KP1211474152

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA SISTEM INFORMASI PEMASARAN

BERBASIS WEB PADA

PT. EVERGREEN SENTOSA


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1211474152 MUNAWATI



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)



LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA SISTEM INFORMASI PEMASARAN

BERBASIS WEB PADA

PT. EVERGREEN SENTOSA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.



Tangerang, 28 Mei 2015



Dosen Pembimbing




( Arief Saptono S.Pt MM )

NID. 0425127107



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1211474152
Nama
: Munawati
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
:Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 28 Mei 2015
Munawati
NIM. 1211474152

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perkembangan dunia fashion selalu menjadi topik menarikbagi berbagai kalangan yang selalu ingin mengikuti tren dan meningkatkan gayahidup (life style). Akibat besarnyapermintaan pasar akan kebutuhan fashion menyebabkanbanyak dunia usaha baru bermunculan yang menyebabkan tingginya tingkatpersaingan. Salah satu jenis usaha yang kini dilirik oleh berbagai pengusahayaitu produksi benang. PT. Evergreen Sentosa merupakan salah satu jenisperusahaan yang memproduksi berbagai macam jenis benang. Melihat persainganpasar yang semakin tinggi maka PT. Evergreen Sentosa tidak hanya berusaha untukmeningkatkan kualitas produk-produknya tetapi meningkatkan sistem informasipemasaran. Karena kegiatan pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilanperusahaan dalam usaha untuk menjual serta meningkatkan nilai perusahaan dimata konsumen terhadap produk atau jasa yang dihasilkan. Dengan dilakukannyaanalisa sistem informasi pemasaran pada PT. Evergreen Sentosa diharapkan dapatmemperbaiki aktivitas pemasaran sebelumnya agar dapat mempertahankan usahanyadan dapat bersaing untuk mencapai tujuan perusahaan.

Kata Kunci: PT.Evergreen Sentosa , sistem informasi pemasaran

ABSTRACT

The development of the fashion world has always been an interestingtopic for many other people who always want to follow the trend and improvinglifestyle. Seeing the higher market competition so PT. Evergreen Sentosa notonly try to improve the quality of its products but increasing its marketinformation systems also. Because marketing activities is spearheading thecompany success in the bussiness to sell and increase the company’s value inthe eyes of consumers to the products and services produced. Having conductedan analysis of the market information system at PT. Evergreen Sentosa expectedto improve marketing activities previously in order to maintain the businessand can compete to achieve company goals.

Keywords : : PT. Evergreen Sentosa, market information systems


KATA PENGANTAR


Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) dengan judul “ANALISA SISTEM INFORMASI PEMASARAN BERBASIS WEB PADA PT. EVERGREEN SENTOSA”. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang selalu dinantikan syafaatnya di Yaumul kiamah.

Penulisan laporan Kuliah KerjaPraktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Penulis sangat menyadari bahwa tanpa doa, dorongan, dan semangat dari berbagai pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) mungkin tidak akan terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dari hati yang paling dalam kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Arief Saptono S.Pt MM selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kedua orang tua tercinta serta kakak-kakak yang tidak pernah henti-hentinya memberikan doa, semangat, dan dukungan baik moril maupun materiil demi keberhasilan penulis.
  7. Teman-teman seperjuangan mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah saling berbagi ilmu dan dukungan sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, baik dari segi materi maupun teknis hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Penulis berharap Laporan ini dapat memberikan manfaat bagi Pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat untuk kedepannya.


Tangerang, 28 Mei 2015
Munawati
NIM. 1211474152

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Siklus Pengolahan Data

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram sistem yang berjalan saat ini

Gambar 3.3. Activity Diagram sistem yang berjalan saat ini

Gambar 3.4. Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi dan informasi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Hampir semua aktivitas yang dilakukan oleh manusia akan selalu berkaitan dengan piranti komputer berbasis teknologi dan informasi.Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin canggih pun telah berdampak positif di berbagai aspek diantaranya teknologi internet. Dengan penggunaan teknologi internet manusia kini tidak lagi mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses informasi dari berbagai belahan dunia. Salah satu contoh dalam kancah persaingan bisnis yang semakin ketat era globalisasi para pengusaha atau pelaku bisnis dituntut semakin jeli dalam mengatur strategi bisnis agar bisnis mereka dapat bertahan dan memenangkan persaingan terutama dalam pemasaran produk dan jasa.

PT. Evergreen Sentosa merupakan suatu perusahaan di daerahCikupa Tangerang yang memproduki berbagai jenis benang. Tentu saja PT. Evergreen Sentosa bukan satu-satu nya perusahaan yang memproduksi benang, ada begitu banyak pesaing yang juga memiliki standar dengan kualitas yang tinggi pada produk maupun jasa yang mereka tawarkan kepada konsumen.

Untuk menghadapi persaingan, manajemen perlu menyusun strategi pemasaran yang tepat agar dapat memenuhi pangsa pasar yang efektif dan dapat menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang perusahaan. Seperti yang diketahui didunia bisnis yang cenderung dinamis selalu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman, kebutuhan konsumen, dan lingkungan pemasaran.


Maraknya penggunaan internet di semua lapisan masyarakat membuat para pelaku bisnis atau pengusaha memberi peluang yang cukup besar untuk menjalankan bisnisnya menurut strategi pemasaran agar dapat dikenal dan diminati oleh masyarakat.

Melihat pentingnya internet untuk menjalankan strategi pemasaran demi meningkatkan jumlah penjualan perusahaan maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada dengan judul “Analisa Sistem Informasi Pemasaran Berbasis Web pada PT. Evergreen Sentosa”.


Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan salah satu tahap diantara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan sangat penting di dalam penelitian. Selain itu kualitas suatu penelitian juga ditentukan oleh bagaimana masalah penelitian tersebut dirumuskan.

Berdasarkan latar belakang telah dijelaskan pada uraian sebelumnya, penelitian ini ada kaitannya dengan sistem informasi pemasaran pada PT. Evergreen Sentosa. Ada beberapa hasil analisa yang akan dijelaskan mengenai sistem informasi pemasaran yang sedang berjalan pada perusahaan tersebut.

Oleh karena itu penulis mengambil beberapa pokok permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem informasi pemasaran yang sedang berjalan pada PT. Evergreen Sentosa ?

  2. Apakah PT. Evergreen Sentosa telah mengoptimalkan penggunaan media internet untuk memasarkan produknya ?

  3. Apakah kelemahan sistem informasi pemasaran yang sedang berjalan di PT. Evergreen Sentosa ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan suatu penelitian adalah suatu uraian yang merumuskan suatu pertanyaan-pertanyaan dan menemukan jawaban-jawaban terhadap penelitian tersebut. Cara yang relatif mudah untuk menulis tujuan penelitian adalah menghubungkannya dengan rumusan masalah yang telah dibuat.

Dalam penulisan laporan ini, penulis membagi tujuan dalam 3 (tiga) kriteria yaitu : :

1. Tujuan operasional

Tujuan Operasional dari penelitian ini yaitu :

  1. Mengetahui sistem informasi pemasaran yang sedang berjalan pada PT. Evergreen Sentosa

  2. Mengetahui apakah PT. Evergreen Sentosa sudah mengoptimalkan penggunaan media internet untuk memasarkan produknya.

  3. Mengetahui kelemahan sistem informasi pemasaran yang sedang berjalan di PT. Evergreen Sentosa.

2. Tujuan fungsional

Tujuan fungsional dari penelitian ini adalah agar hasil dari penelitian dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh PT. Evergreen Sentosa sebagai referensi dasar untuk mengetahui kekurangan pada strategi sistem pemasaran yang telah diterapkan sebelumnya agar dapat diperbaiki dan ditingkatkan demi mencapai target sasaran pasar atau bahkan melebihi target yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

3. Tujuan individual

Tujuan Individual dari penelitian ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, dan dapat menyalurkan ilmu yang telah diperoleh dibangku kuliah agar dapat diimplementasikan di dunia kerja. Selain itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelesaikan tugas Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang nantinya akan digunakan sebagai syarat untuk mengikuti skripsi.

Manfaat Penelitian

Setiap hasil penelitian pada prinsipnya harus berguna sebagai penunjuk praktek pengambilan keputusan dalam artian yang cukup jelas. Bagian ini berisi uraian tentang temuan baru atau hasil analisa terhadap suatu hal dan diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Memberikan informasi berupa hasil analisa tentang sistem informasi pemasaran yang sedang berjalan pada PT. Evergreen Sentosa yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki dan mengembangkan sistem yang telah ada.

  2. Menerapkan ilmu yang diperoleh selama proses belajar di Perguruan Tinggi Raharja dengan membuat laporan yang disusun secara sistematis.

  3. Menambah wawasan dalam mengembangkan kemampuan untuk menganalisa suatu masalah.

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian yaitu sistem informasi pemasaran yang sedang berjalan pada PT. Evergreen Sentosa dan sejauh mana pengoptimalan penggunaan media internet untuk memasarkan produk/jasa.


Metode Penelitian

Metodepenelitian adalah suatu kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah dengan carasistematis yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) adalah sebagai berikut :

  1. Metode Observasi

  2. Merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.

    Penulis mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP). Penulis melakukan pengamatan secara langsung ke PT. Evergreen Sentosa untuk mengetahui bagaimana sistem pemasaran yang digunakan oleh PT. Evergreen Sentosa untuk memasarkan produk-produknya.


  3. Metode Wawancara

  4. Metode wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).

    Pada penelitian ini, penulis melakukan wawancara langsung kepada bagian HRD dan Bagian Pemasaran perusahaan untuk mengetahui bagaimana sistem pemasaran yang dilakukan oleh PT. Evergreen Sentosa dan apa saja kekurangan yang terdapat pada sistem pemasaran yang telah berjalan.

  5. Metode Studi Pustaka

  6. Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Studi kepustakaan merupakan langkah yang penting dimana setelah seorang peneliti menetapkan topik penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan teori yang berkaitan dengan topik penelitian.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Ada beberapa pendapat para ahli yang mengemukakan pengertian sistem, diantaranya:

  1. Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (2012:1)[1], Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub, “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu”.

  2. Menurut Moekijat dalam prasojo (2011:152),[2], “sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.

Dari beberapa pengertian sistem yang telah dikemukakan oleh para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa “sistem adalah kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut”.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[3], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batas Sistem (Boundary System)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

  6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface System)

  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input System)

  10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Pengolahan Sistem (Processing System)

  12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  13. Keluaran Sistem (Output System)

  14. Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  15. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)

  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)[3]

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistemakuntansi, dan sistem persediaan barang.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

  6. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Menurut Davis Lucas dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15), information is the intrerpretation of data to provide meaning by an individual. (Data adalah bahan mentah bagi informasi).[4]

Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu :

  1. Tahapan Input

  2. Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).

  3. Tahapan Process

  4. Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.

  5. Tahapan Output

  6. Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.

