KP1221472418

Dari widuri
Revisi per 17 Januari 2016 14.05 oleh Andri lukmana (bicara | kontrib) ({{pagebreak}})


Lompat ke: navigasi, cari

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK PADA

BAGIAN DESIGN PROMOSI DI SMA

ISLAM AL-HASYIMIYYAH

KOTA TANGERANG


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1221472418 ANDRI LUKMANA



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)


LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK PADA

BAGIAN DESIGN PROMOSI DI SMA

ISLAM AL-HASYIMIYYAH

KOTA TANGERANG

Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

STMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016.


Tangerang, Januari 2016


Dosen Pembimbing

(Wahyu Hidayat, S.I.Kom)

NID. 12002

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK

LAPORANG KERJA KULIAH PRAKTEK PADA

BAGIAN DESIGN PROMOSI DI SMA

ISLAM AL-HASYIMIYYAH

KOTA TANGERANG

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

{|table align="center"|-|
NAMA
||
: ACHMAD KURNIAWAN
|-|
NIM
||
: 1221472365
|-|
Jenjang Studi
||
: Strata Satu (S1)
|-|
Jurusan
||
: Teknik Informatika
|-|
Konsentrasi
||
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting
|}

Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

{| width="100%" align="right"|-| width="60%" | || align="center" |Tangerang, Januari 2016|-| |||-| |||-| |||-| |||-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| width="60%" | || align="center" | Achmad Kurniawan|-| width="60%" | || align="center" | NIM. 1221472365|-|}

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga, tanpa kesehatan manusia tidak bisa menikmati hidup. Seiring perkembangan zaman, jenis penyakitpun makin bertambah dengan manifestasi baru atau bahkan berbeda dari gejala sebelumnya. Diagnosis medis (DS disingkat atau Dx) adalah proses menentukan penyakit atau kondisi gejala dan tanda-tanda seseorang. Penyakit ISPA merupakan salah satu jenis penyakit yang paling banyak diderita. Penyakit ISPA merupakan proses peradangan didaerah sistem saluran pernafasan atas dimulai dari rongga hidung, berlanjut ke faring dan laring. Yang dimaksud dengan infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari ini diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari. Penyakit ISPA memiliki gejala yang bervariasi tergantung dari penyebabnya. Hal ini menyebabkan masyarakat awam kesulitan untuk mengenali jenis penyakit yang diderita. Tanpa pengetahuan yang baik dapat menyebabkan penanganan yang salah terhadap suatu penyakit, bisa jadi semakin parah atau bahkan dapat menyebabkan kematian jika terlambat tertolong. Salah satu alat bantu yang sangat membantu dalam melakukan diagnosa terhadap penyakit dalam adalah sistem pakar. Sistem pakar secara umum adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia kekomputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Diharapkan dengan sistem ini, orang awam dapat menyelesaikan masalah tertentu baik sedikit rumit maupun yang rumit sekalipun tanpa bantuan para ahli dalam bidang tersebut. Sedangkan bagi para ahli, sistem ini dapat digunakan sebagai asisten yang berpengalaman. Aplikasi sistem pakar yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit dalam dengan menggunakan metode Forward chaning dimana diagnosa dilakukan dengan cara menganalisa masukan gejala berupapertanyaan tentang apa yang dirasakan oleh pasien. Masukan gejala tersebut kemudian diolah dengan menggunakan kaidah tertentu sesuai dengan ilmu pengetahuan pakar atau dokter umum yang sebelumnya sudah disimpan di dalam kaidah pengobatan. Hasil analisa kemudian diperiksa kecocokannya dengan hasil diagnosa dokter untuk mengetahui kebenarannya.

Kata Kunci: Sistem Pakar, Diagnosis, ISPA, Forward Chaining

ABSTRACT

Health is something that is very valuable, without human health can't enjoy life. Along with the times, the type of disease was growing with newor even different manifestations of previous symptoms. Medical diagnosis (abbreviated DS or Dx) is the process of determining which diseaseor condition explains a person's symptoms and signs. ARI is one of themost common diseases. The disease is an inflammatory process areas ARI, upper respiratory system starts from the nasal cavity, pharynx and larynxcontinues. The definition of acute infection is an infection that lasts upto 14 days. Limit of 14 days is taken to indicate an acute process although forsome diseases that can be classified in the ARI process may take more than 14days. Respiratory diseases have symptoms that vary depending on the cause. This causes ordinary people struggle to identify types of illness. Without a good knowledge mishandling can cause to a disease, it could be more severe or can even cause death if late helped. One tool that is helpful in making the diagnosis of the disease is an expert system. Expert systems in general are trying to adopt a system of human knowledge to the computer,so that the computer can resolve the issue as it is commonly done by experts.Expected with this system, ordinary people can solve specific problems both a little tricky and complicated even without the help of experts in the field. As for the experts, this system can be used as an experienced assistant. Application of expert system used to diagnose the disease in using Forward chaining where the diagnosis is done by analyzing the input symptoms of questions about what is perceived by the patient. Put the symptoms are then processed using a specific rule in accordance with the scientific experts or a general practitioner who had previously been stored in the rules of treatment. Results of analysis then checked against the results of the doctor's diagnosis to find out the truth.

Keywords : Expert System, Diagnosis, ARI, Forward Chaining


KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT sebagai ucapan terima kasih penulis atas karunia dan petunjuk serta membimbing penulis dari awal hingga dapat menyusun dan menyelesaikan laporan KKP ini,dengan udul “Prototype Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut Menggunakan Metode Forward Chaining Pada Poliklinik PT Indonesia Toray Synthetics”

Pembuatan Laporan KKP ini dilakukan penulis dengan Observasi langsung dan riset ke tempat instansi tersebut.

Tujuan dari pembuatan Laporan KKP ini adalah sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknik Informatika di STMIK RaharjaCikokol - Tangerang.

Waktu penyelesaian laporan KKP ini dirasa sangat singkat bagi penulis yang selain seorang mahasiswi juga sebagai seorang pekerja. Walau sedikit sulit untuk membuat laporan penelitian dalam bentuk yang sempurna, namun penulis optimis jika laporan ini dapat penulis selesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

Dalam penyusunan Laporan KKP ini, penulis banyak menerima bantuan dan dorongan baik secara moril maupun materil serta bimbingan dan semangat dari semua pihak. Penulis menyadari tanpa adanya bimbingan dan dorongan tersebut, laporan ini tidak akan dapat terselesaikan dan tepat pada waktunya. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, S.Kom., selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  5. Bapak Sendy Zul Friandi, S.Kom selaku dosen pembimbing, yang telah meluangkan waktu, memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Seluruh Dosen dan Asisten Dosen, serta Staff dan para Karyawan Perguruan Tinggi Raharja yang telah membantu kelancaran Laporan KKP.
  7. PT. Indonesia Toray Synthetics (PT.ITS).
  8. Poliklinik PT. Indonesia Toray Synthetics (PT.ITS).
  9. Bapak Agung Cahyono, ST selaku manager department personalia dan umum beserta seluruh staff PT. Indonesia Toray Synthetics (PT.ITS).
  10. Bapak Yuana Pratomo, A.M.K, Paramedis, dan seluruh staff Poliklinik PT. Indonesia Toray Synthetics (PT.ITS) yang telah membantu dan membimbing di lapangan kerja.
  11. Bapak dr.Christoforus Aldo Hakki dan seluruh dokter Poliklinik PT. Indonesia Toray Synthetics (PT.ITS) yang telah membantu dan membimbing di lapangan kerja.
  12. Kedua orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberikan dukungan serta doa untuk keberhasilan penulis.
  13. Seluruh Teman-teman yang telah saling memberikan dorongan dan masukan dalam menyelesaikan laporan ini.
  14. Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Seperti pepatah “ Tak ada gading yangtak retak “ penulis menyadari dalam penyajian danpenyusunan laporan ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karenaitu, kritik dan saran mengenai penelitian ini yang sifatnya membangun sangatpenulis harapkan.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuanyang bermanfaat dikemudian hari


Tangerang, 24 November 2015
TriWulan Sari
NIM. 1222472387

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur Sistem Pakar

Gambar 2.2. Proses Forward Chaining

Gambar 2.3. Proses Backward Chaining

Gambar 2.4. Diagram Of The Respiratory Tract

Gambar 2.5. Model Pohon Keputusan

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT Indonesia Toray Synthetics

Gambar 3.2. Struktur Organisasi Poliklinik PT Indonesia Toray Synthetics

Gambar 3.3. Flowchart Sistem Konsultasi Yang Berjalan Pada Poliklinik PT Indonesia Toray Synthetics

Gambar 3.4. Flowchart Sistem Rujukan Pada Poliklinik PT Indonesia Toray Synthetics

Gambar 3.5. Flowchart Sistem Rawat Jalan Pada Poliklinik PT Indonesia Toray Synthetics

Gambar 3.6. Pohon Keputusan

Gambar 3.7. Tampilan Menu Login

Gambar 3.8. Menu Home

Gambar 3.9. Menu Contact

Gambar 3.10. Menu Referensi Medis

Gambar 3.11. Menu Rekap Medis


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbandingan Human Expert Dengan Expert System

Tabel 2.2. Frekuensi Gejala

Tabel 2.3. CURB-65

Tabel 3.1. Tabel Keputusan

Tabel 3.2.Tabel Penyakit

Tabel 3.3. Tabel Pembentuk Keputusan

Tabel 3.4. Storyboard



DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

Lampiran 2. Surat Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP)

Lampiran 3. Lembar Kartu Bimbingan Kuliah Kerja Praktek (KKP)

Lampiran 4. Formulir Pergantian Pembimbing

Lampiran 5. Formulir Pergantian Judul

Lampiran 6. Formulir Seminar dan Materi Proposal

Lampiran 7. Kwitansi Kuliah Kerja Praktek (KKP)

Lampiran 8. E-mail Bimbingan

Lampiran 9. Surat Pengantar Kuliah Kerja Praktek (KKP)

Lampiran 10. Surat Keterangan KKP dari PT Indonesia Toray Synthetics (PT. ITS)

Lampiran 11. Form Wawancara

Lampiran 12. Form Magang

Lampiran 13. Photo Poliklinik PT Indonesia Toray Synthetics (PT. ITS)

Lampiran 14. Sertifikat RCEP TOEFL

Lampiran 15. Sertifikat Prospek

Lampiran 16. Sertifikat Seminar International

Lampiran 17. Sertifikat Seminar / Workshop Dengan Tema Computer/ IT


DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL FLOWCHART

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Komputer telah berkembang sebagai alat pengolahan data, penghasil informasi. Bahkan komputer juga turut berperan dalam pengambilan keputusan. Tidak puas hanya dengan fungsi tersebut, para ahli komputer masih terus mengembangkan kecanggihan komputer agar dapat memiliki kemampuan seperti manusia. Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga, tanpa kesehatan manusia tidak bisa menikmati hidup. Seiring perkembangan zaman, jenis penyakit pun makin bertambah dengan manifestasi baru atau bahkan berbeda dari gejala sebelumnya. Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) memiliki gejala yang bervariasi tergantung dari penyebabnya. Hal ini menyebabkan masyarakat awam kesulitan untuk mengenali jenis penyakit yang diderita. Tanpa pengetahuan yang baik dapat menyebabkan penanganan yang salah terhadap suatu penyakit, bisa jadi semakin parah atau bahkan dapat menyebabkan kematian jika terlambat tertolong.

Periode prevalensi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dihitung dalam kurun waktu satu bulan terakhir pada tahun 2013 di Indonesia adalah 25% berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan keluhan penduduk. Lima provinsi dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) tertinggi adalah Nusa Tenggara Timur (41,7%), Papua (31,1%), Aceh (30%) Nusa Tenggara Barat (28,3%) dan Jawa Timur(28,3%). Karakteristik penduduk dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang tertinggi terjadi pada kelompok umur 1-4 tahun (25,8%). Menurut jenis kelamin, tidak berbeda antara perempuan(13,8%) dan laki – laki(13,7). Kelompok umur 15-24 tahun (10,4%), kelompok umur 35-44 tahun (11,8%), kelompok umur 55-64 tahun (13,5%), kelompok umur ≥ 75 tahun (15,3%). Penyakit ini lebih bayak dialami pada kelompok penduduk dengan kuintil indeks kepemilikan terbawah(14,6%) dan menengah(14,4%) (Riskesdas, 2013). Pada Riskesdas 2007 (25,5%), Nusa Tenggara Timur (NTT) juga merupakan provinsi tertinggi dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Insiden dan prevalensi Indonesia tahun 2013 adalah 1,8% dan 4,5%. Lima provinsi dengan pneumonia tertinggi dengan semua umur adalah Nusa Tenggara Timur (4,6% dan 10,3%), Papua (2,6% dan 8,2%), Sulawesi Tengah (2,3% dan 5,7%), Sulawesi Barat (3,1% dan 6,1%), dan Sulawesi Selatan(2,4% dan 4,8%) (Riskesdas, 2013).[108] Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah Infeksi saluran pernafasan yang berlangsung sampai 14 hari yang dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin maupun udara pernafasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat (Depkes RI, 2012).[30] Infeksi saluran pernafasan adalah mulai dari infeksi respiratori atas dan adneksanya hingga parenkim paru. Sedangkan pengertian akut adalah infeksi yang berlangsung hingga 14 hari (Nastiti, 2010).[103]

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit Infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksa, seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura (Ranuh, 2010).[105]

Salah satu masalah yang dihadapi oleh penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu kurangnya informasi mengenai penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) serta penanganannya. bisa jadi semakin parah atau bahkan dapat menyebabkan kematian jika terlambat tertolong. Untuk alasan itu, maka perlu dibuat sebuah sistem yang dapat membantu mendiagnosis penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) berdasarkan gejala-gejala yang ada.

Salah satu alat bantu yang sangat membantu dalam melakukan diagnosis terhadap penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah sistem pakar. Ilmu yang mempelajari cara membuat komputer dapat bertindak dan memiliki kecerdasan seperti manusia disebut kecerdasan buatan (Turban, 2010).[65] Sistem pakar secara umum adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar adalan program komputer yang menirukan penalaran seorang pakar dengan keahlian pada suatu wilayah pengetahuan tertentu (Turban, 2010).[65] Sistem pakar adalah salah satu bagian dari kecerdasan buatan yang mengandung pengetahuan dan pengalaman yang dimasukkan oleh satu atau banyak pakar ke dalam satu area pengetahuan tertentu, sehingga setiap orang dapat menggunakannya untuk menentukan solusi yang tepat dari permasalahan yang ada, dalam hal ini untuk menentukan jenis gangguan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) berdasarkan gejala yang diderita. Untuk membangun sistem ini digunakan metode forward chaining untuk melakukan proses pengolahan data yang di inputkan oleh user melalui pertanyaan – pertanyaan yang dijawab oleh user seputar keluhan atau gejala yang dialami user. Dari fakta-fakta yang ada tersebut dapat diperoleh kesimpulan jenis penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang diderita oleh pasien dan penanganan pertamanya. Dan diharapkan dengan sistem ini, pasien dapat menyelesaikan masalah tertentu baik sedikit rumit maupun yang rumit sekalipun tanpa bantuan para ahli dalam bidang tersebut. Sedangkan bagi para ahli, sistem ini dapat digunakan sebagai asisten yang berpengalaman.

Prototype adalah istilah yang digunakan dalam berbagai konteks, termasuk semantik, desain, elektronik, dan pemrograman software. Sebuah prototipe dirancang untuk menguji dan mencoba desain baru untuk meningkatkan presisi oleh analis sistem dan pengguna. Prototyping berfungsi untuk memberikan spesifikasi nyata, sistem kerja dari pada satu teori. Dalam beberapa model alur kerja, menciptakan prototipe (proses kadang-kadang disebut materialisasi) adalah langkah antara formalisasi dan evaluasi dari sebuah ide. [97]

Dengan demikian maka sistem pakar pun dapat digunakan untuk membantu dalam mendiagnosisan awal gangguan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas mengenai bagaimana membuat suatu alat bantu yang dapat digunakan dengan mudah dalam mendapatkan informasi dan gejala - gejala penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang terjadi pada pasien dengan judul “ PROTOTYPE SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERAPASAN AKUT DENGAN METODE FORWARD CHAINING PADA POLIKLINIK PT. INDONESIA TORAY SYNTHETICS ”sebagai tugas penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP).

Rumusan Masalah

Rumusan masalah menurut para ahli ialah :

Suatu masalah yang terjadi apabila seseorang berusaha mencoba suatu tujuan atau percobaannya yang pertama untuk mencapai tujuan itu hingga berhasil (Pariata Westra, 2010:263).Dan menururt sutrisno, masalah adalah kejadian yang menimbulkan pertanyaan kenapa dan kenapa (Sutrisno, 2010:3).[10]

Berdasarkan Latar Belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, peneliti dapat merumuskan masalah yang ada sebagai berikut:

  1. Bagaimana mengetahui gejala – gejala penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan 'prototype sistem pakar diagnosis penyakit infeksi saluran perapasan akut dengan metode forward chaining?

  2. Bagaimana merancang sistem pakar yang dapat mengdiagnosis penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ?

  3. Apakah sistem pakar diagnosis Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dapat mengetahui jenis penyakit apa saja yang termasuk penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ?

Ruang Lingkup

Diagnosis penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ini peneliti menggolongkannya dalam alur rancangan prototype Sistem Pakar Diagnosis Penyakit peyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada gejala yang dapat dilihat oleh mata tanpa ada pemeriksaan laboratorium dan keluhan umum pasien pada penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Sistem pakar ini hanya untuk mendiagnosis penyakit-penyakit yang terjadi pada pasien yang terjangkit peyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan cara referensi pengobatan umum yang terbatas pada sumber pengetahuan yang didapat baik dari stakeholder maupun buku-buku, e-book mengenai Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Hipotesis

Hasil dari penelitian ini yaitu mendiagnosis penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang diduga dapat digunakan untuk mengetahui apakah pasien terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) bagian atas atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) bagian bawah.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menguraikan secara tegas dan jelas tujuan yang dilaksanakan peneliti di objek penelitian yang dipilih untuk objek penelitian. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Adanya tujuan penelitian adalah untuk menentukan arah dari suatu penelitian. Tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai. Dan dalam menentukan tujuan penelitian juga harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang ada.

