Backup thea puspita

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN PENJUALAN

PADA PT SHUNDA PLAFON


SKRIPSI


jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1214474260
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI Komputer Akuntansi

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN PENJUALAN

PADA PT SHUNDA PLAFON

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1214474260
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, .....

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN PENJUALAN

PADA PT SHUNDA PLAFON

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1214474260
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015/2016

 

Disetujui Oleh :

Tangerang,.....

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
( Himawan, M.Kom)
   
(M.Roihan, MT)
NID : 12012
   
NID : 12077

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN PENJUALAN

PADA PT SHUNDA PLAFON

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1214474260
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang,.....

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
(----)
 
(----)
 
(----)
NID :----
 
NID :----
 
NID :----

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN PENJUALAN

PADA PT SHUNDA PLAFON

Dibuat Oleh :

NIM
: 1214474260
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sangksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, .....

 
 
 
 
NIM : 1214474260

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Sistem persediaan barang yang tepat dan sesuai merupakan hal penting bagi Perguruan Tinggi Raharja dalam hal bidang persedian dan peminjaman barang pada Laboratorium Sistem Komputer (Lab. SK). Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja merupakan tempat yang digunakan untuk melakukan kegiatan pengujian, riset ilmiah, praktek pembelajaran, dan penelitian. Lab. SK dilengkapi dengan peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan yang dilakukan sehingga perlu adanya proses pencatatan terhadap inventory peralatan yang ada di Lab. SK. Proses ini penting dilakukan untuk memonitor atau memantau kondisi peralatan yang ada tersebut. Proses pencatatan data inventory peralatan Lab. SK yang masih dilakukan secara manual memiliki beberapa kekurangan yaitu dalam hal penyimpanan dan pencarian. Jika barang yang ada pada Lab. SK tidak terawat dengan benar maka barang-barang akan hilang dan banyak yang tidak terawat, dalam hal ini juga tidak terekam dengan baik pada Lab. SK Perguruan Tinggi Raharja yang akan mengalami kerugian akibat monitoring persedian tidak berjalan dengan baik. Hal ini menjadi dasar pemikiran bagaimana membuatkan sebuah sistem inventory sehingga memudahkan Perguruan Tinggi Raharja untuk monitoring pengumpulan data barang, monitoring peminjaman barang dan pembuatan laporan di dalam Lab. SK. Hal ini dimungkinkan dengan menggunakan kombinasi menggunakan Metode Analisa CSF (Critical Success Factor) sebagai upaya untuk menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan. Dan dengan membuatkan sistem inventory dapat di lihat 4 kondisi barang apakah barang tersebut hilang, rusak, bagus atau habis sehingga dapat menurunkan tingkat kerugian yang dialami Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

.

Kata Kunci : Sistem informasi, inventory, Lab. SK, CSF (Critical Success Factor)


ABSTRACT

The system supplies the right stuff and fit is important for College field in terms of the preparation of Raharja and loaning stuff on the computer systems Laboratory (Lab. SK). Lab. SK College Raharja is used to perform testing, scientific research, education, practice and research. Lab. SK is equipped with the tools needed to support the activities that are carried out so that the need for the process of recording of inventory of existing equipment in the Lab. sk. this process it is important to monitor or monitor the condition of the existing equipment. The process of recording data inventory equipment Lab. SK still performed manually has some drawbacks, namely in terms of storage and retrieval. If the goods supplied on Lab. SK not groomed properly then the goods will be lost and many are not well maintained, in this regard are also not recorded properly on the Lab. SK College Raharja would suffer losses as a result of monitoring the preparation did not go well. This has been the rationale of how making an inventory system so ease College Raharja for monitoring data collection, monitoring of loan items of goods and the creation of reports in the Lab .sk. it is possible to use a combination of using the method of analysis of CSF (Critical Success Factor) as an attempt to interpret objective explicitly to specify the activities that must be performed and what information is needed. And by making the system inventory can be seen 4 conditions of goods if the goods are lost, damaged, or expired good so as to lower the level of losses experienced Lab. SK College Raharja.

Keywords : information systems, inventory, Lab .SK, CSF (Critical Success Factor)

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah "Perancangan Sistem Pengelolaan Data Pembinaan Kegiatan Kerja Narapidana Pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang ".

Tujuan pembuatan laporan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja .
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Himawan, M.Kom selaku Dosen pembimbing I saya yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Giandari Maulani, M.Kom selaku Dosen pembimbing II saya yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjalani perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja dan ilmu tersebut dapat diimplementasikan oleh penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  7. Kedua orang tua dan adik yang telah memberikan bantuan moral, materi, semangat maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  8. Bapak Hendri Astronino. P, S.H, M.Si selaku stakeholder memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  9. Rekan-rekan grup Koplak yang merupakan grup satu perjuangan yang selalu bersama dan saling mendukung satu sama lain yaitu Rizqi Eka Saputri, Zahrotul Hayati dan Lestarini Putri.
  10. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

    Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.



    Tangerang,....... 2016
    Siti Pujianingsih
    NIM. 1211473990

    Daftar isi


    DAFTAR SIMBOL

    DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

    Daftar Simbol Use Case Diagram.png

    DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

    Daftar Simbol Activity Diagram.png


    DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

    Daftar Simbol Sequence Diagram.png

    DAFTAR TABEL

    DAFTAR GAMBAR



    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang


    PT Shunda Plafon perusahaan yang bergerak di bidang yang menyediakan Building Material, penggunaan sistem informasi laporan penjualan yang berjalan saat ini belum memenuhi standar perkembangan teknologi dimasa kini, dikarenakan sistem laporan penjualan yang ada masih dilakukan menggunakan Ms.Excel mulai dari penginputan data, penyampaian data sampai dengan pendokumentasian data itu sendiri. Sehingga dalam pengolahan datanya banyak memakan waktu, yang mengakibatkan penyampaian laporan menjadi terlambat.

    Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam proses pembuatan laporan penjualannya dibutuhkan Sistem informasi yang dapat menyediakan penggunaan akses yang setara antara kecepatan dan komunikasi yang akurat kepada pemakai sehingga pemakai bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara optimal dengan kualitas informasi yang tinggi (akurat, aktual, dan dapat dipercaya). Selain itu, dengan sistem informasi yang ada dapat mengurangi resiko-resiko kesalahan penginputan data yang dilakukan pemakai sehingga secara keseluruhan sistem informasi dapat mengurangi beban aktivitas-aktivitas yang berat menjadi ringan.

    Sistem informasi laporan penjualan yang berjalan saat ini pada PT.Shunda Plafon jakarta dimulai dari laporan penjualan, dan penginputan data yang masih menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Hal ini mengakibatkan proses berjalannya kegiatan perusahaan menjadi tidak optimal dikarenakan banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk sampai pada tahap laporan penjualan. Ketidak optimalan meliputi input data transaksi penjualan secara manual dengan penggunaan Microsoft Excel dimana penginputan dilakukan secara berulang setiap ada data yang masuk setiap harinya oleh bagian admin yang dilihatnya dari surat penawaran.

    Teknologi komputer sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangatmendasar dalam membantu segala kegiatan operasional disegala bidang.. Dengan berbagai kelebihan dan kemudahan yang ditawarkannya. Salah satu kelebihan dari teknologi komputer seperti penerapan sistem komputerisasi ialah menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat. Informasi yang dihasilkan tidak terlepas dari manajemen informasi yaitu pengelolaan data dimana di dalamnya mencakup proses mencari, menyusun, mengklasifikasikan serta menyampaikan berbagai data yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan perusahaan sehingga dapat dijadikan landasan dalam pengambilan kuputusan oleh pihak manajemen.

    Dengan adanya perubahan sistem yang didasari pada perkembangan teknologi informasi ini diharapkan sistem yang tadinya kurang optimal akan menghasilkan data yang mudah di akses oleh user. Karena alasan tersebut diatas, maka penulis menggambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN PENJUALAN PADA PT SHUNDA PLAFON” tujuannya untuk lebih mempermudah dalam pengolahan laporan penjualan.


     

    Rumusan Masalah

    Dari latar belakang permasalahan di atas, maka penulis akan menganalisa beberapa hal sebagai berikut.

    1. Bagaimana sistem informasi laporan penjualan yang berjalan pada PT.Shunda Plafon saat ini?
    2. Apakah sistem laporan penjualan yang berjalan saat ini sudah optimal?
    3. Sistem seperti apakah yang dapat menjadi solusi masalah-masalah laporan penjualan tersebut ?

    Ruang Lingkup Penelitian

    Untuk dapat menghasilkan penelitian yang lengkap dan akurat, maka penuis memiliki ruang lingkup penelitian. maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian pada:

    1. Sistem laporan bulanan untuk penjualan Marketing yang berada pada PT Shunda Plafon.
    2. Pendokumentasian setiap kegiatan transaksi penjualan untuk setiap projek yang terjadi dan juga sudah selesai.
    3. Serta Pendataan sub-agen yang bersangkutan.

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam pembuatan laporan Skripsi ini:

    1. Untuk mengetahui kinerja sistem laporan penjualan yang sedang berjalan pada PT Shunda Plafon ini.
    2. Untuk mengetahui sejauh mana peranan sistem pembuatan laporan penjualan dalam menunjang efektifitas kerja.
    3. Untuk mengembangkan sistem laporan penjualan pada PT Shunda Plafon, serta meminimalkan bentuk kecurangan dalam bentuk penggelapan dana.

    Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari pembuat laporan ini:

    1. Untuk memudahkan dalam proses pembuatan laporan penjualan dimana sistem informasi yang dapat menyediakan perpaduan akses antara kecepatan dan komunikasi yang akurat kepada pemakai terutama bagian admin.
    2. Mempermudah admin agar mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara optimal.
    3. Mengurangi resiko-resiko kesalahan penginputan data, pengulangan dalam penginputan data yang dilakukan oleh admin sehingga secara keseluruhan sistem informasi dapat mengurangi beban aktivitas-aktivitas yang berat menjadi ringan.

    Metode Penelitian

    Dalam pembuatan laporan Skripsi ini metode penelitian yang digunakan adalah metode dengan cara observasi langsung pada tempat Skripsi, dimana proses pengumpulan dan penggambaran data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau tepatnya yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data secara relevan.

    Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Skripsi ini sebagai berikut:

    Metode Pengumpulan Data

    1. Metode Observasi(Pengamatan

      Adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian.

    2. Metode Wawancara

      Adalah penulis melakukan metode ini untuk memenuhi informasi penelitian Sehingga berusaha mendapatkan data dengan cara bertanya secara langsung pada pihak yang bersangkutan, serta mencoba menafsirkan dan mengembangkan informasi yang Berkaitan dengan masalah yang akan disusun.

    3. Studi Pustaka

      Adalah metode untuk mendapatkan informasi dan data dari sebuah sumber atau buku yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis, untuk mendapatkan referensi yang dibutuhkan serta melakukan studi banding dalam penyusunan laporan Skripsi ini. Sumber-sumber data yang dibutuhkan dalam hubungannya dengan pengumpulan data dikelompokkan menjadi:

    1. Sumber Data Primer, diperoleh dan narasumber-narasumber yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam hal ini adalah admin dan pihak manajemen pada Penginputan Data Penjualan.
    2. Sumber Data Sekunder, diperoleh dari buku-buku literatur, jurnal ilmiah, thesis, dan sebagainya, yang memuat informasi-informasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

     

    Metode Analisa Sistem

    Pembuatan laporan ini menggunakan metode analisa berorientasi objek kuantitatif, dengan tahapan sebagai berikut:</p>

    1. Analisa Sistem Menggunakan Analisa SWOT

    Dalam penulisan dan penelitian yangdilakukan ini, penulis juga mengajukan metode analisa yang digunakan untuk menganalisa sistem atau aplikasi perancangan sistem informasi laporan penjualan pada PT Shunda Plafon yaitu menggunakan metode analisa SWOT (Strengths Weakness Opportunities Threats). Penggunaan metode analisa SWOT, dikarenakan analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilih berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya.

