KP1121469589: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 501: Baris 501:
  
 
===2.3 Konsep Dasar Kamera===
 
===2.3 Konsep Dasar Kamera===
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Menurut Materi Ajar Pengantar Multimedia oleh Wahyu Hidayat (2010) [1], kamera adalah piranti dengan perlengkapan lensa yang secara optik mekanik atau optik elektronik merekam gerakan  suatu obyek yang dijadikan sasaran,  berasal dari bahasa latin  Camera atau  bahasa Yunani Kamera yang berarti lompatan.</p></div>
 
<p style="line-height: 2">Menurut Materi Ajar Pengantar Multimedia oleh Wahyu Hidayat (2010) [1], kamera adalah piranti dengan perlengkapan lensa yang secara optik mekanik atau optik elektronik merekam gerakan  suatu obyek yang dijadikan sasaran,  berasal dari bahasa latin  Camera atau  bahasa Yunani Kamera yang berarti lompatan.</p></div>
 +
 +
===2.3 Konsep Dasar Kamera===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Angle kamera atau camera angle berarti sudut pengambilan gambar, seorang kamerawan saat meliput peristiwa atau berita terkadang menggunakan sudut-sudut tertentu dalam pengambilan gambarnya, hal ini diperlukan halnya bila memiliki alasan dan cerita (makna) pada obyek yang akan diambilatau  direkam, sudut pengambilan gambar dibagi menjadi lima cara, yakni bird eye view, high angle, eye level, low angle, and frog eye.</p></div>
 +
<p style="line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">1.Bird Eye View</p></div>
 
<p style="line-height: 2">1.Bird Eye View</p></div>
Baris 511: Baris 514:
  
  
 +
 +
 +
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">2. Hight Angel</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 +
<p style="line-height: 2">sudut pengambilan gambar dari atas obyek dengan kesan obyek jadi mengecil, selain itu teknik ini menghasilkan kesan dramatis, yaitu nilai “kerdil”.</p></div>
  
  
Baris 520: Baris 532:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">3. Eye Level</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">yaitu sudut pengambilan gambar yang sejajar dengan obyek, dalam berita sudut seperti ini banyak digunakan karena menghasilkan kesan sama rata atau sejajar. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang yang mempunyai ketinggian tubuh tepat tingginya sama dengan obyek.</p></div>
 +
 +
 +
 +
 +
  
<p style="line-height: 2">2. Hight Angel</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">4. Loe Angel</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Low angle adalah sudut pengambilan dari arah bawah obyek sehingga kesan obyek menjadi besar dan tinggi, hal ini bersifat dramatisir,yaitu keagungan ( prominence ).</p></div>
  
<p style="line-height: 2">sudut pengambilan gambar dari atas obyek dengan kesan obyek jadi mengecil, selain itu teknik ini menghasilkan kesan dramatis, yaitu nilai “kerdil”.</p></div>
 
  
  
 +
 +
 +
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">5. Frog Eye</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 +
 +
 +
 +
<p style="line-height: 2">Frog eye  yaitu teknik pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan tanah ( dasar obyek ). Sudut seperti ini hampir tidak pernah ditemui dalam peliputan berita, karena memberikan kesan bahwa obyek menjadi sangat besar. </p></div>
  
  
Baris 536: Baris 569:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">6. Walking Fast Road Effect</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Wallking shot adalah follow shot yakni mengikuti obyek, dan fast road effect yaitu seperti follow shot namun terkesan lebih cepat dengan bayangan dibelakangnya</p></div>
 +
  
  
<p style="line-height: 2">3. Eye Level</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">7. Over Shoulder</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Over shoulder  adalah mengambil adegan dialog dari sudut belakangatau  panggung bahu salah satu subyek sinematik.</p></div>
  
  
<p style="line-height: 2">yaitu sudut pengambilan gambar yang sejajar dengan obyek, dalam berita sudut seperti ini banyak digunakan karena menghasilkan kesan sama rata atau sejajar. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang yang mempunyai ketinggian tubuh tepat tingginya sama dengan obyek.</p></div>
 
