KP1011464373: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 57: Baris 57:
 
<p style="line-height: 2">iLearning (Integrated Learning) berasal dari pemikiran perkembangan Teknologi iPad di Perguruan Tinggi Raharja, Belajar, Bermain, Berdoa dan Bekerja. Perkembangan secara efisien, praktis dan menyenangkan sehingga membuat mahasiswa/i menjadi lebih attractive dan semangat dalam belajar dengan didukung teknologi yang mempermudah jangkauan mahasiswa/i dalam melakukan interaksi. Dengan demikian, pengertian terhadap keempat unsur-unsur pokok ini akan sangat membantu dalam memahami iLearning.</p></div>
 
<p style="line-height: 2">iLearning (Integrated Learning) berasal dari pemikiran perkembangan Teknologi iPad di Perguruan Tinggi Raharja, Belajar, Bermain, Berdoa dan Bekerja. Perkembangan secara efisien, praktis dan menyenangkan sehingga membuat mahasiswa/i menjadi lebih attractive dan semangat dalam belajar dengan didukung teknologi yang mempermudah jangkauan mahasiswa/i dalam melakukan interaksi. Dengan demikian, pengertian terhadap keempat unsur-unsur pokok ini akan sangat membantu dalam memahami iLearning.</p></div>
 
<div style="font-size: 120%;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 120%;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Istilah iLearning muncul dari pemikiran Ir. Untung Rahardja, M.T.I pada tahun 2009. Untuk hal itu, beliau melakukan research di REC (Raharja Enrichment Centre) selama lebih dari 2 tahun. Menurut beliau iLearning adalah sebuah inovasi baru bagi metode perkuliahan berdasarkan 4B, yaitu belajar, bekerja, berdoa dan bermain dengan media iPad. Dengan pelakasanaan dari 4B tersebut dapat menjalankan 2 fungsi otak, yaitu otak kanan dan otak kiri. Dan menurut beliau metode yang baik untuk sistem pembelajaran di perguruan Tinggi Raharja adalah  iLearning dengan menggunakan iPad. Ir. Untung Rahardja, M.T.I meyakini banhwa dengan adanya iLearning maka akan membuat semua mahasiswa lebih aktif. Mahasiswa tidak perlu lagi membawa alat tulis atau kertas, tetapi hanya menggunakan iPad untuk mempermudah dalam proses pembelajaran.  Adanya iLearning dapat mengubah image belajar yang membosankan menjadi menyenangkan. Sehingga mahasiswa dapat  lebih aktif dalam belajar. Selain itu, juga dapat membuat adanya interaksi yang baik antara dosen dengan mahasiswa.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Istilah iLearning muncul dari pemikiran Ir. Untung Rahardja, M.T.I pada tahun 2009. Untuk hal itu, beliau melakukan research di REC (Raharja Enrichment Centre) selama lebih dari 2 tahun. Menurut beliau iLearning adalah sebuah [[Inovasi|inovasi]] baru bagi metode perkuliahan berdasarkan 4B, yaitu belajar, bekerja, berdoa dan bermain dengan media iPad. Dengan pelakasanaan dari 4B tersebut dapat menjalankan 2 fungsi otak, yaitu otak kanan dan otak kiri. Dan menurut beliau metode yang baik untuk sistem pembelajaran di perguruan Tinggi Raharja adalah  iLearning dengan menggunakan iPad. Ir. Untung Rahardja, M.T.I meyakini banhwa dengan adanya iLearning maka akan membuat semua mahasiswa lebih aktif. Mahasiswa tidak perlu lagi membawa alat tulis atau kertas, tetapi hanya menggunakan iPad untuk mempermudah dalam proses pembelajaran.  Adanya iLearning dapat mengubah image belajar yang membosankan menjadi menyenangkan. Sehingga mahasiswa dapat  lebih aktif dalam belajar. Selain itu, juga dapat membuat adanya interaksi yang baik antara dosen dengan mahasiswa.</p></div>
 
<div style="font-size: 120%;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 120%;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Berdasarkan latar belakang di atas, penulis memperoleh ide untuk melakukan analisa guna mengembangkan sistem tersebut. Hasil analisa tersebut akan dibuat dalam bentuk laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP). Judul yang diambil penulis adalah <b>“Analisa Pengembangan Sistem Informasi iMe (iLearning Media) Dalam Mendukung iDu (iLearning Education) Pada Perguruan Tinggi Raharja</b><b>”.</b></p></div>
 
