KP1133466984

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

TOKEN PDAM BERBASIS INTERNET MENGGUNAKAN LINKIT ONE

PADA PDAM TIRTA KERTA RAHARJA KAB. TANGERANG


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1133466984 ARWAN



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)




LEMBAR PERSETUJUAN



TOKEN PDAM BERBASIS INTERNET MENGGUNAKAN LINKIT ONE

PADA PDAM TIRTA KERTA RAHARJA KAB. TANGERANG



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti SKRIPSI pada Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

STMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016.


Tangerang, Januari 2016


Dosen Pembimbing




( Asep Saefullah, S.Pd.,M.Kom )

NID. 06121



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1133466984
Nama
: Arwan
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication and Innovative Technology


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Januari 2016
Arwan
NIM.1133466984

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Pencatatan data pemakaian air pada PDAM TKR masih menggunakan metode manual. Metode manual dirasakan kurang efektif dan menimbulkan berbagai masalah seperti ketidak akuratan data, dan berbagai macam kecurangan-kecurangan. Token PDAM hadir sebagai salah satu sistem pengontrolan meteran air digital berbasis internet yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan. Token PDAM dibuat dengan menggunakan sistem rangkaian minimum Linkit One sebagai device pengontrolan yang dipadukan dengan sensor water flow sebagai unit pendeteksi debit air dan solenoid valve sebagai device otomatikal. Alat ini berbentuk water meter digital Token dengan menggunakan LCD 16x2 sebagai output display, dan keypad 4x3 sebagai device input data. Metode perancangan perangkat keras ini menggunakan diagram blok yang berisi gambaran rangkaian beberapa komponen elektronika yang bertujuan agar alat yang dibuat dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Cara kerja alat yang dibuat menggunakan sistem berbasis kuota per Liter dimana konsumen dapat mensetting pemakaian yang diinginkan dengan menekankan angka pada tombol keypad dan data pemakaian yang di set secara otomatis akan langsung masuk ke database perusahaan dengan memanfaatkan media wifi yang didukung oleh Linkit One. Setelah angka pemakaian berhasil di set maka proses selanjutnya solenoid valve akan terbuka dan sensor water flow akan bekerja sampai angka pemakaian sudah mencapai angka yang di setting pada lcd. Jika angka pemakaian telah tercapai maka solenoid valve akan tertutup dan display lcd akan kembali ke tampilan untuk set pemakaian.

Kata Kunci: Token, Linkit One, Otomatikal, Sensor, Kuota

ABSTRACT

Data recording water consumption at PDAM TKR still use manual methods. The manual method is felt less effective and cause various problems such as inaccurate data, and various kinds of fraud. Token PDAM present as one of the control system of Internet-based digital water meter that aims to overcome the problems. Token PDAM made using minimum circuit system Linkit One as a control device combined with a water flow sensor detection unit and a water discharge solenoid valve as automatic device. The tool is shaped digital water meter Token using a 16x2 LCD display output, and 4x3 keypad as a data input device. This hardware design method using a block diagram contains an overview of a series of several electronic components which aims for a tool created to run properly in accordance with its function. The workings of the tool is made using a quota-based system per Liter where customers can use the desired setting by emphasizing the numbers on the keypad and the usage data set will automatically go directly to the company database by using wifi media supported by Linkit One. After the successful use of numbers in the set the next stage solenoid valve opens and the water flow sensor would work until the prevalence rate has reached that in setting the lcd. If the prevalence rate has been reached, the solenoid valve will be closed and the LCD display will return to the display to set usage.

Keywords : Token, Linkit One, automatic, Sensor, Quota


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Asep Saefullah, S.Pd., M.Kom selaku pembimbing yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan KKP ini.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kedua Orangtua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materil dan spritual.
  7. Teman-temanku yang selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam penyusunan KKP ini.
  8. Rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan saya semangat dalam menyelesaikan KKP ini.
  9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan KKP ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai masukan agar Laporan KKP ini lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 26 Oktober 2015
Arwan
NIM. 1133466984



Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Sistem Tertutup

Gambar 2.2. Sistem Terbuka

Gambar 2.3. Daur Hidup Sistem

Gambar 2.4. Siklus Informasi

Gambar 2.5. Hubungan data, informasi, dan pengetahuan

Gambar 2.6. Sistem Pengendali loop terbuka

Gambar 2.7. Sistem Pengendali loop tertutup

Gambar 2.8. Mengidentifikasi Peluang-Peluang Organisasi

Gambar 2.9. Diagram Tahap Perancangan

Gambar 2.10. Bagan Alir Sistem (System Flowcharts)

Gambar 2.11. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

Gambar 2.12. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

Gambar 2.13. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

Gambar 2.14. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

Gambar 2.15. Contoh Variasi Aplikasi Flowchart

Gambar 2.16. Skema Linkit One

Gambar 2.17. Development Platform Linkit One

Gambar 2.18. Arsitektur Linkit One

Gambar 2.19. Perbandingan Solusi Lnkit One

Gambar 2.20. Switch Linkit One

Gambar 2.21. Logo Ubidots

Gambar 2.22. Diagram ThingSpeak

Gambar 2.23. Logo ThingSpeak

Gambar 2.24. Water Flow Sensor G1/2

Gambar 2.25. Mechanic Dimensi Water Flow sensor G1/2

Gambar 2.26. Adhoc Wireless LAN

Gambar 2.27. Wireless Infrastruktur

Gambar 2.28. Diagram Blok MT5931

Gambar 2.29. Resistor

Gambar 2.30. Skema Warna Resistor

Gambar 2.31. Kapasitor

Gambar 2.32. Dioda

Gambar 2.33. Transistor

Gambar 2.34. Negative Positive Negative (NPN)

Gambar 2.35. Positive Negative Positive (PNP)

Gambar 2.36. Integrated Circuit (IC)

Gambar 2.37. IC NE 55

Gambar 2.38. IC M 7555

Gambar 2.39. IC 7404

Gambar 2.40. IC 7408

Gambar 2.41. Tipikal Aplikasi dari MT2502A

Gambar 2.42. Bentuk Fisik LCD 16x2

Gambar 2.43. Keypad Membran 4x3

Gambar 2.44. Solenoid Valve 12v DC ½”

Gambar 3.1. Logo PDAM TIRTA KERTA RAHARJA

Gambar 3.2. Struktur Organisasi PDAM TKR

Gambar 3.3. Pemilik, Dewan Pengawas, dan Direksi

Gambar 3.4. Struktur Organisasi Bagian Perencanaan

Gambar 3.5. Shortcut Software Arduino

Gambar 3.6. Tampilan Loading Software Arduino

Gambar 3.7. Tampilan Awal Software Arduino

Gambar 3.8. Preferences

Gambar 3.9. Boards Manager

Gambar 3.10. Error Messages

Gambar 3.11. Diagram Blok

Gambar 3.12. Perancangan Fisik Prototipe Token PDAM

Gambar 3.13. Flowchart Sistem yang Berjalan

Gambar 3.14. Flowchart Sistem Usulan

DAFTAR TABEL

Tabel 2.0. Kelebihan dan Kekurangan Prototipe

Tabel 2.1. Tabel Spesifikasi Linkit One

Tabel 2.2. Fungsi Switch Linkit One

Tabel 2.3. Komponen Sensor

Tabel 2.4. Spesifikasi Wi-Fi

Tabel 2.5. Konfigurasi Pin LCD 16X2

Tabel 2.6. Perbedaan Antara Penelitian Dasar, Terapan, dan Evalusai

Tabel 3.0. Marketing Mix 7P

Tabel 3.1. Analisa SWOT

Tabel 3.2. Keterangan Desain Prototipe

Tabel 3.3. Requirement Elisitasi Tahap I

Tabel 3.4. Requirement Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5. Requirement Elisitasi Tahap III

Tabel 3.6. Requirement Final Elisitasi

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL FLOWCHART ( DIAGRAM ALIR )

SIMBOL ELEKTRONIKA

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat pada era globalisasi ini banyak memicu berbagai perubahan pada kehidupan bermasyarakat diantaranya adalah berkembangnya pemikiran manusia untuk menciptakan sebuah inovasi baru dalam berbagai bidang khususnya teknologi dan informasi. Dewasa ini sudah banyak alat-alat atau sistem-sistem baru yang berhasil diciptakan, alat atau sistem tersebut dapat membantu pekerjaan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Sekarang ini setiap manusia dari berbagai belahan dunia berlomba-lomba untuk menciptakan suatu inovasi baru yang bermanfaat untuk kehidupan manusia mulai dari suatu sistem sampai alat-alat eletronik dan robotik.

Air merupakan sumber kehidupan manusia, jika tidak ada air manusia tidak dapat hidup. Melihat dari kebutuhan air yang meningkat setiap tahunnya dan sulitnya mencari air bersih pada beberapa wilayah sekarang ini banyak perusahaan air bersih yang menawarkan penyaluran air bersih kepada masyarakat, salah satunya adalah PDAM ( Perusahaan Daerah Air Minum ).

PDAM merupakan perusahaan air bersih yang menyalurkan air bersih pada daerah-daerah. PDAM ini terdapat hampir disetiap daerah di Indonesia. Setiap konsumen PDAM ini dapat menikmati air bersih dengan dikontrol oleh alat pengontrol pemakaian air di setiap rumahnya yang disebut sebagai water meter atau yang biasa disebut sebagai meteran air PDAM. Meteran air PDAM ini dapat mengidentifikasi pemakaian air dari setiap rumah dengan hasil tampilan meteran analog yang selalu berputar merubah angka setiap waktunya dan indikator pendukung lainnya seperti kompas yang selalu berputar yang menunjukan bahwa air mengalir. Biasanya meteran ini akan dikontrol oleh petugas setiap beberapa minggu sekali untuk mengecek pemakaian setiap konsumen yang nantinya akan dijadikan sebagai bukti tagihan pemakaian air perbulanya. Sistem seperti inilah yang masih diterapkan oleh PDAM dengan sistem yang masih mengandalkan petugas untuk mengontrol, ini sangat membebani pekerjaan petugas belum lagi jika pemilik rumah sedang tidak ada di rumah. Karena keadaan seperti inilah banyak bermunculan berbagai masalah seperti ketidak akuratan data yang diperoleh, terjadinya berbagai kecurangan-kecurangan pencatatan data pemakaian, kerusakan-kerusakan yang tidak diketahui dan lain sebagainya, selain itu juga bentuk meteran air yang digunakan ini masih analog terlihat kurang mendukung di dunia globalisasi seperti sekarang ini.

Dengan melihat perkembangan teknologi dan informasi yang ada saat ini, sistem dan alat seperti ini sangatlah tertinggal dalam segi teknologi informasi yang seharusnya semua pekerjaan sudah terkomputerisasi dan mengandalkan otomatisasi peralatan elektronik.


Rumusan Masalah

Dalam rumusan masalah ini terdapat beberapa pertanyaan permasalahan yang ada pada penelitian saat ini. Dari latarbelakang diatas dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Apakah sistem pencatatan pemakaian air masih dilakuan secara manual dengan dikontrol oleh petugas ?

  2. Bagaimana cara agar data tersimpan secara otomatis dalam database PDAM TIRTA KERTA RAHARJA ?

  3. Bagaimana TOKEN PLN dapat diaplikasikan menjadi TOKEN PDAM ?


Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian berisi batasan-batasan penelitian yang dilakukan. Agar penelitian tetap fokus dan terarah, maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut :

  1. Perangkat atau alat yang ingin dibuat menggunakan Linkit One sebagai shield pengontrol atau perangkat pengontrolnya.

  2. Jenis water meter yang ingin dikembangkan berbentuk digital berbasis Token dengan menggunakan Lcd 16x2 dan keypad 4x3 sebagai tampilanya, menggunakan sensor water flow meter sebagai pendeteksi debit air yang mengalir, sumber tegangan atau power supply alat menggunakan baterai.

  3. Pengelolahan data pemakaian air menggunakan database.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

1. Tujuan Individual

  1. Untuk menyelesaikan mata kuliah Kuliah Kerja Praktek Sebagai syarat kelulusan jenjang studi Strata 1 (S1).

  2. Mengimplementasikan dan menerapkan ilmu-ilmu pengetahuan yang telah di dapat dari perkuliahan selama ini.

  3. Memberikan suatu motivasi untuk menciptakan sesuatu yang berguna bagi masyarakat.

2. Tujuan fungsional

  1. Dapat menciptakan sebuah Token PDAM yang berguna untuk masyarakat.

  2. Menciptakan sebuah mekanisme pengontrolan meteran air yang dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan fungsi yang diharapkan.

3. Tujuan Operasional

  1. Mampu menciptakan sebuah inovasi baru dalam dunia industri yang dapat membantu tugas dan peran serta karyawan perusahaan serta konsumen.

  2. Merancang sebuah sistem yang terintegrasi langsung melaui internet kedalam database perusahaan untuk mempermudah pengontrolan.

Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Manfaat yang didapatkan bagi peneliti adalah dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, kreativitas, dan inovasi secara maksimal dalam dunia Teknologi Informasi.

2. Bagi Perusahaan

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memecahkan masalah yang terdapat pada perusahaan dan menjadi sebuah ide baru yang berguna bagi perusahaan.

3. Bagi Konsumen

Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat mempermudah konsumen dalam menjalankan sistem yang ada.


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian kali ini penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data, diantaranya sebagai berikut :

a. Observasi (Pengamatan)

Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada PDAM TIRTA KERTA RAHARJA Kab.Tangerang yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian.

b. Wawancara

Merupakan metode pengumpulan data dengan jalan Tanya jawab sepihak yang dilakukan secarasistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian (Lerbin,1992 dalam Hadi,2007). Pada metode ini penulis melakukan proses tanya jawab kepada narasumber pada objek penelitian yaitu PDAM TIRTA KERTA RAHARJA Kab. Tangerang. Dalam halini proses tanya jawab dilakukan langsung kepada pegawai di kantor instansitersebut.

c. Study Pustaka

Study Pustaka merupakan metode pengumpulan data dengan menghimpun dan mengumpulkan data-data atau informasi yang bersumber pada buku-buku, laporan penelitian,karya ilmiah, serta karya pustaka lainnya. Pada metode ini penulis mendapatkan data dan informasi dengan mempelajari buku-buku serta literature yang ada seperti CCIT Journal Perguruan Tinggi Raharja yang relevan dengan judulpenelitian.


Metode Analisa

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa SWOT, yaitu Kekuatan (Strengths),Kelemahan (Weakness), Kesempatan (Oppurtunities), dan yang menjadi Ancaman (Threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah menggunakan konsep Service Marketing Mix(BauranPemasaran Jasa) 7P-Product, Price, Promotion, Place, People, Process,dan Physical Evidence.


Metode Perancangan

Dalam melakukan perancangan penulis menggunakan metode Sistem Flowchart dimana tahap demi tahap proses pembuatan Token PDAM Berbasis Internet Menggunakan Linkit One dijabarkan dengan tujuan.


