KP1122469210: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Tujuan Sistem Informasi)
(Konsep Dasar Teknologi Informasi)
Baris 599: Baris 599:
  
 
====Konsep Dasar Teknologi Informasi====
 
====Konsep Dasar Teknologi Informasi====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.</p></div>
  
 
===Teori Khusus===
 
===Teori Khusus===

Revisi per 18 Januari 2015 11.33

PROTOTYPE SISTEM INFORMASI ABSENSI SEKOLAH

PADA SDN PERUMNAS 5 TANGERANG


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK




Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1122469210 KEVIN MACARIO



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)



LEMBAR PERSETUJUAN



PROTOTYPE SISTEM INFORMASI

ABSENSI SEKOLAH

PADA SDN PERUMNAS 5 TANGERANG



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknologi Informasi Konsentrasi Software Engineering

STMIK Raharja Tahun Akademik 2013/2014.



Tangerang, 08 Januari 2014



Dosen Pembimbing




( Nasril Sany, S.Kom )

NID. 08190



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1122469210
Nama
: Kevin Macario
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 11 Januari 2014
Kevin Macario
NIM. 1122469210

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Kehadiran merupakan faktor utama pada sebuah lembaga pendidikan dalam mencapai tujuan. Hal ini berkaitan pada kedisiplinan siswa dan berdampak pada baik buruknya manajemen lembaga pendidikan ataupun kualitas murid itu sendiri. Komite sekolah menindak lanjuti dengan cara memberikan sangsi dari setiap murid yang tidak hadir pada waktu kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu adanya pendataan khusus untuk mencatat kehadiran dan ketidakhadiran siswa agar keberadaan dalam melakukan aktifitas kerja tercatat dengan baik.Banyak cara yang digunakan untuk pengolahan absensi karyawan, salah satunya yaitu dengan menggunakan teknologi. Pada SDN Perumnas 5 Tangerang, Sistem absensi yang digunakan yaitu absensi secara manual.Namun sistem tersebut belum terkomputerisasi dalam melakukan pendataan yang mengakibatkan sering terjadinya kesalahan dalam proses rekap absensi. Disamping itu, kondisi yang rentan kotor, basah atau rusak dapat terjadi pada beberapa buku absensi sehingga menghambat proses rekapitulasi absensi. Metode observasi merupakan metode yang digunakan penulis dalam penelitian. Metode in dinilai sangat tepat guna mendapatkan data-data yang terdapat dalam SDN Perumnas 5 Tangerang. Karena dengan melakukan pengamatan sistematika terhadap unsur yang akan di teliti, penulis melakukan tinjauan langsung ke sekolah. Hasil yang diperoleh dari penelitian dan implementasi sistem yang penulis lakukan dengan cara memasukan beberapa contoh data siswa sebagai percobaan transaksi absensi, program aplikasi absensi yang dibuat berjalan dengan baik.

Kata Kunci: Absensi , Siswa, Teknologi

ABSTRACT

A major factor in educational institutions in achieving its purpose is ‘presence’. Precense itself is related to student’s self-control. It has also good and bad impact to the management of educational institutions or the quality of the students itself. School Committee punish every student who come late to the school.At SDN Perumnas 5 in Tangerang, the absent system that still using are manual one. And the kind of system hasn’t been computerized when doing the absents, that could caused many possible mistakes during it. Besides, the book of the student’s absents could be damaged sush as, dirty, ripped off easily when it’s wet or else, and it would slowed down the absents recapitulation. Observed method is the method that the writers used in research. This method is quiet useful to earned and collect data bases at SDN Perumnas 5 elementary school when doing some surveillance systematic in few structures that needs to look after, writer would do some observation straight to the school. The results that has been collected from the researches and system implementation that writers could do by put some student’s database for example as a trial transaction for absent, absent’s application program that could be made would goes well.

Keywords : Attendance , Student , 'Technology'


KATA PENGANTAR


Shalom Aleichem Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, yang telah melimpahkan berkat dan anugrah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan dan menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.

