KP1014465147
ANALISA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
MULTIMEDIA AUDIO GALLERY iLEARNING
COMMUNITY AND SERVICES
OLEH:
1014465147 | SUSAN OKTAVIANI |
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
RAHARJA
TANGERANG
LEMBAR PERSETUJUAN
ANALISA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MULTIMEDIA
AUDIO GALLERY iLEARNING COMMUNITY AND SERVICES
PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA
Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada
Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Komputer Akuntansi
STMIK Raharja Tahun Akademik 2013/2014.
Tangerang, 8 Januari 2014
Dosen Pembimbing,
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
NID. 99001
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK
Saya yang bertandatangan di bawah ini,
NIM |
: 1014465147
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Sistem Informasi
|
Konsentrasi |
: Komputer Akuntansi
|
Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, 8 Januari 2014 | |
Susan Oktaviani | |
NIM. 1014465147 |
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAKSI
Perkembangan Teknologi Informasi khususunya perangkat lunak dalam era globalisasi ini telah banyak memberikan pengaruh terhadap kehidupan manusia dan juga dalam dunia pendidikan. Berbagai informasi sangat mudah didapatkan dari internet seperti search engine dan juga fasilitas multimedia yang sangat terkenal seperti YouTube. Perguruan Tinggi Raharja yang menggunakan metode pembelajaran iLearning sangat membutuhkan fasilitas media penyimpanan online. Di Perguruan Tinggi Raharja juga telah terdapat fasilitas media penyimpanan online yang disebut MAGICS. MAGICS digunakan sebagai media penyimpanan dan berbagi file music, gambar, dan video. Tetapi masih terdapat peranan yang harus ditingkatkan yaitu dalam mengoptimalisasikan penggunaan MAGICS sebagai media penyimpanan online. Penulis akan menjelaskan bagaimana sistem MAGICS yang berjalan saat ini serta peranan apa saja dan optimalisasi yang harus dilakukan dalam mendukung media penyimpanan online pada Perguruan Tinggi Raharja.
Kata kunci: MAGICS, iLearning, media penyimpanan online.
ABSTRACT
Development of information technology software especially in this era of globalization has a lot of influence on human life and education world. Various information is so easy to get from internet, like search engine and so famous multimedia facilities like YouTube. Perguruan Tinggi Raharja which used iLearning method so need online storage media. Perguruan Tinggi Raharja also has online storage media that is MAGICS. The use of MAGICS are for storage media and file sharing about musics, pictures, and videos. But there still role must be improved that is optimalitation used of MAGICS as online storage media. The author will explains how about MAGICS system now currently running . And the role of anything must be do to support online storage media in Perguruan Tinggi Raharja.
Key words: MAGICS, iLearning, online storage media.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dengan baik. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan laporan KKP ini adalah "Analisa Pengembangan Sistem Informasi Multimedia Audio Gallery iLearning Community And Services Pada Perguruan Tinggi Raharja".
Penulisan laporan ini merupakan hasil kerja praktek penulis di Perguruan Tinggi Raharja. Laporan ini merupakan salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa sebelum melaksanakan Skripsi dalam jenjang Sarjana jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, serta sumber literature yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu.
Penulis menyampikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan KKP ini, antara lain :
- Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai dosen pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
- Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
- Ibu Maimunah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
- Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
- Kedua orang tua dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
- Rekan-rekan grup Fantasy8 (Erlita Rasdiana, Fitri Lisnawati, Irwan Nurdin, Nida Hanifah, Qurotul Aini, Siti Rahmawati, Winiarti Prastiwi, Yunita Wulansari).
- Rekan-rekan grup ELIS (Ana Nurmaliana, Bunga Pertiwi, Ceria Marcelina, Citra Destianty, Erni Astuti, Indri Handayani, Kiki Amalia).
- Seluruh anggota REC yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yamg Maha Esa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.
Tangerang, 8 Januari 2014 | |
Susan Oktaviani | |
NIM. 1014465147 |
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 3 BAB III
- 3.1 Analisa Organisasi
- 3.2 Analisa Sistem Berjalan
- 3.3 Tata Laksana Sistem Yang Berjalan
- 3.4 Permasalahan Yang Dihadapi
- 3.5 Konfigurasi Sistem
- 3.6 Prototype
- 4 BAB IV
- 5 DAFTAR PUSTAKA
- 6 LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Teknologi Informasi
Gambar 1.2. Infrastruktur 4B iLearning
Gambar 2.1. Metode iLearning
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja
Gambar 3.2. Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja
Gambar 3.3. Wewenang dan Tanggung Jawab
Gambar 3.4. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
Gambar 3.5. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
Gambar 3.6. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan
Gambar 3.7. Tampilan Home MAGICS
Gambar 3.8. Tampilan Form Register MAGICS
Gambar 3.9. Tampilan Upload File MAGICS
Gambar Simbol Use Case Diagram
Gambar Simbol Activity Diagram
Gambar Simbol Sequence Diagram
BAB I
Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi seperti ini sangat pesat. Semua orang membutuhkan internet sebagai sumber informasi. Tersebarnya informasi yang semakin meluas, serta informasi dalam berbagai bentuk tersaji dalam waktu yang cepat membuat masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi yang dibutuhkan.
Gambar 1.1 Teknologi Informasi
Penggunaan internet sebagai sumber informasi telah mengalahkan kepopuleran media cetak. Berbagai situs berita di internet menyajikan berita dengan cepat, sehingga para pengguna internet lebih memilih media internet sebagai sumber informasi dibandingkan dengan media cetak yang lainnya. Selain itu, di internet juga mempunyai berbagai macam fasilitas yang bisa dinikmati oleh setiap pengguna internet salah satunya adalah fasilitas file sharing (berbagi file).
Berbagi file melalui internet sudah biasa dilakukan oleh masyarakat dengan berbagai macam situs yang tersedia. Hingga kini, berbagi file berupa video yang mencapai tingkat tertinggi. Metacafe, Dailymotion, Vimeo, dan YouTube merupakan beberapa contoh dari situs yang menyediakan fasilitas video sharing (berbagi video). Tetapi dari sekian banyak situs, YouTube menjadi situs video sharing terpopuler di jagad dunia maya.
Perguruan Tinggi Raharja sebagai sarana pendidikan di bidang komputer menggunakan metode pembelajaran yang dinamakan iLearning. Dalam buku berjudul “iLearning an Effective Learning Method for Higher Education”, Untung Rahardja (2011) menjelaskan bahwa iLearning adalah sistem pembelajaran modern dan terbaru dalam dunia pendidikan yang berbasis 4B yaitu belajar, bermain, bekerja, dan berdoa.
Gambar 1.2 Infrastruktur 4B iLearning
Berdasarkan konsep tersebut kini di Perguruan Tinggi Raharja telah membangun fasilitas video sharing (berbagi video), video sharing tersebut adalah MAGICS, yaitu singkatan dari Multimedia Audio Galery iLearning Community And Services yang dirintis pada tanggal 23 Januari 2013. MAGICS adalah sebuah situs online yang menyediakan layanan penyimpanan file berupa image, audio, serta video dan dapat diakses secara global. Tetapi pemanfaatannya masih belum optimal, karena sosialisasi yang minim. Oleh karena itu pengembangan yang akan dilakukan adalah memperkenalkan lagi MAGICS di Perguruan Tinggi Raharja ini agar dapat dimanfaatkan lebih optimal serta dapat menunjang pembelajaran iLearning.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mencoba untuk melakukan analisa dan kajian terhadap media informasi yang telah berjalan, serta menuangkannya dalam sebuah laporan ilmiah dengan judul “Analisa Sistem Pengembangan Multimedia Audio Galery iLearning Community and Services (MAGICS) Pada Perguruan Tinggi Raharja”.
