Bukan saya

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA MODEL DALAM MEMBANDINGKAN DOKUMEN UNTUK MENGUKUR PROSENTASE KEMIRIPAN,

STUDI KASUS: PADA TEKNIK INFORMATIKA DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1112469211 FIFIT ALFIAH



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)


LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA MODEL DALAM MEMBANDINGKAN DOKUMEN UNTUK MENGUKUR PROSENTASE KEMIRIPAN,

STUDI KASUS: PADA TEKNIK INFORMATIKA DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering

STMIK Raharja Tahun Akademik 2013/2014.



Tangerang, Juni 2014


Dosen Pembimbing
       
Pembimbing Lapangan
           
           
           
           
(Junaidi, M.Kom)
       
(Junaidi, M.Kom)
NID : 05062
       
NIP : 001405




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1112469211
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan salinan atau duplikat dari laporan KKP yang telah dipergunakan dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juni 2014
Fifit Alfiah
NIM. 1112469211

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Dalam dunia pendidikan terkadang terjadi praktik plagiatrisme / penjiplakan hasil dari penelitian dan penulisan. Plagiatrisme atau yang sering di sebut dengan tindakan plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Seperti mahasiswa yang sedang membuat penulisan ilmiah skripsi, terjadi tindakan plagiat dalam menyalin data (copy and paste). Adanya persamaan judul penulisan ilmiah skripsi antar mahasiswa membuat mahasiswa melakukan penyalinan data atau teks, sehingga memicu terjadinya penulisan ilmiah yang sama karena bersumber dari data yang sama, hal ini juga di dukung melimpahnya sumber informasi di internet. Untuk mendeteksi adanya tingkat kesamaan sumber data dokumen dan source code dapat dilakukan beberapa pendekatan yang sudah banyak di pakai. Pada penelitian ini akan di paparkan beberapa metode pendeteksi plagiat, sebagai solusi dari masalah tindakan plagiat yang telah terjadi selama ini. Dengan adanya beberapa metode pendekatan yang sudah banyak dipakai otomatis untuk mendeteksi tindakan plagiat, seperti Algoritma Winnowing, Algoritma Jaro-Winkler dan Algoritma Rabin-Karp diharapkan dapat menghasilkan prosentasi akurasi yang tinggi, hal ini dimungkinkan masing-masing pendekatan memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan. Analisa model dapat menciptakan prosentasi kemiripan yang tinggi dalam membandingkan dokumen karena antara pendekatan yang satu dengan yang lainnya bisa saling menutupi kekurangan.

Kata Kunci: plagiatrisme dokumen, winnowing, jaro-winkler, rabin-karp, collaborative methods

ABSTRACT

In the world of education sometimes occurs practice plagiatrisme / plagiarism results of research and writing. Plagiatrisme or who is often called the act of plagiarism is plagiarism or making bouquets, opinions, etc. from others and make it as their own essays and opinion. Like the students who are making scientific writing thesis, an act of plagiarism in copying the data (copy and paste). The similarity between the title of scientific writing thesis students make students make copies of data or text, thus causing the same scientific writing as sourced from the same data, it also boosted the abundance of resources on the internet. To detect the level of similarity data source document and source code to do some of the approaches that have been widely in use. In this study will describe several methods of detecting plagiarism, as the solution of problems that plagiarism has occurred over the years. By there several methods that have been widely used approach automatically to detect plagiarism, such as the Winnowing algorithm, Jaro-Winkler algorithm and Rabin-Karp algorithm is expected to yield a high percentage of accuracy, it is possible each approach has some drawbacks and advantages. Analisa can create a model of a high percentage of similarity in comparing documents because of the approach one another with each other to cover the shortfall .

Keywords : plagiatrisme documents , Winnowing , Jaro - Winkler , Rabin - Karp , collaborative methods


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek ini yang berjudul “Analisa model dalam membandingkan dokumen untuk mengukur prosentase kemiripan study kasus : pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja”. Kuliah Kerja Praktek ini diambil sebagai salah satu syarat untuk Skripsi dan kelulusan pada Perguruan Tinggi Raharja.

Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa pada khususnya. Dan semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya, dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas bantuannya yang tak ternilai harganya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika, Dosen pembimbing I KKP dan Stackholder.
  4. Dosen dan Staf Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada peneliti.
  5. Kepada Ade Setiadi yang senantiasa membantu, memberi motivasi dan semangat agar laporan ini selesai dengan baik.
  6. Kepada teman-teman (Arba,Dhimas, Imam, Dwi Fitri, Anggi, Rivai, Eka, dkk) .
  7. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
  8. Lebih khusus tak lupa penulis ucapkan kepada kedua Orang Tua dan keluarga, yang selalu memberi motivasi dan semangat, baik moril maupun materil dan do’a untuk keberhasilan penulis.

    Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini masih jauh dari sempurna, namun demikian kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan dapat berkarya yang lebih baik lagi.

    Akhir kata dari saya dan semua pihak yang telah membantu terwujudnya karya tulis ini, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayahnya Amin.

    Tangerang, Juni 2014
    Fifit Alfiah
    NIM. 1112469211

    DAFTAR GAMBAR

    DAFTAR SIMBOL

    DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

    Daftar Simbol Use Case Diagram.png

    DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

    Daftar Simbol Activity Diagram.png

    DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

    Daftar Simbol Sequence Diagram.png

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Dalam dunia pendidikan terkadang sering terjadi praktik plagiarisme (penjiplakan) dalam penelitian dan penulisan ilmiah bagi mahasiswa. Penjiplakan atau plagiat menurut Permendiknas, (Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi, No 7, Pasal 1 ayat 1 2010) Plagiarisme atau yang sering di sebut dengan tindakan plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri.

    Penjiplakan di dunia pendidikan, (Universitas Pendidikan Indonesia 2012: 1-15) biasa terjadi jika seperti mahasiswa yang sedang membuat penulisan ilmiah terjadi tindakan plagiat dalam menyalin data ( copy and paste) skripsi dengan banyaknya fasilitas internet, memudahkan para mahasiswa untuk melakukan tindakan plagiat.

    Tindak plagiat kerap muncul dalam berbagai versi ada yang melakukan pengambilan keseluruhan dokumen karya orang lain dan menyebutnya karya sendiri, ada yang menulis kembali menerbitkannya, ada yang hanya menggunakan sebagian karya orang lain dengan mengabung-gabungkan beberapa karya oranglain.

    Penulisan ilmiah adalah kasus paling banyak terjadinya tindakan plagiat dalam dunia pendidikan yang dilakukan mahasiswa karena teknologi yang menunjang dan adanya hampir persamaan judul penulisan ilmiah antar mahasiswa membuat mahasiswa melakukan penyalinan teks atau data (copy and paste) pada penulisan ilmiah skripsi sehingga memungkinkan terjadinya penulisan ilmiah yang sama karena bersumber dari data yang sama dengan melimpahnya segala sumber informasi hanya dengan mengakses internet membuat semakin banyaknya jenis plagiat dalam segala bentuk.

    Bukan tidak ada teknik bagaimana menghindar dan mencari solusi untuk mengurangi tindakan plagiat, untuk meminimalisasi praktik plagiarisme, diperlukan pendeteksian terhadap penulisan. Oleh karena itu perlu dibuat sebuah aplikasi yang dapat mendeteksi kesamaan dokumen. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mencoba untuk melakukan analisis dan kajian terhadap adanya tindakan plagiat pada dokumen penulisan ilmiah dengan judul " Analisa model dalam membandingkan dokumen untuk mengukur prosentase kemiripan, study kasus : pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja ".

    Perumusan Masalah

    Setiap penelitian dimulai dari rumusan masalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Masalah merupakan kesenjangan antara yang di harapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Masalah akan timbul apabila ada kesenjangan antara teori (what should be) dengan kenyataan yang dijumpai (what is).

