KP1222472388

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA SISTEM PEMBELAJARAN ONLINE IDU (ILEARNING EDUCATION) BERBASIS LEARNING MANAGEMENT SISTEM UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN ILEARNING PADA PERGURUAN TINGGI LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg


OLEH:

1314476846 RUBIN HAKITA IRWIN


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

LEMBAR PERSETUJUAN


Analisa Sistem Pembelajaran Online iDu (iLearning eDucation) Berbasis Learning Management Sistem untuk meningkatkan kualitas Pembelajaran iLearning pada Perguruan Tinggi


Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Komputer Akuntansi

STMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016.

Tangerang, 07 September 2015




Dosen Pembimbing




( Qurotul Aini, S.Kom )

NID. 1402


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1314476846
Nama
: Rubin Hakita Irwin
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 7 September 2015
[Rubin Hakita Irwin]
NIM.1314476846

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Pada Saat ini sudah banyak lembaga pendidikan yang menerapkan metode pembelajaran secara online. Perguruan Tinggi Raharja juga sudah menerapkan metode pembelajaran iLearning. Sistem pembelajaran online yang diharapkan dapat secara pasti dan berkesinambungan meningkatkan mutu pendidikan. Namun konsep belajar dengan metode iLearning dalam penerapannya belum optimal dikarenakan masih banyak dosen yang belum memanfaatkan pengunaan sistem iDu secara maksimal. Dalam melakukan penelitian ini didapatkan 3 permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran melalui sistem iDu. Hal yang diterapkan ini merupakan sistem aplikasi perkuliahan menggunakan iDu sebagai wadah utama dalam aktivitas mengajar bagi dosen untuk meningkatkan kualitas dosen dalam menggunakan keahliannya pada proses belajar mengajar. Diimplementasikan sebanyak 15 strategi untuk sistem pembelajaran iDu agar efektif serta berkualitas. Untuk hal ini dilakukan 14 literature review perihal perkuliahan online dan sistem pembelajaran online di setiap perguruan tinggi maupun lembaga pendidikan lainnya. Dengan penerapan metode pembelajaran iLearning diharapkan dapat meningkatkan kualitas mutu lulusannya.

Kata Kunci: Online, iDu, iLearning


ABSTRACT

We have had many universities and colleges that implement online learning methods Perguruan Tinggi Raharja have also implemented Prog iLearning learning methods. An online learning system that is expected to be definitely and continuously improve the quality of education. But the concept of learning by the method iLearning in its application has not been optimal because there are many professors who have not taken advantage of iDu use the system optimally. In conducting this study, the three problems that occur in the learning process through a system of iDu. It applied a lecture application system using iDu as the main container for lecturers in teaching activities to improve the quality of lecturers in using its expertise in the teaching and learning process. Implemented as much as 15 strategies for iDu learning system to be effective, and quality. For this was done 14 literature review concerning the online lectures and online learning systems at each college or other educational institutions. With the implementation of iLearning learning method is expected to improve the quality of quality graduates.

Keywords: Online, injecting drug users, iLearning

KATA PENGANTAR


Puji syukur, penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Kuliah KerjaPraktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt , M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  5. Kakak Qurotul Aini, S.Kom atau Mamoi selaku pembimbing KKP yang selalu memberikan arahan yang baik dan benar kepada penulis
  6. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan semangat dan juga dukungan, baik moral, materil maupun doa.
  7. Rekan-rekan group LYRIK-G (Ika, Lily, Yeti, Reza)
  8. Rekan-rekan DA T.E.A.M (Nuril, Rista, Lintang, Danny
  9. Rekan-rekan group TIMUR

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.




Tangerang, 17 September 2015
RUBIN HAKITA IRWIN
NIM. 1314476846

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Widuri

Gambar 2.2. Rinfo Docs

Gambar 2.3. Unified Modeling Language (UML)

Gambar 2.4. iDu (iLearning eDucation)

Gambar 2.5. Internet

Gambar 2.6. Online

Gambar 2.7. iLearning

Gambar 2.8 Pembelajaran Online

Gambar 3.1. Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

Gambar 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Gambar 3.3. Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.4. Use Case Diagram

Gambar 3.5. Activity Diagram

Gambar 3.6. Sequence Diagram

Gambar 3.7. Alur Perkuliahan iDu (iLearning eDucation)

Gambar 3.8. Strategy Project

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

E-learning adalah sebuah metode pembelajaran online atau juga dikenal sebagai pembelajaran elektronik (E-learning) yang dalam penerapannya proses pembelajaran yang berlangsung dalam suatu media online dimana antara dosen maupun mahasiswa tidak diharapka bertatap muka secara langsung melainkan menggunakan media yang sudah berbasis online sebagai sarana interaksi kegiatan belajar mengajar (KBM). Didalam pendidikan saat ini sudah banyak universitas dan perguruan tinggi yang melakukan pembelajaran berbasis online, karena pembelajaran online lebih memudahkan mahasiswa untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen dan juga mahasiswa bisa mencari materi pembelajaran melalui internet. Pembelajaran secara online lebih efisien dan lebih fleksibel menghemat tenaga, waktu, dan biaya dibandingkan pembelajaran yang secara manual.

Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu dari Perguruan Tinggi yang telah menerapkan metode pembelajaran e-learning diberbagai jurusan dengan konsentrasi iLearning. Dimana Perguruan Tinggi Raharja menggunakan metode pembelajaran e-learning disebut metode iLearning sebagai media pembelajaran yang berbasis online.

iDu (iLearning eDucation) dengan sistem pembelajaran yang mengkombinasikan tatap muka dan belajar online bagi mahasiswa/i dan dosen. Dengan adanya sistem pembelajaran online dapat memberikan kemudahan bagi mahasiswa/i dalam mengakses informasi hal-hal yang berhubungan dengan Akademik. Dan menjadi lebih aktif lagi dan mandiri untuk melaporkan tugas-tugas perkuliahan, selain itu bisa mengetahui berita terupdate seputar perkuliahan maupun kampus, dan dapat diakses dimanapun dan kapanpun ketika tersambung dengan jaringan internet.

iDu (iLearning eDucation) sebagai Media pembelajaran online yang diterapkan pada Perguruan Tinggi Raharja dengan metode pembelajaran iLearning. Namun dalam penerapannya sistem iDu belum maksmial hal ini dapat diihat dari beberapa permasalahan seperti beberapa dosen yang tidak memanfaatkan atau menggunakan iDu secara maksimal dan beberapa mahasiswa/i yang menyalah gunakan sistem pembelajaran iLearning seperti menggunakan waktu belajar untuk bermain game, akses situs jaringan sosial pada saat jam perkuliahan.

Perguruan Tinggi Raharja juga berinovasi dalam sistem perkuliahan, dimana masyarakat yang ingin kuliah tetapi terhalang oleh waktu. Melalui Program perkuliahan online, mahasiswa mengikuti perkuliahan tidak diharuskan untuk datang kekampus, serta mahasiswa pun bisa mengontrol waktu belajar yang mereka inginkan. Dengan menggunakan ipad, laptop atau PC yang terhubung dengan internet, maka mahasiswa sudah bisa mengikuti perkuliahan dan mengerjakan tugas-tugas yang dosen berikan.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirasa perlu adanya peningkatan kualitas pembelajaran pada sistem iDu (iLeraning eDucation) guna mengatasi permasalahan di atas yang penulis tuangkan dalam sebuah laporan ilmiah dengan “Analisa Sistem Pembelajaran Online iDu (iLearning eDucation) Berbasis Learning Management Sistem untuk meningkatkan kualitas Pembelajaran iLearning Pada Perguruan Tinggi”.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah sekumpulan pertanyaan yang dibuat dan disusun untuk mendapatkan jawabannya melalui suatu proses penelitian, mulai dari pengumpulan data, analisa data sampai proses tersebut dapat menghasilkan suatu jawaban yang dapat menjawab semua permasalahan yang dirumuskan.

