KP1122468766
PROTOTYPE SISTEM INFORMASI CUTI KARYAWAN
BERBASIS WEB
PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
OLEH:
1122468766 RIYAN SINDI SAPUTRA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
RAHARJA
(2014/2015)
LEMBAR PERSETUJUAN
PROTOTYPE SISTEM INFORMASI CUTI KARYAWAN
BERBASIS WEB
Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering
STMIK Raharja Tahun Akademik 2013/2014.
Tangerang, 11 Desember 2014
Dosen Pembimbing
( Sutrisno, M.Kom )
NID. 10020
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK
Saya yang bertandatangan di bawah ini,
NIM |
: 1122468766
|
Nama |
: Riyan Sindi Saputra
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Teknik Informatika
|
Konsentrasi |
: Software Engineering
|
Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, 11 Desember 2014 | |
Riyan Sindi Saputra | |
NIM. 1122468766 |
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAKSI
Saat ini aplikasi berbasis web sudah banyak digunakanuntuk membantu proses bisnis dalam suatu perusahaan. Hal ini dikarenakankebutuhan manusia yang selalu ingin melakukan segala sesuatunya dengan efektifdan efesien. Oleh karena itu teknologi informasi berbasis web menempati perananutama dalam kehidupan masyarakat saat ini dan perkembangannyapun begitu pesat,karena dengan teknologi informasi kita dapat mengolah dan mendapatkan informasidengan cepat, tepat dan akurat. demikian pula pada perusahaan tersebut, yang mana setiap karyawan memilikihak cuti. Oleh karena itu diperlukan perancangan sistem informasi untukmembantu divisi HRD khususnya dalam mengelola hak cuti karyawan. Permasalahanyang dihadapi dari sistem yang berjalan adalah sulitnya karyawan untukmengetahui sisa cuti yang belum diambil, sulitnya pendistribusian surat cutidari HRD kepada karyawan, dan tidak sebandingnya jumlah HRD dengan karyawansehingga terkadang pihak HRD merasa kesulitan dalam mengurus cuti setiapkaryawan. Oleh karena itu penulis mencoba membuat prototype sistem informasi cuti karyawan berbasis WEB yang mana nantinyasetiap karyawan yang ingin membuat form cuti ataupun ingin melihat sisa cutinyadapat mengakses aplikasi berbasis WEB tersebut hanya dengan memasukan usernamedan passwordnya, sehingga karyawan tidak lagi harus menghubungi pihak HRD. Perancangan prototype ini hanyalah sebagailangkah awal dalam membangun aplikasi sistem informasi cuti karyawan yang lebihbaik lagi kedepannya.
Kata Kunci: Prototype, Sistem, Informasi, Cuti karyawan, Aplikasi WEB.
ABSTRACT
Currently web-based applications has been widely used to help the business processes within an enterprise. This is because the human need that always want to dothings effectively and efficiently. Therefore, a web-based information technology occupies a major role in people's lives today and it’s developed so fast, because with the information technology we are able to process information and get information quickly and accurately. as well as in that company, that every employee has the right to leave. Therefore, it is necessary to design information systems to help the HR division, especially in managing employee leave entitlements. Problems faced from the system running is difficult to know the rest of the employees who have taken time off, the difficulty of distributing a letter to employees on leave of HRD, and not match the number of HRD employees so that the HRD sometimes find it difficult to take care of every employee on leave. Therefore, the authors tried to make the information system prototype Web-based employee leave, which are then each employee who wants to create a form on leave or want to see the rest of the leave may access the WEB-based application simply by entering a username and password, so that employees no longer have to contact the HRD. The design of this prototype is only the first step in building applications that employees leave information system better in the future.
Keywords : Prototype, System, Information, employee leave, WEB applications.
Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.
Penulisan laporan Kuliah KerjaPraktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.
Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :
- Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
- Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
- Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
- Bpk Junaidi , M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
- Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
- Bapak Sutrisno, M.Kom, selaku dosen pembimbing yang telah membantu memberikan kritik, saran, waktu dan masukan yang membangun dalam pembuatan laporan ini.
- Seluruh pihak yang telah membantu yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu.
