KP1122468597

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTYPE SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT

ANAK DI PUSKESMAS SUKAWALI


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1122468597 Muhamad Burhanudin



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)



LEMBAR PERSETUJUAN



PROTOTYPE SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT

ANAK DI PUSKESMAS SUKAWALI



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.



Tangerang, 05 Januari 2015



Dosen Pembimbing




( Dedy Iskandar, S.Kom )

NID. 05060




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1122468597
Nama
: Muhamad Burhanudin
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


Menyatakan bahwa Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan salinan atau duplikat dari laporan KKP yang telah dipergunakan dilingkungan perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 05 Januari 2015
Muhamad Burhanudin
NIM. 1122468597

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi informasi saat ini digunakan juga oleh dunia medis untuk pendiagnosaan dan pencegahan suatu penyakit. Kurangnya jumlah dokter spesialis anak di puskesmas maka dibuatlah suatu sistem pakar untuk mempermudah proses diagnosa penyakit anak guna memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Penyakit anak memiliki indikasi yang beragam dan gejala yang muncul hampir memiliki kemiripan. Semakin canggihnya ilmu kedokteran sangat membantu tenaga medis untuk mendiagnosa suatu penyakit dan mengobati pasien. Salah satu alat bantu yang sangat membantu dalam melakukan diagnosa terhadap penyakit anak adalah sistem pakar. Sistem pakar secara umum adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke dalam komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Aplikasi yang dikembangkan merupakan sistem pakar yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit anak dengan menggunakan metode inferensi dengan menggunakan forward chaining. Diagnosa dilakukan dengan cara menganalisa masukan gejala berupa pertanyaan tentang apa yang dirasakan oleh pasien. Hasil analisa kemudian diperiksa kecocokannya dengan hasil diagnosa dokter untuk mengetahui kebenarannya. Program dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.Net. Aplikasi dapat menjadi alternatif bagi puskesmas untuk mendiagnosis pasien apabila dokter tidak ada ditempat.

Kata Kunci: Diagnosa Penyakit Anak , Sistem Pakar, Forward Chaining.

ABSTRACT

The development of information technology is currently used also by the medical world for diagnosing and preventing a disease. The lack of a pediatrician in a health center then made an expert system to facilitate the process of diagnosis of childhood diseases in order to provide better services to the public. Childhood diseases have diverse indications and symptoms appear almost similar. The growing sophistication of medical science is helpful medical personnel to diagnose a disease and treat patients. One tool that is helpful in making the diagnosis of childhood diseases is an expert system. Expert systems in general are trying to adopt a system of human knowledge into a computer, so that the computer can resolve the problem as was done by the experts. Applications developed an expert system used to diagnose diseases by using the method using a forward chaining inference. Diagnosis is done by analyzing the input in the form of questions about what the symptoms experienced by the patient. The results of the analysis then checked against the results of the doctor's diagnosis to find out the truth. Programs created by using Visual Basic.Net programming language. Applications can be an alternative to the health center to diagnose a patient if the doctor is not in place.

Keywords : Diagnosis of diseases of children , Expert systems , Forward chaining.


KATA PENGANTAR


Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini dengan baik. Adapun judul penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini yang diambil adalah “ PROTOTYPE SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT ANAK DI PUSKESMAS SUKAWALI”.

Tujuan penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini merupakan salah satu syarat yang harus di tempuh oleh mahasiswa sebelum melaksanakan Skripsi dalam jenjang Sarjana jurusan teknik informatika konsentrasi software engineering pada STMIK Raharja. Penulis menyadari tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Laporan Kuliah Kerja Praktek, antara lain:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek.
  5. Bapak dan Ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Bapak H. Ahmad Suhadin selaku Kasubag.Tu Puskesmas Sukawali.
  7. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  8. Deby Dian Apriyani yang telah banyak membantu dalam penyelesaian Laporan Kuliah Kerja Praktek.
  9. Untuk sahabat dan teman-teman seperjuangan di Perguruan Tinggi Raharja.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Kuliah Kerja Praktek ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 05 Januari 2015
Muhamad Burhanudin
NIM. 1122468597

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Diagram Penyakit Anak

Gambar 3.1. Gambar Struktur Organisasi Puskesmas Sukawali

Gambar 3.2. Usecase Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.4. Form Home Sistem

