KP1222474295

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU

PADA PT PACHIRA DISTRINUSA TANGERANG

 

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

 

 

Logo stmik raharja.jpg

 

 

OLEH:

1222474295   JUN MELKY ZAKLYN

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN

 

 

PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU

PADA PT PACHIRA DISTRINUSA TANGERANG

 

 

Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering

STMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016.

 

 

Tangerang, 31 Mei 2016

 

 

Dosen Pembimbing

 

 

 

 

( Triyono, S.Kom )

NID. 05078

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

 

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK

 

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1222474295
Nama  : Jun melky zaklyn
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : TEKNIK INFORMATIKA
Konsentrasi  : SOFTWARE ENGINEERING

 

Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

<
Tangerang, 31 Mei 2016
Jun melky zaklyn
NIM. 1222474295

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAK

Saat ini perkembangan sistem teknologi sangat pesat, sehingga sistem informasi Persediaan Bahan Baku juga harus meningkat. PT Pachira Distrinusa adalah Perusahaan swasta, yang bergerak di bidang bahan baku impor untuk industry makanan dan Farmasi. yang dimaksud dititik beratkan pada Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku yang masih menggunakan sistem manual, menggunakan media kertas sebagai sarana penyimpanan data, sehingga mudah sekali rusak dan sulit untuk dilacak dimana kesalahannya, bahkan sering terjadi kesamaan data. Untuk mengatasi permasalahan diatas, maka penulis berusaha untuk menganalisa permasalahan yang ada pada sistem persediaan bahan baku tersebut dan mencari solusi dari permasalahan yang ada. Metode penelitian yang penulis lakukan adalah metode prototype. Sistem yang terkomputerisasi juga dapat membantu menghindari kesalahan dan kesamaan data.

Kata Kunci :   Sistem Informasi, Persediaan Bahan Baku, Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku, dan Prototype

 

ABSTRACT

Current development of technology system very rapidly, so that the raw material Inventory information systems should also be increased. PT Pachira Distrinusa is a private company, engaged in the import of raw materials for the food and pharmaceutical industry. a heavy emphasis is on information systems Inventory of raw materials that are still using manual systems, the use of paper media as a means of data storage, so easy once damaged and difficult to track where his mistakes, even often occur in common data. To address the above, the authors then attempted to analyze the existing problems on the system of the raw material inventory and search for solutions of existing problems. Research methods that writers do is the method prototype. The computerized system can also help avoid errors and similarity data.

Keywords: information systems, supplies of raw materials, raw material Inventory information system, and Prototype

 

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur, penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Saya menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si, selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Rahaja.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  5. Bapak Triyono, S.Kom, selaku Pembimbing Kuliah Kerja Praktek.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  8. Rekan-rekan seangkatan 2012, beserta teman-teman yang lain yang tidak bisa Penulis sebutkan satu persatu.
  9. Bapak Fikri Mulyadi, selaku Pembimbing Lapangan.

 

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 31 Mei 2016
Jun melky zaklyn

 

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1. Struktur Organisasi
  2. Gambar 3.2. Use Case Diagram
  3. Gambar 3.3. Activity Diagram
  4. Gambar 3.4. Sequence Diagram
  5. Gambar 3.5. Tampilan Prototype Login
  6. Gambar 3.6. Tampilan Prototype Home
  7. Gambar 3.7. Tampilan Prototype From Barang
  8. Gambar 3.8. Tampilan Prototype Form Supplier
  9. Gambar 3.9. Tampilan Prototype Form Permintaan Barang
  10. Gambar 3.10. Tampilan Prototype Form Pengeluaran Barang
  11. Gambar 3.11. Tampilan Prototype Laporan


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan dalam dunia usaha dapat ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahan yang bergerak dalam bidang Bahan Baku Makanan dan Minuman. Pada dasarnya perusahaan didirikan memiliki tujuan. Tujuan utama suatu perusahaan adalah bagaimana agar perusahaan dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan menjaga kesinambungan usaha agar tetap bertahan dalam persaingan. Pada sebuah perusahaan instansi besar maupun kecil selalu ada persediaan terutama persediaan bahan baku untuk Bahan Baku Makanan dan Minuman, dengan sistem persediaan bahan baku yang baik berpengaruh sekali bagi perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan atau instansi terutama yang bergerak dalam bidang produksi. Sistem persediaan bahan baku yang kurang baik akan berpengaruh terhadap aspek lain, seperti kurangnya kepercayaan konsumen atau pelanggan terhadap perusahaan. PT Pachira Distrinusa Tangerang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang percetakan, Akan tetapi dalam persediaan bahan baku yang terdapat di PT Pachira Distrinusa Tangerang dilakukan secara manual, sehingga memungkinkan terjadinya banyak kesalahan yaitu selisih antara persediaan yang ada dengan pemakaian bahan baku dan tidak efektif karena memakan waktu yang lama dalam penghitungannya. Oleh karena itu, untuk analisa yang terbaik kepada PT Pachira Distrinusa Tangerang, yang melatar belakangi perihal tersebut maka diperoleh sebuah “Prototype Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku Pada PT Pachira Distrinusa Tangerang“.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka peneliti mengambil beberapa masalah yang terjadi pada PT Pachira Distrinusa mengenai persediaan bahan baku :

  1. Apakah persediaan bahan baku yang sedang berjalan pada PT Pachira Distrinusa Tangerang sudah terkomputerisasi ?
  2. Apakah persediaan bahan baku yang saat ini berjalan sudah efektif dan efisien ?
  3. Apakah kekurangan dari sistem yang sedang berjalan ?