Dari uraian di atas penulis mempunyai beberapa tujuan antara lain:

  1. Tujuan Operasional

  2. a. Untuk mengetahui proses system yang berjalan pada poliklinik PT. Indonesia Toray Synthetics.

    b. Untuk mengetahui gejala-gejala penyakit sejak dini sehingga menghindari resiko yang lebih parah.

    c. Untuk mengetahui referensi pengobatan yang tepat pada penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) supaya dapat ditangani sejak dini !

  3. Tujuan Fungsional

  4. a. Membantu dalam memperoleh hasil diagnosa dimana saja dan kapan saja.

    b. Membantu pasien mengetahui informasi seputar penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sehingga mengurangi terjadinya

    miscommunication yang menyebabkan kesalahan diagnosis.

  5. Tujuan Individual

  6. a. Guna memenuhi syarat untuk Kuliah Kerja Praktek (KKP) pada program Teknik Informatika.

    b. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan penulis serta melatih kreativitas penulis agar tanggap terhadap lingkungan sekitar.

    c. Memenuhi salah satu syarat untuk melaksanakan skripsi.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah :

  1. Bagi Penulis

    Untuk mengembangkan pola berfikir ilmiah yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan dan memenuhi salah satu syarat untuk melaksanakan skripsi.

  2. Bagi Poliklinik PT. Indonesia Toray Synthetics

    Memberikan solusi atau bantuan untuk permasalahan yang terdapat pada poliklinik dan memperluas teknologi yang terdapat pada poliklinik.

  3. Bagi Pasien

    a. Mengetahui gejala-gejala penyakit sejak dini sehingga menghindari resiko yang lebih parah.

    b. Mengetahui penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan cepat berdasarkan diagnosis yang ada.

    c. Mengetahui tindakan yang tepat untuk penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) supaya dapat ditangani dengan tepat.

  4. Bagi STMIK Raharja

    Hasil dari penelitian ini dapat berguna sebagai salah satu acuan penulisan penelitian sejenis bagi para mahasiswa STMIK Raharja.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam penulisan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini adalah :

Metode Pengumpulan Data

Dalam hal ini metodologi penelitian yang digunakan adalah dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data secara langsung dari lapangan atau tepatnya menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data secara relevan. Dengan sumber data sebagai berikut :

  1. Sumber Data Primer

  2. Adalah data yang diperoleh langsung dari poliklinik PT. Indonesia Toray Synthetics. Baik melalui observasi maupun melalui pengumpulan data.

  3. Sumber Data Skunder

  4. Adalah data yang dikumpulkan oleh penulis dengan mempelajari buku maupun e-book dan sumber data lain yang berkaitan dengan objek penelitian yang dipilih.

Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

  1. Magang

  2. Magang merupakan suatu proses pembelajaran yang mengandung unsur belajar sambil bekerja pada objek yang akan diteliti sehingga peneliti dapat meningkatkan pengetahuan atau informasi tentang objek yang diteliti sebagai bahan untuk penulisan laporan penelitian. Pengertian magang menurut para ahli : BPKB Jayagiri Lembang (2010:3) mengemukakan bahwa: ”Magang adalah proses belajar dimana seseorang memperoleh dan menguasai keterampilan dengan jalan melibatkan diri dalam proses pekerjaan tanpa atau dengan petunjuk orang yang sudah trampil dalam pekerjaan itu”.[24] Pendapat lain dikemukakan oleh Ranidar Darwis,(2010:71) : ”Magang sebagai fenomena pendidikan yang berkaitan dengan pembukaan lapangan kerja, dapat diasumsikan sebagai inti dari pendidikan kewiraswastaan”.[24]

  3. Interview (Wawancara)

  4. Adalah metode untuk mendapatkan data dengan cara mewawancarai secara lisan kepada sang stakeholder untuk memperoleh penjelasan yang tepat dan akurat sehingga penulis dapat mencatat hal–hal penting dan perlu dijadikan sebagai bahan dalam penulisan Kuliah Kerja Praktek (KKP).

  5. Studi Pustaka

  6. Studi pustaka adalah metode untuk mendapatkan informasi dan data dari sebuah sumber atau buku yang dapat di gunakan sebagai referensi penulis atau mencari hal–hal yang dapat digunakan dalam membuat Perancangan aplikasi untuk mendiagnosis awal gangguan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan pendekatan sistem pakar. Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahanterhadap buku – buku, literature – literature, catatan – catatan, dan laporan –laporan yang ada hubungannya dengan maslah yang dipecahkan (Nazir,2010:111).

Metode Analisa Sistem

Analisa Data

Merupakan suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan. Menurut Aris Martono, dkk.[75] Dalam tahap ini terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu sebagai berikut :

  1. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah.

  2. Understand,yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

  3. Analizer, yaitu menganalisa sistem.

  4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisa.


Analisa Sistem

Forward chaining merupakan metode inferensi yang melakukan penalaran dari suatu masalah kepada solusinya. Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan menyatakan konklusi. Forward chaining adalah data-driven karena inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh. Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang lebar dan tidak dalam, maka gunakan forward chaining.[65]

Dengan memakai metode Forward chaining di harapkan bisa membantu menyelesaikan metode-metode penyusunan penulisan maupun metode Analisa Sistem itu sendiri. Selain itu juga mampu mengoptimalkan alur dari semua penyeleseian mulai dari input, proses, dan output.[65]


Metode Perancangan

Metode Perancangan Sistem

Flowchart merupakan sebuah metode penggambaran alur dari logika yang kita terapkan pada sebuah algoritma. Biasanya, Flowchart adalah langkah analisa paling awal sebelum membuat sebuah algoritma atau program. Tujuan Pembuatan Flowchart sebenarnya adalah menjelaskan cara kerja program yang kita buat bagi user agar lebih mudah dimengerti. Namun seiring berkembangnya waktu, flowchart kini digunakan untuk mengajari seseorang yang termasuk “pemula” dalam dunia programming untuk menguatkan logika mereka.

Alasan saya mengapa memakai flowchart karena Metode Perancangan dengan memakain flowchart dapat menjelaskan cara kerja program yang kita buat bagi user agar lebih mudah dimengerti.

Metode Perancangan Aplikasi

Storyboard digunakan untuk menggambarkan dan merinci fungsi – fungsi yang digunakan pada aplikasi. Pengertian storyboard menurut para ahli :

Menurut Satzinger et al.(2010,p.546) storyboard adalah teknik untuk mendokumentasikan rancangan dialog yang menunjukan urutan dari sketsa pada tampilan layar.[116]

Menurut Cristiano (2010), storyboard adalah sebuah outline atau draft dari sebuah produksi berupa gambaran – gambaran yang beruntun. Dan digunakan untuk mengurangi beban waktu dan biaya bagi sang produser. Bayangkan betapa rumitnya sebuah proyek besar yang tidak terencana, tentu akan mengakibatkan kelangsungan pekerjaan proyek itu akan tersendat atau bahkan mungkin gagal.[21]


Metode Prototipe

Prototype adalah istilah yang digunakan dalam berbagai konteks, termasuk semantik , desain, elektronik, dan pemrograman software. Sebuah prototipe dirancang untuk menguji dan mencoba desain baru untuk meningkatkan presisi oleh analis sistem dan pengguna. Prototyping berfungsi untuk memberikan spesifikasi nyata, sistem kerja daripada satu teori. Dalam beberapa model alur kerja, menciptakan prototipe (proses kadang-kadang disebut materialisasi) adalah langkah antara formalisasi dan evaluasi dari sebuah ide.[97]

Low fidelity prototype tidak terlalu rinci menggambarkan sistem. Karakteristik dari low fidelity prototype adalah mempunyai fungsi atau interaksi yang terbatas, lebih menggambarkan konsep perancangan dan layout dibandingkan dengan model interaksi.[112]

Alasan saya mengapa memakai Low fidelity prototype karena dapat menjelaskan fungsi atau interaksi yang terbatas, lebih menggambarkan konsep perancangan dan layout dibandingkan dengan model interaksi, tidak memperlihatkan secara rinci operasional sistem.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP), maka materi-materi yang tertera pada laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan menjelaskan teori-teori yang digunakan penulis dalam menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) yaitu mengenai konsep dasar sistem pakar, literature review, metode forward chaining, decision tree, flowchart, dan jenis penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) beserta kode – kode penyakit yang di dapat dari The International Statistical Calssification Of Deseases And Related Healt Problem 10th Revision (ICD 10).

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang analisa organisasi PT. Indonesia Toray Synthetics, procedure system, flow chart system, desain input dan output serta konfigurasi sistem.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisis tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan penulis dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap system tersebut. Saran tersebut ditujukan untuk memperbaiki jika ada kekurangan pada system yang sedang berjalan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Prototype

Menurut Anjar Juniarno, dalam laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) STMIK Raharja (2013/2014:23-27), Prototype merupakan salah satu metode developer perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini seorang developer dan client dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan system. Sering terjadi seorang client hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detail output apa saja yang dibutuh, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi developer kurang meperhatikan kemampuan system operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer.[57]

Untuk mengatasi ketidakserasian antara client dan developer, maka dibutuhkan kerjasama yang baik antara keduanya sehingga developer akan mengetahui dengan benar apa yang dibutuhkan dan diinginkan client dan tidak mengesampingkan aturan teknis dan client dapat mengetahui proses pembuatan system yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan system yang sesuai dengan jadwal yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.[57]

Tahapan - Tahapan Prototyping[57]

  1. Pengumpulan Kebutuhan

  2. Client dan developer bersama – sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan gari besar system yang akan dibuat.

  3. Membangun Prototyping

  4. Dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada client (misalnya dengan membuat inputdan format output).

  5. Evaluasi Prototyping

  6. Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang dibangun sesuai dengan keinginan client. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak maka prototyping akan direvisi dengan mengulang lngkah 1, 2, dan 3.

  7. Mengkodekan Sistem

  8. Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan kedalam bahasa pemrograman yang sesuai.

  9. Menguji Sistem

  10. Setelah system selesai dibuat maka harus diuji dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan metode white box, black box, basis path, pengujuan arsitektur dan lain – lain.

  11. Evaluasi Sistem

  12. Pelanggan mengevaluasi apakah system sesuai dengan yang diharapkan. Jika benar maka langkah 7 dilakukan dan jika salah maka developer harus mengulai langkah 4 dan 5.

  13. Menggunakan Sistem

  14. System yang telah selesai diuji dan diterima client siap untuk digunakan.

Keunggulan dan Kelemahan Prototyping

Dalam laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) Juniarno, Anjar, pada STMIK Raharja (2013/2014:25-27). Keunggulan prototyping adalah :[57]

  1. Adanya komunikasi yang baik antara developer dan client.

  2. Developer dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan client.

  3. Client berperan aktif dalam pengembangan system.

  4. Lebih efektif dalam pengembangan system

  5. Penerapan menjadi lebih mudah karena user mengetahui apa yang diharapkannya.

Kelemahan prototyping adalah :[57]

  1. Client terkadang tidak melihat atau menyadari bahwa system yang ada belum mencantumkan kualitas system secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.

  2. Developer biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek, sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru system.

  3. Hubungan client dengan computer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.

Prototyping bekerja dengan baik pada penerapan – penerapan yang berciri sebagai berikut :[57]

  1. Resiko tinggi yaitu masalah – masalah yang tidak terstruktur dengan baik, ada perubahan yang besar dari waktu ke waktu, dan adanya persyaratan data yang tidak menentu.

  2. Interaksi user penting. System harus menyediakan dialogue online antara user dengan computer.

  3. Perlunya penyelesaian yang cepat.

  4. Perilaku user yang sulit ditebak.

  5. System yang inovatif. System tersebut membutuhkan cara penyelesaian masalah dan penggunaan hardware yang mutakhir.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Definisi menurut beberapa ahli yaitu sebagai berikut :

Dalam laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) Mira Dwi Jayanti pada STMIK Raharja, “Sistem merupakan gabungan dari keseluruhan langit dan bumi yang saling bekerja sama membentuk suatu keseluruhan dan apabila salah satu unsure tersebut hilang atau tidak berfungsi, maka gabungan keseluruhan tersebut tidak dapat lagi kita sebut sebagai suatu system”.[Fils08][54]

Dalam laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) Mira Dwi Jayanti pada STMIK Raharja, Pengertian system diambil dari asal mula system berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) yang memiliki pengertian bahwa sebuah sistem merupakan suatu kesatuan yang di dalamnya terdiri dari komponen atau elemen yang berhubungan satu dengan lainnya berfungsi untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi [Wiki08].[54]

Menurut Ludwig Von Bartalanfy (2010), dalam laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) Mira Dwi Jayanti pada STMIK Raharja, “Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi di antara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan”. [54]

Menurut Tata Sutabri (2012:22), “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut”.[126]

Menurut Yakub (2012:1), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertuntu.[146]

Menurut Gordon B. Davis (2012:17), ”sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan”. [126]

Norman L. Enger (2012:17), ”suatu sistem dapat terdiri dari atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi”. [126]

Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo (2012:17), “dalam bukunya menyatakan, suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu”. [126]

Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama” .[127]

Menurut Mustakini (2010:34), “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.[83]­

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem. Yaitu:[126]

  1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan. Berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk meneyelesaikan suatu sasaran tertentu.

  2. Pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terotganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu.

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi saling keterkaitan yang terdiri dari objek-objek atau komponen-komponen untuk mencapai tujuan.

Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu komponen-komponen sistem (System Components), batasan-batasan sistem (System Boundaries), penghubung sistem (System Interface), lingkungan luar sistem (System Environment), masukan sistem (System Input), pengolah sistem (System Process), keluaran sistem (System Output), dan sasaran sistem (System Target).[129]

Menurut Jogiyanto H.M. dalam Daud F. Tatang (2013), suatu sistem biasanya mempunyai karakteristik tertentu yang dapat dijelaskan adalah sebagai berikut:[129]

  1. Komponen Sistem (Components System)

  2. Komponen sistem yaitu dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batas Sistem (Boundary System)

  4. Batas sistem yaitu daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan ruang lingkup suatu sistem dipandang.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

  6. Lingkungan luar sistem yaitu apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus tetap dijaga dan dipelihara.

  7. Penghubung Sistem (Interface System)

  8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (Output) dari subsistem akan menjadi masukan (Input) bentuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input System)

  10. Masukan sistem merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (Maintenance Input) dan masukan sinyal (Signal Input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem tersebut beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

  11. Pengolahan Sistem (Processing System)

  12. Pengolahan sistem yaitu suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan bahan baku atau bahan-bahan yang lainnya menjadi bahan jadi.

  13. Keluaran Sistem (Output System)

  14. Keluaran sistem yaitu hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dari sistem dapat merupakan masukan untuk subsistem lain. Keluaran dapat berupa tampilan layar di monitor yaitu dalam bentuk laporan, grafik, tabel, dan keluaran yang lainnya adalah hasil cetakan laporan ke media kertas.

  15. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

  16. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan, maka operasi sistem tidak akan berguna. Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Sebuah sistem dikatakan berhasil mengenai sasaran atau tujuannya.

Klasifikasi Sistem

Klasifikasi sistem adalah suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Menurut Jogiyanto H.M. dalam Daut F. Tatang(2014), suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya yaitu: [129]

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem persediaan barang, dan lain-lain.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System).

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem manusia yang melibatkan interaksi antara manusia disebut dengan human machine system atau ada yang menyebut dengan man machine system.

  5. SistemTertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sebagai contoh adalah sistem komputer, tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sistem Tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Sedangkan Sistem Terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

Konsep Dasar Sistem Pakar

Definisi Pakar

Seorang pakar atau ahli (human expert) adalah individu yang memiliki kemampuan pemahaman yang baik dari suatu masalah tertentu. (Tolle, 2010)[135]

Pakar atau ahli ialah seseorang yang banyak dianggap sebagai sumber tepercaya atas teknik maupun keahlian tertentu yang bakatnya untuk menilai dan memutuskan sesuatu dengan benar, baik, maupun adal sesuai dengan aturan dan status oleh sesamanya ataupun khayalak dalam bidang khusus tertentu. Lebih umumnya, seorang pakar ialah seseorang yang memiliki pengetahuan ataupun kemampuan luas dalam bidang studi tertentu. Para pakar dimintai nasihat dalam bidang terkait mereka, namun mereka tidak selalu setuju dalam kekhususan bidang studi. Melalui pelatihan, pendidikan, profesi, publikasi, maupun pengalaman, seoran pakar dipercaya memiliki pengetahuan khusus dalam bidangnya di atas rata-rata orang, di mana orang lain bisa secara resmi (dan sah) mengandalkan pendapat pribadi.[141]

Kepakaran (expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif dan spesifik yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman. Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih cepat daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks. Kepakaran mempunyai sifat berjenjang, pakar top memiliki pengetahuan lebih banyak daripada pakar yunior. [141]

Ahli merupakan sinonim dari pakar. Dahulu, pengertian kata ahli lebih luas, sama dengan anggota. [141]

Kepakaran

Kepakaran atau keahlian merupakan pemahaman yang luas dari tugas atau pengetahuan spesifik yang diperoleh dari pelatihan, membaca dan pengalaman. [141]


Definisi Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah suatu ilmu yang mempelajari cara membuat computer melakukan sesuatu seperti yang dilakukan manusia (Minsky).[65]

Kecerdasan buatan merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan intruksi yang terkait dengan pemrogrman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang-dalam pandangan manusia adalah cerdas (H.A. Simon). [65]

Kecerdasan buatan sebagai sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia (Rich and Knight). [65]

Berdasarkan beberapa definisi diatas peneliti menarik kesimpulan bahwa kecerdasan buatan merupakan suatu ilmu dalam dunia teknologi dimana kita dapat mempelajari bahkan membuat suatu sistem komputer untuk dapat melakukan sesuatu yang biasa dilakukan manusia.

