KP1211471491

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA

KATERING KARTIKA CIPUTAT

TANGERANG SELATAN


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1211471491 MOCHAMAD ERIE OKTAVIAN



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)



LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA

KATERING KARTIKA CIPUTAT

TANGERANG SELATAN



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

STMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016.



Tangerang, 25 Januari 2016



Dosen Pembimbing




( Dedy Iskandar, S.Kom )

NID. 05060



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1211471491
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen



Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.



Tangerang, 25 Januari 2016
Mochamad Erie Oktavian
NIM. 1211471491

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi memberikan peran yang sangat penting dalam dunia bisnis sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang ia gunakan sebagai kunci strategi bisnis. Semua kegiatan manusia memerlukan banyak informasi dan bisa juga dikatakan bahwa semua kegiatan kita dituntut untuk menghasilkan informasi. Katering merupakan usaha yang paling populer dibidang boga. Disetiap kesempatan dan momen kita sering menjumpai aneka makanan enak yang disajikan dengan menarik oleh pengusaha catering. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa sistem informasi penjualan yang sedang berjalan di Katering Kartika.

Pendekatan yang dilakukan dalam laporan ini, dengan mengadakan peninjauan langsung melalui studi lapangan dan tinjauan terhadap Katering Kartika untuk mengamati, melihat dan mengetahui bagaimana cara prosedur proses sistem informasi penjualan dan wawancara kepada pihak yang terkait. Pada laporan penjualan yang sedang berjalan saat ini masih manual (penggunaan Microsoft Excel) yang mengakibatkan laporan penjualan yang dihasilkan saat ini masih kurang akurat. Maka penulis disini berusaha untuk menganalisa permasalahan terhadap sistem informasi penjualan dan untuk kedepan mencari solusi dari permasalahan yang ada dengan memperbaiki sistem yang kurang optimal.

Kata Kunci : Katering, Penjualan, Analisa Sistem Informasi

ABSTRAC

With the advent of information technology and communication, information systems give a very important role in business so often people use of excellence information systems that he used as a key business strategy. All human activities take a lot of information and can also be said that all our activities are required to produce information. Catering is a business that most popular in food. Every chance and moment we often found many good food presented by pulling by the catering. The purpose of this research is analyzed information systems sales which was walking in Catering Kartika.

The approach that was undertaken in this report, with a direct observation through study the field and a review of catering one to observe, see and know how to procedure the process of information system sales and interview to the related. In a report sales in its implementation still manual (uses of microsoft excel) resulting in report sales produced when are not accurate. Hence writers here trying to to analyze problems against the system information sales and to fore find a solution of existing problems and improving the system of less optimal.

Keywords: Catering, Sales, Analysis Information System

KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas ridho rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek dengan judul “Analisa Sistem Informasi Penjualan Pada Katering Kartika Ciputat Tangerang Selatan” .

Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh infomasi berdasarkan hasil observasi dan wawancara dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom., selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kepada Papah & Mamah, Adik-adiku, serta teman-temanku yang tiada henti memberikan doa serta dukungannya, atas semua kepercayaan yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan laporan ini dengan baik,
  7. Untuk sahabat dan teman-teman seperjuangan di Perguruan Tinggi Raharja,
  8. Kepada semua Rekan-rekan Mahasiswa Raharja Informatika, yang selalu memberikan motivasi, saran dan bantuannya kepada penulis.
  9. Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu, sehingga penulisan laporan ini dapat terwujud.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Kuliah Kerja Praktek ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 25 Januari 2016
Mochamad Erie Oktavian
NIM. 1211471491

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR


Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.2 Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram

Gambar 3.3 Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi khususnya dibidang infomasi dan informatika telah mendorong globalisasi. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi memberikan peran yang sangat penting dalam dunia bisnis sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang ia gunakan sebagai kunci strategi bisnis. Melihat pentingnya peranan teknologi informasi yang dapat menunjang kinerja suatu perusahaan. Dengan adanya suatu teknologi informasi perusahaan yang menggunakan sistem komputerisasi dapat meningkatkan kecepatan pekerjaan sehingga hasil yang dicapai efisiensi dalam segi tenaga dan efektif dalam segi waktu.