Ruang Lingkup

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian. Berdasarkan hal tersebut, ruang lingkup penelitian hanya dibatasi pada proses persediaan bahan baku percetakan, makanan dan minuman pembuatan laporan yang ditujukan kepada pimpinan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan fungsional

    Analisa ini dapat digunakan untuk mempercepat dalam proses dan mempermudah bagi semua user untuk mendapatkan informasi persediaan bahan baku.

  2. Tujuan Individual

    Memberikan pengalaman untuk menerapkan, menganalisa, dan memperluas wawasan penerapan teori yang selama ini hanya dilakukan dalam perkuliahan.

Manfaat Penelitian

  1. Bagi Penulis

    Memberikan pengalaman kepada penulis untuk menerapkan dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima didalam perkuliahan pada dunia kerja, meningkatkan kinerja dan pola pikir penulis.

  2. Bagi Perusahaan

    Dapat memberikan informasi guna melakukan perubahan dan perbaikan dalam mengolah data persediaan bahan baku.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang di perlukan dalam penyusunan KKP maka, penulis menggunakan beberapa metode. Adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

  1. Observasi

    Observasi dilakukan dengan cara mendatangi dan mengamati secara langsung ke PT Pachira Distrinusa Tangerang, tempat bekerjanya untuk mengetahui secara langsung dan melakukan pencatatan terhadap unsur-unsur yang diteliti serta menganalisa satu sistem yang sedang berjalan untuk mengetahui elemen-elemen sistem tersebut.

  2. Wawancara (Interview)

    Wawancara dilakukan secara terstruktur dengan mengumpulkan data-data dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung kepada bagian yang berhubungan dengan persediaan barang di PT Pachira Distrinusa Tangerang yaitu bagian gudang tentang segala sesuatu yang berkaitan langsung dengan Persediaan bahan baku di PT Pachira Distrinusa Tangerang.

  3. Studi Pustaka

    Mencari bahan – bahan, mempelajari dan mengambil dari sumber buku – buku, jurnal, internet, dll yang berkaitan dengan permasalahan dalam laporan ini.

Metode Unified Modeling Language

Penulis menggunakan perangkat lunak UML. Unified Modeling Language (UML), dapat didefinisikan sebagai sebagai sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industry untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan system perangkat lunak.

Metode Prototype

Proses pengembangan sistem seringkali menggunakan pendekatan prototipe (prototyping). Metode ini sangat baik digunakan untuk menyelesaikan masalah kesalahpahaman antara user tidak mampu mendefinisikan secara jelas kebutuhannya.

Sistematika Penulisan

Untuk lebih memperjelas dan memudahkan pembaca dalam pemahaman yang dibahas, maka penulis mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematis penyampaiannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan definisi prototype, definisi sistem, definisi informasi, definisi sistem informasi, definisi UML, serta teori – teori lainnya sebagai pendukung laporan analisa tersebut.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini akan menguraikan tentang gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, uraian jabatan dan uraian tugas, serta analisa sistem yang berjalan.

BAB IV PENUTUP

Dalam bab ini merupakan bab penutup, berisikan tentang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sebuah sistem yang tepat guna akan memberikan dampak yang positif bagi suatu perusahaan dalam pencapaian sasaran serta tujuan perusahaan. Sistem terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, diantaranya :

  1. Menurut Kadir (2011:2), “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.
  2. Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.
  3. Menurut Tata Sutabri (2012:16), “Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, berinteraksi, saling bergantung sama lain dan terpadu”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi yang bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:17), suatu sistem mempunyai karakteristik tersendiri diantaranya Komponen (component), Batas sistem (boundary), Lingkungan luar (environment), Penghubung (interface), Masukan (input), Keluaran (output), Pengolahan (processing), Sasaran atau tujuan (goal), Strategi (strategy) antara lain :

  1. Komponen Sistem (Components)

    Komponen sistem yaitu kumpulan subsistem-subsistem yang saling berinteraksi atau dengan yang lainnya serta melakukan kerja sama antar subsistem tersebut. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya yang saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut dengan “Supra Sistem”. Batas Sistem (Boundary System).

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Batasan sistem yaitu ruang lingkup sistem, merupakan suatu daerah yang membatasi antara komponen atau subsistem yang lain, yang membatasi suatu sistem dengan sistem lain atau sistem yang berasal dari lingkungan luarnya.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Lingkungan Luar sistem yaitu lingkungan luar dari suatu sistem apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Penghubung sistem merupakan suatu media yang menghubungkan antara subsistem yang satu dengan yang lainnnya sehingga antar subsistem dapat saling bekerja sama. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Masukan sistem yaitu sesuatu yang berasal dari subsistem yang digunakan sebagai data masukan yang selanjutnya dimasukan dalam suatu sistem agar dapat menghasilkan suatu keluaran yang berguna (diinginkan). Masukan dapat berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energy yang diproses untuk menghasilkan keluaran.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Keluaran sistem yaitu hasil proses dari suatu masukan yang telah dilakukan proses di dalamnya sehingga menghasilkan sebuah informasi yang berguna untuk setiap tingkatan yang ada. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada Supra Sistem.

