Backupa2016: Perbedaan revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
(→Konsep Dasar Prototipe) |
(→Konsep Dasar Pengujian) |
||
Baris 818: | Baris 818: | ||
===Monitoring=== | ===Monitoring=== | ||
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Menurut fendy gerry foe (2013:10)<ref name="Gerry foe">Gerry foe, fendy 2013 “Rancangan Bangun Sistem Informasi Monitoring Debitur LintigasiDi PT Bank Tabungan Negara Pada Area Collection III Surabaya “Kuliah Kerja Praktek Tidak Dipublikasi Surabaya.Stikom Surabaya</ref>, monitoring adalah penilaian secaraterus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan Program –program di dalam hal jadwala penggunaaan input /masukan data oleh kelompok sasaran berkaiatan dengan harapan –harapan yang telah direncanakan.</p></div> | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Menurut fendy gerry foe (2013:10)<ref name="Gerry foe">Gerry foe, fendy 2013 “Rancangan Bangun Sistem Informasi Monitoring Debitur LintigasiDi PT Bank Tabungan Negara Pada Area Collection III Surabaya “Kuliah Kerja Praktek Tidak Dipublikasi Surabaya.Stikom Surabaya</ref>, monitoring adalah penilaian secaraterus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan Program –program di dalam hal jadwala penggunaaan input /masukan data oleh kelompok sasaran berkaiatan dengan harapan –harapan yang telah direncanakan.</p></div> | ||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
===Konsep Dasar Elisitasi=== | ===Konsep Dasar Elisitasi=== |
Revisi per 12 Februari 2016 03.03
MONITORING RUANGAN BUDIDAYA JAMUR MENGGUNAKAN
ARDUINO BERBASIS INTERNET OF THINGS PADA
PONDOK PESANTREN RIYADUL JANNAH
Disusun Oleh :
NIM |
: 11331469836
|
NAMA |
JURUSAN SISTEM KOMPUTER
KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
2015/2016
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
MONITORING RUANGAN BUDIDAYA JAMUR MENGGUNAKAN
ARDUINO BERBASIS INTERNET OF THINGS PADA
PONDOK PESANTREN RIYADUL JANNAH
Disusun Oleh :
NIM |
: 11331469836
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
:Sistem Komputer
|
Konsentrasi |
:Computer System
|
Disahkan Oleh :
Tangerang, ..... 2016
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
STMIK RAHARJA |
Jurusan Sistem Komputer
| ||||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I) |
|||||
NIP : 000594 |
NIP : 079010
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
MONITORING RUANGAN BUDIDAYA JAMUR MENGGUNAKAN
ARDUINO BERBASIS INTERNET OF THINGS PADA
PONDOK PESANTREN RIYADUL JANNAH
Dibuat Oleh :
Nim |
: 11331469836
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Komputer
Konsentrasi Computer System
Disetujui Oleh :
Tangerang,.... 2015
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
Hendra Kusumah., S.Kom
| |||
NID : 11010 |
NID : 14017
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
MONITORING RUANGAN BUDIDAYA JAMUR MENGGUNAKAN
ARDUINO BERBASIS INTERNET OF THINGS PADA
PONDOK PESANTREN RIYADUL JANNAH
Dibuat Oleh :
NIM |
: 11331469836
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Sistem Komputer
Konsentrasi Computer System
Tahun Akademik 2015/2016
Disetujui Penguji :
Tangerang, .... 2016
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(_______________) |
(_______________) |
(_______________)
| ||
NID : |
NID : |
NID :
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
MONITORING RUANGAN BUDIDAYA JAMUR MENGGUNAKAN
ARDUINO BERBASIS INTERNET OF THINGS PADA
PONDOK PESANTREN RIYADUL JANNAH
Disusun Oleh :
NIM |
: 11331469836
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Sistem Komputer
|
Konsentrasi |
: Computer System
|
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, .......... 2015 | |
Fanida Yantiar | |
NIM.11331469836 |
ABSTRAKSI
Isi abstraksi dengan bahasa indonesis.
Kata Kunci: ........
ABSTRACT
Isi abstract dengan bahasa inggris.
Keywords : ............
Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.
Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.
Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :
- Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
- Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
- Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
- Bapak Moch. Ibnu Safari, M.Kom selaku Dosen Pembimbing 2, yang telah meluangkan waktunya dan memberikan arahan serta saran-saran kepada penulis sehingga Laporan Skripsi ini bisa penulis selesaikan
- Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
- Kedua orang tua tercinta, yang telah memberikan dukungan baik moral maupun material.
- Special Thanks to Yosafine Rifki,yang telah memotivasi semangat, niat dan keinginan penulis untuk menyelesaikan pembuatan laporan Skripsi ini.
- Teman-Teman seperjuangan yang telah memberikan saya semangat dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
- Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan Laporan Skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Tangerang, ..... 2016 | |
Luvia Giantika Septiani | |
NIM. 1133469843 |
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 3 BAB III
- 4 BAB IV
- 5 BAB V
- 6 DAFTAR PUSTAKA
- 7 DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR SIMBOL
DAFTAR SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)
DAFTAR SIMBOL ELEKTRONIKA
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
Latar Belakang
Jamur tiram merupakan salah satu tanaman berprotein tinggi yang hanya dapat hidup di daerah daratan tinggi yang banyak di budidayakan oleh para petani, pada saat in proses pengembabiakan jamur hanya di lakukan di daratan tinggi. Sehingga produksi jamur hanya menghasilkan kurang lebih 50 sampai 100 kg per kumbung tiap harinya. Seiring berkembangnya jaman dan teknologi, maka pada masa kini juga sebagian besar pembudidayaan jamur tiram dilakukan oleh tenaga manusia dengan sistem industri rumahan yang kelembaban untuk ruang budidaya jamur tiramnya dapat disesuaikan dengan daearah daratan rendah jamur tiram termasuk tumbuhan yang tidak memiliki zat hijau daun sehingga bias mengolah bahan makan sendiri. Nutrisi utama yang dibutuhkan jamur tiram adalah sumber karbon yang dapat disediakan melalui berbaai sumber seperti serbuk kayu gergaji, tanah, dan berbagai limbah organik
Pertumbuhan jamur tiram sangat tergantung pada factor fisik seperti suhu, kelembaban, cahanya dan PH media tanah kondisi tersebut adalah nilai kelembaban yang ideal dan seimbang, terlalu basah atau kering kurang baik bagi keberlangsungan hidup jamur tiram tersebut. Internet of thing atau yang di kenal juga dengan IoT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yag tersambung secara trus menerus. Adapun kemampuan seperti berbagai data, remote control, dan sebagainya, ermasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung pada jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan slalu aktif. Pada dasarnya internet of thing mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi visual dalam struktur berbasis internet. Istilah Internet Of Things awalnya di sarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center
Untuk permasalahan tersebut, maka penulis mengembangkan suatu alat pemantau budidaya jamur untuk pengembangan kulitas dan kuantitas jamur dengan memanfaatkan konsep Internet Of Things, yang dapat berkomunikasi antara satu sama lain melalui sebuah jaringan internet. Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis ingin mengembangkan suatu alat sederhana yang berjudul
‘MONITORING RUANGAN BUDIDAYA JAMUR MENGGUNAKAN ARDUINO BERBASIS INTERNET OF THINGS PADA PONDOK PESANTREN RIYADUL JANNAH‘
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang ,dapat disimpulkan beberapa permasalahan yang muncul yaitu :
-
Bagaimana langkah merancang alat menggunakan arduino berbasis IoT yang mampu mendukung pertumbuhan jamur ini ?
