Ristono, 2013:4).[21]

    1. Biaya penyimpanan digudang, semakin banyak barang yang disimpan maka akan semakin besar biaya penyimpanannya.
    2. Risiko kerusakan barang, semakin lama barang tersimpan digudang maka risiko kerusakan barang semakin tinggi.
    3. Risiko keusangan barang, barang-barang yang tersimpan lama akan out of date atau ketinggalan jaman.

    Tujuan Pengelolaan Inventory

    Pernyataan yang dikemukakan oleh Agus (2013:4-5)[21] bahwa terdapat 4 (empat) tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut :

    1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen).
    2. Untuk menjaga agar perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi. Hal ini dikarenakan alasan :
      a. Kemungkinan barang (bahan baku) menjadi langka sehingga sulit untuk diperoleh.
      b. Kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang dipesan.
    3. Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba perusahaan.
    4. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari, karena dapat mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar.

    Konsep Dasar Logistik

    Definisi Logistik

    Logistik merupakan seni dan ilmu, barang, energi, informasi, dan sumber daya lainnya seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber produksi ke pasar dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan modal. Logistik juga mencakup integrasi informasi, transportasi, inventory, pergudangan, reverse logistics dan pemaketan. (Sutarman, 2016:3).[23]

    Pernyataan yang dikemukakan oleh Siagian (2016:3)[23] bahwa logistik adalah keseluruhan bahan, barang, alat dan sarana yang diperlukan dan dipergunakan oleh suatu organsasi dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasarannya.

    Sedangkan menurut Yolanda (2016:4)[23] menyatakan logistik merupakan bagian dari proses rantai suplai yang berfungsi merencanakan, melaksanakan, mengontrol secara efektif, efisien proses pengadaan, pengelolaan, penyimpanan barang, pelayanan dan informasi mulai dari titik awal (point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption) dengan tujuan memenuhi kebutuhan konsumen.

    Dari definisi menurut para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa logistik adalah aliran obyek barang atau jasa dengan tujuan menyediakan barang dengan jumlah yang tepat, waktu yang tepat, lokasi yang tepat, dan biaya yang tepat.

    Proses Logistik

    Logistik merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan saling berkaitan satu sama lainnya. Proses logistik menurut Subagya (2016:4)[10] terdiri dari :

    1. Fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan.
    2. Fungsi penganggaran.
    3. Fungsi pengadaan.
    4. Fungsi penyimpanan dan penyaluran.
    5. Fungsi pemeliharaan.
    6. Fungsi penghapusan.
    7. Fungsi pengendalian.

    Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

    Definisi UML (Unified Modeling Language)

    UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML (Unified Modeling Language) dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak. (Alim, 2012:30).[24]

    Pendapat yang dikemukakan oleh Fowler (2015:3)[25], UML (Unifield Modelling Language) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun dengan menggunakan pemrograman berorientasi objek (OOP).

    Sedangkan menurut Prabowo (2011:6)[26] bahwa UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming) .

    Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)

    Pernyataan yang dikemukakan oleh Prabowo (2011:10)[26] bahwa terdapat 9 jenis diagram UML (Unified Modeling Language) antara lain :

    1. Class Diagram
    2. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.

    3. Package Diagram
    4. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

    5. Usecase Diagram
    6. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpnan usecase dan aktor- aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

    7. Sequence Diagram
    8. Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

    9. Communication Diagram
    10. Bersifat dinamis. Diagram yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.

    11. Statechart Diagram
    12. Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.

    13. Activity Diagram
    14. Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

    15. Component Diagram
    16. Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem atau perangkat lunak pada komponen- komponen yang telah ada sebelumnya.

    17. Deployment Diagram
    18. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

    Konsep Dasar Literatur Review

    Definisi Literatur Review

    Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama. (Guritno, 2011:86).[27]

    Tujuan Literatur Review

    Studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu. (Yuniarti, 2012:3).[28]

    Langkah-Langkah Literatur Review

    Menurut Guritno (2011:87)[27], Dalam melakukan kajian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :

    1. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.
    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
    3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.
    4. Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
    5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.