Rumusan masalah merupakan poin penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan suatu penelitian, dimana nantinya rumusan masalah akan dijadikan sebagai fokus permasalahan yang akan diselesaikan, pemilihan metode, pelaksanaan metode, dan eksekusi atau implementasi yang dilakukan nantinya akan berdasarkan rumusan masalah yang ada, dimana semua proses yang ada akan mengacu pada cara atau metode yang dapat menjawab permasalahan yang dirumuskan.

Rumusan masalah juga berperan sebagai suatu tujuan dari penelitian dimana terpecahkannya permasalahan yang ada pada rumusan masalah adalah keberhasilan suatu penelititan, berhasil atau tidaknya suatu penelitian juga dilihat dari terpecahkan atau tidak terpecahkannya permasalahan yang telah dirumuskan, dan oleh karena itu penyusunan rumusan masalah penelitian merupakan hal penting yang perlu dilakukan untuk menjaga suatu penelitian tetap fokus pada permasalahan yang ada sehingga penelitian berjalan dengan lebih terarah.

Dan berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan pada latar belakang di atas dimana jelas bahwa penerapan Sistem pembelajaran iLearning melalui media iLearning Education atau sering disebut iDu sangat penting bagi mahasiswa iLearning sebab melalui iDu mahasiswa serta dosen iLearning dapat melakukan perkuliahan secara online. Sistem pembelajaran yang berjalan saat ini mahasiswa/i dan dosen melakukan perkuliahan melalui iDu. Mahasiswa mempelajari dan memahami materi yang telah diberikan oleh dosen kemudian dosen memberikan tugas kepada mahasiswa/i.

Sistem pembelajaran iLearning yang diterapkan pada Perguruan Tinggi Raharja dirasa belum maksimal karena masih terdapat dosen yang tidak ingin memanfaatkan atau menggunakan iDu dan Masih terdapat mahasiswa/i yang menyalahgunakan sistem pembelajaran iLearning melalui media online dan menggunakan waktu belajarnya ini dengan hal-hal yang bisa dibilang kurang penting seperti bermain game, atau cenderung lebih mengakses media sosial, oleh karena itu penerapan sistem pembelajaran iLearninng secara online melalui media iLearning Education atau iDu dengan nantinya akan dapat memberikan nilai positif pada Perguruan Tinggi Raharja dalam peningkatan kualitas pembelajaran iLearning.

Dan berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang di atas, selanjutnya ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana meningkatkan kualitas Pembelajaran pada konsentrasi iLearning?

  2. Apakah penerapkan iDu pada konsentrasi iLearning saat ini dapat mempermudah mahasiswa/i dalam melakukan proses pembelajaran?

  3. Apakah sistem pembelajaran iDu (iLearning eDucation) saat ini sudah berjalan maksimal?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup yang akan dibahas dalam laporan ini penulis batasi pada proses peningkatan kualitas pembelajaran iDu (iLearning eDucation). Dimana dalam proses peningkatan kualitas pembelajaran iDu (iLearning eDucation) berkaitan dengan peningkatan kemampuan mengajar dosen dan cara belajar mahasiswa/i degan media iDu dalam rangka mengatasi permasalah yang ada pada rumusan masalah.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan pemecahan masalah yang diteliti sekaligus menjadi sasaran dan target yang hendak dicapai, adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai oleh penulis dalam laporan ini, diantaranya yaitu:

  1. Tujuan Penelitian dapat meningkatkan kualitas Pembelajaran iLearning yang memaksimalkan pemanfaatan dalam penggunaan seperti iDu dalam proses pembelajaran yang berjalan saat ini Pada Perguruan Tinggi.

  2. Melalui Sistem pembelajaran dengan menggunakan iDu, mahasiswa dapat mengakses perkuliahan yang berbasis online dimanapun dan kapanpun yang diinginkan

  3. Tujuan Sistem Pembelajaran online dengan metode learning management system iDu yaitu mempermudah program pembelajaran pada konsentrasi iLearning di Perguruan Tinggi Raharja.

  4. Memenuhi tugas laporan KKP (Kuliah Kerja Praktek).

Manfaat Penelitian

Manfaat merupakan dampak positif yaitu tercapainya tujuan penelitian. Adapaun beberapa manfaat penelitian yang penulis harapkan yaitu:

  1. Dengan adanya sistem pembelajaran berbasis Online, maka diharapkan Mahasiswa/i iLearning lebih peduli terhadap sistem pembelajaran online pada proses perkuliahan.

  2. Meningkatkan i-Learning Management System pada Perguruan Tinggi Raharja dan mengatasi hambatan bahkan kendala dalam sistem yang saat ini sedang berjalan.

  3. Mempermudah interaksi antara dosen kepada mahasiswa/i dalam proses belajar mengajar yang lebih efektif.

Metode Penelitian

Dalam penyusunan laporan KKP (Kuliah Kerja Praktek) ini, metode penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu dengan cara mengumpulkan, menggambarkan untuk mendapatkan data secara relevan. Adapun metode yang penulis lakukan dalam mencari serta mengumpulkan data dan mengelolah informasi yang diperlukan selama melakukan penelitian adalah sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

  2. Observasi adalah satu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang sedang diteliti sebagai bahan untuk penulisan laporn KKP (Kuliah Kerja Praktek) ini. Penelitian dilakukan lansgung di Perguruan Tinggi Raharja selama 4 bulan.

  3. Metode Studi Pustaka

  4. Studi Pustaka merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengumpulkan dan mendapatkan referensi atau informasi dari beberapa penelitian yang sejenis yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi penelitian. Dalam melakukan pengumpulan data, penulis menggunakan sumber data sebagai berikut:

  5. Sumber Data Primer

  6. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari Perguruan Tinggi, melalui pengamatan secara lansgung (obsevasi) maupun melalui pengumpulan data.

  7. Sumber Data Sekunder

  8. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi pustaka dengan berbagai sumber-sumber yang berkaitan dengan objek penelitian.

Sistematikan Penulisan

Guna memahami lebih jelas laporan Skripsi ini, dilakukan dengan cara mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

  1. BAB I: PENDAHULUAN

  2. Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, waktu dan tempat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.

  3. BAB II: LANDASAN TEORI

  4. Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, Unified Modelling Language (UML), dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas.

  5. BAB III: PEMBAHASAN DAN ANALISA MASALAH

  6. Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, pembahasan tugas dan wewenang, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, Blueprint sistem yang diusulkan, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.

  7. BAB IV: RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

  8. Bab ini menjelaskan analisa sistem yang diusulkan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) melalui program Visual Paradigm 6.4, yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram, rancangan basis data, screen shot dari sistem yang diimplementasikan, serta rancangan perangkat sistem yang diusulkan, terdiri dari hardware dan software.

  9. BAB V: PENUTUP

  10. Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan bab-bab sebelumnya.

  11. DAFTAR PUSTAKA

  12. DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam Penyusunan laporan KKP ini, perlu dikemukakan teori-teori yang saling berkaitan dengan ruang lingkup pembahasan dan permasalahan untuk sebagai landasan dalam pembuatan laporan KKP ini..

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini pengertian tentang sistem yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu :

  1. Pendapat dari Tata Sutabri (2012:22Menurut Jogiyanto dalam Yakub (Yakub,2012:1), “sistem merupakan jaringan kerja yang saling berhubngan dan bersama-sama untuk tujuan tertentu”. .

  2. Menurut Tata Sutabri (2012:22), “sistem merupakan integrasi komponen dengan komponen yang lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda-beda dalam kasus yang dihadapi”. .

  3. Menurut Moekijat dalam Parasojo (2012:152), “sistem merupakan komponen yang saling berhubungan satu sama lain dan menjadi satu kesatuan pengelolahan yang tertentu”.

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa “sistem merupakan sekumpulan komponen yang saling berhubungan bekerjasama satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan”.

