KP1122469656

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN OBAT

UNTUK MONITORING KONTROL DI

PUSKESMAS SUKAWALI


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1122469656 Wawan Setiawan



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)



LEMBAR PERSETUJUAN



PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN OBAT

UNTUK MONITORING KONTROL DI

PUSKESMAS SUKAWALI



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.



Tangerang, 07 Januari 2015



Dosen Pembimbing




( Ary Sulismawati M.Kom )

NID. 12013



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1122469656
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 7 Januari 2015
Wawan Setiawan
NIM. 1122469656

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Sistem persediaan obat yang tepat dan sesuai merupakan hal penting bagi instansi kesehatan seperti Puskesmas Sukawali dalamhal pelayanan kesehatan. Jika salah dalam hal penanganannya, dapat menyebabkan penumpukan obat di dalam gudang dan yang terjadi obat habis masa pakainya ataukadaluarsa, dan hal ini dapat berpengaruh pada kesehatan pasien. Sistempendataan obat yang masih belum terkomputerisasi seringkali menimbulkanbeberapa masalah pada sistem informasi jumlah persediaan obat yang tidak up-to-date.Sehingga berpengaruh pada pengambilan keputusan yang akan dilakukan olehmanajemen terkait, dan dapat menyebabkan keterlambatan pengadaan stok obat padaPuskesmas. Hal ini menjadi dasar pemikiran bahwa penelitian ini akan menghasilkansebuah sistem persediaan obat yang akan mempermudah kegiatan di bagian gudangdan menyediakan database terkait dengan persediaan obat yang dibutuhkan oleh manajemenPuskesmas Sukawali dalam pengambilan keputusan. Sehingga Sistem ini bisa memudahkanPuskesmas Sukawali untuk mengatasi kurangnya persediaan obat di dalam gudangdan monitoring obat yang mempunyai masa kadaluarsa di dalam gudang. Sehinggadapat meningkatkan tingkat keakuratan data stok persediaan obat di PuskesmasSukawali. Beberapa diagram yang digunakan untuk pemodelan sistem menggunakan Unified Modeling Language (UML). Danpengembangan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic .NET 2010 dandatabase MySQL.

Kata Kunci: Persediaan Obat, Sistem Informasi, Database

ABSTRACT

The system supplies the proper and appropriate drug is essential for health institutions such as health centers Sukawali in terms of health care. If any of the terms of handling, can lead to accumulation of the drug in the shed and that happens the drug out of its useful life or expiration, and this may affect the health of the patient. Data collection system that is still not computerized drug often causes some problems in the system inventory information on the number of drugs that are not up-to-date. So influential in decision-making will be conducted by the relevant management, and can lead to delays in the procurement of stocks of medicines at health centers. This is the rationale that this research will result in a drug supply system that will facilitate the activities in the warehouse and provides a database associated with the supply of drugs needed by Sukawali Health Center management in decision making. So that this system can facilitate health center Sukawali to overcome the lack of medicines in the warehouse and monitoring of drugs that have expired in the shed. So as to improve the accuracy of the data stocks of medicines in health centers Sukawali. Some diagrams are used for modeling the system using the Unified Modeling Language (UML). And the development of applications using the programming language Visual Basic .NET 2010 and the MySQL database.

Keywords :Drug supplies , Information Systems , Database


KATA PENGANTAR


Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya berkat rahmat,hidayah dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek dengan judul PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN OBAT UNTUK MONITORING KONTROL DI PUSKESMAS SUKAWALI

Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan danmengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh infomasi berdasarkanhasil observasi dan wawancara dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik berupa dorongan moril maupun materil, serta bimbingan dan semangat yang diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  3. Ibu Ary Sulismawati, M.Kom selaku Dosen Pembimbing pada Perguruan Tinggi Raharja..
  4. Bapak H. Ahmad Suhadin, selaku stakeholder kuliah kerja praktek yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Kepada Kedua Orang Tua, yang tiada henti memberikan doa serta dukungannya, atas semua kepercayaan yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan laporan ini dengan baik.
  6. Untuk sahabat dan teman-teman seperjuangan di Perguruan Tinggi Raharja yaitu :Andriyanto, M. Rizal Ghani, Muhamad Burhanudin, Nova Rizwan Jayadilaga, Agun Witjaksono, Ian An Azhari, Riyan Sindi Saputra, Aditya Cristianto, Santo, Fardian Kamil, Haris Kamal, Dimas Asmoro, yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada saya hingga laporan Kuliah Kerja Praktek ini selesai, dan terima kasih telah memberikan dukungan dan motivasi.
  7. Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu, sehingga penulisan laporan ini dapat terwujud.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini masih kurang dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap laporan Kuliah Kerja Praktek ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, 7 Januari 2015
Wawan Setiawan
NIM. 1122469656

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi pada Puskesmas Sukawali

Gambar 3.2. Use Case Diagram

Gambar 3.3. Activity Diagram

Gambar 3.4. Sequence Diagram

Gambar 3.5. Tampilan Login Admin

Gambar 3.6. Tampilan Home

Gambar 3.7. Tampilan Data Stok Obat

Gambar 3.8. Tampilan Menu Admin

Gambar 3.9. Tampilan Pengadaan Obat

Gambar 3.10. Tampilan Laporan Stok Obat

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4. Final Elisitasi

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ditengah arus perubahan lingkungan semakin banyak pula jenis penyakit yang ada. Setiap Puskesmas di seluruh desa memerlukan berbagai jenis obat untuk keperluan pengobatannya. Pelayanan umum yang dilakukan oleh Puskesmas bersifat terbatas, sesuai fungsi puskesmas sebagai pemberi layanan strata pertama, seperti promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, pencegahan dan penanggulangan penyakit, kesehatan keluarga dan reproduksi, perbaikan gizi masyarakat, penyembuhan penyakit dan pelayanan kesehatan. Menurut data, pasien yang berobat di Puskesmas Sukawali sejumlah 1630 pasien per bulannya. Obat-obatan ini dapat berbentuk bahan bahan baku, atau barang yang digunakan untuk memelihara peralatan dan fasilitas maupun yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan penyembuhan.

