KP1233473662

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini, juga revisi terkini.
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN APLIKASI ABSENSI MAHASISWA

MENGGUNAKAN SIDIK JARI

DI PERGURUAN TINGGI


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg


OLEH:


1233473662 Muhammad Sri Bintang Prasetyo


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)

LEMBAR PERSETUJUAN

PERANCANGAN APLIKASI ABSENSI MAHASISWA

MENGGUNAKA SIDIK JARI DIPERGURUAN TINGGI RAHARJA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti KKP pada Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology


STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.


Tangerang, 26 Mei 2015



Dosen Pembimbing


( Ir. Untung Rahardja ,M.T.I. )

NID. 99001

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1233473662
NAMA
: Muhammad Sri Bintang Prasetyo
JENJANG
: Strata Satu
JURUSAN
: Sistem Komputer
KONSENTRASI
: Creative Communication and Innovative Technology


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 28 Mei 2015
Muhammad Sri Bintang Prasetyo
NIM. 1233473662

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Sistem absensi mahasiswa di perguruan tinggi raharja dapat berjalan dengan baik, jika pecatatan kehadiran setiap mahasiswa efektif dan efesien. kehadiran di perguruan tinggi raharja digunakan sebagai syarat untuk mengikuti mengikuti UTS (Ujian Tengah Semester) dan UAS (Ujian Akhir Semester). Sistem pencatatan kehadiran mahasiswa pada saat ini masih di gunakan. Sidik jari (biometrik) setiap masing-masing mahasiswa pasti mempunyai sidik jari yang berbeda, aplikasi pencatatan kehadiran mahasiswa menggukan Visual Basic yang diharapkan dapat menjadikan suatu sistem yang efektif dan efesien sehingga memudahkan administrasi unruk menetukan mahasiswa boleh ujian atau tidaknya. Pengembangan sistem absensi yang lebih modern untuk meningkatkan sisi kejujuran setiap mahasiswa, memang perlu dilakukan untuk mengganti absensi mahasiswa yang di gunakan di perguruan tinggi raharja. Dalam penelitian ini selain memaparkan kajian teori, akan di bahas mengenai perancangan system, sehingga dapat diimplementasikan dalam sebuah produk sehingga dapat memperbaiki kekurangan system yang sudah ada.

Kata Kunci: Sidik Jari, Biometrik, Perancangan System, Visual Basic

ABSTRACT

Student attendance system in perguruan tinggi raharja can work well, if the attendance of each student effectively and efficiently. presence in colleges raharja used as a condition to participate in follow UTS (Middle Semester Exam) and UAS (Final Exam). Student attendance recording system at the moment still in use. Fingerprint (biometric) per each student must have a different fingerprint, student attendance recording applications menggukan Visual Basic which is expected to make an effective and efficient system to facilitate the administration of unruk determine whether or not the student should test. The development of a more modern attendance system to increase the honesty of each student, it is necessary to replace the student attendance in use in college raharja. In this study, in addition to describing the study of theory, will be discussed concerning the design of the system, so it can be implemented in a product that can improve the existing system deficiencies.

Keywords: Fingerprint, Biometric, Design System. Visual Basic.

KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan anugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kuliah kerja praktek ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyusun KKP yang berjudul “ PERANCANGAN SISTEM SMARTCARD SEBAGAI PENGAMAN PINTU MENGGUNAKAN RFID BERBASIS ARDUINO”

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya KKP ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  4. Bapak Ir. Untung Rahardja M.T.I selaku pembimbing yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan KKP
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kedua Orangtua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materil dan spritual. “Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin.
  7. Semua saudaraku yang telah selalu mendukung penulis
  8. Teman-temanku yang selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam penyusunan KKP ini.
  9. Rekan-rekan seperjuangan yaitu HACHI yang telah memberikan saya semangat dalam menyelesaikan KKP ini.
  10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan KKP ini.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, 28 Mei 2015
Muhammad Sri Bintang Prasetyo
NIM. 1233473662

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Alir Sistem (System Flowcharts)

Gambar 2.2. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

Gambar 2.3. Bagan alir program (program flowchart)

Gambar 2.4. Bagan alir proses (process flowchart)

Gambar 2.5 Guratan Sidik Jari

Gambar 2.5 3 buah tipe pola utama sidik jari

Gambar 3.1. Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2. Wewenang dan Tanggung Jawab

Sumber SK Dir No 1504.K/DIR/2011 Tanggal 30 Desember 2011

Gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem Abesnsi Sidik Jari Berjalan

Gambar 3.6 Use Case Diagram Proses Absensi Yang Berjalan Pada Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.7 Use Case Diagram Lihat ABsensi Yang Berjalan Pada Perguruan tinggi Raharja

Gambar 3.8 Sequence Diagram Absensi Berjalan Pada Perguruan Tinggri Raharja


DAFTAR TABLE

Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Sasaran Kinerja Pegawai

Table 3.9 Internal Strategic Factors Analysis

Tabel 4.0 Eksternal Strategic Factors Analysis

Tabel 4.1 Strategi S-O

Table 4.2 Strategi S-T

Table 4.3 Strategi W-O

Table4.4 Strategi W-T

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USECASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sidik jari meruPerguruan Tinggi Raharja adalah isntitusi pendidikan yang menerapkan sistem imformasi. Sistem perkuliahan dapat berjalan dengan baik, jika pencatatan absensi maha siswa yang efektif dan efesien Pencatatan mahasiswa kehadiaran mahasiswa digunkana untuk sebagai syarat mengikuti UTS (Ujian Tengah Semester) dan UAS (Ujian Skhit Semester).

Pencatatan kehadiran mahasiswa juga digunakan untuk catatan bahwa mahasiswa tersebut dapat mengikuti perkuliahan serta dapat digunakan sebagai bahan pembanding prestasi mahasiswa. Perguruan Tinggi Raharja Sistem pencatatan kehadiran mahasiswa pada saat ini masih di gunakan. Sistem kehadiran saat ini kurang efekti dan efisien karena peluang mahasiswa untuk melakukan manipulasi data kehadiran tersebut terhitung masih terjadi. Bidang Tata Usaha juga mengalami kesulitan dalam menentukan apakah mahasiswa berhak mengikuti ujian atau tidak mengikuti ujian.

Sidik jari merupakan salah satu ciri dari seseorang sehingga setiap mahasiswa pasti mempunyai sidik jari yang berbeda dengan mahasiswa yang lainnya dan tidak mungkin ada sistem penitipan presensi pada mahasiswa lain. Aplikasi ini diharapkan dapat mengurangi bahkan menghilangkan manipulasi data kehadiran mahasiswa di perguruan tinggi raharja.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperoleh sebuah judul, yaitu ”PERANCANGAN APLIKASI ABSENSI MAHASISWAMENGGUNAKAN SIDIK JARI DI PERGURUAN TINGGI”.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun demikian terdapat kaitan erat antara masalah dengan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, penelitian ini secara jelas berkaitan dengan pemanfaatan content management system zpreuner dalam mendukung kegiatan entrepreneurship maka dengan penelitian tersebut penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Apakah Absensi yang berjalan pada saat ini di Perguruan Tinggi Raharja sudah berjalan optimal?

  2. Bagaiman kegiatan absensi yang sedang berjalan di Perguruan Tinggi Raharja?

  3. AApakah Absensi Fingerprint mendukung kegiatan mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian. Rumusan bertujuan mengungkapkan keinginan peniliti untuk memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan. Oleh karena itu, rumusan tujuan harus relevan dengan rumusan masalah yang mencerminkan proses penelitian

Dalam penulisan laporan ini, penulis memiliki tujuan penelitian yaitu menganalisa sistem yang sedang berjalan saat ini dalam hal kegiatan praktek entrepreneurship di kampus. Sehingga dari analisa ini penulis dapat mengetahui kendala-kendala yang ada lalu memberikan solusi serta usulan sebuah sistem yang memenuhi kebutuhan Pribadi Raharja dalam melakukan kegiatan entrepreneurship secara online. Selain itu, penulis juga dapat mengimplementasikan kemampuan yang dimiliki serta menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan sebuah sistem informasi terutama pada Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Manfaat atau Kegunaan hasil penelitian dapat diklasifikasikan menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis artinya hasil penelitian bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan obyek penelitian. Dalam hal ini, penelitian yang dilakukan dibuat dengan dukungan beberapa kajian teoritis dan temuan sebelumnya, maka penelitian ini mempunyai manfaat teoritis. Sedangkan manfaat praktisnya tergantung pada bentuk penelitian yang dilakukan, terutama untuk penelitian evaluasi dan eksperimen.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti

Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis.