    Maka, dari penjelasan rumusan masalah tersebut, dapat ditarik beberapa permasalahan sebagai berikut :

    1. Bagaimana cara membandingkan dokumen untuk mengukuran persentasi kemiripan pada penulisan ilmiah yang dilakukan oleh kalangan akademis pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja ?
    2. Model-model apa saja yang bisa digunakan untuk membandingkan dokumen yang dapat mengetahui tingkat kemiripan pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja ?
    3. Model apa saja yang paling efektif dan efesien dalam mengukur persentasi kemiripan penulisan ilmiah pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja ?

    Ruang Lingkup

    Setiap penulis memiliki persepsi dan gagasan yang berbeda-beda terhadap suatu hal. Untuk itu perlu diberikan batasan untuk menghindari penafsiran yang keliru atas judul penelitian ini. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menginterpretasi, sekaligus memudahkan pembaca dalam memahami judul penelitian ini, maka penulis merasa perlu untuk mencantumkan batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran dalam pembahasan selanjutnya. adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

    1. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada analisa sebuah sistem membandingkan dokumen untuk mengukuran persentasi kemiripan penulisan ilmiah. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat fokus dalam satu bagian. Sehingga data yang diperoleh akurat, spesifik, dan memudahkan peneliti untuk menganalisis data yang diperoleh.

    2. Penilitian ini akan membandingkan sebuah kemiripan dokumen dan memunculkan analisa frase dan kata yang memiliki persamaannya.

    Hipotesis (Opsi)

    Merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.

    Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif hipotesis tidak dirumuskan, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji dengan pendekatan kuantitatif.

    Tujuan dan Manfaat Penulisan

    Tujuan Penulisan

    Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :

    1. Mengetahui cara membandingkan dokumen untuk mengukuran persentasi kemiripan pada penulisan ilmiah yang dilakukan oleh kalangan akademis pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.
    2. Mengetahui Model-model yang cocok untuk membandingkan dokumen yang dapat mengetahui tingkat kemiripan pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.
    3. Mengetahui Model yang paling efektif dan efesien dalam mengukur persentasi kemiripan penulisan ilmiah pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.

    Manfaat Penulisan

    Adapun manfaat dari penulisan ini adalah :

    1. Mendapatkan cara membandingkan dokumen untuk mengukur persentasi kemiripan pada penulisan ilmiah yang dilakukan oleh kalangan akademis pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.
    2. Mendapatkan Model-model yang cocok untuk membandingkan dokumen yang dapat mengetahui tingkat kemiripan pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.
    3. Mendapatkan Model yang paling efektif dan efesien dalam mengukur persentasi kemiripan penulisan ilmiah pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.

    Metode Penelitian

    Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

    Metode Pengumpulan

    Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai berikut :

    1. Metode Pengamatan Langsung (Observasi)
      Merupakan cara pengumpulan data dimana penulis diharuskan untuk terlibat langsung dalam pencarian datanya atau peninjauan secara cermat dan langsung di lokasi penelitian. Dalam hal ini, penulis dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi sebuah instansi akademik sebagai lokasi penelitian untuk mengamati berbagai hal atau kondisi yang ada dilapangan dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Kemudian dari pengamatan lapangan tersebut dijadikan pedoman untuk dilakukan pengamatan terhadap sistem yang akan dikembangkan. Dengan cara ini penulis diharapkan dapat mengetahui dan memahami sistem yang akan penulis analisa.
    2. Metode Wawancara (Interview)
      Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif).
    3. Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur:

      1. Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.

      2. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.

    4. Metode Studi Pustaka
      Adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain, serta melakukan searching pada internet. Dalam hal ini seorang peneliti berkewajiban mempelajari teori-teori yang mendasar masalah dan bidang penelitiannya. Selain itu, penulis juga perlu memanfaatkan hasil penelitian dan pemikiran yang relevan dengan masalah penelitiannya untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian serupa atau duplikasi yang tidak diinginkan. Dengan melakukan kajian bahan-bahan pustaka yang ada, penulis dapat memperoleh informasi secara sistematis kemudian menuangkannya dalam bentuk rangkuman yang utuh.