Persediaan barang obat adalah salah satu bagian dari tugas manajemen logistik dalam suatu Puskesmas, yaitu dukungan dalam pengadaan obat untuk seluruh keperluan perawatan medis dan perawatan yang digunakan dalam proses produksi persediaan obat.

Untuk memperoleh data yang baik yaitu dalam proses pengolahan, penyajian data dan sampai kepada siapa data itu diberikan harus dapat memberikan informasi yang akurat. Oleh karena itu penelitian ini diadakan pada Puskesmas Sukawali, yang berlokasi di Desa Sukawali, Kecamatan Paku Haji, Tangerang.


Berdasarkan uraian diatas maka pelaporan ini menganalisa persediaan Obat guna mempermudah dalam mendapatkan dan mengeluarkan sebuah informasi dengan judul “Perancangan Sistem Persediaan Obat Untuk Monitoring Kontrol di Puskesmas Sukawali”.


Rumusan Masalah

Dalam latar belakang masalah diatas maka penulis merumuskan suatu masalah yaitu:

  1. Bagaimana sistem persediaan obat yang sedang berjalan pada Puskesmas Sukawali ?

  2. Apakah sistem persediaan obat pada Puskesmas Sukawali saat ini sudah berjalan dengan akurat dan cepat?

  3. Bagaimana membuat perancangan aplikasi sistem monitoring stok obat pada Puskesmas Sukawali?

Ruang Lingkup

Untuk dapat menghasilkan penilitian yang lengkap dan akurat maka perlu adanya ruang lingkup dan pembatasan masalah, antara lain mulai dari input obat, sampai dengan laporan obat yang sedang berjalan pada Puskesmas Sukawali.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah diatas, tujuan dari penulisan ini adalah:

A. Tujuan operasional

Tujuan Operasional dari penelitian ini adalah

  1. Menganalisa sistem persediaan obat yang sedang berjalan pada Puskesmas Sukawali

  2. Menganalisa sistem persediaan obat yang lebih akurat dan cepat.

  3. Menganalisa cara membuat perancangan aplikasi sistem monitoring stok obat pada Puskesmas Sukawali.

B. Tujuan fungsional

Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu

  1. Melihat lebih jauh kelebihan dan kekurangan persediaan obat agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi didalam mengolah data pada sistem persediaan obat pada Puskesmas Sukawali

  2. Untuk memberikan masukan atau solusi agar kesalahan yang terjadi diminimalkan.

C. Tujuan individual

Tujuan Individual adalah .

  1. Memberikan pengalaman untuk menerapkan, menganalisa, dan memperluas wawasan penerapan teori yang selama ini hanya dilakukan dalam perkuliahan.

  2. Sebagai salah satu syarat penulisan untuk mengikuti Kuliah Kerja Praktek pada Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman terutama dalam bidang sistem persediaan barang.

2. Bagi Puskesmas Sukawali

Dapat memberikan informasi guna melakukan perubahan dan perbaikan dalam mengolah data persediaan obat dimasa yang akan datang.

3. Bagi Perguruan Tinggi Raharja

Dapat dipergunakan sebagai acuan dan perbandingan untuk melakukan penelitian sejenis dalam rangka mendapatkan hasil yang lebih baik.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data KKP ini adalah:

A.Metode Observasi (Pengamatan)

Adalah metode yang di gunakan penulis untuk mengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan untuk proses penulisan dengan cara mendatangi objek penulisan secara langsung.

B.Metode Wawancara

Pada metode ini penulis melakukan tanya jawab dengan Bapak H. Ahmad Suhadin yang menjabat sebagai Kasubag.TU dan berperan sebagai stakeholder pada penelitian ini untuk memperoleh informasi dan menganalisa kebutuhan sistem yang akan dirancang.

C.Metode Studi Pustaka

Dengan cara mempelajari literatur buku dan bahan – bahan yang berkaitan dengan materi dalam pembahasan laporan dan menulis data – data yang di butuhkan dalam penulisan laporan.

Metode Analisa

Analisa SWOT adalah suatu metode penyusunan strategi perusahaan atau organisasiyang bersifat satu unit bisnis tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapatberupa domestik maupun multinasional. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang artinya kekuatan,kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala, dimana yang secara sistematis dapatmembantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T) dan faktor didalamperusahaan (S dan W). Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha penyusunan suaturencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.


Metode Perancangan

Penulisan menggunakan metode perancangan berorintasi objek dengan alat bantu UML (Unified Modeling Languange) sebagai bahasa yang telah menjadi standar dalam Industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak, Diagram yang digunakan diantaranya adalah Use Case Diagram,Activity Diagram,dan Sequence Diagram.

Metode Pengembangan Sitem

Rapid application development (RAD) atau rapid prototyping adalah model proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental (bertingkat). RAD pada siklus pembangunan pendek, singkat, dan cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini. Rapid application development menggunakan metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem dimana working model (model bekerja) sistem dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan (requirement) user dan selanjutnya disingkirkan Working model digunakan kadang-kadang saja sebagai basis desain dan implementasi sistem final.

