KP1311476871

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA SISTEM INFORMASI PLANNING

PRODUCTION CONTROL DI PT. TRIJAYA

ABADI KUSUMA TANGERANG


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1311476871 AHMAD FATHUL AZIZ



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)


Lembar Persetujuan

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


ANALISA SISTEM INFORMASI PLANNING

PRODUCTION CONTROL DI PT. TRIJAYA

ABADI KUSUMA TANGERANG


Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada

Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

STMIK Raharja Tahun Akademik 2016/2017.


Tangerang, 5 Januari 2017

Dosen Pembimbing
         
Pembimbing Lapangan
       
       
       
       
         
NID : 000000
         
NID : 000000


Lembar Keaslian

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN

KULIAH KERJA PRAKTEK (KKP)


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1311476871
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi
Judul
: Analisa Sistem Informasi Planning Production Control
Pada PT. Trijaya Abadi Kusuma Tangerang.


Menyatakan bahwa laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari hasil skripsi, KKP,

maupun bentuk laporan penelitian lainnya, baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.


Tangerang, 5 Januari 2017
(Ahmad Fathul Aziz)
NIM. 1311476871


.

Abstraksi

ABSTRAKSI

Ketersediaan bentuk informasi data bagi keberlangsungan kinerja pada suatu perusahaan sangatlah penting, mengingat bentuk informasi merupakan data variabel inti pada proses menghasilkan produksi output pada suatu perusahaan. Apabila ketersediaan komunikasi data tidak sesuai dengan prosedur tujuan yang diperlukan akan mengkibatkan tidak singkronnya perencanaan terhadap hasil output. PT. Trijaya Abadi Kusuma di Kota Tangerang merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak pada produksi sepatu sangat manfaatan sebagaian besar bentuk informasi yang ada pada departemen PPC (planning, Production, Control), dikarenakan aktifitas komunikasi pada departemen PPC berpengaruh besar pada siklus keberlangsungan kinerja hasil output produksi perusahaan. bentuk tanggungjawab departemen PPC adalah penentuan Master Production Schedule (MPS). MPS sendiri suatu wadah kegiatan kinerja yang diperuntukan untuk manajemen tata kelola monitoring dan controling transaksi kegiatan produksi, dari proses praproduksi, pelaksanaan produksi, dan pascaproduksi. Pemanfaat informasi data yang masih belum maksimal pada proses penglolaannya pada departemen PPC, oleh sebab itu hasil yang ingin dicapai pada analisa penelitian ini adalah menentukan solusi desain rancangan untuk informasi data pada sistem informasi PPC (planning production and control) yang nantinya dapat dijadikan acuan dalam proses pengembangan sistem. Pada analisa penelitian ini menggunakan metode Critical Success Factor (CSF), untuk mempermudah analisa sitem yang telah berjalan.

Kata Kunci : PPC, MPS, Komunikasi, Basis Data, CSF

Abstraction

ABSTRACTION

Availability of forms of information and data for the sustainability performance of a company is important, given the form of information is the core of the process variable data to produce output at a production company. If the availability of communications data is not in accordance with the procedures necessary objective, it will cause singkronnya not planning to output results. PT. Trijaya Abadi Kusuma in Kota Tangerang is a manufacturing company engaged in the production of shoes very benefit of the bulk form of the information contained in the department of PPC (Planning, Production, Control), due to communication activities at department PPC big impact on the cycle of the sustainability performance of the output production companies. PPC is a form of responsibility department determination of Master Production Schedule (MPS). MPS itself a container that is intended for the performance of activities of management governance Controlling transaction monitoring and production activities, from the process of preproduction, production execution, and post-production. Utilization of data information is still not up to the process penglolaannya departments PPC, therefore, the yield on the analysis of this study is to determine design solutions designed to update the data in the information system of PPC (planning production and control) that can later be used as a reference in the process system development. In the analysis method used in this study Streght, Critical Success Factor (CSF), to facilitate the analysis system has been running.

