KP1122469305

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTYPE APLIKASI SISTEM INVENTORY

BARANG PADA LABORATORIUM IPA

DI SYAFANA ISLAMIC SCHOOL


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:


1122469305 Ian An Azhari


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)



LEMBAR PERSETUJUAN



PROTOTYPE APLIKASI SISTEM INVENTORY

BARANG PADA LABORATORIUM IPA

DI SYAFANA ISLAMIC SCHOOL



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknik Informatika

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.



Tangerang, 13 Januari 2015



Dosen Pembimbing




( Manorang Sihotang, M.kom)

NID. 02009



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1122469305
Nama
: Ian An Azhari
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 5 Juni 2014
Ian An Azhari
NIM. 1122469305

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Syafana Islamic School adalah sekolah unggulan nasional plus, yang menyelenggarakan pendidikan Islami berstandar nasional dan berwawasan internasional, didirikan pada tahun 2005, di Perumahan Gading Serpong, Tangerang. Untuk mencapai tujuannya itu Syafana Isalmic School harus juga memperhatikan tujuan dari subsistem-subsistem yang ada didalamnya, yang nantinya akan saling terkait. Dengan diadakannya perancangan aplikasi sistem, maka penyaluran informasi ke berbagai pihak pun dapat lebih efektif dan efisien. Penelitian ini membahas tentang permasalahan sistem inventory barang Laboratorium IPA yang menggunakan pendokumentasian data barang masuk dan barang keluar secara manual sehingga membuat lambatnya kinerja perusahaan. Data-data tersebut tidak terintegrasi dan tidak terkonsolidasi. Karena itu dibuat prototype aplikasi sistem inventory barang secara komputerisasi dan terintegrasi agar mempercepat kinerja sekolah. Seperti persediaan barang yang memadai dan kualitas yang mendukung akan sangat membantu saat siswa dalam menunjang efektifitas mereka dalam berkreatifitas saat melakukan praktek di Laboratorium IPA.

Kata Kunci: Prototype, Sistem Inventory, Laboratorium IPA

ABSTRACT

Syafana Islamic School is a national flagship school plus, the Islamic education nationally and internationally-minded standards, founded in 2005, at the Housing Gading Serpong, Tangerang. To achieve that goal Syafana Isalmic School should also pay attention to the purpose of the subsystems that are inside, which will be interlinked. With the holding of application design system, the distribution of information to all parties can be more effective and efficient. This study discusses the problems of science laboratory goods inventory system that uses the data documenting the goods in and goods out manually making the slow performance of the company. These data are not integrated and consolidated. Because it made a prototype application in a computerized inventory system and integrated goods to speed up the performance of the school. As supplies were adequate and quality of support will be very helpful when students to support their effectiveness in the current creativity in science laboratory practice.

Keywords : Prototype, System Inventory, Laboratory Science


KATA PENGANTAR


Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini yang penulis sajikan dalam buku yang sederhana. Adapun judul penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini yang diambil adalah “Prototype Aplikasi Sistem Inventory Barang Pada Laboratorium IPA di Syafana Islamic School”.

Tujuan penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini merupakan salah satu syarat yang harus di tempuh oleh mahasiswa sebelum melaksanakan Skripsi dalam jenjang Sarjana jurusan teknik informatika konsentrasi software engineering pada STMIK Raharja. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian (observasi), wawancara dan beberapa sumber literature yang mendukung Laporan Kuliah Kerja Praktek ini. Penulis menyadari tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Laporan Kuliah Kerja Praktek, antara lain :

  1. Bapak Ir.Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso,M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Bapak Manorang Sihotang, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing saya yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak dan Ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kepada seluruh karyawan, guru, OB dan saptam yang bertugas di Syafana Islamic School telah menerima saya selaku penulis sebagai mahasiswa magang.
  7. Kedua orang tua, adik dan kakak saya selaku guru yang mengajar di Syafana Islamic School yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Kuliah Kerja Praktek ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Akhir katasemoga KKP ini dapat berguna bagi penulisnya dan bagi para pembaca padaumumnya. Semoga Allah SWT, memberikan Rahmat dan Hidayahnya kepada kita semua. Amin.