-
Bagaimana cara kerja alat pemantau budidaya jamur menggunakan arduino berbasis IoT?
-
Apakah dengan adanya alat ini dapat membantu memantau keaadan di dalam lumbung jamur ?
Ruang Lingkup Penelitian
Dari permasalahan yang ada maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian pada
-
Factor-faktor pendukung budidaya jamur
-
Pembacaan sensor dengan arduino
-
Memberi kemudahan kepada para petani untuk dapat mengawasi keadaan lumbung jamur dengan tepat cepat dan akurat
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Tujuan individual
- Untuk memenuhi syarat kelulusan skripsi
- 2. Untuk membatu para petani jamur agar dapat mengetahui keadaan lumbung jamur setiap pagi, siag dan sore, dengan menggunakan IoT
2. Tujuan Fungsional
Untuk mengetahui keadaan di lumbungan jamur dengan dengan tepat dan akurat
3. Tujuan Operasional
Mendeteksi kandungan pada tanah untuk pembudidayaan jamur tiram denganmenggunakan mikrokontroller arduino
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini ialah :
1. Bagi Peneliti
- Memaksimalkan dan meningkatkan inovasi dan kreatifitas dalam menciptakan sebuah karya yang mengimplementasikan ilmu teknologi informasi dan komunikasi.
- Bentuk apresiasi dan kontribusi bagi pengembang teknologi aplikasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
- Memberikan kemudahan bagi para pembudidaya jamur tiram untuk melakukan pengawasan terhadap kondisi tanah bagi keberlangsungan hidup tanaman jamur tiram tersebut
2. Bagi Industri Rumahan
- Membantu mendisrinusikan kondisi tanah untuk dijadikan media penanaman jamur
- Membantu dalam proses pembudidayaan jamur tiram agar hasil yang didapatkan lebih baik dan lebih banyak perkumbungnya.
Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Data
- Observasi (Pengamatan)
Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada industri rumahan bubidayaan jamur tiram yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian.
- Wawancara
Merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian. Pada metode ini penulis melakukan proses tanya jawab dilakukan langsung ke pada produsen industri rumahan ditempat pembudidayaan jamur tiram miliknya.
- Metode Observasi
Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung ataupeninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian. Adapun data yang saya ambil adalah tugas-tugas pokok di tempat pembudidayaan jamur
- Metode Studi Pustaka
Metode untuk mendapatkan informasi dengan mencatat dan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis maupun elektronik. Sebagian besar penulis melakukan pengumpulan data dan metode diambil dari situs-situs internet, dan sisanya dari buku cetak.
Metode Perancangan
Dalam melakukan perancangan penulis menggunakan metode Sistem Flowchart dimana tahap demi tahap proses pembuatan Alat monitoring budidaya jamur menggunakan arduino berbasis Internet Of Things dijabarkan dengan tujuan. Dan pada perancangan alat menggunakan Diagram Blok, metode ini dimaksudkan untuk bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan. Pada pembuatan alat ini, penulis menggunakan alat seperti: sensor kelembaban, sensor suhu, dan sensor gas
Metode Pengujian
Pada metode pengujian ini yang saya pakai adalah metode pengujian black box, karenaberfokus pada domain informasi dari perangkat lunak
Metode Prototipe
Metode yang dipakai adalah metode prototipe evolutionary, karena dengan evolutionary ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir
Sistematika Penulisan
Laporan ini terbagi dalam beberapa bab yang berisi urutan secara garis besar dan kemudian dibagi lagi dalam sub-sub yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci. Secara garis besar penulisan ini terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup penelitian, , metode penelitian dan sistematika penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
Bab kedua ini berisi landasan teori sebagai konsep dasar dalampenyusunan alat dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ketiga ini berisikan tinjauan organisasi, gambaran umum industrirumahan sejarah singkat, penjelasan tentang sejarah singkat berdiri industri rumahan tersebut dan tanggung jawab, struktur organisasi,
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI UJI COBA
Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari sistem yang telahdirancang kemudian dilakukan pengujian atas kinerja dari sistem dan analisa terhadap komunikasi antara Arduino, dan Internet Of Things sebagai media interface untuk menerima informasi.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari pembuatan alat dan laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB II
Teori Umum
Konsep Dasar Perancangan Sistem
Menurut Pratama (2014:07) [1] “Sistem adalah sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama.”
Menurut Eddy (2014:78) [2] “Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan objek, ide, berikut keterkaitannya didalam mencapai tujuan.”
Berdasarkan beberapa pendapat yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok Objek yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2. Definisi Perancangan Sistem
Menurut Darmawan (2013:227)[3], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.
Menurut Al-Jufri (2011:141)[4], “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.
3. Tujuan Perancangan Sistem
Menurut Deni Darmawan (2013:228)[3], Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:
- Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
- Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).
4. Tahap Perancangan Sistem
Menurut Darmawan (2013:228)[3], Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:
- Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
- Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).
Konsep Dasar Prototipe
Menurut Simarmata (2010:62)[5], “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.
Menurut Darmawan (2013:229)[3], Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Prototype adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.
Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu: (Simarmata, 2010:64)[5],
- Prototipe Evolusioner (Prototype Evolusionary)
Terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu prototipe evolutioner akan menjadi sistem aktual. - Prototipe Persyaratan (Requirement Prototype)
dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dengan meninjau prototipe persyaratan seiring dengan ditambahkannya fitur-fitur, pengguna akan mampu mendefinisikan pemrosesan yang dibutuhkan dari sistem yang baru. Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototipe tidak selalu menjadi sistem aktual.
Langkah-langkah pembuatan Prototype Evolutionary ada empat langkah, yaitu :
- Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.
- Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping atau lebih untuk membuat prototipe. Contoh dari alat-alat prototyping adalah generator aplikasi terintegrasi dan toolkit prototyping. Generator aplikasi terintegrasi (integrated application generator) adalah sistem peranti lunak siap pakai yang mampu membuat seluruh fitur yang diinginkan dari sistem baru—menu, laporan, tampilan, basis data, dan seterusnya. Toolkit prototyping meliputi sistem-sistem peranti lunak terpisah, seperti spreadsheet elektronik atau sistem manajemen basis data, yang masing-masing mampu membuat sebagian dari fitur-fitur sistem yang diinginkan.
- Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan, jika sudah, langkah emapat akan diambil; jika tidak, prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, dan tiga dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.
- Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi.
Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Keunggulan dan Kekurangan Prototipe
Sumber: Simarmata (2010:68)[5]
Konsep Dasar Flow Chart
1. Definisi Flow Chart
Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni (2010:8)[6], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dau urutan-urutan prosedur dari suatu program.
Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan (2011:116)[7], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial.
Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.
2. Cara Membuat Flow Chart
Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flow chart Menurut Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni (2010:8): [6],
- Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
- Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
- Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
- Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
- Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.
- Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
- Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.
3. Jenis-Jenis Flowchart
Menurut Sulindawati (2010:8)[6], Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:
- Flowchart Sistem (System Flowchart)
Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistemsecara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.
Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator). - Flowchart Paperwork (Document Flowchart)
Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan. - Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.
Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. - Flowchart Program (Program Flowchart)
Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi. - Flowchart Proses (Process Flowchart)
Flowchart Proses merupakan teknik menggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.
Internet Of Thing
Menurut Ashton, (2010: 312)[8], Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan IoT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif. Pada dasarnya, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.
Pada bulan Juni 2010 Ashton berkomentar. "Hari ini komputer dan manusia, hampir sepenuhnya tergantung pada Internet untuk segala informasi yang semua terdiri dari sekitar 50 petabyte (satu petabyte adalah 1.024 terabyte) data yang tersedia pada Internet dan pertama kali digagaskan dan diciptakan oleh manusia. Dari mulai mengetik, menekan tombol rekam, mengambil gambar digital atau memindai kode bar.
Diagram konvensional dari Internet meninggalkan router menjadi bagian terpenting dari semuanya. Masalahanya adalah orang memiliki waktu, perhatian dan akurasi terbatas. Mereka semua berarti tidak sangat baik dalam menangkap berbagai data tentang hal di dunia nyata. Dan itu adalah masalah besar.
Dari segi fisik dan begitu juga lingkungan kita. Gagasan dan informasi begitupenting, tetapi banyak lagi hal yang penting. Namun teknologi informasi saat ini sangat tergantung pada data yang berasal dari orang-orang sehingga komputer kita tahu lebih banyak tentang semua ide dari hal-hal tersebut.
Jika kita memiliki komputer yang begitu banyak tahu tentang semua hal itu.Menggunakan data yang berkumpul tanpa perlu bantuan dari kita. Kita dapat melacak dan menghitung segala sesuatu dan sangat mengurangi pemborosan, kerugian, dan biaya. Kita akan mengetahui kapan hal itu diperlukan untuk mengganti, memperbaiki atau mengingat, dan apakah mereka menjadi terbarui atau melewati yang terbaik.
Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti pernah dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik.
Penelitian pada Internet of Things masih dalam tahap perkembangan. Oleh karenaitu, tidak ada definisi standar dari Internet of Things.Terdapat juga berbagai definisi yang dirumuskan oleh peneliti yang berbeda serta tercantum dalam survei."
Pada bulan Juni 2010 Ashton berkomentar. "Hari ini komputer dan manusia, hampir sepenuhnya tergantung pada Internet untuk segala informasi yang semua terdiri dari sekitar 50 petabyte (satu petabyte adalah 1.024 terabyte) data yang tersedia pada Internet dan pertama kali digagaskan dan diciptakan oleh manusia. Dari mulai mengetik, menekan tombol rekam, mengambil gambar digital atau memindai kode bar.
Diagram konvensional dari Internet meninggalkan router menjadi bagian terpenting dari semuanya. Masalahanya adalah orang memiliki waktu, perhatian dan akurasi terbatas. Mereka semua berarti tidak sangat baik dalam menangkap berbagai data tentang hal di dunia nyata. Dan itu adalah masalah besar.
Dari segi fisik dan begitu juga lingkungan kita. Gagasan dan informasi begitupenting, tetapi banyak lagi hal yang penting. Namun teknologi informasi saat ini sangat tergantung pada data yang berasal dari orang-orang sehingga komputer kita tahu lebih banyak tentang semua ide dari hal-hal tersebut.
Jika kita memiliki komputer yang begitu banyak tahu tentang semua hal itu.Menggunakan data yang berkumpul tanpa perlu bantuan dari kita. Kita dapat melacak dan menghitung segala sesuatu dan sangat mengurangi pemborosan, kerugian, dan biaya. Kita akan mengetahui kapan hal itu diperlukan untuk mengganti, memperbaiki atau mengingat, dan apakah mereka menjadi terbarui atau melewati yang terbaik.
Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti pernah dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik.
Penelitian pada Internet of Things masih dalam tahap perkembangan. Oleh karenaitu, tidak ada definisi standar dari Internet of Things.Terdapat juga berbagai definisi yang dirumuskan oleh peneliti yang berbeda serta tercantum dalam survei."
Pada bulan Juni 2010 Ashton berkomentar. "Hari ini komputer dan manusia, hampir sepenuhnya tergantung pada Internet untuk segala informasi yang semua terdiri dari sekitar 50 petabyte (satu petabyte adalah 1.024 terabyte) data yang tersedia pada Internet dan pertama kali digagaskan dan diciptakan oleh manusia. Dari mulai mengetik, menekan tombol rekam, mengambil gambar digital atau memindai kode bar.
Diagram konvensional dari Internet meninggalkan router menjadi bagian terpenting dari semuanya. Masalahanya adalah orang memiliki waktu, perhatian dan akurasi terbatas. Mereka semua berarti tidak sangat baik dalam menangkap berbagai data tentang hal di dunia nyata. Dan itu adalah masalah besar.
Dari segi fisik dan begitu juga lingkungan kita. Gagasan dan informasi begitupenting, tetapi banyak lagi hal yang penting. Namun teknologi informasi saat ini sangat tergantung pada data yang berasal dari orang-orang sehingga komputer kita tahu lebih banyak tentang semua ide dari hal-hal tersebut.
Jika kita memiliki komputer yang begitu banyak tahu tentang semua hal itu.Menggunakan data yang berkumpul tanpa perlu bantuan dari kita. Kita dapat melacak dan menghitung segala sesuatu dan sangat mengurangi pemborosan, kerugian, dan biaya. Kita akan mengetahui kapan hal itu diperlukan untuk mengganti, memperbaiki atau mengingat, dan apakah mereka menjadi terbarui atau melewati yang terbaik.
Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti pernah dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik.
Penelitian pada Internet of Things masih dalam tahap perkembangan. Oleh karenaitu, tidak ada definisi standar dari Internet of Things.Terdapat juga berbagai definisi yang dirumuskan oleh peneliti yang berbeda serta tercantum dalam survei."
Pada bulan Juni 2010 Ashton berkomentar. "Hari ini komputer dan manusia, hampir sepenuhnya tergantung pada Internet untuk segala informasi yang semua terdiri dari sekitar 50 petabyte (satu petabyte adalah 1.024 terabyte) data yang tersedia pada Internet dan pertama kali digagaskan dan diciptakan oleh manusia. Dari mulai mengetik, menekan tombol rekam, mengambil gambar digital atau memindai kode bar.
Diagram konvensional dari Internet meninggalkan router menjadi bagian terpenting dari semuanya. Masalahanya adalah orang memiliki waktu, perhatian dan akurasi terbatas. Mereka semua berarti tidak sangat baik dalam menangkap berbagai data tentang hal di dunia nyata. Dan itu adalah masalah besar.