    Study Pustaka (Literature Review)

    Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai persediaan barang dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan pengembangan ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut :

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Yulius Abanit Asa (2014) dengan judul “Anaiisa Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT Meventisch Star Indonesia”. Dalam penelitian ini sistem informasi persediaan barang yang berjalan pada PT Meventisch Star Indonesia masih dilakukan secara manual dengan terlalu banyak melibatkan form-form yang digunakan untuk pencatatan sehingga membutuhkan ketelitian bagian gudang sebagai faktor utama dalam pemantauan karena yang teknologi informasi tidak mengambil peranan didalamnya. [29]
    2. Penelitian yang dilakukan oleh Ferry Susanto (2013) dengan judul “Analisa Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Barang Berbasis Web pada PT. PANCA PRIMA EKABROTHERS”. Dalam penelitian ini terdapat kesimpulan bahwa sistem penerimaan dan pengeluaran barang pada PT. PANCA PRIMA EKABROTHERS memiliki kendala didalam sistem gudang yang hanya dikerjakan dengan menggunakan excel dan pengarsipannya aidak teratur dengan baik, hal ini menyebabkan laporan yang dihasilkan memerlukan waktu yang cukup lama dan tidak akura dalam pengolahan data. [30]
    3. Penelitian yang dilakukan oleh Yayan Alfiansyah (2015) dengan judul “Analisa Sistem Persediaan Barang Pada PT Indonesia Toray Synthetics”. Dalam penelitian tersebut terdapat kesimpulan bahwa sistem persediaan barang pada PT Indonesia Toray Synthetics sudah baik. Namun terkadang staff bagian gudang mendapat kesalahan mengenai informasi stok barang dikarenakan proses pengecekan barang yang diterima masih manual namun sudah terkomputerisasi dengan menggunakan sisem barcode dan juga terkadang terjadi human error yang menyebabkan pengontrolan terhadap persediaan barang menimbulkan kelebihan pemesanan atau bahkan kekurangan barang sehingga menimbulkan kesalahan dalam pelaporan yang kurang efektif dan akurat.
    4. [31]
    5. Penelitian yang dilakukan oleh Muslimin (2011) dengan judul “Analisis Sistem Informasi Persediaan Barang Produksi pada PT. Kawat Mas”. Dalam penelitian ini terdapat kesimpulan bahwa pada perusahaan dalam kelancaran proses persediaan yang selama ini sudah berjalan dengan baik namun tidak update dalam pemberian informasinya sehingga dalam pengambilan keputusannya sering terjadi keterlambatan, pengolahan, untuk memperbaiki sistem yang berjalan maka diusulkan sistem yang lebih baik dari sebelumnya.[32]
    6. Penelitian yang dilakukan oleh Yulianti (2011) dengan judul “Analisa Sistem Informasi Inventory Control di PT. Panarub Industri”. Dalam penelitian ini terdapat kesimpulan bahwa pada pengecekan barang jadi sering terjadi kesalahan dalam penginputan data yang berulang-ulang dikarenakan pengecekan yang masih manual. Agar proses pengolahan barang jadi berjalan dengan baik dan akurat, maka diperlukan perencanaan yang matang mengenai sistem informasi pengolahan data yang didukung oleh sistem yang terkomputerisasi. [33]
    7. Penelitian yang dilakukan oleh Windy Lia Safitri (2014) dengan judul “Analisa Sistem Informasi Manajemen Persediaan Barang Pada CV. Samat Teknik Mandiri”. Dalam penelitian ini sistem informasi manajemen persediaan barang untuk pencatatan data stok perusahaan sudah menggunakan komputer menggunakan Microsoft Office Excel. Akan tetapi pengolahan data tersebut tidak berjalan efektif dalam segi waktu dan efisien dalam segi tenaga serta dalam manajemen pengontrolan persediaan barang sering terjadi pemesanan barang ke supplier secara kelebihan stok dan kekurangan stok. [34]
    8. Penelitian yang dilakukan oleh Choirul Munawar (2011) dengan judul “Desain Sistem Informasi Persediaan Barang Produksi Pada PT. Panarub Industry”. Dalam penelitian ini terdapat kesimpulan bahwa pada pengolahan persediaan barang masih menggunakan semi komputer, yaitu dengan menggunakan Ms.Excel dalam pembuatan laporan,sehingga laporan yang dihasilkan kurang memuaskan dan informasi tidak tepat waktu dengan adanya sistem persediaan barang produksi yang baik dan terencana diharapkan dengan efektif dan efisien dalam produksi, hal ini dilakukan untuk menghindari ketidakakuratan informasi mengenai persediaan barang didalm proses industry. [35]
    9. Penelitian yang dilakukan oleh Khanna Tiara. Dewi Immaniar dan Fiqih Arzia (2015) dengan judul “Penerapan Sistem Inventory Labotarium Digital Dengan Metode Critical Succes Factor Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Dalam penelitian ini membahas tentang membuat sebuah sistem inventory untuk memudahkan Perguruan Tinggi Raharja dalam monitoring pengumpulan data barang, monitoring peminjaman barang dan pembuatan laporan di Lab Digital dengan menggunakan kombinasi Metode Analisa CSF (Critical Success Factor) sebagai upaya untuk menginterpretasikan objektif. [22]

