KP1221474146

Dari widuri
Revisi per 3 Mei 2015 16.04 oleh Admin (bicara | kontrib) (Melindungi "KP1221474146" (‎[edit=sysop] (selamanya) ‎[move=sysop] (selamanya)) [runtun])

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA PENINGKATAN PERINGKAT PERGURUAN

TINGGI DI WEBOMETRICS PADA

PERGURUAN TINGGI RAHARJA


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg


OLEH:

1221474146 Nadia Mawarni Putri


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)

LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA PENINGKATAN PERINGKAT PERGURUAN TINGGI DI WECOMETRICS

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015


Tangerang, 21 Januari 2015



Dosen Pembimbing




(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)

NID: 99001

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1221474146
Nama
: Nadia Mawarni Putri
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 21 Januari 2015
Nadia Mawarni Putri
NIM: 1221474146

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi komunikasi khususnya internet, telah mendorong lembaga pendidikan untuk menyediakan berbagai fasilitas serta kemudahan akan akses informasi secara global melalui dunia web. Perguruan Tinggi Raharja pada awal tahun 2014 mendaftarkan web resminya di peringkatan universitas dunia yang dikeluarkan oleh Cybermetrics Lab, sebuah group penelitian yang merupakan bagian dari National Research Council (CSIC), Spanyol. Cybermetrics Lab yang mempublikasikan peringkat perguruan tinggi seluruh dunia setiap enam bulan sekali, yaitu bulan Januari dan Juli, peringkatan universitas dunia tersebut adalah Webometrics. Namun, rendahnya peringkat pada Webometrics periode juli 2014 yang jatuh pada peringkat 244 untuk wilayah indonesia. Maka berdasarkan rendahnya hasil peringkat tersebut dibutuhkan strategi yang terstruktur untuk meningkatkan peringkat Webometrics Perguruan Tinggi Raharja. Dalam laporan KKP (Kerja Kuliah Praktek) ini juga disusun dengan metode Webometrics, metode penenilitian SWOT dan strategi rencana tindakan (action plan) beserta langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk setiap strategi yang dihasilkan pada analisis sebelumnya. Hasil dari penelitian ini sangat bermanfaat bagi Perguruan Tinggi Raharja dalam rangka peningkatan peringkat perguruan tinggi di Webometrics.

Kata Kunci: Peringkat, Webometrics, SWOT

ABSTRACT

The development of communication technology , especially the Internet , has encouraged educational institutions to provide a variety of facilities and ease of access to information globally through the world wide web. Perguruan Tinggi Raharja at the beginning of 2014 enrolled in the official web peringkatan world university issued by Cybermetrics Lab , a research group that is part of the National Research Council ( CSIC ) , Spain . Cybermetrics Lab publishes college rankings around the world every six months , the month of January and July , peringkatan the university world is Webometrics.However , the low ratings on Webometrics period July 2014 falls on 244 ratings to Indonesian territory . So based on the lower ranking results required a structured strategy to improve the Webometrics rankings Perguruan Tinggi Raharja. In the CTF report ( Working Class Practice ) are also prepared by the method of Webometrics , SWOT research methods and strategies of action plan ( action plan ) and steps that need to be done for each strategy generated in the previous analysis. The results of this study are very useful for Higher Education Prog in order to increase the ranking of universities in Webometrics.

Keywords : Ranking, Webometrics, SWOT


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Kuliah KerjaPraktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Jenjang S1 STMIK Raharja.
  4. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  5. Seluruh staff dan karyawan Perguruan Tinggi Raharja terima kasih atas kerjasamanya.
  6. Ayah, ibu dan kakak tersayang juga yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, semangat, dukungan moril dan materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.
  7. Teman-teman di Nasebanaru,(Cahyo Anggoro Seto, Imam Prayogi, Edy Bill Stephen, Ayu Wanda Lestari, Lia Suci Wulandari, Lalita Tri Adila, Yessy Oktavyanti, Noval Jindan, Nurul Komaeni).yang sudah menemani dan membantu selama KKP berlangsung.
  8. Anggie, Gita, Alin, Nia, Jannah, Gustasari, eva dan seluruh sahabat.
  9. Rekan-rekan grup Averroes (Ray Indra Taufik Wijaya, Desi Sartika, Fitria Nursetianingsih, Yessi Frecilia, Yuliana Isma Graha).
  10. Rekan-rekan grup Green Dragon (Ary Budi Warsito,M.Kom, Muhamad Yusup, M.Kom., Yulianto, Erlita Rasdiana dan Yuliana Isma Graha).
  11. Rekan-rekan grup Naga Hitam (Rosi Dinda Patmala dan Ninu Apriyani).
  12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 21 Januari 2015
Nadia Mawarni Putri
NIM: 1221474146


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Webometrics

Gambar 2.1. Gambar Siklus Pengolahan Data

Gambar 2.2. Siklus Informasi

Gambar 2.3. Contoh URL/Domain berkualitas

Gambar 2.4. Penilaian website Universitas oleh Webometrics

Gambar 2.5. Medote penilaian Webometric tahun 2010

Gambar 2.6. Metode Penilaian Webometric tahun 2012

Gambar 2.7. Contoh nama Domain dengan nilainya dari Webometrics

Gambar 3.1 Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

Gambar 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Gambar 3.3 Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.4. Identifikasi SWOT Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.5.Analisa SWOT Perguruan Tinggi Raharja

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Daya saing merupakan efisiensi dan efektivitas yang memiliki sasaran yang tepat dalam menentukan arah dan hasil sasaran yang ingin dicapai yang meliputi tujuan akhir dan proses pencapaian akhir dalam menghadapai persaingan. Sumihardjo (2008), memberikan penjelasan tentang istilah daya saing ini, yaitu: “Kata daya dalam kalimat daya saing bermakna kekuatan, dan kata saing berarti mencapai lebih dari yang lain, atau beda dengan yang lain dari segi mutu, atau memiliki keunggulan tertentu. Artinya daya saing dapat bermakna kekuatan untuk berusaha menjadi lebih dari yang lain atau unggul dalam hal tertentu baik yang dilakukan seseorang, kelompok maupun institusi tertentu.”

Selanjutnya Sumihardjo (2008), mengemukakan bahwa “daya saing meliputi: (1) kemampuan memperkokoh posisi pasarnya, (2) kemampuan menghubungkan dengan lingkungannya, (3) kemampuan meningkatkan kinerja tanpa henti, dan (4) kemampuan menegakkan posisi yang menguntungkan”.

Daya saing perguruan tinggi menurut uraian di atas adalah kemampuan dari perguruan tinggi untuk menunjukkan keunggulan bersaing dan menawarkan nilai yang lebih atas kinerjanya dalam hal tertentu, dengan cara memperlihatkan situasi dan kondisi yang paling menguntungkan, dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya.

Perguruan tinggi dapat diposisikan memiliki daya saing ketika suatu perguruan tinggi telah memenuhi indikator-indikator pencapaian tertentu yang dimulai dari input, proses dan output terhadap pengamalan nilai-nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi. Citra perguruan tinggi menjadi penting untuk meningkatkan visibilitasnya di mata publik, baik nasional maupun internasional yang nantinya ternyata sangat berpengaruh terhadap peringkat perguruan tinggi tersebut.

Gambar 1.1 Webometrics

Setiap Universitas mempunyai cita-cita tinggi, dan ingin mewujudkan World Class University (WCU). Salah satu kriterianya adalah sejumlah pengakuan dalam lingkup internasional, baik itu penelitian,kualitas SDM, laboratorium, proses belajar mengajar, termasuk juga dari sisi kapasitas teknologi informasi dan popularitas webnya.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mencoba melakukan analisis dan kajian terhadap ranking Webometrics pada Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam sebuah laporan ilmiah dengan judul “Analisa Peningkatan Peringkat di Webometrics pada Perguruan Tinggi Raharja”.