  
  
  
  
 +
====2.3.2 Type Of Shot====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Saat merekam gambar atau visual, kamerawan harus memperhatikan ukuran gambar untuk mengukur tampilan dilayar. Ukuran gambar 40 tersebut dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar dan menunjukkantingkat emosi, situasi dan kondisi dari obyek gambar.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
 +
<p style="line-height: 2">1.Extreme Close Up (ECU)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
  
 +
<p style="line-height: 2">Extreme close up  adalah pengambilan gambar yang sangat dekat sekali, fungsinya untuk memperlihatkan detail suatu obyek secara jelas.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
 +
<p style="line-height: 2">2. Close Up (CU)</p></div>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
  
 +
<p style="line-height: 2">lose up adalah pengambilan gambar pas dari atas kepala sampai bawah leher, fungsinya memberikan gambaran obyek secara jelas. lose up adalah pengambilan gambar pas dari atas kepala sampai bawah leher, fungsinya memberikan gambaran obyek secara jelas. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
 +
 +
<p style="line-height: 2">3. Medium Close Up (MCU)</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
  
  
<p style="line-height: 2">4. Loe Angel</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Medium close up adalah pengambilan gambar dari atas kepala sampai dada, fungsinya menegaskan “profil” seseorang agar penonton melihat dengan jelas. </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
  
  
<p style="line-height: 2">Low angle adalah sudut pengambilan dari arah bawah obyek sehingga kesan obyek menjadi besar dan tinggi, hal ini bersifat dramatisir,yaitu keagungan ( prominence ).</p></div>
+
<p style="line-height: 2">4. Medium Shot (MS)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
  
  
 +
<p style="line-height: 2">Medium shot adalah ukuran gambar sebatas kepala sampai pinggang fungsinya memperlihatkan sosok seseorang dengan karakternya.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
  
  
  
 +
<p style="line-height: 2">5. Knee Shot(KS) atau Medium Full Shot</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 +
 +
 +
 +
<p style="line-height: 2">Medium full shot adalah Pengambilan gambar sebatas kepala hingga lutut, fungsinya sama dengan MS, yakni mempertegas karakter seseorang.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
  
Baris 577: Baris 640:
  
  
 +
<p style="line-height: 2">6. Full Shot</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
Baris 582: Baris 646:
  
  
<p style="line-height: 2">5. Frog Eye</p></div>
+
 
 +
<p style="line-height: 2">Full shot adalah Pengambilan gambar penuh dari atas kepala hinga kaki, fungsinya memperlihatkan obyek dengan lingkungannya</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
Baris 588: Baris 653:
  
  
<p style="line-height: 2">Frog eye  yaitu teknik pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan tanah ( dasar obyek ). Sudut seperti ini hampir tidak pernah ditemui dalam peliputan berita, karena memberikan kesan bahwa obyek menjadi sangat besar. </p></div>
 
  
  
 +
<p style="line-height: 2">7. Long Shot</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
  
Baris 598: Baris 664:
  
  
 +
<p style="line-height: 2"> Long shot adalah Pengambilan gambar melebihi FS, fungsinya menunjukkan obyek dengan latar belakangnya.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
 +
 +
 +
 +
 +
 +
 +
<p style="line-height: 2">8. Ekstreme Long Shot</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
Baris 605: Baris 680:
  
  
<p style="line-height: 2">6. Walking Fast Road Effect</p></div>
+
 
 +
 
 +
<p style="line-height: 2"> Ekstreme long shot adalah pengambilan gambar dimana obyek tampak berada dikejauhan, berguna untuk mempertegas dan membantu imajinasi ruang cerita dan peristiwa kepada penonton.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
Baris 612: Baris 689:
  
  
<p style="line-height: 2">Wallking shot adalah follow shot yakni mengikuti obyek, dan fast road effect yaitu seperti follow shot namun terkesan lebih cepat dengan bayangan dibelakangnya</p></div>
 
  
 +
 +
 +
<p style="line-height: 2">9. One Shot</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
  
Baris 623: Baris 703:
  
