KP1211471449

Dari widuri
Revisi per 30 Januari 2017 16.49 oleh Siti Nurhayati (bicara | kontrib)

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA SISTEM INFORMASI EKSPOR-IMPORT

PADA KEMENTERIAN PERDAGANGAN


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1211471449 NOPRAN DIANSYAH KUSUMO



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)



LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA SISTEM INFORMASI EKSPOR-IMPORT

PADA KEMENTERIAN PERDAGANGAN



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

STMIK Raharja Tahun Akademik 2013/2014.



Tangerang, 08 Januari 2014



Dosen Pembimbing




( Saryani,S.Kom )

NID. 08167



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1211471449
Nama
: Nopran Diansyah Kusumo
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 11 Januari 2014
Nopran Diansyah Kusumo
NIM. 1211471449

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Kementerian Perdagangan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan khususnya dalam hal ekspor-impor yang terletak di Jl. M. I. Ridwan Rais no. 5 – Jakarta Pusat, Indonesia. Kementerian Perdagangan sebagai salah satu pelaku pembangunan perekonomian akan ikut berperan penting dalam mewujudkan daya saing ekonomi nasional. Sistem informasi ekspor-impor yang berjalan saat ini masih memiliki kekurangan sehingga menimbulkan ketidakefektifan dan ketidakefisienan pada proses ekspor impor pada Kementerian Perdagangan. Masalah-masalah yang dihadapi seperti sistem aplikasi didalam suatu perusahaan masih belum terperinci, lalu masalah dalam pencatatan nama barang masih terjadi kekeliruan. Oleh karena itu sistem yang berjalan saat ini harus dikembangkan dan perbarui lagi agar permasalahan dalam ekpor impor dapat lebih optimal. Tujuan penulisan berdasarkan perumusan masalah yang di uraikan yaitu untuk mengetahui bagaimana sistem informasi ekspor-impor yang berjalan pada Kementerian Perdagangan dan sejauh mana tingkat keefektifan dan keefesienan sistem tersebut. Penulisan ini menggunakan metode analisa berorientasi objek. Selama penelitian penulis menggunakan beberapa metode antaralain : wawancara, observasi, studi pustaka, data yang diproleh dianalisis dalam bentuk Uniefied Modeling Laguage (UML) dengan menggunakan software visual paradigma 10.0. Hasil dari karya ilmiah yang dilakukan oleh penulis berupa rekomendasi saran guna meningkatkan keefektifan proses ekspor-import.

Kata Kunci: Analisa, Sistem, Informasi, Ekspor-Import, UML

KATA PENGANTAR


Dengan mengucap syukur Alhamdulillah atas rahmat danhidayah serta karuniaNya yang diberikan kepada Penulis sehingga Penulis dapatmenyusun dan menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini, yang berjudul “ANALISA SISTEM INFORMASI EKSPOR-IMPORT PADA PERDAGANGAN”.

Dalam kesempatan ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu Penulis dalam menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua 1 Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Maimunah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Ibu Saryani S.kom selaku Dosen Pembimbing.
  5. Bapak Eka Putra Mahardika Putuasduki, ST., M.TI selaku staf Pusat Data dan Informasi Kementerian Perdagangan (PUSDATIN KEMENDAG)
  6. Bapak Kusnan selaku staf Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan (BP2KP)
  7. Bapak Kukuh selaku ESELON II pimpinan PUSDATIN KEMENDAG.
  8. Ayahanda, Ibunda, Kakak dan Adik-adik tercinta yang selalu memberikan dorongan baik moril maupun materiil.
  9. Bapak,Ibu Dosen Dan Staff perguruan Tinggi raharja, yang banyak membantu dan memberi semngat /motivasi kepada penulis.
  10. Serta semua pihak yang telah banyak membantu Penulis secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian pembuatan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini,yang tidak bisa di sebut satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 11 Januari 2014
Nopran Diansyah Kusumo
NIM. 1211471449

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Nama Gambar

Gambar 2.1. Nama Gambar

Gambar 2.2. Nama Gambar

Gambar 3.1. Nama Gambar

Gambar 3.2. Nama Gambar

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kegiatan Ekspor Impor merupakan faktor penentu dalam menentukan roda perekonomian di negara kita. Seperti yang kita ketahui, Indonesia sebagai negara yang sangat kaya raya dengan hasil bumi dan migas, selalu aktif terlibat dalam perdagangan internasional.

Dalam era perdagangan global sekarang ini, arus barang masuk dan keluar sangatlah cepat. Untuk memperlancar urusan bisnisnya, para pengusaha dituntut untuk memiliki pengetahuan yang cukup mengenai prosedur ekspor impor, baik dari segi peraturan yang selalu diperbarui terutama yang berhubungan dengan perdagangan internasional, kepabeanan, shipping maupun perbankan, yang semuanya ini saling berkaitan dan selama ini sering terjadi permasalahan di lapangan.

Kementerian Perdagangan yang terbentuk pada tahun 2004 dan dipimpin oleh seorang Menteri Perdagangan dan dibantu oleh seorang Wakil Menteri Perdagangan, Staf Ahli, Staf Khusus, Eselon I, Eselon II, Eselon III, Eselon IV, Kelompok Pejabat Fungsional dan karyawan Kementerian Perdagangan. Kementerian Perdagangan pusat juga memiliki beberapa kantor perwakilan di daerah dan di luar negeri berupa Atase Perdagangan dan Kantor Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (ITPC).