Penulisan laporan Kuliah KerjaPraktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Bapak Nasril Sany, S.Kom. selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu memberikan kritik, saran, waktu dan masukan yang membangun dalam pembuatan laporan ini.
  6. Ibu HJ. Arbainah, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Perumnas 5 Tangerang yang telah memberikan ijin berkenaan dengan penelitian ini.
  7. Bapak Dedi, S.Pd selaku Komite Sekolah SDN Perumnas 5 Tangerang yang telah memberikan ijin berkenaan dengan penelitian ini.
  8. Kedua orang tua tercinta, yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.
  9. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis.
  10. Dan semua rekan-rekan seperjuangan baik di lingkungan kampus maupun diluar kampus yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 11 Januari 2014
Kevin Macario
NIM. 1122469210

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Activity Diagram Yang Berjalan Saat Ini

Gambar 3.3. Activity Diagram Pembuatan Laporan Absen Saat ini

Gambar 3.4. Activity Diagram Laporan Absen Yang Berjalan

Gambar 3.5. Sequence Diagram Saat Ini

Gambar 3.6. Rancangan Prototype Tampilan Home

Gambar 3.7. Rancangan Profile Sekolah Dan Siswa

Gambar 3.8. Rancangan Prototype Absensi Siswa

Gambar 3.9. Rancangan Prototype Akhir Laporan

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan zaman yang sangat cepat diikuti dengan berkembangnya kemajuan dalam bidang teknologi yang semakin canggih dewasa ini sangat berpengaruh terhadap pendidikan di Indonesia. Yang mana pada zaman ini banyak sekolah yang telah membuktikan kemajuan yang pesat sehingga terjadi persaingan dalam mempromosikan kualitas masing-masing antar sekolah. Untuk memajukan kualitas sekolah tersebut diperlukan dukungan manajemen yang tepat, dan dalam mengelolanya diperlukan pula informasi yang effective & efficient. Demikianlah kecenderungan instansi pendidikan di abad informasi dewasa ini, berkembang pesat dan penuh liku-liku persaingan serta maju mundurnya sangat tergantung kepada informasi yang ditangani dengan baik. Penanganan informasi data dan absensi pada sekolah merupakan hal yang sangat penting, namun masih ada beberapa instansi pendidikan yang masih menggunakan sistem absensi secara manual. Hal tersebut dapat mengakibatkan ketidak-akuratan penghitungan jumlah kehadiran yang mengakibatkan kekeliruan dalam proses pendataannya.

Maka dari itu diperlukan peningkatan sistem absensi yang akurat dengan menggunakan teknologi. Dengan adanya terknologi tersebut tentunya akan mempermudah penanganan informasi yang diperlukan dalam menjalankan instansi pendidikan. Sekolah Dasar Negeri Perumnas 5 Tangerang adalah sebuah yayasan yang memiliki jumlah siswa yang cukup banyak. Karena itu, Sekolah Dasar Negeri Perumnas 5 Tangerang selalu berusaha memberikan yang terbaik sesuai tuntutan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan termasuk sekolah yang mempunyai tujuan yang mulia yaitu untuk menghasilkan peserta didik yang berkompeten sejak usia dini.

Mengingat jumlah siswa yang cukup banyak, keterbatasan tempat, tenaga dan waktu, dan absensi yang masih manual atau belum terkomputerisasi dalam melakukan pendataan yang mengakibatkan sering terjadinya kesalahan dalam proses rekap absensi, maka diperlukan suatu alat bantu berupa komputer untuk mengatasi masalah tersebut. Begitu besarnya peranan komputer sebagai alat bantu dalam pendataan dan absensi di dalam sekolah dan berdasarkan latar belakang di atas maka diperlukan penelitian dengan judul “PROTOTYPE SISTEM INFORMASI ABSENSI SDN PERUMNAS 5 TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Bagaimana proses absensi yang berjalan saat ini pada Sekolah Dasar Negeri Perumnas 5 Tangerang ?

