KP1214473708

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN

BARANG PADA PT ANUGRAH

MAJU SENTOSA


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1214473708 LIA PURWATI



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)



LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN

BARANG PADA PT ANUGRAH

MAJU SENTOSA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.



Tangerang, 28 Mei 2015



Dosen Pembimbing




( Arief Syaptono S.Pt., M.M., )

NID. ....



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1214473708
Nama
: Lia Purwati
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 28 Mei 2015
Lia Purwati
NIM. 1214473708

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Sistem informasi merupakan sistem yang mengolah dan menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan didalam suatu organisasi. sistem informasi persediaan merupakan sistem yang digunakan untuk mengolah dan menyediakan informasi tentang data persediaan dalam sebuah perusahaan atau organisasi untuk pengambilan keputusan. Sitem InformasiPersediaan Barang Pada PT Anugrah Maju Sentosa masih menggunakan sistem manual. Fokus penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui sistem informasi persediaan barang dagang yang berjalan. Sistem ini digunakan untuk mengontrol keluar dan masuknya barang yang tersedia untuk dijual agar mempermudah perusahaan dalam pencatatan persediaan, disamping untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh oknum-oknumtertentu. Dalam pengolahan persediaan diperlukan pencatatanguna mengontrol dan menginformasikan laporan persediaan yang ada agar tidakterjadi pengurangan persediaan yang tidak semestinya. Metode yangdigunakan adalah menggunakan analisa berorientasiobjek dengan tujuan untuk mengetahui kekurangan dari sisteminformasi persediaan barang yang berjalan.

Kata Kunci: Sistem informasi, persediaan, sistem informasi persediaan

ABSTRACT

The informationsystem is a system that process and provide information for decision-makingwithin an organization. inventory information system is a system used toprocess and provide information about inventory data in a company ororganization for decision-making. Information Openness Inventory At PT Anugrah Maju Sentosa still using manual systems. The focus of this study is shown to know the merchandise inventory information system is running. This system is used to control the exit and entry of goods available for sale in order to facilitate the company in recording inventory, in addition to avoidingdistortions committed by certain elements. In the recording processing isnecessary in order to control the inventory and inform existing inventoryreport in order to avoid undue inventory reduction. The method used is to useobject-oriented analysis in order to determine a shortage of inventoryinformation system running.

Keywords : System information, inventory, inventory informationsystem


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Kuliah KerjaPraktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Maimunah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 11 Januari 2014
Nama Lengkap
NIM. .....

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Nama Gambar

Gambar 2.1. Nama Gambar

Gambar 2.2. Nama Gambar

Gambar 3.1. Nama Gambar

Gambar 3.2. Nama Gambar

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan ilmu sistem informasi di Indonesia saat ini sangatlah pesat. Dengan semakinmeningkatnya persaingan, para instansi atau perusahaan saling berlombamelakukan pengembangan sistem informasi yang lebih baik, salah satunya dengancara meningkatkan sistem yang lebih canggih dengan memanfaatkan kemajuanteknologi yang ada saat ini.

Sistem informasi diterapkan pada berbagai aspek, mulai dari aspek keuangan, aspekmanajemen, hingga aspek kepegawaian. Sistem informasi tersebut biasanyadibangun guna mempermudah instansi atau perusahaan dalam mengetahui laporantentang peningkatan kinerja perusahaan baik dalam bidang keuangan maupunmanajemen. Sistem informasi juga dirancang guna mengetahui laba yang dimilikiperusahaan. Pada perusahaan dagang dan manufaktur sistem informasi umumnyaditerapkan mulai dari penyediaan barang, penjualan, hingga pembuatan laporansesuai dengan pengeluaran biaya dan HPP dari perusahaan.

Pada penelitian kali ini penulis hanya berfokus tentang sistem informasi persediaan barangdagang. Sistem ini digunakan untuk mengontrol keluar dan masuknya barang yangtersedia untuk dijual agar mempermudah perusahaan dalam pencatatan persediaan,disamping untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan olehoknum-oknum tertentu. Pada perusahaan dagang tentu berbeda dengan perusahaanmanufaktur, karena perusahaan dagang hanya melakukan pembelian untuk dijualkembali. Namun, pada perusahaan manufaktur proses pembuatan hingga penyimpananbarang jadi dilakukan secara berkala.

Seperti pada PT Anugrah Maju Sentosa pencatatan persediaan barang sangat diperlukanguna berlangsungnya kegiatan perusahaan. Dalam setiap tahunnya sistem tersebuttentu memerlukan pengembangan atau perancangan sistem baru yang lebih baik agarmudah di aplikasikan. Oleh karena itu, penulis melakukan analisa KKP (KuliahKerja Praktik) pada PT Anugrah Maju Sentosa dengan judul “ANALISA SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI PADA PT ANUGRAHMAJU SENTOSA”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis dapat melakukan perumusan masalah yaitu sebagai berikut :

  1. Bagaimana proses manajemen persediaan barang yang sedang berjalan saat ini di PT. ANUGRAH MAJU SENTOSA?
  2. Apa saja yang masih menjadi kendala pada sistem informasi persediaan barang yang sedang berjalan di PT. ANUGRAH MAJU SENTOSA?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

1. Tujuan operasional

Tujuan Operasional dari penelitian ini adalah :

  • Mengetahui sistem pencatatan persediaan barang yang sedang berjalan saat ini pada PT Anugrah Maju Sentosa.
  • Mengidentifikasikan kelemahan sistem informasi persediaan yang sedang berjalan pada PT Anugrah MajuSentosa, sehingga dapat menemukan masalah yang terjadi pada sistem yang berjalan dan mampu memberikan solusi yang terbaik.
  • Dapat memberikan solusi pemecahan masalah untuk langkah kedepan daripermasalahan yang ada pada PT Anugrah Maju Sentosa, sehingga dapat mempermudah pekerjaan.

