Eko Bagus Hermanto

Dari widuri
Revisi per 28 Agustus 2019 13.33 oleh Ekobagush (bicara | kontrib)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KUNJUNGAN SALES PADA

PT. AUTOCHEM INDUSTRY TANGERANG BERBASIS ANDROID


SKRIPSI




Disusun Oleh :


NIM
: 1522483442
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKHNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KUNJUNGAN SALES PADA

PT. AUTOCHEM INDUSTRY BERBASIS ANDROID

Disusun Oleh :

NIM
: 1522483442
Nama
: Eko Bagus Hermanto
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Tekhnik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

KETUA
       
KAPRODI
Universitas Raharja
       
Tekhnik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Raharja, M.T.I)
       
(Ruli Supriati, S.Kom, M.T.I)
NIP : 000594
       
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KUNJUNGAN SALES PADA

PT. AUTOCHEM INDUSTRY TANGERANG BERBASIS ANDROID


Dibuat Oleh :

NIM
: 1522483442
Nama
: Eko Bagus Hermanto

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dann Teknologi

Program Studi Tekhnik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2018/2019


Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dedy Iskandar, S.Kom, M.T.I)
   
(Sutrisno, M.Kom)
NID : 05060
   
NID : 10020



ABSTRAKSI

Komputer telah mengalami perubahan bentuk yang luar biasa untuk membantu manusia dalam melakukan segala aktivitas pekerjaan seperti proses monitoring laporan penjualan dan kunjungan sales, sehingga pekerjaan dapat mudah terselesaikan dengan cepat. Dalam proses laporan penjualan dan kunjungan sales dibutuhkan system yang terkomputerisasi dimana sistem ini dapat memberikan manfaat dalam mengefektifkan dan mengefesienkan proses bisnis dari sebuah organisasi. Manfaat yang utama adalah pengguna dapat menemukan informasi yang dibutuhkan dengan cepat, sehingga dapat membantu proses menjadi lebih cepat, baik dan murah. Namun implementasi PT. Autochem Industry dalam proses laporan dan kunjungan sales masih menggunakan kertas untuk penginputannya. Jika ingin mencari data harus mencari satu persatu diantara banyaknya arsip sehingga memakan waktu yang lama. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengunakan metode observasi, wawancara dan studi pustaka (Literature Review). Metode analisa menggunakan metode analisa Waterfall dari mulai analisa kebutuhan, desain sistem, penulisan kode program, pengujian program, penerapan program dan pemeliharaan. Metode Perancangannya menggunakan UML (Unified Modelling Language) yang digambarkan dengan Use Case Diagram,Activity Diagram dan Sequence Diagram. Dengan adanya perancangan sistem informasi kunjungan sales dapat mempermudah karyawan dalam menjalankan pekerjaannya secara efektif dan efisien, sehingga untuk menghasilkan sebuah laporan dan Fix Jurnal Plan (FJP)/kunjungan harian sales tidak perlu menggunakan banyak kertas lagi karena sudah terkomputerisasi.

Kata Kunci: Monitoring, Laporan, Sales


ABSTRACT


Computers have undergone a remarkable change of shape to help humans in carrying out all work activities such as monitoring sales reports and sales visits, so that work can be easily resolved quickly. In the process of reporting sales and sales visits a computerized system is needed where the system can provide benefits in streamlining and streamlining the business processes of an organization. The main benefit is that users can find the information needed quickly, so that it can help the process become faster, better and cheaper. But the implementation of PT. Autochem Industry in the reporting process and sales visits still uses paper for its input. If you want to find data, you have to search one by one among the many archives so that it takes a long time. Data collection methods used in this study are using the method of observation, interviews and literature (Literature Review). The method of analysis uses the Waterfall analysis method from the needs analysis, system design, program code writing, program testing, program implementation and maintenance. The design method uses UML (Unified Modeling Language) which is described by Use Case Diagram, Activity Diagram and Sequence Diagram. With the design of a sales visit information system can facilitate employees in carrying out their work effectively and efficiently, so to produce a report and Fix Journal Plan (FJP) / sales daily visits do not need to use a lot of paper anymore because it is computerized.

Kata Kunci: Monitoring, Reports, Sales



KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KUNJUNGAN SALES PADA PT. AUTOCHEM INDUSTRY TANGERANG BERBASIS ANDROID”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Tekhnik Informatika pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :


  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M. Si selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S. Kom., M. Kom selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M. Kom selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja .
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom, M.T.I selaku Kepala Program Studi Tekhnik Informatika Universitas Raharja.
  5. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom, MTI sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Sutrisno, M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkanwaktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis. .
  7. Ibu Maria selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmupengetahuan dan motivasi kepada penulis..
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehinggaSkripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

  
Tangerang, Juli 2019
   
(Eko Bagus Hermanto)
NIM : 1522483442



DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Siklus Informasi

Gambar 2.2. Arsitektur Apache Cordova

Gambar 3.1 : Pabrik & Depo Tangerang PT. Autochem Industry

Gambar 3.2 : Struktur Organisasi Depo Tangerang PT. Autochem Industry

Gambar 3.3 : Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.4 : Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.5 : Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.6 : Activity Diagram Proses Permintaan Barang Oleh Sales

Gambar 3.7 : Activity Diagram Proses Pengiriman Barang

Gambar 3.8 : Activity Diagram Proses Laporan

Gambar 4.1 : Use Case Diagram Kunjungan Sales Yang Diusulkan

Gambar 4.2 : Use Case Diagram Pemantauan Kunjungan Sales Yang Diusulkan

Gambar 4.3 : Use Case Diagram Penjualan Yang Diusulkan

Gambar 4.4 : Activity Diagram Kunjungan Sales Yang Diusulkan

Gambar 4.5 : Activity Diagram Pemantauan Kunjungan Sales Yang Diusulkan

Gambar 4.6 : Activity Diagram Penjualan Yang Diusulkan

Gambar 4.7 : Sequence Diagram Kunjungan Sales Yang Diusulkan

Gambar 4.8 : Sequence Diagram Pemantauan Kunjungan Sales Yang Diusulkan

Gambar 4.9 : Sequence Diagram Penjualan Yang Diusulkan

Gambar 4.10 : Class Diagram

Gambar 4.11 : Tampilan Login

Gambar 4.12 : Tampilan Homepage

Gambar 4.13 : Tampilan Menu Store

Gambar 4.14 : Tampilan Menu Add Store

Gambar 4.15 : Tampilan Menu Pilih Tahun

Gambar 4.16 : Tampilan Menu Pilih Jadwal Kunjungan

Gambar 4.17 : Tampilan Menu Jadwal Kunjungan

Gambar 4.18 : Tampilan Menu Pilih Toko/Bengkel

Gambar 4.19 : Tampilan Menu Kunjungan

Gambar 4.20 : Tampilan Menu Detail Kunjungan

Gambar 4.21 : Pengujian Pada Menu Log in

Gambar 4.22 : Pengujian Pada Menu Add Store

Gambar 4.23 : Pengujian Pada Menu Pilih Toko/Bengkel

Gambar 4.24 : Pengujian Pada Menu Detail Kunjungan



DAFTAR TABEL


DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Di era saat ini banyak sekali orang yang ingin membuat usaha sendiri untuk bisa memperbaiki ekonomi mereka sendiri atau per-individu. Banyak sekali usaha-usaha dari mulai usaha kecil, menengah, hingga menjadi sebuah perusahaan yang besar. Demi mencukupi kebutuhan pasar, setiap pengusaha pasti berlomba-lomba untuk menarik para konsumennya. Oleh karena itu bianyak perusahaan atau instasi yang menggunakan sistem informasi dalam kegiatan usahanya, bukan hanya untuk meningkatkan keuntungan tapi juga untuk meningkatkan produktivitas pekerja pada setiap perusahaan.

Dalam perkembangan salah satu kebutuhan primer dan berjalannya suatu kegiatan usaha dalam perusahaan adalah diperlukannya informasi. Informasi yang dihasilkan harus relevan, artinya memiliki kaitan dengan apa yang dibutuhkan, akurat yang merupakan kebenaran dari informasi yang dihasilkan dan tepat waktu adalah informasi sampai pada saat dibutuhkan. Kebutuhan informasi menuntut perusahaan pengolahaan informasi dapat dihasilkan semaksimal mungkin.

dari mulai pengemasan kemasan sampai penjualan produk. Sistem informasi yang berjalan dimulai dari pemesanan produk oleh konsumen sampai laporan penjualan barang yang sudah terjual oleh sales/karyawan.

Berdasarkan uraian di atas penulis akan menjelaskan lebih lanjut dalam bentuk karya tulis ilmiah berupa laporan Skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Kunjungan Sales Pada PT. Autochem Industry berbasis Android”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka masalah yang akan dikaji dalam penulisan Skripsi ini sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem informasi untuk kunjungan sales yang berjalan pada PT. Autochem Industry saat ini ?
  2. Apakah sistem informasi untuk memantau kunjungan sales yang sedang berjalan saat ini sudah sesuai dengan kebutuhan ?
  3. Bagaimana meminimalisasi kesalahan pemantauan pada kunjungan sales yang sedang berjalan pada PT. Autochem Industry ?

Tujuan dan Manfaat Penulisan

Secara garis besar tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sarana untuk menambah wawasan mengenai sistem informasi pemasaran pada PT. Autochem Industry. Adapun tujuan dan manfaat penelitian secara khusus sebagai berikut :

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan permasalahan yang di uraikan, maka tujuan dari penulis sebagai berikut :

  1. Membuat monitoring kunjungan sales menjadi lebih mudah dan up to date.
  2. Memudahkan user dalam kontrol laporan penjualan sales berdasarkan data.
  3. Meningkatkan kinerja divisi Marketing.

Manfaat Penelitian

Dengan melakukan penelitian ini, penulis berharap agar hasil penelitian dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

  1. Manfaat Bagi Atasan
    a. Laporan penjualan sales lebih cepat karena data sudah lebih up to date.
    b. Memudahkan dalam membaca laporan karena data yang disampaikan adalah data yang up to date.
    c. Pemantauan menjadi lebih cepat dan akurat.
  2. Manfaat Bagi Sales
    a. Memberikan solusi pada proses kunjungan sales yang dilakukan dengan input data customer menjadi lebih cepat dan efektif.
    b. Memberikan solusi pada sistem yang tidak update secara otomatis setelah kunjungan sales.
    c. Memberikan solusi pada kunjungan sales yang tidak terkontrol berdasarkan data yang di input.

Batasan Masalah

Setelah pokok permasalahan telah ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan penulisan maka dibutuhkan batasan masalah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, penulis membatasi dan memusatkan permasalahan agar ruang lingkup menjadi lebih jelas, antara lain :

  1. Proses pembuatan sistem kunjungan sales.
  2. Proses pembuatan laporan monitoring kepala cabang.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam penyususan laporan ini penulis menggunakan beberapa metode penelitian, antara lain :

  1. Observasi (Pengamatan Langsung)
    Penulis melakukan metode ini dengan cara studi lapangan pada perusahaan serta melihat langsung kinerja perusahaan, sehingga dengan cara ini penulis dapat memperoleh data-data yang diperlukan.
  2. Interview (Wawancara)
    Penulis melakukan sesi tanya jawab kepada stakeholder pada PT. Autochem Industry. Dikarenakan penulisan laporan mengenai sistem informasi pemasaran, maka penulis melakukan wawancara kepada karyawan yang berada bagian marketing.
  3. Studi Literature (Studi Pustaka)
    Studi Pustaka yang dilakukan penulis bertujuan untuk memperoleh data melalui buku-buku literatur yang memiliki keterkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi, termasuk bahan-bahan yang diperoleh melalui bangku perkuliahan. Buku referensi maupun buku pegangan umum yang dipakai berhubungan pembahasan Skripsi ini.

Metode Waterfall

  1. Analisa Kebutuhan
    Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penelitian, wawancara atau studi literatur. Sistem analis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen ini lah yang akan menjadi acuan sistem analis untuk menerjemahkan ke dalam bahasa pemrograman.
  2. Desain Sistem
    Tahapan dimana dilakukan penuangan pikiran dan perancangan sistem terhadap solusi dari permasalahan yang ada dengan menggunakan perangkat permodelan sistem seperti diagram alir data (data flow diagram), diagram hubungan entitas (entity relationship diagram), serta struktur bahasan data.
  3. Penulisan Kode Program
    Penulisan kode program atau coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan kesalahankesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.
  4. Pengujian Program
    Tahapan akhir dimana sistem yang baru di uji kemampuan dan keefektifannya sehingga didapatkan kekurangannya dan kelemahan sistem yang kemudian dilakukan pengkajian ulang dan perbaikan terhadap aplikasi menjadi lebih baik dan sempurna.
  5. Penerapan Program dan Pemeliharaan
    Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.
  6. Sistematika Penulisan

    Dalam melakukan penelitian, penyampaian laporan akan dibagi beberapa bab dan sub bab dengan sistematika penulisan berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini dijelaskan secara umum mengenai masalah pokok yang dibahas dalam laporan Skripsi/Tugas Akhir ini meliputi latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan Manfaat penelitian yang meliputi beberapa metode yaitu metode observasi (pengamatan langsung), metode interview (wawancara) dan studi pustaka. Serta uraian mengenai sistematika penulisan laporan

    BAB II LANDASAN TEORI

    Pada bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori atau konsep yang melandasi hal-hal yang terdapat dalam penelitian, yang berhubungan tentang kinerja laporan penjualan, baik dikutip dari berbagai referensi, dari hasil riset yang didapat maupun media lain yang menjadi masukan.

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Bab ini berisi gambaran umum perusahaan yang berjalan, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi beserta fungsi-fungsinya. Penjelasan wewenang dan tanggung jawab. Selain menggambarkan organisasi pada BAB ini menggambarkan sistem yang berjalan dengan menggunakan program UML untuk menggambarkan sistem yang berjalan dengan memodelkan secara visual bersifat objek, UML yang digunakan seperti Usecase Diagram, Activity diagram, dan Sequence diagram. Gambaran analisa sistem yang berjalan dan permasalah pokoknya dengan menggunakan metode analisa Waterfall. Serta penggunaan Elisitasi tahap I, tahap II, tahap III, sampai dengan pembuatan draft final untuk pemecahan masalah.

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    Bab ini berisikan tentang menggunakan diagram UML (usecase diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram), Spesifikasi basis data, rancangan layar program, rancangan tampilan output, sampai dengan pengujian sistem.

