KP1022465292

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA SISTEM QUALITY CONTROL BARANG

PRODUKSI SPEEDOMETER PADA

CV. ALAM TEKNIK


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1022465292 RIAN PERMANA SAPUTRA



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)



LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA SISTEM QUALITY CONTROL BARANG PRODUKSI

SPEEDOMETER PADA CV. ALAM TEKNIK

'



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering

STMIK Raharja Tahun Akademik 2013/2014.



Tangerang, 26 Mei 2014



Dosen Pembimbing




( Giandari Maulani, S.Kom )

NID. 06126



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1022465292
Nama
: Rian Permana Saputra
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 28 Mei 2014
Rian Permana Saputra
NIM. 1022465292

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

CV. ALAM TEKNIK adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif yaitu memproduksi Speedometer dan Fuel pump pada kendaraan bermotor. Quality Control / Kualitas merupakan suatu kegiatan meneliti, mengembangkan, merancang dan memenuhi kepuasan konsumen, memberi pelayanan yang baik dimana pelaksananya melibatkan seluruh kegiatan dalam perusahaan mulai dari pimpinan teratas sampai karyawan pelaksana. Namun dalam kenyataannya hal tersebut terkadang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan yang hendak dicapai, karena terbatasnya sistem komputerisasi yang digunakan oleh CV. ALAM TEKNIK. Dalam pengolahan data yang dilakukan oleh CV. ALAM TEKNIK telah menggunakan sistem komputerisasi yang aplikasinya menggunakan Microsoft Excel, akan tetapi menggunakan Aplikasi Microsoft Excel pun belum optimal. Tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah melakukan analisa terhadap sistem yang berjalan di CV. ALAM TEKNIK. Dari penjelasan diatas, maka penulis mengambil judul penelitian yaitu “ANALISA SISTEM QUALITY CONTROL BARANG PRODUKSI SPEEDOMETER PADA CV. ALAM TEKNIK”. Dimana analisa dan penelitian ini dapat menjadi salah satu kegiatan yang kiranya dapat memberikan manfaaat positif bagi sistem yang diteliti oleh penulis, tentunya dengan memberikan hasil dari penelitian yang baik dan akurat.

Kata Kunci: Quality Control, Produksi, Kualitas, Kepuasan

ABSTRACT

CV. ALAM TEKNIK is a company engaged in the automotive field that produces Speedometer and Fuel pump on the motor vehicle. Quality Control / Quality is an activity of researching, developing, designing and meet customer satisfaction, provide good service which involves executing all activities within the company ranging from top leadership to executive employees. But in reality it is sometimes not in accordance with the wishes and expectations to be achieved, due to lack of computerized systems used by CV. ALAM TEKNIK. In the data processing performed by CV. ALAM TEKNIK has used a computerized system that uses Microsoft Excel application, but using the Microsoft Excel application was not optimal. The purpose of the research by the author is analyzing the system running at CV. ALAM TEKNIK. From the above explanation, the authors take the title of the study is "QUALITY CONTROL ANALYSIS OF PRODUCTION SYSTEM SPEEDOMETER CV. ALAM TEKNIK ". Where the analysis and this study may be one of the activities that would be able to give the benefit is positive for the system being investigated by the authors, of course, the results of good research and accurate.

Keywords : Quality Control, Production, Quality, Satisfaction


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Kuliah KerjaPraktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan selaku Ketua Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  5. Ibu Giandari Maulani, S.Kom. selaku Pembimbing.
  6. Bapak , Iim Ismail selaku pembimbing lapangan.
  7. Seluruh Pimpinan serta staff dan karyawan CV. ALAM TEKNIK.
  8. Keluarga tercinta saya yang telah memberikan semangat.
  9. Rekan-rekan mahasiswa Angkatan 08,09,10 pada khususnya.
  10. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 28 Mei 2014
Rian Permana Saputra
NIM. 1022465292

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Berjalan


DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pada masa sekarang ini perkembangan ekonomi melaju sangat cepat, tidak terkecuali bidang perindustrian yang menghasilkan bermacam-macam produk untuk kebutuhan konsumen. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khusunya bidang industri mengantar kita melakukan langkah awal agar dapat menghasilkan suatu produk yang baik sesuai dengan keinginan konsumen, salah satu perusahaan tersebut adalah CV. ALAM TEKNIK yang bergerak di bidang pembuatan Speedometer.

Pengendalian kualitas didefinisikan sebagai suatu sistem yang terdiri atas pemeriksaan atau pengujian, analisa dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan dengan memanfaatkan kombinasi seluruh peralatan dan teknik-teknik yang ada, untuk pengendalian produk yang sesuai dengan keinginan konsumen.

CV. ALAM TEKNIK adalah perusahaan yang bisa dikatakan perusahaan yang sangat penting, khususnya untuk konsumen / perusahaan yang bergerak dalam pembuatan kendaraan bermotor seperti : AHM, YMI, KMI, dan lain-lain, tetapi CV. ALAM TEKNIK memiliki kekurangan dalam pendataan khususnya dibidang Quality Control Barang produksi speedometer.

CV. ALAM TEKNIK sering mengalami masalah khususnya pada bulan agustus, CV. ALAM TEKNIK pada bulan tersebut, perusahaan mengalami jadwal libur antara tanggal 16,17,18,19 pada tanggal-tanggal tersebut Staff / Petinggi dari Departemen QC cenderung tidak masuk, oleh sebab itu tanggung jawab dialihkan oleh Leader / Operator. Sehingga sering terjadi permasalahan khususnya pada saat pergantian Shift kerja.