    Sistematika Penulisan

    Guna memahami lebih jelas laporan KKP ini, maka penulisan laporan penelitian dilakukan dengan cara mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan mengenai Algoritma Rabin-Karp, Algoritma Winnowing, Algoritma Jaro-Winkler, metode Hasing, metode String Metric, metode fingerprinting, literature review dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas.

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Bab ini berisikan analisa organisasi pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja, analisa batasan sistem, analisa sistem berjalan, tata laksana sistem berjalan, permasalahan yang dihadapi dan konfigurasi sistem.

    BAB IV PENUTUP

    Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Konsep Dasar Sistem Pakar

    Definisi Sistem Pakar

    Menurut Kusrini (2006: 11)[1], sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut.

    Menurut Martin dan Oxman sistem pakar adalah sistem yang berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut (Kusrini, 2006:11)[1],.

    Edward Feigenbaum mendefinisikan sistem pakar sebagai suatu program komputer cerdas yang menggunakan knowledge (pengetahuan) dan prosedur inferensi untuk menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang membutuhkan seorang ahli untuk menyelesaikannya (Arhami, 2005:2)[2],.

    Jadi sistem pakar adalah sistem yang ditranfer dari seorang ahli melalui komputer, lalu pengetahuan yang ditransfer itu disimpan dalam komputer yang berguna bagi user berkonsultasi pada komputer untuk suatu nasehat kemudian komputer dapat menyimpulkan dari yang dikonsultasikan seperti layaknya seorang pakar, selain itu juga komputer bisa menjelaskan ke user tersebut bahkan dengan alasan-alasannya.

    Menurut Efraim Turban (dalam Hasanah,2012)[3], konsep dasar sistem pakarmengandung: keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan dan kemampuan menjelaskan. Keahlian adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di bidang tertentu yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau pengalaman.

    Suatu sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang menyamai (emulates ) kemampuan pengambilan keputusan dari seorang pakar (Arhami, 2005:2)[2], . Basis pengetahuan yang diperoleh, diambil dari pengalaman seorang pakar maupun teori-teori yang ada pada bidang yang spesifik saja, oleh karena itu sistem pakar memiliki keterbatasan.

    Sistem pakar adalah sistem yang membutuhkan dasar pengetahuan yang baik, yang dibangun seefisien mungkin. Sistem ini memerlukan satu atau lebih mekanisme penalaran untuk menerapkan pengetahuan terhadap masalah yang dihadapi. Setelah itu dibutuhkan suatu mekanisme penalaran untuk menerapkan pengetahuan pada permasalahan yang ada (Rich and Knight, 2011:547)[4],.

    Dari definisi yang ada di atas dapat disimpulkan bahwa sistem pakar adalah suatu sistem yang dibangun untuk memindahkan kemampuan dari seorang atau beberapa orang pakar ke dalam komputer yang digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh pemakai dalam bidang tertentu dimana sistem pakar bertindak layaknya seperti seorang pakar atau konsultan dalam suatu lingkungan tertentu.

    Konsep Dasar Sistem Pakar

    Ada enam hal yang menjadi komponen dasar dari sebuah Sistem Pakar (Arhami, 2005:11)[2],yaitu :

    a. Keahlian (Expertise)

    Keahlian dapat diperoleh dari pelatihan/ training , membacaatau dari pengalaman. Keahlian itu meliputi :

    1. Fakta-fakta tentang area permasalahan.
    2. Teori-teori tentang area permasalahan.
    3. Aturan-aturan tentang apa yang harus dilakukan dalamsituasi permasalahan yang diberikan.
    4. Strategi global untuk memecahkan masalah.


    b. Pakar ("Expert")

    Sulit untuk mendefinisikan apakah yang dimaksud dengan pakar itu. Masalahnya adalah berapa banyak keahlian yang harus dimiliki oleh seseorang agar dapat dikualifikasikan sebagai pakar. Namun berikut ini dijelaskan beberapa kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang pakar :

    1. Dapat mengenal dan merumuskan masalah.
    2. Dapat memecahkan masalah dengan cepat dansemestinya.
    3. Dapat menjelaskan suatu solusi.
    4. Dapat menentukan hubungan.
    5. Belajar dari pengalaman


    c. Pemindahan Keahlian ("Transferring Expertise")

    Tujuan dari sistem pakar adalah memindahkan keahlian dari seorang pakar ke komputer dan kemudian ke manusia lain yang bukan pakar. Proses ini meliputi empat kegiatan, yaitu :

    1. Memperoleh pengetahuan pakar.
    2. Merepresentasikan pengetahuan ke dalam komputer.
    3. Mengolah pengetahuan sehingga dapat menghasilkan kesimpulan.
    4. Memindahkan pengetahuan ke pengguna.