    BAB V Penutup

    Pada bab ini berisi poin-poin yang spesifik menjawab kesesuaian antara masalah, pendekatan yang digunakan, dengan solusi yang ditawarkan, yang diperoleh dari tahap-tahap analisa dan perancangan serta saran yang dapat dikerjakan dalam proses pengadaan barang dimasa mendatang, uraian daftar pustaka, dan lampiran-lampiran

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Ada beberapa pendapat menurut para ahli tentang definisi sistem, di antaranya adalah :

    1. Menurut Romney dan Steinbart (2015:3), dalam buku yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Berbasis Komputer Pada PT Ladang Makmur”. Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.
    2. Menurut Mulyadi (2016:5): , dalam buku yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Berbasis Komputer Pada PT Ladang Makmur”. Sistem adalah “suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.
    3. Menurut Ni Putu Alanita (2014:6), Sistem adalah sekelompok dari dua atau lebih subsistem yang mempunyaii hubungan dan memiliki suatu tujuan yang sama.

    Berdasarkan pengertian sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan seperangkat elemen yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam proses yang dapat mendukung sebuah sistem yang lebih besar dan untuk mencapai tujuan tertentu.

    Karakteristik Sistem

    Komponen (Component) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan dan suatu sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Berikut karakteristik dari sebuah system diantaranya :

    1. Batas Sistem (Boundary) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya yang mempunyai batas sistem dan fungsi ataupun tugas dari subsistem yang satu dengan lainnya berbeda tetapi tetap saling berinteraksi.
    2. Lingkungan Luar Sistem (Environment) lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan atau merugikan. Lingkungan luar system yang menguntungkan harus dipelihara dengan baik agar tidak hilang pengaruhnya, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dihilangkan agar tidak mengganggu operasi sebuah sistem.
    3. Penghubung Sistem (Interface) Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
    4. Masukan sistem (Input) Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa Masukan Perawatan (Maintenance Input) adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi dan dapat berupa masukan Sinyal (Signal Input) adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
    5. Keluaran Sistem (Output) Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh suatu sistem.
    6. Pengolah Sistem (Process) Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang sangat diinginkan suatu sistem.
    7. Tujuan Sistem (Goal) Setiap sistem pasti mempunyai tujuan ataupun sasaran yang mempengaruhi input suatu sistem yang dibutuhkan dan output suatu sistem yang dihasilkan.

    Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik yang dibutuhkan untuk perancangan sistem yaitu ada 7 karakteristik yang seharusnya dilaksanakan untuk membuat suatu sistem yang baik dan benar.

    Konsep Dasar Data

    Definisi Data

    Menurut Fauzan Masykur dkk, (2015)dalam buku yang berjudul “Sistem Administrasi Pengelolaan Arsip Surat Masuk Dan Surat Keluar Berbasis Web” data adalah keterangan mengenai sesuatu hal yang sudah sering terjadi dan berupa himpunan fakta, angka, grafik, tabel, gambar, lambang, kata, huruf- huruf yang menyatakan sesuatu pemikiran, objek, serta kondisi dan situasi.

    Menurut Yakub dalam Maulani dkk. (2016:3) dalam jurnal yang berjudul “Sistem Informasi dalam organisasi biasanya terdiri atas berbagai metode pengelolaan data.” Metode pengolahan data terdiri dari :

    1. Metode manual, merupakan pengelolaan data yang semua operasi data dilakukan dengan tangan dan bantuan alat-alat.
    2. Metode electromechanical, yang merupakan pengolahan data dengan menggabungkan semua orang dan mesin.
    3. Metode punched card equipment, merupakan pengelolaan data yang menggunakan semua alat yang disebut sistem merekam unit (unit record system).
    4. Metode electronic computer, merupakan pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi.

    Menurut Randy Richi Wuaya Jermias, 2016 dalam jurnal berjudul “Analisa Sistem Informasi Akuntansi Gaji Dan Upah Pada PT. Bank Sinarmas Tbk. Manado” data adalah fakta-fakta simbol karakter data atau observasi yang menggambarkan suatu fenomena tertentu. Misalnya temperatur sekarang, harga suatu suku cadang, dan umur anda, semua itu adalah data. Sumber informasi adalah data juga merupakan bentuk tunggal yang menggambarkan suatu kenyataan yang terjadi pada saat tertentu.

    Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu keadaan, gambar, matematika dan lain sebagainya, yang dimana data tersebut dapat di kelolah menjadi suatu informasi yang berguna dan sesuai dengan fakta yang ada.

    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Informasi

    Menurut Krismaji (2015:14) dalam buku yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Berbasis Komputer Pada PT Ladang Makmur”. Informasi adalah “data yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat”.

    Menurut Untung Rahardja, 2014 dalam jurnal yang berjudul “Implementasi Viewboard Berbasis Interaktif Javascript Charts Pada Sistem Penilaian Perkuliahan”. Informasi sudah tidak lagi diserap dengan mengandalkan alat-alat yang masih kuno dan konvensional, karenanya peran komputer menjadi sangat krusial dalam memberikan solusi untuk memecahkan masalah, selain itu komputer juga merupakan alat bantu yang sangat baik untuk mengembangkan sistem yang masih ketinggalan zaman.

    Menurut Rizki Yudhi Dewantara, 2017:1 dalam jurnal berjudul “Pengaruh Kemudahan Penggunaan Dan Kemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Minat Menggunakan Situs Jual Beli Online” (Studi Kasus Pada Pengguna Situs Jual Beli “Z”). Teknologi informasi dan komunikasi banyak membantu masalah-masalah sosial dan ekonomi.

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diolah agar bermanfaat yang biasa untuk pengambilan keputusan bagi penggunanya.

    Kualitas Informasi

    Kualitas informasi bisa dapat mengalami kesalahan dalam pemberitahuan suatu informasi dan kesalahan dalam cara pengukuran dan pengumpulan suatu informasi dan data sehingga dapat kehilangan suatu data atau data tidak dapat terproses dengan baik, dan juga dapat menerima kesalahan prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem. Kualitas informasi dapat baik jika memperhatikan 3 hal ini, yaitu suatu informasi harus :

    1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan- kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
    2. Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
    3. Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

    Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa suatu informasi harus mempunyai kualitas tersendiri sehingga informasi tersebut dapat dipercaya oleh kebanyakan masyarakat, informasi yang berkualitas sangat diperlukan demi keberlangsungan hidup seseorang sehingga suatu informasi harus akurat, tepat waktu, relevan.

    Siklus Informasi

    Menurut Jeperson Hutahaean (2014: 10), “Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu”. Misalkan suhu dalam fahrenheit diubah ke celcius. Dalam hal ini digunakan model matematik berupa rumus konversi dari derajat fahrenheit menjadi satuan derajat celcius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya yang disebut dengan siklus informasi (information cyle). Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles)

    "/></div>

    Gambar 2.1 Siklus Informasi
    Jeperson Hutahean (2014:11)

    Nilai Informasi

    Menurut Jeperson Hutahaean (2014: 11), Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Menurut Jeperson Hutahaean (2014: 11), Biaya informasi terdiri dari :

    1. Biaya Perangkat Keras
      Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.
    2. Biaya Untuk Analisis
      Merupakan biaya tertanam dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi
    3. Biaya untuk tempat dan faktor kontrol lingkungan
      Biaya ini setengah berubah/semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.
    4. Biaya Perubahan
      Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi stiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.
    5. Biaya Operasi
      Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variabel dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Menurut Kadir (2014:9), dalam buku yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Berbasis Komputer Pada PT Ladang Makmur”. Sistem informasi adalah “sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai”

    Menurut Krismaji (2015:15), dalam buku yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Berbasis Komputer Pada PT Ladang Makmur”. Sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, dan mengolah serta menyimpan data, dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan, dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan

    Menurut Priyo Sutopo, dkk, 2016, dalam jurnal yang berjudul “SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF SEBARAN PENJUALAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 DI KALIMANTAN TIMUR BERBASIS WEB”. Berpendapat bahwa Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif.

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan sistem di dalam suatu organisasi yang berfungsi mengolah suatu dapa serta menyediakan informasi yang diperlukan bagi pihak yang berkepentingan. Sistem informasi juga merupakan seperangkat komponen suatu sistem yang saling berhubungan dan berintegrasi yang berfungsi untuk memproses data dan serta menyimpan informasi guna mendukung keputusan dan dalam suatu organisasi.

    Komponen Sistem Informasi

    Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia, yang terdiri dari komponen-komponen dalam mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan sebuah informasi. Sistem informasi di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan data dan informasi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu untuk mendapatkan laporan- laporan yang diperlukan.

    Menurut Burch dan Grudnitski (2015), dalam buku yang berjudul “Konsep Dasar Sistem Informasi”. ADPG4442/Modul 1”. Mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen- komponen yang disebutnya sebagai : Blok pembangun (building block), blok pembangun ini kemudian dibagi menjadi Blok Masukan (Input Block), Blok Model (Model Block), Blok Keluaran (Output Block), Blok Teknologi (Technology Block), Blok Basis Data (Database Block), dan Blok Kendali (Controls Block)

    1. Blok Masukan (Input Block) Blok masukan dalam sebuah sistem informasi meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
    2. Blok Model (Model Block) Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model-model yang berfungsi untuk memanipulasi data masukan dan data yang tersimpan di dalam basis data, sehingga menjadi keluaran (informasi) tertentu yang diinginkan.
    3. Blok Keluaran (Output Block) Blok keluaran berupa berbagai data keluaran, seperti dokumen keluaran (output) dan informasi yang berkualitas yang berguna untuk semua pemakai.
    4. Blok Teknologi (Technology Block) Blok teknologi digunakan untuk menerima masukan (input), menjalankan model, menyimpan dan menelusuri/mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi ini merupakan komponen bantu yang memperlancar proses pengolahan yang terjadi dalam sistem.
    5. Blok Basis Data (Database Block) Kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan tersimpan pada suatu perangkat keras (biasanya komputer) dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
    6. Blok Kendali (Controls Block) Pencegahan hal-hal yang dapat merusak sistem dan penanggulangan masalah pengendalian terhadap operasional sistem secara cepat, tercakup di dalamnya aspek pencegahan dan penanganan terhadap kesalahan atau kegagalan sistem serta integrasi dan pengembangan sistem.

    Dari definisi dan teori diatas dapat disimpulkan bahwa sistem infromasi mempunyai komponen yang harus diperhatikan untuk membangun suatu sistem yang baik, akurat dan sesuai dengan kebutuhan user.

    Konsep Dasar Analisa Sistem

    Definisi Analisa Sistem

    Menurut Abdul Kadir (2014:345), dalam buku yang berjudul “Konsep Dasar Analisa Sistem”. analisa sistem adalah proses untuk menentukan hal-hal detail tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan (dan bukan bagaimana caranya).

    Menurut Suryadi, dan Emi, 2016:270, dalam jurnal CCIT berpendapat bahwa analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan atau hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

    Menurut Lestari dkk. (2015:10) dalam jurnal berjudul “Sistem Informasi Pelelangan Barang Secara Online pada PT. Pegadaian (Persero) Unit Pelayanan Cabang Pasar 26 Ilir Palembang” dalam langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literatur. Seorang sistem analisis akan menggali informasi sebanyak- banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini menghasilkan dokumen user requirement ataubisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen inilah yang akan menjadi acuan sistem analisis untuk menterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman.

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah sebuah pembelajaran mengenai sistem yang sedang berjalan saat ini untuk dapat bisa merancang sistem baru untuk memberikan sistem yang terbaik bagi para user.

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Afriyonza, dkk 2014, dalam buku berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI JASA FOTO PERNIKAHAN BERBASIS WEB PADA EUPHORIA PHOTO STUDIO”. Perancangan sistem adalah sebuah proses yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan. Tahap ini dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

    Menurut Budiman 2017, dalam artikel ilmiah yang berjudul “Perancangan dan Implementasi User Interface Pada Sistem Manajemen Dokumen AIPT Berbasis Web (Studi Kasus : Lembaga Penjaminan Mutu dan Audit Internal UKSW)” Perancangan sistem yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) dengan metode bootstrap. Tampilan pada aplikasi memanfaatkan framework bootstrap agar lebih menarik dan responsive atau dapat menyesuaikan dengan device yang digunakan.

    Menurut Sidharta dkk (2015:98), dalam jurnal berjudul “Perancangan dan Implemantasi Sistem Informasi Urunan Desa (URDES) Berdasarkan Pada Pajak Bumi dan Bangunan” yaitu “Tujuan dari perancangan sistem yaitu untuk dapat memenuhi kebutuhan pemakai sistem, memberi gambaran secara umum tentang sistem yang baru. Menggambarkan kumpulan dari elemen- elemen yang saling terkait kemudian mengolah dan menghasilkan suatu informasi yang bermanfaat serta berguna melakukan pengambilan keputusan dana atau untuk dapat mengendalikan suatu organisasi.”

    Dari definisi diatas disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah suatu proses yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk mulai dari diagram berdasarkan proses bisnis yang ada seperti use case diagram. Kemudian wireframe, hingga codingan. Sehingga dapat memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

    Tujuan Perancangan Sistem Informasi

    Pada umumnya tujuan melakukan suatu perancangan sistem informasi adalah :

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem informasi.
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lain yang terlibat.
    3. Untuk mendukung pengolahan pelaporan manajemen dan mendukung perusahaan.

    Dari tujuan diatas dapat disimpulkan bahwa suatu perancangan sistem informasi tidak dapat berhasil karena tidak mempunyai tujuan yang baik, dengan oleh itu suatu perancangan sistem informasi harus mempunyai beberapa tujuan salah satu tujuan perancangan sistem informasi yaitu : Untuk memenuhi kebutuhan, Untuk memberikan gambaran, Untuk mendukung pengolahan.

    Metode Analisa PIECES

    “Analisa PIECES adalah analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service”. Sholihah (2016:106), Adapun pengertianya sebagai berikut :

    1. Performance (Kehandalan)
      Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem dalam memproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevalusasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :
      1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah dalan periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (error).
      2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dala merenspon suatu perintah/program pembatasan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.
    2. Information (Informasi)
      Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan mudah menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.
    3. Economic (Ekonomi)
      Alasan Ekonomi berangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.
    4. Control (Kendali)
      Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahaan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.
    5. Eficiency (Efsiensi)
      Efsiensi menyangkut bagiamana menghasilkan output sebanyak banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Adapun indikasi suatu sistem dapat dikatakan efisien sebagai berikut :
      1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
      2. Data dimasukan atau disalin secara berlebihan.
      3. Informasi dihasilkan secara berlebihan.
      4. Data diproses secara berlebihan.
      5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlal berlebihan.
      6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    6. Service (Pelayanan)
      Kualitas pelayanan suatu sistem dapat dikatakan buruk apabila termasuk dalam kriteria berikut :
      1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.
      2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
      3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.
      4. Sistem tidak mudah digunakan.
      5. Sistem tidak fleksibel.