2. Tujuan fungsional

Tujuan fungsional dari penelitian ini adalah :

  • Memberikan tambahan informasi dan pengetahuan kepada pembaca, terutama mahasiswa Raharja
  • Sebagai bahan acuan atau literature review penulisanLaporan KKP pada masa yang akan datang.

3. Tujuan individual

Tujuan Individual dari penelitian ini adalah :

  • Memahami teknik untuk menganalisa data, sehingga mempermudah penulis untuk melakukananalisa berikutnya.
  • Untuk melatih keterampilan menganalisa dan menulis Laporan penelitian.
.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Untuk mempermudah penulis dalam mengerjakan laporan penelitian.
  2. Untuk mempermudah pengembangan sistem informasi persediaan barang pada PT Anugrah Maju Sentosa

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Berikut ini merupakan metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini :

  1. Metode Observasi
    Penulis melakukan penelitian dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan analisa penelitian.
  2. Wawancara
    Penulis melakukan wawancara dengan narasumber yang berkaitan dengan penelitian pada PT.ANUGERAH MAJU SENTOSA untuk mencari kelengkapan dan kebenaran suatu data.
  3. Metode Studi Pustaka
    Penulis melakukan penelitian berdasarkan sumber-sumber literature seperti buku, internet, artikel, jurnal, dan lain sebagainya yang berkaitandengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktik.

Metode Analisis Data

Metode analis yang dipergunakan dalam penulisan ini ialah metode Kualitatif deskriptif yaitu dengan cara mengolah data dari hasil wawancara dan data primer yang ada pada perusahaan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat PT Anugrah Maju Sentosa, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modeling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu”. Jogiyanto dalam Yakub (2012:1)[1].

Sedangkan Menurut Sutarman(2012:22)[2], "Sistem adalah kumpulan yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama".

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik, menurut Jogiyanto, (2012:1)[1], terdapat 5 karakteristik sistem :

  1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem – subsistem
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem
  2. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary)
    Batasan sistem membatasi antara sistem yang satu dengan yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.
  3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment)
    Lingkungan luar sistem adalah suatu bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.
  4. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface)
    Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatukesatuan.
  5. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal)
    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran sistem (objective). Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya, jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22) [3], Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya  :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.
  2. Sistem Alamiah (Natural System)dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.
  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Data merupakan konsep awal dalam mengolah informasi, berikut merupakan definisi data dari beberapa ahli :

  1. Menurut McLeod (2012:5) [4]“Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.
  2. Menurut Kumorotomo dan Margono (2010:11) “Data adalah fakta yang tidak sedang digunakanpada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuksegera diambil kembali untuk pengambilan keputusan”

Berdasarkankedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah fakta yang berupa data mentah yang menggambarkan suatu kejadian, dapat dicatat dan di arsipkan.

Definisi Informasi

Berikut ini merupakan definisi informasi dari beberapa pandangan, diantaranya yaitu :

  1. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[4], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”
  2. Menurut Maimunah dalam jurnal CCIT (2012:284) [5], ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi

Kesimpulannya bahwa Informasi merupakan data yang telah diolah, menjadi sebuah bentuk yang memiliki arti dan bermanfaat bagi penerimanya.

Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (2012:9) [6] kualitas dari informasi (quality of information) ditentukan oleh beberapa hal, yaitu :

  1. Relevan (Relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansiinformasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.
  2. Tepat pada waktunya (Timeliness) Informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai guna lagi, karena informasi merupakan landasan di dalampengambilan keputusan.
  3. Akurat (Accuracy)
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto H.M., (2010:11) [7] pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analysis Cost Effectiveness atau Cost Benefit. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accesibility)
    Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
  2. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
  3. Ketelitian (Accuracy)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
  4. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
  5. Ketepatan Waktu (Timelines)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
  6. Kejelasan (Clarity)
    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk danformat informasi.
  7. Fleksibilitas (Flexibility)
    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manager atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
  8. Dapat Dibuktikan (Verified)
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.
  9. Tidak Ada Prasangka (Unprejudiced)
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
  10. Dapat Diukur (Measurable)
    Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31) [8], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam definisi Sistem Informasi, diantaranya :

  1. Minartiningtyas (2013:online) [9], Sistem informasi adalah suatu suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur dan pengendalian untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan”.
  2. Ginting (2013:II-1) [10], ”Sistem informasi merupakan gabungan dari manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan telekomunikasi, dan sumber data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi sehingga dapat mendukung perusahaan, pekerja, pelanggan, rekan kerja, serta supplier”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan, bahwa sistem informasi merupakan sistem yang mengolah dan menyedikan informasi untuk pengambilan keputusan didalam suatu organisasi.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47)[8], sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), terdiri dari :

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technology Block)
    Blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
  5. Blok basis Data (Database Block)
    Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Andi (2010:27)[11]“Analisa sistem adalah sebuah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”.