    Pengetahuan disimpan dalam komputer berupa komponen yang disebut knowledge base. Pengetahuan ini dibedakan menjadi dua, yaitu fakta dan rule .


    d. Menarik Kesimpulan ("Inferencing")

    Keistimewaan dari sistem pakar adalah kemampuan nalarnya. Komputer diprogram sehingga dapat membuat kesimpulan. Pengambilan keputusan ini dilaksanakan dalam komponen yang disebut inference engine.


    e. Aturan ("Rule")

    Kebanyakan sistem pakar adalah sistem berbasis rule, pengetahuan disimpan dalam bentuk rule-rule sebagai prosedur pemecahan masalah.


    f. Kemampuan Menjelaskan ("Explanatin Capability")

    Keistimewaan lain dari sistem pakar adalah kemampuan menjelaskan darimana asal sebuah solusi/rekomendasi diperoleh.


    Adapun ciri-ciri sistem pakar diantaranya adalah:

    a. Bekerja secara sistematis berdasarkan pengetahuan dan mekanisme tertentu.

    b. Pengambilan keputusan berdasarkan kaidah-kaidah tertentu dan dapat merespons masukkan user (melalui kotak dialog).

    c. Dikembangkan secara bertahap dan terbatas pada bidang keahlian tertentu saja.

    d. Outputnya berupa saran atau anjuran.

    Struktur dan Bentuk Sistem Pakar

    1. Struktur Sistem Pakar
    2. Komponen utama yang harus ada dalam sebuah sistem pakar adalah knowledge base (basis pengetahuan), inference engine (mesin penarik kesimpulan), explanation subsystem (subsistem penjelas output), dan user interface (antarmuka pengguna). Secara umum arsitektur sistem pakar (Gunawan, 2007:6). Dapat dilihat pada gambar 2.1.


      Gambar 2.1 Struktur Sistem Pakar


      Struktur Sistem Pakar terdiri dari :

      a.. Basis Pengetahuan (Knowledge Base )

      Basis pengetahuan merupakan bagian yang paling penting pada sistem pakar, karena keahlian dari pakar disimpan didalamnya. Basis pengetahuan tersebut berisi fakta-fakta yang didapat dari seorang ahli dan diimplementasikan ke dalam sistem komputer dengan menggunakan metode representasi pengetahuan tertentu. Metode representasi pengetahuan adalahcara untuk menstrukturkan pengetahuan yang dimiliki oleh pakar agar mudah diolah oleh komputer. Jadi basis pengetahuan merupakan jantung sistem pakar, dimana bagian ini berisi pengetahuan penting untuk mengerti, merumuskan dan memecahkan permasalahan, yang mempunyai dua elemen dasar, yaitu fakta tentang keadaan masalah dan teori tentang area masalah.

      b. Mesin Pengambil Keputusan (Inference Engine )

      Inference Engine merupakan bagian dari sistem pakar yang bertugas untuk menemukan solusi yang tepat dari banyaknya solusi yang ada. Proses dilakukan dalam inference engine adalah bagaimana pengambilan keputusan terhadap konsultasi yangterjadi dan proses penalaran pada basis pengetahuan yang dimilikinya. Penentuan sistem pendukung keputusan dan metode pelacakan sangat penting dalam rangka menyelesaikan masalah. Inference engine merupakan otak dari sistem pakar, juga dikenal sebagai struktur kontrol/ interpreter.

      c. Explanation Subsystem

      Explanation subsystem merupakan kemampuan untuk memberikan penjelasan atas sebuah kesimpulan yang diberikan.