    Unified Modeling Language (UML)

    Definisi UML

    “UML adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek)”. Pemodelan ini digunakan untuk menyederhanakan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih muda dipelajari dan dipahami”. Esa wijayanti (2014:22)

    Menurut Rosa A.S dan M. Shalahudin (2014:133), “Unified Modeling Languange” (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan dalam di dunia industri untuk menidentifikasi, requirement, membuat analisa dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

    Menurut para ahli Onu dan Umeakuka (2016:506), “UML is a standard modeling language to model thereal world in the field of software engineering. A UML diagrams a partial graphical view of model of a system under design, implementation, or already in exsistence. UML diagram is made up of graphical elements system model. The UML model of the system might also contain order documentation such as usecases written as text”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, UML atau Unified Modeling Languange adalah sebuah bahasa yang dapat memberikan gambaran suatu analisa yang berorientasikan objek, sehingga dapat dipahami dengan mudah alur suatu sistem tertentu.

    Jenis-Jenis Diagram UML

    Rosa A.S dan M. Shalahudin (2014:140), “Pada UML terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori”. Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut.

    1. Structure Diagram
      Yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan. Structure diagram terdiri dari class diagram, object diagram, component diagram, composite structure iagram, package diagram dan deployment diagram.
    2. Behavior Diagram
      Yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem. Behavior diagram terdiri dari Use case diagram, Aktivity diagram, State Machine System.
    3. Interaction Diagram
      Yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem. Interaction diagram terdiri dari Sequence Diagram, Communication Diagram, Timing Diagram, Interaction Overview Diagram.
    4. Structure Diagram
      Yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan. Structure diagram terdiri dari class diagram, object diagram, component diagram, composite structure diagram, package diagram dan deployment diagram.
    5. Use Case Diagram
      Rosa dan M. Salahudin berkata dalam kutipannya (2014:155), “Merupakan permodelan untuk sistem informasi yang akan di buat. Use case mendeskripsikan interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan di buat”.
      1. Actor mewakili siapa pun atau apa saja yang harus berinteraksi dengan sistem.
      2. Usecase model adalah dialog antara actor dengan sistem yang akan menggambarkan fungsi yang diberikan oleh sistem. Usecase Relationship adalah suatu hubungan, baik itu antara actor dan usecase atau antara usecase dan usecase. Hubungan antara actor dan usecase disebut dengan communicate association.
      3. Association / Directed Association Asosiasi yaitu hubungan statis antar elemen. Umumnya menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain. Tanda panah menunjukkan arah query antar elemen.
      4. Generalization/Pewarisan, Pewarisan merupakan hubungan hierarkis antar elemen. Elemen dapat diturunkan dari elemen lain dan mewarisi semua atribut dan metode elemen asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga disebut anak dari elemen yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.
    6. Aktivity Diagram
      “Aktivity diagram digunakan untuk menganalisis behavior dengan usecase yang lebih kompleks dan menunjukan interaksiinteraksi satu sama lain. Aktifity diagram sebenarnya memiliki kesamaan dengan Start Chart diagram dalam hal menggambarkan aliran data ada model bisnis, tetapi aktifity diagram biasanya di gunakan untuk menggambarkan aktifitas bisnis yang leboh kompleks. Dimana digambarkan antara satu Use case dengan Use case yang lain saling terhubung”. Indrajani (2015: 46).
    7. Sequence Diagram
      “Sequence Diagram menggambarkan kelakuan object pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup object dengan pesan yang di kirimkan dan di terima oleh objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram Squance maka harus di ketahui objek-objek yang terlihat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang di miliki kelas yang diinstasikan menjadi objek”. Rosa dan M. Salahidin (2014:165).
    8. Class Diagram
      “Class Diagram digunakan untuk menggambarkan perbedaan yang mendasar antara class class, hubungan antar class, dan dimana sub-sistem class tersebut. Pada class diagram terdapat nama class, attributes, operations, serta association (hubungan antar class)”. Indrajani (2015:49).

    Tujuan Unified Modeling Language (UML)

    Tujuan dari UML adalah sebagai berikut :

    1. Memberikan model yang telah jadi, bahasa visual yang menggambarkan sistem yang berbasis objek, agar dapat cepat dimengerti secara umum.
    2. Memberikan bahasa permodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
    3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam permodelan.

    Metode Elisitasi

    Langkah-Langkah Elisitasi

    “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan di sanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi. Elisitasi di dapat melalui metode wawancara, dan dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Elisitasi tahap I, II, dan tahap III”. Ariawan dan Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:63).

    Tahapan Elisitasi

    Menurut Ariawan dan Wahyuni Dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:63), “Elisitasi dapat dilakukan memalui wawancara dan dilakukan dengan 3 tahap antara lain :

    1. Elisitasi Tahap 1
      Elisitasi ini berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
    2. Elisitasi Tahap 2
      Merupakan hasil dari pengklasifikasian dari elisitasi 1 dengan menggunakan metode MDI. Metode MDI ini digunakan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Adapun pengertian MDI adalah sebagai berikut:
      1. M pada metode MDI artinya Mandatory (penting), maksudnya yaitu requirement tersebut harus ada dan tidak boleh di hilangkan pada saat membuat sistem baru.
      2. Pada metode MDI ialah Desirable, artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh di hilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, maka harus dibuat agar sistem tersebut sempurna.
      3. Pada metode MDI ialah Inessential, artinya yaitu bahwa requirement tersebut bukanlah dari bagian sistem yang akan dibahas pada pembuatan sistem tersebut, hanya bagian luarnya saja.
    3. Elisitasi Tahap 3
      Elisitasi pada tahap 3 ini merupakan hasil dari elisitasi tahap 1 dan 2 dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya 1 pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa dilanjutkan dengan metode TOE, yang mempunyai arti sebagai berikut :
      1. T dalam metode TOE yaitu Technical, artinya yaitu bagaimana tata cara/teknik requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
      2. O dalam metode TOE yaitu Operational, artinya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
      3. E dalam metode TOE yaitu Economy, artinya berapakah biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut. Pada metode TOE dibagi lagi pada 3 pilihan yang didalamnya terdapat High, Middle, dan Low. Artinya sebagai berikut :
      4. H yang mempunyai arti High, maksudnya semua yang dikerjakan dalam pembuatannya sulit dan biaya yang diperlukan mahal sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.
      5. M yang mempunyai arti Middle, maksudnya yaitu mampu untuk dikerjakan.
      6. L yang mempunyai arti Low, artinya requirement yang diinginkan dapat dikerjakan.

    Final Draft Elisitasi

    Final Draft Elisitasi ini merupakan tahap terakhir dari hasil tahapan sebelumnya yang harus di capai dari suatu proses elisitasi yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem baru.

    Definisi Black Box Testing

    Menurut M. Sidi Mustaqbal dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol. 1 No. 3 (2015:34) , “Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

    Menurut Pressman dalam Pratiwi (2014:99). “Pengujian Black-Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian Black-Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi masukan yang menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program”.

    Menurut Chinmay (2015:4), “Blackbox testing adalah teknik pengujian tanpa memiliki pengetahuan tentang kerja internal dari aplikasi. Hanya meneliti aspek fundamental dari sistem dan tidak memiliki atau sedikit relevansi denga struktur logis internal sistem”.

    Definisi Internet

    Menurut Priyanto (2014:12), “Internet adalah Jaringan global yang menghubungkan komputer-komputer diseluruh dunia dengan menggunakan teknologi internet”.

    Internet banyak memberikan keuntungan bagi pemakainnya namun dibalik semua manfaat yang diperoleh, internet juga memberikan dampak negatif. Keuntungan pertama yang diperoleh adalah kemudahan mencari informasi. Adapun dampak dari negatif dari internet adalah kemudahan orang untuk melakukan kejahatan seperti menjiplak karya orang lain, kejahatan kartu kredit, perusakan sistem yang berbasis web dan penayangan pornografi.

    Definisi Android

    Menurut Silvia, Haritman dan Muladi (2014:2): “Android adalah platform open source yang komprehensif dan dirancang untuk mobile devices. Dikatakan komprehensif karena Android menyediakan semua tools dan frameworks yang lengkap untuk pengembangan aplikasi pada suatu mobile device. Sistem Android menggunakan database untuk menyimpan informasi penting yang diperlukan agar tetap tersimpan meskipun device dimatikan.

    ”Sedangkan menurut Vavru dan Ujbanyai (2014:9): “Android is an extensive operating system created by Google, based on open source platform. It is computer software with open source code.(Android adalah sistem operasi yang luas yang dibuat oleh Google, berdasarkan pada platform open source. Ini adalah perangkat lunak komputer dengan kode sumber terbuka).”

    Definisi PHP

    Menurut Betha Sidik (2014:73), “ PHP merupakan secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML, atau sering dikenal sebagai pemrograman server side”.

    “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”. Arief dalam Iqbal dkk (2017:2).

    “PHP Singakatan dari Hypertext Prepocessor yang merupakan Server-Side Programming, yaitu bahasa pemrograman yang di proses di sisi server.” Abdullah (2016:3).

    JSON

    JSON (JavaScript Object Notation) adalah format pertukaran data yang ringan, mudah dibaca dan ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkan dan dibuat (generate) oleh komputer. Format ini dibuat berdasarkan bagian dari Bahasa Pemprograman JavaScript, Standar ECMA-262 Edisi ke-3 - Desember 1999. JSON merupakan format teks yang tidak bergantung pada bahasa pemprograman apapun karena menggunakan gaya bahasa yang umum digunakan oleh programmer keluarga C termasuk C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl, Python dll. Oleh karena sifat-sifat tersebut, menjadikan JSON ideal sebagai bahasa pertukaran-data. JSON terbuat dari dua struktur :

    1. Kumpulan pasangan nama/nilai. Pada beberapa bahasa, hal ini dinyatakan sebagai objek (object), rekaman (record), struktur (struct), kamus (dictionary), tabel hash (hash table), daftar berkunci (keyed list), atau associative array.
    2. Daftar nilai terurutkan (an ordered list of values). Pada kebanyakan bahasa, hal ini dinyatakan sebagai larik (array), vektor (vector), daftar (list), atau urutan (sequence).

    Struktur-struktur data ini disebut sebagai struktur data universal. Pada dasarnya, semua bahasa pemprograman modern mendukung struktur data ini dalam bentuk yang sama maupun berlainan. Hal ini pantas disebut demikian karena format data mudah dipertukarkan dengan bahasa-bahasa pemprograman yang juga berdasarkan pada struktur data ini.

    Definisi Apache Cordova

    Phonegap adalah salah satu framework yang opensource yang memungkinkan kita menjadikan aplikasi berbasis web menjadi aplikasi native [12]. Phonegap adalah nama lama, sementara nama baru dari phonegap ini adalah Apache Cordova karena adanya akuisisi dan lain-lain, pengembangannya ditangani oleh ASP (Apache Software Foundation) dan berganti nama menjadi Cordova.

    Dengan framework ini progammer dapat mengembangkan suatu aplikasi mobile yang dapat berjalan di lebih dari satu platform dengan menggunakan script yang sama. Dengan framework ini pengembang tidak harus menguasai bahasa pemrograman Java untuk platform Android atau menguasai bahasa pemrograman Objective-C untuk platform iOS tetapi dengan bantuan Apache Cordova pengembang hanya wajib menguasai HTML5, CSS3 dan Javascript [13].

    Banyak tools framework pendukung Cordova ini yang memudahkan pengembang aplikasi dalam mengembangkan aplikasi mobilenya, seperti Adobe Phonegap dan Ionic Framework.

    "/></div>

    Gambar 2.2 Arsitektur Apache Cordova

    Aplikasi yang telah dibuat menggunakan Apache Cordova dikembangkan dengan menggunakan HTML, CSS, dan Javascript yang berada di tingkatan Web App. Aplikasi ini nantinya berjalan melalui file lokal yang bernama index.html. Di dalam Web App sendiri terdapat satu file penting yaitu config.xml dimana dalam file ini terdapat informasi mengenai aplikasi itu sendiri dan beberapa parameter yang menyebabkan bagaimana aplikasi itu nantinya akan bekerja seperti bagaimana aplikasi itu merespon ketika user mengganti orientasi perangkatnya.

    Komponen-komponen yang ada di Web App ini akan dibaca oleh Web View dan disaat yang bersamaan Cordova Plug-in juga dibaca. Plug-in memberikan sebuah interface untuk Cordova dan juga memiliki Plugin Inti (Core Plugin) dimana Core Plugin ini mengijinkan aplikasi untuk mengakses fitur dari perangkat seperti baterai, camera, kontak telepon, dan lain-lain.

    Selain core plugin, ada banyak juga plugin pihak ketiga yang juga mengijinkan aplikasi untuk mengakses fitur device. Pengembang bisa mencari plugin Cordova dengan menggunakan plugin search atau npm. Pengembang juga bisa membuat plugin kita sendiri seperti yang dideskripsikan pada Plugin Development Guide.

    Setelah semua komponen ini dibaca oleh Web View kemudian diteruskan ke sistem operasi perangkat mobile dan aplikasi siap digunakan oleh pengguna.

    Ionic Framework

    Telah disinggung sedikit diatas bahwa salah satu tools pendukung framework Cordova yang memudahkan pengembang dalam mengembangkan aplikasinya adalah Ionic Framework. Ionic sendiri adalah sebuah framework yang bekerja pada front-end, untuk membantu pengembang menggunakan HTML5, CSS3, dan JavaScript. Dalam kasus ini setelah pengembang membangun aplikasi hybrid tersebut, Cordova-lah yang akan membungkus aplikasi itu agar bisa berjalan pada device dan menyedikan plugin-plugin untuk mengakses fungsi native yang tidak bisa dilakukan oleh JavaScript yang berjalan di web browser. Oleh karena itu Ionic Framework memiliki struktur file Cordova [13].

    "/></div>

    Gambar 2.3 Arsitektur Ionic Framework

    Bagian yang sangat penting pada framework ini adalah AngularJS karena Ionic dibangun berdasarkan AngularJS. Ionic sendiri sebenarya adalah salah satu module AngularJS yang digabung dengan CSS agar bisa menjadi aplikasi yang menyerupai aplikasi native. Dengan kata lain AngularJS disini bekerja sebagai controller aplikasi tersebut.