Gambar 2.2. Gambar Siklus Pengolahan Data

Definisi Informasi

Berikut beberapa definisi informasi menurut para ahli :

Menurut Amin (2012:72) , “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.[5]

Gordon B. Davis (2010:5) , Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.[6]

Dari beberapa definisi informasi yang telah dikemukakan oleh para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa “informasi adalah data yang telah diolah sehingga memiliki arti dan dapat digunakan oleh pengguna”.


Kualitas Informasi

Kualitas informasi bergantung pada 3 (tiga) hal pokok,yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu(timeliness) (Agus Mulyanto 2010 :20). [7]

  1. Informasi harus akurat (Accurate)

  2. Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

  3. Informasi harus tepat waktu (Timeliness).

  4. Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  5. Informasi harus relevan (Relevance).

  6. Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

  7. Efisien (efficiency) , informasi harys efisien dalam memperolehnya.

  8. Dapat dipercaya (reliability), informasi yang didapatkan oleh pemakai harus dapat dipercaya.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:37) [8], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:.

  1. Kemudahan Dalam Memperoleh

  2. Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  3. Sifat Luas dan Kelengkapannya

  4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  5. Ketelitian (Accuracy)

  6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

  7. Ketepatan Waktu

  8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  9. Kejelasan (Clarity)

  10. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  11. Keluwesannya (Fleksibilitas)

  12. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  13. Dapat Dibuktikan

  14. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

  15. Tidak Ada Prasangka

  16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  17. Dapat Diukur

  18. Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut :

    Menurut Nugroho (2011:128)[9], “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik”.

    Menurut Sutabri (2012:46)[8], “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

    Berdasarkan beberapa pengertian sistem informasi yang dikemukakan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa “sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

    Komponen Sistem Informasi

    Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut (Agus Mulyanto, 2010 : 31).[10],

    Berikut merupakan penjelasan komponen dari sistem informasi :

    1. Sumber Daya Manusia

    2. Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, sedangkan pakar sistem informasi orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi.

    3. Sumber Daya Hardware

    4. Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya ini tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal.

    5. Sumber Daya Software

    6. Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya ini tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur.

    7. Sumber Daya Data

    8. Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk memasukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi.

    9. Sumber Daya Jaringan

    10. Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, memproseskomunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software komunikasi. Sumber daya ini dapat berupa media komunikasi seperti kabel, satelit dan dukungan jaringan seperti modem, software pengendali, serta prosesor antar jaringan.

    Klasifikasi Sistem Informasi

    Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi [11]. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

    1. Sistem nformasi berdasarkan level organisasi

    2. Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

    3. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

    4. Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

    5. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

    6. Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

    Tujuan Sistem Informasi

    Menurut Mustakini (2010:13)[12], Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

    Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

    1. Kegunaan (Usefulness)
      Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

    2. Ekonomi (Economic)
      Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

    3. Keandalan (Realibility)
      Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

    4. Pelayanan Langganan (Customer Service)
      Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

    5. Kesederhanaan (Simplicity)
      Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

    6. Fleksibilitas (Fleksibility)
      Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

    Konsep Dasar Analisa Sistem

    Definisi Analisa Sistem

    “Kegiatan analisa Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem baru”. Shalahuddin (2013:18)[13]

    Menurut Yakub (2012:142)[14], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

    Tahap Analisa Sistem

    “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”. (Jurnal CCIT,2011:322)[15]

    Didalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang dilakukan oleh analis sistem adalah sebagai berikut :

    1. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah.

    2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

    3. Analyze, yaitu menganalisa system.

    4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisa.

    Fungsi Analisa Sistem

    Adapun fungsi analisa sistem Menurut Jimmy L.Goal (2010:74) [16]adalah sebagai berikut :

    1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

    3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

    4. Merencanakan dan menetapkan rancangan sistem

    5. Untuk memahami kinerja sistem yang ada atau sedang berjalan.

    Konsep Dasar Teknologi Informasi

    Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :

    Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya

    Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :

    Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995)

    Menurut Daryanto (2010:3)[17], "Teknologi informasi adalah sub- sistem atau sistem bagian dari sistem informasi".

    Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.[18]

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Unifed Modeling Language (UML)

    Definisi Unifed Modeling Language (UML)

    Berikut beberapa pengerti Unified Modeling Language (UML) :

    Menurut Nugroho (2010:6)[19], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    Unified Modelling Language (UML) merupakan salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem berorientasi objek Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat blue print atas visinya dalam bentuk baku. UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkonsumsikan beberapa aspek dalam sistem melalui sejumlah elemen grafis yang bisa dikonsumsikan menjadi diagram. (Sutabri 2012: 25).[20]

    UML (Unfied Modelling Language) adalah “Gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan”.(Jurnal CCIT, 2014:491).[21]

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Progamming).

    Bangun Dasar Unifed Modeling Language (UML)

    Menurut Nugroho (2010:117)[19]. Bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

    1. Sesuatu (things)

    Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

    a. Structural things

    Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    b. Behavioral things

    Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    c. Grouping things

    Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    d. Annotational things

    Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

    2. Relasi (Relationship)

    Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

    a. Ketergantungan

    Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

    b. Asosiasi

    Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    c. Generalisasi

    Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

    d. Realisasi

    Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

    Langkah-langkah Penggunaan Unifed Modeling Language (UML)

    Menurut Nugroho (2010:16)[22], langkah – langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul dengan menentukan item-item data apa saja yang akan ditempatkan dalam sistem.

    2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

    4. Definisikan requirement lain (non-fungsional, security dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem.

    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

    6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence dan/atau collaboration diagram untuk tiap alur pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alur.

    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan attribute dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia berinteraksi dengan baik.