Kementerian Perdagangan sebagai salah satu pelaku pembangunan perekonomian akan ikut berperan penting dalam mewujudkan daya saing ekonomi nasional. Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan perkembangan, masalah, dan berbagai kecenderungan pembangunan perekonomian ke depan. Sistem informasi ekspor-impor yang berjalan saat ini masih memiliki kekurangan sehingga menimbulkan ketidakefektifan dan ketidakefisienan pada proses ekspor impor pada Kementerian Perdagangan. Ketidakefektifan tersebut meliputi adanya perbedaan antara kode barang dengan nama barang dikarenakan banyaknya kode dan nama barang yang harus diingat oleh bagian Badan Pelayanan Eksim. Dan juga dalam hal waktu mengalami pemborosan karena banyaknya waktu yang dibutuhkan oleh staff dimulai dari data penginputan pemesanan importir atau eksportir hingga rekapitulasi laporan pengiriman.

Berdasarkan uraian di atas penulis akan menganalisa lebih lanjut dalam bentuk laporan kuliah kerja praktek dengan judul “ANALISA SISTEM INFORMASI EKSPOR - IMPOR PADA KEMENTERIAN PERDAGANGAN”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka masalah yang akan dikaji dalam penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :

  1. Apakah sistem informasi ekspor-impor yang sedang berjalan saat ini sudah berjalan efektif dan efisien ?

  2. Bagaimana sistem informasi ekspor-impor pada Kementerian Perdagangan yang berjalan saat ini ?

  3. Bagaimana menganalisa sistem informasi ekspor-impor saat ini pada Kementerian Perdagangan ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Secara garis besar tujuan dan manfaat dari penilitian ini adalah laporan dari kuliah kerja praktek yang dilakukan penulis juga sebagai sarana untuk menambah wawasan mengenai sistem informasi ekspor-impor pada Kementerian Perdagangan.

Adapun tujuan dan manfaat penelitian secara khusus sebagai berikut :

Tujuan Penulisan

Berdasarkan perumusan permasalahan yang diuraikan, maka tujuan dari penulisan adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi ekspor-impor yang berjalan pada Kementerian Perdagangan.
  2. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keefektifan dan keefisienan sistem ekspor-impor pada Kementerian Perdagangan.
  3. Sebagai syarat kelulusan Kuliah Kerja Praktek pada jenjang Strata Satu.

Manfaat Penelitian

Dengan melakukan penelitian ini, penulis berharap agar hasil penelitian dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

  1. Menghasilkan peninjauan yang sempurna terhadap sistem tersebut, guna meningkatkan mutu serta pelayanan terhadap pemakai sistem tersebut dan penelitian penulis dapat dijadikan pertimbangan pihak manajemen terhadap sistem yang dikaji agar proses ekspor-impor berjalan lebih efektif dan efisien. Laporan yang dihasilkan juga dapat menjadi masukan positif ataupun rekomendasi solusi bagi permasalahan yang ada.
  2. Lebih mengetahui tingkat keefektifan dan keefisienan dalam proses pengolahan data ekspor-impor pada Kementerian Perdagangan saat ini.
  3. Menambah wawasan mengenai perusahaan yang bergerak dalam bidang ekspor-impor. Dan menuangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh. Dan yang terakhir penulis juga menambah pengalaman dalam bersosialisasi dalam dunia kerja.

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penulisan laporan KKP ini penulis membatasi permasalahan seputar sistem ekspor-impor pada Kementerian Perdagangan yang berupa migas atau nonmigas. Mengingat pembahasan mengenai sistem ekspor-impor cukup luas dan untuk menghasilkan penulisan yang lengkap dan akurat ruang lingkup ini meliputi proses penerimaan barang mentah, proses, dan hasil yang sudah jadi.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam Penyusunan laporan ini penulis menggunakan beberapa metode penelitian, antara lain :

  1. Observasi
  2. Penulis melakukan metode ini dengan cara studi lapangan langsung pada perusahaan serta melihat langsung proses ekspor-impor pada perusahaan, sehingga dengan cara ini penulis dapat memperoleh data-data yang diperlukan, memahami kegiatan oprasional perusahaan, mengetahui permasalahan yang berjalan sehingga penulis dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penulisan Kuliah Kerja Praktek ini

  3. Interview
  4. Penulis melakukan sesi tanya-jawab kepada para stakeholder pada Kementerian Perdagangan. Dikarenakan penulisan laporan mengenai sistem informasi ekspor-impor, maka penulis melakukan wawancara kepada karyawan yang berada pada bagian pusat data dan informasi (PUSDATIN) dan juga badan pengkajian pengembangan dan kebijakan perdagangan (BP2KP). Metode wawancara ini digunakan untuk pengambilan data dan keterangan secara lisan dengan orang-orang yang terlibat ataupun pihak terkait dengan objek/sistem yang berhubungan dengan ekspor-impor dan pegawai Kementerian Perdagangan

  5. Studi Literature
  6. Studi kepustakaan yang dilakukan penulis bertujuan untuk memperoleh data melalui buku-buku liiterature yang memiliki keterkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi, termasuk bahan-bahan yang diperoleh melalui bangku perkuliahan. Buku referensi maupun buku pegangan umum yang dipakai berhubungan dengan masalah yang dihadapi guna membedakan dan memperoleh pendekatan teoritis juga untuk landasan teori yang mendukung pembahasan laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik,maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar memberikan hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini.penulis melakukan metode berorientasi objek pada laporan Kuliah Kerja Praktek ini. Dalam metode analisis sistem, dilakukan melalui empat (4) tahap yaitu :

  1. Survey terhadap sistem yang sedang berjalan.
  2. Analisis terhadap temuan survey.
  3. Identifikasi temuan survey.
  4. Identifikasi persyaratan sistem.