    Tidak hanya AngularJS saja yang membantu framework Ionic ini karena framework ini tidak bekerja sendiri. Pembungkus aplikasi menggunakan Cordova dan struktur default-nya, bagian JavaScript telah diserahkan kepada AngularJS, untuk mempercantik tampilan menggunakan CSS3 generasi terbaru atau yang disebut dengan SASS, memaksimalkan pembangunan tools-tools pada framework ini akan dilakukan oleh Gulp, untuk meng-upgrade ke versi yang lebih baru berdasarkan bower.

    Definisi My SQL

    Menurut Betha Sidik (2014: 333), “MySQL merupakan sofware database yang termasuk paling populer di lingkungan linux, kepopuleran ini karena ditunjang dari performasi query databasenya yang saat itu bisa dikatak paling cepat, dan jarang ada masalah”.

    “MySQL merupakan database yang paling digemari dikalangan Programmer Web, dengan alasan bahwa program ini merupakan database yang sangat kuat dan cukup stabil untuk digunakan sebagai media penyimpanan data. Sebagai sebuah database server yang mampu untuk memanajemen database dengan baik, MySQL terhitung merupakan database yang paling digemari dan paling banyak digunakan dibandingkan database lainnya”. Nugroho Dalam Jurnal Sains dan Informatika Vol. 1 No. 2 (2015:49).

    “MySQL merupakan turunan konsep utama dalam basis data,yaitu SQL. SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan input data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah”. Kusuma Ardhana dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 6 No. 1 (2016:77).


    Teori Khusus

    Konsep Dasar Monitoring

    Definisi Monitoring

    Menurut Sutabri (dalam Herlina dan Rasyid,2016:43). “Monitoring juga didefinisikan sebagai langkah untuk mengkaji apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana, mengidentifikasi masalah yang timbul agar dapat langsung diatasi, melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan, mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh kemajuan”.

    Jadi, Monitoring adalah kegiatan penilaian pola kerja yang dilakukan dengan cara mengkaji maupun mengamati sesuatu kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana.

    Tujuan Monitoring

    Monitoring difokuskan pada penggambaran perubahan kondisi yang terjadi dan menjelaskan hubungan suatu akibat yang terjadi, manakala kestabilan di lakukan terhadap efektifitas, efesiensi, serta keseimbangan pihak-pihak yang di libatkan dalam proses perubahan tersebut, sehingga evaluasi akan masuk di dalamnya, untuk lebih jelasnya tujuan monitoring adalah sebagai berikut :

    1. Mengumpulkan data dan informasi yang di perlukan bagi peserta proses pembelajaran.
    2. Mengkaji apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai rencana.
    3. Mengidentifikasikan masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi dengan melakukan penilaian apakah pola kerja manajemen yang digunakan sudah tepat atau belum, serta agar mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan, menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah tanpa menyimpang dari tujuan.

    Definisi Penjualan (Sales)

    Penjualan (sales) adalah aktivitas atau bisnis yang menjual produk atau jasa. Dalam proses penjualan, penjual atau penyedia barang dan jasa memberikan kepemilikan suatu komoditas kepada pembeli untuk suatu harga dan barang atau jasa tertentu. Penjualan dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti penjualan langsung, dan melalui agen penjualan.

    Menurut (Mulyadi dalam Sondy Damanik, 2014) berpendapat bahwa, “Penjualan adalah barang yang diproduksi dan dijual perusahaan tersebut. Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut.”

    Menurut Basu Swastha dalam Irwan Sahaja (2014:246), “Penjualan adalah suatu proses pertukaran barang atau jasa antara penjual dan pembeli. Jadi dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang kebutuhan yang telah dihasilkan kepada mereka yang membutuhkan yang telah ditentukan atas tujuan bersama.”

    Definisi Siklus Penjualan

    Menurut I Cenik Ardana dan Hendro Lukman (2016:127). “siklus penjualan merupakan satu rangkaian kegiataan penjualan yang terjadi secara berulang – ulang dan diikuti dengan proses perekaman data dan informasi bisnis.

    Kegiatan Siklus Penjualan

    Menurut I Cenik Ardana dan Hendro Lukman (2016:128). “Kegiatan dalam siklus penjualan kurang lebih meliputi :

    1. Melayani pertanyaan dan memberikan informasi tentang produk kepada calon pelanggan,
    2. Menerima order pembelian dari pelanggan,
    3. Menyiapkan kontrak penjualan dan/atau order penjualan,
    4. Menyiapkan barang/jasa,
    5. Menyiapkan pengiriman barang atau penyerahan jasa,
    6. Menyiapkan faktur penjualan,
    7. Melakukan penagihan piutang,
    8. Menerima order pembelian dari pelanggan,
    9. Menerima pembayaran piutang, dan
    10. Proses akuntansi :
    11. Jurnal Penjualan,
    12. Jurnal Penerimaan Kas,
    13. Pemeliharaan kartu piutang,
    14. Pemeliharaan buku besar, dan
    15. Penyiapan laporan akuntansi.

    Komponen-Komponen Siklus Penjualan

    Menurut I Cenik Ardana dan Hendro Lukman (2016:130). “cara terbaik untuk memahami siklus penjualan adalah dengan menganalisi dan mendeskripsikan blok – blok, atau komponen – komponen terkait yang membentuk siklus penjualan tersebut yang terdiri dari :

    1. Komponen input,
    2. Komponen proses atau model,
    3. Komponen basis data,
    4. Komponen output,
    5. Komponen teknologi, dan
    6. Komponen pengendalian (control)

    Fungsi Penjualan

    Menurut I Cenik Ardana dan Hendro Lukman (2016:128). Dalam siklus penjualan, kontak pertama pelanggan adalah dengan fungsi penjualan. Fungsi ini bertugas antara lain :

    1. Melayani pertanyaan dan memberikan informasi tentang produk kepada calon pelanggan,
    2. Menerima order pembelian dari pelanggan,
    3. Berkoordinasi dengan fungsi keuangan untuk proses persetujuan kredit,
    4. Menyiapkan kontrak penjualan dan/atau order penjualan,
    5. Berkoordinasi dengan fungsi gudang untuk mengetahui informasi tentang status barang dan penyiapan barang,
    6. Berkoordinasi dengan fungsi pengangkutan untuk proses pengiriman barang, dan
    7. Menyiapkan faktur penjualan.

    Prosedur Penjualan

    Tahap-tahap penjualan terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu :

    1. Penyiapan Pesanan Penjualan
      Jika perusahan menerima pesanan dari pembeli, maka pesanan itu harus lebih dahulu disetujui oleh bagian penjualan dan bagian kredit. Apabila perusahaan sudah membuat barang untuk pesanan, maka pesanan tersebut berfungsi sebagai info kepada bagian gudang untuk melepaskan barang yang disebut dalam pesanan tersebut.
    2. Mengirim Barang
      Seorang petugas yang mengumpulkan barang yang akan di jual harus mencocokan barang tersebut dengan pesanan pembeli, dan bagian pengiriman membuat perubahan seperlunya seperti menambah biaya pengangkutan dan biaya lainnya, kemudian tembusan pesanan dikembalikan kepada bagian pembuat faktur.
    3. Pembuat Faktur
      Bagian pembuat faktur membandingkan pesanana penjualan dan tembusannya diterima dari bagian pengiriman barang. Faktur penjualan kemudian di buatkan faktur asli lalau di berikan kepada pembeli, duplikatnya di simpan dengan pesanan pembeli, kemudian duplikat itu diserhkan kebagian pembukuan dan tembusannya dikirim ke bagian penjualan.
    4. Menerima Pembayaran dari Pembeli
      Pembeli melakuakan pembayaran secara langsung, melalui pos maupun melaui transfer rekening kepada perusahaaan.

    Definisi Produk

    Menurut Kotler dan Amstrong (2015:248), Produk adalah sebagai berikut: “A product as anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use or consumption that might satisfy a want or need”. Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk merupakan hasil dari suatu kegiatan perusahaan yang dapat ditawarkan kepasar untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang tujuannya untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

    Literature Review

    Definisi Literature Review

    Definisi literature review menurut Jesa Ariawan dan Sri Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:62) mendefinisikan “studi kepustakaan adalah mempelajari teori-teori dan mencari informasi yang berhubungan dengan permasalahan sesuai dengan judul penelitian ini”. “Literature review atau tinjauan pustaka adalah kumpulan teks yang bertujuan untuk meninjau titik-titik saat ini pengetahuan dan atau pendekatan metodologis pada topik tertentu”. Aris Martono, dkk dalam (Journal CERITA, Volume 3 No 2 – Agustus 2017).

    Manfaat Literature Review

    Menurut Budy, dkk (2014:29), Manfaat dari studi pustaka (Literature Review) ini antara lain :

    1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
    3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
    4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

    Studi Pustaka (Literature Review)

    Menurut Budy, dkk (2014:29), Manfaat dari studi pustaka (Literature Review) ini antara lain :

    1. Penelitian yang dilakukan Tonci Grubic, 2014 "Servitization and remote monitoring technology: A literature review and research agenda", Journal of Manufacturing Technology Management, Vol. 25 Issue: 1, pp. This research identify and critically analyse relevant research addressing the topic of remote monitoring technology and servitization and, based on this analysis, propose an agenda to guide future research in this area. The methodology adopted is literature review consisting of three steps: define purpose and research questions, select keywords and databases, and identify and analyse relevant papers.
    2. Penelitian yang dilakukan oleh XinqingXiao dkk, 2016 “Applying CS and WSN methods for improving efficiency of frozen and chilled aquatic products monitoring system in cold chain logistics” This research aims to develop a temperature Monitoring System for Frozen and Chilled Aquatic Products (MS-FCAP) based on WSN integrated with Compressed Sending (CS) to improve the efficiency of MS-FCAP. Through understanding the temperature and related information requirements of frozen and chilled aquatic products cold chain logistics, this paper illustrates the design of the CS model which consists of sparse sampling and data reconstruction, and shelf-life prediction.
    3. Penelitian yang dilakukan oleh Timothy W. Foster dkk, 2016“ A Web-Based Office Climate Control System Using Wireless Sensors” In this paper, an office climate monitoring and control system is designed and implemented. The system consists of various wireless sensor nodes and a control node. The sensor nodes provide the sensor data necessary to determine occupancy and the control node executes the algorithm, which decides whether to activate cooling or heating based on the sensor data. This system can serve as a controller and can be integrated into HVAC systems in smart buildings.
    4. Penelitian yang dilakukan oleh Handayani, I., Warsito, A., & Pangestu, S. (2018). Dengan judul “PEMANFAATAN WEBSITE RAHARJA.AC.ID SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN UPLOAD ARTIKEL UNTUK NS-CCIT MENGGUNAKAN FRAMEWORK YII”. CCIT Journal, 10(1), 127-138. Dalam penelitian tersebut peneliti menulis Dengan dibuatnya penelitian mengenai NSCCIT atau National Seminar and Call For Paper, diharapkan dapat menjadi solusi terbaik bagi seluruh civitas akademika untuk mengkomunikasikan dan mendiskusikan masalah - masalah yang hendak diteliti dan saling membantu dalam pemecahan masalah. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah sistem berbasis web database pada website raharja.ac.id untuk mempermudah proses penyebaran informasi jadwal seminar dengan memanfaatkan teknologi PHP dan MySQL serta mengimplementasikan sebagai media penyampaian informasi mengenai jadwal seminar yang akan dilaksanakan.
    5. Penelitian yang dilakukan oleh Rahardja, U., Azizah, N., & Dewi, S. (2018). Dengan judul “SISTEM PELAYANAN DUKUNGAN ROLE ONLINE SYSTEM TICKETING RAHARJA (ROOSTER) DENGAN MENGGUNAKAN E-TICKET”.CCIT Journal, 7(1), 1-21. Dalam penelitian tersebut peneliti menggunakan metodesistem berbasis online, sistem pelayanan dukungan tersebut akan sangat mudah untuk didapatkan. Adapun ROOSTER merupakan sebuah aplikasi sistem pelayanan dukungan berbasis online yang sangat praktis. Dalam artikel ini di jelaskan mengenai masalahmasalah yang timbul serta pemecahan masalah yang diteliti. Selain itu terdapat 3 (tiga) ciri khas dan 5 (lima) keunggulan dari aplikasi ini. Pada implementasinya ditampilkan tampilan protoype dari aplikasi ROOSTER. Maka dapat disimpulkan bahwa kontribusi sistem ROOSTER dapat memaksimalkan berbagai bentuk pelayanan, serta dapat dijadikan media sistem pelayanan dukungan yang valid bagi seluruh civitas perguruan tinggi dan masyarakat secara umum.
    6. Penelitian yang dilakukan oleh lusyani Sunarya Radiyanto .Erna Susanti (2018). Dengan judul “ENRICHING COMPANY PROFILE SEBAGAI PENUNJANG MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA”.CCIT Journal, 7(1), 77-93. Dalam penelitian tersebut peneliti membuat seperti halnya buku company profile Perguruan Tinggi Raharja yang sudah ada pada saat ini perlu diperbaharui dan dikembangkan sesuai dengan kemajuan sistem dan fasilitas yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja sebagai sarana media penyampaian informasi dan promosi yang mampu mengemas seluruh aset yang dimiliki dalam menjalin relasi atau kerjasama baik dengan lingkup intern, mitra usaha, dan masyarakat. Buku company Profile tesebut bertujuan untuk memberikan nilai lebih dalam menerapkan strategi pemasaran,dengan harapan dapat berguna dan memiliki nilai tambah dalam media informasi dan promosi pada Perguruan Tinggi Raharja.
    7. Penelitian yang dilakukan oleh Aris, Tiya Puspita Firdaus, dan Nesa Nurseha (2018) yang berjudul “Aplikasi Program Quality Control Barang Untuk Menunjang Pelaporan Pada Bagian Teknik Perguruan Tinggi Raharja”, berupa: Sistem pengolahan data Perguruan Tinggi Raharja membutuhkan yang terbaik dan terintegrasi untuk memudahkan pengambilan keputusan dan menciptakan standar pelayanan yang baik. Apalagi jika data terkait dengan Kontrol dan Kualitas.
    8. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja STMIK RAHARJA, Ninda Lutfiani STMIK RAHARJA, Arini Dwi Lestari STMIK RAHARJA, Edward Boris P Manurung SWISS GERMAN UNIVERSITY (2019), dengan judul “Inovasi Perguruan Tinggi Raharja Dalam Era Disruptif Menggunakan Metodologi iLearning”. Published 31 Januari 2019.Dalam penelitian tersebut peneliti menggunakan 2 metode yang digunakan, Hasil penelitian ini menyajikan kesiapan Perguruan Tinggi Raharja dalam menghadapi era disruptif melalui metodologi iLearning. Dimana dalam proses pembelajarannya meliputi 3 (tiga) hal, yaitu Rinfo, iDu dan iMe. Dengan metode pembelajaran ini, mahasiswa menjadi lebih inovatif dan kritis dalam berfikir.
    9. Penelitian yang di lakukan oleh Untung Rahardja STMIK Raharja ,Qurotul Aini STMIK Raharja, Desy Apriani STMIK Raharja , Alfiah Khoirunisa STMIK Raharja. (2019) Dengan judul “Optimalisasi Informasi Manajemen Laporan Assignment Pada Website Berbasis Content Management System (2019)”.Technomedia Journal, 3(2), 213-223.Dalam penelitian tersebut peneliti menggunakan metode belajar yang masih menggunakan cara konvensional. Metode tersebut tentunya dianggap sebagai cara yang membosankan dan membuang banyak waktu, di mana mahasiswa tidak dapat mengeksplorasi dalam proses pembelajaran yang akan memakan waktu lama untuk melakukan pencarian manual untuk jumlah file yang telah dikumpulkan. Diharapkan dengan adanya metode ini dapat meningkatkan manajemen waktu dalam belajar sehingga memotivasi untuk mengeksplorasi kemampuan dalam proses pembelajaran yang ada.
    10. 1Penelitian yang dilakukan oleh Giandari Maulani, Devi Septiani dan Putri Noer Fauziyah Sahara (2018). Dengan judul "RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORY FASILITAS MAINTENANCE PADA PT. PLN (PERSERO) TANGERANG" PT.PLN (Persero) memiliki banyak cabang di seluruh Indonesia, salah satunya PT.PLN (Persero) yang terletak di JL.Raya Serang km.17 Cikupa Tangerang yang menjadi tempat untuk penelitian ini. PT.PLN (Persero) bergerak dalam bidang penyaluran tenaga listrik untuk didistribusikan kepada masyarakat sekaligus melakukan pemeliharaan peralatan listriknya. Peralatan yang ada digudang perusahaan sering tidak terkontrol jumlah dan penggunaannya karena saat itu tidak adanya sistem yang mengatur keluar masuknya barang, sehingga dalam pencarian atau peminjaman peralatannya membutuhkan waktu yang lama. Inventory gudang merupakan bagian terpenting dalam perusahaan karena didalamnya menampung peralatan yang biasa digunakan untuk kegiatan kerja. Adapun tujuan penelitian ini untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi agar proses kegiatan kerja dapat berjalan dengan baik. Untuk itu perlu adanya rancang bangun sistem informasi terkomputerisasi yang dapat meminimalisir lamanya proses pencarian serta keamanan datanya dapat terjaga. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini, yakni metode pengumpulan data, metode analisa, metode perancangan dan metode pengujian dengan Black Box Testing. Hasil penelitian ini berupa Aplikasi sistem informasi inventory fasilitas maintenance berbasis web yang dirancang bangun dengan menggunakan program berbasis PHP dan MySQL yang cocok untuk menampung seluruh informasi inventory khusus fasilitas maintenance PT.PLN (Persero) Tangerang.