Seperti halnya Katering Kartika merupakan salah satu CV yang berkembang dan bergerak di bidang katering untuk industri, penggunaan sistem informasi laporan penjualan yang berjalan saat ini belum memenuhi standar perkembangan teknologi dimasa kini, dikarenakan sistem laporan penjualan yang ada masih dilakukan menggunakan Microsoft Excel dan dipegang oleh perorangan. Sehingga dalam pengolahan datanya banyak memakan waktu yang mengakibatkan penyajian laporan menjadi terlambat. Oleh karena itu, banyak perusahaan atau instansi yang menggunakan sistem informasi dalam kegiatannya untuk meningkatkan keuntungan dan produktivitas kerja pada setiap perusahaan.

Sistem informasi penjualan yang berjalan saat ini pada Katering Kartika dimulai dari laporan penjualan, dan penginputan data yang masih menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Hal ini mengakibatkan proses berjalannya kegiatan perusahaan menjadi tidak efisien dikarenakan banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk sampai pada tahap laporan penjualan.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis akan menganalisa lebih lanjut dalam bentuk laporan kuliah kerja praktek dengan judul “Analisa Sistem Informasi Penjualan Pada Katering Kartika Ciputat Tangerang Selatan”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Apakah sistem pemasaran yang sedang berjalan saat ini sudah berjalan efektif dan efisien ?
  2. Bagaimana sistem informasi penjualan yang berjalan pada Katering Kartika ?
  3. Bagaimana menganalisa sistem informasi penjualan saat ini pada Katering Kartika ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Secara garis besar tujuan dan manfaat dari penilitian ini adalah laporan dari kuliah kerja praktek yang dilakukan penulis juga sebagai sarana untuk menambah wawasan mengenai sistem informasi penjualan pada Katering Kartika.

Adapun tujuan dan manfaat penelitian secara khusus sebagai berikut :

Tujuan Penelitian

Dari beberapa uraian diatas penulis mempunyai beberapa tujuan antara lain:

a. Tujuan operasional

Tujuan Operasional dari penelitian ini adalah :

1. Mengembangkan sistem informasi penjualan yang ada pada Katering Kartika agar lebih efektif dari segi waktu dan efisien dari segi tenaga.

2. Mengidentifikasikan permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan dan meningkatkan kinerja secara optimal.

b. Tujuan fungsional

Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu :

1. Analisa sistem informasi ini diharapkan mampu meningkatkan mutu pelayanan.

2. Memahami sistem yang berjalan pada tempat penelitian.

c. Tujuan individual

Tujuan Individual adalah :

1. Untuk meningkatkan dan menambah wawasan serta ilmu pengetahuan yang didapat penulis dari dunia pendidikan ke duniakerja, serta sebagai salah satu memenuhi persyaratan kelulusan dalam bentuk laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP).

2. Untuk memberi kemudahan baik untuk pihak perusahaan.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti

Memberikan pengalaman kepada penulis untuk menerapkan dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima didalam perkuliahan pada dunia kerja, Meningkatkan kinerja dan pola pikir penulis.

2. Bagi Perusahaan

Memberikan hasil analisa pada Katering Kartika berupa masukan yang positif serta langkah apa yang harus ditingkatkan pada sistem penjualan dan penelitian penulis dapat dijadikan pertimbangan pihak manajemen terhadap sistem yang dikaji agar poses pembuatan laporan penjualan berjalan lebih efektif dan efisien.

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian yang dibahas dalam masalah ini. Ruang lingkup penelitian berkisar pada sistem laporan penjualan yang berada pada Katering Kartika.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode dengan cara observasi langsung pada tempat KKP, dimana proses pengumpulan dan penggambaran data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau tepatnya yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data secara relevan.

Metode Pengumpulan Data

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai berikut:

1. Metode Observasi (Pengamatan)

Penulis melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian yaitu pada Katering Kartika yang beralamat di Jl. Aria Putra no. 9, Kota Tangerang Selatan dalam bidang pangan untuk industri, untuk mendapatkan data yang diteliti penulis akan melakukan analisa dan evaluasi terhadap masalah yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas.

2. Metode Studi Pustaka

Untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti, penulis mengumpulkan data yang bersumber dari berbagai buku melalui sumber-sumber dari kepustakaan, guna mendapatkan gambaran secara teoritis yang berkaitan dengan pembuatan data ini sebagai acuan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan Kuliah Kerja Praktek, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Tata Sutabri (2012:22), Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut.

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (2012:1), Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub, “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu”.

