KP1111468894

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini; bukan revisi terkini. Lihat revisi terbaru.
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA SISTEM INFORMASI PELAPORAN PEMBUATAN

KARTU KELUARGA (KK) PADA KECAMATAN

SUKADIRI KABUPATEN TANGERANG


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1111468894 Asep Awaludin



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)



LEMBAR PERSETUJUAN



LAPORAN KERJA KULIAH PRAKTEK

ANALISA SISTEM INFORMASI PELAPORAN PEMBBUATAN KARTU KELUARGA (KK)

PADA KECAMATAN SUKADIRI KABUPATEN TANGERANG



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.



Tangerang, 17 Januari 2015



Dosen Pembimbing




( M.Roihan,. M.T )

NID: 02007



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1111468894
Nama
: Asep Awaludin
Jenjang
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 17 Januari 2015
Asep Awaludin
NIM. 1111468894

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Kantor Kecamatan Sukadiri adalah kantor milik Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang yang berada diwilayah Pantura dan berdiri pada tahun 2001, tepatnya diresmikan pada tanggal 17 januari 2001 oleh Bapak H. Agus Djunara Bupati Tangerang waktu itu. Kecamatan Sukadiri merupakan pemekaran dari Kecamatan Mauk, Kecamatan Sukadiri tidak jauh berbeda dengan Kecamatan Pantura lainnya, terutama apabila ditinjau dari segi sosial budaya. Namun demikian, yang paling menonjol dan membedakan dengan wilayah lainnya adalah perkembangan Ekonomi, khususnya dibidang pertanian dan perikanan. Kecamatan Sukadiri terdiri dari 5 orang Kepala Seksi dan 2 orang Kepala Sub Bagian yaitu Kepala Seksi Pemerintahan, Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum, Kepala Seksi Pembangunan, Kepala Seksi Pengembangan Ekonomi dan Pendapatan Daerah, Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial, Kepala Seksi Jabatan Fungsional, 2 orang Kepala Bagian yaitu Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan, Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian. Sebagai Kantor Pemerintahan yang bertugas melayani masyarakat disegala bidang maka Kantor Kecamatan Sukadiri ini memiliki mobilitas yang sangat tinggi dalam kesehariannya, salah satunya yaitu pembuatan Kartu Keluarga (KK). Selama penelitian penulis menggunakan metode antara lain: wawancara, observasi, dan studi pustaka, data yang diperoleh dianalisis dalam bentuk Unified Modeling Language (UML) dengan menggunakan Software Visual Paradigm 6.4. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis pada Kantor Kecamatan Sukadiri di Seksi Tata Pemerintahan akan dituangkan ke dalam bentuk Laporan Kuliah Kerja Praktek dengan mengambil judul “ANALISA SISTEM INFORMASI PELAPORAN PEMBUATAN KARTU KELUARGA (KK) PADA KECAMATAN SUKADIRI KABUPATEN TANGERANG”. Yang bertujuan untuk mempermudah pencatatan pembuatan Kartu Keluarga (KK). Sehingga dengan adanya sistem yang lebih baik diharapkan dapat mempermudah dalam pengerjaannya.

Kata Kunci:Analisa, Sistem, Informasi, Pelaporan dan Kartu Keluarga

ABSTRACT

Sukadiri District Office is owned offices Tangerang regency administration is located in the region north coast and established in 2001, precisely inaugurated on 17 January 2001 by Mr. H. Agus Djunara Tangerang Regent that time. Subdistrict Sukadiri is a division of the District Mauk, District Sukadiri not much different from the District of other northern coast, especially when viewed in terms of socio-cultural. However, the most prominent and differentiate with other areas is the development of economy, especially in agriculture and fisheries. Sukadiri subdistrict consists of 5 people and the Section Head 2 Head of Section namely Government Section Chief, Section Chief of Public Peace and Order, Development Section Head, Section Head of Economic Development and Regional Income, Social Welfare Section Chief, Section Chief Functional, 2 people head of the Head of Planning and Finance, head of General and Personnel. As the Government Office in charge of serving the community in all areas of the District Office Sukadiri have very high mobility in daily life, one of which is the manufacture of Family Card (KK). During the study the authors used methods include: interviews, observation, and literature study, the data were analyzed in the form of the Unified Modeling Language (UML) using Visual Paradigm Software 6.4. Results of research conducted by the author at the District Office in Section Governance Sukadiri will be set forth in a Report Job Training to take the title "INFORMATION SYSTEM ANALYSIS REPORT CARD MAKING FAMILY (KK) IN THE DISTRICT DISTRICT SUKADIRI TANGERANG". Which aims to facilitate the recording manufacture Family Card (KK). So with the improved system is expected to facilitate the process.

Keywords : Analysis, System, Information, Reporting and Family Card


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh infomasi berdasarkan hasil observasi dan wawancara dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu padakesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua 1 (PK1) STMIK Raharja .
  3. Ibu Maimunah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak M. Roihan, M.T., selaku Dosen Pembimbing pada Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Bapak Drs. Tedy Muryanto, selaku Camat Sukadiri.
  6. Bapak Akso, S.Pd, M.Si., selaku Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Sukadiri.
  7. Seluruh Dosen, Karyawan dan Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu, pelayanan fasilitasi demi kelancaran penulis laporan.
  8. Orangtua beserta keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materi serta doa untuk keberhasilan penulis.
  9. Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu, sehingga penulisan laporan ini dapat terwujud.
  10. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik dari segi materi maupun teknis hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, sehingga penulis mengharapkan saran maupun kritik yang bersifat membangun.

    Akhir kata, penulis berharap Laporan ini dapat memberikan manfaat bagi Pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yan bermanfaat dikemudian hari.

    Tangerang, 17 Januari 2015
    Asep Awaludin
    NIM. 1111468894

    DAFTAR SIMBOL


    DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

    Daftar Simbol Use Case Diagram.png

    DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

    Daftar Simbol Activity Diagram.png


    DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

    Daftar Simbol Sequence Diagram.png

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Pada era sekarang ini kemajuan zaman yang disertai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, menggugah para pelaku bisnis untuk memanfaatkan perkembangan tersebut sebagai sarana pengolahan data informasi secara cepat, tepat, dan sistematis.

    Komputer adalah alat yang digunakan untuk mengolah data dan informasi. Sistem informasi berbasis komputer terdiri dari serangkaian komponen-komponen antara lain : perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan manusia (brainware). Komponen-komponen ini saling berkoordinasi sehingga menghasilkan data informasi. Informasi ini digunakan sebagai dasar dalam mengambil keputuan-keputusan lebih terarah.

    Salah satu sektor kehidupan manusia yang paling banyak memanfaatkan sistem informasi adalah perkantoran, baik perkantoran yang berorientasi pemerintahan maupun non pemerintahan. Pemanfaatan ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana pendukung untuk meningkatkan kinerja, melainkan sebagai sarana utama untuk memenangkan persaingan yang semakin kompetitif..

    Seksi Tata Pemerintahan pada Kantor Camat Sukadiri Kabupaten Tangerang, dalam kesehariannya banyak melakukan mobilitas yang sangat padat. Diantaranya adalah pembuatan Kartu Keluarga (KK) yang berfungsi untuk database warga negara Indonesia sebagai dasar pembuatan surat-surat penting seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akta kelahiran dan surat-surat penting lainnya. Salah satu pengolahan data dan informasinya yaitu laporan pembuatan Kartu Keluarga.

    Adapun kendala yang sering ditemukan dalam pelaporan pembuatan Kartu Keluarga (KK) adalah kesulitan dalam hal menginput data sehingga tidak diketahui berapa banyak pembuat kartu tanda keluarga setiap harinya karena pelaporan ini masih dilakukan secara manual. Atas dasar tersebut maka penulis mengambil judul “ANALISA SISTEM INFORMASI PELAPORAN PEMBUATAN KARTU KELUARGA PADA KECAMATAN SUKADIRI KABUPATEN TANGERANG”.

    Rumusan Masalah

    Dengan adanya persoalan yang sering terjadi terutama dalam hal pelaporan pembuatan Kartu Keluarga. Maka dengan ini penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut :


    1. Bagaimana sistem pelaporan pembuatan Kartu Keluarga yang sedang berjalan saat ini pada Kantor Camat Sukadiri Kab.Tangerang ?

    2. Apakah ada saat ini permasalahan pada sistem pelaporan pembuatan Kartu Keluarga (KK) ?

    3. Bagaimana sistem yang berjalan saat ini, apakah sudah efektif dan efisien?

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan dari penulisan ini :

    1. Untuk mengetahui sistem pelaporan pembuatan Kartu Keluarga (KK) yang sedang berjalan pada Kantor Camat Sukadiri Kab.Tangerang saat ini.

    2. Memberikan pengetahuan bagi para pembaca mengenai sistem pelaporan pembuatan Kartu Keluarga (KK) pada kantor Kec.Sukadiri Kab.Tangerang.

    3. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di Perguruan Tinggi Raharja.

    4. Sebagai syarat kelulusan dan mengambil mata kuliah Skripsi.


    Manfaat Penelitian

    Manfaat penelitian

    Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

    1. Mengetahui sistem yang sedang berjalan pada sistem pelaporan pembuatan Kartu Keluarga (KK) di Kantor Camat Sukadiri Kab. Tangerang, sehingga dapat memberikan masukan positif tentang pengembangan sistem.