Metode Pengujian

Dalam metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk lebih memperjelas dan memudahkan pembaca dalam pemahaman yang dibahas, maka penulis mengelompokan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan tentang latar belakang, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan tentang konsep dasar yang menyangkut Judul laporan dan definisi-definisi yang berhubungandengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan dan akan menjadi laporanPenelitian Kuliah Kerja Praktek (KKP).

BAB III PEMBAHASAN

Dalam bab ini dikemukakan mengenai analisa organisasi, sejarah singkat Puskesmas, gambaran umum Puskesmas, struktur organisasi Puskesmas, uraian jabatan dan uraian tugas, serta analisa sistem yang sedang berjalan.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini merupakan bab penutup, berisikan kesimpulan dan memberikan saran-saran.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Tata Sutabri (2012:10),[1] “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Mustakini (2009:34),[2] “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyaitujuan tertentu”.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ”Sistem adalah kumpulan bagian-bagian prosedur atau komponen subsistem yang disatukan untuk saling berkaitan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20),[1] model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components) adalah suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang seling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu danmempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super sistem”.

  2. Batasan Sistem (Boundary) adalah ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment) adalah bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface) adalah media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah maintenance input yangdigunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi sub sitem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi.Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atauhal-hal lain yang menjadi input bagi sub sistem lain.

  7. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujujuan yang telah direncanakan.


3. Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22) ,[1] sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:


  1. Sistem abstak adalah sistem yang berupapemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

  2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadimelalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

  4. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini bekerjasecara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Untuk menganalisa suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen-komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dari mana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan. Berikut adalah definisi informasi dari berbagai pandangan, yaitu:

Menurut Sutarman (2012:14).Teks halaman.[3] ”Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (2012:8),[4] “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti” .

Menurut Tata Sutabri (2012:4),[1] “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Berdasarkan referensi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai definisi informasi, yaitu data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bemanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini maupun mendatang.

2. Kualitas Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:41),[1] kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

  1. Akurat (Accurate)

  2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
  3. Tepat Waktu (Timeline)

  4. Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  5. Relevan (Relevance)

  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

3. Nilai Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:37),[1] nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh

  2. Luas dan lengkap

  3. Ketelitian

  4. Kecocokan

  5. Ketepatan waktu

  6. Kejelasan

  7. Keluwesan

  8. Dapat dibuktikan

  9. Tidak ada prasangka

  10. Dapat diukur

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:46),[1] “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Menurut Sutarman (2012:13),[3] ”Sistem Informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiriatas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:47),[1] "Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), dan blok kendali. Sebagi suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

A. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

B. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

C. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

D. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Pada blok ini, teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

E. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan lebih berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. basis data diakses atai dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

F. Blok Kendali (Controls Block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Pengertian Analisa Sistem

Menurut Mulyato (2009:125),[5] Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mennganti output yang sdang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

Menurut Yakub (2012:142),[4] “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).”

Dari definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, Analisa Sistem adalah tahap yang dilakukan dengan meneliti sistem yang sedang berjalan yang bertujuan untuk mengetahui segala permasalahan yang terjadi dan memudahkan dalam menjalankan tahap selanjutnya yaitu tahap perancangan sistem.

2. Tahap-tahap Analisa Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009:129),[5] Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analisis sistem, diantaranya adalah:

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

  3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.

  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut Tata Sutabri (2012:72),[1] “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatukejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yangterjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatunilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahannilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyataadalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul adadan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwadata adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.


2. Klasifikasi Data

Tata Sutabri (2012:12),[1] data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

A. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:

  1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data) adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.

  2. Data Ukur (Measurement Data) adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

B. Klasifikasi data menurut Sifat data, yaitu:

  1. Data Kuantitatif (Quantitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

  2. Data Kualitatif (Qualitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.

C. Klasifikasi data menurut Sumber data, yaitu:

  1. Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

  2. Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis.

Teori Khusus

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

1. Definisi UML

Menurut Widodo (2011:6),[6] “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantic”.

Menurut Adi Nugroho (2010:6) ,[7] “UML (UnifiedModeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

2. Bangunan Dasar Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho (2010:117),[7] “Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :

A. Sesuatu (Things)

Ada 4 (empat) macam things dalam (UML), yaitu :

  1. Structural things Merupakan bagian yang relatif statis dalam model unified modeling language (uml). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

  2. Behavioral things Merupakan bagian yang dinamis pada model unified modeling language (uml), biasanya merupakan kata kerja dari model unified modeling language (uml), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

  3. Grouping things Merupakan bagian pengorganisasi dalam unified modeling language (uml). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

  4. Annotational things Merupakan bagian yang memperjelas model unified modeling language (uml) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model unified modeling language (uml).

B. Relationship

Yang dimaksud relationship adalah hubungan-hubungan yang terjadi antar elemen dalam unified modeling language (uml). Ada empat Relationship dalam unified modeling language (uml), yaitu :

  1. Ketergantungan (Dependention) Hubungan diimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen independent (mandiri) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya (elemen yang tidak independent - mandiri).

  2. Asosiasi (Association) Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya.

  3. Generalisasi (Generalization) Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).

  4. Realisasi (Realization) Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

C. Diagram

Beberapa literature menyebutkan bahwa UML meyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan yang digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain: (Widodo, 2011:10)[6]

  1. Class Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, drts relasi-relasi.

  2. Package Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpnan use-case dan aktor- aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

  4. Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

  5. Communication Diagram : Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. State Chart Diagram : Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan- keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.

  7. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memeperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

  8. Component Diagram : Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/ perangkat lunak pada komponen- komponen yang telah ada sebelumnya.