    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Profil Perusahaan

    PT. Autochem Industry, mengimpor, memproduksi, menjual, dan mendistribusikan pelumas untuk otomotif dan produk perawatan kendaraan. Kami menawarkan bermacam produk perawatan mobil dan sepeda motor dengan berbagai merek internasional. Tujuan kami adalah untuk menyediakan one-stop shop untuk semua kebutuhan perawatan otomotif Anda.

    Merek internasional yang kami tawarkan adalah: Prestone, Autolite, Master, Fram. Prestone memiliki produk berkualitas unggulan untuk perawatan mobil yang meliputi cairan rem, cairan power steering, dan lain-lain. Autolite adalah salah satu pemimpin pasar di Amerika Serikat untuk busi dengan lima kategori busi berbeda: standar, racing, platinum, double platinum dan performa ekstrim. Master menawarkan berbagai pelumas mulai dari oli mesin performa tinggi hingga rantai pelumas sepeda motor. Fram memasarkan berbagai kualitas filter oli, udara dan bahan bakar, dan menjadi merek filter oli nomor satu di Amerika.

    Sejarah Perusahaan

    PT. Autochem Industry didirikan pada tahun 1984 untuk menjadi agen tunggal cairan rem Prestone untuk pasar Indonesia. Pada tahun 1985, kami telah membangun fasilitas pengemasan cairan rem agar lebih responsif terhadap pasar lokal. Kantor pusat dan pabrik kami yang berlokasi di Tangerang, menempati lahan seluas 3,5 hektar. Pada tahun 2011, pabrik kami secara resmi telah bersertifikat sebagai pabrik dengan standar ISO 9001:2008. Kami berusaha untuk selalu meningkatkan efisiensi produksi dengan tetap menjaga standar kualitas tertinggi. Selain mendirikan pabrik untuk memperluas daerah pemasaran di Indonesia, PT. Autochem Industry juga membuka cabang-cabang atau depo-depo untuk berbagai daerah seperti Palembang, Bandung, Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi dan masih banyak di daerah-daerah di Indonesia dengan tujuan untuk membantu dalam penjualan produk.

    Sumber Operational Manager Depo Tangerang PT. Autochem Industry
    Gambar 3.1. Pabrik & Depo Tangerang PT. Autochem Industry

    Visi, Misi dan Strategi Perusahaan

    Visi PT. Autochem Industry adalah untuk secara konsisten melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka menawarkan konsep inovatif dan solusi kreatif bagi pelanggan kami. Kami berusaha untuk tetap kompetitif tidak hanya secara nasional tetapi juga secara global dengan menerapkan filosofi perbaikan terus-menerus dalam setiap aspek organisasi. PT Autochem Industry siap untuk memenuhi semua tantangan di pasar global di era globalisasi ini.

    Misi PT. Autochem Industry adalah untuk memberikan produk otomotif berkualitas tinggi melalui jaringan distribusi yang komprehensif. Semua produk kami telah melalui kontrol kualitas yang ketat sebelum didistribusikan ke pasar untuk memastikan pelanggan kami menerima standar kualitas tertinggi. Pada saat yang sama, jaringan distribusi yang komprehensif kami memungkinkan kami untuk menyediakan respon cepat dan layanan pribadi untuk semua pelanggan kami. Melalui pemahaman yang lebih baik dari pasar lokal, posisi stok yang baik untuk pengiriman tepat waktu, dan perwakilan layanan pelanggan terlatih secara profesional, PT Autochem Industry akan memastikan kepuasan bagi pelanggan kami.

    PT. Autochem mempunyai brand promise yang sangat penting sebagai berikut :

    1. Untuk customer - Memberikan pelayanan terbaik dan mengesankan sehingga customer akan senang dan mau untuk menggunakan produk PT. Autochem Industry kembali.
    2. Untuk karyawan - Menjadikan PT. Autochem Industry sebagai tempat untuk berinteraksi dan menjalin kebersamaan sehingga dapat tumbuh dan berkembang bersama-sama.
    3. Untuk shareholder - Memberikan keuntungan dan nilai yang tinggi atas perkembangan perusahaan sehingga bisa menjadi perusahaan Automotive Care pilihan.

    4. Untuk business partner Memberikan pertumbuhan penjualan secara berkesinambungan dengan berlandaskan rasa kepercayaan dan saling menguntungkan.

    Produk Dan Layanan

    PT. Autochem Industry menyediakan beberapa produk yang sesuai dengan konsep Automotive Cares. Diantaranya adalah untuk kendaraan bermotor seperti mobil, sepeda motor dan mesin industry. PT. Autochem mempunyai lima brands produk yaitu Prestone, Master, Redex, Autolite dan FRAM. Jumlah item produk terbatas oleh kebutuhan yang sifatnya mendesak.

    Program Promosi

    PT. Autochem Industry mendesain katalog yang menarik untuk media promosi dan disebarkan kepada customer dengan tujuan menarik minat pelanggan untuk menggunakan produk PT. Autochem Industry.

    Struktur Organisasi

    Struktur organisasi adalah penggambaran secara grafik struktur kerja dari suatu organisasi, penggambaran ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam koordinasi setiap bagian dari satuan kerja personil dalam melakukan tugas dan fungsi organisasi. Secara garis besar struktur organisasi pada Depo Tangerang PT. Autochem Industry dapat digambarkan sebagai berikut :

    Sumber Operational Manager Depo Tangerang PT. Autochem Industry
    Gambar 3.2. Struktur Organisasi Depo Tangerang PT. Autochem Industry

    Tugas Dan Wewenang

    Tugas Pokok dari masing-masing bagian yang ada di struktur organisasi di atas adalah sebagai berikut :

    1. Direktur
      1. Membuat kebijakan dan peraturan baru yang mencakup semua cabang.
      2. Mengawasi serta mengevaluasi kinerja karyawan.
      3. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam pengambilan keputusan yang bertujuan untuk meningkatkan kemajuan perusahaan.
    2. Area Manager Marketing
      1. Membuat peraturan dan kebijakan yang berlaku pada area yang dikelolanya.
      2. Mengontrol data penjualan pada cabang-cabang yang ada di areanya.
      3. Melakukan kunjungan ke customer-customer besar bersama kepala cabang.
      4. Melakukan evaluasi dan memberikan solusi terhadap depo-depo yang mengalami kesulitan dalam mencapai target penjualan yang telah ditetapkan.
    3. Operational Manager
      1. Mengawasi kinerja bagian staff operasional depo tangerang.
      2. Memberikan solusi serta pemecahan yang terjadi di bagian staff.
      3. Menandatangani bukti pengeluaran kas/bank sebagai bukti persetujuan operational manager terhadap pengeluaran kas kecil.
      4. Menerima jurnal umum dan laporan perincian kas kecil dari bagian staff credit control dan menandatangani laporan perincian kas kecil.
    4. Kepala Depo
      1. Menerima dan menandatangani bukti pengeluaran kas/bank dari staff finance yang sebelumnya telah disetujui oleh operational manager.
      2. Menandatangani faktur penjualaan.
      3. Mengecek dan menandatangani PO (Purchases Order).
      4. Melakukan kunjungan ke customer – customer besar bersama area manager marketing.
    5. Supervisior Sales
      1. Mengecek dan menandatangani PO (Purchases Order).
      2. Memberikan PO (Purchases Order) rangkap 1 dan 3 kepada bagian staff credit control dan PO ( Purchases Order) rangkap 2 kepada sales yang telah ditandatangani oleh kepala depo.
      3. Menangani dan mengunjungi customer - customer yang bermasalah dengan pembayaran faktur atau tagihan.
      4. Membantu sales dalam mencapai target penjualan.
    6. Staff Credit Control
      1. Menerima copy bukti pengeluaran kas/bank dari bagian finance yang merupakan bukti penerimaan kas kecil dari staff finance pusat.
      2. Menerima bukti transaksi dan bukti pengeluaran kas/bank dari staff finance yang telah ditandatangani oleh operational manager , kepala depo dan karyawan.
      3. Memeriksa bukti transaksi dan bukti pengeluaran kas/bank dan mencatat kedalam jurnal umum serta laporan perincian kas kecil.
      4. Memberikan laporan perincian kas kecil kepada staff finance.
    7. Staff Finance
      1. Menandatangani dan menerima copy bukti pengeluaran kas/bank dari staff finance pusat yang dijadikan bukti bahwa staff finance telah menerima uang pengisian kas kecil dan memberikan copy bukti pengeluaran kas/bank kepada bagian staff credit control.
      2. Menerima bukti transaksi dari karyawan yang mengklaim pengeluaran kas kecil dan mencatat bukti transaksi kedalam bukti pengeluaran kas/bank.
      3. Memberikan bukti transaksi dan bukti pengeluaran kas/bank kepada operational manager dan kepala depo untuk diperiksa dan ditandatangani sebagai persetujuan atas pengeluaran kas kecil.
      4. Memberikan sejumlah uang dan bukti pengeluaran kas/bank kepada karyawan yang mengklaim dan meminta untuk menandatangani bukti pengeluaran kas/bank sebagai bukti bahwa karyawan telah menerima uang sesuai dengan bukti transaksi yang di klaim.
      5. Memberikan bukti transaksi dan bukti pengeluaran kas/bank yang telah ditandatatangani oleh Operational manager, kepala depo, karyawan kepada bagian credit control.
      6. Menerima laporan perincian kas kecil dari staff credit control dan membuat laporan permintaan pengisian kas kecil yang akan diberikan kepada staff finance pusat.
    8. Staff Administrasi
      1. Menerima PO (Purchases Order) rangkap 1 dan 3 dari bagian staff credit control.
      2. Membuat surat jalan 4 rangkap sesuai dengan PO ( Purchases Order) yang diberikan oleh bagian staff credit control dan melampirkan surat jalan 4 rangkap tersebut dengan PO (Purchases Order) rangkap 3.
      3. Menandatangani surat jalan dan memberikannya kepada bagian gudang.
      4. Mengarsipkan PO (Purchases Order) rangkap 1.
      5. Membuat faktur penjualan 3 rangkap dan memberikannya kepada kepala depo untuk ditandatangani.
    9. Collector
      1. Menerima laporan penagihan, faktur penjualan rangkap 1 dan 3, surat jalan rangkap 1 dari bagian staff credit control untuk ditagih kepada customer.
      2. Memeriksa dan menandatangani laporan penagihan.
      3. Melakukan penagihan ke customer.
      4. Memberikan kas, laporan penagihan, faktur penjualan rangkap 3 kepada bagian staff finance.
    10. Sales
      1. Mengunjungi customer-customer untuk mendapatkan order.
      2. Menulis orderan yang didapat kedalam PO (Purchases Order) 3 rangkap.
      3. Memberikan PO (Purchases Order) 3 rangkap kepada supervisor sales untuk ditandatangani dan nantinya setelah ditandatangani akan diberikan kepada kepala depo untuk ditandatangani juga.
      4. Membuat data penjualan kedalam papan hasil penjualan setiap harinya sesuai dengan order yang didapat.
      5. Mengarsip PO (Purchases Order) rangkap 2 sebagai bukti orderan customer.
    11. Gudang
      1. Menerima dan mengecek surat jalan 4 rangkap yang dilampiri nomor pesanan rangkap 3.
      2. Menandatangani dan menyiapkan barang sesuai dengan surat jalan.
      3. Memberikan surat jalan kepada bagian pengiriman.
      4. Menerima surat jalan rangkap 3 dari bagian pengiriman dan memasukkan data barang kedalam kartu stock.
      5. Mengarsipkan surat jalan rangkap 3 sebagai bukti pengeluaran barang dari gudang.
    12. Pengiriman
      1. Menerima surat jalan 4 rangkap yang dilampiri dengan nomor pesanan rangkap 3 dari bagian gudang dan menandatangani surat jalan tersebut.
      2. Mengirimkan barang ke customer dan meminta customer untuk menandatangani serta memberikan PO (Purchases Order) rangkap 3 dan surat jalan rangkap 4 kepada customer sebagai bukti penerimaan barang.
      3. Mengembalikan surat jalan rangkap 1 dan 2 yang telah ditandatangani oleh customer kepada bagian staff administrasi dan surat jalan rangkap 3 kepada bagian gudang.