      d. User Interface

      User interface merupakan bagian dari sistem pakar yang berfungsi sebagai pengendali input output .User interface melayani user selama proses konsultasi, mulai dari tanya jawab untuk mendapatkan fakta-fakta yang dibutuhkan inference engine sampai menampilkan output yang merupakan kesimpulan / rekomendasi yang dihasilkan oleh inference engine.

      e. Knowledge Base Editor

      Knowledge base editor merupakan bagian yang digunakan untuk menambah, menghapus dan memperbaiki basis pengetahuan.

      f. Learning Learning

      adalah suatu proses belajar dari suatu sistem pakar apabila sistem tidak menemukan solusi masalah.

      g. Certainty Factor

      Certainty factor merupakan faktor keyakinan atas fakta-fakta yang ada.


    3. Bentuk Sistem Pakar

    Bentuk dari Sistem Pakar adalah :

    1. Berdiri sendiri. Sistem jenis ini merupakan s/w yang berdiri sendiri tidak tergabung dengan s/w lain.
    2. Tergabung Sistem ini merupakan bagian program yang terkandung di dalam suatu algoritma (konvensional) .
    3. Menghubungkan ke s/w lain. Bentuk ini biasanya merupakan ES yang menghubungkan ke suatu paket program tertentu, misalnya DBMS.
    4. Sistem mengabdi. Sistem ini merupakan bagian dari komputer khusus yang dihubungkan dengan suatu fungsi tertentu.

    Kategori Sistem Pakar dan Metode Inferensi

    1. Kategori Sistem Pakar
    2. <p style="line-height: 2">Sistem pakar saat ini telah dibuat untuk memecahkan berbagai macam permasalahan dalam berbagai bidang, seperti matematika, teknik, kedokteran, kimia, farmasi, sains komputer, bisnis, hukum, pendidikan, sampai pertahanan. Secara umum ada beberapa kategori dan area permasalahan sistem pakar, yaitu (Arhami, 2005:23) :</p>
      <p style="line-height: 2">a.Interprestasi, yaitu pengambilan keputusan atau deskripsi tingkat tinggi dari sekumpulan data mentah, termasuk diantaranya juga pengawasan, pengenalan ucapan, analisis citra, interprestasi sinyal, dan beberapa analisis kecerdasan.</p>
      <p style="line-height: 2">b.Proyeksi, yaitu memprediksi akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-situasi tertentu, diantaranya peramalan, prediksi demografis, peramalan ekonomi, prediksi lalu lintas, estimasi hasil, militer, pemasaran, atau peramalan keuangan.</p>
      <p style="line-height: 2">c.Diagnosis, yaitu menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang didasarkan pada gejala-gejala yang teramati diantaranya medis, elektronis, mekanis dan diagnosis perangkat keras dan perangkat lunak komputer. </p>
      <p style="line-height: 2">d.Desain, yaitu menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentuyang memenuhi kendala-kendala tertentu, diantaranya layout sirkuit dan perancangan bangunan.</p>
      <p style="line-height: 2">e.Perencanaan, yaitu merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai sejumlah tujuan dengan kondisiawal tertentu, diantaranya perencanaan keuangan, komunikasi, militer, pengembangan produk, routing danmanajemen proyek. </p>
      <p style="line-height: 2">f.Pengawasan (Monitoring ), yaitu membandingkan tingkah laku suatu sistem yang teramati dengan tingkah laku yangdiharapkan darinya, diantaranya Computer Aided Monitoring System. </p>
      <p style="line-height: 2">g.Pelacakan dan Perbaikan (Debugging and Repair), yaitu menentukan dan mengimplementasikan cara-cara untuk mengatasi malfungsi, diantaranya memberikan resep obat terhadap suatu kegagalan. </p>
      <p style="line-height: 2">h.Instruksi, yaitu mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman domain subjek, diantaranya melakukan instruksi untuk diagnosis, debugging dan perbaikan kinerja. </p>
      <p style="line-height: 2">i.Pengendalian, yaitu mengatur tingkah laku suatu environtment yang kompleks seperti kontrol terhadap interprestasi-interprestasi, prediksi, perbaikan dan monitoring kelakuan sistem. </p>
      <p style="line-height: 2">j.Seleksi, yaitu mengidentifikasi pilihan terbaik dari sekumpulan (list ) kemungkinan.</p>
      <p style="line-height: 2">k.Simulasi, yaitu pemodelan interaksi antara komponen-komponen sistem.</p>
    3. Metode Inferensi
    <p style="line-height: 2">Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Metode inferensi adalah program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yangada dalam basis pengetahuan dan dalam workspace , dan untuk menformulasikan kesimpulan (Turban, 2005:452) Kebanyakan sistem pakar berbasis aturan menggunakan inferensi yang dinamakan modus ponen. Berdasarkan strategi ini, jika terdapat aturan “IF A THEN B”, dan jika diketahui bahwa Abenar, maka dapat disimpulkan bahwa B juga benar. Terdapat dua pendekatan untuk mengontrol inferensidalam sistem pakar berbasis aturan, yaitu pelacakan ke depan (Forward Chaining) dan pelacakan ke belakang (Backward Chaining ).</p>
    <p style="line-height: 2">a.Pelacakan ke depan (Forward Chaining )Pelacakan ke depan adalah pendekatan yang dimotori data (data-driven). Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Pelacakan ke depan, mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari aturan IF-THEN. </p>
    <p style="line-height: 2">b.Pelacakan ke belakang (Backward Chaining )Pelacakan ke belakang adalah pendekatan yang dimotorioleh tujuan (goal-driven ). Dalam pendekatan ini pelacakandimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya. Selanjutnya proses pelacakan menggunakan premis untuk aturan tersebut sebagai tujuan barudan mencari aturan lain dengan tujuan baru sebagai kesimpulannya. Proses berlanjut sampai semua kemungkinan ditemukan (Sri Kusumadewi, 2003).</p>

