Backup Fazri

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTIPE PENGONTROLAN RUNNING TEXT MENGGUNAKAN

VOICE DAN ARDUINO UNO VIA SMARTPHONE ANDROID

PADA KECAMATAN SEPATAN-TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1133468947
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

Pengesahan_001_zps7edwvzyw.png


Persetujuan%20Pembimbing_001_zpsjpyzq4se.png

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PROTOTIPE PENGONTROLAN RUNNING TEXT MENGGUNAKAN

VOICE DAN ARDUINO UNO VIA SMARTPHONE ANDROID

PADA KECAMATAN SEPATAN-TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1133468947
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

keasilian_001_zpsdzqer6ec.png


ABSTRAKSI

Suara merupakan media untuk berkomunikasi yang paling sering digunakan oleh manusia. Dengan suara manusia dapat memberikan informasi maupun perintah. Dalam perkembangan teknologi saat ini, memungkinkan manusia dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan komputer menggunakan suara. Salah satu nya adalah perangkat lunak perintah suara (voice command). Kini penyampaian informasi semakin cepat sehingga media informasi yang berkembang semakin inovatif dan menarik. Salah satu media informasi adalah running text, dan ini banyak dipilih orang sebagai sarana advertising. Display Running Text pada umumnya berupa led-led yang disambung dan dirangkai menjadi deretan led ataupun dapat berupa dot matrix. Running Text ini dilengkapi dengan output suara yang dibuat dengan berbasis arduino uno dan android yang dikontrol dengan menggunakan bluetooth. Hal ini dapat memudahkan para masyarakat yang ingin membuat e-KTP dan surat-surat berharga lainnya pada kantor Kecamatan Sepatan agar pelayanan dapat terlaksana dengan baik dan optimal.


Kata Kunci: Suara,Informasi,Dotmatrix

ABSTRACT

The voice is a medium for communicating the most often used by humans. With the human voice can provide information or orders. In the development of current technologies, allowing humans to communicate and interact with a computer using voice. One of his is the voice command software (voice command). Now the faster information delivery so that the media information that is growing ever more innovative and interesting. One of the media information is running text, and this lot is chosen as a means of advertising. Running Text display is generally in the form of LEDs attached and assembled into a row of LEDs or can be a dot matrix. Running Text is complemented by the sound output is created by the arduino uno and android-based controlled by using bluetooth. This can make it easier for the public who want to make the e-KTP and other valuable papers at the Office so that Kecamatan Sepatan services may be implemented properly and optimally.


Keywords :Voice, Information, DotMatrix

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratandalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan darisemua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan SKRIPSI ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai dosen pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto , S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  4. Bapak Moch.Ibnu Safari,M.Kom selaku pembimbing Pertama yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan Skripsi ini.
  5. Bapak Ferry Sudarto , S.Kom., M.Pd selaku pembimbing Kedua yang telah memberikan banyak saran dalam penyusunan Skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Kedua orang tua, Adik dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  8. Teman-teman FUMMRI yang selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.
  9. Rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan saya semangat dalam menyelesaikan Skripsi ini.
  10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan Skripsi ini.
  11. Seluruh anggota RCEP yang telah memberikan dukungan dan masukan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang,29 Mei 2015
Muhammad Fazri
NIM. 1133468947

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)

 

DAFTAR SIMBOL ELEKTRONIKA

 

DAFTAR TABEL

Table 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Prototype

Table 2.2 Kelebihan dan Kelemahan BlackBox

Table 2.3 Nilai Kapasitansi

Table 2.4Tabel Daftar Konstanta Bahan Dielektrikum

Table 3.1 Perbandingan Prototipe

Table 3.2 Pengaturan property untuk form login

Table 3.3Pengaturan property untuk form kontrol

Table 3.4 Pengaturan property untuk form Setting

Table 3.5Elisitasi Tahap I

Table 3.6Elisitasi Tahap II

Table 3.7 Elisitasi Tahap III

Table 3.8 Elisitasi Tahap Final

Table 4.1 Pengujian Black Box Pada Sistem

Table 4.2 Hasil Pengujian Rangkaian Catu Daya

Table 4.3Delay Voice

Table 4.4Time Schedule Implementasi Program

Table 4.5Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1 Sistem Pengendali Loop Terbuka

Gambar 2.2 Sistem Pengendali Loop Tertutup

Gambar 2.3 Logo Bluetooth

Gambar 2.4 Mikrokontroler Arduino Uno

Gambar 2.5 Preview App Inventore

Gambar 2.6 Contoh Block Program

Gambar 2.7 Bluetooth HC 05

Gambar 2.8 Dot matrix 8X8

Gambar 2.9 Bentuk Fisik Buzzer

Gambar 2.10 IC MAX7219/7221

Gambar 2.11 Resistor

Gambar 2.12 Skema Warna Resistor

Gambar 2.13 Resistor Tetap

Gambar 2.14 Resistor Tidak Tetap

Gambar 2.15 Lambang Kondensator

Gambar 2.16 Lambang Kapasitor

Gambar 2.17 Transistor

Gambar 2.18 Simulasi Transistor NPN

Gambar 2.19 Simbol Transistor PNP

 

Gambar 3.1 Denah Kecamatan Sepatan

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Kecamatan Sepatan

Gambar 3.3 Perancangan Prototipe

Gambar 3.4Perbandingan sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan

Gambar 3.5 Flowchart Sistem Penyampaian Informasi

Gambar 3.6 Flowchart Sistem Pengontrolan running text Yang Diusulkan

Gambar 3.7 Blok Diagram

Gambar 3.8 Rangkaian minimum sistem Arduino Uno

Gambar 3.9 Skema pin modul Bluetooth HC-05

Gambar 3.10Rangkaian catu daya

Gambar 3.11 Modul DotMatrix 8X8

Gambar 3.12Rangkaian Buzzer

Gambar 3.13 Tampilan listing program

Gambar 3.14Program Arduino

Gambar 3.15 Tampilan Menu Designer

Gambar 3.16Tampilan awal Aplikasi RTM

Gambar 3.17Tampilan awal Block Coding Aplikasi RTM

Gambar 3.18 Menu Login

Gambar 3.19Tampilan log in Block Coding Aplikasi RTM

Gambar 3.20 Menu Control

Gambar 3.21Block Coding Menu Control

Gambar 3.22Menu Setting

Gambar 3.23 Block Coding Menu Setting

 

