KP1022465014

Dari widuri
Revisi per 3 Mei 2015 13.21 oleh Admin (bicara | kontrib) (Melindungi "KP1022465014" (‎[edit=sysop] (selamanya) ‎[move=sysop] (selamanya)) [runtun])

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA SYSTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG

PADA PT.PACIFIC PAINT


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1022465014 KIKIN SHODIQIN



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN


ANALISA SYTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG

PADA PT.PACIFIC PAINT



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.



Tangerang, 16 Desember 2014



Dosen Pembimbing




(Muhaimin Hasanudin,ST)


NID.08206







SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama
: Kikin Shodiqin
Nim
: 102246014
Jenjang
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang,16 Desember 2014
Kikin Shodiqin
NIM. 1022465014
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI


PT. Pacific Paint merupakan suatu bentuk badan usaha yang bergerak dalam Bidang Cat & Tinta. PT. Pacific Paint perlu adanya system komputerisasi yang lebih akurat, cepat, dan efesien dalam mengetahui informasi-informasi maupun pendataan persediaanbarang. Namun kenyataannya hal tersebut terkadang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan. Karena masih terbatasnya system komputerisasi yang digunakan pada PT. Pacific Paint tersebut. Persediaan barang yang digunakan oleh PT. Pacific Paint telah menggunakan komputer namun masih menggunakan aplikasi Microsoft word, dan Microsoft excell akan tetapi penggunaan aplikasi tersebut belum dilakukan secara optimal. Penulisan ini menggunakan metode analisa berorientasi objek dengan tujuan melakukan analisa system yang berjalan pada PT. Pacific Paint. Hasil dari penulisan ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi PT. Pacific Paint.
Kata Kunci:Persediaan Barang, Sistem, Komputerisasi


ABSTRACT


PT. Pacific Paint is aform of business entity which is engaged in field of Paint & Inking. PT. Pacific Paint need for a computerized system that is more accurate, fast, and efficient in knowing the information and inventory data collection. But in reality it is sometimes not in accordance with the wishes and expectations. Due to the limitation of the computerized system used in PT. Pacific Paint. Inventory items are used by PT. Pacific Paint been using computers but still use the application Microsoft Word, and Microsoft Excellbut the use of the application is not performed optimally. This study, using object-oriented analysis with the aim of analyzing the system running at. PT. Pacific Paint. The results of this paper can provide positive benefits for PT. Pacific Paint
Keywords : Inventory, Systems, Computerized


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya
Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.
Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :
  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Junaidi M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, S.Kom selaku pembantu ketua 1 (PUKET 1) STMIK Raharja.
  4. Bapak Muhaimin Hasanudin.,ST selaku Dosen pembimbing dalam pembuatan laporan KKP.
  5. Seluruh Dosen, karyawan,Teman-Teman dan staf keluargabesar STMIK Raharja yang telah banyak membantu..
  6. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
    Tangerang, 16 Desember 2014
    Kikin Shodiqin
    NIM. 1022465014


    DAFTAR GAMBAR
    Gambar 3.1 Struktur Organisasi
    Gambar 3.2 Use Case Diagram
    Gambar 3.3 Activity Diagram
    Gambar 3.4 Sequence Diagram


    DAFTAR SIMBOL
    DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM
    Daftar Simbol Use Case Diagram.png
    DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
    Daftar Simbol Activity Diagram.png
    DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
    Daftar Simbol Sequence Diagram.png

    Daftar isi

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Perkembangan teknologi informasi seperti saat ini, peranan Komputer sangatlah diperlukan di berbagai bidang, baik intansi maupun perusahaan. Hal ini disadari mengingat kebutuhan informasi yang cepatakurat.Terbukti dengan banyak intansi dan perusahaan yang telah menggunakan Komputer yang dilengkapi dengan program aplikasi yang berguna untuk memudahkan pekerjaan agar lebih efektif dan efisien.Salah satunya adalah perusahaan PT. Pacific Paint.


    Awal mulanya computer merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menghitung yang kemudian pada perkembangannya menjadi sebuah alat kerja yang efesien untuk menyimpan data dan menghasilkan suatu informasi berdaya tepat guna, sitem komputerisasi merupakan penunjang yang sangat berarti dalam aktivitas kerja sebuah instansi dalam menghemat waktu dan tenaga. Hal ini dapat diyakini akan mempermudah proses pengolahan data dan dapat mengurangi adanya kesalahan pada saat pengolahan data.


    Pada suatu instasi kerja, yang didalamnya terdapat bagian persediaan barang yang menangani suatu proses penyimpanan data barang untuk pada akhirnya digunakan sebagai tolak ukur atas keputusan-keputusan yang akan diambil dalam proses transaksi yang berkaitan dengan data. terkait dengan persediaan barang dan pengembalian suatu barang seharusnya dapat dimonitoring agar suatu data dapat mudah diakses.


    Namun saat ini sistem monitoring persediaan barang yang dilakukan pada PT. Pacific Paint banyak yang mengerjakan secara manual sehingga melalui beberapa tahap yaitu seperti dengan cara mencatat pada buku laporan sehingga tidak efektif dan efisien, dan data yang ingin dicari membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Dalam proses pengolahan data masih terdapat kelemahan-kelemahan sehingga mempengaruhi terhadap informasi yang ada, diantaranya adalah masalah dalam pencatatan data, pencarian data, dan pembuatan laporan.


    Untuk membantu dan mempermudah serta mempercepat proses sistem monitoring penyediaan barang tersebut, maka diperlukan suatu sistem monitoring penyediaan barang yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut di atas yaitu seperti proses pencarian yang memakan waktu lama, kebutuhan informasi yang tepat dan cepat serta terminimalisirnya kesalahan-kesalahan. Hal inilah yang dapat melandasi penulis untuk mengambil judul “Analisa Sistem Pengendalian Persediaan Barang pada PT. Pacific Paint.