    Gambar 3.1. Gambar logo kelurahan

    Asal mula Desa ini disebut Serdang Wetan karena letak Desa ini berada di sebelah Timur dari Desa Serdang Kulon. Adapun istilah Wetan adalah kata yang diambil dari Bahasa Sunda yang berarti Timur. Karena mayoritas Penduduk Desa ini berbahasa Sunda maka sering disebutlah kata wetan tersebut.

    Desa Serdang Wetan, berada di Sebelah Selatan Kabupten Tangerang dengan luas 402.418 Ha, yang terdiri dari 6 RW ( Rukun Warga ) dengan 29 RT ( Rukun Tetangga secara Administratif Wilayah Desa Serdang Wetan masuk dalam Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Desa Serdang Wetan terdiri dari daerah pemukiman padat penduduk, sejumlah industri dan beberapa Perumahan

    Pada Tahun 1959 Desa ini di Pimpin oleh Kepala Desa pertama dengan Nama Kepala Desa AHMAD. Beliau menjadi Kepala Desa selama 2 Periode yaitu pada Tahun 1959-1975. Setelah masa Jabatanya berakhir diadakanya Pemilihan Kepala Desa baru dan Terpilihnya E.JUNHANDI menjadi Kepala Desa Kedua Di Desa Serdang Wetan yang tidak lain adalah Putra dari Mantan Kepala Desa AHMAD. Kepala Desa E.JUNHANDI menjabat menjadi Kepala Desa Selama 3 Periode yaitu dari Tahun 1975-1999. Setelah masa jabatannya berakhir dilakukan kembali Pemilihan Kepala Desa baru. Pada saat itu terpilihlah Kepala Desa atas nama M. SYARIFUDIN HIDAYAT. Beliau menjadi Kepala Desa ke -3 selama satu Periode yaitu dari Tahun 1999-2007. Setelah masa Jabatannya berakhir diadakannya Pemilihan Kepala Desa pada Tahun 2007 dan saat itu terpilihnya Kepala Desa atas Nama M. NURDIN.B.Ac yang menjadi Kepala Desa Serdang Wetan yang ke-4. Kepala Desa M.NURDIN.B.Ac menajabat dari Tahun 2007-2013. Setelah itu kembali diadakanya Pemilihan Kepala Desa untuk Periode 2013-2018. Dan tepilihlah Kepala Desa HARTONO untuk periode 2013-2018. Kepala Desa HARTONO adalah Kepala Desa Serdang Wetan ke -5 sampai dengan Tahun ini

    Visi dan Misi Kelurahan Desa Serdang Wetan

    1. VISI
      Adapun visi desa serdang wetan yaitu: Terwujudnya Desa Serdang Wetan yang lebih Maju, Berprestasi, Berbudaya dan Kreatif,melalui Peningkatan Sumber Daya Manusia, Kemampuan Ekonomi dan Kepedulian Sosial Masyarakat dan Pemantapan Pembangunan di Berbagai Bidang, berlandaskan Religius, Kultural dan Budaya Daerah
    2. MISI
      1. Meningkatkan Profesionalisme Pelayanan Publik ;
      2. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia bagi Aparatur Pemerintahan Desa ;
      3. Meningkatkan Pembangunan Fisik dan Non Fisik di
      4. Menumbuhkembangkan dan Melestarikan Seni dan
      5. Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur Pemerintahan Desa;
      6. Penertiban Administrasi Pemerintahan Desa ;
      7. Meningkatkan Partisifasi Swadaya Masyarakat dan Sektor Swasta dalam Kegiatan Pembangunan dan Kegiatan Kemasyarakatan Desa ;
      8. Menggali Potensi Desa dalam rangka Peningkatan Pendapatan Asli Desa ;
      9. Meningkatan kerukunan kerjasama antar Lembaga Desa ;
      10. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat dan Kemampuan Daya Saing Sosial Ekonomi ;
      11. Meningkatkan Kepedulian Sosial Masyarakat

    Struktur Organisasi

    Gambar 3.1.3. Stuktur Organisasi kantor Kelurah Desa Serdang Wetan

    Tugas dan Tagung Jawab

    Organisasi adalah tempat persekutuan antara dua atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai satu tujuan yang telah di di tetapkan sebelumnya dimana di tetapkan hubungan kelompok yang di sebut atasan dan bawahan yaitu menjalakan tugas dan fungsi yaitu sebagai berikut

    1. Kepala Desa
      Kepala Desa Mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan .Kepala Desa Menjalankan Tugas di samping berdasarkan keweangan jabatan juga berdasarkan kebijaakan yang di tetepakan bersama antara pemerintahan Desa dan Badan Permusyawaratan Desa Dalam melaksanakan tugas Kepala Desa/Lurah Mempunyai wewenang sebagai berikut:
      1. Mimpin penyelenggaraan Pemerintahan desa Berdasarkan kebijakan yang di tetepkan bersama BPD
      2. Mengajukan rancangan peraturan desa
      3. Menetepkan peraturan desa yang telah mendapaktkan persetujuan bersama BPD ditetepkan bersama BPD
      4. Membina kehidupan masyarakat desa
      5. Membina perekonomian desa
      6. Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif
      7. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menjuk kuasa hokum untuk mewakili sesuai dengan peraturan perundang undangan
      8. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan perturan perundang undangan
    2. Tugas Sekertaris Desa :
      1. Membantu Kepala Desa di bidang Pembinaan Administrasi Dan Memberikan Pelayanan Teknis adminstrasi kepada seluruh perangkat Pemerintahan Desa dan masyrakat
      2. Mewakili Kepala Desa dalam hal Kepala Desa berhalangan hadir
      3. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa
    3. Urusan Ekonomi dan Pembangunan
      Urusan Ekonomi dan Pembangunan mempunyai tugas Melaksanakan sebagian tugas sekertaris Desa di bidang perekonomian dan pembangunan
      Dalam melaksanakan tugas Urusan Ekonomi dan Pembangunan dan Perekonomian mempunyai fungsi:
      1. Pengumpulan pengolah dan pengevaluasi data perekonomian dan pembangunan
      2. Pengumpulaan bahan dan penyiap bahan bimbingan/pembinaan di bidang perkoperasian pengusaha ekonomi lemah dan kegaiatan perekonomian lainya dalam rangka meningkatkan kehidupan perekonomian masyrakat
      3. Pemberi pelayanan kepada masyarakat di bidang perekonomian dan pembangunan
      4. Pengumpul bahan dalam rangka meningkatkan swadaya dan partisiasi masyarakat dalam mningkatkan perekonomian dan Pelaksanaan Pembangunan
      5. Pengumpul bahan dan membantu melakukan koordinasi pelaksanaan pembanguan serta menjaga dan memelihara prasaran dan saran fisik dilingkungan desa
      6. Pengurus dan pengolaha administrasi di bidang perekonomian dan pembanguna desa
      7. Penyiapan bahan dalam rangka perencanaan pembangunan di desa dengan melakukan koodinasi dan bekerjasama dengan lembaga kemasyarakatan yang ada di desa
    4. Urusan Kesejahteraan Rakyat
      Urusan Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Sekretaris Desa di bidang keagaman, pindidikan , kesejateraan sosial
      Dalam melaksanakan tugas ,Urusan kesejahteraan rakyat Mempunyai fungsi:
      1. Pengumpulan ,pengolahan dan pengevaluasi data di bidang agama, pendidikan, kesehatan dan kesejateraan sosial
      2. Pengumpulan bahan dan penyiap bahan dalam bimbingan dan pembinaan di bidang keagamaan pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial masyarakat
      3. Pengumpul dan pelaksana penyaluran bantuan terhadap korban bencana alam
      4. Pemberian pelayanan kepada masyrakat di bidang keagamaan, fasilitas di bidang pendidikan kesehatan dan kesejahteraan rsosial
      5. Pengolah dan Pembina dalam keigatan pengumpulan zakat,fitrah,infaq dan shodaqoh
      6. Pengumpulan bahan rangka meningkatkan sadaya dan partisipasi masyrakat di bidang keagamaan,pendidikn ,kesehatan dan kesejahteraan
      7. Pengolahan dalam membantu dan menjaga kelestarian adat istiadat yang tumbuh dan berkembang di desa
      8. Pengumpulan bahan penyusun laporaan di bidang keagamaan, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial
      9. Pencatatan data pengolahan data nikah , talak, cerai dan Rujuk (NTCR)
      10. Pengumpulan bahan/data dalam pelaksaaan bimbingan kigaitan kesejahteraan keluarga, kepemudaan dan organisasi kemasyarakatan lainya
      11. Pelaksana dalam melaksanakan tuga-tugas lain yang berikan oleh atasan
    5. Urusan Umum mempunyai tugas melaksanakan sebgaian tugas Sekertaris Desa di bidang umun kepegawaian dan keuangan
      Dalam melakasanakan tugas, Urusan Umum mempunyai fungsi:
      1. Pngumpulan dan pngolah kepegawaian
      2. Pengumpulan dan pengolah admistrasi keuangan
      3. Pengolah urusan perlengkapan data inventaris Desa
      4. Pengolahan urusan rumah tangga Desa
      5. Pengaturan pelaksana rapat-rapat dinas dan upacara
      6. Pengolah urusan surat menyurat kearsiapan dan ekpedisi (Tata Usaha Desa)
      7. Pengumpulan bahan penyusun laporan pemerintah Desa
      8. adalah Pelkasana dalam melaksanakan tugas-tuags lain yang diberikan oleh atasan
    6. Tugas Kepala Dusun adalah membantu melakasanakan tugas dan kewajiban Kepala Desa dalam wilayah kerjanya sesuai dengan kenteuan yang berlaku
      Fungsi Kepal Dusun:
      1. pembantu pelaksanaan tugas Kepala Desa wilayah kerjanya
      2. pelaksana kegaitan penyelengaraan pemerintahan dan pembangunan
      3. pelaksanaan keputusan dan kebijakan Kepala Desa
      4. Pembantu Kepala Desa dalam kegiatan pembinaan dan kerukunan warga
      5. Pembina dan meningkatkan swadaya dan gotong royong
      6. Pelaksan penyuluhan program Pemerintahan Desa
      7. Pelaksana dalam melaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh Kepala Desa

    Tata Laksana sistem yang berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    1. Meminta surat keterangan dari rt
    2. Memberikan surat pengentar rt ke kelurahan
    3. Membawa persyaratan
    4. Memeriksa persyaratan
    5. Membuat surat keterangan usaha
    6. Meninta ttd kepala desa
    7. Memerima surat keterangan usaha
    8. Membuat laporan surat keterangan usaha
    9. Menerima laporan

    Rancangan Prosedur Yang Berjalan

    1. Use case diagram yang sedang berjalan
      Untuk menganalisis sistem yang berjalanan Penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Languange (UML) untuk mengambarkan rancangan sistem yang sedang berjalan

      Gambar 3.2. Use Case Diagram yang berjalan

      Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

      1. 1 (satu) sistem yang mencakup proses penerbitan surata keterangan usaha
      2. 5 (lima) actor yang melakukan kgiatan yaitu : Penduduk, RT, f Staff pelayanan, Sekertaris, Kepala desa
      3. 9 (sembilan) use case yaitu :
        1. Mengajukan surat pengantar
        2. Membawa surat pengantar
        3. Membawa persyaratan
        4. Memeriksa kelengkapan persyaratan
        5. Membuat surat Keterangan usaha
        6. Meminta tanda tanggan kepala desa
        7. Menerima surat keterangan usaha
        8. Membuat laporan laporan surat pengantar keterangan usaha
        9. Menerima laporan bulanan surat keterangan usaha
    2. Activity Diagram sistem yang berjalan
      Activity Diagram mengambarkan alur-alur aktivitas sistem yang sedang di rancang bagaimana proses proses yang sedang berjalan dan seperti apa berakhirnya.

      Gambar 3.3. Activity Diagram Pengolahan Data penduduk

      Berdasarkan Gambar 3.3 Activity Diagra pengolahan data penduduk

      1. 1(satu) intial note yang merupakan awal kegiatan
      2. 11(sebelas)action sistem yang menceriminkan suatu eksekusi dari aksi
      3. 1(satu) final note akhir dari kegiatan
    3. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan
      Sequence Diagram ini mengambarkan pergerakan suatu objek dan Pesan yang terjadi dalam sistem

      Gambar 3.4. Sequence Diagram Pengolahan Data penduduk

      Berdasarkan gambar 3.4. sequence diagram proses pengolahan data penduduk terdapat :

      1. 5(Empat) actor yang melakukan kegiatan yaitu: penduduk, rt, staff pelayanan, sekertaris kepala desa
      2. 4(empat) Lifeline yang meliputi : surat pengantar, pesyaratan,keterangan usaha laporan
      3. 9 Message diantaranya , mengajukan surata pengantar, memberikan surat pengantar,memberika persyaratan, memeriksa persyaratan, membuat surat keterangan usaha,tanda tanggan memberikan surat pengantar keterangan usaha,membuat laporan surat pengantar keterangan usaha, memberikan laporan bulanan surat keterangan usaha

    Analisa sistem yang berjalan

    Metode Analisa SWOT

    Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT untuk menganalisa strengths (kekuatan), kelemahan (weaknesses) peluang (opportunities) ancaman (threats).