Gambar 4.1 Konfigurasi Sistem Matriks LED

Gambar 4.2 Pengujian rangkaian catu daya

Gambar 4.3 Pengujian Dotmatrix

Gambar 4.4 Listing program pengujian Dotmatrix

Gambar 4.5Rangkaian Bluethooth HC-05

Gambar 4.6Pengujian Bluethooth RTM

Gambar 4.7 Bentuk fisik rangkaian buzzer

Gambar 4.8Skematik Buzzer

Gambar 4.9Kirim Voice ke Running Text

Gambar 4.10 Flowchart Program


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Suara merupakan media untuk berkomunikasi yang paling sering digunakan oleh manusia. Dengan suara manusia dapat memberikan informasi maupun perintah. Maka dari itu dibutuhkan suatu teknologi yang memungkinkan manusia dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan komputer menggunakan suara. Salah satu nya perangkat lunak perintah suara (voice command). Dengan adanya perangkat lunak ini, manusia cukup memberikan perintah-perintah secara lisan kepada komputer selayaknya memberikan perintah kepada orang lain.

Informasi adalah data yang telah diolah dan dianalisa secara formal menjadi sebuah bentuk yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi ini dijadikan sebagai sarana penyampaian berita untuk orang lain. Saat ini penyampaian informasi semakin cepat sehingga media informasi yang berkembang semakin inovatif dan menarik.

Dalam menyampaikan suatu informasi kita harus kreatif dan sebisa mungkin agar para pengunjung terkesan. Salah satu media informasi adalah running text, running text atau tulisan berjalan adalah suatu media elektronik yang sangat berguna untuk media informasi yang sangat inovasi dan menarik. Running Text banyak dipilih orang sebagai sarana advertising, selain tampilan yang sangat entertaint, running text sendiri memiliki daya tarik bagi orang – orang di sekitar yang melihatnya. seperti yang kita ketahui, bahwa indra penglihatan manusia berupa mata sangat tertarik terhadap suatu pandangan yang cerah, berwarna, mencolok, dan lain dari sekelilingnya. Hal ini mendasari warna dari display running text yang mengundang mata seseorang di sekitarnya untuk melihat ke arahnya.

Running text yang ada yaitu berupa led-led yang disambung dan dirangkai menjadi deretan led ataupun dapat berupa dot matrix. Dot matrix merupakan deretan led yang membentuk array dengan jumlah kolom dan baris tertentu, sehingga titik-titik yang menyala dapat membentuk suatu karakter angka, huruf, tanda baca dan sebagainya. Android yang dijadikan sebagai alat untuk mengirimkan data yang akan diproses di arduino lalu program diolah menjadi bilangan binner dan kemudian dot metrik akan menghasilkan output berupa tampilan display.

Pada Kecamatan Sepatan divisi Pemerintahan sering mengalami antrian yang sangat panjang dalam pembuatan E-KTP dan surat-surat berharga yang lainnya seperti surat kartu keluarga dan banyak sekali para pengantri merasa bosan dan tidak mengetahui kalau namanya telah di panggil oleh petugas.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis ingin merancang suatu alat sederhana yang berjudul “PROTOTIPE PENGONTROLAN RUNNING TEXT MENGGUNAKAN VOICE BERBASIS ARDUINO UNO DAN ANDROID PADA KECAMATAN SEPATAN - TANGERANG ”

Rumusan Masalah

Beberapa hal yang menjadi perumusan dalam penyusunan laporan ini antara lain:

  1. Bagaimana menggunakan inputan suara untuk memanggil pengantri menggunakan smartphone android yang harus berkomunikasi dengan arduino?

  2. Bagaimana penggunaan running text untuk menampilkan nama pengantri?

  3. Apakah dengan adanya alat runnning text menggunakan voice dapat mengurangi antrian pada kecamatan sepatan?

Ruang Lingkup Penelitian

Dari permasalahan yang ada maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian pada :

  1. Peraancangan dan Pembuatan alat ini menggunakan Arduino

  2. Perancangan dan pembuatan alat ini menggunakan Voice

  3. Perangcangan dan pembuatan alat ini sebagai media informasi yang inovatif.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Ini adalah tujuan penelitian:

1. Tujuan Individu

  1. Untuk memenuhi syarat kelulusan skripsi

  2. untuk meningkatkan kreatifitas dalam membuat suatu program/alat.

2. Tujuan Fungsional

Sebagai media informasi yang menarik dan sebagai pengingat kepada para pengantri agar namanya tidak terlewat dalam pemanggilan antrian.

3. Tujuan Operasional

Untuk mempermudah pegawai kecamatan Sepatan untuk memanggil para pengantri

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :

1. Tujuan Individu

Menambahkan kreatifitas untuk peneliti dan menambah pengalaman

2. Tujuan Fungsional

Mengenalkan teknologi runing text sebagai media informasi yang creative and innovative

3. Tujuan Operasional

Menambah daya tarik kepada para pengunjung kantor Kecamatan Sepatan.dan Mempermudah mengganti display running text hanya dengan menggunakan Smart Phone

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Wawancara

    Dalam metode ini, mewawancarai responden yang bernama Sumino,S.Ip. Stakeholder ingin membuat sebuah media informasi yang menarik dan inovasi menggunakan voice pada kecamatan Sepatan dengan tujuan mengurangi antrian.

  2. Metode Studi Pustaka

    Metode untuk mendapatkan informasi dengan mencatat dan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis maupun elektronik. Sebagian besar penulis melakukan pengumpulan data dan metode diambil dari situs-situs internet, dan sisanya dari buku cetak.