2. Bagi Perguruan Tinggi Raharja

Adanya penelitian ini dapat membantu kampus dalam menjalankan praktek kegiatan Absnsi sidik jari yang memanfaatkan kemajuan teknologi didalamnya.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Dalam hal ini penulis akan menggunakan 2 metode penelitian yang meliputi Metode observasi yaitu mengamati objek yang diteliti dengan datang langsung ke tempat observasi. Metode studi pustaka dengan mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan ruang lingkup penelitian lewat literatur yang ada melalui media seperti CCIT Journal ataupun penelitian dari kampus lain. Dari metode tersebut diharapkan dapat membantu dalam proses pemecahan permasalahan yang terdapat dalam sistem yang berjalan. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai berikut:

1.Metode Observasi (Pengamatan)

Merupakan cara pengumpulan data dimana penulis diharuskan untuk terlibat langsung dalam pencarian datanya atau peninjauan secara cermat dan langsung di lokasi penelitian. Dalam hal ini, penulis dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi Perguruan Tinggi Raharja sebagai lokasi penelitian untuk mengamati berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Kemudian dari pengamatan lapangan tersebut dijadikan pedoman untuk dilakukan pengamatan terhadap sistem yang akan dikembangkan. Dengan cara ini penulis diharapkan dapat mengetahui dan memahami sistem yang akan penulis analisa pada Perguruan Tinggi Raharja.

2.Metode Studi Pustaka

Adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain, serta melakukan searching pada internet. Dalam hal ini seorang peneliti berkewajiban mempelajari teori-teori yang mendasar masalah dan bidang penelitiannya.Selain itu, penulis juga perlu memanfaatkan hasil penelitian dan pemikiran yang relevan dengan masalah penelitiannya untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian serupa atau duplikasi yang tidak diinginkan. Dengan melakukan kajian bahan-bahan pustaka yang ada, penulis dapat memperoleh informasi secara sistematis kemudian menuangkannya dalam bentuk rangkuman yang utuh.

Sistematika Penulisan

Guna memahami lebih jelas laporan KKP ini, maka penulisan laporan penelitian dilakukan dengan cara mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Berikut ini beberapa pengertian tentang data menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Sutabri (2012:1)[1], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

Menurut Edi (2009:72)[2], “Data terbentuk dari karakter yang dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol khusus dan merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk menghasilkan informasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah hal, peristiwa atau kenyataan lain yang mengandung pengetahuan untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan atau sumber informasi yang belum diolah sehingga menjadi informasi yang terpercaya.

2. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3)[1], data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:

Data Hitung (Enumeration atau Counting Data)
Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.

Data Ukur (Measurement Data)
Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran

Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:

Data Kuantitatif (Quantitative Data)
Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

Data Kualitatif (Qualitative Data)
Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.

Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:

Data Internal
Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

Data External
Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu:

Data External Primary
Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

Data External Secondary
Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

3. Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

Menurut Sutabri (2012:6)[1], pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

  1. Penyimpanan Data (Data Storage)
    Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tipe, harddisk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbnetuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:

    File Induk (Master File)
    File induk ini berisi data-data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.

    style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">File Transaksi (Detail File)
    File transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.
Pemeliharaan file (file maintenance) juga meliputi “peremajaan data” (data updating), yaitu kegiatan menambah catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan, dan lain sebagainya.</li>
  • Penanganan Data (Data Handling)
    Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.
  • </ol>

    Konsep Dasar Sistem

    1. Definisi Sistem

    Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

    Menurut Sutabri (2012:10)[1], “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

    Menurut Norman L.Enger dalam Tata Sutabri (2012:17)[1], Menyatakan “suatu sistem dapat terdiri atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventor is atau penjadwalan produksi”.

    MenurutMr. S. Prajudi Atmosudirjo dalam Tata Sutabri (2012) [1], Menyatakan “suatu sistem terdiri atas objek-objek dan unsure-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolah tertentu”.

    Menurut Mustakini (2009:34)[3], “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau sub-sub sistem yang saling berinteraksi dan bekerja sama secara harmonis untuk menciptakan output yang diinginkan.


    2. Karakteristik Sistem

    Menurut Sutabri (2012:20)[1], model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    1. Komponen Sistem (Components)
      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang seling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super system”.
    2. Batasan Sistem (Boundary)
      Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
    3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
      Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
    4. Penghubung Sistem (Interface)
      Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.
    5. Masukan Sistem (Input)
      Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
    6. Keluaran Sistem (Output)
      Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsitem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi sub sistem lain.
    7. Pengolah Sistem (Proses)
      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
    8. Sasaran Sistem (Objective)
      Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujujuan yang telah direncanakan.

    Menurut Mustakini (2009:54)[3], suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini:

    1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-subsistem.
    2. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).
    3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).
    4. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).
    5. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).


    3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Sutabri (2012:22)[1], sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

    1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System).
    2. Sistem abstak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

    3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System).
    4. Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasi komputer merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System).
    6. Sistem yang berinteraksi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilistik.

    7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System).
    8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

    Konsep Dasar Informasi

    1. Definisi Informasi

    Informasi dapat berupa data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi dan lain sebagainya. Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting didalam suatu organisasi.

    Menurut Sutabri (2012:29)[1], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

    Menurut Amin (2012:72)[4], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, dapat ditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk dan dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

    2. Fungsi Informasi

    Menurut Sutabri (2012:31)[1], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

    3. Jenis-Jenis Informasi

    Menurut Sutabri (2012:34)[1], dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini:

    1. Informasi berdasarkan persyaratan
      Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:
      1. Informasi yang tepat waktu.
        Pada hakekatnya makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan di muka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.
      2. Informasi yang relevan.
        Sebuah informasi yang disampaikan oleh seoarang manajer kepada bawahan harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian.
      3. Informasi yang benilai.
        Yang dimaksud informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan di depan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.
      4. Informasi yang dapat dipercaya.
        Suatu informasi harus dapat dipercaya (realiable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.
    2. Informasi berdasarkan dimensi waktu
      Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
      1. Informasi masa lalu
        Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur
      2. Informasi masa kini
        Dan sifatnya sendiri suah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang (current event). Berkat teknologi canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat.
    3. Informasi berdasarkan sasaran
      Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:
      1. Informasi individual
        Informasi individual (individual information) ialah informasi yang ditunjukan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.
      2. Informasi komunitas.
        Informasi komunitas (community information) adalah infromasi yang ditunjukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.

    4. Nilai Informasi

    MenurutSutabri (2012:37),[1], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Lebih lanjut nilai informasi didasarkan atas 10 sifat, yaitu :

    1. Mudah Diperoleh
      Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
    2. Luas Dan Lengkap
      Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.
    3. Ketelitian
      Sifat ini minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
    4. Kecocokan
      Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadai semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.
    5. Ketepatan Waktu
      Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.
    6. Kejelasan
      Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.
    7. Ketelitian
      Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
    8. Dapat Dibuktikan
      Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
    9. Tidak Ada Prasangka
      Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
    10. Dapat Diukur
      Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada diluar lingkup pembicaraan kita.

    5. Kualitas Informasi

    Menurut Sutabri (2012:41)[1], kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

    1. Akurat (Accurate)
      Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
    2. Tepat Waktu (Timeline)
      Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
    3. Relevan (Relevance)
      Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    1. Definisi Sistem Informasi

    Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

    Menurut Sutarman (2012:13)[5], "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

    Menurut Sutabri (2012:46)[1], Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

    2. Komponen Sistem Informasi

    Menurut Mustakini (2009:43)[3], input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi jika tidak mempunyai komponen input. Jika sistem informasi tidak pernah mendapatkan input, tetapi dapat menghasilkan output, ini merupakan hal yang ajaib. Input yang masuk ke dalam sistem informasi dapat langsung diolah menjadi informasi atau jika belum dibutuhkan sekarang dapat disimpan terlebih dahulu di storage dalam bentuk database.