Tangerang, 13 Januari 2015
Ian An Azhari
NIM. 1122469305

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Syafana Islamic School

Gambar 3.2. Use Case Diagram

Gambar 3.3. Activity Diagram Proses Barang Masuk

Gambar 3.4. Activity Diagram Proses Barang Keluar

Gambar 3.5. Activity Diagram Prosedur Pembuatan Laporan

Gambar 3.6. Sequence Diagram Proses Barang Masuk

Gambar 3.7. Sequence Diagram Proses Barang Keluar

Gambar 3.8. Sequence Diagram Prosedur Pembuatan Laporan

Gambar 3.9. Tampilan login

Gambar 3.10. Tampilan form data barang

Gambar 3.11. Tampilan form data supplier

Gambar 3.12. Tampilan form data kegiatan

Gambar 3.13. Tampilan form barang masuk

Gambar 3.14. Tampilan form barang keluar

Gambar 3.15. Tampilan form persediaan Labor

Gambar 3.16. Tampilan form supplier Labor

Gambar 3.17. Tampilan form Laporan Barang Masuk


DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sekolah merupakan sebuah lembaga tempat anak didik memperoleh pendidikan dan pelajaran yang diberikan guru. Sekolah mempersiapkan anak didik memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, budi pekerti, meningkatkan ketakwaaan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar selanjutnya mampu membekali diri menuju ke arah pendidikan yang lebih tinggi sebagai bekal hidup di masyarakat. Laborotorium disekolah termasuk fasilitas belajar mengajar yang sangat mendukung bagi pendidikan anak. Syafana Islamic School adalah sekolah unggulan nasional plus, yang menyelenggarakan pendidikan Islami berstandar nasional dan berwawasan internasional, didirikan pada tahun 2005, di Perumahan Gading Serpong, Tangerang. Lulusan sekolah ini diharapkan menjadi mukmin sejati, seorang pemimpin di masa depan yang berkecakapan akademis tinggi, sehingga mampu memasuki perguruan- perguruan tinggi unggulan nasional dan internasional. Pemberian fasilitas yang baik dan berkualitas kepada murid adalah hal utama yang sangat diperhatikan dan menjadi suatu tujuan yang harus dicapai guna memberikan kepuasan dan kemudahan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan bagi siswa sesuai dengan visi misi dan tujuan Syafana Islamic School. Dengan sistem inventory barang yang lebih baik maka siswa akan terbantu dengan kemudahan yang diberikan dan tidak akan kecewa. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu sistem atau aplikasi khusus dengan didukung metode pembelajaran berbasis sistem agar akses informasi menjadi lebih mudah dan sesuai dengan yang dibutuhkan siswa. Seperti persediaan barang yang memadai dan kualitas yang mendukung akan sangat membantu saat siswa dalam menunjang efektifitas mereka dalam berkreatifitas saat melakukan praktek di Laboratorium IPA. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mencoba untuk melakukan analisis dan kajian terhadap kelayakan sistem berjalan pada Syafana Islamic School yang penulis tuangkan dalam sebuah laporan ilmiah dengan judul “Prototype Aplikasi Sistem Inventory Barang Pada Laboratoriun IPA di Syafana Islamic School”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah yang dibahas pada Penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana sistem inventory barang laboratoriun IPA yang berjalan pada Syafana Islamic School ?

  2. Apakah Informasi yang dihasilkan dari sistem persediaan barang dan pengolahan data pada Syafana Islamic School sudah sesuai dengan kebutuhan?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Maksud dari penulisan kuliah kerja praktek ini adalah.:

a). Untuk mengetahui sistem imformasi yang sedang berjalan pada Syafana Islamic School.

b). Untuk mengetahui kebutuhan informasi yang terkait dengan proses pelaksanaan laboratorium pada Syafana Islamic School.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat-manfaat yang diperoleh adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan hasil analisa pada Syafana Islamic School. Berupa masukan positif serta langkah apa yang harus ditingkatkan pada sistem pelayanan, administrasi dan pembuatan laporan pada laboratorium.