Rumusan Masalah

Dengan banyaknya Perguruan Tinggi di Provinsi Banten, maka akan muncul persaingan. Persaingan dapat terjadi pada berbagai hal. Menciptakan citra perguruan tinggi menjadi penting untuk meningkatkan visibilitasnya di mata publik, baik nasional maupun internasional yang nantinya ternyata sangat berpengaruh terhadap peringkat perguruan tinggi tersebut.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perumusan masalah dalam peningkatan peringkat Webometrics ini, terdapat 3 masalah utama yang diantaranya adalah:

  1. Apa yang dimaksud dengan Webometrics?

  2. Bagaimana peringkat Perguruan Tinggi Raharja pada Webometrics?

  3. Bagaimana strategi meningkatkan peringkat Perguruan Tinggi Raharja pada Webometrics?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah aspek-aspek yang ingin diperoleh dalam melakukan penelitian. Oleh karena itu sangat erat kaitannya dengan jenis penelitian yang dilakukan. Tujuan penelitian murni akan berbeda dengan penelitian terapan, dan berbeda pula dengan penelitian evaluasi.

Tujuan berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Tujuan penelitian dijabarkan, biasanya menggunakan kata-kata kerja pembuka antara lain: menemukan, menjelaskan, menganalisis, menguraikan, menilai, menguji, membandingkan, menemukan hubungan antara, memperoleh data atau pengetahuan atau keterangan tentang peneliti.

Beberapa sifat yang harus dipenuhi sehingga tujuan penelitian dikatakan baik yaitu: spesifik, terbatas, dapat diukur, dan dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian.

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Tujuan operasional

Tujuan Operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa ranking dari website melaui webometrics.

2. Tujuan fungsional

Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh Perguruan Tinggi Raharja sebagai pemilik website http://raharja.ac.id/.

3. Tujuan individual

Tujuan Individual adalah Menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan sebuah peningkatan ranking webometrics pada Perguruan Tinggi Raharja sehingga penulis melakukan penelitian untuk menyelesaikan Tugas Kuliah Kerja Praktek (KKP).

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian akan terasa ketika semua tujuan penelitian ini tercapai. Penulis berharap bahwa penelitian ini akan meningkatkan peringkat Perguruan Tinggi, khususnya bagi Perguruan Tinggi Raharja.

Ada 3 manfaat yang didapat dari penelitian ini, yaitu:

1. Bagi Peneliti

Adanya penelitian penelitian ini, penulis dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja dengan membuat laporan KKP (Kuliah Kerja Praktek) secara ilmiah dan sistematis.

2. Bagi Perguruan Tinggi Raharja

Adanya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan peringkat Perguruan Tinggi Raharja di Webometrics. Tidak hanya peringkat pada Provinsi Banten namun juga di Indonesia dan dunia.

3. Bagi Mahasiswa

Adanya penelitian ini dapat memudahkan proses belajar mahasiswa dan meningkatkan hasil dari proses belajar itu sendiri. Hasil dari proses belajar itu adalah bertambahnya wawasan dan ilmu pengetahuan, meningkatkan kemampuan analisa mahasiswa dalam memecahkan masalah dan menumbuhkan sikap kritis, aktif dan percaya diri.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Dalam hal ini penulis akan menggunakan 2 (dua) metode penelitian dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai berikut:

1.Metode Observasi (Pengamatan)

Metode Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada sistem yang diteliti oleh penulis dan juga mencari data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian.

2.Metode Studi Pustaka

Studi Pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Studi pustaka seperti mempelajari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, ensiklopedia dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penilaian rank website melalui web rank. Selain itu juga mempelajari web-web referensi seputar cara untuk menaikan ranking website di web rank untuk membantu dalam penyajian informasi yang akan ditampilkan

Sumber Data

Dalam melakukan pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa sumber data sebagai berikut:

1.Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari Perguruan Tinggi Raharja, baik melalui observasi maupun melalui penelitian langsung

2.Data Sekunder

</div>

Data Sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui literature review dengan mempelajari beberapa buku dan sumber-sumber data lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian.

Analisa Data

Analisa Data merupakan suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan. Menurut Aris Martono, dkk

Dalam tahap ini terdapat beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan oleh penulis, yaitu sebagai berikut:

1. Identify , yaitu mengidentifikasikan masalah.

2.Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3.Analyzer, yaitu menganalisa sistem..

4.Report, yaitu membuat laporan hasil analisa.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya adalah:

  1. Menurut Jogiyanto H.M. (2010:34)[1], bahwa Sistem (System) dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen :
    1. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu
    2. Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.
  2. Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013:10)[2]. Menurut Schrode dan Voich (1974) dalam bukunya yang berjudul Organization and Management: Basic Systems Concept Misalnya, menyatakan bahwa sistem adalah “whole compounded of several parts” (Suatu kesatuan yang tersusun dari sejumlah elemen).
  3. Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013:10)[2]. Menurut Elias M. Awad (1979) dalam bukunya yang berjudul System and Design menyatakan bahwa sistem adalah “an organized functioning relationship among units or components” (hubungan fungsional yang terorganisasi/teratur, yang berlangsung di antara bagian-bagian atau elemen-elemen).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas mengenai sistem, maka suatu sistem seperti system informasi akan lebih mudah dipahami dan dirancang jika didekati dengan pendekatan komponen. Oleh karena itu, dalam laporan ini akan menggunakan pendekatan komponen untuk menjelaskannya.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:14)[1]sebuah sistem memiliki paling sedikit sepuluh karakteristik berikut.

  1. Komponen (components). Bagian-bagian atau elemen-elemen, yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.
  2. Penghubung antarbagian (interface). Sesuatu yang bertugas menjembatani satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya interaksi/komunikasi antarbagian.
  3. Batas (boundary). Sesuatu yang membedakan antara sistem dengan sistem atau sistem-sistem lain.
  4. Lingkungan (environment). Segala sesuatu yang berada di luar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.
  5. Masukan (input). Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem.
  6. Mekanisme pengolahan (processing). Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.
  7. Keluaran (output). Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan.

  8. Tujuan (goal/objective). Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
  9. Sensor dan kendali (sensor & control). Sesuatu yang bertugas memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan di dalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.

  10. Umpan-balik (feedback). Informasi tentang perubahan-perubahan lingkungan dan perubahan-perubahan (penyimpangan) dalam diri sistem.

  11. 3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Jogiyanto (2010:53)[1], suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract) lawan sistem fisik (physical system), sistem alamiah (natural system) lawan sistem buatan manusia (human made system), sistem pasti (deterministic system) lawan sistem probabilistik (probabilistic system), dan sistem tertutup (closed system) lawan sistem terbuka (open system).

    Sistem informasi masuk di dalam klasifikasi sistem fisik, sistem buatan manusia, sistem pasti dan sistem terbuka. Sebagai sistem fisik, sistem informasi mempunyai komponen-komponen fisik. Sebagai sistem buatan manusia, karena dirancang dan dibuat oleh analis atau pemakai sistem. Sebagai sistem pasti, karena hasil dari sistem ini yang berupa informasi merupakan hasil yang sudah dirancang dan sudah ditentukan dengan sesuai dengan pemakainya. Sebagai sistem yang terbuka, karena sistem ini berhubungan dengan lingkungan luarnya. Lingkungan luar sistem informasi dapat berupa sesuatu di luar sistem informasi ini tetapi masih di lingkungan atau sesuatu di luar lingkungan perusahaannya.

    Konsep Daya Saing

    1. Definisi Data

    Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, di antaranya adalah:

    1. Menurut Thompson & Handelman dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15)[2], information is data has been processed into a form that is meaningful to the recipient and is of real or perceived value in current or prospective decision. (Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau di masa yang akan datang).
    2. Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian.. Jakarta: Bumi Aksara.
    3. Menurut Davis. Lucas dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15)[2], information is the interpretation of data to provide meaning by an individual. (Data adalah bahan mentah bagi informasi).
    4. Menurut Mulyanto (2009:29)[3], “Data didefinisikan sebagai representasi dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. Data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna”.