- Kedua orang tua tercinta, yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Tangerang, 11 Desember 2014 | |
Riyan Sindi Saputra | |
NIM. 1122468766 |
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 3 BAB III
- 4 BAB IV
- 5 DAFTAR PUSTAKA
- 6 DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Struktur Organisasi
Gambar 3.2. Use Case Diagram Pengajuan Cuti
Gambar 3.3. Activity Diagram Pengajuan Cuti
Gambar 3.4. Sequance Diagram Pengajuan Cuti
Gambar 3.5. Tampilan Prototype Login
Gambar 3.6. Tampilan Prototype Home Cuti Karyawan
Gambar 3.7. Tampilan Prototype Form Cuti Karyawan
Gambar 3.8. Tampilan Prototype Form Isi Cuti
Gambar 3.9. Tampilan Prototype History Cuti
Gambar 3.10. Tampilan Prototype Home Admin
Gambar 3.11. Tampilan Prototype Data Karyawan
Gambar 3.12. Tampilan Prototype Tambah Data Karyawan
Gambar 3.13. Tampilan Prototype Rekap Cuti Karyawan
Gambar 3.14. Tampilan Prototype Rekap Cuti Perbulan
Gambar 3.15. Tampilan Prototype Rekap Cuti Perperiode
DAFTAR SIMBOL
DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
BAB I
Latar Belakang
Di masa yang berbasiskan internet seperti saat ini, teknologi berbasis web sudah banyak digunakan untuk membantu proses bisnis di suatu perusahaan. Internet dapat memenuhi banyak kebutuhan pengelolaan informasi, Teknologi informasi menempati peranan utama dalam kehidupan masyarakat sekarang ini dan perkembangannya pun sangat pesat sekali, karena dengan teknologi informasi kita dapat mengolah dan mendapatkan informasi dengan cepat, tepat dan akurat. Saat ini sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa terelakkan bahwa sistem komputerisasi dapat memberi kemudahan dalam mencari informasi yang diinginkan, mengurangi terjadinya kesalahan yang disebabkan oleh kelalaian manusia dan keamanan data pun lebih terjamin, penggunaan komputer dan sistem informasi yang optimal dan di dukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas dalam sebuah instansi/perusahaan akan menunjang efisiensi dan efektifitas kerja dalam mengolah data untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Sistem informasi yang menangani khusus dalam data kepegawaian merupakan suatu hal yang harus mendapatkan perhatian khusus. Ini bekaitan dengan kemudahan dan efektifitas dalam pengolahan data pegawai seperti pemasukan data pegawai, pengeditan data pegawai, pencarian data pegawai, laporan data pegawai baik pada layar monitormaupun dicetak pada kertas, sehingga penanganan pengolahan data pegawai lebih efektif dan efisien baik dari segi waktu maupun biaya.
Oleh karena itu karyawan sebagai kaki tangan dan otak dari sebuah perusahaan perlu amat diperhatikan kesejahteraannya oleh manajemen perusahaan, misalnya : gaji, tunjangan-tunjangan, upah lembur, cuti, dan lain-lain seperti yang diatur dalam undang-undang ketenaga-kerjaan yang di buat oleh pemerintah
Setiap karyawan memiliki hak cuti masing-masing dan didalam suatu perusahaan memiliki banyak karyawan. Oleh karena itu diperlukan sistem informasi untuk membantu divisi HRD khususnya dalam mengelola hak cuti karyawan. Untuk mempermudah dan mempercepat proses pengambilan cuti dan untuk mempermudah para karyawan dalam mencariinformasi yang berhubungan dengan cutinya, seperti melihat history cuti yang telah diambil dan melihat sisa cuti yang belum diambil, serta pengalihan sistem dari yang awalnya manual ke sistem yang terkomputerisasi, khususnya di dalam lingkungan Perusahaan.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan pengembangan terhadap pengelolaan sistem informasi cuti karyawan di perusahaan tersebut.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah, yaitu sebagai berikut :
Apakah sistem yang sedang berjalan untuk saat ini sudah mampu membantu karyawan dalam mendapatkan informasi hak cuti karyawan ?
Apakah sistem yang sedang berjalan untuk saat ini dapat membantu HRD dalam mengelola data cuti karyawan secara maksimal ?
Apakah sistem yang sedang berjalan untuk saat ini mampu mendukung proses pembuatan laporan dengan cepat dan akurat?
Ruang Lingkup
Penulis mengetahui bahwa adanya permasalahan yang sedang terjadi di perusahaan tersebut, oleh karena itu untuk menyelesaikan dan menyederhanakan serta untuk mempersingkat waktu yang ada, maka permasalahan tersebut agar sesuai dengan tujuan awal dari penelitian ini maka batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalahmengenai proses pengajuan cuti karyawan, rekap cuti, laporan cuti, dan informasi cuti.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Merancang prototipe sistem yang dapat memberikan informasi kepada karyawan dalam mendapatkan hak cuti.
2. Merancang dan membuat prototipe sistem informasi cuti karyawan agar dapat membantu HRD dalam mengelola data cuti karyawan secara maksimal.
3. untuk mengetahui dan mengevaluasi sistem informasi cuti karyawan yang berjalan untuk manghasilkan laporan dengan cepat dan akurat pada waktunya.
4. Sebagai salah satu syarat untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya yaitu skripsi dan untukmengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mempermudah karyawan dalam mencari informasi tentang hak cuti, sehingga karyawan bisa mendapatkan hak cutinya.
2. Dapat menyediakan informasi cuti karyawan dan membantu HRD dalam mengelola data cuti karyawan secara maksimal.
3. Dapat menyediakan informasi cuti yang dibutuhkan dan laporan yang sesuai dengan kebutuhan guna menghasilkan informasi yang lebih cepat dan akurat.