  2. Menambah wawasan dan pengetahuan akan penerapan teori yang selama ini didapa melalui penelitian.

  3. Dapat meningkatkan mutu pelayanan laboratorium Syafana Islamic School.

Metode Penelitian

Metodologi Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data KKP ini adalah:

  1. Metode Observasi (Observasi Research)
    Penulisan melaksanakaan metode ini untuk mendapatkan data dengan jalan pengamatan secara langsung ke Syafana Islamic School lokasi sumber data dengan cara mengumpulkan data. Informasi dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada.
  2. Metode Wawancara(interview Research)
  3. Studi Kepustakaan(Library Research).
    Penulisan melakukan metode ini untuk memenuhi informasi penelitian Sehingga berusaha mendapatkan data dengan cara melihat,membaca Serta mencoba menafsirkan dan mengembangkan informasi yangBerkaitan dengan masalah yang dibicarakan maka mendapatkannya Dari buku-buku sebagai penunjang penelitian.

Metode Analisa

Penulisan menggunakan metode analisa berorintasi objek dengan alat bantu UML(Unified Modeling Languange) sebagai bahasa yang telah menjadi standar dalam Industri untuk visualisasi,merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak,Diagram yang digunakan diantaranya adalah Use Case Diagram,Activity Diagram,dan Sequence Diagram.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang akan dibahas dalam masalah ini mulai dari proses penggunaan alat, informasi alat, inventory barang serta pembutan laporan Syafana Islamic School.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dibuat untuk meberikan gambar mengenai yang diteliti.Dalam laporan ini pada setiap bab.Adapun sistematika penulisan ini adalah,sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, Perumusan masalah,ruang lingkup penelitian, tujuan dan Manfaat penelitin, metodologi penelitian serta sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan tentang konsep dasar yang menyangkutJudul laporan dan definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahanYang dibahas pada bagian sistem yang berjalan dan akan menjadi laporanPenelitian Kuliah Kerja Praktek (KKP).

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini berisikan gambaran tentang sejarah Syafana Islamic School, struktur organisasi, penjelesan tentang wewenang dan tanggung jawab, analisa batas sistem,analisa Kebutuhan,urutan prosedur, permasalahan, Analisa proses sistem tata laksana sistem yang Yang berjalan saat ini menggunakanUML.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan anlisa Sistem Inventory Laboratorium pada Syafana Islamic School berdasarkan data-data yang telah di peroleh.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

  1. Menurut C.W. Churchman Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan dengan selaras dan harmonis untuk melaksanakan seperangkat pada tujuan.
  2. Menurut Mulyadi Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
  3. Azhar Susanto Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.
  4. Menurut Bertalanffy Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem. Yaitu:

  1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan. Berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk meneyelesaikan suatu sasaran tertentu.
  2. Pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu komponen-komponen sistem (System Components), batasan-batasan sistem (System Boundaries), penghubung sistem (System Interface), lingkungan luar sistem (System Environment), masukan sistem (System Input), pengolah sistem (System Process), keluaran sistem (System Output), dan sasaran sistem (System Target). Menurut Jogiyanto H.M. (2009:54) suatu sistem biasanya mempunyai karakteristik tertentu yang dapat dijelaskan adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System)
    Komponen sistem yaitu dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
  2. Batas Sistem (Boundary)
    Batas sistem yaitu daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan ruang lingkup suatu sistem dipandang.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment )
    Lingkungan luar sistem yaitu apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus tetap dijaga dan dipelihara.
  4. Penghubung Sistem (Interface )
    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem lainnya. Keluaran (Output) dari sub sistem akan menjadi masukan (Input) bentuk sub sistem lainnya dengan melalui penghubung satu sub sistem dapat berintegrasi dengan sub sistem lainnya membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input)
    Masukan sistem merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (Maintenance Input) dan masukan sinyal (Signal Input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem tersebut beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
  6. Pengolahan Sistem (Processing System)
    Pengolahan sistem yaitu suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan bahan baku atau bahan-bahan yang lainnya menjadi bahan jadi.
  7. Keluaran Sistem (Output System )
    Keluaran sistem yaitu hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dari sistem dapat merupakan masukan untuk sub sistem lain. Keluaran dapat berupa tampilan layar di monitor yaitu dalam bentuk laporan, grafik, tabel, dan keluaran yang lainnya adalah hasil cetakan laporan ke media kertas.
  8. Sasaran Sistem (Objective)
    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan, maka operasi sistem tidak akan berguna. Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Sebuah sistem dikatakan berhasil mengenai sasaran atau tujuannya.