    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan:
      a. Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan tes.
      b. Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model berserta code-nya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

    13. Piranti lunak siap dirilis.

    Model Menggunaan Unifed Modeling Language (UML)

    Menurut Widodo (2011:10)[23], “Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:

    1. Diagram kelas (Class Diagram)

    2. Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

    3. Diagram paket (Package Diagram)

    4. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

    5. Diagram use-case (Usecase Diagram)

    6. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

    7. Diagram interaksi dan sequence (Sequence Diagram)

    8. Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

    9. Diagram komunikasi (Communication Diagram)

    10. Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

    11. Diagram statechart (Statechart Diagram).

    12. Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

    13. Diagram aktivitas (Activity Diagram).

    14. Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

    15. Diagram komponen (Component Diagram).

    16. Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    17. Diagram deployment (deployment diagram).

    18. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

    Definisi Pemasaran

    Menurut Kotler dalam Sulis(2014)[24], pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Menurut Kotler dan Amstrong (2010:10), pemasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan pelanggan (customer), menentukannpasar sasaran yang paling dapat dilayani dengan baik oleh perusahaan, dan merancang produk, jasa, serta program yang tepat untuk melayani pasar tersebut.

    Swastha (2010:10) menyatakan bahwa pemasaran adalah keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

    Pemasaran jasa yaitu setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak yang lain dan merupakan barang tidak berwujud (intangible) serta tidak berakibat pada kepemilikan akan sesuatu (Rismiati, 2010: 270)

    Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang merekabutuhkan dan inginkan. Pemasaran merupakan kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Pemasaran jasa yaitu setiap kegiatan ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak yang lain dan merupakan barang tidak berwujud (intangible).

    Tujuan Promosi

    Tujuan dari promosi adalah untuk memperkenalkan barang hasil produksi, dengan tujuan agar konsumen membeli hasil produksinya. Dengan demikian volume penjualan dapat meningkat, dan juga dapat meningkatkan laba perusahaan. Hal ini dapat dicapai suatu perusahaan bila promosi yang dijalankan benar-benar tepat sehingga pelaksanaan promosi dapat berhasil seefektif mungkin. Menurut Boone dan Kurtz (2010:134)

    Tujuan promosi adalah sebagai berikut:

    1. Menyediakan Informasi

    2. Menyediakan informasi merupakan strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan, menyebabkan informasi yang memberitahukan calon pembeli tentang produk atau jasa yang akan dipasarkan.

    3. Mendiferensiasikan Sebuah Produk

    4. Tujuan dari promosi ini adalah mendiferensiasikan produk atau tujuan jasa perusahaan dengan pesaing. Dengan jasa mengaplikasikan konsep yang disebut positioning, pemasar berupaya meraih tempat didalam benak konsumen. Maksudnya yaitu mengkomunikasikan perbedaan signifikan mengenai atribut, harga, kualitas atau manfaat dari produk atau jasa konsumsi

    5. Menaikan Penjualan

    6. Menaikan Penjualan adalah tujuan paling umum dari strategi promosi. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, beberapa strategi berkonsentrasin pada meransang permintaan premier, walaupun sebagian menstabilkan penjualan

    7. Menstabilkan Penjualan

    8. Stabilisasi penjualan adalah tujuan lain dari promosi. Perusahaan biasanya mempromosikan kontes penjualan selama periode penurunan penjualan, dan memotivasi tenaga penjualan dengan menawarkan hadiah-hadiah seperti liburan, televise, dan beasiswa kepada mereka yang meraih target tertentu.

    9. Menonjolkan Nilai Produk

    10. Menonjolkan nilai produk dengan maksud menjelaskan manfaat-manfaat kepemilikan dari produk yang kurang dikenal kepada pembeli.

    Konsep Dasar Internet

    Definisi Internet
    1. Definisi Internet

    Menurut eWolf Community (2012:1)[25], “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

    Internet adalah jaringan komputer yang terkoneksi keseluruh dunia melalui saluran (telepon, satelit, TV Kabel) dimana pengguna dapat berinteraksi langsung. Internet juga merupakan sebuah perpustakaan besar yang didalamnya terdapat jutaan bahkan miliaran informasi atau data yang dapat berupa teks, grafik, audio atu animasi dan lain-lain dalam media elektronik. Fungsi utama internet adalah medium untuk komunikasi dan pertukaran informasi.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah jaringan global yang terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan yang memungkinkan terjadinya penyebaran informasi diantara jaringan-jaringan tersebut.


    Sejarah Internet

    Internet ialah jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

    Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

    Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya. Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.


    Konsep Dasar Web

    Definisi Web

    Menurut Hidayat (2010:2)[26],“Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait,yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.”

    Menurut Murad (2013:49)[27], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

    Menurut Arief (2011:7)[28], “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

    Jenis-jenis Web

    Menurut Arief (2011:8)[28], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

    1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

    2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

    Konsep Dasar Literature Review

    Definisi Literature Review

    Menurut Suryo(2010:86)[29], “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”.

    Menurut Semiawan (2010:104)[30], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

    Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Literature review adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti.