  2. Bagaimana tingkat keefektifan absensi apabila diterapkan prototype yang akan dibuat ?

  3. Apa saja kendala prototype yang akan dibuat ?

  1. Bagaimana proses absensi yang berjalan saat ini pada Sekolah Dasar Negeri Perumnas 5 Tangerang ?

  2. Teks Paragraf 1

  3. Bagaimana tingkat keefektifan absensi apabila diterapkan prototype yang akan dibuat ?

  4. Apa saja kendala prototype yang akan dibuat ?

Ruang Lingkup Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Tujuan operasional

Tujuan Operasional dari penelitian ini adalah merancang dan membangun Sistem Absensi khususnya untuk pengolahan dan penginputan absensi siswa pada Sekolah Dasar Negeri Perumnas 5 Tangerang.

2. Tujuan fungsional

Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu mengoptimalkan pengolahan data siswa agar lebih bersifat objektif.

3. Tujuan individual

Tujuan Individual adalah engaplikasikan ilmu yang telah penulis dapatkan selama mengikuti perkuliahan di STMIK RAHARJA dan mempraktekan di Sekolah Dasar Negeri Perumnas 5 Tangerang. .

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti

Sebagai acuan penelitian berikutnya yaitu Tugas KKP untuk pengembangan sistem yang lebih baik lagi dan lebih bermanfaat dengan rancang bangun sistem informasi absensi siswa ini, diharapkan dapat memudahkan dalam membuat laporan rekapitulasi secara objektif.

2. Bagi Perguruan Tinggi Raharja

Dengan dihasilkannya rancangan sistem pengolahan absensi siswa ini, dapat dijadikan dasar perbaikan sistem yang sedang berjalan pada saat ini dan dapat memberi kemudahan baik dalam penginputan, pengolahan, maupun pencetakan data raport.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Secara umum penelitian dapat didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan oleh suatu individu atau kelompok dalam mencari dasar-dasar maupun bukti yang dibutuhkan penulis untuk menguatkan dugaan maupun suatu temuan yang ada, ataupun yang akan dibuat oleh para pelaku peneliti, untuk mendapatkan data yang diperlukan.

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai berikut:

1.Metode Observasi (Pengamatan)

Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan sistematika terhadap unsur-unsur yang akan diteliti. Penulis dalam penelitian melakukan tinjauan langsung ke Sekolah Dasar Negeri Perumnas 5 Tangerang.

2.Metode Wawancara

Melakukan studi dengan metode wawancara kepada narasumber Sekolah Dasar Negeri Perumnas 5 Tangerang agar data yang diperoleh lebih akurat.

3.Metode Studi Pustaka

Penulis mendapatkan data dengan cara membaca buku-buku atau literatur-literatur penelitian yang sudah dilakukan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Prototipe merupakan bentuk awal (contoh) atau standar ukuran dari sebuah entitas. Dalam desain, sebuah prototipe dibuat sebelum dikembangkan atau justru dibuat khusus untuk pengembangan sebelum dibuat dalam skala sebenarnya atau sebelum diproduksi secara massal.

Dalam menyelesaikan proyek software akan terdapat satu pendapat bahwa masalah pertama adalah memperoleh kebutuhan dari user. Permasalahan kedua adalah berdasarkan persetujuan spesifikasi fungsional (FS). Spesifikasi fungsional mencoba untuk menggambarkan sistem yang berbasis grafik dan narasi, tetapi gambar dan penjelasan tidak dapat menerangkan cara sistem tersebut berjalan, berlaku, dan mempengaruhi bisnis user. Sebagai tambahan, spesifikasi fungsional biasanya menimbulkan kesalah pahaman.

Kesalah pahaman antara user dan analismengakibatkan perubahan yang berarti atau sistem tidak akan pernah sempurnadalam pelaksanaannya atau sekaligus ditolak. Prototipe dapat memecahkan masalahini untuk tipe-tipe tertentu dalam sistem.