Perumusan Masalah
1. Bagaimana media video sharing online MAGICS yang saat ini berjalan di Perguruan Tinggi Raharja?
2. Apakah penerapan media video sharing online MAGICS sudah optimal?
3. Mengapa media video sharing online MAGICS bersifat penting di Perguruan Tinggi Raharja?
Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Setiap penelitian tentunya mempunyai beberapa tujuan dan manfaat, untuk apa melakukan penelitian apabila tidak bermanfaat, oleh karena itu penulis membagi tujuan dalam (3) tiga kriteria yaitu:
Tujuan operasional dari penelitian ini yaitu:
1. Dapat mengidentifikasi dengan baik semua kebutuhan-kebutuhan yang terkait dengan sistem media video sharing online MAGICS pada Perguruan Tinggi Raharja.
2. Mengetahui masalah – masalah apa saja yang timbul pada media video sharing online MAGICS.
3. Menghasilkan penerapan system media video sharing online MAGICS secara optimal.
Tujuan Fungsional dari penelitian ini yaitu :
Agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh instansi sebagai referensi dasar untuk mengambil kebijakan/keputusan yang berhubungan dengan informasi pada Perguruan Tinggi Raharja.
Tujuan Individual dari penelitian ini yaitu:
Untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan sebuah sistem informasi pada Perguruan Tinggi Raharja sehingga penulis melakukan penelitian untuk menyelesaikan Tugas Kuliah Kerja Praktek (KKP).
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini antara lain:
1. Memberikan pengalaman kepada penulis untuk menerapkan dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima di dalam perkuliahan pada kegiatan nyata.
2. Analisa yang dilakukan dapat membantu untuk mengetahui bagaimana sistem aplikasi ini bekerja.
3. Dengan adanya sistem media video sharing online MAGICS , maka diharapkan mahasiswa dapat memperoleh informasi – informasi terbaru disekitar Perguruan Tinggi Raharja. Selain itu mahasiswa juga dapat berbagi file video, music, dan image.
Ruang Lingkup Penelitian
Agar dalam pembahasan masalah nanti menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup dan pembatasan masalah. Permasalahan yang akan penulis bahas dalam penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini yaitu pada sebuah sistem informasi pendokumentasian kegiatan kampus di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja. Jadi, ruang lingkup penelitian hanya difokuskan pada Pribadi Raharja dan kegiatan akademik kampus.
Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.
Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai berikut:
Metode pengumpulan data yaitu penulis mengadakan pengamatan langsung pada Perguruan Tinggi Raharja, metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisa dalam rangka pembangunan sistem tersebut.
Metode ini sangat strategis bagi penulis karena disini penulis berusaha mencari bahan-bahan atau sumber-sumber dari buku-buku yang ada yang berkaitan dengan permasalahan dalam laporan ini sebagai suatu pedoman atau referensi kejelasan mengenai penelitian ini.
Merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi sistem yang terdiri dari temuan penelitian yang berkaitan dengan sistem yang akan dikembangkan, melakukan pengujian dalam pengaturan dimana ia akan digunakan akhirnya, dan merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap mengajukan pengujian. Dalam metode ini penulis mencoba mengembangkan sistem yang telah ada dengan membuat usulan sistem yang akan dikembangkan.
Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Penulis akan menjelaskan mengenai uraian secara umum mengenai: latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian serta sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan kuliah kerja praktek serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.
Bab III Pembahasan,
Pada bab ini berisikan gambaran tentang sejarah Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, analisa keluaran, konfigurasi sistem , Masalah yang dihadapi dengan menggunakan Elisitasi dan Unified Modelling Language (UML).
Bab IV Kesimpulan Dan saran
Berisi tentang kesimpulan dan saran yang diberikan penulis dari hasil laporan KKP.
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB II
Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan teori - teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini. Oleh karena itu, penulis membuat landasan teori menurut para ahli yang melatarbelakangi penyusunan laporan ini.
Teori Umum
Konsep Dasar Sistem
Ada beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi sistem diantaranya:
(Kadir, 2011:2)[1]Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.
Tata Sutabri (2012:10)[2]Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu.
Jogiyanto H.M (2009 : 2)[3] Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, berkumpul bersama-sama melakukan semua kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Agus Mulyanto (2009 : 1)[4] “Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam dalam proses transformasi yang teratur. Apabila suatu komponen tidak memberikan kontribusi terhadap sistem untuk mencapai tujuan, tentu saja komponen tersebut bukan bagian dari sebuah sistem”. (2009:2)[4] “Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input seta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur.”
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Menurut Tata Sutabri (2012:20)[2], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)[2]
Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.
Konsep Dasar Data dan Informasi
Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya:
Data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan (Kumorotomo dan Margono, 2010:11)
Data didefinisikan sebagai representasi dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka,huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. Data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna (Mulyanto, 2009:15)[4].
Menurut Kadir (2009:3)[1],bahwa “Data adalah suatu bahan mentah yang kelak dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu yang lebih bermakna. Data inilah yang nantinya akan disimpan dalam database”.
Dari poin-poin diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih bergunadan bermanfaat. Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu:
Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).
Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.
Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.
1) Teks
Teks merupakan sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.
Data yang terformat merupakan data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
Citra (Image) merupakan data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.
Audio merupakan data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
Video merupakan data dalam bentuk gambar bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas dalam bentuk film.
Menurut Yakub (2012:6)[5],data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.
Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses. Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.
Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.
Sumber data eksternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara, gambar, atlas, dan televisi.
Menurut Yakub (2012:6)[5],Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:
Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data relasional adalah field, kolom, item, dan atribut.
Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari record dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.
File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan relasi. Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk.
Berikut ini beberapa pendapat mengenai definisi informasi:
1) Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.Sutarman(2012:14)[6]
2) Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna atau lebih berarti bagi yang menerimanya. (Hidayat, 2009:10)[7]
3) Informasi adalah data yang sudah mengalami pemrosesan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh pengunanya dalam membuat keputusan. (Sarosa, 2009:12)
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan”.
Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Tata sutabri (2012:43)[2]
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
Menurut Jogiyanto H.M. (2010:10)[3], “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi.Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”.
Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analysis Cost Effectiveness atau Cost Benefit. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut:
Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manager atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapatdiukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna. (Jogiyanto H.M., 2010:11)[3]
Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan atau mengendalikan organisasi. (Hidayat, 2010:15)[7]
Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi). Sutarman (2012:13)[6]
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukungpengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.
2. Komponen Sistem Informasi
Tata Sutabri (2012:47)[2] mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran". Blok bangunan itu terdiri dari:
1. Blok Masukan (Input Block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model (Model Block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (Output Block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi (Technology Block) Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).
5. Blok Basis Data (Database Block) Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).
6. Blok Kendali (Controls Block) Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
3. Tujuan Sistem Informasi
Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto H.M., 2010:13)[3]
Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).