    1.2 Rumusan Masalah

    Dari latar belakang di atas, maka penulis dapatmelakukan perumusan masalah yaitu sebagai berikut :
    1.Bagaimana sistem informasi persediaan barang yang berjalan pada PT. Pacific Paint?
    2.Apa saja yang masih menjadi kendala dan permasalahan pada sistem informasi yang berjalan?


    1.3 Ruang Lingkup

    Untuk memudahkan penelitian laporan ini, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Penelitian ini hanya membahas masalah sistem informasi pencatatan persediaan barang masuk dan keluar pada monitoring data barang diPT. Pacific Paint


    1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1.4.1 Tujuan Penelitian

    Tujuan Operasional

    Tujuan penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah :
    1.Untuk mengetahui prosedur monitoring data persediaan barang yang digunakan oleh PT. Pacific Paint
    2.Mencoba mengimplementasikan sebuah sistem informasi persediaan barang pada PT. Pacific Paint

    Tujuan Fungsional

    1.Meningkatkan mutu informasi yang cepat dan tepat.
    2.Untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi serta usaha pemecahannya yang dilakukan oleh PT. Pacific Paint.

    Tujuan Individual

    1.Setelah mengambil KKP ini mahasiswa mengharapkan dapat mengenal lebih jauh lingkungan kerja sesungguhnya.
    2.Menyelesaikan salah satu mata kuliah agar dapat mengikuti mata kuliah skripsi jurusan Teknik Informatika pada Perguruan Tinggi Raharja.


    1.4.2 Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat yang diharapkan dan dihasilkan dari penelitian ini adalah :
    1.Dapat memberikan rekomendasi untuk sistem informasi tentang alur persediaan barang yang dan efisien.
    2.Dapat memberikan masukan positif dalam menghasilkan laporan yang akurat.
    3.Penulis mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja setelah menyelesaikan pendidikannya.


    1.5 Metode Penelitian

    Dalam Memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian maka penulis menggunkan beberapa metode yang digunakan sebagai berikut:


    1.5.1 Metode Pengumpulan Data

    Metode Observasi (Observation Research)
    Pada metode ini mengumpulkan data dengan cara mengadakan penelitian dengan menganalisa dan melaksanakan percatatan secara sistematis.penulis melakukan tinjauan langsung melalui stakeholder yaitu bagian warehouse,selama 6 bulan untuk menganalisa unsure-unsur yang akan diteliti.Terdapat permasalahn yang terjadi di dalam pemasaran yang masih bersifat manual masih menggunakan ms.excell dalam pembuatan laporan,sehingga laporan yang dihasilkan kurang memuaskan dan informasi tidak tepat waktu.Teknik untuk mendapatkan data penting dalam melakukan pengamatan serta pencatatan secara sistematis terhadap unsure-unsur pentiong yang berguna untuk peneltian.Dalam hal ini penulis mencobamelakukan observasi dilinbgkungan PT.Pacific Paint


    1.Metode Wawancara(Interview)
    Metode untuk pengumpuln data dengan cara melakukan Tanya jawab langsung dengan pihak yang berkepentingan dan memahami akan hal yang akan diteliti serta mendapatkan data yang akurat tentang analisa system penjualan cat & Tinta Pada PT.Pacific Paint diTangerang.


    2.Study Pustaka
    Selain melakukan observasi penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pstaka.Dalam metode ini penulis juga berusaha melengkapi data-data dengan memabaca buku,baik buku panduan,internet serta melihat kkp sebelumnya.


    3.Metode Analisa Sistem
    Analisa system mengenai analisa organisasi(seperti sejarah singkat dan struktur organisasi),analisa masukan,analisa proses,analisa keluaran,analisa control serta nalisa tentang system yang sedang berjalan dengan menggunakan UML(Unified Modeling Language).


    1.5.2 Sumber Data

    Sumber-sumber data yang dibutuhkandalam hubungannya denganpengumpulan data dikelompokkan menjadi:
    1.Sumber Data Primer, diperoleh dari narasumber-narasumber yang berhubguna dengan objek penelitian. Dalam hal ini adalah stakeholder.
    2.Sumber data sekunder,diperoleh dari buku-buku literature,KKP dan sebagainya yag memuat informasi-informasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan KKP.


    1.6 Metode Analisa

    1.6.1 Survey Sistem Berjalan

    Pada survey system berjalan penulis melakukan survey langsnung ke PT.Pacific paint untuk mendapatkan langsung dari data yang ada.

    1.6.1 Analisa Hasil Survey

    Penulis melakukan analisis srvei terhadap system pengolahan data persediaan barang/produksi masalah-masalh yang terjadi pada system yang berjalan saat ini.

    1.6.1 Identifikasi Kebutuhan Informasi

    Pada tahap ini kebutuhan apa saja yang diperlukan penulis dalam penyusunan laporan tentang system pengolahan data persediaan produksi dan identifikasi persyaratan system.

    1.7 Metode Pengembangan

    Metode pengembangan yang dugunakandiantaranya meliputi:
    1.Metode Analisis,dilakukan melalui empat tahapan yaitu:
    Survey atas system yang sedangberjalan,analisisterhadap temuan survey,identifikasi kebutuhan informasi,dan identifikasi persyaratan system.Adapun Alat bantu(tools) yang penulis gunakan berupa Diagram use case(UML),yang dibuat dengan menggunakan software paradigm.
    2.Metode perancangan
    Biasanya digunakan dalam membuat UML,Pembuatan spesifikasi database, dan pembuatan tampilan layar dari system baru yang diusulkan.