Karakteristik Sistem

</div>

Pendapat dari Sutabri (2012:20)Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.</ref>, model dalam sistem terdiri dari input, process dan output. Sistem yang sederhana karena sebuah sistem mempunyai masukan serta keluaran. Sebuah sistem memiliki karakteristik dan dapat dikatakan sebagai suatu sistem. Beberapa karakteristik terdiri dari :

  1. Komponen Sistem
    Komponen sistem berupa bagian-bagian dari sistem yang berhubungan serta berinteraksi dan membentuk satu kesatuan.
  2. Batas Sistem (Boundary)
    Batas sistem yaitu dibatasi antara satu sistem dengan sistem yang lain dengan lingkungan luarnya dan merupakan satu kesatuan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
    Lingkungan luar merupakan sesuatu yang berada diluar batasan sistem dan terpengaruh oleh proses operasional sistem. Environment bersifat menguntungkan dan merugikan dalam sistem tersebut.
  4. Penghubung (interface)
    Penghubung atau Interface merupakan media penghubung elemen dengan elemen lain dan dapat terintegrasi. Melalui interface ini sumber daya terhubung dari subsistem ke subsistem lainnya.
  5. Pengolahan (Process)
    Sistem dapat mempunyai bagian pengolahan untuk mengubah masukan menjadi pengeluaran.
  6. Masukan (Input)
    Masukan merupakan energi yang di input ke dalam sistem. Masukan juga berupa masukan perawatan dan masukan sinyal.
  7. Keluaran (Output)
    Keluaran yaitu energi yang telah diolah menjadi output yang berguna dan sisa pembuangan. Output adalah input pada subsistem lainnya atau untuk supra sistem.
  8. Sasaran (Objectives)
    Suatu sistem dinyatakan berhasil jika mencapai sasaran yang dituju. Jika sistem tidak memiliki sasaran maka sistem dikatakan tidak ada gunanya.
  9. Kontrol Sistem (Control)
    Sistem Kontrol adalah mengontrol untuk pelaksanaan suatu sistem dalam mencapai sasaran yang dituju. Sistem kontrol berupa masukan, kontrol proses, dan kontrol keluaran.

Klasifikasi Sistem

Pendapat dari Yakub (2012:4)Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Graha Ilmu: Yogyakarta.</ref> dalam buku Pengantar Sistem Informasi dapat digolongkan, diantaranya :

  1. Sistem Abstrak(Abstract System)
    Sistem abstrak merupakan sistem yaitu pemikiran serta ide yang tidak terlihat secara fisik. Contoh dari abstrak sistem yaitu sistem teologia tentang hubungan manusia dengan tuhan.

  2. Sistem Fisik (Physical System)
    Sistem Fisik yaitu sistem bisa dilihat secara fisik. Contoh dari sistem fisik yaitu sistem transportasi, sistem komputer, sistem produksi.

  3. Sistem Tertentu (Deterministic System)
    Sistem tertentu merupakan sistem melakukan aktivitas melalui tingkah laku yang diprediksi, dapat dideteksi sehingga keluarannya dapat di lihat. Contoh dari sistem tertentu yaitu sistem komputer yang telah diprogramkan.

  4. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
    Sistem tak tentu merupakan sistem yang kedepannya tidak dapat dilihat atau diprediksikan karena merupakan unsur kemungkinan. Contoh dari sistem tak tentu yaitu sistem arisan.

  5. Sistem Tertutup (Close System)
    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bisa di ganti dengan ainformasi, materi energi dengan linkungan. Sistem ini tidak mempengaruhi dan tidak berhubungan dengan lingkungan. Contoh sistem tertutup yaitu reaksi kimia dalam tabung terisolasi.

  6. Sistem Terbuka (Open System)
    Sistem terbuka merupakan sistem yang berinteraksi pada lingkungannya. Contoh dari sistem terbuka yaitu sistem perdagangan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dan bentuk tunggal data atau item. Menurut McLeod dalam Yakub (Yakub,2012:5), “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel Koran, majalah dan lain-lain.

  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tangggal atau jam, dan nilai mata uang.

  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan.

  4. Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  5. Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Definisi Informasi
Informasi menjadi salah satu hal yang penting dalam sebuah organisasi. Informasi meliputi kapasitas saluran komunikasi, data tersusun, dan data mentah. Berikut ini definisi informasi menurut para ahli:
  1. Menurut McLeod dalam Yakub (Yakub,2012:8), “informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi pemakainya”.

  2. Menurut Tata Sutabri (2012:29), “informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa “informasi merupakan teori matematis karena sumber informasi adalah data dan fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan”.
Kualitas Informasi
Pendapat dari Tata Sutabri (2014:41) kualitas suatu informasi yaitu:
  1. Relevan (Relevancy)

  2. Informasi harus bermanfaat untuk pemakainya. Kadar relevancy informasi berbeda-beda bagi setiap orang tergantung kebutuhan.

  3. Akurat (Accurate)

  4. Informasi harus akurat dan tidak ada kesalahan-kesalahan. Informasi yang diterima tidak boleh menyimpang dan menyesatkan bagi penggunanya serta informasi tersebut harus jelas, teliti dan cermat. Tidak akuratnya data terjadi karena mengalami gangguan penyampaian dari sumber informasi tersebut karena dilakuakan sengaja dan tidak sengaja dapat menyebabkan data rusak dan berubah.

  5. Tepat waktu (TimeLines)

  6. Informasi yang di butuhkan oleh pengguna harus tepat waktu dan tidak boleh terlamabat karena informasi yang sudah lama tidak memberikan informasi yang baik bagi si pengguna. Jika pengambilan keputusan diambil dari informasi yang sudah lama dapat berakibat salah dalam mengambil keputusan tersebut.

  7. Ekonomis (Economy)

  8. Kualitas informasi digunakan untuk pengambilan keputusan serta berkaitan dengan nilai ekonomi yang terdapat di dalamnya.

  9. Efisien (Efficiency)

  10. Kualitas informasi digunakan untuk pemgambilan keputusan serta berkaitan dengan nilai efisien yang terdapat di dalamnya.

  11. Dapat dipercaya (Reliability)

  12. Pemakai mendapatkan informasi harus bisa dipercaya, karena untuk memastikan kulitas informasi untuk mengambil keputusan tiap tingkatan manajemen.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi
  1. Menurut Robert A. Leitch dan K. RocoeDavis Jogianto (2011:41), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertahankan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

  2. Menurut Sutarman (2012:13),"Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

  3. Menurut Sutabri (2012:46), Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data,penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Komponen Sistem Informasi
  1. Sumber Daya Manusia Manusia memiliki peranan penting untuk sistem informasi. Sistem informasi dioperasikan oleh manusia. Pakar sistem informasi dan pengguna akhir merupakan kelompok sumber daya manusia.

  2. Sumber Daya Hardware Sumber daya hardware adalah alat yang digunakan untuk pengolahan informasi. Sumber daya hardware ini bukan hanya komputer, media data yaitu disk magnetic atau optikal dan lembaran kertas juga termasuk sumber daya hardware.

  3. Sumber Daya Software Sumber daya software adalah arahan untuk pengolahan informasi. Sumber daya software ini bukan hanya program dan berupa prosedur.

  4. Sumber Daya Data Sumber daya data tidak hanya memasukan sistem informasi, melainkan untuk membentuk organisasi sumber daya.

  5. Sumber Daya Jaringan Sumber daya jaringan adalah alat komunikasi untuk mengkoneksikan komputer, mengolah komunikasi, dan media lainnya dan juga dikendalikan oleh komunikasi software. Sumber daya jaringan berupa alat komunikasi yaitu satelit, kabel dan jaringan dukungan yaitu prosesor antar jaringan dan software pengendali.

TEORI KHSUSUS

Definisi Ten Pillar IT iLearning

Dan dalam laporan penelitian iLearning+ menurut Hani Dewi, M.Kom dan kawan-kawan (2013 November) untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada civitas akademia Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning maka perlu adanya 10 Pillar IT iLearning Perguruan Tinggi Raharja. 10 Pillar IT iLearning ini kemudian disebut dengan nama TPi. Konten-konten merupakan hasil dari penelitian Tridharma Perguruan Tinggi antara dosen dengan mahasiswa yang diwadahi oleh Raharja Enrichment Centre. Para mahasiswa yang sedang melakukan penelitian bertugas untuk mengisi konten pada software yang sudah terinstall sesuai dengan kebutuhan. Copyright konten yang ada pada TPi seluruhnya adalah milik Perguruan Tinggi Raharja. Berikut di bawah ini adalah pengertian-pengertian dari konten 10 (sepuluh) Pillar IT iLearning berdasarkan para PIC project masing-masing, meliputi:

  1. Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning)

  2. Wiki iDu Raharja iLearning, sebuah situs open source dari Wiki, yang khusus dibuat untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang terintegrasi (iDu) dan bersifat iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Rinfo ( Email Raharja.info)

  4. Merupakan layanan free untuk semua pribadi raharja yang disediakan Perguruan tinggi Raharja, sebagai alat komunikasi yang sangat penting bagi mahasiswa/i serta dosen menggunakan email rinfo dan diberikan kapasitas sampai 30 GB. Rinfo juga terintegrasi dengan Ten Pilar IT Learning.