Komputer telah dikembangkan sebagai sebuah alat pengolah data dan dikembangkan juga sebagai penghasil informasi. Kecanggihan teknologi pun telah menambah peran komputer dalam hal pengambilan keputusan. Selain itu, para ahli komputer pun telah mengembangkan sebuah sistem yang dapat menirukan kepakaran seorang pakar. [65]

Bidang-bidang yang termasuk dalam kecerdasan buatan antara lain: Penglihatan komputer (computer vision), pengolahan bahasa alami (natural language processing), robotika (robotics), sistem syaraf buatan (artificial Neural system), dan sistem pakar (expert system).[65]

Ada tiga tujuan kecerdasan buatan, yaitu: [65]

  1. Membuat komputer lebih cerdas.

  2. Mengerti tentang kecerdasan.

  3. Membuat mesin lebih berguna.

Yang dimaksud dengan kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar atau mengerti dari pengalaman, memahami pesan yang kontradiktif dan ambigu, menanggapi dengan cepat dan baik atas situasi yang baru, menggunakan penalaran dalam memecahkan masalah serta menyelesaikan dengan efektif. [65]

Konsep Dasar Sistem Pakar

Sistem Pakar

Sistem Pakar(dalam bahasa Inggris : expert system) adalah sistem informasi yang berisi dengan pengetahuan dari pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Pengetahuan dari pakar di dalam sistem ini digunakan sebagi dasar oleh Sistem Pakar untuk menjawab pertanyaan (konsultasi). Tujuan Sistem Pakar adalah untuk mentransfer kepakaran dari seorang pakar ke komputer, kemudian ke orang lain (yang bukan pakar). [142]

Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan. [142]

Menurut Turban dalam Kusrini (2010, hal.3) Sistem Pakar adalah program komputer yang menirukan penalaran seorang pakar dengan keahlian pada suatu wilayah pengetahuan tertentu. [65]

Menurut Martin dan Oxman dalam Kusrini (2010, hal.11) sistem pakar (Expert System) merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. [65]

Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan yang dimaksud antara lain pembuatan keputusan (decicion making), pemandu pengetahuan (knowledge fusing), pembuatan desain (designing), perencanaan (planning), prakiraan (forecasting), pengaturan (regulating), pengendalian (controlling), diagnosis (diagnosing), perumusan (prescribing), penjelasan (explaining), pemberian nasihat (advising) dan pelatihan (tutoring). Selain itu sistem pakar juga dapat berfungsi sebagai asisten yang pandai dari seorang pakar. [65]

Sistem pakar dibuat pada wilayah pengetahuan tertentu untuk suatu kepakaran tertentu yang mendekati kemampuan manusia di salah satu bidang. Sistem pakar mencoba mencari solusi yang memuaskan sebagaimana yang dilakukan oleh seorang pakar. Selain itu sistem pakar juga dapat memberikan penjelasan terhadap langkah yang diambil dan memberikan alasan atas saran atau kesimpilan yang ditemukan. [65]

Biasanya sistem pakar hanya digunakan untuk memecahkan maslah yang memang sulit untuk dipecahkan dengan pemrograman biasa, mengingat biaya yang diperlukan untuk membuat sistem pakar jauh lebih besar dari pembuatan sistem biasa. [65]

Sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. Sebagai contoh, dokter adalah seorang pakar yang mampu mendiagnosis penyakit yang diderita pasien serta dapat memberikan penatalaksanaan terhadap penyakit tersebut. Contoh lain, montir adalah seorang yang mempunyai keahlian dan pengalaman dalam menyelesaikan kerusakan mesin motor atau mobil, psikolog adalah orang yang ahli dalam memahami kepribadian seseorang, dan lain-lain. (kusrini, 2011)[66]

Sistem pakar biasa disebut dengan knowledge-based system. Sistem ini bekerja dengan pengetahuan (knowledge) dan metode analisis yang telah didefinisikan terlebih dahulu oleh pakar yang sesuai dengan bidang keahliannya. [66]

Menurut Turban (2010), keahlian dipindahkan dari pakar ke suatu komputer. Pengetahuan ini kemudian disimpan dalam komputer. Pada saat user menjalankan komputer untuk mendapatkan informasi, sistem pakar menanyakan fakta-fakta dan dapat membuat penalaran sampai pada sebuah kesimpulan.[66]

Menurut Ignizio dalam Mohammad Yazdi Pusadan, S.Kom., M.Eng (2014, hal.14) sistem pakar adalah suatu model atau prosedur yang berkaitan dalam suatu domain tertentu yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar (Kusumadewi, S.2010).[100]

Menurut Giarratano dan Riley dalam Mohammad Yazdi Pusadan, S.Kom., M.Eng (2014, hal.14) sistem pakar adalah suatu system computer yang bias menyamai atau meniru kemamapuan seorang pakar (Kusumadewi, S.2010). [100]

Menurut Durkin dalam Mohammad Yazdi Pusadan, S.Kom., M.Eng (2014, hal.14) sistem pakar adalah suatu program computer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian maslah yang dilakukan oleh seorang pakar (Kusumadewi, S.2010). [100]

Tabel 2.1 Perbandingan Human Expert with Expert System

(Tolle, 2010)

Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.

Sejarah Sistem Pakar

Sistem pakar mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh Artificial Intelligence Corporation. Periode penelitian Artificial Intelligence ini didomisili oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau bahkan manusia super. Suatu usaha ke arah ini adalah General Purpose Problem-Solver (GPS). GPS yang berupa sebuah prosedur yang dikembangkan oleh Allen Newell, John Cliff Shaw, dan Hebert Alexander Simon dari Logic Theorist merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan sebuah predecessor menuju Expert System(ES). GPS berusaha untuk menyusun langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengubah situasi awal menjadi state tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.[65]

Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E.Feigenbaum dari Universitas Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN. Pembuatan DENDRAL mengarah pada konklusi-konklusi berikut, GPS terlalu lemah untuk digunakan sebagai dasar untuk membangun ES (Expert System) yang berunjuk kerja tinggi. Masalah yang kompleks membutuhkan pengetahuan yang banyak tentang yang dipermasalahkan. [65]

Awal tahun 1980-an, teknologi ES (Expert System) yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersil, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment Corp) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric). Sistem Pakar untuk melakukan diagnosis kesehatan telah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970. Sistem pakar tersebut dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di Stanford University. Sistem tersebut diberi nama MYCIN (Heckerman,1986). MYCIN merupakan program interaktif yang melakukan diagnosis penyakit miningitis dan infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN mampu memberikan penjelasan atas penalarannya secara detail. Dalam uji coba, dia mampu menunjukan kemampuan seperti seorang spesialis. Meskipun MYCIN tidak pernah digunakan secara rutin oleh dokter, MYCIN merupakan referensi yang bagus dalam penelitian kecerdasan buatan yang lainnya.(Kusrini, 2010)[65]

Edward Feigenbaum mengatakan bahwa wawasan merupakan kunci dari sistem pakar yaitu expert system berasal kekuasaan mereka dari pengetahuan yang mereka miliki bukan dari formalisme spesifik dan skema inferensi yang mereka gunakan." [37] Meskipun, dalam retrospeksi, ini tampaknya agak mudah wawasan, itu adalah langkah maju yang signifikan pada saat itu. Sampai saat itu, penelitian telah difokuskan pada upaya untuk mengembangkan tujuan umum pemecahan masalah seperti yang dijelaskan oleh Newell dan Simon.[45]

Sistem pakar diperkenalkan oleh Stanford Heuristic Programming Project yang dipimpin oleh Feigenbaum, yang kadang-kadang disebut sebagai "bapak sistem pakar". Para peneliti Stanford mencoba untuk mengidentifikasi domain di mana keahlian sangat dihargai dan kompleks, seperti mendiagnosis penyakit menular (MYCIN) dan mengidentifikasi diketahui molekul organik (DENDRAL).

Selain Feigenbaum kontributor awal yaitu Edward Shortliffe, Bruce Buchanan, dan Randall Davis. Sistem pakar merupakan salah satu bentuk benar-benar kesukses pertama dari perangkat lunak AI. [110]

Penelitian tentang sistem pakar juga aktif di Perancis. Di AS cenderung fokus pada sistem berbasis aturan, pertama pada System Hard Coded On Top Of LISP Programming Environment dan pada Expert System Shells yang dikembangkan oleh vendor seperti Intellicorp. Di Perancis penelitian lebih difokuskan pada System Developed In Prolog. Keuntungan dari Expert System Shells adalah mereka sedikit lebih mudah untuk digunakan non-programmer. Keuntungan dari Prolog Environment adalah bahwa mereka tidak hanya terfokus pada aturan IF-THEN. Prolog Environment memberikan realisasi yang lebih lengkap dari First Order Logic yang telah mereka selesaikan.[1][39]

Pada 1980-an, sistem pakar menjamur. Universitas menawarkan program sistem pakar dan dua pertiga dari Fortune 1000 perusahaan menerapkan teknologi dalam kegiatan bisnis sehari-hari dengan tujuan adalah internasional yaitu dengan proyek Sistem Komputer Generasi Kelima di Jepang danpeningkatan dana penelitian di Eropa.[70]

Pada tahun 1981 pertama IBM PC diperkenalkan, dengan sistem operasi MS-DOS. Ketidak seimbangan antara chip yang relatif kuat di PC yang sangat terjangkau dibandingkan dengan harga jauh lebih mahal dari kekuatan pemrosesan dalam Mainframe yang mendominasi dunia Perusahaan IT pada saat itu menciptakan jenis baru seluruh arsitektur komputasi perusahaan yang dikenal sebagai Client-Server Model[93] Perhitungan dan penalaran. bisa dilakukan di sebagian kecil dari harga sebuah mainframe menggunakan PC. Model ini juga memungkinkan unit bisnis untuk memotong departemen Perusahaan IT dan langsung membangun aplikasi mereka sendiri. Akibatnya, client server memiliki dampak yang luar biasa pada pasar sistem pakar.[51]

Tujuan Sistem Pakar

Tujuan darai sistem pakar adalah untuk memindahkan pengetahuan dari seorang ahli atau sumber keahlian lain ke dalam computer dan kemudian memindahkan dari computer kepada user yang tidak ahli (bukan pakar)(Tolle,2010).[135] Aktivitas utama yang dilakukan untuk proses pemindahan kepakaran, yaitu :[125]

  1. Akuisisi pengetahuan (knowledge acquisition) adalah kegiatan mencari dan mengumpulkan pengetahuan dari para ahli atau sumber keahlian yanglain.

  2. Representasi pengetahuan (knowledge representation) adalah kegiatan menyimpan dan mengatur penyimpanan pengetahuan yang diperlukan kedalam computer.

  3. Inferensi pengetahuan (knowledge inferencing) adalah kegiatan melakukan inferensi berdasarkan pengetahuan yang telah disimpan dalam computer.

  4. Pemindahan pengetahuan (knowledge transferring) adalah kegiatan pemindahan pengetahuan dari computer ke user yang tidak ahli.

Karakteristik Sistem Pakar

Menurut Kaushal Nidhi dkk, dalam jurnal International conference on sustainable manufacturing & operation management , 2013. Sistem pakar biasanya dirancang untuk memiliki karakteristik sebagai berikut:[67]

  1. High Level Expertise

  2. Karakteristik yang paling berguna dari sistem pakar adalah keahlian tingkat tinggi yang dapat mewakili pemikiran terbaik dari pakar di lapangan, yang mengarah ke solusi masalah yang imajinatif, akurat dan efisien.

  3. Adequate Response Time

  4. Sistem ini juga harus mengeksekusi dalam jumlah waktu yang wajar, sesuai dengan atau lebih baik dari waktu yang dibutuhkan oleh seorang ahli untuk memecahkan masalah.

  5. Permits Inexact Reasoning

  6. Tipe ini untuk mengkover informasi yang tidak pasti, samar-samar atau tidak dapat diakses dan dengan domain knowledge that inherently inexact.

  7. Good Reliability

  8. Sistem ini harus otentik dan tidak rawan kecelakaan karena tidak akan digunakan.

  9. Comprehensibility

  10. Sistem pakar harus mampu menjelaskan semua langkah penalaran saat mengeksekusi sehingga membuatnya dimengerti. Sistem harus memiliki kemampuan pemahaman dengan cara yang sama sehingga seorang pakar akan dapat menjelaskan penalaran mereka dengan baik.

  11. Fleksibilitas ( Flexibility )

  12. Karena jumlah pengetahuan sistem pakar sangat banyak / luas, penting untuk memiliki mekanisme yang efektif untuk mengubah basis pengetahuan.

  13. Reasons Heuristically

  14. Para ahli menggambarkan pengalaman mereka untuk membantu mereka secepatnya memecahkan beberapa masalah saat ini.

  15. Symbolic Reasoning

  16. Pengetahuan dalam sistem pakar diwakili dengan bantuan simbol untuk memecahkan masalah. Simbol-simbol ini menggabungkan diri untuk menyampaikan hubungan antara mereka. Simbol-simbol ini disebut struktur simbol ketika hubungan ini diwakili dalam sebuah program.

    Sebagai contoh :

    Assert: Ardi demam

    Rule: IF orang memilikidemam

    THEN mengambil parasetamol

    Kesimpulan : Ardi mengambil parasetamol

  17. Thrives on reasonable complexity

  18. Masalahnya tidak harus terlalu mudah atau terlalu sulit, itu harus sesuai.

  19. Membuat Kesalahan ( Makes Mistakes )

  20. Sistem pakar dapat melakukan kesalahan. Sistem pakar sering sempit di domain mereka. Misalnya peneliti menggunakan desain "penyakit kulit" sistem pakar untuk mendiagnosanya cenderung memiliki devolped measles, di mana sistem yang cenderung membuat kesalahan bahwa manusia akan dengan mudah melihat. Karena pengetahuan ahli harus ditangkap sedekat mungkin dalam sistem pakar, seperti manusianya, dapat membuat kesalahan.

  21. Focuses Expertise

  22. Kebanyakan ahli terampil dalam bidang keahlian mereka, tetapi mereka memiliki kemampuan terbatas di luar kemampuan mereka.

Ciri - Ciri Sistem Pakar

Menurut Kusrini(2010, hal. 14) ciri-ciri sistem pakar, yaitu :[65]

  1. Terbatas pada bidang yang spesifik.

  2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak pasti.

  3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang mudah dipahami.

  4. Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu.

  5. Dirancang untuk dikembangkan secara bertahap.

  6. Output bersifat nasihat atau anjuran.

  7. Output tergantung dari dialog dengan user.

  8. Knowledge base dan inference engine terpisah

Kelemahan Sistem Pakar

Berikut beberapa kelemahan yang ditemui pengguna dalam menggunakan sistem pakar, yaitu:[67]

  1. Biaya yang diperlukan untuk membuat, memelihara, dan mengembangkannya sangat mahal.

  2. Sulit dikembangkan, hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya.

  3. Sistem pakar tidak 100% benar karena seseorang yang terlibat dalam pembuatan sistem pakar tidak selalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang secara teliti sebelum digunakan.

  4. Kepakaran sangat sulit diekstrak dari manusia.

  5. Pendekatan oleh setiap pakar untuk suatu situasi atau problem bias berbeda-beda, meskipun sama-sama benar.

  6. Sangat sulit bagi seorang pakar untuk mengabstraksi atau menjelaskan langkah mereka dalam menangani masalah.

  7. Sistem pakar bekerja baik untuk suatu bidang yang sempit.

  8. Istilah dan jargon yang dipakai oleh pakar dalam mengekspresikan fakta seringkali terbatas dan tidak mudah dimengerti oleh orang lain.

  9. Transfer pengetahuan dapat bersifat subyektif dan bias.

Keuntungan Pemakaian Sistem Pakar

Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain :

  1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.

  2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.

  3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.

  4. Meningkatkan output dan produktivitas.

  5. Meningkatkan kualitas.

  6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka).

  7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.

  8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.

  9. Memiliki reliabilitas.

  10. Meningkatkan kapabilitas sistem computer.

  11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian.

  12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.

  13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.

  14. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan

Menurut Kusrini(2010, hal. 15) beberapa keuntungan pemakaian dari sistem pakar, yaitu :[65]

  1. Membuat seorang yang awam dapat bekerja seperti layaknya seorang pakar.

  2. Dapat bekerja dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak pasti.

  3. Meningkatkan output dan produktivitas. Sistem pakar dapat bekerja lebih cepat dari manusia. Keuntungan ini berarti mengurangi jumlah pekerja yang dibutuhkan, dan akhirnya mereduksi biaya.

  4. Meningkatkan kualitas.

  5. Sistem pakar menyediakan nasihat yang konsisten dan dapat mengurangi tingkat kesalahan.

  6. Membuat peralatan yang kompleks lebih mudah dioperasikan karena sistem pakar dapat melatih pekerja yang tidak berpengalaman.

  7. Handal (reliability).

  8. Sistem pakar tidak dapat lelah atau bosan. Juga konsisten dalam member jawaban dan selalu memberikan perhatian penuh.

  9. Memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang kompleks.

  10. Memungkinkan pemindahan pengetahuan ke lokasi yang jauh serta memperluas jangkauan seorang pakar, dapat diperoleh dan dipakai dimana saja. Merupakan arsip yang terpercaya dari sebuah keahlian sehingga user seolah – olah berkonsultasi langsung dengan sang pakar.

Orang Yang Terlibat Dalam Sistem Pakar

Dibawah ini ada beberapaorang yang terlibat dalam sistem pakar, yaitu:[65]

  1. Pakar (domainexpert)

  2. Pakar merupakan seorangahli yang dapat menyelesaikan masalah yang sedang diusahakan untuk dipecahkanoleh sistem.

  3. Pembangun pengetahuan (knowledgeengineer)

  4. Pembangun pengetahuanmerupakan seorang yang menerjemahkan pengetahuan seorang pakar dalam bentukdeklaratif sehingga dapat digunakan oleh sistem pakar.