    1.8 Sistematika Penulisan

    Penulisan Laporan Kerja Praktek ini disusun menjadibeberapa bab. Dalam setiap bab-nya diberikan gambaran mengenai pokok pembahasanyang ada, sehingga dengan demikian dapat memberikan penjelasan yang lengkapmengenai Laporan Kerja Praktek ini. Adapun sistematika penulisannya adalahsebagai berikut:
    BAB I PENDAHULUAN
    Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang,rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
    BAB II LANDASAN TEORI
    Pada bab ini berisikan landasan teori yang dipakai dalam menganalisa informasi yakni mengenai definisi, pengertian-pengertian sertapenjabaran-penjabarannya seperti literatur review.
    BAB III PEMBAHASAN
    Pada bab ini penulis menguraikan sekilas mengenai PT. Pacific Paint, struktur organisasi, tata kerja, serta ruang lingkup kegiatan dan menyajikan analisa pembahasan yang mencakup tentang analisa kebutuhan, analisa proses serta tata laksana sistem berjalan.
    BAB IV PENUTUP
    Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari bab sebelumnya, selain itu pada bab ini juga berisi saran yang berhubungan dengan penulisan Laporan Kerja Praktek.
    DAFTAR PUSTAKA
    DAFTAR LAMPIRAN


    BAB II
    LANDASAN TEORI

    2.1 Teori Umum

    Mempelajari suatu sistem akan lebih mudah bilamengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan sistem. Lebih lanjutpengertian sistem pertama kali dapat diperoleh dari definisinya. Dengandemikian definisi ini akan mempunyai peran yang penting dalam pendekatan untuk mempelajari suatu sistem. Maksud dari sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan(goal) atau sasaran (objective).

    2.1.2 Konsep Dasar Sistem

    Manusia hidup di dunia yang penuh dengan sistem, dan apa yang kita lihat di sekeliling kita adalah kumpulan dari sistem-sistem.(Jogiyanto, 2010:34)

    1. Definisi Sistem

    Berikut ini adalah definisi sistem menurut para ahli :

    a. ”Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu”. Sugiarti (2011:99

    b.“Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.” (Jurnal CCIT, 2013:226-227).

    c. Sistem dapat didefenisikan menjadi 2 pendekatan yaitu :

    a. Pendekatan sistem secara prosedur

    “Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”. Jogiyanto(2010:34)

    b. Pendekatan sistem secara komponen

    “Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapi tujuan tertentu”.Jogiyanto(2010:34)

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa “Sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan”.

    2.Karakteristik Sistem

    Modelumum sebuah sistem adalah input, process dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sederhana, sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu pula sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah :

    a.Komponen Sistem (Component)

    Suatu sitem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

    b.Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistemmerupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainatau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatusistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

    c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Lingkungan Luar Sistem(Environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

    d.Penghubung Sistem (Interface

    Penghubung sistemmerupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya.Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari sub sistem ke sub sistem lain. Keluaran (output) dari sub sistem akan menjadi masukan (input) untuk sub sistem lain melalui penghubung.

    e.Masukan Sistem (Input)

    Masukan adalah energiyang dimasukan kedalam system, yang dapat berupa perawatan (Maintenance input) dan masukan signal (signal input).

    f. Keluaran Sistem (Output)

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

    g.Pengolah Sistem

    Suatu sistem dapatmempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, sebagaicontoh adalah sistem akuntansi, sistem ini akan mengolah data dan transaksimenjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    h. Sasaran dan Tujuan Sistem (Objective Goal)

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangatmenentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan

    3.Klasifikasi Sistem

    Sistemmerupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya, karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang, seperti contoh sistem yang bersifat terbuka dan tertutup. Adapun penjelasan yang lebih detail dan rinci akan dipaparkan dibawah ini :

    a. Sistem abstrak (Abstrack System) dan Sistem fisik (Physical System)

    Sistem abstrak adalahsistem yang didalamnya berisis gagasan atau konsep semisal sistem teologi yang tak lain dan tak bukan isinya adalah gagasan tentang interaksi antara manusia dan sang pencipta. Sedangkan sistem fisik adalah sebuah gerakan sistem yang memang nampak oleh mata kita seperti sistem televisi, sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan dan lain sebagainya.

    b. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Contohnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, pergantian musim dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin (Human Machine System). Sisteminformasi yang berbasis computer merupakan contoh Human Machine System, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    c.Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

    Sistem tertentu adalahsistem yang sudah dapat diprediksi berdasarkan program-program yang dijalankan, sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.

    d. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub-sistem lainnya.

    4.Konsep Dasar Informasi

    1.Definisi Informasi

    Informasi sangat penting dan diperlukan didalam suatu sistem. Berikut ini adalah beberapa definisi Informasi yaitu :

    a.“Informasidapat dikatakan sebagai sejumlah data yang sudah diolah atau diproses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya,keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”. Darmawan (2012:2)

    b.“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya”. Sugiarti (2011:104)

    2.Kualitas Informasi

    Informasi yangberkualitas harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut : (Darmawan, 2012:3)

    a. Akurat

    Informasimencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanyadilakukan melalui dua orang atau lebih yang berbeda-beda dan apabila hasilnya tersebut sama, maka dianggap data tersebut akurat.

    b. Tepat Waktu

    Informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak berapa jam lagi.

    c. Relevan

    Informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi diberbagai tingkatan dan bagian yang ada dalam organisasi tersebut.

    d. Lengkap

    Informasi harus diberikan secara lengkap.