      Faktor Internal

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    Faktor Ekternal

    Kekuatan (Strenght)

     

    Tersedianya perangkat keras seperti komputer ,printer sebagai sarana untuk membuat laporan

    Kantor keluranan desa serdang wetan sudah ada sejak 1959.

     

     

     

     

     

    Kelemahan (weaknesses)

     

    Pembutan laporan bulanan masih menggunkan ms word

    Belum adanya sistem yang terkomputerisasi dalam pengajuan surat pengantar keterangan usaha

     

     

     

     

    Opportinities (Peluang)


    Perkembangan teknologi dan informasi

    Pengajuan surat keterangan usaha jadi lebih mudah karena sudah terkompurisasi

    Strategi SO

     

    Memanfaat kan kemajuan teknologi informasi sebagai acuan untuk pembutatan sistem aplikasi pengajuan surat keterangan usaha agar mempermudah masyarakat dalam pengajuan  surat keterangan usaha

    Strategi WO

     

    Meningkatkan kinerja agar proses pengajuan surat keterangan usaha jadi lebih mudah dan cepat bisa d mana saja dan kapan saja

    Threats (Ancaman)

     

    Gngguan terhadap jaringan LAN/WAN yang tidak berfungsi

    Ancaman Virus virus, spyware, malware dan cracker yang dapat membuat kinerja sistem rusak.

    Strategi ST

     

    Perlu menciptakan sistem pengajuan surat keterangan usaha yang terkompurisasi agar data tidak hilang dan proses laporan bulanan pada pimpinan jadi lebih cepat . 

    Strategi WT

     

    Meningkatkan Kualitas SDM melakukan pelatihankepada staff kelurahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan

    Konfigurasi sistem

    Spesifikasi Hardware

    Adapun Perangkat Keras /hardware yang di gunakan saat ini di Kelurahan Desa Serdang Wetan dalam menunjang kinerja sebagai berikut:

    1. Processor : Dual - Core 260 GHz
    2. Komputer : Monitor 14 inc
    3. Mouse : Logitech
    4. Ram : 1 GB
    5. HD : 80GB

    Spesifikasi software

    Perangkat lunak /software yang di gunakan di kelurah desa serdang wetan untuk menunjang kinerja

    1. Microsoft windows 2007
    2. Microsoft office 2007
    3. Google chrome


    Hak akses (Brainware)

    Hak akses yang di berikan hanya kepada 3 orang tersebut

    1. Staff umum
    2. Sekertaris
    3. Kepala Desa
    4. Penduduk
    5. RT

    Permasalah Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

    1. Permasalahan Yang Dihadapi
      Berdasarkan analisis yang peneliti lakukan melihat sistem yang berjalan saat ini pada keluraha desa serdang wetan berikut permasalahan yang di hadapi di Kelurahan desa serdang wetan sebagai berikut:
      1. Pengajuan surat keterangan usaha masih manual masih menggunakan buku buku besar untuk pencatatan register pengajuan surat keterangan usaha.
      2. Sistem yang berjalan saat ini belum terkomputrisasi dengan benar membutuhkan waktu yang lama untuk pengajuan surat keterangan usaha
      3. Pembuatan lapora bulanan pengajuan surat keteranga usaha masih manual masih menggunakan Ms word sistem yang berjalan saat ini belum terdatabase
    2. Alternatif masalah
      Berdasarkan analisa sistem yang berjalan dapat di ambil kesimpulan pada sistem pengajuan surat keterangan usaha masih manual di kelurahan desa serdang wetan masih ada kendala sistem yang belum terkomputerisasi maka peneliti menyarankan membuat sistem aplikasi pengajuan surat keterangan usaha berbasis website
      1. Membuat sistem pengajuan surat keterangan usaha berbasis website agar dapat mempermudah masyrakat dalam membuat pengajuan surat keterangan usaha.
      2. Mempermudah dalam pembuatan laporan bulanan karena datanya sudah tersimpan di database
      3. Mempermudah masyaratakat dalam pengajuan surat keterangan usaha secara cepat di mana saja dan kapan saja.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap 1

    Elisitasi tahap 1 merupakan daftar hasil wawancara dengan stakeholder mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Berikut adalah hasil elisitasi tahap 1 :

    Tabel 3.2 Elisitasi tahap 1

    ANALISA KEBUTUHAN

    Functional

    Saya ingin sistem dapat :

    No

    Keterangan

    1

    Menampilkan menu home

    2

    Menampilkan menu admin

    3

    Menampilkan profil kelurahan

    4

    Menampilkan logo kelurahan

    5

    Menampilkan sejarah kelurahan

    6

    Menampilkan visi misi kelurahan

    7

    Menampilkan formulir online

    8

    Menampilkan menu log in user yang berisi user name dan password

    9

    Menampilkan menu register

    10

    Manampilkan notifikasi berhasil log in

    11

    Menampilkan menu edit

    12

    Menampilkan notifikasi jika password dan user name salah

    13

    Manampilkan data penduduk

    14

    Menampikan jumlah permohonan surat keterangan usaha

    15

    Mengirim email secara otomatis kepada pemohon

    16

    Menampilkan menu upload persyaratan(NIK KTP/Keterangan dari rt)

    17

    Menampilakan menu hapus,tambah

    18

    Menampilkan menu logout

    19

    menampilkan data permohonan surat keterangan usaha

    20

    Menampilkan laporan data surat keterangan usaha

    21

    Manampilkan stuktur organisasi kelurahan desa sedang wetan

    22

    Menampilkan alamat kelurahan

    23

    Menampilkan menu lihat data dan status pengajuan

    24

    Menampilkan hak akses penguna

    25

    Menampilkan menu penguna

    Non functional

    Saya ingin sistem dapat

    1

    Sistem mudah di pahami user

    2

    Hak akses di batasi user tertentu

    3

    Pasword sebagai keamanan

    4

    Keamanan data terjamin

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI(Mandatory, Desirable, Inessential).Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberikan opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi:

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

    ANALISA KEBUTUHAN

    Functional

    Sayang ingin sistem dapat :

    1

    Menampilkan menu home

     

     √

     

    2

    Menampilkan menu admin

     

     

    3

    Menampilkan profil kelurahan

     

     

     √

    4

    Menampilkan logo kelurahan

     

     √

     

    5

    Menapilkan sejarah kelurahan

     

     

     √

    6

    Menampilkan visi misi kelurahan

     

     

     √

    7

    Menampilkan formulir online

     

     

    8

    Menampilak menu log in user yang berisi user name dan password

     

     

    9

    Menampilkan menu register

     

     

    10

    Manampilkan notifikasi berhasil log in

     

     √

     

    11

    Menapilkan menu edit

     

      

    12

    Menapilkan notifikasi jika password dan user name salah

     

     √

     

    13

    Manampilkan data penduduk

     √

     

     

    14

    Menampikan jumlah permohonan surat keterangan usaha

     

     √

     

    15

    Mengirim email secara otomatis kepada pemohon

     

     

    16

    Menampilkan menu upload persyaratan(NIK KTP/Keterangan Ddari rt)

     √

     

     

    17

    Menampilakan menu hapus, tambah

     √

     

     

    18

    Menampilkan menu log out

     

     

    19

    menampilkan data permohonan surat keterangan usaha

     

     

    20

    Menampilkan laporan data surat keterangan usaha

     

     

    21

    Manampilkan stuktur organisasi kelurah desa sedang wetan

     

     

    22

    Menampilkan alamat kelurahan

     

     

     √

    23

    Menampilkan menu lihat data dan status pengajuan

     

     

    24

    Menampilkan hak akses penguna

     

     

    25

    Menampilkan menu penguna

     

     

     

    Saya ingin sistem dapat

    1

    Hak akses di batasi user tertentu

     

     

    2

    Hak akses di batasi user tertentu

     

     

    3

    Pasword sebagai keamanan

     

     

    4

    Keamanan data terjamin

     

     

    Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang kategorinya (I) pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T (Technical), berarti bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O (Operational), berarti bagaimana tata cara/oprasi penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E (Economy), berarti berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE di atas dibagi kembali menjadi beberapa pilihan yaitu option LMH (Low, Midle, High) dengan penjelasan sebagai berikut:

    1. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

    ANALISA KEBUTUHAN

    Functional

    T

    O

    E

    Saya ingin sistem dapat :

    L

    M

    H

    L

    M

    H

    L

    M

    H

    1

    Menampilkan menu home

     

     

     

     

     

     

    2

    Menampilkan menu admin

     

     

     

     

     

     

    3

    Menampilkan logo kelurahan

     

     

     

     

     

     

    4

    Menampilkan formulir online

     

     

     

     

     

     

    5

    Menampilakan menu log in user yang berisi user name dan password

     

     

     

     

     

     

    6

    Menampilkan menu register

     

     

     

     

     

     

    7

    Manampilkan notifikasi berhasil log in

     

     

     

     

     

     

    8

    Menampilkan menu edit

     

     

     

     

     

     

    9

    Menampilkan notifikasi jika password dan user name salah

     

     

     

     

     

     

    10

    Manampilkan data penduduk

     

     

     

     

     

     

    11

    Menampikan jumlah permohonan surat keterangan usah

     

     

     

     

     

     

     

     

    12

    Menampilkan menu upload persyaratan(NIK KTP/Keterangan dari rt)

     

     

     

     

     

     

    13

    Mengirim email secara otomatis kepada pemohon

     

     

     

     

     

     

    14

    Menampilkan menu hapus, tambah

     

     

     

     

     

     

    15

    Menampilkan menu log out

     

     

     

     

     

     

    16

    menampilkan data permohonan surat keterangan usaha

     

     

     

     

     

     

    17

    Menampilkan laporan data surat keterangan usaha

     

     

     

     

     

     

    18

    Menampilkan menu data status pengajuan

     

     

     

     

     

     

    19

    Menampilkan hak akses penguna

     

     

     

     

     

     

    20

    Menampilkan menu pengguna

     

     

     

     

     

     

    Functional

    T

    O

    E

    Saya ingin sistem :

    L

    M

    H

    L

    M

    H

    L

    M

    H

    1

    Sistem mudah di pahamu user

     

     

     

     

     

     

    2

    Hak akses di batasi user tertentu

     

     

     

     

     

     

    3

    Password sebagai keaman

     

     

     

     

     

     

    4

    Keamanan data terjamin

     

     

     

     

     

     

    Final Draf Elisitasi

    Final draf elisitasi merupakan bentuk akhri dari tahapan tahapan elisitasi yang dapat di jadikan acuan untum membangun suatu sistem berikut tabel draf final elistasi yaitu

    Tabel 3.5 Final Draf Elisitasi

    ANALISA KEBUTUHAN

    Analisa Kebutuhan

    Sayang ingin sistem dapat :

    No

    Keterangan

    1

    Menampilkan menu home

    2

    Menampilkan menu admin

    3

    Menampilkan logo kelurahan

    4

    Menampilkan formulir online

    5

    Menampilak menu log in user yang berisi user name dan password

    6

    Menampilkan menu register

    7

    Manampilkan notifikasi berhasil log in

    8

    Menampilkan menu edit

    9

    Menapilkan notifikasi jika password dan user name salah

    10

    Manampilkan data penduduk

    11

    Menampilkan jumlah permohonan surat keterangan usah

    12

    Mengirim email secara otomatis kepada pemohon

    13

    Menampilkan menu upload persyaratan(NIK KTP/Keterangan dari rt)

    14

    Menampilakan menu hapus, tambah

    15

    Menampilkan menu log out

    16

    menampilkan data permohonan surat keterangan usaha

    17

    Menampilkan laporan data surat keterangan usaha

    18

    Menampilkan menu data status pengajuan

    19

    Menampilkan hak akses penguna

    20

    Menampilkan menu pengguna

    Peyusun

     

     

    Nurul Fadillah Aprianti
    (1511489860)

    Menyetujui

    Pembimbing 1

     

     

    (Padeli, M.Kom,)
    NID : 03002

    Pembimbing 2

     

     

    (Erna Astriyani, S.kom,,M.T.I)
    NID : 15017

    Stakeholder

     

     

    Oom Patonah

    Kepala Prodi

     

     

    (Euis Sitinur Aisyah,M.Kom)
    NIP:06003

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Rancangan Sistem yang di Usulkan

    Setelah melakukan analisis dan melakukan penelitian pada sistem yang berjalan pada Kelurahan Desa Serdang wetan maka selanjutkan akan di bahas rancangan sistem yang di usulkan. Sistem yang di usulankan bertujuan memperbaiki sistem yang telah berjalan saat ini rancangan sistem yang di usulkan mengubah proses pengajuan surat keterangan penganatar yang masih manual masih menggunakan buku buku besar untuk pencatatan register menjadi proses pengajuan surat keterangan usaha yang lebih terkomputerisasi dan langsung tersimpan ke database dalam proses menganalisis sistem ususlan yang baru pada penelitian ini menggunakan progrma visual paradigm for UML Enterprise Edition Ver 6.4 untuk menggambarkan use case diagram , activity diagram,squence diagram, ,class diagram

    Prosedur yang berjalan

    Terdapat beberapa prosedur sistem usulan yang baru yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang sedang berjaln sebelumnya prosedur sistem yang di usulkan sebagai berikut:

    1. Penduduk
      1. melakukan register terlebih dahulu agar mendapatkan username dan password
      2. dapat melakukan login
      3. melakukan pengajuan surat keterangan usaha
      4. dapat melihat status pengajuan
      5. logout
    2. Admin
      1. Melakukan login
      2. Melihat data pengajuan
      3. Memperifikasi pengajuan
      4. ACC pengajuan surat keterangan
      5. Logout
    3. Pimpinan
      1. Melakukan login
      2. Melihat data surat ketrangan usaha
      3. Menerima laporan

    Usecase diagram yang di usulkan

    1. Use case diagram yang di usulkan pada penduduk
      Use case diagram sistem pembuatan surat pengantar keterangan usaha yang di usulkan sebagai berikut

      Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Di Usulkan

      Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang di usulkan terdapat:

      1. 1 (satu) Sistem yang mencakup rancangan sistem
      2. 1 (satu) aktor yaitu pendudk
      3. 6 (enam) use case yang di lakukan aktor sebagai berikut : Penduduk masuk ke menu home , Penduduk melakukan registrasi , Penduduk melakukan login, Input data form, Upload persyaratan, Penduduk melakukan logout,dan ada 4 include
    2. Use case diagram yang di usulkan pada Staff dan pimpinan

      Gambar 4.2 Use Case Diagram Yang Di Usulkan

      1. 1. (satu) Sistem yang mencakup rancangan sistem
      2. 2 (dua) aktor yaitu admin dan peminpin
      3. 10 (sepuluh ) use case yang di lakukan aktor sebagai berikut : Admin dan pemimpin melakukan login , admin masuk ke menu data form usaha ,admin melihat jumlah pengajuan surat keterangan usaha, admin verifikasi berkasa-berkas, admin melakukan accept pengajuan surat keterangan usaha , pimpinan melihat data pengajuan surat keterangan usaha di dashboard , pimpinana menerima laporan berupa print out.