    Study Pustaka (Literature Review)

    Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai pemasaran suatu produk secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan proses pemasaran secara online ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Panji Sulaeman pada tahun 2014 yang berjudul “Analisa Sistem Pemasaran Besi Bekas Pada PT. BSDM”. Penelitian ini menjelaskan tentang eksperimen untuk mengoptimalkan sistem pelayanan dan pemasaran produk secara online sehingga memberikan kemudahan dalam pengolahan penginputan data.[31]

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Wiwiek Agrianti pada tahun 2013 yang berjudul “Analisa Sistem Informasi Pemasaran Produk Pada PT. Daya Muda Agung”. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mempercepat proses pemasaran dan kejelasan informasi dari produk yang ditawarkan kepada pelanggan agar dapat menghasilkan data dan informasi prosedur pemasaran produk sehingga dapat menciptakan kepuasan pelanggan melalui proses pelayanan pemasaran yang efektif dan efisien.[32]

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Septiani Nurwendah pada tahun 2014 yang berjudul “Perancangan Media Pemasaran Berbasis Website Pada PT. Cahaya Terang Mandiri”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemasaran dan penjualan pada PT. Cahaya Terang Mandiri dan merancang sistem informasi dan pemasaran pada PT. Cahaya Terang Mandiri.[33]

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Rilyasari Melia Pratiwi pada tahun 2014 yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pemasaran Pada Website CV. Fabulous Store”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menciptakan media informasi yang lebih berguna sebagai media informasi yang dapat dipahami oleh konsumen serta bermanfaat untuk menjalin komunikasi dengan klien, lebih memperkenalkan perusahaan agar lebih dikenal dan banyak masyarakat yang mengetahui melalui media internet sehingga akan mendapatkan keuntungan lebih pada omzet perusahaan.[34]

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Doni Susanto pada tahun 2013 yang berjudul “Analisa Sistem Informasi Pemasaran Property Pada PT. Rico Cipta Mandiri Group”. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah pelanggan atau konsumen PT. Rico Cipta Mandiri Group daam mengetahui informasi pemasaran property dan untuk mengetahui sejauh mana pelayanan yang diberikan PT. Rico Cipta Mandiri Group kepada konsumen.[35]

    6. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuni pada tahun 2012 yang berjudul “Analisa Sistem Informasi Pemasaran Mechanical Components Pada PT. Santoso Teknindo Tangerang”. Penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi yang dapat membantu meningkatkan mutu kinerja sistem pelayanan yang baik terhadap pelanggan dengan merancang sistem baru untuk periode berikutnya sehingga pelanggan akan lebih mudah dalam mendapatkan informasi dan meakukan pemesanan produk Mechanical Components dengan penawaran harga dan kualitas yang bagus secara mudah dan efisien.[36]


    BAB III

    PEMBAHASAN

    Analisa Organisasi

    Gambaran Umum PT. Evergreen Sentosa

    Sejarah Singkat PT. Evergreen Sentosa

    PT. Evergreen Sentosa adalah sebuah perusahaan yang memproduksi benang polypropylene, terletak di kawasan industri Tristate Jln. Raya Serang Km.13,8 Cikupa Tangerang. PT. Evergreen Sentosa didirikan pada bulan Februari 2005. Pada tanggal 28 Februari 2005 Tuan Leem Young Suk seorang pengusaha swasta asal korea bekerja sama dengan PT. Tasindo Tassa Industries sepakat mendirikan suatu perseroan terbatas berdasarkan Undang-undang dan Peraturan Perundang-undangan dari negara Republik Indonesia yang kemudian diberi nama PT. Evergreen Sentosa dan memulai produksinya pada bulan Agustus 2005. Sejak bulan September 2005, PT. Evergreen Sentosa telah menyediakan benang polypropylene (benang PP) untuk pasar-pasar lokal dan mendapatkan banyak keuntungan dari berbagai daerah yang berbeda-beda.

    Visi Dan Misi PT. Evergreen Sentosa

    PT. Evergreen Sentosa berkomitmen untuk menghasilkan dan memberikan berbagai macam jenis benang polypropylene dengan kualitas produk yang tinggi, harga yang bersaing, pengiriman yang terbaik. PT. Evergreen Sentosa juga selalu berusaha melakukan yang terbaik dalam mengembangkan produk-produknya sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pelanggan.

    Struktur Organisasi

    Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.

    Sama halnya dengan PT. Evergreen Sentosa yang mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :

    3.1 Gambar Struktur Organisasi Perusahaan


    Wewenang dan Tanggung Jawab

    Adapun wewenang dan tanggung jawab dari setiapjabatan yaitu :

    1. Presiden Direktur

    2. a.Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.

      b. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan

      c. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan

      d. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan

      e. Menetapkan strategi-strategi strategis untuk mencapai visi dan misi perusahaan

      f. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang

      g. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

    3. Direktur

    4. a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatandi bidang administrasi keuangan, kepegawaian, dan kesekretariatan.

      b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.

      c. Merencanakan dalam mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

      d. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Direktur Utama.

      e. Dalam melaksanakan tugas-tugas Direktur bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

    5. Manager HRD Dan Keuangan

    6. a. Menyusun, merencanakan, mengawasi, dan mengevaluasi anggaran biaya kegiatan secara efektif dan efisien serta bertanggung jawab terhadap setiap pengeluaran hasil kegiatan.

      b. Mengkoordinasikan kegiatan akuntansi manajemen, keuangan, dan sistem informasi keuangan.

      c. Melakukan analisis terhadap laporan keuangan dan laporan akuntansi manajemen perusahaan.

      d. Bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengawasan, dan melaksanakan evaluasi terhadap jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan.

      e. Melaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan, pelatihan, dan kegiatan lain yang berhubungan dengan pengembangan mental, keterampilan dan pengetahuan karyawan sesuai dengan standar perusahaan.

      f. Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang berhubungan dengan rekapitulasi absensi karyawan, perhitungan gaji, tunjangan, dan bonus.