Klasifikasi Sistem

Klasifikasi sistem adalah suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Menurut Jogiyanto H.M. (2009:5) suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya yaitu:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.
  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.
  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.
  

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Data

SData adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.

  1. Menurut Kadir (2009:3)[1], Data adalah suatu bahan mentah yang kelak dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu yang lebih bermakna. Data inilah yang nantinya akan disimpan dalam database”.
  2. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012: 5)[2] Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Data dapat berbentuknilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.
    1. Teks, adalah sederetanhuruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masingmasing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

    2. Data yang terformat,adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggalatau jam, dan nilai mata uang.
    3. Citra(image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik,foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.
    4. Audio, adalah datadalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang,detak jantung, dan lain-lain.

    5. Video, adalah datadalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Definisi Informasi

Berikut ini beberapa pendapat mengenai definisi informasi:

  1. Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima. (Sutarman, 2012:14)
  2. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna atau lebih berarti bagi yang menerimanya. (Hidayat, 2009:10)[3]
  3. Informasi adalah data yang sudah mengalami pemrosesan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh pengunanya dalam membuat keputusan. (Sarosa, 2009:12)

Secara umum, informasi dapat didefinisikan sebagai hasil pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analisis Cost Effectiveness atau Cost Benefit. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut:

  1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accesibility)
    Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
  2. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
  3. Ketelitian (Accuracy)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
  4. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
  5. Ketepatan Waktu (Timelines)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
  6. Kejelasan (Clarity)
    IInformasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
  7. Fleksibilitas (Flexibility)
    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manager atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
  8. Dapat Dibuktikan (Verified)
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.
  9. Tidak Ada Prasangka (Unprejudiced)
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
  10. Dapat Diukur (Measurable)
    Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna. (Jogiyanto H.M., 2010:11)

Kualitas Informasi

Terbentuknya suatu informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data hingga sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik. Menurut Jogiyanto H.M (2009:10) kualitas dari suatu informasi menurut buku Analisis Desain Dan Informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu :

  1. Akurat (Accurate)
    Akurat berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
  2. Tepat Waktu (Timelines)
    ABerarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan karena cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut.
  3. Relevan (Relevance)
    Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Mutu dari sebuah sistem informasi tersebut akan semakin tinggi apabila sistem informasi yang digunakan sebagai pendukung seluruh kegiatan operasional dan transaksi organisasi ataupun perusahaan dilengkapi dengan pengontrolan yang berguna untuk memonitor kinerja sistem secara mandiri, dimana dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan apabila terjadinya kesalahan. Pengontrolan yang baik merupakan hal yang penting untuk mencegah hal-hal yang akan menghambat seluruh kegiatan organisasi ataupun perusahaan. (Rahardja, 2009:3).

Analisa Sistem

Tahap analisis merupakan tahap yang penting dan bersifat kritis, karena apabila dalam tahap ini terdapat kesalahan maka akan menyebabkan kesalahan pada tahapan yang akan dilakukan selanjutnya.

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari sebuah sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian tertentu dari suatu informasi dengan maksud untuk melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan, serta kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diharapkan sehingga dapat memberikan perbaikan-perbaikan yang diusulkan.

Menurut Mulyanto (2009:15), “Analisa sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan konseptual. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang atau mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (bisa jadi lebih sederhana dan interaktif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa”.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum desain sistem. Tahap analisa sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan di tahap ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya. (Kusrini, 2010:29).

Menurut Wahana Komputer (2010:27), proses analisa sistem terdiri atas beberapa tahapan, diantaranya:

  1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem tersebut
  2. Memahami cara kerja sistem
  3. Melakukan analisa
  4. Melaporkan hasil analisa sistem

Untuk memudahkan analisa sistem, maka diperlukan sebuah alat bantu yaitu flow of document. Alat bantu ini dapat menggambarkan aliran dokumen (data) yang ada di dalam sistem. Alat ini digunakan karena data atau informasi ibarat “darah di dalam tubuh” suatu sistem informasi. Dengan memahami aliran dokumennya maka diharapkan anda dapat memahami kerja sistem dan tentu saja mengerti kekurangannya.