    Dari beberapa pengertian diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat. Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu :

    1. Tahapan Input
    2. Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).

    3. Tahapan Proses
    4. Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.

    5. Tahapan Output
    6. Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.

      Gambar 2.1. Siklus Pengolahan Data


    2. Kualitas Informasi

    Berikut ini disampaikan 3 Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness). (Agus Mulyanto, 2009 : 247)[4]

    1. Akurasi (accuracy)
      Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidak akuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:
      1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
      2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
      3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.
    2. Tepat Waktu (timeliness)
      Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.
    3. Relevansi (relevancy)
      Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

    3. Siklus Informasi

    Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima informasi kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, sehingga menghasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut di input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya hingga membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan nama siklus informasi (information cycle).

    Gambar 2.2 Siklus Informasi

    4. Fungsi Informasi

    Menurut Sutabri (2012:31)[5], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

    5. Nilai Informasi

    Menurut Sutabri (2012:37)[5], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

    1. Mudah diperoleh
    2. Luas dan lengkap
    3. Ketelitian
    4. Kecocokan
    5. Ketepatan waktu
    6. Kejelasan
    7. Keluwesan
    8. Dapat dibuktikan
    9. Tidak ada prasangka
    10. Dapat diukur

    Konsep Dasar Analisa Sistem

    1. Definisi Analisa Sistem

    Menurut Yakub (2012:142)[6], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business process), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

    Menurut Mulyanto (2009:125)[7], Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dicetuskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.

    2. Tahap-Tahap Analisa Sistem

    Menurut Mulyanto (2009:126)[7], Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

    Menurut Mulyanto (2009:129)[7], Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analisis sistem, diantaranya adalah :

    1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
    2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
    3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
    4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

    3. Fungsi Analisa Sistem

    Adapun fungsi dari analisa sistem diantaranya adalah sebagai berikut :

    1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
    3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

    Konsep Dasar Pengembangan Sistem

    1. Definisi Pengembangan Sistem

    Menurut Jogiyanto H.M. (2010:59)[1], pengembangan sistem didefinisikan sebagai aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.

    2. Tujuan Pengembangan Sistem

    Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap pengembangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan pengembangan yang dapat memberikan kemudahan kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengguna sistem.

    Konsep Dasar Teknologi Informasi

    Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus memahami pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :

    Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.

    Istilah yang baru berkembang dan mulai banyak digunakan untuk menggantikan sistem informasi manajemen adalah teknologi informasi (Information Technology). Istilah teknologi informasi (TI) lebih berorientasi ke teknologinya. Teknologi informasi atau information technology (IT) adalah subsistem atau sistem bagian dari sistem informasi.

    Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :

    Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995)

    Menurut Daryanto (2010:3)[8], "Teknologi informasi adalah sub-sistem atau sistem bagian dari sistem informasi".

    Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Unified Modeling Language

    1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Alim (2012:30)[9], UML “(Unified Modeling Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak.UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

    Menurut Nugroho (2011:6)[10], “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, “UML adalah bahasa yang digunakan untuk mem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda”.

    2. Langkah-Langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Henderi (2009:6)[11], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
    2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
    6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan : Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test dan pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    3. Fokus Unified Modeling Language (UML)

    Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat 2 (dua) arah, yaitu:

    1. Generasi kode bahasa pemrograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) foward engineering (Nugroho, 2011:21)[10].
    2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah baik bersifat interative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem atau piranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang (Henderi, 2009:5)<[11]

    4. Model Menggunakan Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Widodo (2011:10)[12],“Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:

    1. Diagram Kelas (Class Diagram)
      Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
    2. Diagram Paket (Package Diagram)
      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
    3. Diagram Usecase (Usecase Diagram)
      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
    4. Diagram Interaksi dan Sequence (Sequence Diagram)
      Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
    5. Diagram komunikasi (Communication Diagram)
      Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.
    6. Diagram statechart (Statechart Diagram).
      Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.
    7. Diagram aktivitas (Activity Diagram).
      Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
    8. Diagram komponen (Component Diagram).
      Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
    9. Diagram deployment (Deployment diagram).
      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

    5. Diagram-Diagram Unified Modeling Language (UML)

    Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2009:6)[11], yaitu :

    1. Use Case Diagram
      Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.
    2. Class Diagram
      Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antar class object tersebut.
    3. Sequence Diagram
      Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.
    4. State Chart Diagram
      Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.
    5. Activity Diagram
      Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.
    6. Activity Diagram
      Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

    Konsep Dasar Internet

    1. Definisi Internet

    Menurut Darma, Jarot S, dkk. (2009:1)[13], secara harfiah, internet (kependekan dari 'Interconnected-networking') ialah rangkaian komputer yang terhubung satu sama lain. Hubungan melalui suatu system antar perangkat komputer untuk lalu lintas data itulah yang dinamakan network. Mungkin anda mengenal istilah LAN (Local Area Network), yang menghubungkan komputer-komputer dalam area tertentu, seperti kantor, sekolah, atau warnet. Internet kurang lebih seperti itu, hanya dalam area yang sangat luas, yaitu seluruh dunia. Jadi, komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah tak terbatas, disebut internet.

    Menurut Ananda (2009:1)[14], “Internet adalah rangkaian komputer yang terhubung satu sama lain”. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah yang tak terbatas.

    2. Sejarah Internet

    Internet ialah sistem komputer umum, yang berhubungan secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internet working. Sebelum internet ada, ARPAnet (US Advanced Researt Project Agency) atau Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1969 membuat jaringan komputer yang tersebar untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, setelah itu internet digunakan oleh kalangan akademis (UCLA) untuk keperluan penelitian dan pengembangan teknologi. Selanjutnya pemerintahan Amerika Serikat memberikan izin kearah komersial pada awal tahun 1990.

    Konsep Dasar Web

    1. Definisi Web

    Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protocol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser. Beberapa jenis browser yang popular saat ini di antaranya: Internet Explorer yang diproduksi oleh Microsoft, Mozilla Firefox, Opera dan Safari yang diproduksi oleh Apple.

    Browser (perambah) adalah aplikasi yang mampu menjalankan dokumen-dokumen web dengan cara diterjemahkan. Prosesnya dilakukan oleh komponen yang terdapat di dalam aplikasi browser yang biasa disebut web engine. Semua dokumen web ditampilkan oleh browser dengan cara diterjemahkan.

    Situs Web adalah dokumen-dokumen web yang terkumpul menjadi satu kesatuan yang memiliki Unified Resource Locator (URL)/domain dan biasanya dipublish di internet atau intranet.

    2. Definisi Situs Web

    Situs web merupakan kumpulan dari halaman web yang sudah dipublikasikan di jaringan internet dan memiliki domain/URL (Uniform Resource Locator) yang dapat diakses semua pengguna internet dengan cara mengetikkan alamatnya. Berikut adalah contoh alamat situs web: www.amikom.ac.id, http://rudyantoarief.com.

    4. Jenis Web

    Ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content/isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut.


    a. Web Statis

    Web statis adalah web yang isinya/content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi/data.

    Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi/data pada halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut. Misalnya jika sebuah dokumen web dibuat dengan menggunakan script HTML maka perubahan isi dilakukan dengan cara membuka dokumen file web tersebut (yang berekstensi HTML) lalu isinya diganti langsung di dokumen web tersebut.

    Untuk melakukannya diperlukan pengetahuan yang cukup tentang client side scripting atau dengan kata lain hanya dapat dilakukan oleh seorang programmer web yang menguasai perintah-perintah client side scripting. Jika dokumen web tersebut sudah diunggah di internet, maka perubahan dilakukan dengan cara membuka file dokumen web tersebut di computer local secara offline untuk selanjutnya diganti isinya. Hasil perubahannya kemudian disimpan dan diunggah kembali ke internet.