  5. iDu (iLearning eDucation)

  6. iDu (iLearning eDucation)merupakan media pembelajaran secara online yang dapat mendukung program pembelajaran konvensional khususnya pada konsentrasi iLearning. Semua pembelajaran terdapat di dalam iDu yang memadukan tatap muka dan belajar online antara dosen dan mahasiswa/i.
  7. iDuHelp!

  8. iDuHelp! merupakan salah satu layanan kampus untuk melayani kepuasan Pribadi Raharja perihal menjawab pertanyaan dan penanganan keluhan-keluhan Pribadi Raharja serta memberikan informasi seputar ruang lingkup kampus.

  9. iMe (iLearning Media)

  10. iMe (iLearning Media) merupakan tempat atau wadah untuk proses perkuliahan dan pembelajaran onlne atau biasa disebut dengan iLearning di Perguruan Tinggi Raharja.

  11. Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services)

  12. Magics merupakan sebuah media yang digunakan sebagai penyimpanan video, podcast, dan gambar dalam memenuhi kebutuhan kegiatan belajar. Semua mahasiswa/i Raharja memiliki hak untuk mendapatkan akun magics sebagai wadah untuk penyimpanan.

  13. Rooster (Role Online System Ticketing Raharja)

  14. Rooster merupakan sebuah sistem pelayanan informasi dengan menggunakan tiket online yang akan diberikan kepada pihak yang terkait, agar dapat memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Rooster ini telah digunakan pada perguruan Tinggi Raharja yang bertujuan untuk menunjang sistem pelayanan chat online dan offline yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, salah satu contohnya adalah pelayanan iDuHelp! yang sedang berjalan saat ini.

  15. iSur (iLearning Survey)

  16. iLearning survey atau disingkat iSur merupakan sebuah sistem survey yang digunakan untuk memberikan penilaian terhadap pelayanan di Perguruan Tinggi Raharja, atau untuk memberikan nilai terhadap seseorang, benda, maupun jasa yang sudah terintegrasi secara online untuk meningkatkan sistem informasi di Perguruan Tinggi Raharja agar informasi yang didapatkan akurat dan up to date.

  17. iRme (iLearning Raharja Multimedia e-Portfolio)

  18. Istilah iRME (Integrated Raharja Multimedia E-portfolio) dicetuskan untuk mengakomodir dan memfasilitasi Pribadi Raharja dalam upaya lifetime pengumpulan portofolio pribadi. Orientasi surat lamaran kerja atau CV, dengan adanya iRME ini mulai bergeser. CV bukan lagi sesuatu yang kita butuhkan sesaat pada waktu sedang melamar pekerjaan. CV adalah sebuat perjalanan seumur hidup (CV is a lifetime pursuit). Pada umumnya, CV dibutuhkan pada saat seseorang ingin melamar pekerjaan.

  19. iRan (iLearning Raharja Ask & News)

  20. iRan adalah iLearning Raharja Ask and News adalah media aplikasi untuk memberikan layanan informasi, kejadian, pengetahun atau peristiwa umum, maupun khusus di Perguruan Tinggi Rahrja.

    Unified Modeling Language (UML)

    Unified Modeling Language (UML) merupakan suatu bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar yang sudah menjadi standar pada visualisasi, perancangan dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming). Menurut Herlawati (2011:10) “UML menyiapkan diagram sebanyak sembilan jenis misalnya digram urutan, diagram komunikasi dan diagram pewaktu digabung dengan diagram interaksi”. Langkah-langkah penggunaan Unfied Modeling Language (UML) menurut Henderi (2011:16), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

    2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

    6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing- masing alur.

    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domiandipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen- komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan: Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test dan pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML) Menurut Nugroho (2012:117), bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

    1. Sesuatu (Things)

    2. a) Structural Thing yaitu bagian yang realitas statis dalam UML dan berupa unsur-unsur memiliki sifat yang berhubungan dengan konsep dan fisik.

      b) Behavioral things yaitu bagian yang mengandung dinamika pada UML, berupa kata kerja pada model UML yang menggambarkan perilaku.

      c) Grouping things yaitu bagian susunan dan kesatuan dalam UML. Pada gambaran model yang sulit sangat dibutuhkan gambaran untuk memudahkan model. Setelah itu, paket diuraikan lebih lanjut. Paket-paket ini yaitu subsitem-subsistem dan model-model.

      d) Annotational things yaitu bagian yang menguraikan model UML seperti ulasan-ulasan yang menjelaskan ciri serta fungsi dari unsur- unsur model UML.

    3. Relasi (Relationship)

    4. a) Ketergantungan adalah rangkaian dimana peralihan suatu unsur independent mempengaruhi unsur yang bersangkut pada unsur dependent.

      b) Asosiasi adalah suatu objek saling bersangkutan dengan objek lainnya, bagaimana antara suatu objek berhubungan dengan objek yang lainnya. Suatu golongan merupakan kumpulan yang menampilkan hubungan objek dengan bagian lainnya.

      c) Generalisasi adalah hubungan antara objek membagi perilaku dan susunan data dari objek ancestor. Spesialisasi merupakan arah dari atas kebawah dari objek descendent ke objek ancestor. Sedangkan generalisasi merupakan arah dari bawah ke atas dari objek descendent ke objek ancestor.

      d) Realisasi adalah suatu objek melakukan operasi.

    Jenis diagram Unified Modeling Language (UML) Berikut merupakan 5 diagram UML, yaitu:

    1. Use Case Diagram secara grafis menggambarkan sistem pengguna dan eksternal. Use case diagram memaparkan pengguna sistem dan yang menggunakan sistem diharapkan berinteraksi dengan sistem itu. Use case digunakan untuk gambaran interaksi dari setiap langkah-langkah sekuensi.

    2. Class Diagram menggambarkan sistem struktur object. Diagram ini menyatakan bahwa sistem disusun oleh class object dan hubungan antara class object.

    3. Sequence Diagram menggambarkan objek saling berhubungan dengan satu sama lain melalui pesan sekuensi sebuah use case atau operasi.

    4. State Chart Diagram digunakan untuk memodelkan objek khusus yang dinamis yaitu behaviour. Diagram ini memaparkan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diperhitungkan dari event dan objek yang menjadikan objek berpindah dari satu state ke state yang lain.

    5. Activity Diagram digunakan sebagai gambaran yang berkaitan dengan aliran aktivitas yaitu use case dan proses bisnis. Activity diagram digunakan untuk memodelkan action yang dilakukan saat sebuah operasi dilakukan, dan memodelkan hasil dari action.

    Definisi Internet

    Menurut Pendapat dari Munir dalam Yakub dan Vico (2014:137), “Internet merupakan media untuk berinteraksi dan untuk berbagi informasi kapan pun dan dimanapun”.

    Menurut Pendapat dari Sibero (2011), Internet (Interconnected Network) merupakan jaringan komputer untuk menghubungkan antar jaringan secara keseluruhan. Internet merupakan jaringan yang sangat luas. Seperti jaringan komputer area dan juga jaringan komputer lokal. Internet menggunakan area protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

    Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet merupakan sebuah jaringan komputer yang dapat menghubungkan pengguna di seluruh dunia untuk mendapatkan sebuah informasi yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja.

    Definisi Online

    Menurut Wikipedia Secara umum, "online" menunjukkan jika terhubung dan terkoneksi ke internet. Beberapa arti kata lainnya yang lebih spesifik adalah sebagai berikut:

    1. <p style="line-height: 2">Jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga ‘online' menjelaskan status bahwa dapat diakses melalui internet.