Menurut Gordon B. Davis dalam Tata Sutabri (2012:17), Sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Norman L. Enger (2012:17), Suatu sistem dapat terdiri dari atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi.

Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas dapat penulis tarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20), Sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupkan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem.

Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Komponen Sistem (Component)

Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat mennjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

7. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukanmenjadi keluaran.

8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut (Menurut Sutabri 2012:15) :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan; sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yangterjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupaksan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem deterministik dan Sistem probabilistic

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik.Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :

  1. Data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan (Kumorotomo dan Margono, 2010:11).
  2. Menurut John J. Longkutoy (2012:2), Istilah data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain.
  3. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012: 5), Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.

Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Peranan data dalam menghasilkan suatu informasi yang berkualitas dan akurat sangatlah penting. Sehingga informasi tersebut dapat mendukung pengambilan keputusan.

Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, maksud dari asi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :

  1. “Informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyaiarti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang”. (Tata Sutabri 2012:1).
  2. Menurut Sutarman (2012:14), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.
  3. Menurut Yakub (2012:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Informasi merupakan data yang telah diolah, dibentuk, ataupun dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu bagi penggunanya”.

Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness)”. (Agus Mulyanto, 2010 : 247).

a. Akurasi (accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

Ketidak akuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah :

  1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
  2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
  3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

b. Tepat Waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

c. Relevansi (relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

Nilai Informasi

Suatu Informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efekif dibandingkan dengan biaya pendapatan. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analisis Cost Effectiveness atau Cost Benefit. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut : (Davis 2010)

1. Mudah Diperoleh

Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

2. Luas dan Lengkap

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi yang tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

3. Ketelitian (accuracy)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi atau akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

4. Kecocokan

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunaannya. Informasi menjadi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengen kebutuhan penggunaannya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

5. Ketepatan Waktu

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

6. Kejelasan (clarity)

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

7. Fleksibilitas/Keluwesannya

Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh paramanajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

8. Dapat dibuktikan

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas dan relevan.

9. Tidak ada prasangka

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguanadanya kesalahan informasi.

10. Dapat diukur

Informasi untuk pengambilan keputusan harusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Berdasarkan penjelasan nilai informasi diatas penulis menyimpulkan bahwa Nilai Informasi merupakan perubahan atau perilaku dalam mengambil keputusan untuk memperoleh informasi yang dapat diukur dan dibuktikan serta ketepatan waktu untuk kejelasan bagi pengguna yang cocok maupun tidak dengan keluwesannya pada saat mengambil keputusan.

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31), fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Sutarman (2012:13), "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atasinput (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

Menurut Sutabri (2012:46), Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Komponen Dasar Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2010:31), “Sistem Informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut”.

Berikut merupkan penjelasan komponen dari sistem informasi :

1. Sumber Daya Manusia

Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, sedangkan pakar sistem informasi orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi.

2. Sumber Daya Hardware

Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya ini tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal.

3. Sumber Daya Software

Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya ini tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur.

4. Sumber Daya Data

Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk memasukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi.

5. Sumber Daya Jaringan

Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, memproseskomunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software komunikasi.

Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

1. Sistem nformasi berdasarkan level organisasi

Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

2. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

3. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

Tujuan Sistem Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya (Jogiyanto H.M., 2010:13). Tujuan sistem informasi terdiri dari :

1. Kegunaan (Usefulness)

Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

2. Ekonomi (Economic)

Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

3. Keandalan (Realibility)

Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

4. Pelayanan Langganan (Customer Service)

Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

5. Kesederhanaan (Simplicity)

Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

6. Fleksibilitas (Fleksibility)

Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Tahap analisis merupakan tahap yang penting dan bersifat kritis, karena apabila dalam tahap ini terdapat kesalahan maka hal tersebut juga akan menyebabkan kesalahan padatahapan-tahapan yang akan dilakukan selanjutnya. Berdasarkan latar belakang tersebut maka analisis sistem dapat didefinisikan sebagai berikut :

“Analisa sistem adalah sebuah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”.(Hadi, 2010:27)

Menurut Yakub (2012:142), “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yng ada, dengan mengnalisa jabatan dan uraian tugas, proses bisnis, aturan atau ketentuan, masalah dan mencari solusinya, dan rencana-rencana perusahaan".

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dari para ahli dapat disimpulkan analisis sistem merupakan proses penguraian sistem yang digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.