Sistematika Penulisan

Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini dikelompokkan menjadi beberapa bab dengan sistematika penyampaiannya. Adapun sistematika penulisan laporan kuliah kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup,Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Metode Analisa, Metode Perancangan dan Sistematika Penulisan yang digunakan dalam penyusunan Laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang Teori Umum yang terdiri dari konsep dasar sistem, konsep dasar data dan informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar internet, konsep dasar database, konsep dasar control/kendali, konsep dasar mikrokontroller, konsep dasar prototype, konsep dasar analisa SWOT, konsep dasar Perancangan Sistem, konsep dasar elisitasi. Teori Khusus yang terdiri dari konsep dasar Flowchart, konsep dasar Linkit One, konsep dasar Bahasa c, definisi ubidot, definisi thingspeak, konsep dasar sensor, definisi water flow meter g1/2, konsep dasar wireless, konsep dasar komponen elektronik, definisi lcd 16x2, definisi keypad 4x3, definisi solenoid valve, konsep dasar literature review, dan Literature Review.

BAB III ANALISA SISTEM DAN PERANCANGAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri dari profile PDAM TIRTA KERTA RAHARJA KAB.TANGERANG, sejarah singkat PDAM TIRTA KERTA RAHARJA KAB.TANGERANG, visi dan misi PDAM TIRTA KERTA RAHARJA KAB.TANGERANG, struktur organisasi dan wewenang serta tanggung jawab, Analisa Sistem, Uji Coba Serta Implementasi Alat, Permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, perancangan prototype/alat, diagram blok, diagram UML, flowchart sistem, dan Requirement Elisitasi.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan pengujian alat, beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut, serta kesan melaksanakan KKP.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Hartono (2013:9)[1] ,”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Menurut Taufiq (2013:2)[2], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[3], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  3. Batasan Sistem (Boundary)

  4. Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)

  6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface)

  8. Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input)

  10. Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistemkomputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Keluaran Sistem (Output)

  12. Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  13. Pengolahan Sistem (Process)

  14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  15. Sasaran Sistem (Objective)

  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


3. Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8)[2], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

  2. Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh pancamindera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan. Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

  3. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan

  4. Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi denganjelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  5. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

  6. Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

    Sumber: Taufiq (2013:9) [2]

    Gambar 2.1. Sistem Tertutup

    Sumber: Taufiq (2013:9) [2]

    Gambar 2.2. Sistem Terbuka

  7. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

  8. Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi,sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

  9. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

  10. Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  11. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

  12. Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  13. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia

  14. Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

  15. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

  16. Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.


4. Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5)[2], tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya. Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya. Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.


5. Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:27)[3], Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.

Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:

  1. Mengenali adanya kebutuhan

  2. Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

  3. Pembangunan sistem

  4. Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

  5. Pemasangan sistem

  6. Setalah tahap pembangunan sistem selesai,sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yan sebenarnya yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

  7. Pengoperasian sistem

  8. Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

  9. Sistem menjadi usang

  10. Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

    Sumber: Sutabri (2012:29) [3]

    Gambar 2.3. Daur Hidup Sistem


Konsep Dasar Data Dan Informasi

Konsep Dasar Data

1. Definis Data

Menurut Sutabri (2012:1)[3], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut Taufiq (2013:13)[2], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

2. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3)[3],data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber :

  1. Klasifikasi data menurut jenis data:

    1. Data Hitung (enumeration/counting data)

    2. Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.

    3. Data Ukur (measurement data)

    4. Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.

  2. Klasifikasi data menurut sifat data:

    1. Data Kuantitatif (quantitative data)

    2. Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

    3. Data Kualitatif (qualitative data)

    4. Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.

  3. Klasifikasi data menurut sumber data:

    1. Data Internal (internal data)

    2. Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

    3. Data Eksternal (external data)

    4. Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu :

    a. Data Eksternal Primer (primary external data)

    Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

    b. Data Eksternal Sekunder (secondary external data)

    Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Menurut McFadden, dkk. Dalam Kadir (2014:45)[4], Mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Menurut Kroenke Dalam Kadir (2014:45)[4],“informasi adalah “jumlah ketidakpastian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima”. Artinya, dengan adanya informasi, tingkat kepastian menjadi meningkat”.

Menurut Davis Dalam Kadir (2014:45)[4], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”.

Dari Ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Informasi adalah data yang diolah sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat untuk pengambilan keputusan saat ini dan saat mendatang.

Sumber: Kadir (2014:46)[4]

Gambar 2.4. Siklus Informasi


2. Ciri-Ciri Informasi

Informasi itu sendiri memiliki ciri-ciri seperti berikut : menurut Davis dalam Kadir (2014:47)[4]

  1. Benar atau Salah. Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Jika penerima informasi yang salah mempercayainya, efeknya seperti kalau informasi itu benar.

  2. Baru. Informasi benar-benar baru bagi si penerima.

  3. Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan perubahan terhadap informasi yang telah ada.

  4. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.

  5. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.

Sedangkan Mc Leod dalam Darmawan dan Nur Fauzi (2013:2)[5], mengatakan suatu informasi yang berkualitas harus meiliki ciri-ciri :

  • Akurat, artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dlakukan melaui pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda dan apabila hasil pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama maka dianggap data tersebut akurat.

  • Tepat waktu, artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.

  • Relevan, artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi di berbagai tingkatan atau bagian yang ada dalam organisasi tersebut.

  • Lengkap, artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi tentang penjualan yang tidak ada bulannya atau tidak ada fakturnya.

Sumber: Kadir (2014:48) [4]

Gambar 2.5. Hubungan data, informasi,dan pengetahuan

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Taufiq (2013:17)[2], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Sutabri (2012:46)[3], “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manajer dalam mengambilan keputusan.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47)[3], sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari :

  1. Blok masukan (Input Block)

  2. Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok model (Model Block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok keluaran (Output Block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluarab yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok teknologi (Technology Block)

  8. Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok basis data (Database Block)

  10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan pernagkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut. Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System)

  11. Blok kendali (Control Block)

  12. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

3. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47)[3], “tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia.

Menurut Yuliastrie (2013:28)[6], Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu :

  1. Integrasi sistem

    1. Menghubungkan sister individual atau kelompok.

    2. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.

    3. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.

  2. Efisiensi pengelolaan

    1. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.

    2. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi.

    3. Penggunaan dan pengambilan Informasi.

  3. Dukungan keputusan untuk manajemen

    1. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan.

    2. Akui sisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.

    3. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.


Konsep Dasar Internet

1. Definisi Internet

Menurut eWolf Community (2012:1)[7], “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

Menurut Ananda (2009:1)[8],“Internet adalah rangkaian komputer yang terhubung satu sama lain”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah yang tak terbatas.

2. Sejarah Internet

Sejarah internet dimulai pada 1969. Ketika itu, Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), memutuskan untuk mengadakan riset tentang cara menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama Arpanet. Perkembangan intenet dapat dibagi dalam empat aspek yaitu:

  1. Adanya aspek evolusi teknologi yang dimulai dari riset packet switching Arpanet (berikut teknologi perlengkapannya) yang pada saat itu dilakukan riset lanjutan untuk mengembangkan wawasan terhadap infrastruktur komunikasi data yang meliputi beberapa dimensi seperti skala, performannce/kehandalan, dan kefungsian tingkat tinggi.

  2. Adanya aspek pelaksanaan dan pengelolaan sebuah infrastruktur yang global dan kompleks.

  3. Adanya aspek sosial yang dihasilkan dalam sebuah komunitas masyarakat besar yang terdiri dari para Internauts yang bekerjasama membuat dan mengembangkan terus teknologi ini.

  4. Adanya aspek komersial yang dihasilkan dalam sebuah perubahan ekstrim namun efektif dari sebuah penelitian yang mengakibatkan terbentuknya sebuah infrastruktur informasi yang besar dan berguna. Internet sekarang sudah merupakan sebuah infrastruktur informasi global (widespread information infrastructure), yang awalnya disebut “The National Information Infrastructure” di Amerika Serikat.

3. Definisi Online

Secara umum, sesuatu dikatakan online apabila ia terkoneksi/terhubung dalam jaringan atau sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata online lainnya lebih spesifik yaitu:

  1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga ‘online‘ lebih menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.

  2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.

  3. Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak bisa beroperasi secara mandiri di luar dari sistem tersebut.

Konsep Dasar Database

1. Definisi Database

Menurut Anhar (2010:45)[9], “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah databaseadalah Data Record dan Field”.

Menurut Raharjo (2011:3)[10], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Kustiyaningsih (2011:146)[11], “Database adalah Struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah databasekomputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Database adalah sekelompok data yang mempunyai ciri-ciri khusus dan dapat dikelola sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan sebuah format data yang baru.

2. Jenis Database yang Digunakan

a. Appserv

Menurut Kadir (2009:4)[12], AppServ merupakan sebuah paket web service yang bersifat open source, yang membuat proses instalasi semua web service dengan mudah, dan juga membantu Anda ketika mengkonfigurasikan server”.

Menurut Kadir (2009:4)[12], Beberapa aplikasi yang terdapat di dalam Appserv, antara lain:

  1. Apache

  2. Menurut Sibero, (2011:374)[13], “Apache adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengakses dan mengatur konfigurasi Apache web server”.

    Menurut Kadir (2009:360)[12], “Apache adalah otak dari web server Anda. Aplikasi web server ini bertugas untuk mengkoordinasikan server Anda, dan akan menangani semuanya”.

    Apache menangani koneksi HTTP yang masuk, mengirimkan file yang di-request, kembali kepada komputer yang memintanya, menangani perlindungan direktori dengan menggunakanpassword, dan dapat berisi modul add-in yang digunakan untuk memperluas kemampuan standar. Apabila dibandingkan dengan IIS, maka Apache jauh lebih unggul.

  3. PhpMyAdmin

  4. Menurut Kadir (2009:4)[12], dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu Anda dalam menavigasi beberapa database, table, log, dan beberapa hal lainnya.

  5. MySQL

  6. Menurut Raharjo (2011:21)[14], “MySQL merupakan RDBMS (atau server database) yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat diakses oleh banyak user”.

    Menurut Kadir (2008:2)[15], “MySQL adalah sebuah software open source yang digunakan untuk membuat sebuah database.”

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang digunakan untuk membuat sebuah database yang bersifat open source.

Konsep Dasar Kontrol/Kendali

1. Definisi Pengontrolan

Menurut Erinofiardi (2012:261)[16], “Suatu system control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia(otomatis)”.

Konsep dasar pengontrolan sudah ada sejak abad-18 yang dipelopori James Watt yang membuat kontrol mesin uap, Nyquis (1932) membuat sistem pengendali uang tertutup, Hazem (1943) membuat Servo mekanik dan masih banyak yang lainnya.

Kontrol otomatis mempunyai peran pentingdalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmupengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusiauntuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengancara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secaratidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segalaaktifitasnya.

Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan,pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukantenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistempengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinanbahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungankarena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitanyang dijumpai pada berbagai system pengendalian yang menuntut kecepatan danketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

Menurut beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa pengontrolan adalah pengendalian suatu proses sistem kerja yang dapat dikendalikan sesuai dengan keinginan manusia dalam mengerjakan segala aktivitas.

2. Jenis – Jenis Sistem Kontrol

Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka (Open-loop Control System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).

a. Sistem Kontrol Loop Terbuka

Menurut Erinofiardi (2012:261) [16], sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrolyang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.

1.jpg

Sumber : Erinofiardi (2012:261)[16]

Gambar 2.6. Sistem Pengendali loop terbuka

Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

b. Sistem Kontrol Loop Tertutup

Menurut Erinofiardi (2012:261) [16], sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.” Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

2.jpg

Sumber : Erinofiardi (2012:262)[16]

Gambar 2.7. Sistem Pengendali loop tertutup

Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.


Konsep Dasar Mikrokontroller

1. Definisi Mikrokontroler

Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17)[17] , Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman Input-Output.

Menurut syahwil (2013:53)[18] , Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana, komputer akan menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang diterima dan program yang dikerjakan.

Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan intruksi-intruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.

Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronik digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Sekadar contoh, bayangkan diri anda saat mulai belajar membaca dan menuli. Ketika anda sudah melakukan hal itu anda bis membaca semua tulisan apapun baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya. Dan andapun bisa pula menulis hal-hal sebaliknya, begitu pula jika anda sudah mahir membaca dan menulis data maka anda dapat membuat program untuk membuat suatu sistem pengaturan otomatis menggunakan mikrokontroler sesuai keinginan anda.

Mikrokontroler merupakan komputer di dalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efesiensi dan efektivitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut pengendali kecil di mana sebuah sistem elekronik yang sebelumnya memerlukan komponen-komponen pendukun seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/ diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini

2. Pemanfaatan Mikrokontroler

Mikrokontroler ada pada perangkat elektronik disekeliling kita. Misalnya handphone, MP3 Player, DVD, Televisi, AC, dll. Mikrokontroler juga dipakai untuk keperluan mengendalikan robot, baik robot mainan, maupun robot industri. Mikrokontroler juga digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara otomatis, seperti sistem kontrol mesin, remote control, mesin kantor, peralatan rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikroprosesor memori, dan alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroler ini, maka :

a. sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas

b. rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi

c. pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri kerena sistemnya kompak

Namun demikian tidak sepenuhnya mikrokontroleer bisa mereduksi komponen IC TTL dan CMOS yang sering kali masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi atau sekedar menambah jumlah saluran masukan dan keluaran (I/O). dengan kata lain, mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah komputer karena mikrokontroler sudah mengandung beberapa periferal yang langsung bisa dimanfaatkan, misalnya port pararel, port serial, komparator, konversi digital keanalog (DAC) konversi analog kedigital dan sebagainya hanya menggunakan sistem minimum yang tidak rumit atau kompleks.

Agar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, mikrokontroler tersebut memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada beberapa mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun mikrokontroler sudah beroperasi.

Untuk merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:

a. sistem minimal mikrokontroler

b. software pemrograman dan kompiler, serta downloader

yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi/ sebuah IC mikrokontroler tidak akan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama, yang terdiri dari 4 bagian, yaitu:

1. prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri

2. rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari awal

3. rangkaian clock yang digunakan untuk memberi detak pada CPU

4. rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumber daya.

Pada mikrokontroler jenis-jenis tertentru (AVR misalnya), poin no 2, 3 sudah tersedia dari vendornya (biasanya 1MHz, 2MHz, 4MHz,8MHz). Sehingga pengguan tidak memerlukan rangkaian tambahan, namun bila ingin merancang sistem dengan spesifikasi tertentu (misal ingin komunikasi dengan PC atau Handphone) pengguna harus menggunakan rangkaian clock yang sesuai dengan karakteristik PC atau HP tersebut, biasanya menggunakan kristal 11,0582 MHz. Untuk menghasilkan komunikasi yang sesuai dengan baud rate PC atau HP tersebut.