Teori khusus

Konsep dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo (2011:6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Henderi (2010:5), “UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

Menurut Nugroho (2009:4), “UML (Unified Modeling Language) adalah Metodologi kolaborasi antara metoda-metoda Booch, OMT (Object Modeling Technique), serta OOSE (Object Oriented Software Enggineering) dan beberapa metoda lainnya, merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini untuk analisa dan perancangan sistem dengan penggunaan bahasa “pemrograman berorientasi objek” (OOP)”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2010:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Definisi Database

Database merupakan suatu kumpulan file-file yang saling berelasi sehingga membentuk suatu bangunan data. Relasi tersebut ditunjukkan dengan key kunci dari tiap file yang ada. Dalam suatu fie terdapat record-record sejenis, besar dan bentuk merupakan kumpulan entity yang seragam. Satu record terdiri dari field-field yang saling terkait.

Definisi Sistem Inventory

Inventory meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu,dengan tujuan untuk dijual kembali atau dikomsumsikan dalam siklus operasi normal perusahaan sebagai barang yang dimiliki untuk dijual atau diasumsikan untuk dimasa yang akan datang, semua barang yang berwujud dapat disebut sebagai inventory,tergantung dari sifat dan jenis usaha perusahaan.

Handoko (1984, hal: 333) menyatakan bahwa pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting. Karena persediaan phisik, banyak perusahaan melibatkan investasi rupiah terbesar dalam pos aktiva lancar. Bila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam persediaan, menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan dan mungkin mempunyai “opportunity cost” (dana dapat ditanamkan dalam investasi yang lebih menguntungkan). Demikian pula, bila perusahaan tidak mempunyai persediaan yang mencukupi dapat mengakibatkan pembelian meningkat dari terjadinya kekurangan bahan.

Persediaan merupakan suatu model yang umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan usaha pengendaliaan bahan baku maupun barang jadi dalam suatu aktifitas perusahaan. Secara teknis, inventory atau persediaan adalah suatu teknik yang berkaitan dengan penetapan terhadap besarnya persediaan bahan yang harus diadakan untuk menjamin kelancaran dalam kegiatan operasi produksi, serta menetapkan jadwal pengadaan dan jumlah pemesanan barang yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan. Ciri khas dari model persediaan sendiri adalah solusi optimalnya selalu difokuskan untuk menjamin persediaan dengan harga serendah rendahnya. Masalah yang dianalisa oleh sistem persediaan meliputi dua hal berikut:

  1. Berapa banyak suatu item yang dipesan.
  2. Kapan pesanan (produksi) dari suatu item harus dilakukan.

Definisi Tabel

Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat Website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web. (Anhar, 2010 : 45).

Selain sebagai kerangka kerja, tabel juga dijadikan sebagai media untuk merapihkan semua content (isi web) yang ada di dalam halaman web. Jadi sebagai seorang web master atau designer web kita tidak akan dapat meninggalkan tabel, karena tabel dapat dikatakan sebuah komponen HTML yang diharuskan dalam pembuatan Website.


Definisi Fields

Fields adalah sub bagian dari Record. Dari contoh isi record di atas, maka terdiri dari 2 fields, yaitu : fields Nama User dan Password. (Anhar, 2010 : 45).

Definisi Record

Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti Nama User dan Password. Setiap keterangan yang mencakup Nama User dan Password dinamakan satu record. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record (Record Number). (Anhar, 2010 : 45).

Peralatan Pendukung (Tools System)

Merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang, diagram-diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya. Adapun peralatan pendukung (tools system) yang dijelaskan sebagai model sistem yang akan dirancang adalah sebagai berikut :

Konsep Pemodelan Sistem

  1. Flowchart
    Flowchart adalah bagian yang menunjukkan arus pekerjaan dari sistem secara keseluruhan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem serta menunjukkan apa yang dikerjakan di dalam sistem.
  2. DFD
    Data Flow Diagram termasuk dalam rancangan model logika, yang mempunyai maksud untuk menjelaskan kepada user bagaimana fungsi-fungsi di sistem informasi secara logis akan berjalan. DFD menggambarkan arus data dari suatu sistem informasi, tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik di mana sistem itu berada.