    7. Manager Pemasaran

    8. a. Melakukan perencanaan strategi pemasaran dengan memperhatikan trend pasar dan sumber daya perusahaan.

      b. Merencanakan marketing research yaitu dengan mengikuti perkembangan pasar, terutama terhadap produk yang sejenis dari perusahaan pesaing.

      c. Melakukan perencanaan analisis peluang pasar.

      d. Merumuskan target penjualan.

      e. Melakukan pengendalian terhadap rencana-rencana yang sudah disusun untuk menjamin bahwa sasaran yang ditetapkan dapat terwujud, misalnya : volume penjualan dan tingkat keuntungan.

    9. Bagian Penjualan

    10. a. Mengkoordinir penjualan agar memenuhi target.

      b. Menyusun rencana penjualan.

      c. Mengikuti dan menganalisa perkembangan pasar.

      d. Menganalisa laporan penjualan dan mengadakan evaluasi serta memberikan saran dalam rangka peningkatan penjualan.

    11. Manager Pembelian dan Gudang

    12. a. Menandatangani segala urusan pembelian, penerimaan dan gudang.

      b. Bertanggung jawab atas segala urusan yang berhubungan dengan pembelian.

      c. Memberikan kebijaksanaan mengenail hal-hal berkaitan dengan pembelian dan gudang.

    13. Bagian Pembelian

    14. a. Menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang.

      b. Mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipillih.

      c. Membuat pemesanan pembelian dan memesan barang kepada pemasok.

      d. Membuat pembelian yang berfungsi untuk menambah stok barang.

    15. Bagian Gudang

    16. a. Mempersiapkan barang yang akan dikirim.

      b. Bertanggungjawab atas penyimpanan kembali barang yang diterima dari retur penjualan.

      c. Mengajukan permintaan pembeliaan sesuai dengan posisi persediaan yang ada digudang.

      d. Memeriksa penjualan yang dibawa pelanggan saat ingin melakukan retur penjualan.

      c. Mengontrol retur penjualan dan retur pembelian.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Berjalan

    Adapun prosedur sistem informasi pemasaran mulai dari pemesanan produk sampai dengan pengirimin produk pada PT. Evergreen Sentosa yaitu :

    1. Customer menelpon atau datang langsung ke bagian marketting PT. Evergreen Sentosa atau bagian marketting yang mendatangi customer dengan membawa katalog produk yang akan ditawarkan.

    2. Customer akan diberi penjelasan mengenai informasi produk dan penawaran harga sesuai dengan produk yang dipilih.

    3. Customer memesan produk yang telah dipilih .

    4. Bagian pemasaran PT. Evergreen Sentosa menginput data dan membuat surat pemesanan produk dan akan dikonfirmasikan lagi ke customer.

    5. Bagian gudang mengirim barang ke lokasi customer yang memesan produk.

    6. Customer melakukan proses pembayaran ke bagian keuangan sesuai dengan produk yang dipesan dan harga yang telah disepakati.

    7. Bagian keuangan PT. Evergreen Sentosa mencetak kwitansi pembayaran dan diberikan ke customer sebagai tanda bukti transaksi yang dilakukan oleh customer.

    8. Bagian keuangan membuat laporan penjualan untuk diserahkan kepada pimpinan.

    Rancangan Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram

    Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah system dipakai. Use case merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana system akan terlihat di mata user. Sedangkan use case diagram memfasilitasi komunikasi diantara analis dan pengguna serta antara analis dan client (Siahaan:2014)[37].

    Berikut gambaran use case diagram sistem informasi pemasaran pada PT. Evergreen Sentosa :

    3.2 Gambar Use Case Diagram Sistem Pemasaran

    Berdasarkan gambar Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan pemasaran di PT. Evergreen Sentosa.

    2. 5 actor yang melakukan kegiatan, yaitu customer, bagian pemasaran, bagian gudang, keuangan, dan pimpinan.

    3. 11 use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya pemesanan barang, datang langsung, telepon, menjelaskan mengenai informasi produk, memmberi katalog, memesan produk yang dipilih, membuat surat pemesanan, mengirim barang ke lokasi, melakukan pembayaran, memberi kwitansi pembayaran, membuat laporan.

    Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

    Diagram aktivitas adalah diagram yang menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis[37].

    Berikut gambaran activity diagram sistem informasi pemasaran pada PT. Evergreen Sentosa :

    3.3 Gambar Activity Diagram Pemasaran

    Berdasarkan activity diagram yang berjalan saat ini terdapat :

    1. Initial node sebagai awal objek

    2. 12 action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

    3. 1 Final Node, sebagai objek yang diakhiri.

    4. 1 Vertical Swim Line agar terlihat lebih rapi

    Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

    Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.[37].

    Gambar sistem informasi pemasaran pada PT. Evergreen Sentosa dalam sequence diagram :

    3.4 Gambar Sequence Diagram Pemasaran


    Berdasarkan activity diagram yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 5 LifeLine, yaitu : Perusahaan, Brosur dan Produk, Bayar, Kwitansi, dan Laporan

    2. 6 actor yang melakukan kegiatan yaitu : Customer,Bagian Pemasaran, Bagian Gudang, Keuangan, dan Pimpinan.

    3. 16 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Analisa Batasan Sistem

    Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem yang lainnya yang memberikan input atau output dari sistem.

    Batasan sistem dari permasalahan yang terjadi pada sistem informasi pemasaran PT. Evergreen Sentosa yaitu dalam hal pemasaran produk masih bersifat manual. Informasi seputar produk yang disediakan di website PT. Evergreen Sentosa masih kurang akurat dan belum tersedianya layanan pemesanan produk secara online sehingga mengharuskan customer untuk datang langsung atau menelpon ke perusahaan untuk memesan produk.