    2. Memberikan pengalaman dan memperluas wawasan mahasiswa serta memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan teori yang didapat di bangku kuliah.


    Ruang Lingkup

    Ruang lingkup yang akan dibahas dalam laporan ini mengenai proses pelaporan pembuatan Kartu Keluarga (KK) pada Kantor Camat Sukadiri Kab.Tangerang, yang dalam hal ini penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu mulai proses permohonan pembuatan KK, pencetakan KK sampai dengan penandatanganan KK oleh camat dan laporan kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Tangerang.

    Metode Penelitian

    1. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskripsi yaitu metode penelitian yang membahas, mengumpulkan dan menyajikan serta menganalisis data yang memberikan gambaran yang cukup jelas atas permasalahan yang dibahas.

    2. Metode Pengumpulan Data

    Dalam pengumpulan data di lapangan penulis memperoleh data tersebut dengan metode-metode antara lain :

    1). Metode Observasi (Pengamatan)

    Penulis melakukan pengamatan pada Seksi Tata Pemerintahan, untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh penulis.

    2). Metode Wawancara (Interview)

    Wawancara dilakukan untuk menggali informasi yang berkaitan dengan sistem pelaporan pembuatan Kartu Keluarga (KK) pada Kantor Camat Sukadiri Kab Tangerang dan wawancara dilakukan terhadap pihak-pihak yang terkait yaitu, Kepala Seksi Tata Pemerintahan dan Pengelola KK pada Kantor Camat Sukadiri Tangerang.

    3). Metode Studi Pustaka

    Pada tahap ini penulis mempelajari literatur yang berhubungan dengan sistem informasi dan pengembangan sistem informasi.


    Metode Analisa Data

    Teknik analisa data dilakukan dengan membangun jaringan mengunakan Unifield Modelling Language (UML).

    Sistematika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

    BAB III PEMBAHASAN

    Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

    BAB IV PENUTUP

    Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    1. Definisi Sistem

    Definisi sistem menurut West Churchman yang diterjemahkan oleh Krismiaji (2005:1) dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi mendefinisikan bahwa,[1],“sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan”. Berdasarkan dari kedua definisi di atas, maka penulis dapat simpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen-komponen yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.

    Menurut Mulyanto (2009 : 1),[2], “Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai suatu kesatuan”. Dalam bidang sistem informasi sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan mencapai input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Apabila suatu komponen tidak memberikan kontribusi terhadap sistem untuk mencapai tujuan, tentu saja komponen tersebut bukan merupakan suatu sistem.

    2. Karakteristik Sistem

    Menurut Agus Mukyanto (2009 : 2), sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut:

    a. Komponen Sistem (Component)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk sub-sistem.

    b. Batasan Sistem (Boundary)

    Batasan sistem membatasi antara sistem yang satu dengan yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.

    c. Lingkungan luar (Environtment)

    Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.

    d. Penghubung (Interface)

    Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan sistem dengan sub-sistem yang lain, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

    e. Masukan (Input)

    Masukan atau inout merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu masukan yang diperoses untuk mendapatkan keluaran.

    f. Keluaran (Output)

    Merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain hanya sebagai sisa pembuangan.

    g. Sasaran (Goal)

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran sistem (objective). Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya, jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

    i. Srategi Sistem

    Strategi sistem merupakan cara-cara yang digunakan dari mulai adanya input pemrosesan hingga akhirnya diperlukan suatu strategi agar sasaran tersebut dapat tercapai.

    3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Mustakini (2009:53)[3], suatu sistem dapat diklasifikasikan:

    1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (phisical system)

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teknologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, contoh sistem abstrak dapat berupa hasil komponen yang ada sesbagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

    2. Sistem alami (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system)

    Sistem alami adalah sistem yang keberadaanya terjadi secara alami/ natural tanpa campur tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil campur tangan manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata sssurya yang terdiri dati atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainya. Contoh sistem abstrak dapat berupa hasil komponen yang ada sesbagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

    3. Sistem pasti (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probobalistic system)

    Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan/diperkirakan sebelumnya, sedangkan sistem tidak tentu sistem tingkah lakunya tidak dapat ditentukan sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancangdan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur dan baku.

    4. Sistem tertutup (closedsystem) dan sistem terbuka (open system)

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Adapun sistem terbuka mempunyai prilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem.

    Konsep Dasar Informasi

    1. Definisi Data

    Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya:

    Data merupakan deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi serta menggambarkan kesatuan nyata yang terjadi pada saat tertentu, (prabu, 2008:185)[4].

    Pendapat lain juga mengatakan bahwa ”Data merupakan kumpulan objek-objek tersebut” (Philips, 2008:170), informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk begitu pentingnya peranan data dalan terjadinya suatu informasi yang berkulitas keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk.

    2. Definisi Informasi

    Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai “informasi (Information) adalah data yang telah dibentuk menjadi sesuatu yang memiliki arti dan berguna bagi manusia” (Kent and Jane, 2008:53). Pengertian dari informasi merupakan energi bagi organisasi, pengertian tersebut diambil, disebabkan informasi mempunyai kemampuannya dalam mengolah diri” (Bowo, 2008:75). Menurut Jogiyanto Hartono (2009:8),[5] sebagai hasil dari pengolahan datadalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tentang informasi sebagai data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

    3. Siklus Informasi

    Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data berbentuk simbol-simbol semacam huruf-huruf, angka-angka, bentuk-bentuk suara, signal-signal, gambar-gambar.

    4. Kualitas Informasi

    Terbentuknya informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data hingga sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik. Adapun kualitas informasi (quality of information) menurut Mustakini (2008:63)[3], ditentukan oleh beberapa hal diantaranya :

    1). Relevan (Relevancy)

    Dalam hal ini informasi yang diterima harus memberikan manfaat bagi pemakaiannya. Kadar relevancy informasi antara orang satu dengan yang lainnya berbeda-beda tergantung kepada kebutuhan masing-masing pengguna informasi tersebut. How is the message use for problem Solving (decision maskin)

    2). Akurat (Accurate)

    Akurat yaitu berarti informasi harus bebas dari kesalaha- kesalahan selain itu informasi yang didapat tidak boleh penggunanya. Serta harus dapat mencerminkan dengan jelas maksud dari informasi tersebut. ketidak akuratan data jelas terjadi karena sumber dari informasi tersebut mengalami gangguan dalam penyampaiannya, baik hal itu dilakukan secara sengaja maupun tidak sehingga menyatakan data asli tersebut berubah atau rusak.

    3). Tepat waktu (Time Lines)

    Informasi yang dibutuhkan oleh sipemakai tidak dalamhal penyampaiannya tidak boleh terlambat (usang) karena informasi yang usang maka informasi tersebut tidak mempunyai nilai yang baik dan kualitasnyapun menjadi buruk sehingga tidak berguna lagi. Jika informasi tersebut digunakan. Sebagai dasar pengambilan keputusan maka akan berakibat fatal sehingga salah dalam pengambilan keputusan tersebut. Kondisi tersebut mengakibatkan mahalnya nilai informasi. Sehingga kecepatan untuk mendapatkan. Mengolah serta mengirimnya memerlukan teknologi tersebut.

    4). Ekonomis (Economy)

    what level of resources is needed to move information Through the problem-solving cycle? .kualitas dari informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan juga bergantung pada nilai ekonomi yang terdapat didalmnya.

    5). Efisien (Efficiency)

    Kualitas dari nilai informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan juga bergantung pada nilai efisen yang terdapat di dalamnya

    6). Dapat dipercaya (Realibility)

    Informasi yang didapatkan oleh pemakaian harus dapat dipercaya. Hal ini menentukan terhadap kulitas informasi serta dalam hal pengambilan keputusan setiap tingkatan manajemen.

    5. Nilai Informasi

    Informasi yang didapatkan oleh pemakaian harus dapat dipercaya.hal ini menentukan terhadap kulitas informasi serta dala hal pengambilan keputusan setiap tingkatan manajemen.

    6. Fungsi Informasi

    Menurut Jogiyanto dalam buku “Analisis dan desain sistem informasi”: Informasi diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 2005;8)[5].

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    1. Definisi Sistem Informasi

    Sistem Informasi adalah sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberikan sinyal kepada manajemen yang lainnya terhadap kejadian internal dan ekternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik.

    Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Henderi. Definisi UML. 2008)[6].

    2. Komponen Sistem Informasi

    Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan selisih blok bangunan (boulding block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block) dan blok kendali (control block), blok dasar data (database block), dan masing-masing blok saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

    Konsep Dasar Analisis Sistem

    1. Definisi Analisis Sistem

    Tahap analisis merupakan tahap yang penting dan bersifat kritis, karena apabila dalam tahap ini terdapat kesalahan maka hal tersebut juga akan menyebabkan kesalahan pada tahap-tahap yang akan dilakukan selanjutnya. Berdasarkan latar belakang tersebut maka analisi sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari sebuah sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian tertentu dari suatu informasi dengan maksud untuk melakukan identfikasi dan evalusi terhadap permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan, serta kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diharapkan sehingga dapat memberikan perbaikkan yang diusulkan, (Ludwig, 2007:37). Pendapat lain mengatakan bahwa analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan). (Yakub, 2012:142)[7].

    Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, ”analisis sistem adalah tahap yang dilakukan dengan meneliti sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui segala permasalahan yang terjadi dan memudahkan menjalankan tahap selanjutnya yaitu taha perancangan sistem”.

    2. Tahap-tahap Analisis Sistem

    Tahapan analisa sistem merupakan tahapan yang sangat penting karena kesalahan di dalam tahapan ini akan menyebabkan kesalahan pada tahapan selanjutnya proses analisa sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang harus baru (Sutarbi Tata, 2012:8)[8] didalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem diantaranya:

    1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada, hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa secara kerja dari sistem berjalan.

    2. Analyze, yaitu melakukan analisa terhadap sistem

    3. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.rjalan.

    3. Fungsi Analisis Sistem

    Fungsi analisis sistem ada 5, yaitu:

    1. Mengidentifikasi masalah-masalah dari user.

    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai memenuhi kebutuhan.

    3. Memiliki alternatif-alternatif metodode pemecahan masalah yang paling tepat.

    4. Analisa sistem harus memiliki alternatif pemecahan.

    5. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya.

    4. Pelaksanaan Analisa Sistem

    Pelaksanaan analisa sistem didasarkan pada rencana kerja yang dituangkan dalam usulan pelaksanaan sistem.

    5. Sumber Informasi Dalam Analisa Sistem

    Dalam analisa sistem, sumber untuk pengembangan sistem adalah:

    1. Sistem yang sekarang digunakan.

    2. Sumber intern yang lain.

    3. Sumber-sumber lain.

    6. Teknik Pengumpulan Dalam Analisa Sistem

    Dalam tahap analisa sistem, pengumpulan informasi dilaksanakan analisa sistem dengan cara:

    1. Wawancara.

    2. Metode analisa kelompok.

    3. Pengamatan.

    4. Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Dokumen.

    7. Penyusunan Laporan Hasil Analisa Sistem

    Hasil akhir proses analisa sistem disajikan oleh analis sistem dalam suatu laporan yang disebut laporan hasil analisis sistem. Laporan ini merupakan dokumen tertulis yang dibuat oleh analisis sistem untuk diserahkan kepada pemakai informasi. Laporan ini berisi temuan-temuan yang diperoleh analis dalam analisa sistem.

    Rancangan Model

    1. Definisi UML (Unified Modelling Language)

    1. Menurut Henderi (2008:56)[6], Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa yang telah menjadi standard untuk visulisasi menetapkan, membangun dan mendokumentasikan artifak suatu sistem perangkat lunak.

    2. Menurut Afif Amarullah (2009:23)[9], Unified Modeling Language (UML) adalah didefinisikan sebagai sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industry untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak.

    3. Menurut Joomla (2009:47), Unified Modeling Language (UML) merupakan standar modeling language yang terdiri dari kumpulan-kumpulan diagram, dikembangkan untuk membantu para pengembang sistem dan software agar bisa menyelesaikan tugas-tugas seperti :

    a. Spesifikasi

    b. Visualisasi

    c. Desain Arsitektur

    d. Konstruksi

    e. Simulasi

    f. Dokumentasi

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahawa Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang.berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan dari sebuah sistem pengembangan lunak berbasis Object Oriebted.

    2. Bangun Dasar Unified Modelling Language (UML)

    Menurut Afif Amrullah (2009 : 46)[9]. ”Bangunan dasar metodologi unified modeling language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar mendeskrispsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

    A. Sesuatu (things)

    Ada empat things dalam Unified Modelling Language (UML), yaitu :

    1. Scructural things

      Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    2. Behaviour things

      Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    3. Grouping things

      Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model - model dan subsistem-subsistem.

    4. Annotational things

      Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

    B. Relasi (Relationship)

    Ada empat macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

    1. Ketergantungan

      Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (idependent).

    2. Asosiasi

      Merupakan apa yang menghubungkan antara objeksatu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objekdengan bagian-bagiannya.

    3. Generalisasi

      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

    4. Realisasi

      Merupakan operasi yang benar-benar dilakukakn oleh suatu objek.

    ada 5 (lima) macam Diagram dalam Unified Modelling Language (UML), yaitu:

    1. Use Case Diagram

    Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.

    2. Class Diagram

    Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukkan class objek yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class objek tersebut.

    3. Sequence Diagram

    Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

    4. State Machine Diagram

    Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.

    5. Activity Diagram

    Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

    1. Fungsi UML

    Unified Modelling Language (UML)

    1). Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat dengan usecase dan actor.

    2). Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umm, dibuat engan interaction diagrams.

    3). Menggambarkan representasi struktur static sebuah sistem dalam bentuk class diagrams.

    4). Membuat model behavior yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem dengan state transition diagrams.

    5). Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component and development.

    6). Menyampaikan atau memperluas fungsionality dengan stereotypes.

    UML merupakan salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem berorientasi objek Karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem membuat blue print atas visinya dalam bentuk yang baku. UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberap aspek dalam sistem melalui sejumlah elmen grafis yang bias dikombinasikan menjadi diagram. UML mempunyai banyak diagram yang dapat mengakomodasikan berbagai sudut pandang dari suatuperangkat lunak yang akan dibangun.

    Diagram-diagram tersebut digunakan untuk

    a. Mengkomunikasikan ide

    b. Melahirkan ide-ide baru dan peluang-peluang baru

    c. Menguji ide dan membuat prediksi

    d. Memahami struktur dan relasi-relasinya

    4. Langkah-langkah penggunaan UML

    Berikut ini adalah langkah-langkah pengembangan piranti lunak dengan menggunakan UML:

    1). Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

    2). Petakan user case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan user requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

    3). Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

    4). Definisikan requirement lain (non-fungsional, security dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem.

    5). Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

    6). Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence dan/atau collaboration diagram untuk tiap alir pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alir.

    7). Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan scenario use case.

    8). Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodanya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    9). Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia berinteraksi dengan baik..

    10). Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    11). Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan, yaitu:

    a.Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan tes.

    b. Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    12). Lakukan uji modul dan uji iintegrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang actual.

    13). Piranti lunak siap dirilis.

    6. Definisi Sistem Basis Data

    Database adalah suatu sistem penyusunan dan pengolahan record-record data dengan menggunakan computer, dengan tujuan menyimpan, merekam serta memelihara data dari hasil operasional lengkap pada organisasi, sehingga mampu menyediakan informasi yang diperlukan user (pemakai) untuk kepentingan proses dalam pengambilan keputusan.

    Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukan terhadap banyak ‘User’, dimana masing-masing ‘User’ (baik menggunakan teknik pemrosesan yang bersifat batch atau online) akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan ‘User’ lain dapat juga menggunakan data tersebut dalam waktu yang bersamaan.

    7. Definisi DBMS (Database Management System)

    Menurut Albahra Bin Ladjamuddin B. (2008:5)[10], DBMS adalah koleksi terpadu dari database dan program-program computer (utilitas) yang digunakan untuk mengakses dan memelihara database.

    Data Definition Language (DDL)

    Hasil dari perintah DDL adalah suatu set dari tabel yang disimpan dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory. Fungsi DDL adalah mengcreate tabel, mengindex tabel dan melakukan modify.

    Data Manipulatin Language (DML)

    Adalah merupakan bahasa yang memperbolehkan pemakai untuk akses atau manipulasi data seperti yang telah diorganisasikan sebelumnya dalam model data yang tepat. Fungsi DML adalah melakukan manipulasi dan pengambilan data dari dan ke suatu database management sistem.

    Data Control Language (DCL)

    Berfungsi melakukan pengamanan database.

    8. Spesifikasi Modul

    Spesifikasi modul merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan langkah-langkah instruksi suatu modul. Deskripsi modul ini salah satunya dapat digambarkan dengan menggunakan pseudocode.

    Pseudocode adalah alat yang cukup efisien untuk menggunakan suatu algoritma yang akan dikomunikasikan kepada Programmer. Pseudo berarti imitasi atau mirip atau menyerupai, code berarti kode program, jadi pseudocode adalah kode yang mirip dengan instruksi kode program yang sebenarnya.

    9. Definisi Diagram Entitas

    Diagram hubungan entitas atau yang lebih dikenal dengan diagram E-R adalah Notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan dari sebuah sistem.

    Elemen Diagram Hubungan Entitas:.

    Entitas Set

    Pada diagram E-R symbol entity set digambarkan oleh sebuah bentuk empat persegi panjang. Entity set merupakan simbol utama dari diagram E-R dan sering disebut entity saja. Entity adalah sesuatu apa saja (objek) yang ada di dalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data Pemberian nama entity diberikan dengan menggunakan kata benda.

    Relationship Set

    Disimbolkan dengan bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entity, pada umumnya relationship diberi nama dengan kata kerja.

    Atribut

    Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari setiap entity maupun setiap relationship. Atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa yang sebenarnya dimaksud dengan entity dan relationship.

    Cardinality

    Adalah tingkat hubungan yang terjadi, dilihat dari kejadian atau banyak tidaknya hubungan antar entity pada diagram E-R. Cardinality relasi diantara dua himpunan entitas misalnya A dan B dapat berupa :

    a. One to One (satu ke satu)

    Adalah hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas kedua dan sebaliknya.

    b. One to Many

    Adalah tingkat hubungan satu kejadian dengan banyak kejadian atau sebaliknya.

    c. Many to Many

    Terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entity akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entity lainnya. Baik dilihat dari entity yang pertama maupun dilihat dari satu sisi entity kedua.