    2. <p style="line-height: 2">Sebuah unsur dari sistem tersebut dikatakan online jika unsur tersebut beroperasional. Contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika dapat menyediakan llistrik pada jaringan elektrik.

    3. <p style="line-height: 2">Sebuah alat dapat dihubungkan ke dalam sebuah sistem yang besar jika berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut dapat dikatakan online. Dalam pengertian jika dapat tersedia saat akan digunakan oleh sistem, tanpa membutuhkan tenaga fisik manusia, namun secara mandiri tidak dapat beroperasi di luar sistem tersebut.

    Dengan adanya internet semua informasi dapat diakses dengan mudah dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Melalui internet semua pekerjaan menjadi lebih mudah dan cepat selain itu internet juga dapat diterapkan dalam bidang pendidikan. Di mana pada saat ini banyak media pembelajarann online yang dapat mudah digunakan.

    Definisi iLearning

    iLearning merupakan metode pembelajaran secara online yang diterapkan pada Perguruan Tinggi Raharja dan berupaya memberikan sistem pembelajaran yang sangat optimal kepada seluruh Pribadi Raharja. Perguruan Tinggi Raharja saat ini menerapkan sistem pembelajaran online dalam proses kegiatan belajar mengajar serta melakukan pengembangan pada bahan ajar yang selalu berkembang sesuai kemajuan teknologi.

    iLearning menjadi media yang tepat untuk proses kegiatan belajar mengajar secara online. Dengan menggunakan berbagai jenis device seperti: pc, laptop serta gadget yang sudah terakses ke jaringan internet, mahasiswa/i sudah bisa mengikuti pembelajaran online tersebut.

    Definisi Learning Management System (LMS)

    Menurut Wikipedia Learing management System (LMS) “merupakan suatu perangkat lunak atau software untuk keperluan sistem untuk mengelola administrasi, dokumentasi laporan dan pendidikan kegiatan belajar mengajar dan kegiatan secara online (terhubung ke internet)”.

    Menurut Menurut Amiroh (2012: 1) Learning Management System (LMS) atau Course Management System (CMS), juga dikenal sebagai Virtual Learning Environment (VLE) merupakan aplikasi perangkat lunak yang digunakan oleh kalangan pendidik, baik universitas / perguruan tinggite dan sekolah sebagai media pembelajaran online berbasis internet (e-learning).

    Menurut Riad dan El-Ghareeb (2011:2) Learning Management System (LMS) adalah Learning Management System (LMS) adalah sebuah kesatuan perangkat lunak yang secara komprehensif terintegrasi pada berbagai fitur untuk pengiriman dan pengelolaan course. LMS akansecara otomatis menangani fitur katalog course, pengiriman course, penilaian dan quiz.

    Berdasarkan pendapat beberapa para ahli di atas mengenai Learning Managment System dapat ditarik kesimpulan bahwa: “Learning management System adalah sebuah software yang berfungsi sebagai penunjang pembelajaran online yang disediakan oleh perguruan tinggi.

    Konsep Kualitas

    Menurut Kotler (2012:49) mengemukakan bahwa kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.

    Menurut Kadir (2001:19), Menyatakan bahwa kualitas adalah tujuan yang sulit dipahami (tujuan yang sulit dipahami), karena harapan para konsumen akan selalu berubah. Setiap standar baru ditemukan, maka konsumen akan menuntut lebih untuk mendapatkan standar baru lain yang lebih baru dan lebih baik. Dalam pandangan ini, kualitas adalah proses dan bukan hasil akhir (meningkatkan kualitas kontinuitas).

    Menurut Imam (2010) kualitas diartikan sebagai “kesesuaian dengan standar, diukur berbasis kadar ketidak sesuaian serta dicapai melalui pemeriksaan, hasil pemeriksaan”. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas adalah “sebuah standarisasi dari sebuah produk atau pelayanan yang ditawarkan yang menentukan layak atau tidaknya sebuah produk atau pelayanan”.

    Konsep Dasar Belajar

    Menurut pendapat Sardiman (2012: 21): “Belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa-raga, psikofisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa, dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik”.

    Menurut Robbins (dalam Trianto, 2013: 15): “mendefinisikan belajar sebagai proses menciptakan hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang sudah di pahami dengan sesuatu (pengetahuan) yang baru. Belajar secara umum diartikan sebagai perubahan”.

    Menurut Trianto (2012: 16). “Belajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir”.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar “meruapaka aktivitas individu baik fisik, mental, dan emosional untuk perubahan tingkah laku dalam segi kognitif, afektif maupun”.

    Konsep Dasar Pembelajaran

    Menurut pendapat Komalasari (2013: 3): “Pembelajaran merupakan suatu sistem atau proses membelajarkan pembelajar yang direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien”.

    Menurut Nurani (dalam Ruminiati, 2012: 14) “konsep pembelajaran merupakan sistem lingkungan yang dapat menciptakan proses belajar pada diri siswa selaku peserta didik dan guru sebagai pendidik, dengan didukung oleh seperangkat kelengkapan, sehingga terjadi pembelajaran”.

    Menurut Corey (dalam Ruminiati, 2012: 14) “mengemukakan bahwa pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang dikelola secara sengaja untuk memungkinkan siswa turut serta dalam tingkah laku tertentu, sehingga dalam kondisi-kondisi khusus akan menghasilkan respons terhadap situasi tertentu juga”. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat simpulkan bahwa pembelajaran “merupakan proses interaksi antara mahasiswa dan dosen untuk mendukung terjadinya proses belajar”.

    Konsep Pembelajaran Online

    Menurut Wikipedia Pembelajaran online merupakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan sebuah jaringan internet serta media berbasis komputer. Pembelajaran online melalui media elektronik berbasis komputer dan diakses melalui jaringan internet. Sumbernya berasal dari internet, website, intranet, CD-ROM dan DVD. E-Learning juga memonitor kinerja peserta didik dan melaporkan kemajuan peserta didik. E-learning tidak serta merta untuk mendapatkan informasi saja, tetapi untuk membimbing peserta didik mendapatkan pembelajaran yang efektif dan optimal. Dan media pembelajaran online terdiri dari:

    1. Web Supported E-learning, yaitu pembelajaran dilakukan secara tatap muka dan didukung dengan penggunaan website yang berisi rangkuman, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, tugas, dan tes singkat.

    2. Blended or mixed mode E-learning, yaitu sebagian proses pembelajaran dilakukan secara tatap muka dan sebagian lagi dilakukan secara online.

    3. Fully online E-learning format, yaitu seluruh proses pembelajaran dilakukan secara online termasuk tatap muka antara pendidik dan peserta didik yang juga dilakukan secara online, teknologi teleconference biasanya jadi pilihan.

    Menurut Wikipedia Pengertian belajar online secara umum merupakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan sebuah jaringan serta media berbasis komputer. Pembelajaran online juga dikenal dengan istilah web-based learning, virtual learning, internet -enabled learning, online learning, e- Learning.

    Menurut Rusman. (2012) Pembelajaran online melalui elektronik media berbasis komputer dan diakses melalui jaringan. Sumbernya bisa berasal dari internet, website, intranet, DVD, dan CD-ROM. E-Learning juga memonitor kinerja peserta didik dan melaporkan kemajuan peserta didik. E-learning tidak serta merta untuk mendapatkan informasi saja, tetapi untuk membimbing peserta didik mendapatkan pembelajaran yang efektif dan optimal.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran online “merupakan sebuah metode pembelajaran yang menggunakan sebuah jaringan internet dan media aplikasi yang bertujuan proses pembelajaran tanpa mengharuskan mahasiswa dan dosen bertemu secara langsung”.