Untuk mendukung pengendalian kualitas barang produksi perlu adanya sistem komputerisasi yang lebih dapat mempercepat dan mempermudah dalam mengetahui kualitas suatu barang produksi pada seksi Assembly (Perakitan). Agar informasi Quality Control barang produksi speedometer cepat diketahui oleh bagian Assembly dan Staff QC. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis memilih judul “Analisa Sistem Quality Control Barang Produksi Speedometer Pada CV. ALAM TEKNIK”.

Rumusan Masalah

Pada analisa sistem informasi Quality Control barang produksi speedometer yang terdapat di CV. ALAM TEKNIK sering kali mendapatkan permasalahan, berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah sistem informasi Quality Control barang produksi speedometer di CV. ALAM TEKNIK ?

  2. Bagaimanakah cara penginputan Data dari Form Quality sampai berbentuk Sebuah Informasi ?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang dibahas dalam hal ini seputar informasi Quality Control barang produksi speedometer di CV. ALAM TEKNIK, agar dalam pembahasan ruang lingkup menjadi terarah dan berjalan dengan baik. Dalam hal ini penulis menjelaskan sistem Quality control barang produksi speedometer yang berjalan di CV. ALAM TEKNIK, khususnya dalam pendataan barang produksi speedometer dari segi kualitas barang tersebut sesudah perakitan pada bagian Assembly yang nantinya akan dilakukan pengecekan, pengesahan sampai dengan penginputan data.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

1. Tujuan operasional

a). Mengetahui jenis cacat dan menentukan cacat utama guna mengetahui jumah produk yang cacat.

b). Menganalisa penyimpangan yang terjadi.

c). Menelusuri sebab-akibat terjadinya penyimpangan yang mengakibatkan produk cacat selama proses berlangsung agar

dapat dilakukan perbaikan sehingga kegagalan tersebut tidak terulang lagi.

2. Tujuan fungsional

Sebagai bahan acuan atau referensi bagi perusahaan dan mahasiswa di masa sekarang dan yang akan datang.

3. Tujuan individual

Untuk mengimplementasi ilmu yang telah dipelajari.

Manfaat Penelitian

1. Menambah wawasan bagi penulis mengenai kualitas suatu barang / produk.

2. Untuk mengembangkan kreatifitas dan daya nalar penulis dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada dalam kegiatan

Quality Control barang produksi speedometer.


Metodologi Penelitian

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

1. Metode Observasi

Penulis melakukan pengamatan langsung dari objek penulisan. Untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat mengenai

Quality Control barang produksi speedometer.

2. Metode Wawancara

Penulis melakukan wawancara kepada staff bagian QC dan bagian Assembly yang berkompeten dalam bidangnya yang

menyangkut objek bahasan yang diambil oleh penulis.

3. Metode Studi Pustaka

Selain melakukan observasi penulis juga melakukan data dengan cara studi pustaka dalam metode ini penulis berusaha untuk

melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku dan data-data yang relevan dalam

pemilihan judul yang penulis ajukan. Buku dan data tersebut digunakan penulis untuk membantu penganalisaan dan

perancangan yang dilakukan.


Metode Analisis

Untuk Memperoleh data dan informasi CV. ALAM TEKNIK mengenai Quality Control barang produksi speedometer yang masih menggunakan metode-metode manual yang tentunya kurang efisien.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai latar belakang Laporan KKP,penulis mengelompokkan laporan ini menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang beberapa definisi ilmu yang berkaitan dengan penyusunan KKP dan berhubungan dengan teori-teori yang digunakan dalam penulisan KKP ini.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian, analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran, konfigurasi sistem, unified modeling language ( UML ).

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini ditemukan kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan dan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan sehingga tujuan dan manfaat dari laporan KKP ini dapat di sampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Dasar

Pengertian Sistem

Berikut adalah definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

1. Menurut Norman L. Enger sistem adalah suatu sistem dapat terdiri atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai

tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi.

2. Menurut Jogiyanto Sistem mengandung dua pengertian yaitu:

a). Pengertian sistem (system) yang dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur yaitu kumpulan dari prosedur-prosedur

yang mempunyai tujuan tertentu. Jogiyanto(2010:34)

b). Pengertian sistem (system) yang dapat didefinisikan dengan pendekatan komponen yaitu kumpulan dari komponen yang

saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Jogiyanto(2010:34)

3. “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama

lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran

yang tidak dapat dipisahkan.” (Jurnal CCIT, 2013:226-227)

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan”.

Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu. Jogiyanto (2010:54) antara lain:

1. Komponen Sistem (Components)

Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem yang saling berinteraksi, artinya

saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

2. Batas Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem

dapat bersifat merugikan atau menguntungkan sistem tersebut.

4. Penghubung (Interface)

Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan

penghubung, satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Mempunyai Masukan

Masukan merupakan komponen sistem yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan kedalam sistem sebagai bahan yang akan

diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna.

6. Mempunyai Pengolahan

Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan keluaran yang

berguna bagi para pemakainya.

7. Mempunyai Keluaran

Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen

pengolahan. Dalam sistem informasi akuntansi, keluaran adalah informasi yang dihasilkan oleh program aplikasi dan akan

digunakan oleh para pemakai bahan pengambilan keputusan.

8. Tujuan (Goal)

Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai tujuannya. Kalau suatu sistem tidak mempunyai tujuannya, maka operasi sistem

tidak akan ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Jogiyanto (2010:53), di antaranya:

1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan

sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan (human made system)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia melibatkan

interaksi antara manusia dan mesin.

3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tidak tentu probabilistik (probabilistic system)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi

masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja

secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang

berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.


Teori Khusus

Pengertian Quality Control

Quality Control adalah suatu kegiatan meneliti, mengembangkan, merancang dan memenuhi kepuasan konsumen, memberi pelayanan yang baik dimana pelaksananya melibatkan seluruh kegiatan dalam perusahaan mulai dari pimpinan teratas sampai karyawan pelaksana (Dr. K. Ishikawa).