    Jelaslah bahwa perubahan content pada web statis tidak mudah karena harus melalui beberapa proses yang hanya dapat dilakukan oleh seorang user yang memiliki pengetahuan teknis tentang bahasa pemrograman web seperti client side scripting dan memiliki pengetahuan tambahan mengenai jaringan computer dan internet. Contoh web profil perusahaan yang lebih domain menggunakan animasi Flash atau HTML, web kumpulan produk animasi.


    b. Web Dinamis

    Web dinamis adalah jenis web yang content/isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis/berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel/administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai. Fitur yang disediakan untuk melakukan pengelolaan terhadap content/isi halaman web dinamis biasanya dibuat semudah mungkin, karena user yang akan melakukan perubahan data di halaman web tersebut kemungkinan bukanlah user yang menguasai detail teknis bahasa pemograman dan database atau biasa diistilahkan user biasa/naïve user.

    Untuk membuat web dinamis diperlukan beberapa komponen yaitu client side scripting (HTML, JavaScript, Cascading Style Sheet), server side scripting seperti PHP, program basis data seperti MySQL untuk menyimpan data-datanya. Contoh situs web dinamis banyak sekali di internet, di antaranya: situs web berita, situs web e-Commerce, situs web e-Banking.

    Konsep Dasar Search Engine Optimization (SEO)

    Definisi Search Engine Optimization (SEO)

    SEO atau kepanjangan dari (Search Engine Optimization) adalah suatu cara atau teknik untuk membuat situs atau blog kita berada pada halaman atau posisi satu di mesin pencarian (search engine) seperti Google, Bing, dan Yahoo.

    Istilah search engine optimization (SEO) pertama kali digunakan pada 26 Juli 1997 oleh sebuah pesan spam yang diposting di Usenet. Pada masa itu algoritma mesin pencari belum terlalu kompleks sehingga mudah dimanipulasi. Versi awal algoritma pencarian di dasarkan sepenuhnya pada informasi yang disediakan oleh webmaster melalui meta tag pada kode html situs web mereka. Meta tag menyediakan informasi tentang konten yang terkandung pada suatu halaman web dengan serangkaian kata kunci. Sebagian webmaster melakukan manipulasi dengan cara menuliskan kata kunci yang tidak sesuai dengan konten situs yang sesungguhnya, sehingga mesin pencari salah menempatkan dan memeringkat situs tersebut. Hal ini menyebabkan hasil pencarian menjadi tidak akurat dan menimbulkan kerugian baik bagi mesin pencari maupun bagi pengguna internet yang mengharapkan informasi yang relevan dan berkualitas.

    Larry Page dan Sergey Brin, berusaha mengatasi permasalahan tersebut dengan membangun backrub, sebuah mesin pencari yang mengandalkan perhitungan matematika untuk memeringkat halaman web. Algoritma tersebut, yang dinamakan pagerank, merupakan fungsi matematika yang kompleks berupa kombinasi antara perhitungan jumlah link yang mengarah pada suatu halaman web dengan analisis atas kualitas masing-masing link tersebut.

    Berdasarkan prinsip kerja pagerank, secara umum bisa dikatakan bahwa halaman web yang memperoleh peringkat tinggi adalah halaman web yang banyak di link oleh halaman web lain. Nilai pagerank juga akan semakin tinggi apabila halaman web yang mengarah kepadanya juga memiliki kualitas yang tinggi. Nilai sebuah link dari situs berkualitas tinggi seperti Yahoo!, Google atau Alexa dapat bernilai lebih tinggi daripada kombinasi nilai link dari seratus situs web berkualitas rendah.

    Backrub hanyalah sebuah permulaan. Pada tahun 1998 Page dan Brin mendirikan Google yang merupakan versi tingkat lanjut dari backrub. Dalam waktu singkat Google Memperoleh reputasi dan kepercayaan dari publik pengguna internet karena berhasil menyajikan hasil pencarian yang tidak dimanipulasi, cepat, dan relevan.

    Pagerank lantas menjadi standar, baik bagi mesin pencari lain maupun bagi webmaster yang berusaha agar situs webnya memperoleh nilai pagerank setinggi mungkin sehingga menempati posisi tertinggi pada hasil pencarian.


    a. Mendatangkan Traffic yang Banyak

    Kita semua pasti tahu jika situs atau blog berada pada halaman satu Search Engine pasti akan mendatangkan pengunjung (Traffic) yang sangat besar, tergantung pada keyword yang kita target dan besar kecilnya data hasil pencarian dari mesin pencari.

    b. Meningkatkan Penjualan

    Jika sebuah situs menjual suatu produk atau aneka barang seperti laptop atau lainnya, maka jika ada orang mencari di google dengan keyword “jual laptop murah” kemudian situs tersebut masuk dalam ranking 1, maka dapat dikatakan situs tersebut sudah mendapatkan keuntungan 95% melalui bantuan SEO.

    c. Meningkatkan Daya Saing

    Untuk keuntungan SEO yang satu ini, jika posisi suatu situs lebih tinggi maka secara otomatis daya saingnya pun akan lebih tinggi.

    Dasar SEO Yang Wajib Diketahui

    Dasar SEO ini merupakan pondasi yang bisa dibilang sangat wajib diketahui oleh pemula di dunia search engine optimization karena hal tersebut merupakan suatu hal yang harus dan diterapkan jika ingin menjadi ahli seo atau membuat situs berada pada halaman/posisi satu google dengan kata kunci yang sudah ditarget. Secara mendasar SEO di bagi menjadi dua bagian, yaitu On Page SEO dan Off Page SEO

    a. On Page SEO

    On Page SEO terdiri dari :

    1. Alamat dan domain blog (Struktur dan Kualitas)
    2. URL singkatan dari Uniform Resource Locator, adalah rangkaian karakter menurut suatu format standar tertentu, yang digunakan untuk menunjukkan alamat suatu sumber seperti dokumen dan gambar di Internet (wikipedia).

      Sederhananya URL yaitu rangkaian huruf yang membentuk sebuah link yang menuju suatu halaman situs, contoh “http://amikom.ac.id” jadi URL ini sangat berpengaruh pada Search Engine Optimization.

      Gambar 2.3. Contoh URL/domain berkualitas


    3. Judul Blog (baik judul halaman induk maupun tiap artikel)
    4. Title Tag sama seperti judul pada suatu posting/artikel tetapi berbeda, karena umumnya title tag ini dibaca oleh search engine, jika title tag tidak diganti atau sama menyerupai judul posting maka yang muncul pada search engine sebagai title tag yaitu judul posting tersebut.


    5. Deskripsi blog (baik halaman induk maupun tiap artikel)
    6. Meta descriptions adalah keterangan dari suatu halaman berdasarkan dari kalimat artikel postingan, agar meta description terlihat menggoda dan menarik trafik diperlukan sebuah modifikasi yang bisa di lakukan langsung secara manual pada cms, dan dapat pula menggunakan bantuan Plugin SEO untuk Wordpress.


    7. Sitemap
    8. Sitemap atau peta situs adalah sebuah cara sederhana bagi para webmaster untuk menginformasikan kepada search engine (Google misalnya) tentang halaman-halaman pada situs mereka yang bisa di crawl (di telusuri). Bentuk paling sederhana Sitemap adalah berupa file XML yang berisi daftar URL sebuah situs beserta metadata-nya masing-masing. Metadata misalnya : kapan terakhir di-update, seberapa sering URL biasanya berubah, dan tingkat relatif keutamaannya terhadap URL lainnya.

      Metadata ini akan membantu search engine sehingga lebih mudah membaca dan menge-crawl situs. Web crawler biasanya menemukan halaman sebuah situs dari link-link di dalam situs itu sendiri, atau dari situs yang lain. Sebuah Sitemap menyediakan data-data link itu dan mengijinkan crawler yang mensupport Sitemap untuk menjelajah semua URL yang ada di dalamnya, lalu menganalisa masing- masing URL tersebut dengan menggunakan metadata yang menyertainya. Dengan Memasang Sitemap, Situs kita akan cepat terindex oleh google.