Keywords: PPC, MPS, Communications, Database, CSF

Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) dengan judul penelitian yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah Analisa Sistem Informasi Planning Production Conrol Di PT. Trijaya Abadi Kusuma Tangerang dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh data informasi penelitian berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akdemik Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja.
  4. Ibu Hanny Dewi Arisantie selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kedua orang tua, kakak, adik dan saudara yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  7. Seluruh anggota REC yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan laporan KKP ini.
  8. Rekan-rekan karyawan PT. TRIJAYA ABADI KUSUMA (ibu wati, bapak suhendi, bapak sutrisno)..
  9. Rekan-rekan mahasiswa (danil, syihab, rivai, setiyo, dulloh, made bunga thalia ).

Kepada semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu sehingga terwujudnya penulisan laporan ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan kepada saya. Akhir kata semoga laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi semua pembaca. Adapun laporan ini masih terdapat kekurangan dan bukan merupakan pembahasan yang sempurna, oleh sebab itu penulis pun sangat mengharapkan ide, saran dan masukan untuk kesempurnaan penyusunan Skripsi nantinya.

Tangerang, 5 Januari 2017
(Ahmad Fathul Aziz)
NIM. 1311476871


.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam setiap kegiatan perusahaan, baik itu perusahaan kecil, menengah maupun perusahaan besar, perlu sekali adanya suatu sistem informasi data yang baik dalam menjalankan setiap kegiatan usahanya. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan akan dapat dilakukan secara lancar dan tersusun rapi apabila dalam perusahaan tersebut tercipta suatu sistem yang baik, efektif, dan efisien, sehingga dapat membantu dalam pelaksanaan, pengawasan, ataupun dalam tiap aktivitas perusahaan tersebut.

Adapun salah satu tujuan dari peningkatan efektif dan efisien dalam suat perusahaan sangatlah diperlukan untuk memaksimalkan hasil outputan kegiatan pada perusahaan tersebut. Proses bentuk outputan tersendiri dimulai pada proses manajemen monitor dan controling aktifitas vital perusahaan salah satunya pada proses kinerja produksi outputan. Proses ini merupakan proses vital disuatu perusahaan dikarenakan sebagai aaspek penentu bagi keberlangungan suatu usaha itu sendiri.

Melihat dari hal ini tersebut perencenaan siklus kinerja produksi umumnya dilakukan dengan taksiran berdasarkan pengalaman masa lalu, perencanaan taktis yang bertujuan untuk memberikan keputusan yang optimum berdasarkan sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam memenuhi permintaan akan produksi yang di hasilkan, akan tetapi dalam prosesnya produksi setiap perusahaan akan di hadapkan pada persoalan mengoptimalkan lebih dari satu tujuan. Tujuan-tujuan dari proses produksi tersebut ada yang saling berkaitan dan ada juga yang saling bertentangan sehingga ketika tujuan yang satu optimal bisa saja mengakibatkan tujuan yang lain kurang optimal atau bisa juga merugikan tujuan yang lain. Oleh karena itu penting untuk melakukan perencanaan ketersediaan komunikasi data pendukung proses tersebut yang cukup matang serta di perlukan metode penyelesaian yang dapat mengkombinasikan solusi optimal dari faktor-faktor yang tidak bersesuaian.

Master Production Schedule (MPS). merupakan gambaran atas periode perencanaan dari suatu permintaan sehingga mampu untuk berfungsi memanajemen tata kelola monitoring dan controling transaksi kegiatan produksi, dari proses praproduksi, pelaksanaan produksi, dan pascaproduksi untuk item-item tertentu dan menjadikan dasar bagi penentuan kebutuhan sumber daya dalam kinerja produksi, dimana proses manajemen Master Production Schedule (MPS) ini tidak hanya digunakan untuk merencanakan penjadwalan suatu produk saja melainkan juga untuk menyusun dan memperbaharui penjadwalan sehingga menjadi dasar dalam membuat kesepakatan terhadap konsumen.