Quality Control adalah suatu sistem yang efektif untuk mengintegrasikan kegiatan – kegiatan pemeliharaan dan pengambangan mutu dalam suatu organisasi sehingga dapat diperoleh produksi dan servis dalam tingkat yang paling ekonomis dan memuaskan konsumen (Feightboum).

Quality Control adalah akrivitas memelihara dan memperbaiki produk dan service yang ditawarkan kepada perusahaan, quality control bukan hanya menjadi tanggung jawab bagian quality control saja, tetapi seluruh karyawan atau pihak menjadi satu kesatuan memecahkan masalah ini (Ishita Nobuyuki).

Keuntungan dan Faktor Kegagalan Penerapan Quality Control

Keuntungan Penerapan Quality Control meliputi:

1. Konstruksi / pengembangan personel

2. Membina rasa kebersamaan

3. Perbaikan Kualitas

4. Pengurangan Biaya

5. Perbaikan Sikap Mental

6. Membangun Team yang tangguh

7. Membangun kesepahaman dan motivasi

8. Menumbuhkan sikap kreatif dalam memecahkan masalah

9. Penghargaan terhadap karyawan

Kegagalandalam penerapan Quality Control dapat disebabkan oleh:

1. Tidak menghargai anggota team yang lain

2. Tidak mendengarkan

3. Suka interupsi

4. Menggurui

5. Rendah diri

6. Mengabaikan kemampuan yang positif

7. Tidak mengikutsertakan

8. Menomor satukan orang lain

9. Gagal berbicara

10. Gagal berpraktek

11. Seakan dirinya tidak terpakai

12. Seakan dirinya nomor satu

13. Menyembunyikan belang


Definisi Produksi

Dalam kehidupan sehari-hari, apabila kita mendengar kata produksi, maka yang terbayang di pikiran kita adalah suatu kegiatan besar yang memerlukan peralatan yang serba canggih, serta menggunakan ribuan tenaga kerja untuk mengerjakannya. Sebenarnya dugaan tersebut tidak benar.

Produksi artinya, kegiatan menambah nilai guna suatu barang atau jasa untuk keperluan orang banyak. Dari pengertian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa, tidak semua kegiatan yang menambah nilai guna suatu barang dapat dikatakan proses produksi. Contohnya, seorang ibu yang membuat kue untuk keluarganya dirumah, maka kegiatan tersebut tidak dapat dikatakan proses produksi karena, tujuannya bukan untuk masyarakat banyak. Salah satu yang dilakukan dalam proses produksi ialah menambah nilai guna suatu barang atau jasa. Dalam kegiatan menambah nilai guna barang atau jasa ini, dikenal lima jenis kegunaan, yaitu :

a) Guna bentuk

Yang dimaksud dengan guna bentuk yaitu, didalam melakukan proses produksi, kegiatannya ialah merubah bentuk suatu

barang sehingga barang tersebut mempunyai nilai ekonomis. Contohnya: keramik.

b) Guna jasa

Guna jasa ialah kegiatan produksi yang memberikan pelayanan jasa. Contohnya: tukang becak, buruh, dll.

c) Guna tempat

Guna tempat adalah kegiata produksi yang memanfaatkan tempat- tempat dimana suatu barang memiliki nilai ekonomis.

Contoh: pengangkutan pasir dari tempat yang pasirnya melimpah ketempat dimana orang membutuhkan pasir tersebut.

d) Guna waktu

Guna waktu ialah kegiatan produksi yag memanfaatkan waktu- tertentu. Misalnya: pembelian beras yang dilakukan oleh

Bulog pada saat musim panen, dan dijual kembali pada saat masyarakat membutuhkan.

e) Guna milik

Guna milik ialah, kegiatan produksi yang memanfaatkan modal yang dimiliki untuk dikelola orang lain dan dari hasil

tersebut ia mendapatkan keuntungan. Leopark (2008:62)

“Kegiatan menambah faedah (atau kegunaan) suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan”. Alam (2007:52). Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “sebagai usaha untuk menciptakan atau menambah faedah ekonomi suatu benda dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia.


Pengertian Speedometer

Speedometer adalah alat pengukur kecepatan kendaraan darat, yang merupakan perlengkapan standar setiap kendaraan yang beroperasi di jalan. Speedometer berfungsi agar pengemudi mengetahui kecepatan kendaraan yang dijalankannya dan dijadikan informasi utama untuk mengendalikan kecepatan dikawasan/jalan agar tidak terlalu lambat atau terlalu cepat, bisa mengatur waktu perjalanan dan mengendalikan kecepatan dijalan yang kecepatannya dibatasi.


Definisi Informasi

“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan suatu keputusan. (Jurnal CCIT,2012:57)


Kualitas Informasi

Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar Jogiyanto (2010:37) sebagai berikut:

1. Tepat kepada orangnya atau Relevan (Relevancy)

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainnya. Relevan informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan

yang lain berbeda.

2. Tepat waktu (TimeLines)

Berarti informasi yang datangpada penerimaan tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai

nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan

3. Tepat nilainya atau Akurat (Accurate)

Berarti informasi harus bebasdari kesalahan–kesalahan. Akurat juga berarti Informasi harus jelas mencerminkan

maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi


Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya, sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentudengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian informasi dinikmati tidak dapat ditaksir persis keuntungannya dengan nilai satuan uang, tetapi dapat ditaksir dengan nilai efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan nilai analisis cost effectivencess atau cost benefit.


Mutu Informasi

Menurut Gordon B. Davis, kesalahan informasi antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.

2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.

3. Hilang/ tidak terolahnya sebagian data.

4. Pemeriksaan/ pencatatan data yang salah.

5. Dokumen induk yang salah.

6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan progam aplikasi computer yang digunakan).