Menurut Yakub (2012:142)[12], “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

Tahap-tahap Analisa Sistem

Menurut Wahana Komputer (2010:27) [13] Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :

  1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut
  2. Memahami cara kerja sistem
  3. Melakukan analisa
  4. Melaporkan hasil analisa sistem

Fungsi Analisa Sistem

Menurut Erni (2014:online)[14] Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.

Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :

  1. Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995).
  2. Menurut Daryanto (2010:3)[15], "Teknologi informasi adalah sub-sistem atau sistem bagian dari sistem informasi".

Kesimpulannya, Teknologi Informasi adalah suatu teknologi berupa terutama komputer yang digunakan untuk mengolah, memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, dan memanipulasi data untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.

Teori Khusus

Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Berikut merupakan pengertian UML menurut Para ahli :

  1. Menurut Nugroho (2010:6)[11], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.
  2. Menurut Joomla(2014)[16]. “Unified Modeling Language (UML) merupakan standard modeling language yang terdiri dari kumpulan-kumpulan diagram, dikembangkan untuk membantu para pengembang sistem dan software agar bisa menyelesaikan tugas-tugas seperti: Spesifikasi, Visualisasi, Desain Arsitektur, Konstruksi, Simulasi dan testing serta Dokumentasi”.

Jenis-jenis Diagram Unified Modelling Language (UML)

Menurut Widodo (2011:10)[17], Berikut ini adalah definisi mengenai 9 diagram UML :

  1. Class Diagram : Bersifat statis.
    Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka,kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.
  2. Package Diagram : Bersifat statis.
    Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagramkomponen.
  3. Use Case Diagram : Bersifat statis.
    Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).
  4. Sequence Diagram : Bersifat dinamis.
    Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan padapengiriman pesan dalam waktu tertentu.
  5. Communication Diagram : Bersifat dinamis.
    Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankanorganisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.
  6. State Chart Diagram : Bersifat dinamis.
    Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.
  7. Activity Diagram : Bersifat dinamis.
    Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.
  8. Component Diagram : Bersifat statis.
    Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
  9. Deployment Diagram : Bersifat statis.
    Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

Langkah-langkah penggunaan Unified Modelling Language (UML)

Adapun Langkah-langkah penggunaan unified modelling language (UML) Adi Nugroho (2010:16)[11] :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error,buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir
  7. Buatlah rancangan user interface modelyang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
    a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kodeyang lengkap dengan test
    b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual
  13. Perangkat lunak siap dirilis

Fokus Unified Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho (2010:89)[11]. “Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modeling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak mendua arti(ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modeling Language (uml menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, Unified Modeling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemprograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping)langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Language (UML)dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java, BorlandDelphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain.

Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat dua arah yaitu :

  1. Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering
  2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language(UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang.

Komponen Dasar Sistem

Definisi Perangkat Keras (Hardware)

Menurut Darmawan (2013:94)[18], komputer memiliki bermacam–macam kecepatan dan harga, namun semua memiliki fitur-fitur yang umum. Fitur yang menjadi perhatian kita adalah prosesor, memori, kapasitas penyimpanan, dan alat input output. Semua computer untuk tujuan umum memiliki jenis-jenis komponen yang lebih banyak dan lebih cepat daripada computer mikro.

Didalam hardware terdapat beberapa bagian, antaranya: Bagian input, bagian output, ruang penyimpanan, bagian komunikasi, jaringan nirkabel.

  1. Bagian Input
    Komputer tidak akan banyak berguna tanpa alat-alat input dan output. Operasi bisnis membutuhkan sejumlah besar alat input dan output, dan dikembangkan alat-alat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Meskipun telah tersedia banyak alat input dan output, sedikit saja yang diterima secara luas.
    Data yang diterima dari manusia (human-captured data) mengacu pada input yang diisi oleh seseorang yang mengetik pada sebuah keyboard, menekan mouse, menyentuh monitor, berbicara ke microfon, atau interaksi lain yang serupa. Input yang diterima dari manusia sangat penting, Karena memberikan satu mekanisme langsung bagi penggunaa untuk mengendalikan komputer. Sebagian besar data aalnyamemiliki bentuk yang tidak bisa dibaca oleh mesin, dan perlu dilakukan entri data oleh manusia.
  2. Bagian Output
    Dua alat output yang paling dikenal adalah layar komputer yang terkadang disebut monitor, dan printer. Meskipun konsep “kantor tanpa kertas” telah mendapat banyak perhatian, hasil output cetakan tetap merupaka fakta dari komputasi.
  3. Ruang Penyimpanan
    Ruang penyimpanan untuk computer muncul daam banyak bentuk media yang berbeda, yang maing-masing memiliki karakteristik yang berbeda yang menjadikannya lebih sesuai untuk tugas-tugas tertentu. Meskipun media penyimpanan bervariasi mulai dari computer besar hingga kecil, kebanyakan memiliki karakteristik yang serupa.
    Ruangpenyimpanan dapat berbentuk tetap atau bisa dilepas. Ruang penyimpanan tetap (fixed storage) adalah ruang penyimpanan yang terpasang secara permanen didalam komputer. Media penyimpanan yang dapat dilepas (removable storge) biasanya berbentuk sebuah pita, disk (yang dikenal pula sebagai disket), flash drive USB, atau media jinjing lainnya.
  4. Bagian Komunikasi
    Komputer pribadi telah lma dihubungkan-hubungkan dengankomputer mikro. Bahkan, computer mikro pada awalnya disebut computer pribadi (personal computer). Komputer mikro saat muncul pertama kali bukan terbangun dalam satu jaringan, setiap pengguna komputer mikro menggunakan sumber daya ini hanya untuk keperluan komputasi pribadinya. Kini masing-masing pengguna sebuah komputer mikro dapat berbagi file, printer, dan sumber daya lainnya ketika terhubung oleh satu jaringan.
  5. Jaringan Nirkabel
    Jaringan nirkabel adalah jaringan yang popular dan popularitasnya saat ini sedang berkembang. Satu area dari pertumbuhan yang cepat itu adalah jaringan nirkabel yang mendistribusikan akses atas koneksi internet tunggal berkecepatan tinggi. Banyak oraang yang memiliki modem kabel dan lebih dari satu computer di rumah menggunakan jaringan nirkabel sehingga kecepatan dari kabel modem tersebut dapat dimanfaatkan oleh semua kompter di rumahnya.