    Oleh karena itu, untuk melanjutkan penelitian yang sudah ada sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian untuk Analisa Sistem Informasi Inventory Bagian Logistik Pada Perguruan Tinggi Raharja

    BAB III

    ANALISA SISTEM BERJALAN

    Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

    Dengan semakin maraknya Perguruan Tinggi di daerah Tangerang khususnya dalam bidang komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi disetiap bidang.

    Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat cepat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

    Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendiran Perguruan Tinggi Raharja yang di selenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

    Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

    Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

    Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

    Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

    Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

    Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

    Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200 ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

    Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut :

    1. Pada 5 April 2002 AMIK Raharja Informatika mendapatkan status “B” untuk Jurusan Manajemen Informatika (MI) berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor : 003/BAN-PT/AK-1/DPL/IV/2002.
    2. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
    3. 3. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
    4. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
    5. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
    6. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
    7. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
    8. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
    9. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
    10. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

    Jurusan / Program Studi Peguruan Tinggi Raharja

    1. Jurusan / Program Studi pada STMIK Raharja
    2. Tabel 3.1 Jurusan / Program Studi STMIK Raharja

      Tabel 3.1 merupakan tabel jurusan / program studi yang terdapat pada STMIK Raharja yang terdiri dari 3 (tiga) jurusan, yaitu Sistem Informasi, Teknik Informaka, dan Sistem Komputer.

    3. Jurusan / Program Studi pada AMIK Raharja Informatika
    4. Tabel 3.2 Jurusan / Program Studi AMIK Raharja

      Tabel 3.2 merupakan tabel jurusan / program studi yang terdapat pada AMIK Raharja Informatika yang terdiri dari 3 (tiga) jurusan, yaitu Manajemen Informatika, Komputer Akuntansi, dan Teknik Informatika.

    Visi Dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

    Visi Perguruan Tinggi Raharja

    Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi Perguruan Tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan Pribadi Raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

    Misi Perguruan Tinggi Raharja

    Untuk mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut :

    1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan Teknologi Informasi dalam berbagai bidang ilmu.
    2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif.
    3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
    4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat guna.

    Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

    Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

    1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
    2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
    3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

    Arti Nama Raharja

    Arti kata “Raharja” diinspirasikan dari motto Kota dan Kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

    Arti Green Campus

    Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas "Green" atau dengan sebutan "Green Leaves" sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan Green Campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara. Green dalam konteks Green Power berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan Pribadi Raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

    Arti Pribadi Raharja

    Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa Perguruan Tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan Tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

    Pribadi Raharja mencakup keempat unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff / Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

    Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

    Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi. Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

    Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

    1. Presiden Direktur

    Wewenang :

    1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
    2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
    3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
    4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

    Tanggung Jawab :

    1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

    2. Direktur

    Wewenang:

    1. Merupakan wakil presiden direktur.
    2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

    3.Pembantu (Bidang Akademik)