    3. Klasifikasi Sistem Informasi

    Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

    1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi.
    2. Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.
    3. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen.
    4. Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.
    5. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis.
    6. Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

    4. Tujuan Sistem Informasi

    Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto H.M., 2010:13)[6]

    Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).
    1. Kegunaan (Usefulness).
    2. Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
    3. Ekonomi (Economic)
    4. Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
    5. Keandalan (Reliability).
    6. Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
    7. Pelayanan Pelanggan (Customer Service).
    8. Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
    9. Kesederhanaan ( Simplicity).
    10. Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
    11. Fleksibilitas ( Fleksibility).
    12. Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

    Konsep Dasar Analisa Sistem

    1. Definisi Analisis Sistem

    Menurut Yakub (2012:142)[7], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

    Menurut Agus Mulyanto (2009:125)[8], Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mennganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (bisa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

    2. Tahap-Tahap Analisis Sistem

    Menurut Agus Mulyanto (2009:126)[8], Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

    Menurut Agus Mulyanto (2009:129)[8], Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

    1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
    2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
    3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
    4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

    3. Fungsi Analisis Sistem

    Ada 4 (empat) fungsi analisa sistem sebagai berikut :

    1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
    3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

    Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut :

    Konsep Dasar Analisa SWOT

    1. Definisi Analisa SWOT
    Menurut Hendro (2011:289),[9]”Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri”. Menurut Fahmi (2013:252),[10] “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan thereats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.
    Menurut Gaspersz (2012:34),[11] “Analisis SWOT merupakan metode yang digunakan untuk mengevaluasi :
    a. Kekuatan-kekuatan (strengths)b. Kelemahan-kelemahan (weaknesses)c. Kesempatan-kesempatan (opportunities)d. Ancaman-ancaman (threats)
    Dalam suatu proyek, program, atau unit-unit organisasi. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, dimana aplikasinya adalah :
    a. Bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada ?b. Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada ?c. Selanjutnya bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) mampu menghadapi atau menangkal ancaman-ancaman (threats) yang ada ?d. Dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yangmampu menghindarkan dari ancaman (threats) yang mungkin terjadi ?Berdasarkan definisi atas, maka dapat disimpulkan, analisa SWOT adalah analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan, ancaman dalam setiap organisasi.
    2. Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan
    Menurut Fahmi (2013:254), penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.
    3. Penerapan Analisa SWOT
    Menurut Hendro (2011:291),[9] Analisa digunakan dalam :
    a. Memasuki sebuah industri baru.b. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru.c. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saatini.d. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan.e. Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.
    4. Manfaat Analisa SWOT
    Menurut Hendro (2011:289), Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah :
    a. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.b. Untuk membuat rekomendasi.c. Informasi lebih akurat.d. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).e. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.
    5. Langkah-Langkah Penyusunan SWOT
    Menurut Rangkuti (2011:8) Langkah–langkah mudah penyusunan SWOT yaitu :
    a. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOTTujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT.b. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.c. Membentuk Teamwork Berdasarkan Metode OCAITujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam team work dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.d. Kuisioner Riset SWOTTujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor faktor eksternal (peluang dan ancaman).e. Identifikasi Penyebab MasalahTujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.f. Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.g. Menyusun Isu Strategis, Formulasi Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan StrategisTujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yangakan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis ke dalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.h. Menentukan Ukuran Yang Dipakai Dalam SWOT Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.i. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead IndicatorTujuannya adalah untuk merumuskan strategi cinitiatives dan menyusun key performance indicator dalam bentuk lagdan lead indicator. Dalam bagian iniakan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.j. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur KinerjaTujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja kedalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.k. Melakukan Cascading SWOT Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.l. Analisa Risiko Menggunakan Key Risk IndicatorsTujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.m. Analisis Anggaran Dan Model KeuanganTujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.n. Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOTPada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.
    6. Pendekatan Pemecahan Masalah
    Menurut Puspitasari (2011:96), Penelitian ini menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence. Adapun penjelasan ketujuh hal tersebut adalah sebagai berikut :
    a. Product : Produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.b. Price : Biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang ditawarkan.c. Place : Lokasi dimana produk atau jasa tersedia.d. Promotion : Aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.e. People : Orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.f. Process : Proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk atau jasa.g. Physical Evidence : Bukti fisik yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa.

    Konsep Dasar Prototipe

    1. Definisi Prototipe

    Menurut Simarmata (2010:62), [12]Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

    Menurut Mall (2009:43)Menurut Mall (2009:43)[13]. (Prototipe adalah sebuah implementasi tiruan dari sebuah sistem)

    2. Jenis-Jenis Prototipe

    Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu: Menurut Simarmata (2010:64)

    1. Rapid Throwaway Prototyping
      Pendekatan pengembangan perangkat keras/Iunak ini dipopulerkan Soleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun, diverifikasi oleh kansumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.
    2. Prototype Evolusioner
      Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).

    Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut :

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Flowchart

    1. Definisi Flowchart

    Menurut Sulindawati (2010:8), [14]Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.

    Menurut Adelia (2011:116), [15]Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.


    2. Cara Membuat Flowchart

    Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart Menurut Menurut Sulindawati(2010:8)Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010.[14] Pengantar Analisa Perancangan “Sistem”. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.

    1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
    2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
    3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
    4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
    5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.
    6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
    7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

    3. Jenis-Jenis Flowchart

    Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut :

    a. Bagan Alir Sistem (Systems Flowchart)

    Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruan dari sistem. Bagan menjelaskan urutan-urutan dari prosedure-prosedure yang ada dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukan apa yang dikerjakan sistem. Bagan alir sistem digambar dengan simbol-simbol yang tampak sebagai berikut :

    Bagan%20Alir%20Flowcart%20gustasari_zpsmkjtxnkz.jpg

    Sumber: http://konsulatlaros.blogspot.com

    Gambar 2.1 Bagan Alir Sistem (System Flowcharts)

    b. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

    Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem.

    Bagan%20Alir%20Dokumen%20gustasari_zpscq0wrzl7.jpg

    Sumber: http://konsulatlaros.blogspot.com

    Gambar 2.2. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

    c. Bagan alir skematik (schematic flowchart)

    Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem , juga menggunakan gambar - gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir.

    d. Bagan alir program (program flowchart)

    Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dengan menggunakan simbol-simbol sebagai berikut ini.

    flowchart%20program_zps6hd4dwbd.jpg

    Sumber: http://konsulatlaros.blogspot.com

    Gambar 2.3. Bagan alir program (program flowchart)

    e. Bagan alir proses (process flowchart)

    Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak digunakan teknik industri. Bagan alir juga berguna bagi anilis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedure. Bagan alir proses menggunakan lima buah simbol tersendiri.

    flow%20proses_zpsdxvaefqp.jpg

    Sumber: http://konsulatlaros.blogspot.com

    Gambar 2.4. Bagan alir proses (process flowchart)

    Definisi Absensi

    Berdasarkan kamus Bahasa Indonesia, absen adalah tidak bekerjanya seorang pegawai pada saat hari kerja,karena sakit,izin,alpa, atau cuti. Absensi adalah daftar administrasi ketidakhadiran mahasiswa.

    Sistem Biometrika Sidik Jari

    Biometrik merupakan teknik authentikasi yang mengambil karakteristik fisik seseorang. Ada beberapa teknikyang sering digunakan dalam authentikasi biometrik, beberapa diantaranya adalah pengenalan sidik jari.

    Teknologi biometrik yang mampu mengenali manusia lewat sidik jari, mata atau karakter khas bagian tubuh lain kini semakin memasyarakat. Dapat diterapkan pada banyak sektor. Teknologi ini akan menggusur kata sandi (password) sebagai pintu masuk yang punya kelemahan.

    Parameter manusia yang dikenal dengan biometric itu punya keunggulan sifat tidak bias dihilangkan,dilupakan atau dipindahkan dari satu orang ke orang lain. Juga sulit ditiru atau dipalsukan. Aplikasi teknologi biometrika bisa di contohkan seperti ketika kita memberikan tanda masuk ke kantor atau akses ke komputer menggunakan pemindai sidik jari.

    Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sidik jari merupakan suatu parameter yang dikenal dengan nama biometrika yang dimiliki manusia sebagai tanda pengenal diri yang bisa digunakan sebagai alat kunci (password). Pengertian ini diambil / dikutip dari Putra, Darma, S.Kom, MT. 2009. Sistem Biometrika. Yogyakarta:Andi Offset.