1. Kegunaan (Usefulness) Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
2. Ekonomi (Economic) Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
3. Keandalan (Realibility) Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
4. Pelayanan Langganan (Customer Service) Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
5. Kesederhanaan (Simplicity) Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
6. Fleksibilitas (Fleksibility) Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.
Konsep Dasar Analisa Sistem
Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari sebuah sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian tertentu dari suatu informasi dengan maksud untuk melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan, serta kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diharapkan sehingga dapat memberikan perbaikan-perbaikan yang diusulkan.
Menurut Yakub (2012:142)[5], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).
Menurut Mulyanto (2009:126)[4], Tahap analisa sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya. Menurut Mulyanto (2009:129)[4], di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan olehseorang analis sistem, diantaranya adalah:
1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.
Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user)
2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai
3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat
4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.
Teori Khusus
Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)
Menurut Widodo (2011:6)[8], “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.
Menurut Nugroho (2010:6)[9], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.
Menurut Henderi (2009:5)[10], “UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).
Menurut Henderi (2010:6)[10], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:
1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.
3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.
10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
a) Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
b) Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
Menurut Nugroho (2010:10)[9], Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML,tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).
Menurut Nugroho (2010:117)[9], bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:
Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:
Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).
Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).
Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.
Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2010:6)[10]yaitu:
Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.
Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.
Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.
Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.
Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.
Konsep Dasar Internet
Menurut eWolf Community (2012:1)[11], “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.
Sejarah internet dimulai pada 1969. Ketika itu, Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), memutuskan untuk mengadakan riset tentang cara menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama Arpanet. Perkembangan intenet dapat dibagi dalam empat aspek yaitu:
1. Adanya aspek evolusi teknologi yang dimulai dari riset packet switching Arpanet (berikut teknologi perlengkapannya) yang pada saat itu dilakukan riset lanjutan untuk mengembangkan wawasan terhadap infrastruktur komunikasi data yang meliputi beberapa dimensi seperti skala, performannce/kehandalan, dan kefungsian tingkat tinggi.
2. Adanya aspek pelaksanaan dan pengelolaan sebuah infrastruktur yang global dan kompleks.
3. Adanya aspek sosial yang dihasilkan dalam sebuah komunitas masyarakat besar yang terdiri dari para Internauts yang bekerjasama membuat dan mengembangkan terus teknologi ini.
4. Adanya aspek komersial yang dihasilkan dalam sebuah perubahan ekstrim namun efektif dari sebuah penelitian yang mengakibatkan terbentuknya sebuah infrastruktur informasi yang besar dan berguna. Internet sekarang sudah merupakan sebuah infrastruktur informasi global (widespread information infrastructure), yang awalnya disebut “The National Information Infrastructure” di Amerika Serikat.
Secara umum, sesuatu dikatakan online apabila ia terkoneksi/terhubung dalam jaringan atau sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata online lainnya lebih spesifik yaitu:
1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga online lebih menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.
2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.
3. Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak bisa beroperasi secara mandiri di luar dari sistem tersebut.
Konsep Dasar Aplikasi Web
Menurut Hidayat (2010:2)[7],“Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait,yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.”
Menurut Kustiyahningsih (2011:113)[12], “Web adalah layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet”.Browser adalah perangkat lunak untuk mengakses halaman web seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera, Safari, dan lain-lain.
Dapat disimpulkan Website adalah sebuah tempat di Internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image,bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi klien sehingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.
Menurut Hidayat (2010:3)[7],Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam pengelompokan jenis web, lebih diarahkan bedasarkan kepada fungsi, sifat atau style dan bahasa pemrograman yang digunakan. Adapun jenis-jenis web:
1. Website Dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL atau MS SQL.
2. Website Statis, merupakan website yang kontennya sangat jarang berubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database.
1. Personal website, website website yang berisi informasi pribadi.
2. Commercial website, website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.
3. Government website, website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan, yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.
4. Non-profit Organization website, dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profitatau tidak bersifat bisnis.
1. Server Side, merupakan website dengan menggunakan bahasa pemrograman yang tergantung kepada tersedianya server. Seperti PHP, ASP, .NET dan lain sebagainya. Jika tidak ada server, website yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman di atas tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Client Side, adalah website yang tidak membutuhkan server dalammenjalankannya, cukup diakses melalui browser saja. Misalnya, HTML.
Open source adalah istilah untuk software yang kode programnya disediakan oleh pengembangnya untuk umum agar dapat dipelajari cara kerjanya, diubah atau dikembangkan lebih lanjut,dan disebarluaskan. Istilah open source (kode program terbuka) sendiri baru dipopulerkan tahun 1998. Fitur-fitur utama dari karakteristik open source adalah kebebasan user untuk:
1. Menggunakan software sesuai keinginannya.
2. Memiliki software yang tersedia sesuai kebutuhan.
3. Mendistribusikan software kepada user lainnya.
Konsep Dasar Pembuatan Web
Menurut Sibero (2012:19)[13], “HTML (Hyper Text Markup Language) adalah bahasa yang digunakan pada dokumen web sebagai bahasa untuk pertukaran dokumen web”.
Menurut Kustiyahningsih (2011:13)[12], “HTML kependekan Hyper Text Markup Language. Dokumen HTML adalah text file murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang. Dokumen ini dikenal sebagai web page. File-file HTML ini berisi instruksi-instruksi yang kemudian diterjemahkan oleh browser yang ada di komputer client (user) sehingga isi informasinya dapat di tampilkan secara visual di komputer pengguna”.
Menurut Sutarman (2012:163)[6], “HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk pembuatan halaman web atau word wide web, dengan hypertext dan informasi lain yang akan ditampilkan pada halaman web. Dokumen hypertext bisa berisi teks, gambar, dan tipe informasi lain seperti data file, audio, video, dan program executeable”.
Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa HTML adalah HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya.
Menurut Sibero (2012:49)[13], “PHP (Personal Home Page) adalah pemograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.
Menurut Kustiyahningsih (2011:114)[12], “PHP (atau resminya PHP: Hypertext Preprosesor) adalah skrip bersifat Bersifat server-side yang di tambahkan ke dalam HTML. PHP sendiri merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini akan membuat suatu aplikasi dapat di integrasikan ke dalam HTML sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Sifat server side berarti pengerjaan script dilakukan di server, baru kemudian hasilnya dikirimkan ke browser”.
Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.
Menurut Sibero (2012:49)[13], pada tahun 1994 seorang programmer bernama Rasmus Lerdorf awalnya buat sebuah halaman website pribadi, tujuannya adalah untuk mempertahankan halaman website pribadi tersebut sekaligus membangun halaman web yang dinamis. PHP pada awalnya diperkenalkan sebagai singkatan dari Personal Home Page. PHP pertama ditulis menggunakan bahasa Perl (Perl Script), kemudian ditulis ulang menggunakan bahasa pemograman C CGI-BIN (Common Gateway Interface-Binary) yang ditujukan untuk mengembangkan halaman website yang mendukung formulir dan penyimpanan data. Pada tahun 1995 PHP Tool 1.0 dirilis untuk umum, kemudian pengembangannya dilanjutkan oleh Andi Gutmans dan Zeev Suraski. Perusahaan bernama Zend kemudian melanjutkan pengembangan PHP dan merilis PHP versi 5 terakhir pada terakhir pada saat ini.