Empat tahapan metode analisis ini berdasarkan pada sistem informasi ekspor-impor yang terdapat pada Kementerian Perdagangan. Adapun alat bantu (tools) yang digunakan berupa diagram use case (UML).

Sistematika Penulisan

Dalam melakukan penelitian, penyampaian laporan akan dibagi menjadi beberapa bab dan sub bab sesuai dengan sistematika penulisan berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan secara umum mengenai masalah pokok yang dibahas dalam laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini meliputi latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah tujuan dan manfaat penelitian yang meliputi beberapa metode yaitu metode observasi, metode wawancara, dan studi kepustakaan. Serta uraian mengenai sistematika penulisan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan mengenai teori atau konsep yang melandasi hal-hal yang terdapat dalam penelitian, yang berhubungan tentang kinerja laporan penjualan, baik dikiutip dari beberapa referensi, dari hasil riset yang didapat maupun media lain yang dapat mejadi masukan.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum mengenai perusahaan Kementerian Perdagangan yang menjadi objek penelitian dan penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dari pembahasan penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang sebaiknya dilakukan untuk pengembangan dan penunjang kegiatan oprasional perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Analisa adalah suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal di dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan yang ada. Menurut para ahli analisa sistem juga dapat didefinisikan sebagai berikut :

“ Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”. (Gaol,2008:73)

“Analisa sistem adalah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”. (Andi,2010:27)

Tahapan Analisa Sistem

Tahap analisa merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan ditahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya. Langkah-langkah dasar dalam tahapan analisa sistem diantarannya :

  1. Mengidentifikasi masalah.
  2. Memahami kerja dari suatu sistem yang ada.
  3. Menganalisa sistem.
  4. Membuat laporan hasil analisa.

Adapun tujuan dari analisa sistem adalah :

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial didalam pengendalian pelaksanaan operasional perusahaan.
  2. Membantu para pengambil keputusan.
  3. Mengevaluasi sistem yang telah ada.
  4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru.
  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem.

Hasil dari analisis itu sendiri adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yang akan dibuat atau dikembangkan. Analisa di bagi menjadi 3 ( tiga), yaitu :

  1. Analisa Masukan
  2. Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri.

  3. Analisa Proses
  4. Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respon balik karena adanya data input. Didalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

  5. Analisa Keluaran
  6. Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada, dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap

Peranan Sistem Analis

Analis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan, yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehiungga dapat diusulkan perbaikannya. Sistem analis adalah orang yang menganalisis sistem dengan mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai serta mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan (lebih memahami aspek-aspek bisnis dan teknologi komputer).

Sistem analis memiliki beberapa nama lain, yaitu system designer, business analyst, system consultant, system engineer, software engineer, system analyst programmer, informastion system engineer. Fungsi umum dari sistem analis itu sendiri terbagi menjadi empat bagian :

  1. Mengidentifikasikan masalah atau kebutuhan user.
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user.
  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai permintaan user.

Tugas dari sistem analis antara lain mengumpulkan dan menganalisi formulir, dokumen, file yang berkaitan dengan sistem yang berjalan. Menyususn dan menyajikan laporan perbaikan (rekomendasi) dari sistem yang berjalan kepada user. Merancang suatu sistem perbaikan dan mengidentifikasikan aplikasi-aplikasi untuk penerapan pada komputer. Menganalisis dan menyusun biaya-biaya dan keuntungan dari sistem yang baru. Mengawasi semua kegiatan dalam penerapan sistem yang baru.


Gambar 2.1. Bagian Sistem Analis

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Robert G. Mudrick dalam Gaol (2008:9), menyatakan bahwa “sistem adalah satu kumpulan dari beberapa bagian/unsur yang bergabung untuk suatu tujuan bersama”. Dalam bukunya yang lain Gaol juga menjelaskan bahwa :

“Sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang salling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Apabila suatu unit macet atau terganggu, unit lainnya pun akan terganggu untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tersebut”. (Gaol,2008:9)

Sistem yaitu “gabungan dari sekelompok komponen baik itu manusia dan atau bukan manusia (non human) yang saling mendukung satu sama lain serta diatur menjadi sebuah kesatuan untuk mencapai suatu tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir”. (Kerz,2008)

Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur atau dengan pendekatan komponen”. (Mustakini,2008:36)

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēmā) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah sekumpulan unsur ataupun selemen yang saling berkaitan dan mempengaruhi dalam melakukan kegiatan secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik ataupun sifat-sifat tertentu yang dimiliki yaitu adanya komponen sistem (components) , Batas Sistem (boundary system), lingkungan luar sistem (environment system), penghubung sistem (interface system), masukan (input), pengolah (process), keluaran (output), sasaran (objective) dan tujuan (goal). Adapun karakteristik suatu sistem yang dimaksud, Jogianto (2008:54) adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)
  2. Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa sub sistem sistem atau sub bagian, dimana setiap sub sistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan memepengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batas Sistem (Boundary System)
  4. Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Luar Sistem (Environment System)
  6. Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.