    3.Komponen-Komponen Informasi

    Terdapat 6 (enam) komponen atau jenis-jenis informasi diantaranya :(Darmawan, 2012:6-7)

    a.Root of Information

    Yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebuah proses pengolahan data.

    b.Bar of Information

    Merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami.

    c.Branch of Information

    Yaitu komponen informasi yang bias dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami

    d.Stick of Ambition

    Yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan.

    e. Bud of Information

    Yaitu komponen informasi yang sifatnya semi micro, tetapi keberadaanya sangat pentingsehingga dimasa yang akan datang, dalam jangka waktu yang akan dating informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai kebutuhannya.

    f.Leaf of Information

    Yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampumenjelaskan keadaan dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul.

    4.Nilai Informasi

    Nilai informasi ditenukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu infirmasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebuh efektif disbanding gengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai investasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

    2.2 Teori Khusus

    2.2.1 Konsep Analisa Sistem

    1. Definisi Analisa Sistem

    Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai berikut :

    ”Kegiatan analisa Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem baru”.Shalahuddin (2013:18

    2. Tahap Analisa Sistem

    “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian darisuatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksuduntuk mengidentifikasikan dan mengevaluasipermasalahan-permasalahan,kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhanyang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengankebutuhan”. (Jurnal CCIT,2011:322)

    Didalam tahap analisis sistem terdapatlangkah-langkah dasar yang dilakukan oleh analis sistem adalah sebagai berikut :

    a.Identify, yaitumengidentifikasikan masalah.

    c. Analyze, yaitu menganalisa system.

    d. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

    2.2.2 Unified Modeling Language(UML)

    UML (Unfied ModellingLanguage) adalah “Bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yangberparadigma berorientasi objek”. Pemodellan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk menyederhanakan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.(Nugroho, 201:06).

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified ModellingLanguage (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambaruntuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Progamming)”.

    2.2.3 Definisi Diagram-Diagram UML (Unified Modeling Language)

    Berikut ini adalah defenisi mengenai 5 (lima) diagram UML:

    1.Use Case Diagram

    Use Case Diagram merupakan inti fungsionalitas koheren yang diekspresikan sebagai transaksi-transaksi yang terjadi antara actor dan sistem.

    2.Class Diagram

    Menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.

    3.Sequence Diagram

    Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use caseatau operasi.

    4.State Chart Diagram

    Digunakan untuk memodelkan behavior objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikansiklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain

    5.Activity Diagram

    Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik prosesbisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

    2.2.4 Definisi Komputer

    “Komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas,yaitu menerima input, memproses input sesuai dengan instruksi yang diberikan, menyimpan perintah-perintah dan hasil pengolahannya, serta menyediakan output dalam bentuk informasi.” (Robert, H. blisser,2006)

    Pengertian Perangkat Keras(Hardware)

    “Perangkat keras dalam komputer adalah perangkat yang terdiri dari alat-alat yang dapat difungsikan untuk menjalankan atau mendukung suatu operasi tertentu yang dipasang dalam sebuah sistem komputer.”(Muhammad fakhri husen, 2005) name="Muhammad, Fakhri, Husen.

    Pengertian Perangkat Lunak(Software)

    ”Perangkat lunak dalam sebuah komputer merupakan perangkat yang digunakan untuk mengoperasikan dan mengkoordinasikan perangkat keras Komputer.”(Muhammad fakhri husen, 2005) name="Muhammad, Fakhri, Husen.

    2.2.5 Persediaan Barang

    Definisi Persediaan Barang

    Menurut Ristono (2009:11) persediaan dapat diartikan sebagaibarang-barang yang disimpan, untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang.

    Menurut Ristono (2009:25) inventory atau persediaan adalah suatu teknik atau manajemen material yang berkaitan dengan persediaan. Manajemen material dalam inventory dilakukan dengan beberapa input yang digunakan yaitu :

    Permintaan yang terjadi (demand) dan biaya-biaya yang terkait dengan penyimpanan, serta biaya apabila terjadi kekurangan persediaan (shortage).

    Seacara teknis, inventory adalahsuatu teknik yang berkaitan dengan penentapan terhadap besarnya persediaanbahan yang harus diadakan untuk menjamin kelancaran dalam kegiatan operasiproduksi, serta menetapkan jadwal pengadaan dan jumlah pemesanan barang yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan. Penetapan jadwal dan jumlah pemesanan yang harus dipesan merupaka pernyataan dasar yang harus terjawab dalam pengendalian persediaan.

    Pengendalian pengadaan persediaan perlu diperhatikan karena berkaitanlangsung dengan biaya yang harus ditanggung perusahaan sebagai akibat adanya persediaan. Oleh sebab itu, persediaan yang ada harus seimbang denga kebutuhan, karna persediaan yang terlalu banyak akan mengakibatkan perusahaanmenangguang resiko kerusakan dan biaya penyimpanan yang tinggi disamping biaya investasi yang besar. Tetapi jika terjadi kekurangan persediaan akan berakibat terganggunya kelancaran dalam proses produksinya. Oleh karenanya diharapkan rejadi keseimbangan dalam pengadaan persediaan sehingga biaya dapat diekan seminimal mungkin dan dapat memperlancar jalannya proses produksi.

    Menurut Ristono (2009:45) bebberapa pengertian persediaan menurut para ahli adalah sebagai berikut :

    a. Suatu kegiatan untuk menentukantingkat dan komposisi dari part atau bagian, bahan baku dan bahan produksi, sehingga perusahaan dapat melindungi kelancaran produksi dan penjualan serta kebutuhan pembelanjaan perusahaan dengan efektif dan efesien.

    b. Serangkain kebijakan dengan sistem pengendalian yang memonitor tingkat persediaan yang harus dijaga kapan persediaan harus diisi dan beberapa pesanan yang harus dilakukan.