    Analisa Kebutuhan Sistem

    Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan yang dilakukan di PT. Evergreen Sentosa, sistem pelayanan customer masih belom optimal dalam memberikan informasi yang dibutuhkan oleh customer. Seperti informasi seputar produk, harga yang ditawarkan, pemesanan secara online, maupun stok barang yang tersedia.

    Perlu dikembangkannya website pada PT. Evergreen Sentosa sehingga customer akan merasa lebih puas dengan pelayanan yang ditawarkan melalui media internet yang lebih mudah, cepat, up to date tanpa harus datang langsung atau menelpon ke perusahaan dan bagian pemasaran pun tidak perlu membagikan brosur yang berisi penjelasan produk yang ditawarkan sehingga dapat meningkatkan volume penjualan produk pada PT. Evergreen Sentosa.

    Analisa Kelebihan Dan Kekurangan Sistem

    Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengamatan pada PT. Evergreen Sentosa, kekurangan dan kelebihan sistem yang berjalan saat ini adalah:

    1. Kelebihan dari sistem yang sedang berjalan adalah customer dapat bertransaksi dan melihat produk secara langsung sehingga bisa mengetahui kualitas produk dan memastikan tidak ada produk yang cacat pada saat pemesanan.

    2. Kekurangan dari sistem yang sedang berjalan saat ini adalah berkurangnya pelayanan terhadap customer karena website yang dimiliki oleh PT. Evergreen saat ini masih banyak kekurangan sehingga customer tidak dapat memperoleh informasi yang akurat seputar produk, harga yang ditawarkan oleh perusahaan, maupun stok produk yang masih tersedia sehingga mengharuskan customer untuk menelpon atau datang ke perusahaan untuk memesan langsung produk. Hal tersebut menyebabkan ketidakpuasan terhadap customer terhadap layanan dan berdampak terhadap adanya indikasi omset penjualan yang menurun.

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    Adapun konfogurasi sistem yang digunakan pada sistem yang berjalan yaitu :

    1. Perangkat Keras (Hardware)

    2. a. Processor  : Intel Pentium E2180 Core Duo 2 GHz

      b. Monitor  : Samsung LCD 17”.

      c. RAM  : 1 GB DDR2 Memory

      d. Hardisk  : 160 GB

    3. Perangkat Lunak (Software)

    4. a. Windows 2003

      b. Microsoft Word

      c. Microsoft Excel

      d. Mozilla Firefox

      d. Google Chrome

    5. Hak Akses (Brainware)

    6. Sistem informasi pemasaran pada PT. Evergreen Sentosa hanya dapat diakses oleh bagian pemasaran, bagian keuangan dan pimpinan perusahaan.

    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan yang dihadapi

    Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada sistem informasi pemasaran pada PT. Evergreen Sentosa masih belum meberika kepuasan bagi customer. Sehingga kebutuhan perusahaan yang harus diprioritaskan saat ini yaitu harus memiliki sebuah media yang dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan berupa penyediaan informasi secara cepat, tepat, dan akurat. Mulai pada informasi seputar produk yang ditawarkan, layanan pemesanan produk sampai kepada barang terkirim dan diterima dengan baik oleh customer, serta adanya transaksi secara online sehingga customer datang langsung ke perusahaan.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah meneliti dan mengamati beberapa permasalahan yang terjadi di dalam sistem informasi pemasaran yang berjalan di PT. Evergreen Sentosa, penulis memberikan beberapa alternatif pemecahan masalahan yang dihadapi sistem yang berjalan yaitu :

    1. Memanfaatkan Teknologi Informasi yang berbasis internet dan melakukan pengembangan website yang telah ada sebelumnya secara maksimal sesuai dengan kebutuhan customer untuk menunjang sistem pemasaran dan meningkatkan volume penjualan pada PT. Evergreen Sentosa.

    2. Pengembangan website yang dilakukan juga harus memperhatikan sistem informasi pemasaran yang tersedia di website tersebut agar dapat memberikan informasi kepada pelanggan seputar produk yang ditawarkan oleh PT. Evergreen Sentosa dan bisa langsung memesan produk yang customer inginkan secara online, sehingga memberikan kemudahan dalam pemrosesan data dan laporan yang dibutuhkan oleh pimpinan atas transaksi penjualan.

    BAB IV

    PENUTUP

    Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi mengenai kesimpulan dari penulisan yang telah dibuat pada bab-bab sebelumnya. Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran yang dapat dilakukan untuk pengembangan sistem informasi pemasaran pada PT. Evergreen Sentosa ke tahap yang lebih baik lagi.

    Kesimpulan

    Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa kesimpulan yang dapat dikemukakan sebagai berikut :

    1. Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin canggih telah berdampak positif di berbagai aspek diantaranya teknologi internet salah satu contohnya yaitu penggunaan internet oleh sebagian perusahaan untuk memasarkan produknya.

    2. Sistem Informasi Pemasaran pada PT. Eveergreen Sentosa saat ini cenderung kurang mengikuti perkembangan teknologi informasi.

    3. Sistem Informasi Pemasaran yang ada saat ini pada PT. Evergreen Sentosa masih kurang efektif dan efisien sehingga memerlukan proses waktu yang panjang mulai dari customer datang langsung ke perusahaan, penjelasan informasi seputar produk oleh bagian pemasaran, customer memesan produk, produk dikirim ke alamat customer, transaksi pembayaran, sampai pembuatan laporan ke pimpinan.