7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.

Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:

1. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.

2. Pemeriksaan internal dan eksternal.

3. Penambah batas ketelitian data.

4. Intruksi dari pemakai yang terprogam secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Manusia hidup di dunia yang penuh dengan sistem, dan apa yang kita lihat di sekeliling kita adalah kumpulan dari sistem-sistem. Jogiyanto (2010:34).


Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya :

1. Robert A. Leitch dan K. Rocoe Davis Jogianto (2011:41)

Menjelaskan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertahankan kebutuhan

pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak tertentu dengan laporan- laporan yang di perlukan.

2. Dalam jurnal Cyber Raharja yang dikemukakan oleh Deddy Hidayat, S. Kom

“Sistem informasi (Information System) adalah sekumpulan komponen yang salingberhubungan, mengumpulkan atau

mendapatkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan

pengawasan dalam suatu organisasi serta membantu manager dalam mengambil keputusan”. (2010:12)

3. Pengertian dari sistem informasi menurut Komunitas Mahasiswa

Sistem Informasi di Yogyakarta memaparkan bahwa sistem informasi adalah sebuah aplikasi komputer yang digunakan

untuk mendukung operasi dari suatu organisasiserta merupakan aransemen dari orang, data dan proses terjadi yang

terjadi didalamnya yang berinteraksi satu sama lain serta mendukung dalam pemecahan masalah dan kebutuhan pembuat

keputusan.


Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mempunyai enam buah komponen, yaitu komponen masukan (input), komponen model, komponen keluaran (output),komponen teknologi, komponen basis data dan komponen kontrol atau pengendalian. Jogiyanto(2010:42-52).

Sebagai suatu sistem, keenam komponen ini harus ada bersama-sama dan membentuk satu kesatuan. Jika satu atau lebih komponentersebut tidak ada, maka sistem informasi tidak dapat melaksanakan fungsinya. Berikut adalah penjelasan dari komponen sistem informasi, yaitu :

1. Komponen masukan (input)

Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar

dalam pengolahan informasi.

2. Komponen Model

Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari basis data yang diolah lewat suatu

model-model tertentu.

3. Komponen Keluaran (Output)

Produk dari sistem informasi adalah output berupa informasi yang berguna bagi para pemakainya. Output merupakan

komponen yang harus ada di sistem informasi

4. Komponen Teknologi

Teknologi merupakan komponen yang pentin di sistem informasi. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem

informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi tepatpada waktunya.

5. Komponen Basis Data

Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan

diperangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Dari definisi ini, terdapat tiga hal

yang berhubungan dengan basis data, yaitu data itu sendiri, simpanan permanen (storage) dan perangkat lunak yang

disediakan untuk memanipulasi Basis data diakses atau dimanipulasi basis data. Paket perangkat lunak ini disebut dengan

DBMS (Data base management system).

6. Komponen kontrol atau pengendalian

Komponen kontrol juga merupakan komponen yang penting dan harus ada di sistem informasi. Komponen kontrol ini

digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkanosleh sistem informasi merupakan informasi yang akurat.


Analisa Sistem

Menurut (Jogiyanto : 2010).”Analisa Sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkanperbaikan-perbaikannya”. “Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya”.(Jurnal CCIT,2011:203)


Tahap Analisa Sistem

“Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian darisuatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksuduntuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhanyang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengankebutuhan”. (Jurnal CCIT,2011:322)

Didalam tahap analisis sistem terdapatlangkah-langkah dasar yang dilakukan oleh analis sistem adalah sebagai berikut.(Jogiyanto : 2010)

1. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analyze, yaitu menganalisa system.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.


Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah :

1. Mengidentifikasikan masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user).

3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

4. Untuk tugas yang ketiga, analisa sistem harus memilih alternatif pemecahan masalah yang paling tepat.

5. Merencanakan dan menetapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem adalah

menerapkan rencana rancangan sistemnya telah disetujui oleh pemakai.


Tugas-Tugas Umum Analisa Sistem

Menurut tugas-tugas umum analisa sistem adalah sebagi berikut  :

1. Mengumpulkandan menganalisa dokumen-dokumen, file-file,formulir-formulir yang berkaitan dengan sistem yang berjalan.

2. Menyusun dan menyajikan rekomendasi.

3. Merancang suatu sistem perbaikan dan mengidentifikasikan aplikasi-aplikasi untuk penerapannya pada komputer.

4. Menganalisa dan menyusun biaya-biaya dan keuntungan dari sistem yang baru, selanjutnya setelah analis sistem merancang

sistem baru juga harus menganalisa dan menyusunperkiraan yang diperlukan dalam menerapkan keuntungan-keuntungan

yang didapat dari sistem yang baru.

5. Mengawasi kegiatan dalam penerapan sistem yang baru.


Unified Modeling Language ( UML )

Definisi Unified Modeling Languange

Ada beberapa pendapat yangmenjelaskan tentang definisi (Unified Modeling Language) UML, yaitu:

1. Menurut Nugroho (2010:6), “UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau

perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk

penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan

dipahami”.

2. Menurut Nugroho (2009:4), “UML (Unified Modeling Language) adalah Metodologi kolaborasi antara metoda-metoda

Booch, OMT (Object Modeling Technique), serta OOSE (Object Oriented Software Enggineering) dan beberapa

metoda lainnya, merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini untuk analisa dan perancangan sistem dengan

metodologi berorientasi objek mengadaptasi maraknya penggunaan bahasa pemrograman berorientasi objek (OOP)”.

3. “(Unified Modeling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem yang

berorientasi objek”. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan

pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku. Sebagai sebuah sketsa, UML

berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari system”.(Jurnal CCIT,2008:70)

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Object Oriented Programming (OOP).


