Bukan aku: Perbedaan revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Adesetiadi (bicara | kontrib) |
|||
Baris 185: | Baris 185: | ||
==Konsep Algoritma Jaro-Winkler Distance== | ==Konsep Algoritma Jaro-Winkler Distance== | ||
==Study Pustaka (Literatur Review)== | ==Study Pustaka (Literatur Review)== | ||
+ | |||
+ | coba2ah | ||
+ | |||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut:</p></div> | ||
+ | |||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berbagai definisi model dikemukakan oleh para ahli antara lain:</p></div> | ||
+ | |||
+ | |||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><ol><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Ackoff, et all ( 1962 ) mengatakan bahwa model dapat dipandang dari tiga jenis kata yaitu sebagai kata benda,kata sifat dan kata kerja. Sebagai kata benda, model berarti representasiatau gambaran, sebagai kata sifat model adalah ideal, contoh, teladan dan sebagai kata kerja model adalah memperagakan, mempertunjukkan. Dalam pemodelan, model akan dirancang sebagai suatu penggambaran operasi dari suatu sistem nyata secara ideal dengan tujuan untuk menjelaskan atau menunjukkan hubungan-hubungan penting yang terkait.</li> | ||
+ | <li style="text-align: justify;line-height: 2;">Murty, et al (1990) menyatakan bahwa model adalah suatu representasi yang memadai dari suatu sistem, dan dikatakan memadai jika telah sesuai dengan tujuan dalam pikiran peneliti. </li> | ||
+ | <li style="text-align: justify;line-height: 2;">Gordon ( 1978 ) mendefinisikan model sebagai suatu kerangka utama informasi sistem yang dikumpulkan untuk mempelajari sistem tersebut. Karena bertujuan untuk mempelajari suatu sistem maka model yang disusun tidaklah hanya satu model saja. Hal ini mengakibatkan satu sistem yang sama dengan berbagai model yang disusun akan memberikan analisis yang berbeda-beda. Atau dapat pula terjadi sebaliknya, bahwa analisis yang sama akan membuat model yang berbeda pada sistem yang sama.</li></ol></div> | ||
+ | </p></div> |
Revisi per 4 Juni 2014 07.35
Daftar isi
BAB II
Konsep Dasar Sistem Pakar
Definisi Sistem Pakar
Menurut Kusrini (2006: 11)[1], sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut.
Menurut Martin dan Oxman sistem pakar adalah sistem yang berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut (Kusrini, 2006:11)[1],.
Edward Feigenbaum mendefinisikan sistem pakar sebagai suatu program komputer cerdas yang menggunakan knowledge (pengetahuan) dan prosedur inferensi untuk menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang membutuhkan seorang ahli untuk menyelesaikannya (Arhami, 2005:2)[2],.
Jadi sistem pakar adalah sistem yang ditranfer dari seorang ahli melalui komputer, lalu pengetahuan yang ditransfer itu disimpan dalam komputer yang berguna bagi user berkonsultasi pada komputer untuk suatu nasehat kemudian komputer dapat menyimpulkan dari yang dikonsultasikan seperti layaknya seorang pakar, selain itu juga komputer bisa menjelaskan ke user tersebut bahkan dengan alasan-alasannya.
Menurut Efraim Turban (dalam Hasanah,2012)[3], konsep dasar sistem pakarmengandung: keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan dan kemampuan menjelaskan. Keahlian adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di bidang tertentu yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau pengalaman.
Suatu sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang menyamai (emulates ) kemampuan pengambilan keputusan dari seorang pakar (Arhami, 2005:2)[2], . Basis pengetahuan yang diperoleh, diambil dari pengalaman seorang pakar maupun teori-teori yang ada pada bidang yang spesifik saja, oleh karena itu sistem pakar memiliki keterbatasan.
Sistem pakar adalah sistem yang membutuhkan dasar pengetahuan yang baik, yang dibangun seefisien mungkin. Sistem ini memerlukan satu atau lebih mekanisme penalaran untuk menerapkan pengetahuan terhadap masalah yang dihadapi. Setelah itu dibutuhkan suatu mekanisme penalaran untuk menerapkan pengetahuan pada permasalahan yang ada (Rich and Knight, 2011:547)[4],.
Dari definisi yang ada di atas dapat disimpulkan bahwa sistem pakar adalah suatu sistem yang dibangun untuk memindahkan kemampuan dari seorang atau beberapa orang pakar ke dalam komputer yang digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh pemakai dalam bidang tertentu dimana sistem pakar bertindak layaknya seperti seorang pakar atau konsultan dalam suatu lingkungan tertentu.