Dari segi fisik dan begitu juga lingkungan kita. Gagasan dan informasi begitupenting, tetapi banyak lagi hal yang penting. Namun teknologi informasi saat ini sangat tergantung pada data yang berasal dari orang-orang sehingga komputer kita tahu lebih banyak tentang semua ide dari hal-hal tersebut.
Jika kita memiliki komputer yang begitu banyak tahu tentang semua hal itu.Menggunakan data yang berkumpul tanpa perlu bantuan dari kita. Kita dapat melacak dan menghitung segala sesuatu dan sangat mengurangi pemborosan, kerugian, dan biaya. Kita akan mengetahui kapan hal itu diperlukan untuk mengganti, memperbaiki atau mengingat, dan apakah mereka menjadi terbarui atau melewati yang terbaik.
Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti pernah dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik.
Penelitian pada Internet of Things masih dalam tahap perkembangan. Oleh karenaitu, tidak ada definisi standar dari Internet of Things.Terdapat juga berbagai definisi yang dirumuskan oleh peneliti yang berbeda serta tercantum dalam survei."
Pada bulan Juni 2010 Ashton berkomentar. "Hari ini komputer dan manusia, hampir sepenuhnya tergantung pada Internet untuk segala informasi yang semua terdiri dari sekitar 50 petabyte (satu petabyte adalah 1.024 terabyte) data yang tersedia pada Internet dan pertama kali digagaskan dan diciptakan oleh manusia. Dari mulai mengetik, menekan tombol rekam, mengambil gambar digital atau memindai kode bar.
Diagram konvensional dari Internet meninggalkan router menjadi bagian terpenting dari semuanya. Masalahanya adalah orang memiliki waktu, perhatian dan akurasi terbatas. Mereka semua berarti tidak sangat baik dalam menangkap berbagai data tentang hal di dunia nyata. Dan itu adalah masalah besar.
Dari segi fisik dan begitu juga lingkungan kita. Gagasan dan informasi begitupenting, tetapi banyak lagi hal yang penting. Namun teknologi informasi saat ini sangat tergantung pada data yang berasal dari orang-orang sehingga komputer kita tahu lebih banyak tentang semua ide dari hal-hal tersebut.
Jika kita memiliki komputer yang begitu banyak tahu tentang semua hal itu.Menggunakan data yang berkumpul tanpa perlu bantuan dari kita. Kita dapat melacak dan menghitung segala sesuatu dan sangat mengurangi pemborosan, kerugian, dan biaya. Kita akan mengetahui kapan hal itu diperlukan untuk mengganti, memperbaiki atau mengingat, dan apakah mereka menjadi terbarui atau melewati yang terbaik.
Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti pernah dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik.
Penelitian pada Internet of Things masih dalam tahap perkembangan. Oleh karenaitu, tidak ada definisi standar dari Internet of Things.Terdapat juga berbagai definisi yang dirumuskan oleh peneliti yang berbeda serta tercantum dalam survei."
Jamur
Menurut trio untung priyadi (2013:3)[9], definisi jamur tersebut bukanlah sesuatu yang mutlak. Setiap ahli mikrologi mungkin punya definisi yang berbeda dan bukan tidak munggkin pada masa yang akan datang definisi tersebut akan berubah seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan mengenai jamur (mycology).
Menurut terminologi yang paling umum, didefinisikan sebagi mahluk hidup non tumbuhan, berinti sejati, tidak berklorofil, berbentuk talus (tidak dapat di bedakan antara akar, batang, dan daun), tumbuh somatiknya berupa sulur atau benang-benang halus, berspora, serta memperoleh makannya dengan cara menyerap makanan dari lingkungan melalui seluruh permukaan tubuh somatiknya.
Jamur merupakan makan sehat yang kaya manfaat. Sebagai bahan pangan, janur memiliki nilai takaran gizi lengkap dengan harga yang terjangkau. Hal tersebut menjadikan jamur sebagai salah satu kebutuhan pangan yang kerap diburu masyarakat. Sayangnya, hingga saat kini tida sedikit masyarakat yang masih salah presepsi dan memiliki presepsi buruk tentang jamur. Jika mendengar kata jamur, pikirannya akan tertuju pada jenis penyakit yang menyerang kulit atau tanaman. Hal ini diperparah dengan reputasi jamur yang dianggap beracun dan seolah-olah mengancam kesehatan masyarakat.
Budidaya
Menurut priyanto (2013:12) [10],Budidaya tanaman adalah suatu atau beberapa teknik dalam usaha pembibitan atau mengembangkan atau suatu jenis tanaman dengan cara-cara tertentu
Monitoring
Menurut fendy gerry foe (2013:10)[11], monitoring adalah penilaian secaraterus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan Program –program di dalam hal jadwala penggunaaan input /masukan data oleh kelompok sasaran berkaiatan dengan harapan –harapan yang telah direncanakan.
Konsep Dasar Elisitasi
1. Definisi Elisitasi
Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66) [12], “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.
Menurut Guritno (2011:302)[13], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.
2. Tahap-Tahap Elisitasi
Menurut Guritno (2011:302)[13] elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :
- Tahap I
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara. - Tahap II
Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem. - Tahap III
Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu: - T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.
- O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
- E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.
- High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
- Middle (M) : Mampu dikerjakan.
- Low (L) : Mudah dikerjakan.
- Final Draft Elisitasi
Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
3. Requirement Elicitation
Menurut Guritno (2011) [13] Requirement Elicitation adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan customer, system users, dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yamg akan dikembangkan. Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan diantara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut.
Teori Khusus
Mikrokontroler
a. Definisi Mikrokontroler
Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17)[14] “Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman Input-Output.”
Menurut Syahwil (2013:53),[15] “Mikrokontroler adalah sebuah system computer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu system Komputer.
Mikrokontroler merupakan sebuah processor yang digunakan untuk kepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan computer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen – elemen dasar yang sama. Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi – instruksi yang diberikan kepadanya.Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer.Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.
b. Karakteristik Mikrokontroler
karakteristik mikrokontroler mempunyai beberapa komponen-komponen yaitu:
a. CPU (Central Procesing Unit)
b. RAM (Read Only Memory)
c. I/O (Input/Output)
Adapun ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontroler memiliki tambahan komponen lain, misalnya ADC (Analog Digital Converter), Timer/Counter, dan lain-lain.
c.Klasifikasi Mikrokontroler
mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:
a.ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB)
b.RAM berkapasitas 68 byte
c. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte
d.Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit)
e.Timer/Counter 8 bit dengan prescaler
f. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programing)
bahwa Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut:
a.RAM (Random Access Memory)
RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.
b.ROM (Read Only Memory)
ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.
c.Register
Merupakan tempat penyimpanan nilai–nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.
d.Special Function Register
Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler. Register ini terletak pada RAM.
e.Input dan Output Pin
Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler.
f.Interrupt
Interrupt bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.
Arduino
Menurut Syahwil (2013:60), [15]“Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel”.
Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.
Gambar 2.3Mikrokontroler Arduino Uno
Arduino dapat diberikan power melalui koneksi USB atau power supply.Powernya menyala secara otomatis. Powersupply dapat menggunakan adaptor DC atau baterai. Adaptor dapat dikoneksikan dengan mencolok jack adaptor pada koneksi port input supply. Board arduino dapat dioperasikan menggunakan supply dari luar sebesar 6 - 20 volt. Jika supply kurang dari 7V, kadangkala pin 5V akan menyuplai kurang dari 5 volt dan board bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12 V, tegangan di regulator bisa menjadi sangat panas dan menyebabkan kerusakan pada board.Rekomendasi tegangan ada pada 7 sampai 12 volt. Arduino sendiri memiliki IDE untuk compiler. Proses kerja Arduino ialah melakukan pemrograman pada IDE, compile, dan upload binary/hex file ke kontroler. Berbeda dengan Processing yang kode hasil compile langsung dijalankan di komputer, kode hasil compile Arduino harus diupload ke kontroler sehingga dapat dijalankan. Fungsi tombol pada IDE Arduino:
Verify : Cek error dan lakukan kompilasi kode.
Upload : Upload kode ke board/kontroler. Asumsi bahwa board dan serial port telah disetting dengan benar.
New : Membuat aplikasi baru.
Open : Buka proyek yang telah ada atau dari contoh-contoh/examples.
Save : Simpan proyek anda. Serial Monitor: Membuka serial port monitor untuk melihat feedback/umpan balik dari board
Penjelasan pada pin power adalah sebagai berikut :
1. pin
Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan tegangan dari luar (seperti yang disebutkan 5 volt dari koneksi USB atau tegangan yang diregulasikan). Pengguna dapat memberikan tegangan melalui pinini, atau jika tegangan suplai menggunakan power jack, aksesnya menggunakan pin ini.
1. pin
Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan tegangan dari luar (seperti yang disebutkan 5 volt dari koneksi USB atau tegangan yang diregulasikan). Pengguna dapat memberikan tegangan melalui pinini, atau jika tegangan suplai menggunakan power jack, aksesnya menggunakan pin ini.
2. 5V
Regulasi power supply digunakan untuk power mikrokontroller dan komponen lainnya pada board. 5V dapat melalui Vin menggunakan regulator pada board, atau supply oleh USB atau supply regulasi 5V lainnya.
3. 3,3V
Suplai 3.3 volt didapat oleh FTDI chip yang ada di board. Arus maximumnya adalah 50mA Pin Ground berfungsi sebagai jalur ground pada arduino
4. Memori
ATmega328 memiliki 32 KB flash memori untuk menyimpan kode, juga 2 KB yang digunakan untuk bootloader. ATmega328 memiliki 2 KB untuk SRAM dan 1 KB untuk EEPROM.
5. Input dan Output
Setiap 14 pin digital pada arduino dapat digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Input/output dioperasikan pada 5 volt.Setiap pin dapat menghasilkan atau menerima maximum 40 mA dan memiliki internal pull-up resistor (disconnected oleh default) 20- 50 KOhms.
Beberapa pin memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirim (TX) TTL data serial. Pin ini terhubung pada pin yang koresponding dari USB FTDI ke TTL chip serial.
2. Interupt eksternal : 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasikan untuk trigger sebuah interap pada low value, rising atau falling edge, atau perubahan nilai.
3. PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Mendukung 8-bit output
4. PWM dengan fungsi analogWrite().
5. SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mensuport komunikasi SPI, yang mana masih mendukung hardware, yang tidak termasuk pada bahasa arduino.
6. LED : 13. Ini adalah dibuat untuk koneksi LED ke digital pin 13. Ketika pin bernilai HIGH, LED hidup, ketika pin LOW, LED mati.
Soil moisture sensor
LM35
Enternet Shiled
TP-Link MR 3020
Monitoring
Budidaya
Jamur
Internet Of Thing
Konsep Dasar Resistor
Konsep Dasar Kapasitor atau Kondensator
Konsep Dasar Transistor
Literature Review
Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:86)[13], “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”. Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut:
1.Penelitian yang telah dilakukan oleh Fauzi [2015] dari STMIK Raharja Tangerang sebagai bentuk skripsi dengan judul “ Perancangan Sistem Taman Hijau Otomatis Menggunakan Sensor LDR dan Interface Internet Of Thing Berbasis Raspberry Pi ” Pada perancangan ini penulis menggunakan raspberry sebagai mikrokontroler sebagai sistem tanaman hijau yang menggunakan sensor LDR dan komponen-komponen seperti L298N dan motor DC.
2.Penelitian yang telah dilakukan oleh Christofel Simanjuntak [2013] sebagai bentuk Jurnal dengan judul ” Pemanfaatan Aplikasi Sms Gateway Untuk Monitoring Suhu Ruangan Menggunakan Perangkat Netping 2/Pwr-220 Versi 2”. Pada Jurnal ini penulis menggunakan sms gateway untuk memonitoring suhu ruangan.Pada jurnal ini penulis menggunakan perangkat Netping 2/ PWR-220 v2 yang telah dipasang sensor suhu sebagai alat yang digunakan untuk mengamati suhu ruangan dengan penambahan aplikasi SMS Gateway yang berbasis Web untuk pemantauan dari jarak jauh. Perangkat Netping yang dipasangkan dengan sensor itu dapat digunakan untuk memonitoring suhu suatu ruangan yang memerlukan pengawasan khusus. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan untuk melakukan pengontrolan terhadap suatu ruangan.
3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Yoga Pamungkas Harly, [2013] sebagai bentuk jurnal dengan judul ”Alat Monitoring Kelembaban Tanah Dalam Pot Berbasis Mikrokontroller Atmega 168 dengan Tampilan Output Pada Situs Jejaring Sosial Twitter Untuk Pembudidayaan Dan penjualan Tanaman Hias Anthurium”. Pada jurnal ini penulis menggunakan Mikrokontroller Atmega 168 sebagai otak untuk alat ini, dan soil moisture Sensor sebagai sensor yang mendeteksi kelembaban tanah dalam pot tersebut, dan twitternya sebagai media notifikasi
4.Penelitian yang telah dilakukan oleh Heri Guston Pintoyo [2012] dari Universitas Muhamadiyah Ponogoro sebagai Skripsi dengan judul “Alat Pengatur Suhu Otomatis Untuk Rungan tanaman Jamur Tiram berbasis ATMega 16”. Pada Tugas Akhir ini penulis di rancang sebuah alat yang mampu mengontrol sushu dan kelembabn pada ruangan jamur tiram berbasis mikrokontroler AT-Mega 16 yang di dalamnya tersimpan dan terprogram yang mampu menjalankan alat untuk proses pengatur kelembaban suhu
5.Penelitian yang telah dilakukan oleh Teguh Priyantoro [2008] dari Tugas Akhir dengan judul “Rancang Bangun Sistem Monitoring Suhu Ruangan Menggunakan Aplikasi Isd 1420 Berbasis Mikrokontroler At89s51”. Pada Tugas Akhir ini penulis menggunakan Aplikasi ISD1420Berbasis Mikrokontroler At89s51, Sistem ini terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri dari sebuah sensor suhu LM35 beserta penguat, ADC0804, microcontroller, rangkaian ISD1420 yang digunakan untuk keluaran berupa suara, perangkat lunak menggunakan bahasa assembly untukmenjalankan microcontroller sesuai perintah. Sistem monitoring suhu ruangan menggunakan aplikasi ISD 1420 berbasis mikrokontroler AT89S51 yang selanjutnya dapat ditampilkan pada komputer. Alat ini dapat melakukan monitoring suhu ruangan setiap saat, ketika kenaikan suhu dapat memberikan peringatan berupa suara melalui perangkat ISD1420.