    2. Metode Perancangan Sistem

    Untuk rancangan yang diusulkan menggunakan UML (Unified Modeling Languge) sebagai modelling tools yaitu Use Case Diagram, Sequece Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram.

    3. Metode Prototipe

    Untuk mengimplementasikan usulan rancangan sistem secara rinci dilakukan dengan cara membuat program setiap modul. Untuk melakukan pengujian validitas dari setiap modul tersebut dengan data sample. Selanjutnya dilakukan uji sistem secara terpadu, karena sistem tersebut adalah teknologi tinggi maka diperlukan pelatihan sistem terhadap penggunanya.

    4. Metode Pengujian atau Testing

    Dalam penulisan dan penelitian yang dilakukan ini, penulis juga mengajukan metode pengujian yang digunakan untuk menguji sistem atau aplikasi yang dirancang, Perancangan Sistem Informasi laporan penjualan pada PT Shunda Plafon yaitu dengan menggunakan metode pengujian Blackbox testing. Tujuan penulis memilih metode Blackbox adalah:

    1. Untuk mengetahui pesan kesalahan atau umpan balik (feedback) yang diberikan oleh sistem pada tahapan pengujian.
    2. Untuk dapat melakukan analisa dan juga mengevaluasi dari pengujian yang dilakukan pada sistem tersebut.

    Sistematika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas laporan ini serta mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka laporan Skripsi ini dibagi menjadi beberapa sub bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, metode pengumpulan data, metode analisa data, metode pengembangan sistem, metode perancangan, metode prototipe, metode pengujian atau testing, serta sistematika penulisan laporan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini berisikan tentang definisi ilmu yang berkaitan dengan permasalahan pada penilitan tersebut, seperti landasan terori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, penelitian sebelumnya (literatur review), analisa sistem, Unified Modelling Language (UML), serta teori-teori lainnya yang berhubungan dengan topik yang dibahas.

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab pada kampus, serta membahas sistem yang berjalan dengan Unified Modelling Language (UML), Elisitasi tahap I, Tahap II, Tahap III sampai dengan pembuatan draft final.

    BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

    Bab ini berisikan tentang perancangan sistem menggunakan diagram UML (usecase diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram), spesifikasi basis data, rancangan layar program, rancangan tampilan output, sampai dengan implementasi program.

    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisikan kesimpulan dari laporan Skripsi dan juga saran yang diberikan sebagai tidak lanjut untuk melakukan perbaikan dimasa yang akan datang.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    1. Definisi Sistem

    Definisi Sistem Menurut L.Ackof dalam Danang Sunyoto (2014:33)[1], sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain.

     

    2. Karakteristik Sistem

    Menurut Hartono (2013:14))[2], “sistem akan berjalan dengan baik apabila memiliki karakteristik dalam pelaksanaannya”. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini :
    1. Komponen Sistem (Components)
    2. Penghubung Antar Sistem (Interface System)
    3. Batas Sistem (Boundary System)
    4. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
    5. Masukan Sistem (Input System)
    6. Mekanisme Pengolahan Sistem (Processing System)
    7. Keluaran Sistem (Output System)
    8. Tujuan (Goals)
    9. Sensor dan kendali (sensor and control)
    10. Umpan Balik (Feedback)
    Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

    Menurut widuri.raharja.info[3]


     

    Konsep Dasar Informasi

    1. Definisi Informasi

    Menurut Sutarman dalam Daud F.Tatang (2013)[4], Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.

    2. Fungsi Informasi

    Menurut Tata Sutabri (2012:31)[5], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    1. Definisi Sistem Informasi

    Menurut Kenneth dan Jane dalam danang(2014:47)[6], sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjangn pengambilan keputusan dan pengawasan dalam organisasi.

    2. Komponen Sistem Informasi

    Menurut Sutarman (2012;14)Sutarman, dkk. 14:2012. "Definisi Sistem Informasi Dan Nilai Informasi Dalam Konsep Dasar Data Dan Informasi". komponen-komponen dasar dari sistem informasi antara lain sebagai berikut:
    1. Hardware

      Kumpulanperalatan seperti perangkat keras, processor, monitor, keyboard, dan printer yang menerima data daninformasi, memproses data tersebut, mengolahnya dan menampilkan data tersebut.

    2. Software

      Kumpulan program-program komputer yang memungkinkan hardware memperluas data.

    3. Database

      Sekumpulan file yang saing berhubugan dan terorganisasi atau kumpulan record-recordyang menyimpan data.

    4. Network

      Sebuah sistem yang terhubung yang menunjang adanya pemakaian bersama sumber di antara komputer-komputer yang berbeda.

    5. Poeple

      Elemen yang paling penting dalam sistem informasi, termasuk orang-orang yang bekerja dengan sistem informasi atau menggunakan outputnya.

     

    Konsep Dasar Analisis Sistem

    1. Definisi Analisis Sistem

    Menurut Kristanto dalam Danang Sunyoto(2014:210)[7], analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterprestasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosis persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.

    Gambar 2.2 Bagan Sistem Analis

    Menurut www.slideshare.net[8]


     

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Laporan Penjualan

    Menurut Hamdrianan dalam Dina (2013)[9], Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau kegiatan. Fakta yang disajikan berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan pada pelapor .

    1. Definisi Penjualan

    Menurut Prananingrum (2013:10-7)[10], “penjualan adalah proses pertukaran barang atau jasa yang bernilai sama atau seharga dengan barang atau jasa yang ditukarkan”.

    Tujuan penjualan para usaha mempunyai tujuan mendapatkan laba yang maksimal serta mempertahankan atau berusaha meningkatkanya untuk jangka waktu lama. serta berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan customer. semaksimal mungkin sehingga meminimalkan akan adanya pengembalian barang (retur) yang disebabkan karna ketidaksesuaian dalam proses penjualan.[11]

    Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan diatas maka Laporan Penjualan adalah Suatu bentuk penyajian fakta mengenai aktifitas pertukaran barang yang bernilai yang berlangsung didalam suatu perusahaan. Tujuan atau kegunaan laporan penujualan yaitu: menyediakan informasi yang menyangkut posisi penjualan yang terjadi di suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukan kinerja yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban.

    Gambar 2.3 Contoh Laporan Penjualan Dalam Bentuk Digital

    2. Tipe-tipe Penjualan

    Menurut Indrayani dan humdiana dikutip Dina (2013)[12],tipe laporan dapat dikelompokkan berdasarkan waktu tertentu, yaitu:</p>
    1. Laporan Reguler atau Periodik

      Laporan yang disiapkan sesuai jadwal tertentu untuk mendukung pengambilan keputusan. Contoh: laporan penjualan perminggu, laporan stok barang per periode.

    2. Laporan Khusus atau Pengecualian

      Laporan yang disiapkan bila sesuatu yang luar biasa terjadi. Laporan khusus memiliki ciri kekinian yang biasanya tidak ada dalam laporan periodik.

    3. Laporan Tidak terjadwal

      Laporan yang dicetak berdasarkan kebutuhan, tidak ada jadwal tetap. Contohnya : laporan penjualan tertinggi.

    4. Laporan Analisis Khusus

      Laporan yang sudah dibuatkan pattern atau cara analisanya. Biasanya digunakan untuk mengambil keputusan untuk hal-hal yang sangat penting atau khusus.

    3. Tahapan atau Mekanisme Pembuatan Laporan

    Dalam pembuatan suatu laporan ada beberapa tahap yang harus dilakukan, antaranya:
    1. Tahap pencatatan bukti transaksi
    2. Tahap membuat ikhtisar laporan atau penyusunan lembar kerja, serta
    3. Tahap membuat laporan


     

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    1. Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Deni Darmawan (2013:227)[13], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

    2. Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Deni Darmawan (2013:227)[13], Tujuan Perancangan atau desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

    3. Tahap Perancangan Sistem

    Menurut Deni Darmawan (2013:228)[13], Tahap Perancangan atau desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).
    Gambar 2.4 Tahap Perancangan Sistem

    Menurut www.elisa.ugm.ac.is[14]


     

    Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

    1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Adi Nugroho (2010:6)[15], “UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    2. Jenis-jenis Diagram Unified Modeling Language

    Menurut Widodo (2011:10)[16], ada 9 (sembilan) jenis diagram UML yang terdiri dari Class Diagram, Package Diagram, Use Case Diagram, Sequance Diagram, Communication Diagram, State Chart Diagram, Activity Diagram, Component Diagram, Deployment Diagram. Namun berdasarkan analisis yang penulis lakukan hanya menggunakan 4 jenis Diagram UML yaitu, Class Diagram, Use Case Diagram, Sequance Diagram, dan Activity Diagram. Berikut penjelasannya antara lain:

    1. 1. Class Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.
    Gambar 2.5 Contoh Class Diagram

    Komponen-komponen yang terdapat pada Class Diagram yaitu: class, Association, directed association.

    1. 2. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).
    Gambar 2.6 Contoh Usecase Diagram

    Komponen-komponen yang terdapat pada Use case yaitu: System, actor, use case.

    1. 3. Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.
    Gambar 2.7 Contoh Sequence Diagram

    Komponen-komponen yang terdapat pada Sequence yaitu: Actor, LifeLine, dan message.

    1. 4. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.
    Gambar 2.8 Contoh Activity Diagram

    Komponen-komponen yang terdapat pada Activity yaitu: Vertical Swimline, Initial Node, Action, Activity Final Node, dan Control low.

     

    Konsep Dasar Database

    1. Definisi Database

    Menurut Bhirawa Anoraga Nandari, Sukadi yang dimuat dalam jurnal IJNS (Indonesian Journal on Networking and Security) Vol. 3 No. 3 (2014:43)[17], Database adalah sekumpulan data yang berisi informasi mengenai satu atau beberapa object. Data dalam database tersebut biasanya disimpan dalam tabel yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain.


    2. Karakteristik Database

    Menurut Efendy dalam jurnal Teknologi dan Informatika (TEKNOMATIKA) Vol. 2 No. 3 (2012 : 258)[18], dalam mempelajari sistem basis data, perlu diketahui beberapa sifat penting basis data diantaranya :


    1. Persistent, berarti bahwa data ditempatkan pada penyimpanan yang stabil seperti magnetic disk, tetapi tidak berarti bahwa data disimpan selama-lamanya. Data yang tidak lagi relevan atau tidak berguna akan dihilangkan.
    2. Shared, berarti bahwa basis data dapat memiliki banyak kegunaan dan pengguna. Banyak pengguna dapat menggunakan basis data pada saat yang bersamaan.
    3. Interrelated, berarti bahwa data yang disimpan sebagai unit yang berbeda dapat dihubungkan untuk menyediakan gambar keseluruhan.

    Konsep Dasar Dreamweaver

    1. Definisi Dreamweaver

    Menurut Sigit (2010:1)[19], “Dreamweaver adalah sebuah HTML (Hypertext Markup Language) editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”. Pada versi terbarunya, program ini telah di akuisisi oleh Adobe corportion sehingga namanya berubah menjadi Adobe Dreamweaver yang di kemas dalam paket Adobe CS3, CS4, CS5 dan CS6 (Creative Suite Seri 3, 4,5 dan 6).

    Versi dari dreamwever yang digunakan sangat banyak mulai dari macromedia sampai dengan sekarang adobe cs 6 yang digunakan oleh beberapa progremer. Masing-masing mempunyai keunggulan dari segi bahasa yang digunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing programmer.[11].


     

    Konsep Dasar SQL Server

    1. Definisi SQL Server

    Menurut Muhamad Husni[20], Microsoft SQL Server merupakan aplikasi desktop database server yang bersifat client atau server, karena memiliki komponen client, yang berfungsi menampilkan dan memanipulasi data; serta komponen server yang berfungsi menyimpan, memanggil, dan mengamankan database. Operasi-operasi manajemen semua server database dalam jaringan dilakukan administrator database dengan menggunakan tool administratif utama SQL Server yang bernama Enterprise Manager. Hal ini mengakibatkan administrator database hanya bisa melakukan operasi-operasi tersebut di komputer yang telah diinstalasi Microsoft SQL Server.