3. Perkembangan Mikrokontroler

Mikrokontroler pertama kali dikenalkan oleh texas intrument dengan seri TM S 1000 pada tahun 1974 yang merupakan mikrokontroler 4 bit pertama. Mikrokontroler ini mulai dibuat sejak 1971 merupakan mikrokomputer dalam sebuah chip, lengkap dengan RAM dan ROM. Kemudian, pada tahun 1976 intel mengeluarkan mikrokontroler yang kelak menjadi populer dengan nama 8748 yang merupakan mikrokontroler 8 bit, yang merupakan mikrokontroler dari keluarga MCS 48. sekarang dipasaran banyak sekali ditemui mikrokontroler mulai dari 8 bit sampai dengan 64 biit, sehingga perbedaan antara mikrokontroler dan mikroprosesor sangat tipis. Masing-masing vendor mengeluarkan mikrokontroler dengan dilengkapi fasilitas yang cendrung memudahkan user untuk merancang sebuah sistem dengan komponen luar yang relatif lebih sedikit.

Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar dipasaran adalah mikrokontroler 8 bit carian keluarga MCS51 (CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dan seri AT89Sxx dan mikrokontroler AVR yang merupakan varian dari mikrokontroler RISC dengan seri ATMEGA8535 (walaupun varian dari mikrokontroler AVR sangatlah banyak, dengan masing-masing memiliki fitur yang berbeda-beda). Dengan mikrokontroler tersebut pengguna (pemula) sudah bisa membuat sebuah sistem untuk keperluan sehari-hari, seperti pengendali peralatan rumah tangga jarak jauh yang menggunakan remote control televisi, radio frekuensi, maupun menggunakan ponsel, membuat jam tangan digital, termometer digital, dan sebagainya.

4. Jenis-jenis Mikrokontroler

Secara teknis hanya ada dua macam mikrokontroler. Pembagian ini di dasarkan pada kompleksita inttruksi-intruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu, yaitu RISC dan CISC serta masing-masing keturunan atau keluarga sendi-sendiri.

a. RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Intruksi yang dimiki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak.

b. Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Intruction Set Computer. Intruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya.

5. Jenis-jenis Mikrokontroler Umum digunakan

a. Keluarga MCS51

Mikrokontroler ini termasuk kedalam keluarga mikrokontroler CISC. Sebagian besar intruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur harvard dan meskipun awalnya dirancang untuk aplikasi mikrokontroler chip tunggal sebuah mode perluasan telah mengizinkan sebuah ROM luar 64 KB dan RAM luar 64 KB diberikan alamat dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah untuk akses program dan memori data. Salah satu kemampuan dari mikrokotroler 8051 adalah pemasukan sebuah mesin proses boolean yang mengizinkan operasi logika boolean tingkatan – bit dapat dilakukan sedara langsung dan secara efisien dalam register internal dan RAM karena itulah MCS51 digunakan dalan rancangan awal PLC (Programmable Logic Control).

b. AVR

Mikrokontroler Alv dan vegard's Risc processor atau sering disingkat AVR merupakan mikrokontroler RISC 8bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode intruksinya dikemas dalam saru siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elekronika dan instrumentasi. Secara umu AVR dapat dikelompokan dalam 4 kelas. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori. Periferal dan fungsinya. Keempat kelas tersebut adalah keluarga ATTIny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega, dan AT86RFxx.

c. PIC

Pada awalnya PIC merupakan kependekan dari programmabel interface controller, tetapi pada perkembangannya berubah menjadi Prorammable Intelligent Computer. PIC termasuk keluarga mikrokontroler berarsitektur harvard yang dibuat leh microchip technology. Awalnya dikembangkan oleh divisi mikroelektronik general instruments dengan nama PIC1640, sekarang micochip telah mengumumkan pembuatan PIC-nya yang keenam PIC cukup populer digunakan oleh para developer dan para penghobi ngoprek karena biayanya yang rendah, ketersediaan dan penggunan yang luas, data base aplikasi yang besar, serta pemrograman (dan pemrograman ulang) melalui hubungan serial pada komputer.

d. Arduino

Arduino adalah kit elektonik atau papan rangkaian elektronik open source yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.

e. ARM Cortex-M0

ARM adalah prosesor dengan arsitektur set intruksi 32bit RISC (reduced Instruction Set Computer) yang dikembangkan oleh ARM holdings. ARM merupakan singkatan dari Advanced RISC Machine ( sebelumnya lebih dikenal dengan kepanjangan Acorn RISC Machine ).

Konsep Dasar Prototipe

1. Definisi Prototipe

Menurut Simarmata (2010:62)[19], “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

Menurut Mall (2009:43)[20], “Prototype is a toy implementation of the system”. (Prototipe adalah sebuah implementasi tiruan dari sebuah sistem)

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Prototype adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.

2. Jenis-Jenis Prototipe

Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu: Menurut Simarmata (2010:64)[19]

  1. Rapid Throwaway Prototyping

  2. Pendekatan pengembangan perangkat keras/Iunak ini dipopulerkan Soleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun, diverifikasi oleh kansumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.

  3. Prototype Evolusioner

  4. Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototypeini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).

    Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut :

Sumber : Simarmata (2010:68)[19]

Tabel 2.0.Kelebihan dan Kekurangan Prototipe

Konsep Dasar Analisa SWOT

1. Analisa Swot

Menurut Hendro (2011:289)[21], ”Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri”. Menurut Fahmi (2013:252) [22], “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan thereats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

Sumber : Sumber: Fahmi (2013:252) [22]

Gambar 2.8. Mengidentifikasi Peluang-Peluang Organisasi

Menurut Gaspersz (2012:34)[23], “Analisis SWOT merupakan metode yang digunakan untuk mengevaluasi :

a. Kekuatan-kekuatan (strengths)

b. Kelemahan-kelemahan (weaknesses)

c. Kesempatan-kesempatan (opportunities)

d. Ancaman-ancaman (threats)

Dalam suatu proyek, program, atau unit-unit organisasi. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, dimana aplikasinya adalah :

a. Bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada ?

b. Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada ?

c. Selanjutnya bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) mampu menghadapi atau menangkal ancaman-ancaman (threats) yang ada ?

d. Dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yangmampu menghindarkan dari ancaman (threats) yang mungkin terjadi ?

Berdasarkan definisi atas, maka dapat disimpulkan, analisa SWOT adalah analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan, ancaman dalam setiap organisasi.

2. Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan

Menurut Fahmi (2013:254)[22], penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.

3. Penerapan Analisa SWOT

Menurut Hendro (2011:291)[21], Analisa digunakan dalam :

a. Memasuki sebuah industri baru.

b. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru.

c. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saatini.

d. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan.

e. Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.

4. Manfaat Analisa SWOT

Menurut Hendro (2011:289)[21], Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah :

a. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.

b. Untuk membuat rekomendasi.

c. Informasi lebih akurat.

d. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).

e. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

5. Langkah-Langkah Penyusunan SWOT

Menurut Rangkuti (2011:8)[24], Langkah–langkah mudah penyusunan SWOT yaitu :

a. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT

Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT.

b. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)

Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.

c. Membentuk Teamwork Berdasarkan Metode OCAI

Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam team work dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.

d. Kuisioner Riset SWOT

Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor faktor eksternal (peluang dan ancaman).

e. Identifikasi Penyebab Masalah

Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.

f. Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis

Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.

g. Menyusun Isu Strategis, Formulasi Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis

Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yangakan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis ke dalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.

h. Menentukan Ukuran Yang Dipakai Dalam SWOT

Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.

i. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator

Tujuannya adalah untuk merumuskan strategi cinitiatives dan menyusun key performance indicator dalam bentuk lagdan lead indicator. Dalam bagian iniakan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.

j. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja

Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja kedalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.

k. Melakukan Cascading SWOT

Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.

l. Analisa Risiko Menggunakan Key Risk Indicators

Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.

m. Analisis Anggaran Dan Model Keuangan

Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.

n. Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT

Pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.

6. Pendekatan Pemecahan Masalah

Menurut Puspitasari (2011:96)[25], Penelitian ini menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion, Place, People,Process, dan Physical Evidence. Adapun penjelasan ketujuh hal tersebut adalah sebagai berikut :

a. Product : Produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

b. Price : Biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang ditawarkan.

c. Place : Lokasi dimana produk atau jasa tersedia.

d. Promotion : Aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.

e. People : Orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.

f. Process : Proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk atau jasa.

g. Physical Evidence : Bukti fisik yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[26], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Al-Jufri (2011:141)[27], “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.

2. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[26], Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

Menurut Sutabri (2012:225)[3], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.

  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.

  3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

  5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

3. Tahap-Tahap Rancangan Sistem

Menurut Al Jufri (2011:141)[27], Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

  1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang TeriniciAnalis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Bebrapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:

    1. Diagram arus data (data flow diagram)

    2. Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)

    3. Kamus data (Data dictionary)

    4. Flowchart

    5. Model hubungan objek

    6. Spesifikasi kelas

  2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

  3. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi SistemAnalis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

  4. Memilih Konfigurasi TerbaikAnalis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.

  5. Menyiapkan Usulan PenerapanAnalis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

  6. Menyetujui atau Menolak Penerapan SistemKeputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

Sumber: Al-Jufri (2011:141) [27]

Gambar 2.9.Diagram Tahap Perancangan


Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66)[28], “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Menurut Guritno (2011:302)[29], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.

2. Tahap-Tahap Elisitasi

Menurut Guritno dan kawan-kawan (2011:302)[29], elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

a. Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

b. Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan Metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

  1. M pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

b. Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

  1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atauteknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan ?

  2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan ?

  3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem ?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

  1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.

  2. Middle (M): Mampu dikerjakan.

  3. Low (L): Mudah dikerjakan.

3. Final Draft Elisitasi

Final Draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangakan.

4. Tujuan Elisitasi Kebutuhan

Menurut Leffingwel (2000) dalam Siahaan (2012:67)[28], .elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:

a. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries)

Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan olehseberapa dalam dan luas pengetahuan developerakan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkupdan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.

b. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan

Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagiandari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.

c. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai

Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan dari pada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

5. Langkah-Langkah Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:75)[28], berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan :

a. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

b. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.

c. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik keranah aplikasi.

d. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus, dan pertemuan tim.

e. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.

f. Menidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.

g. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan atau pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.

6. Masalah Dalam Elisitasi

Menurut Nuseibeh and Eastbrook (2000) dalam Siahaan (2012:68)[28], tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yakni :

a. Masalah ruang lingkup

Pelanggan atau pengguna menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.

b. Masalah pemahaman

Hal tersebut terjadi ketika pelanggan atau pengguna tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikitdan tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.

c. Masalah perubahan

Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem (system engineers) harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.

Teori Khusus

Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Sulindawati (2010:8)[30], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.

Menurut Adelia (2011:116)[31], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.

2. Cara Membuat Flowchart

Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart Menurut Sulindawati(2010:8)[30]

  1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.

  2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

  3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

  4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.

  5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.

  6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.

  7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

3. Jenis-Jenis Flowchart

Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut :

a. Bagan Alir Sistem (Systems Flowchart)

Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem.

Sumber: Rachman (2012:78)

Gambar 2.10. Bagan Alir Sistem (System Flowcharts)

b. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.

Sumber: Rachman (2012:90)

Gambar 2.11. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

c. Bagan Alir Skematik (Schematic Flocwchart)

Mirip dengan Flow Chart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.

Sumber: Rachman (2012:93)

Gambar 2.12. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

d. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

Merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur dilaksanakan.

Sumber: Rachman (2012:95)

Gambar 2.13. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

e. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dari sebuah sistem.

Sumber: Rachman (2012:97)

Gambar 2.14. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

Sumber: Rachman (2012:98)

Gambar 2.15. Contoh Variasi Aplikasi Flowchart

Konsep Dasar Linkit One

1. Definisi Linkit One

The LinkIt One merupakan platform pengembangan open source, papan kinerja tinggi untuk prototipe perangkat Produk pakaian dan IOT. Hal ini didasarkan pada SoC terkemuka di dunia untuk Produk pakaian, MediaTek Aster (MT2502) dikombinasikan dengan kinerja tinggi Wi-Fi (MT5931) dan GPS (MT3332) chipset untuk memberikan Anda akses ke semua fitur dari MediaTek LinkIt. Hal ini juga menyediakan fitur pin-out yang sama dengan Arduino, sehingga mudah untuk menghubungkan berbagai sensor, peripheral, dan perisai Arduino.

LinkIt One adalah prototipe papan all-in-one untuk IOT / Produk pakaian perangkat. Mengintegrasikan fitur GSM, GPRS, Wi-Fi, GPS, Bluetooth menjadi faktor dasar bentuk Arduino.

LinkIt ONE adalah produk co-desain oleh Seeed Studio dan MediaTek. ini membawa bersama-sama teknologi kedua belah pihak dalam hardware terbuka dan referensi desain terkemuka industri untuk Produk pakaian dan perangkat IOT untuk membuat papan pengembangan yang kuat.

Sumber : http://www.seeedstudio.com/wiki/LinkIt_ONE

Gambar 2.16. Skema Linkit One

2. Fitur dan Spesifikasi Linkit One

Termasuk ARM7 EJ-S ™, GSM, GPRS, Wi-Fi, Bluetooth BR / EDR / BLE, GPS, Audio codec, dan konektor kartu SD pada papan pengembangan tunggal.

Pin-out yang sama dengan papan Arduino, termasuk Digital I / O, Analog I / O, PWM, I2C, SPI, UART dan power supply, kompatibel dengan Arduino.

Menyediakan berbagai antarmuka untuk menghubungkan ke sebagian besar sensor, peripheral, Groves, dan widget lainnya.


Sumber : http://labs.mediatek.com/

Gambar 2.17.Development Platform Linkit One


Sumber : http://www.seeedstudio.com/wiki/LinkIt_ONE

Tabel 2.1.Tabel Spesifikasi Linkit One


3. Linkit One Arsitektur

Berjalan di atas MT2502 (Aster) dan, di mana digunakan, pendamping GNSS dan Wi-Fi chipset, platform LinkIt ONE pengembang didasarkan pada kernel RTOS. Di atas kernel ini adalah satu set driver, middleware dan protokol tumpukan yang mengekspos fitur dari chipset untuk Framework. Sebuah run-time Lingkungan kemudian menyediakan layanan ke layer porting Arduino yang memberikan LinkIt ONE API untuk Arduino. API yang digunakan untuk mengembangkan Arduino Sketsa dengan LinkIt ONE SDK (untuk Arduino).