Definisi Perangkat Lunak (Software)

Menurut Darmawan (2013:94)[18], software adalah kumpulan dari program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada komputer, sedangkan program merupakan kumpulan perintah komputer yang tersusun secara sistematis.

  1. Pengelompokan Software
    Perangkat lunak sistem merupakan kumpulan dari perangkat lunak yang digunakan untuk mengendalikan sistem komputer yang meliputi sistem operasi (Operating System), interpreter, dan compiler.
  2. Sistem Operasi
    Sistem operasi berfungsi untuk mengendalikan hubungan antara komponen-komponen yang terpasang dalamsuatu sistem komputer antara keybord dan CPU, dengan layar. Sistem operasi yang paling banyak digunakan di dunia saat ini adalah sistem operasi yang dibuat oleh Microsoft dengan nama Microsoft windows. Versi windows yang paling banyakdigunakan saat ini adalah Windows XP dan Windows Vista, saat ini telah ada sistem yang terbaru dari Microsoft yaitu Windows 7.
  3. Jenis-jenis Program dalam Sistem Operasi
    a. Bootstrap Loader : fungsi dari program boostrap loader (program pembaca software pertama) yang biasanya berada pada ROM adalah membaca bagian utama dari sistem operasi daripenyimpanan kedua (Secondary Memory) atau tambahan ketika computer pertama kali dinyalakan.
    b. Diagnostic Test : fungsi dari program diagnosic test (pengecekan) adalah untuk melakukan pengecekan terhadap jalannya komponen-komponen dari sistem komputer, seperti pengecekan terhadap RAM dan Diskdrive. Sebagian dari program pengecekan ini berada pada ROM danakan secara otomatis beroperasi pada saat computer pertama kali dinyalakan. Program pengecekan lain disimpan pada media penyimpanan kedua seperti hard disk. Contoh software ini adalah Norton unility.
    c. Operating System Executive : fungsi dari program Operating System Executive (pengendali operasi) adalah mengendalikan jalannya sistem computer, seperti menjalankan program dan mengirimkan perintah ke hardware (perangkat keras).
    d. BIOS: fungsi dari Basic Input Output Systems (program pengendali peralatan input dan output) adalah :
    a) Membaca karakter dari keyboard.
    b) Menulis karakter pada layar monitor.
    c) Menulis karakter pada printer.
    d) Menentukan apakah printer sedang sibuk atau tidak.
    e) Membaca sector disk pada diskdrive tertentu
    f) Utility Program : fungsi dari utility program (program utility) adalah untuk memberikan kemudahan dalam memanfaatkan disk seperti:
    - Memformat disk.
    - Menunjukan isi disk.
    - Mengkopi isi dari disk ke disk yang lain.
    - Memindahkan isi dari disk ke disk yang lain.
    - Menunjukan sisa dari disk.
    - Membuat backup hard disk.
    - Menyimpan kembali backup ke hard disk.
    - File maintenance : fungsidari file maintenance adalah memberikan fasilitas pada program yang dibuat oleh user (pemakai computer) untuk membuat, membaca, dan mengisi file.
  4. Memilih Sistem Operasi
    Memiliki sistem operasi merupakan pekerjaan yang sangat sulit. Sistem-sistem opearsi yang beredar saat ini jumlahnya cukup banyak dan kemampuannya sangat tinggi serta bervariasi, perlu biaya yang besar, kemampuan, dan pemahaman yang tinggi di bidang sistem operasi, dan waktu yang banyak untuk menguji keandalan suatu sistem operasi. Saat ini, hanya Negara-negara maju yangm memiliki fasilitas dan dana untuk melakukan pengujian tersebut. Kita sebagai user dari sistem operasi bukan pada tempatnya untuk menilai apakah suatu sistem operasi memiliki kualitas yang baik atau belum ada pengembang sistem operasi di Indonesua. Penilaian suatu sistem operasi tidak hanya dinilai dari kemampuan sistem operasi tersebut, promosi yang dilakukan serta keandalan berdasarkan pengalaman orang-orang yang menggunakannya.