6. Penelitian dilakukan oleh Stevanus dan D. Setiadikarunia [2013] dari jurnal dengan judul “Alat Pengukur Kelembaban Tanah Berbasis Mikrokontroler PIC 16F84 “ pada jurnal ini penulis menggunakan generator sinyal yang akan menghasilkan gelombang dengan frekuensi yang bergantung pada impedansi dari sensor kelembaban tanah (moisture probe) yang dihubungkan pada generator sinyal. Impedansi sensor bergantung pada kelembaban tanah atau tingkat kadar air dalam tanah. Oleh karena itu, frekuensi sinyal yang dihasilkan oleh generator sinyal akan berubah sesuai dengan kelembaban tanah (kering atau basah). Perubahan frekuensi ini kemudian diteruskan ke Frequency to Voltage Converter yang berfungsi untuk mengubah besaran frekuensi menjadi tegangan analog. Tegangan analog ini dikonversi menjadi sinyal digital menggunakan ADC (Analog to Digital Converter). Sinyal digital ini dijadikan input bagi mikrokontroler, yang kemudian digunakan untuk mengetahui persentase kelembaban tanah.
Dari enam Literature Review yang ada, telah banyak penelitian mengenai tentang pembudidayaan jamur tiram. Maka dari itu penulis mengambil satu sample atau contoh untuk dijadikan acuan dari ke 6 (enam) literature review diatas yaitu Alat Pengatur Suhu Otomatis Untuk Rungan tanaman Jamur Tiram berbasis ATMega 16. Pada penelitian tersebut peneliti masih menggunakan AT-Mega 16 sebagai media pemrosesan, dan belum menggunakan Internet Of Thing sebagai media informasi keadaan suhu runagan , yang bias di akses kapan saja dan dimana saja asalkan terhubung dengan jaringan internet
BAB III
Tinjauan Organisasi
Gambaran Umum
Pesantren adalah suatu bentuk pendidikan yang telah lama ada dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Bahkan pesantren adalah salah satu cikal bakal dari Sistem Pendidikan Islam yang ada ditanah air ini. Keberhasilan pesantren dalam mengemban amanat pendidikan tidak diragukan lagi.Telah terbukti akan partisipasi pesantren memajukan bangsa. Dengan alumni pesantren yang banyak tampil di tengah-tengah masyarakat sebagai pelita dan motivator laju pembangunan, masyarakat semakin yakin akan kehadiran pesantren. Pondok Pesantren Riyadlul Jannah berlokasi di Ciseeng Bogor. Merupakan suatu lembaga pendidikan dan pengajaran berdiri pada tangal 2 Mei 1994 atas gagasan pewakaf Bapak Haji Syamsudin.
Pesantren Riyadlul Jannah tidak hanya membekali santri dengan ilmu pengetahuan agama dan umum, tetapi juga mendidik mereka menjadi seorang yang mukminin, berakhlak, karimah, muttaqien, dan rasikhin fil-ilmi. Dan selalu membimbing santrinya untuk berpola kehidupan yang sederhana dalam berbagai hal dengan mengutamakan semangat bersilaturrahmi.
Pesantren Riyadlul Jannah juga memanfaatkan jamur tiram untuk mendukung keberdayaan pesantren dan masyarakat sekitar. Budidaya Jamur Tiram di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah pertama kali dimualai pada tahun 2005, budidaya jamur tiram ini memiliki potensi yang sangat bagus untuk dikembangkan. Keuntungan bersih selama 1 siklus (4 bulan) setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Peningkatan yang paling signifikan adalah ketika adanya pemberdayaan dana zakat di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah yaitu pada tahun 2012 - 2013. Keuntungan bersih selama 1 siklus (4 bulan) Pada tahun 2010 adalah sebesar Rp. 10.292.900. Keuntungan bersih selama 1 siklus (4 bulan) Pada tahun 2011 adalah sebesar Rp. 13.217.916. Keuntungan bersih selama 1 siklus (4 bulan) Pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 32.285.800. Keuntungan bersih selama 1 siklus (4 bulan) Pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 43.985.800.
Visi, Misi dan Tujuan
Visi dan Misi Budidaya Jamur Tiram Riyadlul Jannah ialah :
- Menjadi lembaga pendidikan yang berbasis islam, bertanggung jawab, berilmu amaliyah dan beramal ilmiyah.
Tujuan Budidaya Jamur Tiram Riyadlul Jananh ialah sebagai berikut:
- Mendidik santri agar mampu berpikir logis didasari dengan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu mengembangkan pada masyarakat luas
- Menjaga ciri khas islam dan nilai-nilai keislaman di dalam maupun di luar.
Struktur Organisasi
Tugas dan Tanggung Jawab Tiap Departemen
Dari struktur organisasi diatas, penulis hanya menjelaskan tentang tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi bidang usaha pertanian, dikarenakan sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Berikut penjelasan tugas dan tanggung jawab nya:
Sebagai edukator, manajer, administrator dan supervisor.
pemimpin/leader inovator dan motivator.
Menerapakan dan meningkatkan pemeliharaan dibidang usaha pertanian budidaya jamur
Mempertahankan sistem kerja para karyawannya.
1. Membuat media penanaman budidaya jamur tiram.
2. Mengukus bat lok agar terjadi pemuai an media tanam jamur tiram.
1. Mengawasi media penanaman jamur tiram.Kukusan Bibit
2. Mengawasi proses bat lok menghasilkan jamur tiram yang baik.
Membantu pegawai dalam proses perawatan jamur.
Memelihara perbaikan proses budidaya jamur.
Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan alat monitoring ruangan budidaya jamur menggunakan arduino berbasis Internet Of Thing pada pondok pesantren riyadul jannah alat ini dibuat, diharapkan akan terciptanya beberapa dampak positif. Dampak positif tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
- Membantu para pegawai dalam memonitoring ruangan budidaya jamur
- Memberikan kemudahan bagi para karyawan dalam proses penanaman budidayaan jamur tiram.