Sumber : http://labs.mediatek.com/

Gambar 2.18.Arsitektur Linkit One

Sumber : http://labs.mediatek.com/

Gambar 2.19.Perbandingan Solusi Lnkit One


4. Konfigurasi Switch

Disini terdapat 3 buah slide switch yang digunakan untuk mengkonfigurasikan fungsi / tipe pekerjaan :


Sumber : http://www.seeedstudio.com/wiki/LinkIt_ONE

Gambar 2.20.Switch Linkit One


Sumber : http://www.seeedstudio.com/wiki/LinkIt_ONE

Tabel 2.2.Tabel Fungsi Switch Linkit One

Konsep Dasar Bahasa C

1. Defenisi Bahasa C

Bahasa C adalah salah satu dari banyak bahasa pemrogramandesktop yang cukup populer dan mempunyai cukupbanyak keunggulan. Ada banyak aplikasi-aplikasi yang dirancang dalam bahasa C,atau mungkin paling tidak struktur utama programnya ditulis dalam bahasa C.Bahasa C adalah sebuah bahasa dasar tingkat Menengah yang sifatnyakompleks dan membangun logika atau algoritma. Kenapa dikatakan tingkat menengahkarena C bisa masuk ke tingkat Tinggi maupun rendah. SoftwareDevelopment Kit untuk Windows juga dirancang / tulis dalam bahasa C. Bahasa Cberifat portable, yaitu dengan sedikit atau tanpa perubahan, suatu program yangdirancang / tulis dengan bahasa C dapat dijalankan pada komputer lain.

2. Sejarah Bahasa C

Bahasa C dikembangken di Bell labpada tahun 1972 ditulis pertama kali oleh Brian W. Kernighan dan Denies M .Ricth merupakan bahasa turunan atau pengembangan dari bahasa B yang ditulisoleh Ken Thompson pada tahun 1970 yang diturunkan oleh bahasa sebelumnya, yaituBCL. Bahasa C, pada awalnya dirancang sebagai bahasa pemrograman yangdioperasikan pada sistem operasiUNIX . Bahasa C merupakan bahasa pemrogramantingkat menengah yaitu diantara bahasa tinggat rendah dan tingkat tinggi yangbiasa disebut dengan Bahasa Tingkat Menengah. Bahasa C mempunyai banyakkemampuan yang sering digunakan diantaranya kemampuan untuk membuat perangkatlunak, misalnya dBASE, Word Star dan lain-lain.

3. Kelebihan Bahasa C

  1. Bahasa C tersedia hampir di seluruh jenis komputer.

  2. Bahasa C merupakan Bahasa komputer yang tersedia baik di komputer mikro maupun di komputer besar (mainframe computer).

  3. Kode bahasa C sifatnya adalah portable danfleksibel.

  4. Aplikasi yang ditulis dengan bahasa C untuksuatu komputer tertentu dapat digunakan di komputer lain hanya denganmodifikasi yang sedikit saja.

  5. Bahasa C hanya menyediakan sedikit kata kunci.

  6. Telah kita ketahui bahwa bahasa C standar ANSI cuma menyaratkan sebanyak 32 kata-kata kunci kunci, turbo hanya menyediakan 39 kata-kata kunci, C++ hanya menyediakan 48 kata kunci. Coba kita bandingkan dengan bahasa-bahasa yang lain yang memang menyediakan ratusan kata-kata kunci. Semakin sedikit kata-kata kunci yang digunakan oleh suatu bahasa, semakin mudah bagisi pemakai untuk mempelajari dan menggunakan bahasa itu.

  7. Proses executable program bahasa C lebih cepat.

  8. Karena filosoli bahasa C yang memang hanya menyediakan sedikit kata-kata kunci, maka konsekuensinya program hasil dari kompilasi bahasa C bisa dibilang relatif akan lebih cepat prosesnya di bandingkan dengan hasil dari bahasa lain. Dengan demikian, aplikasi yang dibuat dengan bahasa C akan menjadi aplikasi yang efisien dan kompetitif.

  9. Dukungan pustaka yang banyak.

  10. Telah disebutkan bahwa keandalan bahasa C dicapai dengan fungsi-fungsi pustakanya. Fungsi-fungsi pustaka ini disediakan oleh versi-versi bahasa C masing-masing atau dapat dibeli dari sumber yang lain. Ribuan fungsi-fungsi pustaka C telah tersedia di pasaran sampai sekarang,mulai dari fungsi-fungsi pustaka yang sederhana sampai dengan yang rumit, misalnya itu fungsi pustaka untuk membuat indeks dari file database menggunakan B+ tree yang digunakan di dBASE. Dukungan pustaka fungsi dan kelas yang cukup banyak ini memungkinkan pembuatan aplikasi makro.

  11. Bahasa C adalah bahasa yang terstruktur.

  12. Bahasa C mempunyai struktur yang baik sehingga mudah untuk dipahami. C disebut dengan bahasa yang terstruktur karena menggunakan fungsi-fungsi sebagai program-program bagiannya. Struktur bahasa C yang baik selain mudah dipelajari, juga memudahkan dalam pembuatan program, memudahkanpelacakan kesalahan program dan akan menghasilkan dokumentasi program yang baik.

  13. Bahasa C termasuk bahasa tingkat menengah dan lebih dekat dengan bahasa mesin.

  14. Kode program bersifat reuseable.

  15. sehingga dapat digunakan kembali pada project lain dengan hanya menggunakan library dan file header.

  16. C++ dapat membuat aplikasi graphic processor berkualitas tinggi.

4. Kekurangan Bahasa C

  1. Banyaknya Operator serta fleksibilitas penulisan program kadang-kadang membingungkan pemakai.

  2. Bagi pemula pada umumnya akan kesulitan menggunakan pointer.

  3. Jadi, dapat kita simpulkan, tidak ada salahnya kan kita belajar pemrograman dengan Bahasa C / C++ ini. Sebab cukup terorganisir, dan memungkinkan untuk pembuatanskala besar / makro.

    Sumber: google.com

Definisi Ubidots

Ubidots adalah tentang membantu dunia memahami data yang dihasilkan oleh ribuan sensor di sekitar kita.

Memiliki menyediakan layanan rekayasa untuk kesehatan, makanan dan industri minyak & gas di Amerika Latin selama lebih dari 5 tahun, tim Ubidots dirancang layanan awan untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar Hal Internet proyek.

Ubidots adalah startup muda dan alumni MassChallenge Accelerator '13 (Boston, MA), dunia startup accelerator terbesar. Produk kami dikembangkan dari AtomHouse Medellín dan Bogota, dengan kehadiran pengembangan bisnis di Boston. Kami didukung oleh lembaga inovasi Innpulsa dan Ruta n.

Sumber : http://www.ubidots.com/

Gambar 2.21.Logo Ubidots

Definisi ThingSpeak

Menurut pengembangnya, "ThingSpeak adalah open source Internet of Things aplikasi dan API untuk menyimpan dan mengambil data dari hal-hal yang menggunakan HTTP protokol melalui Internet atau melalui Local Area Network. ThingSpeak memungkinkan pembuatan aplikasi sensor logging, aplikasi pelacakan lokasi , dan jaringan sosial hal dengan update status ".

ThingSpeak memiliki dukungan dari numerik software komputasi MATLAB dari MathWorks.

ThingSpeak telah menjadi subyek dari artikel di khusus "Pembuat" website seperti Instructables, CodeProject, dan Channel 9.

Salah satu platform aplikasi seperti IOT yang menawarkan berbagai macam analisis, monitoring dan kemampuan kontra-tindakan adalah 'ThingSpeak'.

Sumber: http://www.codeproject.com/Articles/845538/

Gambar 2.22.Diagram ThingSpeak

Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/ThingSpeak

Gambar 2.23.Logo ThingSpeak

Konsep Dasar Sensor

Menurut Chandra (2011:32)[32], “Sensor (transduser) adalah peralatan yang digunakan untuk memggubah suatu besaran fisik menjadi listrik”. Sensor harus memiliki syarat-syarat berikut ini:

  1. Sensitivitas tinggi sesuai besaran yang diukur.

  2. Tidak sensitive pada besaran lain yang tidak diukur di sekitar tempat pegukuran.

  3. Sifat objektif tidak berubah karena penggunaan sensor

Berikut macam-macam sensor:

  1. Sensor Mekanik

  2. Sensor mekanik adalah sensor yang digunakan untuk megubah besaran mekanik menjadi listrik. Pada sensor mekanik, keluaran sensor berubah sesuai perubahan gaya atau perubahan jarak (perpindahan), linear maupun rotasi. Fungsi sensor mekanik bermacam-macam antara lain untuk mengukur panjang, luas aliran masa, gaya, torsi, tekenan, kecepatan,percepata dan panjang gelombang akustik.

  3. Sensor Optik

  4. Sensor optik adalah sensor yang digunkan untuk mengubah besaran optik menjadi besaran listrik. Pada sensor optik, keluaran sensor berubah sesuai perubahan cahaya yang jatuh kepermukaan sensor. Fungsi sensor optik bermacam-macam, antara lain untuk mengukur intensitas cahaya, warna dan deteksi objek.


Definisi Water Flow Meter G1/2

Water Flow sensor terdiri dari tubuh katup plastik, rotor air, dan sensor hall efek. Ketika air mengalir melalui, gulungan rotor-rotor. Kecepatan perubahan dengan tingkat yang berbeda aliran. Sesuai sensor hall efek output sinyal pulsa. Kelebihan sensor ini adalah hanya membutuhkan 1 sinyal (SIG) selain jalur 5V dc dan Ground. Perhatikan gambar di bawah ini.

Sumber: http://www.seeedstudio.com/wiki/G1/2_Water_Flow_sensor

Gambar 2.24.Water Flow Sensor G1/2

Sumber: http://www.seeedstudio.com/wiki/G1/2_Water_Flow_sensor

Gambar 2.25.Mechanic Dimensi Water Flow sensor G1/2

Tabel 2.3.Komponen Sensor

Sumber: http://www.seeedstudio.com/wiki/G1/2_Water_Flow_sensor

1. Spesifikasi Sensor Flow

  1. Bekerja padategangan5V DC-24VDC

  2. Arus Maksimum saat ini15 mA(DC5V)

  3. Berat sensor 43 g

  4. Tingkat Aliranrentang 0,5~ 60L / menit

  5. Suhu Pengoperasian 0°C~ 80°

  6. Operasi kelembaban 35% ~ 90% RH

  7. Operasi tekanan bawah1.75Mpa

  8. Store temperature -25°C~+80°

  9. Store humidity 25%~90%RH

Water flow sensor ini terdiri atas katup plastik, rotor air, dan sebuah sensor hall-effect. Prinsip kerja sensor ini adalah dengan memanfaatkan fenomena efek Hall. Efek Hall ini didasarkan pada efek medan magnetik terhadap partikel bermuatan yang bergerak. Ketika ada arus listrik yang mengalir pada divais efek Hall yang ditempatkan dalam medan magnet yang arahnya tegak lurus arus listrik, pergerakan pembawa muatan akan berbelok ke salah satu sisi dan menghasilkan medan listrik. Medan listrik terus membesar hingga gaya Lorentz yang bekerja pada partikel menjadi nol. Perbedaan potensial antara kedua sisi divais tersebut disebut potensial Hall. Potensial Hall ini sebanding dengan medan magnet dan arus listrik yang melalui divais.


Konsep Dasar Wireless

1. Definisi Wireless (Nirkabel)

Wireless atau dalam bahasa indonesia disebut nirkabel, adalah teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel. Data dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan ponsel) dengan frekuensi tertentu.

Teknologi jaringan nirkabel sebenarnya terbentang luas mulai dari komunikasi suara sampai dengan jaringan data, yang mana membolehkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel pada suatu jarak tertentu. Peranti yang umumnya digunakan untuk jaringan nirkabel termasuk di dalamnya adalah komputer, komputer genggam, PDA, telepon seluler, tablet PC dan lain sebagainya. Teknologi nirkabel ini memiliki kegunaan yang sangat banyak. Contohnya, pengguna bergerak bisa menggunakan telepon seluler mereka untuk mengakses e-mail. Sementara itu para pelancong dengan laptopnya bisa terhubung ke internet ketika mereka sedang di bandara, kafe, kereta api dan tempat publik lainnya. Di rumah, pengguna dapat terhubung ke desktop mereka (melalui bluetooth) untuk melakukan sinkronisasi dengan PDA-nya.

2. Tipe dari Jaringan Nirkabel

Sama halnya seperti jaringan yang berbasis kabel, maka jaringan nirkabel dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe yang berbeda berdasarkan pada jarak dimana data dapat ditransmisikan.

A. Wireless Wide Area Networks (WWANs)

Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau negara, melalui penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang diselenggarakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasinya. Teknologi WWAN saat ini dikenal dengan sistem 2G (second generation). Inti dari sistem 2G ini termasuk di dalamnya Global System for Mobile Communications (GSM), Cellular Digital Packet Data (CDPD) dan juga Code Division Multiple Access (CDMA). Berbagai usaha sedang dilakukan untuk transisi dari 2G ke teknologi 3G (third generation) yang akan segera menjadi standar global dan memiliki fitur roaming yang global juga. ITU juga secara aktif dalam mempromosikan pembuatan standar global bagi teknologi 3G.

B. Wireless Metropolitan Area Networks (WMANs)

Teknologi WMAN memungkinkan pengguna untuk membuat koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di dalam suatu area metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-beda dalam suatu kota atau pada kampus universitas), dan ini bisa dicapai tanpa biaya fiber optic atau kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. Sebagai tambahan, WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis kabel dan dia akan aktif ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan. WMAN menggunakan gelombang radio atau cahaya infrared untuk mentransmisikan data. Jaringan akses nirkabel broadband, yang memberikan pengguna dengan akses berkecepatan tinggi, merupakan hal yang banyak diminati saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi yang berbeda, seperti Multichannel Multipoint Distribution Service (MMDS) dan Local Multipoint Distribution Services (LMDS) digunakan saat ini, tetapi kelompok kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus membuat spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut.

C. Wireless Local Area Networks (WLANs)

Teknologi WLAN membolehkan pengguna untuk membangun jaringan nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal (contohnya, dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau pada area publik, seperti bandara atau kafe). WLAN dapat digunakan pada kantor sementara atau yang mana instalasi kabel permanen tidak diperbolehkan. Atau WLAN terkadang dibangun sebagai suplemen bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada berbagai lokasi yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN dapat dioperasikan dengan dua cara. Dalam infrastruktur WLAN, stasiun wireless (peranti dengan network card radio atau eksternal modem) terhubung ke access point nirkabel yang berfungsi sebagai bridge antara stasiun-stasiun dan network backbone yang ada saat itu. Dalam lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-peer (ad hoc), beberapa pengguna dalam area yang terbatas, seperti ruang rapat, dapat membentuk suatu jaringan sementara tanpa menggunakan access point, jika mereka tidak memerlukan akses ke sumber daya jaringan.Pada tahun 1997, IEEE meng-approve standar 802.11 untuk WLAN, yang mana menspesifikasikan suatu data transfer rate 1 sampai 2 megabits per second (Mbps). Di bawah 802.11b, yang mana menjadi standar baru yang dominan saat ini, data ditransfer pada kecepatan maksimum 11 Mbps melalui frekuensi 2.4 gigahertz (GHz). Standar yang lebih baru lainnya adalah 802.11a, yang mana menspesifikasikan data transfer pada kecepatan maksimum 54 Mbps melalui frekuensi 5 GHz.