Definisi User (Brainware)

Menurut Darmawan (2013:94)[18] sejalan dengan persepsi kita bahwa brainware atau Sumber Daya manusia (SDM) merupakan bagian yang terpenting dari komponen sistem informasi (SI), dalam dunia bisnis yang dikenal sebagai Sistem informasi Manajemen. Komponen SDM ini merupakan bagian yang tek terpisahkan dengan komponen lainnya didalam suatu sistem informasi sebagai hasil dari perencanaan, analisis, pernacangan, dan strategi implementasi yang didasarkan pda komunikasi di antara sumber daya manusia yang terlihat dalam suatu organisasi.

Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pemantau, pengoperasi dan pengguna SI dan SIM sangat memberikan dampak pada organisasi karena sangat menentukan tingkat kesuksesan organisasi tersebut dalam menetapkan sistem informasi manajemen.

Analisa Swot

Menurut Rangkuti (2011:33)[19], SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).

Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yangmempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats)yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Persediaan

Definisi Persediaan

Menurut Hendrix Sagit Martinus (2010:38), “Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual.
Sedangkan, definisi persediaan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia adalah sebagai berikut:
Persediaan adalah aktiva:

  1. tersedia untuk dijual
  2. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan atau
  3. Dalam bentuk bahan mentah atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa persediaan merupakan sejumlah aktiva yang terdapat dalam suatu perusahaan yang tersedia untuk dijual dalam aktivitas normal perusahaan atau digunakan dalam proses produksi.

Jenis-jenis Persediaan

Menurut e-jurnal (2014:online)[20], Ada beberapa jenis-jenis persediaan. Bagi perusahaan dagang yang di dalam usahanya adalah membeli dan menjual kembali barang-barang, pada umumnya persediaan yang dimiliki adalah:

  1. Persediaan barang dagangan, untuk menyatakan barang-barang yang dimiliki dengan tujuan akan dijual kembali di masa yang akan datang. Barang-barang ini secara fisik tidak akan berubah sampai barang tersebut dijual kembali.
  2. Lain-lain persediaan, seperti umumnya supplies kantor dan alat-alat pembungkus dan lain sebagainya. Barang-barang ini biasanya akan dipakai dalam jangka waktu relatif pendek dan akan dibebankan sebagai biaya administratif dan umum atau biaya pemasaran.

Bagi perusahaan manufaktur yang di dalam usahanya mengubah bentuk atau menambah nilai kegunaan barang, pada umumnya mengklasifikasikan persediaan ke dalam berbagai kelompok sebagi berikut:

  1. Persediaan bahan baku, untuk menyatakan barang-barang yang dibeli atau diperoleh dari sumber-sumber alam yang dimiliki dengan tujuan untuk diolah menjadi produk jadi. Dalam hal bahan baku yang digunakan di dalam proses produksi berupa suku cadang dan harus dibeli dari pihak lain, maka barang-barang demikian sering disebut sebagai persediaan suku cadang.
  2. Persediaan produk dalam proses, meliputi barang-barang yang masih dalam pengerjaan yang memerlukan pengerjaan lebih lanjut sebelum barang itu dijual. Produk dalam proses, pada umumnya dinilai berdasarkan jumlah harga pokok bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang telah dikeluarkan atau terjadi sampai dengan tanggal tertentu.
  3. Persediaan produk jadi, meliputi semua barang yang diselesaikan dari proses produksi dan siap untuk dijual. Seperti halnya produk dalam proses, produk jadi pada umumnya dinilai sebesar jumlah harga pokok bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang diperlukan untuk menghasilkan produk tersebut.
  4. Persediaan bahan penolong, meliputi semua barang-barang yang dimiliki untuk keperluan produksi, akan tetapi tidak merupakan bahan baku yang membentuk produk jadi, yang termasuk dalam kelompok persediaan ini antara lain minyak pelumas untuk mesin-mesin pabrik, lem, benang untuk menjilid dan buku-buku pada perusahaan percetakan.
  5. Lain-lain persediaan, misalnya supplier kantor, alat-alat pembungkus sperti halnya pada perusahaan dagang.

Sistem Pencatatan Persediaan

Menurut zakiyatunisa (2012:online)[21], sistem pencatatan persediaan yang lazim digunakan ada dua macam yaitu:

  1. Sistem Fisik (Physical Inventory System)
    Sistem persediaan fisik atau periodik adalah sistem dimana harga pokok penjualandihitung secara periodik dengan mengandalkan semata-mata pada perhitungan fisik tanpa menyelenggarakan catatan hari ke hari atas unit yang terjual atau yang ada ditangan.
  2. Sistem Perpetual (Perpetual Inventory System)
    Sistem persediaan perpetual adalah suatu sistem yang menyelenggarakan pencatatan terus-menerus yang menelusuri persediaan dan harga pokok penjualan atas dasar harian. Perkiraan persediaan didukung dalam kartu-kartu pembantu persediaan (kartu persediaan).