    Persediaan barang dapat didefinisikan sebagai berikut :

    Persediaan barang sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milikperusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan / proses produksi, ataupun pesrsediaan bahan baku yang menunggu penggunaanya dalam suatu proses produksi.

    Pada dasarnya persediaan mempermudah dan memperlancar jalannya operasi perusahaan Manufactur, ya.ng harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang , serta selanjutnya menyampaikannya kepada para pelanggan / konsumen.

    Persediaan yang diadakan mulai dari bahan baku sampai barang jadi, antara lain berguna untuk:

    1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang.

    2. Menghilangkan resiko barang yang rusak.

    3. Mempertahankan stabilitas operasi pertahanan.

    4. Mencapai pengunaan mesin yang optimal.

    5. Memberi pelayanan yang sebaik-baiknya bagi.

    1. Persediaan pengamanan (safety stock)

    Persediaan Pengaman atau sering pula disebut safety stock adalah persediaan yang dilakukan untuk mengantisipasi unsur ketidakpastian permintaan dan penyediaan. Apabila persediaan pengaman tidak mampu mengantisipasi ketidakpastian tersebut, maka akan terjadi kekuranganpersediaan(stockout).

    2. Penggunaan bahan baku rata-rata

    Salah satu dasar untuk memperkirakan penggunaan bahan baku selama periode tertentu, khususnya selama periode pemesanan, adalah rata-rata penggunaan bahan baku pada masa sebelumnya.

    3. Faktor waktu

    Lead time adalah lamanya waktu antara mulai dilakukannya pemesanan bahan-bahan sampai dengan kedatangan bahan-bahan yang dipesan tersebut dan diterima digudang persediaan.

    4. Persediaan antisipasi

    Persediaan antisipasi disebut dengan stabilization stock merupakan persediaan yang dilakukan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang sudah dapat diperkirakan sebelumnya.

    5. Persediaan dalam pengiriman (transit stock)

    Persediaan dalam pengiriman disebut work-in process stock adalah persediaan yuang masih dalam pengiriman, yaitu:

    6. Eksternal transit stock adalah persediaan barang yang masih ada dalam transportasi.

    7. Internal transit stock adalah persediaan yang masih menunggu untuk diproses atau menunggu sebelum dipindahkan.

    Faktor Penentu Safety Stock

    Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya safety stock adalah sebagai berikut:

    1. Resiko kehabisan persediaan yang biasanya ditentukan oleh:

    a. Kebiasaan pihak supplier dalam pengiriman barang yang dipesan, apakah tepat waktu atau sering kali terlambat dari waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak pembelian.

    b. Dapat diduga atau tidaknya kebutuhan bahan baku untuk produksi.

    2. Biaya simpan digudang dan biaya ekstra bila kehabisan persediaan.

    3. Sifat persaingan yang terjadi antar perusahaan dapat ditentukan darikecepatan pelayanan pemenuh permintaan pelanggan, maka perusahaan perlu memiliki persediaan yang besar.

    Faktor Yang Menentukan Persediaan

    Yang menjadi masalah bagi perusahaan adalah bagaimana menentukan persediaan yang optimal, oleh karna itu perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan. Sebenarnya perlu dibedakan antara persediaan bahan baku dan bahan jadi, namun yang di maksud dengan persediaan dalam kaitannya dengan kegiatan produksi adalah bahan baku dan penolong.

    Besar kecilnya persediaan bahan baku dan bahan penolong dipengaruhi oleh faktor :

    1. Volume atau jumlah yang dibutuhkan, yaitu yang dimaksud untuk menjaga kelangsungan (kontiunitas) proses produksi. Semakin banyak jumlah bahan baku yang dibutuhkan , maka akan semakin besar tingkat persediaan bahan baku.

    2. Kontinuitas produksi tidak terhenti, diperlukan tingkat persediaan bahan baku yang tinggi dan sebaliknya.

    3. Sifat bahan baku, apakah cepat rusak (durable goods) atau tahan lama (undurable good).

    Sedangkan untuk bahan baku yang memiliki sifat tahan lama, maka tidak ada salahnya menyimpannya dalam jumlah besar. Agar kontiunitas produksi tetap terjaga, maka untuk berjaga-jaga perusahaan sebaiknya memilki apa yang dinamakan dengan persediaan cadangan (safetystock) . Persediaan cadangan atau disebut pula persediaan pengaman adalah persediaan minimal bahan baku yang harus dipertahankan untuk menjaga kontiunitas produksi.

    Fungsi-Fungsi Persediaan

    1. Fungsi Decoupling

    Yaitu persediaan yang memungkinkan peruashaan dapat memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung kepada supplier, perusahan tidak sepenuhnya tergantung .pada pengadaannya dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman, agar departemen-departemen dan proses-proses indivual dalam perusahaan terjaga kebebasannya, dapat menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diperkirakan atau diramalkan disebut dengan fluctualition stock.

    2. Fungsi Economic Lot Sizing

    Yaitu persediaan dengan mempertimbangkan biaya penghematan(efesiensi) atau potongan pembelian, biaya pengankutan per unit menjadi lebih murah dan sebagainya.

    3. Fungsi antisipasi

    Yaitu perusahaan dapat menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yangdapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman serta dapat mengantisipasi ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan permintaan akan barang selama priode tertentu.