D. Wireless Personal Area Networks (WPANs)

Teknologi WPAN membolehkan pengguna untuk membangun suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi peranti sederhana, seperti PDA, telepon seluler atau laptop. Ini bisa digunakan dalam ruang operasi personal (personal operating space atau POS). Sebuah POS adalah suatu ruang yang ada disekitar orang, dan bisa mencapai jarak sekitar 10 meter. Saat ini, dua teknologi kunci dari WPAN ini adalah Bluetooth dan cahaya infra merah. Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel yang menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data sampai dengan jarak sekitar 30 feet. Data Bluetooth dapat ditransmisikan melewati tembok, saku ataupun tas. Teknologi Bluetooth ini digerakkan oleh suatu badan yang bernama Bluetooth Special Interest Group (SIG), yang mana mempublikasikan spesifikasi Bluetooth versi 1.0 pada tahun 1999. Cara alternatif lainnya, untuk menghubungkan peranti dalam jarak sangat dekat (1 meter atau kurang), maka user bisa menggunakan cahaya infra merah.Untuk menstandarisasi pembangunan dari teknologi WPAN, IEEE telah membangun kelompok kerja 802.15 bagi WPAN. Kelompok kerja ini membuat standar WPAN, yang berbasis pada spesifikasi Bluetooth versi 1.0. Tujuan utama dari standarisasi ini adalah untuk mengurangi kompleksitas, konsumsi daya yang rendah, interoperabilitas dan bisa hidup berdampingan dengan jaringan 802.11.

3. WiFi (Wireless Fidelity)

Wi-Fi (Wireless Fidelity) memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks disingkat WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya. Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Local (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) dapat terhubung dengan internet melalui access point (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.

Jaringan Wifi memiliki lebih banyak kelemahan dibanding dengan jaringan kabel. Saat ini,perkembangan teknologi wifi sangat signifikan sejalan dengan kebutuhan sistem informasi yang mobile. Banyak penyedia jasa wireless seperti hotspot komersil, ISP, Warnet, kampus-kampus maupun perkantoran sudah mulai memanfaatkan wifi pada jaringan masing masing, tetapi sangat sedikit yang memperhatikan keamanan komunikasi data pada jaringan wireless tersebut. Hal ini membuat para hacker menjadi tertarik untuk mengexplore keamampuannya untuk melakukan berbagai aktifitas yang biasanya ilegal menggunakan wifi.

Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Empat variasi dari 802.11, yaitu:

a. 802.11a

b. 802.11b

c. 802.11g

d. 802.11n

Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.

Sumber : (Kholis Hal:9)[33]

Tabel.2.4.Spesifikasi Wi-Fi

Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.

Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz).

4. Tipe Jaringan WIfi

Seperti halnya Ethernet-LAN ( jaringan dengan kebel ), jaringan wifi juga dikonfigurasikan ke dalam dua jenis tipe jaringan yaitu:

A. Jaringan Peer To Peer Atau Adhoc Wireless LAN

Computer dapat saling berhubungan berdasarkan nama SSID (service set identifier). SSID adalah nama identitas computer yang memiliki komponen nir kabel.

Sumber : (Kholis Hal:10)[33]

Gambar 2.26.Adhoc Wireless LAN

B. Jaringan Server Based Atau Wireless Infrstruktur

System infrastruktur membutuhkan sebuah komponen khusus yang berfungsi sebagai access point.

Sumber : (Kholis Hal:11)[33]

Gambar 2.27.Wireless Infrastruktur

5. Keamanan Jaringan WiFi

Peralatan sinyal yang ditranmisikan oleh jaringan wifi menggunakan frekuensi secara bebas, sehingga dapat ditangkap oleh computer lain sesame user wifi. Keamanan jaringan wifi secara umum terdiri dari nonsecure dan share key (secure):

A. On secure: computer yang mempunyai wifi dapat menangkap transmisi pancaran dari sebuah wifi dan langsung dapat masuk kedalam jaringan tersebut

B. Share key: untuk dapat masuk ke jaringan wifi diperlukan kunci atau password, contohnya sebuah network yang menggunakan WEP.

C. Selain menggunakan WEP, dapat ditambahkan WPA ( wifi protected access ).

D. Membatasi akses dengan mendaftarkan MAC Address dari koomputer klien yang berhak mengakses jaringan.

6. Keunggulan dan Kelemahan Jaringan WiFi

A. Keunggulan jaringan WiFi yaitu sebagai berikut:

a. Infrastruktur berdimensi kecil

b. Pembangunannya cepat

c. Mudah dan murah untuk direlokasi

d. Mendukung portabilitas.

B. Kelemahan jaringan WiFi adalah:

a. Delay yang sangat besar

b. Kesulitan karena masalah propagasi radio

c. Mudah untuk terinterferensi

d. Kapasitas jaringan kecil, karena keterbatasan spectrum

e. Keamanan atau kerahasian data kurang aman.

Definisi Wifi (MT5931)

MT5931 adalah perangkat Wi-Fi yang mencakup

  • 802.11 b / g / n

  • PA

  • LNA

  • TR-Beralih

MT5931 memberikan yang terbaik dan paling nyaman fungsi konektivitas. Alat MT5931 maju dan canggih algoritma koeksistensi radio dan mekanisme hardware. Ditingkatkan secara keseluruhan kualitas suara simultan, data, dan transmisi audio / video pada ponsel dan Tablet PC dapat dicapai. Ukuran paket kecil dengan konsumsi daya yang rendah mengurangi layout daerah PCB.

Fitur :

  • Tertanam inti RISC untuk manajemen tingkat sistem yang lebih baik

  • Koeksistensi: IEEE 802.15.2 eksternal skema koeksistensi tiga kabel untuk mendukung nirkabel tambahan teknologi seperti 3G, GPS dan WiMAX

  • kalibrasi diri.

  • Terpadu regulator switching memungkinkan koneksi langsung ke baterai.

  • Terbaik di kelasnya saat kinerja konsumsi

  • Skema BT / WLAN koeksistensi Cerdas yang melampaui PTA signaling (misalnya, mengirimkan jendela dan durasi yang memperhitungkan urutan protokol pertukaran, frekuensi, dll)

  • TFBGA (5.1x5.3mm2) dan WLCSP (2.93x3.17mm2) paket

  • 2.4GHz aliran tunggal 802.11 b / g / n MAC / BB / RF

  • 802.11 d / h / k compliant

  • Keamanan: APK WPA / WPA2 pribadi, WPS2.0, WAPI (hardware)

  • QoS: APK WMM, WMM PS

  • Mendukung 802.11n fitur opsional: STBC, A-MPDU, Blk-Ack, RIFS, MCS Feedback, 20/40 MHz koeksistensi (PCO), terjadwal PSMP

  • Mendukung dilindungi 802.11w frame berhasil

  • Mendukung Wi-Fi Direct

  • Interface: SDIO 2.0 (4-bit & 1-bit), SPI (TFBGA saja), EHPI-8/16 (TFBGA saja)

  • Per paket Tx power control

Sumber : https://labs.mediatek.com/fileMedia/download/849a1f28-c8ca-44be-8af8-090480b578e1

Gambar 2.28.Diagram Blok MT5931

Konsep Dasar Komponen Elektronika

1. Definisi Elektronika

Menurut Chandra (2011:9)[32], “Komponen-komponen elektronika dibagi dalam jenis komponen pasif dan komponen aktif”.

Menurut Rusmadi (2009:10)[34], komponen elektronika dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:

1. Komponen Elektronika Pasif

Menurut Rusmadi (2009:10)[34], bahwa “Komponen elektronika pasif adalah komponen-komponen elektronika yang apabila dialiri aliran listrik tidak menghasilkan tenaga seperti: Perubahan Tegangan, Pembalikan Fasa, Penguatan dan lain-lain”. Komponen elektronika pasif meliputi

a. Resistor

Gambar 2.29.Resistor

Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance. Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah:

1. Resistor yang nilainya tetap.

2. Resistor yang nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.

3. Resistor yang nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor.

4. Resistor yang nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient).

Dalam rumusannya dapat ditulis sebagai berikut :

V = I . R

Keterangan :

V = Tegangan listrik (volt)

I = Arus yang mengalir (ampere)

R = Tahanan (ohm)

Sumber : Rusmadi (2009:13)[34]

Gambar 2.30.Skema Warna Resistor

b. Kapasitor

Gambar 2.31.Kapasitor

Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F).

Rumus Kapasitor

Q = C.V

Keterangan :

Q : Muatan yang satuannya Coulumb

C : Kapasitas yang satuannya Farad

V : Tegangan yang satuannya Volt

(1 Coulumb = 6,3*1018 elektron)

Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :

1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.

2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum.

3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable Capasitor.

c. Induktor

Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H). Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :

1. Induktor yang nilainya tetap

2. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.

2. Komponen Elektronika Aktif

Menurut Rusmadi (2009:33)[34], bahwa “Komponen aktif adalah Komponen yang apabila dialiri aliran listrik akan menghasilkan sesuatu tenaga baik berbentuk penguatan maupun mengatur aliran listrik yang melaluinya”. Komponen elektronika aktif meliputi:

a. Dioda

Gambar 2.32.Dioda

Dioda (Diode) adalah komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n (Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.

Berdasarkan Fungsi Dioda, Dioda dapat dibagi menjadi beberapa Jenis, diantaranya adalah:

  1. Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai penyearah arus AC ke arus DC.

  2. Dioda Zener yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga sebagai penstabil tegangan.

  3. Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun lampu penerangan.

  4. Dioda Photo yang berfungsi sebagai sensor cahaya.

  5. Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali.

  6. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser.

b. Transistor

Gambar 2.33.Transistor

Transistor merupakan salah satu Komponen Elektronika Aktif yang paling sering digunakan dalam rangkaian Elektronika, baik rangkaian Elektronika yang paling sederhana maupun rangkaian Elektronika yang rumit dan kompleks. Transistor pada umumnya terbuat dari bahan semikonduktor seperti Germanium, Silikon, dan Gallium Arsenide. Secara umum, Transistor dapat dibagi menjadi 2 kelompok Jenis yaitu Transistor Bipolar (BJT) dan Field Effect Transistor (FET). Pada dasarnya, Transistor adalah Komponen Elektronika yang terdiri dari 3 Lapisan Semikonduktor dan memiliki 3 Terminal (kaki) yaitu Terminal Emitor yang disingkat dengan huruf “E”, Terminal Base (Basis) yang disingkat dengan huruf “B” serta Terminal Collector atau Kolektor yang disingkat dengan huruf “C”.

Rumus Transistor

IB = Vb.0,6V/Rb

IC = Vcc/Rc

VB = IB.RB-0,6 Volt

Keterangan :

Vb : Tegangan Basis

Ic : Arus Colektor

Ib : Arus Basis

Rb : Hambatan Basis

Fungsi transistor diantaranya adalah:

  1. Sebagai Penyearah

  2. Sebagai Penguat tegangan dan daya

  3. Sebagai Stabilisasi tegangan

  4. Sebagai Mixer

  5. Sebagai Osilator

  6. Sebagai Switch (Pemutus dan Penyambung Sirkuit)

Berdasarkan strukturnya, Transistor sebenarnya merupakan gabungan dari sambungan 2 dioda. Dari gabungan tersebut , Transistor kemudian dibagi menjadi 2 tipe yaitu Transistor tipe NPN dan Transistor tipe PNP yang disebut juga dengan Transistor Bipolar. Dikatakan Bipolar karena memiliki 2 polaritas dalam membawa arus listrik.

1. Negative Positive Negative


Gambar 2.34.Negative Positive Negative (NPN)

Transistor NPN terdiri dari 1 lapisan semikondutor tipe-p di antara 2 lapisan semikonduktor tipe-n. Arus kecil yang memasuki basis pada emitter dikuatkan di keluran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi dari pada tengan emitter.

2. PNP (Positive Negative Positive)


Gambar 2.35.Positive Negative Positive (PNP)

Transistor PNP terdiri dari 2 lapisan semikonduktor tipe-n di antara 2 alpisan semikonduktor tipe-p. arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitter dikuatkan dikeluran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika tegangan basis lebih rendah dari pada tegangan emitter.

Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

c. IC (Integrated Circuit)


Gambar 2.36.Integrated Circuit (IC)

Integrated Circuit (IC) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bahan utama yang membentuk sebuah Integrated Circuit (IC) adalah Bahan Semikonduktor. Silicon merupakan bahan semikonduktor. Ada beberapa keuntungan dari pengguna IC diantaranya ialah :

  1. Bentuk fisiknya kecil sehingga rangakian jadinya akan kelihatan kecil dan kompak (compo).

  2. Catu daya yang diperlukan kecil.

  3. Sistem operasional sangat praktis dan cepat.

  4. Baik pemasangan maupun pemakaiannya mudah dan praktis.

  5. Harganya relatif murah dibanding dengan menggunakan transistor.

Jenis-jenis IC sangat banyak dan beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan penggunaannya. Misalnya saja IC Analog, Digital, Penguat Audio, Penguat RF (Radio Frequency), IC Regulator, CMOS. Menurut Rusmadi (2009:49), ada beberapa jenis-jenis IC yaitu :

1. IC NE 55

Gambar 2.37.IC NE 55

IC 55 adalah peranti DIP 14 pin yang menggabungkan dua 555 dalam satu kemasan, susunan kakinya mirip 555 kecuali dua saluran catu yang digabungkan

2. IC M 7555


Gambar 2.38.IC M 7555

Pada dasarnya, 7555 versi daya-ultra-rendah dari 555, dan TL C555. 7555 membutuhkan pengawatan yang sedikit berbeda, menggunakan lebih sedikit komponen eksternal.

3. IC 7404


Gambar 2.39.IC 7404

Dengan menggunakan IC tipe 7404, berbeda dengan gerbang sebelumnya (AND & OR), gerbang NOT hanya mempunyai 1 input dan 1 output. Sehingga dalam IC terdapat 6 gerbang NOT, dengan 6 input dan 6 output. Operasi gerbang : Gerbang ini merupakan fungsi inverter dari input. Jadi jika input berharga 0 maka outputnya akan berharga 1 dan begitu pula sebaliknya, sehingga didapat persamaan.

4. IC 7408


Gambar 2.40.IC 7408

Gerbang-gerbang dasar sudah terkemas dalam sebuah IC (Integrated Circuit), untuk gerbang AND digunakan IC tipe 7408. Karena dalam hal ini akan digunakan masukan atau input sebanyak 3 buah maka dengan menggabungkan 2 gerbang dapat diperoleh 3 input yang dimaksud (dengan cara menghubungkan output kaki 3 keinput kaki 4 atau lima seperti terlihat pada gambar di bawah. Gerbang dasar hanya mempunyai 2 harga yaitu 0 dan 1. Berharga 0 jika tegangan bernilai 0 - 0,8 Volt dan berharga 1 jika tegangan bernilai 2 -5 Volt. Operasi gerbang: Jika semua input terhubung dengan ground atau semuanya terlepas maka outputnya akan berharga 0, sehingga lampu indicator tidak menyala. Begitu pula jika hanya salah satu terlepas dan input lainnya diberi tegangan input sebesar VCC, lampu tetap tidakakan menyala. Lampu akan menyala jika semua input diberi tegangan sebesar VCC, sehingga berharga 1.