  9. Deployment Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

Konsep Dasar Persediaan Barang

1. Definisi Persediaan

Menurut Salangka (2013:1121),[8] “Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”.

Menurut Rusdah(2011:52),[9] “Persediaan adalah suatu aktivitas yang meliputi barang pemilik organisasi dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu ataupersediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaanya dalam proses produksi”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa persediaan barang adalah persediaan barang mentah maupun jadi yang di simpan dan akan digunakan atau diproduksi dalam kurun waktu tertentu.

Konsep Dasar Visual Basic .NET 2010

Menurut Yuswanto dan Subari (2010),[10] Visual Basic .NET 2010 adalah salah satu bahasa pemrograman yang tergabung dalam Microsoft Visual Studio 2010. Visual basic .NET 2010 mempunyai suatu jendela yang luas sebagai ruangan kerjanya. Jendela-jendela tersebut yaitu sebagai berikut :

A. Menu Bar

Menu Bar merupakan kumpulan perintah-perintah yang dikelompokkan dalam kriteria operasinya. Daftar pilihan menu yang disediakan oleh Visual basic .NET 2010 adalah File, Edit, View, Project, Build, Debug, Data, Format, Tools, Windows, dan Help.

B. Toolbar

Toolbar merupakan sekumpulan tombola atau icon yang mewakili suatu perintah tertentu pada bahasapemrograman berbasis windows dan bisa juga dikombinasikan dengan perintah yang dibuat sendiri dengan menggunakan logika pemikiran sendiri.

C. Toolbox

Toolbox merupakan sebuah jendela di mana kontrol atau kontrol user interface ditempatkan dan digunakan untuk membentuk suatu program berbasis windows dan web. Kontrol-kontrol yang ada di toolbox antara lain: all windows form, common controls, data, components, containers, menus & toolbars, printing, dialogs, WPF interoperability, reporting, dan visual basic powerpacks.

D. Form Windows

Di tengah area kerja Visual Basic .NET 2010 terdapat jendela form atau jendela desain. Jendela ini merupakan pusatpengembangan Visual basic .NET 2010 di mana kontrol (obyek) dari common controls pada toolbox ditempatkan.

E. Code Windows

Code windows atau sering disebut dengan jendela editor merupakan area yang dapat menuliskan kode-kode pemrograman Visual basic .NET. suatu kode-kode program merupakan kumpulan dari instruksi untuk menjalankan obyek yang berupa kontrol maupun form serta logika program. Code windows mampu meringkas tempat dengan fasilitas Outlining yang dapat menyembunyikan serta menampilkan kembali suatu blok program.

F. Solution Explorer Windows

Solution explorer windows merupakan jendela yang menampilkan daftar semua form, modul, class dan file lainnya untuk membuat aplikasi.

G. Properti Window

Properti window digunakan pada mode desain yang bertujuan untuk mengatur suatu nilai pada kontrol (obyek). Pada bagian atas dari jendela properties terdapat kotak pilihan sebagai penunjuk dari nama obyek yang sedang aktif.

H. Jendela-jendela lain

Saat eksekusi program dilakukan, terdapat beberapa jendela yang menampilkan informasi dari efek proses tersebut. beberapa jendela tersebut, anatara lain :

1.Error list Windows

Error list Windows merupakan jendela yang digunakan untuk menampilkan diskripsi kesalahan yang ditemukan ketika mencoba menjalankan aplikasi

2.Output Window

Output window merupakan jendela untuk menampilkan langkah-langkah dalam mengkompilasi program.

Konsep Dasar Database

Menurut Prasetio (2012:181),[11] “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.

Menurut Mustakini (2009:46),[2] “Database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perankat lunak untuk dimanipulasi”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan database adalah kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang tersimpan di perangkat keras.

Konsep Dasar MySQL

1. Definisi My SQL

Menurut Adi Nugroho (2010:91),[7] MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca ,ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.

Menurut Madcoms (2010:367),[12] penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan sebagainya.

2. Kelebihan MySQL

Beberapa kelebihan database MySQL antara lain :

Konsep Dasar Monitoring

Monitoring Jaringan Komputer adalah proses pengumpulan dan melakukan analisis terhadap data-data pada lalu lintas jaringan dengan tujuan memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki jaringan komputer. Monitoring Jaringan ini merupakan bagian dari manajemen jaringan (Prasetyo:2013)[13].

Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan untuk kemajuan sebuah project yang sedang berjalan dengan tujuan memaksimalkan sumber daya.

Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51),[14]“Elisitasi merupakan rancangan yang dibuatberdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka diperoleh hasil yang dicapai pada laporan Kuliah Kerja Praktek yang akan ditujukan melalui diagram pembentukan sistem. Dalam diagram tersebut akan dijelaskan bahwa elisitasi dan Prototipe merupakan hasil yang dicapai guna dijadikan dasar pembentukan dan pengembangan suatu projek.

1.Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yangdilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari rancangan yang sedang dibuat.

2.Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan sesuai dengan keinginan Stakeholder.

3.Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali oleh stakeholder.

4.Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuandan dasar perancangan Sistem yang akan dibentuk.

Literature Review

Menurut Semiawan (2010:104),[15] “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai analisa sistem aplikasi persediaan barang. Dalam upaya pengembangan sistem aplikasi tersebut perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama dibidang ini. Beberapa literature review tersebut antara-lain :


1.Penelitian ini dilakukan oleh Khanna Tiara (2013)

Seorang Mahasiswi Perguruan Tinggi Raharja yang melakukan penelitian yang berjudul “Sistem MonitoringInventory Control pada CV. Cihanjuang Budi Jaya”. Penelitian ini membahas memonitoring persediaan barang di dalam gudang yang masih berjalansecara manual menjadi terkomputerisasi sehingga dapat meminimalisir penumpukan barang yang tidak terjual yang mempunyai masa kadaluarsa dengan cara memanfaatkan tanggal kadaluarsa barang menjadi masa efektif pakai dan menjaga persediaan barang di dalam gudang dengan menggunakan batas minimal persediaan barang sehingga persediaan dan kualitas barang di dalam gudang dapat terjaga dengan baik. Beberapa diagram dalam Unified Modeling Language (UML) digunakan dalam pemodelan sistem. Menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL.