    2.2.6 Literatur Review

    Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penilitian yang akan dibahas dalam tugas KKP ini antara lain :


    1. Penilitian yang dilakukan oleh Heru Sigiarto,2008 mengenai “Perancangan Sistem Informasi penerimaan Barang Berbasi Web Pada PT Aneka Komkar Utama”. Permasalahan yang terjadi pada judul yang diangkat oleh penulis adalah belumterintegrasinya computer terhadap pihak-pihak yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran barang. Serta pengamanan terhadap pencatatannya masih sangat minim, maka penulis mengajukan sebuah sistem perancangan yang berbasis web.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Indra Purnama (2010) dengan judul ”Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku pada PT. Surya Siam Keramik”. Penelitian ini diusulkan agar para pemimpin dapat mengetahui persediaan bahan baku sehingga kekosonganbahan baku bisa terhindarkan. Akan tetapi sistem ini masih kurang karena hanya memperlihatan stok akhirnya saja tanpa ada keterangan pemakaian atau pemasukan bahan baku tersebut. Dalam halini penulis melakukan pengembangan sistem agar sistem yang ada tidak hanyamemperlihatkan stok akhirnya saja, jadi sistem ini akan dilengkapi denganketerangan pemakaian dan pemasukan bahan baku yang adadi gudang, sehingga akan menghasilkan laporan stok yang lebih lengkap dan mempermudah dalam pencarian data.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Febbye Meilissa K, 2008 dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Permintaan Dan Pengeluaran Barang Karyawan Pada PT Bintang Indonesia”. Dalam ruang lingkup permasalahnnya adalah membuat sebuah aplikasi persediaan yang hanya dibatasi pada departemen personalia saja mengenai sistem permintaan dan pengeluaran barang karyawan maka penulis mengajukan sebuah sistem perancangan berbasis web yeng terintegrasidengan pihak yang berhubungan.

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Yani Yuliana, 2012 dengan judul “Analisa Sistem Persediaan Barang Spare Part Mobil Pada PT Prima Autoworld”. Disini penulis menjelaskan bahwa agar penerapan sistem persediaan sparepart pada PT Autoworld ini dapat terwujud dengan baik maka, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti, diperlakukan pelatihan dalampenggunaan sistem yang baru. Perlu diadakan sosialisasi tentang pentingnya sistem informasi persediaansparepart kepada pihak yang yang terlibat dengan sitem terutama pada Admin dan User. Dan agar kekurangan pada sistemnya dapat diperbaiki maupun ditambah serta agar dapat sejalan dengan perkembangan ilmu teknologi yang semakin canggih. Rancangan aplikasi ini dapat dikembangan lagi agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam penggunaanya.

    5. Penelitian yangdilakukan oleh Heru Sugiarto (2010), dengan judul ”Perancangan Sistem InformasiPenerimaan Barang Berbasis Web pada PT. Aneka Komkar Utama”. Dengan adanyasistem yang terintegrasi dengan satu server web diharapkan mampu meminimalisadanya perbedaan antara stock bahan baku dengan order bahan baku sehinggadengan jelas input dan outputbahan baku tersebut. Tapi dalam hal ini belumterdefinisi secara jelas bagian-bagian yang melakukan pengambilan bahan baku,sehingga dapat disimpulkan bahwa belum terorganisir bagian-bagian mana yangmengambil bahan baku tersebut. Dari sini penulis melakukan pengembangansistem agar terdefinisi jelasbagian-bagian yang melakukan pengambilan bahanbaku, sehingga user akan lebih mudah dalam pencariandata bagian mana saja yangmelakukan pengambilan

    6. Penelitian yang dilakukan oleh A.A. K. Oka Sudana, 2008 mengenai “Sistem Informasi Manajemen Inventori Pada Perusahaan Layanan Jasaboga Pesawat Udara”. Yang membahas mulai dari informasi permintaan barang (Stock transfer), permintaan pembelian barang (Stor Requisition), pembelian barang (Purcahse Order), penerimaan barang (Receiving), Informasi mengenai barang yangtelah rusak (Spoil), pengembalian barang (Retur), dan informasi inventorylainnya. Namun disini sistem yang dibahas menggunakan dua database yaitudatabase aktif dan database history yang menurut penulis banyak memakan waktu dan biaya selain itu juga banyak menggunakan tenaga kerja. Maka penulis mengajukan sebuah sistem berbasis web. Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis mengambilkonsep dari enam penelitian diatas dan merupakan pengembangan dari ke-enam penelitian sebelumnya.

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1 Gambaran Umum Perusahaan

    3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

    PT Pabrik Cat & Tinta Pacific adalah suatu pabrik cat dan tinta yang pertama kali didirikan oleh Mr. S.Suriawinata di daerah Bustling Pasar Senen, Jakarta Pusat pada bulan Agustus, tahun 1943 dan Pacific Paint merupakan perusahaan cat lokal terkuat dan berkedudukan kuat di Indonesia.

    PT Pabrik Cat & Tinta Pacific yang lebih dikenal dan lebih populer dengan nama Pacific Paint adalah pelopor dalam pengembangan industri cat yang tangguh di Indonesia karena dari sejak tahun 1943 telah merintis pembuatan cat yang dimulai dengan cara yang sederhana kemudian meningkat menjadi suatu industri rumah tangga (home industri) yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat dari waktu ke waktu.

    Plant yang terdapat di Pacific Paint yaitu plant untuk cat decorative, plant untuk cat automotive, plant untuk cat industri (kapal), dan pabrikasi kaleng. Pabrikasi kaleng tidak termasuk dalam proses produksi Pacific Paint karena pabrikasi kaleng tersebut sudah dijual kepada pihak lain tetapi plant tersebut masih berada pada area Pacific Paint. Dengan kata lain PacificPaint memproduksi kaleng dengan cara sub-kontrak. Produk yang dihasilkandari pabrik cat decorative adalah cat air (decorative waterbased paint) dan catminyak (decorative solventbased paint). Sedangkan produk yang dihasilkandari pabrik cat automotive dan pabrik cat industri merupakan cat solventbased

    Pacific Paint merupakan satu perusahaann cat lokal yang tertua dan berkedudukan kuat di Indonesia. Sebagai salahsatu perusahaan terbesar di Indonesia, saat ini Pacific Paint telah memperkerjakan lebih dari 1000 pekerja dan memiliki kapasitas produksi per tahun berkisar anatara 33.000sampai 40.000 metrik ton untuk cat dekoratif dan mobil.