PT. TRIJAYA ABADI KUSUMA merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur dalam pembuatan sepatu. Berdasarkan penelitian sementara, PT TRIJAYA ABADI KUSUMA ini semakin berkembang dimana perusahaan senantiasa mengalami peningkatan pendapatan kinerja, oleh karena itu semakin dibutuhkannya planning production control agar perencanaan, proses produksi serta kualitas produk yang di hasilkan bisa jauh lebih baik. Namun, secara kualitatif dalam hal penerapan sistem informasi manajemen planning production control di PT. TIJAYA ABADI KUSUMA belum menerapkannya dengan baik sehingga masih adanya ketidak sesuaian hasil output kinerja produksi yang dihasilkan terhadap data prosedur perencanaan yang telah ditentukan.

Untuk menanggulangi hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi sistem informasi manajemen planning production control PT. TRIJAYA ABADI KUSUMA serta dapat memberikan evaluasi desain perencanaan yang sesuai bagi basis manajemen komunikasi data pada departemen produksi pada proses PPC (planning production and control). Objek dalam penelitian ini adalah sistem informasi manajemen data transaksi pada perencanaan pengendalian produksi perusahaan yang telah dilakukan. Berdasarkan uraian tersebut penulis selanjutnya ingin melakukan analisa rumusan sistem penelitian yang berjudul “ANALISA SISTEM INFORMASI PLANNING PRODUCTION CONTROL DI PT. TRIJAYA ABADI KUSUMA TANGERANG”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan analisa latar belakang yang dikemukakan diatas, maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan yang terjadi tentang sistem informasi perencenaan monitoring dan controling produksi, untuk dapat membantu penulis mencapai sasaran dalam analisa penelitian yang dilakukan, maka adapun rumusan masalah yaitu :

  1. Bagaimana sistem informasi PPC (planning production control) yang sedang berjalan saat ini pada PT TRIJAYA ABADI KUSUMA ?
  2. Seperti apakah kendala-kenadala yang terdapat dalam sistem informasi data manajemen PCC di PT. TRIJAYA ABADI KUSUMA saat ini?
  3. Bagaimana cara merencanakan manajemen data komunikasi informasi Master Production Schedule (MPS) pada departemen PPC dalam proses siklus produksi sehingga mampu menentukan hasil output yang maksimal?
  4. Seperti apakah basis sistem informasi data manajemen Master Production Schedule (MPS) di PT. TRIJAYA ABADI KUSUMA nantinya berpengaruh dalam penentuan siklus kinerja yang maksimal untuk output hasil produksi perusahaan?

1.3 Ruang Lingkup

Agar pembahasan lebih terarah terhadap tujuan akhir dari penelitian dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang sebenarnya, mengenai sistem informasi manajemen PCC (planning production control) terhadap data manajemen Master Production Schedule (MPS) maka dari itu penulis membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan di buat diantaranya:

  1. Analisa pada penelitian sistem yang sedang berjalan ini hanya akan difokuskan pada prosedur kinerja PPC terhadap siklus manajemen produksi pada PT. TRIJAYA ABADI KUSUMA.
  2. Menentukan analisa terhadap interaksi data manajemen dalam siklus produksi departemen PPC.
  3. Menentukan bentuk skema jalur transaksi komunikasi penanganan data perencanaan kinerja pada departemen PPC.
  4. Memberikan solusi (design prototype) terhadap sistem informasi PCC dan tidak sampai dengan (program prototype) sistem.

1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian sangat erat hubungannya terhadap rumusan masalah yang telah ditetapkan dan jawabnnya terletak pada kesimpulan akhir penelitian nantinya. Dengan adanya tujuan penelitian yaitu untu menentukan tujuan utama apa saja yang ingin diketahui atau dihasilkan nantinya, sehingga permasalahan akan terjawab maka tujuan penelitian pun telah tercapai. Terhadap penyesuaian tersebut dalam laporan ini penulis membagi tujuan penelitian dalam 3(tiga) kriteria yaitu:

  1. Tujuan Operasional
  2. Tujuan operasional dari penelitian Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini adalah :

    1. Untuk mengetahui sistem informasi PCC (planning production control) di PT. TRIJAYA ABADI KUSUMA.
    2. Untuk mengidentifikasi kendala-kendala yang sering terjadi dalam menentukan Master Production Schedule (MPS) yang telah di data maupun yang belum ter data pada PT TRIJAYA ABADI KUSUMA.
    3. Untuk mentukan solusi sistem Master Production Schedule(MPS) yang lebih efektif di PT. TRIJAYA ABADI KUSUMA.
  3. Tujuan Fungsional
  4. Tujuan fungsional dari penelitian Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini adalah :