    Activity Diagram sistem yang Di Usulkan

    1. Activity diagram sistem aktor penduduk

      Gambar 4.3 Activity Diagram

      Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram diatas terdapat:

      1. 1 (Satu) initial node, sebagai objek yang diawali.
      2. 1 (Satu) decision node, yaitu pemilihan benar dan salah
      3. 8 (delapan) Activity, sistem yang mencerminkan aktivitas yang terjadi.
      4. 1 (satu) final State, sebagai objek yang diakhiri.
    2. Activity diagram sistem aktor Admin

      Gambar 4.4 Activity Diagram

      Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram diatas terdapat:

      1. Satu initial node, sebagai objek yang diawali.yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
      2. Satu decision node, yaitu pemilihan benar dan salah
      3. 7 Activity, sistem yang mencerminkan aktivitas yang terjadi.
      4. 1 (satu) final state, sebagai objek yang diakhiri.
    3. Activity diagram sistem aktor pimpinan

      Gambar 4.5 Activity Diagram

      Berdasarkan Gambar 4.5 Activity Diagram diatas terdapat:

      1. Satu initial node, sebagai objek yang diawali.
      2. Satu decision node, yaitu pemilihan benar dan salah
      3. empat activity sistem yang mencerminkan aktivitas yang terjadi.
      4. 1 (satu) final state, sebagai objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

    1. Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan untuk penduduk

      Gambar 4.6 Squence Diagram sistem Yang Di Usulkan

      Berdasarkan 4.6 squence diagram diatas terdapat

      1. Satu Aktor yang melakukan kegiatan yaitu penduduk
      2. Enam lifeline yaitu masuk ke menu home, melakukan registrasi ,melakukan login verifikasi login, input pengajuan surat keterangan usaha, mengupload, melakukan logout
    2. Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan Admin

      Gambar 4.7 Squence Diagram sistem Yang Di Usulkan

      Berdasarkan 4.7 Squence diagram sistem yang di usulkan

      1. Satu aktor melakukan kegiatan yaitu Admin
      2. Delapan lifelineAdmin melakukan login ,verifikasi login, admin masuk ke menu dashboard, menampilkan daftar pengajuan surat keterangan usaha, verifikasi berkas, aceeptpengajuan surat keterangan usaha, membuat laporan keterangan usaha, melakukan logout
    3. Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan pimpinan

      Gambar 4.8 Squence Diagram sistem Yang Di Usulkan

      Berdasarkan 4.7 Squence diagram sistem yang di usulkan

      1. Satu aktor melakukan kegiatan yaitu pimpinan
      2. Delapan lifelineAdmin melakukan login ,verifikasi login, admin masuk ke menu dashboard, menampilkan daftar pengajuan surat keterangan usaha, verifikasi berkas, aceeptpengajuan surat keterangan usaha, membuat laporan keterangan usaha, melakukan logout

    Perbedaan Prosedur antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Berikut ini perbedaan antara sistem yang sedang berjalan dan sistem usulan

    No

    Sistem yang berjalan

    Sistem usulan

    1.

    Pengajuan surat pengantar keterangan usaha masih menggunakan sistem manual masih menggunakan buku buku besar untuk pencatatan register pengajuan surat keterangan usaha

    Dengan adanya sistem yang diusulkan dapat mempermudah  masyarakat dalam pengajuan surat keterangan usaha

    2.

    Sering terjadi kesalahan dalam penginputan data sehingga laporan menjadi tidak akurat.

    Dengan adanya sistem yang diusulkan mengurangi kesalahan dalam penginputan sehingga laporan menjadi lebih akurat.

    3.

    memerlukan beberapa waktu dalam proses pengajuan surat keterangan usaha

    Bisa melakukan pengajuan surat penganatr di mana saja dan kapan saja

    4

    Pembuatan laporan bulanan masih menggunakan ms word

    Untuk menyajikan laporan sudah terintegrasi secara otomatis dengan database

    5

    Tidak adanya keamanan data sehingga siapa saja bisa mengakses data.

     

    Keamanan lebih terjamin karena tersimpan didalam database.

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram Sistem yang Diusulkan

    Gambar 4.9. class diagram yang di usulkan

    Berdasarkan gambar class diagram sistem yang di usulkan tersebut dapat di jabarkan sebagai berikut

    1. 4 class

    Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi basis data dapat menjelaskan tentang masing masing basis data dalam sistem sebagai berikut

    1. Nama tabel : Jenis usaha
      Media : harddisk
      Isi : nama_jenis_usaha
      Primary Key : nama_jenis_usaha
      Record  : 78

      No

      Nama field

      Tipe file

      panjang

      keterangan

      1.

      Jenis_usaha

      varchar

      20

      Primary key

    2. Nama tabel : pendaftaran
      Media : harddisk
      Isi :nik_nama_photo_profil_dokumen_ktp_dokumen_kk_jenis_kelamin_tempat_lahir_tanggal_lahir_pekerjaan_email_user_name_tanggal_daftar
      Primary Key : nik
      Panjang record :

      No

      Nama field

      Tipe file

      panjang

      keterangan

      1.

      Nik

      char

      16

      Primary key

      2.

      Nama

      vachar

      50

       

      3.

      Photo_profil

      vachar

      50

       

      4.

      Dokumen_ktp

      vachar

      50

       

      5.

      Dokumen _kk

      varchar

      500

       

      6.

      Jenis_kelamin

      enum

      ‘p,’l’

       

      7.

      Tempat_lahir

      datetime

       

       

      8.

      Tanggal_lahir

      datetime

       

       

      9.

      Pekerjaan

      varchar

      50

       

      10.

      email

      varchar

      50               

       

      11.

      User_name

      varchar

      8

       

      12.

      Tgl_daftar

      datetime

       

       

    3. Nama tabel : surat keterangan usaha
      Media : harddisk
      Isi :id_tanggal_nik_nama_usaha,_luas_tempat_usaha,jenis_usaha,luas tempat usaha,
      Primary Key : NIK
      Panjang recod : 110

      No

      Nama field

      Tipe file

      panjang

      keterangan

      1.

      id

      int

      11

      Primary key

      2.

      tanggal

      datetime

       

       

      3.

      nik

      vachar

      50

       

      4.

      nama_usaha

      varchar

      50

       

      5.

      Jenis_usaha

      vachar

      20

       

      6.

      Luas_tempat_usaha

      vachar

      5

       

      7.

      Surat_pengantar

      vachar

      50

       

      8.

      Alamat_usaha

      varchar

      100

       

      9.

      user

      varchar

      10

       

      10.

      User_confirm

      varchar

      8

       

      11.

      Date_comfirm

      datetime

       

       

    4. Nama tabel : users
      Media : harddisk
      Isi :id_tanggal_nik_nama_usaha,_luas_tempat_usaha,jenis_usaha,luas tempat usaha,
      Primary Key : id_surat keterangan usaha
      Panjang recod: 98

      No

      Nama field

      Tipe file

      panjang

      keterangan

      1.

      Id_user

      int

      11

      Primary key

      2.

      Username

      varchar

      8

       

      3.

      Pasword

      vachar

      8

       

      4.

      Role

      tinyint

      4

       

    Rancangan Program prototype

    Tahapan ini merupakan gambaran yang jelas mengenai rancangan program yang di usulkan

    1. Prototype tampilan awal

      Gambar 4.10. Prototype Home

    2. Prototype tampilan register

      Gambar 4.11. Prototype Register

    3. Prototype tampilan Login

      Gambar 4.12. Prototype login

    4. Prototype Tampilan Home Penduduk

      Gambar 4.13. Prototype Home

    5. Prototype Tampilan menu profil Pengguna

      Gambar 4.14. Prototype Home

    6. Prototype Tampiran form usaha Penduduk

      Gambar 4.15. Prototype from usaha

    7. Prototype tampilan Login Admin

      Gambar 4.16. Prototype login Admin

    8. Prototype tampilan dashboard

      Gambar 4.17. Prototype dashboard

    9. Prototype tampilan Data form usaha

      Gambar 4.18. Prototype dashboard

    10. Prototype tampilan Loparan

      Gambar 4.19. Prototype Laporan

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware (Perangkat Keras)

    Hardware dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut:

    1. Processor : Intel(R) Celeron(R) CPU N3060 @1.60GHz
    2. Monitor : 14” LCD Monitor
    3. RAM : 2,GB
    4. Harddisk : 500GB
    5. Mouse
    6. Keyboard
    7. Printer

    Spesifikasi Software (Perangkat Lunak)

    Software dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut:

    1. Windows 7 Ultimate
    2. Browser google Chrome
    3. Wampp Server
    4. Text editor Notpatt++

    Hak Akses (Brainware)

    Hak akses (Brainware) yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah :

    1. Admin
    2. Penduduk
    3. Lurah

    Testing

    Pengujian yang di lakukan menggunakan metode Black Box Testing.Black box Testing adalah sistem pengujian program yang mengutamakan pengjuian fungsional terhadap suatu program.yang menghasilkan suatu input dan output sesuai dengan fungsionalnya.

    Blackbox Testing Pada Sistem penduduk

    Berikut adalah Tabel pengujian Black Box testing

    Implementasi

    Setelah dia amati dan di teliti dari permasalahan yang di hadapi terdapat alternatif masalah yang dapat membantu masyrakat jadi lebih mudah lagi dalam pengajuan surat keterangan usaha yaitu dengan pengajuan surat keterangan usaha berbasis website yang dapat di akses di mana saja dan kapan pun.

    Berikut adalah gambaran mengenai sistem Aplikasi pengajuan surat keterangan usaha

    1. Tampilan Menu halaman awal
      Tampilan halaman awal utuk proses registrasi bagi penduduk yang akan melakukan pengajuan surat keteranga usaha lalu setelah registrasi baru lah Penduduk bisa login dan melakukan pengajuan surat keterangan usaha

      Gambar 4.20. halaman awal

    2. Tampilan Menu registrasi
      Tampilan registrasi yang harus di isi terlebih dahulu berisi Formulir Online untuk mendapatkan username dan password untuk login

      Gambar 4.21. registrasi

    3. Tampilan Menu Login
      Menu tampilan log in penduduk masukan username dan password jika username dan password benar akan lanjut ke halaman berikutnya jika uername dan pasword salah makan akan ada peringatan

      Gambar 4.22. Login

    4. Tampilan Home
      Tampilan home berisi pengajuan surat keterangan usaha yang sedang d proses ,di tolak dan di terima

      Gambar 4.23. Home

    5. Tampilan Menu input data form
      Tampilan input form adalah tempilan pengajuan surat keteranga usah yang berisi Tanggal ,NIK Nama usaha ,Jenis usaha luas Tempat usaha ,dan upload surat pengantar dri rt alamat usaha ,lalu di save maka akan di proses oleh admin

      Gambar 4.24. menu input data form

    6. Tampilan Menu profil penguna
      Tampilan profil pengguna adalah untuk meng update date profil jika salah dalam penulisan nama atau typo dalam penulisa tanggal lahir

      Gambar 4.25. profil pengguna

    7. Tampilan Menu Login Untuk Admin
      Menu tampilan log in Admin masukan username dan password jika username dan password benar akan lanjut ke halaman berikutnya jika uername dan pasword salah makan akan ada peringatan

      Gambar 4.26. Admin

    8. Tampilan Menu Dashboard admin
      Tampilan dashboard menapilkan daftar pengajuan surat keterangan usaha mulai ari tanggal nama usaha jenis usaha status usaha

      Gambar 4.27. dashboard

    9. Tampilan Menu form usaha

      Gambar 4.28. form usaha

    Schedule

    Berikut adalah jadwal penelitian yang dilakukan oleh peneliti meliputi kegiatan mengumpulkan data yang ada, menganalisis data yang telah didapatkan, perancangan sistem sampai implementasi sistem yang memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan.

    Estimasi Biaya

    Agar terlaksananya penelitian ini dengan baik, lancar, dan sesuai dengan target yang direncanakan sesuai dengan jadwal penelitian, maka diperlukan dana yang dapat menunjang seluruh kegiatannya diperkirakan sebagai berikut :

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelitian pada Kelurahan Desa Serdang Wetan maka dapat di simpulkan beberapahal sebagai berikut:

    1. Sistem pengajuan surat keterangan usaha yang berjalan saat ini di kelurahan desa serdang wetan masih menggunakan sistem yang manual Sehingga masyaratkat masih menunggu prosese jadinya surat pengantar dan itu membutuhkan waktu selama 3 hari dan masih menggunakan buku buku besar untuk register proses dan harus pengajuan surat pengantar keterangan usaha setelah itu di rekap di Ms word agar laporan tersusun rapih untuk di serahkan kepada pimpinan
    2. Merancangan Aplikasi berbasis online bahasa pemogramanya menggunakan Yii Framework, penulisan bahasa pemogramanya menggunakan notepad++ database menggunakan MYSQL ,pengujian sistemnya menggunakan Blackbox Testing metode Penelitian menggunakan SWOT untuk merancang merancang Sistem nya menggunakan UML
    3. Sistem pengajuan surat pengantar berbasis online dapat memepermudah masyarakat karena dapat di akses di mana saja sehingga msyarakat tidak perlu menunggu terlalu lama untuk menghasil surat pengantar sehingga informasi terupdate .

    Saran

    Saran yang dapat di sampaikan oleh peneliti agar penelitian yang berikutnya dapat mengembangkan kekurangan sistem yang saaat ini dengan lebih baik lagi saran yang di gunakan sebagai bahan pertimbangan sebagai berikut :

    1. Di perlukanya sistem yang terupdate untuk memudahkan masyrakat dalam pengajuan surat keteranga usaha
    2. Peningkatan pelayanan dalam Pembuatan surat pengantar yang masyrakat tidak perlu menunggu terlalu lama .
    3. Dapat di kembangkan bukan hanya di kelurahan desa serdang wetan saja tapi juga di kelurahan lainya agar mempermudah pembuatan surat keterangan usaha

    DAFTAR PUSTAKA


    DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Admin, Ekobagush