Konsep Dasar UML

Abstraksi konsep dasar UML yang terdiri dari structural classification, dynamic behavior, dan model management, bisa kita pahami dengan mudah apabila kita melihat gambar diatas dari Diagrams. Main concepts bisa kita pandang sebagai term yang akan muncul pada saat kita membuat diagram. Dan view adalah kategori dari diagaram tersebut. Lalu darimana kita mulai ? Untuk menguasai UML, sebenarnya cukup dua hal yang harus kita perhatikan:

1. Menguasai pembuatan diagram UML

2. Menguasai langkah-langkah dalam analisa dan pengembangan dengan UML

Tulisan ini pada intinya akan mengupas kedua hal tersebut. Seperti juga tercantum pada gambar diatas UML mendefinisikan diagram-diagram sebagai berikut:

use case diagram

class diagram

statechart diagram

activity diagram

sequence diagram

collaboration diagram

component diagram

deployment diagram


Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem.

Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal.

Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common. Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri.Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.


Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Class memiliki tiga area pokok :

f) Nama (dan stereotype)

g) Atribut

h) Metode

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :

Private, tidak dapat dipanggil dari luar classyang bersangkutan.

Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya.

Public, dapat dipanggil oleh siapa saja

Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Dengan demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat run-time. Hubungan Antar Class :

1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau

class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah query antar class.

2. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas”).

3. Pewarisan, yaitu hubungan hirarki antar class. Class dapat diturunkan dari class lain dan mewarisi semua atribut dan

metoda class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya.

Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang dipassing dari satu class kepada class lain. Hubungan dinamis

dapat digambarkan dengan menggunakan sequence diagram yang akan dijelaskan kemudian.


Statechart Diagram

Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram). Dalam UML, state digambarkan berbentuk segiempat dengan sudut membulat dan memiliki nama sesuai kondisinya saat itu. Transisi antar state umumnya memiliki kondisi guard yang merupakan syarat terjadinya transisi yang bersangkutan, dituliskan dalam kurung siku. Action yang dilakukan sebagai akibat dari event tertentu dituliskan dengan diawali garis miring. Titik awal dan akhir digambarkan berbentuk lingkaran berwarna penuh dan berwarna setengah.


Activity Diagram

Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang,bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.

Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas. Sama seperti state, standar UML menggunakan segiempat dengan sudut membulat untuk menggambarkan aktivitas. Decision digunakan untuk menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan proses-proses paralel (fork dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu.


Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message.

Untuk objek-objek yang memiliki sifat khusus, standar UML mendefinisikan icon khusus untuk objek boundary, controller dan persistent entity.


Collaboration Diagram

Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.


Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.


Deployment Diagram

Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal. Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya.


Literatur Review

Penelitian sebelumnya (literatur review) merupakan survey literatur tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (emprical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian. Literatur review bukan hanya mengumpulkan jurnal atau hasil penelitian yang sesuai dengan topik penelitian. Bagian utama dari literatur review berisi tentang tujuan penelitian, model yang digunakan, data dan hasil atau kesimpulan dari sebuah penelitian. Bagian pokok yang tidak boleh dilewatkan yaitu tentang diskusi atau tanggapan penulis atau peneliti tentang literatur review. Jika memungkinkan dan sangat dianjurkan untuk mencarikan jurnal atau hasil penelitian yang mendukung dan tidak dari jurnal yan direview dengan maksud peneliti akan mendapatkan gambaran permasalahan yang dihadapi lebih detail dan mendalam dari sisi yang se-aliran pemikiran dan berbeda pemikiran.

Manfaat dari literature Review ini antara lain :

1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-

kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah capai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan

dilakukan dapat membangun diatas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

5. Untuk mendapatkan informasi tentang orang lain yang melakukan penelitian di area yang sama, sehingga dapat terjaring

dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Kuliah Kerja Praktek ini, yaitu :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Rosita Meylia (2009)

Penelitian ini berjudul “ Perancangan pengendalian kualitas untuk mengurangi tingkat kecacatan di PT. Surya Indometal”

Kualitas merupakan karakteristik produk yang selalu diperhatikan perusahaan. Tingginya tingkat kecacatan menyebabkan

perusahaan tidak mampu bersaing di pasar, Penyebab suatu produk cacat biasa timbul dari lima sumber, yaitu kesalahan

manusia atau operator, mesin yang dipasang tidak wajar, bahan baku yang tidak sesuai, lingkungan yang tidak mendukung,

dan metode kerja yang salah. PT. Surya Indometal adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri berbagai peralatan

alumunium, produk andalannya adalah flusher. Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk menurunkan tingkat

kecacatan yang cukup tinggi yang ada di PT. Surya Indometal. Hal ini berusaha diatasi dengan perancangan pengendalian

kualitas, dengan diberikan usulan-usulan perbaikan sistem kualitas kemudian melakukan implementasi. Melalui

pengendalian kualitas diharapkan mampu menyidik dengan cepat terjadinya sebab-sebab terduga sehingga tindakan

perbaikan dapat dilakukan sedini mungkin dan pencapaian standar mutu serta pengendalian proses tetap terpelihara. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan perancangan pengendalian kualitas dapat mengurangi persentase

cacat yang terjadi. Ini terbukti dari persentase cacat sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan terdapat perbedaan yang

signifikan.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Yuliana Shelly (2010)

Penelitian ini diberi judul “ Sistem pengendalian kualitas produk filament untuk menurunkan tingkat kecacatan dengan

menggunakan expert system di PT. Cahaya Angkasa Abadi” PT Cahaya Angkasa Abadi adalah perusahaan manufaktur

yang bergerak dalam bidang pembuatan filament lampu. Sistem pengendalian kualitas sudah merupakan kebutuhan

mutlak bagi perusahaan untuk dapat mengidentifikasi dan mengendalikan kualitas produk, sehingga diharapkan dapat

menghasilkan mutu produk yang baik dan meningkatkan daya saing perusahaan terhadap pesaingnya. Sistem pengendalian

kualitas PT. CAA yang berjalan sekarang masih kurang baik, dimana tingkat kecacatan yang terjadi tinggi, berkisar antara