<p style="line-height: 2">Berdasarkan latar belakang di atas, penulis memperoleh ide untuk melakukan analisa guna mengembangkan sistem tersebut. Hasil analisa tersebut akan dibuat dalam bentuk laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP). Judul yang diambil penulis adalah <b>“Analisa Pengembangan Sistem Informasi iMe (iLearning Media) Dalam Mendukung iDu (iLearning Education) Pada Perguruan Tinggi Raharja</b><b>”.</b></p></div>

Revisi per 26 Oktober 2013 10.06

ANALISA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI iLEARNING MEDIA (iMe)

DALAM MENDUKUNG iLEARNING EDUCATION (iDu)

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA



LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK




Logo stmik raharja.jpg



OLEH :

1011464373 IRWAN NURDIN



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)




BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Di era globalisasi ini, teknologi informasi mengalami perkembangan pesat seiring berkembangnya kebutuhan dan kegiatan dalam menghadapi persaingan yang ketat. Saat ini informasi tidak hanya diperoleh dari perangkat-perangkat kuno yang serba manual, melainkan sudah dapat diperoleh dari perangkat-perangkat digital. Oleh karena itu, komputer sangatlah penting sebagai solusi yang baik dalam mendukung peningkatan mutu pelayanan suatu oragnisasi sehingga dapat meningkatkan perkembangan organisasi tersebut.

Tidak dapat dipungkiri, bahwa perkembangan teknologi sangat membantu aktivitas manusia. Ini membuktikan bahwa kini teknologi menjadi salah satu penunjang aktifitas manusia. Demikian pula dengan informasi. Informasi merupakan sesuatu yang sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Selain sebagai salah satu media komunikasi dan informasi, adanya teknologi dan informasi juga membantu manusia dalam menyelesikan segala pekerjaannya.

Demikian halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja sebagai salah satu instansi atau lembaga pendidikan yang bergerak di bidang IT (Information Technolgy). Perguruan Tinggi Raharja sudah menciptakan sistem informasi mahasiswa. Sistem ini sangat membantu mahasiswa. Namun dengan meningkatnya kebutuhan mahasiswa, maka informasi yang dibutuhkanpun semakin meningkat. Khususnya perihal kualitas dan kuantitas sistem yang berjalan saat ini belum seluruhnya terkomputerisasi.

Saat ini di Perguruan Tinggi Raharja telah menggunakan sistem pembelajaran iLearning (Integrated Learning) yang disebut dengan nama iDu (iLearning Education). ilearning merupakan suatu terobosan terbaru yang ada di Perguruan Tinggi Raharja.

iLearning (Integrated Learning) berasal dari pemikiran perkembangan Teknologi iPad di Perguruan Tinggi Raharja, Belajar, Bermain, Berdoa dan Bekerja. Perkembangan secara efisien, praktis dan menyenangkan sehingga membuat mahasiswa/i menjadi lebih attractive dan semangat dalam belajar dengan didukung teknologi yang mempermudah jangkauan mahasiswa/i dalam melakukan interaksi. Dengan demikian, pengertian terhadap keempat unsur-unsur pokok ini akan sangat membantu dalam memahami iLearning.

Istilah iLearning muncul dari pemikiran Ir. Untung Rahardja, M.T.I pada tahun 2009. Untuk hal itu, beliau melakukan research di REC (Raharja Enrichment Centre) selama lebih dari 2 tahun. Menurut beliau iLearning adalah sebuah inovasi baru bagi metode perkuliahan berdasarkan 4B, yaitu belajar, bekerja, berdoa dan bermain dengan media iPad. Dengan pelakasanaan dari 4B tersebut dapat menjalankan 2 fungsi otak, yaitu otak kanan dan otak kiri. Dan menurut beliau metode yang baik untuk sistem pembelajaran di perguruan Tinggi Raharja adalah iLearning dengan menggunakan iPad. Ir. Untung Rahardja, M.T.I meyakini banhwa dengan adanya iLearning maka akan membuat semua mahasiswa lebih aktif. Mahasiswa tidak perlu lagi membawa alat tulis atau kertas, tetapi hanya menggunakan iPad untuk mempermudah dalam proses pembelajaran. Adanya iLearning dapat mengubah image belajar yang membosankan menjadi menyenangkan. Sehingga mahasiswa dapat lebih aktif dalam belajar. Selain itu, juga dapat membuat adanya interaksi yang baik antara dosen dengan mahasiswa.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis memperoleh ide untuk melakukan analisa guna mengembangkan sistem tersebut. Hasil analisa tersebut akan dibuat dalam bentuk laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP). Judul yang diambil penulis adalah “Analisa Pengembangan Sistem Informasi iMe (iLearning Media) Dalam Mendukung iDu (iLearning Education) Pada Perguruan Tinggi Raharja”.