  5. Pengguna (user)

  6. Pengguna merupakanseorang yang berkonsultasi dengan sistem untuk mendapatkan saran yangdisediakan oleh pakar.

  7. Pembangun sistem (sistemengineer)

  8. Pembangun sistemmerupakan seorang yang membuat antarmuka pengguna, merancang bentuk basispengetahuan secara deklaratif dan mengimplementasikan mesin inference.

Struktur Dasar Sistem Pakar

Sistem pakar memilikidua bagian utama, yaitu :

  1. Lingkungan pengembangan (developmentenvironment), yaitu bagian yang digunakan untuk memasukkan pengetahuanpakar ke dalam lingkungan sistem pakar.

  2. Lingkungan konsultasi (consultationenvironment), yaitu bagian yang digunakan oleh pengguna yang bukan pakaruntuk memperoleh pengetahuan.

Gambar 2.1 Perbandingan Struktur Sistem Pakar

(Sri Kusumadewi, 2010)

Komponen-komponen yang terdapat dalam arsitektur/struktur sistem pakar :[67]

  1. Antarmuka Pengguna (user interface)

    Merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi. Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu antarmuka menerima dari sistem dan menyajikannya ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai.

  2. Basis Pengetahuan

    Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah. Pengetahuan itu dapat berasal dari ahli, buku, basisdata, penelitian dan gambar.

  3. Ada 2 bentuk pendekatan basis pengetahuan (Kusumadewi, 2010): [67]

    a. Penalaran berbasis aturan (rule-based reasoning)

    Pada penalaran berbasis aturan, pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan aturan berbentuk IF-THEN. Bentuk ini digunakan apabila kita memiliki sejumlah pengetahuan pakar pada suatu permasalahan tertentu, dan si pakar dapat menyelesaikan masalah tersebut secara berurutan. Disamping itu, bentuk ini juga digunakan apabila dibutuhkan penjelasan tentang jejak (langkah-langkah) pencapaian solusi.

    b. Penalaran berbasis kasus (case-based reasoning)

    Pada penalaran berbasis kasus, basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk keadaan yang terjadi sekarang (fakta yang ada). Bentuk ini digunakan apabila user menginginkan untuk tahu lebih banyak lagi pada kasus-kasus yang hampir sama (mirip). Selain itu bentuk ini juga digunakan bila kita telah memiliki sejumlah situasi atau kasus tertentu dalam basis pengetahuan.

    c. Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition)

    Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer, dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer. Dalam tahap ini knowledge engineer berusaha menyerap pengetahuan untuk selanjutnya ditransfer ke dalam basis pengetahuan. Pengetahuan yang diakuisisi adalah pengetahuan procedural (apa yang harus dilakukan, berupa aturan, prosedur, metode, dan lain-lain) serta pengetahuan deklaratif (termasuk dan tidak termasuk, berupa fakta, konsep, dan lain-lain). Pengetahuan diperoleh dari pakar, dilengkapi dengan buku, basis data, laporan penelitian dan pengalaman pemakai. Ada beberapa tantangan dalam melakukan akuisisi, yaitu pengetahuan yang tidak lengkap, pengetahuan yang salah, kemampuan menjelaskan pengetahuan dan pandangan yang berbeda dari beberapa pakar.

    Metode akuisisi pengetahuan :

    • Wawancara : metode yang paling banyak digunakan, yang melibatkan pembicaraan dengan pakar secara langsung dalam suatu wawancara

    • Analisis protokol : dalam metode ini pakar diminta untuk melakukan suatu pekerjaan dan mengungkapkan proses pemikirannya dengan menggunakan kata-kata. Pekerjaan tersebut direkam, dituliskan, dan dianalisis.

  4. Mesin/Motor Inferensi (Inference Engine)

    Mesin Inferensi (Inference Engine), merupakan otak dari Sistem Pakar, juga dikenal sebagai penerjemah aturan (rule interpreter). Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Mesin inferensi adalah program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan kesimpulan.

  5. Kerja mesin inferensi meliputi: [67]

    a. Menentukan aturan mana akan dipakai

    b. Menyajikan pertanyaan kepada pemakai, ketika diperlukan.

    c. Menambahkan jawaban ke dalam memori Sistem Pakar.

    d. Menyimpulkan fakta baru dari sebuah aturan.

    e. Menambahkan fakta tadi ke dalam memori.

    Ada 2 cara dalam melakukan inferensi :

    a. Forward Chaining : pencocokkan fakta atau pernyataan dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis. Metode inferensi cocok digunakan untuk menangani masalah pengendalian (controlling) dan peramalan (prognosis).

    b. Backward Chaining : pencocokkan fakta atau pernyataan dimulai dari hipotesis terlebih dahulu, dan untuk menguji kebenaranhipotesis tersebut harus dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan.

  6. Workplace / Blackboard

    Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja (working memory), digunakan untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan sementara.

  7. Fasilitas Penjelasan (Explaination Facility).

    Kemampuan untuk menjejak (tracing) bagaimana suatu kesimpulan dapat diambil merupakan hal yang sangat penting untuk transfer pengetahuan dan pemecahan masalah. Fasilitas penjelasan merupakan komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar.

  8. Perbaikan Pengetahuan

    Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya serta kemampuan untuk belajar dari kinerjanya. Kemampuan tersebut adalah penting dalam pembelajaran terkomputerisasi, sehingga program akan mampu menganalisis penyebab kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya dan juga mengevaluasi apakah pengetahuan- pengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan di masa mendatang.

Representasi Pengetahuan

Pengetahuan dapat direpresentasikan dalam bentuk sederhana atau kompleks, tergantung dari permasalahannya (Kusrini, 2010). Ada beberapa model representasi yang penting, yaitu logika (logic), jaringan semantik (semantic nets), bingkai (frame), dan kaidah produksi (production rule). [65]

  1. Logika

    Logika merupakan suatu pengkajian ilmiah tentang serangkaian penalaran, sistem kaidah, dan prosedur yang membantu proses penalaran. Bentuk logika komputasional ada dua macam, yaitu:

  2. a. Logika Proposional

    Logika proposional merupakan suatu pernyataan yang menyatakan benar (TRUE) atau salah (FALSE) yang dihubungkan dengan menggunakan operator logika seperti konjungsi (AND), disjungsi (OR), `negasi (NOT), implikasi/kondisional (IF…THEN), equivalensi atau bikondisional (IF AND ONLY IF).

    Berikut contoh model representasi logika proposional:

    • Jika hujan turun maka saya tidak akan ke pasar.

    • dapat ditulis dalam bentuk p→q.

    b. Logika Predikat

    Logika predikat merupakan suatu logika yang seluruhnya menggunakan konsep dan kaidah proporsional yang sama, disebut juga kalkulus predikat, yang memberi tambahan kemampuan untuk mempresentasikan pengetahuan dengan sangat cermat dan rinci.

  3. Jaringan Semantik

    Jaringan semantik merupakan representasi yang menggambarkan grafis dari pengetahuan yang memperlihatkan hubungan hierarkis dari objek-objek yang terdiri atas simpul (node) dan penghubung (link).

  4. a. Bingkai (Frame)

    Bingkai berupa ruang (slots) yang berisi atribut untuk mendeskripsikan pengetahuan berupa kejadian, lokasi, situasi, ataupun elemen-elemen lain.

    b. Kaidah atau Aturan Produksi

    Kaidah produksi menyediakan cara formal untuk mempresentasikan rekomendasi, arahan, atau strategi dalam bentuk jika-maka (IF-THEN) yang menghubungkan anteseden dengan konsekuensi.

Metode Inferensi

Macam-macam metode inferensi, yaitu:

  1. Forward Chaining (Pelacakan ke Depan)

    Menurut Helmi kurniawan dkk, dalam jurnal CCIT menyatakan bahwa forward chaining adalah mempergunakan himpunan kaidah kondisi aksi. Dalam metode ini kaidah interpreter mencocokan fakta atau statement dalam pangkalan data dengan situasi yang dinyatakan dalam anticendent atau kaidah if. Bila fakta dalam pangkalan data telah sesuai dengan kaidah if maka kaidah distimulasi. Proses ini diulang hingga didapatkan hasil.[152]

    Forward chaining adalah suatu strategi pengambilan keputusan yang dimulai dari bagian premis (fakta) menuju konklusi (kesimpulan akhir) (kusrini, 2010). Forward chaining merupakan grup dari multipel inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya. Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan meng-assert konklusi. Pelacakan ke depan mencari fakta yang sesuai dari bagian IF dari aturan IF-THEN. [66]

  2. Gambar 2.2 Proses Forward Chaining

    (Kusrini, 2010)

  3. Backward Chaining (Pelacakan ke Belakang)

    Suatu bentuk problem yang dimulai dengan pernyataan dan suatu himpunan aturan yang mengarah pada pernyataan dan kemudian bekerja ke belakang, menyesuaikan aturan dengan informasi dari database tentang fakta-fakta sehingga pernyataan dapat dibuktikan benar atau salah.(kurniawan & rahmad, 2012)[152]

    Backward chaining adalah suatu strategi pengambilan keputusan dimulai dari pencarian solusi dari kesimpulan kemudian menelusuri fakta-fakta yang ada hingga menemukan solusi yang sesuai dengan fakta-fakta yang diberikan pengguna. (kusrini, 2010)[66]

    Pelacakan ke belakang adalah pendekatan yang dimotori oleh tujuan. Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk membuat kesimpulannya.


Gambar 2.3 Proses Backward Chaining

(Kusrini, 2010)


Teori Khusus

Definisi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Menurut DepKes RI (2010), Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan istilah yang diadaptasi dari istilah bahasa inggris Acute Respiratory Infections (ARI). Istilah ISPA meliputi tiga unsur penting yaitu :[29]

  1. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme (setiap organisme yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop) ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
  2. Saluran Pernafasan adalah organ yang mulai dari hidung hingga alveoli (kantung-kantung udara di paru-paru di mana oksigen dan karbon dioksida dipertukarkan) beserta organ adneksa (jaringan-nya) seperti sinus – sinus, rongga telinga tengah dan pleura ( lapisan tisu tipis yang menutupi paru-paru dan melapisi dinding bagian dalam rongga dada. Melindungi dan membantali paru-paru, jaringan ini mengeluarkan sejumlah kecil cairan yang bertindak sebagai pelumas, yang memungkinkan paru-paru untuk bergerak dengan lancar di rongga dada saat bernapas). Dengan demikian ISPA secara otomatis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk jaringan paru – paru) dan organ adneksa (jaringan) salauran pernafasan. Dengan batasan ini maka jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan (repiratory tract).
  3. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung kurang dari 14 hari. Batas 14 hari ini diambil untuk menunjukan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari (DepKes. RI, 2010 : 3 dan 4).

Berdasarkan pengertian diatas, maka ISPA adalah infeksi saluran pernafasan akut yang berlangsung kurang dari 14 hari. Saluran pernafasan yang dimaksud adalah organ mulai dari hidung sampai alveoli (kantung-kantung udara di paru-paru di mana oksigen dan karbon dioksida dipertukarkan) paru beserta organ adneksa (jaringan)-nya seperti sinus, ruang telinga tengah, dan pleura ( lapisan tisu tipis yang menutupi paru-paru dan melapisi dinding bagian dalam rongga dada. Melindungi dan membantali paru-paru, jaringan ini mengeluarkan sejumlah kecil cairan yang bertindak sebagai pelumas, yang memungkinkan paru-paru untuk bergerak dengan lancar di rongga dada saat bernapas).

Mikroorganisme (setiap organisme yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop) yang dapat menyebabkan ISPA ada lebih dari 300 jenis, terdiri atas golongan bakteri, virus, riketsia dan jamur (DepKes RI, 2010).[28] Di Negara- Negara berkembang umumnya kuman penyebab ISPA adalah streptokokus pneumonia dan hemofilus influenza (WHO, 2010). [144]


Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Berikut ini adalah beberapa mikroorganisme (setiap organisme yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop) penyebab munculnya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang sudah diketahui.[53]

  1. Adenovirus. Gangguan pernapasan seperti pilek, bronchitis, dan pneumonia bias disebabkan oleh virus ini yang memiliki lebih dari 50 jenis.
  2. Rhinovirus. Ini adalah jenis virus yang menyebabkan pilek. Tapi pada anak kecil dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah, pilek biasa bias berubah menjadi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada tahap yang serius.
  3. Pneumokokus. Ini adalah jenis bakteri yang menyebabkan meningitis. Tapi bakteri ini bias memicu gangguan pernapasan lain, seperti halnya pneumonia.

sistem kekebalan tubuh seseorang sangat berpengaruh dalam melawan infeksi virus maupun bakteri terhadap tubuh manusia. Risiko seseorang mengalami infeksi akan meningkat ketika kekebalan tubuh lemah. Hal ini cenderung terjadi pada anak – anak dan orang yang lebih tua. Atau siapapun yang memiliki penyakit atau kelainan dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.[53]

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sendiri akan lebih mudah menjangkiti orang yang menderita penyakit jantung atau memilikigangguan dengan paru – parunya. Prokok juga berisiko tinggi terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan cenderung lebih sulit untuk pulih dari kondisi ini. [53]


Klasifikasi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Klasifikasi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya dengan membedakan penyakit / infeksi yang terjadi pada saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah.[140]

  1. The Acute Upper Respiratory Tract Infections (AURI) atau yang biasa kita kenal infeksi saluran pernapasan bagian atas terdiri dari :

    a. Common Cold (Flu)

    b. Pharyngitis (Radang Tenggorokan / Faringitis)

  2. The Acute Lower Respiratory Infections (ALRI) atau yang biasa dikenal dengan infeksi saluran pernapasan bagian bawah terdiri dari :

    a. Epiglottitis (Peradangan Epiglotis)

    b. Laryngitis (Peradangan Laryxn)

    c. Bronchitis (Peradangan Bronchi)

    d. Pneumonia

Gambar 2.4 Diagram Of The Respiratory Tract

(diakses 25 oktober 2015 dari www.wikieducator.org)

Saat klasifikasi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dilakukan dengan manajemen terpadu yaitu pendekatan pengklasifikasianatas dasar keparahan. Pertama diharapkan untuk melihat apakah ada tidaknya napas cepat dan low chest indrawing disertai batuk atau sulit bernapas untuk menentukan keparahan dan kategori dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Hal ini juga membantu untuk menentukan perawatan dan referensi medis yang tepat. [140]

Infeksi Saluran Pernapasan Atas

Infeksi saluran napas akut atau URI (Upper Respiratory Tract Infection) dalam bahasa Inggris adalah adalah istilah spesifik yang digunakan untuk menggambarkan infeksi akut yang melibatkan sistem pernapasan atas.

  1. Faringitis / Tonsilitis streptokokus

    Kata berasal dari kata Yunani yang berarti pharynx "tenggorokan" akhiran dan itis yang berarti "peradangan." Pharyngitis / faringitis adalah radang kerongkongan (pharynx), sebuah daerah di bagian belakang tenggorokan. Dalam kebanyakan kasus itu cukup menyakitkan, dan merupakan penyebab paling umum dari sakit tenggorokan.[76]

    Seperti kebanyakan jenis peradangan, faringitis dapat menjadi kronis atau akut (cepat berkembang dan sementara). Pharyngitis dapat mengakibatkan amandel sangat besar, yang menyebabkan kesulitan menelan dan bernapas. Pharyngitis dapat disertai dengan batuk atau demam, terutama jika disebabkan oleh infeksi systemic (salah satu yang mempengaruhi sejumlah organ dan jaringan, atau mempengaruhi tubuh secara keseluruhan).[153]

    Kebanyakan kasus akut disebabkan oleh infeksi virus (40-80%), dan sisanya disebabkan oleh infeksi bakteri, infeksi jamur, atau iritasi seperti polusi atau bahan kimia.[76] Pengobatan penyebab virus terutama symptomatic (terapi medis dari penyakit yang hanya mempengaruhi gejala, bukan penyebabnya, yaitu, etiologinya ( ilmu yang mempelajari penyebab atau asal penyakit dan faktor-faktor yang menghasilkan atau memengaruhi suatu penyakit tertentu atau gangguan.). Hal ini biasanya bertujuan untuk mengurangi tanda dan gejala untuk kenyamanan dan kesejahteraan pasien, tetapi juga dapat berguna dalam mengurangi konsekuensi organik dan gejala sisa dari tanda-tanda dan gejala penyakit), tetapi penyebab bakteri atau jamur dapat diobati dengan antibiotic (segolongan moleku, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri) dan obat-obatan anti-fungal .[153] Mayoritas kasus yang disebabkan oleh organisme menular yang diperoleh dari kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.