    Sistem keamanan menggunakan sidik jari telah terbukti cukup akurat, aman,mudah dan nyaman untuk dipakai sebagai identifikasi. Hal ini dapat dilihat pada sifat yang dimiliki oleh sidik jari, antara lain :

    a. Perennial nature, yaitu guratan-guratan pada sidik jari yang melekat pada kulit manusia seumur hidup.

    b. Immutability, yaitu sidik jari seseorang tidak pernah berubah, kecuali mendapat kecelakaan yang serius.

    c. Individuality, pola sidik jari adalah unik dan berbeda untuk setiap orang.

    Dari ketiga sifat ini, sidik jari dapat digunakan sebagai sistem identifikasi yang dapat digunakandalam aplikasi teknologi informasi.

    Feature sidik jari yang digunakan pada Laporan Skripsi ini adalah guratan sidik jari yang dapat diidentifikasi dengan cara menganalisa fine details dari guratan-guratan sidik jari yang dinamakan dengan minutiae. Beberapa feature guratan sidik jari dapat dilihat pada gambar dibawah ini :.

    2.5Gambar Guratan Sidik Jari

    Sidik jari (fingerprint) dapat dibagi dalam 3 tipe pola utama yaitu ::

    a. Arches

    b. Loops

    c. whorls

    Menurut Galtom, sekitar sekitar 60% sidik jari bertipe loops, 30% bertipe whorls dan 10% bertipe arches. Gambar 2.5 berikut ini mengambarkan 3 buah tipe pola utama sidik jari yaitu :

    2.6Gambar 3 buah tipe pola utama sidik jari

    Konsep Dasar Visual Basic

    1. Definisi Visual Basic
    Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun oleh orang yang baru belajar membuat program. Hal ini lebih mudah lagi setelah hadirnya Microsoft Visual Basic, yang dibangun dari ide untuk membuat bahasa yang sederhana dan mudah dalam pembuatan scriptnya (simple scripting language) untuk graphic user interface yang dikembangkan dalam sistem operasi Microsoft Windows.
    Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang sangat mudah dipelajari, dengan teknik pemrograman visual yang memungkinkan penggunanya untuk berkreasi lebih baik dalam menghasilkan suatu program aplikasi. Ini terlihat dari dasar pembuatan dalam visual basic adalah FORM, dimana pengguna dapat mengatur tampilan form kemudian dijalankan dalam script yang sangat mudah.
    Ledakan pemakaian Visual Basic ditandai dengan kemampuan Visual Basic untuk dapat berinteraksi dengan aplikasi lain di dalam sistem operasi Windows dengan komponen ActiveX Control. Dengan komponen ini memungkinkan penguna untuk memanggil dan menggunakan semua model data yang ada di dalam sistem operasi windows. Hal ini juga ditunjang dengan teknik pemrograman di dalam Visual Basic yang mengadopsi dua macam jenis pemrograman yaitu Pemrograman Visual dan Object Oriented Programming (OOP).
    Visual Basic 6.0 sebetulnya perkembangan dari versi sebelumnya dengan beberapa penambahan komponen yang sedang tren saat ini, seperti kemampuan pemrograman internet dengan DHTML (Dynamic HyperText Mark Language), dan beberapa penambahan fitur database dan multimedia yang semakin baik. Sampai saat buku ini ditulis bisa dikatakan bahwa Visual Basic 6.0 masih merupakan pilih pertama di dalam membuat program aplikasi yang ada di pasar perangkat lunak nasional. Hal ini disebabkan oleh kemudahan dalam melakukan proses development dari aplikasi yang dibuat. (Dikutip dari Arif. Modul Dasar Pemrograman 2 Dengan Visual Basic .
    sumber : http://arifjt.staf.ump.ac.id/BAHAN_KULIAH/VB6/Bab_1.pdf. (27-06-2014).

    Konsep Dasar Literature Review

    Definisi Literatur Review

    Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:86) ,[16]Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

    Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan Literature Review adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain.

    Langkah-Langkah Literatur Review

    Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:87), [16]dalam melakukan kajian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

    Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.

    Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

    Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

    Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada..

    Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.

    Jenis-Jenis Penelitian

    Menurut Guritno (2011:22),[16] jenis-jenis penelitian yaitu:

    Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya
    Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.

    Penelitian Dasar
    Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.

    Penelitian Terapan
    Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.

    Penelitian Evaluasi
    Penelitian evaluasi (evaluation research) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja; sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga.

    Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya
    Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu:

    Penelitian Deskriptif
    Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya.

    Penelitian Prediktif
    Penelitian prediktif (predictive research). Studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.

    Penelitian Improftif
    Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.

    Penelitian Eksplanatif
    Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.

    Penelitian Eksperimen
    Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.

    Penelitian Ex Post Facto
    Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variable-variabel.

    Penelitian Partisipatori
    Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research; Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.

    Penelitian dan Pengembangan
    Metode penelitian dan pengmebangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.

    Study Pustaka (Literature Review)

    Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain:
    1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps)dari penelitian ini..
    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
    3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.
    4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akandilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ideyang sudah ada.
    Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan mahasiswa baru secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penerimaan mahasiswa baru secara online ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :
    1. Rachman Mulyandi, Cynthia Ayu Wulan Dini. Januari 2014.[17]"Aplikasi Absensi Pegawai Kecamatan Batuceper Tangerang Dalam Meningkatkan Akurasi Informasi". Tangerang. Jurnal CCIT. Vol 7 No 2.
    2. Catur Fitri Anas Sari, Lies Yulianto. Maret 2013.[17]"Perancangan Sistem Informasi Absensi Menggunakan Finger Print di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Kabupaten Pacitan". Surakarta. Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer FTI UNSA 2013. Vol 2 No. 1.
    3. Tri Komariyatul Laily.[17] “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE INTREGRATED PERFORMANCE MEASUREMENTS SYSTEMS”. Madura : Penelitian Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo
    4. Sonya Nainggolan. Human Resources Journal 2010,[17] dengan judul “Mengatasi Masalah Absensi”.
    5. Penelitian ini dilakukan oleh Hari Bagus Firdaus [17] pada tahun 2012 dengan judul “Deteksi Plagiat Dokumen Menggunakan Algoritma Rabin-Karp” penelitian ini membahas tentang bagaimana cara mengantisipasi tindakan plagiat, dibutuhkan suatu cara yang dapat menganalisis teknik-teknik plagiat yang dilakukan. Ada beberapa pendekatan yang bisa diambil, salah satunya dengan mempergunakan algoritma pencarian string Rabin-Karp. Penelitian ini hanya membahas secara skematis bagaimana algoritma Rabin-Karp bekerja dalam mendeteksi plagiat pada suatu dokumen, bukan implementasinya dalam sebuah program atau aplikasi.
    6. Penelitian ini di lakukan oleh Mudafiq Riyan Pratama, Eko Budi Cahyono dan Gita Indah Marthasari pada tahun 2012 [17]dengan judul “Aplikasi Pendeteksi Duplikasi Dokumen Teks Bahasa Indonesia Menggunakan Algoritma Winnowing Dengan Metode K-Gram Dan Synonym Recognition” penilitian ini membahas tentang sistem deteksi duplikasi menggunakan algoritma yang outputnya menampilkan dalam bentuk seperangkat nilai-nilai hash sebagai fingerprinting dokumen yang diperoleh melalui metode k-gram. masukan dari Proses fingerprinting dokumen adalah file teks. Maka outputnya akan menjadi satu set nilai hash, yang disebut sidik jari.Fingerprint inilah yang akan menjadi dasar perbandingan antara file teks yang telah dimasukkan. keberadaan dari pengakuan konsep sinonim dimaksudkan untuk dapat mengenali kata-kata yang mengandung sinonim sebagai tindakan plagiarisme. Hasil dari penelitian sistem yang dibangun telah dapat mendeteksi duplikasi dengan pendekatan sinonim dengan perbedaan ± 0.82 % lebih besar menggunakan synonym recognition daripada tanpa synonym recognition. Pada dokumen yang dinyatakan telah terduplikasi, pendeteksian secara full dokumen (bab 1 sampai bab 5) dan parsial dokumen (bab 4 dan bab 5) akan mengalami peningkatan persentase ± 10 %. Sedangkan pada dokumen yang dinyatakan tidak terduplikasi, pendeteksian secara full dokumen maupun parsial dokumen akan secara otomatis mengalami penurunan persentase kemiripan ± 4.67 %. Dokumen dinyatakan terduplikasi jika persentase kemiripannya diatas 50 %.
    7. Penelitian ini di lakukan oleh Eko Nugroho pada tahun 2012[17]dengan judul Skripsi “Perancangan Sistem Deteksi Plagiarisme Dokumen Teks Dengan Menggunakan Algoritma Rabin-Karp” penilitian ini membahas tentang pembuatan aplikasi dengan melakukan pencocokan string atau terms dan Algoritma yang digunakan dalam skripsi ini adalah Rabin-Karp. Algortima Rabin-Karp digunakan karena cocok untuk pola pencarian jamak (multiple pattern search). Pada penelitian ini dilakukan sedikit modifikasi untuk meningkatkan kinerja algoritma Rabin-Karp. Hasil dari penelitan ini adalah Algoritma Rabin-Karp biasa dan algoritma Rabin-Karp yang telah dimodifikasi mempunyai akurasi nilai similarity yang relatif sama. Tetapi algoritma Rabin-Karp yang dimodifikasi mempunyai rata-rata waktu proses yang lebih baik, terutama dokumen teks yang mempunyai size atau ukuran file yang besar dan Kgram yang semakin kecil menghasilkan akurasi nilai similarity yang lebih baik dibandingkan kgram yang lebih besar serta Persentase error yang dihasilkan kedua algoritma diatas relatif sama. Persentase error terkecil pada kgram=1. Persentase error berbanding lurus dengan perubahan jumlah kata. Semakin banyak perubahan pada teks tersebut maka persentase error yang dihasilkan semakin besar dan penggunaan stemming berpengaruh pada akurasi nilai similarity yang dihasilkan. Dengan menggunakan stemming menghasilkan nilai yang cenderung kurang baik dibandingkan tanpa menggunakan stemming. Tetapi pada kasus tertentu seperti pengubahan bentuk kalimat algoritma Rabin-Karp yang disisipi stemming menghasilkan akurasi nilai similarity yang lebih baik.
    Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian untuk Judul Kuliah Kerja Praktek