Definisi MT2502 (Aster)

MT2502A adalah chip monolitik mengintegrasikan terkemuka unit manajemen daya tepi, analog baseband dan radio sirkuit berdasarkan CMOS proses daya rendah.

MT2502A adalah kaya fitur dan solusi sangat kuat chip tunggal untuk high-end GSM / GPRS (2G) kemampuan. Berdasarkan 32-bitARM7EJ-S Prosesor RISC, MT2502A ini kekuatan pemrosesan yang luar biasa, bersama dengan tinggi arsitektur bandwidth dan hardware khusus TM dukungan, menyediakan platform untuk Kinerja tinggi GPRS Class 12 MODEM aplikasi dan terdepan aplikasi multimedia.

MT2502A juga memiliki fitur:

  • Sebuah transceiver Bluetooth sangat terintegrasi yang sepenuhnya kompatibel dengan Bluetooth Spesifikasi v4.0.

  • Sebuah penerima FM yang mendukung baik audio disiarkan de-modulasi dan RDS / RBDS decoding data

Diagram aplikasi khas ditunjukkan pada Gambar 2.41.

Sumber: https://labs.mediatek.com/fileMedia/download/a6883a0a-710e-42cc-8c53-c1ae990d83e3

Gambar 2.41.Tipikal Aplikasi dari MT2502A

Definisi LCD 16X2

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alat–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah :

  1. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris

  2. Mempunyai 192 karakter tersimpan.

  3. Terdapat karakter generator terprogram.

  4. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.

  5. Dilengkapi dengan back light.

Sumber: Heryanto (2008)[35]

Gambar 2.42.Bentuk Fisik LCD 16x2

Tabel 2.5.Konfigurasi Pin LCD 16x2

Definisi Keypad 4x3

Keypad merupakan salah satu peripheral yang sangat penting dalam sistem komputer. Berbagai macam keypad bisa kita jumpai, misalnya untuk aplikasi sederhana dapat digunakan keypad 4x3 yang pada dasarnya merupakan konfigurasi saklar/tombolyang disusun berdasarkan baris dan kolom (4 baris dan 3 kolom).

Sumber : http://www.google.com/

Gambar 2.43.Keypad Membran 4x3

Definisi Solenoid Valve

Sebuah solenoid valve adalah electromechanically dioperasikan katup. Katup dikendalikan oleh arus listrik melalui solenoid: dalam kasus dua-port katup aliran diaktifkan on atau off; dalam kasus katup tiga-port, keluar diaktifkan antara dua port stopkontak. Beberapa katup solenoid dapat ditempatkan bersama-sama padaberjenis

Katup solenoid adalah elemen kontrol yang paling sering digunakan di fluidics. Tugas mereka adalah untuk mematikan, melepaskan, dosis, mendistribusikan atau campuran cairan. Mereka ditemukan di banyak area aplikasi. Solenoid menawarkan cepat dan aman switching, keandalan yang tinggi, umur panjang, kompatibilitas media yang baik dari bahan yang digunakan, daya kontrol rendah dan desain yang kompak.

Selain plunger-jenis aktuator yang digunakan paling sering, aktuator berputar-angker dan aktuator rocker juga digunakan.

Sumber : http://www.google.com/

Gambar 2.44.Solenoid Valve 12v DC ½”

Konsep Dasar Literature Review

1. Definisi Literatur Review

Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:86)[29],“Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

Menurut Semiawan (2010:104)[36], mendefinisikan Literature Review sebagai berikut:Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Literature Review adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain.

2. Langkah-Langkah Literatur Review

Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:87)[29],dalam melakukan kajian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

  4. Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.

3. Jenis-Jenis Penelitian

Menurut Guritno (2011:22)[29],jenis-jenis penelitian yaitu:

  1. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinyaSecara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.

    1. Penelitian Dasar

    2. Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.

    3. Penelitian Terapan

    4. Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.

    5. Penelitian Evaluasi

    6. Penelitian evaluasi (evaluation research) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja; sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga.

    Sumber: Guritno (2011:26)[29]

    Tabel 2.6.Perbedaan Antara Penelitian Dasar, Terapan, dan Evaluasi

  2. Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu:

    1. Penelitian Deskriptif

    2. Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya

    3. Penelitian Prediktif

    4. Penelitian prediktif (predictive research). Studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.

    5. Penelitian Improftif

    6. Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.

    7. Penelitian Eksplanatif

    8. Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.

    9. Penelitian Eksperimen

    10. Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.

    11. Penelitian Ex Post Facto

    12. Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variable-variabel.

    13. Penelitian Partisipatori

    14. Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research; Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.

    15. Penelitian dan Pengembangan

    16. Metode penelitian dan pengembangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.

4. Tujuan Literatur Review

Menurut Swarjana (2012:33)[37],Literature review dibuat dengan bersumber pada buku, jurnal, serta publikasi lainnya terkait dengan topik yang diteliti. Tinjauan pustaka atau literaturer review adalah bagian penting dalam proses penelitian. Adapun tujuan dari literature review adalah sebagai berikut :

  1. Identifikasi masalah penelitian dan mengembangkan rumusan masalah dan hipotesis

  2. Orientasi apa yang sudah dan belum diketahui tentang area penelitian serta mendeterminasi atau inkonsistensi dalam a body of knowledge.

Berikut ini adalah alasan mengapa kia perlu membuat tinjauan pustaka atau literature review (Bryman, 2012):

  1. Kita perlu mengetahui apa yang sudah diketahui atau yang sudah terkait dengan penelitian kita, agar kita tidak menghasilkan atau mengulang hal yang sudah ada.

  2. Kita dapat belajar dari kesalahan penelia yang lain dan menghindari untuk melakukan hal yang sama.

  3. Kita dapat belajar tentang teori yang berbeda dan pendekatan methodologis ke area riset kita.

  4. Dapat membantu kita dalam mengembangkan kerangka kerja analitis.

  5. Mengarahkan kita untuk memperambangkan variable inklusi dalam riset kita.

  6. Lebih jauh dapat dijadikan sebagai research question untuk kita.

  7. Membantu interpretasi tentang penemuan kita.


Literature Review

Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Banyak penelitian sebelumnya yang membuat sistem pengontrolan yang sejenis dengan penelitian saya. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian ini dibutuhkan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Beberapa Penelitian yang ada diantaranya yaitu :

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Hendra Syafliadi, Eddy Soesilo, dan Mirza Zoni, pada tahun 2015 dari Fakultas Teknologi Industri-Universitas Bung Hatta, Indonesia yang berjudul . "PERANCANGAN METERAN AIR BERSIH PRABAYAR PADA RUMAH TANGGA BERBASIS MIKROKONTROLER”. Penelitian ini membahas tentang perancangan sistem meteran air digital berbasis prabayar voucher dengan yang menggunakan mikrokontroller ATMega16 sebagai pengontrolnya. Perancangan sistem ini bertujuan agar konsumen atau pemakai air bersih dapat membatasi pemakaian air bersih untuk efisiensi pemakaian atau penghematan air.[38]

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Hamid, Firmansyah, Satria Rinaldi Reza, dan Novia Anggraini Ika, pada tahun 2015 dari Universitas Bengkulu yang berjudul “PROTOTYPE METERAN AIR DIGITAL DENGAN SISTEM PRABAYAR BERBASIS PENGISIAN KODE TOKEN”. Penelitian ini membahas tentang pembuatan prototype meteran air digital prabayar berbasis TOKEN menggunaan Arduino uno r3 sebagai unit pengontrol sistem dengan memanfaatkan sensor pengukur debit air water flow g1/2.[39]

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Asep Saefullah, Abas Sunarya, dan Deinsyah Fakhrizal, pada tahun 2014 dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “PROTOTYPE WEATHER STATION BERBASIS ARDUINO YUN”. Penelitian ini membahas pembuatan prototype pengontrolan parameter cuaca berbasis Arduino yun yang terkoneksi via internet untuk menampilkan data atau informasi cuaca pada jejaring social facebook.[40]

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Ageng Setiani Rafika, Mukti Budiarto, dan Wahyu Budianto, pada tahun 2014 dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “APLIKASI MONITORING SISTEM ABSENSI SIDIK JARI SEBAGAI PENDUKUNG PEMBAYARAN BIAYA PEGAWAI TERPUSAT DENGAN SAP”. Penelitian ini membahas tentang pembuatan aplikasi monitoring absensi sidik jari terpusat berbasis database yang menggunakan Bahasa pemograman visual basic 6.0 dan database SQL Server.[41]

  5. Penelitian yang dilakukan oleh I Kadek Juniastha, I Made Agus Wirawan, I Ketut Resika Arthana, pada tahun 2014 dari Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Bali yang berjudul “PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENCATATAN REKENING AIR MINUM BERBASIS ANDROID DENGAN QUICK RESPONSE CODE DI KABUPATEN BULELENG CABANG KABUTAMBAHAN”. Penelitian ini membahas tentang pengembangan aplikasi sistem pencatatan rekening air minum dengan berbasis android QR Code menggunakan Bahasa pemograman java dengan editor eclipse dan plug-in ADT (Android Development Tools)[42]

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Moch. Adib Musyafa, Susijanto Tri Rasmana, dan Pauladie Susanto pada tahun 2015 dari STMIK STIKOM Surabaya yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM PRABAYAR PADA PDAM BERBASIS ARDUINO UNO R3”. Penelitian ini membahas tentang perancangan sistem prabayar PDAM dengan menggunakan sistem isi ulang dengan pulsa dengan pengontrolan secara otomatis dengan Arduino uno r3 sebagai device kontrol sistem.[43]

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Hendhi Hermawan, Endang Suryawati Ningrum, Ali Husein Alasiry, dan Rizky Yuniar Hakkun pada tahun 2010 dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya yang berjudul “PENERAPAN TEKNOLOGI WIRELESS RF DAN SMS GATEWAY PADA SISTEM MONITORING PEMAKAIAN AIR PDAM SKALA RUMAH TANGGA YANG TERINTEGRASI DATABASE VIA INTERNET”. Penelitian ini membahas tentang pembuatan sistem monitoring pemakaian air PDAM berbasis wireless dan sms yang terkoneksi langsung ke database PDAM dengan metode enkripsi data Caesar chipper dan pengecekan FCS.[44]

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Fitria Armaini pada tahun 2011 dari Universitas Andalas dengan judul “RANCANG BANGUN ALAT UKUR VOLUME AIR PDAM BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 DENGAN SENSOR FOTODIODA”. Penelitian ini membahas tentang pembuatan alat ukur volume air PDAM berbasis mikrokontroller AT89S51 dengan sensor fotodioda. Sistem ini dirancang agar dapat mendeteksi/ mengukur volume air serta dan menampilkan hasil pengukuran pada LCD 2 x 16 karakter. Sistem sensor alat ini mengukur putaran piringan untuk mendapatkan nilai frekuensi. Sehingga dari nilai frekuensi yang didapatkan dapat dihitung nilai volume yang terukurnya.[45]

Dari beberapa sumber literature review di atas, dapat diketahui bahwa penelitian tentang pembuatan meteran air digital berbasis token masih jarang ada. Oleh karena itu pada penelitian kali ini penulis ingin mengembangkan sebuah penelitian mengenai pembuatan meteran air digital berbasis token yang terkoneksi dengan internet dan database sebagai pengembangan dari penelitian yang ada pada beberapa sumber literature review di atas. Sistem meteran air yang ingin penulis buat berbasis token dengan menggunakan koneksi internet sebagai penghubung data pemakaian ke database sehingga pengontrolan meteran air dapat terotomatisasi, terintegrasi, dan up to date.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum PDAM TIRTA KERTA RAHARJA KAB.TANGERANG

Profile PDAM TIRTA KERTA RAHARJA Kab. Tangerang

Sumber : www.pdamtkr.co.id

Gambar 3.1. Logo PDAM TIRTA KERTA RAHARJA

Arti Logo PDAM TIRTA KERTA RAHARJA :

Titik Air, Menggambarkan azas dari Manajemen Kebersamaan dan merupakan material yang dikelola.

Tiga Air bergelombang, Menggambarkan 3 misi perusahaan yaitu : Penyelenggara pelayanan air bersih bagi masyarakat, salah satu sumber pendapatan asli daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan perusahaan.

Tiga air bergelombang yang tidak sama besar dengan bloking yang tidak horisontal namun disusun secara harmonis juga berarti merupakan komposisi yang kompak dan membawa efek karakter yang dinamis.

Tulisan TIRTA KERTA RAHARJA sebagai motto nilai keluhuran kemapanan dan kemantapan.

TIRTA berarti air, merupakan kekhususan dan kekhasan. KERTA berarti aman dan tentram. RAHARJA berarti kesejahteraan.

Biru tua pada titik air menggambarkan sifat kooperatif dan keteguhan hati. Sedangkan biru muda pada tiga air bergelombang mempunyai karakter cerah dan menggambarkan kegembiraan dan kebanggaan dalam melayani masyarakat serta gambaran air yang bersih.

Biru tua pada tulisan TIRTA KERTA RAHARJA menggambarkan sifat dan sikap yang teguh.


Sejarah Singkat PDAM TIRTA KERTA RAHARJA Kab.Tangerang

Pada tahun 1923 dibangun sebuah bangunan tempat pengelolahan air oleh pemerintah hindia belanda pada daerah babakan udjung yang diberi nama Water Leideng Bedrif. Ini merupakan tempat pengelohanan air pertama di kawasan Tangerang. Setelah tahun 1945 dimana setelah Indonesia merdeka Water Leideng Bedrif ini pindah tangan dikelola oleh pemerintah Indonesia. Dan pada tahun 1976 barulah didirikan PDAM Kabupaten Tangerang yang berdasarkan pada Perda No. 10/HUK/1976. Setelah tahun 1983 dibentuk Unit Pengelola Air Minum (UPAM) di Kabupaten Tangerang, dan berlanjut pada tahun 1985 terjadilah Penggabungan UPAM kedalam PDAM Kabupaten Tangerang. Pada tahun 2001 PDAM Kabupaten Tangerang berubah nama menjadi PDAM Tirta Kerta Raharja Kab. Tangerang berdasarkan Perda No. 16 tahun 2001. Dan pada tahun 2008 muncul Perda No. 10 tahun 2008 & Perda No. 1 tahun 2013 sebagai peraturan daerah penetapan PDAM Tirta Kerta Raharja Kab. Tangerang sebagai perusahaan daerah air minum kabupaten tangerang. Dan sampai saat ini tanggal 13 April 1976 diperingati sebagai hari jadi PDAM TKR.


Visi Dan Misi PDAM TIRTA KERTA RAHARJA Kab.Tangerang

1. Visi PDAM TKR

Menjadi Perusahaan Air Minum yang sehat dan senantiasa memberikan Pelayanan yang Terbaik kepada masyarakat, demi mewujudkan keinginannya dalam memperoleh kehidupan yang lebih baik.