  7. Pengolahan Sistem (Processing)

    Pengolahan sistem yaitu suatu proses yang akan merubah suatu masukan menjadi suatu keluaran. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengelola data transaksi menjadi laporan yang dibutuhkan oleh semua pihak manajemen.

  8. Sasaran (Objective) atau tujuan (goal)

    Suatu sistem mempunyai sasaran atau tujuan, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila menganai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

  9. Strategi (Strategy)

    Merupakan cara–cara yang digunakan dari mulai adanya input, pemrosesan hingga akhirnya terbentuk output, dan untuk mencapai sasaran yang diinginkan diperlukan suatu strategi agar sasaran tersebut dapat tercapai.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa karakteristik sistem adalah masukan (input), pemrosesan dan pengeluaran (output) yang merupakan sistem yang sederhana dan mempunyai karakteristik sifat-sifat untuk mencapai sasaran tujuannya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2011:8), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer.

  2. Sistem alamiah (natural system) dan Sistem buatan manusia (human made system)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan man machine system.

  3. Sistem tertentu (deterministic system) dan Sistem tidak tentu (probabilistic system)

    Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran sistem dapat diramalkan. Sedangkan Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem tertutup (closed system) dan Sistem terbuka (open system)

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sebaliknya sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

Konsep Dasar Data

Pengertian Data

Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.

Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012 :72), data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini :

Klasifikasi data menurut jenis data

  1. Data hitung (Enumeration atau counting data). Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau persentasi mahasiswa dalam kelas itu menghasilkan suatu data hitung.
  2. Data ukur (Measurement Data). Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya disebut data ukur. Angka yang ditunjukan alat barometer atau thermometer adalah hasil proses pengukuran.

Klasifikasi data menurut sifat data

  1. Data Kuantitatif (quantitave data). Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
  2. Data Kualitatif (qualitative data). Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat tertentu.

Klasifikasi data menurut sumber data

  1. Data internal (Internal Data). Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya hasil orasng lain.
  2. Data eksternal (External Data). Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain, seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut merupakan hasil kerja orang lain.

Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data. Menurut Sutabri (2012:6), pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu :

  1. Penyimpanan Data (Data Storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: file induk dan file transaksi.
  2. Penanganan Data (Data Handling) meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya:

  1. Menurut Sutarman (2012:14), Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.
  2. Menurut Mcleod dalam Yakub (2012:8), Informasi adalah data yang di olah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.
  3. Menurut Maimunah dalam jurnal CCIT (2012:284), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

Secara umum, informasi dapat didefinisikan sebagai hasil pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:12), fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analisis Cost Effectiveness atau Cost Benefit. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi menurut Jogiyanto H.M. (2010:11) yaitu sebagai berikut:

  1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accesibility)

    Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  2. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  3. Ketelitian (Accuracy)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  4. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

  5. Ketepatan Waktu (Timelines)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  6. Kejelasan (Clarity)

    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  7. Fleksibilitas (Flexibility)

    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manager atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  8. Dapat Dibuktikan (Verified)

    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.

  9. Tidak Ada Prasangka (Unprejudiced)

    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  10. Dapat Diukur (Measurable)

    Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Kualitas Informasi

Menurut Mardi (2011:13), kualitas dari informasi (quality of information) ditentukan oleh beberapa hal, diantaranya :

  1. Relevan (relevancy),

    dalam hal ini informasi yang diterima harus memberikan manfaat bagi pemiliknya.

  2. Akurat (accurate),

    yaitu berarti informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan memenuhi syarat-syarat berikut : * Completeness. * Correctness. * Security.

  3. Tepat waktu (timelines),

    informasi harus diberikan oada waktu yang tepat.

  4. Ekonomis (economy),

    informasi harus memiliki nilai ekonomi pada saat diberikan.

  5. Efisien (efficiency),

    informasi harus efisien dalam memperolehnya.

  6. Dapat dipercaya (reliability),

    informasi yang didapatkan oleh pemakai harus dapat dipercaya.

Berdasarkan pengertian Kualitas Informasi diatas penulis menyimpulkan bahwa informasi yang di dapat harus relevan, akurat serta tepat waktu dalam memberikan informasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definsi Sistem Informasi

Menurut Sutarman (2012:13), Sistem informasi adalah “Sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Menurut Sutabri (2012:46), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah Sistem yang didefinisikan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi berupa laporan - laporan

Teori Khusus

Persediaan Barang

Definisi Persediaan

Menurut Hendry (2010:12), “Persediaan digunakan untuk mengindikasikan barang dagang yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan, dan bahan yang digunakan dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu. Maksud persediaan untuk perusahaan dagang adalah barang dagangan yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal perusahaan. Sedangkan definisi persediaan untuk perusahaan manufaktur adalah bahan atau barang yang digunakan dalam kegiatan produksi”.

Faktor Yang Menentukan Persediaan

Yang menjadi masalah bagi perusahaan adalah bagaimana menentukan persediaan yang optimal, oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan. Sebenarnya perlu dibedakan antara persediaan bahan baku dan bahan jadi, namun yang dimaksud dengan persediaan dalam kaitannya dengan kegiatan produksi adalah bahan baku dan penolong. Besar kecilnya persediaan bahan baku dan bahan penolong dipengaruhi oleh faktor volume atau jumlah yang dibutuhkan, yaitu yang dimaksudkan untuk menjaga kelangsungan (kontinuitas) proses produksi. Semakin banyak jumlah bahan baku yang dibutuhkan, maka akan semakin besar tingkat persediaan bahan baku.