Koneksi dari bahasa pemrograman web (baca: PHP) yang Anda gunakan ke MySQL database menjadi langkah yang penting dilakukan. Berikut sintax untuk melakukan koneksi ke MySQL database dari PHP:
mysql_connect (”namahost”,”mysql_username_yang_digunakan”,”password_dari_username”);
Konektivitas PHP pada database menggunakan script PHP yang diletakkan di server dan diterjemahkan oleh web browser terlebih dahulu kemudian hasil terjemahan tersebut dikirim ke browser client. Bahasa pemrograman PHP memiliki kesamaan dengan bahasa ASP (Active Server Page), Cold Fusion, JSP (Java server Page), ataupun PERL (Practical Extraction and Report Language).
Menurut Sibero (2012:150)[13], “Java script adalah suatu bahasa pemograman yang dikembangkan untuk dapat berjalan pada web browser”.
Menurut Kustiyahningsih (2011:65)[12], Java script adalah bahasa yang berbentuk kumpulan skrip berjalan pada suatu dokumen HTML. Bahasa ini adalah bahasa pemograman untuk memberikan kemampuan tambahan terhadap bahasa HTML dengan mengizinkan pengeksekusian perintah-perintah di sisi user artinya di sisi browser bukan di sisi server web. Java Script adalah bahasa yang “case sensitive” artinya membedakan penamaan variabel dan fungsi yang menggunakan huruf besar dan huruf kecil, contoh variabel atau fungsi dengan nama TEST berbeda dengan variable dengan nama test dan setiap intruksi diakhiri dengan karakter titik koma (;).
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan javascript adalah suatu bahasa pemograman yang digunakan untuk membuat sebuah web selain bahasa pemograman PHP.
Konsep Dasar Adobe Dreamweaver
Menurut Sigit (2010:1)[14], “Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.
Menurut Wahana Komputer (2010:2)[15], ”Adobe Dreamweaver merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung”.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web. Saat ini terdapat software dari kelompok Adobe yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain suatu web. Versi terbaru dari Adobe Dreamweaver CS5 memiliki beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja, tetapi juga menyunting kode serta pembuatan aplikasi web. Antara lain: JSP, PHP, ASP, XML, dan ColdFusion.
Menurut Sibero (2011:384)[13], “Ruang Kerja atau Workspace adalah bagian keseluruhan tampilan Adobe Dreamweaver. Ruang kerja Dreamweaver terdiri dari Welcome Screen, Menu, Insert Bar, Document Window, CSS Panel, Aplication Panel, Tag Inspector, Property Inspector, Result Panel, dan Files Panel.” Masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsi dan aturan.
Konsep Dasar Database
Menurut Anhar (2010:45)[16], “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field”.
Menurut Raharjo (2011:3)[17], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.
Menurut Kustiyaningsih (2011:146)[12], “Database adalah Struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Database adalah sekelompok data yang mempunyai ciri-ciri khusus dan dapat dikelola sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan sebuah format data yang baru.
a. Appserv
Menurut Kadir (2009:4)[1], AppServ merupakan sebuah paket web service yang bersifat open source, yang membuat proses instalasi semua web service dengan mudah, dan juga membantu Anda ketika mengkonfigurasikan server”
Menurut Kadir (2009:4)[1], Beberapa aplikasi yang terdapat di dalam Appserv, antara lain:
Menurut Sibero, (2011:374)[13], “Apache adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengakses dan mengatur konfigurasi Apache web server”.
Menurut Kadir (2009:360)[1], “Apache adalah otak dari web server Anda. Aplikasi web server ini bertugas untuk mengkoordinasikan server Anda, dan akan menangani semuanya”. Apache menangani koneksi HTTP yang masuk, mengirimkan file yang di-request, kembali kepada komputer yang memintanya, menangani perlindungan direktori dengan menggunakan password, dan dapat berisi modul add-in yang digunakan untuk memperluas kemampuan standar. Apabila dibandingkan dengan IIS, maka Apache jauh lebih unggul.
Menurut Kadir (2009:4)[1], dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu Anda dalam menavigasi beberapa database, table, log, dan beberapa hal lainnya.
Menurut Raharjo (2011:21)[17], “MySQL merupakan RDBMS (atau server database) yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat diakses oleh banyak user”.
Menurut Kadir (2010:2)[1], “MySQL adalah sebuah software open source yang digunakan untuk membuat sebuah database.”
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang digunakan untuk membuat sebuah database yang bersifat open source.
Konsep Dasar iLearning
Pada dasarnya istilah iLearning (Integrated Learning) berasal dari pemikiran perkembangan Teknologi iPad di Perguruan Tinggi Raharja, yang dicetus pertama kali oleh pimpinan STMIK Raharja yaitu Ir. Untung Rahardja, M.T.I. (2011), yang berisi 4B: Belajar, Bermain, Bekerja dan Berdoa. Pembelajaran secara efisien, praktis dan menyenangkan sehingga membuat mahasiswa/i menjadi lebih tertarik dan semangat dalam belajar dengan didukung teknologi yang mempermudah jangkauan mahasiswa/i dalam melakukan interaksi. Dengan demikian, pengertian terhadap keempat unsur-unsur pokok ini akan sangat membantu dalam memahami iLearning.
Istilah iLearning mengandung pengertian bahwa:
“Merupakan suatu metode sistem pembelajaran yang sedang disiapkan oleh Perguruan Tinggi Raharja dengan upaya memberikan pelayanan prima kepada seluruh mahasiswa/i dalam bentuk service excellence sebagai kampus unggulan”.
Gambar 2.3. Metode iLearning
Perguruan Tinggi Raharja dalam mengembangkan konsep proses pembelajaran berbasis multimedia secara online yang dikemas secara entertainment, sehingga menghadirkan konsep Interactive Education Learning yang menyentuh dalam proses belajar-mengajar kepada seluruh civitas akademika dan secara terus menerus melakukan perbaikan (continues improvement) menuju kesempurnaan dalam materi bahan ajar yang selalu berkembang seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi.
Media audio visual dalam iLearning merupakan media yang sangat tepat untuk meningkatkan minat belajar mahasiswa. Pembelajaran lebih cepat ditangkap serta durasi informasi lebih lama diingat karena melibatkan dua sensor indera sekaligus yaitu audio visual dan visual.