    LITERATUR REVIEW

    Perlu dilakukannya metode studi pustaka untuk menunjang metode penelitian yang dilakukan. Diantaranya mengidentifikasi kesenjangan, serta menghindari plagiat dan pembuatan ulang, mengidentifikasi metode yang sudah dilakukan dan mengetahui area penelitian yang sama dalam bidang ini. Literature review sebagai berikut:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Aymen Abedmouleh, Pierre Laforcade, Lahcen Oubahssi pada tahun 2012 yang berjudul “Spesification Of Visual Instructional Design Languages Dedicated To Learning Management Systems”. Meskipun semakin berkembangnya belajar teknologi ke dalam pendidikan, merancang skenario pembelajaran dan mengeksploitasi mereka untuk menyiapkan situasi belajar masih merupakan tugas yang kompleks. Visual Instructional Design Bahasa (VIDL) dan editor grafis dedicated mereka telah diidentifikasi sebagai alat konseptual penting untuk mencapai solusi yang lebih kreatif desain dalam proses desain. Pada artikel ini kami mengusulkan penerapan alat Modeling Domain-Specific untuk menentukan dan mengembangkan VIDLs dan editor didedikasikan untuk Sistem Manajemen Pembelajaran spesifik. Sebuah eksperimen tentang Moodle LMS dibahas.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Drs. Zainal Arifin, M.Pd. pada Juli 2012 yang berjudul “Evaluasi Pembelajaran”. Penelitian ini merupakan satu kompetensi yang harus Anda kuasai adalah evaluasi pembelajaran. Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab Anda sebagai guru dalam pembelajaran, yaitu mengevaluasi pembelajaran termasuk di dalamnya melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar. Kompetensi tersebut sejalan pula dengan instrumen penilaian kemampuan guru, dimana salah satu indikatornya adalah melakukan evaluasi pembelajaran. Masih banyak lagi model yang menggambarkan kompetensi dasar yang harus Anda kuasai. Hal ini menunjukkan bahwa pada semua model kompetensi guru (teacher competency) selalu menggambarkan dan mensyaratkan adanya kemampuan guru dalam mengevaluasi pembelajaran, sebab kemampuan melakukan evaluasi pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang mutlak harus dimiliki guru atau calon guru. Oleh sebab itu pula, pada setiap program studi di lingkungan Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) seperti, UPI, IKIP, FKIP, STKIP, dan Fakultas Tarbiyah, para mahasiswa wajib menempuh matakuliah evaluasi pembelajaran dengan bobot antara 2 – 4 SKS.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Eunise Ratna Sari pada tahun 2012 yang berjudul “Online learning community: a case study of teacher professional development in Indonesia”. Karya ilmiah ini mengangkat topik mengenai penggunaan penggunaan komunitas pembelajaran online untuk meningkatkan kemampuan professionalisme pendidik Indonesia di abad 21. Seorang pendidik di abad ini tidak hanya diharapkan bisa mengajar mata pelajaran tertentu saja, tetapi juga harus bisa memberikan bekal kepada generasi muda untuk memasuki era kehidupan yang lebih kompleks. Sayangnya, banyak pendidik yang tidak siap untuk menyesuaikan diri dengan tantangan jaman ini karena mereka sudah terbiasa dengan pola pikir yang lama yang dibentuk dari system pendidikan yang tradisional. Perubahan pola mengajar guru sebenarnya bisa dilakukan melalui pendidikan profesional guru, tetapi pada prakteknya pendidikan guru yang ada saat inipun masih mengikuti sistem yang tradisional. Beberapa riset yang yang terakhir menunjukkan bahwa konsep komunitas pembelajaran online (OLC) cukup menjanjikan sebagai sarana untuk mendukung proses pengembangan profesional guru masa sekarang. Dalam riset yang dilakukan oleh peneliti, konsep ini diujicobakan dengan para pendidik di Indonesia sejak tahun 2009. Dalam kajian ini, peneliti menggunakan teori Knowledge Building yang dikembangkan oleh Scardamalia dan Cultural Dimension dari Hofstede untuk meneliti proses pembelajaran bersama dan interaksi sosial yang terjadi di dalam komunitas pembelajaran online ini. Implikasi untuk penelitian dan praktek dibahas.

    4. Penelitian dilakukan oleh Rano Kurniawan, Henderi, dan Fitria Nursetianingsih. Meneliti tentang pembelajaran menggunakan iPad. Dalam penelitian ini digunakan metode iLearning (Integrated Learning), yaitu pembelajaran online menggunakan iPad. Dimana iLearning ini berkaitan erat dengan 4B (Belajar, Bekerja, Bermain dan Berdoa). Dengan adanya iPad sebagai penunjang pendukungnya, diharapkan pembelajaran ini akan berjalan dengan efektif dan efisien.

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Ariyawan Agung Nugroho dari Pendidikan FMIPA (FIP), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada tahun 2007 yang berjudul "Optimalisasi Peran Teknologi Informasi (Internet) Dalam Meningkatkan Efektifitas Dan Kualitas Proses Pembelajaran PJJ S1 PGSD". Penelitian ini menjelaskan FIP telah menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh bernama Fleksibel Model Pembelajaran yang membutuhkan web atau internet dukungan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Makalah ini bertujuan untuk mengusulkan alternatif dengan merancang dan menciptakan situs web tertentu yang berfungsi sebagai perangkat lunak pendukung atau Learning Management System media, menyediakan pusat kegiatan belajar, modus sinkron dan asynchronous guru siswa dan interaksi siswa siswa, akademik dan administrasi pusat informasi, meninjau dan media pengujian, perpustakaan digital dan e-bahan yang memungkinkan siswa dan guru untuk mandiri belajar. Selain itu, website khusus dirancang sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan dan karakteristik program pembelajaran jarak jauh Facultys tentu akan menguntungkan guru dalam menyediakan catatan semua belajar mengajar activitues dilakukan melalui web, yang berfungsi sebagai portofolio. Pemerintah memprogram untuk meningkatkan SD atau MI guru kualifikasi telah sangat baik oleh masyarakat. Para guru yang kualifikasi belum sama dengan gelar S1 yang antusias mengikuti program jarak S1 PGSD pembelajaran yang diselenggarakan oleh 10 universitas atau Guru Pendidikan Institutes (LPTK). Pendidikan FMIPA (FIP), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) adalah salah satu LPTK dipercayakan untuk melakukan program. Dengan demikian, FIP telah menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh bernama Fleksibel Model Pembelajaran yang membutuhkan web atau internet dukungan dalam melaksanakan proses pembelajaran.

    6. Penelitian yang dilakukan oleh Matthew Young Kim di Kennesaw State University Kennesaw, GA, USA. Pada tahun 2011 dengan judul “Simulation Study of eLearning Classroom using iPads Based on Wireless LAN with IEEE 802.11b” menyajikan studi simulasi kelas e-Learning menggunakan iPad sebagai perangkat mobile berbasis pada LAN nirkabel dengan protokol IEEE 802.11b. Selain itu, makalah ini menyajikan sebuah studi simulasi apakah IEEE 802.11b dapat mendukung hingga 25 iPads dari kelas e-Learning tanpa masalah keadilan pada Wireless LAN bersama. Simulasi dilakukan dengan OPNET IT Guru Academic Edition 9.1.

    7. Penelitian yang dilakukan oleh Kuswari, Hernawati dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2012 yang berjudul "Model Pembelajaran Web Enhance Learning Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Mahasiswa". Penelitian ini menjelaskan dalam proses belajar, makin tinggi usia seseorang makin bertangung jawab ia akan proses belajarnya sendiri, dari usia sekolah dasar seseorang banyak diarahkan oleh orang-orang dewasa yang bertanggung jawab atas pendidikannya hingga mencapai usia dewasa khususnya di perguruan tinggi maka mahasiswa memiliki tanggung jawab yang besar atas belajarnya sendiri untuk mencapai hasil yang diharapkan yang dikenal dengan belajar mandiri. Dalam pelaksanaannya diperlukan inovasi model pembelajaran yang dapat menggeser pembelajaran dari perkuliahan mode tradisional menuju pembelajaran mandiri. Salah satu inovasi model pembelajaran adalah model pembelajaran berbasis teknologi informasi yang memanfaatkan internet sebagai pendukung dalam proses pembelajaran (pembelajaran online). Dalam model pembelajaran online mahasiswa dapat menentukan sendiri tujuan belajar, memilih materi dan sumber belajar, menentukan strategi belajar yang sesuai untuk dirinya sendiri dan mengukur keberhasilan belajarnya. Melalui pembelajaran online ini, mahasiswa mampu mengambil inisiatif, mengatasi hambatan atau masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain (mandiri). Salah satu jenis pembelajaran online adalah web enhanced learning yaitu pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas, menyediakan sumber-sumber belajar tambahan yang dapat dimanfaatkan mahasiswa kapanpun dan di manapun dibutuhkan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa. Banyak perangkat lunak yang bisa dipakai dalam pelaksanaan pembelajaran dengan tipe web enhance learning dalam meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa, di antaranya dengan LMS (Learning Management System). Dengan adanya fasilitas yang ada pada LMS diharapkan dapat menjadikan mahasiswa lebih mandiri dalam belajar, materi belajar bisa diakses dan dipelajari sendiri any time, any where dan any place, interaksi antar mahasiswa dengan mahasiswa, mahasiswa dengan dosen, penilaian dan umpan balik dosen terhadap tugas yang dikirimkan.