Gambar 3.5. Form Login Admin

Gambar 3.6. Form Home Admin

Gambar 3.7. Form List Data Gejala

Gambar 3.8. Form List Data Penyakit

Gambar 3.9. Form List Data Obat

Gambar 3.10. Form Diagnosa

Gambar 3.11. Form Diagnosa (Lanjutan)

Gambar 3.12. Form Hasil Diagnosa

Gambar 3.13. Form Detai Penyakit

Gambar 3.14. Form Info Gizi

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi dan informasi memiliki kaitan yang sangat erat. Hal ini karena, dengan berkembangnya suatu teknologi, maka informasi juga akan semakin berkembang menjadi semakin mudah diperoleh. Di jaman era globalisasi saat ini, teknologi dan informasi perkembangannya sangatpesat. Teknolgi dan informasi pun digunakan dalam segala aspek kehidupan manusia, baik bidang pendidikan, sosial mapun bidang kesehatan. Teknologi berfungsi membantu manusia melakukan pekerjannya secara efektif dan efisien dan mempermudah hidup manusia, dengan kemajuan teknologi dan informasi kegiatan yang tadinya dikerjakan secara manual sudah bisa dikerjakan dengan komputer yang tentunya lebih bisa menghemat waktu dan biaya serta kegiatannya lebih efektif

Komputer pada awalnya hanya difungsikan sebagai alat hitung saja. Namun seiring dengan perkembangan jaman, maka peran komputer semakin mendominasi kehidupan umat manusia. Komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai alat hitung, lebih dari itu, komputer diharapkan untuk dapat diberdayakan untuk mengerjakan sesuatu yang bisa dikerjakan oleh manusia. Kecerdasan Buatan atau Intelegensi Artifisial (Artificial Intelligence atau AI)didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika. Banyak hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi untuk Informatika relatif tidak bermasalah. Di sisi lain, hal yang bagi manusia kelihatannya menuntut sedikit kecerdasan, sampai sekarang masih sulit untuk direalisasikan dalam Informatika. Walaupun AI memiliki konotasi fiksi ilmiah yang kuat, AI membentuk cabang yang sangat penting pada ilmu komputer, berhubungan dengan perilaku, pembelajaran dan adaptasi yang cerdas dalam sebuah mesin. Penelitian dalam AI menyangkut pembuatan mesin untuk mengotomatisasikan tugas-tugas yang membutuhkan perilaku cerdas. Dengan adanya kecerdasan buatan, diharapkan tidak menutup kemungkinan hanya dengan data pengetahuan yang terbatas, sebuah komputer dapat berpikir seperti manusia dalam menghadapi masalah.

Bidang kesehatan pun saat ini memerlukan teknologi yang dapat mempermudah kegiatan-kegiatan di bidang tersebut. Salah satunya instansi kesehatan berupa puskesmas. Banyak puskesmas-puskesmas dikota maupun kabupaten tangerang yang membuthkan kemudahan yang ditawarkan kemajuan teknologi dan informasi. Masalah yang ada di puskesmas saat ini adalah tidak adanya dokter spesialis yang berpraktek di puskesmas. Dokter spesialis yang sangat di butuhkan saat ini adalah dokter spesialis anak, dokter spesialis anak jarang kita temukan di puskesmas-puskesmasa kabupaten tangerang, salah satunya puskesmas sukawali di kecamatan pakuhaji.

Puskesmas sukawali adalah instansi pusat kesehatan masyarakat milik pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan didesa sukawali. Menurut BPS kabupaten tangerang, jumlah balita dan anak di kecamatan pakuhaji sebesar 14.214 jiwa, sedangkan jumlah pihak medis di puskesmas sukawali tidak sebanding, terlebih lagi tidak adanya dokter spesialis anak di puskesmas sukawali. Hal ini dapat mengganggu pelayanan kesehatan anak dan rendahnya harapan hidup anak di kecamatan pakuhaji selama ini pasien anak hanya ditangani melalui pihak dokter umum atau perawat. Dokter spesialis anak dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih akurat dan berkualitas. Pasien anak harus ditangani secara khusus dan hanya dokter spesialislah yang dapat memberikan pelayanan kesehatan tersebut.

Kecerdasan buatan dapat membantu menyelesaikan masalah kelangkaan di puskesmas sukawali. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mencoba untuk membuat PROTOTYPE SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT ANAK DI PUSKESMAS SUKAWALI”.


Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana jalannya sistem dalam mendiagnosa penyakit anak di puskesmas sukawali?