Tahapan Analisa Sistem

Menurut Mulyanto (2010:126), Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

Menurut Mulyanto (2010:129), Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah :

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
  3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya .

Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :

  1. Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995).
  2. Menurut Daryanto (2010:3), "Teknologi informasi adalah sub-sistem atau sistem bagian dari sistem informasi".

Kesimpulannya, Teknologi Informasi adalah suatu teknologi berupa terutama komputer yang digunakan untuk mengolah, memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, dan memanipulasi data untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.

Teori Khusus

Konsep Dasar Sistem Penjualan

Definisi Sistem Penjualan

Menurut Mulyadi (2010:202),” Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli”

Penjualan merupakan aktifitas utama dari suatu perusahaan, karena dari penjualan itulah terdapat tujuan akhir dari suatu perusahaan, yaitu keuntungan. Penjual dapat pula diartikan sebagai prosedur pengeluaran barang dan penerimaan uang oleh perusahaan. Perkiraan penjualan dapat dicatat sebagai suatu proses transaksi penjualan yang telah dilakukan oleh perusahaan. Konsep dasar penjulan antara lain :

1. Penjualan Tunai

Dalam penjualan tunai para perusahaan mewajibkan para pembeli melakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum barang ataupun jasa diterima oleh pembeli.

2. Penjualan Kredit

Penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara menghantarkan barang atu jasa kepada pembeli sesuai dengan permintaan, kemudian dalam jangka waktu tertentu perusahaan memiliki tagihan kepada konsumen dengan perjanjian yang telah disetujui kedua belah pihak.

3. Return Penjualan

Terjadinya transaksi return penjualan jika konsumen mengembalikan barang atau jasa yang sudah dibelinya dikarenakan adanya kerusakan maupun ketidaksesuaian barang yang diperoleh dengan yang diminta. Pengembalian barang harus dikendalikan oleh bagian penjualan perusahaan tersebut.

Tujuan Pelaksanaan Sistem Penjualan

Pelaksanaan terhadap sistem penjulan harus memiliki tujuan guna mempermudah pemantauan yang akan dijadikan laporan bagi perusahaan dan juga sebagai masukan bagi para pemimpin dalam mengambil keputusan selanjutnya. Adapun tujuan dari pelaksanaan sistem penjualan tersebut adalah :

  1. Memberikan kemudahan kelancaran dalam alur proses sistem penjualan.
  2. Membantu kelancaran prosedur pelaksanaan antar bagian manajemen perusahaan.
  3. Sebagai alat bantu bagi para pemimpin perusahaan dalam memantau kegiatan penjualan.
  4. Sebagai sumber informasi yang tepat dan akurat juga memberikan kemudahan pelayanan bagi para pelanggan perusahaan.
  5. Laporan yang dihasilkan dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pihak manajemen perusahaan.

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho (2011:6), “Unified Modelling Language adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Widodo, (2011:6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

Diagram Dasar dalam Unified Modeling Language (UML)

a. Use Case Diagram

Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.

b. Class Diagram

Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.

c. Sequence Diagram

Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

d. State Chart Diagram

Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.

e. Activity Diagram

Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Studi Pustaka

Definisi Literature Review

Menurut Hasibuan (2010), Literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literature review yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir (tiga tahun terakhir), dan memadai.