    1. Pengelolaan manajemen komunikasi data kinerja produksi.
    2. Menentukan evalasi skenario produksi dapat mengantisipasi interaksi data komunikasi pendukung terhadap hasil output.
    3. Memonitoring, Controling, dan Report pembebanan kerja siklus produksi, apakah pelaksanaan sesuai dengan perencana atau tidak.
  5. Tujuan Individual
  6. Tujuan individual dari penelitian Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini adalah :

    1. Bertujuan untuk menganalisa kebutuhan akan sistem informasi manajemen data komunikasi PCC (planning production control) dengan orientasi pada Master Production Schedule (MPS).
    2. Menambah ilmu pengetahuan, pengalaman dan gambaran mengenai dunia kerja yang sesungguhnya kepada penulis.
    3. Melakukan penelitian sebagai syarat menyelesaikan Tugas Kuliah Kerja Praktek (KKP).

1.4.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini utamanya yaitu untuk mempermudah bagian PCC (planning production control) dalam membuat komunikasi data Master Production Schedule (MPS) seefektif dan seefisien mungkin. Selain hal tersebut dengan melakukan penelitian ini, penulis berharap agar hasil penelitian dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

  1. Manfaat Bagi Perusahaan
  2. Bagi perusahaan, penelitian yang dilakukan penulis pada perusahaan dapat dijadikan pertimbangan pihak manajemen terhadap sistem yang dikaji agar sistem yang menyangkut dengan manajemen tata kelola data informasi mengenai perencenaan, penjadwalan produksi, perencanaan kebutuhan material, dan pengendalian proses produksi berjalan lebih efektif dan efisien dan dapat mengurangi resiko-resiko kesalahan. Laporan yang dihasilkan juga dapat menjadi masukan positif ataupun rekomendasi solusi bagi permasalahan yang di hadapi.

  3. Bagi Pembaca Laporan
  4. Bagi pembaca laporan, penelitian dapat dijadikan salah satu alternatif kepustakaan bagi para pembaca umumnya dan penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan dapat menjadi tolak ukur untuk penelitian yang akan dilakukan pada bidang yang sama.

  5. Bagi Penulis Laporan
  6. Bagi penulis, dengan melakukan penelitian dan penyusunan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini penulis dapat menuangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh mengenai sebuah sistem perencanaan dan pengendalian produksi pada perusahaan tersebut. Sebagai referensi untuk penelitian Skripsi dan dapat mengembangkan sistem menjadi lebih baik lagi dan lebih bermafaat.

  7. Manfaat Bagi Perguruan Tinggi Raharja
  8. penulis berharap dengan adanya proses penelitian sistem yang dilakukan diluar lingkungan kampus dapat menunjukan kontribusi pendidikan perguruan tinggi terhadap pengabdian masyarakat dalam bentuk nyata.

1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data pada penelitian yang dilakukan penulis yaitu, menggambarkan dan mengumpulkan data-data mengenai keadaan secara langsung dari sumber atau objek penelitian untuk mendapatkan data yang akurat dan relevan. Adapun metode yang digunakan penulis dalam menyusun laporan penelitian sebagai berikut :

  1. Wawancara (Interview)
  2. Yaitu kegiatan pengumpulan data penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan mengadakan tanya jawab atau dialog secara langsung dengan pihak terkait yaitu tempat observasi PT. TRIJAYA ABADI KUSUMA. Dalam hal ini peneliti melukan kegiatan pada personal manajemen perusahaan yang terkait pada objek penelitian yaitu departemen PCC untuk memperjelas terhadap data objek penelitian yang berkaitan dengan sistem informasi manajemen data kinerja produksi.

  3. Studi Pustaka
  4. Untuk mendapatkan bentuk data penelitian yang bersifat teoritis maka penulis juga melakukan pengumpulan data kelengkapan peneliian dengan cara yaitu mengumpulkan data-data dengan mencari dan mempelajari bentuk buku-buku, artikel, majalah, internet dan file-file, paper/tulisan, makalah ataupun referensi lain yang berhubungan dengan masalah yang dibahas pada penelitian. Dengan ketentuan data sebagai berikut..