  3. Metode Observasi

    Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatanlangsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan Maret-April 2015 pada Kecamtan Sepatan, yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian.Adapun data yang saya ambil adalah peta,profil,struktur,tugas pokok Kecamatan Sepatan.

Metode Perancangan

Dalam laporan skripsi ini, perancangan yang digunakan adalahmetode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart yang di desain dengan mengikuti cara kerja sistem. Dan pada perancangan alat menggunakan Diagram Blok, metode ini dimaksudkan untuk bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan. Pada pembuatan alat ini, penulis menggunakan alat seperti: sensor suara pada Smartphone Android, mikrokontroller Arduino, Dot Matrix 8X8.

Metode Pengujian

Pada metode pengujian ini yang saya pakai adalah metode pengujian black box, karena berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak

Metode Prototype

Metode yang dipakai adalah metode prototyping evolutionary, karena dengan evolutionary ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir

Sistematika Penulisan

Laporan ini terbagi dalam beberapa bab yang berisi urutan secaragaris besar dan kemudian dibagi lagi dalam sub-sub yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci. Secara garis besar penulisan ini terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian latar belakang, perumusan masalah,ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab kedua ini berisi landasan teori sebagai konsep dasardalam penyusunan alat dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna .

BAB IIIPEMBAHASAN

Bab ketiga ini berisikan tinjauan organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, struktur organisasi, komponen yang digunakan, berikut pembahasan nya.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari system yang telah dirancang kemudian dilakukan pengujian atas kinerja dari system dan analisa terhadap komunikasi antara Arduino, Running Text dan bluetooth sebagai media interface untuk menerima perintah suara.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari pembuatan alat dan laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Pratama (2014:07) [1] “Sistem adalah sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama.”

Menurut Eddy (2014:78) [2] “Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan objek, ide, berikut keterkaitannya didalam mencapai tujuan.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok Objek yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:227)[3], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Al-Jufri (2011:141)[4], “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.

3. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Deni Darmawan (2013:228)[3], Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).
 

4. Tahap Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[3], Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

 

Konsep Dasar Pengontrolan

1. Definisi Pengontrolan

Menurut Erinofiardi (2012) [5], “Suatu sistem control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia(otomatis)”.

Dan sistem kontrol bisa diartikan jalinan berbagai komponen yang menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang di inginkan terhadap perubahan waktu.

Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian.

Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka (Open-loop Control System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup(Closed-loop Control System).


2. Jenis-Jenis Pengontrolan
  1. Sistem Kontrol Loop Terbuka
  2. Menurut Erinofiardi (2012) [5] sistem kontol loop terbuka adalah “suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontol ini nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”


    Gambar 2.1 Sistem Pengendali Loop Terbuka


    Sumber : Erinofiardi (2012) [5]

    Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

  3. Sistem Kontrol Loop Tertutup

Menurut Erinofiardi (2012) [5] sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang di lakukan”.

Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.


Gambar 2.2 Sistem Pengendali Loop Tertutup

Sumber : Erinofiardi (2012) [5]

Gambar di atas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim kealat terkendali.

Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalikan tersebut. Dalam berbagi sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroller.

Konsep Dasar Prototipe

1. Definisi Prototipe

Menurut Simarmata (2010:62)[6], “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

Menurut Darmawan (2013:229)[3], Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Prototype adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.

2. Jenis-Jenis Prototipe

Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu: (Simarmata, 2010:64)[6],

  1. Prototipe Evolusioner (Prototype Evolusionary)
    Terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu prototipe evolutioner akan menjadi sistem aktual.
  2. Prototipe Persyaratan (Requirement Prototype)
    dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dengan meninjau prototipe persyaratan seiring dengan ditambahkannya fitur-fitur, pengguna akan mampu mendefinisikan pemrosesan yang dibutuhkan dari sistem yang baru. Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototipe tidak selalu menjadi sistem aktual.

Langkah-langkah pembuatan Prototype Evolutionary ada empat langkah, yaitu :

  1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.
  2. Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping atau lebih untuk membuat prototipe. Contoh dari alat-alat prototyping adalah generator aplikasi terintegrasi dan toolkit prototyping. Generator aplikasi terintegrasi (integrated application generator) adalah sistem peranti lunak siap pakai yang mampu membuat seluruh fitur yang diinginkan dari sistem baru—menu, laporan, tampilan, basis data, dan seterusnya. Toolkit prototyping meliputi sistem-sistem peranti lunak terpisah, seperti spreadsheet elektronik atau sistem manajemen basis data, yang masing-masing mampu membuat sebagian dari fitur-fitur sistem yang diinginkan.
  3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan, jika sudah, langkah emapat akan diambil; jika tidak, prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, dan tiga dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.
  4. Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi.
3. Keunggulan dan Kekurangan Prototipe

Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Keunggulan dan Kekurangan Prototipe

Sumber: Simarmata (2010:68)[6]

 

Konsep Mobile Applicatons

Menurut Edy Irwansyah (2010:61)[7], “mobile applicatons adalah aplikasi perangkat lunak yang dibuat khusus untuk dijalankan didalam tablet dan juga smartphone ".

Umumnya untuk pembuatan Mobile applicatons para devepor moble app memerlukan IDE atau Integrated development environment dan juga SDK(software development kit), untuk pembuatan atau pengembangan dari mobile Apps.

Pada dasarnya mobile applicatons bekerja menggunakan tenaga batrei dan juga mendapat dukungan dari prosesor, mobile applicatons sebelum di lempar ke pasaran akan di uji terlebih dahulu menggunakan emulator.

Definisi Voice

Agus Susanto,(2013:27) [8], Bunyi adalah hasil getaran sebuah benda.

Menurut Fitriani, (2014:166) [9] bunyi adalah jenis gelombang longitudinal yang membutuhkan medium untuk perambatannya.

Dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Bunyi atau suara adalah pemampatan mekanis atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium yang di hasilkan dari seseorang yang berbicara atau bernyanyi.

Kebanyakan suara adalah gabungan berbagai sinyal getar terdiri dari gelombang harmonis, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan getar osilasi atau frekuensi yang diukur dalam satuan getaran Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam satuan tekanan suara desibel (dB).

Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia berkisar antara 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20 kHz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik.

Konsep Dasar Bluetooth

A. Definisi Bluetooth

Menurut Irwansyah (2014:85)[7], ” Bluetooth adalah teknologi yang digunakan untuk mengirim/menerima data dari device pertama ke device kedua.

Menurut Enterprise (2010:62)[10], ” Bluetooth adalah alat komunikasi tanpa kabel yang mampu menyediakan layanan transfer data dengan jarak jangkauan yang terbatas”.

Dari kedua definisi diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa Bluetooth adalah alat komunikasi tanpa kabel yang digunakan untuk mentransfer data atau untuk mengirim dan menerima data dalam jangkauan jarak tertentu.

Gambar 2.3 Logo Bluetooth

B. Cara Kerja Bluetooth

Menurut Rajasa (2013)[11], ” Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz (antara 2.402 GHz sampai 2.480 GHz) yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host to host Bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. Bluetooth dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) di mana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11 , hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah. Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel di dalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam. Bluetooth bekerja menggunakan frekuensi radio. Beda dengan inframerah yang mendasarkan diri pada gelombang cahaya. Jaringan Bluetooth bekerja pada frekuensi 2.402 Giga Hertz sampai dengan 2.480 Giga Hertz. Dibangkitkan dengan daya listrik kecil sehingga membatasi daya jangkaunya hanya sampai 10 meter. Penetapan frekuensi ini telah distandardisasi secara internasional untuk peralatan elektronik yang dipakai untuk kepentingan industri, ilmiah, dan medis. Kecepatan transfer data Bluetooth rilis 1.0 adalah 1 megabit per detik (Mbps), sedangkan versi 2.0 mampu menangani pertukaran data hingga 3 Mbps. Sepasang peralatan Bluetooth yang telah tersambung akan membentuk Personal Area Network, disebut juga piconet dan mengacak frekuensi. Akan terjadi transaksi dan percakapan antar peralatan secara otomatis apakah ada data yang hendak dipertukarkan dan pihak manakah yang akan mengontrol komunikasi. Jika dikaitkan dengan masalah keamanan data, maka dapat dikatakan bahwa banyak hal yang perlu mendapat perhatian ekstra pada penggunaan Bluetooth. Koneksi antar peralatan Bluetooth tidak memerlukan campur tangan dari pengguna, melainkan terjadi secara otomatis. Begitu peralatan Bluetooth terdeteksi dan koneksi terbentuk, maka siapa saja dapat mengirimkan data ke peralatan Bluetooth. Beberapa manufaktur peralatan mobile saat ini telah mulai menerapkan teknologi secure Bluetooth, yaitu dengan menggunakan password pada perangkat Bluetooth tersebut.”

Konsep Dasar Flow Chart

1. Definisi Flow Chart

Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni (2010:8)[12], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dau urutan-urutan prosedur dari suatu program.

Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan (2011:116)[13], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial.

Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.

2. Cara Membuat Flow Chart

Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flow chart Menurut Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni (2010:8): [12],

  1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
  2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
  3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
  4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
  5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.
  6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
  7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

3. Jenis-Jenis Flowchart

Menurut Sulindawati (2010:8)[12], Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

  1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
    Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistemsecara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.
    Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).
  2. Flowchart Paperwork (Document Flowchart)
    Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.
  3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
    Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.
    Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.
  4. Flowchart Program (Program Flowchart)
    Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.
  5. Flowchart Proses (Process Flowchart)
    Flowchart Proses merupakan teknikmenggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.

 

Konsep Dasar Pengujian

1. Definisi Pengujian

Menurut Rizky (2011:237),[14]Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.

Menurut Simarmata (2010:323),[6] “Pengujian adalah proses terhadap aplikasi. Program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan.Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah prose terhadap aplikai yang saling terintegrasi guna untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan.

Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah Black box dan White box testing.

2. Definisi Black Box

Menurut Arie (2014),[15]“ Black Box adalah cara pengujian yang di lakukan dengan hanya menjalankan atau mengeksekusi unit atau model kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses yang di inginkan.”

Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2),[16]Black box testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure,

(Kotak hitam pengujian adalah teknik di mana fungsi dari perangkat lunak di bawah ujian (SUT) diuji tanpa memandang struktur internal kode, pengujian perangkat lunak)

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian BlackBox digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Black Box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba BlackBox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Uji coba BlackBox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
  2. Kesalahan interface
  3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
  4. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
  5. Kesalahan performa
  6. kesalahan inisialisasi dan terminasi

Uji coba BlackBox diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba BlackBox dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

a. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

b. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

c. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

d. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

e. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

f. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Sehingga dalam uji coba BlackBox harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

a. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

b. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

c. Menentukan output untuk suatu jenis input.

d. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

e. Melakukan pengujian.

f. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

g. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

2. Metode Pengujian Dalam Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

a. EquivalencePartioning

EquivalencePartioning merupakan metode uji coba BlackBox yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

b. BoundaryValueAnalysis

Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary valuean alysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalencepartitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

c. Cause-EffectGraphingTechniques

Cause-EffectGraphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

1) Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

2) Pembuatan grafik Causes-Effect graph

3) Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan

4) Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji

d. ComparisonTesting

Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika softwareredundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik BlackBoxTesting yang disebut ComparisonTesting atau back-to-backTesting.

e. Sample and RobustnessTesting

1) SampleTesting

Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu

2) RobustnessTesting

Pengujian ketahanan (RobustnessTesting) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

f. BehaviorTesting dan PerformanceTesting

1) BehaviorTesting

Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

2)Performance Testing

Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

g. RequirementTesting

Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

1) RequirementTesting melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program

2) Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

h. EnduranceTesting

EnduranceTesting melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

3. Kelebihan dan Kelemahan BlackBox

Dalam uji coba BlackBox terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:

8_zps9c041ff8.png

Sumber siddiq (2012:14)

4. Definisi White Box

Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2)[16]

White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing.