Study Kasus

Literature Review merupkan salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama di bidang ini. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan peneletian yang akan dibahas dalam Laporan Kuliah Kerja Praktek ini antara lain :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Hazael Sumiyanto pada tahun (2011) penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Penjualan Online pada PT. Robotix Indonesia” dengan sistem lama yang ada proses penjualan pada PT tersebut berjalan kurang maksimal dikarenakan banyak waktu yang terbuang untuk proses penjualan. Sistem yang baru dapat membantu proses penjualan dan mempersingkat waktu yang dibutuhkan.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Bayu Angga Prakoso pada tahun 2014/2015 dengan judul “Analisis Sistem Informasi Penjualan Pada PT Medikon Prima Laboratories”. Penelitian ini membahas tentang sistem penjualan yang berjalan pada PT. Medikom Prima Laboraties, sistem yang berjalan masih bersifat manual maka dari itu si penulis melakukan penelitian pada tempat tersebut untuk mengembangkan sistem penjualannya agar lebih efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan perusahaan tersebut.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Andi Moris Purba pada tahun (2012) Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada CV. Panda Shop Berbasis Web”. Peneliti menjelas kan sistem yang berjalan saat ini ditempat tersebut masih bersifat manual sistem yang dibuat oleh peneliti dapat membantu proses pemasaran pada CV tersebut dan menggantikan sistem manual ke sistem terkomputerisasi.
  4. Peneleitian yang dilakukan oleh Tiara sugiarti pada tahun 2014 dengan judul “Analisis Sistem Informasi penjualan kredit pada PT. GMF AEROGASIA”, penelitian ini membahas tentang penjualan kredit yang berjalan pada PT. GMF AEROGASIA, dimana Keberhasilan perusahaan maupun industri dalam menghadapi tantangan saat ini terletak pada kemampuan perusahaan dalam melakukan pengolahan dan peningkatan sistem informasi tersebut. Untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman dan sekaligus untuk memudahkan pembaca dalam memahami penelitian ini, maka penulis perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan ketidakjelasan dalam pembahasan selanjutnya. proses pengolahan data saat ini pada PT. GMF AeroAsia masih ada kelemahan dan kekurangan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi dproses penagihan penjualan kredit menjadi double. Masalah-masalah tersebut yaitu masalah dalam pencatatan data yang masih diinput secara manual yang menyebabkan data kurang valid atau double data dengan nama customer yang berbeda-beda tetapi nomor invoice yang sama dikarenakan user menggunakan metode manual.Dalam pemberian nomor invoice tersebut, pengolahan data yang data masih dicek satu persatu dalam pengolahan data yang membuat data tersebut kurang akurat,pencarian data dan pembuatan laporan masih dilakukan secara manual melalui microsoft excel.

Berdasarkan literatur-literatur review di atas, maka penulis mengambil acuan dari literatur review yang telah dilakukan oleh Bayu Angga Prakoso (2014) dengan judul “Analisis Sistem Informasi Penjualan Pada PT Medikon Prima Laboratories”. Karena permasalahan yang dihadapi hampir sama dengan penulis.

BAB III

PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Sejarah Singkat Perusahaan

Katering Kartika adalah perusahaan bergerak dibidang katering untuk Industri yang berdiri baru seumur jagung namun dengan keahlian yang kami miliki dan melihat peluang yang tinggi dalam usaha akan kebutuhan katering, maka kami menyatukan misi dan visi dalam bentuk usaha katering. Katering Kartika sendiri berlokasi di Jl. Aria Putra No. 9, Kel. Kedaung, Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan.

Dalam pengelolaan katering kami selalu mengutamakan hygiene dan sanitasi dalam setiap proses produksi sehingga produksi yang kami hasilkan selalu terjaga kwalitas dan kwantitasnya. Katering Kartika walaupun baru berdiri tapi mempunyai komitmen dan visi misi yang jelas dalam dunia katering.

Visi

Menjadi salah satu perusahaan jasa katering yang terbaik dalam mutu dan kualitas pelayanan, untuk menciptakan kepuasan pelanggan sebagai modal kepercayaan.

Misi

Berikut 3 misi utama perusahaan :

  1. Membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya.
  2. Menghasilkan keuntungan bagi konsumen, perusahaan dan karyawan yang seadil-adilnya.
  3. Mengembangkan usaha indusri jasa makanan minuman yang professional dan mampu bersaing dengan perusahaan besar.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi dibentuk untuk memperoleh susunan atau hubungan antara bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan suatu sistem yang dapat mengatur organisasi tersebut.

Gambar 3.1 Stuktur Organisasi

Wewenang dan Tanggung Jawab

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Katering Kartika, yaitu sebagai berikut:

a. Site Coordinator

  1. Merencanakan “Time Schedule” pelaksanaan proyek sesuai dengan kewajiban dari perusahaan terhadap pemilik proyek atau kepentingan perusahaan sendiri.
  2. Merencanakan pemakaian bahan dan alat dan pekerjaan instalasi untuk setiap proyek yang ditangani sesuai dengan volume dan waktu penggunaannnya

b. Maintenance

  1. Membuat jadwal pemeliharaan bahan dan perbaikan terhadap alat-alat yang digunakan.
  2. Membuat laporan penerimaan persediaan dan pengeluaran bahan baku di gudang.

c. Quality Control

  1. Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas dalam produk dan jasa perusahaannya.
  2. Memastikan kualitas bahan yang dibeli serta barang jadi.