    9. Isi blog (baik frekuensi maupun kualitas dari isi blog)
    10. Salah satu faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah konten atau isi. Konten blog yang original dan relevan dengan tema blog, keyword bahkan struktur domain tentunya akan mempermudah mesin pencari untuk meng’index website tersebut. Selain itu frekuensi dari konten yang di terbitkan juga berpengaruh, sebagai contoh sebuah blog yang selalu update akan lebih mudah di index daripada blog yang jarang mengupdate kontennya.

    11. Link yg terkandung di dalam blog (internal dan outbond link)
    12. Istilah Link (Tautan) adalah sesuatu yang menghubungkan satu dengan yang lainnya. Dalam dunia blogging aplikasinya bisa berupa; text link, gambar link, video link, dan lain sebagainya. Jadi untuk istilah link ini lebih tepatnya “sesuatu yang bisa di klik”. Ada 2 jenis link yang terkandung di dalam blog, yaitu :

      a. Inbound Link

      Inbound link (link masuk) lebih sering disebut backlink atau link balik, adalah link yang masuk ke sebuah situs web atau halaman web. Atau bisa diartikan link apapun yang diterima oleh sebuah situs web. Contohnya alamat web kita akan dijadikan referensi oleh situs web lainnya. Misalnya di situs alamat.detik.com terdapat artikel mengenai Raharja yang tentunya kemudian mengarah ke situs www.raharja.ac.id.

      b. Outbound Link

      Outbound link (link keluar) adalah link yang merujuk pada halaman situs lain. Misalnya ini: ”Wikipedia Bahasa Indonesia” (Jika di klik akan menuju halaman lain)

    b.Off Page SEO

    Off Page SEO terdiri dari :

    1. Backlink
    2. Off Page Search Engine Optimization adalah cara mengoptimisasi suatu halaman dari luar situs (menggunakan backlink), “Apa itu Backlink?”. Backlink adalah Link dari halaman situs kita yang berada pada halaman situs orang lain yang mempunyai PR (Page Rank) yang tinggi.

      Search Engine seperti Google sangat menyukai Backlink yang berkualitas yang artinya Backlink dari situs authority atau situs yang dipercayai Google dan mempunyai PR yang tinggi seperti Wikipedia, Twitter, WordPress, dan lain-lain.

      Oleh karenanya suatu situs akan di angkat posisinya oleh google jika mempunyai backlink dari situs authority tersebut, dan bahkan bisa menjadikan situs kita ranking tinggi dengan kata kunci yang di target jika mendapatkan backlink dari situs yang berPR (Page Rank) tinggi.

    3. Target Search Engine Optimation (SEO)
    4. Search Engine seperti Google sangat menyukai Backlink yang berkualitas yang artinya Backlink dari situs authority atau situs yang dipercayai Google dan mempunyai PR yang tinggi seperti Wikipedia, Twitter, WordPress, dan lain-lain.

      Oleh karenanya suatu situs akan di angkat posisinya oleh google jika mempunyai backlink dari situs authority tersebut, dan bahkan bisa menjadikan situs kita ranking tinggi dengan kata kunci yang di target jika mendapatkan backlink dari situs yang berPR (Page Rank) tinggi.

      SEO berarti melakukan optimasi website agar ditampilkan pada halaman utama/halaman atas pada search engine bila seseorang mengetikkan kata pencarian pada kotak search engine tersebut. Prosesnya adalah seseorang membuka search engine Google, Yahoo, maupun MSN, dan selanjutnnya ia akan mengetikkan kata pencarian pada kotak search engine dan kemudian akan ditampilkan list halaman yang memuat beberapa website yang sesuai dengan kata pencarian yang diketikkan orang tersebut. Kegiatan SEO ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh webmaster (pemilik website atau blog) baik melakukan optimasi dari sisi internal (isi website atau blog) maupun dari sisi external (backlink) agar websitenya bisa ditampilkan pada halaman utama sesuai dengan kata pencarian yang dibidik. Target SEO adalah minimal ditampilkan dalam 5 lembar halaman pertama pada search engine, lebih baik bila bisa ditampilkan pada halaman 1 atau 2, karena seseorang pengguna internet yang mengetikkan kata pencarian pada search engine jarang membuka list website sampai lebih dari 5 lembar halaman. Dalam 1 halaman memuat 10 buah daftar website dan bila kemudian orang tersebut belum menemukan informasi yang dicarinya, maka ia akan mengetikkan kata pencarian lainnya.

      Target utama dari kegiatan SEO ini adalah traffic yang diberikan dari search engine, yaitu jumlah kunjungan yang didapat dari search engine, ketika seseorang mencari informasi pada search engine, kemudian ditampilkan website, kemudian ia mengklik website, dan membuka halaman website. Dari traffic yang dihasilkan, sangat diharapkan bisa dikonversi menjadi penjualan untuk website yang menjual produk secara online, atau dalam website universitas akan terlihat banyaknya orang yang mengakses informasi dalam website universitas. Traffic yang dihasilkan dari search engine tersebut merupakan ”targeted traffic”, karena pengunjung tersebut memang mencari informasi yang ditampilkan pada website. Posisi pada search engine tersebut akan terus berubah dalam hitungan harinya, karena itu kita bisa menggunakan SEO untuk mendatangkan traffic dari search engine (DavidOdang, 2008).

    Konsep Dasar Webometrics

    Webometrics digunakan sebagai alat pengukur World Wide Web (www) atau situs web untuk dapat mengetahui jumlah hyperlink, jenis hyperlink, struktur website, dan pola penggunaannya. Definisi dari webometrics adalah "studi tentang aspek-aspek kuantitatif dari konstruksi dan penggunaan sumber daya informasi, struktur dan teknologi pada gambar web melalui pendekatan bibliometrik dan informetric” (Bjorneborn & Ingwersen, 2001).

    Webometrics juga telah diperkenalkan yaitu "studi tentang konten berbasis web dengan metode kuantitatif dengan tujuan utama untuk penelitian ilmu sosial menggunakan teknik yang tidak khusus untuk satu bidang studi" (Thelwall, 2009). Definisi ini mencakup aspek kuantitatif baik dari sisi konstruksi, sisi penggunaan ilmu,dan web yang mencakup empat bidang utama penelitian webometrics.

    Rangking Webometrics

    Peringkat WebometricS pertama kali diluncurkan pada tahun 2004 oleh Laboratorium Cybermetric milik The Consejo Superior de Investigaciones Cientificas (CSIC). CSIC merupakan lembaga penelitian terbesar di Spanyol. Secara periodik peringkat Webometric akan diterbitkan setiap 6 bulan sekali pada bulan Januari dan Juli. Peringkat ini mengukur lebih dari 16.000 lembaga pendidikan tinggi di seluruh dunia yang terdaftar dalam direktori. Peringkat perguruan tinggi versi Webometric dapat dengan mudah dilihat atau diakses melalui Internet dengan alamat: http://www.webometrics.info/.

    Semenjak tahun 2004, webometrics ranking dipublikasikan dua kali dalam satu tahun. Pengumpulan data-data website dilakukan pada minggu pertama bulan Januari dan Juli, dan selanjutnya akan diumumkan hasilnya pada minggu terakhir pada kedua bulan tersebut (http://www.webometrics.info/index.html).

    Webometrics bukanlah tujuan akhir, namun webometrics yang merupakaan pemetaan dari kekuatan perguruan tinggi di bidang social networking baik internal sekaligus ekternal. Apapun tujuan webomterics sangatlah kita hargai untuk memacu perguruan tinggi memacu partisipasinya ke masyarakat luas, salah satunya dari publikasi penelitian.

    Pengukuran Webometric memang hanya menekankan pada publikasi secara elektronik melalui Website, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Adapun kriteria yang digunakan untuk mengukur peringkat Webometric adalah Size, Visibility, Rich file, dan Scholar.