    Saran

    Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar penerapan Sistem Informasi Pemasaran pada PT. Evergreen Sentosa dapat berjalan dengan baik yaitu :

    1. Diperlukan media komunikasi dan informasi internet sebagai media untuk memasarkan produk sehingga produk yang dipasarkan oleh PT. Evergreen Sentosa akan dikenal oleh masyarakat luas, memudahkan customer untuk mengetahui informasi seputar produk, serta menyediakan layanan transaksi secara online.

    2. Bagian pemasaran PT. Evergreen Sentosa harus lebih jeli dalam memikirkan strategi pemasaran yang akan dijalankan mengingat semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis dan dengan adanya sistem pemasaran yang baik maka dapat meningkatkan volume penjualan pada PT. Evergreen Sentosa.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Jogiyanto Bukunya Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”.Graha Ilmu
    2. Moekijati. 2011. “ Sistem Informasi”. Prasojo
    3. 3,0 3,1 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    4. Hartono.Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta
    5. Amin. Zaenal, dan Santoso. Yudi. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta: Universitas Budi Luhur
    6. Davies. B Gordon. 2011. “Sistem Informasi Manajemen”. Jakarta : PT.DINAMAN
    7. Mulyanto, Agus. 2010. “Sistem Informasi Konsep & Aplikasi”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
    8. 8,0 8,1 Sutabri. Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi Offset.
    9. Nugroho, Bondan Dwi, dan Imam Azhari. Sistem Informasi Inventori FADEGORETAS!!™ Berbasis Barcode. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan. Vol. 1, No. 2, September 2011.
    10. Mulyanto. Agus. 2010. “Sistem Informasi Konsep & Aplikasi”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
    11. Ainiyah, Siti. 2014. “Analisa Sistem Informasi Pengembangan OJRS Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Laporan KKP. Perguruan Tinggi Raharja
    12. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Informasi Teknologi. Andi Offset : Yogyakarta.
    13. A.S.Rosa, Dan M. Shalahuddin. 2013. "Rekayasa Perangkat Lunak". Bandung:Informatika
    14. JogiyantoBukunya Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”.Graha Ilmu
    15. Henderi, Maimunah, Andrian. Randy. 2011. "Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artifical Informatics". Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 4 No. 3, Mei 2011: 316-329
    16. Goal. 2010. “Perancangan Sistem Informasi Lanjutan Dengan Pendekatan Bisnis Pakar". Jakarta
    17. Daryanto. 2010. Teknologi Jaringan Internet. Bandung:Satu Nusa
    18. Prastiwi,Winiarti. 2014. “Analisa Sistem Widuri Sebagai Media Penyimpanan Pedoman Kkp/Ta/Sripsi Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Laporan KKP. Perguruan Tinggi Raharja
    19. 19,0 19,1 Nugroho, Adi. 2010. "Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java". Yogyakarta: Andi Offset.
    20. Sutabri. Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
    21. Rahardja. Untung, Dewi. Meta Amalya, Prastiwi. Winiarti. 2014. "Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah". Jurnal CCIT. Tangerang: STMIK Raharja. Vol. 7 No. 3, Mei 2014: 480-496
    22. Nugroho. Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Andi Offset : Yogyakarta.
    23. Herlawati, Widodo, Prabowo Pudjo. 2011. "Menggunakan UML". Bandung: Informatika.
    24. Santoso,Sulis Tri Oktaviani. 2014. "Analisa Sistem Informasi Penjualan Paket Wisata PT.Travella Lintas Dunia". Laporan KKP. STMIK Raharja.
    25. Community,eWolf. 2012. “Panduan Internet Paling Gampang”. Yogyakarta: Cakrawala.
    26. Hidayat,Deddy. 2010. “Definisi Sistem” Tangerang : Jurnal Cyber Raharja
    27. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
    28. 28,0 28,1 Arief. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
    29. Suryo Guritno, Sudaryono, Untung Raharja. 2011. Theory and Application of IT Reaserch. Jakarta: Penerbit Andi.
    30. Semiawan, Conny. R. 2010. “Metode Penelitian Kualitatif”. Jakarta: Grasindo
    31. Sulaeman, Panji. 2104. “Analisa Sistem Pemasaran Besi Bekas Pada PT. BSDM”. Laporan KKP. Perguruan Tinggi Raharja.
    32. Agrianti, Wiwiek. 2013. “Analisa Sistem Informasi Pemasaran Produk Pada PT. Daya Muda Agung”. Laporan KKP. Perguruan Tinggi Raharja.
    33. Nurwendah, Septiani. 2014. “Perancangan Media Pemasaran Berbasis Website Pada PT. Cahaya Terang Mandiri”. Laporan Skripsi. Perguruan Tinggi Raharja.
    34. Pratiwi, Rilyasari Melia. 2014. “Perancangan Sistem Informasi Pemasaran Pada Website CV. Fabulous Store”. Laporan Skripsi. Perguruan Tinggi Raharja.
    35. Susanto, Doni. 2013. “Analisa Sistem Informasi Pemasaran Property Pada PT. Rico Cipta Mandiri Group”. Laporan KKP. Perguruan Tinggi Raharja.
    36. Wahyuni, Sri. 2012. “Analisa Sistem Informasi Pemasaran Mechanical Components Pada PT. Santoso Teknindo Tangerang”. Laporan KKP. Perguruan Tinggi Raharja.
    37. 37,0 37,1 37,2 Siahaan, Lando Rinov. 2014. unified-modeling-language-uml. Diambil dari : http://blogs.unpas.ac.id/landorinov/2014/12/12/unified-modeling-language-uml/. (17 Mei 2015)

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran A:

    A.1.Surat Pengantar KKP

    Lampiran B:

    B.1. Penilaian Objectif iDu

Contributors

Munawati.