Konsep Dasar Sistem Pakar
Ada enam hal yang menjadi komponen dasar dari sebuah Sistem Pakar (Arhami, 2005:11)[2],yaitu :
a. Keahlian (Expertise)
Keahlian dapat diperoleh dari pelatihan/ training , membacaatau dari pengalaman. Keahlian itu meliputi :
- Fakta-fakta tentang area permasalahan.
- Teori-teori tentang area permasalahan.
- Aturan-aturan tentang apa yang harus dilakukan dalamsituasi permasalahan yang diberikan.
- Strategi global untuk memecahkan masalah.
b. Pakar ("Expert")
Sulit untuk mendefinisikan apakah yang dimaksud dengan pakar itu. Masalahnya adalah berapa banyak keahlian yang harus dimiliki oleh seseorang agar dapat dikualifikasikan sebagai pakar. Namun berikut ini dijelaskan beberapa kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang pakar :
- Dapat mengenal dan merumuskan masalah.
- Dapat memecahkan masalah dengan cepat dansemestinya.
- Dapat menjelaskan suatu solusi.
- Dapat menentukan hubungan.
- Belajar dari pengalaman
c. Pemindahan Keahlian ("Transferring Expertise")
Tujuan dari sistem pakar adalah memindahkan keahlian dari seorang pakar ke komputer dan kemudian ke manusia lain yang bukan pakar. Proses ini meliputi empat kegiatan, yaitu :
- Memperoleh pengetahuan pakar.
- Merepresentasikan pengetahuan ke dalam komputer.
- Mengolah pengetahuan sehingga dapat menghasilkan kesimpulan.
- Memindahkan pengetahuan ke pengguna.
Pengetahuan disimpan dalam komputer berupa komponen yang disebut knowledge base. Pengetahuan ini dibedakan menjadi dua, yaitu fakta dan rule .
d. Menarik Kesimpulan ("Inferencing")
Keistimewaan dari sistem pakar adalah kemampuan nalarnya. Komputer diprogram sehingga dapat membuat kesimpulan. Pengambilan keputusan ini dilaksanakan dalam komponen yang disebut inference engine.
e. Aturan ("Rule")
Kebanyakan sistem pakar adalah sistem berbasis rule, pengetahuan disimpan dalam bentuk rule-rule sebagai prosedur pemecahan masalah.
f. Kemampuan Menjelaskan ("Explanatin Capability")
Keistimewaan lain dari sistem pakar adalah kemampuan menjelaskan darimana asal sebuah solusi/rekomendasi diperoleh.
Adapun ciri-ciri sistem pakar diantaranya adalah:
a. Bekerja secara sistematis berdasarkan pengetahuan dan mekanisme tertentu.
b. Pengambilan keputusan berdasarkan kaidah-kaidah tertentu dan dapat merespons masukkan user (melalui kotak dialog).
c. Dikembangkan secara bertahap dan terbatas pada bidang keahlian tertentu saja.
d. Outputnya berupa saran atau anjuran.
Struktur dan Bentuk Sistem Pakar
- Struktur Sistem Pakar
- Bentuk Sistem Pakar
Komponen utama yang harus ada dalam sebuah sistem pakar adalah knowledge base (basis pengetahuan), inference engine (mesin penarik kesimpulan), explanation subsystem (subsistem penjelas output), dan user interface (antarmuka pengguna). Secara umum arsitektur sistem pakar (Gunawan, 2007:6). Dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Struktur Sistem Pakar
Struktur Sistem Pakar terdiri dari :
a.. Basis Pengetahuan (Knowledge Base )
Basis pengetahuan merupakan bagian yang paling penting pada sistem pakar, karena keahlian dari pakar disimpan didalamnya. Basis pengetahuan tersebut berisi fakta-fakta yang didapat dari seorang ahli dan diimplementasikan ke dalam sistem komputer dengan menggunakan metode representasi pengetahuan tertentu. Metode representasi pengetahuan adalahcara untuk menstrukturkan pengetahuan yang dimiliki oleh pakar agar mudah diolah oleh komputer. Jadi basis pengetahuan merupakan jantung sistem pakar, dimana bagian ini berisi pengetahuan penting untuk mengerti, merumuskan dan memecahkan permasalahan, yang mempunyai dua elemen dasar, yaitu fakta tentang keadaan masalah dan teori tentang area masalah.
b. Mesin Pengambil Keputusan (Inference Engine )
Inference Engine merupakan bagian dari sistem pakar yang bertugas untuk menemukan solusi yang tepat dari banyaknya solusi yang ada. Proses dilakukan dalam inference engine adalah bagaimana pengambilan keputusan terhadap konsultasi yangterjadi dan proses penalaran pada basis pengetahuan yang dimilikinya. Penentuan sistem pendukung keputusan dan metode pelacakan sangat penting dalam rangka menyelesaikan masalah. Inference engine merupakan otak dari sistem pakar, juga dikenal sebagai struktur kontrol/ interpreter.