    10. Pengertian Normalisasi

    Normalisasi merupakan suatu proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasi, sehingga pada proses normalisasi ini sering diuji pada beberapa kondisi, apakah ada kesulitan pada saat menambah, menghapus, mengubah atau membaca pada satu database.

    Bentuk-bentuk Normalisasi

    Bentuk tidak normal

    Pada bentuk ini merupakan kumpulan daya yang direkam tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu formal tertentu.

    Bentuk normal pertama

    Bentuk normal pertama mengurangi field-field yang ganda dengan melihat tidak normal dan menentukan candidate key.

    Bentuk normal kedua

    bentuk normal kedua adalah tahapan penggabungan field dengan menggunakan tabel.

    Bentuk normalisasi ketiga

    bentuk normalisasi ketiga mencari field yang biasa berdiri sendiri dari tabel normal kedua.

    Tujuan dari normalisasi adalah sebagai berikut:

    a. merancang modul konseptual database

    b. meminimalisir redundancy data atau informasi

    c. memudahkan identifikasi data

    Kunci (Key)

    Key adalah elemen record yang dipakai untuk menemukan record pada waktu akses.

    Jenis-jenis key antara lain:

    Primary key

    Adalah field yang mengidentifikasi sebuah record dalam file dan bersifat unik.

    Secondary key

    Adalah field yang mengidentifikasi sebuah record dalam file dan bersifat tidak unik.

    Candidate key

    Adalah field yang biasa dipilih (dipakai menjadi primary key).

    Foreign key

    Adalah field yang bukan key tetapi key bagi file yang lain.

    Teori Khusus

    1. Konsep Dasar Pelaporan

    2. Definisi Pelaporan

    Pelaporan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban atas suatu tindakan atau kegiatan yang dilakukan. Berikut ini merupakan pengertian laporan yang disampaikan oleh beberapa ahli.

    Menurut Keraf (2001: 284), Laporan adalah suatu cara komunikasi di mana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

    Menurut Soegito dalam Wardani (2008), Pelaporan berisi informasi yang didukung oleh data yang lengkap sesuai dengan fakta yang ditemukan. Data disusun sedemikian rupa sehingga akurasi informasi yang kita berikan dapat dipercaya dan mudah dipahami.

    Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa laporan adalah suatu bentuk penyampaian informasi yang didukung oleh data yang lengkap sesuai dengan fakta sehingga informasi yang diberikan dapat dipercaya serta mudah dipahami.

    3. Definisi Kartu Keluarga (KK)

    Kartu Keluarga (KK) adalah Kartu Identitas Keluarga yang memuat data tentang susunan, hubungan dan jumlah anggota keluarga. Kartu Keluarga wajib dimiliki oleh setiap keluarga. Kartu ini berisi data lengkap tentang identitas Kepala Keluarga dan anggota keluarganya.

    4. Fungsi yang terkait dalam sistem laporan pembuatan kartu keluarga (KK)

    1. Camat

    Mengetahui dan bertanggung jawab atas proses pembuatan Kartu Keluarga (KK) yang telah dicetak dan menerima laporan pembuatan Kartu Keluarga (KK).

    2. Sekretariat Camat/Kepala Seksi Tata Pemerintahan

    Mengetahui dan bertanggung jawab dalam proses pembuatan Kartu Keluarga (KK).

    3. Pengelola

    Bertanggung jawab menerima berkas, melakukan pemotretan, mengentry data dan membuat laporan.

    5. Bukti-bukti transaksi yang digunakan oleh seksi tata pemerintahan

    1. Formulir permohonan kartu keluarga (KK)

    Formulir ini diberikan kepada pemohon pembuat Kartu Keluarga (KK), formulir ini dikatakan sah apabila terdapat tanda tangan Kepala Seksi Tata Pemerintahan/Sekretaris Lurah/Lurah setempat.

    2. Buku Register

    Buku Register ini digunakan untuk menulis data setiap pemohon pembuat Kartu Keluarga (KK), data pemohon dapat dimasukan pada buku register ini apabila berkas lengkap atau memenuhi persyaratan sesuai dengan prosedur yang berlaku pada Kantor Camat Sukadiri.

    3. Tanda terima pembuatan kartu keluarga (KK)

    Tanda terima ini diberikan kepada setiap pemohon pembuat Kartu Keluarga (KK) oleh petugas penerima berkas di Kantor Camat Sukadiri, tanda terima ini diberikan apabila berkas lengkap atau memenuhi persyaratan sesuai dengan prosedur yang berlaku pada Kantor Camat Sukadiri, tanda terima ini dikatakan sah apabila terdapat paraf penerima berkas.

    4. Laporan pembuatan kartu keluarga (KK)

    Laporan ini dibuat setiap bulan oleh pengelola yang dilaporkan langsung kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab.Tangerang, laporan ini dikatakan sah apabila terdapat paraf Sekretaris Camat/Kepala Seksi Tata Pemerintahan dan ditandatangani oleh camat.

    Study Pustaka (Literature Review)

    1. Literature Review

    Menurut Warsito (2009:42), “Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.

    Untuk mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini. Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam KKP ini, diantarnya sebagai berikut:

    1. Penelitian ini dilakukan oleh Kartika (2012/2013) dengan judul Perancangan Sistem Pendataan Kartu Keluarga Pada Kelurahan Karang Anyar. Ditemukan bahwa sistem yang berjalan pada Kelurahan Karang Anyar masih manual. Dalam pendataan kartu keluarga masih banyak kendala seperti banyak pendaftar yang masih belum mengerti tata cara atau prosedur pembuatan kartu keluarga, maka dari itu penulis merancancang sistem pendataan penduduk yang efektif dan efisien dengan menggunakan bahasa pemrograman php dan tempat penyimpanan data yaitu MySql.

    2. Penelitian yang telah dijalankan oleh Rudiyanto (2007), dengan judul “Perancangan System Informasi pembuatan Kartu Keluarga pada Kelurahan Ciledug, Tangerang”, pada tahun 2007. Sistem pembuatan KK yang mengunakan sistem komputerisasi merupakan salah satu upaya untuk membantu kelancaran instansi sehingga data yang didapat lebih tepat dan akurat. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata berupa ide-ide kepada manajemen instansi yang terkait dalam bentuk informasi atau usulan yang berguna bagi kelangsungan instansi sehingga mampu mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara cepat, tepat dan akurat yang sesuai dengan yang diinginkan oleh masyarakat dan pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai Kelurahan Ciledug, Tangerang dapat berjalan efektif dan efisien.

    3. Penelitian yang telah dijalankan oleh Agung Koswara (2011). Penelitian yang dijalankan oleh Agung Koswara berjudul “Analisa Sistem Informasi Pembuatan KTP Pada Kelurahan Panunggan Barat Tangerang”, pada tahun 2011. KTP merupakan alat bantu untuk membantu pendataan penduduk, sistem ini dirancang untuk dijadikan solusi awal dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh instansi kelurahan. Namun belum adanya program untuk mempermudah dalam pembuatan KTP pada kelurahan. Dan belum adanya peringatan terhadap sistem apabila orang yang ingin melakukan tindak kejahatan atau memanipulasi data. Penelitian akan dikembangkan lagi dengan sistem yang dapat menghasilkan output secara cepat berupa data laporan agar menghasilkan informasi yang relevant untuk kelurahan.

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Organisasi

    Kantor Kecamatan Sukadiri merupakan salah satu kantor kecamatan di Wilayah Kab. Tangerang yang memiliki luas wilayah 2.414.665 Ha. Wilayah Kecamatan Sukadiri memiliki delapan kelurahan, terdiri dari 56 RW, 230 RT. Adapun nama-nama kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Sukadiri sebagai berikut :

    1. Kelurahan Sukadiri

    2. Kelurahan Pekayong

    3. Kelurahan Gintung

    4. Kelurahan Kosambi

    5. Kelurahan Rawa Kidang

    6. Kelurahan Karang Serang

    7. Kelurahan Mekar Kondang

    8. Kelurahan Buaran Jati

    Sejarah Singkat

    Kantor Camat Sukadiri berdiri tahun 2001 tepatnya diresmikan pada tanggal 17 Januari 2001 oleh Bapak H. Agus Djunara Bupati Tangerang waktu itu. Kecamatan Sukadiri merupakan pemekaran dari Kecamatan Mauk, Kecamatan Sukadiri tidak jauh berbeda dengan kecamatan di wilayah Pantura lainnya, terutama apabila ditinjau dari segi sosial budaya. Namun demikian, yang paling menonjol dan membedakan dengan wilayah lainnya adalah perkembangan ekonomi khususnya di bidang pertanian dan perikanan.

    Keadaan tersebut, menjadikan Kecamatan Sukadiri khususnya di Pantura dalam hal perkembangan ekonomi terutama di bidang pertanian perikanan agak meningkat, karena wilayah Kecamatan Sukadiri berbatasan langsung dengan Laut Jawa sehingga aksespemasaran hasil perikanan dapat lebih mudah dilakukan. Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Sukadiri sebagai berikut :

    1. Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Laut Jawa

    2. Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Pakuhaji

    3. Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Mauk

    4. Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Sepatan dan Rajeg

    Struktur Organisasi

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi

    Struktur organisasi pada gambar 3.1 merupakan hal yang sangat penting yang dimiliki suatu organisasi karena memiliki fungsi-fungsi manajemen sehingga suatu organisasi dapat dijalankan dengan baik dan lancar.