  7. Penghubung (Interface)
  8. Merupakan media penghubung antar sub sistem, yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari sub sistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk sub sistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan sub sitem-sub sistem menjadi satu kesatuan.

  9. Masukan (Input)
  10. Adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input) . Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroprasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoprasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi

  11. Keluaran (Output)
  12. Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk sub sistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  13. Pengolah (Process)
  14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

  15. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)
  16. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan bersila bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Klasifikasi Sistem

Ada beberapa bentuk klasifikasi sistem dilihat dari beberapa sudut pandang, di antarannya adalah :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
  2. Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, berisi gagasan ataupun konsep (Contoh : Sistem Teologi, merupakan sistem yang berisi pemikiran-pemikiran antara manusia dengan tuhan). Sistem fisik adalah sistem yang berwujud atau secara fisik dapat terlihat dengan jelas (Contoh : Sistem Komputer, Sistem Transportasi, Sistem Produksi).

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
  4. Sistem alamiah merupakan sistem yang terbentuk melalui proses alam, tidak dibuat manusia (Contohnya : Sistem Tata Surya). Sistem buatan manusia melibatkan interaksi antar manusia dan mesin (Human Made System) , merupakan sistem yang dibuat oleh manusia atau biasa juga disebut man machine system (Contohnya : Sistem Komputer, Sistem Nobil, Sistem Telekomunikasi).

  5. Sistem Tertentu (Determination System) dan Sistem Tidak Tertentu (Probabilistic System)
  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi yang terlibat didalamnya dapat diprediksi (Contoh : sistem Komputer). Sistem tak tertentu adalah sistem yang tidak dapat diprediksi dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas (Contoh : Sistem Fotosintesis).

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak dapat berhubungan dan tidak terpengaruh denga lingkungan luarnya. Sistem ini berkerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya (Contohnya : Sistem reaksi Kimia dan Tabung reaksi yang terisolasi). Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya, sistem menerima masukan dari lingkungan sekitarnya dan juga menghasilkan keluaran yang digunakan untuk lingkungan luarnya pula (Contohnya : Sistem Tanah).

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Data merupakan sumber dari informasi itu sendiri. Data adalah sekumpulan fakta atau kejadian yang diolah sehingga menghasilkan sesuatu yang berharga sehingga disebut informasi. Data tidak memiliki makna yang berarti dan hanya bersifat masukan.

Definisi Informasi

Informasi adalah sekumpulan data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga bermanfaat dan bermakna sehingga dapat digunakan oleh penggunannya untuk kepentingan pengambilanb keputusan, sedangkan data itu sendiri merupakan sekumpulan objek maupun fakta-fakta yang terjadi.

“Informasi adalah segala sesuatu keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil keputusan/manajer dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetpakan sebelumnya”. (Gaol,2008:07)

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainnya. (Jogiyanto,2008:36)

Menurut Gordon B. Davis dalam Gaol (2008:8), “Informasi adalah data yang telah diproses atau diolah kedalam bentuk yang berarti untuk penerimannya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya.

Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) terbagi atas tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance).

  1. Akurat (accurate)
  2. Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas dalam mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

  3. Tepat Waktu (TimeLiness)
  4. Berarti informasi yang akan datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

  5. Relevan (Relevance)
  6. Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainnya. Relevan informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda.

Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya dalam memperolehnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan nilai analisis cost effectivencess atau cost benefit. Berguna tidaknya informasi dapat dilihat dari :

  1. Tujuan penerima
  2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data
  3. Waktu
  4. Ruang dan tempat

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Untuk memahami pengertian sistem informasi, harus dilihat keterkaitan data dengan informasi sebagai satu kesatuan informasi yang bermanfaat. Data merupakan nilai, atau keadaan yang bersifat berdiri sendiri terlepas dengan konteks keterkaitan apapun. Sedangkan informasi merupakan data yang telah diolah, diproses sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi penggunannya dalam pengambilan sebuah keputusan.

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan blok bangunan (buildingblock) yang terdiri dari blok-blok antara lain :

  1. Blok Masukan
  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dalam basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berguna serta berkualitas bagi pemakainya. Output merupakan komponen yang harus ada di sistem informasi

  7. Blok Teknologi
  8. Teknologi merupakan komponen yang penting di sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari keseluruhan sistem. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi tepat pada waktunya

  9. Blok Basis Data
  10. Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  11. Blok Kontrol atau pengendalian
  12. Blok kontrol juga merupakan komponen yang penting dan harus ada di sistem informasi. Komponen ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang akurat.

Tujuan Sistem Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah sebagai berikut :

  1. Kegunaan
  2. Sistem harus dapat menghasilkan informasi yang tepat waktu, relevan dan akurat agar dapat dipakai oleh personil atau management dalam pengambilan keputusan yang tepat.

  3. Ekonomi
  4. Semua bagian dari sistem termasuk komponen-komponen, laporan-laporan yang merupakan keluaran atau output hingga pengendalian juga mesin-mesin yang digunakan setidaknya memberikan manfaat sebesar biayanya.