Literature Review
Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini. Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam KKP ini, antara lain :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Barnard K. dan D. A. Forsyth dari Universitas California, Barkeley pada tahun 2001 yang berjudul “Learning The Semantics of Words And Pictures”. Penelitian ini membahas penyajian model statistik untuk mengatur koleksi gambar yang mengintegrasikan informasi semantik yang disediakan oleh teks asosiasi dan informasi visual yang disediakan oleh gambar. Model ini sangat menjanjikan untuk tugas-tugas pencarian informasi seperti database browsing dan mencari gambar berdasarkan teks dan gambar. Selanjutnya, model belajar hubungan antara teks dan gambar, dapat digunakan untuk aplikasi baru seperti mengasosiasikan kata dengan gambar tanpa pengawasan belajar bagi pengenalan objek.[18]
2. Penelitian yang dilakukan oleh Eliza T. Dresang dari Universitas Ilinois di Urbana Champaign pada tahun 2005 yang berjudul “The Information-Seeking Behavior of Youth in The Digital Environment”. Penelitian ini berisikan analisis dan bantahan dari kesimpulan penelitian sebelumnya. Teori perubahan radikal, yang didasarkan pada era digital prinsip-prinsip interaktivitas, konektivitas dan akses, disarankan sebagai lensa untuk menguji kembali penelitian yang ada pada informasi dan perilaku dalam lingkungan digital. Analisis ini membahas kesamaan-kesamaan antara informasi seeking perilaku yang berkaitan dengan hypertextual kualitas dan material digital, sifat sosial dari informasi mencari dan isu-isu yang muncul dari akses. Perlu dicatat bahwa perpustakaan umum sebagai pengaturan untuk penelitian jarang digunakan, bahkan meskipun sifatnya kurang terstruktur mungkin memberikan wawasan yang tidak ditemukan di sekolah.[19]
3. Penelitian yang dilakukan oleh Shaolei Feng dan R. Manmatha dari Universitas Massachusetts pada tahun 2006 berjudul “A Hierarchical HMM-based Automatic Evaluation of OCR Accuracy for a Digital Library of Books”. Penelitian ini mejelaskan perihal proses-proses dalam membuat digital library books. Proses-proses yang digunakan dalam membuat digital library diantaranya content berdasarkan pengambilan garis buku menggunakan pengenalan karakter optik (OCR) mesin. Mengubah setiap langkah (termasuk proses scanning) yang mempengaruhi kinerja OCR dan karenanya evaluasi statistik yang baik otomatis kinerja OCR pada materi buku panjang diperlukan. Mengevaluasi kinerja OCR pada keseluruhan buku adalah keharusan. Jadi artikel ini menjelaskan proses untuk menciptakan sebuah library digital dari sebuah percetakan dalam rangka menciptakan sejuta buku dengan adanya proses pembuatan library digital of books ini dapat membuat suatu media informasi bacaan lebih efektif dan efisien. [20]
4. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Immaniar Desrianti, Untung Rahardja,dan Reni Mulyani pada tahun 2012 di Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “ Audio Visual As One Of The Teaching Resources On Ilearning “menjelaskan bahwa perkembangan teknologi yang terus meningkat dengan cepat mendorong sistem pendidikan mengikuti laju perkembangan teknologi. Pendidikan dengan cara penyampaian yang baik dan menarik dengan memanfaatkan teknologi sebagai media penunjang komunikasi dapat mendukung kualitas pembelajaran yang bermutu. Oleh karena itu dibutuhkansistem dan cara pengajaran yang modern dan menarik dari segi penyampaian dan komunikasi. Dengan menggunakan iLearning dan memanfaatkan media audio visual sebagai konten pendukung dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik. Pembelajaran ini lebih cepat ditangkap serta durasi tamping informasi lebih lama diingat karena melibatkan dua sensor indra sekaligus yaitu audio dan visual, hal ini pun berhubungan dengan fungsi kerja otak manusia.[21]
5. Penelitian Jurnal Ilmiah yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Ferry Sudarto, dan Fitria Anggraini dari Perguruan Tinggi Raharja pada tahun 2012 berjudul “iRAMA : The Optimum Solution Towards Effective Campuswide Documentation” yang menjelaskan tentang publisitas media berupa dokumentasi foto dengan aplikasi iLearning Raharja iMages (iRAMA) menggunakan media iPad, dimana iRAMA merupakan suatu sistem informasi yang sangat membantu Pribadi Raharja, khusunya mahasiswa Raharja untuk mendapatkan informasi tentang dokumentasi foto kegiatan kampus mulai dari Seminar, Workshop, Pelatihan REC, Pentas Seni dan lain-lain. Selain itu, sistem informasi dokumentasi foto Raharja sangat memudahkan Pribadi Raharja, khususnya mahasiswa/i untuk mendapatkan informasi tentang dokumentasi foto maupun acara kegiatan-kegiatan lainnya yang tentunya bersifat fun.[22]
6. Penelitian Jurnal Ilmiah yang dilakukan oleh Henderi, Ary Budi Warsito, Ahmad Sidik, dan dari Perguruan Tinggi Raharja pada tahun 2012 berjudul “Digital Library Modelling: Supporting For Knowledge Management” membahas mengenai prinsip dan cara kerja knowledge management secara lebih luas, dan mengoptimalisasi peran strategis perpustakaan dalam proses pengembangan ilmu pengetahuan. Digital Library Modelling ini disusun dalam bentuk component diagram, use case diagram, class diagram, state diagram, collaboration diagram menggunakan pendekatan Unifield Modelling Language (UML). Penerapan Digital Library dapat memperluas dan mempermudah penyebaran data, informasi dan referensi berbagai ilmu pengetahuan kepada publik tanpa dibatasi ruang dan waktu.[23]
7. Penelitian Jurnal Ilmiah yang dilakukan oleh Muhamad Yusup, Sri Rahayu, dan Desi Ermita dari Perguruan Tinggi Raharja pada tahun 2012 di Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Desain Forum Diskusi Mahasiswa Sebagai Media Pembelajaran iLearning Pada Perguruan Tinggi ”menjelaskan bahwa proses belajar mengajar adalah inti aktivitas dalam pendidikan. Proses ini merupakan interaksi yang terjadi antara dosen dan mahasiswa serta dipengaruhi oleh hubungan yang ada dalam proses tersebut. Seiring dengan pesatnya perkembangan di dunia telekomunikasi yang ditandai dengan era digitalisasi, khususnya di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Perguruan Tinggi Raharja yang menerapkan konsep IT dalam proses belajar mengajar jelas memerlukan sarana dan prasarana TIK yang up to date untuk menunjang kegiatan serta peningkatan kualitas proses belajar mengajar. Salah satu sarana untuk menunjang proses belajare mengajar yaitu dengan konsep iLearning. iLearning memanfaatkan teknologi internet sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi. Disamping itu konsep pembelajaran iLearning sangat mendukung proses belajar mengajar karena perkembangannya membuat mahasiswa tidak malu dan ragu untuk mengungkapkan pertanyaan atau komentar yang mereka miliki karena tidak adanya tekanan psikologis yaitu tidak bertatap muka langsung dengan dosen. Namun agar forum diskusi online ini dapat diterapkan sebagai media pembelajaran iLearning hendaknya dilakukan proses penerapan konsep pembelajaran iLearning dengan desain pembelajaran yang benar, sehingga memungkinkan terjadinya proses belajar.[24]
8. Penelitian Jurnal Ilmiah yang dilakukan oleh Maimunah, Lusyani Suryana, dan Nina Larasati dari Perguruan Tinggi Raharja pada tahun 2012 di Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi Dan Promosi” menjelaskan bahwa perkembangan dalam dunia teknologi informasi dan media promosi berkembang dengan pesat, hal ini ditandai dengan banyaknya kebutuhan masyarakat akan informasi tersebut. Promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan. Perancangan media promosi untuk menunjang penjualan di bidang pemasaran alat EBT (Electronic Billing Telephone) harus ada media pendukung dan ciri yang melambangkan identitas. Merancang media Company Profile yang mempunyai nilai daya tarik, meningkatkan image perusahaan dan sekaligus dapat menunjang program promosi adalah dengan merancang media promosi yang mampu menampilkan citra atau image perusahaan, memiliki aspek tampilan citra maupun unsur visual yang terstruktur. Menciptakan sebuah media informasi dan promosi yang sesuai dengan citra perusahaan dengan memberikan sentuhan dari ciri khas perusahaan tersebut, misalnya identitas warna perusahaan, logo perusahaan, motto perusahaan dan lain sebagainya.[25]
9. Penelitian Jurnal Ilmiah yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Muhamad Yusup, dan Fitriani dari Perguruan Tinggi Raharja pada tahun 2013 berjudul “Penerapan Proses Belajar Melalui iLearning Video Tutorial (iVit) Pada Perguruan Tinggi” menjelaskan tentang cara yang efektif untuk belajar melalui video pada seluruh civitas akademika. iLearning Aplikasi Video Tutorial (iVit) yang digunakan di iPad adalah aplikasi yang efektif dan praktis untuk memaksimalkan proses belajar tanpa harus langsung bertatap muka, sehingga pengguna dapat mengulangi proses belajar dimana saja. Penerapan proses pembelajaran dengan aplikasi iVit, diharapkan dapat meningkatkan kulaitas pembelajaran di pendidikan tinggi.[26]
Dari sembilan literature review yang ada, telah banyak penelitian mengenai multimedia, media penyimpanan, data digital serta pembahasannya perihal iLearning. Hasil literature review ini mendemonstrasikan landasan yang kokoh serta alasan yang kuat untuk mengembangkan sistem informasi media penyimpanan dokumentasi menjadi lebih baik lagi. Kesenjangan (gaps) telah teridentifikasi dengan baik sehingga tidak terjadi pembuatan ulang (reinventing the wheel). Peninjauan telah dilakukan dengan matang, sehingga dipastikan akan menghasilkan project yang maksimal dan lebih efektif.