2.Penelitian ini dilakukan oleh Rusdah(2011)

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur yang melakukan penelitian yang berjudul “Analisa Dan Rancangan Sistem Informasi Persediaan Obat : Studi Kasus Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk. Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk merupakan Puskesmas Kecamatan yang telah mengikuti standar manajemen ISO:9001:2000. Dalam hal persediaan obat, Puskesmas ini selain memenuhi kebutuhan internal, juga untuk kebutuhan obat 7 (tujuh) Puskesmas Kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Kebon Jeruk. Kompleksitas administrasi pendataan obat ini seringkali menimbulkan beberapa masalah seperti jumlah persediaan obat yang tidak up-to-date. Sehingga berpengaruh padapengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen terkait. Penelitian ini akan menghasilkan sebuah sistem informasi persediaan obat yang akan mempermudah kegiatan administratif di bagian gudang dan menyediakan database terkait dengan informasi persediaan obat yang dibutuhkan oleh manajemen Puskesmas Kebon Jeruk dalam pengambilan keputusan. Beberapa diagram dalam Unified Modeling Language (UML) digunakan dalam pemodelan sistem. Pengembangan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL.


3. Penelitian ini dilakukan oleh Rumi Karmila(2014)

Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Amikom Yogyakarta yang melakukan penelitian berjudul “Sistem Informasi Persediaan Obat Pada Puskesmas Tanjung Puri Sintang Kalimantan Barat”. Dalam penelitiannya menjelaskan meski sudah mulai menggunakan sistem komputerisasi dalam pelayanan, pusat kesehatan masih belum puas untuk memberikan pelayanan yang terbaik.Seringkali data masuk dan keluar dari obat sulit untuk Pengelola cepat. Serta membuat laporan bulanan perlu membuka satu lagi di data harian atau mingguan. Kesadaran akan pentingnya efisiensi waktu yang akurat dan data penting.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan berbagai cara seperti observasi, evaluasi berdasarkan observasi lapangan dan literatur yang akan diperlukan dalam pembuatan sistem informasi, sebagai dasar untuk Sistem Keputusan. Sistem ini dikembangkan dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Sistem ini termasuk bentuk masukan data yang berkaitan dengan data obat, pasien yang mengonsumsi obat dan obat saham setiap hari, yang dalam proses akan menjadi output pada akhir setiap bulan dalam bentuk laporan.

Dari analisis masalah, bisa menemukan banyak hal yang membuat kinerja layanan untuk menjadi kurang efektif dan efisien. Dengan adanya sistem komputerisasi yang akan meningkatkan kinerja pengolahan data dan obat-obatan antarmuka yang dirancang lebih mudah diperoleh.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Makrothymia Hia (2013)

Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada PT. Gema Sarana Media”. Pada penelitian ini penulis membahas tentang perancangan sistem informasi persediaan barang untuk mempermudah bagian gudang, yaitu meliputi proses data barang masuk, barang keluar, data supplier, data customer, dan pembuatan laporan persediaan barang pada PT. Gema Sarana Media. Adapun metodologi yang dipergunakan lalu digambarkan dalam bentuk Use Case dengan menggunakan UML versi 6.4. Rancangan sistem ini memberikan banyak kemudahan, yaitu memudahkan proses pembuatan laporan, memudahkan dalam pencarian data, dan memudahkan staf bagian gudang untuk mengetahui stok barang yang masuk dan barang yang keluar. Peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk development sistemnya, MySQL sebagai program perancangan databasenya dan Adobe Dreamweaver untuk mendesain tampilan sistem yang dibangun.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Ika Dian Permata Sari (2013)

Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Stock Control Material Pada PT. Furukawa Optical Solution Indonesia”. Penelitian ini membahas perancangan sistem informasi stock control material untuk melakukan peningkatan terhadap sistem lama yang masih menggunakan ms. Excel 2007 dan berjalan belum maksimal. Penulis melakukan pengembangan guna menciptakan sistem yang lebih cepat, tepat dan akurat dengan menggunakan aplikasi berbasis web. Metodologi yang digunakan yaitu SDLC (System Development Life Cycle) dengan pendekatan analisa dan pengembangan berorientasi objek mulai dari menganalisa sistem yang berjalan melalui UML, melakukan elisitasi, serta menggambarkan sistem yang diusulkan melalui UML. Selain itu, dihasilkan pula rancangan aplikasi baru berbasis web yang dapat meningkatkan kinerja operasional khususnya pada divisi warehouse.Peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk development sistemnya, MySQL sebagai program perancangan databasenya dan Adobe Dreamweaver untuk mendesain tampilan sistem yang dibangun.


BAB III

PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum Puskesmas Sukawali

Puskesmas Sukawali berjarak kurang lebih 19 Km daricDinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dengan ketinggian dari permukaan lautcsekitar 0 s/d 5 M, serta memiliki luas wilayah kerja 2.744 Km2.

Secara geografis batas wilayah kerja Puskesmas Pakuhaji adalah :

Sebelah Utara berbatasan dengan  : Laut Jawa.

Sebelah Selatan berbatasan dengan  : Kecamatan Sepatan.