Seperti halnya ketika akan menilaisebuah mobil tanpa mencobanya, user juga tidak dapat menilai dari spesifikasifungsional, bagaimana sistem akan berlaku dan berjalan. Tetapi jika user dapatmelihat, menyentuh dan menggunakan ‘model’ atau prototipe dari tujuan sistemdapat langsung menilai kegunaan sistem. Jika perubahan diperlukan prototipedapat dimodifikasi, memungkinkan dimodifikasi beberapa kali sampai keadaaanyang ditetapkan user.

Keuntungan Dari Prototype

User dapat mempertimbangkan sedikit perubahanselama masih bentuk prototipe.

Memberikan hasil yang lebih akurat daripada perkiraan sebelumnya, karena fungsi yang diinginkan dan kerumitannya sudahdapat diketahui dengan baik.

User merasa puas. Pertama, user dapat mengenalmelalui komputer. Dengan melakukan prototipe (dengan analisis yang sudah ada),user belajar mengenai komputer dan aplikasi yang akan dibuatkan untuknya.Kedua, user terlibat langsung dari awal dan memotivasi semangat untuk mendukunganalisis selama proyek berlangsung.


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Mustakini (2009:34), Sistem dapatdidefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapatdidefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuantertentu.

Mendefinisikan sistem secara umumsebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatutujuan tertentu sebagai satu kesatuan. (Agus Mulyanto, 2009:1)

Mendefinisikan sistem dalam bidangsistem informasi sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerjasama, untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima proses input sertamenghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur.

Menurut Jogiyanto (2012), Sistem adalahsuatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpulbersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu.

Menurut Raymond McLeod (2012), Sistemadalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untukmencapai tujuan.

Menurut Tata Sutabri (2012:16), Sistemdapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atauvariabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung sama lain,dan terpadu.

Dengan demikian pengertian sistem dapatdisimpulkan sebagai suatu prosedur yang saling berhubungan satu sama laindimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untukmencapai tujuan yang diharapkan. (Agus Mulyanto, 2009:2).

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlahkomponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satukesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem.Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsitertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.


  3. BatasSistem (Boundary System)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerahyang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem denganlingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandangsebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. LingkunganLuar Sistem (Environment System)

  6. Bentuk apapun yang ada di luar ruanglingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebutdisebutlingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkandan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkunganluar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikanharus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup darisistem tersebut.

  7. PenghubungSistem (Interface System)

  8. Media yang menghubungkan sistem dengansubsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkansumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentukkeluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melaluipenghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yangmembentuk satu kesatuan.

  9. MasukanSistem (Input System)

  10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistemdisebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dansinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supayasistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diprosesuntuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer,program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikankomputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. PengolahanSistem (Processing System)

  12. Suatu sistem dapat mempunyai suatuproses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistemakuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yangdibutuhkan oleh pihak manajemen.

  13. KeluaranSistem (Output System)

  14. Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadikeluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukanbagi subsistem yang lainseperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasiini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hallain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  15. SasaranSistem (Objective) dan tujuan (Goals)

  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaranyang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidakmemiliki sasaranmaka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bilamengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiapkasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

  6. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

  9. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Phisical System)

  10. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  11. Sistem Alami (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  12. Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alami adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet,gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

  13. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probalistic System)

  14. Sistem tertentu adalah suatu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan sistem tidak tentu (probalisticsystem) sistem tingkah lakunya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas dan terstruktur.

  15. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  16. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Yakub (2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Menurut Mulyato (2009:125), Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mennganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

Menurut McLeod (2012:8), Analisis sistem adalah penelitian terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaharui sistem yang telah ada tersebut.

Menurut Andi (2010:27), “Analisa sistem adalah sebuah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli dapat saya simpulkan bahwa analisis sitem merupakan suatu tahapan prosess sebuah sistem secara umum menjadi landasan konseptual yang mempunyai tujuan kemudian untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

Tahap-tahap Analisis Sistem

Menurut Mulyanto (2009:126), Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika klien sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

Menurut Mulyanto (2009:129), Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

  3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.