2. Misi PDAM TKR

  1. Menyediakan kebutuhan air minum bagi masyarakat secara berkesinambungan, melalui pelayanan prima.

  2. Memproduksi air minum sesuai dengan standar yang berlaku.

  3. Menyelenggarakan pengelolaan air minum dengan menerapkan teknologi yang tepat.

  4. Memberikan kontribusi yang optimal bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

  5. Memberikan pelayanan air minum dengan tarif yang terjangkau.

  6. Meningkatkan kualitas SDM agar mampu berkreasi dan berinovasi secara profesional.

  7. Menjalankan aktivitas usaha dengan selalu menjaga keseimbangan lingkungan.


Struktur Organisasi Dan Wewenang Serta Tanggung Jawab

1. Struktur Organisasi PDAM TKR

Sumber : Dokumen Gambaran Umum PDAM TKR 2015

Gambar 3.2. Struktur Organisasi PDAM TKR

Sumber : Dokumen Gambaran Umum PDAM TKR 2015

Gambar 3.3. Pemilik, Dewan Pengawas, dan Direksi

Sumber : Dokumen Bagian Perencanaan 2015

Gambar 3.4. Struktur Organisasi Bagian Perencanaan

2. Wewenang dan Tanggung Jawab

Berikut ini akan diuraikan mengenai wewenang dan tanggung jawab bagian dan sub-sub bagian dalam struktur organisasi Bagian Perencanaan :

Bagian Perencanaan

Wewenang :

Melaksanakan perencanaan dan pengawasan dalam pengembangan fasilitas instalasi/distribusi dan sambungan langganan serta fasilitas penunjang lainnya, agar penggunaan fasilitas tersebut memenuhi syarat secara teknis maupun secara ekonomis.

Tanggung Jawab :

a. Perencanaan dan pengembangan seluruh pekerjaan teknik baik yang berbentuk program tahunan maupun yang berkaitan dengan kegiatan harian sebagai realisasi dari program PDAM TKR.

b. Pengkoordinasian dengan unit kerja lain, baik bagian-bagian di Direktorat Umum maupun di Direktorat Teknik serta pihak-pihak ketiga sesuai dengan spesifikasi teknis.

c. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan fisik, baik yang dilakukan secara swakelola maupun yang dilaksanakan pihak ketiga sesuai dengan spesifikasi teknis.

d. Pengadministrasian dan pengarsipan dokumen-dokumen teknik.

e. Membuat dan menyampaikan laporan perkembangan unit kerjanya dilengkapi dengan evaluasinya.

f. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi.

Sub bagian Perencanaan Teknik

Wewenang :

Melaksanakan perencanaan dan pengembangan fasilitas produksi, fasilitas transmisi dan distribusi, sambungan langganan, dan fasilitas penunjang lainnya serta membuat, menyimpan dan memelihara dokumen-dokumen teknik dan informasi lainnya sebagai bahan yang setiap waktu dibutuhkan dalam perencanaan teknik.

Tanggung Jawab :

a. Perencanaan teknik pengembangan sarana produksi, sarana instalasi transmisi dan distribusi, sarana sambungan langganan dan fasilitas fisik lain serta penyiapan dan penyimpanan dokumen-dokumen teknik yang dibutuhkan untuk pengembangan fasilitas teknik.

b. Pengkoordinasian dengan unit kerja, terutama dengan bagian-bagian di Direktorat Teknik untuk mendapatkan masukan mengenai spesifikasi teknis yang dibutuhkan.

c. Penyiapan dokumen-dokumen teknik seperti gambar terpasang, peta jaringan pipa transmisi/distribusi dan gambar perencanaan yang dibutuhkan untuk seluruh pekerjaan perencanaan teknik yang dibutuhkan oleh PDAM TKR.

d. Penyimpanan dan pemeliharaan seluruh dokumen teknik sebagai aset PDAM TKR yang dapat digunakan sewaktu-waktu untuk kebutuhan operasi dan pemeliharaan teknis.

e. Membuat dan menyampaikan laporan perkembangan unit kerjanya dilengkapi dengan evaluasinya.

f. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian.

Sub bagian Pengawasan Kontruksi

Wewenang :

Melakukan pengawasan Konstruksi, agar realisasi dari perencanaan yang sudah ditetapkan dapat dipertanggung jawabkan baik secara teknis maupun secara ekonomis.

Tanggung Jawab :

a. Perencanaan pelaksanaan seluruh kegiatan pengawasan konstruksi baik sebagai kegiatan tahunan yang dituangkan dalam program kerja tahunan dan anggaran PDAM TKR maupun rencana program harian sebagai penjabaran program tahunan.

b. Pengkoordinasian dengan unit kerja lain, terutama dengan bagian-bagian di Direktorat Teknik untuk mendapatkan masukan mengenai spesifikasi teknis yang dibutuhkan.

c. Pelaksanaan pengawasan konstruksi bangunan fisik, baik yang dilakukan sendiri oleh PDAM TKR maupun yang dilakukan oleh pihak ketiga.

d. Membuat dan menyampaikan laporan perkembangan unit kerjanya dilengkapi dengan evaluasinya.

e. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian.

Sub bagian Sistem Informasi Jaringan Perpipaan

Wewenang :

Menginventarisasi dan mengolah (editing, monitoring, evaluasi) seluruh data-data jaringan pipa dan accessories (valve, reducer, hydrant, dll) serta data-data pelanggan (Sambungan Langganan).

Tanggung Jawab :

a. Menyusun program kerja GIS yang tercantum dalam RKAP meliputi prosedur kerja, anggaran biaya dan lain-lain.

b. Melaksanakan koordinasi dengan pihak internal di PDAM seperti Bagian Perencanaan, Distribusi, Hubungan Langganan, Sistem Informasi Manajemen (SIM), Pengolahan Data Elektronik (EDP), Cabang, Wilayah, IKK dan lain-lain yang berkaitan dengan implementasi program kerja yang telah disusun.

c. Melaksanakan koordinasi dengan pihak eksternal seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN), Dinas Tata Ruang dan lain-lain yang berkaitan dengan pengadaan Peta Dasar Digital.

d. Mendata/inventarisir seluruh data-data jaringan pipa dan accessories yang telah terpasang (as built drawing) dari Bagian Perencanaan, Bagian Distribusi lain yang menangani pemasangan jaringan pipa, Wilayah dan Cabang yang melaksanakan pemasangan jaringan pipa.

e. Mendata/inventarisir seluruh data-data jaringan pipa dan accessories yang telah terpasang namun tidak termuat dalam as built drawing (visible) dari personil PDAM (pusat, cabang, wilayah, IKK) yang mengetahui data jaringan maupun pihak kontraktor dan developer yang menangani pemasangan jaringan pipa.

f. Evaluasi dan koreksi data-data yang telah di inventarisir langsung ke lapangan berupa kegiatan Toponimi, field sketches dan up date.

g. Mendata/inventarisir seluruh data-data pelanggan langsung ke lapangan yang pelaksanaannya dibantu oleh Pembaca Meter.

h. Mendigitasi dan mengolah seluruh data berupa peta dasar digital, data jaringan pipa dan accessories serta data pengukuran dilapangan (field sketches) kedalam sistim Komputer GIS.

i. Membuat laporan bulanan mengenai data-data dan kegiatan-kegiatan GIS.

j. Menyampaikan informasi seluruh data-data yang telah didigitasi tersebut ke bagian-bagian yang membutuhkan informasi jaringan dan pelanggan dalam membantu pelaksanaan kegiatan operasional bagian tersebut.

Analisa Sistem

Faktor internal yang mencakup produk yang tersedia, sumber daya manusia, dan fasilitas yang tersedia yang sedang berjalan saat ini. Sedangkan faktor eksternal yang mencakup aspek masyarakat persaingan terhadap perusahaan lainnya, promosi kepada pelanggan. Untuk mendukung proses analisa, maka terlebih dahulu akan dilakukan Marketing Mix 7P untuk mengetahui lebih jelas strategi yang akan dibahas dan kemudian dilanjutkan dengan analisa SWOT, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.0. Marketing Mix 7P

Tabel 3.1. Analisa SWOT

Permasalahan Yang Dihadapi

Permasalahan yang ada adalah tertinggalnya perkembangan teknologi yang diterapkan oleh perusahaan khususnya dalam pengontrolan pemakaian air konsumen yang masih menggunaan sistem meteran analog yang pencatatan data pemakaiannya masih dilakukan secara manual dengan petugas mendatangi setiap rumah satu per satu. Sistem ini dirasakan kurang sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini, dan dirasakan sangat membebani petugas dalam bekerja. Sehingga sering terjadinya ketidaksesuaian atau ketidak akuratan data yang dihasilkan. Dan dapat disimpulkan sistem yang ada kurang efektif dan efisien.

Alternatif Pemecahan Masalah

Dari permasalahan yang ada, maka dilakukanlah penelitian tentang pembuatan sistem meteran air digital berbasis Token dengan menggunakan internet yang bertujuan untuk menciptakan sebuah teknologi baru yang inovatif dan berguna bagi perusahaan dan masyarakat. Sehingga dari pembuatan sistem ini pencatatan data pemakaian air dapat dilakukan secara otomatis dengan menggunakan koneksi internet, dan data yang didapatkan pun akan teruji keakuratannya. Selain dari pada itu sistem ini pun dapat meringankan beban petugas atau karyawan perusahaan dalam pekerjaannya. Dan dapat dikatakan sistem ini merupakan sistem yang efektif dan efisien.


Perancangan Prototipe/Alat

Perangkat Keras (Hardware)

Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika, device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Dalam perancangan perangkat keras ini, alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :

a. Alat-alat yang digunakan

  1. Laptop

  2. Software Arduino

  3. Website Ubidots / ThingSpeak

  4. Obeng plus

  5. Solderan

  6. Gergaji besi

  7. Bor

b. Bahan-bahan yang digunakan

  1. Linkit One

  2. LCD 16x2

  3. Keypad 4x3

  4. Kabel Jumper

  5. Sensor Water Flow G1/2

  6. Baterai

  7. PCB Bolong

  8. Baut PCB

  9. Dioda 1N4002

  10. TIP 122

  11. Solenoid Valve

  12. Trimpot 5 kilo Ohm

  13. Resistor 1 Kilo Ohm

  14. Capit kepala Buaya

  15. Breadboard

  16. Header pin female

Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang digunakan adalah software Arduino versi 1.6.5 dimana versi ini merupaan versi terbaru untuk Arduino. Software ini merupaan software yang kompatibel dengan device Arduino. Karena Linkit One ini merupakan device pengontrolan yang menggunakan platform berbasis Arduino maka Lnkit One juga kompatibel dengan Software Arduino ini. Software Arduino digunakan untuk menuliskan source code program-program alat yang nantinya akan di flash/ upload kedalam Linkit One, sehingga rancangan alat yang dibuat dapat bekerja sesuai apa yang diinginkan.

Berikut ini merupakan tampilan software Arduino :

Gambar 3.5. Shortcut Software Arduino

Jika di double klik kiri shortcut maka akan muncul tampilan seperti berikut ini :

Gambar 3.6. Tampilan Loading Software Arduino

Gambar 3.7. Tampilan Awal Software Arduino

a. Instalasi Linkit One di Software Arduino

Pada mulanya board Linkit One ini tidak terdaftar dalam software Arduino. Maka dari pada itu untuk menampilkan Board Linkit One pada software Arduino kita harus menambah Library Board pada software Arduino ini. Sebelumnya kita harus terkoneksi internet terlebih dahulu. Untuk menambah library board kita harus memasukan link khusus pada Preferences untuk menampilkan hasil pencarian library. Caranya klik file lalu pilih dan klik Preferences dan akan muncul tampilan seperti berikut.

Gambar 3.8. Preferences

Lalu setelah itu kita tambahkan link dengan paste link berikut ini : http://download.labs.mediatek.com/package_mtk_linkitone_index.json pada Additional Board Manager URLs dan klik Ok.Setelah memasukan link selanjutnya kita pilih dan klik menu Tools pilih Board dan klik Boards Manager dan akan tampil tampilan berikut ini :

Gambar 3.9. Boards Manager

Lalu setelah itu kita tambahkan link dengan paste link berikut ini : Setelah itu kita cari Linkit One. dan klik install tunggu beberapa saat sampai proses instalasi selesai dan jika sudah selesai kita dapat pilih Board Linkit One dari menu Tools. Dan Linkit One sudah dapat terhubung dengan Software Arduino untuk memulai memprogram.

b. Upload Program ke Linkit One

Setelah program selesai dibuat tahap selanjutnya adalah mengupload program ke dalam Linkit One. Sebelum di upload biasanya program yang kita buat di compile/verify dahulu untuk mengecek apakah masih terdapat kesalahan pada program atau tidak. Caranya dengan klik ikon ini pada menu di atas dan tunggu sampai proses compile selesai sampai muncul “Done Compiling” jika berhasil muncul kata Done Compiling berarti program yang kita buat sudah benar, tetapi jika yang muncul kalimat dengan background orange.

Gambar 3.10. Error Messages

Berarti terdapat kesalahan pada program kita. Kita dapat mengecek kesalahan kita dengan menerjemahkan kalimat tersebut. Dan jika proses compile/verify sudah selesai, proses selanjutnya adalah mengupload program. Untuk megupload program ke dalam Linkit One yang harus kita lakukan adalah memastikan Board yang digunakan adalah Board Linkit One, dan setelah itu kita pastikan apakah Linkit One sudah terhubung ke komputer/Laptop kita dengan menentukan Port COM berapa yang digunakan untuk mengupload program. Jika Port sudah terdeteksi itu berarti Linkit One sudah terhubung ke Komputer/Laptop kita. Biasanya untuk Linkit One itu terdeteksi dua Port COM, dan untuk menentukan Port mana yang harus kita pilih kita harus membuka Device Manager dan melihat bagian Ports (COM & LPT) di situ terdapat COM berapa untuk Debug dan COM berapa untuk Modem. Yang kita gunakan adalah COM Debug. Setelah tahu port mana yang kita gunakan, kita kembali ke menu Tools dan pilih port yang digunakan. Selanjutnya setelah memilih port kita juga harus memilih jenis Programmer yang digunakan pada menu Tools. Untuk jenis programmer yang biasa digunakan Linkit One adalah LinkIt Firmware Updater. Jika sudah menyesuaikan settingan-settingan tahap selanjutnya kita tinggal klik ikon ini yang terdapat di atas, dan kita tinggal menunggu sampai proses upload selesai. Sampai di bawah ada keterangan “Done Uploading”. Jika sudah terdapat keterangan seperti itu berarti proses upload berhasil dan selesai. Linkit One sudah terprogram dapat dirangkai dan digunakan.

Diagram Blok

Pada umumnya sistem pengendalian praktis terdiri dari banyak komponen. Maka untuk menyederhanakan dalam menganalisa dipakai Blok Diagram. Dimana tiap-tiap komponen digambarkan oleh sebuah kotak yang mempunyai input dan output, sedangkan di dalamnya dituliskan bentuk transfer fungsion dan komponennya. Agar mudah dipahami maka penulis membuat diagram blok dan alur kerjanya.