Sebelah Barat berbatasan dengan  : Kecamatan Sukadiri.

Sebelah Timur berbatasan dengan  : Kecamatan Teluk Naga.

Puskesmas Sukawali Mempunyai 6 ( Enam ) wilayah kerja diantaranya :

a. Desa Surya Bahari

b. Desa Buaran Mangga

c. Desa Sukawali

d. Desa Kramat

e. Desa Kali Baru

f. Desa Kohod

Wilayah Kecamatan Pakuhaji beriklim tropis dengan temperatur maksimum 33 0C dan minimum 24 0C dengan curah hujan rata-rata 2.700 mm/tahun. Jumlah Penduduk diwilayah kerja Puskesmas Sukawali berjumlah 400.238 Jiwa yang terdiri dari laki – laki 21.170 jiwa dan perempuan 19.158 jiwa .

Sejarah Singkat Puskesmas Sukawali

Puskesmas adalah unit pelaksanan tekhnis dinas kesehatan yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya sehingga Puskesmas berperan dalam menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap warga agar tewujudnya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya, sebagai investasi bagi sumber daya manusia Indonesia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Puskesmas Sukawali merupakan pengembangan dari Puskesmas Pakuhaji yang mulai beroperasi bulan Agustus 2009, terletak di jalan raya Cituis desa Sukawali kecamatan Pakuhaji. Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas Sukawali kecamatan Pakuhaji terdiri dari upaya kesehatan wajib yaitu : program promosi kesehatan, program kesehatan lingkungan, program gizi, program kesehatan ibu dan anak dan upaya kesehatan pengembangan, untuk menyelenggarakan upaya tersebut maka Puskesmas harus menerapkan azas penyelengaraan secara terpadu yaitu upaya pertanggung jawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan.

Visi dan Misi

1. Visi Puskesmas

a. Masyarakat hidup Sehat

2. Misi Puskesmas

a. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standard dan bermutu. (Pengamatan)

b. Memberdayakan masyarakat menuju hidup sehat.

c. Memberikan pendidikan kesehatan menuju perubahan perilaku masyarakat yang sehat.

Struktur Organisasi

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Puskesmas Sukawali.

Tugas dan Kewajiban Tiap Bagian

Dalam sebuah perusahaan pasti terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab masing-masing dalam menyelesaikan semua tugas.

1. Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas ini mempunyai tugas – tugas antara lain :

a. Merumuskan program kerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi Puskesmas.

b. Membagi tugas dan pekerjaan kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.

c. Memonitor dan mengevaluasi kerja puskesmas.

d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas.

e. Menentukan tujuan Puskesmas dan sasaran Puskesmas sesuai dengan program kerja yang telah ditentukan.

2. Tata Usaha (Pengamatan)

a. Mengkoordinasi penyusunan program kerja puskesmas.

b. Melaksanakan penyusunan program kerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi Sub Bagian Tata Usaha.

c. Membagi tugas pekerjaan kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.

d. Memonitor dan mengevaluasi kinerja sub bagian Tata Usaha.

e. Melaksanakan pengelolaan administrasi umum dan kearsipan UPT Puskesmas.

3. Bidan Desa

a. Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana dan tugas-tugas lain secara profesional.

b. Dalam melaksanakan tugas pelayanan medik baik didalam maupun diluar jam kerja bertanggung jawab langsung kepada Kepala Puskesmas.

4. Bendahara

a. Menyusun rencana kegiatan Bendahara berdasarkan data program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.

b. Melaksanakan pengelolaan keuangan sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Mengevaluasi hasil kegiatan keuangan secara keseluruhan.

d. Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

5. Petugas Logistik

a. Menyusun rencana kegiatan logistik berdasarkan data Program Puskesmas.

b. Melaksanakan pengelolaan logistik sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. MMengevaluasi hasil kegiatan logistik secara keseluruhan.

d. Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

6. Unit Program Wajib

a. Menyusun rencana kegiatan unit program wajib berdasarkan data program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.

b. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, peningkatan gizi masyarakat, kesehatan ibu dan anak (KIA) termasuk KB, pencegahan penyakit menular ( P2M ) dan pengobatan dasar.

d. Mengevaluasi hasil kegiatan unit program wajib secara keseluruhan.

e. Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.

7. Kesehatan Lingkungan

a. Menyusun rencana kegiatan kesehatan lingkungan berdasarkan data program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.

b. Melaksanakan kegiatan pembinaan kesehatan lingkungan meliputi pengawasan dan pembinaan SAB, pengawasan dan pembinaan JAGA, pengawasan dan pembinaan TTU / TPM / pestisida, pelayanan klinik sanitasi, penyuluhan kesehatan lingkungan dan koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Petugas Gudang Obat

a. Menyusun rencana kebutuhan obat dan kegiatan distribusi obat berdasarkan data Program Puskesmas.

b. Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.

9. Petugas Apotik

a. Menyusun rencana kegiatan pelayanan obat di Apotik berdasarkan data program Puskesmas.

b. Mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan obat di Apotik secara keseluruhan.

10. Petugas Laboratorium

a. Melaksanakan kegiatan pelayanan laboratorium dan koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur.

11. Petugas Loket

a. Melaksanakan kegiatan pelayanan di loket.

12. Unit Penunjang

a. Menyusun rencana kegiatan unit penunjang berdasarkan data program Puskesmas dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.

b. Melaksanakan kegiatan laboratorium sederhana dan pengelolaan obat-obatan.

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Melihat akan kebutuhan sistem persediaan stok obat pada Puskesmas Sukawali maka peneliti membatasi permasalahan mengenai sistem tersebut dalam peningkatan mutu persediaan stok obat pada Puskesmas ini.