c. Explanation Subsystem
Explanation subsystem merupakan kemampuan untuk memberikan penjelasan atas sebuah kesimpulan yang diberikan.
d. User Interface
User interface merupakan bagian dari sistem pakar yang berfungsi sebagai pengendali input output .User interface melayani user selama proses konsultasi, mulai dari tanya jawab untuk mendapatkan fakta-fakta yang dibutuhkan inference engine sampai menampilkan output yang merupakan kesimpulan / rekomendasi yang dihasilkan oleh inference engine.
e. Knowledge Base Editor
Knowledge base editor merupakan bagian yang digunakan untuk menambah, menghapus dan memperbaiki basis pengetahuan.
f. Learning Learning
adalah suatu proses belajar dari suatu sistem pakar apabila sistem tidak menemukan solusi masalah.
g. Certainty Factor
Certainty factor merupakan faktor keyakinan atas fakta-fakta yang ada.
Bentuk dari Sistem Pakar adalah :
- Berdiri sendiri. Sistem jenis ini merupakan s/w yang berdiri sendiri tidak tergabung dengan s/w lain.
- Tergabung Sistem ini merupakan bagian program yang terkandung di dalam suatu algoritma (konvensional) .
- Menghubungkan ke s/w lain. Bentuk ini biasanya merupakan ES yang menghubungkan ke suatu paket program tertentu, misalnya DBMS.
- Sistem mengabdi. Sistem ini merupakan bagian dari komputer khusus yang dihubungkan dengan suatu fungsi tertentu.
Kategori Sistem Pakar dan Metode Inferensi
- Kategori Sistem Pakar
- Metode Inferensi
Keuntungan dan Kelemahan Sistem Pakar
Keuntungan Sistem Pakar
- Meningkatkan output dan produktivitas. Sistem pakar dapat bekerja lebih cepat dari manusia.
- Meningkatkan kualitas. Sistem pakar menyediakan nasihat yang konsisten dan dapat mengurangi tingkat kesalahan.
- Handal (Reability ). Sistem pakar tidak lelah/bosan, jugakonsisten dalam memberi jawaban.
- Merupakan arsip yang terpercaya dari sebuah keahlian, sehingga pengguna seolah-olah berkonsultasi langsung dengan pakar, meskipun sang pakar mungkin sudah pensiun.
- Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli
- Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis
- Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar
- Mampu mengambil dan melestarikankeahlian para pakar
- Mampu beroperasi dalam lingkungan berbahaya
- Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan
- Memiliki realibilitas
- Meningkatkan kapabilitas system computer
- Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak
- Lengkap dan mengandung ketidakpastian
- Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah
- Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan
Konsep Dasar Model
Konsep Dasar Metode
Konsep Dasar Algoritma
Konsep Kesamaan Dokumen
Konsep Algoritma Winnowing
Konsep Algoritma Rabin-Karp
Konsep Algoritma Jaro-Winkler Distance
Study Pustaka (Literatur Review)
coba2ah
- Ackoff, et all ( 1962 ) mengatakan bahwa model dapat dipandang dari tiga jenis kata yaitu sebagai kata benda,kata sifat dan kata kerja. Sebagai kata benda, model berarti representasiatau gambaran, sebagai kata sifat model adalah ideal, contoh, teladan dan sebagai kata kerja model adalah memperagakan, mempertunjukkan. Dalam pemodelan, model akan dirancang sebagai suatu penggambaran operasi dari suatu sistem nyata secara ideal dengan tujuan untuk menjelaskan atau menunjukkan hubungan-hubungan penting yang terkait.
- Murty, et al (1990) menyatakan bahwa model adalah suatu representasi yang memadai dari suatu sistem, dan dikatakan memadai jika telah sesuai dengan tujuan dalam pikiran peneliti.
- Gordon ( 1978 ) mendefinisikan model sebagai suatu kerangka utama informasi sistem yang dikumpulkan untuk mempelajari sistem tersebut. Karena bertujuan untuk mempelajari suatu sistem maka model yang disusun tidaklah hanya satu model saja. Hal ini mengakibatkan satu sistem yang sama dengan berbagai model yang disusun akan memberikan analisis yang berbeda-beda. Atau dapat pula terjadi sebaliknya, bahwa analisis yang sama akan membuat model yang berbeda pada sistem yang sama.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
ditemukan, tapi tag <references/>
tidak ditemukan