  • Kontinuitas produksi tidak terhenti, diperlukan tingkat persediaan bahan baku yang tinggi dan sebaliknya.
  • Sifat bahan baku, apakah cepat rusak (durable goods) atau tahan lama (undurable good).

Sedangkan untuk bahan baku yang memiliki sifat tahan lama, maka tidak ada salahnya menyimpannya dalam jumlah besar. Agar kontinuitas produksi tetap terjaga, maka untuk berjaga-jaga perusahaan sebaiknya memiliki apa yang dinamakan dengan persediaan cadangan (safety stock). Persediaan cadangan atau disebut pula persediaan pengaman adalah persediaan minimal bahan baku yang harus dipertahankan untuk menjaga kontinuitas produksi.

Definisi Bahan Baku

Berdasarkan pengertian secara umum bahan baku merupakan bahan mentah yang menjadi dasar pembuatan suatu produk yang mana bahan tersebut dapat diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan wujud yang lain.

Pengawasan Persediaan

Pengawasan bahan adalah suatu fungsi terkoordinasi di dalam organisasi yang terus-menerus disempurnakan untuk meletakkan pertanggung-jawaban atas pengelolaan bahan dan persediaan pada umumnya, serta menyelenggarakan suatu pengendalian internal yang menjamin adanya dokumen dasar pembukuan yang mendukung sahnya suatu transaksi yang berhubungan dengan bahan, pengawasan bahan meliputi pengawasan fisik bahan dan pengawasan nilai (rupiah bahan). Tujuan pengawasan bahan adalah :

  • Menyediakan bahan yang diperlukan dengan cara efisien dan dapat menghindari terganggunya kegiatan perusahaan karena keterlambatan datangnya bahan.
  • Menjamin adanya persediaan bahan yang cukup untuk melayani permintaan langganan yang bersifat mendadak.
  • Menyelenggarakan jumlah persediaan yang agak longgar untuk menghadapi kelangkaan penawaran bahan dipasar dalam jangka pendek karena faktor musiman, pemogok dan kemungkinan kenaikan harga.
  • Menyelenggarakan penyimpanan bahan yang dapat menekan biaya dan waktu pengolahan bahan dan menjaga dari kemungkinan kebakaran, pencurian, penyelewengan, dan bentuk kerugian lainnya.
  • Menjaga agar persediaan yang rusak, usang, dan kelebihan yang tidak terpakai dapat ditekan serendah mungkin.
  • Menentukan jumlah investasi dana yang tepat dalam persediaan bahan secara tepat sesuai dengan kebutuhan untuk operasi dan rencana manajeman perusahaan.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definsi UML

Menurut Haviluddin (2011:1), “Unified Modelling Language (UML) adalah suatu alat untuk memvisualisasikan dan mendokumentasikan hasil analisa dan desain yang berisi sintak dalam memodelkan sistem secara visual”.

Menurut Widodo (2011:6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Henderi (2010:5), “UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang memvisualisasikan dan mendokumentasikan hasil analisa dan desain yang memiliki sintak dalam sistem.

Komponen - komponen UML

Menurut Haviluddin (2011:1), “Komponen atau notasi UML diturunkan dari 3 (tiga) notasi yang telah ada sebelumnya yaitu Grady Booch, OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh, OMT (Object Modelling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering)”.Pada UML versi 2 terdiri atas tiga kategori dan memiliki 13 jenis diagram yaitu :

Struktur Diagram
Menggambarkan elemen dari spesifikasi dimulai dengan kelas, obyek, dan hubungan mereka, dan beralih ke dokumen arsitektur logis dari suatu sistem. Struktur diagram dalam UML terdiri atas :

  1. Class diagram

    Class diagram menggambarkan struktur statis dari kelas dalam sistem anda dan menggambarkan atribut, operasi dan hubungan antara kelas. Class diagram membantu dalam memvisualisasikan struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Selama tahap desain, class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur sistem yang dibuat. Class memiliki tiga area pokok : - Nama (dan stereotype) - Atribut (Attribute) - Metode (Method)

  2. Object diagram

    Object diagram menggambarkan kejelasan kelas dan warisan dan kadang-kadang diambil ketika merencanakan kelas, atau untuk membantu pemangku kepentingan non-program yang mungkin menemukan diagram kelas terlalu abstrak.

  3. Component diagram

    Component diagram menggambarkan struktur fisik dari kode, pemetaan pandangan logis dari kelas proyek untuk kode aktual di mana logika ini dilaksanakan.

  4. Deployment diagram (Collaboration diagram in version 1.x)

    Deployment diagram memberikan gambaran dari arsitektur fisik perangkat lunak, perangkat keras, dan artefak dari sistem. Deployment diagram dapat dianggap sebagai ujung spektrum dari kasus penggunaan, menggambarkan bentuk fisik dari sistem yang bertentangan dengan gambar konseptual dari pengguna dan perangkat berinteraksi dengan sistem.

  5. Composite structure diagram

    Sebuah diagram struktur komposit mirip dengan diagram kelas, tetapi menggambarkan bagian individu, bukan seluruh kelas. Kita dapat menambahkan konektor untuk menghubungkan dua atau lebih bagian dalam atau ketergantungan hubungan asosiasi.