Analisa Pemecahan Masalah

Analisa Masalah

Masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan adalah sebagai - berikut :

  1. Sistem belum maksimal dengan demikian penyediaan obat menjadi lambat sehingga tingkat efisien yang diharapkan tidak tercapai.

  2. Sistem penyediaan obat pada Puskesmas Sukawali belum efektif.


Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari permasalahan yang terjadi penulis mendapat permasalahan yang dihadapi, yaitu :

  1. Penulis akan menganalisa sistem persediaan obat pada Puskesmas Sukawali

  2. Proses system persediaan barang yang berjalan di Puskesmas Sukawali akan dipermudah agar efektif dan efisien.

Analisa Batasan Sistem yang Berjalan

Analisa Swot

Untuk mengetahui situasi dan kondisi Puskesmas Sukawali Dilakukan dengan analisis SWOT dengan mengidentifikasi faktor-faktor Internal yaitu Strength dan Weakness dan Juga faktor Eksternal yaitu Opportunity dan Threat

1. Faktor Internal

1. Strength (kekuatan)

a. Mempunyai karyawan yang ramah dan memiliki pengetahuan umun di bidang obat - obatan.

b. Ruang tempat tunggu pasien yang nyaman.

1. Weakness (kelemahan)

a. Waktu tutupnya Puskesmas yang terlalu cepat.

b. Pencatatan dan pemantauan persediaan stok obat masih maual.

2. Faktor Eksternal

1. Opportunity (peluang)

a. Kecenderungan berkembangnya Sistem Penanganan Kesehatan yang wajar yang dapat menyalurkan tenaga dokter termasuk dokter spesialis yang dibutuhkan.

2. Treath (ancaman)

a. Sudah banyak apotek-apotek disekitar yang sudah dilengkapi dengan tenaga dokter.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Tata laksana sistem yang berjalan digambarkan sebagai – berikut:

Use Case Diagram

Untuk menggambarkan langkah – langkah pengadaan obat dalam bentuk Use Case Diagram dapat dilihat dalam gambar 3.2 dibawah ini.

Gambar 3.2. Use Case Diagram Pengadaan Obat

Berdasarkan gambar 3.2. Use Case Diagram yang ada terdapat  :

1. 1 (satu) Sistem Pengadaan Obat.

2. 3 (tiga)Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: Staf Gudang, Bagian Keuangan, dan Suplier.

3. 5 (Lima) Use Case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya :

a. Membuat daftar kebutuhan obat.

b. Mengirimkan surat usulan anggaran kebutuhan obat kepada suplier.

c. Suplier mengirimkan daftar harga kepada bagian keuangan.

d. Bagian keuangan mengirimkan surat pemesanan kebutuhan obat.

e. Suplier mengirimkan obat yang telah dipesan beserta surat pengiriman obat.

Activity Diagram

Untuk menggambarkan langkah – langkah pengadaan obat pada bagian gudang dalam bentuk Activity Diagram dapat dilihat dalam gambar 3.3 dibawah ini.


Gambar 3.3. Activity Diagram Pengadaan Obat


Berdasarkan gambar 3.3. Activity Diagram yang ada terdapat 10 (Sepuluh) Actifity yang dilakukan,diantaranya :

  1. Membuat Daftar Kebutuhan Obat.

  2. Menerima Daftar Kebutuhan Obat.

  3. Membuat Surat Usulan Anggaran Kebutuhan Obat.

  4. Menerima Surat Usulan Anggaran Kebutuhan.

  5. Membuat Daftar Harga.

  6. Menerima Daftar Harga.

  7. Membuat Surat Pemesanan Obat.

  8. Menerima Surat Pemesanan.

  9. Mengirim Obat dan Surat Pesanan.

  10. Menerima Obat Pesanan dan mengecek sesuai pesanan.

Seuence Diagram

Untuk menggambarkan langkah – langkah pengadaan obat dalam bentuk Sequence Diagram dapat dilihat dalam gambar 3.4 dibawah ini.

Gambar 3.4. Diagram Pengiriman Rencana Pengadaan Obat

Berdasarkan gambar 3.4. Sequence Diagram yang ada terdapat  :

1. 1 (satu) actor melakukan kegiatan diantaranya :

a. Staf Gudang

b. Bagian Keuangan

c. Suplier

2. 10 (sepuluh) Message yang dilakukan diantaranya :

a. Membuat DaftarKebutuhan Obat.

b. Menerima daftar kebutuhan obat.

c. Membuat surat usulan anggaran kebutuhan obat.

d. Suplier menerima surat usulan anggaran kebutuhan obat.

e. Membuat daftar harga obat.

f. Bagian keuangan menerima daftar harga obat.

g. Membuat surat pemesanan kebutuhan obat.

h. Suplier menerima surat pemesanan kebutuhan obat.

i. Membuat surat pengiriman obat.

j. Staf gudang menerima surat pengiriman obat.

3. 5 (lima) 'Lifeline yang dilakukan diantaranya :

a. Daftar kebutuhan obat.

b. Surat anggaran kebutuhan obat.

c. Daftar harga.

d. Surat pemesanan obat.

e. Surat pengiriman obat.

Rancangan Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

Berikut Lampiran Elisitasi tahap I yang telah dibuat :

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI.Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement diatas diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi.

Keterangan

M = Mandatory (yang di inginkan)

D = Desirable (diperlukan)

I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

Elisitasi Tahap III

Keterangan

Metode:

T : Technical

O : Operational

E  : Economic

Option:

L : Low

M : Middle

H  : High

Final Draft Elisitasi

Rancangan Prototype

Tampilan Login Admin

Untuk menggambarkan rancangan prototype tampilan Login Admin Puskesmas Sukawali dapat dilihat seperti di bawah ini.