    Gambar 2.9 Tampilan SQL Server Management Studio Server

    Menurut Dan Wood (2010, h1) dalam Fendi [21], SQL Server 2005 dapat lebih tepat disebut sebagai sebuah platform data perusahaan. Ia menawarkan banyak fitur baru, dan fitur lebih ditingkatkan atau meningkat dari sebelumnya kemampuan kaya pelaporan, kuat analisis data, dan data mining, serta fitur yang mendukung aplikasi data, data didorong pemberitahuan acara, dan banyak lagi.


     

    Konsep Dasar ASP

    Menurut F.Gultom dikutip dalam www.academia.edu, Bahasa pemrograman atau sering diistilahkan juga dengan bahasa komputer, adalah teknik komando atau instruksi standar untuk memerintah komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu set aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan atau diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi.[22],


    Menurut Imam Kuswardayan (Rabu, 7 oktober 2015)[23], salah satu bahasa pemograman yang dapat digunakan untuk membuat sebuah web adalah ASP (Active Server Pages). Dan saat ini bahasa pemograman yang digunakan oleh penulis adalah ASP. Pada dasarnya bahasa-bahasa yang digunakan untuk mengembangkan suatu web dapat dibedakan menjadi dua, yaitu client-side and server-side. Client-side memiliki arti bahwa informasi yang disampaikan akan dieksekusi di client atau browser. Adapun lawannya yaitu Server-side, yaitu proses pengerjaan informasi akan dikirim dan diproses diserver web tersebut. ASP adalah suatu skrip yang bersifat Server-side yang memiliki kemampuan untuk dikombinasikan dengan teks, HTML, dan komponen-komponen lain untuk membuat halaman web yang menarik dan interaktif.


    1. Definisi ASP (Active Server Pages)

    Menurut Kurniawan (2010:25)[24], ASP merupakan teknologi Microsoft yang dikhususkan untuk pengembangan aplikasi berbasis web dinamis Framework” ASP didesain untuk memberikan kemudahan pada pengembang web untuk membuat aplikasi berbasis web dengan cepat, mudah, dan efisien karena meminimalkan kode program dengan bantuan komponen-komponen yang tersedia, sehingga dapat meningkatkan produktivitas. ASP merupakan komponen Internet Information Services (IIS).


    Ada beberapa website yang menggunakan bahasa pemograman ASP, antara lain sebagai berikut:


    1. W3schools.com
    2. W3schools merupakan situs untuk pengembang web learning, merupakan situs terbaik untuk belajar development web. W3schools ini salah satu web yang menggunakan bahasa pemograman ASP.


      Gambar 2.10 Halaman Utama Website W3schools.com

      Menurut www.W3schools.com[25]


    3. Icaptcha.com
    4. Icaptcha adalah Internet Icaptcha sebuah situs teknik untuk menguji respond dan memastikan respon yang diberikan berasal dari manusia dan bukan dari computer (secara otomatis).


      Gambar 2.11 Halaman Utama Website Icaptcha.com


      Menurut www.Icaptcha.com[26]

    5. Bhineka.com
    6. Bhineka.com merupakan website e-commerce atau bisnis melalui internet yang menyediakan berbagai keperluan sehari-hari. Dan bhineka ini adalah salah satu web yang menggunakan bahasa pemograman ASP didalamnya.

      </ol>


      Gambar 2.12 Halaman Utama Website Bhineka.com


      Menurut www.Bhineka.com[27]

      Berikut contoh skrip ASP yaitu:

      Gambar 2.13 Penggalan Skrip Source Program ASP


      Gambar 2.1Hasil Tampilan Output Skrip ASP


      2. Keunggulan ASP

      ASP merupakan suatu skrip yang bersifat Server-side yang memiliki kemampuan untuk dikombinasikan dengan teks, HTML, dan komponen-komponen lain untuk membuat halaman web yang menarik dan interaktif. Berikut keunggulan dari ASP antara lain:

      1. Kode program dapat disisipkan dengan file HTML sehingga memudahkan pembuatan desain tampilan dan dapat berjalan lebih cepat.
      2. Syntak-syntaknya mudah dipelajari karena tidak mengenal pendeklarasian variable dan akses tingkat rendah lainnya.
      3. Penyederhanaan. ASP membuat mudah tugas umum seperti pembuatan form, otentikasi client, validasi data, konfigurasi situs, dan deployment.
      4. Form-form Web, merupakan model pemrograman baru yang menggabungkan aplikasi ASP dengan kemudahan pengembangan dan produktifitas Visual Basic.
      5. Perbaikan Manajemen Status, ASP menyediakan status aplikasi dan sesi yang mudah digunakan. ASP mengatasi keterbatasan tersebut dengan menyediakan dukungan pendistribusian status sesi dalam server web, menaruh informasi status dalam SQL Server.
      6. Pengamanan. ASP menyediakan layanan otorisasi (menentukan apakah pengguna memiliki izin untuk melakukan tindakan yang diminta), seperti Script Session.
      7. Layanan Web ASP dapat digunakan untuk mengekspose fungsi bisnis ke partner melalui protokol Web standar.
      8. Deployment, deployment dapat dilakukan dengan cara menyalin file karena semua pengaturan konfigurasi situs terdapat dalam file XML.


       

      Konsep Dasar Normalisasi

      Menurut Kadir (2009:116)[28], normalisasi terdapat beberapa tahap pembentukan normalisasi, setiap tahap mempunyai bentuk normalisasi yang berbeda. Bentuk-bentuk normalisasi tersebut antara lain:

      1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form).

      Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

      2. Bentuk Normal Kesatu (1NF atau First Normalized Form).

      Digunakan untuk memberi garis bawah suatu huruf atau teksBentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file datar atau rata (Flat File), data dibentuk dalam satu record demi record dan nilai field berupa atomic value. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (Multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata sehingga artinya lain..

      3. Bentuk Normal Kedua (2NF atau Second Normalized Form).

      Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada utama atau primary key, sehingga untuk membentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

      4. Bentuk Normal Ketiga (3NF atau Third Normalized Form).

      Untuk menjadi normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Maka setiap atribut dari kunci harus hanya pada primary key dan primary key secara menyeluruh.

      Ada beberapa kunci yang digunakan dalam normalisasi meliputi:

      1. Kunci Utama (Primary Key)

      Himpunan atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik kejadian yang spesifik tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian suatu entity.

      2. Kunci Calon (Candidate Key)

      Satu atribut atau satu minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik kejadian yang spesifik dari suatu entity.

      3. Kunci Alternatif (Alternative Key)

      Adalah kunci yang tidak dipakai sebagai primary key. Dimana setiap kali kunci ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam pembuatan laporan.

      4. Kunci Tamu (Foreign Key)

      Satu atribut atau satu set minimal atribut yang melengkapi satu hubungan yang menunjukkan ke induknya.laporan.

      Dari bentuk normalisasi tersebut maka didapat beberapa file, antara lain:

      1. Kunci Utama (Primary Key)Tipe File

      Database dibentuk dari kumpulan file. File didalam pemrosesan aplikasi dapat dikategorikan kedalam beberapa tipe, diantaranya sebagai berikut:

      A. File Induk (Master)

      File ini sangat penting karena berisi data yang tetap, sehingga file ini tetap terus ada selama berjalannya sistem informasi dan dimana pemrosesan terhadap data hanya pada waktu-waktu tertentu saja. File induk dibagi menjadi dua yaitu:

      1) File Referensi

      File induk yang recordnya relative statis dan jarang berubah nilainya. Contoh: file gaji, file karyawan.

      2) File Dinamik

      File induk yang nilai dari record-recordnya sering berubah atau sering diperbaiki sebagai akibat adanya transaksi. Contoh: file barang, file customer.

      B. File Transaksi (File Transaction)

      Disebut juga file input yang digunakan untuk merekam data transaksi yang terjadi. Contoh: file transaksi yang berhubungan dengan transaksi penjualan, file persediaan barang.

      C. File Laporan (File Report)

      Disebut juga file output yang berisi informasi yang akan ditampilkan dalam sebuah laporan yang merupakan gabungan dari file master dan file transaksi.

      D. File pelindung (Backup)

      Merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di database dan digunakan untuk file cadangan atau pelindung apabila file database yang aktif digunakan atau hilang.

      E. File Sejarah (History)

      Disebut juga file arsip yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan untuk keperluan mendatang atau sebagai dokumentasi.

      F. File Kerja (Temporary)

      Disebut juga file sementara (tenmporary) atau scratch file, yang berisi data yang sifatnya sementara karena memori computer tidak mencukupi atau untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai.

      G. File Library

      Disebut juga file sementara (tenmporary) atau scratch file, yang berisi data yang sifatnya sementara karena memori computer tidak mencukupi atau untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai.File yang berisi program-program apikasi atau utility program yang digunakan untuk membantu dalam mengoptimalkan dan mempercepat sistem pengolahan data

      1. 'File Akses (Access File)

      Metode yang menunjukan bagaimana suatu program computer akan membaca record-record dari suatu file:

      A. Secara Urut (Sequential Access)

      Metode ini melakukan proses membaca atau menulis suatu record didalam file dengan cara langsung membaca dari record awal dahulu.

      B. Secara Langsung (Direct Access)

      Metode yang melakukan proses membaca atau menulis satu record didalam file dengan cara langsung membaca record pada posisi yang diinginkan tanpa membaca dari record awal dahulu.

      3. Organisasi File

      Pengaturan dari record secara logika didalam file yang dihubungkan satu dengan yang lainnya. Ada beberapa tipe organisasi file data yang digunakan:

      A. File Urut (Sequential File)

      Merupakan file dengan organisasi urut dan pengaksesan secara urut.

      B. File Urut Berindex (Index Sequential File)

      Merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan secara langsung.

      C. File Akses Langsung (Direct Akses File)

      Merupakan file dengan organisasi acak dengan pengaksesan secara langsung.

      Konsep Dasar Flowchart

      1. Definisi Flowchart

      Menurut Adelia (2011:116)[29], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

      Menurut Sulindawati (2010:8)[30], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengopersian.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk membuat algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.

      2. Jenis-Jenis Flowchart

      Menurut Sulindawati (2010:8), Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

      1) Flowchart Sistem (System Flowchart)

      Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.

      Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).

      2) Flowchart Paperwork (Document Flowchart)

      Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.


      3) Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

      Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.

      Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.

      4) Flowchart Program (Program Flowchart)

      Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

      5) Flowchart Proses (Process Flowchart)

      Flowchart Proses merupakan teknik menggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.

      Konsep Dasar HIPO

      1. Definisi HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output)

      Menurut Praptingsih (2012:03)[31] , “HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output”.

      Menurut Amsyah (2008:284)[32], bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program. Bagan HIPO secara jelas memperagakan apa yang dikerjakan suatu program, data apa yang digunakan, dan keluaran yang dihasilkannya. Bagan HIPO lebih mudah dibaca dibanding dengan bagan arus, sangat rinci, fleksibel, mudah dimodifikasi, dan dikelola. Dalam membuat bagan HIPO, terdapat tiga jenis diagram, yaitu: daftar isi visual (the visual table of contents / VTOC), diagram peninjauan, dan rincian diagram.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM yang sebenarnya merupakan alat dokumentasi program dan sekarang banyak digunakan sebagai alat design dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. Berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.

      Konsep Dasar Testing

      1. Definisi Testing

      Menurut Rizky (2011:237)[33], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

      Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

      1) Verifikasi

      Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

      2) Validasi

      menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

      Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

      1) Failure

      Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.