  2. Apakah penanganan pasien anak di puskesmas sukawali sudah berjalan efektif dan efisien?

  3. Apakah proses penanganan pasien anak saat ini dapat diselesaikan dengan cepat dan akurat?


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

1. Tujuan Individual

Pemenuhan penyelesaikan tugas kuliah kerja praktek atau KKP sebagai salah satu syarat kelulusan

2. Tujuan Operasional

a. Mengetahui bagaimana jalannya sistem dalam mendiagnosa pasien anak saat ini di puskesmas sukawali.

b. Menganalisa proses pemberian pelayanan kesehatan dan penanganan pada pasien anak di puskesmas sukawali saat ini sudah efektif dan efisien.

c. Menganalisa proses penanganan pasien anak di puskesmas sukawali saat ini dapat diselesaikan dengan cepat dan akurat.

3. Tujuan Fungsional

a. Membuat sistem pakar dalam mendiagnosa penyakit anak yang dapat dikembangkan lebih lanjut dan memberi kemudahan bagi pemakainya.

b. Membangun aplikasi yang dapat membantu pengambilan keputusan dalam menentukan jenis penyakit yang diderita dari beberapa alternatif gejala-gejala yang diinputkan.

Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Menambah pustaka ilmu dan wawasan yang belum peneliti peroleh sebelumnya dan membantu peneliti untuk siap dalam menyelesaikan masalah di kehidupan masyarakat dengan melalui analisa dan melalui kemajuan teknologi agar dapat diselesaikan dengan cepat, akurat dan efektif.

2. Bagi Instansi Puskesmas Sukawali

a. Memberikan solusi sistem proses penanganan pasien anak yang efektif dan efisien pada puskesmas sukawali.

b. Memberikan solusi berupa rancangan prototype sistem pakar diagnosa penyakit anak agar dapat digunakan di instansi kesehatan unit puskesmas untuk menangani pasien anak dengan cepat dan akurat.

3. Bagi STMIK Raharja

Hasil dari penelitian ini dapat berguna sebagai salah satu acuan penulisan penelitian sejenis bagi para mahasiswa STMIK raharja.


Ruang Lingkup

Berdasarkan rumusan masalah diatas agar lebih terarah dan tepat sasaran yang diharapkan, maka penulis perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada perancangan prototype sistem pakar diagnosa penyakit anak usia 5 tahun sampai 12 tahun. Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh peneliti akurat, spesifik, dan memudahkan peneliti untuk menganalisis data yang diperoleh. Peneliti mengobservasi sistem informasi penanganan pasien di puskesmas sukawali. Hal ini melihat apa saja kekurangan dan kesulitan pihak medis non spesialis dalam menangani pasien anak.

2. Jenis penyakit yang didiagnosa hanya penyakit yang umum terjadi pada anak didaerah tropis seperti Indonesia yaitu ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), Dermatitis (Penyakit Kulit), Gastroenteritis (Diare) dan Febrs (Demam).

3. Peneliti menggolongkan diagnosa penyakit anak dalam alur rancangan prototype sistem pakar diagnosa penyakit anak pada gejala yang dapat dilihat oleh mata tanpa ada pemeriksaan laboratorium dan keluhan umum pasien pada penyakit anak yang sudah peneliti temukan di puskesmas sukawali.


Metode Penelitian

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

1.Metode Observasi (Pengamatan)

Merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Penelitian dilakukan langsung ke puskesmas sukawali yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang dibutuhkan.

2.Metode Wawancara

Adalah metode yang dilakukan melalui proses tanya jawab dengan seorang narasumber di tampat atau lokosi dimana penelitian dilakukan. Proses tanya jawab ini dilakukan langsung kepada pihak medis yang berpraktek di puskesmas.

3.Study Pustaka

Adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literatur yang diperlukan untuk kebutuhan menganalisa dan perancangan sistem baru yang diusulkan).

4.Metode Waterfall

Adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan maka tidak akan bisa melanjutkan kelangkah 2, 3 dan seterusnya.

Sumber Data

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menggunakan jenis dan sumber data sebagai berikut:

1.Sumber Data Primer

Adalah data yang diperoleh langsung dari puskesmas sukawali. Baik melalui observasi maupun melalui pengumpulan data.

2.Sumber Data Skunder

Adalah data yang dikumpulkan oleh penulis dengan mempelajari buku-buku dan sumber data lain yang berkaitan dengan objek penelitian yang dipilih.