4. Agar ilmu yang yang selama ini didapatkan bisa bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi orang lain.
Metode Penelitian
Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan guna menyusun Skripsi ini, maka penulis melakukan penelitian. Adapun metodologi penelitian yang saling berhubungan dalam menyajikan penulisan ini sebagai berikut:
1.Metode Observasi (Pengamatan)
Penulis melakukan pengamatan langsung ke PT. Pardic Jaya Chemicals guna mendapatkandata dan informasi serta mengetahui permasalahan atau kendala yang dihadapi dalam proses yang sedang berjalan.
2.Metode Interview (Wawancara)
Penulis melakukan wawancara dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung terhadap pimpinan, karyawan dan anggota-anggotanya, guna mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan.
3.Metode Studi Pustaka
Penulis membaca buku-buku atau makalah yang berhubungan dengan pembahasan sebagai bahan referensi.
Metode Analisa
Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Dalam metode analisis sistem dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu:
1.Survey terhadap sistem yang sedang berjalan.(Pengamatan)
2. Analisis terhadap temuan survey
3. Identifikasi kebutuan informasi.
4. Identifikasi persyaratan sistem.
Sistematika Penulisan
Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perusahaan, struktur organisasi, tanggung jawab dan wewenang, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan.
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
Teori Umum
Konsep Dasar Prototype
1. Definisi Prototype
Menurut Simarmata (2010:62), ”Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.
Menurut Mall (2009:43), ”Prototype is toy implementation of the system” yang artinya bahwa prototipe adalah sebuah implementasi tiruan dari sistem.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa prototype adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.
2. Jenis-Jenis Prototype
"Menurut Simarmata (2010:62),Jenis-jenis prototype secara general dibagi menjadi 2 (dua) Simarmata (2010:64) yaitu: ".
a. Rapid Throwaway Prototyping.
Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang beresiko tinggi atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang.
b. Prototype Evolusioner.
Pada pendekatan evolusioner, suatu prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai ”chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993)
3. Kelebihan dan Kekurangan Prototype
"Menurut Simarmata (2010:68) berikut adalah kelebihan dan kelemahan prototype, yaitu:".
a. Kelebihan Prototype.
- Adanya komunikasi yang baik antar pengembang dan user.
- Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan user.
- User berperan aktif dalam pengembangan sistem.
- Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
- Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkan.
b. Kelemahan Prototype.
- User terkadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.
- Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek, sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa programm tersebut hanya cetak biru sistem.
- Hubungan user dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancanganyang baik.
Konsep Dasar Sistem
1. Definisi Sistem
Menurut Tata Sutabri (2012:22), "Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponendengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut".
Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (2012:1), Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub, “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu”.
Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ”Sistem adalah kumpulan bagian-bagian prosedur atau komponen subsistem yang disatukan untuk saling berkaitan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
2. Karakteristik Sistem
Menurut Tata Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwahal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a) Komponen Sistem (Components System).
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b) Batas Sistem (Boundary System).
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
c) Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebutdisebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
d) Penghubung Sistem (Interface System).
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubungsistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
e) Masukan Sistem (Input System).
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untukdiolah menjadi informasi.
f) Pengolahan Sistem (Processing System).
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
g) Keluaran Sistem (Output System).
Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi.Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.
h) Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals).
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
3. Klasifikasi Sistem
Menurut Tata Sutabri (2012:22), sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiapkasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya.
a) Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.Misalnya sistem komputer, sistemakuntansi, dan sistem persediaan barang.
b) Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system.Misalnya sistem informasi berbasis komputer.
c) Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System).
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi.Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola.Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.Misalnya kematian seseorang.
d) Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya.Secara teoritis sistem tertutup iniada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup.Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy.Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistemini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.Misalnya sistem musyawarah.
Konsep Dasar Informasi
1. Definisi Data
Sumber informasi adalah data.Data merupakan bentuk jamak dari bentuktunggal data atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012:5), “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.
a) Teks adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.
b) Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
c) Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan.
d) Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
e) Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.
2. Definisi Informasi
Untuk menganalisa suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen-komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dari mana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebutdiperlukan. Berikut adalah definisi informasi dari berbagai pandangan, yaitu:
Menurut Sutarman (2012:14). ”Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.
Menurut McLeod dan Yakub (2012:8), ”Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih bergunaatau lebih berarti bagi yang penerimanya”.
Berdasarkan referensi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai definisi informasi, yaitu data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bemanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini maupun mendatang.
3. Kualitas Informasi
Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar Jogiyanto (2010:37) sebagai berikut:
- Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevan informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda.
- Berarti informasi yang datang pada penerimaan tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.
- Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi..
Konsep Dasar Sistem Informasi
1. Definisi Sistem Informasi
Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :
Menurut Robert A. Leitch dan K. RocoeDavis Jogianto (2011:41), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertahankan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Menurut Sutarman (2012:13),"Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuahsistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".
Menurut Sutabri (2012:46), Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatanstrategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data,penyimpanan, pengolahan, pengendaliandan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.
2. Komponen Sistem Informasi
Tata Sutabri (2012:47) mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari :
1. Blok Masukan (Input Block) .
2. Blok Model (Model Block)
3. Blok Keluaran (Output Block)
4. Blok Teknologi (Technology Block)
5. Blok Basis Data (Database Block)
6. Blok Kendali (Controls Block)
Konsep Dasar Analisa Sistem
1. Definisi Analisa Sistem
Menurut Yakub (2012:142), “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).”