    Sejumlah bakteri yang berbeda dapat menginfeksi tenggorokan manusia. Yang paling umum adalah Group A streptokokus, streptococcal pharyngitis atau radang tenggorokan disebabkan oleh kelompok A beta-hemolytic streptococcus (GAS).[12] Ini adalah penyebab bakteri paling umum dari kasus faringitis (15-30%).[14] Gejala umum meliputi demam, sakit tenggorokan, dan kelenjar getah bening yang besar. Antibiotik berguna untuk mencegah komplikasi dan mempercepat pemulihan.[19]

    A. Klasifikasi Pharyngitis

    a. Pengertian Pharyngitis

    • Acute Pharyngitis adalah jenis peradangan. Ini dapat diklasifikasikan sebagai akut atau kronis. Sebuah faringitis akut mungkin catarrhal (gangguan radang selaput lendir di salah satu saluran udara atau rongga tubuh), purulen atau ulcerative, tergantung pada kedahsyatan dari agen penyebab dan kapasitas kekebalan tubuh individu yang terkena.[153]

    • Cronic Pharyngitis adalah penyakit otolaryngologic paling umum dan mungkin catarrhal (gangguan radang selaput lendir di salah satu saluran udara atau rongga tubuh), hypertrophic atau atrophic. [153]

    Jika peradangan termasuk tonsilitis, itu mungkin yang disebut faringotonsilitis / pharyngotonsillitis. [102] Sub klasifikasi lain adalah nasopharyngitis (Common Cold).[87]

    b. Diagnostic approach / Tanda dan Gejala

    Sulit untuk membedakan virus dan bakteri penyebab dari sakit tenggorokan berdasarkan gejala saja.[50] Dengan demikian sering swab tenggorokan dilakukan untuk menyingkirkan penyebab bakteri.[26]

    Kriteria Centor yang dimodifikasi dapat digunakan untuk menentukan penderita dengan faringitis atau tidak. Berdasarkan 5 kriteria klinis, hal ini menunjukkan probabilitas infeksi streptokokus. Satu point diberikan untuk masing-masing kriteria:[19]

    • Tidak adanya batuk

    • Kelenjar getah bening leher bengkak dan sakit

    • Suhu> 38,0 ° C (100,4 ° F)

    • exudate tonsillar atau pembengkakan

    • Usia kurang dari 15 (point dikurangi jika usia> 44)

    c. Perkembangan Penyakit / Metastatus

    Penyebabfaringitis pada umumnya virus adenovirus yang menyebabkan pembengkakan getah bening leher (neck lymph node) dan terkadang menyebabkan tenggorokan tidak tampak merah, meskipun sangat menyakitkan. Infectious mononucleosis ("demam kelenjar") yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening dan exudative tonsilitis dengan ditandai kemerahan dan pembengkakan pada tenggorokan. serta virus pada common cold seperti rhinovirus, coronavirus, respiratory syncytial virus, virus influenza dapat menyebabkan infeksi tenggorokan, telinga, dan paru-paru menyebabkan gejala flu dan nyeri ekstrim.[76]

    d. Pengobatan / Treatment

    Sebagian pengobatan berdasarkan gejala. Perawatan khusus yang efektif untuk infeksi bakteri, jamur, dan herpes simpleks. Analgesics seperti NSAIDs dan acetaminophen dapat membantu mengurangi rasa sakit yang terkait dengan sakit tenggorokan. Aspirin dapat digunakan pada orang dewasa tetapi tidak dianjurkan pada anak-anak karena risiko reye syndrome.[12] Steroid (seperti dexamethasone) untuk faringitis parah.[46] Viscous lidocaine dapat mengurangi rasa sakit dengan menumpulkan selaput lendir.[80] Antibiotic berguna jika infeksi bakteri adalah penyebab dari sakit tenggorokan. Untuk infeksi virus, antibiotik tidak berpengaruh.[27] Oral analgesic solutions, bahan aktif pada umumnya phenol, tetapi terkadang benzocaine, cetylpyridinium chloride atau menthol. Chloraseptic dan Cēpacol adalah dua contoh merek dari jenis analgesik.[153]

  2. Common Cold (Pilek)

    Pilek, biasa juga dikenal sebagai nasofaringitis, rinofaringitis, koriza akut, atau selesma, merupakan penyakit menular pada sistem pernapasan, mudah menyebar dan terutama menyerang hidung. Gejalanya meliputi batuk, sakit tenggorokan, hidung meler (rhinorrhea), dan demam. Gejala tersebut biasanya mereda setelah tujuh hingga sepuluh hari. Namun, beberapa gejala dapat berlangsung hingga tiga minggu. Lebih dari dua ratus virus dapat menjadi penyebab pilek. Rhinovirus merupakan penyebab paling umum penyakit tersebut.[154]

    Infeksi akut pada hidung, sinus, tenggorokan atau laring (infeksi saluran pernapasan bagian atas (URI atau URTI)) dikelompokkan berdasarkan bagian tubuh yang paling banyak terinfeksi. Selesma terutama menyerang hidung, faring tenggorokan, dan sinus. Gejala yang timbul lebih dikarenakan oleh respons sistem kekebalan terhadap infeksi, bukan oleh kerusakan jaringan yang disebabkan oleh virus tersebut. Mencuci tangan adalah tindakan pencegahan infeksi yang paling utama. Beberapa bukti menunjukkan keefektifan pemakaian masker muka. [154]

    Tidak ada pengobatan untuk pilek, namun gejalanya bisa ditangani. Pilek adalah penyakit infeksi yang paling sering menyerang manusia. Infeksi ini sudah ada dalam kehidupan manusia sejak zaman purba. [154]

    Saat ini belum ada obat-obatan maupun jamu yang terbukti mampu memperpendek masa infeksi.[77] Penanganan meliputi pemberian obat pengurang gejala.[120] Pengurangan gejala termasuk juga memperbanyak istirahat, memperbanyak minum air agar tetap terhidrasi, berkumur-kumur dengan air garam hangat.[131] Namun, sebagian besar faedah perawatan ini diyakini sebagai efek plasebo.[34]

    A. Klasifikasi Common Cold

    a. Signs and Symptoms (Tanda Gejala)

    Gejala pilek yang paling sering timbul yaitu batuk, hidung meler, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan. Gejala lainnya bisa berupa nyeri otot (myalgia), meriang, sakit kepala, dan hilangnya nafsu makan.[35] Sakit tenggorokan timbul pada 40% dari penderita pilek. Batuk muncul pada sekitar 50% dari mereka.[9] Nyeri otot terjadi pada setengah dari kasus pilek tersebut. Demam tidak termasuk gejala biasa yang muncul pada orang dewasa, namun muncul pada bayi dan anak kecil. Batuk yang disebabkan oleh pilek biasanya lebih ringan daripada batuk yang disebabkan oleh flu (influenza). Batuk dan demam pada orang dewasa kemungkinan besar merupakan indikasi flu (influenza). Beberapa jenis virus penyebab pilek mungkin juga tidak memunculkan gejala. Warna mukus yang dikeluarkan saat batuk dari saluran pernapasan bagian bawah (dahak) berbeda-beda, mulai dari kuning hingga hijau. Warna mukus tidak dapat mengindikasikan apakah penyebab infeksi tersebut adalah bakteri atau virus.[34]

    b. Diagnosis

    Perbedaan infeksi saluran pernapasan bagian atas (URTI) semata karena gejalanya terlihat di lokasi yang berbeda. Pilek terutama menyerang hidung, faringitis terutama menyerang tenggorokan, dan Bronchitis terutama menyerang paru-paru.[9] Pilek seringkali didefinisikan sebagai inflamasi hidung serta berbagai jenis inflamasi tenggorokan. Swa-diagnosis biasa dilakukan. Isolasi agen virus yang sesungguhnya jarang dilakukan. Secara umum identifikasi jenis virus tidak mungkin dilakukan hanya berdasarkan gejalanya.[35]

    c. Progression (Perkembangan Penyakit) / Metastatus

    Pilek biasanya diawali dengan sakit badan ringan, perasaan kedinginan, bersin-bersin, dan sakit kepala. Gejala lainnya seperti hidung meler dan batuk terjadi setelah dua hari atau lebih. Secara umum, gejala mencapai puncaknya pada hari kedua hingga hari ketiga setelah infeksi terjadi.[35] Gejala biasanya mereda setelah tujuh hingga sepuluh hari, namun gejala tersebut dapat berlangsung hingga tiga minggu.[47] Batuk berlangsung hingga lebih dari sepuluh hari pada 35% hingga 40% kasus yang melibatkan anak-anak. Batuk berlanjut hingga lebih dari 25 hari pada 10% kasus yang melibatkan anak-anak.[41]

    d. Treatment / Pengobatan

    Penanganan yang membantu meringankan gejala termasuk obat-obatan penghilang nyeri ringan (analgesik) dan penawar demam (antipiretik) seperti ibuprofen[62] dan asetaminofen / parasetamol.[34] Bukti tidak menunjukkan bahwa obat batuk lebih efektif daripada obat-obatan untuk mengurangi nyeri ringan(analgesik).[123] Obat batuk juga tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak-anak karena kurangnya bukti keefektifannya dan karena dapat membahayakan.[118][136] Pada 2010, Kanada melakukan pelarangan terhadap penggunaan obat batuk dan flu yang dijual bebas pada anak-anak usia enam tahun atau di bawah enam tahun karena ada kekhawatiran akan timbul risiko dan karena manfaatnya yang tidak dapat dibuktikan.[118] Akibat penyalahgunaan dekstrometorfan (obat batuk yang dijual bebas), penggunaan obat tersebut dilarang di sejumlah negara.[34]

    Pada orang dewasa, gejala seperti hidung meler dapat diringankan dengan antihistamin generasi pertama. Namun, antihistamin generasi pertama diyakini menimbulkan efek samping, misalnya rasa kantuk.[130] Dekongestan lain seperti pseudoephedrine juga efektif pada orang dewasa. Semprot hidung Ipratropium dapat meredakan gejala hidung meler.[2]

    Suatu penelitian menemukan bahwa balsam gosok dada efektif untuk meredakan gejala batuk pada malam hari, hidung mampet, dan susahtidur.[96]

    • Antibiotics and Antivirals ( Antibiotik dan Antivirus )

    Antibiotik tidak mempan untuk melawan infeksi virus, oleh sebab itu antibiotik juga tidak mempan untuk melawan pilek. Biasanya antibiotik diresepkan meskipun menimbulkan efek samping yang buruk.[8] Biasanya antibiotik diresepkan karena pasienmengharapkan dokter memberikannya dan dokter ingin membantu pasiennya. Meresepkan antibiotik juga dilakukan karena sulitnya menentukan penyebab infeksi mana yang dapat disembuhkan dengan antibiotik.[34]

    • Alternative Medicine ( Penanganan Alternatif )

    Suplemen Zinc dapat meredakan keparahan dan memperpendek durasi gejala apabila dikonsumsi dalam kurun waktu 24 jam sejak gejala awal muncul.[121]

Infeksi Saluran Pernapasan Bawah

Infeksi saluran pernapasan bagian bawah atau The Acute Lower Respiratory Infections (ALRI) dalam bahasa Inggris adalah adalah istilah spesifik yang digunakan untuk menggambarkan infeksi akut yang melibatkan sistem pernapasan bawah.

  1. Epiglottitis

    Epiglottitis adalah peradangan epiglotis - flap di dasar lidah yang membuat makanan masuk ke trakea (tenggorokan). Karena tempatnya di jalan napas, pembengkakan struktur ini dapat mengganggu pernapasan, dan merupakan keadaan darurat medis. Infeksi dapat menyebabkan epiglottis yang menghambat atau benar-benar menutup tenggorokan.[155] Dengan munculnya vaksin Hib, kejadian epiglottitis telah menurun,[61] tetapi kondisi belum dihilangkan.[78]

    Penyebab Epiglottitis meliputi infeksi bakteri pada epiglottis, paling sering disebabkan oleh Haemophilus influenzae tipe B, meskipun beberapa kasus disebabkan Streptococcus pneumoniae, Streptococcus agalactiae, Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, Haemophilus influenzae, dan Moraxella catarrhalis. [155]

    A. Klasifikasi Epiglottitis

    a. Signs and Symptoms (Tanda Gejala)

    Gejala Epiglottitis biasanya mempengaruhi anak-anak, hal ini terkait dengan demam, kesulitan menelan, air liur, suara serak , dan biasanya stridor. Stridor adalah tanda obstruksi saluran napas atas dan merupakan operasi darurat. yang sering muncul pada anak atara lain rasa sakit akut, cemas, dan memiliki pernapasan dangkal dan sangat tenang dengan kepala tegak ke depan, bersikeras duduk di tempat tidur. Gejala awal berbahaya tetapi rapidly progressive, dan pembengkakan tenggorokan dapat menyebabkan cyanosis dan sesak napas. Epiglottitis adalah keadaan darurat jalan nafas intubasi diperlukan awalnya. Sejak diperkenalkannya Haemophilus influenzae (Hib) vaksinasi di banyak negara Barat, kejadian masa kecil mengalami penurunan sementara insiden dewasa tetap sama, penyakit ini sehingga menjadi relatif lebih umum pada orang dewasa daripada anak-anak.[15] kasus modern pada orang dewasa paling biasanya terlihat di antara pelaku kokain, memiliki presentasi subakut.[155]

    b. Diagnosis

    Diagnosis dikonfirmasi dengan pemeriksaan langsung menggunakan laringoskopi, meskipun hal ini dapat menimbulkan kejang saluran napas atau radiograph / x-ray atau mengguakan CT imaging. setelah hasilnya keluar sebaiknya tidak ditunda untuk pengobatan / treatment.[38]

    c. Pengembangan Penyakit / Metastatus

    Beberapa pasien dapat berkembang menjadi pneumonia, limfadenopati, atau septic arthritis.[155]

    d. Treatment / Pengobatan

    Epiglottitis dalam keadaa darurat mungkin memerlukan intubasi trakea untuk melindungi jalan napas, meskipun hal ini tidak selalu terjadi. Dalam beberapa kasus, epiglottitis memerlukan penggunaan antibiotic ketika pasien masih bernapas melalui tabung pernapasan. Dalam kasus yang lebih serius, intubasi trakea diperlukan. Dalam kasus tersebut, intubasi langsung tidak disarankan, karena epiglotis yang meradang sangat sensitif dan dapat mengiritasi epiglotis dengan laringoskop, menyebabkan epiglottis' menutup sepenuhnya dan memaksa penggunaan pembukaan jalan napas dengan cara pembedah (cricothyrotomy). Kebanyakan penderita epiglottitis pada anak dapat dikelola dengan meredupkan lampu dan membuat anak tenang dengan posisi yang nyamanan. Intubasi mungkin masih menjadi perlu jika anak mulai cepat decompensate dan menunjukkan tanda-tanda serangan pernapasan yang akan datang (penurunan daya bernapas dengan tanda-tanda kulit yang tidak normal). Jika pasien stridor menjadi lebih tenang, kemungkinan obstruction mengikuti, dan dengan demikian intubasi harus sangat dipercepat.[38]

    Selain itu, pasien harus diberikan antibiotik, seperti generasi kedua atau ketiga cephalosporins, baik sendiri atau dalam kombinasi dengan penicillin atau ampicillin untuk streptococcal coverage. Jika alergi terhadap penicillin, co-trimoxazole atau clindamycin merupakan alternatif.[155]

  2. Laryngitis

    Gambar 2.5 Laryngitis

    (BruceBlaus - Own work, 2015)

    Laryngitis adalah peradangan pada laring. Hal ini menyebabkan suara serak atau kehilangan suara sementara karena iritasi pada lipatan vokal (pita suara) / vocal folds (vocal cords). Dysphonia adalah istilah medis untuk gangguan vokal, yang merupakan salah satu penyebab laringitis. Antibiotik tidak begitu bermanfaat dalam keadaan akut. [143]

    Beberapa penyebab laryngitis yaitu Alergi, Merokok, atau konsumsi alkohol. Peradangan akibat terlalu sering menggunakan pita suara, Penggunaan jangka panjang inhaled corticosteroids untuk pengobatan asma, Luka bakar termal atau kimia, Trauma laring, termasuk iatrogenik satu disebabkan oleh intubasi endotrakeal, Virus radang tenggorokan dapat disebabkan oleh rhinovirus, virus influenza, virus para influenza, adenovirus, coxsackievirus, coronavirus, dan RSV. Laringitis bakteri dapat disebabkan oleh kelompok A streptokokus, Streptococcus pneumoniae, C. diphtheriae, M. catarrhalis, Haemophilus influenzae, Bordetella pertussis, anthracis bacillus, dan M. tuberculosis.Laringitis, jamur dapat disebabkan oleh Histoplasma, Blastomyces, Candida (terutama pada orang immunocompromised). Laringitis kadang dapat menyebabkan pneumonia, baik pneumonia virus atau bakteri pneumonia.[143]

    A. Klasifikasi Laryngitis

    a. Pengertian Laryngitis

    • Laringitis dikategorikan sebagai akut jika berlangsung kurang dari tiga minggu dan kronis jika lebih dari tiga minggu. [143]

    • Bentuk kronis kebanyakanterjadi pada usia pertengahan dan jauh lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. [143]

    b. Signs and Symptoms (Tanda dan Gejal)

    Berkering, sakit, tenggorokan terasa terbakar, batuk, disfagia (kesulitan menelan), sensasi pembengkakan di daerah laring, gejala pilek atau flu (yang seperti batuk, mungkin juga menjadi faktor penyebab untuk laringitis), pembengkakan kelenjar getah bening di tenggorokan, dada, atau wajah, demam, batuk keluar darah, sesak napas terutama pada anak-anak, peningkatan produksi air liur. [143]

    c. Perkembangan Penyakit / Metastatus

    Laringitis kadang dapat menyebabkan pneumonia, baik pneumonia virus atau bakteri pneumonia. [143]

    d. Pengobatan / Treatment

    Langkah - langkah yang umum dilakukan mengistirahatkan suara,[88] penguapan dengan tincture of benzoin atau minyak pinus atau kayu putih untuk membantu melonggarkan lendir. Obat penekan batuk terkadang diberikan untuk meringankan gejala batuk. Untuk laring yang sangat meradang, humidifier atau vaporizer digunakan untuk melembabkan udara.