    Keuntungan dan Kelemahan Sistem Pakar

    1. Keuntungan Sistem Pakar
    2. <p style="line-height: 2">Beberapa kelebihan yang diperoleh dari penggunaan sistem pakar adalah (Sri Kusumadewi, 2003) :</p>
      <p style="line-height: 2">a. Meningkatkan output dan produktivitas. Sistem pakar dapat bekerja lebih cepat dari manusia.</p>
      <p style="line-height: 2">b. Meningkatkan kualitas. Sistem pakar menyediakan nasihat yang konsisten dan dapat mengurangi tingkat kesalahan.</p>
      <p style="line-height: 2">c. Handal (Reability ). Sistem pakar tidak lelah/bosan, jugakonsisten dalam memberi jawaban.</p>
      <p style="line-height: 2">d. Merupakan arsip yang terpercaya dari sebuah keahlian, sehingga pengguna seolah-olah berkonsultasi langsung dengan pakar, meskipun sang pakar mungkin sudah pensiun. </p>
      <p style="line-height: 2">e. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli</p>
      <p style="line-height: 2">f. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis </p>
      <p style="line-height: 2">g. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar</p>
      <p style="line-height: 2">h. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar</p>
      <p style="line-height: 2">i. Mampu beroperasi dalam lingkungan berbahaya</p>
      <p style="line-height: 2">j. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan</p>
      <p style="line-height: 2">k. Memiliki realibilitas</p>
      <p style="line-height: 2">l. Meningkatkan kapabilitas system computer</p>
      <p style="line-height: 2">m. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak</p>
      <p style="line-height: 2">n. Lengkap dan mengandung ketidakpastian</p>
      <p style="line-height: 2">o. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah</p>
      <p style="line-height: 2">p. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan</p>