  5. Keandalaan
  6. Keluaran dari sistem harus memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dan memiliki kemampuan beroperasi secara efektif dan efisien bahkan pada saat mesin tidak dalam keadaan beroperasi.

  7. Pelayanan langganan
  8. Sistem harus dapat memberikan pelayanan yang baik kepada para pelanggannya terutama pada saat berhubungan dengan langganan perusahaan.

  9. Kesederhanaan
  10. Sistem harus cukup sederhana minimal terstandar agar dapat mudah dimengerti dan dapat dipelajari prosedurnya oleh para pemakai.

  11. Fleksibelitas
  12. Sistem harus fleksibel dalam menampung perubahan-perubahan maupun tambahan. Kepentingan fleksibilitas sistem diperlukan mengingat kebutuhannya diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Sistem Ekspor-Impor

Definisi Ekspor-Impor

Pengertian ekspor adalah kegiatan mengirimkan atau memperdagangkan barang atau jasa ke luar negeri dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Orang atau badan yang melakukan kegiatan ekspor disebut eksportir. Melalui kegiatan ekspor ini suatu Negara akan memperoleh devisa (alat pembayaran luar negeri) yang sangat diperlukan untuk membiayai proses pembangunan bangsa. Kegiatan ekspor memegang peranan yang cukup penting dalam rangka pengendalian inflasi dan mendorong produksi dalam negeri, khususnya komoditi yang akan diekspor. Ekspor adalah kebalikan dari impor. (Waluyo, Indarto dan Subroto J. 2007.)

Di dalam kegiatan ekspor impor, maka kita memerlukan perijinan yang ditulis sebagai berikut :

Persyaratan impor:

  1. Mengajukan dan mengisi formulir dengan melampirkan :
    1. Copy Akte Pendirian Perusahaan yang ter-legalisir.
    2. SIUP
    3. Domisili Perusahaan
    4. NPWP
    5. Neraca Awal
    6. Referensi bank yang bersangkutan
    7. Bukti adanya hubungan atau kontak dengan luar negeri, atau penunjukan agen (yang terdaftar di Deperindag)
    8. Tanda Daftar Perusahaan
  2. Setelah data dipenksa dengan benar dan lengkap, Kanwil Deperindag menerbitkan API (Angka Pengenal Impor).
  3. Persyaratan Ekspor :

    1. Surat Ijin Usaha (SIUP) yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan Propinsi (Kanwil Deperindag)
    2. Surat Ijin Usaha (SIU) oleh Departemen Tehnis atau Lembaga Pemerintah Non Tehnis lainnya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku, dan
    3. Tanda Daftar Perusahaan yang dikeluarkan oleh Kanwil Deperindag tingkat Propinsi.

Tujuan Pelaksanaan Sistem Ekspor-Impor

Sebagai penjabaran dari visi dan misi Kementerian Perdagangan yang terdapat dokumen rencana strategis organisasi, maka disusunlah tujuan pembangunan perdagangan tahun 2010-2014 yang ingin dicapai, yaitu:

  1. Peningkatan akses pasar ekspor dan fasilitasi perdagangan luar negeri untuk mengurangi ketergantungan pasar tujuan ekspor ke negara-negara tertentu dan meningkatkan kelancaran arus barang ekspor dan impor.
  2. Perbaikan iklim usaha perdagangan luar negeri yang berorientasi pada pelayanan publik yang optimal.
  3. Peningkatan daya saing ekspor melalui peningkatan kualitas produk ekspor dan peningkatan citra produk ekspor Indonesia di pasar global.
  4. Peningkatan peran dan kemampuan diplomasi perdagangan internasional untuk memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia dalam forum multilateral, regional, bilateral yang penuh tantangan dan kompleksitas.
  5. Perbaikan iklim usaha perdagangan dalam negeri dengan melakukan reformasi birokrasi dan harmonisasi kebijakan perdagangan dalam negeri di pusat dan di daerah.
  6. Peningkatan kinerja sektor perdagangan melalui fasilitasi promosi dan penciptaan kebijakan perdagangan yang sesuai.
  7. Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan pasar dalam negeri sehingga masyarakat terhindar dari produk-produk yang menyebabkan kerugian, membahayakan kesehatan, keamanan dan keselamatan konsumen serta produsen dalam negeri terhindar dari praktek perdagangan tidak sehat.
  8. Stabilisasi dan penurunan disparitas harga bahan pokok di Indonesia, sehingga daya beli masyarakat terhadap bahan pokok dapat terjaga.
  9. Penciptaan jaringan distribusi yang efisien melalui penciptaan sarana dan kebijakan distribusi serta layanan logistik yang mendukung dan sinergis.

Literature Review

Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya.