    Organisasi merupakan kesatuan aktivitas di mana para pimpinan mempunyai wewenang untuk mengkoordinasi kegiatan dengan maksud untuk mancapai tujuan suatu organisasi. Dengan organisasi yang efektif, maka setiap bagian organisasi mengetahui wewenang dan tugas yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing. Dengan demikian hubungan kerja dalam organisasi pemerintahan akan dapat dikoordinasikan dengan baik.

    Struktur organisasi tercermin dalam satu bagian organisasi yang menunjukan adanya pembagian tugas dan wewenang serta aturan dan prosedur yang ada termasuk komunikasi arus kerja.

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Berdasarkan Peraturan Daerah Kab.Tangerang Nomor 7 tahun 2008 tentang Organisasi Kecamatan dan Kelurahan, tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

    A. Camat

    Camat sebagai pelaksana Pemerintah Daerah di tingkat Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintah yang di limahkan Bupati dan tugas pemerintahan lainnya. Kecamatan dipimpin oleh Camat yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Camat mempunyai fungsi dan wewenang :

    Wewenang :

    1. Pelaksanaan perencanaan dan perumusan bahan kebijakan program kerja bidang Pemerintahan, ketenteraman dan Ketertiban Umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan Pendapatan Daerah dan kesejahteraan social.
    2. Pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan, penganalisisan data dibidang Pemerintahan, ketenteraman dan Ketertiban Umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan Pendapatan Daerah dan kesejahteraan social.
    3. Penyelenggaraan kegiatan perumusan, ketenteraman dan Ketertiban Umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan Pendapatan Daerah dan kesejahteraan social.
    4. Pelaksanaan inventarisasi aset daerah atau kekayaan daerah lainnya yang ada di wilayah kecamatan serta pemeliharaan dan pengelolaan fasilitas umum dan fasilitas social.
    5. Pelaksanaan pertimbangan pengangkatan kepala kelurahan.
    6. Pelaksanaan peningkatan usaha-usaha pengembangan ekonomi desa dan kelurahan.
    7. Pelaksanaan ketatausahaan umum dan kepegawaian, perencanaan dan keuangan.
    8. Pelaksanaan pemberian rekomendasi/perijinan kewenangan dibidang Pemerintahan, ketenteraman dan Ketertiban Umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan Pendapatan Daerah dan kesejahteraan sosial sesuai dengan kewenangannya.
    9. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan.
    10. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait dengan kegiatan pemerintahan kecamatan.
    11. Pelaksanaan pengawasan, monitoring dan evaluasi, pengendalian serta pelaporan kegiatan pemerintahan kecamatan.
    12. Pelaksanan urusan pemerintahan lainnya yang dilimpahkan kecamatan.

    B. Sekertariat

    Sekretariat Kecamatan mempunyai tugas membantu camat dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan meliputi urusan ketatausahaan, rumah tangga, umum dan Kepegwaian, Perencanaan dan keuangan, kegiatan seksi Pemerintah, ketenteraman dan Ketertiban Umum, Pembangunan, Pengembangan Ekonomi dan Pendapatan Daerah dan kesejahteraan sosial. Sekretariat Kecamatan dipimpin oleh seorang Sekretaris Kecamatan yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Sekretariat Kecamamatan mempunyai fungsi dan wewenang :

    Wewenang:

    1. Pelaksanaan perencanaan dan perumusan bahan kebijakan program kerja berkaitan dengan bidang umum dan kepegawaian serta perencanaan dan keuangan.
    2. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data bidang perencanaan dan keuangan, umum dan kepegawaian.
    3. Pelaksanaan pengelolaan surat menyurat, tata naskah dinas, kearsipan, perlengkapan dan aset, rumah tangga, dan pemeliharaan kantor, sarana dan prasarana kecamatan.
    4. Pelaksanaan tertib administrasi pengelolaan inventarisasi barang, pemeliharaan kantor dan sarana prasarana, perlengkapan dan aset.
    5. Pelaksanaan pengelolaan administrasi dan penatausahaan keuangan.
    6. Pelaksanaan dan pembinaan organisasi dan tatalaksana lingkup kecamatan.
    7. Pemberikan pelayanan administrasi kepada seluruh perangkat kecamatan.
    8. Pelaksanaan kegiatan tata usaha yang meliputi agenda, ekspedisi, penggandaan, kearsipan, naskah dinas.
    9. Pelaksanaan pemeliharaan kantor, pengadaan dan penyimpanan perlengkapan dan pengelolaan rapat.
    10. Pelaksanaan pengolahan administrasi kepegawaian.
    11. Pembinaan ketatausahaan umum dan kepegawaian, administrasi keuangan dan perencanaan, serta bidang pemerintahan, ketenteraman dan Ketertiban Umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
    12. Pelaksanaan koordinasi, dengan instansi/lembaga lainnya terkait kegiatan sekretariat kecamatan dan bidang Pemerintahan, ketenteraman dan Ketertiban Umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
    13. Pelaksanan pengawasan monitoring dan evaluasi, pengendalian serta pelaporan kegiatan sekretariat kecamatan dan bidang Pemerintahan, ketenteraman dan Ketertiban Umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
    14. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

    C. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

    Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, pengawasan dan pengendalian urusan surat menyurat dan kearsipan, urusan rumah tangga dan perlengkapan, penyusunan rencana kebutuhan, serta pengelolaan administrasi kepegawaian. Sub Bagian Umum dan Kepagawaian mempunyai fungsi dan wewenang:

    Wewenang :

    1. Perencanaan dan perumusan bahan kebijakan kegiatan umum dan kepegawaian dilingkungan kecamatan.
    2. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data kegiatan umum dan kepegawaian.
    3. Pelaksanaan pengelolaan kegiatan ketatausahaan meliputi, surat menyurat, pengetikan, penggandaan, pengiriman dan pengarsipan.
    4. Pelaksanaan pengurusan admnistrasi perjalanan dinas.
    5. Pelaksanaan inventarisasi, pengadaan, pendistibusian, dan pemeliharaan barang-barang prasarana dan sarana inventaris kantor, rumah tangga kecamatan.
    6. Pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian meliputi data pegawai, perpindahan, kepangkatan, dan pemberhentian pegawai dilingkungan kecamatan.
    7. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan pegawai dilingkungan Kecamatan.
    8. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait kegiatan umum dan kepegawaian.
    9. Pelaksanaan pengawasan dan monitoring dan evaluasi pengendalian serta pelaporan kegiatan umum dan kepegawaian.
    10. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

    D.Sub Bagian Perencanaan Keuangan

    Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian yang meliputi inventarisasi dan identifikasi data, perumusan dan penyusunan program serta evaluasi kegiatan rencana anggaran belanja kecamatan, pembukuan, perhitungan anggaran dan verifikasi serta pengurusan keuangan Kecamatan. Sub bagian perencanaan dan keuangan mempunyai fungsi dan wewenang:

    Wewenang:

    1. Perencanaan dan perumusan bahan kebijakan program kerja dibidang perencanaan dan keuangan.
    2. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data bidang perencanaan dan keuangan.
    3. Pelaksanaan penyusunan pedoman dan kebijakan serta dalam program kerja kecamatan meliputi penyusunan lakip, renstra, rencana kegiatan, keorganisasian dan ketatalaksanaan.
    4. Perencanaan kegiatan pengelolaan administrasi keuangan meliputi penyusunan anggaran, pencairan, pembukuan dan pelaporan pertanggung jawaban anggaran.
    5. Pelaksanaan usulan perbaikan dan perubahan anggaran kecamatan;
    6. Pelaksanaan penyusunan laporan neraca keuangan.
    7. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait dengan kegiatan perencanaan dan keuangan.
    8. Pelaksanaan pengawasan monitoring dan evaluasi pengendalian serta pelaporan kegiatan perencanaan dan keuangan.
    9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

    E. Sub Tata Pemerintahan

    Seksi Pemerintahan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian kegiatan bidang Pemerintahan yang meliputi pembinaan penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan, pemerintahan umum, Kependudukan, catatan sipil dan pemberdayaan masyarakat. Seksi Pemerintahan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui Sekretaris Camat. Seksi Tata Pemerintahan mempunyai fungsi dan wewenang :

    Wewenang:

    1. Pengolahan data dan informasi kependudukan di Kecamatan.
    2. Pelaksanaan fasilitasi dalam hal pembentukan, pemecahan, penghapusan dan pengaturan Desa, perubahan status Desa menjadi Kelurahan, perubahan nama dan batas Wilayah desa.
    3. Pelaksanaan fasilitasi menerbitkan surat keputusan tentang pengesahan anggota BPD berdasarkan laporan dan berita acara pembentukan BPD.
    4. Pelaksanaan fasilitasi menerbitkan surat keputusan tentang pengesahan Kepala Desa terpilih berdasarkan laporan dan berita acara panitia Pilkades dan peraturan BPD.
    5. Pelaksanaan fasilitasi menetapkan dan mengesahkan Pejabat Kepala Desa sesuai peraturan perundang-undangan.
    6. Pelaksanaan fasilitasi pelantikan Kepala Desa dan Anggota BPD.
    7. Pelaksanaan fasilitasi, menerima laporan pelaksanaan tugas Kepala Desa.
    8. Pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan pemilihan kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa.
    9. Pelaksanaan fasilitasi penyusunan peraturan desa.
    10. Pelaksanaan penyelenggaraan lomba/penilaian desa/kelurahan tingkat Kecamatan.
    11. Pelaksanaan fasilitasi menerbitkan surat persetujuan tentang penyidikan terhadap Kepala Desa dan Anggota BPD.
    12. Pelaksanaan penilaian atas laporan pertanggungjawaban Kepala desa.
    13. Pelaksanaan fasilitasi kerja sama antar desa dan penyelesaian perselisihan antar desa/Kelurahan.
    14. Pelaksanaan penetapan pengadaan tanah, pasar desa, kantor kepala desa/Kelurahan untuk skala tingkat desa.
    15. Pelaksanaan dan menginventalisir tanah sengketa milik pemerintah Daerah dan menfasilitasi sengketa tanah-tanah pemerintah di tingkat desa.
    16. Pelaksanaan sosialisasi dalam pengadaan tanah untuk kepentingan umum.
    17. Pelaksanaan Pemeriksaan administrasi penerbitan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Tanda Penduduk Musiman.
    18. Pelaksanaan pendataan penduduk dan pendatang serta Laporan Data Kependudukan, Kelahiran, dan Kematian.
    19. Pelaksanaan dan pelaporan jumlah KTP dan KK yang diterbitkan.
    20. Pelaksanaan pembinaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil kepada Kelurahan dan atau desa.
    21. Pelaksanaaan penyuluhan administrasi kependudukan dan catatan sipil.
    22. Pelaksanaan pelayanan operasi yustisi dan sipora.
    23. Pelaksanaan pengesahan surat keterangan kelahiran, kematian dan perkawinan.
    24. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.

    F. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

    Seksi Ketenteraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian kegiatan dibidang ketentraman dan ketertiban umum, yang meliputi perlindungan masyarakat, kesatuan Bangsa dan Politik. Seksi Ketenteraman dan Ketertiban Umum dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui Sekretaris Kecamatan. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai fungsi dan wewenang:

    Wewenang:

    1. Pelaksanaan perencanaan dan pengelolahan bahan perumusan kebijakan yang berkaitan dengan keamanan dan ketertiban.
    2. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan penganalisisan data kegiatan ketenteraman dan ketertiban umum.
    3. Pelaksanaan administrasi penertiban Surat Ijin Gangguan (HO) dengan intensitas gangguan rendah yang tidak menggunakan mesin.
    4. Pelaksanaan pembinaan ketenteraman dan ketertiban umum serta kemasyarakatan.
    5. Pelaksanaan koordinasi penanganan pemakaman gelandangan/orang tidak dikenal.
    6. Pelaksanaan penegakan dan pelaksanaan peraturan daerah dan keputusan Kepala daerah serta peraturan perundang-undangan lainnya di wilayah kerjanya.
    7. Pelaksanaan fasilitasi pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama.
    8. Pelaksanaan penertiban dan pengamanan tanah yang telah dibebaskan.
    9. Pelaksanaan pengawasan Penggunaan Lahan Fasos, Fasum dan garis sepadan jalan.
    10. Pelaksanaan koordinasi dan pembinaan kesatuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan masyarakat (Linmas).
    11. Pelaksanaan memberikan Surat Izin Gangguan (HO) dengan intensitas gangguan rendah yang tidak menggunakan mesin.
    12. Pembinaan ketentraman dan ketertiban lingkup Kecamatan.
    13. Fasilitasi pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama skala Kecamatan.
    14. Pembinaan Linmas.
    15. Membantu pengendalian gangguan dan ketertiban.
    16. Pemberian ijin penata ruang/toko untuk ibadah sesuai perundang-undangan yang berlaku.
    17. Fasilitas lahan parkir.
    18. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.

    G. Seksi Pembangunan

    Seksi Pembangunan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian dibidang pembangunan yang meliputi Bina Marga dan Pengairan, Cipta Karya, Tata Ruang, Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman. Seksi Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui Sekretaris Kecamatan. Seksi Pembangunan mampunya fungsi :

    Wewenang:

    1. Pelaksanaan inventarisasi data jalan dan jembatan meliputi peta jalan dan jembatan, jumlah jalan dan jembatan, kondisi jalan dan jembatan serta tipe jalan Kecamatan dan Desa/Kelurahan.
    2. Pelaksanaan penetapan jalan Desa dan jembatan yang harus dipelihara.
    3. Pelaksanaan pemeliharaan jalan jembatan serta bangunan pelengkap lainnya jalan antar penghubung Desa dengan Kecamatan.
    4. Pelaksanaan dan melaporkan kondisi jalan dan jembatan dan irigasi dilingkungan kecamatan diluar kewenangannya kepada instansi yang berwenang.
    5. Pelaksanaan pengawasan terhadap kondisi Jalan dan jembatan dan penggunaan jalan dan jembatan di wilayah kecamatan.
    6. Pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan dan irigasi di wilayah kecamatan.
    7. Pelaksanaan penetapan inventarisasi data irigasi.
    8. Pelaksanaan pemeliharaan irigasi bangunan pelengkap lainnya.
    9. Pelaksanaan administrasi penerbitan surat ijin IMB rumah tinggal katagori permanen dan semi permanen serta pemutihan IMB rumah tinggal perorangan, rumah tinggal tambahan dilingkungan perumahan.
    10. Pelaksanaan koordinasi dalam rangka pemberian rekomendasi IMB untuk bangunan industri dan perumahan swasta.
    11. Pelaksanaan pengawasan terhadap bangunan pemerintah dan pembangunan rumah tinggal.
    12. Pelaksanaan pendataan potensi rumah tinggal yang belum memiliki ijin dan penyuluhan IMB untuk rumah tinggal.
    13. Pelaksanaan penyebarluaskan hasil pengkajian tata ruang dan rencana tata ruang kepada seluruh masyarakat dan swasta.
    14. Pelaksanaan pengawasan, memantau dan mengawasi terhadap setiap kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan tanah perkebunan terlantar, tanah Negara bebas dan tanah timbul.
    15. Pelaksanaan peningkatan peran serta masyarakat dalam perencanaan tata ruang dan dalam pengawasan pemanfaatan ruang.
    16. Pelaksanaan administrasi penerbitan IPR terhadap permohonan pendirian bangunan sarana ibadah dan bangunan yang berdampak luas terhadap lingkungan.
    17. Pendataan dan pelaporan PJU, rekomendasi penetapan lampu penerangan jalan umum dan taman kota.
    18. Pendataan dan pelaporan ijin reklame.
    19. Pelaksanaan koordinasi terkait penanganan pengangkutan sampah.
    20. Pendataan dan pelaporan rumah duka, crematorium.
    21. Pendataan dan pelaporan taman pemakaman umum (TPU), umum dan khusus.
    22. Fasilitasi pengendalian dan pemeliharaan kebersihan dan melakukan penyuluhan tentang kebersihan kepada masyarakat.
    23. Pelaksanaan koordinasi pembangunan swadaya masyarakat.
    24. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.

    H. Seksi Pengembangan Ekonomi dan Pendapatan Daerah

    Seksi Pengembangan Ekonomi dan Pendapatan Daerah mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian dibidang Pengembangan Ekonomi dan Pendapatan Daerah yang meliputi industri dan perdagangan, pertanian, peternakan, perikanan, koperasi, Usaha Kecil dan Menegah dan Lingkungan hidup dan Pendapatan Daerah. Seksi Pengembangan Ekonomi dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui Sekretaris Kecamatan. Seksi Pengembangan Ekonomi dan Pendapatan Daerah mempunyai fungsi dan wewenang:

    Wewenang:

    1. Pelaksanaan pemberian rekomendasi atas surat ijin tempat usaha, rekomendasi surat ijin domisili usaha, rekomendasi surat keterangan tempat industri dan rekomendasi surat ijin tempat perdagangan, rekomendasi surat ijin domisili usaha perdagangan, rekomendasi surat keterangan tempat perdagangan.
    2. Pelaksanaan pendataan industri perdagangan dan koperasi di Wilayah Kecamatan.
    3. Pelaksanaan penerbitan SITU dan keterangan domisili untuk pangan industri rumah tangga (PIRT), toko obat, pengobatan tradisional (Battra).
    4. Pelaksanaan pengawasan tempat Industri dan perdagangan.
    5. Pelaksanaan fasilitasi pembinaan usaha industri dan perdagangan.
    6. Pelaksanaan pengawasan terhadap tempat perdagangan.
    7. Pelaksanaan fasilitasi pembinaan usaha perdagangan dan usaha koperasi.
    8. Pelaksanaan rekomendasi surat keterangan tempat koperasi.
    9. Pelaksanaan koordinasi pengawasan bidang perikanan dan kelautan.
    10. Pelaksanaan pengumpulan data dan informasi masalah perikanan dan kelautan.
    11. Pelaksanaan koordinasi terkait penanganan pengembangan usaha pertanian skala kecil.
    12. Pelaksanaan fasilitasi pembuatan administrasi dalam rangka mendatangani izin heuler (penggilingan padi).
    13. Pelaksanaan ketahanan pangan masyarakat, pelaksanaan gerakan perlindungan tanaman pangan dan holtikultura.
    14. Pelaksanaan pendataan usaha peternakan, koordinasi pencegahan penyakit hewan menular dan pendataan populasi ternak.
    15. Pelaksanaan koordinasi pengelolaan perguliran ternak bantuan pemerintah dan koordinasi pencegahan penyakit hewan menular.
    16. Pelaksanaan penanganan penggalangan gerakan penanaman hijauan makanan ternak.
    17. Pelaksanaan pengkoordinasian, pembinaan dan pengawasan serta pelaporan langkah-langkah penyelenggaraan terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan.
    18. Pelaksanaan pengawasan penyaluran dan pengendalian kredit dalam rangka menunjang keberhasilan program produksi pertanian.
    19. Pelaksanaan pencegahan atas pengambilan sumber daya alam tanpa ijin dan dapat mengganggu serta membahayakan lingkungan.
    20. Pelaksanaan surat keterangan izin lingkungan tentang kegiatan usaha pertambangan galian dan proses penerbitan AMDAL.
    21. Pelaksanaan pendataan dan pelaporan lahan kritis.
    22. Pelayanan izin reklame, spanduk, poster, pamplet, untuk umbul-umbul yang berskala kecil (dibawah 1 Meter).
    23. Pelaksanaan pembuatan rekomentasi izin pemasangan bilboard, spanduk, poster, pamplet, umbul-umbul yang berskala besar (diatas 1 meter ).
    24. Pelaksanaan pendataan dan pemungutan pajak retribusi daerah sesuai dengan kewenangannya meliputi bidang (PBB, BPHTB, reklame, sarang burung walet).
    25. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.