    Bahan baku umum dan penunjang yang digunakan pada pembuatan cat tersebut antara lain: filler sebagai bahan dasar (tepung), additive yang digunakan untuk meningkatkan kualitas, resinyang digunakan sebagai pengikat dari semua bahan yang dicampur, solvent yang digunakan sebagai pelarut, dan pigment yang digunakan sebagai pewarna.

    Bahan-bahan yang dibutuhkan Pacific Paint untuk pembuatan produk, ada yang didapat dari supplier-suplier dalam negeri yang sudah terpercaya dan ada juga yang mengimport dari luar negeri. Sistem produksi pada Pacific Paint dilakukan berdasarkan order (pesanan) dari customer dan juga untuk stock (persedian) di gudang barang jadi.

    Dalam mencermati perkembangan pasaran cat di Indonesia yang semakin besar dan semakin luas, Pacific Paint berusaha memanfaatkan peluang tersebut untuk memperbesar luas area pabrik dengan membangun pabrik baru dengan luas kurang lebih 8 hektar yang terletak di Jl. Laks. RE. Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada tahun 1973. Lokasi tersebut sangat strategis karena berada didalam lingkungan daerah pelabuhan Tanjung Priok sehingga pemasukkan bahan baku impor dan pengiriman hasil produksinya keluar pulau Jawa melalui pelabuhan Tanjung Priok dapat lebih cepat dan lebih hemat.

    Pacific Paint mempunyai agen-agen penjulaan sebanyak 1 distributor dan 40 agen untuk cat decorative, antara lain PT Kreasi Sentosa Abadi, PT Sinar Poncol Abadi, PT Sumber Setia Abadi, CV Binaya, CV Sinar Makmur dan masih banyak lagi; untukcat automotive dalampenjualannya tidak memiliki agen hanya 2 distributor saja. Dalam penjualan cat, Pacific Paint tidak memliki program untuk mengekspor keluar negeri. Perusahaan lain yang ikut andil dalam Pacific Paint adalah PT Polindo untuk perusahaan lokal dan PT Surya Industries untuk perusahaan asing.

    Dalam menghadapipersaingan bisnis yang ada, Pacific Paint melakukan beberapa alternatif baik dari dalam maupun dari luar. Alternatif dari dalam adalah melakukan pengembangan produk sesuai dengan permintaan konsumen, sedangkan alternatif dari luar adalah dengan melakukan promosi seperti iklan dan memberikan bonus berupa kartu warna sebagai contoh warna cat kepada agen-agen dan meningkatkan kualitas cat yang telah ada.

    Saat ini Pacific Paint telah memperoleh pengakuan mutu internasional tertinggi ditahun 1994 melalui ISO 9002 Quality Management System Certification oleh SGS dan sesudah itu ISO 9001 tahun 1996.

    3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

    Strukturorganisasi Pacific Paint adalah struktur organisasi yang susunannya berdasarkan fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut. Dalam struktur organisasi Pacific Paint pemegang saham menempati posisi tertinggi dalam perusahaan, namun yang mempunyai kekuasaan dalam manajemen adalah pemegang saham utama yang juga menempati posisi sebagai presiden komisaris. Namun untuk pengambilan keputusan tidak hanya mutlak dari presiden komisaris saja, terkadang diadakan rapat dengan beberapa direktur dibawahnya barulah mendapat keputusan yang akan diambil.

    Setiap tugas yang spesifik akan ditangani oleh masing-masing staf yang sudah diberi tanggung jawab dengan cara mereka masing-masing, dan staf tersebut bertanggung jawab langsung terhadap atasannya dan demikian juga dengan setiap pemimpin pada setiap divisi mempunyai kuasa untuk menyelesaikan masalah dalam divisinya dengan cara masing-masing dan akan dipertanggung jawabkan kepada atasan masing-masing


    3.1.3 Uraian Tugas dan Fungsi

    1.Direktur Utama

    Memiliki tugas dan fungsi: Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif, menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi, memimpin rapat umum, mengambil keputusan dalam segala proyek yang dikerjakan.

    2.Bagian Keuangan(Accounting)

    Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan, tugas antara lain adalah :

    a.Membuat bukti pengeluaran bank dan bukti penerimaan bank .

    b.Memeriksa seluruh pengeluaran uang agar sesuai dengan permintaannya .

    c.Membuat laporan dana bank, rencana tagihan, rencana pelunasan dan lain-lain .

    d.Menagih piutang yang sudah jatuh tempo melalui telepon .

    e.Membuatkan cek atau bilyet giro untuk pengeluaran uang baik untuk melunasi hutang maupun untuk pengeluaran lainnya .

    3.Staff Administrasi

    Memiliki sejumlah tugas sebagai berikut :

    a.Membuat penawaran harga (quotation), surat jalan (delivery order), kwitansi,faktur pajak dan surat-surat lain sesuai dengan kebutuhan administrasi .

    b.Memasukkan data tersebut ke dalam laporannya masing-masing untuk kegiatan pengendalian dan juga sebagai lampiran dalam laporan keuangan .

    4.Personalia

    Tugas personalia adalah :

    a.Penerimaan tenaga kerja koordinasi dengan direktur .

    b.Sosialisasi dan koordinasi.

    c.Menyiapkan perjanjian kerja baru karyawan baru .

    d.Absensi daftar hadir.

    e.Internal letter .

    f.Incoming letter.

    g.Outgoing letter .

    h.Memperbaharui/Update dan record data.

    i.Jamsostek.