10- 17%. Quality control yang dilakukan masih kurang memenuhi syarat karena setelah pemeriksaan sampel sebanyak

satu batch, maka sampel tersebut sikembalikan dan dicampur kembali ke dalam batch awal dan untuk pemeriksaan

berikutnya akan diambil sampel baru lagi. Tugas akhir ini mengidentifikasi penyebab kecacatan utama dan berusaha

memberikan usulan bagi kemajuan perusahaan. Analisa yang dilakukan meliputi peta kendali atribut (p chart) baik awal

dan akhir hasil implementasi usulan, pembuatan desain acceptance sampling, control plan, dokumen-dokumen terhadap

pengendalian penyebab kecacatan utama, program expert system yang digunakan untuk penelusuran penyebab

kecacatan, uji proporsi dan tingkat kecacatan akhir. Identifikasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa proses primary

coil dan double coil memiliki tingkat kecacatan terbesar ? 17% dengan penyebab utama reject adalah coil tidak rata.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Irene Layarta (2010)

Penelitian ini berjudul “Penurunan variabilitas kadar air pakan udang di PT “X”” Variabilitas merupakan salah satu kendala

yang dihadapi oleh kebanyakan industri manufaktur. PT X, perusahaan yang memproduksi pakan udang, memfokuskan

pada pencapaian kestabilan kualitas (variabilitas rendah) dengan kemampuan proses yang baik Pada tugas akhir ini,

penelitian dilakukan untuk mengurangi variabilitas kadar air pakan udang jenis lokal. Penelitian difokuskan pada mesin

dryer yang memegang peranan penting dalam pengurangan kadar air pakan udang. Pengikuran variabilitas dan analisa

kapabilitas proses dilakukan untuk mengevaluasi proses, sedangkan analisa multi-vari dan diagram sebab akibat

digunakan untuk menginvestigasi penyebab variabilitas kadar air pada proses produksi pakan udang. Usulan perbaikan

diberikan untuk mengurangi variabilitas kadar air. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengurangan variabilitas kadar air

pakan

4. Penelitian yang dilakukan oleh Fenny Dharmadji (2011)

Penelitian ini berjudul ” Peningkatan produktivitas di PT. Panggung Electronic Corporation Magang kerja sebagai Tugas

Akhir ini dilakukan di PT. Panggung Electric Corporation. Pembahasan yang dilakukan hanya meliputi departemen televisi

khususnya Final / Packing Assembly Line. Perusahaan ingin meningkatkan produktivitas dengan upaya mengurangi idle

time dan defect. Metode yang dipakai adalah keseimbangan lintasan dan pengendalian kualitas. Dari hasil perancangan

keseimbangan lintasan didapat elemen kerja operator yang lebih seimbang, jumlah operator optimal dan peningkatan

output produksi. Untuk 14 inch jumlah tenaga berkurang dari 32 operator menjadi 30. Sedangkan untuk 20 inch jumlah

tenaga berkurang dari 34 operator menjadi 32. Pengendalian kualitas yang telah dilakukan menunjukkan adanya

penurunan dari jenis penyebab defect yang terjadi, dimana hal ini merupakan salah satu cara dalam meningkatkan

produktivitas.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Diana Julianti (2010)

Penelitian ini berjudul ” Desain eksperimen dengan metode Taguchi

pada proses vulkanisir ban di Grandprix Indoagung” Pada proses vulkanisir ban ditemukan banyak pengerjaan ulang

karena tidak tepatnya metode pengerjaan yang dilakukan. Untuk menghasilkan ban yang berkualitas tinggi maka perlu

diketahui faktor-faktor apa saja, dan pada level berapa, yang mempengaruhi kualitas ban secara signifikan. Untuk

memecahkan masalah ini dilakukan eksperimen menggunakan metode Taguchi. Dari rangkaian eksperimen yang dilakukan

ditemukan bahwa faktor-faktor yang paling berpengaruh adalah faktor temperatur masak, tekanan, dan lama pemasakan

ban pada mesin vulkanisir.

BAB III

PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum Perusahaan

CV. ALAM TEKNIK sebelumnya adalah salah satu perusahaan yang tergabung dalam induk PT KGD INDONESIA yang memproduksi komponen kendaraan bermotor. Produk yang dihasilkan oleh CV. ALAM TEKNIK adalah berupa Speedometer. CV. ALAM TEKNIK juga membuat beberapa komponen kendaraan bermotor roda dua.


Sejarah Singkat

CV. ALAM TEKNIK sebelumnya adalah salah satu perusahaan yang tergabung dalam induk perusahaan PT. KGD INDONESIA yang memproduksi komponan kendaraan bermotor. Karena ingin lebih menyederhanakan dan mengembangkan perusahaan,maka direksi dan pemegang saham PT.KGD INDOSESIA sepakat untuk memecah menjadi 6 (enam) perusahaan.