    I. Seksi Kesejahteraan Sosial

    Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian dibidang kesejahteraan sosial yang meliputi pendidikan, kesehatan, pemuda, olahraga, kebudayaan dan pariwisata serta keluarga berencana, Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Seksi Kesejahteraan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui Sekretaris Kecamatan. Seksi Kesejahteraan sosial mempunya fungsi dan wewenang:

    Wewenang :

    1. Pelaksanaan pendataan jumlah keluarga miskin (Gakin) beserta anggota.
    2. Pelaksanaan pengumpulan dan penyampaian, data pasangan usia subur, data gakin, data perilaku hidup bersih dan sehat tingkat desa, data sarana sanitasi dasar, data pirt, data ASI Eksklusif, kejadian penyakit dan masalah kesehatan lainnya.
    3. Pelaksanaan pendataan dan pendaftaran penyelenggaraan lembaga-lembaga pendidikan (play group, kelompok bermain dan taman kanak-kanak).
    4. Pelaksanaan terhadap kegiatan fasilitasi pelayanan alat kontrasepsi dan fasilitasi pendataan pasangan usia subur, tahapan keluarga dan keluarga miskin.
    5. Pelaksanaan fasilitasi pertemuan posko KB dan IMP.
    6. Fasilitasi penyuluhan administrrasi keluarga berencana.
    7. Pelaksanaan fasilitasi kegiatan organisasi sosial/kemasyarakatan dan LSM.
    8. Pemberdayaan keluarga pra sejahtera (pelayanan kontrasepsi, pemberian bantuan modal, pemberian keterampilan bagi keluarga pra sejahtera).
    9. Koordinasi tingkat Kecamatan dengan instansi terkait.
    10. Fasilitasi penyuluhan administrrasi keluarga berencana.
    11. Pelaksanaan pemberian rekomendasi keluarga tidak mampu untuk kepentingan pendidikan, pelayanan kesehatan di rumah sakit.
    12. Pelaksanaan rekomendasi izin pendirian operasional yayasan sosial, organisasi sosial dan panti asuhan.
    13. Pelaksanaan penyuluhan kepada masyarakat yang terkena bencana alam, kerusuhan sosial, orang terlantar, lanjut usia, korban napza dan mantan napi.
    14. Pelaksanaan penandatanganan untuk dan atas nama Bupati menandatangani surat keterangan pencari kerja (SKPK).
    15. Membantu pelaksanaan pengembangan sektor informal, usaha mandiri, penerapan teknologi tepat guna dan padat karya.
    16. Pelaksanaan pendataan pertumbuhan usia kerja.
    17. Pelaksanaan fasilitasi pelaksanaan program transmigrasi.
    18. Pelaksanaan pengawasan tempat pariwisata.
    19. Pelaksanaan rekomendasi surat izin tempat pariwisata, rekomendasi surat ijin domisili usaha pariwisata, rekomendasi surat keterangan tempat pariwisata.
    20. Pelaksanaan fasilitasi pelantikan dan pengambilan sumpah Kepala Sekolah Negeri (SDN).
    21. Pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan bencana alam.
    22. Pelaksanaan pengembangan sektor informal, usaha mandiri, penerapan teknologi tepat guna dan padat karya.
    23. Pelaksanaan penerbitan izin lingkungan pendirian rumah bersalin (RB) dan balai pengobatan (BP).
    24. Pelaksanaan koordinasi upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang melibatkan institusi non kesehatan dan masyarakat.
    25. Pelaksanaan pembinaan peran serta masyarakat untuk ber PHBS melalui pengembangan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) dan penyuluhan tentang kesehatan ibu, anak, gizi, KB, menyusui ekslusif dan kesehatan lingkungan.
    26. Pelaksanaan pemantauan keberadaan tenaga kesehatan tertentu di desa dan penyediaan rumah tinggal tenaga kesehatan tertentu (Bidan, Dokter, Perawat) di desa.
    27. Pelaksanaan bakti sosial pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh swasta dan organisasi masyarakat.
    28. Pelaksanaan pemanfaatan sarana sanitasi dan kualitas kesehatan lingkungan.
    29. Pelaksanaan kegiatan penyedia jasa pemberantasan hama (pest kontrol) diwilayah Kecamatan.
    30. Penyusunan perencanaan pembangunan kesehatan diwilayah kecamatan dan kebijakan lokal pembangunan kesehatan wilayah Kecamatan dengan memperhatikan kebijakan yang telah ditetapkan daerah dan pusat.
    31. Pelaksanaan koordinasi penyiapan lahan pembangunan Puskesmas dan jaringannya.
    32. Penyelenggaraan kegiatan-kegiatan Desa siaga, Survey mawas diri, Musyawarah Masyakat Desa dan pelaksanaan kegiatan rutin di poskesdes oleh kader.
    33. Pembinaan keterampilan anak/pemuda putus sekolah.
    34. Pelaksanaan memfasilitasi pelaksanaan PKBM.
    35. Pelaksanaan pengesahan RAPBS Sekolah Dasar; Pengesahan dan pelantikan pengurus komite Sekolah Dasar.
    36. Pelaksanaan pengawasan sistem sejarah/kepurbakalaan.
    37. Pelaksanaan pembinaan kelompok-kelompok kesenian daerah/lembaga adat pembinaan daerah Kabupaten Tangerang.
    38. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.

    J. Kelompok Jabatan Fungsional

    Kelompok jabatan fungsional yang berada di kecamatan meliputi:

    1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
    2. Kelompok Jabatan Fungsional Kecamatan secara professional sesuai dengan kebutuhan.
    3. Setiap Kelompok jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada dilingkungan Kecamatan.
    4. Kelompok jabatan fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Camat.
    5. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan peraturan yang berlaku.

    Visi dan Misi Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang

    1. Visi

    Visi Kecamatan Sukadiri yang merupakan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berupa cita dan citra yang diinginkan oleh instansi pemerintah, dengan mengacu pada batasan tersebut serta pertimbangan kondisi obyektif seluruh daya dan komitmen untuk meraih masa depan yang lebih baik, maka visi Kecamatan Sukadiri ditetapakan sebagai berikut :

    1. Masyarakat Kecamatan Sukadiri adalah kelompok orang dengan segala aspek kehidupannya yang meliputi sikap, pola pikir, perilaku dalam sosial budaya,agama, politik, ekonomi, hukum dan iptek yang memanfaatkan sumberdaya yang merupakan warga Kecamatan Sukadiri.

    2. Mandiri, adalah bahwa setiap masyarakat mampu mengatasi permasalahan dan hidup bertanggung jawab dengan tidak ada ketergantungan pada pihak lain.

    3. Maju adalah suatu gambaran tentang kondisi kehidupan masyarakat yang memiliki pola pikir dan tindakan rasional berorientasi pada masa depan.

    4. Sejahterah adalah gambaran tentang kondisi kehidupan masyarakat yang mengarah kekeadaan yang lebih baik dan dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya secara wajar.

    2. Misi

    Misi Kecamatan Sukadiri yang merupakan suatu yang harus di laksanakan oleh instansi pemerintah sesuai visi yang telah ditetapkan agar tujuan organisasi dapat tercapai dan berhasil dengan baik. Hal-hal yang harus dicapai organisasi Kecamatan Sukadiri di masa datang, mencerminkan tentang segala sesuatu untuk mencapai visi dari Kecamatan Sukadiri. Sesuai dengan kesepakatan seluruh jajaran organisasi Kecamatan Sukadiri , maka di tetapka misi sebagai berikut:

    1. Memfasilitasi peningkatan produktivitas pertanian

    2. Memfasilitasi peningkatan derajat pendidikan dan kesehatan.

    3. Memfasilitasi kinerja pemerintahan umum.

    4. Memfasilitasi peningkatan kualitas insfrastruktur wilayah.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    1. Analisa Batasan Sistem

    Dalam penulisan laporan supaya lebih terarah dan bisa dimengerti oleh penulis khususnya dan pembaca pada umumnya, maka penulis akan memberikan batasan (ruang lingkup).