Metode Penilaian Persediaan

Suatu uraian yang sangat singkat mengenai suatu metode penilaian persediaan yang didasarkan pada harga pokok menurut Anton (2010:75) adalah sebagai berikut:

  1. First In, First Out (FIFO)
  2. Last In, First Out (LIFO)
  3. Average Cost
  4. Retail Inventory Method.

Menurut Anton (2010:75) Penjelasan metode penilaian di atas adalah sebagai berikut :

  1. First In, First Out (FIFO)
    Metode ini sering dikenal sebagai original cost method. Metode ini mengasumsikan bahwa barang yang pertama diterima akan pertama dikeluarkan.
  2. Last In, First Out (LIFO)
    Metode ini berdasarkan asumsi, bahwa barang atau bahan yang terakhir dibeli pertama dikeluarkan. Tujuan metode ini adalah menetapkan atau melaporkan harga pokok barang yang telah dijual, menurut harga yang sedekat mungkin dengan harga pasar sekarang. Metode ini mengurangi laba perusahaan yang belum direalisir sampai suatu jumlah yang sekecil-kecilnya.
  3. Average Cost
    Metode ini menghitung suatu harga pokok rata-rata untuk suatu periode waktu yang mudah dipilih, misalnya tiga atau enam bulan. Pengaruh fluktuasi harga dapat diperkecil dengan menggunakan metode ini.
  4. Retail Inventory Method
    Metode ini terutama digunakan dalam toko barang serba ada, dimana persediaan ditandai satu persatu dengan harga jual dan bukan harga pokok. Untuk menentukan harga pokok persediaan akhir, maka akan dihitung satu marjin atau mark-up rata-rata untuk semua periode, rata-rata kemudian persediaan akhir yang dinilai dengan harga eceran.

Study Pustaka (Literature Review)

Menurut Hasibuan (2007)[22], Literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literature review yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir (tiga tahun terakhir), dan memadai.

Study Pustaka

  1. Penelitian yang dilakukan Penelitian yang dilakukan oleh Mei Wulandari & Djoko Kristianto (2012) Penelitian ini berjudul “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi pada Prosedur Pembelian Bahan Baku di PT. Batik Danar Hadi Surakarta”. Sistem ini dibuat untuk lebih mempermudah stakeholder dalam pembelian bahan baku dan dapat memilih pemasok berdasarkan penawaran harga barang terendah.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Novita (2013) dengan judul “Analisa Sistem Informasi Aplikasi Program Inventori Penyediaan Barang Bahan Baku Dengan Menggunakan Visual Basic 6.0 Pada PT Kumatex”. Sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan program vb 0.6 untuk mengantisipasi bahan tersebut. Dengan program aplikasi vb penyediaan barang mempermudah dalam mengontrol barang masuk ataupun keluar dari gudang.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Ariyanti Nurmalasari (2013) dengan judul “Prototype Sistem Persediaan Barang Pada PT Paja Raya Motor” tujuan dari penelitian ini membantu mengidentifikasi masalah yang ada pada sistem yang berjalan di PT Paja Raya Motor Tangerang dan membantu mengurangi terjadinya kesalahan pengolahan data sehingga nilai informasi yang dihasilkan dapat lebih cepat dan akurat. Mendesain sistem informasi yang terkomputerisasi sebagai masukan untuk proses persediaan barang sparepat pada PT Paja Raya Motor.
  4. Penelitian yang dilakukan Penelitian yang dilakukan oleh Ade Siswanto (2014) Penelitian ini berjudul “Analisa Sistem Informasi Persediaan Barang Kwh Meter Dan Segel Pada Pt. Andika Energindo”. Dalam proses pengolahan data masih terdapat kelemahan-kelemahan sehingga mempengaruhiterhadap informasi yang ada, diantaranya adalah masalah dalam pencatatan data, pencarian data, dan pembuatan laporan.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Purwoko (2010) Penelitian ini membahas mengenai “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan Persediaan pada PT. ABC”. Sistem ini dibuat untuk mempermudah kegiatan pembelian agar tidak ada penginputan data manual yang bertujuan menghindari terjadinya kesalahan dan tidak efisiensinya otoritas yang dilakukan antar bagian.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Yani Yuliana, 2012 dengan judul “Analisa Sistem Persediaan Barang Spare Part Mobil Pada PT Prima Autoworld”. Disini penulis menjelaskan bahwa agar penerapan sistem persediaan sparepart pada PT Autoworld ini dapat terwujud dengan baik maka, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti, diperlakukan pelatihan dalam penggunaan sistem yang baru. Perlu diadakan sosialisasi tentang pentingnya sistem informasi persediaan sparepart kepada pihak yang yang terlibat dengan sitem terutama pada Admin dan User. Dan agar kekurangan pada sistemnya dapat diperbaiki maupun ditambah serta agar dapat sejalan dengan perkembangan ilmu teknologi yang semakin canggih.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT Anugrah Maju Sentosa merupakan perusahan manufaktur yang bergerak dibidang RSPP (Roll Seal Proof Print), injection plastik, maould maker, dan servis/pembuatan mesin yang berlokasi di Jl. Prabu Kian Santang No.169 A Blok B Sangiang, Tangerang. PT Anugrah Maju Sentosa melayani permintaankebutuhan pelanggan akan produk-produk PP Cap dan plastik injection diberbagai wilayah Indonesia, serta menerima pembuatan modul injection dan mesin-mesin lain nya.

Visi dan Misi Perusahaan

  1. Visi Perusahaan
    Menjadikan perusahan PP Cap dan plastik injection terbaik yang di kenal oleh para pelangganya akan kualitas produk dan pelayanan yang maksimal.
  2. Misi Perusahaan
    Membangun kualitas sumber daya manusia, pemanfataan teknologi dan membangun managementyang baik untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi memberikan pelayanan yang terbaik sehingga tercipta kepuasaan pelanggan.