Literature review' adalah suatu survey tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian. (Warsito, 2009:42), Pada saat informasi mencari referensi penulis menemukan beberapa penelitian yang searah dengan penelitian yang ingin penulis lakukan. (Warsito, 2009:42), Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Laporan Kuliah Kerja Praktek antara lain :

  1. Sugirhot Marbun pada tahun 2008 membahas mengenai Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Impor Nonmigas Indonesia Tahun 1970-2004. Dalam penelitian ini proses pertumbuhan ekspor impor nonmigas dalam perdagangan Internasional memberikan hasil estimasi yang cukup signifikan secara statistik.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Agus Sulaeman (2009), Penelitian yang telah dilakukan oleh Agus sulaeman pada tahun 2009 adalah “ analisa sistem pelayanan penjualan produk berbasis web pada CV Motor Pasar Kemis” metode yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan program Visual Basic 6.0, pembatasannya hanya dibatasi pada penjualan produk saja, hal tersebut untuk membantu divisi keuangan, sistem ini dirancang untuk dijadikan solusi awal untuk memberikan kemudahan dalam menghasilkan data-data yang akurat dan juga meningkatkan kinerja optimal khususnya pada sub bagian administrasi. Program yang dibuat berbentuk objek oriented, tetapi masih harus dilakukan evaluasi agar tidak terjadi kerangkapan data. Dengan ini penelitian akan dikembangkan lagi agar pembahasannya meliputi semua aspek.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Desi Nur Agustin (2008), Penelitian yang telah dilakukan oleh Desi Nur Agustin pada tahun 2008 adalah “ analisa sistem pengembangan perdagangan Internasioal Pada PT. Inti Jaya Makmur “ sistem ini dirancang untuk dijadikan solusi awal untuk memberikan kemudahan dalam menghasilkan data-data yang akurat.

BAB III

PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum Perusahaan

Kementerian Perdagangan yang terbentuk pada tahun 2004 dan dipimpin oleh seorang Menteri Perdagangan dan dibantu oleh seorang Wakil Menteri Perdagangan, Staf Ahli, Staf Khusus, Eselon I, Eselon II, Eselon III, Eselon IV, Kelompok Pejabat Fungsional dan karyawan Kementerian Perdagangan. Kementerian Perdagangan pusat juga memiliki beberapa kantor perwakilan di daerah dan di luar negeri berupa Atase Perdagangan dan Kantor Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (ITPC).

Visi

RPJPN 2005- 2025 menetapkan bahwa RPJMN 2010- 2014, yang merupakan RPJMN Tahap II, bertujuan untuk lebih memantapkan penataan Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian.

Kementerian Perdagangan sebagai salah satu pelaku pembangunan perekonomian akan ikut berperan penting dalam mewujudkan daya saing ekonomi nasional. Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan perkembangan, masalah, dan berbagai kecenderungan pembangunan perekonomian ke depan, maka VISI Kementerian Perdagangan adalah:

” Perdagangan Sebagai Sektor Penggerak Pertumbuhan dan Daya Saing Ekonomi serta Pencipta Kemakmuran Rakyat Yang Berkeadilan”

Perdagangan sebagai sektor penggerak pertumbuhan dan daya saing ekonomi serta pencipta kemakmuran rakyat yang berkeadilan dapat diwujudkan melalui peningkatan kinerja ekspor nonmigas secara berkualitas, penguatan pasar dalam negeri dan stabilisasi ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan distribusi nasional.


Misi

Dalam rangka mewujudkan Visi ”Perdagangan Sebagai Sektor Penggerak Pertumbuhan Dan Daya Saing Ekonomi Serta Pencipta Kemakmuran Rakyat Yang Berkeadilan”, maka misi Kementerian Perdagangan adalah:

  1. Meningkatkan kinerja ekspor nonmigas secara berkualitas.
  2. Menguatkan pasar dalam negeri.
  3. Menjaga ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan distribusi nasional.


Sejarah Singkat Perusahaan

Kementerian Perdagangan (dahulu Departemen Perdagangan, disingkat Depdag) adalah Kementerian dalam pemerintah Indonesia yang membidangi urusan perdagangan. Kementerian Perdagangan di pimpin oleh seorang Menteri Perdagangan (Menperdag) yang sejak tanggal 27 Oktober 2014 dijabat oleh Rachmat Gobel.


Struktur Organisasi

Dalam melaksanakan tugasnya Kementerian Perdagangan mengorganisasikan lembaganya dengan struktur kerja yang masing-masing terbagi menjadi unit kerja atau satuan kerja. Setiap unit kerja akan menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing dalam mencapai tujuan yang diharapkan dalam dokumen rencana strategis organisasi.

Struktur organisasi secara umum dapat dilihat pada gambar bahwa Kementerian Perdagangan memiliki 9 (sembilan) unit kerja Eselon I, 53 (lima puluh tiga) unit kerja Eselon II, 126 unit kerja Eselon III, 328 unit kerja Eselon IV dan 40 kelompok Fungsional. Selain pada Kementerian Pusat dan perwakilan di dalam negeri, unit kerja lainnya juga terdapat di luar negeri.Unit kerja Atase Perdagangan yang berjumlah 25 unit dan ITPC (Indonesia Trade Promotion Center) atau Pusat Promosi Perdagangan Indonesia berjumlah 19 unit yang tersebar di 32 negara di seluruh dunia.