    3. Kelemahan Sistem Pakar
    <p style="line-height: 2">Selain memiliki kelebihan, sistem pakar juga memiliki kelemahan (Arhami, 2005:10) diantaranya adalah : </p>
    1. Masalah dalam mendapatkan pengetahuan, dimana pengetahuan tidak selalu bisa didapatkan dengan mudah, karena kadangkala pakar dari masalah yang kita buat tidak ada, dan kalaupun ada kadang-kadang pendekatan yang dimiliki oleh pakar berbeda-beda.
    2. Untuk membuat suatu sistem pakar yang benar-benar berkualitas tinggi sangatlah sulit dan memerlukan biaya yang sangat besar untuk pengembangan dan pemeliharaannya.
    3. Sistem pakar tidaklah 100% bernilai benar. Oleh karena ituperlu diuji ulang secara teliti sebelum digunakan. Dalam halini peran manusia tetap merupakan faktor dominan

    Konsep Dasar Model

    Konsep Dasar Metode

    Konsep Dasar Algoritma

    Konsep Kesamaan Dokumen

    Konsep Algoritma Winnowing

    Konsep Algoritma Rabin-Karp

    Konsep Algoritma Jaro-Winkler Distance

    Study Pustaka (Literatur Review)

    BAB III

    Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

    Tata Laksana Sistem yang Berjalan

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

    Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    BAB IV

    Kesimpulan

    dirapiin ya kesimpulannya

    <p style="line-height: 2">Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa : </p>
    1. <p style="line-height: 2">Cara membandingkan dokumen untuk mengukur persentasi kemiripan penulisan dapat menggunakan software yang menyediakan fasilitas dan berfungsi untuk menghasilkan analisa persentasi kesamaan antar dokumen. </p>
    2. <p style="line-height: 2">Terdapat banyak model algoritma yang dapat digunakan untuk membandingkan persentase tingkat kemiripan antar dokumen dengan menggunakan metode yang berbeda pula dengan setiap prosesnya pada setiap jenis software yang tersedia. </p>
    3. <p style="line-height: 2"> Ada 3(tiga) jenis model algoritma yang paling efektif dan efesien dalam mengukur persentase kemiripan penulisan dokumen yaitu algoritma Jaro-Winkler, algoritma Rabin-Karp an algoritma Winnowing dengan berbagai metode berbeda mampu menghasilkan analisa dengan tingkat kemiripan yang berbeda.

      </li>
    4. Dengan adanya software atau aplikasi yang mampu menghasilkan analisa persentase tingkat kemiripan pada sebuah dokumen mampu mengurangi tindakan plagiatrisme pada instansi akademik karena sebelum melakukan penerbitan ataupun publish akan di cek terlebih dahulu keaslian atau Originality sebuah dokumen dengan dokumen pembandingnya.

    5. </ol>

    Saran

    Untuk menanggulangi permasalahan dan mencapai hasil yang baik, maka saran dan pendapat yang penulis kemukakan adalah :

    1. Untuk menghasilkan dan membuat software dan aplikasi menjadi lebih efisien dan efektif semoga kedepannya dapat menghasilkan model baru dengan menggabungan metode yang ada untuk membuat hasil persentase analisa yang lebih baik dalam membandingkan.

    2. Untuk mempercepat proses menghasilkan analisa persentase tingkat kemiripan dan meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga sebaiknya digunakan sistem komputerisasi yang mempunyai daya akses yang cepat dan akurat.

    3. Untuk memberikan kenyaman kepada User (pengguna) selama pemakaian aplikasi atau Software dan memberikan fasilitas tambahan pada sistem agar menjadi aplikasi yang sempurna.


    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN A

    1. A.1. Surat Pengantar KKP
    2. A.2. Form Validasi KKP
    3. A.3. Form Penggantian Judul
    4. A.4. Kartu Bimbingan KKP
    5. A.5. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
    6. A.6. Daftar Nilai
    7. A.7. Formulir Seminar Proposal KKP
    8. A.8. Formulir Seminar Proposal KKP
    9. A.9. Daftar Riwayat Hidup
    10. A.10. Kartu Studi Tetap Final (KSTF)
    11. A.11. Kwitansi Pembayaran Bimbingan KKP
    12. A.12. Lampiran Sertifikat TOEFL
    13. A.13. Sertifikat PROSPEK
    14. A.14. Sertifikat-Sertifikat IT (1 Internasional + 3 Nasional: REC, Ilmuti, mahasiswa)


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Adesetiadi, Siti Nurhayati