  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Menurut Wahana Komputer (2010:27), Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :

  1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.

  2. Memahami cara kerja sistem.

  3. Melakukan analisa.

  4. Melaporkan hasil analisa sistem.

Fungsi Analisis Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Darmawan (2012:2), Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya,keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan.

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 29) mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan.

Klasifikasi Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:34), informasi dalam menejemen diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Informasi Berdasarkan Persyaratan

  2. Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Informasi yang tepat waktu

    2. Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.

    3. Informasi yang relevan

    4. Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang menajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian.

    5. Informasi yang bernilai

    6. Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.

    7. Informasi yang dapat dipercaya

    8. Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

  3. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu

  4. Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:

    1. Informasi masa lalu

    2. Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun penyimpanannya pada data strorage perlu disusun secara rapih dan teratur.

    3. Informasi masa kini

    4. Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

  5. Informasi Berdasarkan Sasaran

  6. Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Informasi individual

    2. Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

    3. Informasi komunitas

    4. Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat.

Nilai dan Kualitas Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:37), nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif disbanding dengan biaya mendapatkannya.Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh

  2. Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  3. Luas dan Lengkap

  4. Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi.Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya.Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.

  5. Ketelitian

  6. Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi.Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  7. Kecocokan

  8. Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai.Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi.Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya.Sifat ini sulit mengukurnya.

  9. Ketepatan Waktu

  10. Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi.Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.

  11. Kejelasan

  12. Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar.Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

  13. Keluwesan

  14. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan.Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  15. Dapat dibuktikan

  16. Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  17. Tidak ada prasangka

  18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  19. Dapat diukur

  20. Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.Meskipun kabar angin, desas-desus,

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Agus Mulyanto (Mulyanto, 2009:29)., “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.”

Menurut Sutarman (2012:13), "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

Menurut Sutabri (2012:46), Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukungpengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47) mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

  1. Blok Masukan (Input Block)

  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (Model Block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (Output Block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)

  8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  9. Blok Basis Data (Database Block)

  10. Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  11. Blok Kendali (Controls Block)

  12. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

  1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi

  2. Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

  3. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

  4. Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

  5. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

  6. Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

Tujuan Sistem Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto H.M., 2010:13).

Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)

  2. Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  3. Ekonomi (Economic)

  4. Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  5. Keandalan (Realibility)

  6. Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  7. Pelayanan Langganan (Customer Service)

  8. Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  9. Kesederhanaan (Simplicity)

  10. Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  11. Fleksibilitas (Fleksibility)

  12. Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.

Teori Khusus

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Konsep Dasar Absensi

Study Pustaka (Literature Review)

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum SDN Perumnas 5 Tangerang

Gambaran Singkat SDN Perumnas 5 Tangerang

SDN Perumnas 5 Kota Tangerang berdiri pada tahun 18 Mei 1982, memiliki No. NSPN 20606674 dan No. NSS 101022304021 pada tanggal 1 Januari 1984. Mayoritas dana pembangunan SDN Perumnas 5 didapatkan dari pemerintah daerah setempat, sehingga status kepemilikan SDN Perumnas 5 yaitu milik Pemerintah Daerah.

Lokasi SDN Perumnas 5 Kota Tangerang yang berada di Jalan Nangka Raya no. 03 Desa Cibodasari Kecamatan Cibodas Kota Tangerang. SDN Perumnas 5, memiliki 11 ruang kelas dengan jumlah murid sebanyak 371 murid dan jumlah guru sebanyak 17 orang dengan rata-rata lulusan S1 atau sederajat.

Prestasi-prestasi atau kejuaraan yang pernah diraih oleh SDN Perumnas 5 diantaranya adalah :.