Gambar 3.11. Diagram Blok

Alur diagram blok diatas dapat diuraikan sebagai berikut :

Ada sebuah water meter digital berbasis Token yang terdiri dari interface LCD 16x2, dan Keypad 4x4 yang menggunakan sumber tegangan baterai untuk mengidupkannya. LCD 16x2 dan Keypad 4x3 tersebut dihubungkan dengan kontrol device Linkit One, selain itu terdapat beberapa benda tambahan yang di kontrol dengan Linkit One tersebut, seperti Water Flow Meter Sensor, dan Solenoid Valve dimana benda-benda ini merupaan komponen pendukung dari Water meter Digital tersebut. Device pengontrolan Linkit One membutuhkan sumber tegangan yang mana pada diagram blok diatas berupa baterai untuk menghidupkannya. Data pemakaian dari Token tersebut akan dikirimkan via internet ke dalam database perusahaan dengan modul wifi yang ada pada Linkit One. Data pemakaian tersebut akan diolah oleh staff perusahaan dan akan menjadi kwitansi tagihan pemakaian per bulan untuk pelanggan.


Rancangan Prototipe Token PDAM

Berikut ini merupaan bantuk perancangan fisik Prototipe Token PDAM. Di dalam rancangan ini terdapat keseluruhan rangkaian elektronika dan perangkat keras yang digunakan yang disusun secara rapih sesua dengan fungsinya.

Gambar 3.12. Perancangan Fisik Prototipe Token PDAM

Agar lebih mudah memahami rancangan gambar di atas dan keterangannya, dapat dilihat pada Tabel 3.2. Keterangan Desain Prototipe.

Tabel 3.2. Keterangan Desain Prototipe


Flowchart Sistem

Pada pembuatan sebuah kontrol diperlukan sebuah gambar yang akan menjelaskan alur atau langkah-langkah dari sebuah kerja sistem yang dibuat, sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Penjelasan yang berupa gambar proses kerja sebuah sistem merupakan gambar dari sistem yang akan dibuat. Tujuan dari pembuatan flowchart adalah untuk mempermudah pembaca dan pembuat sistem itu sendiri untuk memahami langkah-langkah serta cara kerja sebuah sistem yang dibuat. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan flowchart sebagai berikut :

Gambar 3.13. Flowchart Sistem yang Berjalan


Dari Gambar 3.13. Flowchart Sistem yang Berjalan, dapat diuraikan sebagai berikut :

Tahap awal dalam proses ini adalah Air diolah, setelah itu air di distribusikan lalu air akan mengalir pada pipa-pipa besar dan mengakibatkan sensor water meter pipa besar bekerja dan meterannya akan berjalan. Data dari water meter pipa besar ini akan dikirim ke database perusahaan dan akan menjadi data pemakaian harian per wilayah. Proses selanjutnya setelah water meter pipa besar bekerja dan berjalan maka air akan mengalir pada pipa-pipa kecil yang akan terhubung ke setiap rumah. Karena di setiap rumah sudah tersedia SL (Meteran Rumahan) air yang mengalir mengakibatkan kincir kecil pendekteksi air mengalir pada SL bekerja. Cara kerjanya jika kincir berputar maka SL berjalan dan air mengalir, dan jika kincir tidak berputar maka SL berhenti dan air tidak mengalir. Setelah SL berhenti maka data pemakaian terlihat pada SL dan petugas dapat mencatatnya setiap seminggu sekali. Setelah data di catat lalu data di input melalui komputer ke database perusahaan. Dan data tersebut lalu diolah menjadi informasi dan akan menghasilkan kwitansi tagihan pemakaian air perbulan. Dan proses berakhir.

Gambar 3.14. Flowchart Sistem Usulan

Dari Gambar 3.14. Flowchart Sistem Usulan dapat diuraikan sebagai berikut :

Tahap awal dari proses ini adalah counter input data atau set pemakaian yang di inginkan, setelah data di set maka data tersebut akan terkirim ke linkit one dan akan diproses terjemahkan oleh linkit one menjadi angka pemakaian pada LCD. Data pemakaian yang sudah di set di awal tersebut akan terkirim secara otomatis via internet ke database perusahaan untuk nantinya data tersebut diolah menjadi informasi dan akan menghasilkan kwitansi tagihan pemakaian air per bulan. Dan untuk cara kerja alat ini adalah Jika angka yang di set atau angka pemakaian lebih besar dari nol maka solenoid valve akan terbuka dan sensor akan bekerja. Data dari sensor akan terkirim ke linkit one untuk diterjemahkan menjadi angka pemakaian pada LCD. Setiap air yang mengalir akan mengurangi angka pemakaian awal per liter pada LCD sampai angka pemakaian 0 tampil pada LCD. Jika angka pemakaian sudah mencapai 0 pada LCD, maka solenoid valve akan tertutup dan proses berakhir.


Requirement Elisitasi

1. Requirement Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukam dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

Tabel 3.3. Requirement Elisitasi Tahap I

2. Requirement Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan Metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi :

Tabel 3.4. Requirement Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting.

D (Desiarable) : Diinginkan atau tidak terlalu penting.

I (Innessential) : Diluar sistem atau dieliminasi.

3. Requirement Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali menggunakan Metode TOE dengan Opsi LMH.

Tabel 3.5. Requirement Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T : Technical

O : Operational

E : Economic

L : Low

M : Middle

H : High

4. Requirement Final Elisitasi

Tabel 3.6. Requirement Final Elisitasi

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah penulis mengadakan penelitian dan mencoba memecahkan masalah yang ada, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

  1. Sistem pencatatan data pemakaian air pada PDAM TKR masih manual.

  2. Token PDAM merupakan water meter digital Token berbasis internet yang merupakan pengembangan teknologi yang ada dengan menggunakan sistem otomatisasi, dimana data pemakaian akan secara otomatis tersimpan ke dalam database perusahaan dengan memanfaatkan media wifi yang di dukung oleh Linkit One untuk terhubung ke internet.

  3. Dibuatnya Token PDAM ini adalah untuk meringankan beban petugas dalam pencatatan data, mengatasai permasalahan yang ada serta untuk mengembangkan teknologi yang ada. Sehubungan dengan sudah adanya teknologi pendahulu yaitu sistem Token PLN.

Saran

Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan penulis pada PDAM TKR terdapat beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengimplementasian sistem kerja alat, diantaranya sebagai berikut :

  1. Agar Token PDAM ini dapat segera diimplementasikan dan diterapkan sehingga pencatatan data pemakaian air dapat dilakukan secara otomatis.

  2. Diharapkan agar Token PDAM ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menyempurnakan kerja alat.

  3. Diharapkan agar menggunakan metode baru dalam koneksi internet seperti menggunakan GPRS atau SIM Card. Sehingga koneksi internet tidak lagi mengandalkan koneksi wifi.

  4. Diharapkan agar Token PDAM ini dapat menggunakan sumber tegangan listrik agar lebih mudah diterapkan dan lebih efisien.

Kesan

Adapun kesan yang didapatkan setelah melakukan penelitian dan penulisan Kuliah Kerja Praktek ini, diantaranya :

  1. Mendapatkan banyak wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak didapat dalam perkuliahan.

  2. Menambah ilmu sosial terhadap masyarakat, dan instansi terkait.

  3. Belajar bagaimana menanggapi permasalahan dilingkungan masyarakat khususnya dibidang teknologi.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 3,8 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi.Yogyakarta: Andi Offset.
  5. Darmawan, Nur Fauzi. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT.Remaja ROSDA KARYA
  6. Yuliastrie, Nenden Dewi, Junaidi, Khanna Tiara. 2013. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
  7. Community, eWolf. 2012. Panduan Internet Paling Gampang. Yogyakarta: Cakrawala.
  8. Ananda, Shenia, Jarot, Darma. 2009. Buku Pintar Menguasai Internet. Jakarta: Mediakita.
  9. Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak. Jakarta Selatan : Media Kita.
  10. Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung : Informatika.
  11. Kustiyahningsih, Yeni. 2011. Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL. Jakarta : Graha Ilmu.
  12. 12,0 12,1 12,2 12,3 Kadir,Abdul. 2009. “Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan Database MySQL”. Yogyakarta: Andi Offset.
  13. Sibero,Alexander F.K. 2011. “Kitab Suci Web Programing”. Jakarta: Mediakom.
  14. Raharjo,Budi. 2011. “Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL”. Bandung: Informatika.
  15. Kadir, Abdul. 2008.“Tuntunan praktis: Belajar Database menggunakan MySQL.”Yogyakarta: Andi Offset
  16. 16,0 16,1 16,2 16,3 16,4 Erinofiardi,Nurul Iman Supardi, Redi. 2012. “Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur,Simulasi Pada Prototype Ruangan”. Jurnal Mekanikal, Vol.3 No.2 – Juli 2012.
  17. Santoso, Martinus, dan Sugiyanto. 2013. "Pembuatan Otomasi Pengaturan Kereta Api, Pengereman, Dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan Berbasis Mikrokontroler". Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1, Januari 2013. Di unduh tanggal 18 April 2015
  18. Syahwil,Muhammad.2013."panduan mudah simulasi & praktek Mikrokontroler Arduino".Yogyakarta:ANDI
  19. 19,0 19,1 19,2 Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset
  20. Mall. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak 2. Jakarta: PT Rineka Cipta
  21. 21,0 21,1 21,2 Hendro, M.M. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Surabaya: Erlangga.
  22. 22,0 22,1 22,2 Fahmi, dkk. 2013. Analisis SWOT. Jakarta: Gramedia.
  23. Gasperz 2012. All-in-one Startegic Management. Bogor: Vinchristo Publication.
  24. Rangkuti, Freddy. 2011. "SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko" .Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  25. Puspitasari. Nia, dkk. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pemakaian Produk Layanan Seluler Dengan Mempertimbangkan TAspek 7p’s Of Marketing (Studi Kasus : PY. Telkom Area Blora). Semarang: Universitas Diponegoro.
  26. 26,0 26,1 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
  27. 27,0 27,1 27,2 Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
  28. 28,0 28,1 28,2 28,3 Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  29. 29,0 29,1 29,2 29,3 29,4 29,5 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  30. 30,0 30,1 Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan “Sistem”. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.
  31. Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
  32. 32,0 32,1 Franky Chandra, Deni Arifianto. 2011. Jago Elektronika Rangkaian Sistem Otomatis. Jakarta : PT Kawan Pustaka.
  33. 33,0 33,1 33,2 Sunandar Nur Kholis. 2013.Makalah Wifi dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan. Blogger.( Di akses 22 November 2015).
  34. 34,0 34,1 34,2 34,3 Rusmadi, Dedy. 2009. Mengenal Komponen Elektronika. Bandung: Pionir Jaya.
  35. Ari Heryanto, M dan Wisnu Adi P. 2008. Pemrograman Bahasa C UntukMikrokontroler ATMEGA8535. Yogyakarta: Andi.
  36. Semiawan, Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
  37. Swarjana. I Ketut. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset.
  38. Syafliadi, Hendra, Eddy Soesilo, and Mirza Zoni. "PERANCANGAN METERAN AIR BERSIH PRABAYAR PADA RUMAH TANGGA BERBASIS MIKROKONTROLER." ABSTRACT OF UNDERGRADUATE RESEARCH, FACULTY OF INDUSTRIAL TECHNOLOGY, BUNG HATTA UNIVERSITY 5.1 (2015).(Tanggal Akses 20 Oktober 2015).
  39. Hamid, Firmansyah, Satria Rinaldi Reza, and Novia Anggraini Ika. PROTOTYPE METERAN AIR DIGITAL DENGAN SISTEM PRABAYAR BERBASIS PENGISIAN KODE TOKEN. Diss. Universitas Bengkulu, 2015.(Tanggal Akses 20 Oktober 2015).
  40. Saefullah, Asep, S.Abas, F.Deinsyah. 2014. "PROTOTYPE WEATHER STATION BERBASIS ARDUINO YUN". Jurnal CCIT Vol.8 No.2 Indonesia: Perguruan Tinggi Raharja.(Tanggal Akses 20 Oktober 2015).
  41. Rafika, Ageng Setiani, B.Mukti, B.Wahyu. 2014. "APLIKASI MONITORING SISTEM ABSENSI SIDIK JARI SEBAGAI PENDUKUNG PEMBAYARAN BIAYA PEGAWAI TERPUSAT DENGAN SAP".Jurnal CCIT Vol.8 No.3 Indonesia : Perguruan Tinggi Raharja.(Tanggal Akses 20 Oktober 2015).
  42. Juniastha, I. K., Wirawan, I. M. A., Kom, S., Arthana, I. K. R., & ST, M. (2015). PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENCATATAN REKENING AIR MINUM BERBASIS ANDROID DENGAN QUICK RESPONSE CODE DI PDAM KABUPATEN BULELENG CABANG KUBUTAMBAHAN. KARMAPATI (Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika) ISSN: 2252-9063, 4(1).(Tanggal Akses 20 Oktober 2015).
  43. Musyafa, M. A., Rasmana, S. T., & Susanto, P. (2015). RANCANG BANGUN SISTEM PRABAYAR PADA PDAM BERBASIS ARDUINO UNO R3. Journal of Control and Network Systems (JCONES), 4(1).(Tanggal Akses 20 Oktober 2015).
  44. Ningrum, E. S. (2010). Penerapan Teknologi Wireless RF Dan SMS Gateway pada Sistem Monitoring Pemakaian Air PDAM Skala Rumah Tangga yang Terintegrasi Database via Internet. In Industrial Electronic Seminar.(Tanggal Akses 20 Oktober 2015).
  45. Armaini, Fitria. 2011. RANCANG BANGUN ALAT UKUR VOLUME AIR PDAM BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 DENGAN SENSOR FOTODIODA. SKRIPSI Program Studi Fisika. Indonesia: UNIVERSITAS ANDALAS.(Tanggal Akses 20 Oktober 2015).

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A:

Pada lampiran A ini berisi berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan KKP.

A.1. Surat Pengantar KKP

A.2. Surat Penugasan Kerja

A.3. Form Penggantian Judul (Jika ada)

A.4. Kartu Bimbingan

A.5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

A.6. Form Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP)

A.7. Kwitansi Pembayaran Kuliah Kerja Praktek (KKP)

A.8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

A.9. Daftar Nilai

A.10. Formulir Seminar proposal

A.11. Sertifikat TOEFL

A.12. Sertifikat Prospek

A.13. Sertifikat IT Internasional (Minimal 1)

A.14. Sertifikat IT Nasional (Minimal 3 sertifikat IT)

A.15. Curriculum Vitae (CV)

Lampiran B:

Pada lampiran B ini berisi berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian dll.

B.1. Form Observasi

B.2. Form Wawancara

Lampiran C:

Pada lampiran C ini berisi tentang berkas / bukti pada saat observasi dari sub bab 3.1. yang ada pada BAB III.

C.1. SOP Bagian Perencanaan

C.2. Gambaran Umum PDAM TKR 2015

Contributors

Arwan