Prototype

a. Definisi prototype

Prototype merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pengembangan sistem. Sering terjadi seorang pelanggan hanya menyebutkan apa yang dikehendaki nya secara umum, tanpa menyebutkan secara detail input dan output apa saja yang dia butuhkan . pemerosesan dan data apa saja yang dibutuhkan . sebalik nya disisi pengembang kurang memperhatikan sisi efektifitas dan efisiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interpace yang menghubungkan manusia dan komputer.

b. Tahapan – tahapan prototyping

  1. Pengembangan kebutuhan
    Pelanggan dan pengembang bersama- sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak , dan garis besar sistem yang akan dibuat
  2. Membangun protyping
    Membangun protyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya membuat format input dan format output)
  3. Evolusi prototyping
    Evolusi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototype yang dibangun sudah sesuai keinginan pelanggan atau belum.

Literatur Review

Definisi Literature Review

Menurut Hasibuan , Literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literatur review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. Literatur review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literatur review yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir (tiga tahun terakhir), dan memadai.

Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlumelakukan oenelitian yang sama.

Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Langkah-langkah Melakukan Kajian Literature Review

Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambarang Umum Syafana Islamic School

Pendidikan merupakan sarana pembentukan peradaban manusia. Apabila dikelola dengan benar, akan menghasilkan ummat (manusia) yang mampu memikul tanggung jawabnya sebagai khalifah atau pemakmur di muka bumi.

Dengan demikian, tujuan pendidikan tidak lain adalah dalam rangka membentuk pribadi-pribadi yang berkompeten memikul amanah tersebut dan menyelamatkan dunia dari kehancuran. Semangat inilah yang meng-ilhami para pendiri Yayasan Syafana Media Insani untuk mendirikan Sekolah Islam Syafana.

Syafana Islamic School adalah sekolah unggulan nasional plus, yang menyelenggarakan pendidikan Islami berstandar nasional dan berwawasan internasional, didirikan pada tahun 2005, di Perumahan Gading Serpong, Tangerang. Lulusan sekolah ini diharapkan menjadi mukmin sejati, seorang pemimpin di masa depan yang berkecakapan akademis tinggi, sehingga mampu memasuki perguruan- perguruan tinggi unggulan nasional dan internasional.

Sasaran lulusan yang demikian ideal, hanya mungkin dicapai apabila unsur-unsur pembelajaran (input, proses dan output) dipadukan secara cerdas, terencana dan berkesinambungan. Para Pendiri Syafana Islamic School yakin, dengan menempatkan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai inti kehidupan dan sumber semua ilmu pengetahuan dan keterampilan, dipadu dengan sistem pembelajaran yang Islami (Tarbiyah Islamiyah) serta metode pembelajaran yang berpusat pada siswa, Insya Allah, “insan kamil yang rahmatan lil ‘alamin” dapat diwujudkan.

Sejarah Singkat Syafana Islamic School =

Syafana Islamic School sendiri didirikan oleh Yayasan Syafana Media Insani pada tahun 2005. Sekolah ini pertama kali berdiri di Jl. Kelapa Gading Barat AJ 11/10 Gading Serpong, Tangerang. Sekolah tersebut bersandar pada pembiayaan dari yayasan dan uang sekolah siswa..

Di tahun 2005, sekolah ini mulai mendidik siswa dari Playgroupdan Kindergarten. Latar belakang berdirinya Yayasan Syafana Media Insani adalah adanya permintaan dan kebutuhan yang tinggi dari para orangtua untuk memberikan lingkungan pendidikan yang Islami bagi anak-anaknya. Selanjutnya, Syafana Islamic School secara bertahap melebarkan sayapnya dengan mengadakan pendidikan dari tingkat kanakkanak, Sekolah Dasar (2008) dan kini (2012) sudah mulai berkembang lagi dengan adanya pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Rasulullah SAW bersabda “Siapa yang ingin kebahagiaan di dunia harus dengan ilmu (umum), siapa yang ingin kebahagiaan di akhirat juga harus dengan ilmu (agama), dan siapa yang ingin kedua-duanya maka ia harus menguasai kedua ilmu tersebut”.