    5.Site Manjer

    Tugasdan tanggung jawab seorang Site manajer adalah mengkoordinir tugas-tugas koordinator, menyusun komposisi pelaksanateknis, serta melakukan analisa pencapaian target.

    6.Koordinator

    Memiliki beberapa tugas sebagai berikut :

    a.Memberikan target atau laporan konsumen kepada pelaksana teknis .

    b.Berkoordinasi dengan semua coordinator sesuai petunjuk site manajer.

    c.Membuat laporan hasil pelaksana teknis .

    d.Bertanggung jawab kepada site manajer.

    7.Pelaksana Teknis

    Melaksanakan tugas dari koornator untuk mengganti Kwh meter yang rusak dan menyegelnya kembali sesuai target atau laporan dari konsumen.


    3.1.4 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

    Use Case diagram merupakan deskripsi lengkap tentang interaksi yang terjadi antara para actor dengan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan. Sehingga bermanfaat untuk tahap analisis karena dengan menggunakan use case diagram akan banyak sekali informasi yang didapatkan, selain itu juga bermanfaat untuk mencari dan menemukan kelas-kelas yang terlibat dalam aplikasi.

    Gambar 3.2. Use Case Diagram

    Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

    a.1 (Satu) system yang mencakup seluruh kegiatansystem persediaan barang .

    b. 5 actor yang melakukan kegiatan diantaranya :Pelaksana Teknis, Koordinator, Gudang, Supplier, Pimpinan

    c. 5 Use Case diantaranya : Permintaan barang , PObarang, Order, Kirim barang, Buat laporan .


    Activity Diagram Persediaan Barang


    Diagram aktifitas lebih memfokuskan pada eksekusi dan alur system, diagram ini juga tidak hanya memodelkan software melainkan memodelkan model bisnis, serta menunjukan aktifitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi. Activity Diagram lebih mudah dipahami dan melalui activity diagram, sistem dari suatu skenario yang berjalan dapat terlihat.

    Gambar 3.3. Activity Diagram

    Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan saat in terdapat:

    a.1 Initial Node, objek yang diawali .

    b.5 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    c.1 Final State, objek yang diakhiri

    d.1 Swimlane .

    Sequence Diagram Persediaan Barang

    Sequence wini.png

    Gambar 3.4. Sequence Diagram

    Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan saat in terdapat:


    a.2 (dua) actor yang melakukan kegiatang yaitu pelaksana teknis dan koordinator .

    b.3 (tiga) lifeline yaitu PO, gudang, laporan, laporan.

    c. 5 (lima) message antara lain membuat form permintaabarang terlebih dahulu, koordinator membuat PO, koordinator menyerahkan copy PO, gudang mengirim barang ke pelaksana teknis, laporan di buat oleh koordinator .

    BAB IV
    PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

    1. Sistem informasi persediaan barang yang berjalan saat ini pada PT. Pacific Paint masih banyak yang mengerjakan secara manual sehingga melalui beberapa tahap yaitu sepertidengan cara mencatat pada buku laporan sehingga tidak efektif dan efisien, dandata yang ingin dicari membutuhkan waktu yang cukup lama.

    2. Kendala permasalahan yang terjadi pada PT. Pacific Paint yaitu penyimpanan secara arsip dapat memungkinkan data hilang dan dalam melakukan pencarian data dapat membutuhkan waktu yang cukup lama.

    4.2 Saran

    Adapun saran-saran yang diberikan oleh penulis untukmeningklatan mutu pelayanan sistem informasi:

    1. Memperbaiki sistem yang berjalan dengan menggunakan sistem informasi yang terkomputerisasi.

    2. Dengan permasalahan yang ada diperlukan suatu sistem monitoring persediaan barang secara terkomputerisasi yang akan digunakan untuk pendataan persediaan barang sehingga akan mempermudah pencarian atau pemenuhan informasi tentang berkas yang dibutuhkan dan cepat

    DAFTAR PUSTAKA

    Jogiyanto. 2009. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta

    Filsuf, Stoa. 2008. “Pengertian Sistem”

    Mustakini,Jogiyanto Hartono. “Pengantar Sistem Informasi”.Yogyakarta

    Henderi, S.kom, 2009. “Unified Modelling Language”.

    A.S,Rosa,. Dan M. Shalahuddin. 2013. RekayasaPerangkat Lunak. Bandung: Informatika.

    Pratama,I.P.A.E. 2014. Sistem Informasi danImplementasinya. Bandung: Informatika

    Nasarudin, Imran Djafar, Indra Samsie. 2013. Perancangan Sistem Informasi Supply ChainManagement (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makasar. Tangerang: JurnalCCIT. Vol.6 No.2 Januari 2013: 224-239

    Untung Rahardja, Meta Amalya Dewi, Winiarti Prastiwi.2014. Implementasi Widuri Sebagai MediaPenyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah. Tangerang: JurnalCCIT. Vol.7 No.3 Mei 2014: 480-496

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran A:

    A.1.Kartu Bimbingan

    A.2.Validasi

    A.3.Surat Keterangan dari PT.Pacific Paint

    A.4.Kwitansi Pembayaran

    A.5.Pergantian Judul KKP

    A.6.KSTF

    A.7.Mata Kuliah Tidak Cocok

    A.8.Daftar Nilai

    A.9.Sertifikat Prospek

    A.10.Sertifikat Toefle

    A.11.Sertifikat IT

    A.12.Surat Pengantar KKP

    Lampiran B:

    B.1.Slide Presentasi