    Gambar 2.4. Penilaian website Universitas oleh Webometric

    a.Size (S) atau Ukuran Website, yaitu jumlah halaman yang terindek oleh empat mesin pencarian utama yaitu : Google, Yahoo, Live Search dan Exalead.

    b. Visibility (V) atau Ketertampakan Website, yaitu: jumlah keseluruhan tautan ekternal yang unik dan terdeteksi oleh Google search, Yahoo Search, Live Search and Exalead.

    c. Rich Files (R) atau Banyaknya Dokumen, yaitu: banyaknya file yang terdeteksi, khususnya file yang memiliki tingkat relevansi terhadap aktivitas akademik dan publikasi ilmiah, dalam bentuk: Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc) dan Microsoft Powerpoint (.ppt).

    d. Scholar (Sc) atau Kepakaran, yaitu: paper atau karya ilmiah dan kutipan-kutipan yang ditemukan dalam Google Scholar.

    Metode perhitungan nilai webometric adalah menggunakan rumus:

    University Score = (4xV) + (2xS) + (1xR) + (1xSc)

    Gambar 2.5. Metode penilain webometric tahun 2010

    Gambar 2.6. Metode penilain webometric tahun 2010

    Cara Perhitungan Nilai Rumus:


    Log (NILAI+1) / Log (NILAI max+1)


    Log (nilai indikator PT+1) / Log (nilai tertinggi+1)


    Contoh:

    Untuk contoh Size mesin pencari Google

    a. Nilai tertinggi dunia adalah Barkley.Edu dengan nilai 11.100.000

    b. Nilai unipdu.ac.id adalah 78.500

    c. Hasil Unipdu adalah

    log(79.500+1) / log⁡(11.100.000+1)=0,6955


    Contoh Perhitungan Akhir

    Gambar 2.7. Contoh nama Domain dengan nilainya dari Webometrics

    Selanjutnya hasil di atas dihitung dengan rumus sebagai berikut:

    20%*S + 50%*V + 15%*R + 15%*Sc

    Untuk perhitungan unipdu.ac.id

    20%*0,6136 + 50%*0,6565 + 15%*0.5843 + 15%*0,6299 = 0,6331


    a. Google

    Mesin pencari yang per desember 2008 telah menguasai 62% pencarian di seluruh dunia.

    b. Yahoo Search

    Yahoo saat ini memiliki daftar direktori yang cukup segmentif, karena selain yahoo melibatkan unsur yang free dalam pendaftaran juga memberikan tarif untuk submitted sekitar $299.

    c. Live Search

    Merupakan mesin pencari group Microsoft..


    Google dan Live search menjadi penting di webometric, karena dominasinya. Saat ini termasuk yang utama karena Google merupakan search default untuk browser Firefox,dan Live search untuk Internet Explorer 7 dan beta 8. Apabila perguruan tinggi ingin mendapatkan peringkat yang lebih tinggi, maka dalam pengelolaan Websitenya harus memperhatikan 4 unsur di atas. Semakin banyak unsur tersebut terpenuhi akan semakin tinggi potensi untuk memperbaiki peringkatnya dan potensi sebuah perguruan tinggi untuk masuk dalam “World Class University” akan semakin terbuka.

    Sayangnya Webometric hanya memunculkan sampai peringkat 6.000 perguruan tinggi dunia. Apabila ada perguruan tinggi yang belum masuk peringkat 6.000 atau di atas 6.000, maka tidak dapat dilihat dalam Webometric. Namun demikian untuk mengetahui tingkat kemajuan Website terutama dari aspek seberapa banyak jumlah yang mengakses dapat dilihat melalui situs dengan alamat: www.alexa.com. Dari www.alexa.com dapat diketahui “tren” jumlah yang akses terhadap suatu Website. Disamping itu “alexa” juga mengetahui seberapa jauh kontribusi Website dari masing-masing unit dan lembaga terhadap universitasnya. Misalnya dari domain sebuah PTN dapat diketahui kontribusi digilib dan library, masing mempunyai 13 % dan 7 %, dan lain-lain.

    Konsep Dasar Literature Review

    1. Definisi Literature Review

    Menurut Semiawan, “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

    Menurut Hasibuan, Literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tata cara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literature review yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir (tiga tahun terakhir), dan memadai.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

    2. Kajian Literature Review

    Metode literature review dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari literature Review ini antara lain :

    1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
    3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
    4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
    5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

    Study Pustaka (Literature Review)

    Banyak dari literature review yang telah membahas tentang peningkatan ranking yang berguna untuk mengetahui seberapa suksesnya sebuah website maka dari itu webometrics sangat dibutuhkan. Dengan memanfaatkan teknologi yang terus berkembang saat ini. Sebagai landasan teori diperlukan studi pustaka untuk memperkuat hasil penelitian dan membandingkan tingkat keberhasilan dari penelitian yang telah dibuat. Beberapa literature review tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

    1. Penelitian dilakukan oleh Achmad Solihin. Penelitian ini mengenai “Strategi Peningkatan Peringkat Perguruan Tinggi di Webometric: Studi Kasus Universitas Budi Luhur”. Dalam penelitian ini digunakan metode serta strategi langkah langkah (action)pencapaian, yaitu strategi dan langkah yang terkait dengan kebijakan, teknis, content atau isi dan pendukung. Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan strategi untuk meningkatkan peringkat webometric langkah-langkah yang berhasil diidentifikasi dalam penelitian ini terbagi menjadi 4 (empat) kategori yaitu langkah terkait dengan kebijakan, content atau isi, teknis dan langkah pendukung. Sedangkan langkah-langkah strategis yang dihasilkan terdiri dari 7 (tujuh). Yaitu mengatur penanaman domain dan subdomain, meningkatkan jumlah inbound link ke situs budiluhur.ac.id, meningkatkan jumlah halaman situs budiluhur.ac.id, meningkatkan kualitas isi dari situs budiluhur.ac.id, meningkatkan jumlah file yang di publish di domain budiluhur.ac.id, meningkatkan jumlah karya ilmiah dan jurnal yang di publish di domain budiluhur.ac.id, membangun komunitas sosial.[15]

    2. Penelitian oleh Kuswari Herawati. Penelitian ini mengenai “Optimalisasi SEO (Search Engine Optimizer) Sebagai Upaya Meningkatkan Unsur Visibilty Dalam Webometric”. Untuk meningkatkan unsur visibility maka diperlukan beberapa teknik SEO yaitu membuat URL dengan kata kunci, membuat meta atau header tags yang baik, membuat judul dan isi artikel yang berisi kata keyword, update isi web untuk meningkatkan traffic pengunjung, robots, memperbanyak link web, membuat sitemap, mengenalkan diri ke search engine. Dengan demikian penerapan teknik SEO dalam sebuah website, akan menjadikan situs berada pada urutan atas mesin pencarian, dan semakin banyak halaman web tercatat di halaman mesin pencari misalnya yahoo, google, dll.[16]

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Bambang Supradono. “Strategi Meningkatkan Kinerja Web Universitas Muhammadiyah Semarang Menuju Peringkat Webometric”. Untuk memperbaiki mengenai pemeringkatan webometric maka disusun metode sebagai berikut. Evaluasi diri kinerja situs web unimus.ac.id, Bechmark terhadap Perguruan Tinggi Indonesia yang terdaftar di peringkat webometrics, rencana aksi atau rekomendasi teknis. Dengan berbagai upaya dilakukan dalam meningkatkan 4 (empat) parameter penilaian webometric (size,seperti penetepan kebijakan pembagian peran kelembagaan dan civitas akademia dan rencana strategis, kolaborasi antara institusi diluar universitas (pemerintah, industri, dan antar universitas) yang sistemik dan konsisten dalam mengakselerasi peningkatan 4 penilaian webometric. Hal ini akan membuat unimus.ac.id dapat masuk indeks peringkat webometric dan akan terus meningkat peringkatnya di setiap periode publikasi peringkat webometric (Juli dan Januari).[17]