    8. Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Novitri Susanti Setia Putri pada tahun 2010 yang berjudul “Membangun Web Kelas Online Berbasis Learning Management system Di SMA Negeri 5 Cimahi”. SMA Negeri 5 Cimahi merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan sebuah teknologi IT. Sistem pembelajaran yang ada di SMA Negeri 5 Cimahi sudah berjalan cukup baik tetapi keadaan kelas saat belajar mengajar biasanya kurang nyaman dan membuat siswa kurang konsentrasi dengan materi yang diberikan oleh guru. Terkadang siswa juga enggan bertanya kepada guru maupun siswa lainnya dikelas karena malu. Masalah lain muncul saat guru yang ingin memonitoring siswanya saat sedang tidak dapat hadir disekolah. Oleh karena itu, dibangunlah sebuah aplikasi web Kelas Online berbasis Learning Management System (LMS). Metode LMS dipilih untuk membuat materi sekolah online dan mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya. LMS berfungsi untuk menyimpan, mengelola dan mendistribusikan berbagai material pelatihan dan ujian yang telah disiapkan. Metode analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis terstruktur. Alat pemodelan yang digunakan adalah flowmap, diagram E-R, dan DFD (Data Flow Diagram). Metodologi penelitian yang digunakan dalam menyusun tugas akhir ini adalah metode Analisis Deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian dan setelah dilakukannya pengujian alpha dan betha terhadap Web Kelas Online di SMA Negeri 5 Cimahi, kesimpulan yang dapat diambil yaitu aplikasi ini memudahkan monitoring perkembangan belajar siswa, menyediakan referensi yang sesuai dengan kebutuhan dan memudahkan komunikasi antar penggunanya. Sistem ini pun mudah dipelajari, mudah digunakan juga memiliki tampilan menarik yang berbeda dengan situs lain pada umumnya. Implikasi untuk penelitian dan praktek dibahas.

    9. Penelitian yang dilakukan oleh Lintang Patria, Kristianus Yulianto, Indonesia yang berjudul “Pemanfaatan Facebook Untuk Menunjang Kegiatan Belajar Mengajar Online Secara Mandiri”. Universitas Terbuka adalah Perguruan Tinggi yang menerapkan sistem belajar jarak jauh, dimana Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) tidak hanya dilakukan secara tatap muka, melainkan juga dengan menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun non cetak (audio/video), komputer/internet, siaran radio dan televisi. Dengan metode ini para peserta KBM dapat secara mandiri mengatur kesesuaian waktu dan tempat dalam mempelajari materi. KBM sebagai sebuah bentuk interaksi antara tutor dan peserta tutorial (mahasiswa) serta antar peserta yang terkait dengan kegiatan belajar mengajar, membentuk jejaring sosial (social network) dengan menggunakan sebuah media sosial (social media) sebagai sarana berinteraksi untuk memungkinkan terjadinya interaksi yang banyak arah (partisipasi aktif dari anggota) serta flexible (tidak dibatasi tempat dan waktu). Pada era digital saat ini, banyak tersedia perangkat media sosial berbasis internet, pada umumnya dalam bentuk situs, yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana interaksi jejaring sosial. Salah satu media sosial yang cukup populer di dunia adalah Facebook. Fitur-fitur Facebook sebagai media sosial dapat dimanfaatkan untuk menunjang pelaksanaan KBM, khususnya tutorial online, antara lain fasilitas berbagai dokumen/modul dengan diskusi interaktif antarpeserta yang tertata secara kronologis per topik. Adanya fasilitas notification untuk memberikan tanda (alert) serta Agenda yang disertai fungsi pengingat (remainder) memungkinkan para peserta KBM dapat mengikuti perkembangan KBM secara mobile dan dapat memanfaatkannya untuk pengayaan materi tutorial secara mandiri, sesuai dengan waktu dan kesempatan yang tersedia bagi masing-masing peserta. Tujuan makalah ini adalah mengkaji fitur-fitur Facebook dan melakukan simulasi pembelajaran/Tutorial Online dengan menggunakan Facebook sehingga dapat diketahui fitur-fitur yang dapat dipergunakan dengan kelebihan dan kekurangan yang ada serta saran-saran bagaimana memanfaatkan Facebook untuk meningkatkan kualitas Tutorial Online di Universitas Terbuka.

    10. Penelitian yang dilakukan oleh Erma Susanti dan Muhammad Sholeh dari Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta pada tahun 2010 yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi E-Learning”. Penelitian ini menjelaskan mengenai Sistem E-Learning merupakan aplikasi yang diharapkan mampu mendukung proses kegiatan belajar-mengajar. Sehingga melalui E-Learning, proses belajar-mengajar dapat dilakukan dengan cepat dan mudah serta dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas waktu dan biaya. Selain itu jumlah siswa yang dapat dijaring dalam suatu kelas juga tidak terbatas karena dapat dijangkau oleh semua pengguna dari berbagai tempat yang dapat mengakses jaringan.

    11. Dari hasil literature review yang ada, dapat disimpulkan bahwa sistem pembelajaran online saat ini sudah banyak yang mengembangkan dan ini dapat diterapkan guna menggantikan sistem pembelajaran tradisional di Perguruan Tinggi Raharja. Dari proses belajar mengajar mengggunakan sistem pembelajaran online ini agar memiliki lulusan yang berkualitas. Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian berupa “Analisa Sistem Pembelajaran Online iDu (Ilearning Education) Berbasis Learning Management Sistem Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ilearning Pada Perguruan Tinggi”.

      BAB III

      PEMBAHASAN

      Statistik Perguruan Tinggi Raharja

      Gambar 3.1. Statistik

      Melalui sejarah panjangnya Perguruan Tinggi Raharja sebagai lembaga pendidikan tinggi di Tangerang. Perguruan Tinggi Raharja mempunyai target atau sasaran untuk kedepannya sebagai bagian dari kelompok Perguruan Tinggi Raharja Riset yang berlokasi di banten. Perguran Tinggi Raharja juga menargetkan untuk meraih posisi tolok ukur perkembangan tradisi akademik tingkat nasional dan regional serta internasional. Melalui target tersebut Raharja harus bisa menjadi trend setter di bidang ilmu pengetahuan melalui Tridarma di Perguruan Tinggi. Selain itu, Perguruan Tinggi Raharja diharpkan menjadi penggerak untuk memajukan peradaban bangsa.

      Pencapaian Raharja

      Gambar 3.2.Pencapaian Raharja

      Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

      Gambar 3.3.Sejarah Raharja

      Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasidan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

      Visi, Misi STMIK RAHARJA

      1. VISI
        Pada tahun 2013, dengan standar ISO 9001:2008, menghasilkan Pribadi Raharja yang unggul dibidang IT menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi sehingga dapat bersaing pada era globalisasi ini.