Untuk menindaklanjuti penelitian seperti yang dikemukakan di atas, maka dilakukan penelitian pengembangan MAGICS (Multimedia Audio Gallery iLearning Community And Services) dalam memaksimalkan penggunaan MAGICS serta kegiatan pembelajaran pada Perguruan Tinggi Raharja.
BAB III
Analisa Organisasi
Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja
Dengan semakin banyaknya perguruan–perguruan tinggi yang berkembang di daerah Tangerang, khususnya di bidang ilmu komputer, semakin erat pula persaingan yang terjadi di dalamnya. Namun, banyak perguruan tinggi yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara komputerisasi di setiap bidang.
Dalam dunia komputer segala sesuatunya serba canggih serta otomatis dan perkembangannya pun sangat cepat, banyak instansi yang menggunakan kecanggihan komputer seperti instansi pemerintah maupun swasta serta dunia perkantoran bahkan dunia pendidikan sudah menerapkannya, tetapi perkembangan komputer selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dengan pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.
Telah menjadi tekad para pendiri perguruan tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat Kota Tangerang dalam Perguruan Tinggi Raharja yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang ilmu komputer.
Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja
Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto Km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.
LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh Bapak Walikota Tangerang Drs.H.Zakaria Machmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan Nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan Operating System Windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang dilakukan oleh lembaga ini dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.
Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof.Dr.Udju D.Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono, dengan menyelenggarakan Jurusan Manajemen Informatika (MI) jenjang D3.
Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (D1) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (D2) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (D3) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya sesuai dengan Surat Keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.
Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000, menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputerisasi Akuntansi.
Kini AMIK Raharja Informatika mempuanyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), dan Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.
Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas daripada lulusan, AMIK Raharja Informatika meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/2000, ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK Raharja kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat dengan 3 (tiga) program studi yaitu Jurusan Sitem Informasi (SI), Teknik Informatika (TI), dan Sistem Komputer (SK). Hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Dan dengan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 74/D/O/2001, STMIK Raharja menjadi Perguruan Tinggi Komputer yang memiliki program studi terlengkap di Provinsi Banten. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan Raharja sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas Raharja.
Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui Sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut :
Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja
Visi dan Misi
Visi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama di bidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilakan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.
Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO 9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).
Tujuan Perguruan Tinggi Raharja
Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.
Arti Nama Raharja
Raharja, kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).
Arti Green Campus
Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas “Green” atau dengan sebutan “Green Leaves” sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara.
“Green” dalam konteks “Green Power” berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menipang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).
Lokasi Kampus
Kampus Modern Perguruan Tinggi Raharja berada di Jalan Jenderal Sudirman No. 40, Modern Cikokol - Tangerang, Banten 15117.
Struktur Organisasi
Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.
Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja
Wewenang dan Tanggung Jawab
Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.
Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
b. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
c. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
d. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.
a. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
b. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
c. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
d. Mengadakan afiliasi.
e. Membina dan mengembangkan kelembagaan.
a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
b. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.
c. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staf binaannya.
d. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
e. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
f. Memberikan sangsi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
g. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.
a. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien.
b. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.
c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambungan.
d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.
b. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor.
c. Mengusulkan kepada Direktur tentang kepangkatan, pemberhentian staf binaannya.
d. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
e. Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
a. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
b. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan pada bidangnya.
c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
a. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan Kurikulum Jurusan.
b. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
c. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru, pemberhentian dosen.
d. Memberikan kebijakan administratif akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, pembukaan semester pendek.
e. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
f. Memberikan sanksi akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.
a. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan Bahan Ajar.
b. Bertanggung jawab atas monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen.
c. Bertanggung jawab atas terlaksananya penelitian dan pelaksanaan seminar.
d. Bertanggung jawab atas pembinaan mahasiswa dan dosen binaannya.
e. Bertanggung jawab atas prestasi Akademik mahasiswa.
f. Bertanggung jawab atas peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannnya.
Analisa Sistem Berjalan
Berdasarkan hasil analisa terhadap sistem penyimpanan dokumentasi kegiatan kampus di Perguruan Tinggi Raharja seperti Seminar, Workshop, Pensi, PROSPEK, organisasi kampus, dan lain lain ternyata sistem yang berjalan masih belum optimal. Hal ini dikarenakan pengenalan MAGICS (Multimedia Audio Gallery iLearning and Services) dilingkungan kampus masih belum optimal. Mahasiswa - Mahasiswi belum mengenal MAGICS sebagai media dokumentasi serta pembelajaran iLearning. Sehingga perlu adanya langkah - langkah yang tepat dalam memperkenalkan MAGICS agar penggunaannya terus meningkat.
Tata Laksana Sistem Yang Berjalan
Mahasiswa - Mahasiswi yang ingin melihat dan mengetahui tentang kegiatan kampus terkini harus membuka MAGICS terlebih dahulu. Terdapat video kegiatan kampus atau tutorial, audio, dan image.
Prosedur Sistem Yang Berjalan
Mahasiswa - Mahasiswi yang ingin melihat dan mengetahui tentang kegiatan kampus terkini harus membuka MAGICS terlebih dahulu. Terdapat video kegiatan kampus atau tutorial, audio, dan image.
Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
Untuk menganalisa sistem yang berjalan mengenai MAGICS digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4. Enterprise Edition dengan menggambarkan use case diagram.
Gambar 3.4 Use Case Diagram MAGICS
Berdasarkan Gambar 3.5 Use Case Diagram MAGICS terdapat:
1.Use Case Register
Actor: User
Main success scenario: User yang bisa terdiri dari Mahasiswa atau Dosen register account MAGICS.
2.Use Case Activate
Actor: Admin
Main success scenario: Admin activate atau tidak activate perihal request account user MAGICS.
3.Use Case Log in
Actor: User
Main success scenario: User log in account MAGICS, kemudian user dapat mengupdate data didalam account MAGICS.
4.Use Case Log out
Actor: User
Main success scenario: User log out account MAGICS.
Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
Activity Diagram ini untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis maupun use case. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.