Kurikulum dan pelaksanaannya diajarkan kepada setiap siswa secara individual dan disesuaikan dengan keahlian dan kebutuhan masing-masing siswa.

o Kurikulum pada Syafana Islamic School

Syafana Islamic School menggunakan SIS kurikulum. SIS kurikulum adalah kurikulum yang terintegrasi, tetap menggunakan kurikulum Diknas tetapi diperkaya dengan kurikulum internasional untuk mencapai standar belajar yang lebih tinggi.

  1. Membuat Antena Televisi
  2. Sebagai Tempat Jemur Pakaian
  3. Sebagai bahan untuk membuat pintu, masih banyak lagi kegunaan yang lainya dan jenisnya bermacam-macam.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Sama halnya dengan Syafana Islamic School yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:


Gambar 3.3. Stuktur Organisasi Syafana Islamic School

Tugas dan Tanggung Jawab

Fungsi dari masing-masing departemen dalam gambar di atas dapat di uraikan secara singkat sebagai berikut :

1. Direktur Utama

  1. keseluruhan bertanggung jawab penuh dalam pengendalian kualitas di setiap departemen.
  2. Memastikan bahwa segala proses administrasi pabrik berjalan dengan lancar.
  3. Menghubungkan setiap proses tiap-tiap departemen yang ada di dalam perusahaan untuk memenuhi objektifitas perusahaan.
  4. Mengatur jadwal meeting tiap-tiap departemen untuk membahas performance masing-masing bagian dan segala macam operasional yang berhubungan dengan departemen tersebut.
  5. Menjalankan tugas yang lain yang diberikan oleh Executive Director.

2. Manager Persoanalia

  1. Merencanakan perekrutan karyawan sesuai dengan kebutuhan masing masing departemen.
  2. Mengatur kegiatan yang beerhubungan dengan karyawan dan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan berdisiplin.
  3. Menampung dan mencari solusi keluhan karyawan
  4. Bertanggung jawab terhadap disiplin kerja karyawan

3. Manager Produksi

  1. Menentukan standard produksi yang benar untuk keseluruhan bagian yang terkait dalam produksi.
  2. Sepenuhnya bertanggung jawab dalam bagian produksi, desing teknis dan fabrikasi.
  3. Memastikan proses produksi dan pengoprasianya berjalan dengan lancar dan efisien.
  4. Membina tiap- tiap personil dalam produksi terhadap kualitas dari produk sehingga dipastikan spesifikasi produk sesuai dengan keinginan pelanggan.
  5. Bertanggung jawab untuk pengadaan pelatihan dan peningkatan kemampuan dan bertindak sebangai konsultan untuk bagian-bagian lain.
  6. Memastikan terjadi peningkatan yang pasti di semua bidang.

4. Kepala Bagian Gudang

  1. Mengatur dan mengawasi kesediaan stok barang.
  2. Mengatur keamanan gudang.
  3. Memasikan dan menyetujui barang-barang yang keluar berdasarkan delivery order yang masuk.

5. 1. PPIC (Production planning and Inventory Control)

  1. Melakukan pengecekan stok barang.
  2. Membuat perencanaan produksi.
  3. Mengawasi jalannya produksi

6. Maintenance

  1. Menyiapkan Spare part yang diperlukan.
  2. Memperbaiki segala mesin yang berkaitan dengan bidangnya, serta juga membantu dari bagian MTNC.
  3. Mengerjakan job order serta merevisi mesin-mesin.

7. Produksi

  1. Melakukan produksi barang sesuai planning PPIC.
  2. Membuat laporan hasil produksi.

8. Korektor

  1. Menyiapkan dies sesuai planning produksi
  2. Melakukan koreksi dies yang bermasalah

9. QC ( Quality Control)

  1. Bertanggung jawab sepenuhnya dalam mendukung kualitas atau mutu produk.
  2. Bersama manajemen untuk menerapkan tujuan mutu perusahaan dan memimpin manajemen untuk mencapai misi perusahaan.
  3. Meneriman dan meninjau ulang laporan kinerja mutu yang di tetapkan oleh perusahaan yang di laksanakan sebagai tinjauan manajemen.