d. Chief

  1. Mengelola dapur yang menjadi tanggung jawabnya.
  2. Menyusun Menu
  3. Membuat standard recipe beserta food cost nya
  4. Membuat purchase order ( bahan-bahan ).
  5. Membuat perkiraan ( forecast ) yang akan dicapai.
  6. Memimpin staff dan bawahannya.

e. Supervisor

  1. Mengatur kerjanya para bawahannya (staf).
  2. Membuat Job Deskriptions untuk Staf Bawahanya.
  3. Bertanggung jawab atas hasil kerja Staf.
  4. Memberi motivasi kerja kepada Staf Bawahanya.

f. Cost Control

  1. Mengecek order pembelian ( PO) dan Market list.
  2. Membuat laporan daily Flash Cost.
  3. Melaksanakan inventory atau penghitungan semua bahan setiap bulan serta membuat laporan bulanan ( Cost of product ).

g. Cook

  1. Juru masak dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dan jumlahnya tergantung pada volume pekerjaan masing - masing bagian.

h. Waiter

  1. Mengatur dan menyajikan makanan dan minuman sesuai dengan fungsi, arahan dan cara untuk mendapatkan kepuasan tamu secara maksimal.
  2. Melakukan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh kebijakan manajemen
  3. Penampilan selalu baik dan melakukan tugas yang menyenangkan di setiap hari.
  4. Memperoleh item dari gudang dan memastikan penyimpanan yang benar

i. Steward

  1. Membersihkan semua area dapur, meliputi lantai, tembok, dinding kaca dan lain sebagainya.
  2. Mengerjakan pekerjaan ringan / tanpa banyak tanggung jawab yang dituigaskan oleh kepala / kepala bagian, misalnya membersihkan sayur, mengupas kentang, bawang dan lain sebagainya.
  3. Mencari dan atau mengirim bahan makanan / makanan kebagian – bagian lain di dapur seperti kebagian grill kerestoran / kitchen yang berada diluar dapur utama (main kitchen).

Tujuan Perusahaan

Didalam menjalankan aktivitasnya, Katering Kartika tidak terlepas dari tujuan yang telah ditetapkan, yaitu :

  1. Menciptakan atmosphere kerja yang aman, nyaman, bersih dan sehat.
  2. Menjalankan kebijakan Standar Manajemen Kualitas yang telah ditetapkan, baik oleh perusahaan maupun konsumen.
  3. Menjungjung tinggi sikap profesionalisme dan kejujuran sebagai kekuatan akan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas.
  4. Penggunaan standar kualitas pengontrolan bagi pemilihan bahan olahan yang akan disajikan kepada konsumen.

Metode Analisa Sistem

Analisa Swot

Dalam melakukan analisa penulis memilih menggunakan metode SWOT, karena metode ini lebih sederhana. Analisis SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi, kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal, peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh fakrtor eksternal organisasi.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Dalam pembuatan analisa laporan KKP penulis menggunakan computer dengan konfigurasi sebagai berikut :

a. Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor : Pentium IV
  2. Monitor : LED 16.0 ”
  3. RAM : 2048 MB
  4. Harddisk : 320 GB

b. Perangkat Lunak (software)

  1. Windows 2007
  2. Ms. Word
  3. Ms. Excel

Analisa Batasan Sistem

Batasan sistem yang akan dibahas adalah tentang sistem informasi laporan penjualan yang ditangani oleh Admin Marketing yang sistemnya masih menggunakan program komputer standart (Microsoft Excel) dan pembuatan laporan belum secara maksimal.

Masalah Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan, maka penulis memutuskan permasalahan yang dihadapi oleh Katering Kartika pada sistem yang berjalan khususnya pada bagian laporan penjualan yang ditangani oleh Admin marketing saat ini didapatkan bahwa proses dalam pengolahan datanya masih kurang maksimal karena menggunakan program aplikasi Microsoft Excel serta belum adanya sistem informasi yang dapat menghasilkan laporan lebih cepat, akurat dan terbaru secara efisien, karena tidak adanya sistem atau program aplikasi komputer yang medukung untuk penyimpanan data pesanan tersebut, sehingga menyebabkan pendataan yang kurang efektif dan efisien.