Gambar 3.5 Activity Diagram MAGICS
Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan
Dari keterangan di atas dapat digambarkan dengan sequence diagram mengenai penggunaan MAGICS, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem MAGICS.
Gambar 3.6 Sequence Diagram MAGICS
Berdasarkan Gambar 3.4 Sequence Diagram MAGICS terdapat:
1. 1 Lifeline antarmuka yang berainteraksi dengan Actor.
2. 2 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu User dan Admin.
3. 5 message yang menjadi spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi yang dilakukan oleh User dan Admin.
Permasalahan Yang Dihadapi
Analisa Permasalahan
Dalam penelitian yang sedang dilakukan mengenai sistem MAGICS (Multimedia Audiovisual Gallery iLearning Community and Services) ditemukan beberapa masalah yang dihadapi dalam menjalankan sistem informasi yang sedang berjalan yaitu:
1. Minimnya mahasiswa mahasiswi Perguruan Tinggi Raharja yang mengetahui dan mengakses MAGICS untuk mendapatkan informasi tentang dokumentasi kegiatan kampus.
2. Terdapat sedikit kegiatan kampus yang diupload ke dalam MAGICS.
3. Masih terdapat banyak spam yang ditemukan didalam profil account MAGICS.
4. Fasilitas lost password account MAGICS tidak terkirim ke email user.
5. Sering terjadi maintenance pada sistem MAGICS.
6. Hapus file video, audio serta image hanya dapat dilakukan oleh Admin.
Analisa Kebutuhan
Sistem informasi mempunyai peranan penting dalam menyediakan informasi bagi mahasiswa. Informasi yang didapat bergunasebagai dasar pendukung aktivitas kampus. Pada sistem yang telah berjalan ini,pelaksanaanya belum sepenuhnya diketahui oleh seluruh mahasiswa dan belum mendapat hasil yang maksimal sehingga masih kurang sempurna. Terkadang hanyaada beberapa mahasiswa yang mengetahui dan mengakses penyimpanan dokumentasi kegiatan kampus. Maka dari analisa tersebut, diharapkan akan ada upaya mempromosikan MAGICS agar sering digunakan oleh mahasiswa mahasiswi sebagai media penyimpanan files video, audio maupun images.
Proses Pencapaian
Berdasarkan penelitian dari analisa kekurangan dan kebutuhan media informasi dokumentasi kegiatan kampus di Perguruan Tinggi Raharja saat ini, sistem yang berjalan sudah bisa diimplementasikan, namun masih terdapat kekurangan – kekurangan sehingga memberikan alternatif pemecahan masalahnya dengan cara:
1. Lebih sering memperkenalkan system MAGICS kepada mahasiswa - mahasiswi Perguruan Tinggi Raharja.
2. Memasukkan beberapa kegiatan kampus ke dalam MAGICS.
3. Menghapus spam yang ditemukan didalam profil account MAGICS.
4. Fasilitas lost password account MAGICS yang tidak terkirim ke email user diganti dengan request password user yang dikirimkan ke email [email protected] dan admin akan mereset password tersebut kemudian dikirimkan ke email user.
Konfigurasi Sistem
Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan KKP, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi minimal sebagai berikut:
1. Spesifikasi Hardware
Processor : Intel Pentium processor P6100
Monitor : 14.0 HD LED LCD
Mouse : Standard Optic
RAM : 1 GB DDR3 Memory
Hardisk : 320 GB HDD
2. Aplikasi yang digunakan (Software)
Microsoft Office 2007
PhpMyAdmin
Adobe Dreamweaver CS3
Adobe Photoshop CS3
AAA Logo 2008
Visual Paradigm for UML 6.4. Enterprise Edition
3. Hak Akses (Brainware)
Yang mempunyai hak dalam pemakaian MAGICS baik untuk mengupload, download dan sharing file berupa video, audio, dan gambar adalah seluruh Pribadi Raharja. Baik yang berstatus mahasiswa maupun pihak akademik.
Prototype
Prototype adalah kegiatan untuk merancang suatu sistem, atau menggambarkan usulan rancangan sistem baru yang akan dibuat. Berikut beberapa prototype-nya:
Gambar 3.7. Tampilan Home MAGICS
Gambar 3.8. Tampilan Form Register MAGICS
Gambar 3.9. Tampilan Upload File
BAB IV
Kesimpulan
Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada Bab I dan Bab III dari “Analisa Sistem Pengembangan Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services (MAGICS) Pada Perguruan Tinggi Raharja”, maka dapat disimpulkan bahwa sistem penyimpanan dokumentasi yang berjalan di Perguruan Tinggi Raharja masih belum optimal dan perlu dikembangkan.Kemudian dari analisa yang telah dilakukan, terdapat 3 perumusan masalah yang sebelumnya telah dijabarkan di dalam Bab I. Berikut ini hasil analisa yang penulis peroleh mengenai jawaban dari rumusan masalah yang ada, yaitu:
1. Pendokumentasian memiliki peranan penting dan sangat diperlukan di Perguruan Tinggi Raharja. Hal ini dikarenakan perlunya suatu data dalam bentuk dokumentasi yang merekam semua kegiatan yang telah dilakukan. Dan dengan semakin majunya ilmu teknologi serta sistem informasi, maka Perguruan Tinggi Raharja yang bergerak di bidang pendidikan pun harus mencerminkan kampus IT yang up to date dalam menciptakan sebuah sistem penyimpanan online file dokumentasi.
2. Penerapan media video sharing online MAGICS yang belum optimal di Perguruan Tinggi Raharja. Diperlukan upaya sosialisasi di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja guna menerapkan media video sharing online MAGICS.
3. Pengembangan pada media video sharing online MAGICS yang diharapkan dapat menemukan solusi dari rumusan masalah yang ada.
Adapun Kelebihan dari MAGICS (Multimedia Audio Galery iLearning Community And Services), diantaranya memiliki kemampuan dalam hal pelayanan sistem penyimpanan dokumentasi secara online dan terpusat, memiliki keefektifan dan kemampuan dalam mendukung pelayanan dengan berbagai feature yang mendukung pelayanan informasi kegiatan kampus, serta diberikannya akses kepada Pribadi Raharja sebagai member untuk dapat melakukan upload file secara mandiri. Sedangkan kekurangan dari sistem yang berjalan saat ini yaitu:
Tujuan dan manfaat penelitian ini yaitu mengidentifikasi dengan baik semua kebutuhan-kebutuhan yang terkait dengan sistem media video sharing online MAGICS pada Perguruan Tinggi Raharja, mengetahui masalah – masalah apa saja yang timbul pada media video sharing online MAGICS, menghasilkan penerapan system media video sharing online MAGICS secara optimal. Sedangkan manfaatnya yaitu analisa yang dilakukan dapat membantu untuk mengetahui bagaimana sistem aplikasi ini bekerja dan dengan adanya sistem media video sharing online MAGICS, maka diharapkan mahasiswa dapat memperoleh informasi – informasi terbaru disekitar Perguruan Tinggi Raharja. Selain itu mahasiswa juga dapat berbagi file video, music, dan image.
Dalam melakukan analisa, penulis menggunakan 2 metode penelitian yang meliputi metode observasi dan metode studi pustaka. Pada penjabaran sebelumnya mengenai metode penelitian sudah dijelaskan secara rinci 3 metode yang akan digunakan dalam melakukan penelitian namun karena metode pengembangan membutuhkan waktu yang cukup lama maka penulis memutuskan hanya menggunakan 2 metode penelitian saja. Tujuannya agar lebih fokus dalam menyelesaikan laporan.