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Tarkus Suganda. Penelitian ini mengenai “Perencanaan Startegi Universitas Padjadjaran dalam menuju World-Class University Penelitian ini membahas Visi 2026 Universitas Padjadjaran (Unpad), sebagaimana dimuat dalam Rencana Strategis Universitas Padjadjaran 2007-2026 adalah “menjadi universitas kelas dunia”. Ketika Unpad memutuskan bahwa baru pada tahun 2026 Unpad akan mencapai kelas dunia, sangat banyak kritikan, yang pada intinya mengatakan bahwa betapa pesimisnya Unpad dengan visinya tersebut. Sayangnya, kritikan hanya beredar di atmosfir tak resmi, bukan pada forum resmi atau menyampaikan kritikan dengan langsung mendatangi Tim Penyusun Renstra padahal Tim Penyusun Renstra sangat jelas, baik nama maupun alamatnya. Akibatnya sangat sulit menjelaskan mengapa seolah-olah Unpad sangat pesimis dengan visinya.[18]

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Mukhamad Masrur, Penelitian ini mengenai “Langkah-Langkah Startegis Dalam Peningkatan Daya Saing Universitas Menggunakan Teknologi Informasi”. Beberapa strategi agar web universitas dapat meningkat peringkatnya dalam webometric adalah dengan meningkatkan hal-hal menjadi penilaian dari webometric. Hal ini berarti perlu dilakukan langkah-langkah dalam meningkatkan seperti size, visibility, rich file, scholar. Dalam meningkatkan daya saing menggunakan langkah strategi melalui Search Engine Optimization (SEO) dan webometric sebagai jalur alternative pencapaian cita-cita menuju World Class University yang semakin terbuka.[19]

    6. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Hidayati, Mia Novalia. Penelitian ini mengenai “Peningkatan Kinerja Distributed DataBase Melalui Methode DMQ Base Level”. Dengan melakukan penerapan metode DMQ base level berikut ini merupakan 4 (empat) ciri khas dari metode DMQ base level yang diterapkan pada proses view jadwal rencana study (JRS). Yang pertama informasi yang dibutuhkan bersifat WORT (Write Once Read Thousand). Kedua sesuai dengan standar TWT (Tolerable Wait Time). Ketiga adanya pemisahan antara “Engine” dan “Display”. Keempat mengorbankan hardisk untuk meninggalkan kecepatan. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Data Mart Query (DMQ) base level sangat tepat digunakan untuk mempercepat waktu proses view data bagi informasi WORT. Metode ini digunakan untuk menghindari penggunaan Query majemuk karena banyak data yang tersebar dalam suatu sistem database yang terdistribusi, sehingga terjadi query besar-besaran pada saat setiap kali membutuhkan data. Dengan menggunakan DMQ base level ini, memungkinkan sebuah display data dapat ditampilkan dengan sangat cepat. Sehingga telah dibuktikan bahwa metode ini sesuai dengan standar TWT, yang dapat memenuhi kenyamanan pengguna dari segi response time.[20]

    7. Penelitian oleh Dwi Budi Santoso. Penelitian ini mengenai “Pemanfaatan Teknologi Search Engine Optimization sebagai Media untuk Meningkatkan Popularitas Blog Wordpress”. Untuk meningkatkan popularitas di dunia maya. Terdapat beberapa metode dan cara di lakukan. Salah satu adalah dengan berusaha menempatkan posisi yang pertama jika dicari di mesin pencari (google). Dengan keyword tertentu dan bagaimana web tersebut dapat menempati posisi pertama, paling tidak di halaman pertama. Dengan penerapan metode SEO yang tepat, maka pengunjung ke web yang berasal dari mesin pencari akan terus bertambah. Dan ini dapat diartikan bahwa popularitas web tersebut juga akan terangkat.[21]

    Dari hasil literature review yang ada, telah banyak penelitian mengenai metode peningkatan webometrics. Untuk menindak lanjuti penelitian sebelumnya seperti dikemukakan diatas, mala dapat disimpulkan pula bahwa belum ada penelitian yang secara khusus membahas mengenai Analisa Peningkatan Rangking Perguruan Tinggi di Webometrics pada Perguruan Tinggi Raharja.


    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

    Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

    Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

    Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

    Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

    Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

    Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

    Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

    Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

    1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
    2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
    3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
    4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
    5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
    6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
    7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
    8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
    9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

    1. Jurusan / Program Studi pada STMIK Raharja

    Tabel 1.JPG

    Gambar 3.1.Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

    2. Jurusan / Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

    Tabel amik.JPG

    Gambar 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

    Struktur Organisasi

    Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

    Strk.jpg

    Gambar 3.3. Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

    Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

    1. Presiden Direktur

    Wewenang :

    1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
    2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
    3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
    4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

    Tanggung Jawab :

    1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

    2. Direktur

    Wewenang:

    1. Merupakan wakil presiden direktur.
    2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

    3.Pembantu (Bidang Akademik)

    Wewenang :

    1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
    2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
    3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
    4. Mengadakan afiliasi.
    5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

    4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

    Wewenang :

    1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
    2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
    3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

    5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

    Wewenang :

    1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
    2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
    3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

    6.Asisten Direktur Akademik

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
    7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

    7. Kepala Jurusan

    Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
    2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
    4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
    5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
    6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

    8. Asisten Direktur Finansial

    Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
    2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
    3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

    9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

    Wewenang:

    1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
    2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
    2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

    10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
    2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
    3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

    11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

    Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

    A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    Wewenang :

    1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
    2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
    3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
    4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
    2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
    3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

    B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
    2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
    4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

    Analisa SWOT Di Webometrics Pada Rangking Perguruan Tinggi Raharja

    Metode Analisa SWOT

    Pengertian / definisi analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats). Analisa SWOT adalahsuatu metoda penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang bersifat satuunit bisnis tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupadomestik maupun multinasional. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dariStrength (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang artinyakekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala, dimana yang secarasistematis dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T)dan faktor didalam perusahaan (S dan W). Kata-kata tersebut dipakai dalam usahapenyusunan suatu rencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk jangka pendekmaupun jangka panjang.

    Berikut saya lampirkan pengertiannya menurut salah satu pakar SWOT Indonesia, yaitu Fredy Rangkuti. Kurang lebihseperti ini :

    “Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisaini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitukekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang danancaman”.

    Petunjuk umum yang sering diberikan untuk perumusan adalah :

    1. Memanfaatkan kesempatan dan kekuatan (O dan S). Analisis ini diharapkan membuahkan rencana jangka panjang.
    2. Atasiatau kurangi ancaman dan kelemahan (T dan W). Analisa ini lebih condongmenghasilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana perbaikan (short-termimprovement plan).


    Strategi Analisa SWOT

    Dapatdisimpulkan bahwa analisis SWOT adalah perkembanganhubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dankelemahan terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Didalampenelitian analisis SWOT kita ingin memproleh hasil berupakesimpulan-kesimpulan berdasarkan ke-4 faktor dimuka yang sebelumnya telahdianalisa :

    1. Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi)
    2. Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluangyang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah padakeunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisisegmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju,yang keberadaanya dan kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisiskesempatan.

    3. Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi)
    4. Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena kelemahanperusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah bekerjasama denganperusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap pasar tersebut. Pilihan strategilain adalah mengatasi kelemahan agar dapat memanfaatkan kesempatan.

    5. Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min)
    6. Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini mencoba mencarikekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut. Misalnya ancaman perang harga.

    7. Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atauMini-mini)
    8. Dalams ituasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern, strategi yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat padasituasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang lebihcerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan yanglebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat mengambil langkah-langkahyang perlu dan bertindak dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat.