      2) Fault

      Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

      3) Error

      Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

      4) Incident

      Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak

      2. Acuan dan Pengukuran Testing

      Menurut Rizky (2011:237)[33], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

      Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

      1. Waktu
      2. Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.

      3. Biaya
      4. Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

      5. Kinerja testing
      6. Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

      7. Kerusakan
      8. Seperti yang telah dijelaskan di subbab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

      3. Tipe dan Teknik Testing

      Menurut Rizky (2011:259)[33], “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.

      Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

      1. White Box Testing
      2. Menurut Rizky (2011:262)[33], “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.

      3. White Box Testing
      4. Menurut Rizky (2011:265), definisi black box testing adalah sebagai berikut:

        lack box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

        Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

        a. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

        b. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

        c. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

        d. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

        Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

        a. Equivalence Partitioning

        Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

        b. Boundary Value Analysis

        Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan

        c. Cause Effect Graph

        Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.

        d. Random Data Selection

        Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

        e. Feature Test

        SPada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.

      Requirement Elicitation

      1. Requirement

      Menurut Guritno (2011:301)[34], “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:.

      1. Unambiguous (tidak ambigu)
      2. Complete (lengkap)
      3. Consistent (konsisten)
      4. Modifiable (dapat diubah)
      5. Traceable (dapat dilacak)
      6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

      Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

      1. Functional requirements
      2. Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

      3. Nonfunctional requirements
      4. Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.

      5. Constraints (psudo requirement)
      6. ARequirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

      2. Elisitasi

      Menurut Guritno (2011:302)[34], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

      Menurut Saputra (2012:51)[35], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

      1. Tahap I
      2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

      3. Tahap II
      4. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

      5. Tahap III
      6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

        a. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.

        b. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

        c. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

        Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:.

        a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

        b. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

        c. Low (L) : Mudah dikerjakan.

      7. Final Draft Elisitasi
      8. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

      Konsep Dasar Literature Review

      1. Definisi Literature Review

      Menurut Hermawan (2009:43)[36], “Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”.

      Menurut Semiawan (2010:104)[37], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

      style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

      2. Tujuan Literature Review

      Menurut Hermawan (2009:45)[36], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

      1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
      2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
      3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa..

      Menurut Yuniarti (2012:3)[38], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

      Jenis Penelitian

      1. Jenis Penelitian Berdasarkan Pendekatan

      Menurut Guritno (2011:24)[34], berdasarkan pendekatan, secara garis besar ada dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya memiliki asumsi, karakteristik, dan prosedur penelitian berbeda.

      1. Asumsi tentang realitas
      2. Penelitian kuantitatif didasarkan atas konsep positivisme yang bertolak dari asumsi bahwa realitas bersifat tunggal, tetap, stabil, serta lepas, dari kepercayaan dan perasaan individu.

      3. Tujuan penelitian
      4. Penelitian kuantitatif bertujuan mencari hubungan dan menjelaskan sebab perubahan dalam fakta sosial yang terukur. Sementara penelitian kualitatif lebih diarahkan untuk memahami fenomena sosial dari perspektif partisipan.

      5. Metode dan proses penelitian
      6. Penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian terbuka yang disempurnakan selama pengumpulan data. Sementara penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian tertutup yang sudah tersusun sempurna sebelum pengumpulan data dilakukan.

      7. Kajian khas
      8. Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian eksperimental atau keorelasi sebagai kajian khasnya untuk mengurangi kekeliruan, bias, dan variabel ektraneus. Sebagai ciri khasnya, penelitian kualitatif menggunakan kajian etnografis untuk memahami keragaman perspektif dalam situasi yang diteliti.

      9. Peranan penelitian
      10. Pada penelitian kuantitatif peneliti terlepas dari objek yang diteliti, malah dicegah jangan sampai ada hubungan atau pengaruh dari peneliti. Pada penelitian kualitatif peneliti melebur dengan situasi yang diteliti.

      11. Pentingnya konteks dalam penelitian
      12. Penelitian kuantitatif diarahkan untuk menemukan generalisasi universal yang bebas dari konteks situasi. Penelitian kualitatif sebaliknya meyakini pengaruh situasi terhadap hal yang dicermati.

      2. Jenis Penelitian Berdasarkan Fungsinya

      Tabel 2.2 Perbedaan AntaraPenelitian Dasar, Terapan, dan Evaluasi

      3. Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuannya

      1. Penelitian Deskriptif (Descriptive Research)
      2. Bertujuan mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena apa adanya. Dalam studi ini para peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan tertentu terhadap objek penelitian.

      3. Penelitian Prediktif (Predictive Research)
      4. Studi ini bertujuan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Penelitian deskripsi dilakukan melalui penelitian yang bersifat korelasional dan kecenderungan.

      5. Penelitian Improtif (Improvetive Research)
      6. Bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.

      7. Penelitian Eksplanatif
      8. Penelitian dilakukan kerika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.

      9. Penelitian Eksperimen
      10. Merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.

      11. Penelitian Ex Post Facto
      12. Ex Post Facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, peneliti menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variabel-variabel.

      13. Penelitian Partisipatori (Parsticipatory Research)
      14. Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research: Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian partisipatori berada dalam istilah yang berciri negatif serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.

      15. Penelitian Dan Pengembangan
      16. Metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.

       

      BAB III

      ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

      Gambaran Umum PT SHunda Plafon

      SHUNDA GROUP Terdiri dari beberapa perusahaan yang bergerak di bidang yang menyediakan Building Material. Perusahaan-perusahaan yang merupakan bagian dari SHUNDA GROUP terdiri dari PT.Shunda Sucai Indonesia, PT.Shunda Plafon, PT.Shunda Bangun Indonesia, PT.Shunda logam Indonesia dan masih akan terus berkembang.

      Sejarah Singkat PT Shunda Plafon

      PT.Shunda Plafon merupakan salah satu perusahaan dari Shunda Group, dimana PT.Shunda Plafon ini terbentuk dari PT.Shunda sucai Indonesia yang berdiri tahun 2007 diatas lahan 600m2 didaerah Tangerang. Tahun 2012 PT.Shunda Sucai Indonesia telah memperluas areanya menjadi 5000m2 dengan penambahan jumlah mesin hingga 10unit dan memiliki 25 main Dealers yang tersebar di seluruh nusantara. PT Shunda Plafon kini telah melebarkan jaringannya menjadi 28 Dealers.

      PT.Shunda Sucai Indonesia adalah perusahaan nasional pertama yang memproduksi plafond an panel/partisi dinding yang terbuat dari bahan PVC dengan merk SHUNDA PLAFON PVC. Perusahaan berdiri pada tahun 2007 berlokasi di Dadap tangerang, diatas lahan seluas 600m2 bermesin 1 line. Hanya dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun, PT Shunda Sucai Indonesia kini telah menempati area 3000m2 dengan jumlah line mesin 9 unit, serta jaringan pemasaran di hamper seluruh kota-kotabesar di Indonesia dari ujung Barat (Aceh) sampai ke Timur (Sorong).

      Dengan adaptasi teknologi luar, namun tetap menggunakan bahan dasar dalam negeri, PT Shunda Sucai Indonesia terus berinovasi menciptakan produk-produk berbasis PVC seperti Plafon (ceiling), panel dinding, list (cornice), plafon jenis accoustic, lantai, dan lain-lain, serta akan terus menambah varian produk lain guna memenuhi kebutuhan market domestic akan bahan bangunan berkualitas dan berinovasi tinggi, sekaligus merambah market internasional di kemudian hari.

      Plafon PVC “Shunda” adalah jenis plafon yang dibuat dari bahan PVC yang sangat ringan dan memiliki banyak keunggulan diantaranya tahan air, anti rayap, dan tidak merambat api (Flame Retardant) Shunda Plafon merupakan jawaban atas kekurangan dari material plafon lainnya yang tersedia saat ini.

      PT. Shunda plafon pada saat ini telah memilkicabang sebanyak 30 agen, yang tersebar di wilayah Indonesia. Jumlah karyawan Shunda Plafon saat ini mencapai 1000 karyawan. Dan PT.Shunda Plafon ini merupakan pusat dari seluruh cabang Shunda lainnya.[39]

      Gambar 3.1 Logo Pt Shunda Plafon

       

      VISI dan MISI Shunda Plafon

      Visi Shunda Plafon

      Menjadi brand leader dalam industry manufaktur dan distribusi building material di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara.

      Misi Shunda Plafon

      · Menciptakan produk-produk inovatif, berkualitas, dan berwawasan lingkungan demi menjawab tantangan jaman.

      · Meningkatkan efisiensi sehingga menghasilkan produk dengan harga kompetitif.

      · Menjamin ketersediaan produk dengan system distribusi terintegrasi.

      · Terus meningkatkan pelayanan pelanggan baik dari segi marketing, teknis, maupun purna jual demi tercapainya costumer satisfaction

      Struktur Organisasi

      Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan PT Shunda Plafon yang mempunyai struktur organisasi seperti pada gambar 3.4:

      Struktur Organisasi PT.Shunda Plafon


      Gambar 3.4 Struktur Organisasi

      Wewenang dan Tanggung Jawab

      Berikut ini uraian dari wewenang dan tanggung jawab masing-masing divisi pada PT.Shunda plafon jakarta, yaitu sebagai berikut:

      A. CEO

      CEO memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

      1. Menentukan dan menetapkan kebijaksanaan mutu.
      2. Menentukan dan mengesahkan dokumen sistem manajemen.

      B. Direktur

      Direktur memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

      1. Membawahi seluruh aktivitas perusahaan dari mulai perencanaan sampai dengan pengawasan.
      2. Mengorganisir dan membentuk struktur perusahaan, serta bertanggung jawab penuh terhadap CEO.

      C. Personal Admin

      Personal Admin memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

      1. Membetulkan letak atau posisi alat tulis pimpinan serta perlengkapan yang diperlukan.
      2. Bertindak sebagai penghubung untuk meneruskan informasi kepada relasi.
      3. Mewakili seseorang menerima sumbangan untuk dana atau keperluan kegiatan lainnya.
      4. Mengingatkan pimpinan membayar iuran atau asuransi dari suatu badan atau instansi.
      5. Memeriksa hasil pengumpulan dana atau uang muka dari instansi yang diberikan sebagai dana kesejahteraan.
      6. Menghadiri rapat-rapat dinas, sebagai pendamping pimpinan selama mengadakan pertemuan bisnis.
      7. Mengadakan pemeriksaan peralatan kantor, mana yang perlu diperbaiki dan mana yang tidak perlu diperbaiki atau penambahan alat-alat dan sarana kantor.

      D. Marketing Manajer

      Marketing Manajer< memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

      1. Merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir proses penjualan dan pemasaran bersama supervisor untuk mencapai target penjuaan dan mengembangkan pasar secara efektif dan efisien. Memimpin, merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan pemasaran sesuai dengan prosedur yang ada.
      2. Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan secara menyeluruh agar dapat dijalankan secara optimal.
      3. Memonitor pelaksanaan kebijakan pelasanaannya agar dapat berjalan secara maksimal dan tepat.
      4. Menentukan dan mengesahkan dokumen sistem manajemen.

      E. Business Development Manager

      Business Development Manager memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

      1. Menentukan program promosi.
      2. mengevaluasi dampak kegiatan promosi.
      3. memonitor kegiatan penjualan.
      4. Mengkomunikasikan rencana penjualan dengan bagiam marketing.

      F. HRD Manager

      HRD Manager memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

      HRD Manager memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu: Menangani suatu kebutuhan atau aktifitas melainkan seluruh proses kegiatan pada aktifitas ruang lingkup dalam sebuah perusahaan.

      G. Accounting Supervisor

      Accounting Supervisor memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

      Accounting Supervisor memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu: Merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan akuntansi di perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target financial perusahaan.

      H. Finance Admin

      Finance Admin memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

      1. Membantu staf administrasi dalam merencanakan, dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan visi, misi, tujuan dan rencana kerja.
      2. Memonitor kebutuhan-kebutuhan pelayanan, seperti pengurusn barang pesanan, pengaturan jadwal pengiriman serta pemasangan barang.
      3. Bertanggung jawab kepada staf administrasi akan pelaksanaan berbagai kegiatan dan pelayanan.
      4. Menggunakan semua sarana dan prasarana yang ada demi efektivitas dan efisiensi serta pelayanan.