Menurut (Jogiyanto:2010), “Analisa Sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan–permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untukmemperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.
2. Tahap-Tahap Analisa Sistem
Menurut Taufiq (2013:159), untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.
Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang dilakukan oleh analis sistem adalah sebagai berikut. (Jogiyanto:2010)
a. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah
b. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
c. Analyze, yaitu menganalisa system.
d. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
3. Fungsi Analisa Sistem
Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :
a) Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
b) Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
c) Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
d) Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya.
Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.
Teori Khusus
Unified Modeling Language (UML)
1. Definisi Unified Modeling Language (UML)
Menurut Widodo (2011:6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.
Menurut Nugroho (2010:6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).
2. Langkah Penggunaan Unifield Modeling Language (UML)
Menurut Henderi (2010:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :
- Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
- Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirtment, constraints dan catatan-catatan lain.
- Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
- Definisikan requirtment lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
- Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity dagram.
- Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
- Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
- Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebihbaik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
- Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia beraksi dengan baik.
- Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requiretment piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen kedalam bentuk node.
- Mulailah membangun sistem. Ada 2 pendekatan yang tepat digunakan:
1. pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
3. Bangunan Dasar Unifield Modeling Language (UML)
Menurut Nugroho (2010:117), “Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :
a. Sesuatu (Things).
Ada 4 (empat) macam things dalam (UML), yaitu :
1. Structural things.
Merupakan bagian yang relatif statis dalam model unified modeling language (uml). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
2. Behavioral things.
Merupakan bagian yang dinamis pada model unified modeling language (uml), biasanya merupakan kata kerja dari model unified modeling language (uml), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
3. Grouping things.
Merupakan bagian pengorganisasi dalam unified modeling language (uml). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
4. Annotational things.
Merupakan bagian yang memperjelas model unified modeling language (uml) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model unified modeling language (uml).
b. Relationship.
Yang dimaksud relationship adalah hubungan-hubungan yang terjadi antar elemen dalam unified modeling language (uml). Ada empat Relationship dalam unified modeling language (uml), yaitu :
1. Ketergantungan (Dependention).
Hubungan dimana perubahanyang terjadi pada suatu elemen independent (mandiri) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya (elemen yang tidak independent - mandiri).
2. Asosiasi (Association).
Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya.
3. Generalisasi (Generalization).
Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).
4. Realisasi (Realization).
Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
.c. Diagram.
.Beberapa literature menyebutkan bahwa UML meyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan yang digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain: (Widodo, 2011:10)
- Class Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi,drts relasi-relasi.
- Package Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
- Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpnan use-case dan aktor- aktor (suatu jenis khusus dari kelas).
- Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.
- Communication Diagram : Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.
- State Chart Diagram : Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan- keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.
- Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memeperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.
- Component Diagram : Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/ perangkat lunak pada komponen- komponen yang telah ada sebelumnya.
- Deployment Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).
Definisi Aplikasi Web
Menurut Simarmata (2010:56), ”Aplikasi web adalah sebuah sistem informasi yang mendukung interaksi pengguna melalui antar muka berbasis Web”.
Definisi Web Browser
Menurut Sibero (2011:12), bahwa ”wb browser adalah aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk mengambil dan menyajikan sumber informasi web”. Sumber informasi web diidentifikasikan dengan Uniform Resource Identifier (URI) yang dapat terdiri dari halaman web, video, gambar, ataupun konten lainnya.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa web browser adalah program aplikasi yang digunakan untuk menampilkan halaman World Wide Web (WWW) atau Local Area Network (LAN).
Definisi Basis Data
Menurut Prasetio (2012:181), “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”.
MY SQL
1. Definisi My SQL
Menurut Nugroho (2010:91) MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca ,ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.
Menurut Madcoms (2010:367), penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis.Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melaluiform website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalahMySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan sebagainya.
Menurut Arief (2011:151), “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.
2. Kelebihan My SQL
Beberapa kelebihan database MySQL antara lain :
- MySQL merupakan database server, jadi dapat diakses dari jauh karena dapat tersambung ke media internet, selain itu juga dapat berperansebagai client.
- MySQL adalah sebuah software database yang bersifat open source artinya software ini bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli lisensinya kepada pembuatnya.
- MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual.
- MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.
- MySQL merupakan database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang, akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.
- MySQL menggunakan suatu bahasa permintaan standar yaitu SQL (Struktured Query Language) yaitu sebuah permintaan yang distandarkan pada database server.
PHP
1. Definisi PHP
Menurut Arief (2011:43) PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatuidengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.
Menurut Oktaviani (2010:31), ”PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”.
Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai PHP yaitu PHP adalah bahasa pemrograman yang berupa script yang dapat diintegrasikan dengan HTML yang bertujuan untuk membuat website atau aplikasi berbasis web secara dinamis.
Pengertian Adobe Dreamweaver
Menurut Madcoms (2010:1)“Dreamweaver adalah merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See It What You Get), yang intinya tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat situs”.