(white Box adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem . Metode ini dinamakan demikian karenaprogram perangkat lunak , di mata tester , seperti kotak putih / transparan; dalam yang satu jelas melihat . Pengujian White Box adalahkontras dengan Black Box Testing).

White Box Testing Advantages

a.Increased Effectiveness: Crosschecking design decisions and assumptions against source code may outline a robust

b.design, but the implementation may not align with the design intent.

c. Full Code Pathway Capable: all the possible code pathways can be tested including error handling, dependencies, and additional internal code logic/flow

d.Early Defect Identification: Analyzing source code and developing tests based on the implementation details enables

e. testers to find programming errors quickly

f.Reveal Hidden Code Flaws: access of program modules.

g.No Waiting: Testing can be commenced at an earlier stage. One need not wait for the GUI to be available.

(Keuntungan pengujian White Box)

a. Peningkatan Efektivitas : silang keputusan desain dan asumsi terhadap kode sumber dapat menguraikan kuat

b.desain , tapi pelaksanaannya mungkin tidak sejajar dengan maksud desain .

c.Kode penuh Pathway Mampu : semua jalur kode yang mungkin dapat diuji termasuk penanganan error ,dependensi , dan tambahan kode logika / aliran intern .

d. Awal Cacat Identifikasi : Menganalisis kode sumber dan mengembangkan tes berdasarkan rincian pelaksanaan memungkinkan

e.penguji untuk menemukan kesalahan pemrograman dengan cepat .

f.Mengungkapkan Kode Tersembunyi Cacat : akses modul program.

g. Tidak ada Waiting : Pengujian dapat dimulai pada tahap awal . Satu tidak perlu menunggu GUI akan tersedia).

Menurut Rizky (2011:262)[14], “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap isi dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat.

a. Decision (Branch) Coverage

Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if...then...else).

b. Condition Coverage

Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.

c. Path Analysis

Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.

d. Executive Time

Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.

e. Algorithm Analysis

Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian white box adalah suatu pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem, dengan seperti pengujian dapat diketahui secara cepat.

Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66) [17], “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Menurut Guritno (2011:302)[18], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.

2. Tahap-Tahap Elisitasi

Menurut Guritno (2011:302)[18] elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Tahap II
    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.
    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi
    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

3. Requirement Elicitation

Menurut Guritno (2011) [18] Requirement Elicitation adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan customer, system users, dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yamg akan dikembangkan. Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan diantara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut.

 

Teori Khusus

Mikrokontroler

a. Definisi Mikrokontroler

Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17)[19] “Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman Input-Output.”

Menurut Syahwil (2013:53),[20] “Mikrokontroler adalah sebuah system computer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu system Komputer.

Mikrokontroler merupakan sebuah processor yang digunakan untuk kepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan computer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen – elemen dasar yang sama. Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi – instruksi yang diberikan kepadanya.Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer.Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.

b. Karakteristik Mikrokontroler

karakteristik mikrokontroler mempunyai beberapa komponen-komponen yaitu:

a. CPU (Central Procesing Unit)

b. RAM (Read Only Memory)

c. I/O (Input/Output)

Adapun ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontroler memiliki tambahan komponen lain, misalnya ADC (Analog Digital Converter), Timer/Counter, dan lain-lain.

c.Klasifikasi Mikrokontroler

mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

a.ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB)

b.RAM berkapasitas 68 byte

c. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte

d.Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit)

e.Timer/Counter 8 bit dengan prescaler

f. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programing)

bahwa Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut:

a.RAM (Random Access Memory)

RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

b.ROM (Read Only Memory)

ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

c.Register

Merupakan tempat penyimpanan nilai–nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.

d.Special Function Register

Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler. Register ini terletak pada RAM.

e.Input dan Output Pin

Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler.

f.Interrupt

Interrupt bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.

Arduino

Menurut Syahwil (2013:60), [20]“Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel”.

Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.

Gambar 2.4Mikrokontroler Arduino Uno

Arduino dapat diberikan power melalui koneksi USB atau power supply.Powernya menyala secara otomatis. Powersupply dapat menggunakan adaptor DC atau baterai. Adaptor dapat dikoneksikan dengan mencolok jack adaptor pada koneksi port input supply. Board arduino dapat dioperasikan menggunakan supply dari luar sebesar 6 - 20 volt. Jika supply kurang dari 7V, kadangkala pin 5V akan menyuplai kurang dari 5 volt dan board bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12 V, tegangan di regulator bisa menjadi sangat panas dan menyebabkan kerusakan pada board.Rekomendasi tegangan ada pada 7 sampai 12 volt. Arduino sendiri memiliki IDE untuk compiler. Proses kerja Arduino ialah melakukan pemrograman pada IDE, compile, dan upload binary/hex file ke kontroler. Berbeda dengan Processing yang kode hasil compile langsung dijalankan di komputer, kode hasil compile Arduino harus diupload ke kontroler sehingga dapat dijalankan. Fungsi tombol pada IDE Arduino:

Verify : Cek error dan lakukan kompilasi kode.

Upload  : Upload kode ke board/kontroler. Asumsi bahwa board dan serial port telah disetting dengan benar.

New : Membuat aplikasi baru.

Open : Buka proyek yang telah ada atau dari contoh-contoh/examples.

Save : Simpan proyek anda. Serial Monitor: Membuka serial port monitor untuk melihat feedback/umpan balik dari board

Penjelasan pada pin power adalah sebagai berikut :

1. pin

Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan tegangan dari luar (seperti yang disebutkan 5 volt dari koneksi USB atau tegangan yang diregulasikan). Pengguna dapat memberikan tegangan melalui pinini, atau jika tegangan suplai menggunakan power jack, aksesnya menggunakan pin ini.

1. pin

Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan tegangan dari luar (seperti yang disebutkan 5 volt dari koneksi USB atau tegangan yang diregulasikan). Pengguna dapat memberikan tegangan melalui pinini, atau jika tegangan suplai menggunakan power jack, aksesnya menggunakan pin ini.

2. 5V

Regulasi power supply digunakan untuk power mikrokontroller dan komponen lainnya pada board. 5V dapat melalui Vin menggunakan regulator pada board, atau supply oleh USB atau supply regulasi 5V lainnya.