      I. Admin Marketing

      Admin Marketing memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

      1. Membuat pertanggung jawaban laporan pada setiap aktifitas marketing.
      2. Membuat laporan pertanggung jawaban perbulan dan menyimpan bukti pembelian dan penjualan.
      3. Mengetahui jumlah stok barang yang tersedia.

      J. Supervisor Marketing

      Supervisor Marketing memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

      Supervisor Marketing memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu: Handling semua kegiatan marketing yang behubungan dengan pemesanan dan pelayanan lainnya.

      K. TeleMarketing

      TeleMarketing memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

      TeleMarketing memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu: Handling telepon dari cosyumer yang mengatur transaksi menggunakan telepon baik itu pemesanan maupun pelayanan lainnya, serta terima Costumer Complain.

      L. Marketing Eksekutif

      Marketing Eksekutif memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu: Handling telepon dari cosyumer yang mengatur transaksi menggunakan telepon baik itu pemesanan maupun pelayanan lainnya, serta terima Costumer Complain.

      M. Driver

      Driver memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

      1. Menyiapkan kelayakan kendaraan operasional yang akan dipergunakan.
      2. Mempersiapkan kelayakan kendaraan operasional.
      3. Membantu mengantar ataupun mengirim barang-barang berhubungan dengan pekerjaan.

      N. Asistant Driver

      Asistant Driver memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu: membantu setiap aktifitas yang dilakukan supir, dan selalu siap menemani tugas-tugas supir.

      O. General Affair

      General Affair memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

      1. Melaksanakan kegiatan pelayanan kantor, penyediaan fasilitas dan layanan administrasi perkantoran, sesuai ketentuan yang berlaku untuk mendukung kelancaran operasional.
      2. Melaksanakan aktifitas penyiapan ruang kerja dan peralatan kantor untuk seluruh pegawai, untuk memastikan ketersediaan ruangan kerja dan peralatan kantor bagi setiap pekerja sesuai dengan jenis pekerja dan jabatan.
      3. Melaksanakan akan adanya kebutuhan dan pengadaan kebersihan dan keamanan kantor serta layanan photocopy dan penjilidan.
      4. Mengawasi pelaksanaan kebersihan dan kenyamanan ruang kantor dan keamanan kantor.

      Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

      Prosedur Sistem Berjalan

      Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan sebagai berikut:

      Prosedur sistem penjualan:

      1. Pelanggan menghubungi bagian marketing ataupun berkunjung langsung ke kantor.
      2. Bagian team marketing melakukan komunikasi kepada pelanggan sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan.
      3. Jika diperlukan team marketing akan melakukan survey lokasi dan pengukuran.
      4. Marketing membuat surat penawaran untuk pelanggan (bisa berdasarkan pesanan pelanggan ataupun kesepakatan antara marketing dan pelanggan) dan di kirim via email/fax.
      5. Pelanggan akan melakukan pembayaran pertama 50% bahan & list dan di bayar pada saat penawaran disetujui.
      6. Pembayaran kedua (pelunasan) 50% bahan & list di bayarkan pada saat sebelum barang dikirim.
      7. Team marketing memberikan surat penawaran kepada admin untuk dibuat saled order.
      8. Admin membuat sales order dan diserahkan kepada PO Officer untuk dibuat purchase order ke pabrik.
      9. Admin menginput laporan surat penawaran marketing pernama(tahun, bulan, tanggal).
      10. Sortir report surat penawaran marketing pernama berdasarkan subyek: projek yang sudah selesai, projek yang masih berjalan, projek yang belum mendapat konfirmasi dari pelanggan dan projek yang cancel.
      11. Purchase order akan diproduksi oleh pabrik kurang lebih 2 minggu.
      12. Barang yang sudah ready di produksi dari pabrik akan di info kepada PO Officer.
      13. PO Officer akan mengatur jadwal pengiriman kepada pelanggan, dan di informasikan kepada admin marketing untuk di aturkan jadwal pemasangan.
      14. Pengiriman dan pemasangan barang kepada pelanggan.
      15. Admin membuat Laporan penjualan final, dan memberikan kepada pimpinan.

      Catatan : Purchase baru akan diproduksi oleh pabrik apabila 50% bahan & list sudah dibayarkan. Dan pengiriman baru akan dilakukan setelah sisa 50% bahan & list dibayar.

      Gambar 3.5 Sistem Berjalan Laporan Penjualan PT Shunda Plafon

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      1. Analisa CSF

      Menurut Rockart dan Bullen 1981 MIT dalam Witarto (2004:110)[40], CSF merupakan sejumlah variable yang mempengaruhi aktivitas yang sekarang atau yang akan datang, dalam mencapai target pekerjaannya. Metoda CSF membantu pendefinisian variable. Dengan demikian, manajer akan meningkatkan pemahamannya tentang situasi diruang kendalinya

      Pada metode ini akan dielaborasikan visi dan misi menjadi tujuan bisnis Perguruan Tinggi Raharja yang kemudian akan diaplikasikan menggunakan CSF analisis untuk menemukan kebutuhan Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja dari organisasi. Langkah-langkah elaborasi tersebut dapat dijelaskan pada gambar di bawah ini.

      Tabel 3.3 Identifikasi CSF

      Berdasarkan hasil observasi Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, didapatkan pernyataan Visi, Misi dari Perguruan Tinggi Raharja sebagai berikut :

      Visi

      Menjadi perguruan tinggi pada Lab. SK yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, Sistem persediaan barang yang tepat dan sesuai merupakan hal penting bagi Perguruan Tinggi Raharja dalam hal bidang persedian dan peminjaman barang pada Laboratorium Sistem Komputer (Lab. SK). Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja merupakan tempat yang digunakan untuk melakukan kegiatan pengujian, riset ilmiah, praktek pembelajaran, dan penelitian., memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

      Misi

      1. Meningkatkan layanan laboratorium terpadu sebagai pusat kegiatan penunjang akademik/praktikum, penelitian dan pelayanan publik/pengujian bidang sains dan teknologi
      2. Menyelenggarakan program-program penelitian dan pengembangan guna menghasilkan keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan mahasiswa/mahasiswi dengan kebutuhan peminjaman barang-barang alat dan komponendi Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.
      3. meningkatkan kualitas sistem manajemen laboratorium terpadu berbasis kinerja untuk mencapai tri dharma perguruan tinggi.
      4. Membuat suatu sistem yang dapat mendukung proses pembelajaran pada Lab. SK sehingga menghasilkan laporan yang bermanfaat.

      Tujuan utama dari Perguruan Tinggi Raharja tertuang dalam“Menghasilkan peminjaman barang-barang alat dan komponen pada Perguruan Tinggi Raharja yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer,yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.” yang dapat dilihat

       

      Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan

      1. Analisa Masukan

      Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Data persediaan barang masuk didapat ketika admin memberikan faktur beli kepada bagian Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

        a. Nama Masukan  : Barang Masuk

        b. Fungsi  : Sebagai catatan barang masuk

        c. Sumber  : Pihak kampus

        d. Media  : Kertas NCR berwarna putih

        e. Distribusi  : Pihak Kamus ke petugas bagian Lab. SK.

        f. Frekuensi  : Setiap permintaan pesanan barang dari Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, lalu Pihak Kampus akan mengirimkan barangnya sesuai pesanan

        g. Format  : Lampiran B.3

        h. Keterangan  : Berisi daftar barang yang di pesan Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

      2. Analisa Proses

      Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

        a. Nama modul  : Permintaan peminjaman barang

        b. Masukan  : Daftar untuk pesanan barang

        c. Keluaran  : Catatan pesanan barang

        d. Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan catatan manua Ketika saat proses peminjaman barang pada Lab. SK terhadap barang yang dibutuhkan oleh masing-masing yang meminjamnnya.

      3.Analisa Keluaran

      Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu:

        a. Nama keluaran  : Barang Keluar

        b. Fungsi  : Mencetak dan menampilkan permintaan dari Peminjaman barang.

        c. Media  : Kertas NCR rangkap 2 (putih dan merah)

        d. Rangkap  : 2 (dua) lembar

        e. Distribusi  : Lembar 1 (putih) untuk pelangganLembar 2 (merah) untuk kasir

      Permasalahan Yang Dihadapi

      Prosedur sistem yang sedang berjalan saat ini pada proses pengumpulan data barang di dalam ruang Lab SK yang terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja masih berjalan secara manual, yaitu seperti pencatatan atau pengecekan barang di dalam ruang Lab SK masih menggunakan kertas list barang-barang biasa sehingga data persediaan barang yang diperoleh tidak akurat dan proses yang dibutuhkan dalam pengecekan pun membutuhkan waktu yang cukup lama, dan sering terjadi kehilangan,kerusakkan, barang yang tidak balik data karena data yang punya berupa catatan yang dicatat pada kertas list barang-barang biasa.

      Tidak akuratnya data dan lambatnya informasi yang diperoleh bisa menyebabkan kerugian yang cukup besar karena barang yang di pinjaman adalah barang-barang inventaris dan barang komponen atau alat yang mempunyai tanggal peminjaman yang beragam, sehingga sulit untuk dikendalikan karena pada saat barang keluar ke dalam ruang Lab SK tidak di catat tanggal berapa peminjaman dan hanya ditumpuk atau diurutkan saja sesuai jenisnya di dalam ruang Lab SK. Jika terjadi pengumpulan data yang tidak laku terdaftar itu bisa mengakibatkan kerugian bagi Perguruan Tinggi Raharja karena sulit mengetahui seberapa lama barang bisa di peminjaman dan status barang apakah masih bisa di pakai atau rusak bahkan hilang.

      Dari permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem persediaan barang yang sedang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja masih belum efektif dan efisien.

       

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Setelah diatas dijabarkan permasalahan yang sedang dihadapi, maka penulis akan membuatkan alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalahnya adalah membuatkan “Perancanagan Sistem Informasi Inventory Laboratorium Sistem Komputer Pada Perguruan Tinggi Raharja ”, lalu memanfaatkan kelemahan Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja dalam menghadapi barang yang apakah barang tersebut hilang, rusak, bagus atau habis sehingga dapat menurunkan tingkat kerugian yang dialami Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja. dan menjadikannya sebagai masa efektif pakai yang digunakan oleh perusahaan untuk menentukan FIFO berdasarkan masa efektif pakai barang serta dapat mengatasi tumpukan barang di dalam gudang yang belum terjual. Dan membuatkan system inventory kepada Perguruan Tinggi Raharja berupa informasi peringatan masa peminjaman barang barang alat dan komponen di Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, maka akan terdapat sistem yang akan memudahkan dalam memonitoring sistem persediaan barang di dalam gudang yaitu sistem sistem inventory .