1.2 Perumusan Masalah

Masalah adalah kesenjangan (discrepancy) antara apa yang seharusnya (harapan) dengan apa yang ada dalam kenyataan sekarang. Kesenjangan tersebut dapat mengacu ke ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan dan lain sebagainya. Penelitian diharapkan mampu mengantisipasi kesenjangan-kesenjangan tersebut. Masalah yang perlu dijawab melalui penelitian cukup banyak dan bervariasi misalnya masalah dalam bidang pendidikan saja dapat dikategorikan menjadi beberapa sudut tinjauan yaitu masalah kualitas, pemerataan, relevansi dan efisiensi pendidikan [Riyanto, 2001].

Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun demikian terdapat kaitan erat antara masalah dengan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.

iMe adalah iLearning Media yang merupakan media publikasi perihal data diri maupun segala jobdesk yang dikerjakannya dalam jangka waktu tertentu. Dan iMe sendiri mempunyai suatu kelebihan yaitu mempunyai domain sendiri yang menciri khas kan perihal Perguruan Tinggi Raharja yaitu iLearning. iMe (iLearning Media) merupakan sebuah website iLearning yang dikemas secara khusus untuk kegiatan proses pembelajaran secara online.

Terdapat 2 (dua) permasalahan yang ada pada sistem iLearning Media (iMe). Permasalahan pertama yaitu masih adanya mahasiswa dan dosen yang belum menggunakan aplikasi iLearning Media (iMe). Permasalahan kedua yaitu belum adanya standarisasi kesamaan dalam media publikasi, baik secara personal maupun teamwork. Sehingga masing-masing divisi harus mempunyai media publikasi melalui website personal.

Berdasarkan uraian diatas maka di dapatkan rumusan masalah yang terjadi didalam penggunaan iLearning Media (iMe), didapat beberapa pokok permasalahan, diantaranya :

1. Apakah sistem iLearning Media (iMe) ini sudah optimal dalam mendukung kegiatan belajar mengajar di Perguruan Tinggi Raharja ?

Apakah aplikasi ini efektif untuk memudahkan sistem pembelajaran di Perguruan Tinggi Raharja ?

2. Apakah sistem iLearning Media ini sudah di gunakan secara efektif dan optimal oleh seluruh mahasiswa iLearning dan dosen iLearning?


1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menguraikan secara tegas dan jelas tujuan yang dilaksanakan peneliti di objek penelitian yang dipilih untuk objek penelitian/organisasi. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Adanya tujuan penelitan adalah untuk menentukan arah dari suatu penelitian. Tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai. Dan dalam menentukan tujuan penelitian juga harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang ada.

Dalam penulisan laporan ini, penulis memiliki tujuan penelitian yaitu :

1. Sebagai syarat Kuliah Kerja Praktek (KKP) di Perguruan Tinggi Raharja.

2. Mengetahui gambaran dan permasalahan yang ada dari sistem iLearning Media (iMe) yang berjalan saat ini.

3. mengurangi penggunaan kertas (paperless) dalam proses pembelajaran.

4. Untuk meningkatkan kreativitas dan motivasi mahasiswa dalam menjalani perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja.


1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Manfaat penelitian harus dapat dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktisnya. Dalam manfaat teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang bermanfaat bagi studi komunikasi dan informasi yang akhir-akhir ini semakin banyak memperoleh kajian dari berbagai disiplin ilmu baik melalui kajian teoritis maupun melalui kajian riset di bidang terapan. Dan didalam manfaat praktis penelitian ini diharapkan dapat mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan untuk meningkatkan sistem iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja, mengatasi kendala-kendala yang muncul pada sistem, dapat dijadikan untuk fasilitas iLearning yang tersentralisasi, yang memuat seluruh informasi, yang kemudian diharapkan dapat memberikan informasi seputar Perguruan Tinggi Raharja yang up to date dan akurat.

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti

Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis.


2. Bagi Perguruan Tinggi

Adanya penelitian ini dapat mengurangi penggunaan kertas (paperless) dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari iLearning Media yang merupakan sistem online yang dapat dilakukan dengan menggunakan iPad atau laptop. Dan juga dapat berperan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan.


3. Bagi Mahasiswa

Adanya penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar untuk memperoleh pengetahuan dan mengembangkan wawasan, meningkatkan kemampuan menganalisis suatu masalah melalui pembelajaran dengan model pembelajaran inovatif serta dapat menjadikan laporan ini sebagai referensi.


1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Setiap manusia pasti memiliki gagasan, pemikiran dan pemahaman yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya terhadap suatu hal. Oleh karena itu, perlu diberikan batasan untuk menghindari kekeliruan atau kesalahan dalam pemahaman atas penelitian yang dilakukan ini. Untuk menghindari kekelituan atau kesalahpahaman dan sekaligus untuk memudahkan pembaca dalam memahami penelitian ini, maka penulis perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran dan ketidakjelasan dalam pembahasan selanjutnya.