  
 +
<p style="line-height: 2">One shot adalah apabila didalam frame terdapat satu orang atau  obyek. </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
Baris 630: Baris 711:
  
  
<p style="line-height: 2">7. Over Shoulder</p></div>
+
 
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">10. Two Shot</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
Baris 638: Baris 721:
  
  
<p style="line-height: 2">Over shoulder  adalah mengambil adegan dialog dari sudut belakangatau  panggung bahu salah satu subyek sinematik</p></div>
 
  
  
  
 +
<p style="line-height: 2">Two shot adalah pengambilan gambar dalam satu frame terdapat dua obyek. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
  
  
  
====2.3.2 Type Of Shot====
+
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">11. Three Shot</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">Three shot adalah pengambilan gambar dari tiga orang obyek dalam satu frame.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">12. Group Shot</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
<p style="line-height: 2">Group shot adalah teknik pengambilan gambar dengan memperlihatkan obyek lebih dari tiga orang. </p></div>

Revisi per 9 Juni 2014 02.32

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

PADA PELIPUTAN HALLO KAMPUS

CAHAYA TELEVISI BANTEN


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1121469589 Ahmad Nur Firdaus



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)


LEMBAR PERSETUJUAN



LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

PADA PELIPUTAN HALLO KAMPUS

CAHAYA TELEVISI BANTEN



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

STMIK Raharja Tahun Akademik 2013/2014.



Tangerang, Juni 2014



Dosen Pembimbing




( Wahyu Hidayat S.I.Kom )

NID. 12002



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1121469589
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: TEKNIK INFORMATIKA
Konsentrasi
: MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, juni 2014
Ahmad Nur Firdaus
NIM. 1121469589

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Perkembangannya televisi dan radio meliputi kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi, pengemasan, penyiaran, transmisi televisi dan radio, dapat digunakan untuk menciptakan suatu produksi perancangan kameraman guna mendokumentasi berita dalam video pada PT.CAHAYA TELEVISI banten (CTV Banten) , adalah stasiun televisi pertama di provinsi Banten yang beroperasi pada channel 26 UHF yang meliputi wilayah siaran di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang ,Kabupaten Serang , Kabupaten Lebak, Kota Serang , Cilegon, dengan kekuatan sinyal mencapai 10 kilowatt. Mulai 1 Januari 2004 , Cahaya Televisi Banten siaran 18 jam setiap hari mulai pukul 06.00 WIB sampai dengan 00.00 WIB. Kuliah kerja praktek adalah akumulasi dari seluruh program di Sekolah Tinggi Managemen dan Ilmu Komputer , maka kuliah kerja praktek dapat diartikan sebagai suatu program yang merupakan sarana pelatihan untuk menerapkan berbagai pengetahuan , sikap , dan keterampilan dalam rangka pembentukan awal untuk menjadi sarjana komputer profesional . Dengan demikian Kuliah Kerja Praktek adalah kegiatan magang yang diikuti oleh seluruh mahasiswa , dengan menerapkan seluruh pengalaman belajar sebelumnya kedalam pelatihan berupa kinerjaa dalam semua hal yang berhubungan dengan teknologi informasi. Kuliah kerja praktek merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh mahasiswa sebelum mengambil skripsi . Alasan penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di Perusahaan atau instasi tersebut adalah untuk mendapat penagalaman kerja dibidang yang sedang dipelajari, khususnya dalam bidang Multimedia audio visual dan Broadcasting (MAVIB). Sehingga penulis dapat menulis laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang diberi judul : “ LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK PADA PELIPUTAN HALLO KAMPUS CAHAYA TELEVISI BANTEN ”.