       

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

      Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I


      Functional

      No

      Analisa Kebutuhan
      Saya ingin sistem :

      1

      Sistem dapat menampilkan data barang yaitu alat dan komponen

      2

      Sistem dapat menampilkan data dosen

      3

      Sistem dapat menampilkan data jadwal Lab. SK

      4

      Sistem dapat menampilkan data User

      5

      Sistem datat menampilkan data UKM dan HMJ

      6

      Sistem dapat manampilkan status barang bagus

      7

      Sistem memiliki menu kritik dan saran

      8

      Sistem dapat menapilkan status barang rusak

      9

      Sistem dapat menampilkan status barang hilang

      10

      Sistem dapat menampilkan status barang habis

      11

      Sistem dapat membuat dan mencetak laporan peminjaman barang

      12

      Sistem dapat membuat dan mencetak laporan data stok barang

      13

      Sistem dapat menampilkan informasi data mahasiswa

      14

      Sistem dapat membuat dan mencetak kondisi barang

      15

      Sistem dapat menampilkan dan mencetak form peminjaman

      16

      Sistem dapat menampilkan grafik stok barang

      17

      Sistem dapat menampilkan foto dosen

      18

      Sistem dapat menampilkan foto asslab

      19

      Sistem dapat menyediakan hak akses untuk Admin

      20

      Sistem dapat menyediakan hak akses untuk Asslab

      21

      Sistem dapat menyediakan hak akses untuk Kepala Jurusan Sistem Komputer

      22

      Sistm dapat menyediakan hak akses untuk Pimpinan

      23

      Sistem dapat menampilkan foto foto barang

      24

      Menampilkan halaman VideoSistem dapat menampilkan informasi data mahasiswa
      Non Functional
      NoSaya ingin sistem :

      1

      Memudahkan pekerjaan admin untuk monitoring persediaan barang di Lab. SK

      2

      Informasi barang dilengkapi kode barang

      3

      Keamanan data terjamin

      4

      Sistem memiliki tampilan yang menarik

      5

      Kestabilan persediaan barang di dalam Lab. SK dapat terjaga

      6

      Memudahkan dalam pembuatan dan pencetakan laporan-laporan

      7

      Memudahkan dalam pencatatan persediaan barang di dalam Lab. SK

      8

      Membantu Perguruan Tinggi Raharja dalam pengambilan keputusan mengenai persediaan barang di dalam Lab. SK

       

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

       

      Elisitasi Tahap III

      Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

      1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?
      2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
      3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

      Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

      1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
      3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

       

      Final Draft Elisitasi

      Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan sistem informasi training pengajar berbasis site iMe pada Perguruan Tinggi Raharja. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem informasi training pengajar berbasis site iMe pada Perguruan Tinggi Raharja.

       

      BAB IV

      HASIL PENELITIAN

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Prosedur Sistem Usulan

      Prosedur Sistem Usulan LAporan Penjualan Pada Admin

      Prosedur yang baru pada sistem yang di usulkan laporan penjualan pada admin yaitu:

      1. Admin login dengan username dan password yangsudah dibuat.
      2. Admin membuat daftar klien untuk mengetahui ada berapa perusahaan atau perorang yang menjadi klien.
      3. Admin menginput transaksi yang terjadi dengan langkah memilih nama client yang sudah dibuat sebelumnya, memilih jenis barangyang sudah deal untuk dipesan, menentukan berapa banyak barang yang dibeli, serta memilih tujuan tertentuuntuk pemasangan dan pengiriman barang, dan akan terlihat seluruh total tagihan dan dapat langsung dicetak data tersebut berbentuk surat penawaran. Serta data akan disimpan dalam database.
      4. Setelah menginput semua transaksi, admin bisa melihat laporan penjualan secara keseluruhan baik laporan penjualan berdasarkan= interval waktu, nominal, nama customer serta berdasarkan produk atau item, dari semua data transaksi yang sudah di input.
      5. Setelah semua penginputan data selesai admin bisa print laporan pejualan tersebut.

      Prosedur Sistem Usulan Laporan Penjualan Pada Pimpinan

      Prosedur yang baru pada sistem yang di usulkan laporan penjualan pada pimpinan yaitu:

      1. Pimpinan login dengan username dan password yangsudah dibuat.
      2. Pimpinan dapat melihat daftar klien, user dan barang serta laporan penjualan yang sudah selesai sesuai dengan hak akses yang sudah ditentukan dan bisa melakukan print laporan tersebut.

       

      Diagram Rancangan Sistem Usulan

      Adapun diagram-diagram usulan yang akan saya gambarkan dalam program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 adalah sebagai berikut:

      Use case diagram Sistem Yang Diusulkan

      Gambar 4.1Use Case Diagram Sistem Inventori Lab. SKPada Pada Perguruan Tinggi Raharja

      Dapat dijelaskan gambar 4.1 Use case diagram Sistem Inventory Pada Perguruan Tinggi Raharja diatas pada saat ini terdiri dari 4 actor, yaitu: Pihak Kampus, Dosen, Asslab, dan admin. Dan juga mempunyai 3 behavior atau kebiasaan diantaranya yaitu:

        a. Prosedur barang masuk, dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut:

        Use case  : Barang Masuk

        Aktor : Pihak Kampus dan admin

        Pihak Kampus memberikan Barang masuk kepada admin bagian Lab. SK dengan include kirim barang dan extend cek barang. Kemudian admin akan login terlebih dahulu untuk input barang masuk. Setelah admin input barang masuk, admin dapat membuatkan surat barang masuk untuk setiap fakturnya berdasarkan barang masuk yang didapatkan dari Pihak Kampus. Jika ada barang yang rusak, hilang, bagus dan habis, maka admin dapat membuatkan peminjaman barang.

        b. Prosedur barang keluar

        Use case  : Pemakaian Barang

        Aktor : Dosen dan admin

        Dosen memberikan form peminjaman barang kepada admin Lab. SK. Kemudian admin login terlebih dahulu untuk input peminjaman barang. Setelah admin melakukan input peminjaman barang, admin dapat membuatkan surat barang keluar untuk setiap fakturnya berdasarkan peminjaman barang yang diberikan oleh dosen. Jika ada barang yang rusak, hilang, bagus, dan habis, maka admin dapat membuatkan peminjaman barang.

        c. Prosedur pembuatan laporan

        Use case  : Laporan

        Aktor : Pimpinan dan admin

        Skenario  : Jika admin Lab. SK ingin membuatkan laporan, admin harus login terlebih dahulu. Di dalam laporan terdapat 7 include, yaitu: laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan peminjaman barang, laporan pemakaian barang, laporan stok barang, laporan pengembalian, dan hasil laporan barang. Laporan dapat dicetak oleh admin dan memberikan hasil laporan kepada pimpinan.

       

      Rancangan Sistem Yang Diusulkan

      Prosedur Sistem Yang Diusulkan

      1. Activity diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

      Gambar 4.2Activity diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

      Activity diagram sistem untuk prosedur barang masuk yang diusulkan saat ini, yaitu:

        a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

        b. 10 (sepuluh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari pihak kampus membawa kirim barang disertai kirim barang kepada bagian Lab.SK. Kemudian Lab.SK gudang akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home untuk view, edit, dan delete, tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu faktur beli untuk melakukan create dan juga dapat melakukan create barang masuk. Admin dapat input data kirm barang kemudian menyimpannya, jika alur decision node berhasil data tersimpan dan bisa mengakhiri aktifitas barang masuk, tetapi jika simpan gagal maka akan kembali ke create.

        c. 2 (dua) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

        d. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur barang masuk.

       

      2. Activity diagram Untuk Prosedur Peminjaman

      Gambar 4.3 Activity diagram Untuk Menu Prosedur Barang Peminjaman

      Activity diagram sistem untuk prosedur barang peminjaman yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

        a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

        b. 9 (sembilan) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari Asslab memberikan peminjaman barang kepada bagian Lab.SK. Kemudian admin Lab.SK akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu peminjaman barang admin dapat melakukan view, edit, dan delete, untuk input faktur jual admin dapat melakukan create, admin dapat create peminjaman barang. Ketika admin input data peminjaman barang kemudian menyimpannya, jika alur decision node berhasil data tersimpan dan bisa mengakhiri aktifitas barang keluar, tetapi jika simpan gagal maka akan kembali ke create.

        c. 2 (dua) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

        d. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur barang keluar.

       

      3. Activity diagram Untuk Prosedur Pengembalian

      Gambar 4.3 Activity diagram Untuk Menu Prosedur Barang Peminjaman

      Activity diagram sistem untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

        a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

        b. 12 (dua belas) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari admin Lab.SK akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu pengembalian yang didalamnya terdapat 2 laporan yaitu kondisi kembali dan qty kembali. Admin dapat view pengembalian kemudian mencetaknya dan akhirnya logout.

        c. 1 (satu) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

        d. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur pembuatan laporan.

       

      4. Activity diagram Untuk Prosedur Laporan

      Gambar 4.5 Activity diagram Untuk Prosedur Pembuatan Laporan

      Activity diagram sistem untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

        a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

        B. 7 (tujuh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari admin Lab.SK akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu laporan yang didalamnya terdapat 2 laporan yaitu Laporan pemakaian barang dan Laporan data stok barang Admin dapat view laporan kemudian mencetaknya dan akhirnya logout.

        1 (satu) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

        D. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur pembuatan laporan.

       

      Sequence diagram Sistem Yang Diusulkan

      1. Sequence diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

      Gambar 4.6 Sequence diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

      Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur barang masuk dan keluar yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

      a. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, yaitu kajur, asslab, dan admin.

      b. 1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.

      c. 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai server untuk validasi login.

      d. 5 (lima) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 5 (lima) entity class tersebut, yaitu:Barang, input barang dan data barang

      e. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:

      1. Pihak kampus memberikan kirim barang
      2. Memberikan barang kepada admin
      3. Memberikan laporan pemakaian barang kepada kajur
      4. Masuk ke menu login
      5. Masukan username
      6. Masukan password
      7. Validasi
      8. Login gagal
      9. Login berhasil
      10. Pilih barang untuk melihat, tambah, dan edit i
      11. Pilih barang masuk untuk melihat, tambah, dan edit
      12. Pilih data barang untuk melihat, tambah, dan edit
      13. Pilih pengembalian barang untuk melihat, tambah, dan edit r
      14. Pilih barang untuk melihat, tambah, dan edit
      15. Pilih pengembalian barang untuk melihat, tambah, dan edit

       

      Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

      Sequence diagramUntuk Prosedur Transaksi

      Gambar 4.42 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Transaksi

      Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

      a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin.

      b. 1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.

      c. 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai server untuk validasi login.

      d. 2 (dua) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 2 (dua) entity class tersebut, yaitu: home, menu transaksi, dan data transaksi

      e. E. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:

      1. Masuk ke menu login
      2. Masukan username
      3. Masukan password
      4. Validasi
      5. Login gagal
      6. Login berhasil
      7. klik menu transaksiuntuk melakukan input barang
      8. klik data transaksi barang untuk melihat data transaksi

       

      Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

      Sequence diagramUntuk Prosedur Laporan

      Gambar 4.42 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Laporan

      Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

      a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin.

      b.1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.

      c. 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai server untuk validasi login.

      d.3 (Tiga) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 3 (Tiga) entity class tersebut, yaitu: home, menu laporan, laporan pemakaian barang dan stok barang.

      e. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:

      1. Masuk ke menu login
      2. Masukan username
      3. Masukan password
      4. Validasi
      5. Login gagal
      6. Login berhasil
      7. klik menu laporan untuk melakukan input laporan
      8. klik input lap pemakaian barang untuk melakukan laporan
      9. klik data laporan stok barang untuk melihat data laporan stok barang

       

      Rancangan Basis Data

      Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

      Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.

       

      Normalisasi

      Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2ndNF) sampai ke bentuk Third Normal Form (3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini:

      1. UNNORMALIZED

      Dapat dijelaskan gambar Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

      2. First Normal Form (INF)

      Dapat dijelaskan gambar First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan dan mempunyai simbol (*) yang berperan sebagai candidate key pada Sistem Monitoring Inventory Lab. SK Pada Perguruan Tinggi Raharja.

      3. Second Normal Form (2NF)

      Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2ndNF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 11 tabel, yaitu tabel supplier, tabel faktur beli, tabel surat barang masuk, tabel retur beli, tabel barang, tabel satuan, tabel jenis barang, tabel kasir, tabel faktur jual, dan tabel surat barang keluar.

      4. Third Normal Form (3NF)

      Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari 16 tabel, yaitu: tabel supplier, tabel faktur beli, tabel detail faktur beli, tabel surat barang masuk, tabel retur beli, tabel detail retur beli, tabel barang, tabel detail barang, tabel jenis barang, tabel satuan, tabel kasir, tabel faktur jual, tabel detail faktur jual, tabel surat barang keluar, tabel retur jual, dan tabel detail retur jual.