Menurut Prasetio (2012:96), “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kita menuliskan kode HTML secara visual”.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.
Elisitasi
Menurut Guritno (2011:302), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.
Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melaluimetodewawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
- Elisitasi Tahap I
- Elisitasi Tahap II
- Elisitasi Tahap III
- Final Draft Elisitasi
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.
a) M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem
baru.
b) D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut
digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
c) I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari
luar sistem.
Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
a) T artinya Technical, yaitu bagaimana tata cara/ teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
b) O artinya Operational, yaitu bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yangakan dikembangkan.
a) E artinya Economy, yaitu berapa biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem.
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, diantaranya yaitu :
a) High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatannya sulit serta biayanya mahal. Sehinggarequirement tersebut harus dieliminasi.
b) Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
c) Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
Pengertian Pegawai atau Karyawan
Karyawan adalah adalah manusiayang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupapendapatan baik berupa uang maupun bentuk lainya kepada pemberi kerja atau pengusahaatau majikan (Wikipedia).
Berdasarkan sifat dan jangka waktu ikatan kerjanya, status pekerja dapat dikategorikan menjadi 2 (dua), yaitu : (UU No.13 Tahun 2003)
- Pegawai Tetap
- Pegawai Kontrak
Pegawai Tetap adalah pekerja yang memenuhi kriteria penerimaan yang telah ditentukan, diterima, dipekerjakan dan memperoleh imbalan atas kontribusinya serta terikat pada hubungan kerja dengan instansi atau perusahaan yang tidak terbatas waktunya.
Pegawai kontrak adalah pekerja yang terikat pada hubungan kerja dengan instansi atau perusahaan secara terbatas atas dasar kontrak atau perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu.
Pengertian Cuti
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 24 Tahun 1976 Bab 1 Pasal 1, menyatakan pengertian Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 24 Tahum 1976 Bab II Pasal 3 menerangkan tentang macam-macam cuti yaitu, sebagai berikut :
- Cuti Tahunan
- Cuti Besar
- Cuti Sakit
- Cuti Bersalin
- Cuti Karena Alasan Penting
Selain dimuat di Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, cuti juga dimuat pada Undang-Undang Ketenagakerjaan Bab X tentang perlindungan pekerja/buruh. Paragraf 1 Pasal 79 ”Pengusaha wajib memberikan waktu istirahat dan cuti kepada pekerja / buruh. (UU No.13 Th:2003).
Konsep Dasar Literatur Review
Literature Review adalah deskripsi hasil tinjauan pustaka yang dilakukan oleh peneliti terhadap hasil penelitian yang telah ada dan dilakukan oleh peneliti lain mengenai objek atau tema yang sejenis dengan topik yanghendak diteliti/dibahas pada sebuah penelitian.
Literature Review dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan/melengkapi penelitian yang sudah ada sebelumnya.
Manfaat dari Literatur Review ini antara lain, yaitu :
- Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
- Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
- Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan pada penelitian ini.
- Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini. Penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
- Untuk mendapatkan informasi tentang orang lain yang melakukan penelitian diarea yang sama. Sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.
Literatur Review
Berikut ini adalah penelitian yang telah di lakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan di bahas dalam Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP), antara lain:
- Penelitian ini di lakukan oleh [Irmitro Samukti : 2005]
- Penelitian ini di lakukan oleh (Siti Mulyanah:2007)
- Penelitian Yang Dilakukan Oleh (Egi Hermawan:2009)
- Penelitian ini di lakukan oleh (Muhammad Abdul Basit:2009)
- Penelitian ini di lakukan oleh (Irwan Andriyana:2009)
Penelitian ini di lakukan oleh [Irmitro Samukti : 2005] yang berjudul perancangan system cuti karyawan . permasalah yang dihadapi departeman HRD PT. Cahya Mas saat ini memberikan informasi yang kurang akurat, efektif dan efisien. Informasi ini pada akhirnya dapat di manfaatkan menjadi perbaikan untuk membuat keputusan dan feed back kepada pihak yang terkait untuk menuindak lanjuti senbagai alternafif pemecahan masalah.sistem yang sebelumnya di lakukan secara manual sehingga data yang di hasilkan kurang akurat.
Dia adalah mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja yang membahas mengenai “Analisa Sistem Informasi Cuti Karyawan Pada PT. SECURINDO PACKTAMA INDONESIA cabang Metropolis Town Sequare”. System yang berjalan pada PT. Securindo Packtama Indonesia masih memiliki kendala karena masih menggunakan system manual, dalam penyampaian informasi dan laporan masih lambat dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Penelitian tersebut hanya sampai pada tahap analisa saja.
Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung ini membahas mengenai “Sistem Informasi Pengajuan Cuti Pegawai di Departement Perindustrian dan Perdagangan Agro Berbasis Visual Basic 6.0”. Penelitian ini membahastentang permasalahan system permohonan cuti pegawai di Departemen Perindustrian dan Perdagangan Agro cukup sering dilakukan oleh pegawai departemen dan sampai saat ini masih menggunakan system manual sehingga terkadang muncul berbagai macam kendala seperti ketidak cocokan data. Meninjau hal tersebut maka penulis memberikan masukan terhadap Departemen Perindustrian dan Perdagangan Agro dengan merancang suatu basis data dengan menggunakan Visual Basic 6.0 dan SQL Server 7.0 pada pengolahan data permohonan pengajuan cuti pegawai.
Mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja yang membahas mengenai ”Analisa Sistem Informasi Cuti Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Sistem yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja ini menggunakan sistem semikomputerisasi, sehingga masih belum memudahkan mahasiswa, staff dan khususnya pegawai Perguruan Tinggi Raharja untuk mengaksesnya. Penelitian tersebut hanya sampai pada tahap analisa saja.
Salah satu mahasiswa Universitad Komputer Indonesia yang membahas tentang ”Sistem Informasi Cuti Pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DISNAKERTRANS Jawa Barat”. Sistem yang dibangun oleh Irwan Andriyana hanya sebatas pengelolaan data cuti pegawai. Rancangan sistemnya menggunakan DAD untuk memodelkan sistemnya, Microsoft Visual Basic .NET sebagai salah satu perangkat lunak pembangun aplikasinya dan Microsoft Server 2000 sebagai perancang basis datanya.
BAB III
Gambaran Umum Perusahaan
Sejarah Perusahaan
Perusahaan ini didirikan tanggal 11 Juli 1977 dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1, tahun 1967 berdasarkan akta yang dibuat di hadapan notaris Kartini Mulyadi, SH No. 88, tahun 1977. Akta pendirian Perusahaan disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. Y.A. 5/111/13, tanggal 8 Juni 1978 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 21 Nopember 1978.
Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah perubahan yang termuat dalam Akta No. 33 oleh Notaris Hendra Karyadi, SH tanggal 17 Juni 1997 mengenai penyesuaian dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 1/1995. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C2-2798 HT.01.04 Th. 98 tanggal 30 Maret 1998 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 8 Juni 1999.
Sesuai dengan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi memproduksi dan menjual produk sanitary dan fitting serta kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengannya. Perusahaan memulai operasinya sejak Februari 1979. Pada bulan Mei 2002, perusahaan telah memulai operasi perluasan pabriknya yang mana meningkatkan kapasitas produksi untuk produk sanitary sebesar 550.000 unit.
Sejak tanggal 12 Oktober 2001, Perusahaan memiliki 99% saham PT. Surya Pertiwi Paramita (“anak perusahaan”), perusahan yang bergerak dalam bidang industri perabotan penjualan marblite dan peralatan sistem dapur dan memulai usaha komersialnya pada tahun 1996 (Catatan 22). Pada tanggal 31 Desember 2003, anak perusahaan memiliki total aktiva sebesar Rp28.297.423.729(2002: Rp25.851.696.669).
Struktur Organisasi Perusahaan
Tugas dan Tanggung Jawab
1. Dewan Komisaris
- Menjabarkan kebijakan umum perusahaan. Bersama Direksi memutuskan tujuan jangka pendek maupun jangka panjang perusahaan.
- Menelaah, menilai, dan menyetujui rencana kerja dan rancangan anggaran perusahaan yang diusulkan oleh Direksi.
- Mengawasi segala pelaksanaan kegiatan perusahaan
2. Presiden Direktur
- Merencanakan dan menetapkan kebijaksanaan perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjang maupun jangka pendek.
- Memberhentikan dan mengangkat Direktur/Manajer atas persetujuan Dewan Komisaris.
- Menentukan sistem dan prosedur untuk dilaksanakan oleh para Manajer, mulai dari perencanaan sampai dengan pelaporan.
- Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan perusahaan.
3. Wakil Presiden Direktur
- Bertugas membantu Presiden Direktur dan bertanggung jawab terhadap kelancaran kegiatan perusahaan secara keseluruhan.
4. Direktur Pemasaran
- Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pemasaran.
- Menetukan target penjualan lokal maupun ekspor.
- Mengkoordinir survey pasar.
- Mengamati perkembangan pasar diberbagai wilayah pemasaran.
- Menaikan omzet penjualan.
- Mempertanggungjawabkan terlaksananya pekerjaan-pekerjaan pengiriman barang.
- Membuat laporan kepada atasan.
5. Direktur Produksi Sanitary
- Memimpin, mengarahkan, serta mengawasi pelaksanaan kegiatan operasional pabrik Sanitary.
- Membuat rencana dan pengendalian produksi Sanitary.
- Mengkoordinir pengadaan bahan baku dan mesin-mesin.
- Mengadakan penelitian bahan baku.
- Mengusahakan peningkatan produktivitas dan efisiensi di segala bidang.
- Memberikan laporan secara berkala.
6. Direktur Produksi Fitting
- Memimpin, mengarahkan, serta mengawasi pelaksanaan kegiatan operasional pabrik Fitting.
- Membuat rencanadan pengendalian produksi Fitting.
- Mengkoordinirpengadaan bahan baku dan mesin-mesin.
- Meneliti dan menganalisis perkembangan perusahaan.