  1. Juara III mengarang HUT Kota Tangerang tahun 2004
  2. Juara III Festival baris berbaris tahun 2003
  3. Juara III atletik bidang lari HUT Kota Tangerang tahun 2007
  4. Juara II atletik bidang renang HUT Tangerang tahun 2007
  5. Juara II menggambar tingkat SD Kecamatan Cibodas tahun 2005

Sejarah Singkat

Pada tahun 1980, Pemerintah daerah setempat mendirikan beberapa sekolah di Jalan Nangka, salah satunya adalah SDN Perumnas V Kota Tangerang. Pada mulanya, gedung yang selesai dibangun pada akhir tahun 1982 ini, belum bisa beroperasi layaknya sekolah – sekolah yang lainnya. Hal ini dikarenakan pemerintah setempat belum mengeluarkan surat izin operasional kepada SDN Perumnas V Kota Tangerang.

Pemerintah baru memberikan izin operasional kepada SDN Perumnas 5 untuk mengadakan proses ajar mengajar dengan No. NSPN 20606674 dan No. NSS 101022304021 pada tanggal 1 Januari 1984.

Adapun fasilitas-fasilitas yang ada di SDN Perumnas 5 adalah :

  1. Laboratorium Komputer
  2. Perpustakaan
  3. Unit Kesehatan Sekolah
  4. Pemberian beasiswa bagi siswa yang berprestasi

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Strk.jpg

Gambar 3.3. Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja


Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

1. Presiden Direktur

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang:

  1. Merupakan wakil presiden direktur.
  2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3.Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6.Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

Wewenang:

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Isi Paragraf


Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

1. Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram


Gambar 3.4. Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.4. Use Case Diagram diatas terdapat :

....


2.Analisa Sistem Pada Activity Diagram


Gambar 3.5. Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.5. Activity Diagram diatas terdapat :

a. ....

3.Analisa Sistem Pada Sequence Diagram

Sequence wini.png

Gambar 3.6. Sequence Diagram

Berdasarkan gambar 3.6. Sequence Diagram diatas terdapat :

a)...

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Metode Analisa Data (Jika menggunakan Kuesioner)

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Konfigurasi Sistem Berjalan

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

1. Permasalahan yang dihadapi

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut:Pada sistem yang sedang berjalan masih dilakukan secara manual, maka diperlukan ketelitian Bagian Kurikulum dalam menginput data untuk menghindari terlewatnya masukan data absensi murid.Semua pihak yang terkait dengan program absensi, harus sering melakukan pengecekan absen ulang untuk mendukung kekurangan-kekurangan yang terjadi sehingga kesalahan-kesalahan yang ada dapat dihilangkan.

2. Alternatif Pemecahan Masalah

Penulis mencoba memberikan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

1. Membuat perancangan sistem informasi absensi murid menggunakan bahasa pemrograman (PHP), dengan program pengolah data (MySQL) agar data dapat terakomodir dengan baik dan menggunakan jaringan lokal untuk mendistribusikan data dengan lebih cepat serta menyediakan dan membuat print out hasil laporan absensi.

2. Memberikan waktu realtime, dan jam yang berlaku adalah jam pada server atau komputer yang telah ditetapkan secara online.


3. Memberikan hak akses otoritas kepada bagian kurikulum, dan bagian yang terkait guna menangani proses absensi.


4. Membuat sistem laporan absensi secara otomatis setiap hari, guna memenuhi laporan mingguan, bulanan, dan tahunan.

User Requirement

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi Sekolah Dasar Negeri 5 Perumnas Tangerang mengenai absensi siswa dan juga solusi pemecahan yang ditawarkan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.:

1. Sistem absensi yang berjalan masih bersifat manual, yaitu menggunakan proses pencatatan data menggunakan buku absen.

2. Sistem absensi yang berjalan belum menggunakan software sehingga kurang efektif dan sering terjadi human error.

3. Data yang dihasilkan belum akurat sehingga dibutuhkan suatu sistem yang baru yang dapat menghasilkan data yang cepat dan akurat sehingga dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam meng-input data.

Selama melaksanakan Kuliah Kerja Praktek (KKP) pada Sekolah Dasar Negeri 5 Perumnas Tangerang, penulis mendapatkan kesempatan untuk membuat prototype sistem informasi absensi yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan dapat membuat program absensi. Dalam membuat prototype diperlukan ketelitian agar mencapai kebutuhan yang akurat.