    Hanya membahas sistem yang digunakan dalam proses pembuatan KArtu Keluarga (KK) yaitu proses diterimanya berkas dari pemohon, proses penginputan pembuatan KK, dan proses pembuatan laporan KK pada Kecamatan Sukadiri.

    2. Analisis Kebutuhan Sistem

    Dari analisis yang dilakukan pada sistem yang sedang berjalan dapat disimpulkan bahwa sistem yang digunakan dalam proses pelaporan pembuatan Kartu Keluarga (KK) masih ada yang menggunakan sistem manual sehingga informasi yang diperoleh pun tidak mungkin up to date dan akurat, tidak terintegrasi dengan baik yang dapat mengakibatkan kesalahan dalam membuat laporan, dan juga keefektifan dan keefisienan waktu belum maksimal. Untuk mengantisipasi permasalahan di atas diperlukan suatu perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) yang dapat mempermudah dan mempercepat proses tersebut agar dalam pengolahan data dan pembuatan laporan lebih cepat, akurat dan terjaga keamanannya.

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    1. Spesifikasi Hardware

    Sistem tersebut menggunakan 1 unit komputer PC dengan spesifikasi sebagai berikut

    a. Processor : Pentium IV

    b. Monitor : SVGA 14

    c. Ram : 128 MB

    d. Keyboard : MS compatible

    e. Printer : Canon mp258

    2. Aplikasi yang digunakan

    a. Windorws 7

    b. Ms. Word 2007

    c. Ms. Excel 2007

    c. Ms. Power Point 2007

    3. Analisa Proses

    Analisis proses pada sistem adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses. Hanya saja proses pada sistem yang sedang berjalan masih menggunakan microsoft word yang bisa dibilang masih manual. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai laporan pembuatan Kartu Keluarga (KK) pada Kecamatan Sukadiri digambarkan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML).

    4. Urutan Prosedur

    Prosedur adalah suatu urut-urutan prosedur operasi klerikal (tulis menulis) pada beberapa orang di dalam satu atau lebih dan diterapkan dapat menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi yang terjadi.

    Adapun prosedur kegiatan sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:

    1). Pemohon membawa formulir pembuatan Kartu Keluarga (KK) yang telah ditandatangani oleh pihak kelurahan dan selanjutnya diterima oleh bagian penerima berkas di Kantor Kecamatan.

    2). Bagian penerima berkasmengecek kelengkapan berkas jika berkas tidaklengkap maka berkas dikembalikan kepada pemohon dan jika berkas dikatakan lengkap atau sesuai dengan prosedur maka penerima berkas mencatat data pemohon pada buku register pembuatan Kartu Keluarga (KK).

    3). Bagian penerima berkas memberikan tanda terima kepada pemohon.

    4). Petugas pendaftaran Penduduk tingkat Kecamatan menerbitkan Kartu Keluarga dalam rangkap 4 (empat).

    5). Petugas Kecamatan yang telah diberi Surat Perintah (SP) oleh Camat menyampaikan KK kepada Instansi Pelaksana berikut kelengkapan berkas persyaratan serta Surat Pengantar yang ditandatangani oleh Camat atau Sekretaris Camat yang memuat daftar nama-nama pemohon KK sesuai dengan format yang tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.

    6). Petugas pendaftaran penduduk pada instansi pelaksana melakukan verifikasi dan validasi data Kartu Keluarga (KK), kemudian diparaf oleh Pejabat teknis pada Bidang Pendaftaran Penduduk, selanjutnya ditandatangani oleh Kepala Instansi Pelaksana.

    7). Petugas Kecamatan mengambil Kartu Keluarga dari Dinas untuk diserahkan kepada pemohon.

    5. Analisis Kontrol

    Dari sistem yang berjalan , pengolahan data yang dilakukan sistem pelaporan masih sering terjadi kesalahan pada saat penginputan data pembuat Kartu Keluarga (KK) .

    6. Masalah yang dihadapi

    Proses pembuatan laporan pembuatan Kartu Keluarga (KK) yang masih dilakukan dua kali proses (cross check), menjadikan ketidak efektifan dan ketidak efisienan dalam proses pengolahan data karena sistem yang belum sepenuhnya menggunakan program aplikasi.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Analisa Sistem Pelaporan yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    1. Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram

    Gambar 3.2.Use Case Diagram

    Berdasarkan gambar 3.2. Use Case Diagram diatas terdapat :

    a. Satu system yang mencakup seluruh prosedur sistem penjualan.

    b. Empat actor yang melakukan kegiatan diantaranya: pemohon, penerima berkas, pengelola Kartu Keluarga (KK), dan staff pencatatan sipil.

    c. Enam use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut.

    2.Analisa Sistem Pada Sequence Diagram

    Gambar 3.3.Sequence Diagram

    Berdasarkan gambar 3.3. Sequence Diagram diatas terdapat :

    a. Empat actor, yang melakukan kegiatannya diantaranya, pemohon, penerima berkas, pengelola KK, dan staff pencatatan sipil.

    b. Sembilan lifeline, menggambarkan aktivitas system.

    c. Memiliki tiga participant, dari proses penyerahan berkas, proses berkas hingga terbentuknya Kartu Keluarga (KK).


    3.Analisa Sistem Pada Activity Diagram

    Gambar 3.4. Activity Diagram

    Berdasarkan gambar 3.4. Activity Diagram diatas terdapat :

    a. satu initial node, sebagai awal objek.

    b. tiga belas activity partition yang menggambarkan sistem tersebut.

    c. satu final node yang mengakhiri.

    BAB IV

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulisan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

    1. Sistem pelaporan pembuatan Kartu Keluarga (KK) pada Kantor Camat Sukadiri sudah menggunakan komputer tetapi belum terkomputerisasi karena masih dilakukan secara manual yang bersumber pada buku register yang ditulis oleh penerima berkas.

    2. Sistem pelaporan yang berjalan pada pada Kantor Camat Sukadiri hanya terjadi sedikit permasalahan yaitu kesulitan dalam hal menginput data akibat terlalu banyaknya pemohon pembuatan Kartu Keluarga (KK) sehingga pengelola mendapatkan kesulitan dalam hal pembuatan laporan yang ditunjukan kepada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Tangerang karena harus melakukan rekapitulasi yang bersumber dari buku register yang ada.

    3. Kelebihan pada sistem iniyaitu dengan adanya sistem tersebut pemohon pembuatan Kartu Keluarga (KK) pada Kantor Camat Sukadiri dapat terkontrol dengan baik sehingga jika ada yang ingin mengetahui tentang data pemohon dapat dengan mudah ditemukan, sedangkan kekurangannya yaitu pembuatan laporan terkesan sangat lambat karena pengelola harus memindahkan data dari buku register.

    Saran

    Untuk menanggulangi masalah yang ada pada sistem yang sedang berjalan maka penulis mengemukakan pendapat sebagai berikut:

    1. Pada saat penulisan data pemohon, penerima berkas perlu meningkatkan ketelitian dan tulisan pada buku register harus jelas agar kesalahan bisa diminimalisasikan yaitu dengan diadakannya pengendalian dan pengawasan, sehingga pada saat pengelola menginput data untuk membuat laporan tidak kesulitan dan data keluaran yang dihasilkan akan sesuai yang diharapkan.

    2. Sebaiknya sistem pelaporan pembuatan Kartu Keluarga (KK) dibuat secara terkomputerisasi agar penyajian laporan bisa lebihefektif dan efesien.

    3. Sistem yang telah berjalan perlu dipelihara dan dikembangkan lagi dengan cara meng-update kebutuhan user agar proses kerja lebih efektif serta dibutuhkan tenaga maintenance yang profesional dibidang IT.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Krismiaji. 2005. “Sistem Informasi Akuntasni”. Jakarta: Graha Ilmu
    2. Mulyanto. 2009. “Sistem Informasi Akuntasni”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
    3. 3,0 3,1 Mustakini. 2009. “Analisa dan Desain”.Yogyakarta: edisi kedua, cetakan kedua"
    4. Prabu, anwar. 2008. “Sistem Informasi Manajemen & Definisi Data”.Jakarta: Graha Ilmu"
    5. 5,0 5,1 Jogianto, hartono. 200. “Pengenalan Komputer”.Yogyakarta: Andi, edisi kedua"
    6. 6,0 6,1 Henderi. 2008. “Definisi UML”.www.blogster.com/Henderi"
    7. Yakub. 2012. “Pengantar Sistem informasi". Yogyakarta: Graha Ilmu"
    8. Tata, Sutarbini. 2012. “Programan Aplikasi Web, Informatika". Yogyakarta: Graha Ilmu"
    9. 9,0 9,1 Afif Amarullah. 2008. “Unified Modeling Language”.Jakarta:Salembar empat"
    10. Albahra bin Ladjamudidin. 2008. “Konsep Sistem Informasi Data dan Implementasinya”.Graha ilmu"edisi pertama"

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran A:

    A.1.Surat Pengantar KKP

    Lampiran B:

    B.1. Penilaian Objectif iDu
    Sertifikar IT


    Sertifikat TOEFL


    Sertifikat PROSPEK






Contributors

Admin, Asep Awaludin