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

    Dengan semakin maraknya Perguruan Tinggi di daerah Tangerang yang terfokus pada bidang pendidikan komputer, ternyata masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi di setiap bidang.

    Komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat pesat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

    Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang. Dalam pendirian yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YNN) Perguruan Tinggi Raharja didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

    Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

    Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah menengah atas yang ada di Tangerang.

    Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang. Maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

    Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999. Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

    Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

    Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI),Teknik Informatika (TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

    Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

    1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
    2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
    3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
    4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
    5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
    6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
    7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
    8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
    9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

    Arti Nama Raharja

    Kata Raharja ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

    Arti Green Campus

    Raharja biasa dikenal juga dengan nama Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas “Green” atau dengan sebutan “Green Leaves” sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara. “Green” dalam konteks “Green Power” berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

    Arti Pribadi Raharja

    Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri. Pribadi Raharja mencakup keempat unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff/Karyawan Adminstratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

    Lokasi Kampus

    Kampus Modern, Jalan Jendral Sudirman No. 40, Cikokol, Tangerang, Banten – 15117

    Visi Dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

    Visi Perguruan Tinggi Raharja

    Visi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

    Misi Perguruan Tinggi Raharja

    1. Menyelenggarakan pendidikan komputer (Sistem Informasi, Teknik Informatika dan Sistem Komputer) yang menghasilkan lulusan bermoral, terampil, dan kreatif serta memiliki daya saing tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

    2. Menyelenggarakan program-program penelitian dan pengembangan guna menghasilkan keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.

    3. Melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

    Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

    1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.

    2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dilapangan.

    3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

    Struktur Organisasi

    Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi. Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

    Struktur_zpsfgfbrujb.png


    Gambar 3.1. Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

    Wewenang Dan Tanggung Jawab

    wewenang%20dan%20tanggung%20jawab_zpspwd87fs3.jpg
    Gambar 3.2. Wewenang dan Tanggung Jawab

    Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

    Berikut sebagian penjelasan wewenang dan tanggung jawab yang terdapat dalam Struktur Organisasi:

    1. Presiden Direktur

    Wewenang :

    1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
    2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
    3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
    4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

    Tanggung Jawab :

    1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

    2. Direktur

    Wewenang:

    1. Merupakan wakil presiden direktur.
    2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

    3. Pembantu (Bidang Akademik)

    Wewenang :

    1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
    2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
    3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
    4. Mengadakan afiliasi.
    5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

    4. Pembantu Direktur II (Administrasi)

    Wewenang :

    1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
    2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
    3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

    5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

    Wewenang :

    1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
    2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
    3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.


    6. Asisten Direktur Akademik

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
    7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

    7. Kepala Jurusan

    Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
    2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
    4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
    5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
    6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

    8. Asisten Direktur Finansial

    Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
    2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
    3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

    9. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

    Wewenang:

    1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
    2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
    2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

    10. Asisten Direktur Operasional (ADO)

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
    2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
    3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

    11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian (RPU)

    Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

    A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    Wewenang :

    1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
    2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
    3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
    4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
    2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
    3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

    B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
    2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
    4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Berjalan

    Prosedur Sistem Absensi Yang Berjalan

    Proses absensi adalah prosedur dimana mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja melakukan rutinitas absensi dengan menggunakan alat berupa pemindai sidik jari. Proses absensi di Perguruan Tinggi Raharja sebenarnya sudah berjalan secara terkomputerisasi, tetapi belum memiliki fitur yang dapat mengevaluasi absensi dari pegawai. Proses absensi digambarkan dengan Activity Diagram pada gambar 3.3. Proses-proses yang dilakukan pada prosedur absensi adalah sebagai berikut :

    Non Shift

    Senin - Kamis
    Jam 08:00 – Jam 12:00 Waktu Masuk
    Jam 12:00 – Jam 12:30 Waktu Istirahat
    Jam 12:30 – Jam 16:00 Waktu Masuk
    Jum'at
    Jam 07:30 – Jam 11:30 Waktu Masuk
    Jam 11:30 – Jam 13:00 Waktu Istirahat
    Jam 13:00 – Jam 16:30 Waktu Masuk

    Shift

    Shift I 07:00 s/d 20:00
    Shift II 19:00 s/d 08:00

    Jam 06:00 mahasiswa sudah dapat melakukan absen masuk kelas

    Jam 07:30 batas pegawai melakukan absen masuk kerja. Absen melewati jam ini akan dicatat sebagai terlambat.

    Jam 13:00 Terakhir mahasiswa dapat mrlakukan absen masuk. Melewati jam ini akan dicatat sebagai bolos dan jam masuk mahsiswa yang bersangkutan secara otomatis langsung merah

    Jam 13:01 pegawai sudah dapat melakukan absen pulang

    Dalam melakukan absen baik masuk maupun pulang, dengan cara mahasiswa meletakan sidik jari pada mesin fingerprint

    Selanjutnya sistem akan mevalidasikan hasil sidik jari pegawai sesuai atau tidak

    Apabila hasil pemindaian sidik jari tidak sesuai dengan database maka sistem akan memberikan pemberitahuan bahwa sidik jari tidak sesuai dengan database. Mahasiswa akan mengulangi proses pemindaian

    Apabila hasil pemindaian sesuai dengan database maka data absensi akan disimpan ke database.

    Prosedur Penilaian Pembelajaran Mahsiswa Yang Berjalan

    Proses Sistem Informasi Manajemen Kinerja Pegawai adalah prosedur dimana mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja melakukan rutinitas entry data sasaran kinerja pada masa siklus manjemen kinerja dengan menggunakan aplikasi SIMKPNAS. Proses sistem manajemen kinerja pegawai di Perguruan Tinggi Raharja sebenarnya sudah berjalan secara terkomputerisasi, tetapi belum berjalan dengan efektif dan efisien. Proses-proses yang dilakukan pada prosedur sistem manajemen kinerja adalah sebagai berikut :

    Tahap Perencanaan Kinerja Pegawai

    Pada tahap ini dilakukan penyusunan kontrak sasaran kinerja pegawai yang merupakan kesepakatan antara atasan langsung dengan pegawai yang bersangkutan melalui diskusi formal yang dilakukan 1 (satu) kali pada awal tahun untuk semester 1 dan semester 2, dengan proses sebagai berikut :

    Proses cascading KPI dan penyelarasan KPI organisasi menjadi KPI individu dengan melakukan penetapan kontrak manajemen, penetapan kontrak sasaran kinerja pegawai pada jenjang tertinggi di organisasi, yang merupakan turunan langsung dari kontrak manajemen, proses penurunan KPI dari organisasi yang lebih tinggi ke organisasi yang lebih rendah, proses penurunan KPI dari jenjang jabatan yang lebih tinggi ke jenjang jabatan yang lebih rendah dan kesepakatan KPI, Target, Sumberdaya antara atasan dan bawahan.