3. 3,3V

Suplai 3.3 volt didapat oleh FTDI chip yang ada di board. Arus maximumnya adalah 50mA Pin Ground berfungsi sebagai jalur ground pada arduino

4. Memori

ATmega328 memiliki 32 KB flash memori untuk menyimpan kode, juga 2 KB yang digunakan untuk bootloader. ATmega328 memiliki 2 KB untuk SRAM dan 1 KB untuk EEPROM.

5. Input dan Output

Setiap 14 pin digital pada arduino dapat digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Input/output dioperasikan pada 5 volt.Setiap pin dapat menghasilkan atau menerima maximum 40 mA dan memiliki internal pull-up resistor (disconnected oleh default) 20- 50 KOhms.

Beberapa pin memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirim (TX) TTL data serial. Pin ini terhubung pada pin yang koresponding dari USB FTDI ke TTL chip serial.

2. Interupt eksternal : 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasikan untuk trigger sebuah interap pada low value, rising atau falling edge, atau perubahan nilai.

3. PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Mendukung 8-bit output

4. PWM dengan fungsi analogWrite().

5. SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mensuport komunikasi SPI, yang mana masih mendukung hardware, yang tidak termasuk pada bahasa arduino.

6. LED : 13. Ini adalah dibuat untuk koneksi LED ke digital pin 13. Ketika pin bernilai HIGH, LED hidup, ketika pin LOW, LED mati.

Operating Sistem Android

A. Sejarah Android

Menurut Wicak Hidayat (2011:192)[21],“android adalah sistem operasi untuk perangkat mobile, dan sistem operasi ini bersifat Open source dan dikembangankan berdasarkan kernel Linux .”

Menurut Agus Wahadyo (2013:2)[22], “android adalah sistem operasi yang di sematkan pada gadget, baik di handphone, tablet, juga sekarang sudah merambah ke kamera digital dan jam tangan. ”

Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android.Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

Fitur-fitur yang dimiliki android adalah:

a.Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.

b.Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat telepon seluler.

c.Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.

d.SQLite: untuk penyimpanan data.

e.Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)

f.GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, 4G dan WiFi (tergantung piranti keras)

g. Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, NFC dan accelerometer (tergantung piranti keras)

B. Perkembangan Android

Menurut Nazruddin Safaat H (2012:11)[23],didalam bukunya mengemukakan perkembangan Android dan keunggulannya diantaranya sebagai berikut:

a.Android versi 1.1

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

b.Android Versi 1.5 (Cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa

langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headsetBluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

c.Android Versi 1.6 (Donut)

Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan, CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, gestures, kemampuan dial kontak, teknologi text to change speech, pengadaan resolusi VWGA.

d.Android Versi 2.1 (Eclair)

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.

Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikutnya, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

e.Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yogurt)

Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuanWiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.

f.Android Versi 2.3 (Gingerbread)

Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

g.Android Versi 3.0 (Honeycomb)

Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis.

h.Android Versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)

Ice Cream Sandwich didesain untuk baik itu telepon ataupun tablet. Android ICS menawarkan banyak peningkatan dari apa yg sudah ada di Gingerbread dan Honeycomb dengan pada saat yang sama memberikan inovasi-inovasi baru. Beberapa peningkatan itu antara lain kemampuan copy paste yang lebih baik, data logging dan warnings, dan kemampuan utk mengambil screenshot dengan menekan power dan volume bersamaan. Selain itu keyboardnya dan kamus juga mendapat perbaikan. Inovasi-inovasi baru di ICS antara lain penggunaan font “Roboto”. di Android 4.0 Ice Cream Sandwich System Bar dan Action Bar. adanya Android 4.0 Ice Cream Sandwich voice control yang memungkinkan kita mendikte teks yang ingin kita ketik. Selain itu Face Unlock merupakan salah satu hal yang menonjol di Android versi baru ini. Juga ada NFC based app yang disebut Android Bump, yang memungkinkan pengguna untuk bertukar informasi/data hanya dengan menyentuhkan gadget.

i.Android Versi 4.1 (Jelly Bean)

Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat.

Tidak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui.Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula.Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean 4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.

C. Android SDK

Menurut Nazruddin Safaat H (2011:15)[23], “SDK (Software Development Kit) merupakan alat bantu dan API dalam mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman JAVA”

SDK Android sebenarnya adalah kumpulan tools yang di sediakan oleh google untuk para pengembang yang ingin mencoba mengembangkan aplikasi android nya. Sdk sendiri merupakan kependekan dari system development kits, dalam sdk ini terdapat tools tool yang di butuhkan dalam pengembangan android, diantaranya adalah:

a. Adb Shell

Adb sendiri merupakan bagian dari android developmentbridge yang dapat menjalankan terminal android seperti anda menjalankan terminal pada sistem operasi linux, dan command yang terdapat adalam adb shell sendiri sama seperti command linux pada umumnya, dan sistem yang berjalan pun juga hampir sama seperti linux pada umumnya.

b. Android Simulator

Fungsi dari android simulator ini berguna untuk para programer yang ingin melakukan testing aplikasi yang di buat nya kedalam sistem operasi android secara virtual sebelum mengaplikasikanya kedalam handset android sebenarnya, bila kita menjalankan android virtual ini, yang kita lihat sama seperti kita menjalankan handset android yang sesungguh nya, dan versi versi android terdahulu juga bisa kita jalankan apabila kita menginstal dan mendownload nya pada situs resmi google

c. DDMS

DDMS dapat mencatat semua log yang aktif yang di lakukan pada ponsel android, hal ini memungkinkan para pengembang juga dapat melakukan benchmark terhadap aplikasi yang dibuatnya apabila sudah di terapkan langsung dalam ponsel android.

D. MIT APP INVENTOR

Menurut Andi (2013:3)[24], App Inventor adalah sebuah pemrograman viusal yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi android dengan dukungan fiture berupa drag-drop tool

App Inventore menggunakan kawa language framework dan kawa’s dialect yang di kembangkan oleh per Brother. Kedua aplikasi tersebuut di distribusikan sebagai bagian dari GNU operating system oleh free software foundation. Kedua aplikasi tersebut dijadikan sebagai compiler dan menerjemahkan visual blok programming untuk diimplementasikan pada platform android.