Alternatif Pemecahan Masalah

Adapun alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

  1. Membuat dan membangun aplikasi pengolahan data pesanan yang mudah dioperasikan secara cepat, tepat dam akurat oleh setiap bagian yang bersangkutan dengan proses penjualan.
  2. Aplikasi yang dibuat harus terintegrasi dengan database untuk penyimanan data dan dapat di update apabila ada menu baru.
  3. Aplikasi bersifat terbuka yang bisa dilihat dan diakses oleh pegawai, khususmya pada bagian yang berhubungan dengan proses penjualan.

Pelaksanaan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang sedang berjalan pada Katering Kartika digunakan program visual paradigm for Unified Modeling Language (UML) 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan proses dan prosedur yang berjalan saat ini, sebagai berikut :

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Berdasarkan pada gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

  1. 4 Aktor yang melakukan kegiatan meliputi Konsumen, Waiter, Manager, dan Owner.
  2. Customer, sebagai pelanggan yang memesan makanan.
  3. Waiter, menyajikan makanan sesuai pesanan dan melakukan tugas lain yang di tetapkan oleh manajemen.
  4. Manager, mengatur kerja bawahannya dan bertanggung jawab atas hasil kerja staf.
  5. Owner, merencanakan “Time Schedule” pelaksanaan proyek sesuai dengan kewajiban dari perusahaan.

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

Gambar 3.3 Activity Diagram

Berdasarkan pada gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

  1. 1 (satu) Initial Node dimana objek pertama dimulai.
  2. Terdapat 9 (sembilan) Action State yang dimulai dari menu.
  3. 1 (satu) Final Node, aktivitas akhir menunjukkan akhir dari semua aliran kontrol dalam kegiatan terakhir.

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

  1. Katering Kartika yang kami bahas adalah sebuah perusahaan jasa yang bergerak dibidang jasa boga (katering). Kegiatan – kegiatan dalam Katering Kartika meliputi penjualan jasa membuat makanan yang dibutuhkan pelanggan terutama untuk pasien Rumah Sakit. Sistem operasional yang digunakan masih secara manual dan belum terkomputerisasi sehingga membutuhkan banyak tenaga kerja, karena itu masih ada beberapa kekurangan–kekurangan yang terjadi dalam proses pelayanan pesanan yang kurang mendukung kegiatan operasional perusahaan Katering Kartika.
  2. Sistem pemasaran yang berjalan saat ini masih menggunakan metode konvensional yaitu dengan menggunakan brosur untuk mencari klien agar menggunakan jasa dari Katering Kartika hal ini menyebabkan banyak waktu yang terbuang dan menjadi tidak efektif dan efisien.
  3. Katering Kartika membutuhkan suatu sistem terkomputerisasi yang dapat menghasilkan informasi yang akurat, relevan juga tepat waktu

Saran

Saran-saran yang dapat diusulkan oleh penulis agar menjadi perhatian dan dapat dijadikan usulan terhadap perbandingan sistem yang berjalan saat ini, antara lain :

  1. Mengganti sistem manual yang sedang berjalan saat ini dengan sistem terkomputerisasi atau sistem yang berbasis computer untuk pencatatan transaksi penjualan, bahan-bahan, dan menu makanan.
  2. Mengganti sistem pemasaran yang saat ini berjalan dengan sistem pemasaran yang cepat dan efisien yaitu membuat sebuah website sendiri mengingat sistem pemasaran pada saat ini masih menggunakan metode konvensional.
  3. Membuka peluang kepada seluruh stakeholder atau pihak-pihak yang terkait untuk memberikan keleluasaan dalam hal masukan dan kebutuhan dari masing-masing bagian agar tercipta relevansi antara kebutuhan dengan keinginan pemakai (user). Hal ini dapat menjadi pertimbangan dalam melakukan perbaikan sistem dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A :

A.1 Validasi Kuliah Kerja Praktek

A.2 Kartu Studi Tetap Final (KSTF)

A.3 Daftar Nilai

A.4 Kwitansi Pembayaran Kuliah Kerja Praktek (KKP)

A.5 Kartu Bimbingan

A.6 Surat Pengantar Kuliah Kerja Praktek

A.7 Form Wawancara

A.8 Form Permohonan Penggantian Judul Kuliah Kerja Praktek

A.9 Sertifikat Seminar Internasional

A.10 Sertifikat Seminar Nasional IT

A.11 Sertifikat TOEFL

A.12 Sertifikat Prospek

A.13 Curriculum Vitae (CV)