    Wewenang :

    1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
    2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
    3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
    4. Mengadakan afiliasi.
    5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

    4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

    Wewenang :

    1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
    2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
    3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

    5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

    Wewenang :

    1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
    2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
    3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

    6.Asisten Direktur Akademik

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
    7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

    7. Kepala Jurusan

    Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
    2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
    4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
    5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
    6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

    8. Asisten Direktur Finansial

    Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
    2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
    3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

    9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

    Wewenang:

    1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
    2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
    2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

    10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
    2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
    3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

    11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

    Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

    A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    Wewenang :

    1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
    2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
    3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
    4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
    2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
    3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

    B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
    2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
    4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Prosedur sistem inventory bagian logistik yang sedang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja sebagai berikut :

    1. Bagian logistik memesan barang ke Supplier.
    2. Supplier mengirim barang ke bagian logistik dan bagian logistik menerima barang pesanan tersebut.
    3. Staff mengajukan permintaan barang menggunakan SPB (Surat Permintaan Barang) ke bagian logistik.
    4. Bagian logistik mengecek stock barang.
    5. Bagian logistik mencatat barang masuk dan keluar menggunakan menggunakan Kartu Stock berdasarkan kumpulan SPB (Surat Permintaan Barang).
    6. Bagian logistik membuat laporan inventory yang kemudian diterima oleh Pimpinan.

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Languange (UML) untuk menggambarkan rancangan prosedur sistem yang berjalan.

    Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram

    Gambar 3.2 Use Case Diagram Inventory

    Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

    a. 1 (Satu) Sistem inventory.

    b. 4 (Empat) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Supplier, Bagian Logistik, Staff dan Pimpinan.

    c. 6 (Enam) Use Case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya : memesan barang oleh bagian logistik ke supplier, mengirim dan menerima barang oleh supplier dan bagian logistik, mengajukan permintaan barang oleh staff ke bagian logistik, mengecek stock barang oleh bagian logistik, mencatat barang masuk dan barang keluar oleh bagian logistik, membuat dan menerima laporan inventory oleh bagian logistik ke pimpinan.

    Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

    Gambar 3.3 Activity Diagram Inventory

    Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

    a. 1 (Satu) Initial Node, obyek yang diawali

    b. 8 (Delapan) Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    c. 1 (Satu) Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

    d. 1 (Satu) Final State, obyek yang diakhiri.

    Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

    Gambar 3.4 Sequence Diagram Inventory

    Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

    a. 4 (Empat) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Supplier, Bagian Logistik, Staff dan Pimpinan.

    b. 7 (Tujuh) Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    1.Analisa Masukan

    Nama Masukan : Surat Permintaan Barang

    Fungsi : Untuk mengeluarkan barang dari logistik

    Sumber : Staff

    Media : Kertas

    Frekuensi : Setiap ada permintaan barang

    Format  : Format dapat dilihat pada lampiran

    Keterangan : Berisi No SPB, Tanggal, No, Keterangan, Jumlah, Keperluan, Diajukan, Diketahui, Disetujui, Pelaksana, Penerima


    2.Analisa Proses

    Nama Modul (Proses) : Sistem Persediaan barang

    Masukan : Surat Permintaan Barang

    Keluaran : Kartu Stock

    Media : Kertas

    Format : Format dapat dilihat pada lampiran

    Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan stock barang yang ada


    3.Analisa Keluaran

    Nama Keluaran  : Laporan Stok Gudang

    Fungsi : Sebagai laporan yang menunjukkan jumlah stock barang yang ada di gudang penyimpanan

    Media  : Komputer (Ms. Excel 2003)

    Frekuensi : Per Bulan

    Format  : Format dapat dilihat pada lampiran

    Keterangan  : Berisi No, Nama Barang, Stok Awal, Pembelian, Pengeluaran, Stok Akhir, Stok Opname, Selisih, Satuan

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    1. Perangkat Keras (Hardware)

    a. Processor  : Intel Pentium

    b. RAM  : 512 MB

    c. HDD  : 120 GB

    d. Printer  : HP Laserjet 1020


    2. Perangkat Lunak (Software)

    a. Windows Server 2003

    b. Microsoft Excel 2003


    3. Hak Akses (Brainware)

    Untuk mengoperasikan komputer atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh Bagian logistik.

    Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan yang dihadapi

    Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti bahwa bagian logistik mempunyai masalah yang dihadapi sebagai berikut :

    1. Kesulitan mendapatkan informasi stock barang secara update, dikarenakan proses pencatatan dan pencarian untuk data stock masih menggunakan Kartu Stock dan Microsoft Excel sehingga bagian logistik harus mencari satu persatu untuk mengetahui data stock barang.
    2. Terjadinya human error seperti kesalahan input data yang menimbulkan kesalahan dalam pelaporan sehingga kualitas laporan menjadi kurang efektif dan juga menyebabkan terjadinya laporan stock barang yang terlalu banyak (over stock) atau sebaliknya stock barang terlalu sedikit (under stock).
    3. Bagian logistik sering mengalami kesulitan dalam mengontrol stock minimal barang yang mengakibatkan bagian logistik tidak mengetahui kapan harus membeli barang kembali, karena sistem informasi inventory yang digunakan masih manual masih menggunakan Kartu Stock dan program aplikasi sederhana seperti Microsoft Excel.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Melihat dari masalah yang sering terjadi pada bagian logistik maka untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

    1. Mengembangkan sistem informasi inventory secara terkomputerisasi untuk mendapatkan informasi mengenai stock barang secara update sehingga stock barang di logistik jadi terkontrol.
    2. Membuat suatu manajemen inventory agar dapat mengelola laporan inventory secara akurat dalam segi pegolahan agar tidak terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan stock barang.
    3. Membuat suatu sistem persediaan barang yang mampu untuk melakukan pengecekan ulang secara keseluruhan.

    BAB IV

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka hasil dari laporan ini dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut  :

    1. Sistem inventory bagian logistik pada Perguruan Tinggi Raharja yang berjalan saat ini masih menerapkan sistem semi komputerisasi dimana bagian logistik dalam menginput data barang masuk dan barang keluar masih menggunakan buku yang kemudian di input ke Microsoft Excel. Sedangkan dalam membuat laporan inventory menggunakan Kartu Stock yang di input kembali ke Microsoft Excel.
    2. Masalah yang sering terjadi dalam sistem inventory bagian logistik pada Perguruan Tinggi Raharja adalah kesulitan dalam mendapatkan informasi stock barang secara update, terjadinya human error seperti kesalahan input data sehingga berdampak pada kualitas laporan stock barang, serta bagian logistik sering mengalami kesulitan dalam mengontrol stock minimal barang yang mengakibatkan bagian logistik tidak mengetahui kapan harus membeli barang kembali.
    3. Rekomendasi sistem inventory yang sebaiknya dilakukan oleh Perguruan Tinggi Raharja lebih diperhatikan mengenai kecepatan dan ketepatan terhadap penyesuaian stock barang serta pengelolaan laporan inventory secara akurat untuk membantu perlindungan pada suatu sistem inventory sehingga akan tetap terjaga.

    Saran

    Dengan melihat kesimpulan yang ada maka penulis ingin memberikan saran yang sesuai dengan apa yang penulis telah alami selama menyelesaikan laporan kuliah kerja praktek (KKP) ini, adapun saran sebagai berikut :

    1. Mengubah sistem yang sedang berjalan saat ini yang cenderung pengoperasiannya masih menggunakan Microsoft Excel dan pencatatan manual sebaiknya diubah menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi sehingga dapat melakukan proses pencarian barang secara cepat.
    2. Membuat sistem yang memudahkan pembuatan laporan persediaan barang, sehingga bisa menghasilkan laporan yang akurat dalam segi informasi yang lengkap.
    3. Untuk memaksimalkan kinerja sistem maka sumber daya yang ada dimanfaatkan secara maksimal dan diadakan pelatihan khusus kepada orang-orang yang berada pada bagian logistik agar dapat memaksimalkan dan mengembangkan kemampuan individu masing-masing dalam hal pemantauan stock barang.
    4. Untuk menghasilkan sistem informasi inventory yang lebih baik, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. (Hasil KKP ini dapat dijadikan sebagai landasan untuk lebih mengembangkan sistem yang ada).