    1. Kegiatan studi pustaka di Perpustakaan STMIK Perguruan Tinggi Raharja Tangerang dan Perpustakaan Institusi lain diantaranya Universitas Mercubuana Jakarta, UNIS Tangerang, dan Universita Budi Luhur Tangerang untuk mencari ketentuan teori analisa dalam penelitian.
    2. Kegiatan pengumpulan data pada setiap Divisi Bagian dalam Departemen PPC di PT. TRIJAYA ABADI KUSUMA Tangerang, untuk mendapatkan data nyata dalam analisa penelitian, dengan bentuk data softcopy dan hardcopy.
    3. Melakukan kegiatan study literatur melalui media internet untuk mencari data pendukung teoritis dalam mengembangkan teori-teori yang sudah ada atau penelitian-penelitian terkait dengan kegiatan analisa dalam penelitian yang akan dilakukan.
  5. Pengamatan (Observation)
  6. Yaitu metode pengumpulan data penulis mengadakan tinjauan atau pengamatan langsung pada objek penelitian yaitu terhadap departemen PPC (planning production and control) dengan fokus tinjauan pada MPS (master production cchedule). metode ini dilakukan dengan pengamatan langsung atau pengamatan lapangan pada manajemen perusahaan PT. TRIJAYA ABADI KUSUMA, untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisa dalam rangka pembangunan kelengkapan analisa pada objek penelitian tersebut.

1.5.2 Metode Analisa Sistem

Metode Analisa sistem informasi berarti suatu metode yang digunakan untuk melakukan penelitian dalam pengembangan ataupun perancncangan sistem informasi berbasis komputer. Dalam penelitian ini penulis menggunakan bentuk metode yaitu dalam bentuk analisa sistem terhadap bentuk usulan analisa rancangan sistem. Pada tahap ini penulis menentukan metodoligi analisa yang digunakan dalam penelitian adalah metode Critical Success Factor (CSF). CSF merupakan sebuah metode analisa dengan pertimbangan beberapa hal yang kritis di dalam lingkungan untuk mendefinisikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan kesuksesan perusahaan atau organisasi dan dapat ditentukan jika objektif organisasi telah didefinisakan. Metode CFS dan analisa CFS telah banyak digunakan dalam berbagai hal diluar bidang teknologi informasi. Identifikasi kegunaan CSF, antara lain:

  1. Mengidentifikasi konsentrasi utama manajemen.)
  2. Menbantu perancangan strategic plan.
  3. Mengidentifikasi fokus area dalam tiap rincian project life cycle dan penyebab utama kegagalan proyek.
  4. Mengevaluasi kelayakan sistem.
  5. Mengidentifikasi ancaman dan kesempatan bisnis.
  6. Mengukur tingkat produktifitas sumber daya manusia.

1.5.3 Metode Perencanaan Yang Diususlkan

Metode yang digunakan oleh penulis dalam proses usulan design sistem ini, yang nantinya di usulkan dalam pembaharuan sistem yang sudah berjalan setelah proses analisa yang telah dilakukan oleh peneliti. Metode usulan desain sistem ini hanya sebatas rancangan/gambaran tentang desain proses laju data manajemen pada transaski manajemen kinerja PCC (planning production and control) perusahaan, model rancangan nantinya akan di gambarkan dalam bentuk diagram relasi tidak sampai dengan pembuatan prototype sistem sesungguhnya dan hanya bersifat estimasi, dikarenakan hasil ini bisa dilihat setelah adanya hasil proses analisa.

Pengambilan seluruh bahan/data dengan tahapan-tahapan perancangan usulan desain sistem ini diperoleh berdasarkan proses analisa yang dilakukan selama penelitian berlangsung, hasil yang diharap dalam proses metode usulan desain ini dapat dipergunakan dalam alternatif pengembangan dan pembangunan sistem berjalan yang sudah ada nantinya setelah adanya penelitian analisa ini.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan uraian tentang susunan dari penulisan itu sendiri yang dibuat secara teratur dan terperinci, sehingga dapat memberikan gambaran secara menyeluruh. Adapun sistematika penulisan pada laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini terdiri dari empat bab, yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini membahas gambaran secara umum tentang : Latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan yang akan dibahas dalam setiap bab.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang uraian konsep dasar sistem dan peralatan pendukung sistem (tool system), serta beberapa literature review yang berhubungan dan dapat mendukung sebagai data terhadap penelitian.