      2. MISI
        •Keunggulan Dalam Manajemen
        STMIK Raharja berupaya melalui standar ISO, memastikan bahwa Pribadi Raharja sebagai komunitas kampus berkesempatan untuk memberikan kesejahteraan dan kepuasan sesuai standar profesional dan harapan stakeholder.
        •Keunggulan Dalam Pendidikan
        STMIK Raharja berupaya untuk menyediakan life-long student centered Learning melalui suasana akademis yang kondusif dalam mendukung komunitas pembelajaran, pembinaan individu yang berwawasan luas dengan perspektif global, pemahaman yang prima di bidang teknologi informasi serta kepemimpinan yang kuat.
        •Keunggulan Dalam Penelitian
        STMIK Raharja berupaya untuk terus menerus mencapai pengakuan internasional sebagai lembaga yang berdedikasi tinggi dalam bidang penelitian terutama bidang teknologi informasi dan menciptakan penelitian baru di bidang interdisiplin dan intradisiplin.

      Tujuan

      1. Memberikan jaminan manajemen mutu pelayanan yang prima bagi kepuasan stakeholders dengan mengacu kepada standar ISO 9001:2008.

      2. Memberikan jaminan kualitas pendidikan berkesinambungan untuk menghasilkan Pribadi Raharja yang mempunyai wawasan global, kompeten dalam bidang teknologi informasi dan mempunyai jiwa kemandirian serta kepemimpinan yang tangguh.

      3. Memberikan jaminan penelitian berkualitas dibidang Teknologi Informasi yang berkesinambungan dan berstandar internasional dengan memperhatikan kemajuan jaman dan kebutuhan stakeholders disegala bidang dalam rangka mencapai pengakuan internasional.

      Sasaran

      Gambar 3.4. Sasaran

      Tujuan Raharja

      Gambar 3.5. Tujuan Raharja

      Motto Raharja Perguruan Tinggi Raharja

      Motto Raharja yaitu Get the Better Future by Computer Science yaitu Meraih Sukses yang Gemilang melalui Ilmu Komputer.

      Struktur Organisasi

      Gambar 3.6. Struktur Organisasi

      Divisi Operasi

      Gambar 3.7. Divisi Operasi

      Dapat Melaksanakan dan memelihara kebijakan manajemen dan dapat meneruskan kepada pimpinan tentang isu yang sedang berkembang didalam dan diluar kampus untuk di jadikan bahan kajian manajemen kampus.

      DIVISI AKADEMIK

      Gambar 3.8. DIVISI AKADEMIK

      Keberhasilan di dalam pelaksanaan dan meningkatkan mutu akademik dapat menentukan nilai pengakuan masyarakat terhadap institusi AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja sekarang dan dimasa yang akan datang.

      Divisi Pemasaran

      Gambar 3.9. Divisi Pemasaran

      Mengadakan program Partner Get Student dengan mencoba berkerjasama dengan sekolah sekola , pelaku usaha dan masyarakat guna tercapainya target yang telah ditetapkan.

      Divisi Pengadaan

      Gambar 3.10. Divisi Pengadaan

      Melaksanakan dan mengatur keuangan kampus serta melaporkan kepada Pimpinan , untuk pelaksanaan tugasnya disesuaikan dengan prinsif kerja Manajemen dalam RENSTRA Tahun Akademik 2010 - 2013.

      Divisi REC

      Gambar 3.11. Divisi REC

      Mengajukan pekerjaan penyempurnaan terhadap sistem komputerisasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas pada Perguruan Tinggi Raharja minimal mengembangkan sistem 2 sistem yang sudah ada dan menciptakan 2 lagi sistem yang baru

      Gugus Kendali Mutu

      Mengontrol, memberi masukan, pengembangan dan penilaian secara independent terhadap pelaksanaan Renstra Manajemen serta mempunyai tugas tanggung jawab mengendalikan mutu pelaksanaan secara umum dan memelihara serta meningkatkan mutu akademik bekerjasama dengan divisi REC.

      Arti Nama Raharja

      Gambar 3.12. Logo Raharja

      Arti Green Campus

      Gambar 3.13. Green Campus

      Lokasi Kampus

      Kampus Modern, Jalan Jendral Sudirman No. 40, Cikokol, Tangerang, Banten – 15117

      Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

      Prosedur Sistem Berjalan

      Proses pembelajaran yang barjalan saat ini pada konsentrasi iLearning di Perguruan Tinggi Raharja yaitu dengan menggunakan iDu (iLearning Education) di mana pembelajaran diawali dari dosen dan mahasiswa/i memasuki ruang kelas. Setelah berada di dalam kelas dosen membuka absen online kelas dan melakukan proses absensi terhadap mahasiswa/i dengan menyebutkan nama mahasiswa/i tersebut satu persatu. Kemudian dilanjutkan dosen menjelaskan materi yang diakses dari iDu (iLearning Education) dan media RME, dan mahasiswa mendengarkan. kemudian diakhir waktu jam perkuliahan setiap pertemuannya dosen memberikan tugas atau assignment yang diberikan melalui iDu. Dan mahasiswa mengerjakannya tugas atau assignment yang diberikan oleh dosen. Selanjutnya dosen memberikan penilaian untuk tugas-tugas yang telah dikerjakan oleh mahasiswa/i melalui assignment.

      Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram

      Proses kegiatan belajar mengajar yang berjalan saat ini pada konsentrasi iLearning masih dirasa belum maksimal. Meskipun sistem yang ada pada saat ini sudah didukung oleh sebuah media yaitu iPad masih terdapat banyak kegiatan yang dilakukan secara manual. Dimana kegiatan manual ini ditemukan pada materi perkuliahan hingga tugas-tugas perkuliahan yang membuat dosen harus meluangkan banyak waktunya untuk memeriksa dan memberikan nilai terhadap tugas-tugas tersebut. Tentu saja hal ini membuat mahasiswa/i harus menunggu hasil yang mereka peroleh dari tugas-tugas yang sudah mereka kerjakan. Dan tidak didukungnya kegiatan belajar mengajar secara onsite ataupun offsite class yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

      Gambar 3.14. Use Case Diagram

      Berdasarkan gambar Use Case Diagram diatas terdapat :

      1. Terdapat 1 sistem yang mencangkup seluruh kategori Kegiatan belajar mengajar pada iDu (iLearning eDucation) pada Perguruan Tinggi Raharja.

      2. Terdapat 3 actor melakukan aktivitas belajar mengajar yaitu, Admin, Dosen, dan Mahasiswa pada iDu (iLearning eDucation.

      3. Terdapat 10 use case dilakukan oleh actor-actor, diantaranya 10 use case yang digunakan oleh Admin, Dosen, dan Mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar pada iDu (iLearning eDucation).

      4. Deskripsi :

        Untuk deskripsi Use Case Diagram, terdapat 3 actor yang melakukan aktivitas yaitu Admin, Dosen, dan Mahasiswa masuk ke halaman idu.raharja.info setelah itu bisa langsung memulai perkuliahan, dosen memberikan assignment dan mahasiswa mengerjakan assignment tersebut. Admin berperan penting di dalam sebuah sistem dan memonitoring proses kegiatan belajar mengajar yang ada di iDu iLearning eDucation agar perkuliahan berjalan secara efektif dan optimal.

      Analisa sistem yang berjalan pada Activity Diagram

      Pada Activity Diagram ini menggambarkan tata urutan proses aliran aktivitas yang terdapat pada proses belajar mengajar pada konsentrasi iLearning. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dijalankan dan memodelkan hasil dari action tersebut.

      Gambar 3.15. Activity Diagram

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Diagram diatas terdapat :

      1. Terdapat 1 Initial node, objek yang diawali untuk login pada iDu iLearning eDucation

      2. Terdapat 9 action, dari sistem yang mencerminkan proses belajar mengajar pada iDu iLearning eDucation.

      3. Terdapat 1 Final state pada iDu iLearning eDucation.

      4. Deskripsi :

        Untuk deskripsi Activity Diagram, terdapat 3 actor yang melakukan aktivitas yaitu Admin, Dosen, dan Mahasiswa. Mahasiswa dan dosen masuk ke halaman idu.raharja.info. setelah itu bisa langsung login untuk memulai perkuliahan, dosen memberikan assignment dan mahasiswa mengerjakan assignment tersebut. Admin berperan penting di dalam sebuah sistem dan memonitoring seluruh kegiatan belajar mengajar yang ada di iDu iLearning eDucation agar perkuliahan berjalan secara efektif dan optimal.

      ====Analisa sistem yang berjalan pada Activity Diagram===

Contributors

Edi Wibowo