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    2. 2,0 2,1 Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.
    3. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
    5. 5,0 5,1 Darmawan, Deni. Nur Fauzi, Kunkun. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
    6. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    7. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    8. Amin, Zaenal, dan Yudi Santoso. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta : Universitas Budi Luhur.
    9. Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
    10. 10,0 10,1 10,2 Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.
    11. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    12. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : CV. Andi Offset.
    13. 13,0 13,1 Yuliastrie, Nenden Dewi, Junaidi, dan Khanna Tiara. 2013. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
    14. 14,0 14,1 Yakub dan Vico Hisbanarto. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    15. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    16. Rosa, dan Shalahuddin.M, 2013. Rekayasa Piranti Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung : Informatika.
    17. Yakub, 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    18. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    19. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    20. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    21. 21,0 21,1 21,2 Ristono, Agus.2013. Manajemen Persediaan. Yogyakarta: Graha ilmu.
    22. 22,0 22,1 Tiara, Khanna. Dewi Immaniar. Fiqih Arzia. 2015. Penerapan Sistem Inventory Labotarium Digital Dengan Metode Critical Succes Factor Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang : CCIT Journal.
    23. 23,0 23,1 23,2 Kasengkang, Rio. 2016. Analisis Logistik (Studi Kasus Pada PT. Remenia Satori Tepas-Kota Manado). Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi 16, No. 1.
    24. Alim. Yadanur, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang : Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.
    25. Syukron, Akhmad, dan Noor Hasan. 2015. Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web Pada Puskesmas Winong. Bianglala Informatika 3, no. 1.
    26. 26,0 26,1 Widodo, Prabowo Pudjo. 2011. Menggunakan UML. Bandung : Informatika.
    27. 27,0 27,1 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta : CV Andi Offset.
    28. Yuniarti. Evi, dkk. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung.
    29. Asa, Yulius Abanit. 2014. Anaiisa Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT Meventisch Star Indonesia.
    30. Susanto, Fery. 2013. Analisa Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Barang Berbasis Web Pada PT.PANCA PRIMA EKABROTHERS.
    31. Alfiansyah, Yayan. 2015. Analisa Sistem Persediaan Barang Pada PT Indonesia Toray Synthetics
    32. Muslimin. 2011. Analisis Sistem Informasi Persediaan Barang Produksi pada PT. Kawat Mas.
    33. Yulianti, 2011. Analisa Sistem Informasi Inventory Control di PT. Panarub Industri.
    34. Safitri, Windy Lia. 2014. Analisa Sistem Informasi Manajemen Persediaan Barang Pada CV. Samat Teknik Mandiri.
    35. Munawar, Choirul. 2011. Desain Sistem Informasi Persediaan Barang Produksi Pada PT. Panarub Industry.

    LAMPIRAN

    LAMPIRAN A

    A.1. Surat Pengantar KKP
    A.2. Surat Penugasan Kerja
    A.3. Form Penggantian Judul
    A.4. Kartu Bimbingan
    A.5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
    A.6. Form Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP)
    A.7. Kwitansi Pembayaran Bimbingan Kuliah Kerja Praktek (KKP)
    A.8. Kurikulum
    A.9. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
    A.10. Daftar Nilai
    A.11. Formulir Seminar Proposal
    A.12. Formulir Materi Proposal KKP
    A.13. Sertifikat TOEFL
    A.14. Sertifikat Prospek
    A.15. Sertifikat IT Internasional
    A.16. Sertifikat IT Nasional
    A.17. Curiculum Vitae (CV)
    A.18. My Contribution


    LAMPIRAN B

    B.1. Why Project
    B.2. Strategy Project


    LAMPIRAN C

    C.1. Surat Permintaan Barang
    C.2. Kartu Stock
    C.3. Laporan Stok Gudang