Sistematika Penulisan

Guna memahami lebih jelas laporan KKP ini, maka penulisan laporan penelitian dilakukan dengan cara mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian atau definisi, metode penyusunan data dan mengenai bahasa pemograman yang digunakan. Serta literature review dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi mengenai sejarah singkat puskesmas, gambaran umum puskesmas, struktur organisasi puskesmas, uraian jabatan dan uraian tugas, serta menguraikan tentang perancangan sistem pakar yang akan dibuat dan perancangan database sebagai pendukung dari sistem pakar yang akan dibuat.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi study pustaka yang digunakan pada referensi untuk menyusun laporaan kuliah kerja praktek.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang membuat keperluan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Sistem merupakan suatu himpunan komponen dan variabel yang terorganisasi, yang saling berinteraksi, saling ketergantungan antara yang satu dengan yang lain serta mempunyai tujuan dan sasaran.

a. Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut (Tata Sutabri, 2012:22)[1].

b. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu. (Yakub, 2012:1)[2].

c. Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. (Kadir, 2011:2).[3].

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu komponen-komponen sistem (System Components), batasan-batasan sistem (System Boundaries), penghubung sistem (System Interface), lingkungan luar sistem (System Environment), masukan sistem (System Input), pengolah sistem (System Process), keluaran sistem (System Output), dan sasaran sistem (System Target). Menurut Jogiyanto H.M. (2012:54)[4] suatu sistem biasanya mempunyai karakteristik tertentu yang dapat dijelaskan adalah sebagai berikut:

a. Komponen Sistem (Components System)

Komponen sistem yaitu dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b. Batas Sistem (Boundary System)

Batas sistem yaitu daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan ruang lingkup suatu sistem dipandang.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

Lingkungan luar sistem yaitu apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus tetap dijaga dan dipelihara.

d. Penghubung Sistem (Interface System)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem lainnya. Keluaran (Output) dari sub sistem akan menjadi masukan (Input) bentuk sub sistem lainnya dengan melalui penghubung satu sub sistem dapat berintegrasi dengan sub sistem lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input System)

Masukan sistem merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (Maintenance Input) dan masukan sinyal (Signal Input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem tersebut beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

f. Pengolahan Sistem (Processing System)

Pengolahan sistem yaitu suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan bahan baku atau bahan-bahan yang lainnya menjadi bahan jadi.

g. Keluaran Sistem (Output System)

Keluaran sistem yaitu hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dari sistem dapatmerupakan masukan untuk sub sistem lain. Keluaran dapat berupa tampilan layar di monitor yaitu dalam bentuk laporan, grafik, tabel, dan keluaran yang lainnyaadalah hasil cetakan laporan ke media kertas.

h. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan, maka operasi sistem tidak akan berguna. Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Sebuah sistem dikatakan berhasil mengenai sasaran atau tujuannya.

3. Klasifikasi Sistem

Klasifikasi sistem adalah suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Menurut Jogiyanto H.M. (2012:5)[4] suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya yaitu:

a. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem persediaan barang dan lain-lain.

b. Sistem Alamiah (Natural System;;) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem manusia yang melibatkan interaksi antara manusia disebut dengan human machine system atau ada yang menyebut dengan man machine system.

c. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sebagai contoh adalah sistem komputer, tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem Tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Sedangkan Sistem Terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau sub sistem yang lainnya.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data

Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Data adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden maupun yang berasal dari dokumen-dokumen, baik dalam bentuk statistik atau dalam bentuk lainnya guna keperluan penelitian. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan. suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.

2. Definisi Informasi

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya:

a. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya. (Yakub 2012:8)[2].

b. Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima. (Sutarman, 2012:14)[5].

Secara umum, informasi dapat didefinisikan sebagai hasil pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

3. Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analisis Cost Effectiveness atau Cost Benefit.


Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut:

a. Kemudahan dalam Memperoleh (Accesibility)

Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

b. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

c. Ketelitian (Accuracy)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

d. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidaksesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

e. Ketepatan Waktu (Timelines)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

f. Kejelasan (Clarity)

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

g. Fleksibilitas (Flexibility)

Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manager atau pimpinan pada saat pengambilankeputusan.

h. Dapat Dibuktikan (Verified)

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.

i. Tidak Ada Prasangka (Unprejudiced)

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

j. Dapat Diukur (Measurable)

Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna. (Jogiyanto H.M., 2012:11)[4].