BAB III PEMBAHASANAN

Pada bab ini membahas tentang uraian umum, tinjauan perusahaan yaitu sejarah singkat perusahaan, sruktur organisasi dan fungsi, prosedur sistem berjalan dalam manajemen perusahaan, serta uraian usulan solusi atas analisa melalui diagram UML (unified modeling language).

BAB III PENUTUP

Pada bab ini berisikan kesimpulan penelitian yang dilaksanakan dan penjelasan yang telah diuraikan pada BAB sebelumnya, serta berisikan saran yang bersifat membangun untuk kepentingan perusahaan itu sendiri maupun untuk kepentingan umum.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan KKP, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

2.1. Teori Umum

2.1.1. Konsep Dasar Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem
  2. Menurut Taufiq (2013:155)[], “Analisa system adalah suatu kegiatan mempelajari system (baik system manual ataupun system yang sudah terkomputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa system, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

    Menurut Rosa (2013:18)[], “Analisa system adalah suatu kegiatan untuk melihat system yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam system yang baru”.

    Menurut Henderi (2011:322)[], “Analisa system merupakan penguraian dari suatu system yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, komponen-komponen, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan system yang baru dan sesuai dengan kebutuhan”.

    Berdasarkan beberapa uraian pernyataan mengenai dasar analisa sistem diatas, maka penulis menarik kesimpulan bahwasannya analisa sistem informasi merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang lengkap atau utuh ke dalam beberapa kelompok komponen dengan tujuan mengidentifikasi dan melakukan pengembangan permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan, bahkan kesempatan-kesempatan yang nantinya terjadi dan kebutuhan yang diharapkan dapat diusulkan dalam perbaikan-perbaikan sistem terbarukan nantinya.

  3. Langah-Langkah Analisa Sistem
  4. Untuk melakuka analisa system supaya hasil analisa bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa system yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mundah untuk dipelajarai atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi yang baru nantinya, Menurut Taufiq (2013:159)[].

    Urutan dalam langkah yang bisa digunakan untuk aktifitas analisa suatu sistem informasi menurut Whitten L. Jeffery (2004) dalam buku Taufiq (2013:159)[], dijelaskan pada gambar dibawah ini:

    Sumber: Taufiq (2013:159)

    Gambar 2.1 Langkah Analisa Sistem

    1. Definisi Lingkup
    2. Definisi Lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan system. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi bentuk proyek maupun pengumpulan kebutuhan.

    3. Analisa Masalah
    4. Analisa masalah menyediakan anaisis dengan pemahaman kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak dipecahkan?”. Dalam metodologi lain langkah analisa masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi system saat ini, langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisa kelayakan. Masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisa masalah, kesempatan, dan batasannya.

    5. Analisa Persyaratan
    6. Beberapa analisa yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah memulai langkah analisa masalah, hambatan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai alternative, kususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam system informasi terbaru ditujukan dalam pernyataan, “Memastikan system bekerja dan secara teknis mengesankan, tetapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh system. “Langkah analisa persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi system yang baru”.

    7. Analisa Kebutuhan
    8. Dengan Adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana system baru termasuk alternative-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah untuk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan meerekomendasikan sebuah system target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap sebuah teknik. Tetapi hampir selalu ada solusi alternatife yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisa tersebut.

    9. Design Logic
    10. Tidak semua proyek mencakup pengembangan model-driven, tetapi kebanyakan masukan beberapa pemodelan system. Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model system yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal ini tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.

2.1.2. Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem
  2. Pengertian umum dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, kita selalu berada di dalam sebuah sistem. Istilah “SISTEM” sekarang ini banyak diterapkan dalam berbagai bidang, konsep-konsep yang berhubungan dengan sistem telah diterapkan dalam berbagai rancangan sistem terhadap pemecahan masalah, model dasar dari suatu sistem adalah adanya masukan (input), pengolahan (processing), dan keluaran (output).