       

      Spesifikasi Basis Data

      Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan mediapenyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record.Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

      1. Nama File  : User

      Akronim  : -

      Fungsi  : Untuk menyimpan dan mengetahui data Asslab

      Tipe File  : File Master

      Organisasi File : Index Sequential

      Media  : Harddisk

      Panjang record : 120 karakter

      Primary key  : id_ User

      Tabel 4.2 Struktur user


      2. Nama File  : Dosen

      Akronim  : Dos

      Fungsi  : Untuk menyimpan data peminjaman barang yang diberikan oleh pihak kampus kepada admin

      Tipe File  : File Transaksi

      Organisasi File : Sequential

      Media  : Harddisk

      Panjang record : 15 karakter

      Primary key  : id_Dosen

      Tabel 4.3 Struktur Tabel Dosen


      3. Nama File  : Kondisi Barang

      Akronim  : Kb

      Fungsi  : Untuk mengecek kondisi barang

      Tipe File  : File Transaksi

      Organisasi File : Sequential

      Media  : Harddisk

      Panjang record : 10 karakter

      Primary key  : id_kondisi


      Tabel 4.4 Struktur Tabel Kondisi Barang


      4. Nama File  : Kategori

      Akronim  : Ktg

      Fungsi  : Untuk mengetahui barang apa yang akan di pinjam

      Tipe File  : File Transaksi

      Organisasi File : Sequential

      Media  : Harddisk

      Panjang record : 18 karakter

      Primary key  : id_Ktg


      Tabel 4.5 Struktur Tabel Kategori


      5. Nama File  : Barang

      Akronim  : brg

      Fungsi  : Untuk menyimpan dan mengetahui data barang

      Tipe File  : File Master

      Organisasi File : Index Sequential

      Media  : Harddisk

      Panjang record : 59 karakter

      Primary key  : id_brg

      Tabel 4.6 Struktur Tabel Barang


      6. Nama File  : Detail Peminjaman

      Akronim  : Pnj

      Fungsi  : Untuk mengetahui peminjaman barang

      Tipe File  : File Transaksi

      Organisasi File : Index Sequential

      Media  : Harddisk

      Panjang record : 26 karakter

      Primary key  : id_pnj

      Tabel 4.7 Struktur Tabel Detail Peminjaman

      7.Nama File  : Peminjaman

      Akronim  : pnj

      Fungsi  : Untuk mengetahui data satuan barang

      Tipe File  : File Masterr

      Organisasi File : Index Sequential

      Media  : Harddisk

      Panjang record : 33 karakter

      Primary key  : id_pnj

      Tabel 4.7 Struktur Tabel Kelas

      8.Nama File  : Kelas

      Akronim  : Kls

      Fungsi  : Untuk mengetahui data satuan barang

      Tipe File  : File Master

      Organisasi File : Index Sequential

      Media  : Harddisk

      Panjang record : 33 karakter

      Primary key  : id_ksl

      Tabel 4.7 Struktur Tabel Peminjaman

       

      Flowchart Sistem Yang Diusulkan

      Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya yang dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Berikut Flowchart program untuk Sistem Inventory Pada Perguruan Tinggi Raharjaa, yaitu:

      1. Flowchart Program Untuk Login Admin

      Gambar 4.44 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

      Dapat dijelaskan gambar 4.10 flowchart program untuk login admin pada “Sistem Inventory Control Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini terdiri dari:

        a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada login admin.

        b. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: “login”, kemudian untuk login admin harus memasukan “username password”, dan jika salah sistem akan memberikan data yang bertuliskan “Incorrect username or password”.

        c. 1 (satu) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi kebenaran username dan password, jika “ya” akan bisa masuk ke home sistem dan jika “tidak” akan kembali ke login terlebih dahulu.

        d. 8 (delapan) simbol subprocess sebagai simbol yang menunjukan bahwa didalam langkah yang dimaksud terdapat flowchart lain yang menggambarkan langkah secara rinci yang terdiri dari 8 (delapan) macam-macam menu, yaitu: home, barang, dosen, kelas, user, transaksi, laporan, dan FAQ.


      2. Flowchart Program Untuk Menu Barang

      Gambar 4.45 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Barang

      Dapat dijelaskan gambar 4.11 flowchart program untuk menu barang pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

        a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu barang.

        b. 5 (lima) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Barang” yang di dalamnya terdapat submenu “Create Barang, Manage Barang, Create Jenis Barang, Manage Jenis Barang, Create Satuan Barang, dan Manage Satuan Barang”.

        c. 15 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

      - Pada decision submenu “Create Barang” terdapat form input data barang yang terdiri dari “Id Barang, Nama Barang, Id kategori barang, foto barang, stok barang, dan kondisi Barang”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

      - Pada decision submenu “Manage Barang” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.

      - Pada decision submenu “Create Jenis Barang” terdapat form input data jenis barang yang terdiri dari “Id kategori barang, dan nama kategori”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

      - Pada decision submenu “Manage Jenis Barang” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.

      - Pada decision submenu “Create Satuan Barang” terdapat form input data satuan barang yang terdiri dari “Id kondisi dan Keterangan kondisi”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

      - Pada decision submenu “Manage Satuan Barang” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.

      3. Flowchart Program Untuk Menu Dosen

      Gambar 4.46 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Dosen

      Dapat dijelaskan gambar 4.12 flowchart program untuk menu supplier pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

        a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu dosen.

        b. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: menu “dosen” yang mempunyai submenu “Create dosen dan Manage dosen”.

        c. 5 (lima) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

      - Pada decision submenu “Create dosen” terdapat form input data supplier yang terdiri dari “Id dosen, dan Nama dosen,”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

      - Pada decision submenu “Manage dosen” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.


      4. Flowchart Program Untuk Menu Kelas

      Gambar 4.47 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Kelas

      Dapat dijelaskan gambar 4.13 flowchart program untuk menu kasir pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

        a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu Kelas.

        b. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu Kelas “Kasir” yang mempunyai submenu “Create Kelas dan Manage Kelas”.

        c. 5 (lima) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

        - Pada decision submenu “Create Kelas” terdapat form input data karyawan yang terdiri dari “Id kelas, id tahun ajar, dan nama kelas”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

        - Pada decision submenu “Manage kelas” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.

      5. Flowchart Program Untuk Menu User

      Gambar 4.48 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu User

      Dapat dijelaskan gambar 4.14 flowchart program untuk menu faktur beli pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

        a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu user.

        b. 5 (lima) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Faktur Beli” yang di dalamnya terdapat submenu “Create user, Manage user,

        c. 9 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”,

      6. Flowchart Program Untuk Menu Transaksi

      Gambar 4.49 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Transaksi

      Dapat dijelaskan gambar 4.14 flowchart program untuk menu faktur beli pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

        a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu transaksi.

        b. 5 (lima) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “transaksi” yang di dalamnya terdapat submenu “Create input peminjaman, Manage input peminjaman, Create transaksi, dan Manage transaksi, Create”.

        c. 15 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

        - Pada decision submenu “Create input peminjaman” terdapat form input data faktur jual yang terdiri dari “Id peminjaman, Tanggal peminjaman, id dosen, Id kelas, Id user, Id barang, qty peminjaman, id kondisi dan id status”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

        - Pada decision submenu “Manage input peminjaman” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.

        - Pada decision submenu “Create data transaksi” terdapat form input data surat barang keluar yang terdiri dari “id barang, nama barang, kategori, kondisi dan stok”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

        - Pada decision submenu “Manage data transaksi” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.

      7. Flowchart Program Untuk Menu Laporan

      Gambar 4.410 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Laporan

      Dapat dijelaskan gambar 4.17 flowchart program untuk menu laporan pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

        a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu laporan.

        b. 2 (dua) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Laporan” yang di dalamnya terdapat submenu “Laporan Pemakaian Barang, dan Laporan Stok Data Barang”.

        c. 2 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

        - Pada decision submenu “Laporan Pemakaian Barang” pilihan untuk menentukan input “Pilih bulan, Pilih tahun dan Preview”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.

        - Pada decision submenu “Laporan Stok Data Barang” pilihan untuk menentukan input “Id barang, Nama barang, Kategori, Kondisi dan Stok”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.

        - Pada decision submenu “Manage data transaksi” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.


      8. Flowchart Program Untuk Menu Grafik

      Gambar 4.411 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Grafik

      Dapat dijelaskan gambar 4.16 flowchart program untuk menu grafik pada “Sistem Inventory Control Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

        a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu grafik.

        b. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari menu “Grafik” yang didalamnya admin dapat view stok persediaan.

       

      Rancangan Program

      HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini:

      Gambar 4.18 HIPO (HirarchyPlus Input Process Output)

      Adapun spesifikasi program yang diusulkan tersebut, yaitu:

      1. Nama program  :Login
      2. Fungsi program  : Untuk masuk ke dalam menu utama Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

        Bahasa Pemrograman  : PHP

        Proses Program  :

        a. Jalankan program

        b. Menampilkan halaman login, lalu input username dan passwod

        c. Klik login untuk menyatakan bahwa username danpasswod sudah benar dan jika benar maka akan masuk ke dalam menu utama

        d. Jika salah memasukan username danpasswod maka akan muncul pesan Incorrect username or password”

      3. Nama program  : Menu Utama
      4. Fungsi program  : Untuk menampilkan menu pilihan program yang terdapat di dalam sistem

        Bahasa Pemrograman  : PHP

        Proses Program  : Jalankan program menu utama, lalu pilih salah satu menu utama yang beberapa menu, yaitu terdiri dari: Home, Barang, piahak kampus, Asslab, pemakaian barang, peminjaman barang, Grafik, Laporan, FAQ dan Logout.

      5. Nama program  : Home
      6. Fungsi program  : Sebagai tampilan awal Sistem Inventory Lab. SK setelah berhasil melakukan Login

        Bahasa Pemrograman  : PHP

        Proses Program  : Setelah berhasil melakukan Login dan dinyatakan bahwa username dan password yang digunakan adalah benar.

      7. Nama program : Barang
      8. Fungsi program  : Untuk mengetahui dan menyimpan daftar barang yang ada di dalam Lab. SK

        Bahasa Pemrograman  : PHP

        Proses Program  :

        a. Pada Menu Utama, kemudian pilih menu Barang yang terdapat 6 (enam) sub menu didalamnya, diantaranya yaitu: Create Barang, Manage Barang, Create Jenis Barang, Create Satuan Barang, Manage Satuan Barang.

        b.Klik Create Barang untuk input data barang

        c.Klik Manage Barang untuk dapat view, update, dan delete data barang. Dapat dijelaskan seperti:

        - Jika memilih view maka akan terlihat detail data barang.

        - Jika memilih “update” dapat merubah data barang, kemudian klik save untuk menyimpan perubah data

        - Jika delete yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”

        b. Klik Create Jenis Barang untuk input data jenis barang

        c. Klik Manage Jenis Barang untuk dapat view, update, dan delete data jenis barang. Dapat dijelaskan seperti:

        - Jika memilih view maka akan terlihat data jenis barang.

        - Jika memilih “update” dapat merubah jenis barang, kemudian klik save untuk menyimpan perubah jenis barang

        - Jika delete yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”

        d. Klik Create Satuan Barang untuk input data satuan barang

        e. Klik Manage Satuan Barang untuk dapat view, update, dan delete data satuan barang. Dapat dijelaskan seperti:

        - Jika memilih view maka akan terlihat data satuan barang.

        - Jika memilih update dapat merubah satuan barang, kemudian klik save untuk menyimpan perubah satuan barang.