Kata kunci : televisi, berita

ABSTRACTION


Development of television and radio include creative activities related to business creation , production , packaging , broadcasting , television and radio transmissions , can be used to create a cameraman to document the production design in a video news on TV PT.CAHAYA offerings ( CTV Bantam ) , is the station the first television in the province of Banten which operates on UHF channel 26 broadcasts covering the area in the city of Tangerang , Tangerang district , Serang , Lebak , Serang , Cilegon , with the signal strength up to 10 kilowatts . Starting January 1, 2004 , Bantam Light Television broadcasts 18 hours daily from 06.00 am until 00.00 pm . Class practical work is the accumulation of all programs in the College of Management and Computer Science , the study of practical work can be interpreted as a means of training program is to implement a variety of knowledge , attitudes , and skills in order to become the initial formation of professional software engineers . Thus Job Training apprentices is followed by all students , with the whole experience applying previous learning into a kinerjaa training in all matters relating to information technology . Class practical work is one of the requirements that must be taken by students before taking thesis . The reason the authors implement the Job Training in the Company or the instasi penagalaman is to get a job in the field that is being studied , particularly in the field of audio-visual and Multimedia Broadcasting ( MAVIB ) . So that the author can write a report Job Training ( CTF ) , entitled : " COLLEGE REPORT OF PRACTICE ON THE JOURNALISM OF HELLO CAMPUS PROGRAM IN CAHAYA TELEVISION BANTEN" .


Keywords : television , news

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia–Nya, sehingga penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kuliah Kerja Praktek ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja Tangerang.


Dalam penulisan Kuliah Kerja Praktek ini, banyak ditemukan hambatan yang disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan serta pengalaman, sehingga tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak yang selama ini telah meluangkan waktu dan tenaganya. Maka pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, S.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Rahaja.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  5. Bapak Wahyu Hidayat, S.I.Kom, selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  6. Ibu Nuraeni, selaku pembimbing lapangan yang telah banyak membantu selama penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek pada PT. Cahaya Televisi Banten.
  7. Seluruh Dosen STMIK Raharja yang telah banyak memberikan pelajaran maupun bimbingan guna penyempurnaan setiap tugas yang penulis laksanakan.
  8. Kedua orang tua saya, yang selalu mensuport dan mendo’akan saya.
  9. TTS, Komunitas MAVIB serta sahabat-sahabat dan seluruh mahasiswa STMIK Raharja yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu, memberikan doa, semangat, pengetahuan, dukungan serta saran dan kritik yang bermanfaat bagi penulis.
  10. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari seluruh pihak untuk menyempurnakan penyusunan laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT senantiasa menyertai langkah kita semua dalam meraih cita-cita menuju kesuksesan, Aamiin.


    Tangerang, Juni 2014
    Ahmad Nur Firdaus
    NIM. 1121469589


    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1. Bird Eye View

    Gambar 2.2. Hight Angel

    Gambar 2.3. Eye Level

    Gambar 2.4. Low Level

    Gambar 2.5. Frog Angel

    Gambar 2.6. Walking Shot Fast Road Effect

    Gambar 2.7. Over Shoulder

    Gambar 2.8. Extreme Close Up

    Gambar 2.9. Close Up

    Gambar 2.10. Medium Close Up

    Gambar 2.11. Medium Shot

    Gambar 2.12. Knee Shot

    Gambar 2.13. Full Shot

    Gambar 2.14. Long Shot

    Gambar 2.15. Ekstreme Long Shot

    Gambar 2.16. One Shot

    Gambar 2.17. Two Shot

    Gambar 2.18. Three Shot

    Gambar 2.19. Group Shot

    Gambar 2.20. Zoom in- Zoom Out

    Gambar 2.21. Panning

    Gambar 2.22. Tilting

    Gambar 2.23. Tracking

    Gambar 2.24. Garis Imajiner

    Gambar 3.1. Logo CTV Banten

    Gambar 3.2. Logo Program Hallo Kampus

    Gambar 3.3. Struktur Organisasi CTV Banten

    Gambar 3.4. Skema Alur Kerja

    Gambar 3.5. Wayang Beber

    Gambar 3.6. Wawancara General Manager Wayang Beber

    Gambar 3.7. Wawancara Mahasiswa

    Gambar 3.8. Anak Dalam Sebuah Kampanye

    Gambar 3.9. Latihan Komunitas Biola Tangerang

    Gambar 3.10. Wawancara ketua Komunitas Biola Tangerang

    Gambar 3.11. Stand Up Comedy

    Gambar 3.12. Suasana Urban Bazaar

    Gambar 3.13. Acara Classic Rock

    Gambar 3.14. Budaya Ekstrim Indonesia

    Gambar 3.15. Wawancara Mahasiswa

    Gambar 3.16. Pembalap Indonesia Doni Tata Pradipta

    Gambar 3.17. Wawancara Mahasiswa

    Gambar 3.18. Pesawat Gatot N-250

    Gambar 3.19. Wawancara Mahasiswa

    Gambar 3.20. Game Buatan Indonesia

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Praktek

    Saat ini bisa dikatakan perkembangan Teknologi khususnya dunia IT. Sampai saat ini informasi sudah menjadi kebutuhan yang penting bagi masyarakat luas. Hal ini secara langsung dapat dilihat dari kebutuhan masyarakat modern yang selalu mencari informasi yang direalisasikan melalui berbagai cara, seperti pada media cetak koran, media audio visual, dan lain-lain.

    Kuliah Kerja Praktek adalah akumulasi dari seluruh program di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer, maka Kuliah Kerja Praktek dapat diartikan sebagai suatu program yang merupakan media pelatihan untuk mengaplikasikan berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam rangka pembentukan mahasiswa untuk menjadi sarjana komputer yang profesional.


    Pada perkembangannya, televisi meliputi kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi pengemasan, serta penyiaran. Transmisi televisi, dapat digunakan untuk menciptakan suatu produksi perancangan pada PT. Cahaya Televisi Indonesia, adalah stasiun televisi pertama di provinsi Banten yang beroperasi pada chanel 26 UHF yang meliputi wilayah siaran di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, Kota Serang, dan Kota Cilegon dengan kekuatan sinyal mencapai 10 kilowatt. Mulai 1 Januari 2004, Cahaya Televisi Banten siaran 18 jam setiap hari mulai pukul 06.00 WIB.


    Dengan demikian Kuliah Kerja Praktek adalah kegiatan magang yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa, dengan menerapkan seluruh pengalaman belajar sebelumnya didalam kelas kedalam pelatihan berupa kinerja dalam semua hal yang berhubungan dengan teknologi informasi. Kuliah Kerja Praktek merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh Mahasiswa sebelum mengambil skripsi, selama 160 jam. Alasan penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di Perusahaan atau Instansi tersebut adalah untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman kerja dibidang yang sedang dipelajari, khususnya dalam bidang Multimedia Audio Visual dan Broadcasting.


    1.2 Maksud Dan Tujuan Kuliah Kerja Praktek

    1.2.1 Maksud Kuliah Kerja Praktek

    1. Maksud dari Kuliah Kerja Praktek ini adalah untuk memberikan kesempatan supaya Mahasiswa dapat menerapkan dan mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama belajar di bangku perkuliahan.

    2. Mahasiswa dapat belajar untuk bertanggung jawab dan mampu mengatasi segala hal yang terjadi di lingkungan kerja serta mendapatkan pengalaman berharga dalam bekerja yang belum didapat sebelumnya. Baik dalam bekerja secara individu maupun dalam kerja tim.

    1.2.2 Tujuan Kuliah Kerja Praktek

    1. Tujuannya antara lain adalah sebagai Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Khususnya konsentrasi Multimedia Audio Visual dan Broadcasting yang kelak akan lulus dan menjadi sarjana komputer akan mendapatkan gambaran tentang bagaimana kehidupan didunia kerja yang sesungguhnya.

    2. Dapat Menambah dan memperkaya pengetahuan tentang dunia kerja khususnya Broadcasting. Secara pribadi juga dapat menambah wawasan, meingkatkan keterampilan dan kreatifitas dalam ilmu yang telah dipelajari.

    1.3 Manfaat Kuliah Kerja Praktek

    1. Melalui Kuliah Kerja Praktek mahasiswa bisa mendapatkan manfaat yang sangat berharga, khususnya bagi Mahasiswa yang belum melakui karir yang sebenarnya, sebagai seorang sarjana komputer yang berbasis Multimedia.

    2. Dengan Kuliah Kerja Praktek Mahasiswa dituntut untuk mampu bekerja secara kelompok ataupun individu, selain itu Mahasiswa dapat merasakan pengalaman kerja yang sesungguhnya.

    1.4 Metodologi Penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek

    1. Observasi

    Observasi adalah pengambilan data melalui pengamatan secara langsung dan melaksanakan pencatatan secara sistematik terhadap hal-hal yang telah diteliti dengan tujuan penelitian pada bagian peliputan PT. Cahaya Televisi Indonesia.

    2. Wawancara

    Wawancara adalah pengumpulan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai, untuk memperoleh gambaran yang lebih detail mengenai sistem produksi yang berhubungan dengan unsur-unsur yang berpengaruh dalam peliputan.


    3. Studi Pustaka

    Studi pustaka adalah pengumpulan data-data teori cara membaca, mempelajari dan memahami buku-buku diktat bahan kuliah serta catatan-catatan yang berkaitan dengan pembahasan penulisan Kuliah Kerja Praktek konsentrasi Multimedia Audio Visual dan Broadcasting.

    1.5 Sistematika Penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada Bab ini berisikan tentang Latar Belakang Kuliah Kerja Praktek, Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Praktek, Manfaat Kuliah Kerja Praktek, Metodologi Penyususnan Kuliah Kerja Praktek, istematika Penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Pada Bab ini berisikan tentang Teori Laporan Tugas Magang Sesuai Penugasan Yang DiBerikan Kepada Setiap Mahasiswa Yang Melakukan Magang KKP (Kuliah Kerja Praktek)

    BAB III PEMBAHASAN

    Pada Bab ini berisikan tentang Gambaran Umum Tentag Perusahaan meliputi Sejarah Perusahaan,Ruang Lingkup, Visi Dan Misi Perusahaan, Struktur Organisasi, Daftar Klien. Tinjauan Umum : Tugas dan Kewajiban tiap Departemen, Skema Alur Kerja, Alur Kerja Tinjauan Khusus : Daftar projek, Latar Belakang dan Konsep desain

    BAB IV PENUTUP

    Pada Bab ini berisikan tentang Kesimpulan, Saran, dan Kesan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Berisikan tentang Referensi Yang di Gunakan Dalam Penyusunan Hasil Laporan Kegiatan Kuliah Kerja Praktek (KKP)

    LAMPIRAN

    Berisikan Daftar Dari Keseluruhan Lampiran-Lampiran yang Melengkapi Laporan Sebagai Lampiran.


    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Konsep Dasar Laporan

    Suatu bentuk penyampaian berita, keterangan, pemberitahuan ataupun pertanggung jawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang dan tanggung jawab yang ada antara mereka.

    Salah satu cara pelaksanaan komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya. Laporan merupakan salah satu alat untuk menyampaikan informasi baik formal maupun nonformal. Penyampaian informasi dari petugas atau pejabat tertentu kepada petugas atau pejabat tertentu dalam suatu system administrasi. Laporan mempunyai peranan yang penting pada suatu organisasi karena dalam suatu organisasi dimana hubungan antara atasan dan bawahan merupakan bagian dari keberhasilan organisasi tersebut. Dengan adanya hubungan antara perseorangan dalam suatu organisasi baik yang berupa hubungan antara atasan dan bawahan, ataupun antara sesama karyawan yang terjalin baik maka akan bisa mewujudkan suatu sistem delegation of authority dan pertanggung jawaban akan terlaksana secara effektif dan efisien. Kerja sama diantara atasan bawahan bisa dilakukan, dibina melalui komunikasi baik komunikasi yang berbentuk lisan maupun tulisan. Agar laporan tersebut bisa efektif mempunyai syarat-syarat yang perlu dipenuhi demi terbentuknya laporan yang baik maka seseorang perlu mengetahui secara baik bagaimana pembuatan format laporan yang sempurna. Sehingga dengan laporan yang terformat bagus akan bisa bermanfaat baik dalam komunikasi maupun dalam mencapai tujuan organisasi.


    2.1.1 Tujuan Laporan

    Tujuan laporan pada umumnya untuk mengatasi suatu masalah, untuk mengambil suatu keputusan yang lebih efektif, mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu maslah untuk mengadakan pengawasan dan perbaikan, untuk menemukan teknik-teknik baru, dan sebagainya.

    2.1.2 Manfaat Laporan

    Manfaat laporan pada umumnya untuk masalah yang dapat teratasi, dapat mengambil suatu keputusan yang lebih efektif, dapat mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah, mengadakan pengawasan dan perbaikan, dan sebagainya.


    2.2 Konsep Dasar Kuliah Kerja Praktek

    Merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa berupa magang atau observasi di perusahaan atau instansi pemerintah secara terbimbing dan terpadu sebagai persyaratan kelulusan. Magang adalah bentuk belajar dan berlatih keterampilan pada dunia kerja yang lebih menekankan pada praktek daripada teori.Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian.Kuliah Kerja Praktek (KKP) merupakan proses perpaduan berbagai komponen pengetahuan teoritis dengan praktek.

    2.2.1 Tujuan Kuliah Kerja Praktek

    Mahasiswa mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja setelah menyelesaikan pendidikannya. Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman secara factual dilapangan sebagai wahana terbentuknya tenaga yang professional, yaitu tenaga yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diperlukan bagi profesinya serta mampu menerap kan dalam kehidupan dunia kerja yang nyata.

    2.2.2 Manfaat Kuliah Kerja Praktek

    Memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk menerapkan dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterimanya didalam perkuliahan pada kegiatan nyata dibidang studinya masing-masing.


    2.3 Konsep Dasar Kamera

    Menurut Materi Ajar Pengantar Multimedia oleh Wahyu Hidayat (2010) [1], kamera adalah piranti dengan perlengkapan lensa yang secara optik mekanik atau optik elektronik merekam gerakan suatu obyek yang dijadikan sasaran, berasal dari bahasa latin Camera atau bahasa Yunani Kamera yang berarti lompatan.

    2.3 Konsep Dasar Kamera

    Angle kamera atau camera angle berarti sudut pengambilan gambar, seorang kamerawan saat meliput peristiwa atau berita terkadang menggunakan sudut-sudut tertentu dalam pengambilan gambarnya, hal ini diperlukan halnya bila memiliki alasan dan cerita (makna) pada obyek yang akan diambilatau direkam, sudut pengambilan gambar dibagi menjadi lima cara, yakni bird eye view, high angle, eye level, low angle, and frog eye.</p>

    <p style="line-height: 2">1.Bird Eye View</p>
    <p style="line-height: 2">Teknik pengambilan gambar yang dilakukan kamerawan dari ketinggian dengan kamera berada di atas obyek yang terekam. Hasilnya teknik ini memperlihatkan lingkungan yang luas dengan benda-benda lain yang tampak di bawah.</p>




    <p style="line-height: 2">2. Hight Angel</p>
    <p style="line-height: 2">sudut pengambilan gambar dari atas obyek dengan kesan obyek jadi mengecil, selain itu teknik ini menghasilkan kesan dramatis, yaitu nilai “kerdil”.</p>





    <p style="line-height: 2">3. Eye Level</p>
    <p style="line-height: 2">yaitu sudut pengambilan gambar yang sejajar dengan obyek, dalam berita sudut seperti ini banyak digunakan karena menghasilkan kesan sama rata atau sejajar. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang yang mempunyai ketinggian tubuh tepat tingginya sama dengan obyek.</p>




    <p style="line-height: 2">4. Loe Angel</p>
    <p style="line-height: 2">Low angle adalah sudut pengambilan dari arah bawah obyek sehingga kesan obyek menjadi besar dan tinggi, hal ini bersifat dramatisir,yaitu keagungan ( prominence ).</p>