  6. Package diagram

    Paket diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan tingkat organisasi yang tinggi dari suatu proyek software. Atau dengan kata lain untuk menghasilkan diagram ketergantungan paket untuk setiap paket dalam Pohon Model.

Behavior Diagram
Menggambarkan ciri-ciri behavior/metode/fungsi dari sebuah sistem atau business process. Behavior diagram dalam UML terdiri atas :

  1. Use case diagram

    Diagram yang menggambarkan actor, use case dan relasinya sebagai suatu urutan tindakan yang memberikan nilai terukur untuk aktor. Sebuah use case digambarkan sebagai elips horizontal dalam suatu diagram UML use case. Use Case memiliki dua istilah, yaitu: - Sistem use case; interaksi dengan sistem. - Business use case; interaksi bisnis dengan konsumen atau kejadian nyata.

  2. Activity diagram

    Menggambarkan aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event. Dengan kata lain kegiatan diagram alur kerja menggambarkan perilaku sistem untuk aktivitas.

  3. State Machine diagram (State chart diagram in version 1.x)

    Menggambarkan state, transisi state dan event.

Interaction diagram
Bagian dari behavior diagram yang menggambarkan interaksi objek. Interaction diagram dalam UML terdiri atas :

  1. Communication diagram

    Serupa dengan sequence diagram, tetapi diagram komunikasi juga digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis dari use case. Bila dibandingkan dengan Sequence diagram, diagram komunikasi lebih terfokus pada menampilkan kolaborasi benda daripada urutan waktu.

  2. Interaction Overview diagram

    Interaction overview diagram berfokus pada gambaran aliran kendali interaksi dimana node adalah interaksi atau kejadian interaksi.

  3. Sequence diagram

    Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap, termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

  4. Timing diagram

    Timing diagram di UML didasarkan pada diagram waktu hardware awalnya dikembangkan oleh para insinyur listrik.

Langkah-langkah Penggunaan UML

Batasan sistem harus ditentukan terlebih dahulu, tujuannya agar pemakai mengetahui dengan lingkungan mana saja sistem mereka berhubungan, untuk itu setiap komponen actor, (sumber atau tujuan) ini harus diberi nama sesuai dengan lingkungan luar yang mempengaruhi sistem ini.

Menurut Henderi (2010:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul dengan menentukan item-item data apa saja yang akan ditempatkan dalam sistem.
  2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain (non-fungsional, security dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence dan/atau collaboration diagram untuk tiap alur pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan attribute dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia berinteraksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem.Ada dua pendekatan yang dapat digunakan: - Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan tes. - Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model berserta code-nya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  13. Piranti lunak siap dirilis.

Prototype

Prototype merupakan penggambaran secara umum mengenai sistem baru yang diusulkan untuk dapat membantu instansi dalam mengolah dan menyimpan data dengan lebih akurat. Dengan adanya prototype tersebut, maka tampilan dari sistem yang baru baik gambaran input maupun outputnya dapat terlihat dengan jelas. Hal ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk pengembangan sistem selanjutnya.

Prototype Jenis I

Prototype jenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototype memuat semua elemen penting dari sistem baru.

Langkah-langkah pengembangan prototype jenis I adalah sebagai berikut:</p>

  • Mengidentifikasi kebutuhan pemakai.
  • Mengembangkan prototype
  • Menentukan apakah prototype dapat diterima
  • Menggunakan prototype

Visual Basic.NET

Definisi Visual Basic.NET

Menurut Sibero (2010:9) Visual Basic.NET adalah bahasa pemograman yang di kembangkan oleh perusahaan microsoft. Visual Basic.NET merupakan pengembangan dari versi sebelumnya, yaitu Visual basic6.0 yang memiliki karakteristik mudah untuk dipahami, namun handal dalam mengikuti tren teknologi perangkat lunak. Perbedaan mendasar antara visual basic.NET denga versi-versi sebelumnya adalah kemampuan OOP (Objeck Oriented Programming) yang telah ditanamkan pada visual basic.NET. Saat ini visual basic.NET telah dikolaborasikan dengan beberapa jenis aplikasi, seperti aplikasi dekstop dan aplikasi berbasis web.

SQL (Structure Query Language)

Menurut Sibero (2010 :44) SQL adalah suatu bahasa standar yang di gunakan oleh aplikasi untuk berkomunikasi dengan database server.Struktur SQL terdiri dari dua bagian utsms yaitu, DDL (Data Definion Language) adalah standar bahasa yang digunakan untuk membuat formula pengolahan data. Selain DDL dan DML, pada struktur SQL terdapat istilah Query, query adalah suatu kumpulan perintah DDL ataupun DML yang di formulasikam untuk memberikan hasil data ataupun perintah yang diharapkan.

Literature Review

Menurut Semiawan (2010:104), “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa literature review adalah menganalisa tentang topik yang hendak diteliti supaya dapat membantu peneliti untuk melihat ide-ide atau pun pendapat.

Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan pengembangan ini perlu dilakukan study pustaka(literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Rina Apriliana (2011) dari Perguruan Tinggi raharja berjudul “Perancangan Sistem Informasi Data Barang Pada Kronjo Diesel”. Sistem yang berjalan saat ini pada kronjo diesel yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penjualan, belum menggunakan program aplikasi berbasis computer, dimana penyimpanan dan pencarian datanya masih menggunakan buku. Dengan computer, pengolahan berbagai jenis pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah, sehingga informasi yang dihasilkan dari proses tersebut sesuai dengan diharapkan. Penulis merancang sebuah system baru menggunakan PHP dan desain Web menggunakan Macromedia Dreamweaver 8 serta untuk penyimpanan datanya menggunakan MySql. Sistem ini mampu menyajikan data barang, input transaksi penjualan, input transaksi pembelian dan laporan. Sehingga dalam mengolah dan mengakses data dapat dengan mudah dan cepat.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Maulana (2011) dari Perguruan Tinggi Raharja berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Bidang Usaha Mebel Pada CV. Putri Sederhana”. Pada gudang barang CV. Putri Sederhana sering dijumpai kelemahan – kelemahan diantaranya adalah terdapat pada media yang digunakan, masih menggunakan kertas sebagai media pencatatan sehingga semakin menumpuknya arsip – arsip kertas yang mudah sekali rusak dan sulit dilacak dimana kesalahannya, bahkan sering terjadi kesamaan data. Penulis mencoba merancang sebuah sistem informasi, yaitu sistem persediaan barang dagangan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Sistem informasi berbasis internet sangat baik dilakukan oleh badan – badan usaha perdagangan terutama apabila perusahaan memiliki cabang yang tersebar dimana – mana. Agar lebih dimengerti, penulis mencoba mendesain sistem dengan menggunakan UML.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Irma Kartika (2012) dari Perguruan Tinggi Raharja berjudul “Perancangan Sistem Informasi Stock Barang Konstruksi Pada PT. Jatim Kencana Semesta”. Sistem yang berjalan pada saat ini proses pemesanan dan pengolahan data dan stock barang dilakukan secara manual. Sehingga user mengalami kesulitan untuk merekap data stock barang pada bulan – bulan sebelumnya. Untuk mengatasi masalah tersebut penulis mempunyai saran untuk mempermudah proses penyimpanan dan pengolahan data pemesanan ini, dapat dikembangkan dengan cara membangun suatu program aplikasi dengan menggunakan PHP dan MySql, sehingga penulis menggunakannya untuk membuat program ini dan merupakan salah satu program untuk memecahkan masalah.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Gambaran Umum PT Pachira Distrinusa Tangerang

PT Pachira Distrinusa Tangerang terletak di Jl. K.H.E.Z Muttaqien No.95 Gembor, Periuk Kota Tangerang 15133, merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Bahan Baku Makanan dan Minuman, untuk melayani kebutuhan pelanggan PT Pachira Distrinusa Tangerang, juga melayani jasa pengawasan mutu, laboratorium riset dan pengembangan produk, laboratorium aplikasi, mesin-mesin produksi yang otomatis, dan bengkel permesinan.

Sejarah Singkat PT Pachira Distrinusa Tangerang

PT Pachira Distrinusa Tangerang didirikan pada tahun 1997. Perusahaan ini didirikan berdasarkan Akte Pendirian Perusahaan No.57 tanggal 10 Desember 1997 dan telah terjadi perubahan susunan dan anggaran dasar terakhir kali pada tanggal 26 Sept 2008 dihadapan Notaris H. Abdul Kadir Usman SH, dengan susunan Direksi sebagai berikut:

Direktur utama di tempati oleh Muklis . Jabatan Direktur di tempati oleh Eli Rosida, Ook Sumantri,Hadi Mulyatmo.

PT Pachira Distrinusa Tangerang berkomitmen penuh untuk menjaga keamanan pangan dari produk yang dihasilkan, memenuhi harapan pelanggan, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan masyarakat tersebut. maka dalam mendukung pencapaian visi dan misi sebagai berikut.

Visi dan Misi PT Pachira Distrinusa

Visi

Terwujudya Produk berkualitas berbasis standar ISO 22000 dan memenuhi kebutuhan dengan kualitas melebihi harapan costomer serta dapat memenuhi kebutuhan pasar industri bahan baku makanan dan minuman .

Misi

Menghasilkan produk yang dapat bersaing ditingkat nasional dan internasional serta mampu beradaptasi dengan perubahan, dan perkembangan teknologi.

Struktur Organisasi PT Pachira Distrinusa

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Berikut struktur organisasi yang ada pada PT Pachira Distrinusa Tangerang.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Pachira Distrinusa

Tugas dan Tanggung Jawab

Dalam struktur organisasi PT Pachira Distrinusa dapat dijelaskan tugas, wewenang dan tanggung jawab masing – masing departemen, sebagai berikut:

  1. Direktur Utama
    1. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan.
    2. Bertanngungjawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan.
    3. Memelihara dan mengawasi kekayaan perseroan terbatas.
    4. Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian, merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada perusahaan.
    5. Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum pabrik sesuai dengan kebijakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

    Tanggung Jawab:

    1. Managing Direktur bertanggung jawab penuh untuk mengangkat atau memberhentikan General Manager sesuai aturan.
    2. Managing Direktur harus bertanggung jawab membuat laporan secara rutin apapun hasil yang dicapai kepada Presiden Direktur dan para Direktur dengan tembusan ke Dewan Komisaris.
    3. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan.
    4. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efesien.
    5. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efesien.
  2. Manager Hrd (Human Resources Development)
    1. Mewakili Direktur utama menjalankan perusahaan di Bagian Produksi.
    2. Memberikan wewenang Perubahan produksi kepada General affair termasuk.
    3. Mengambil semua tinda Menyusun, merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi anggaran biaya kegiatan secara efektif dan efisien serta bertanggung jawab terhadap setiap pengeluaran hasil kegiatan
    4. Bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengawasan dan melaksanakan evaluasi terhadap jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan.
    5. 5. Melaksanakan seleksi, promosi, transfering, demosi terhadap karyawan yang dianggap perlu.