Dengan melaksanakan KKP penulis banyak mendapatkan pengalaman yang belum pernah di dapat selama mengikuti perkuliahan. Maka dari itu KKP adalah pengalaman yang berguna bagi penulis dikemudian hari, yaitu menjadi lebih siap dalam menghadapi persaingan dunia kerja yang sesungguhnya.

Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada maka penulis ingin memberikan saran-saran yang sesuai dengan apa yang penulis telah alami selama menyelesaikan laporan KKP ini, adapun saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Saran Untuk Sekolah :

a. Memberikan sosialisasi dari pihak Sekolah Dasar Negeri 5 Perumnas Tangerang kepada bagian terkait.

b. Perlu adanya pengembangan dalam sistem pendataan siswa dari manual menjadi komputerisasi agar kesalahan bias diminimalisir.

c. Untuk mendapatkan data-data yang akurat khususnya untuk data siswa maka diperlukan pendataan yang teliti, sehingga data yang dihasilkan akan maksimal.

2. Saran Untuk Mahasiswa Kuliah Kerja Praktek (KKP)

a. Sebagai mahasiswa Kuliah Kerja Praktek (KKP), jadilah mahasiswa yang kreatif serta inovatif, yang mempunyai inisiatif dan berpiawai dibidang yang dikonsentrasikannya dalam pendidikan yang ditempuhnya.

b. Jangan malu untuk bertanya ketika menjalankan Kuliah Kerja Praktek (KKP), ketika mendapatkan sesuatu hal yang masih belum diketahui dalam tugas Kuliah Kerja Praktek (KKP) pada perusahaan.

c. Cepat tanggap dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan pihak perusahaan sewaktu Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang sedang berlangsung, karena pada saat itulah kita dapat menambah ilmu serta wawasan yang tidak ada dalam dunia pendidikan.

d. Mahasiswa Kuliah Kerja Praktek (KKP) harus teliti dan tanggung jawab pada tugas yang diberikan serta bersosialisasi baik kepada karyawan Humas maupun karyawan di divisi yang lainnya, dapat bekerja sama dengan mahasiswa/siswa PKL lainnya.

3. Saran Untuk Lembaga Pendidikan (Perguruan Tingi Raharja)

a. Pihak Lembaga Pendidikan (Perguruan Tingi Raharja) diharapkan dapat memantau kegiatan mahasiswa/i yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Praktek (KKP) secara intensif sehingga segala kesulitan yang timbul dapat dipecahkan bersama dan dapat mengetahui kinerja mahasiswa/i-nya saat melaksanakan Kuliah Kerja Praktik (KKP).

b. Membukan pintu kerjasama yang seluasnya kepada pelaku industri dalam menyalurkan Sumber Daya Manusia yaitu Mahasiswanya untuk kerja praktik untuk meningkatkan kualitasnya sebagai pelaku dibidang Teknologi Informatika.

c. Pihak lembaga menjalin hubungan kerjasama yang baik agar dapat saling menguntungkan dalam segi sumber daya manusianya.

d. Pembimbing yang ditunjuk sekolah diharapkan untuk lebih mengoptimalkan profesionalismenya demi kelancaran kegiatan Kuliah Kerja Praktik (KKP).

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Surat Pengantar Kuliah Kerja Praktek (KKP)

  2. Kartu Bimbingan Kuliah Kerja Praktek (KKP)

  3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

  4. Form Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP)

  5. Kwitansi Pembayaran Kuliah Kerja Praktek (KKP)

  6. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

  7. Daftar Nilai

  8. Formulir Seminar Proposal

  9. Sertifikat TOEFL

  10. Sertifikat Prospek

  11. Sertifikat IT Internasional

  12. Sertifikat IT Nasional

  13. Curriculum Vitae (CV)

  14. Surat Keterangan Observasi

  15. Bukti Observasi