    Jika laryngitis gastroesophageal reflux, sebuah H2-inhibitor (seperti ranitidine) atau proton-pump inhibitor (seperti omeprazole) digunakan untuk mengurangi sekresi asam lambung. Jika laryngitis disebabkan oleh luka bakar termal atau kimia, steroid digunakan. Dalam viral laryngitis, minum cairan yang cukup membantu. Jika laringitis disebabkan infeksi bakteri atau jamur, terapi antibiotik atau antijamur tepat diberikan. Jika suara serak terlalu lama atau kehilangan suara (dysphonia) adalah hasil dari vocal cord nodules, dokter mungkin menyarankan pengobatan sesuai dengan prosedur pengobatan seperti prosedur bedah atau terapi berbicara.[143]

    e. Prognosis

    Sebagian besar kasus laringitis adalah virus dan sembuh tanpa pengobatan dengan mengistirahatkan sisa suara yang cukup. Laringitis, suara serak, dan hembusan nafas yang berlangsung selama lebih dari dua minggu mungkin menandakan gangguan suara dan harus ditindaklanjuti dengan ahli patologi suara. Ini biasanya vocology SLP bersertifikat (speech language pathologist) atau laryngologist (spesialis suara THT).[143]

  3. Bronchitis

    Gambar 2.6 Bronchitis

    (BruceBlaus, 2015)

    Bronchitis adalah peradangan pada bronkus (besar dan menengah pada saluran udara) dari paru-paru.[86] Gejala meliputi batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan), sesak napas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan, sering menderita infeksi pernapasan (misalnya flu), bengek, lelah, pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan, wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan, pipi tampak kemerahan, sakit kepala, dan gangguan penglihatan. Bronchitis infeksiosa seringkali dimulai dengan gejala seperti pilek, yaitu hidung meler, lelah, menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri tenggorokan.[156]

    Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya Bronchitis. Pada awalnya batuk tidak berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau. Pada Bronchitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu. Sesak napas terjadi jika saluran udara tersumbat. Sering ditemukan bunyi napas mengi,terutama setelah batuk. Bisa terjadi pneumonia.[156] Bronchitis dibagi menjadi dua jenis yaitu Akut dan kronis. Bronchitis akut juga dikenal sebagai dingin dada (chest cold).[86]

    Perawatan termasuk berhenti merokok, vaksinasi, rehabilitasi, dan bronkodilator sering terhirup dan steroid. Beberapa orang bisa mendapatkan manfaat dari terapi oksigen jangka panjang atau transplantasi paru-paru.[101] Penyebab lainnya adalah sinusitis kronis, bronkiektasis, alergi, pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak, berbagai jenis debu, asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromin.[156]

    A. Klasifikasi Bronchitis

    a. Pengertian Bronchitis

    • Bronchitis akut adalah peradangan jangka pendek dari bronkus paru-paru dan biasanya memiliki batuk yang berlangsung sekitar tiga minggu. Dalam lebih dari 90% kasus penyebabnya adalah infeksi virus. [3] Virus ini dapat menyebar melalui udara ketika orang batuk atau melalui kontak langsung. Faktor risiko meliputi paparan asap tembakau, debu, dan polusi udara lainnya.[86] Sejumlah kecil kasus dikarenakan tingginya tingkat polusi udara atau bakteri seperti Mycoplasma pneumoniae atau Bordetella pertussis.[3]

    • Bronchitis kronis didefinisikan sebagai batuk produktif yang berlangsung selama tiga bulan atau lebih per tahun selama setidaknya dua tahun.[137] Kebanyakan orang dengan Bronchitis kronis memiliki penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).[106] Merokok adalah penyebab paling umum, dengan sejumlah faktor lain seperti polusi udara dan genetika memainkan peran yang lebih kecil.

    b. Signs and Symptoms (Tanda dan Gejal)

    Batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan), sesak napas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan, sering menderita infeksi pernapasan (misalnya flu), bengek, mudah lelah, pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan, wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan, pipi tampak kemerahan, sakit kepala, gangguan penglihatan.[156]

    Bronkitis infeksiosa seringkali dimulai dengan gejala seperti pilek, yaitu hidung meler, lelah, menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri tenggorokan.[156]

    Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya batuk tidak berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau. [156]

    Pada bronkitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu. [156]

    c. Diagnosis

    Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan gejala, terutama dari adanya lendir. Pada pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop akan terdengar bunyi ronki atau bunyi pernapasan yang abnormal. Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan seperti : [156]

    • Tes fungsi paru-paru

    • Gas darah arteri

    • Rontgen dada

    d. Perkembangan Penyakit / Metastatus

    Jika terjadi sesak napas karena saluran udara tersumbat. Sering ditemukan bunyi napas mengi, terutama setelah batuk. Bisa terjadi pneumonia. [156]

    e. Treatment / Pengobatan

    Pengobatan Bronchitis akut biasanya, parasetamol (acetaminophen), aspirin, dan NSAIDs untuk membantu menurunkan demam, Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan.[128] Obat batuk dapat sedikit membantu dalam penyembuhan tetapi tidak dianjurkan untuk anak usia dibawah enam tahun. Salbutamol mungkin sedikit brguna untuk pasien penderita wheezing, namun hal itu dapat menyebabkan kegugupan. Antibiotic dapat digunakan hanya untuk bronchitis yang disebabkan oleh pertussis.[157]

    Pengobatan Bronchitis akut biasanya, berhenti merokok, vaksinasi, rehabilitasi, dan menggunakan inhaled bronchodilator dan steroid. Beberapa orang bisa mendapatkan manfaat dari terapi oksigen jangka panjang atau transplantasi paru-paru.[101]

    Untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan, kepada penderita dewasa bisa diberikan aspirin atau acetaminophen; kepada anak-anak sebaiknya hanya diberikan acetaminophen. Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan.[156]

  4. Pneumonia

    Gambar 2.7 Main symptoms of infectious pneumonia

    (Mikael Häggström, 2014)

    Radang paru-paru atau pneumonia adalah kondisi inflamasi pada paru-utama yang mepengaruhi kantung-kantung udara mikroskopik yang dikenal sebagai alveolus.[79][69] Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri dan lebih jarang mikroorganisme lainnya, obat-obatan tertentu, dan kondisi lain seperti penyakit autoimun.[79][55]

    Gejala khasnya meliputi batuk, nyeri dada, demam, dan kesulitan bernapas.[11] Alat diagnostik mencakup rontgen dan pengambilan kultur dari sputum. Vaksin untuk mencegah jenis pneumonia tertentu kini sudah tersedia. Pengobatan yang dilakukan bergantung pada penyebab dasarnya. Dugaan pneumonia bakterial diobati dengan antibiotik. Jika pneumonianya parah, penderita biasanya dirujuk ke rumah sakit.

    Setiap tahunnya, pneumonia menjangkiti sekitar 450 juta orang, tujuh persen dari total populasi dunia, dan menyebabkan sekitar 4 juta kematian. Walaupun pneumonia dijuluki oleh William Osler pada abad ke-19 sebagai "the captain of the men of death" (pemimpin kematian),[95] penemuan terapi antibiotik dan vaksin pada abad ke-20 telah meningkatkan daya tahan hidup. Meskipun demikian, di negara berkembang, dan di antara orang-orang berusia sangat lanjut, sangat muda, dan penderita sakit kronis, pneumonia tetap menjadi penyebab kematian yang utama.[111][40]

    Pneumonia terutama disebabkan oleh infeksi dari bakteri atau virus dan jarang dijumpai disebabkan oleh fungi dan parasit. Walaupun terdapat lebih dari 100 galur agen infeksi yang telah diidentifikasi, namun hanya beberapa yang bertanggungjawab atas mayoritas kasus yang ada. Infeksi bersama dengan virus dan bakteri dapat muncul hingga sebanyak 45% infeksi pada anak-anak dan 15% infeksi pada orang dewasa.[111] Agen penyebabnya tidak dapat diisolasi pada sekitar setengah kasus yang ada walaupun pengujian yang cermat telah dilakukan.[33]

    Istilah pneumonia terkadang digunakan secara lebih luas terhadap berbagai kondisi yang menyebabkan inflamasi paru-paru (misalnya yang disebabkan oleh penyakit autoimun, luka bakar kimia atau reaksi obat) namun demikian, inflamasi ini lebih tepat disebut sebagai pneumonitis.[72][124]

    Faktor risiko dan kondisi yang mepengaruhi pneumonia mencakup: merokok, imunodefisiensi, alkoholisme, penyakit obstruktif paru kronis, penyakit ginjal kronis, dan penyakit hati. Usia lanjut juga berpengaruh pada pneumonia. [85]

    Pneumonia interstisial idiopatik atau pneumonia yang tidak menular[20] merupakan kelas penyakit paru difus. Kelas ini mencakup: kerusakan alveolar difus, organizing pneumonia, pneumonia interstisial non-spesifik, pneumonia interstisial limfositik, pneumonia interstisial desquamative, penyakit paru interstisial bronkiolitis pernapasan, dan pneumonia interstisial biasa.[31]

    A. Klasifikasi Pneumonia

    a. Signs and Symptoms (Tanda dan Gejal)

    Tabel 2.2 Frekuensi Gejala

    (Judith E Tintinalli, 2010)

    Penderita pneumonia yang menular biasanya menderita batuk produktif, demam yang disertai menggigil bergetar, sulit bernapas, nyeri dada yang tajam atau menghunjam selama menarik napas dalam-dalam, dan peningkatan laju respirasi. Pada manula, adanya kebingungan menjadi tanda yang paling utama.[49] Tanda-tanda dan gejala khusus pada anak-anak balita yaitu demam, batuk, dan napas yang cepat atau sulit.[122]

    Demam tidak sangat spesifik, karena ini gejala yang umum timbul pada berbagai penyakit, dan mungkin tidak tampak pada penderita penyakit parah atau malnutrisi. Selain itu, gejala batuk sering tidak muncul pada anak-anak berusia kurang dari 2 bulan. Tanda-tanda dan gejala yang lebih parah meliputi: kulit biru, rasa haus berkurang, konvulsi, muntah-muntah yang menetap, suhu ekstrim, atau penurunan tingkat kesadaran. [122]

    Kasus pneumonia bakterial dan viral biasanya muncul dengan gejala yang serupa.[145] Beberapa penyebabnya dikaitkan dengan karakteristik klinis yang klasik tetapi tidak spesifik. Pneumonia yang disebabkan oleh Legionella dapat muncul disertai nyeri perut, diare, atau kebingungan,[23] sedangkan pneumonia yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae dikaitkan dengan sputum berwarna karat,[94] dan pneumonia yang disebabkan oleh Klebsiella dapat disertai sputum berdarah yang sering digambarkan sebagai "currant jelly" (lendir merah).[132] Sputum berdarah (dikenal sebagai hemoptisis) juga dapat muncul pada tuberkulosis, pneumonia gram-negatif, dan abses paru serta umum dijumpai pada Bronchitis akut. Pneumonia mikoplasma dapat timbul bersama pembengkakan nodus limfa di leher, nyeri sendi, atau infeksi telinga tengah.[85] Pneumonia viral lebih umum muncul disertai mengi dibandingkan dengan pneumonia bakterial.[145]

    b. Perkembangan Penyakit / Metastatus

    Pada pneumonia, pengumpulan cairan dapat terbentuk di dalam ruang yang mengelilingi paru. Terkadang, mikroorganisme akan menginfeksi cairan ini dan menyebabkan empiema. Untuk membedakan empiema dari efusi parapneumonik yang lebih sederhana dan biasa, cairan dapat diambil dengan (thorasentis) jarum, dan diperiksa. Jika hasilnya menunjukkan bukti empiema, cairan harus diambil seluruhnya, terkadang memerlukan drainage cathater. Pada kasus empiema parah, dekortikasi mungkin diperlukan. Jika cairan yang terinfeksi tidak dikuras, infeksi akan terus terjadi karena antibiotik tidak masuk dengan baik ke dalam rongga ( lapisan tisu tipis yang menutupi paru-paru dan melapisi dinding bagian dalam rongga dada. Melindungi dan membantali paru-paru, jaringan ini mengeluarkan sejumlah kecil cairan yang bertindak sebagai pelumas, yang memungkinkan paru-paru untuk bergerak dengan lancar di rongga dada saat bernapas). Jika cairan tersebut steril, cairan perlu dikeluarkan seluruhnya hanya jika menimbulkan gejala atau tetap tak terpecahkan.[149]

    Bakteria di dalam paru-paru akan membentuk kantung cairan terinfeksi yang disebut dengan abses paru-paru. Abses paru-paru biasanya dapat dilihat dengan sinar-X namun terkadang memerlukan CT Scan untuk memastikan diagnosisnya. Abses biasanya terjadi pada pneumonia aspirasi, dan seringkali mengandung beberapa jenis bakteri. Antibiotik jangka panjang biasanya sudah cukup untuk mengobati abses paru-paru, namun terkadang abses tersebut harus dikeluarkan seluruhnya dengan ahli bedah atau ahli radiologi. [149]

    Komplikasi bisa muncul terutama di kalangan lansia dan mereka yang memiliki masalah kesehatan dasar. Ini bisa termasuk, antara lain: empiema, abses paru-paru, bronkiolitis obliteran, sindrom kesulitan pernafasan akut, sepsis, dan memburuknya masalah kesehatan dasar. [149]

    Pneumonia dapat menyebabkan kegagalan pernapasan dengan cara memicu Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), yang diakibatkan oleh kombinasi respons infeksi dan peradangan. Paru-paru dengan cepat terisi cairan dan menjadi keras. Paru-paru yang mengeras disertai kesulitan parah untuk mengekstraksi oksigen karena terhambat cairan alveolar akan memerlukan waktu lama untuk ventilasi mekanik untuk bertahan hidup.[82]

    Sepsis adalah komplikasi yang dapat terjadi karena pneumonia namun biasanya hanya terjadi pada orang yang kekebalannya rendah atau hiposplenisme. Organisme yang umumnya terlibat adalah Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenza dan Klebsiella pneumoniae. Penyebab lain dari gejalanya juga perlu diperhatikan seperti myocardial infarction atau embolisme pernapasan.[22]

    c. Pengobatan / Treatment

    Biasanya,antibiotik oral, istirahat, analgesik sederhana, dan cairan memadai untuk resolusi lengkap. Namun, mereka yang memiliki kondisi medis lain, kalangan lansia, ataumereka yang mengalami gangguan pernafasan berat mungkin memerlukan pengobatan lebih lanjut. Bila gejala memburuk, pneumonia tidak membaik dengan pengobatan di rumah, atau terjadi komplikasi, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan.[71] Di seluruh dunia, kira-kira 7–13% dari kasus dikalangan anak-anak memerlukan rawat inap,[122] sementara di dunia maju antara 22 hingga 42% orang dewasa dengan pneumonia dirawat di rumah sakit. Skor CURB-65 berguna untuk menentukan perlunya rawat inap di kalangan orang dewasa. Bila skornya 0 atau 1 penderita biasanya bisa ditangani di rumah, bila skornya 2 diperlukan perawatan singkat di RS atau tindak lanjut untuk meneruskan perawatan, bila skornya 3–5 dianjurkan rawat inap di RS.[71] Di kalangan anak-anak, mereka yang mengalami kesulitan pernafasan atau saturasioksigennya kurang dari 90% harus dirawat di RS.[16] Manfaat fisioterapi dada dalam pneumonia belum ditentukan.[148] Ventilasi non-invasif bisa bermanfaat bagi mereka yang dirawat di unit rawat intensif (ICU).[151]

    • Bakteri

    Antibiotik sangat tepat digunakan untuk penderita pneumonia bakteri.[58] Pada mulanya pilihan antibiotik tergantung pada karakteristik penderita, seperti usia, kesehatan dasarnya, dan lokasi dimana infeksi diperoleh. Di Inggris, pengobatan empiris dengan amoksisilin dianjurkan sebagai pilihan pertama untuk pneumonia, dengan doksisiklin atau klaritromisin sebagai alternatifnya.[71] Di Amerika Utara, di mana bentuk “atipikal” dari pneumonia yang diperoleh dari komunitas lebih umum, makrolid (seperti azitromisin atau eritromisin), dan doksosiklin menggantikan amoksisilin sebagai pilihan pertama untuk rawat jalan di kalangan orang dewasa.[5] Di kalangan anak-anak dengan gejala ringan atau sedang, amoksisilin tetap menjadi pilihan pertama. [16] Penggunaan fluorokuinolon dalam kasus yang tidak kompleks tidak dianjurkan karena kekuatiran mengenai efek samping dan menimbulkan ketahanan sementara manfaat klinisnya tidak lebih besar. [5] Durasi pengobatan biasanya tujuh hingga sepuluh hari, tapi bukti yang makin banyak menunjukkan pemberian obat yang lebih pendek (tiga hingga lima hari) sama efektifnya.[117] Dianjurkan untuk pneumonia yang diperoleh dari rumah sakit termasuk sefalosporin, karbapenem, fluorokuinolon, aminoglikosida, dan vankomisin generasi ketiga dan keempat. Antibiotik ini sering diberikan secara intravena dan digunakan sebagai kombinasi.[4] Mereka yang dirawat di rumah sakit lebih dari 90% membaik dengan pengobatan antibiotik awal.[82]

    • Viral

    Penghambat neuraminidase bisa digunakan untuk mengobati viral pneumonia yang disebabkan oleh virus influenza (influenza A dan influenza B). Tidak ada pengobatan antivirus yang dianjurkan untuk jenis lain dari pneumonia virus yang diperoleh dari komunitas termasuk virus SARS coronavirus, adenovirus, hantavirus, dan influenza. Influenza A bisa diobati dengan rimantadine atau amantadine, sementara influenza A atau B bisa diobati dengan oseltamivir, zanamivir atau peramivir. Pengobatan ini paling bermanfaat bila mulai diberikan dalam waktu 48 jam sejak munculnya gejala awal. Banyak strain dari influenza A H5N1, juga dikenal sebagai avian influenza atau "flu burung," sudah menunjukkan ketahanan terhadap rimantadine dan amantadine. Penggunaan antibiotik dalam pneumonia virus dianjurkan oleh beberapa ahli karena tidak mungkin mengesampingkan terjadinya infeksi bakteri yang kompleks. British Thoracic Society menganjurkan agar antibiotik tidak diberikan pada mereka yang mengalami penyakit ringan. [111]

    • Aspirasi

    Pada umumnya, pneumonitis aspirasi diobati secara konservatif dengan antibiotik yang ditujukan hanya untuk pneumonia aspirasi.[74] Pilihan umumnya termasuk clindamisin, kombinasi antibiotik beta-laktam dan metronidazole, atau aminoglikosida.[90] Kortikosteroid kadang-kadang digunakan dalam pneumonia aspirasi, tetapi hanya ada sedikit bukti yang mendukung efektivitasnya.[74]

    d. Prognosis

    Dengan pengobatan, kebanyakan jenis pneumonia bakteri akan stabil dalam waktu 3–6 hari. Kadang-kadang memakan waktu beberapa minggu sebelum kebanyakan gejala diatasi.[13] Hasil rontgen biasanya bersih dalam waktu empat minggu dan mortalitas rendah (kurang dari 1%).[22] Di kalangan lansia atau orang yang memiliki masalah paru-paru lain penyembuhan mungkin memakan waktu lebih dari 12 minggu. Di kalangan orang yang memerlukan perawatan di rumah sakit, mortalitas mungkin hingga 10% dan di kalangan mereka yang memerlukan perawatan intensif (ICU) mortalitas bisa mencapai 30–50%.[85] Pneumonia adalah infeksi yang diperoleh di rumah sakit paling umum yang menyebabkan kematian.[82] Sebelum adanya antibiotik, mortalitas biasanya 30% di kalangan mereka yang dirawat di rumah sakit.[33]

    • Aturan prediksi klinis

    Tabel 2.3 CURB-65

    (diakses 27 Oktober 2015,www.wikipedia.com)

    Aturan prediksi klinis sudah dikembangkan untuk meramalkan lebih obyektif hasil-hasil dalam pneumonia. Aturan ini sering digunakan untuk menentukan apakah penderita perlu dirawat di rumah sakit atau tidak.[82]

    • Pneumonia severity index (or PSI Score.) [82]

    • CURB-65 score, which takes into account the severity of symptoms, any underlying diseases, and age.[107]

Internet

Menurut Laudon (2010:51), ” Internet adalah suatu jaringan global yang menggunakan standar umum untuk menghubungkan jutaan jaringan yang berbeda”.[68]

Menurut eWolf Community (2012:1),” Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.[36]

Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa internet adalah jaringan global yang terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan yang memungkinkan terjadinya penyebaran informasi di antara jaringan-jaringan tersebut.

Manfaat Internet

Menurut Yakub (2012:104), banyak hal dapat dilakukan dengan internet, diantaranya dengan adanya fasilitas WWW (World-Wide-Web). Fasilitas WWW dapat dibayangkan sebagai suatu perpustakaan yang sangat luas, didalamnya berisi; majalah, koran, buku ilmiah, etalase, film, kaset, photo, dan lain-lain.[147]

  1. E-mail, memungkinkan kita mengirim dan menerima surat secara elektronis, dimana waktu yang diperlukan untuk melakukan pengiriman hanya dalam satuan detik dan menit. Selaian itu, juga dapat menerima surat-surat yang ditunjukan, tanpa harus berada pada lokasi tertentu untuk membaca sehingga hanya memerlukan sebuah komputer dengan berkemampuan akses internet.

  2. Untuk mengambil ataupun mengirimkan file, kita dapat menggunakan fasilitas File Transfer Protocol (FTP).

  3. Usenet, adalah sistem kelompok diskusi dimana artikel-artikel didistrbusikan ke seluruh dunia. Usenet mempunyai ribuan kelompok diskusi sehingga tidaklah mengherankan bahwa Usenet dapat meliputi segala macam topik diskusi yang kita inginkan.

  4. Search engine, adalah suatu fasilitas yang terdapat di dalam internet dan dapat digunakan untuki mencari suatu data yang diinput oleh p-emakai internet sehingga dapat menemukan website yang diperlukan dengan cepat. Ini mengingat bahwa world wide web (www) telah menyebar ke seluruh dunia.

Konsep Dasar Aplikasi Web

Menurut Nur Arif dkk dalam jurnal ilmiah SAINTIKOM (2013:27). ”Aplikasi Web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu aplikasi web statis dan dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis. Pada aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data sehingga perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster.[84] Aplikasi Menurut Betha Sidik dan Husni I. Pohan (2012:5), “Browser Web adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi web server”. [84]

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi webadalah jenis aplikasi yang diakses melalui jaringan seperti internet, seperti internet explorer dan Mozilla Firefox. Dengan menggunakan aplikasi web, kita hanya perlu menempatkan aplikasi dalam sebuah server dan dengan sendirinya aplikasi tersebut dapat diakses dari manapun, sepanjang pemakai dapat mengakses web server-nya

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Murya dalam penelitian Esa Wijayanti (2014:22), “WEB (World Wide Web) adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), media memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet).” (Dikutip dari laporan skripsi Esa Wijayanti,2014:22).[139]

Menurut Murad, dkk, dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1(2013:49) Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnyayang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hyper text.[81]

Menurut Simarmata (2010:501),” Website dapat diartikan sebagai alat untuk menciptakan sistem informasi global yang mudah berdasarkan pada hiperteks”.[119]

Menurut Hidayat (2010:2), “Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.[48]

Dapat disimpulkan Website sebuah merupakan suatu perangkat lunak yang menggunakan hypelink yang berfungsi untuk menerima serta menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video di internet

Fungsi Web

Menurut Rahmat Hidayat (2010:4) dalam penelitian Esa Wijayanti (2014:23), Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:[139]

  1. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang.

  2. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

  3. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

Jenis - Jenis Web

Menurut Arief (2011:8), ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:[7]

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidakmemungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapatdilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

HyperText Markup Language (HTML)

Menurut Simarmata (2010:52), ” HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas”.[119]

Hypertext Preprocessor (PHP)

Definisi PHP

Menurut Madcoms (2011:49) ”Bahwa PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”. Bahwa PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.[73]

Menurut Anhar (2010:3),” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis”.[6]

Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk pembuatan dan developeran sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML dan kode PHP diawali dengan <?php dan diakhiri denga ?>, kedua kode inilah yang berfungsi sebagai tag kode PHP sehingga server dapat memahami kode PHP dan kemudian memprosesnya dan hasilnya dikirim ke browser.

Cara Kerja PHP

Menurut Saputra (2012:5), PHP merupakan bahasa Server Side Scripting, dimana PHP selalu membutuhkan web server dalam menjalankan aksinya. Secara prinsip, server akan bekerja apabila ada permintaan dari client, yaitu kode-kode PHP. Client tersebut akan dikirimkan ke server, kemudian server akan mengembalikan pada halaman sesuai instruksi yang diminta. Berikut adalah uraian per pointnya:[115]

  1. Server membaca perintah dari client/browser.

  2. Kemudian dilanjutkan untuk mencari halaman / page pada server.

  3. Server melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman/page

  4. Selanjutnya hasil modifikasi tersebut akan dikembalikan kepada client/browser


Dreamweaver CS5

Menurut Madcoms (2011:2),“Adobe Dreamweaver CS5 adalah versi terbaru dari Dreamweaver yang merupakan bagian dari Adobe Creative Suite 5. Dreamweaver sendiri merupakan aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain website secara visual”.[73]

Menurut Madcoms (2011:2),”Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain website secara visual dan mengelola situs atau halaman website. Pada Dreamweaver CS5, terdapat beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain website saja tetapi juga untuk menyunting kode serta pembuatan aplikasi website dengan menggunakan berbagai bahasa pemograman Web, antara lain: JPS, PHP, ASP, dan Coldfusion.”[73]

Dari kedua definisi di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa Dreamweaver CS5 adalah sebuah aplikasi yang digunakan sebagai HTML untuk mendesain website secara visual.

MySQL

Menurut Madcoms (2011:16), ” MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL termasuk RDBMS (Relational Database Managemen Sistem) lebih populer lewat kalangan pemograman Web”. [73]

Menurut Anhar (2010:21),” MySQL (My Structure Query Languange) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database manajemen sistem) atau DBMS”. [6]

Menurut Wahana Komputer (2010:26), MySQL mempunyai beberapa sifat yang menjadikannya sebagai salah satu software database yang banyak digunakan oleh pemakai di seluruh dunia. Sifat-sifat yang dimiliki oleh MySQL antara lain:[138]

  1. MySQL merupakan DBMS (Database Management System), Database adalah kumpulan data yang terstruktur. Data dapat berupa daftar belanja, kumpulan gambar, atau yang lebih luas yaitu informasi jaringan perusahaan. Agar dapat menambah, mengakses, dan memproses data tersimpan pada sebuah komputer database, membutuhkan sistem manajemen database (DBMS) seperti MySQL server. Sejak komputer sangat baik dalam menangani sejumlah besar data, sistem manajemen database (DBMS) memainkan peran utama dalam perhitungan baik sebagai peralatan yang berdiri sendiri maupun bagian sebuah aplikasi.

  2. MySQL Merupakan RDBMS (Relational Database Management System), Database relatsional menyimpan data pada tabel-tabel yang terpisah, bukan menyimpan data dalam ruang penyimpanan yang besar, dapat menambah kecepatan dan fleksibilitas.

  3. MySQL merupakan software open source, Open source berarti setiap orang dapat menggunakan dan mengubaah software yang bersangkutan. Setiap orang dapat mendownload software MySQL dari internet dan menggunakannya tanpa membayar. Bahkan jika menghendakinya, dapat mempelajari kode sumber dan mengubahnya sesuai yang dibutuhkan. Software MySQL menggunakan GNU/GPL (General Public License).

  4. MySQL mempunyai performa yang sangat cepat, dapat dipercaya, dan mudah digunakan.

  5. MySQL server sebenarnya dikembangakn untuk menangani database besar lebih cepat daripada solusi yang ada dan telah berhasil digunakan pada lingkungan produksi dengan permintaan tinggi untuk beberapa tahun terakhir. Walaupun di bawah developer yang sama, MySQL server sekarang menawarkan kumpulan fungsi yang banyak dan bermanfaat. Konektifitas, kecepatan, dan keamanan yang dimiliki MySQL Server membuatnya sangat cocok untuk mengakses database internet.

  6. MySQL Server bekerja pada client-server atau pada embedded system.

  7. Software MySQL server adalah sistem client-server yang terdiri atas multi-threaded SQLserver yang mendukung backkend berbeda, beberapa program client dan pustaka (libraries) berbeda, peralatan administrasi, dan jangkauan luas API (Application Programming Interfaces).

  8. Ada pula MySQL server sebagai pustaka embedded multi-threaded yang dapat anda hubungkan ke dalam aplikasi untuk mendapatkan MySQL server lebih kecil, lebih cepat, dan lebih mudah untuk mengatur produk standalone.

  9. MySQL mempunyai sejumlah besar software pendukung.

  10. Aplikasi atau bahasa kesukaan anda sangat mungkin mendukung database MySQL server.

Kelebihan MySQL

Menurut Saputra, dkk (2012:8), beberapa kelebihan yang dimiliki MySQL adalah sebagai berikut:[113]

  1. Bersifat open source, yang memiliki kemampuan untuk dapat dikembangkan lagi.

  2. Menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language), yang merupakan standar bahasa dunia dalam pengolahan data.

  3. Super performance dan realible, tidak bias diragukan, pemrosesan database-nya sangat cepat dan stabil.

  4. Sangat mudah dipelajari (easy of use).

  5. Memiliki dukungan support (group) pengguna MySQL.

  6. Mampu lintas Platform, dapat berjalan di berbagai sistem operasi.

  7. Multiuser, dimana MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami konflik

Konsep Dasar Database

Menurut Haerudin,dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:118), Database merupakan salah satu komponen penting di dalam sistem informasi,karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya.Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan sistem database(database system)”.[42]

Menurut Rahardja, dkk dalam jurnal CCIT (2011:238), "Database" adalah kumpulan fakta-faktasebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu.[104]

Menurut Oktavian (2013:107), “Database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data.”[92]

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa database adalah sekumpulan table-tabel yang berisi data- data yang fakta yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data.

Komponen Database

Menurut Oktavian (2010:62), Database terbentuk dari beberapa komponen. Berikut adalah komponen-komponen pembentuk database.[91]

  1. Table

  2. Table atau tabel adalah sekumpulan data dengan struktur yang sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field. Istilah tabel disini berbeda dengan istilah tabel pada HTML, walaupun secara visual hampir sama.

  3. Record

  4. Merupakan sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.

  5. File

  6. Merupakan sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record. Apabila digambarkan secara visual, maka hubungan tabel, field dan record.

Jenis Database

  1. Web Server

  2. Menurut Anhar (2010:4), “Web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita”. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP. Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.[6]

    Menurut Arief (2011:19), ” Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.[7]

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

  3. XAMPP

  4. Menurut Madcoms (2011:341), sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.[73] Menurut Kartini, dkk (2013:26-27), ”Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”. [59]

    Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan Xampp merupakan tool paket perangkat lunak yang menggambungkan Apache, PHP, dan MySQL dalam satu paket aplikasi.

  5. Php MyAdmin

  6. Menurut Arief (2011:429), “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL”.[7] Menurut Prasetio (2012:53), “PhpMyadmin merupakan tools web base yang berguna untuk mengelola database MySQL”.[99]

    Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan dengan menggunakan PhpMyAdmin dapat membantu anda dalam menavigasi beberapa database, table dan beberapa hal lainnya dengan lebih mudah.

Pohon Keputusan (Decision Tree)

Menurut Han et al. (2012, p330), pohon keputusan (decision tree) merupakan salah satu metode klasifikasi yang menggunakan representasi struktur pohon (tree) yang setiap internalnode (non-leaf node) merepresentasikan atribut, cabangnya merepresentasikan nilai dari atribut, dan daun (leaf node atau terminal node) merepresentasikan kelas. Node yang paling atas dari decision tree disebut sebagai root.[132]

Decision tree merupakan metode klasifikasi yang sering digunakan. Selain karena pembangunannya relatif cepat, hasil dari model yang dibangun mudahuntuk dipahami. Pada decision tree terdapat 3 jenis node (Cahyono, 2010), yaitu :[17]

  1. Root Node

  2. Root node merupakan node paling atas, pada node ini tidak ada input dan bisa tidak mempunyai output atau mempunyai output lebih dari satu.

  3. Internal Node

  4. Internal node merupakan node percabangan, pada node ini hanya terdapat satu input dan mempunyai output minimal dua.

  5. Leaf Node or Terminal Node

  6. Leaf node atau terminal node merupakan node akhir, pada node ini hanya terdapat satu input dan tidak mempunyai output.

    Contoh dari pohon keputusan dapat dilihat di gambar 2.5 berikut ini,

    Gambar 2.8 Model Pohon Keputusan

    (Hamidah, 2012)

    Bagan alir (Flowchart) merupakan teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas,tepat dan logis. Bagan alir menggunakan serangkaian simbol standar untuk menguraikan prosedur pengolahan transaksi yang digunakan oleh sebuah perusahaan, sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah sistem. (Krismiaji, 2010)[63]

    Terdapat beberapa jenis bagan alir yang biasa digunakan, yaitu sebagai berikut:

    1. Bagan Alir Sistem (System Flowchart)

    2. Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan dalam sistem. Bagan alir sistem digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang telah ditentukan.

    3. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

    4. Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut dengan bagan alir formulir (form flowchart)atau paper work flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Baganalir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan didalam bagan alir sistem.

    5. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

    6. Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang miripdengan bagan alir sistem, yaitu menggambarkan prosedur dalam sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan dalam menjelaskan simbol-simbol bagan alir kepada orang yang masih awam.

    7. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

    8. Bagan alir program (program flowchart) terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program logic flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan alir logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem.

    9. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

    10. Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Berguna bagi analis sistem untuk menggambarkanproses dalam suatu prosedur.

    Elisitasi

    Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :[114]

    1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
    2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :

      a. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru

      b. “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      c. “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

    3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

      a. Technical (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.

      b. Operational (O) : bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.

      c. Economic (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      a. High (H)  : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

      b. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

      c. Low (L) : Mudah dikerjakan.

    4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Studi Pustaka (Literature Review)

    Penelitian sebelumnya (literatur review) merupakan survey literatur tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (emprical finding) yang berhubungan dengan topik penelitian. Literatur review bukan hanya mengumpulkan jurnal atau hasil penelitian yang sesuai dengan topik penelitian. Bagian utama dari literatur review berisi tentang tujuan penelitian, model yang digunakan, data dan hasil atau kesimpulan dari sebuah penelitian. Bagian pokok yang tidak boleh dilewatkan yaitu tentang diskusi atau tanggapan penulis atau peneliti tentang literatur review.

    Jika memungkinkan dan sangat dianjurkan untuk mencarikan jurnal atau hasil penelitian yang mendukung dan tidak dari jurnal yang direview dengan maksud peneliti akan mendapatkan gambaran permasalahan yang dihadapi lebih detail dan mendalam dari sisi yang sealiran pemikiran dan berbeda pemikiran.

    Manfaat dari literature Review ini antara lain :

    1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

    3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

    4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah capai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

    5. Untuk mendapatkan informasi tentang orang lain yang melakukan penelitian di area yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

    Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, yaitu :

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Ivan Eroka Yuliadi, Ricky Koenata, Andy Angelous (2011) berupa tugas akhir yang berjudul “Sistem Pakar Diagnosa Awal Penyakit Beserta Membuat Racikan Obat Tradisional Dengan Probabilitas Bayesian Berbasis Android” sistem pakar ini mampu melakukan deteksi awal penyakit beserta racikan obat tradisionalnya dengan menggunakan probabilitas Bayesian untuk membantu pengguna dalam mengambil keputusan dari hasil diagnosis.[150]

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Youllia Indrawaty N., ST., MT., Sapto Jendro Putranto, S.Kom (2011) berupa laporan jurnal yang berjudul “Sistem Pakar Untuk Mengetahui Pemenuhan Gizi Dan Deteksi Awal Kesehatan Ibu Hamil Berbasis Web” Sistem pakar ini menggunakanmesin inferensi forward chaining dengan representasi pengetahuan bingkai (frame) untukmengetahui status pemenuhan gizi, sedangkan untuk deteksi kesehatan menggunakan mesin inferensi backward chaining dengan representasi pengetahuan kaidah produksi. Developer sistem pakar ini menggunakan pemrograman berbasis web dengan bahasa pemrograman PHP dane2glite sebagai shell expert system. Berdasarkan hasil pengujian, sistem pakar ibu hamil ini dapat memberikan kesimpulan gizi dan kesehatan terhadap gejala-gejala yang dirasakan dan dapat mengetahui detail dari penyakitnya tersebut. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya sistem ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan pada ibu hamil untuk dapat memberikan yang terbaik bagi janinnya.[52]

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Windy Sentanu (2014).Penelitian ini adalah berjudul “Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Gangguan Jaringan Lan”. Kecerdasan Buatan merupakan salah satu bidang dalam ilmu komputer yang ditujukan pada pembuatan software dan hardware yang dapat berfungsi sebagai sesuatu yang dapat berfikir seperti manusia. Salah satu bagian dari kecerdasan buatan yang sedang mengalami perkembangan akhir–akhir ini adalah sistem pakar, sistem pakar (Expert System) merupakan program komputer yang meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu. Sistem pakar didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemprograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan para ahli. Jaringan LAN (Local Area Network) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan untuk mempermudah komunikasi dan sharing data pada area lokal. Aplikasi sistem pakar ini digunakan untuk mendiagnosa gangguan-gangguan yang terjadi pada jaringan LAN, dengan menggunakan metode forward chaining diharapkan dapat mempermudah mengetahui gangguan yang dialami. Sistem pakar ini dibuat dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0.[125]

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Wiwin Sanjaya (2014). Penelitian ini berjudul ”Sistem Pakar Diagnosa Gangguan Penyakit Ibu Hamil Pada Klinik Illah Medika”. Sistem Pakar adalah salah satu cabang dari artificial intelegence yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia oleh seorang pakar dan dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan dan menyelesaikan permasalahan di semua bidang. Seorang pakar adalah seorang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya. Sifat utama sistem pakar adalah ketergantungan sistem ini pada pengetahuan manusia dalam suatu bidang dalam menyusun strategi pemecahan persoalan yang dihadapi oleh sistem. Sistem pakar ini dirancang dan dibuat dengan bahasa pemograman Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft Access 2013 dengan metode forward chaining. Forward chaining adalah metode inferensia yang merupakan lawan dari backward chaining. Forward chaining dimulai dengan data atau data driven. Artinya pada forward chaining semua data dan aturan akan ditelusuri untuk mencapai tujuan atau goal yang diinginkan. Mesin inferensinya yang menggunakan forward chaining mencari antesendent (IF klausa ..) sampai kondisinya benar. Pada forward chaining semua pertanyaan dalam sistem pakar akan disampaikan semuanya kepada pengguna. Peneliti ii membahas tentang diagnosa gangguan penyakit dimasa kehamilan berdasarkan gejala – gejala atau keluhan yang ada untuk membantu masalah yang dihadapi oleh ibu hamil pada masa kehamilannya yaitu kurangnya informasi mengenai kesehatan pada ibu hamil serta angka kematian ibu hamil yang tinggi.[112]

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Heru Junedi (2014). Penelitian ini adalah berjudul “Sistem Pakar Diagnosa Gangguan Sambungan Telepon”. Sistem Pakar adalah salah satu cabang dari artificial intelegence yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia oleh seorang pakar dan dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan dan menyelesaikan permasalahan di semua bidang. Seorang pakar adalah seorang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya. Sifat utama sistem pakar adalah ketergantungan sistem ini pada pengetahuan manusia dalam suatu bidang dalam menyusun strategi pemecahan persoalan yang dihadapi oleh sistem. Teknologi sistem pakar ini meliputi bahasa sistem pakar, program dan perangkat keras yang dirancang untuk membantu developeran dan pembuatan sistem pakar. Sistem pakar ini dibuat dengan menggunakan PHP dan untuk penyimpanan datanya menggunakan MYSQL.[56]

    6. Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati (2012) dalam penelitian yang berjudul “Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Komputer Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Mysql”.Sistem pakar ini dirancang dan dibuat dengan bahasa pemograman Microsoft Visual Basic 6.0 dan Mysql dengan metode forward chaining. Forward chaining adalah metode inferensia yang merupakan lawan dari backward chaining. Forward chaining dimulai dengan data atau data driven. Artinya pada forward chaining semua data dan aturan akan ditelusuri untuk mencapai tujuanatau goal yang diinginkan. Mesin inferensia yang menggunakan forward chaining akan mencari antesendent (IF klausa ..) sampai kondisinya benar. Pada forward chaining semua pertanyaan dalam sistem pakar akan disampaikan semuanya kepada pengguna.[64]

    7. Penelitian yang dilakukan oleh Sugeng Hartanto, Wenny Irena, Anna Monita (2012). Penelitian ini berupa tugas akhir yang berjudul “Pengembangan Sistem Pakar untuk Troubleshooting Perangkat Keras Komputer Berbasis Android Dengan Metode Forward Chaining” sistem pakar ini dapat melakukan diagnosa awal kerusakan komputer dengan metode forward chaining sangat efektif digunakan pada sistem pakar troubleshooting perangkat keras komputer. Hal ini diasumsikan bahwa pengguna aplikasi tidak mengetahui letak kerusakan yang terjadi. Dan fokus penelitian ini yaitu membahas troubleshooting perangkat keras komputer, mendesin dan mengimplementasikannya kedalam aplikasi sistem pakar. [44]

    8. Penelitian yang dilakukan oleh Adrian Rizaldi (2014). Penelitian ini adalah berjudul “Sistem Pakar Identifikasi Karakter Siswa Dalam Menentukan Konsentrasi Belajar Dengan Metode Forward Chaining Pada Sma Yuppentek 1 Kota Tangerang”. Teknologi informasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna.media konsultasi Dalam bidang pendidikan kegiatan konsultasi biasa dilakukan dengan cara bertatap muka. Hal ini dapat menimbulkan masalah bagi Siswa SMA Yuppentek 1 Tagerang jika Siswa yang ingin berkonsultasi diharuskan bertemu misalnya karena banyaknya Jumlah Siswa Kelas X Pada SMA Yuppentek 1 Tangerang Yang berjumlah 334 Siswa Pria Dan Wanita. Solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan membuat suatu media konsultasi yang dapat diakses oleh masyarakat dan siswa yang tidak tergantung dengan jarak dan waktu yaitu dengan suatu media konsultasi yang dapet di akses melalui Internet.Saat ini Website tidak hanya digunakan sebagai alat Informasi, namun lebih dari sekedar itu, Website dapat digunakan untuk mengolah pengetahuan sehingga proses pengambilan keputusan dapat lebih cepat dan akurat. Sebuah teknik untuk membuat Program mampu mengolah pengetahuan telah diperkenalkan dan dikenal sebagai sistem pakar dengan Knowledege Base Web dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh manusia. Manusia dapat menjadikan website sebagai pengambil keputusan berdasarkan cara kerja otak manusia dalam mengambil keputusan banyak keuntungan yang dapat diambil diantaranya adalah memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan paraahli, menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.Sistem pakar ini dibuat dengan menggunakan PHP dan untuk penyimpanan datanya menggunakan MYSQL.[109]

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN


    Gambaran Umum PT Indonesia Toray Synthetics (PT ITS)

    Sejarah Berdirinya PT Indonesia Toray Synthetics (PT ITS)

    Toray merupakan sebuah perusahaan yang sangat besar di Jepang yang bergerak dalam berbagai bidang industry, salah satu diantaranya adalah Industry Tekstil yang merupakan cikal bakal dari Toray Industri. Nama Toray berasal dari Toyo yaitu nama Perusahaan Rayon yang merupakan produk awal dari Perusahaan tersebut, kemudian dari kedua nama tersebut digabungkan yang kemudian dikenal dengan nama Toray. Toray telah memperluas usahanya di berbagai Negara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, China, Vietnam, dan U.S.A.

    Di Indonesia Toray bergerak dalam bidang Serat Sintesis dan Tekstil dengan membuka beberapa Perusahaan misalnya di Tangerang PT ITS, PT ISTEM, PT ACTEM, PT OST, PT PNR, PT TEXFIBRE (Purwakarta), PT CENTEX (Cibinong), PT EASTERNTEX (Surabaya), dan di Jakarta PT JABATO (Jakarta Bali Tokyo) yang merupakan jasa transportasi untuk melayani orang-orang jepang.

    PT ITS (Indonesia Toray Synthetics) merupakan yang tersebar diantara Perusahaan yang ada di luar Jepang. PT ITS didirikan pada tanggal 11 Oktober 1971 dengan surat ijin Presiden No.1329/Pres/2/1971 tanggal 26 Februari 1971 dan Surat Keputusan Menteri No.331/M/SK/VI/71 tanggal 13 Juli 1971 dalam rangka dikeluarkannya undang-undang No. 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA). Modal dasar yang dipakai sebesar 54,8 Milion US $ dengan kepemilikan saham terdiri dari Toray Industries Inc.(65,5%), Mitsui & Co ltd (19,9%), dan PT Easterntex (14,6%). PT ITS terletak diatas tanah seluas 521.310 M2 dengan luas bangunan 176.023 M2.

    Produksi awal Perusahaan ini dimulai pada tanggal 15 Agustus 1973 sebesar 184 Ton/bulan Nylon Filament dan Staple Fibre, kemudian bertambah menjadi 610 Ton/bulan Nylon Filament dan Polyester Fibre 1220 Ton/bulan pada tanggal 1 November 1974. Jumlah produksi tersebut diatas sudah sesuai dengan kapasitas mesin terpasang pada waktu itu.

    PT ITS diresmikan oleh Bapak Presiden Soeharto pada tanggal 4 Agustus 1976. Peresmian ini dilakukan setelah 5 (lima) tahun didirikannya dan melakukan kegiatan produksi. Untuk memudahkan kegiatan operasional PT ITS mendirikan kantor pusat di Summitmas Tower lantai 3 (tiga) No.61-62 jalan Jendral Sudirman Jakarta, baik di kantor pusat Jakarta maupun di Pabrik Tangerang di pimpin oleh Presiden Direktur. Tetapi di dalam segi operasional produksi di pabrik dipimpin oleh Kepala Pabrik.


    Misi dan tujuan PT Indonesia Toray Synthetics (PT ITS)

    Sebagai perusahaan yang mempelopori produksi benang dan serat sintesis (Synthetics Fibre) PT Indonesia Toray Synthetics merupakan perusahaan pionir untuk hasil produksinya, dalam rangka mengisi pembangunan lima tahun pemerintah Indonesia. Dengan berdirinya dan berproduksinya pabrik tersebut maka benang Nylon (Nylon Filament Yarn) dan Serat Polyester (Staple Fibre) yang sebelumnya di import dari luar negeri dapat dikurangi secara berangsur-angsur pembelian dari luar negeri dapat dikurangi. Sehingga produksi pabrik ini merupakan penghematan devisa bagi Negara.

    Sebagaimana diketahui bahwa untuk sekarang ini produksi serat alam mengalami kendala yang besar dikarenakan adanya keterlibatan iklim dimana untuk menghasilkan serat alam yang baik diperlukan kondisi iklim tertentu dan membutuhkan media pengembangbiakan area pertanian yang luas, dengan adanya kendala tersebut maka kebutuhan bahan bakar tekstil baik kuantitas maupun kualitas jelas tidak akan terpenuhi.

    PT ITS dalam hal ini berusaha untuk memenuhi kekurangan kebutuhan bahan tekstil, khususnya di dalam negeri dan umumnya di luar negeri, disamping untuk membuka lapangan kerja baru sehingga dapat mengurangi masalah pengangguran yang menjadi masalah besar di Indonesia. Ini merupakan kebanggaan bagi perusahaan yang dapat memberikan sahamnya dalam rangka pembangunan Indonesia dan turut serta dalam usaha-usaha pemerintah melaksanakan delapan jalur pemerataan bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat dan Negara Indonesia.


    Struktur Organisasi

    Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi. Struktur ini dapat dirumuskan sebagai struktur pembagian kerja dan tata hubungan kerja antar kelompok kerja. Pengertian lebih jelas mengenai struktur organisasi dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:

    Struktur organisasi dapat diartikan sebagai kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan (Robbins & Coulter, 2010:284). Struktur organisasi didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelolah (Handoko, 2010:169). Struktur organisasi adalah pola formal mengelompokkan orang dan pekerjaan (Gibson dkk, 2010:9).

    Dari beberapa definisi diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi merupakan kerangka atau susunan kerja yang dikelompokkan berdasarkan jabatan pekerjaan. Struktur ini menghierarkikan atau mengurutkan jabatan sesuai dengan wewenang dan tanggubjawab yang diberikan. Dengan adanya struktur organisai maka akan memperjelas status kerja dan dapat menghindari atau mengurangi kesimpangsiuran dalam pelaksanaan tugas.

    Struktur Organisasi PT Indonesia Toray Synthetics (PT. ITS)

    Bagi PT ITS yang merupakan salah satu perusahaan besar, maka masalah pengelolaan manajemen merupakan suatu hal yang sangat memegang peranan dalam kelancaran produksi serta penyaluran (distribusi) hasil produksinya kepada konsumen.

    Oleh karena itu PT ITS memerlukan struktur organisasi yang khusus bentuk dan tujuannya. Struktur organisasi PT ITS merupakan struktur organisasi garis dan staff yang dipimpin oleh seorang Presiden Direktur yang membawahi pengelolaan Administrasi dan Produksi. Dibawah ini merupakan struktur organisasi PT ITS.

    1. Pengelolaan Administrasi :
      • Divisi General / Purchase

      • Divisi Finance / Accounting

      • Divisi Sales

    2. Produksi :
      • Department Techical

      • Department Nylon FY

      • Department Polyester

      • Department Engineering

      • Departemen Resin

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Indonesia Toray Synthetics (PT. ITS)

    (PT. Indonesia Toray Synthetics, 2015)

    ====Struktur Organisasi PT Indonesia Toray Synthetics (PT. ITS)====

    Poliklinik merupakan salah satu fasilitas PT Indonesia Toray Synthetics (PT ITS) yang didirikan pada tahun 1974. Poliklinik awalnya berada di asrama karyawan kemudian pada tahun 1979 poliklinik dipindahkan ke lokasi yang tempatnya tidak jauh dari asrama. Sepuluh tahun kemudian tepatnya pada tahun 1989 PT Indinesia Toray Synthetics (PT.ITS) mendirikan sebuah bagunan khusus diperuntukan atau digunakan oleh karyawan dan keluarganya sebagai fasilitas layanan kesehatan yaitu poliklinik PT Indinesia Toray Synthetics (PT.ITS) . Poliklinik ini selain melayani karyawan dan keluarga PT Indinesia Toray Synthetics (PT.ITS) juga melayani karyawan dan keluarga PT PETNESIA RESINDO (PT.PNR). Bagunan poliklinik terdiri dari ruang administrasi, ruang tunggu, ruang registrasi dan farmasi, serta tiga ruang periksa yaitu ruang perawatan sementara, ruang periksa dokter umum, ruang periksa dokter gigi.

    ====Fasilitas Poliklinik PT Indonesia Toray Synthetics (PT. ITS)====

    Fasilitas poliklinik antaralain :

    1. Ruang Registrasi dan Apotek:

      a. Lima Buah Lemari untuk menyimpan obat – obatan dan status atau rekap medis pasien.

      :

      b. Tiga buah meja untuk menulis rekapan rekap medis pasien, menginput serta membuat nota penjualan apotek , penyerahan status atau rekap medis pasien beserta resep, penyimpanan obat yang belum diambil oleh pasien, dan meja untuk menjelaskan dan memberikan obat kepada pasien.

      :

      c. Satu buah dispenser

      :

      d. Satu buah TV

      :

      e. Tiga buah kursi

      :

      f. Satu buah printer LX-300

      :

      g. Satu buah Laptop dengan spesifikasi :

      :*

      Proccessor  : CoreTM2 Duo

      :*

      RAM  : 3.00 GB

      :*

      System Type  : 32 bit

      :

      h. Aplikasi yang digunakan :

      :*

      Windows 7 Profesional

      :*

      Microsoft Access

      :*

      Microsoft Excel

      :*

      Browser

      :

      i. Hak Akses (Brainware)

      ::

      Untuk mengoperasikan atau mengelolah data hanya dapat dilakukan oleh bidan atau perawat untuk merekap dan membuat nota penjualan apotek obat, dan petugas klinik merekap status atau rekap medis pasien.

    2. Ruang Dokter Umum:

      a. Satu buah meja.

      :

      b. Tiga buah kursi.

      :

      c. Toilet.

      :

      d. Dua buah kasur.

      :

      e. Satu buah penyekat.

      :

      f. Satu buah tabung oksigen.

      :

      g. Peralatan medis.

      :

      h. Dua buah lemari.

      :

      i. Satu buah kulkas.

    3. Ruang Dokter Gigi:

      a. Satu buah meja.

      :

      b. Empat buah kursi.

      :

      c. Peralatan Medis.

      :

      d. Dua Kulkas.

    4. Ruang Administrasi:

      a. Satu buah meja dan kursi.

      :

      b. Satu buah lemari.

      :

      c. Satu unit PC dengan spesifikasi :

      :*

      Processor CORE i5.

      :*

      LCD Monitor.

      :*

      Mouse Serial.

      :*

      RAM 4.00 GB.

      :*

      System type 32 bit.

      :*

      Keyboard model PK1100u.

      :*

      Printer Deskjet in advantage (print,scan,copy).

      :

      d. Aplikasi yang digunakan (Software).

      :*

      Windows 7 Profesional

      :*

      Browser

      :*

      Microsoft Office 2013.

      :

      e. Hak Akses (Brainware).

      ::

      Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh petugas poliklinik.

    5. Ruang Administrasi:

      a. 6 Buah bangku panjang.

      :

      b. Satu Buah Rak Koran.

      :

      c. Toilet.

    6. DAFTAR PUSTAKA

      1. A. MICHIELS, Université de Liège, Belgique: "PROLOG, the first declarative language[1]http://promethee.philo.ulg.ac.be/engdep1/download/prolog/htm_docs/prolog.htm, diakses pada 27 Oktober 2015.

Contributors

Andri lukmana