Struktur Organisasi Perusahaan

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Gambar 3.1. Stuktur Organisasi

Tugas dan Tanggung Jawab

PT Anugrah Maju Sentosa dalam manajemennya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

  1. Direktur
    Direktur adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin Perseroan terbatas (PT). Direktur dapat seseorang yang memiliki perusahaan tersebut atau orang profesional yang ditunjuk oleh pemilik usaha untuk menjalankan dan memimpin perseroan terbatas. Penyebutan direktur dapat bermacam-macam, yaitu dewan manajer, dewan gubernur, atau dewan eksekutif.
  2. Manager Commercial
    Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kegiatan penjualan dan pengiriman produk dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap administrasi yang berhubungan dengan pengadaan bahan-bahan dan transaksi penjualan produk.
  3. Manager Produksi
    Merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan.
  4. Engineering Manager
    Memberikan petunjuk kepada tim dalam melaksanakan pekerjaan, untuk menyiapkan rekomendasi secara terinci atas usulan desain, termasuk data pendukung yang diperlukan.
  5. Leader PPIC (Production Planning Inventory Control)
    Dalam mencapai tingkat kuantitas (output) ,kualitas dan schedule produksiserta tingkat utilisasi mesin produkssi yang telah ditetapkan dan disepakati bersama. Dalam pemenuhan standard kualitas hasil produksi sesuai dengan tingkat kebutuhan customer & schedule pengiriman hasil produksi sesuai PPIC schedule.
  6. Leader Injection
    Memastikan bahwa semua bawahan bekerja sesuai dengan WI ataupun SOP yang dibuat. Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses produksi. Menangani Trouble Shooting pada mesin Injection apabila terjadi. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target Output/Produk yang dihasilkan melakukan trial molding,Mesin dan Alat-alat penunjang mesin, Melakukan analisa dan modifikasi mesin dan molding untuk pencapaian target.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case diagram, Activity diagram, Sequence diagram.

Prosedur Sistem Berjalan

Adapun sistem informasi persediaan dari pemeriksaan barang yang masuk, pengeluaran persediaan, hingga pelaporan persediaaan yang berjalan pada PT Anugrah Maju Sentosa adalah :

  1. Admin gudang memeriksa barang yang masuk ke gudang
  2. Admin gudang menginput barang yang masuk pada form barang masuk yang tersedia
  3. Admin gudang menerima PO permintaan barang dari bagian penjualan
  4. Admin gudang memeriksa item barang yang diminta
  5. Admin gudang memeriksa jumlah barang yang tersedia
  6. Admin gudang mengirim barang yang diminta kepada customer
  7. Admin gudang merekap seluruh transaksi barang yang masuk dan barang keluar gudang
  8. Admin gudang memberikan laporan persediaan barang kepada manajer produksi

Rancangan Sistem Yang Berjalan

Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Use case diagram adalah diagram yang menggambarkan actor, use case dan relasinya sebagai suatu urutan tindakan yang memberikan nilai terukur untuk aktor. Sebuah use case digambarkan sebagai elips horizontal dalam suatu diagram UML use case. Haviluddin (2013:97)

Gambar 3.4. Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.2. Use Case Diagram sistem yang berjalan diatas terdapat :

  1. 1(satu) sistem yang mencangkup seluruh sistem persediaan barang
  2. 4 (dua) actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Admin gudang, penjualan customer dan manajer produksi
  3. 9 (Sembilan) use case, diantaranya : cek barang masuk, input barang masuk, menerima PO, cek item barang, cek jumlah barang, kirim barang, input barang keluar, rekap barang masuk dan keluar dan memberikan laporan

Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Activity diagram adalah diagram yang Menggambarkan aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event. Dengan kata lain kegiatan diagram alur kerja menggambarkan perilaku sistem untuk aktivitas. Haviluddin (2013:97)

Berikut merupakan Activity diagram sistem persediaan yang sedang berjalan :


Gambar 3.5. Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.5. Activity Diagram sistem yang berjalan diatas terdapat :

  1. Initial node, objek yang diawali
  2. 11 (sebelas) action state, diantaranya : cek barang masuk, input barang masuk, menerima permintaan barang, membuat PO, menerima PO, cek item barang, cek jumlah barang, kirim barang, input barang keluar, rekap barang masuk dan keluar dan memberikan laporan
  3. 1 (satu) decision node
  4. Final State, objek yang diakhiri

Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap, termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram. Haviluddin (2013:97)

Berikut merupakan Squence diagram sistem persediaan yang sedang berjalan :

Gambar 3.6. Sequence Diagram

Berdasarkan gambar 3.4. Squence Diagram sistem yang berjalan terdapat :

  1. 4 (empat) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin gudang, penjualan, customer, dan manajer produksi
  2. 9 (Sembilan) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitasyang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
  3. 5 (lima) LifeLine mengidentifikasi kehadiran objek pada saat terakhir/ akhir waktu

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Analisa Swot

Dalam melakukan analisa penulis memilih menggunakan metode SWOT, karena metode ini lebih sederhana. Analisis SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi, kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal, peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh fakrtor eksternal organisasi.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Dalam pembuatan analisa laporan KKP penulis menggunakan computer dengan konfigurasi sebagai berikut :

  1. Perangkat Keras (hardware)
    a. Processor  :
    b. Monitor  :
    c. RAM  :
    d. Hardisk  :
    e. Printer  :
  2. Perangkat Lunak (software)
    a. Windows 2007
    b. Ms. Word
    c. Ms. Excel