4. Kualitas Informasi

Terbentuknya suatu informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data hingga sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslahmempunyai kualitas yang baik. Menurut Jogiyanto H.M (2012:10)[4] kualitas dari suatu informasi menurut buku Analisis Desain Dan Informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu :

a. Akurat (Accurate)

Akurat berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

b. Tepat Waktu (Timelines)

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan karena cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukanteknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut.

c. Relevan (Relevance)

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Mutu dari sebuah sistem informasi tersebut akan semakin tinggi apabila sistem informasi yang digunakan sebagai pendukung seluruh kegiatan operasional dan transaksi organisasi ataupun perusahaan dilengkapi dengan pengontrolan yang berguna untuk memonitor kinerja sistem secara mandiri, dimana dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan apabila terjadinya kesalahan. Pengontrolan yang baik merupakan hal yang penting untuk mencegah hal-hal yang akan menghambat seluruh kegiatan organisasi ataupun perusahaan.(Rahardja, 2009:3)[6].

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:46)[1], “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Di pihak lain, sistem informasi adalah sebuah disiplin baru yang belum sepenuhnya mapan, seperti matematika dan ekonomi. Karena sebelum membahas tentang profil kompetensi profesi sistem informasi, pengetahuan dan pemahaman tentang ruang lingkup kajian bidang sistem informasi sangat diperlukan. Pengetahuan ini akan memberikan perspektif yang lebih luas dalam memandang hubungan antara disiplin sistem informasi dengan disiplin ilmu yang lain. (Sudaryono, 2011:1).

2. KomponenSistem Informasi

Jogiyanto H.M., (20012:12)[4] mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (Building Block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya”. Blok bangunan terdiri dari:

a. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diiinginkan.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi(brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

e. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

f. Blok Kendali (Control Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadikesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

Analisa Sistem

Tahap analisis merupakan tahap yang penting dan bersifat kritis, karena apabila dalam tahap ini terdapat kesalahan maka akan menyebabkan kesalahan pada tahapan yang akan dilakukan selanjutnya.

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari sebuah sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian tertentu dari suatu informasi dengan maksud untuk melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan, serta kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diharapkan sehingga dapat memberikan perbaikan-perbaikan yang diusulkan.

Menurut Mulyanto (2009:15)[7], “Analisa sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan konseptual. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang atau mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (bisa jadi lebih sederhana dan interaktif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa”.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum desain sistem. Tahap analisa sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan di tahap ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya. (Kusrini, 2010:29)[8].

Menurut Wahana Komputer (2010:27)[9], proses analisa sistem terdiri atas beberapa tahapan, diantaranya:

a). Identifikasi masalah yang ada pada sistem tersebut.

b). Memahami cara kerja sistem.

c). Melakukananalisa.

d). Melaporkan hasil analisa sistem.

Untuk memudahkan analisa sistem, maka diperlukan sebuah alat bantu yaitu flow of document. Alat bantu ini dapat menggambarkan aliran dokumen (data) yang ada di dalam sistem. Alat ini digunakan karena data atau informasi ibarat “darah di dalam tubuh” suatu sistem informasi. Dengan memahami aliran dokumennya maka diharapkan anda dapat memahami kerja sistem dan tentu saja mengerti kekurangannya.

Teori Khusus

1. Definisi Dreamweaver

Isi Paragraf

1. Definisi MySql

Isi Paragraf

Study Pustaka (Literature Review)

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan mahasiswa baru secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penerimaan mahasiswa baru secara online ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Anastasia Mude pada tahun 2009 yang berjudul "Analisa Sistem Informasi Penilaian KKP/TA/SKRIPSI Berbasis Web Pada Perguruan Tinggi Raharja". Penelitian ini membahas sistem yang daoat mengolah nilai KKP/TA/SKRIPSI dengan cepat dan akurat. Hal ini dikarenakan Sistem Informasi Penilaian KKP/TA/SKRIPSI yang berjalan belum terkomputerisasisecfara optimal.Dengan adanya hal tersebut maka diperlukan suatu sistem untuk memudahkan dan mempercepat keluar masuknya informasi.[10]

  2. Isi Literature


Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian untuk Judul Kuliah Kerja Praktek.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
  9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

1. Jurusan / Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 1.JPG

Gambar 3.1.Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

2. Jurusan / Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

Tabel amik.JPG

Gambar 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Strk.jpg

Gambar 3.3. Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja


Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

1. Presiden Direktur

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang:

  1. Merupakan wakil presiden direktur.
  2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3.Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6.Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

Wewenang:

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Isi Paragraf


Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

1. Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram


Gambar 3.4. Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.4. Use Case Diagram diatas terdapat :

....