7. Direktur Keuangan Dan Admnistrasi
- Bertanggung jawab atas seluruh keuangan perusahaanyang berhubungan dengan kegiatan ankutansi dan keuangan, serta penggunaan dana.
- Menyusun kebijaksanaan prosedur dan program kerja bidang akuntansi, administrasi keuangan dan pelaksanaannya, serta mengawasi dan mengamankan seluruh harta perusahaan.
- Mengadakan analisis biaya untuk manajemen
- Memeriksa laporan keuangan dan laporan hasil operasi perusahaan.
Adapun tugas dari masing-masing Manager atau seksi-seksi adalah menjalankan kegiatan rutin yang berhubungan dengan bagian yang menjadi tanggung jawabnya, dibawah komando dari direktur masing-masing.
Tata Laksana Sistem Yang Berjalan
Prosedur Sistem Yang Berjalan
Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program unified modeling language (uml) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, adalah senagai berikut :
Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan
Use Case Diagram
Activity Diagram
Sequance Diagram
Analisa Sistem Yang Berjalan
Metode Analisa Sistem
Pada Perusahaan ini dengan jumlah karyawan sekitar kurang lebih 3000 karyawan tentunya pasti terdapat masalah yang timbul dalam memanage system informasi cuti yang ada pada perusahaan tersebut.
Permasalahan tersebut tentunya sesuai dengan apa yang telah penulis observasi dari kelemahan sistem informasi cuti yang ada. Permasalahan-permasalahan tersebut yaitu terkendala oleh operator, yaitu jumlah operator yang bertugas dalam memanage informasi cuti tidak sebanding dengan jumlah karyawan yang ada, sulitnya pendistribusian data cuti ke HRD dikarenakan prosesnya masih manual, dan sulitnya karyawan untuk mengetahui jumlah atau sisa cuti yang belum diambil sehingga kerap kali karyawan harus menghubungi langsung pihak HRD untuk menanyakan sisa cutinya. Dan tentu saja hal ini cukup menyita pekerjaan HRD yang mana kita tahu pihak HRD tidak hanya mengurus 1 orang karyawan melainkan sekitar 3000 karyawan yang mana semuanya memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam hal ini pengajuan cuti dan mengetahui informasi cuti.
Atas dasar kelemahan-kelemahan yang ada, maka solusinya yaitu memanage semua data cuti dengan sistem yang dapat memudahkan kedua belah pihak, sehingga hal ini dapat meringankan beban pekerjaan HRD dan karyawan yang bersangkutan. Sehingga semua pekerjaan dalam hal ini pengolahan data cuti bisa terselesaikan dengan baik, cepat dan tepat.
Analisa Batasan Sistem
Setiap sistem yang ada pasti kesemuanya mempunyai batasan sistem yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output yang diberikan dari sistem.
Berdasarkan identifikasi masalah pada Perusahaan tersebut dengan harapan agar penelitian ini dapat lebih terarah dan memenuhi sasaran yang diharapkan. Maka ruang lingkup permasalahan ini hanya terbatas pada prosedur pengambilan cuti, jumlah cuti yang diberikan dan laporan cuti pertahun.
Analisa Kebutuhan Sistem
Pada sistem informasi cuti karyawan yang ada pada Perusahaan ini membutuhkan ketelitian dalam proses pengolahan data-data cuti pegawai. Maka sistem yang ada seharusnya dapat menunjang terutama dari segi peralatan computer baik hardware, software maupun koneksi internet secara LAN. Oleh karena itu sistem komputer amatlah penting dalam menunjang kelancaran pengolahan data, sehingga faktor kesalahan manusia dapatdiperkecil dan hasil yang dicapai dapat lebih optimal dan tidak mengecewakan.
Oleh karena perlu adanya suatu sistem pendataan cuti karyawan yang cepat, akurat serta terkomputerisasi dengan baik. Dengan sistem terkomputerisasi inilah diharapkan dapat memberikan solusi terbaik atas setiap permasalahan-permasalahan yang timbul selama ini.
Analisa Kontrol Sistem
Dalam proses yang sedang berjalan saat ini untuk pengontrolan sistem cuti karyawan belum berjalan dengan efektif dan maksimal dikarenakan media yang ada belum digunakan secara maksimal dalam rangka menyebarkan sistem informasi secara luas. Misalnya, komputer yang ada hanya digunakan untuk mengetik saja atau hanya digunakan pada waktu-waktu tertentu saja ketika dibutuhkan dan karyawan yang ingin mengetahui sisa cutinya harus menghubungi atau datang langsung ke bagian HRD hanya untuk menanyakan sisacutinya.
Oleh karena itu dengan sistem cuti karyawan yang akan diusulkan ini diharapkan media-media yang ada bisa dimanfaatkan secara maksimal dan hak akses pengontrolannya terstruktur dengan baik.yaitu karyawan dan sekertaris bagian diberikan hak akses hanya sekedar mengisi dan mencetak form cuti serta melihat sisa cuti yang ada, sehingga karyawan yang ingin mengetahui sisa cutinya tidak perlu lagi menghubungi HRD hanya perlu mengakses data cutinya pada komputer yang telah disediakan, sedangkan administrator dalam hal ini HRD dapat mengatur semua data cuti karyawan.