Penulis telah melakukan observasi terhadap objek secara langsung, dalam hal ini yaitu MAGICS sebagai sebuah sistem yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja. Sedangkan metode studi pustaka yang digunakan berperan sebagai referensi dari berbagai sumber mengenai teori-teori yang berhubungan dengan ruang lingkup penelitian. Penulis telah mempelajari beberapa jurnal ilmiah yang bersumber dari CCIT Journal pada REC serta peulisan penelitian dari kampus lain agar tidak terjadi pembuatan ulang dari penelitian yang sudah ada. Dengan studi pustaka ini, penulis mendapatkan referensi mengenai penelitian yang berhubungan juga pengertian-pengertian dari para ahli.
Saran
Untuk dapat meningkatkan dan menanggulangi masalah yang terjadi pada sistem penyimpanan dokumentasi pada Perguruan Tinggi Raharja, maka penulis bermaksud memberikan beberapa saran yaitu:
1. Perlunya sosialisasi terhadap mahasiswa-mahasiswi serta organisasi-organisasi di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja.
2. Memberikan tutorial penggunaan dalam bentuk artikel maupun video yang terdapat dalam media pemberitaan kampus atau iRAN.
3. Adanya upaya peningkatan dibidang fasilitas guna menunjang kebutuhan mahasiwa-mahasiswi dalam kegiatan pembelajaran serta berbagi informasi di MAGICS.
4. Perlunya peningkatan dalam observasi maupun pelayanan guna mengurangi maintenance bagi calon penerus yang meneliti MAGICS.
DAFTAR PUSTAKA
- ↑ 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 Kadir,Abdul. 2009. “Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan Database MySQL”. Yogyakarta: Andi Offset.
- ↑ 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 Sutabri,Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”.Yogyakarta: Andi Offset.
- ↑ 3,0 3,1 3,2 3,3 Mustakini,Jogiyanto Hartono. 2009. “Sistem Informasi Teknologi”. Yogyakarta: AndiOffset
- ↑ 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
- ↑ 5,0 5,1 5,2 5,3 Yakub.2012. “Pengantar Sistem Informasi”.Yogyakarta: Graha Ilmu
- ↑ 6,0 6,1 6,2 Sutarman.2012.“Pengantar Teknologi Informasi”.Jakarta: Bumi Aksara
- ↑ 7,0 7,1 7,2 7,3 Hidayat,Deddy. 2010. “Definisi Sistem” Tangerang: Jurnal Cyber Raharja
- ↑ Herlawati, Prabowo Pudjo Widodo. 2011.“Menggunakan UML”. Bandung: Informatika.
- ↑ 9,0 9,1 9,2 Nugroho,Adi. 2009. “Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java”. Yogyakarta: Andi Offset.
- ↑ 10,0 10,1 10,2 Henderi. 2009. “Unified Modeling Language.” Tangerang.
- ↑ Community,eWolf. 2012. “Panduan Internet Paling Gampang”. Yogyakarta: Cakrawala.
- ↑ 12,0 12,1 12,2 12,3 12,4 Kustiyahningsih,Yeni. 2011. “Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL”. Jakarta: Graha Ilmu.
- ↑ 13,0 13,1 13,2 13,3 13,4 13,5 Sibero,Alexander F.K. 2011. “Kitab Suci Web Programing”. Jakarta: Mediakom.
- ↑ Sigit Christianus. 2010. “Pengantar Manajemen Proyek Berbasis Internet”. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
- ↑ Wahana Komputer. 2010. “Membuat Aplikasi Client Server dengan Visual Basic 2008”. Yogyakarta: Andi Offset.
- ↑ Anhar. 2010. “Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak”. Jakarta: Mediakita.
- ↑ 17,0 17,1 Raharjo,Budi. 2011. “Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL”. Bandung: Informatika.
- ↑ K. Barnard,dan D. A. Forsyth. 2001. “Learning the Semantics of Words and Pictures”. In International Conference on Computer Vision, pages II:408–415.
- ↑ Dresang,Eliza T. 2005. “The Information-Seeking Behavior of Youth in The Digital Environment”. Library Trends. Vol. 54, No.2: 178-196.
- ↑ Feng,Shaolei, R. Manmatha. 2006. “A Hierarchical HMM-based Automatic Evaluation of OCR Accuracy for a Digital Library of Books”. Computer Science Department Faculty Publication Series. Paper 224: 109-118.
- ↑ Imaniar Dewi, Untung Rahardja, dan Reni Mulyani. 2012. “Audio Visual One of The Teaching Resources on iLearning”. CCIT Journal ISSN : 1978-8282. Vol. 5 No. 2. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
- ↑ Rahardja,Untung, Ferry Sudarto, dan Fitria Anggraini. 2012. “iRAMA : The Optimum Solution Towards Effective Campuswide Documentation”.CCIT Journal ISSN : 1978-8282. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
- ↑ Henderi,Ary Budi Warsito, Ahmad Sidik, dan Maimunah. 2012. “Digital Library Modelling: Supporting For Knowledge Management”.CCIT Journal ISSN : 1978-8282 Vol. 3 No. 1. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
- ↑ Yusup, Muhamad, Sri Rahayu, dan Desi Ermita. 2012.“Desain Forum Diskusi Mahasiswa Sebagai Media Pembelajaran Ilearning Pada Perguruan Tinggi”. CCIT Journal ISSN : 1978-8282 Vol. 5 No. 3. Tangerang :Perguruan Tinggi Raharja.
- ↑ Maimunah, Lusyani Sunarya, dan Nina Larasati. 2012.“Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi Dan Promosi”. CCIT Journal ISSN : 1978-8282 Vol. 5 No. 3. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
- ↑ Rahardja, Untung, Muhamad Yusup, dan Fitriani.2013. “Penerapan Proses Belajar Melalui iLearning Video Tutorial (iVit) Pada Perguruan Tinggi”. CCIT Journal ISSN : 1978-8282 Vol. 6 No. 2. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A:
- Surat Pengantar KKP
- Surat Penugasan Kerja
- Kurikulum
- Kartu Study Tetap Final (KSTF)
- Form Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP)
- Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
- Daftar Nilai
- Sertifikat Prospek
- Sertifikat TOEFL
- Sertifikat IT Nasional
- Sertifikat IT Internasional
- Kwitansi Pembayaran Kuliah Kerja Praktek (KKP)
- Curriculum Vitae (CV)
- Lembar Kartu Bimbingan
- Seminar Proposal
- CD
Lampiran B:
- Penilaian Objectif iDu
- Masuk ke Kelas Fantasy8 iDu
- Mendapatkan Judul Kuliah Kerja Praktek KKP
- iMe Personal Use
- iRME Personal Use
- Bab I
- Jurnal Ilmiah Tahap Pertama
- Presentasi
- iDuHelp! Tahap Pertama
- Widuri
- Widuri 2
- iRAN
- Partisipasi Dalam Penilaian Project
- Mengerjakan iSur Akademik
- iDu Class
- Special Contributions
Contributors
Admin, Fitri, Irwan.nurdin, Kiki Amalia, Qurotulaini, Sitirahmawati, Susanoktaviani, Winiarti Prastiwi