    Identifikasi dan Analisa SWOT

    Tahap awal proses penetapan strategi adalah menaksir kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dimiliki organisasi. Analisa SWOT memungkinkan organisasi memformulasikan dan mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap lanjut pelaksanaan dan tujuan organiasasi, dalam analisa SWOT informasi dikumpulkan dan dianalisa. Hasil analisa dapat menyebabkan dilakukan perubahan pada misi,tujuan, kebijaksanaan, atau strategi yang sedang berjalan.

    Gambar 3.4. Identifikasi SWOT Perguruan Tinggi Raharja

    Dalam penyusunan suatu rencana yang baik, perlu diketahui daya dan dana yang dimiliki pada saat akan memulai usaha, mengetahui segala unsur kekuatan yang dimiliki, maupun segala kelemahan yang ada. Data yang terkumpul mengenai faktor-faktor internal tersebut merupakan potensi di dalam melaksanakan usaha yang direncanakan. Dilain pihak perlu diperhatikan faktor-faktor eksternal yang akan dihadapi yaitu peluang-peluang atau kesempatan yang ada atau yang diperhatikan akan timbul dan ancaman atau hambatan yang diperkirakan akan muncul dan mempengaruhi usaha yang dilakaukan.

    Gambar 3.5. Analisa SWOT Perguruan Tinggi Raharja

    Permasalahan yang dihadapi

    Dengan banyaknya Perguruan Tinggi di Provinsi Banten, maka akan muncul persaingan. Persaingan dapat terjadi pada berbagai hal. Menciptakan citra perguruan tinggi menjadi penting untuk meningkatkan visibilitasnya di mata publik, baik nasional maupun internasional yang nantinya ternyata sangat berpengaruh terhadap peringkat perguruan tinggi tersebut.

    Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perumusan masalah dalam peningkatan peringkat Webometrics ini, terdapat 3 masalah utama yang diantaranya adalah:

    1. Apa yang dimaksud dengan Webometrics?

    2. Bagaimana peringkat Perguruan Tinggi Raharja pada Webometrics?

    3. Bagaimana strategi meningkatkan peringkat Perguruan Tinggi Raharja pada Webometrics?

    BAB IV

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan perihal Analisa Peningkatan Peringkat Perguruan Tinggi di Webometrics pada Perguruan Tinggi Raharja sebagai berikut :


    1. Rangking Webometrics merupakan rangking universitas dunia yang dikeluarkan oleh Cybermetrics Lab, sebuah kelompok penelitian dari Centro de Informaciony Documentacion (CINDOC) yang merupakan bagian dari National Research Council (CSIC), spanyol. Cybermetrics Lab mempublikasikan rangking universitas setiap enam bulan sekali yaitu bulan Januari dan Juli. Alamat situs resminya http://www.webometrics.infoWebometrics dalam artian sempit yaitu salah satu perangkat untuk mengukur kemajuan perguruan tinggi negeri dan swasta melalui website.
    2. Posisi website resmi Perguruan Tinggi Raharja (http://raharja.ac.id/) untuk sementara berada di rangking 244 dari 530 di wilayah Asia tepatnya negara Indonesia. Posisi akan terus berkembang selama website resmi Perguruan Tinggi Raharja terdaftar di Webometrics.
    3. Ada beberapa strategi yang di gunakan Perguruan Tinggi Raharja dalam meningkatkan peringkat Perguruan Tinggi Raharja di Webometrics diantaranya adalah pada saat login Hotspot kampus dari sisi teknis menuju link http://raharja.ac.id, menampilkan sebuah link yang ditujukan ke halaman website http://raharja.ac.id di 10 web (TPi), login iDu melalui subdomain raharja.ac.id dan strategi lainnya.

    Saran

    1. Perlu adanya peningkatkan mutu serta kualitas yang lebih baik sesuai kebutuhan pada Website Perguruan Tinggi Raharja, maka diperlukan penambahan fasilitas seperti forum, supaya lebih berkembang serta fitur yang harus di rubah agar lebih menarik masyarakat untuk mengunjungi Website Perguruan Tinggi Raharja sehingga dapat lebih meningkatkan Website http://raharja.ac.id/ di Webometrics dan Alexa.
    2. Diperlukan sumber daya manusia yang berpengalaman dibidang IT untumengelola Website http://raharja.ac.id/J agar Website http://raharja.ac.id/ dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
    3. Semoga laporan KPP ini bermanfaaat bagi pembaca dan seluruh masyarakat.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 1,2 1,3 Jogiyanto H.M. 2010. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta: Andi Offset.
    2. 2,0 2,1 2,2 2,3 Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
    3. Mulyanto,. 2009. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
    4. Agus Mulyanto 2009.
    5. 5,0 5,1 Sutabri 2012.
    6. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    7. 7,0 7,1 7,2 Mulyanto 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
    8. Daryanto. 2010. Teknologi Jaringan Internet. Bandung : Satu Nusa.
    9. Alim. 2012. Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML. Yogyakarta: Andi.
    10. 10,0 10,1 Nugroho. 2011.
    11. 11,0 11,1 11,2 Henderi, S.Kom. 2009. Unified Modelling Languange. Tangerang: Raharja Enrichment Centre (REC).
    12. Widodo. 2011. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya : Universitas Airlangga.
    13. Jarot S, 2009. Buku Pintar Menguasai Internet. Jakarta : Mediakita.
    14. Ananda. 2009. Buku Pintar Menguasai Internet. Jakarta : Mediakita.
    15. Solihin, Achmad. 2011. Strategi Peningkatan Peringkat Perguruan Tinggi di Webometric : Studi Kasus Universitas Budi Luhur.
    16. Herawati, Kuswari. 2009. Optimalisasi SEO (Search Engine Optimizer) Sebagai Upaya Meningkatkan Unsur Visibilty Dalam Webometric.
    17. Supradono, Bambang. 2010. Strategi Meningkatkan Kinerja Web Universitas Muhammadiyah Semarang Menuju Peringkat Webometric.
    18. Tarkus Suganda. 2006. Perencanaan Strategis Universitas Padjadjaran dalam menuju World-Class University.
    19. Masrur,Mukhamad. 2011. Langkah-Langkah Startegis Dalam Peningkatan Daya Saing Universitas Menggunakan Teknologi Informasi.
    20. Rahardja, Untung. Hidayati. Novalia, Mia. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed DataBase Melalui Methode DMQ Base Level.
    21. Budi Santoso, Dwi. 2009. Pemanfaatan Teknologi Search Engine Optimization sebagai Media untuk Meningkatkan Popularitas Blog Wordpress.

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran A:

    A.1. Surat Pengantar Kuliah Kerja Praktek (KKP)
    A.2. Surat Penugasan Kerja
    A.3. Formulir Seminar Proposal
    A.4. Formulir Materi Proposal KKP
    A.5. Formulir Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP)
    A.6. Formulir Permohonan Penggantian Judul Kuliah Kerja Praktek (KKP)
    A.7. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
    A.8. Kurikulum
    A.9. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
    A.10. Daftar Nilai
    A.11. Sertifikat Prospek
    A.12. Sertifikat TOEFL
    A.13. Sertifikat IT Nasional
    A.14. Kwitansi Pembayaran Kuliah Kerja Praktek (KKP)
    A.15. Lembar Kartu Bimbingan Kuliah Kerja Praktek (KKP)
    A.16. Curriculum Vitae (CV)


    Lampiran B:

    B.1. Penilaian Objectif iDu
    B.2. Masuk Ke Kelas Naru iDu
    B.3. Why Project
    B.4. Daftar Praktek REC & iMe/Logo Naru
    B.5. Mengikuti Training iDu
    B.6. Rinfo Connect
    B.7. Widuri
    B.8. Keaktifan Kegiatan 1
    B.9. Keaktifan Kegiatan 2
    B.10. Keaktifan Kegiatan 3
    B.11. Progres Project
    B.12. Jurnal Ilmiah Tahap Final
    B.13. Presentasi & Laporan KKP
    B.14. Sertifikat Tridarma
    B.15. Special Contribusion


Contributors

Admin, Nadia