Gambar Struktur Organisasi Pusdatin Kementerian Perdagangan

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Tugas dan Tanggung Jawab

Pusdatin Perdagangan merupakan unit kerja Eselon II yang terdiri dari 3 (tiga) unit Eselon III dan 6 (enam) unit Eselon IV yang memiliki tugas dan fungsinya masing-masing, yaitu:

  1. Bidang Basis Data;
  2. Memiliki tugas “Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan strategi, pengelolaan, perancangan, pembinaan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan penataan data.” Dan memiliki fungsi sebagai berikut:

    1. penyusunan rencana, pengumpulan dan pengolahan data;
    2. penyimpanan dan penataan penyimpanan data Bidang Basis Data sendiri terdiri dari:
    1. Subbidang Pengumpulan dan Pengolahan Data
    2. Subbidang Penyimpanan Data.
  3. Bidang Pelayanan Data;
  4. Memiliki tugas “Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan strategi, pengelolaan, perancangan, pembinaan, pengolahan, pengembangan, penyediaan, pelayanan dan pengaplikasian.” Dan memiliki fungsi sebagai berikut:

    1. perencanaan, pengolahan dan diseminasi data;
    2. penyimpanan dan penataan penyimpanan data Bidang Basis Data sendiri terdiri dari:
    3. penyajian dan pendistribusian data. Bidang Pelayanan Data sendiri terdiri dari:
    1. Subbidang Diseminasi Data;
    2. Subbidang Penyajian Data.


  5. Bidang Pengembangan Teknologi Informasi
    1. Bidang Basis Data;
    2. Memiliki tugas “Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan strategi, pengelolaan, perancangan, pembinaan sistem jaringan dan infrastruktur, perangkat keras dan lunak.” Dan memiliki fungsi sebagai berikut:

      1. pembinaan dan pengembangan sistem aplikasi;
      2. pembinaan dan pengembangan sistem jaringan dan infrastruktur. Bidang Pengembangan Teknologi Informasi sendiri terdiri dari:
      1. Subbidang Sistem Aplikasi;
      2. Subbidang Sistem Jaringan dan Infrastruktur


    Tujuan Perusahaan

    Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Kementerian Perdagangan, maka tujuan pembangunan perdagangan periode 2010- 2014 yang ingin dicapai yaitu:

    1. Peningkatan akses pasar ekspor dan fasilitasi perdagangan luar negeri
    2. Perbaikan iklim usaha perdagangan luar negeri
    3. Peningkatan daya saing ekspor
    4. Peningkatan peran dan kemampuan diplomasi perdagangan internasional
    5. Perbaikan iklim usaha perdagangan dalam negeri
    6. Peningkatan kinerja sektor perdagangan besar dan eceran
    7. Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan pasar dalam negeri
    8. Stabilisasi dan penurunan disparitas harga bahan pokok
    9. Penciptaan jaringan distribusi yang efisien


    Analisa Batasan Sistem

    Pada sistem yang berjalan pasti memiliki batasan sistem (baoundary) yang memisahkan antara sub sistem itu sendiri dengan lingkungan luar sistem. Batasan suatu sistem itu sendiri dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan susatu sistem dapat bersifat menguntungkan ataupun merugikan, hal ini juga menjadi salah satu tugas batasan sistem agar dapat mempertahankan lingkungan luar sistem yang menguntungkan dan menghindari lingkungan luar yang merugikan.


    Masalah Yang Dihadapi

    Berdasarkan analisa yang dilakukan, sistem pengolahan data yang berlangsung pada Kementerian Perdagangan perusahaan masih berjalan kurang optimal. Dikarenakan banyaknya rincian data yang disebabkan oleh banyaknya permintaan jumlah barang dan variasi dimensi barang yang diinginkan oleh pihak konsumen. Hal ini mengakibatkan perintah kerja yang dilakukan oleh pihak produksi berbeda dengan unit barang yang di pesan oleh konsumen.

    Pelaksanaan Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisis sistem yang sedang berjalan pada Kementerian Perdagangan digunakan program visual paradigm for Unified Modeling Language (UML) 10.0 Enterprise Edition untuk menggambarkan proses dan prosedur yang berjalan saat ini, sebagai berikut :

    Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram Import

    Gambar 3.2 Use Case Diagram Import

    Berdasarkan pada gambar 3.2 Use Case Diagram Import yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

    1. 1(satu) Sistem Eksim.
    2. 4(empat) Aktor yang melakukan kegiatan meliputi Importir, badan pelayanan eksim, badan pemeriksaan eksim, dan supplierer
    3. 6(enam) Usecase
    4. Importir, melakukan pengajuan pengiriman barang ke pada BP2KP
    5. badan pelayanan eksim, membuat perijinan pengajuan barang dan melakukan pengecekan kelengkapan pengajuan barang.
    6. badan pemeriksaan eksim,melakukan pengecekan barang yang dikirim importir dan melakukan pengiriman barang ke Supplier.
    7. Supplier, menerima barang yang di pesan dari importir.

    Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram Import

    Gambar 3.3 Use Case Diagram Ekspor

    Berdasarkan pada gambar 3.3 Use Case Diagram Ekspor yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

    1. 1(satu) Sistem Eksim.
    2. 4(empat) Aktor yang melakukan kegiatan meliputi Eksportir, badan pelayanan eksim, badan pemeriksaan eksim, dan supplier./li>
    3. 6(enam) Usecaseghi
    4. Eksportir, melakukan pengajuan pengiriman barang ke pada BP2KP
    5. badan pelayanan eksim, membuat perijinan pengajuan barang dan melakukan pengecekan kelengkapan pengajuan barang.
    6. badan pemeriksaan eksim, melakukan pengecekan barang yang dikirim importir dan melakukan pengiriman barang ke Supplier.
    7. Supplier, menerima barang yang di pesan dari Eksportir

    Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram Import

    Gambar 3.4 Sequence Diagram Import

    Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram Import yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 4(empat) Actor, yang melakukan kegiatannya diantaranya: Importir, badan pelayanan eksim, badan pemeriksaan eksim, dan supplier.
    2. 4(empat) Lifeline, menggambarkan aktivitas system.

    Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram Ekspor

    Gambar 3.5 Sequence Diagram Ekspor

    Berdasarkan gambar 3.5 Sequence Diagram Ekspor yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 4(empat) Actor, yang melakukan kegiatannya diantaranya: Eksportir, badan pelayanan eksim, badan pemeriksaan eksim, dan supplier.
    2. 4(empat) Lifeline, menggambarkan aktivitas system.

    Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram Ekspor / Import

    Gambar 3.6 Activity Diagram Ekspor-Import

    Berdasarkan gambar 3.6 Activity Diagram Ekspor-Import yang berjalan saat ini terdapat

    1. 1(satu) Initial Node, sebagai awal objek.li>
    2. 9(sembilan) activity partition yang menggambarkan sistem tersebut.
    3. 2(dua) activity dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu..
    4. 3(tiga) Final Node yang mengakhiri.

    User Requirement

    BAB IV

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada pembahasan bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan seperti berikut :

    1. Sistem informasi ekspor-impor pada Kementerian Perdagangan sudah menggunakan metode terkomputerisasi dimana semua pekerjaan dilakukan secara online, dimulai dari pemesanan barang oleh pihak importir atau eksportir, input data, pengeluran invoice, pengeluaran surat pengiriman barang yang dihasilkan.
    2. Sistem informasi ekspor-impor yang berjalan saat ini masih memiliki kekurangan sehingga menimbulkan ketidakefektifan dan ketidakefisienan pada proses ekspor impor pada Kementerian Perdagangan. Ketidakefektifan tersebut meliputi adanya perbedaan antara kode barang dengan nama barang dikarenakan banyaknya kode dan nama barang yang harus diingat oleh bagian Badan Pelayanan Eksim. Dan juga dalam hal waktu mengalami pemborosan karena banyaknya waktu yang dibutuhkan oleh staff dimulai dari data penginputan pemesanan importir atau eksportir hingga rekapitulasi laporan pengiriman.
    3. Kementerian Perdagangan sudah menggunakan suatu sistem terkomputerisasi yang dapat menghasilkan informasi yang akurat, namun sistem tersebut masih ada sedikit kekurangan di dalam aplikasi diantaranya masih terlalu rumit dalam hal kode penginputan, relavan juga tepat waktu demi mendukung keefesiennan dan ketidakefektifan kegiatan ekspor-impor ini.

    Saran

    Saran saran yang dapat diusulkan oleh penulis agar menjadi perhatian dan dapat dijadikan usulan terhadap perbandingan sistem yang berjalan saat ini, antara lain :

    1. Sistem yang berjalan saat ini sudah cukup memadai dalam melakukan kegiatan ekspor-impor ini.
    2. Memperbaharui dan butuh pengembangan sistem yang ada saat ini, agar senantiasa mengalami perubahan sistem dengan cara melakukan pelatihan (training) secara bersama-sama terutama kepada staff-staff yang berhubungan langsung dengan sistem.
    3. Membuka peluang kepada seluruh stakeholder atau pihak pihak yang terkait untuk memberikan keleluasaan dalam hal masukan dan kebutuhan dari masing-masing bagian agar tercipta relevansi antara kebutuhan dengan keinginan pemakai (user). Hal ini dapat menjadi pertimbangan dalam melakukan perbaikan sistem dimasa yang akan datang.

    DAFTAR PUSTAKA

    Agustin, Nur Desi. 2008 . Analisa Sistem Pengembangan Perdagangan Internasional pada PT Inti Jaya Makmur.Tangerang :STMIK Raharja.

    Andi.2010. Definisi Analisa Sistem. Graha Ilmu :Bandung.

    Kerz. 2008. Definisi Sistem. Bumi Aksara :Jakarta.

    Agustin, Nur Desi. 2008 . Analisa Sistem Pengembangan Perdagangan Internasional pada PT Inti Jaya Makmur.Tangerang :STMIK Raharja.

    Agustin, Nur Desi. 2008 . Analisa Sistem Pengembangan Perdagangan Internasional pada PT Inti Jaya Makmur.Tangerang :STMIK Raharja.

    Marbun, Sugirhot. 2008. Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Impor Nonmigas Indonesia Tahun 1970-2004.Jakarta: Universitas Tarumanegara.

    Mudrick, G.Robert, Gaol. 2008. Definisi Sistem Informasi .Bumi Aksara :Jakarta.

    Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi, Andi Offset:Yogyakarta.

    Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2008. Definisi Sistem Informasi , Andi Offset :Yogyakarta.

    Sulaeman, Agus. 2009. Analisa Sistem Pelayanan Penjualan Produk Berbasis Web Pada CV Motor Pasar Kemis. Tangerang :Universitas Muhammadiyah Tangerang.

    Waluyo, Indarto, Dan Subroto J. 2007. Definisi Ekspor Impor.Graha Karya :Yogyakarta.

    Warsito. 2009. Definisi Literature Review. Graha Karya :Semarang.

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran A:

    A.1.Surat Pengantar KKP

    Lampiran B:

    B.1. Penilaian Objectif iDu