Analisa Masukan, Analisa Proses dan Analisa Keluaran
Berdasarkan data yang ada pada sistem yang berjalan saat ini maka penulis mencoba menjabarkan analisa masukan, proses dan keluaran sehingga dapat membantu dalam merancang prototype system informasi cuti karyawanyang akan diusulkan.
- Analisa Masukan
- Analisa Proses
- Analisa Keluaran
Pada analisa masukan ini berisi tentang semua data yang merupakan masukan (input) dimana terdiri dari nama masukan, fungsi, sumber, media, frekuensi, format, dan keterangan.
Merupakan semua proses yang akan digunakan untuk membahas suatu permasalahan.
Pada analisa keluaran ini berisi semua informasi yang keluar dari suatu proses, dapat berupa hasil cetakan atau juga dapat berupa tampilan pada layar monitor yang sudah dalam bentuk standar (format) tertentu.
Konfigurasi Sistem Berjalan
- Spesifikasi Hardware
- Spesifikasi Software
- Hak Akses
Permasalahan Yang Di Hadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah
- Permasalahan Yang Dihadapi
- Alternative Pemecahan Masalah
Setelah mengamati dan menganalisis dari permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan, maka penulis mencoba mengusulkan alternative pemecahan dari permasalahan yang ada, diantaranya yaitu :
- Membangun aplikasi sistem informasi cuti pegawai yang mudah dioperasikan, cepat, tepat, dan akurat.
- Membangun aplikasi yang bersifat intern yang hanya dapat di akses dan di ubah oleh orang-orang yang telah diberikan akses yang berbeda-beda.
- Aplikasi yang dibangun harus terintegrasikan dengan database sehingga dapat diupdate jika ada perubahan informasi serta aman dalam penyimpanan data.
- Dan aplikasi yang dibangun juga harus bisa di akses oleh seluruh karyawan pada ruang lingkup perusahaan saja, hal ini dimaksudkan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
User Reqruetment
Rancangan Elisitasi
- Elisitasi Tahap I
- Elisitasi Tahap II
- Elisitasi Tahap III
- Final Draft Elisitasi
Elisitasi Tahap 1 disusun berdasarkan hasil wawancara dengan bagian HRD. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap.
Elisitasi Tahapa II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan adalah diagaramnya.
Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut adalah diagramnya.
Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dasar pengembangan system yang akan dibentuk. Berikut adalah diagram Final Draft Elisitasi.
Rancangan Prototype
BAB IV
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan pada sistem informasi cuti karyawan maka di dapatkan beberapa kesimpulan :
Saran
Agar penerapan analisa sistem informasi ini dapat terwujud dengan baik, maka ada beberapa hal yang sebaiknya yang perlu di perhatikan :
- Dilakukannya pembekalan pelatihan komputer kepada bagian HRD supaya dapat memberikan laporan yang baik dan akurat kepada pimpinan yaitu Direktur HRD.
- Penggunaan komputer hendaknya sesuai dengan keperluan dan kebutuhan.
- Perlu adanya perawatan dan pemeliharaan yang baik dan rutin agar dapat menghindari kerusakan.
- Sistem yang di usulkan masih pada tahap perancangan prototype dan hanya dapat diakses di dalam ruang lingkup perusahaan saja dan belum bisa diakses diluar ruang lingkup perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Simarmata (2010:299). ”Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: CV Andi Offset
Simarmata, Janner. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Mall. 2009. “Rekayasa Perangkat Lunak 2.” Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
Jogiyanto Bukunya Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”.Graha Ilmu
Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”, Yogyakarta: Graha Ilmu
Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi.” Jakarta: Bumi Aksara.
Jogiyanto, Hartono. 2010. “Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III” Yogyakarta:Andi.
A.Leitch Robert, Davis Jogiyanto K.Rocoe. 2010. “Sistem Informasi danAnalisa Sistem, Buku 1 Edisi 10”. Jakarta : Salemba empat.
Taufiq. 2013. “Sistem Informasi Konsep Dasar, Analisis Desain Dan Implementasi,” Edisi ketiga. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Widodo, Prabowo Pudjo dan Herlawati. 2011. “Menggunakan UML”. Bandung: Informatika.
Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java”.Yogyakarta: Andi Offset
Henderi, Warsito. Ary Budi, Sidik. Ahmad. 2010.“Digital Library Modelling : Supporting For Knowledge Management”. Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia.
Sibero, F.X Alexander. 2011. “Kitab Suci Web Programming”. Jakarta: MediaKom.
Prasetio. Adhi. 2012. “Buku Pintar Pemrograman Web”. Jakarta : Mediakita.
Madcoms. 2010. “Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL”. Yogyakarta: Andi.
Arief. M. Rudyanto. 2011. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”. Yogyakarta: Andi.
Oktavian. Diar Puji. 2010. “Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP”.Yogyakarta: Mediakom.
Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. “Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi”. Yogyakarta.
Saputra. Alhadi. 2012. “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung”. Bandung: LAPAN.
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A: