KP1111469666

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN DALAM
PENGELOLAAN ASET PERUSAHAAN
PADA DIVISI FIXED ASET DAN IT FINANCIAL CONTROL
PT. NESTLE INDOENSIA CIKUPA FACTORY

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :
NIM : 1111469666
NAMA : DEWI PUSPITASARI




PERGURUAN TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
STMIK RAHARJA
TANGERANG
2014



 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA



ANALISA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN DALAM
PENGELOLAAN ASET PERUSAHAAN
PADA DIVISI FIXED ASET DAN IT FINANCIAL CONTROL
PT.NESTLE INDOENSIA CIKUPA FACTORY

   

Dibuat Oleh :

NIM : 1111469666
Nama : Dewi Puspitasari


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi
Konsentrasi Komputerisasi Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tanggerang,--/--/--

Pembimbing I   Pembimbing II

 

 

([[___________________]])

NID : _______

 

 

 

([[____________________]])

NID : _______




 

ABSTRAKSI

Sistem Penunjang Keputusan merupakan salah satu fungsi bisnis yang penting dalam sebuah perusahaan. Oleh karena itu, sistem penunjang keputusan dalam pengelolaan aset perusahaan tidak bisa sembarangan, melainkan harus diatur dengan rapi dan sistematis. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui proses Sistem Penunjang Keputusan mengenai aset pada divisi fixed asset dan IT asset di PT. NESTLE INDONESIA CIKUPA FACTORY, serta mengetahui sistem pengelolaan aset agar dapat menghasilkan data dan informasi Aset yang lebih akurat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis, metode pengumpulan data, metode studi pustaka dan metode wawancara serta merancang rancangan elisitasi sistem. Metode analisis dilakukan dengan mengadakan observasi langsung di perusahaan, dokumentasi dengan mempelajari dokumen-dokumen yang ada, riset terhadap masalah dan wawancara kepada pihak terkait di perusahaan. Metode studi pustaka dilakukan dengan mencari informasi-informasi tambahan dari berbagai buku. Penulis mendapatkan hasil penelitian bahwa sistem penunjang keputusan mengenai aset bermanfaat bagi perusahaan. Adapun manfaatnya untuk optimalisasi proses dan kinerja operasionaldivisi fixed aset dan IT Financial Control. Simpulan dari penelitian ini adalah sistem sudsh berjalan efektif dari yang sebelumnya menggunakan metode manual, sekarang sudah terkomputerisasi secara lebih terintegrasi.


Kata Kunci : Analisis, Aset IT, Sistem Penunjang Keputusan,


 

KATA PENGANTAR

Segala Puja dan Puji syukur hanya layak bagi Allah SWT, Dialah yang Maha Sempurna, yang Maha Besar serta Maha Luas Ilmunya . Dengan Rahmat dan Kasih sayang serta Hidayahnya penulis dapat menyelesaikan penulisan KKP ini. Shalawat dan salam senantiasa kita sanjungkan kepada Nabi Muhamad SAW yang dengan Pertolonganya dapat mengubah zaman kegelapan kepada z zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Adapun Judul KKP yang penulis susun adalah “ ANALISA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN DALAM PENGELOLAAN ASET PERUSAHAAN PADA DIVISI FIXED ASET DAN IT FINANCIAL CONTROL PT. NESTLE INDONESIA CIKUPA FACTORY.

Dalam penyusunan KKP ini penulis sangat menyadari, bahwa masih banyak kekurangan , baik dari segi materi maupun teknis. Hal ini di sebabkan karna keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, sehingga penulis mengharapkan saran maupun kritik yang bersifat membangun.

Dalam kesempatan ini juga tak lupa penulis sampaikan rasa terimakasih atas dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan KKP ini :

1.Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
2.Bapak Sugeng Santoso, S.Kom, Selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
3.Ibu Maemunah. M.Kom , selaku Kepala Jurusn Sistem Informasi.
4.Bapak Aris Martono, S.Kom.,M .M.S.I , selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan laporan KKP ini.
5.Bapak Wusono Budidoyo, Sebagai Kepala Bagian yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian KKP ini.
6.Seluruh Karyawan dan Jajaran Staff PT. Nestle Indonesia Cikupa Factory, Penulis mengucapkan terimakasih banyak atas bantuanya.
7.Seluruh Dosen, Karyawan dan Staff keluarga besar STMIK Raharja yang telah banyak membantu.
8.Rekan-rekan Mahasiswa –Mahasiswi yang masih banyak memberikan masukan dan motivasi kepada penulis.

Wabil Khusus untuk almarhum dan almarhumah tercinta, semoga Allah SWT tinggikan derajat almarhum dan almarhumah diakhirat, amin. Dan tidak lupa juga terima kasih banyak untuk kedua orang tua dan Adik-adik, kakanda yang setia mendampingi, membantu dan berdoa un kesuksesan penulis.

Semoga Allah SWT memberikan balasan rahmat kepada mereka yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan KKP ini. hanya kepada Allah Penulis Kembalikan segala urusan, Maha benar Allah Tuhan Yang Maha Agung.

Tangerang, Mei 2014



Penulis

(Dewi Puspitasari)



 

DAFTAR GAMBAR


Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.3.3 Activity Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.2.2 Sequence Diagram Sistem Berjalan


DAFTAR TABEL


Tabel Daftar Pengelolaan Aset

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi


DAFTAR SIMBOL


Daftar Simbol Use Case Diagram.png

Gambar Simbol Use Case Diagram



Daftar Simbol Activity Diagram.png

Gambar Simbol Activity Diagram



Daftar Simbol Sequence Diagram.png

Gambar Simbol Sequence Diagram




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Diera globalisasi ini, setiap perusahaan membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. Salah satu informasi yang dibutuhkan ialah informasi aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Jumlah aset yang besar dan tesebar di setiap departemen membutuhkan manajemen yang baik. Untuk mengatasi hal ini PT. Nestle Indonesia Cikupa Factory memiliki suatu sistem informasi untuk mengelola aset yang dimiliki meliputi permintaan aset, persetujuan, pembelian, register, pengiriman dan penerimaan aset.

Seiring dengan berkembangnya suatu perusahaan maka jumlah aset juga akan terus bertambah dari tahun ke tahun. Aset adalah barang tidak habis pakai (non consumable) yang dimiliki perusahaan yang memiliki umur lebih dari 12 bulan. Aset membutuhkan manajemen yang baik agar lebih mudah untuk dipantau dan ditelusuri. Kebutuhan informasi mengenai data dan informasi suatu aset sangatlah penting guna untuk memperbaiki kinerja atau efisiensi di dalam suatu perusahaan.

Jadi, dengan demikian penggunaan sistem secara terintegrasi pada perusahaan sangatlah tepat. Pada era teknologi informasi, khususnya era komputerisasi seperti sekarang ini, sistem komputer memiliki peranan yang besar dalam menerapkan suatu sistem manajemen aset yang dapat menunjang kinerja perusahaan. Sistem yang telah terintegrasi tersebut ditujukan sebagai salah satu media atau sarana pendukung dalam suatu perusahaan guna memperoleh ataupun menghasilkan informasi yang tepat, cepat dan akurat.

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek dengan mengadakan serangkaian riset khususnya pada divisi Fixed Aset dan IT Financial Control bertempat di PT. NESTLE INDONESIA CIKUPA FACTORY, yang bergerak dalam bidang makanan minuman yaitu memproduksi aneka kembang gula dan snack coklat. Divisi Fixed Aset dan IT Financial Control pada perusahaan ini mempunyai peranan penting dalam proses pengelolaan aset perusahaan. Karena divisi ini memiliki semua informasi tentang permintaan aset, persetujuan, pembelian, register, pengiriman dan penerimaan aset. Daftar Pengelolaan Aset pada PT. NESTLE INDONESIA seperti di bawah ini.

||MASUKAN GAMBAR 1||

Untuk mendukung sistem manajemen aset dalam perusahaan perlu adanya sistem komputer yang lebih terintegrasi dalam pengelolaan aset perusahaan. Berdasarkan permasalahan yang ada , maka penulis memilih judul "Analisa Sistem Penunjang Keputusan Dalam Pengelolaan Aset Perusahaan Oleh Divisi Fixed Aset dan IT Financial Control Pada PT.Nestle Indonesia Cikupa Factory" .


Rumusan Masalah

Pada Analisa Sistem Penunjang Keputusan dalam pengelolaanaset oleh divisi fixed aset dan IT Financial Control pada PT.Nestle IndonesiaCikupa Factory sering kali menghadapi permasalahan. Berdasarkan latar belakangdi atas, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem pengelolaan Aset saat ini?
2. Bagaimana Menganalisa Sistem PengelolaanAset untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan terkait dengan usulan sistem?


Ruang Lingkup

Ruang Lingkup yang di bahas dalam hal ini seputar sistem manajemen pengelolaan aset untuk menentukanpengambilan keputusan pada divisi fixed aset dan IT Financial Control PT.Nestle Indonesia Cikupa Factory, agardalam pembahasan ruang lingkup menjadi terarah dan berjalan dengan baik.


Jadwal Pelaksanaan

Waktupelaksanaan Kuliah Kerja Praktek yaitu

Tanggal: 24 Februari 2014 s/d 24 Maret 2014

Jam:08.00 – 16.00 WIB

Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian

1. Tujuan Operasional
a) Untukmengetahui sistem Pengelolaan Aset di PT. Nestle Indonesia Cikupa Factory.
b) Agar dapat menghasilkan data dan informasi Aset yang lebih akurat.
c) Untuk mengetahui proses Sistem Penunjang Keputusan mengenai Aset PT. Nestle IndonesiaCikupa Factory.
2. Tujuan Fungsional
Sebagai bahan acuanatau referensi bagi perusahaan danmahasiswa di masa sekarang dan yang akandatang.
3. Tujuan Individual (Pribadi)
Untuk mengimpletasikanilmu yang di pelajari.


Manfaat Penelitian

1. Menambahwawasan bagi penulis mengenai sistem Pengelolaan Aset divisi fixed aset dan IT Financial Control
2. Untukmengembangkan kreatifitas dan daya nalar penulis dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada dalam kegiatan operasional divisi fixed aset dan ITFinancial Contro

Jadwal Pelaksanaan

Waktupelaksanaan Kuliah Kerja Praktek yaitu

Tanggal: 24 Februari 2014 s/d 24 Maret 2014

Jam  :08.00 – 16.00 WIB





1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1 TujuanPenelitian

1. TujuanOperasional

a) Untukmengetahui sistem Pengelolaan Aset di PT. Nestle Indonesia Cikupa Factory.

b) Agardapat menghasilkan data dan informasi Aset yang lebih akurat.

c) Untukmengetahui proses Sistem Penunjang Keputusan mengenai Aset PT. Nestle IndonesiaCikupa Factory.

2. TujuanFungsional

Sebagai bahan acuanatau referensi bagi perusahaan danmahasiswa di masa sekarang dan yang akandatang.

3. TujuanIndividual (Pribadi)

Untuk mengimpletasikanilmu yang di pelajari.


1.4.2 ManfaatPenelitian

1. Menambahwawasan bagi penulis mengenai sistem Pengelolaan Aset divisi fixed aset dan ITFinancial Control

2. Untukmengembangkan kreatifitas dan daya nalar penulis dalam menghadapi setiappermasalahan yang ada dalam kegiatan operasional divisi fixed aset dan ITFinancial Control.

3. Untukoptimalisasi proses dan kinerjaoperasional divisi fixed aset dan IT Financial Control pada PT. Nestle Indonesia Cikupa Factory.


1.5 Metodelogi penelitian

Dalammemperoleh data yang diperlukan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapametode yang digunakan sebagai berikut:

1.5.1 MetodePengumpulan Data

1. MetodeObservasi

 Melakukan tinjauan langsung ke PT. NestleIndonesia Cikupa Factory untuk mendapatkan data dan informasi mengenai prosesPengelolaan Aset Metode Wawancara

Melakukan tanya jawab dengan para karyawan PT. NestleIndonesia Cikupa Factory untuk memperoleh data dan informasi yang di perlukan.

2 Metode Studi Pustaka

Selain melakukanObservasi penulis juga melakukan data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini penulis berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh denganmembaca dan mempelajari dari buku-buku dan data-data yang relevan dalampemilihan judul yang penulis ajukan. buku dan data tersebut di gunakan penulisuntuk membantu penganalisaan dan perancangan yang dilakukan.


1.6.2 MetodeAnalisis

UntukMemperoleh data dan informasi PT. Nestle Indonesia Cikupa Factory mengenaiPengelolaan Aset yang menggunakan metode-metode manual yang tentunya kurangefisien.


1.7 Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai Laporan KKP, penulis mengelompokan laporan ini menjadibeberapa sub-sub dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Babini berisi tentang latar belakang penilitian, perumusan masalah, tujuan danmanfaat penelitian, metodelogi penelitian dan sistem penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang beberapa definisi ilmuyang berkaitan  dengan penyusun KKP danberhubungan dengan teori-teori yang di gunakan dalam penulisan KKP ini.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

            Bab ini berisikan tentang analisa  Organisasi, gambaran umum perusahaan sejarahsingkat ,struktur organisasi, analisa masukan, analisa proses, analisa keluarandan tinjauan sistem berjalan.


BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini ditemukan kesimpulan darihasil analisis yang telah dilakukan dan saran kepada pihak-pihak yangberkepentingan sehingga tujuan dan manfaat dari laporan KKP ini dapat disampaikan.


DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN












BABII

LANDASAN TEORI


2.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1 DefinisiSistem

Berikutadalah beberapa definisi sistem menurut para ahli ,

diantaranyasebagai berikut :

“Sistemadalah sekelompok elemen-elemen yang yang terintegrasi dengan dengan tujuanyang sama untuk mencapai tujuan.” (McLeod,2001:11)

“Sistem berasal dari bahasa Latin(systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkanbersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapaisuatu tujuan.” (Wikipedia, 2014).

“Sistem adalah Kumpulan dari elemen-elemen yangberoperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu masalah (Gordon B. Davis,1991:62)

2.1.1 KarakteristikSistem

Suatusistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu (Jogiyanto,2005:3),antara lain;


1) KomponenSistem (Components)

Komponen-komponen sistemdapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem yang saling berinteraksi, artinya salingbekerja sama membentuk satu kesatuan.

2) BatasSistem (Boundary)

Merupakan daerah yangmembatasi suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkunganluarnya, Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satukesatuan.

3) LingkunganLuar Sistem (Environments)

Lingkungan luar darisuatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasisistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan atau mengutungkansistem tersebut.

4) Penghubung(Interface)

Melalui penghubung inimemungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem kesubsistem yanglainnya. Dengan penghubung, satu subsistem yang lainya membentuk satu kesatuan.

5) Masukan(Input)

Merupakan energi yangdimasukan kedalam sistem. masukan dapat berupa perawatan (maintenance input)dan masukan sinyal (signal Input).

6) Keluaran(Output)

Merupakan hasil dariyang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisapembuangan yang lain atau kepada supra sistem.

7) Pengolahan(Process)

Suatu sitem dapatmempunyai suatu bagian pengolah yan akan mengubah masukan menjadi keluaran.

8) Sasaran(objectivitas) dan tujuan (Goal)

Suatu sistem dikatakanberhasil bila mengenai sasaran atau tujuanya. Kalau suatu sistem tidakmempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak mempunyai sasaran ,maka operasisistem tidak akan ada gunanya.

2.1.2 KlasifikasiSistem

Sistemdapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang (Jogiyanto,2005:6),diantaranya:

1) Sistem abstrak (abstract system) danSistem Fisik (physical system).

Sistem abstrak adalahsistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.Sistem fisik yang ada secara fisik.

2) Sistemalamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).

Sistem alamiah adalahsistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. sistem buatan manusia melibatkan interaksi antaramanusia dan mesin.

3) Sistemtertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)

Sistem tertentuberoperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat di prediksi. Sistem tak tentuadalah sistem yang kondisi masa depanyatidak dapat diprediksi karena mengandungunsur probabilitas.

4) Sistemtertutup (closed system) dan sistem terbuka (open System)

Sistem tertutupmerupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkunganluarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangandari pihak luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungandan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Sistemmerupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen yang lainkarena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadiyang ada didalam sistem tersebut.


2.2 Konsep Dasar Sistem Penunjang Keputusan

2.2.1Definisi Keputusan

Keputusanadalah aksi-aksi dinamis yang diambil untuk menghindari ataumengurangiefek-efek negatif atau mengambil kesempatan dari suatu peluang (McLeoddan Schell, 2001 : 259)

2.2.2 Definisi Pembuatan Keputusan 

Pembuatankeputusan adalah suatu proses memilih dari sekumulan alternatif tindakan yangbisa diambil untuk mencapai satu atau beberapa tujuan . (Turbandan Aron, 2001 : 33)

2.2.3 Jenis-jenis Keputusan

Berdasarkanpendapat Simon (McLeod dan Schell, 2001 : 259-260), sebuah keputusan dapatdibedakan menjadi :

1 Keputusan Terstruktur adalah keputusanuntuk masalah-masalah yang bersifat berulang dan rutin, dimana sudah terdapatprosedur-prosedur pasti untuk menangani masalah-masalah tersebut, sehinggatidak perlu diperlukan sebagai sesuatu yang baru ketika masalah tersebut munculdan tejadi.

2 Keputusan Tidak terstruktur adalahkeputusan untuk masalah-masalah yang bersifat baru, tidak terstruktur danbiasanya tidak rutin. Tidak ada metode khusus untuk menyelesaikannya, karenabelum pernah dihadapi sebelumnya dan juga karena sifat dari masalah itu sendiriyang rumit dan komples, oleh karena itu diperlukan perlakuan tersendiri untukmasalah-masalah tipe ini.

3 Keputusan Semi Terstruktur adalahkeputusan untuk masalah0masalah yang berada di pertengahan antara permasalahanterstruktur dan tidak terstruktur, dimana untuk menyelesaikannya membutuhkansebuah kombinasi antara prosedur solusi standar dan penilaian manusia. (Turban danAron, 2001 :11)

2.2.4 Tahap-tahap Pembuatan  Keputusan 

Tahap-tahapyang harus dilalui oleh seorang manajer ketika hendak memecahkan suatupermasalahan atau menghasilkan keputusan, menurut pendapat Simon (Turbandan Aron, 2001 : 41) adalah :

1 Intelligence Activity

a. Mencari lingkungan untuk kondisi-kondisiyang sesuai dengan sebuah solusi

b. Memeriksa realita, mendefinisikan danmengidentifikasikan masalah.

c. Menentukan pemilik dari sebuah masalah.

2 Design Activity

a. Menciptakan,membangun dan menganalisis kemungkinan-kemungkinan aksi dinamis.

b. Membuatsebuah model yang merepresentasikan sistem, dengan cara membuat asumsi-asumsiyang menyederhanakan realita dan dengan menuliskan semua hubungan antaravariabel

c. Memvalidasimodel.

d. Menciptakanseperangkat kriteria untuk mengevaluasi alternatif-alternatif aksi yang sudahdiidentifikasikan.

3 Choice Activity

a. Memilih aksi dinamis yang khusus daribeberapa yang tersedia

b. Memilih dari solusi-solusi yangditawarkan dari model (bukan dari masalah yang diwakili)

c. Menguji solusi tersebut untuk ditentukankelayakkannya

4 Review Activity

a. Memeriksa ulang akan pilihan-pilihanyang lampau.

b. Implementasi yang berhasil akanmenghasilkan penyelesaian sari masalah, namun jika gagal maka akan kembalikepada fase yang pertama.


2.2.5. Definisi Sistem Penunjang Keputusan

Konsepsistem Pendukung keputusan (SPK)/ Decision Support System (DSS) pertama kali diungkapkanMichael S. Scot Morton dengan istilah management decion System. sistem tersbutadalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambilankeputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentuuntuk memecahkan berbagaipersoalan yang tidak terstruktur. istilah sistem penunjangkeputusan mengacupada suatu sistem yang memanfaatkan fasilitas komputer (komputerisasi) dalamproses pengambilan keputusan.

SistemPenunjang keputusan adalah sebuah pendekatan atau metodelogi untuk mendukungpembuatan keputusan, menggunakan sistem informasi basis komputer yanginteraktif, fleksibel dan adaftif biasanya di bangun untuk mendukung solusidari sebuah permasalahn manajerial tidak terstruktur secara spesifik. (Turbandan Aron, 2001:98)

                       Sistempenunjang keputusan (Marakas,1999:4-5) adalah sebuah sistem yang berada dibawah kontro dari seorang atau lebih pembuat keputusan , yang menyertai dalmaktifitas pembuatan keputusan dengan meenyediakan seperangkat pirantiterorganisir untuk mengkomunikasikan struktur dan dan situasi dari pembuatan keputusanserta untuk meningkatkan efektifitass dari hasil keputusan.


2.2.6 Tujuan Sistem Penunjang Keputusan

TujuanSistem penunjang keputusan , menurut Keen dan Morton. (Mc Leod dan Schell,2001:262) adalah:

1. Mendampingi manajer dalam prosespembuatan keputusan- keputusan untuk menyelesaikan masalah semi terstruktur.

2. Mendukunghasil penilaian manajer bukan mengambil alih.

3. Meningkatkankefektifan kemampuan perbuatan keputusan manajer dari pada keefisienannya.


2.2.7 Keuntungan Sistem Penunjang Keputusan

Keuntungan dari SPKmenurut (Marakas, 1999:5)

1. Meningkatkankemampuan pembuat keputusan dalam memproses informasi dan pengetahuan.

2. Meningkatkankemampuan pembuat keputusan dalam menyelesaikan masalah yang berskalabesar,menyita waktu dan kompleks.

3. Memperingatiwaktu yang di butuhkanuntuk membuat sebuah keputusan.

4. Meningkatkanreabilitas dri sebuah keputusan.

5. Mendukungekplorasi dan penemuan dari pembuat keputusan.

6. Menimbulkanpendekatan berpikir yang baru dalam hal lingkup permasalahan dan konteks sebuahkeputusan.

7. Menghasilkanbukti baru yang mendukung sebuah keputusan atau mengkomfirmasi sebuah asumsiyang ada.

8. Menciptakansebuah keunggulan strategi dan kompetitif terhadap organisasi pesaing.


2.3Konsep Dasar Informasi

2.3.1 DefinisiData

Sumber informasi adalahdata. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data dan data item.terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, antaranya:

1) Mendefinisikan: ”Data adalah kenyataan yangmenggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata “.(Jogiyanto,2005).

2) “Data adalah deskripsi tentang benda ,kejadian , aktivitas dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidakberpengaruh secara langsung kepadapemakai.” (Abdul Kadir ,2003:29)

3) Data adalah fakta atauapapun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Databisa berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, ataupengukur. (Deni Darmawan,2013)

           Informasitanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk.begitupentingnya peranan data dalam terjadinya 

suatu informasiyang berlualitas.keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akanterbentuk.

2.3.2 Definisi Informasi

                          Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentukyang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masakini maupun yang akan datang. Informasi mempunyai cara benar atau salah, baru,tambahan, dan korektif. Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataanyang mengambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi padasaat tertentu. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diperoses ataudiolah. Agar informasi dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhikreteria sebagai berikut :

1. Informasiharus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen dalam mengembil keputusan.

2. Informasi harus relevan, bener-bener terasa manfaatnyabagi yang membutuhkan.

3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak adaketerlambatan pada saat dibutuhkan.

                       Kegunaan informasiadalah untuk mengurangi ketidak pastian didalam proses pengambilan keputusantentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasiumumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.
                       Informasi digunakan tidak hanya oleh satu pihak di dalamorganisasi. Nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat danbiaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnyalebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

2.3.3 Kualitas Informasi

                       Kualitas Informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga halpokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu(timeliness). (Agus Mulyanto, 2009:247).

a. Akurasi(accuracy)

       Sebuahinformasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasikemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasitersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias ataumenyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkanmaksudnya. 
       Ketidakakuratansebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalamigangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.
       Beberapahal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lainadalah:

1) Informasi yangakurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yangdihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan ataumenentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadapkemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

2) Informasi yangdihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai denganperhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

3) Informasi harusaman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasitersebut dengan tujuan utama.

b. Tepat Waktu(timeliness)

Informasi yang dihasilkan darisuatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang).Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasimerupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambilkeputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkanharus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan olehkecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebutmemerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukanteknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkaninformasi tersebut.

c. Relevansi(relevancy)

Informasidikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwainformasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuktiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenaikerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektoruniversitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggungjawab laboratorium.



2.3.4 Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuahinformasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitumanfaat (benefit) dan biaya (cost).

Namun,dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentumemiliki manfaat yang tinggi pula.

Suatu informasi dikatakan bernilai bilamanfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dansebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuannilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (AgusMulyanto, 2009: 247).

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.4.1 Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi adalah seperangkatkomponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses,menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusandan pengawasan dalam organisasi. (Hidayati, 2007:58).

2.4.2 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari limasumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber dayatersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan.Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatusistem informasi. Namun, dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasimencakup kelima komponen tersebut. Misalnya, sistem informasi pribadi yangtidak mencakup jaringan telekomunikasi. (Agus Mulyanto, 2009:247).

1. SumberDaya Manusia

Manusia mengambil peranan yang pentingbagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sisteminformasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitupengguna akhir (end user) dan pakar sistem informasi.

Pengguna akhir (end user) adalah orang-orang yang menggunakaninformasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok,teknisi, mahasiswa, dosen, dan orang-orang yang berkepentingan dengan informasidari sistem informasi tersebut.

Sedangkan pakar sistem informasi adalahorang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnyasistem analis, developer, operator sistem,dan staf administrasi lainnya.

2. Sumber Daya Hardware

Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesaninformasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer saja,melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal.

3. SumberDaya Software

Sumber daya software adalah semuarangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumberdaya software tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupaprosedur. Program merupakan sekumpulan instruksi untuk memproses informasi.Sedangkan prosedur adalah sekumpulan.

Aturan yang digunakan untuk mewujudkanpemrosesan informasi dan mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akanmenggunakan informasi.

4. SumberDaya Data

Sumber daya data bukan hanya sekedarbahan baku untuk masukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasarmembentuk sumber daya organisasi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya data dapatberbentuk teks, gambar, audio, maupun video.

5. SumberDaya Jaringan

Sumber daya jaringan merupakan mediakomunikasi yang menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatanlainnya, serta dikendalikan melalui software.

2.5 Analisis Sistem

         2.5.1  Definisi Analisa Sistem
                       Tahap analisismerupakan tahap merupakan tahap yang penting dan bersifat kritis, karenaapabila dalam tahap ini terdapat kesalahan maka hal tersebut jugaakan menyebabkan kesalahan pada tahapan-tahapanyang akan dilakukan selanjutnya. Berdasarkan latar belakang tersebut makaanalisis sistem dapat di definisakan sebagai berikut:

“Analisasistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yangmempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedangberjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedangberjalan, merancang/mennganti output yang sdang digunakan, untuk mencapaitujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih sederhanadan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa”. (AgusMulyanto,2009:125)


           “Penguraian dari suatu sisteminformasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponenya dengan maksud untukmengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhanyang diharapkan sehingga   dapat diusulkanperbaikan-perbaikanya.”(Jogiyanto,2005:129).

2.5.2 Fungsi Analisa Sistem

           Sistem analisa memiliki beberapa fungsi, seperti yangdijabarkan berikut ini antara lain :

1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

2. Menyediakan secara spesifik sasaran yang harus dicapaiuntuk memenuhi kebutuhan pemakai.

3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalahyang paling tepat.

4. Untuk tugas yangketiga, analis sistem harus memilih alternatif pemecahan masalah yang paling tepat. Dalam pemecahan masalah terdapatbanyak metode yang dapat digunakan.

5. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Padatugas atau fungsi terakhir dari analis sistem adalah menerapkan rencanarancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.



2.5.3 Tahap-tahap analisis Sistem

Tahap Analisis sistem merupakan tahapyang kritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akanmenyebabkan juga kesalahan di tahapselanjutnya.

didalam tahap analisis sistem terdapatlangkah-langkah dasar yang harus di lakukan oleh seorang analis sistem(Jogiyanto,2005:130), di antaranya:

1) Identifyyaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Hal yang dilakukandiantaranya:

a. Mengidentifikasikan penyebab masalah

b. Mengidentifikasikan titik keputusan

c. Mengidentifikasi personil-personil kunci

2) Understand,Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.Hal ini dapat di lakukan denganmenganalisa cara kerja dari sistem berjalan. hal yang dilakukan di antaranya :

a. Menentukan jenis penelitian

b. Merencanakan Jadwal penelitian

c. Mengatur Jadwal Wawancara

d. Mengatur jadwal Observasi

e. Membuat agenda wawancara

f. Mengumpulkan hasil penelitian

3) Analyze,yaitu melakukan analisa terhadap sistem. Hal yang dilakukan diantaranya :

a.Menganalisis kelemahan sistem Menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen(pemakai)

4) ReportYaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurunwaktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan tesebut diantaranya:

a. SebagaiLaporan bahwa proses analisis telah selesai dilakukan

b. meluruskankesalhan-kesalahan mengenai apa yang telah di temukan dalam proses analisisyang tidak sesuai menurut manajemen.

c. memintapersetujuan kepada manajemen unuuk melakukan tindakan selajutnya.


2.6 Unified Modelling Languange (UML)

2.6.1.Definisi Unified Modelling Language (UML)

UMLadalah salah satu bentuk notasi atau bahasa yang sama yang digunakan olehprofessional dibidang software untuk menggambarkan atau memodelkan sebuah sitemsoftware. Sebelumnya ada banyak notasi atau bahasa lain untuk mencapaikeperluan yang sama misalnya DFD (DataFlow Diagram) dan Booch Diagram. Berikut adalah beberapa definisi UML :


1. Menurut (Adi Nugroho 2005:3). “(UML)adalah alat bantu analisis serta perancangan perangkat lunak berbasis objek”.

2. Menurut(Henderi 2007:4). “(UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang menjadistandart dalam industri software untuk visualisasi, merancang, danmendokumentasikan sistem perangkat lunak”.


2.6.2 Langkah-langkah Penggunaan UnifiedModelling Language (UML)

Menurut(Henderi 2008:6), langkah-langkah penggunaan (UML) sebagai berikut:

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggiuntuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

2. Petakan use case untuk setiap business process untukmendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem,kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraintsdan catatan-catatan lain.

3. Buatlah deployment diagram secara kasar untukmendefinisikan arsitektur fisik sistem.

4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dansebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuatactivity diagram.

6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domaindan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jikasebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satudiagram untuk masing-masing alur.

7. Buatlah rancangan user interface model yangmenyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah classdiagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkapdengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuatunit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihatkemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlahcomponent diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiapkomponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat.Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya.Petakan komponen kedalam node.

11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yangtepat digunakan:

1) Pendekatan use case dengan mengassign setiap use casekepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkapdengan test.

2) Pendekatankomponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

2.6.3 Bangunan Dasar Unified Modeling Language (UML)

         Menurut (AdiNugroho : 2005:28). “Bangunan dasar metodologi  (UML) menggunakan tigabangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akandikembangkan yaitu :

1. Things

Ada 4(empat) things dalam (UML), yaitu :

a. Structuralthings

Merupakanbagian yang relatif statis dalam model (UML). Bagian yang relatif statis dapatberupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

b. Behavioralthings

Merupakan bagian yang dinamis pada model(UML), biasanya merupakan kata kerja dari (UML), yang mencerminkan perilakusepanjang ruang dan waktu.

c. Groupingthings

Merupakan bagian pengorganisasi dalam(UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadangdiperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket inikemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkansesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

d. Annotationalthings

Merupakan bagian yang memperjelas (UML) dan dapatberupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemendalam model (UML).

2. Relationship

Yangdimaksud relationship adalah hubungan-hubungan yang terjadi antar elemen dalam (UML). Dapat dikatakan, tidak mungkin membuat model-model unifiedmodeling language tanpa relationship”. Ada empat Relationship dalamunified modeling language , yaitu :

a. Dependency

   Hubungan dimana perubahanyang terjadi pada suatu elemenindependent (mandiri) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya (elemenyang tidak independent - mandiri).

a. Asosiasi

Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimanahubungan suatu objek dengan objek lainnya.

a. Generalisasi

 Hubungan dimanaobjek anak (descendent) berbagiperilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).

b. Realisasi

 Operasibenar-benar dilakukan oleh suatu objek.

3. Diagram

Ada4(empat) macam diagram dalam (UML), yaitu:

a. Use Case Diagram

                        Diagramini memperihatkan himpunan use casedan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangatpenting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yangdibutuhkan serta diharapkan pengguna.

b. Class Diagram

Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas,antarmuka- antarmuka,kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

Multiplicitykardinalitas adalah jumlah relasi dimana sebuah objek mengambil bagian dalam assosiasi, dan jumlah relasi diindikasikan dengan dua nilai : pertama minimum relasi dan maksimum

1. One To One

Tingkathubungan dinyatakan satu pada satu kejadian entitas yang pertama, hanyamempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua, dansebaliknya.

2. One To Many

Tingkathubungan satu pada banyak adalah sama dengan banyak pada satu. Tergantung dariarah manahubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapatmempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas kedua. Sebaliknya, satukejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengansatu kejadian pada entitas yang pertama.

3. Many To Many

Tingkathubungan banyak pada banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akanmempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihatdari sisi entitas yang pertama, maupun dilihat dari sisi yang kedua.

c. Sequence Diagram

Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

d. StateChart Diagram

Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi,event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifatdinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelansistem-sistem yang reaktif.

e. ActivityDiagram

Diagram ini memperlihatkan aliaran dari suatu aktifitas ke aktifitaslainnya dalam suatu sistem. Diagram ini penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalamsuatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

2.7 PengertianKomputer

Komputeradalah tipe Khusus alat penghitung yang mempunyai sifat tertentu (Gordon B.Davis), pengertian komputer adalah sebuah alat elektronik yang dapat menerimadata input, mengolah data tersebut memberikan informasi dari hasil pengolahandata tersebut dengan menggunakan suatu program yang tersimpan dimemorikomputer, dan dapat menyimpan program dan hasil pengolahanya serta bekerjasecara otomatis. (Tata Sutabri,2005:106)

2.8 Pengertian Aset

Aset itu adalah nilai dari sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan. Yangdapat dimasukkan ke dalam kolom asset salah satunya adalah gedung ataubangunan. Jadi kalau suatu perusahaan memiliki gedung senilai satu miliarrupiah, maka asset yang dihitung adalah satu miliar rupiah itu. Selain gedung,yang bisa dihitung sebagai asset bisa termasuk: merk dagang, paten teknologi,uang kas, mobil.

Aset atau aktiva dipahamisebagai harta total.Namun biasanya untuk keperluan analisis dirinci menjadi beberapa kategori,seperti:Aset lancar,Investasi jangka panjang, Aset tetap, Aset tidak berwujud,Asetpajak tangguhan,Aset lain

Daftar aset atau aktiva di dalam neraca disusun menurut tingkatlikuiditasnya, mulai dari yang paling likuid hingga yang tidak likuid.

Aktiva pada neraca disajikan pada sisi kiri secara berurutan dari atas kebawah. Penyusunan neraca dimulai dari yang paling likuid (lancar), yaitu mulaidari aktiva lancar, aktiva tetap dan seterusnya. Komponen aktiva lancar menurutKasmir sebagai beriktu: “kas, surat-surat berharga, piutang, persediaan, dansebagainya” Komponen aktiva tetap menurut Kasmir sebagai berikut: “Tanah,bangunan, mesin, kendaraan, peralatan, dan lainnya” Berdasarkan teori diatasaktiva disusun secara berurutan dari mulai yang likuid sampai yang kuranglikuid atau yang gampang dengan mudah diuangkan.(Wikipedia,2008:31-32)


2.9 Elisitasi

Penysunanlaporan kuliah Kerja Praktek (KKP) merupakan kegiatan yang dilaksnakan olehmahasiswa yang berupa magang atau dilakukan dengan pengambilan data baik melalucara observasi ataupun wawncara pada perusahaan atau intansi.

Dari hasilpeneltian yang dilakukan oleh mahasiswa, maka diperoleh hasil yang dicapai padakuliah kerja praktek yang akan ditujukan melalui diagram pembentuk sistem.Dalam diagram tersebut akan dijelaskan bahwa elisitasi dan prototype merupakanhasil yang dicapai guna dijadikan dasar pembentuk dan pengembangan suatuprojek.

2.9.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulandata dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenaikekurangan dari rancangan yang dibuat.


2.9.2 Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudiandiklasifikasikan sesuai dengan keinginan Stakeholder.

2.9.3 Elisitasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi tahap III yangdiklasifikasikan kembali oleh stakeholder.

2.9.4 Final Draf Elisitasi

Merupakan bentuk akhir dari tahp-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuandan dasar perancangan Sign System yang akan dibentuk.


2.10 Literature Review

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan kolerasi yang searahdengan penelitian yang akan di bahas yaitu:

1. Penelitian yangtelah dilakukan Suhairi (2010)

Penelitian yang dilakukan Suhairi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset(.StudiKasus Pada Pt.Ciptakridatama)“ Pengembangan sistem pada Penelitian ini menjelaskantentang Pengelolaan Aset pada PT. Ciptakridatama yang meliputi permintaan aset,persetujuan, pembelian, register, pengiriman dan penerimaan aset.



2. Penelitian yang dilakukan MochammadIndra Yahya(2012)

            Penelitian yang dilakukan Mochammad IndraYahya yang Berjudul “Perancangan Sistem Informasi Aset Manajemen Berbasis Webdi SMP Negeri 35 Surabaya ini menjelaskan tentang penerapan konsep asetmanajemen dalam proses inventarisnya, dimana penulis merancangnya sebuah sisteminformasi manajemen guna untuk menghindari dalam memngelola masalah aset.adapun langkah-langkah pembuatan sistem informasi aset dimulai denganmenganalisa workflow, diagram dalam pengaduan serta pengajuan barang. Hasilnya berupa sistem informasi aset manajemenberbasis web di SMP Negeri 35 Surabaya, yang dapat digunakan oleh user untukmendapatkan informasi mengenai data-data barang yang tersimpan secara rapi,integritasnya terjamin serta dapat mengolah data atau informasi yang dapatdilakukan secara lengkap, cepat, tepat dan akurat. 

3. Penelitian yang dilakukan Reza Pahlava (2014)

Penelitianyang dilakukan Reza Pahlava yang berjudul “ Analisis Sistem Manajemen Aset ITPada PT. IMS Logistics” dimana isi dari penelitian ini adalah suatu penelitiandenagn metode analisis, kepustakaan UML untuk menggambarkan Sistem yang sedangberjalan,serta merancang sistem manajamen Aset IT. metode yang di gunakankhususnya adalah metode observasi, untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan sistemyang di butuhkan.


4. Penelitian yang dilakukan oleh Endriawan(2013)

Penelitian yang dilakukan oleh Endriawan yangberjudul “Pengembangan Sistem Pemantauan Aset Teknologi Informasi Pada PT.Pertamina” Menjelaskan bahwa penelitian tesebut adalah melakukan penelitianuntuk merancang sebuah sistem informasi yang dapat mengelola aset, meliputi,mencatat aset perusahaan pada unit operasi, mencatat aset perusahaan pada costcenter mencatat aset perusahaan yang dibawa oleh pekerja, memungkinkansentralisasi pencatatan aset perusahaan sehingga dapat mengawasai asetperusahaan, membantu pelaporan aset teknologi informasi dan membantu prosesperpanjangan kontrak aset teknologi informasi pada vendor.

5. Penelitian yang dilakukan oleh EsterIvone Wiama (2011)

Penelitianyang dilakukan oleh Ester Ivone Wiama yang Berjudul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Aset Pada BalaiLatihan Pendidikan Teknik Yogyakarta” Menjelaskan bahwa penelitian tesebutuntuk merancang aplikasi Sistem Informasi Aset pada Balai Latihan PendidikanTeknik Yogyakarta yang mencakup Proses pemeliharaan aset, Proses pencatatan,dan total laporan aset yang sebelumnya masih bersifat manual. 3. Penelitianyang dilakukan oleh Ester Ivone Wiama pada tahun 2011 dengan judul “AnalisisDan Perancangan Sistem Informasi Aset Pada Balai Latihan Pendidikan TeknikYogyakarta” Menjelaskan bahwa penelitian tesebut untuk merancang aplikasiSistem Informasi Aset pada Balai Latihan Pendidikan Teknik Yogyakarta yangmencakup Proses pemeliharaan aset, Proses pencatatan, dan total laporan asetyang sebelumnya masih bersifat manual.

BABIII

ANALISASISTEM YANG BERJALAN


3. AnalisaOrganisasi

3.1.1 GambaranUmum Perusahaan

NestleS.A adalah perusahaan produsen makanan yang berpusat diVevey, Swiss. Beroperasidi 70 negara dan memiliki lebih dari 50 pabrik diseluruh dunia.



LogoNestle berupa gambar ibu burung dan dua anaknya menggambarkan simbol cintakasih ibu yang mendalam, sekaligus mengekpresikan rasa aman, perhatian,makanan bergizi ,sertaikatan dan tradisi kekeluargaan yang kuat . hingga kini logo tersebit tetapmenjadi elemen sentral identitas korporat Nestle.

MottoNestle “Good Food,Good Life” Menggambarkan komitmen Nestle untuk memanfaaatkankemajuan iptek dan merek-merek produknya dalam memenuhi kebutuhan dasarmanusia, makan bermutu yang aman, berkualitas, bergizi dan menyenangkan untukdi konsumsi , demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan berkualitas.

ProdukNestle telah dikenal dibumi Nusantara sejak akhir abad ke 19 melalui susukental manis “Milkmaid” yang dikenal dengan sebutan “Tjap Nona”. Pemasaranproduk Nestle diBumi Nusantara pada tahun 1910 dikelola oleh kantor Nestle diSingapura. Pada tahun 1930 Nestle menguasai pangsa pasar produk susu sehinggakonsumen menyebut semua jenis susu “Tjap Nona”.

         Kini Lebih dari 200 distributormemasok produk-produk Nestle setiap hari lebih dari 400 ribu toko diseluruhIndonesia, termasuk lebih kurang 2000 modern channels. Kepercayaan dankesetiaan konsumen adalah berkat dukungan distribusi yang efisien sertamanajemen penjualan yang profesional.

AlamatKantor pabrik PT. Nestle Indonseia.

a) Kantor Pusat

WismaNestle , Lantai 5. Perkantoran Hijau Arkadia. Jl.T.B. Simatupang Kav. 88.jakarta 12520 Indonesia.PO Box jakarta 12000. telp. (021)78836000.fax.(021)78836001

b) Pabrik Panjang

Pabrikkopi Nescafe

Jl.RayaBakauheuni Km.13.Panjang

BandarLampung 35243, Lampung Telp (0721)3125

c) Pabrik Cikupa

PabrikKembang gula ,Nestea dan Crunch

Jl.Raya Serang Km.12. Desa Bitung Jaya. Kec. Cikupa. Tangerang 15710, Banten.Telp(021)5961253.Fax (021) 596 0458

d) Pabrik Kejayan

PabrikSusu

Jl.RayaPasuruan – Malang Km.9,5

Kec.Kejayan,Pasuruan 67172

JawaTimur.Telp (0343)421005-7. Fax (0343)428747,421424


3.1.2 SejarahPT. Nestle Indonesia Cikupa

MasyarakatIndonesia sudah mengenal Nestle sejak akhir abad ke-19 lewat produk “TjapNona” (Cap Nona) yang sempat dikenal dengan nama “Milk Maid”.

 Pada tahun 1910 pemasaran produk Nestledilakukan oleh cabang Nestle di Singapura. Produk-produk Nestlé begitumendominasi pasaran susu kental manis di Indonesia sehingga para konsumenmengidentifikasi semua jenis susu sebagai “Tjap Nona”.
           Keberhasilan Nestle di Indonesiadisebabkan oleh produk yang bermutu tinggi yang diminati oleh para konsumen dandidukung oleh jaringan distribusi yang efisien dan staf penjualan dan sistemmanajemen yang profesional.
           Produk-produk import Nestle secaralebih lengkap mulai tersedia di Indonesia sejak tahun 1873 lewat pemasaran daricabang Nestlé di Singapura. Karena permintaan konsumen Indonesia yang semakinmeningkat, maka Nestle secara resmi memulai berusaha di Indonesia pada tahun1971 atas nama PT Food Specialities Indonesia.
           Untuk menunjang usaha di Indonesia,maka pabrik pengolahan susu di Waru, Jawa Timur mulai beroperasi pada tahun1972. Sejalan dengan beroperasinya Pabrik Pengolahan Pabrik Waru, NestleIndonesia mulai memberikan bantuan teknis kepada masyarakat sekelilingnyaterutama kepada para peternak sapi.
           Pada tahun 1979, pabrik pengolahankopi didirikan di Panjang, Lampung sebagai pabrik kedua Nestle di Indonesiauntuk menghasilkan kopi NESCAFE.
           Atas permintaan konsumen yangsemakin meningkat, maka pada tahun 1988 Pabrik Kejayan di Pasuruan, Jawa Timurmulai beroperasi, menghasilkan produk susu dengan kapasitas yang lebih besardan menggantikan Pabrik Waru yang ditutup. Setelah sukses membuka danmengoperasikan  pabrik di Lampung dan Jawa Timur maka pada tahun1990 Pabrik Cikupa mulai beroperasi, menghasilkan kembang gula (confectionery)yaitu POLO dan FOX'S.


3.1.3 Struktur Organisasi

           Dalam Laporan ini penulis hanya menggambarkanstruktur organisasi PT. Nestle Indonesia Pabrik Cikupa , dimana tempat penulismengadakan kuliah kerja praktek. Pabrik Cikupa adalah salah satu dari 3 pabriknestle yang beroperasi di Indonesia , berlokasi di Jl. Raya Serang Km 12,Cikupa Tangerang Banten yang bergerak di bidang produksi kembang gula, Nesteadan Crunch. Dipimpin oleh seorang Factory manager dan dibagi menjadi 7departemen yang dipimpin oleh seorang Head Of Departement, dan satu bagian nondepartemen dengan wewenang dan tugas sebagai berikut:



Gambar 3.1 Organigram Cikupa Factory

a. Factory Manager

DenganWewenang dan tugas sebagai berikut:

Membawahisemua departemen yang ada dipabrik wewenang dan tugasnya:

1) Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang terjadidipabrik.


2) Mempunyai wewenang dalam pelaksanaan kegiatan pabriktersebut.


b. Head Of Departemen Quality Assurance

     Dengan Wewenang dan tugas sebagai berikut:

QualityAssurance memiliki wewenang dan tugas yaitu memastikan food safety dan qualitasproduk yang diproduksi aman dan berkualitas tinggi. Mempromosikan budayaberkualitas untuk seluruh karyawanpabrik,memperkenalkan, memelihara dan memastikan sistem kualitas yang diimplementasikan dalam proses produksi dipabrik dengan benar.

c. Head Of Departemen Engineering

     Head Of Departemen Engineering memilikitiga tanggung jawab utama yaitu:

1) Asset Management.

Menjamin Asetperusahaan dapat bekerja secara optimal, berawal dari serah terima operasionalaset, memelihara aset ketika telah mencapai umur aset tersebut.

2) Energy Supply

Memastikangenerasi energi distribusi dan penggunaan dalam kondisi yang aman , reliable ,efisiendan ramah lingkungan.


3) Project And Improvement Support

Mengaturkapital investasi diseluruh area pabrik, proyek memiliki kualitas yang baik,tepat waktu dan biaya yang kompetitif.

d. Head Of Departemen Production

     Departemen ini merupakan departemen yangbertanggung jawab atas proses produksi, memastikan proses produksi sesuaidengan permintaan, baik kuantitas, kualitas maupun waktunya. memastikanpenggunaan sumber daya yang sesuai dengan operation planing perencanaan.

e. Head Of Departemen Finance And Control

  Ada dua fungsi yang dijalankan oleh bagianfinance and control yaitu:

1) Fungsi umum adalah:

a. Menghasilkan laporan keuangan yang akurat.

b. Memperkuat pengaturan internal dan melindungi.

2) Fungsi khusus adalah:

SebagaiFinancial Advistor untuk factory management team, menghasilkan analisa report,rekomendasi sebagai landasan pengambilan keputusan.

f. Head OfPlaning Unit

Tugasresource planing unit adalah meyakinkan persediaan perencanaantenaga kerja, mesin dan material beradapada biaya yang efektif. ketersediaan bahan baku dan kemasan menjadi tanggungjawab departemen ini.

g. Head Of Departement Factory IP (Industrial Performance)

Tiga fungsiutama factory IP adalah:

1) penyangga dari operasional pabrik (operational Support).

2) Perubahan dan perbaikan manajemen (change andImprovement Management).

3) Penyangga Pengembangan pengetahuan untuk manajemen dankaryawan (knowledge management and people development support).

h. Head Of Departement Human Resource Development

     Fokus pada pelatihan dan pengembangankaryawan dengan menyediakan fasilitas training. mengatur pengadaan tenaga kerjabaru, baik secara permanen, kontraktual, dan out sourcing. Menyediakanfasilitas yang telah disepakati bersama anatara karyawan  dan perusahaan.

1) menyediakan sumberdaya manusia.

2) koordinator pelatihan.

3) menangani komunikasi dengan masyarakat.

4) memastikan pelaksanaan semua aturan yang berlaku.

i. Safety, Health and Environment

Memastikanbahwa kondisi kerja dalam keadaan yang aman dan kesehatan terjamin sertamemperhatikan lingkungan sekitar dari terjadinya pencemaran dengan mengikutiperaturan- peraturan yang berlaku dari pemerintah.

3.2 AnalisaMasukan

Datamasukannya adalah sebagai berikut :

Ø Nama Masukan  :PO

Fungsi  : Pengajuan aset

Sumber  : User

Media  : Manual dan System

Frekwensi  : Setiap Ada Order

Format  : Format data masukan dapatdilihat pada Lampiran

Keterangan  : Nama Barang, Spesifikasi, Quantity

3.3 AnalisaProses

Ø Nama Modul(proses): Invoices

Keluaran  : Migo

RingkasanProses  : (PO+Surat jalan) Invoices= MIGO

3.4 Analisa Keluaran

1. NamaKeluaran  : Migo

Fungsi  : Laporan TagihanPembelian Barang

Media  : System

Rangkap  : Tidak ada

Distribusi  : Bon, Invoice, PO,Surat jalan

Frekwensi  : Setiap Ada Pembelian

Format  : Terdapat Padasistem

Deskripsi  :Untuk pengajuan Pembelian Aset, atau

barang yang akan dibutuhkan oleh masing-masingbagian.

3.5 Analisa Perangkat Sistem

1. PerangkatKeras (Hardware)

a. Processor  :Intel Pentium V

b. Monitor  : HP L1950 Destop

c. RAM  : 4,00 GB

d. Hardisk  :40 GB

e. Keyboard  : PS/2

f. Mouse  : PS/2

2. PerangkatLunak (Software)

a. Windows 7Enterprise

b. MicrosoftExcel

c. SAP

3. Brainware

Untuk Mengoperasikan atau mengelola data Aset pada PT.Nestle Indonesia Cikupa Factory bisa dilakukan oleh admin yang berwenang untukmengelola aset

3.6 Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Tata Laksanasistem yang berjalan digambar sebagai berikut:

3.6.1 Diagram Use Case Pengelolaan Aset dalam Sistemyang Berjalan


                  Gambar  3.2 Use Case Diagram Pengelolaan Aset

Berdasarkan gambar 3.2, Use CaseDiagram yang ada terdapat:

a. 1 (Satu ) Sistem Pengelolaan Aset

b. 6 (Enam) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya:User, Fixes & IT Aset, Purchasing, Shop keeper.

c. 7 (Tujuh) Use Case yang dilakukan oleh Actor-actortersebut diantaranya: Mengajukan Permintaan Aset, Menyetujui Permintaan Aset,Melakukan Pembelian, Mengirimkan Invoice, Penerimaan Aset, Pendataan Aset, danMembuat Laporan


3.6.2 Activity Diagram dalam Pengelolaan Aset


Gambar 3.3 Activity DiagramPengelolaan Aset


Berdasarkan gambar3.3 Activity Diagram yang ada terdapat:

a. 7 (Tujuh) Activity yang dilakukan, diantaranya:Mengajukan Permintaan Aset, Menyetujui Permintaan Aset, Melakukan Pembelian,Mengirimkan Invoice, Penerimaan Aset, Pendataan Aset, dan Membuat Laporan.

3.6.3 Squence Diagram




Gambar 3.4 Sequence Diagram Penngelolaan Aset.


Berdasarkangambar 3.4, sequence Diagram yang ada terdapat:

a. 3 (Tiga) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya:User, FICO, Purchasing.

b. 6 (Enam) Use Case yang dilakukan oleh Actor-actortersebut diantaranya: Mengajukan Permintaan Aset, Melakukan Pembelian,Mengirimkan Invoice, Penerimaan Aset, Pendataan Aset dan Membuat Laporan.

3.7 Elisitasi

3.7.1 RequirementElicitation Tahap 1


Elisitasi tahap I merupakan daftar yangdiperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan caraobservasi.


Functional


ANALISA KEBUTUHAN


Saya ingin sistem dapat :

1

Menampilkan Menu Utama/Home

2

Menampilkan Foto Factory

3

Menampilkan Profil

4

Menampilkan Sejarah

5

Menampilkan Visi dan Misi

6

Menampilkan Kontak Saran

7

Menampilkan Saran dan kritik kepada perusahaan

8

Menampilakan Login User

9

Adanya Menu Searching

10

Menampilkan Galeri

11

Menampilkan Data Stake holder

12

Menampilkan Data History Aset

13

Menampilkan Lokasi Aset

14

Menampilkan Status Aset

15

Menampilkan Gambar Aset

16

Menampilkan Pilihan Menu Admin

17

Menampilkan Entry Data Aset

18

Menampilkan Entry Form Data Aset

19

Menampilkan Entry Form Pinjam Aset

20

Menampilkan Laporan

21

Menampilkan Log Out

22

Menampilkan tanggal dan waktu ter up-date

23

Dapat menambah data bagi user administrator

Non Functional


ANALISA KEBUTUHAN


Saya ingin sistem dapat :

1

Menampilkan sistem yang menarik

2

Sistem dapat digunakan dan dipahami oleh user

     Penyusun                                                                    Stake Holder


( Dewi Puspitasari ) (Wusono Budidoyo )







3.7.2 RequirementElicitation Tahap 2


ElisitasiTahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikanlagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yangtelah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atasdiberi opsi I (Inessential) yang dapat terlihat.




M

D

I

Functional





ANALISA KEBUTUHAN





Saya ingin sistem dapat:




1

Menampilkan Menu Utama/Home



2

Menampilkan Foto Factory



3

Menampilkan Profil



4

Menampilkan Sejarah



5

Menampilkan Visi dan Misi



6

Menampilkan Kontak Saran



7

Menampilkan Saran dan kritik kepada perusahaan



8

Menampilakan Login User



9

Adanya Menu Searching



10

Menampilkan Galeri



11

Menampilkan Data Stake holder



12

Menampilkan Data History Aset



13

Menampilkan Lokasi Aset



14

Menampilkan Status Aset



15

Menampilkan Gambar Aset



16

Menampilkan Pilihan Menu Admin



17

Menampilkan Entry Data Aset



18

Menampilkan Entry Form Data Aset



19

Menampilkan Entry Form Pinjam Aset



20

Menampilkan Laporan



21

Menampilkan Log Out



22

Menampilkan tanggal dan waktu ter up-date



23

Dapat menambah data bagi user administrator



Non Functional





ANALISA KEBUTUHAN





Saya ingin sistem dapat :




1

Menampilkan sistem yang menarik



2

Sistem dapat digunakan dan dipahami oleh user






M =Mandatory (yangdiinginkan)

D = Desirable (diperlukan)

I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)



3.7.3 RequirementElicitation Tahap 3


BerdasarkanElisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yangdiklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.



Feasibility

T

O

E

Risk

L

M

H

L

M

H

L

M

H

ANALISA KEBUTUHAN










1

Menampilkan Menu Utama/Home







2

Menampilkan Foto Factory







3

Menampilkan Profil







4

Menampilkan Sejarah







5

Menampilkan Visi dan Misi







7

Menampilakan Login User







8

Adanya Menu Searching







9

Menampilkan Galeri







10

Menampilkan Data Stake holder







11

Menampilkan Data History Aset







12

Menampilkan Lokasi Aset







13

Menampilkan Status Aset







14

Menampilkan Gambar Aset







15

Menampilkan Pilihan Menu Admin







16

Menampilkan Entry Data Aset







17

Menampilkan Entry Form Data Aset







18

Menampilkan Entry Form Pinjam Aset







19

Menampilkan Laporan







20

Menampilkan Log Out







Non Functional


ANALISA KEBUTUHAN


Saya ingin sistem dapat :

1

Menampilkan sistem yang menarik

2

Sistem dapat digunakan dan dipahami oleh user





T = Technical

O = Operatoinal

E = Economic

L = Low

M = Middle

H = High


3.7.4 RequirementElicitation Final-Draf


Functional


ANALISA KEBUTUHAN


Saya ingin sistem dapat :

1

Menampilkan Menu Utama/Home

2

Menampilkan Foto Factory

3

Menampilkan Profil

4

Menampilkan Sejarah

5

Menampilkan Visi dan Misi

7

Menampilakan Login User

8

Adanya Menu Searching

9

Menampilkan Galeri

10

Menampilkan Data Stake holder

11

Menampilkan Data History Aset

12

Menampilkan Lokasi Aset

13

Menampilkan Status Aset

14

Menampilkan Gambar Aset

15

Menampilkan Pilihan Menu Admin

16

Menampilkan Entry Data Aset

17

Menampilkan Entry Form Data Aset

18

Menampilkan Entry Form Pinjam Aset

19

Menampilkan Laporan

20

Menampilkan Log Out

Non Functional


ANALISA KEBUTUHAN


Saya ingin sistem dapat :

1

Menampilkan sistem yang menarik

2

Sistem dapat digunakan dan dipahami oleh user

Penyusun


( Dewi Puspitasari )

     Mengetahui,

Pembimbing

(Aris Martono, S.Kom.,MMSI)

Menyetujui, Stake Holder Kepala Jurusan

(Wusono Budidoyo) (Maemunah M.Kom)







BAB IV

PENUTUP


4.1. Kesimpulan

Berdasarkananalisa yang dilakukan pada PT. NESTLE INDONESIA CIKUPA FACTORY, maka dapatdisimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Pengelolaan aset yang selama ini dilakukan oleh PT.NESTLE INDONESIA CIKUPA FACTORY tidak spesifik dan bersifat konvensional. Oleh karena itu, untukmempermudah pengelolaan aset telah dibantu menggunakan sistem SAP.

2. Darianalisa Sistem Pengelolaan Aset yang penulis dapatkan selama magang pada PT.NESTLE INDONESIA CIKUPA FACTORY berkaitan dengan permintaan aset, persetujuan, pembelian,register, pengiriman dan penerimaan aset bahwa masih diperlukan softwaretambahan yang mendukung kinerja sistem yang telah berjalan.

4.2. Saran

Adapun Saran yang dapat diberikan penulisuntuk pengembangan selanjutnya dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut :

1. Adanya pengembangan sistem di PT. NESTLEINDONESIA CIKUPA FACTORY pada divisi fixed aset dan IT Financial Control yangsecara berkala agar tidak tertinggal sistem teknologi IT terbaru.

2. Perlunya sistem monitoring yangterintegrasi komputer agar memudahkan user dalam pengontrolan aset di perusahaan.














Contributors

Admin, Dewi Puspitasari