Analisa Masalah Sistem yang Berjalan dan Alternatif Pemecahan Masalah

Analisa Masalah Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan analisis yang telah penulisa lakukan, sistem informasi persediaan barang pada PT Anugrah Maju Sentosa saat ini udah berjalan cukup baik. Namun, masih banyak kekurangan atau kesulitan yang dapat menjadikan data sulit untuk dicari bahkan hilang. hal tersebut dikarenakan beberapa permasalahan diantaranya adalah :

  1. Pencatatan dan monitoring yang masih menggunakan sistem manual. Hanya dibantu dengan Ms. Excel, dan Ms. Word dalam pembuatan laporan, hal tersebut menurut penulis kurang efisien dan memakan banyak waktu.
  2. Penyimpanan data masih menggunakan sistem pengarsipan sehingga mengakibatkan penumpukan berkas, hal ini dapat menyulitkan pencarian data ketika dibutuhkan.
  3. Dikarnakan banyaknya penumpukan berkas, maka kemungkinan berkas yang hilang atau rusak sangatlah besar, sehingga dapat membuat sulitnya untuk mengaudit pada waktu tertentu.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan pada sistem yang sedang berjalan, penulis memberikan solusi pemecahan masalah yang diusulkan penulis antara lain:

  1. Memanfaatkan sistem informasi berbasis computer dan mengembangkan sistem yang telah ada sebelumnya secara maksimal sesuai dengan kebutuhan untuk menunjang sistem persediaan yang efektif.
  2. Mengembangkan sistem informasi persediaan yang berjalan dengan terkomputerisasi berbasis web yang lebih kompleks namun mudah untuk digunakan, sehingga dapat mempermudah pengaksesan informasi yang diinginkan dan dapat mempermudah dalam pengelolaan data atau berkas

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

  1. Pencatatan dan monitoring yang berjalan pada PT Anugrah Maju Sentosa masih menggunakan sistem manual dan dibantu dengan ms. excel, hal tersebut kurang efisien dan memakan banyak waktu.
  2. Teknik penyimpanan data yang berjalan pada PT Anugrah Maju Sentosa masih menggunakan pengarsipan berkas sehingga mengakibatkan penumpukan berkas, serta kemungkinan berkas yang hilang atau rusak cukup besar, sehingga dapat berdampak pada saat melakukan audit.

Saran

Adapun saran-saran yang diberikan oleh penulis untuk meningkatan mutu pelayanan sistem informasi:

  1. Memanfaatkan sistem informasi berbasis computer dan mengembangkan sistem yang telah ada sebelumnya secara maksimal sesuai dengan kebutuhan untuk menunjang sistem persediaan yang efektif.
  2. Mengembangkan sistem informasi persediaan yang berjalan dengan terkomputerisasi berbasis web yang lebih kompleks namun mudah untuk digunakan, sehingga dapat mempermudah pengaksesan informasi yang diinginkan dan dapat mempermudah dalam pengelolaan data atau berkas

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Jogiyanto Bukunya Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”.Graha Ilmu
  2. Sutarman. (2012). Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  3. Sutabri, Tata. (2012). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
  4. 4,0 4,1 Raymond, McLeod.(2012). Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta.
  5. Maimunah, Lusyani Sunarya, dan Nina Larasati. 2012.Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi. Jurnal CCIT Vol-5 No.3. (Mei 2012).
  6. Jogiyanto Bukunya Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”.Graha Ilmu
  7. Jogiyanto, Hartono. (2010). Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta: ANDI.
  8. 8,0 8,1 Sutabri, Tata. (2012). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
  9. Minartiningtyas. (2013).Dari http://informatika.web.id/data-informasi-sistem-informasi.htm#more-1974
  10. Ginting, ElizaAndyani.(2013). Aplikasi Berbasis Web E-Commerge Menggunakan Joomla pada Mutiara Fashion. Universitas Widyatama
  11. 11,0 11,1 11,2 11,3 Nugroho, Adi. (2010). Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan metode USDP. Yogyakarta: Andi Offset.
  12. Yakub. (2012). Pengantar Sistem Informasi.Yogyakarta: Graha Ilmu.
  13. Wahana Komputer. (2010). “Shourtcourse SQL Server 2008 Express". Yogyakarta
  14. erni astuti (2014:online) Analisa sistem, http://erni92.ilearning.me/kkp-bab-ii/2-4-analisis-sistem/
  15. Daryanto. (2010). Teknologi Jaringan Internet. Bandung : Satu Nusa.
  16. joomla (2014)dari http://soetrasoft.com:2014
  17. Widodo, PrabowoPudjo. 2011. Menggunakan UML, Informatika. Bandung.
  18. 18,0 18,1 18,2 Darmawan, PT Remaja Rosdakarya Offset. 2013. Konsep Sistem Manajemen. Bandung: Darmawan, Deni
  19. Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard: Teknik MenyusunStrategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama.
  20. e-jurnal. (2014). Jenis-jenis Persediaan. Dari http://jurnalapapun.blogspot.com/2014/11/jenis-jenis-persediaan.html
  21. zakiyatunisa. (2012). Sistem Pencatatan Persediaan. Dari http://zakiyatunisa-ichaa.blogspot.com/2012/12/sistem-pencatatan-persediaan.html
  22. Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, Dan Aplikasi. Jakarta : Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A:

A.1.Surat Pengantar KKP

Lampiran B:

B.1. Penilaian Objectif iDu