2.Analisa Sistem Pada Activity Diagram


Gambar 3.5. Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.5. Activity Diagram diatas terdapat :

a. ....

3.Analisa Sistem Pada Sequence Diagram

Sequence wini.png

Gambar 3.6. Sequence Diagram

Berdasarkan gambar 3.6. Sequence Diagram diatas terdapat :

a)...

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Metode Analisa Data (Jika menggunakan Kuesioner)

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Konfigurasi Sistem Berjalan

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

1. Permasalahan yang dihadapi

2. Alternatif Pemecahan Masalah


User Requirement

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Penanganan pasien dalam pendiagnosaan penyakit anak di Puskesmas Sukawali yang sedang berjalan saat ini masih menggunakan sistem manual belum terkomputerisasi dan masih bergantung penuh pada dokter spesialis anak.

2. Penanganan pasien anak di Puskesmas Sukawali belum efektif dan efisien dikarenakan pendiagnosaan penyakit anak masih manual.

3. Pendiagnosaan penyakit anak di Puskesmas Sukawali sudah akurat namun berkendala keterbatasan jumlah dokter spesialis anak yang berada di puskesmas Sukawali.

Saran

Saran-saran yang dapat diusulkan oleh penulis agar menjadi perhatian dan dapat dijadikan usulan terhadap perbandingansistem yang berjalan saat ini, antara lain:

1. Mengganti sistem manual yang sedang berjalan saat ini dengan sistem terkomputerisasi atau sistem yang berbasis komputer, mengingat masih banyaknya kekurangan yang diperoleh dari sistem manual pada pendiagnosaan penyakit di Puskesmas Sukawali.

2. Membuat sistem pendiagnosaan yang saat ini berjalan dengan sistem pakar pendiagnosaan penyakit anak yang berbasis dekstop sehingga lebih efektif dan efisien.

3. Membuka peluang kepada seluruh stakeholder atau pihak-pihak yang terkait untuk memberikan keleluasaan dalam hal masukan dan kebutuhan dari masing-masing bagian agar tercipta relevansi antara kebutuhan dengan keinginan pemakai (user). Hal ini dapat menjadi pertimbangan dalam melakukan perbaikan sistem dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Sutabri, Tata. 2010. “Analisa Sistem Informasi”. Jakarta: Andi Publiser.
  2. 2,0 2,1 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. Kadir, Abdul. 2011. “Dasar Pemograman Web Dinamis Menggunakan Php”. Yoyakarta: Andi Offset.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 Jogiyanto, H.M. 2012. “Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis”. Andi Publisher.
  5. Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara.
  6. Rahardja, Untung. 2009. "Jurnal CCIT". Tangerang.
  7. Mulyanto, Agus. 2009. "Sistem Informasi Konsep & Aplikasi". Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  8. Kusrini, Andri Kuniyo. 2010. "Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi Dengan Visual Basic Dan Microsoft SQL Server". Yogyakarta: Amikum.
  9. Wahana Komputer. 2010. “Membuat Aplikasi Client Server dengan Visual Basic 2008”. Yogyakarta: Andi Offset.
  10. Mude, Anastasia. 2009. "Analisa Sistem Informasi Penilaian KKP/TA/SKRIPSI Berbasis Web Pada Perguruan Tinggi Raharja". Laporan KKP. Perguruan Tinggi Raharja.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A:

A.1.Surat Pengantar KKP
A.2.Surat Penugasan Kerja
A.3.Form Pergantian Judul
A.4.Kartu Bimbingan
A.5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.6. Form Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP)
A.7. Kwitansi Pembayaran Kuliah Kerja Praktek (KKP)
A.8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.9. Daftar Nilai
A.10. Formulir Seminar Proposal
A.11. Sertifikat TOEFL
A.12. Sertifikat Prospek
A.13. Sertifikat IT Internasional
A.14. Sertifikat IT Nasional
A.15. Curriculum Vitae (CV)


Lampiran B:

B.1. Kartu Tanda Berobat
B.2. Resep Obat
B.3. Buku Status Rekam Medis

Contributors

Admin, Burhan