    Penyusunan kontrak sasaran kinerja pegawai dengan cara melakukan penetapan sasaran kinerja pegawai yang dituangkan dalam formulir sasaran kinerja memuat inisiatif,indikator kinerja, target waktu penyelesaian sebagaimana tercantum dalam lampiran c, dan diakhir tahap perencanaan ini atasan berkewajiban untuk melakukan persetujuan atas perencanaan sasaran kinerja pegawai

    Tahap Pemantauan

    Diskusi Monitoring Pembelajaran

    Diskusi monitoring kinerja merupakan tahap diskusi formal antara atasan langsung dan pegawai unuk memperoleh informasi monitoring kemajuan pencapaian kontrak sasaran kinerja pegawai yang bersangkutan yang dilakukan selama siklus manajemen kinerja pegawai, dengan uraian seluruh pegawai di bawah struktur atasan langsung bertemu untuk melakukan diskusi formal bersama atasan langsung, dengan membawa seluruh data pendukung terkait pencapaian kinerjanya pada semester berjalan, selanjutnya pegawai melakukan sharing terkait kemajuan pencapaian sasaran kinerja dalam semester berjalan, permasalahan yang dihadapi serta cara penanggulangan dan atau perbaikan kinerja yang telah dan akan dilakukan kemudian atasan langsung memberikan komentar dan masukan pada setiap pegawai terkait progres pencapaian yang akan menjadi dasar pengukuran sasaran kinerja oleh atasan langsung. Diskusi monitoring kinerja dilakukan sepanjang siklus Manajemen kinerja pegawai dengan intensitas pertemuan ditentukan secara bersama oleh atasan langsung dan pegawai bersangkutan. Diskusi monitoring kinerja yang merupakan suatu pendekatan dialogis yang dilakukan oleh atasan langsung terhadap bawahannya sepanjang semester berjalan dengan tujuan memberi arahan, motivasi, pemantauan progres / pencapaian kinerja serta praktek pelaksanaan Coaching / Mentoring / councelling (CMC)yang dilakukan sebelum periode pengukuran sasaran kinerja pegawai.

    Revisi Kontrak Sasaran Kinerja Pegawai

    Pada tahap ini digunakan oleh atasan langsung untuk melakukan revisi terhadap kontrak sasaran kinerja pegawai apabila diperlukan. Revisi terhadap kontak sasaran kinerja pegawai hanya dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) siklus manajemen kinerja pegawai. Dalam hal terjadi revisi terhadap kontrak sasaran kinerja pegawai, maka revisi tersebut menjadi kontrak sasaran kinerja pegawai yang baru. Kontrak sasaran kinerja pegawai yang telah di revisi, digunakan sebagai acuan pengukuran kinerja pegawai dalam kurun waktu satu 1 (satu) siklus semester berjalan.

    Tahap Pengukuran Kinerja Pegawai</P>

    • Pengukuran Pencapaian Kontrak Sasaran Kinerja Pegawai

      </div>

      Pengukuran pencapaian kontrak sasaran kinerja pegawai merupakan hasil kompilasi atas hasil pengukuran pencapaian sasaran kinerja pegawai dan program pengembangan diri pegawai (program PDP) yang dilakukan dengan pengisian pencapaian sasaan kinerja pegawai dapat dilakukan pegawai sepanjang semester berjalan untuk memudahkan proses vrifikasi dan pemantauan atasan langsung. Pengukuran pencapaian sasaran kinerja pegawai dapat diilaksanakan pada akhir semester berjalan dengan melakukan pengukuran atas pencapaian kontrak sasaran kinerja pegawai dan penyelesaian program PDP. Kriteria pengukuran pencapaian sasaran kinerja pegawai tercantum pada lampiran c. Pengukuran atas efektivitas pelaksanaan CMC Pegawai hanya dilakukan terhadap Pegawai Jenjang Jabatan Struktural, dengan implementasi awal pada Manajemen Atas, Manajemen Menengah, Manajemen Dasar. Hasil Pengukuran Pencapaian Kontrak Sasaran Kinerja Pegawai diberikan dalam uraian sebagai berikut:

      d89252a4-54fa-4ed0-a965-7209347b328c_zpsbayumw7f.png

      Sumber SK Dir No 1504.K/DIR/2011 Tanggal 30 Desember 2011

      Pengukuran Kompetensi Individui

      Pengukuran Kompetensi lndividu dapat dilakukan secara multi sumber dan atau oleh Atasan Langsung sesuai tingkat budaya dan evaluasi implementasi, dimana hasil pengukuran tersebut akan menggambarkan prosentase pemenuhan Kompetensi lndividu (Kl) terhadap Kebutuhan Kompetensi Jabatan(KKJ), dengan cara Pengukuran Kompetensi lndividu dilakukan melalui penggunaan skala evaluasiyang dituangkan dalam SIMKP, Dalam hal pengukuran Kompetensi lndividu dilakukan secara multi surnber, maka unsur-unsur yang memiliki kewenangan untuk melakukan pengukuran antara lain: Diri Sendiri, Atasan Langsung, Rekan Kerja/Sejawat dan atau Bawahan 3600. Pengukuran Kompetensi lndividu menggunakan kuisioner yang dikembangkan sesuai Jenis dan item Kompetensi sesuai Buku Direktori Kompetensi terbaru. Hasil Pengukuran dan Evaluasi Kompetensi lndividu diberikan dalam table 3.4 sebagai berikut ::

      Hasil%20pengukuran%20Dan%20Evaluasi%20Kompetensi%20Individu%20_zpsa59vrcto.jpg


      Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

      Analisa sistem yang berjalan pada Usecase Diagram

      Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitianini digunakan program unified modeling language (UML) untuk menggambarkanprosedur dan proses yang berjalan saat ini, pada penggambaran Usecase Diagram sebagai berikut :

      Analisa sistem yang berjalan pada Activity Diagram

      Activity Diagram Proses Absensi


      34cfaf1f-e6ab-4fcd-af4b-765a3931cf75_zpswux0ney3.jpg

      Activity diagram pada proses Absensi masuk yang sedang berjalan saatini, yaitu sebagai berikut:

      1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

      7 (tujuh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: Pegawai menempelkan sidik jari di mesin finger print, lalu sistem akan memvalidasi hasil apakah sidik jari sesuai dengan database,bila tidak sesuai sistem akan meminta pegawai untuk mengulanginya kembali,Mahasiswa akan menerima pemberitahuan bahwa sidik jari tidak sesuai (pesan suara silahkan coba lagi) dan bila sesuai sistem akan menyimpan data absensi ke database, lalu sistem akan memberikan pemberitahuan bahwa absensi sudah di simpan di database (pesan suara terima kasih)

      1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

      Proses Evaluasi Absensi.


      Proses evaluasi absensi dilakukan oleh petugas dari bagian kepegawaian untuk melihat informasi absensi yang dihasilkan oleh sistem dari proses absensi yang dilakukan pegawai sebelumnya dan juga untuk mengevaluasinya. Dengan kata lain petugas bagian mahasiswa memproses evaluasi sudah di luar sistem yang ada tetapi dengan menggunakanMicrosoft excel. Proses absensi digambarkan dengan Activity Diagram pada gambar 3.6. Proses-proses yang dilakukan pada prosedur lihat absensi adalah sebagai berikut :

      Petugas melakukan permintaan lihat absensi pada sistem.

      Sistem memproses permintaan petugas kemudian menampilkan informasi data absensi dari database.

      Petugas kemudian akan memindahkan informasi tersebut ke dalam format Microsoft excel untuk mengevaluasi absensi dari pegawai yang telah melakukan absen.

      Petugas kemudian akan memindahkan informasi tersebut ke dalam format Microsoft excel untuk mengevaluasi absensi dari pegawai yang telah melakukan absen.

      Petugas menerima informasi data absensi dalam bentuk format *.xls.

      Petugas mengevaluasi informasi data absensi tersebut..

      8f48ca53-557a-4a60-b249-752d2b476a22_zpsjn3iles6.jpg

      Analisa sistem yang berjalan pada Sequence Diagram

      Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses absensi yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

      2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin Divisi Pengembangan Sistem SDM dan Pegawai.

      2 (dua) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan.

      7 (tujuh) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: Pegawai memilih halaman utama aplikasi, lalu memilih menu absensi kemudian akan tampil form absensi, kemudian pegawai mengimput Id pegawai untuk melaksanakan absen masuk dan absen pulang, kemudian admin divisi pengembangan sistem SDM akan mengupdate absensi Mahasiswa, kemudian admin akan mengelola laporan absensi Mahsiswa.

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      Untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan saat ini, maka penelitian ini menggunakan program Flowchart untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

      Pembuatan Alat

      Perangkat Keras (Hardware)

      Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Dalam perancangan perangkat keras ini, alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :

      a. Alat dan Bahan yang digunakan
      1. Personal Computer (PC)
      2. Software Visual Basic 6.0
      3. Fingerprint Royal
      4. Kabel UTP

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      Analisa SWOT

      Analisa SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi, kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal, peluang atau kesempatan dan keuntungandari faktor eksternal dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi.

      Analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini :

      Table203.420Internal20Strategic20Factors20Analysis_zpsuffjqlv3.jpg

      Table203.520Eksternal20Strategic20Factors20Analysis_zpsnvquztzi.jpg

      Kemudian akan dilanjutkan dengan analisa SWOT, Faktor internal yang mencakup sumber daya manusia, fasilitas yang tersedia, serta proses absensi yang sedang berjalan saat ini. Sedangkan faktor eksternal yang mencakup aspek masyarakat, persaingan terhadap perusahaan lainnya, dan promosi kepada pelanggan. Analisa SWOT dapat dijelaskan sebagai berikut, yaitu:.

      Table203.620Strategi20S-O_zpsy6ro0ybz.jpg

      Table203.720Strategi20S-T_zpsfyv8ffzb.jpg

      Table203.820Strategi20W-O_zpsssaanw0c.jpg

      62783f7f-3fd4-4f65-a73f-6d447898a850_zpsa8x25wsb.png

      Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan

      Analisa Masukan

      Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Data Absensi didapat ketika pegawai menempelkan sidik jari pada mesin fingerprint

      v Nama Masukan : Absen Masuk</p>

      Fungsi : Digunakan karyawan untuk absensi masuk

      Sumber : Mesin Fingerprint

      Media : Sidik jari

      Distribusi : Karyawan

      Frekuensi : Setiap karyawan untuk masuk kerja

      Format : Lihat lampiran

      Keterangan : Nama_karyawan, No_induk_karyawan

      Nama Masukan : Absen Pulang

      Fungsi : Digunakan karyawan untuk absen pulang

      Sumber : Mesin Fingerprint

      Media : Sidik jari

      Distribusi : Karyawan

      Frekuensi : Setiap karyawan untuk absen pulang kerja

      Format : Lihat lampiran

      Keterangan : Nama_karyawan, No_induk_karyawan

      Nama Masukan : Cuti

      Fungsi : Digunakan karyawan untuk meminta cuti

      Sumber : Karyawan

      Media : Kertas

      Distribusi : Manajemen

      Frekuensi : Setiap Ada Permintaan Cuti

      Format : Lihat lampiran

      Keterangan : Nama_karyawan, No_induk_karyawan, Bagian, Alasan,Mulai_tanggal_cuti,Akhir_tanggal_cuti

      Nama Masukan : Lembur

      Fungsi : Pernyataan kesediaan karyawan untuk melaksanakan lembur

      Sumber : Karyawan

      Media : Kertas

      Frekuensi : Setiap Pegawai Melaksanakan Kerja Lembur

      Format : Lihat lampiran

      Keterangan : Nama_karyawan, No_induk_karyawan, Bagian, Tugas_yang_dikerjakan, Hari_tanggal_lembur

      Nama Masukan : Izin

      Fungsi : Digunakan karyawan untuk meminta izin

      Sumber : Karyawan

      Media : Kertas

      Frekuensi : Setiap Ada Permintaan Izin

      Format : Lihat lampiran

      Keterangan : Nama_karyawan, No_induk_karyawan, Alasan, Jam_Izin

    • </ol>

      Analisa Proses

      Nama Proses : Hadir

      Masukan : Sidik jari, data_pegawai

      Keluaran : Rekap_Absen, dan data Absensi

      Ringkasan Proses : Karyawan datang dan absen menggunakan fingerprint

      Nama Proses : Izin

      Masukan : Data_Absensi

      Keluaran : Rekap_Absen, dan data Absensi

      Ringkasan Proses : Karyawan datang ke admin untuk menyerahkan surat permohonan izin yang telah disetujui oleh atasan, lalu admin akan meupdate absensi pegawai tersebut.

      Nama Proses : Lembur

      Masukan : Surat_Lembur, Data_Absensi

      Keluaran : Rekap_Absen, dan data Absensi

      Ringkasan Proses : Proses ini menghasilkan rekap lembur kerja setiap karyawan yang melaksanakan lembur

      Nama Proses : Cuti

      Masukan : Surat_Cuti, Data_Pegawai

      Keluaran : Rekap_Absen, dan data Absensi

      Ringkasan Proses : Setiap permohonan cuti diproses berdasarkan data absensi

      Nama Proses : Rekap_Absensi_Bulanan

      Masukan : Data_Absensi, Data_Izin, Data_Lembur, Surat_Cuti, Data_Pegawai

      Keluaran : Rekap_Absensi

      Ringkasan Proses : Proses ini menghasilkan Daftar rekapan absensi karyawan selama satu bulan untuk diserahkan kepada HRD

      Nama Proses : Laporan_Absnsi_Bulanan

      Masukan : Data_absensi, Data_pegawai, Data_izin, Data_cuti, Data_lembur

      Keluaran : Laporan_Absensi

      Ringkasan Proses : Proses ini menghasilkan laporan izin selama satu bulan untuk diserahkan kepada pimpinan

      </li></ol>

      Analisa Keluaran

      Keluaran pada system adalah data yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima oleh proses. Keluaran pada sistem yang sedang berjalan sebagi berikut :

      Nama Keluaran : Lembur_Acc

      Fungsi : Digunakan untuk acc lembur karyawan

      Media : Kertas

      Distribusi : Karyawan

      Frekuensi : Setiap karyawan yang melaksanakan kerja lembur

      Format : Lihat lampiran

      Keterangan : Data_absensi, Data lembur

      Nama Keluaran : Izin_Acc

      Fungsi : Digunakan untuk acc permohonan izin karyawan

      Media : Kertas

      Distribusi : Karyawan

      Frekuensi : Setiap karyawan yang mengajukan permohonan izin kerja

      Format : Lihat lampiran

      Keterangan : Data_absensi, Data_Izin

      Nama Keluaran : Cuti_Acc

      Fungsi : Digunakan untuk acc permohonan Cuti karyawan

      Media : Kertas

      Distribusi : Karyawan

      Frekuensi : Setiap karyawan yang mengajukan permohonan cuti kerja

      Format : Lihat lampiran

      Keterangan : Data_absensi, Data_Cuti

      Nama Keluaran : Rekap Absensi Bulanan

      Fungsi : Sebagai rekapan absensi karyawan selama satu bulan

      Media : Kertas

      Distribusi : Pimpinan dan Personalia

      Rangkap : 1

      Frekuensi : Bulanan

      Format : Lihat lampiran

      Deskripsi : Suatu daftar yang memuat data absensi karyawan selama satu bulan

      Nama Keluaran : Laporan Absensi Bulanan

      Fungsi : Untuk Mememuat Laporan Sebagai rekapan absensi karyawan selama satu bulan

      Media : Kertas

      Distribusi : Pimpinan dan Personalia

      Rangkap : 1

      Frekuensi : Bulanan

      Format : Lihat lampiran

      Deskripsi : Laporan untuk pimpinan mengenai data kehadiran karyawan

      </li></ol>

      Konfigurasi Sistem Berjalan

      Spesifikasi Hardware

      Mesin Absensi : Merk Solution

      Type : X401C

      Access Control : 1 Relay Output 2A 12V

      Kapasitas User : 50.000 Sidik Jari, 50.000 Kartu

      Kapasitas Transaksi : 500.000 Transaksi

      Jenis Komunikasi : TCP/IP (RJ45), RS232/485, USB Cable, USB Disk

      Spesifikasi Software

      1. Windows 7 32bit

      2. Microsoft Office 2007

      3. Aplikasi Visual Basic

      Hak Akses

      Ada 1 actor yang dapat mengakses sistem absensi sidik jari dan SIMKPNAS, yaitu Staf Divisi Manajemen dan SDM

      Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

      Analisa Permasalahan

      Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah :

      Performance

      Proses pengolahan data absensi masih dilakukan dengan semi komputerisasi sehingga dalam pembuatan informasi berupa informasi absen sering telambat.

      Informasi

      Sistem Informasi yang masih semi komputerisasi menyebabkan sering terjadi ketidak akuratan pada data informasiyang dihasilkan. Akibatnya penyampaian informasi tidak berkerja secara maksimal, selain itu juga dapat menghambat pembuatan laporan maupun penguploadtan time ke aplikasi SAP

      Economic

      Penggunaan kertas dan toner sebagai file simpanan dan autput membuat biaya operasional kian membesar.

      Control

      Tingkat keamanan dan control yang terlalu kecil yang disebabkan karena imput data yang dilakukan tidak secara penuh dan terpelihara dengan baik dan benar. Oleh sebab itu besar kemungkinan terjadinya ketidak akuratan data serta pengevaluasian data pun mengalami kesulitan karena kurangnya kelengkapan data yang dibutuhkan.

      Alternatif Pemecahan Permasalahan

      Untuk menyelesaikan sebagian permasalahan tersebut diatas dibutuhkan suatu sistem pengolahan data absensi sidik jari yang terkomputerisasi sehingga dapat memecahkan permasalahan sebagai berikut :

      Performance

      Proses pengolahan data absensi yang dihasilkan oleh sistem yang terkomputerisasi dapat membuat informasi berupa informasi absen yang cepat

      Informasi

      Sistem Informasi yang terkomputerisasi dapat menghasilkan keakuratan pada data informasi yang dihasilkan. Akibatnya penyampaian informasi berkerja secara maksimal, selain itu juga dapat mempercepat pembuatan laporan maupun mendukung keptusan pemberian penilaiankinerja, perhitungan gaji dan bonus kepada pegawai di aplikasi SAP.

      Economic

      Tidak memerlukan kertas atau toner sebagai media penyimpanan data sehingga biaya operasional dapat ditekan se efisisien mungkin.

      </li></ol>

      Strategi Penelitian

      Strategi yang penulis lakukan pada penelitian mengenai FIngerprint adalah sebagai berikut ini :

      1. Pembelian Alat FingerPrint.

      2. Mengelola data siswa/mahasiswa, guru, alumni, orang tua, mata pelajaran, kelas dan pengajaran.

      3. Mengelolah jam, dan jadwal mahsiswa.

      4. Rekap absensi Fingerprint secara realtime.

      5. Rekam jejak absensi fingerprint.

      6. Ubah kehadiran.

      7. Presidir dapat mengakses informasi rekap absensi guru/dosen dan siswa/mahasiswa.

      8. Semua laporan atau database dapat di export ke dalam MS. EXCEL.

      9. Mengumpulkan data sidik jari setiap kalas.

      10. Adanya laporan rekapitulasi keterlambatan yang akan membantu pihak kampus/sekolah dalam mengambil keputusan untuk sanksi.

      Semua strategi yang penulis lakukan pada penelitian mengenai linkedin terdapat pada SKUP penulis yang terdapat pada iMe grup yaitu hachi

      BAB IV

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Kesimpulan yang dapat diambil setelah melalui tahap-tahap pengembangan sistem monitoring absensi adalah bahwa dengan adanya Sistem Monitoring ini maka:

      1. Mempermudah bagian mahasiswa untuk proses pengolahan data absensi dan evalusi dalam pemberiaan penilaian keaktifan mahasiswa

      2. Mempercepat waktu pembuatan laporan absensi dan evaluasi mahasiswa

      3. Membuat proses evaluasi keaktifan di bagian mahsiswa berdasarkan kontribusi dan kualitas perkerjaan pegawai menjadi objektif,terstruktur, dan sesuai dengan standar tetapan index performansi dari bagian kepegawaian dan dapat memberikan laporan tentang informasi atas hasil mahasiswa

      4. Memberikan informasi tentang data mutasi dan data rekrutmen dan tersinkronisasi dengan akurat dengan data pegawai

      Saran-Saran

      Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang diharapkan yaitu dilakukan suatu pengembangan sistem informasi absensi ini diantaranya :

      1. Perlu adanya pengembangan pada metode KPI yang lebih merujuk kepada kedinamisan tujuan objektif dari KPI itu sendiri.

      2. Perlu ditambahkan fasilitas help pada sistem karena apabila ada petugas baru yang akan memakai sistem ini akan merasa terbantu dengan mengikuti tata cara yang telah dijelaskan pada sistem yang dibangun.

      3. Sistem dapat tersinkronisasi dengan sistem SAP, sehingga mempermudah dalam mensinkronisasikan data-data seperti data time manajemen, penilaian kinerja pegawai.

      4. Mencakup user yang lebih banyak dan saling keterkaitan juga mungkin bisa dikembangkan dalam aplikasi berbasiskan berbasis web sehingga mempermudah mahsiswa selain tersedianya sistem informasi berbasis desktop.


      DAFTAR PUSTAKA
      =
      1. 1,00 1,01 1,02 1,03 1,04 1,05 1,06 1,07 1,08 1,09 1,10 1,11 1,12 1,13 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.
      2. Edi. Doro, dan Betshani. Stevalin. 2009. Analisis Data dengan Menggunakan ERD dan Model Konseptual Data Warehouse. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.
      3. 3,0 3,1 3,2 Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta:Andi Offset.
      4. Amin. Zaenal, dan Santoso. Yudi. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
      5. Sutarman. 2012. "Buku Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara
      6. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta:Andi Offset.
      7. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu
      8. 8,0 8,1 8,2 Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
      9. 9,0 9,1 Hendro 2011:289. Analisa Swot.
      10. Fahmi 2013:252. Analisa Swot.
      11. Gaspersz (2012:34). Analisa Swot.
      12. Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset.
      13. Mall. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak 2. Jakarta: PT Rineka Cipta.
      14. 14,0 14,1 . Pengantar Analisa Perancangan “Sistem”. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010
      15. Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
      16. 16,0 16,1 16,2 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
      17. 17,0 17,1 17,2 17,3 17,4 17,5 17,6 Mulyandi, Rachman, Ayu Cynthia Wulan Dini. Januari 2014. Peruguruan Tinggi Raharja (Tanggal akses 7 Maret 2015).


      DAFTAR LAMPIRAN

      Lampiran A:

      A.1. Surat Pengantar Kuliah Kerja Praktek (KKP)
      A.2. Surat Penugasan Kerja
      A.3. Formulir Seminar Proposal
      A.4. Formulir Materi Proposal KKP
      A.5. Formulir Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP)
      A.6. Formulir Permohonan Penggantian Judul Kuliah Kerja Praktek (KKP)
      A.7. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
      A.8. Kurikulum
      A.9. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
      A.10. Daftar Nilai
      A.11. Sertifikat Prospek
      A.12. Sertifikat TOEFL
      A.13. Sertifikat IT Nasional
      A.14. Kwitansi Pembayaran Kuliah Kerja Praktek (KKP)
      A.15. Lembar Kartu Bimbingan Kuliah Kerja Praktek (KKP)
      A.16. Curriculum Vitae (CV)


      Lampiran B:

      B.1. Penilaian Objectif iDu
      B.2. Masuk Ke Kelas Hachi iDu
      B.3. Why Project
      B.4. Mengikuti Training iDu
      B.5. Widuri
      B.6. Strategy
      B.8. Persentasi dan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP)
      B.9. Sertifikat Tridarma
      B.10. Special Contribution


      Contributors

      Bintang prasetyo