    Tanggung Jawab:

    1. Memiliki jiwa kepemimpianan yang baik.
    2. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.
    3. Dapat menterjemahkan strategi perusahaan dalam bentuk kebijakan HR yang tepat.
  3. General Affair
    1. Pengurusan kendaraan perusahaan dan fasilitas Perusahaan.
    2. Mengurus berbagai perijinan, dan kehumasan, operasional.
    3. Melakukan pengurusan seluruh perijinan yg dibutuhkan oleh perusahaan.
    4. Komunikasi internal dengan departemen di lingkungan perusahaan dan direksi.
    5. Mengurus peraturan karyawan.
    6. Mengurus Kinerja karyawan.

    Tanggung Jawab:

    1. Bekerja sama dengan kepala bagian General affair dalam penyusunan rencana dan jadwal produksi.
    2. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap seksi di bawahnya untuk menjamin terlaksananya kesinambungan dalam proses produksi.
    3. Selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan setiap penanggung jawab dan karyawan di bawah tanggung jawabnya dengan memanfaatkan tenaga ahli yang didatangkan oleh perusahaan.
    4. Membuat laporan harian dan berkala mengenai kegiatan di bagiannya sesuai dengan sistem pelaporan yang berlaku.
    5. Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya secara berkala.
    6. Melakukan penilaian terhadap prestasi kerja bawahannya secara berkala.
  4. Kepala Produksi
    1. Bekerja sama dengan kepala bagian General affair dalam penyusunan rencana dan jadwal produksi.
    2. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap seksi di bawahnya untuk menjamin terlaksananya kesinambungan dalam proses produksi.
    3. Selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan setiap penanggung jawab dan karyawan di bawah tanggung jawabnya dengan memanfaatkan tenaga ahli yang didatangkan oleh perusahaan.
    4. Membuat laporan harian dan berkala mengenai kegiatan di bagiannya sesuai dengan sistem pelaporan yang berlaku.
    5. Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya secara berkala.
    6. Melakukan penilaian terhadap prestasi kerja bawahannya secara berkala.
  5. Kepala Shift
    1. Mengandalikan dan mengintruksi operasional perusahaan.
    2. Menjadi penanggung jawab perusahaan.
    3. Memantau kinerja tim.
    4. Membuat laporan harian dan bulanan.
    5. Mengembangkan SDM karyawan.

Rancangan Sistem Yang Berjalan

Use Case Diagram

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Languange (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, pada penggambaran kali ini digunakan use case diagram yaitu sebagai berikut :

Gambar 3.2. Use Case Diagram Persediaan Bahan Baku

Berdasarkan gambar 3.2. Use Case Diagram berjalan di atas terdapat :

  1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem informasi persediaan bahan baku pada PT Pachira Distrinusa Tangerang.
  2. 4 actor yang melakukan kegiatan, Produksi, Gudang, Adm, dan Pimpinan.
  3. 7 use case yang biasa dilakukan oleh actor – actor tersebut diantaranya :

pengecekan barang, membuat data stok barang, memberikan data, permintaan barang, pengeluaran barang membuat laporan pembukuan, menerima laporan pembukuan.

Activity Diagram

Gambar 3.3. Activity Diagram Persediaan Bahan Baku

Berdasarkan Gambar 3.3. Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 Initial Node, objek yang diawali.
  2. 10 Action state, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya : bagian produksi meminta permintaan barang ke gudang, lalu gudang melakukan pengecekan barang, kemudian membuat data stok barang, bagian produksi meminta pengeluaran barang, lalu bagian gudang memberikan data stok , Adm menerima data dan produksi menerima data, kemudian Adm membuat laporan pembukuan kedalam buku persediaan bahan baku, kemudian Adm memberikan laporan pembukuan, dan Pimpinan menerima laporan pembukuan.
  3. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram

Gambar 3.4. Sequence Diagram Persediaan Bahan Baku

Berdasarkan Gambar 3.4. Sequence Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 4 actor melakukan kegiatan yaitu, Bagian Gudang, Adm, dan Pimpinan
  2. 2 Life Line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi diantaranya : Bahan baku dan pembukuan.
  3. 9 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi diantaranya : bagian produksi meminta permintaan barang, bagian gudang melakukan pengecekan barang, bagian gudang membuat data stok barang, bagian gudang memberikan data stok barang, Adm menerima data stok barang dan produksi menerima data pengeluaran barang, Adm membuat laporan pembukuan persediaan bahan baku, Adm memberikan laporan pembukuan, Pemimpin Perusahaan menerima laporan pembukuan.

Rancangan Prototype

Tampilan Prototype Login

Gambar 3.5. Tampilan Prototype Login

menampilkan menu login yang berfungsi sebagai pintu masuk pada menu utama, untuk melakukan login diperlukan username dan password pengguna.

Tampilan Prototype Home

Gambar 3.6. Tampilan Prototype Home

Menampilkan Home dimana pada bagian ini terdapat menu Warehouse(gudang), Barang, Laporan dan Logout.