Keeenam perusahaan tersebut adalah :

1. CV. ALAM TEKNIK, berada di Cikande, Serang.

2. PT. MITSUBA INDONESIA, berada di Jatiuwung, Tangerang.

3. PT. STANLEY ELECTRICAL, berada di Cikupa, Tangerang.

4. PT. TOYO DENSO INDONESIA,berada di Jababeka,Bekasi.

5. PT. HONDA LOCK INDONESIA,berada di Jababeka,Bekasi.

6. PT. SHINDENGEN INDONESIA,berada di Jababeka,Bekasi.

Produk yang dihasilkan oleh CV. ALAM TEKNIK adalah berupa komponen kendaraan bermotor yaitu Speedometer. CV. ALAM TEKNIK membuat beberapa komponen kendaraan bermotor roda dua. Komponen yang diproduksi di CV. ALAM TEKNIK adalah :

1. Spedometer

2. Speed Sensor

3. Fuel Sender

Pemilik saham CV. ALAM TEKNIK adalah :

1. NIPPON SEIKI CO.Ltd

2. ASIAN HONDA MOTOR CO.Ltd

3. PT. ASTRA HONDA MOTOR.

4. PT. PROSPECT MOTOR.

Perusahaan ini terdiri dari beberapa bagian,diantaranya yaitu :

1. PIS ( Plastic Injection Section )

Seksi ini memproduksi barang-barang setengah jadi, kemudian diproses kembali di seksi Assembly.

2. PRINTING

Seksi ini merupakan tempat penyamblonan Dial Plate pada Speedometer semua type kendaraan bermotor,selanjutnya di

kirim ke seksi Asssembly.

3. ASSEMBLY

Seksi ini merupakan tempat perakitan-perakitan speedometer semua tipe kendaraan bermotor.

4. QC ( Quality Control )

Seksi ini merupakan tempat pemeriksaaan hasil produk speedometer dari seksi hasil Assembly yang dimana benda

tersebut layak atau tidak untuk dikirim ketempat selanjutnya.

5. WHFG ( Were House Finish Good )

Seksi ini merupakan tempat hasil berang-barang jadi yang siap dikirim ketempat pemesan ( custumer ) produk tersebut.


Kebijakan Perusahaan

CV. ALAM TEKNIK memiliki peraturan-peraturan yang sangat ketat dan 80% menganut sistem manajemen Jepang, Bagi karyawan CV. ALAM TEKNIK yang melanggar peraturan berarti mengajukan diri untuk keluar dari perusahaan. Dalam hal ini penulis tidak dapat menuliskan satu persatu rincian peraturan dan tata tertib CV. ALAM TEKNIK karena hanya untuk kalangan sendiri. Berikut ini adalah Bussines Philosopy, Kebijakan dan Motto CV. ALAM TEKNIK.

* BUSSINES PHILOSOPY

Memahami seolah-olah sebagai konsumen. Dengan menciptakan produk yang mempunyai nilai jual tinggi. Untuk memberikan kontribusi langsung bagi kesejahteraan masyarakat dan kita semua.

* KEBIJAKAN

1. Dahulukan dari hal yang terpenting.

2. Buatlah target.

3. Sederhanakan dan mengurangi hal yang tidak berguna.

4. Mengerjakan dengan tepat dan cepat.

* MOTTO

1. Lebih baik, lebih cepat, lebih murah

2. Pertahankan “5 S” yaitu :

Seiri : Kerapihan. Seiketsu : Kebersihan.

Seiton : Kenyamanan. Shitsuk : Kedisiplinan.

Seiso : Keteraturan.

3. Capailah efesiensi yang tinggi dengan “3 M” yaitu :

Muda : Pemborosan.

Mura : Tidak tetap.

Muri : Keterpaksaan

4. Dan juga harus senantiasa mengutamakan hal-hal berikut :

Safety : Keselamatan kerja.

Smile : Ramah dalam keseharian.

Simple : Terpenting dan Umum.

Speedy : Cepat dalam melaksanakan.


Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi


Wewenang dan Tanggung Jawab

Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, CV. ALAM TEKNIK terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya. Wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada CV. ALAM TEKNIK adalah sebagai berikut :

Direktur

Bertugas :

a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan

kesekretariatan.

b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.

c. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

d. Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening penggunaan air dari langganan.

e. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Direktur Utama.

f. Dalam melaksanakan tugas-tugas Direktur Umum bertanggung jawab kepada Direktur Utama

g. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif

General Manager

Bertugas :

a. Melaksanakan koordinasi tugas masing-masing fungsi yang berbeda wilayah pengolahannya sesuai dengan struktur

organisasi yang ditetapkan.

b. Mengendalikan dan mengevaluasi semua departemen yang ada di perusahaan.

c. Mengambil keputusan dan kebijakan sehubungan dengan arah dan sasaran yang diinginkan oleh perusahaan.

Departemen Produksi

Bertugas :

a. Bertanggung jawab atas seluruh produksi yang berjalan dalam perusahaan meliputi Assembly dan pengepakan.

b. Mengontrol dan mengawasi seluruh proses produksi dalam perusahaan meliputi Assembly dan pengepakan.

c. Menyampaikan laporan produksi kepada Direktur dan General Manager.

Departemen Quality Control

Bertugas :

a. Mengontrol dan mengawasi seluruh proses inspeksi dalam serangkaian proses produksi di perusahaan

b. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang berhubungan dengan proses inspeksi dalam perusahaan kepada

General manager dan Departemen Produksi.

Departemen PDQA

Bertugas :

Bertanggung jawab menerapkan kegiatan yang sesuai dengan mutu, untuk menjamin semua bahan baku dan produk sesuai

dengan standar mutu.

Departemen Marketing

Bertugas :

a. Bertanggung jawab atas proses pemasaran meliputi penyusunan strategi pemasaran,penjualan dan promosi, fokus

terhadap kepuasan pelanggan dan hubungan dengan pelanggan.

b. Mengontrol dan mengawasi seluruh proses marketing perusahaan.

c. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Direktur dan General Manager.

Departemen HRD

Bertugas :

Bertugas menyeleksi karyawan, memantau kinerja karyawan, dan memberikan pelatihan dan motivasi untuk meningkatkan

produktifitas karyawan.