10. Karyawan

  1. Merupakan orang - orang yang bertugas menjalankan jalanya produksi dalam sutu perusahaan.
  2. Menjalankan semua perintah atau aturan yang berlaku di perusahaan.
  3. Bersama menjaga nama baik perusahaan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Bagian administrasi memberikan surat perintah kerja ke bagian PPIC. Staf PPIC melakukan login kedalam sistem,kemudian melakukan pengecekan stok barang apakan barang yang di pesan mencukupi atau tidak, bila tidak maka staf PPIC akan memasukan jenis barang yang dipesan kedalam sistem untuk dibuatkan perencanaan produksi. Kemudian staf PPIC akan melakukan pengecekan di mesin mana order akan di produksi. Kemudian staf PPIC akan mencetak planing produksi.

Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram

Gambar 3.4. Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.4. Use Case Diagram diatas terdapat :

....


Analisa Sistem Pada Activity Diagram

Gambar 3.5. Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.5. Activity Diagram diatas terdapat :

a. ....


Analisa Sistem Pada Sequence Diagram

Sequence wini.png

Gambar 3.6. Sequence Diagram

Berdasarkan gambar 3.6. Sequence Diagram diatas terdapat :

a)...


Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi sebagai berikut:

1.Perangkat Keras ( Hardware )

a. Processor : Intel Pentium Processor P6100

b. Monitor : 14.0” HD LED LCD

c. RAM : 1 GB DDR3 Memory

d. Hardisk : 320 GB HDD

2.Spesifikasi Software

a. Windows 7

b. HTML 4.01

c. XHTML 1.0

d. CSS 2.1 and partial CSS3

e. ECMAScript 3 (JavaScript)

f. DOM Level 2

g. Google Chrome

h. Mozilla Firefox

3.Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan Widuri dapat dilakukan oleh seluruh Pribadi Raharja, baik mahasiswa, dosen maupun manajemen pada Perguruan Tinggi Raharja.

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

  1. Sistem sudah terkomputerisasi namun belum maksimal dikasrenakan masih ada kegiatan yang manual seperti pengimputan order, pengklasifikasian order dan mencetak laporan.
  2. Ketidakakuratan data, dikarenakan lupa menginput data.
  3. Kurangnya komunikasi antar lini baik dari marketing maupun produksi.

Alternatif pemecahan masalah

  1. Diperlukan sistem yang mampu mencakup kegiatan PPIC.
  2. Sistem yang diperlukan mampu memberikan informasi yang akurat tentang jumlah stok yang tersedia.
  3. Lebih meningkatkan komunikasi antar lini sehingga tidak terjadi kesalah pahaman.

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

  1. Sistem inventory barang yang sedang berjalan saat ini masih menggunakan sistem manual sehingga tingkat keakuratan, ketepatan, dan relevansi informasi yang dibutuhkan dalam lingkungan sekolah masih belum maksimal.
  2. Sistem inventory barang pada laboratorium IPA di Syafana Islamic School belum sepenuhnya efektif dan efisien.
  3. Penerapan aplikasi sistem ini dapat membantu melancarkan sistem pelayanan informasi sebelumnya, dan pelayanan yang didapatkan lebih mudah serta lebih cepat dan tepat, sehingga tidak menghabiskan banyak waktu untuk mendapatkan sebuah informasi.

Saran

Berdasarkan pada penjabaran bab yang lalu dan kesimpulan diatas, maka disini penulis akan memberikan saran–saran yang diharapkan bisa membantu dan berguna, yaitu sebagai berikut :

  1. Disarankan agar menggunakan sistem informasi alat dan bahan yang telah terkomputerisasi sehingga dapat menghasilkan sistem informasi yang tepat, akurat, dan relevan dalam mencegah kesalahan yang fatal.
  2. Melakukan pengembangan sistem inventory untuk lebih memudahkan saat proses transaksi penjualan dan pemesanan barang.
  3. Diperlukan adanya sistem informasi yang efektif, efisien, cepat, dan akurat.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Kadir, Abdul. 2009. Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan Database MySQL. Andi Offset : Yogyakarta.
  2. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Graha Ilmu : Yogyakarta.
  3. Hidayat, Deddy. 2010. Definisi Sistem. Jurnal Cyber Raharja : Tangerang.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A:

A.1.Surat Pengantar KKP

Lampiran B:

B.1. Penilaian Objectif iDu

Contributors

Admin, Ian An Azhari