Gambar 3.5. Rancangan Prototype Tampilan menu admin

Tampilan Home

Untuk menggambarkan rancangan prototype tampilan home Puskesmas Sukawali dapat dilihat seperti di bawah ini.

Gambar 3.6. Rancangan Prototype Tampilan Home

Tampilan Data Stok Obat

Untuk menggambarkan rancangan prototype tampilan Data Stok Obat pada Puskesmas Sukawali dapat dilihat seperi di bawah ini.

Gambar 3.7. Rancangan Prototype Tampilan Data Stok Obat

Tampilan Menu Admin

Untuk menggambarkan rancangan prototype tampilan Menu Admin pada Puskesmas Sukawali dapat dilihat dibawah ini.

Gambar 3.8. Rancangan Prototype Tampilan Menu Admin

Tampilan Pengadaan Obat

Untuk menggambarkan rancangan prototype tampilan Pengadaan Obat pada Puskesmas Sukawali dapat dilihat dibawah ini.

Gambar 3.9. Rancangan Prototype Tampilan Pengadaan Obat

Tampilan Laporan Stok Obat

Untuk menggambarkan rancangan prototype tampilan Stok Obat pada Puskesmas Sukawali dapat dilihat dibawah ini.

Gambar 3.10. Rancangan Prototype Tampilan Laporan Stok Obat

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kabutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

1. Processor : Core i5

2. Monitor : 14’’

3. Mouse : Ps2 Logitech

4. RAM  : 2GB

5. HDD : 500GB

6. Keyboard : Compatible

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta hasil analisa yang dilakukan mengenai Perancangan Sistem Persediaan Obat Untuk Monitoring Kontrol di Puskesmas Sukawali, maka dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut :

  1. Belum adanya penggunaan komputer pada sistem yang berjalan untuk persediaan stok obat pada Puskesmas Sukawali, karena sistem persediaan stok obat yang digunakan masih manual.

  2. Data yang diinput maupun pembuatan laporan pada Sistem yang berjalan di Puskesmas Sukawali, belum menggunakan media komputer, sehingga belum bisa menghasilkan informasi yang cepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan user.

  3. Menciptakan Sistem Monitoring Persediaan obat yang mampu membantu puskesmas dalam menjaga persediaan stok obat sebagai monitoring kontrol.

Saran

Setelah melakukan analisa dan memberikan kesimpulan pada sistem yang sedang berjalan, maka dapat memberikan saran-saranyang dapat membantu Puskesmas untuk perbaikan dimasa mendatang, yaitu :

  1. Dengan mengingat pentingnya persediaan Stok obat, maka Puskesmas harus melakukan sistem persediaan barang secara terkomputerisasi. Untuk mempermudah kegiatan.

  2. Seluruh kegiatan proses persediaan barang dapat dilakukan secara terkomputerisasi.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8 1,9 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset.
  2. 2,0 2,1 Mustakini. Jogiyanto Hartono. 2009. “Sistem Teknologi Informasi”. Yogyakarta: Andi.
  3. 3,0 3,1 Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi.” Jakarta: Bumi Aksara.
  4. 4,0 4,1 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Graha Ilmu. Yogyakarta.
  5. 5,0 5,1 Mulyanto, Agus. 2009. “Sistem Informasi Konsep & Aplikasi”. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
  6. 6,0 6,1 Widodo, Prabowo Pudjodan Herlawati. 2011. “Menggunakan UML”. Bandung: Informatika.
  7. 7,0 7,1 7,2 Nugroho,Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak MenggunakanUML & Java”.Yogyakarta: Andi Offset.
  8. Salangka. Ester. 2013. “Penerapan Akuntansi Persediaan Untuk Perencanaan Dan Pengendalian LPGPada Pt. Emigas Sejahtera Minahasa”. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
  9. Rusdah. 2011. “Analisa Dan Rancangan Sistem Informasi Persediaan Obat”. Jakarta:Universitas Budi Luhur.
  10. Yuswanto., Subari. (2010). “Boom..! VisualStudio .Net 2010 Meledak”. Jakarta: Cerdas Pustaka Publisher.
  11. Prasetio. Adhi. 2012. “Buku Pintar Pemrograman Web”. Jakarta : Mediakita.
  12. Madcoms.2010. “Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5Dengan Pemrograman PHP & MySQL”. Yogyakarta: Andi.
  13. Prasetyo, Imam. 2013. “Pengenalan Monitoring Jaringan Komputer”. Diambil dari http://ilmukomputer.org.
  14. Saputra,Alhadi. 2012.“Kajian Kebutuhan PerangkatLunak Untuk Pengembangan Sistem InformasiDan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung”. Bandung: LAPAN.
  15. Semiawan, Conny. R. 2010. “Metode Penelitian Kualitatif”. Jakarta: Grasindo.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A:

A.1.Surat Pengantar KKP
A.2.Surat Keterangan KKP
A.3.Form Penggantian Judul
A.4.Kartu Bimbingan
A.5.Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.6.Form Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP)
A.7.Kwitansi Pembayaran Kuliah Kerja Praktek (KKP)
A.8.Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.9.Daftar Nilai
A.10.Formulir Seminar Proposal
A.11.Formulir Materi Proposal
A.12.Sertifikat TOEFL
A.13.Sertifikat Prospek
A.14.Sertifikat IT Internasional
A.15.Sertifikat IT Nasional
A.16.Curriculum Vitae (CV)


Contributors

Admin, Wawan