Manager

Bertugas :

a. Menjaga hubungan baik antar karyawan dalam organisasi perusahaan. Dalam hal ini seorang manajer harus terampil

dalam mengelola berbagai macam kepribadian karyawan dalam perusahaan agar tidak terjadi pertentangan antar

pribadi dan pertentangan kepentingan.

b. Meredakan konflik antar karyawan. Jika terjadi konflik antar karyawan, maka seorang manajer harus secara bijaksana

meredakan konflik tersebut dan mendamaikan pihak yang berseteru agar jangan sampai konflik tersebut berkembang

menjadi duri dalam daging yang dapat menggoyahkan soliditas organisasi.

Leader

Bertugas :

a. Mengatur anggota sesuai dengan rencana Kasie

b. Menjaga mutu produksi yang disahkan oleh kasie dan kasubsie

c. Membuat Laporan Harian.

Operator

Bertugas :

a. Memperhatikan dan mengolah produksi supaya hasilnya bagus.

b. Terlibat langsung dalam produksi


Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Tata laksana sistem yang berjalan digambarkan sebagai berikut :



Use Case Diagram

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Quality Control Barang Produksi


Berdasarkan gambar 3.2, Use Case Diagram yang ada terdapat:

a. 1 (satu) Sistem Quality Control Barang Produksi.

b. 3 (tiga) Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Operator Qc, Leader Produksi, Leader Qc.

c. 5 (lima) Use Case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya : mengecek barang produksi, mengisi form

pengecekan barang produksi, mengirim form hasil pengecekan barang produksi, pengesahan barang produksi, mengirim

form hasil pengesahan dan pengecekan barang.


Activity Diagram

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Quality Control Barang Produksi


Berdasarkan gambar 3.3, Activity Diagram yang ada terdapat:

a. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

b. 7 (tujuh) Activity yang dilakukan, diantaranya : mengecek barang produksi, mengisi form pengecekan barang produksi,

mengirim form hasil pengecekan, menerima hasil pengecekan, pengesahan barang produksi,mengirim form hasil

pengecekan dan pengesahan, menerima hasil pengecekan dan pengesahan.

c. 1 (satu) Activity Final Node, Aktivitas yang diakhiri.


Sequence Diagram

Gambar 3.4 Sequence Diagram Mengirim Form Quality Control


Berdasarkan gambar 3.4, Sequence Diagram yang ada terdapat:

a. 1 (satu) Life Line, yaitu : Form Quality.

b. 3 (dua) actor, yaitu : Operator Qc, Leader Produksi, dan Leader QC

c. 5 (lima) Message, yaitu : mengecek barang produksi, mengisi form pengecekan barang produksi, mengirim hasil

pengecekan, menerima dan membuat pengesahan barang, mengirim hasil pengecekan dan pengesahan

Analisa Perangkat Sistem

1. Perangkat Keras ( Hardware )

a. Processor : Intel Pentium IV 2.8 GB TRAY LGA

b. Monitor : LED ACER 16” H166HAL

c. RAM : DDR 2 GB

d. Harddisk : HD 250 GB SEAGATE SATA

e. Keyboard : Standart USB

f. Mouse : Standart USB

2. Perangkat Lunak ( Software )

a. Microsoft Windows XP Profesional

b. Microsoft Excel


BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem informasi Quality Control barang produksi Speedometer di CV. ALAM TEKNIK masih menggunakan sistem

manual.

2. Cara penginputan data form Quality sampai berbentuk sebuah informasi masih menggunakan microsoft office excel.

Saran-Saran

Adapun saran yang dapat disajikan penulis sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan :

1. Dengan digunakannya sistem yang terkomputerisasi, maka resiko kesalahan akan lebih rendah serta informasi yang

dihasilkan lebih cepat, akurat, lebih lengkap dan tepat waktu, sehingga dapat membantu dalam mengetahui perkembangan

perusahaan.

2. Menggunakan software yang lebih dapat mempercepat dan mempermudah dalam penginputan data, sehingga dalam

mengolah data-data dapat menghindari terjadinya kekeliruan yang mengakibatkan keterhambatan data, tentu hal ini akan

lebih efisien.

Kemajuan suatu perusahaan bukan semata - mata dari efisiensi pekerjaan yang dilakukan oleh pekerjanya saja, namun tanpa efisiensi pekerjaan perusahaan akan mengalami suatu hambatan dalam kemajuannya.

Demikian saran - saran yang dapat penulis berikan, agar dapat digunakan semaksimal mungkin demi mendapatkan hasil yang lebih baik. Semoga hasil penulisan ini dapat bermanfaat dan dapat menyelesaikan permasalahan sesuai harapan semua pihak.

DAFTAR PUSTAKA

1. A.Leitch Robert, Davis Jogiyanto K.Rocoe.Sistem Informasi dan Analisa System.Buku 1 Edisi 10. Jakarta:Salemba empat, 2010

2. Davies, B,Gordon.Sistem Informasi Manajemen.Jakarta:PT.DINAMAN, 2011

3. Jogiyanto,HM.Analisa dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis.Yogyakarta:Andi Offset, 2010

4. Kusrini (Amikom Yogyakarta).2010.tuntunan praktis membangun sistem informasi akuntansi dengan visual basic dan microsoft sql server+cd.Edisi 2010

5. Hanif Al Fatta (Amikom Yogyakarta).2011.Analisa dan Perancangan Sistem informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern.Edisi September 2011

6. Mnuhardi S.2012.http://mnuhardi.com/2012/04/05/quality-control-pengendalian-mutu/diunduh pada jumat,31 April 2014 jam 01.00

8. Alam S.2010.Ekonomi:jilid-1 Desember 2010

9. M.Fuad,dkk.2007.Pengantar bisnis.Edisi Desember 2007


DAFTAR LAMPIRAN