        - Jika delete yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”


      HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) Asslab

      HIPO (HirarchyPlus Input Process Output)

      HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) Pemimpin

      HIPO (HirarchyPlus Input Process Output)

       

      Rancangan Prototipe

      Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada prapengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja yang akan dibuat, yaitu:

      Prototype Halaman Login Admin

      Gambar 4.19 Prototype Halaman Login Admin

      Prototype Halaman Home Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

      Gambar 4.20 Prototype Halaman Home

      Prototype Halaman Barang Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

      Gambar 4.21 Prototype Halaman Data Barang

      Prototype Halaman Jenis Barang

      Gambar 4.22 Prototype Halaman Jenis Barang

      Prototype Halaman Dosen Lab. SK pada Peguruan Tinggi Raharja

      Gambar 4.23 Prototype Halaman Dosen Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja


      Prototype Halaman Data Kelas Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

      Gambar 4.24 Prototype Halaman Data Kelas Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja


      Prototype Halaman Kelas Lab. SK Tinggi Raharja

      Gambar 4.25 Prototype Halaman Data Kelas Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

      Prototype Halaman Data User Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

      Gambar 4.26Prototype Halaman Data User Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

      Prototype Halaman Data Transaksi

      Gambar 4.27Prototype Halaman Pemakian Barang

      Prototype Halaman Transaksi

      Gambar 4.28Prototype Halaman Transaksi

      Prototype Data Transaksi

      Gambar 4.29Prototype Halaman Data Transaksi

      Prototype Halaman Laporan

      Gambar 4.30Prototype Halaman Laporan

      Prototype Halaman Data Laporan

      Gambar 4.31Prototype Halaman Data Laporan

      Prototype Halaman Data Laporan

      Gambar 4.32Prototype Halaman Data Laporan

      Prototype Halaman FAQ

      Gambar 4.33Prototype Halaman FAQ

       

      Konfigurasi Sistem

      Spesifikasi Hardware

      Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

        a. Processor : Intel Core i5

        b. Monitor : Asus14”

        c. Mouse : Ps2

        d. RAM : 2 GB

        e. HD : 500 GB

        f. Keyboard : Compatible Ps2

        g. Printer : Canon Ip1800 Series

        h. UPS (Uninterrupuble Power Suply)


      Testing

      Metode Implementasi

      Implementasi program Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

      Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

      Tampilan Layar

      Tampilan Halaman Home

      Gambar 4.50 Tampilan Halaman Home

       

      Tampilan Halaman Login

      Gambar 4.51 Tampilan Halaman Login

       

      Tampilan Halaman barang

      Gambar 4.52 Tampilan Halaman barang

       

      Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

      Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

      Dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan spesifiasi perangkat keras (hardware) sebagai berikut:

      a. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-2330M

      b. Monitor : 14.0” HD LED

      c. RAM : 2.00 GB DDR3 Memory

      d. Hardisk : 640 GB HDD

       

      Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

      Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan spesifiasi perangkat lunak (software) sebagai berikut:

      a. Microsoft Windows 7 Ultimate

      b. Mozilla Firefox

      c. Google Chrome

      d. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

      e. AAA Logo 2008

      e. PhotoScape

       

      Hak Akses

      Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh 3 (tiga) orang, yaitu admin yang bertugas sebagai kepala Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, user yang menggantikan admin jika admin sedang tidak ada, dan pimpinan yang memimpin Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

       

      Testing

      Implementasi program Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharjadilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program

      Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

      Pengujian Black Box

      Pengujian Black Box Pada Login Admin

      Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi login admin, yaitu sebagai berikut:

      Tabel 4.18 Pengujian Black Box Login Admin

      Pengujian Black Box Pada Menu Barang

      Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu barang, yaitu sebagai berikut:

      Tabel 4.18 Pengujian Black Box Barang

      Pengujian Black Box Pada Menu Dosen

      Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu Dosen, yaitu sebagai berikut:

      Tabel 4.18 Pengujian Black Box Dosen

      Pengujian Black Box Pada Menu User

      Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu User, yaitu sebagai berikut:

      Tabel 4.18 Pengujian Black Box User

      Pengujian Black Box Pada Menu Kelas

      Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu Kelas, yaitu sebagai berikut:

      Tabel 4.18 Pengujian Black Box Kelas

       

      Evaluasi

      Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data barang yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

       

      Implementasi

      Schedule

      Tabel 4.9 Schedule

      Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:


       

      Estimasi Biaya

      Tabel 4.10 Estimasi Biaya
      No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Biaya
      1 Bahan dan Peralatan Penelitian
      Laptop Toshiba Satellite L-745 1106B 1 buah Rp. 6.350.000,00,- Rp. 6.350.000,00,-
      Modem Huawei 1 buah Rp. 350.000,00,- Rp. 350.000,00,-
      Pulsa Modem 4GB x 5 Bulan Rp. 45.000,00,- Rp. 225.000.00,-
      Rp. 6.925.000,00,-
      2 Perjalanan
      - Ongkos transportasi Kunciran Indah - STMIK Raharja 116 Trip Rp. 10.000,00,- Rp. 1.160.000,00,-
      Rp. 1.160.000,00,-
      3 Biaya Lain-lain
      - Print Rp. 100.000,00,-
      - Photocopy Rp. 50.000,00,-
      - Laporan Penyelesaian Tugas 2 Hardcover Rp. 25.000,00,- Rp. 50.000,00,-
      Rp. 200.000,00,-
      Jumlah Biaya Rp. 8.285.000,00,-


      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Sistem InventoryPada Perguruan Tinggi Raharja adalah sebagai berikut:

      1. Memonitoring persediaan barang di dalam ruang Lab SK yang masih berjalan secara manual menjadi terkomputerisasi sehingga dapat meminimalisir penumpukan barang yang mempunyai masa yang rusak dan hilang dengan cara memanfaatkan tanggal peminjaman barang menjadi masa efektif pakai dan menjaga persediaan barang di dalam ruang Lab SK dengan menggunakan batas minimal persediaan barang sehingga persediaan dan kualitas barang didalam gudang dapat terjaga dengan baik.
      2. Proses pengontrolan persediaan barang terkadang terjadi kelalaian sehingga banyak barang yang sudah dipinjam dengan cara membuatkan warning system peminjaman yang akan membantu memberi peringatan kepada bagian ruang Lab SK jika mas efektif pakai sudah mendekati masa minimal efektif pakai.
      3. Menciptakan Sistem Inventory yang mampu membantu[[Perguruan Tinggi Raharja] dalam menjaga persediaan barang dengan memperhatikan masa efektif pakai sehingga barang yang dipinjam merupakan barang yang layak pakai dan ketersediaan barang dapat terjaga sehingga mampu membantu Perguruan Tinggi Raharja dalam mengurangi tingkat kerugian yang disebabkan oleh tanggal peminjaman barang dan terbatasnya persediaan.

       

      Saran

      Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkap atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

      1. Perlu dibuatkannya minimal persediaan barang dan maksimal persediaan barang yang sesuai dengan tingkat frekuensi pemasukkan setiap barang.
      2. Perlu dibuatkannya scan barcode barang sehingga lebih memudahkan Perguruan Tinggi Raharja dalam input barang masuk ke dalam ruang Lab SK.
      3. Perlu adanya warning system untuk memudahkan admin dalam memonitoring persediaan barang dalam laboratorium digital perguruan tinggi raharja.

       

      Kesan

      Selama melakukan penelitian yang hasilnya ditulis pada laporan Skripsi ini, banyak pengalaman-pengalaman yang telah penulis dapatkan. Suka dan duka tentu dirasakan selama melakukan penelitian ini. Itu semua berhasil dilalui berkat perjuangan dan do'a yang terus dilakukan penulis.

      DAFTAR PUSTAKA

      1. Sunyoto, Danang. 2014. Sistem Informasi manajemen Perspektif Organisasi. Yogyakarta:CAPS
      2. Hartono, bambang. 2013. “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer”. Jakarta: PT Rineka Cipta.
      3. widuri
      4. Tatang, Daud F. "Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada CV. Vanda Jaya Abadi". (Laporan Skripsi, AMIK Raharja, Tangerang), 2014.
      5. Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset.
      6. Sunyoto, Danang. 2014. Sistem Informasi manajemen Perspektif Organisasi. Yogyakarta:CAPS.
      7. Sunyoto, Danang. 2014. Sistem Informasi manajemen Perspektif Organisasi. Yogyakarta:CAPS.
      8. slideshare
      9. Dina, dkk. 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan Paud Pada Himpaudi Kota Tangerang”. Tangerang.
      10. Prananingrum, dkk. 2013. Perancangan Sistem Penjualan Fashion Online Pada TokoMozalea Collection.Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia(Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
      11. 11,0 11,1 Rahardja Untung, dkk. CCIT Journal 2010. “Penerapan Metode Simplify Retur Dalam Sistem Informasi Keuangan Berbasis Web”. Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang.­­­­­­­
      12. Dina, dkk. 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan Paud Pada Himpaudi Kota Tangerang”. Tangerang.
      13. 13,0 13,1 13,2 Darmawan. Deni. Verzello/John Reuter III. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.
      14. elisa
      15. Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi Offset.
      16. Prabowo Pudjo Widodo.2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
      17. Nandari, Bhirawa Anoraga, Sukadi. 2014. “Pembuatan Website Portal Berita Desa Jetis Lor”. IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security. Vol.3 No.3, Juli 2014.
      18. Efendy,Yanti. 2012. “Analisis Perancangan Basis Data Klaim Asuransi Kerugian Pt. Asuransi Bina Dana Arta Tbk”. Jurnal Teknologi dan Informatika (TEKNOMATIKA). Palembang. STMIK PalComTech. Vol. 2 No. 3, Sept 2012.
      19. Sigit, Christianus. 2010. “Adobe Dreamwever CS 5”. Edisi 1. Yogyakarta: Andi Offset.
      20. Husni Muchamad, dkk. 2015. “Rancang Bangun Perangkat Lunak Manajemen Database SQL Server Berbasis Web”. Institut Teknolohi Sepuluh November Surabaya. Surabaya.
      21. Fendi, dkk. 2010. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Penjualan Spare Part Menggunakan Metodologi Berorientasi Objek pada CV Putra Gemilang. STMIK MDP. Palembang.
      22. http://www.academia.edu
      23. Kuswardayan Imam, dkk. 2015. “Pembangkit Kode Program ASP Untuk Aplikasi Basis Data Berbasis Web”. Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Surabaya.
      24. Erick Kurniawan. 2010. "Pemrograman Web Dinamis Dengan ASP.NET MVC Edisi Beta Henderi, Maimunah, Randy Andrian". Tangerang.
      25. www.W3schools.com
      26. www.Icaptcha.com
      27. www.Bhineka.com
      28. Kadir, Abdul. 2009. Dasar Perancangan Dan Implementasi Database Relasional. Yogyakarta: Andi.
      29. Adelia dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
      30. Sulindawati dan Muhammad Fathoni. 2010. PengantarAnalisa Perancangan “Sistem”. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010
      31. Praptingsih . 2011 HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output
      32. Amsyah . 2008 bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program.
      33. 33,0 33,1 33,2 33,3 Rizky. 2011
      34. 34,0 34,1 34,2 Guritno . 2011 “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”.
      35. Saputra . 2011 “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.
      36. 36,0 36,1 Hermawan . 2009 . Penelitian Bisnis. Jakarta: Grasindo.
      37. Semiawan . 2010 . Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
      38. Yuniarti . 2012 Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung.
      39. Shundagrouphistory, http://sd.co.id. 2014.Shunda Group History. Jakarta: Grouphistory, Shunda
      40. Witarto . 2004 Penelitian ini berjudul “Aplikasi Sistem Inventory Berbasis Dekstop Menggunakan JSE Pada CV. Sumber Logam Teknik Tangerang”.

      DAFTAR LAMPIRAN

      Lampiran A

      A.4.Surat Pengantar Observasi Skripsi
      A.9. Daftar Nilai
      A.11. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
      A.12. Formulir Seminar Proposal Skripsi
      A.24. Sertifikat Raharja Career

         

      Lampiran B

      B.1. B.1 Hasil Wawancara Lab. SK
      B.2. Bukti Observasi
      B.4. Surat Keterangan Lab. SK
      B.5. Surat Implementasi Dari Lab. SK

         

      Lampiran C

       

Contributors

Thea Puspita