    Pengertian system menurut etimologi atau asal usul kata sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (susutema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Berdasarkan beberapa penulis keilmuan mengemukaan beberapa pandangannya terhadap pengertian sistem.

    Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

    1. Menurut Ludwig Von Betalanfly dalam Danang Sunyoto (2014:32)[], Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terkait dalam suatu antar relasi di antar unsur-unsur tersebut dan dengan lingkungan.
    2. Menurut Gordon B. Davis dalam Tata Sutabri (2014:17)[], Sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.
    3. Menurut L.Ackof dalam Danang Sunyoto (2014:33)[], Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi serta saling bergantung satu sama lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

  3. Elemen-elemen Sistem
  4. Menurut McLeod yang dikutip oleh Yahub (2012:3)[] Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi suatu susunan dasarnya dilihat pada gambar 2.1. elemen-elemen sistem berikut :

    Gambar 2.2 Elemen-elemen Sistem

    Sumber daya input diubah menjadi sumber daya output. Sumber daya mengalir dari elemen input, melalui elemen transformasi, ke elemen output. Suatu mekanisme pengendalian memantau proses transformasi untuk meyakinkan bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya. Mekanisme pengendalian ini dihubungkan pada arus sumber daya dengan memakai suatu lingkaran umpan balik (feedback loop) untuk mendapatkan informasi dari output sistem dan menyediakan informasi bagi mekanisme pengendalian. Mekanisme pengandalian membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan mengarahkan sinyal pada elemen input jika sistem operasi memang perlu di ubah. Dari gambar diatas tersebut, dapat di jelaskan menjadi :

    1. Tujuan Tujuan ini menjadikan motivasi yang mengarahkan pada sistem, karena tanpa tujuan yang jelas sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.
    2. Masukan (Inputan) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud maupun yang tidak berwujud. Masukan berwujud adalah bahan mentah, sedangkan yang tidak berwujud adalah sebuah informasi. Proses merupakan elemen yang bertugas melakukan perubahan atau transformasi dari masukan/data menjadi keluaran/informasi yang berguna dan lebih bernilai.
    3. Keluaran (Output) merupakan hasil dari infputan yang sudah dilakukan pemrosesan sistem dan keluaran dapat menjadi masukan untuk subsistem lain.
    4. Batasan (Boundary) sistem adalah pemisahan antara sistem dan daerah diluar sistem. Selain itu juga sebagai batasan-batasan dari tujuan yang akan dicapai oleh sistem. Batasan sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.
    5. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem yang dapat mempengaruhi kinerja pada sistem itu sendiri.
  5. Karakteristik Sistem
  6. Menurut Sutabri (2012:20)[], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut dikatakan sebagai suatu sistem. Terlihat pada gambar di bawah ini:

    Sumber : Taufiq (2013:160)[]

    Gambar 2.3 Skema hubungan karakteristik Sistem

    Adapun penjabaran gambar diatas, bentuk karakteristik sistem menurut Sutabri (2012:20)[] adalah sebagai berikut:

    1. Komponen Sistem (Components System)
    2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruahan.

      Proses subsistem tersbut dapat dimisalkan terhadap sistem komputer yang terdiri dari sub sistem perangkat keras, berangkat lunak dan manusia. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra system. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.

    3. Batasan Sistem (Boundery Sistem)
    4. Ruang Lingkup batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

    5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
    6. Lingkungan sistem merupakan seluruh komponen apapun yang ada di luar lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi dalam sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem, lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara sebaik mungkin. Sedangan lingkungan luar yang dapat merugikan sistem harus dapat dikendalikan dengan baik, untuk mencegak menyebabkan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

    7. Penghubung Sistem (Interfave System)
    8. Variabel yang menghubungkan sistem dengan beberapa susbsitem lain disebut dengan penghubung sistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalis dari satu subsistem ke sub sistem lainnya. Output dari suatu subsistem akan menjadi input untuk subsitem yang lainnya dengan memalui penghubung tersbut. Dengan demikian, penghubung suatu sub sistem dapat berinterasi dan terintegrasi dengan sub sistem yang lain membentuk satu kesatuan.