    <p style="line-height: 2">5. Frog Eye</p>



    <p style="line-height: 2">Frog eye yaitu teknik pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan tanah ( dasar obyek ). Sudut seperti ini hampir tidak pernah ditemui dalam peliputan berita, karena memberikan kesan bahwa obyek menjadi sangat besar. </p>





    <p style="line-height: 2">6. Walking Fast Road Effect</p>
    <p style="line-height: 2">Wallking shot adalah follow shot yakni mengikuti obyek, dan fast road effect yaitu seperti follow shot namun terkesan lebih cepat dengan bayangan dibelakangnya</p>


    <p style="line-height: 2">7. Over Shoulder</p>
    <p style="line-height: 2">Over shoulder adalah mengambil adegan dialog dari sudut belakangatau panggung bahu salah satu subyek sinematik.</p>




    2.3.2 Type Of Shot

    <p style="line-height: 2">Saat merekam gambar atau visual, kamerawan harus memperhatikan ukuran gambar untuk mengukur tampilan dilayar. Ukuran gambar 40 tersebut dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar dan menunjukkantingkat emosi, situasi dan kondisi dari obyek gambar.</p>
    <p style="line-height: 2">1.Extreme Close Up (ECU)</p>


    <p style="line-height: 2">Extreme close up adalah pengambilan gambar yang sangat dekat sekali, fungsinya untuk memperlihatkan detail suatu obyek secara jelas.</p>
    <p style="line-height: 2">2. Close Up (CU)</p>


    <p style="line-height: 2">lose up adalah pengambilan gambar pas dari atas kepala sampai bawah leher, fungsinya memberikan gambaran obyek secara jelas. lose up adalah pengambilan gambar pas dari atas kepala sampai bawah leher, fungsinya memberikan gambaran obyek secara jelas. </p>


    <p style="line-height: 2">3. Medium Close Up (MCU)</p>


    <p style="line-height: 2">Medium close up adalah pengambilan gambar dari atas kepala sampai dada, fungsinya menegaskan “profil” seseorang agar penonton melihat dengan jelas. </p>


    <p style="line-height: 2">4. Medium Shot (MS)</p>


    <p style="line-height: 2">Medium shot adalah ukuran gambar sebatas kepala sampai pinggang fungsinya memperlihatkan sosok seseorang dengan karakternya.</p>



    <p style="line-height: 2">5. Knee Shot(KS) atau Medium Full Shot</p>



    <p style="line-height: 2">Medium full shot adalah Pengambilan gambar sebatas kepala hingga lutut, fungsinya sama dengan MS, yakni mempertegas karakter seseorang.</p>



    <p style="line-height: 2">6. Full Shot</p>



    <p style="line-height: 2">Full shot adalah Pengambilan gambar penuh dari atas kepala hinga kaki, fungsinya memperlihatkan obyek dengan lingkungannya</p>




    <p style="line-height: 2">7. Long Shot</p>




    <p style="line-height: 2"> Long shot adalah Pengambilan gambar melebihi FS, fungsinya menunjukkan obyek dengan latar belakangnya.</p>




    <p style="line-height: 2">8. Ekstreme Long Shot</p>




    <p style="line-height: 2"> Ekstreme long shot adalah pengambilan gambar dimana obyek tampak berada dikejauhan, berguna untuk mempertegas dan membantu imajinasi ruang cerita dan peristiwa kepada penonton.</p>





    <p style="line-height: 2">9. One Shot</p>





    <p style="line-height: 2">One shot adalah apabila didalam frame terdapat satu orang atau obyek. </p>





    <p style="line-height: 2">10. Two Shot</p>





    <p style="line-height: 2">Two shot adalah pengambilan gambar dalam satu frame terdapat dua obyek. </p>





    <p style="line-height: 2">11. Three Shot</p>





    <p style="line-height: 2">Three shot adalah pengambilan gambar dari tiga orang obyek dalam satu frame.</p>





    <p style="line-height: 2">12. Group Shot</p>





    <p style="line-height: 2">Group shot adalah teknik pengambilan gambar dengan memperlihatkan obyek lebih dari tiga orang. </p>

Contributors

Admin, Ahmad Nur Firdaus