Rancangan Prosedur Sistem Berjalan
1. Perancangan Prototipe
Prototipe monitoring ruangan budidaya jamur menggunakan arduino berbasisInternet Of Thing pada pondok pesantren riyadul Jannah , dalam perancangan prototipe ini disusun dalam suatu kotak yang berisi komponen Arduino,Ethernet Shield, sensor suhu LM35, dan sensor kelembaban Soil Moistureyang akan di simpan pada jamur tiram
Gambar 3.2 Perancangan Prototipe
2. Flowchart Sistem Yang Berjalan
Berikut adalah flowchart monitoring budidaya jamur yang berjalan pada gambar 3.2
Gambar 3.3 Flowchart Sistem Penyampaian Informasi
Dapat dijelaskan gambar 3.2 Flowchart sistem monitoring jamur diatas yaitu terdiri dari:
- 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart Sistem penyampaian informasi yang berjalan
- 1 (satu) simbol Data yang menyatakan proses input output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu : penjaga pergi ke lumbung jamur
- 2 (Dua) simbol proses yang menyatakan sebuah proses Penyampaian informasi
- 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu: Apakah jamur layak di panen Jika “ya” data akan di proses tapi jika “tidak” penjaga lumbung memeriksa jamur kembali
3. Cara Kerja Alat
Cara kerja alat Monitoring Ruangan Budidaya Jamur Menggunakan Arduino
Berbasis Internet Of Things Pada Pondok Pesantren Riyadul Jannah, soil moisture sensor di letakan di baglog jamur ketika baglog jamur dalam keadaan kering atau lembab sensor akan memberi imputan analog berupa perintah membaca kelembaban dan kadar suhu pada soil mouisture sensor dan LM35 pada arduino, LED pada arduino berfungsi memberikan informasi keadaan lumbung, untuk LED berwarna merah berfungsi memberitahui keadaan kelembaban jika kurang dari suhu ruangan tersebut. Output pada arduino di tampilkan pada situs web Ubidot yang berfungsi menampilkan data analog dan statistik tiap 10 menit.
4. Blok Diagram
Berikut blok diagram berserta alur kerjanya untuk sistem Monitoringruangan budidaya jamur pada gambar 3.3
Gambar 3.3 Blok Diagram
Keterangan:
- Arduino + enternet shile merupakan interface yang digunakan untuk komunikasi antara smartphone dengan arduino melalui tp link dengan menggunakn kabel rj45, arduino uno merupakan kontroler untuk memproses data yang dikirim oleh smart phone
- Soil moisture sensor merupakan perangkat yang di gunakan untuk mendeteksi kelembaban tanah
- Sensor LM 53 merupakan perangkat yang di gunakan untuk mendeteksi suhu
- LED sebagai output indikasi sistem bekerja. a. LED merah berfungsi mengidikasi sistem tidak bekerja,b. LED hijau berfungsi mengidikasi sistem bekerja
- Tp Link merupaka gatwey antara smartphone dengan arduno menggunakan media komunikasi nirkabel (wifi)
- Cloud media penyimpanan secara Online
- Ubidot sebagai media informasi data sensor secara Online
Pembuatan Alat
Pada perancangan ini akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras
(hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting untuk dibahas karena ingin menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dengan perangkat lunak. Gambaran secara umum berupa diagram blok rancangan alat adalah seperti yang di tunjukkan pada gambar 3.3. Perancangan sistem keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai
berikut:a. Alat yang digunakan meliputi:
1. Laptop
2. Software Arduino
3. Software Fritzing ( Untuk Menggambar Schematik)
4. Software Microsoft Visio 2010
5. Solder Timah
6. Tang dan Obeng
7. Kabel Jumper
8. Papan PCB Bolong
b. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan:
1. Rangkaian minimum sistem Arduino Uno
2. internet shiled
3. TP link
4. soil moisture sensor
5. Sensor LM 35
Merancang Schematik Hardware
Konsep Perancangan Perangkat Lunak (Software)
Konsep perancangan ubidot
Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah
Permasalahan Yang Dihadapi
Permasalahan yang sering dihadapi oleh karyawan adalah pada saat kegiatan pemliharaan taman berlangsung, karena sebuah taman pada dasarnya sangatlah luas. Maka dari itu butuh perhatian khusus untuk mengoptimalkan pertumbuhan rumput-rumput yang ada di taman. Secara umum, perawatan taman masih mengandalkan sumber daya manusia untuk memotong rumput yang merambat menutup tanah dengan menggunakan gunting pemotong rumput atas mesin pemotong. Hal ini membuat pekerjaan pemotongan rumput menjadi beban bagi karyawan itu sendiri, terlebih lagi untuk kegiatan perawatan taman dan pemotongan rumput ini tidak dapat didelegasikan ke orang lain.
Dari permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dikesimpulan bahwa perawatan taman dalam kegiatan pemotongan rumput masih dilaksanakan secara manual oleh karyawan
Alternatif Pemecahan Masalah
Setelah dijabarkan permasalahan yang sedang dihadapi diatas, maka penulis akan membuatkan alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalahnya adalah membuat dan merancang purwarupa robot pemotong rumput taman untuk membantu alam melakukan kegiatan perawatan taman dan pemotongan rumput agar terlihat rapih dan asri
User Requirement
Elisitasi Tahap I
Elisitasi tahap I berisi rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak menajemen terkait melalui proses wawancara.
Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I
Functional | |
No. | Analisa Kebutuhan |
Saya ingin sistem : | |
1 |
Sistem sederhana dan mudah dioperasikan |
2 |
Tampilan Interface pengontrolan user friendly sehingga mudah dipahami oleh pengguna |
3 | Jarak pengontrolan dengan alat yang tidak terbatas |
4 | Pengontrolan melalui wirelles |
5 | Pengontrolan melalui jaringan nirkabel |
6 | Diakses melalui iPad |
7 | Diakses melalui PC (Personal Computer) |
8 | Diakses melalui semua perangkat yang mempunyai web browser |
9 | Menampilkan Login Form |
10 | Menampilkan tombol pengontrolan |
11 | Menampilkan pemberitahuan eror connection apabila nama pengguna dan sandi salah |
12 | Memiliki Id dan Password |
13 | Mempunyai DNS (Domain Name Server) |
14 | Terhubung online dengan intenet |
15 | Membuat sistem pengontrolan menjadi lebih efisien |
16 | Dinamo Pemotong dapat bergerak |
Non Functional | |
No | Saya ingin sistem : |
1 | Sistem berjalan dengan baik |
2 | Kompetibel dengan seluruh perangkat web browser |
Penyusun
(Luvia Giantika septiani) | |
Stakeholder
(Endang Kurnaedi) |
Elisitasi Tahap II
Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan Metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI:
- M pada MDI artinya Mandatory (dibutuhkan atau penting)
Maksudnya, elisitasi tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. - D pada MDI artinya Desirable (diinginkan atau tidak terlalu penting)
Maksudnya, elisitasi tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, tetapi jika elisitasi tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka membuat sistem tersebut lebih sempurna. - I pada MDI artinya Inessential (diluar sistem atau dieliminasi)
Maksudnya, adalah elisitasi tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
Elisitasi Tahap III
Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua elisitasi yang option-nya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua elisitasi yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE dengan opsi LMH. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE:
- T (Technical)
Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan elisitasi tersebut dalam sistem yang diusulkan? - O (Operational)
Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan elisitasi tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan? - E (Economic)
Maksudnya, adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem?
Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:
- L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.
- M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
- H (High) : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus dieliminasi.
Final Draft Elisitasi
Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan sistem pembuka dan penutup meja kantor berbasis arduino uno menggunakan voice pada PT. Fosta Unggul Perdana. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem.
BAB IV
Uji Coba
Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukuan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembagian hasil uji coba dilakukan dapat dilihat pada sub bab berikut.
Metode Black Box
Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Purwarupa Pemotong Rumput Taman Menggunakan Raspberry Pi Pada PT Dian surya Global, untuk pengujian pada sistem, yaitu sebagai berikut:
1. Pengujian Black Box Sistem Pada Saat Login
Tabel 4.1 Pengujian Black Box Sistem Pada Saat Login
Pengujian Catu Daya
Pengujian Soil Moisture Sensor
Pengujian LM 35
Pengujian LED
Pengujian Tampilan Ubidot
Flowchart Program
Analisa
Analisa Program Arduino
Analisa Program Pada Ubidots
Implementasi
Schedule
- Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari sumber dan mengetahui beberapa teori yang digunakan dalam pembuatan sistem dilakukan selama 20 minggu dimulai dari pada saat Kuliah Kerja Praktek (KKP) dan sampai Skripsi yaitu antara 25 Oktober 2014 s/d 10 Desember 2014 dilanjutkan 15 Agustus 2015 s/d tanggal 28 September 2015. - Analisa Sistem
Analisa sistem ini dilakukan untuk mengetahui komponen apa saja yang dibutuhkan dalam sistem dan mendiagnosis persoalan yang ada untuk memperbaiki sistem. Analisa sistem dilakukan selama 10 minggu (1 Agustus 2015 s/d tanggal 9 Oktober 2015). - Perancangan Sistem
Dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi dua, perancangan hardware dan software merupakan proses yang dilakukan seorang peneliti agar dapat menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami oleh user. Perancangan sistem dilakukan selama 11 minggu. - Pembuatan Program
Pembuatan program dilakukan untuk menyempurnakan suatu sistem agar system yang telah dirancang dapat berjalan dengan baik. Pembuatan program dilakukan selama 10 minggu yaitu dimulai dari minggu ke 4 bulan Agustus 2015 sampai minggu ke 2 bulan November 2015. - Testing program
Testing Program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada pada program pada saat program di running. Testing program dilakukan yaitu dimulai dari minggu ke 4 bulan September 2015 sampai dengan minggu ke 4 bulan November 2015. - Evaluasi Sistem
Untuk mengetahui kesalahan dan kekurangan dari program yang dibuat maka perlu dilakukan evaluasi program, kegiatan ini dilakukan selama 11 minggu, yaitu minggu ke 3 bulan September 2015 sampai dengan minggu ke 1 bulan Desember 2015. - Perbaikan Sistem
Penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan, sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan user. Perbaikan program dilakukan selama 5 minggu yaitu pada bulan Oktober 2015 sampai November 2015. - Training User
Percobaan alat yang diujicobakan bersama para user untuk mengetahui apakah alat yang dibuat sudah dapat berjalan dengan optimal atau tidak. Testing User dilakukan selama 3 minggu yaitu antara minggu ke 1 November 2015 sampai minggu ke 2 Desember 2015. - Implementasi Sistem
Setelah diketahui kelayakan dari program yang dibuat, maka akan dilakukan implementasi program. Dan implementasi program dilakukan selama 6 minggu bersamaan dengan testing user yaitu pada minggu ke 4 Juli 2015 sampai Minggu ke 4 Agustus 2015. - Dokumentasi
Sistem yang dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan berlangsung.
Tabel 4.20 Time Schedule Implementasi Program
Estimasi Biaya
BAB V
Kesimpulan
Dari perancangan dan implementasi yang dilakukan ada beberapa kesimpulan antara lain:
- Dalam perancang ini hal yang pertama adalah mengumpulkan komponen – komponen yaitu seperti arduino, enternet shiled,LM 35 , soil moisture sensor, Tp link MR 3020 dan yang terpenting internet sebagi media pengiriman data dari arduino ke ubidot
- Alat ini bekerja Menggunakan Arduino Berbasis Internet Of Things yang memberi imputan analog berupa perintah membaca kelembaban dan kadar suhu pada soil mouisture sensor dan LM35 pada arduino. Output pada arduino di tampilkan pada situs web Ubidot yang berfungsi menampilkan data analog dan statistik tiap 10 menit.
- Sensor LM 53 merupakan perangkat yang di gunakan untuk mendeteksi suhu
- prototype monitoring rungan budidaya jamur ini dapat memberikan kemudahan perawatan jamur dalam hal mengatur kelembaban baglog dan suhu ruangan penyimpanan budidaya jamur tersebut
Saran
- Penyiraman pada alat ini dapat di lakukan dengan otomatis secara real time
- Dapat di tambahkan sesnsor asap sebagai pendeteksi gas beracun pada baglog jamur
- Notifikasi kelembaban pada jamur dapat ditambahkan dengan pesan singkat yang dapat di kirim secara otomatis melalui web ubidot
Kesan
- Mendapatkan banyak ilmu dan wawasan yang sebelumnya tidak terdapat didalam perkuliahan
- Menambah ilmu social terhadap masyarakat dan instansi terkait
- Belajar bagaimana menanggapi permasalahan di lingkungan masyarakar khussusnya di bidang teknologi
DAFTAR PUSTAKA
- ↑ Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: BI Obses
- ↑ Prhasta, Eddy. 2014. Sistem Informasi Geografis. Bandung: BI Obses
- ↑ 3,0 3,1 3,2 3,3 Darmawan. Deni. Verzello/John Reuter III. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.
- ↑ Al-Jufri. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika
- ↑ 5,0 5,1 5,2 Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset.
- ↑ 6,0 6,1 6,2 Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan “Sistem” . Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.
- ↑ Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop.Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
- ↑ Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- ↑ Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. [1]
- ↑ , Priyanto,Agus 2013 “Balai Pene;Itian Budidaya Tanaman Pangan Di Yogyakarta“Skipsi.Tidak Dipublikasi Yogyakarta. Universitas Atma Jaya Yogyakarta
- ↑ Gerry foe, fendy 2013 “Rancangan Bangun Sistem Informasi Monitoring Debitur LintigasiDi PT Bank Tabungan Negara Pada Area Collection III Surabaya “Kuliah Kerja Praktek Tidak Dipublikasi Surabaya.Stikom Surabaya
- ↑ Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Andi: Yogyakarta
- ↑ 13,0 13,1 13,2 13,3 Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta
- ↑ Ari Beni Santoso,Martinus dan Sugiyanto.2013.”Pembuatan Otomasi Pengaturan Kereta Api, Pengereman, Dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan Berbasis Mikrokontroler”.Jurnal Fema,Vol.1,No.1
- ↑ 15,0 15,1 Syahwil,Muhammad.2013.”panduan mudah simulasi & praktek Mikrokontroler Arduino”.Yogyakarta:ANDI