    9. Masukan Sistem (Input System)
    10. Variabel Energi yang dimasukan ke dalam suatu sistem disebut dengan masukan sistem, bentuk ini bisa berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah variabel energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang di proses untuk mendapatkan Output. Contoh, di dalam suatu perangkat sistem komputer, bentuk program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya sedangkan data adalah sinyal inputan untu diolah menjadi sebuah informasi yang diinginkan.

    11. Pengolahan Sistem (Processing System)
    12. Suatu Sistem dapat mempunyai suatu bagian yang berperan sebagai pengolahan sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Suatu bagian yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Salah satu contoh sistem pengolahan sederhana adalah proses pengolahan pembuatan roti yang adanya masukan berupa bahan mentah dan melalui pengolahan mendapatkan keluaran roti dengan siap makan.

    13. Keluaran Sistem (Output System)
    14. Bentuk keluaran adalah hasil variabel keluaran yang diolah dan telah diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Hasil keluaran tersebut berupa bentuk informasi. Informasi dapat merupakan masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang berkaitan dengan sub sistem atau supra sistem lainnya.

    15. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)
    16. Suatu sistem pasti memiliki dasar tujuan dan sasaran yang bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tersebut bisa dikatakan tidak akan ada gunanya. Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem nantinya. Dalam suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai tujuan sesuai dengan apa yang diinginkan atau direncanakan.

  7. Klasifikasi Sistem
  8. Menurut Taufiq (2013:8)[], “sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran atau tujuan yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem yang ada”. Karena itu, sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut penilaian menurut Taufiq (2013:8)[] diantaranya:

    1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    2. Sistem abstrak (abstract system) merupakan bentuk sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi akan gagasan tentang konsep hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) merupakan bentuk sistem yang secara fisik dapat dilihat, misal sistem komuter, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi.

    3. Sistem Terbuka (Open System) dan Sistem Tertutup (Close System)
    4. Sistem terbuka (Open System) adalah bentu sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, salah satu contoh sistem perusahaan dagang. Sedangkan sitem tertutup (Close System) merupakan bentuk sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan yang ada.

      Sumber: Taufiq (2013:9)[]

      Gambar 2.4 Sistem Tertutup

      Sumber: Taufiq (2013:9)[]

      Gambar 2.5 Sistem Terbuka

    5. Sistem Manusia dan Sistem Mesin
    6. Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah sistem yang termasuk dalam klasifikasi sistem jika di pandang dari bagian pelaku object/pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan tidak memiliki batasan dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia secara langsung namun beberapa sistem sudah mulai beralih dikembangkan dan dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.

      Sistem manusia adalah suatu sistem yang dasar proses kerjanya dilakukan oleh manusia secara langsung, sebagai contoh pelaku sistem pengorganisasian, sistem akademik dan managemen yang masih manual, transaksi pengalihan data informasi disebagian perusahaan yang masik konfensional, dll. Adapun sistem mesin meupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan secara langsung oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

    7. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
    8. Sistem dilihat dari bentuk tingkat kekompleskan masalahnya dibagi menjadi 2(dua) yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponenya yang di pergunakan dalam kinerja sistemnya pun sedikit. Sedangkan dengan sistem kompleks merupakan sistem yang banyak memiliki sub-sub sistemnya dalam kinerja sistem sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

    9. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
    10. Klasifikasi sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari object/pemakainya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan dalam jangka waktu yang pendek atau sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan pemimpin negara dan dewan pemerintahan, setelah proses pemilihan wakil rakyat terlaksana sistem ini secara tidak langsung tidak akan dipakai lagi dan untuk pemilihan selanjutnya kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan pemimpin negara dengan desain sistem yang baru.

      Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dapat di pakai untuk jangka waktu yang lama atau digunakan selamanya, salah satu contohnya adalah sistem pencernaan pada tubuh manusia, sistem tersebut tidak akan berhenti sampai selamanya selama manusia tersebut masih hidup.

Contributors

AHMAD FATHUL AZIZ