Tampilan Prototype Form Barang

Gambar 3.7. Tampilan Prototype Form Barang

dijelaskan setelah melakukan login secara benar maka akan ada tampilan menu Input stok yang berisikan kode, nama, expired, satuan, dan jumlah stok pada barang terdapat menu add, exit, delete, dan close.

Tampilan Prototype Form Supplier

Gambar 3.8. Tampilan Prototype Form Supplier

berisikan input supplier dan data-data supplier. Di dalam menu ini terdapat menu add, exit, delete, dan close.

Tampilan Prototype Form Permintaan Barang

Gambar 3.9. Tampilan Prototype Form Permintaan Barang

menampilkan form permintaan barang yang berisi no po, no permintaan, tanggal, kode supplier dan satuan yang harus diinputkan secara manual oleh pengguna.

Tampilan Prototype Pengeluaran Barang

Gambar 3.10. Tampilan Prototype Form Pengeluaran Barang

menampilkan form pengeluaran barang yang berisi no keluar, no bon, tujuan, tanggal, total dan user id dalam menu ini terdapat menu add, dan close.

Tampilan Prototype Laporan

Gambar 3.10. Tampilan Prototype Laporan

menampilkan from laporan dimana pada bagian ini memberikan laporan pada pimpinan di from ini terdapat menu Exit dan Ok.

Spesifikasi Hardware, Software, dan Brainware

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor : Pentium IV
  2. Monitor : LCD
  3. Mouse : Optical
  4. Keyboard : Standart
  5. RAM : 1 GB
  6. Harddisk : 50 GB
  7. Printer : Epson T11

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Microsoft Windows Xp (Operating System).
  2. Microsoft Windows 7 (Operating System).
  3. Mozilla Firefox.
  4. Visual Studio Ultimate 2012 for UML 6.4 Enterprice Edition.

Hak Akses (Brainware)

Pengguna (user) Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh:
  1. Gudang
  2. IT

Permasalahan Yang Dihadapi dan Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Permasalahan yang dihadapi adalah karena saat data masih berupa arsip–arsip kertas, sehingga mudah sekali rusak dan sulit untuk dilacak dimana kesalahannya, bahkan sering terjadi kesamaan data.

Pemecahan Masalah

Dengan terkomputerisasi pada persediaan bahan baku, setiap ada permintaan bahan baku dari produksi, mempermudah bagian gudang untuk melakukan pengecekan stok barang.

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan juga berdasarkan hasil pengamatan penulis dari rumusan masalah, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

  1. Dengan terkomputerisasi pada persediaan bahan baku di PT Pachira Distrinusa Tangerang, setiap ada permintaan bahan baku dari produksi, mempermudah bagian gudang untuk melakukan pengecekan stok barang.
  2. Dengan terkomputerisasi pada persediaan bahan baku, pemberi data jadi lebih efektif dan efisien.
  3. Sebelumnya data bahan baku masih dalam bentuk arsip (manual) yang mudah sekali rusak, hilang, dan kesalahan dalam pemberian data dapat teratasi dengan adanya sistem terkomputerisasi.

Saran

Adapun saran – saran yang diberikan oleh penulis untuk meningkatkan mutu :

  1. Mengembangkan persediaan bahan baku berbasis web yang lebih kompleks namun mudah digunakan, dan mempermudah pengaksesan dan pengelolaan bahan baku yang diinginkan.
  2. Supaya sistem persediaan bahan baku ini dapat bekerja lebih maksimal dan memuaskan pimpinan dalam permberian data, diharapkan admin harus menguasai teknologi komputer.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Sutabri, Tata. 2012. "Konsep Dasar Informasi", Andi, Yogyakarta.(2012:16).
  2. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta: Andi Offset.
  3. Kadir, Abdul. 2009. “Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan Database MySQL”. Yogyakarta: Andi Offset.
  4. Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  5. Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”.Yogyakarta: Andi Offset.
  6. Sutarman. 2012. “Pengantar Teknologi Informasi”.Jakarta: Bumi Aksara.
  7. Mcleod, Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”.Yogyakarta: Graha Ilmu.
  8. Sibero, Alexander F. K. 2011. Kitab Suci Web Programming. Yogyakarta : Mediakom.
  9. Henderi. 2009. “Unified Modeling Language.” Tangerang.
  10. Haviluddin. 2011. "Memahami Penggunaan UML". Jurnal Informatika Mulawarman, 15.
  11. Herlawati, Prabowo Pudjo Widodo. 2011. “Menggunakan UML”. Bandung: Informatika.
  12. Semiawan. Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
  13. Mardi. 2011. Kualitas Dari Informasi (quality of information)
  14. Hendry. 2010. Persediaan Barang
  15. Menurut Maimunah dkk, “jurnal CCIT” (Vol. 5 No. 3 2012:284)

LAMPIRAN

Lampiran A :

  1. Surat Keterangan Observasi
  2. Surat Wawancara

Lampiran B :

  1. Validasi Kuliah Kerja Praktek
  2. Kartu Studi Tetap Final (KSTF)
  3. Daftar Nilai
  4. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
  5. Kwitansi Pembayaran Kuliah Kerja Praktek (KKP)
  6. Kartu Bimbingan
  7. Formulir Seminar Proposal
  8. Sertifikat Internasional
  9. Sertifikat Nasional
  10. Sertifikat TOEFL
  11. Sertifikat Prospek
  12. Curriculum Vitae (CV)

Contributors

Junmelky