1. Peneliti menfokuskan penelitian ini pada analisa sebuah sistem pembelajaran kegiatan kampus di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat fokus dalam satu bagian. sehingga data yang diperoleh akurat, spesifik, dan memudahkan peneliti untuk menganalisis data yang diperoleh.

2. Peneliti mengobservasi pada user iMe. Hal ini melihat apa saja kekurangan dan kesulitan yang di alami user dalam menggunakan sistem ini.

3. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana proses penggunan iLearning Media (iMe) , dalam hal ini mencakup bagaimana register di iMe, log in di iMe, membuat postingan, sampai memastikan bahwa user merasa mudah dan tidak kesulitan dalam menggunakan iMe (iLearning Media).


1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, metode penelitian yang digunakan penulis yaitu menggambarkan dan mengumpulkan data-data mengenai keadaan secara langsung dari sumber atau objek penelitian untuk mendapatkan data yang akurat dan relevan. Penelitian yamg penulis lakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung.

Adapun Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

1. Metode Observasi (Pengamatan Langsung). Adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Dan penulis telah melakukan pengamatan langsung (observasi) di REC Perguruan Tinggi Raharja selama kurang lebih 6 bulan.

2. Metode Wawancara. Yaitu melalui proses tanya jawab dengan seorang atau beberapa narasumber di tempat atau lokasi dimana objek penelitian dilakukan. Proses tanya jawab ini dilakukan langsung kepada stakeholder di Perguruan Tinggi Raharja yaitu Bagian Akademik, mahasiswa iLearning Perguruan Tinggi Raharja.

3. Metode Studi Kepustakaan, yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber-sumber literature seperti buku, jurnal, makalah, internet, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.


1.5.2 Sumber Data

Dalam melakukan pengumpulan data, penulis menggunakan sumber data sebagai berikut :

1. Data Primer

Adalah data yang diperoleh secara langsung dari Perguruan Tinggi Raharja, baik melalui observasi maupun melalui metode wawancara.

2. Data Sekunder

Adalah data yang dikumpulkan melalui studi pustaka dengan mempelajari buku dan sumber-sumber data lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian.


1.6 Sistematika Penulisan

Guna memahami lebih jelas laporan KKP (Kuliah Kerja Praktek) ini, maka penulis mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, waktu dan tempat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.


BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab ini dijelaskan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.


BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan analisa organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem saat ini, permasalahan yang dihadapi, serta alternatif pemecahan masalah.


BAB IV PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan saran yang dapat penulis berikan agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik dari hasil laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.


DAFTAR PUSTAKA


LAMPIRAN


BAB II

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Mendefinisikan sistem dalam bidang sistem informasi sebagai “sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama, untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima proses input serta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur”.

Dengan demikian pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan. (Agus Mulyanto, 2009 : 2)[1]

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

1. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. [Jogiyanto2005].

2. Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan. [Ludwig Von Bartalanfy2010].

3. Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain. [Anatol Raporot2010].

4. Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya. [L.Ackof2010].

5. Sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. [L.James Havery2010].

6. Sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien. [John Mc Manama2010]

7. Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan. [C.W.Churchman2010].

8. Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan. [J.C.Hinggins2010].

9. Sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan. [Edgar F Huse dan James L. Bowdict2010].

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “sistem adalah kumpulan bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lain untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu”.

Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu , antara lain:

1. Komponen Sistem (Component)

Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem yang saling berinteraksi, artinya elemen-elemen tersebut saling berinteraksi membentuk suatu keasatuan.

2. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan suatu daerah yang membatasi anatar suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah sesuatu (apa saja) di luar batas sistem yang berpengaruh terhadap proses operasional sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan atau menguntungkan sistem tersebut.

4. Penghubung (Interface)

Interface adalah media penghubung antara satu elemen atau subsistem dengan eleman atau subsistem lain sehingga beberapa elemen atau subsistem dapat terintegrasi. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya.

5. Pengolahan (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

6. Masukan (Input).

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

7. Keluaran (Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

9. Kontrol Sistem (Control)

Kontrol sistem merupakan pengawasan bagi pelaksanaan sistem dalam pencapaian sasaran dan tujuan. Kontrol sistem dapat berupa kontrol masukan, kontrol proses serta kontrol keluaran.


DAFTAR PUSTAKA

  1. M. Agus, “Sistem Informasi Konsep & Aplikasi, Pustaka Belajar.Yogyakarta.2009.
Templat:Reflist