Gambar 2.5 Preview App Inventore

Untuk membuat aplikasi kita dapat mendesain user interface dari sebuah builder, kemudian kita dapat menspesifikasikan behavior aplikasi dengan memasang block yang sesuai seperti kita bermain puzzle

Gambar 2.6 Contoh Block Program

Adapun kelebihan App Inventore sebagai berikut :

Menurut Andi (2013:5)[24],

1. Tidak perlu mengingat dan menulis, kekesesalan para programmer pemula adalah menulis kode program dan muncul pesan error pada jendela pesan. App Inventor membuat programmer pemula tidak adakan merasakan frustasi dalam mengembangkan aplikasi karena dalam App Inventore hanya perlu drag-drop tool yang di perlukan.

2. Hanya memilih komponen yang di perlukan, App Inventore membuat komponen-komponen dan blok diorganisasikan pada sebuah drawer yang siap sedia.

3. Hanya seperti block yang dipasang satu sama lain. Pemrograman dengan App Inventor tidak menampilkan pesan error,akan tetapi bahasa block App Inventore akan mencegah kita untuk melakukan kesalahan di tempat pertama.

4. Dapat menangani event secara langsung.

Bluetooth HC 05

A. Definisi Bluetooth HC 05

Menurut Anggit Supriyanto(2013)[25], “Bluetooth HC05 adalah Modul Bluetooth to serial yang menggunakan protocol standar Bluetooth V2.0 dan kebutuhan tegangan sebesar 3,3V2'

Menurut Agung Alpurqon(2014)[26], “Bluetooth HC05 adalah Modul Bluetooth SPP(Serial Port Protoco) yang mudah di gunakan,yang di rancang untuk komunikasi nirkabel dengan penganturan koneksi

Dari dua penjelasan diatas kita bisa menyimpulakn bahwa Bluetooth HC-05 Adalah sebuah modul Bluetooth SPP (Serial Port Protocol) yang mudah digunakan untuk komunikasi serial wireless (nirkabel) yang mengkonversi port serial ke Bluetooth. HC-05 menggunakan modulasi bluetooth V2.0 + EDR (Enchanced Data Rate) 3 Mbps dengan memanfaatkan gelombang radio berfrekuensi 2,4 GHz.Modul ini dapat digunakan sebagai slave maupun master.

HC-05 memiliki 2 mode konfigurasi, yaitu AT mode dan Communication mode. AT mode berfungsi untuk melakukan pengaturan konfigurasi dari HC-05. Sedangkan Communication mode berfungsi untuk melakukan komunikasi bluetooth dengan piranti lain.

Gambar 2.7Bluetooth HC 05

DOT MATRIX 8X8

Menurut Abdul Kadir (2013:134)[27],LED Dot matrix adalah sebuah komponen yang tersusun atas sejumlah LED yang berbentuk matriks.

Menurut Avy Christanto Sri Nugroho (2010)[28],, Sama halnya dengan LCD, Dot Matrix ini juga terdiri dari berbagai macam ukuran,salah satunya adalah Dot Matri 8X8.Sesuai dengan namanya,komponen ini tersusun atas 64 buah LED (Light Emitting Diode), yang terdiri dari 8 baris dan 8 kolom.Dot matrix 8X8 ini memiliki rangkaian internal seperti yang ditunjukan oleh Gambar di bawah ini

Gambar 2.8 Dot matrix 8X8

Sumber: Avy Christanto Sri Nugroho (2010)

Dot matrix yang ditunjukan oleh Gambar 2.23 tersusun atas 64 buah LED berwarna merah.

Untuk menyalakan sebuah LED dibutuhkan tegangan 2,5V dengan arus 20mA. Untuk menampilkan suatu karakter pada dot matrix tersebut tidak dapat dilakukan sekaligus, melainkan melalui proses scanning.

Konsep Dasar Buzzer

1. Definisi Buzzer

Menurut Dadang (2011:36)[29],“Buzzer adalah sebuah speaker dengan nilai impedansi yang rendah, sehingga menghasilkan nada yang lebih keras dari pada speaker.”

Menurut Sulistyowati dan Dedi Dwi Febriantorodi dalam Jurnal IPTEK (2012:5)[30],, bahwa “Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara”.

Gambar 2.9 Bentuk Fisik BUzzer

2. Jenis-Jenis Buzzer

Dalam pengelompokannya buzzer terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :

a. Resonator sederhana yang disuplai sumber AC.

b. Melibatkan transistor sebagai micro-oscillator yang membutuhkan sumber

IC MAX7219/7221

MAX7219/MAX7221 adalah IC yang sangat simple karena tampilan driver serial input/output common-cathode dengan antarmuka mikroprosessor (µPs) ke tampilan LED 7-segment numeric mencapai 8 digit, tampilan bar-graph, atau LED 64. Termasuk chip dalam BCD decoder Code-B, sirkuit scan multiplex, segment dan digit drivers, dan RAM static 8x8 yang menyimpan setiap digit. Dan IC MAX7219/MAX7221 hanya membutuhkan satu resistor untuk mengatur arus segment untuk semua LED. MAX7221 cocok dengan SPI™, QSPI™, dan MICROWIRE™, dan memiliki driver segment slew-rate-limited yang bisa mengurangi EMI.Dan IC MAX7291/7221 memiliki 24 pin.

Gambar 2.10IC MAX7219/7221

Sumber: IC MAX7219/7221

Konsep Dasar Resistor

Menurut Winarno (2011:39)[31], “Resistor adalah salah satu komponen elektronik yang membatasi arus yang mengalir dalam rangkaian tertutup”.

Menurut Sandy Hermawan (2014:262)[32], “Resistor adalah satu elemen elektronika yang di gunakan sebagai hambatan listrik”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi memberikan tahanan atau hambatan arus listrik.

Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan.Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi sepertinikel-kromium)

Gambar 2.11 Resistor

(Sumber: Winarno (2011:39)


Karakteristik utama dari resisitor adalah resisitansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, listrik dan induktansi.

Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu.Ukuran dan letak kaki bergantungpada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.

Gambar 2.12 Skema Warna Resistor

(Sumber: Winarno (2011:39)

2. Satuan

Ohm (simbol: Ω adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg Ohm). Nilai satuan terbesar yang digunakan untuk menentukan besarnya nilai resistor adalah:

1 Mega Ohm (MΩ) = 1.000.000 Ohm.

1 kilo Ohm (KΩ) = 1.000 Ohm.

3. Resistor Tetap

Resistor tetap yaitu resistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Berfungsi sebagai pembagi tegangan, mengatur atau membatasi arus pada suatu rangkaian serta memperbesar dan memperkecil tegangan.

Gambar 2.13 Resistor Tetap

(Sumber: Winarno (2011)

Resistor dibagi menjadi 6 yaitu:

a. Resistor Kawat

Resistor kawat ini adalah jenis resistor pertama yang lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektroniaka masih mengguanakan Tabung Hampa (Vacuum Tube). Bentuknya bervariasi dan fisik agak besar. Resisistor ini biasanya banyak digunakan dalam rangkaian daya karena memiliki ketahanan yang tinggi yaitu disipasi terhadap panas yang tinggi.

b. Resisitor Batang Karbon (Arang)

Pada awalnya resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberililitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan untuk pembacaanya dapat dilihat pada table kode warna.

c. Resistor Keramik atau Porselin

Dengan adanya perkembangan teknologi elektronika, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang dibuat dari bahan keramik atau porselin. Jenis resistor ini banyak dipergunakan dalam rangkaian-rangkaian modern seperti sekarang ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki ketahanan yang tinggi. Di pasaran kita akan menjumpai resisitor jenis ini dengan ukuran bervariasi mulai dari 1/4 Watt, 1/3 Watt, ½ Watt, 1 Watt dan 2 Watt.

d. Resisitor Film Karbon

Sejalan dengan perkembangan teknologi para produsen komponen elektronika telah memunculkan jenis resistor yang dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna seperti pada Resistor Karbon.

e. Resisitor Film Metal

Resistor Film Metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai resistor film karbon dan memiliki keadalan dan stabilitas yang tinggi dan tahan terhadap perubahan temperatur.

f. Resisitor Tipe Film Tebal

Resistor jenis ini bentuknya merip dengan resistor film metal, namun resistor ini dirancang khusus agar memiliki kehandalan yang tinggi. Sebagai contoh sebuah resistor film tebal dengan rating daya 2 Watt saja sudah mampu untuk dipakai menahan beban tegangan di atas satuan Kilo Volt.

4. Resistor Tidak Tetap

Resistor tidak tetap yaitu resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut, sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berfungsi sebagai pengatur volume (mengatur besar kecilnya arus), tone control pada sound system, pengatur tinggi rendahnya nada (bass/trabel) serta berfungsi sebagai pembagi tegangan arus dan tegangan.

Gambar 2.14 Resistor Tidak Tetap

(Sumber: Winarno (2011)

Resistor tidak tetap dibagi menjadi 8 yaitu:

a. Potensiometer

Potensiometer adalah komponen pembagi tegangan yang dapat disetel sesuai dengan keinginan.Bentuk fisik dari Potensiometer pada umumnya besar dan dibuat dari bahan kawat atau arang (karbon).

b. Potensiameter Preset

Potensiameter Preset bentuknya sangat kecil dan pengaturannya sama dengan Trimpot yaitu dengan menggunakan obeng yang diputar pada bagian lubang coakan.

c. NTC dan PTC

NTC adalah singakatan dari Negative Temperature Coefficient sedangkan PTC adalah singkatan dari PositiveTemperature Coefficient. Sifat dari komponen NTC adalah resisitor yang nilai tahannya akan menurun apabila temperature sekelilingnya naik dan sebaliknya komponen PTC adalah resistor yang nilai tahannya akan bertambah besar apabila temperaturnya turun.

d. LDR ( Light Dependent Resisitor)

LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resisitor yaitu resisitor yang tergantung cahaya, artinya nilai tahannya akan berubah-ubah apabila terkena cahaya dan perubahannya tergantung dari intensitas cahaya yang diterimanya.

e. VDR (Volttage Dependent Resistor)

VDR adalah singkatan dari Volttage Dependent Resistor yaitu resistor yang nilai tahannya akan berubah tergantung tegangan yang diterimanya. Sifat dari VDR adalah semakin besar tegangan yang diterimanya maka tahanannya akan semakin mengecil sehingga arus yang melalui VDR akan bertambah besar.

Konsep Dasar Kapasitor atau Kondensator

1. Definisi Kapasitor atau Kondensator

Menurut Abdul Kadir (2012:3)[27], bahwa “Kapasitor adalah komponen yang berguna untuk menyimpan muatan listrik ukuran muatan listrik.

Menurut Winarno (2011:39)[31],, “Resistor adalah salah satu komponen elektronik yang membatasi arus yang mengalir dalam rangkaian tertutup”.

Kapasitor sendiri berasal dari kata capacitance atau kapasitas yang artinya adalah kemampuan untuk menyimpan arus listrik (Dalam istilah elektronika diistilahkan sebagai “Muatan Listrik.”)Jadi kapasitor adalah suatu komonen yang dapat diisi dengan muatan listrik kemudian disimpan untuk sementara waktu dan selanjutnya muatan tersebut di kosongakan/dibuang melalui suatu sistem atau dihubungkan ke bumi.

Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.

Gambar 2.15 Lambang Kondensator

(Sumber: Winarno(2011:39)

Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju.

Gambar 2.16 Lambang Kapasitor

(Sumber: Winarno(2011:39)


Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).

2. Kapasitansi

Satuan dari kapasitansi kondensator adalah Farad (F). Namun Farad adalah satuan yang terlalu besar, sehingga digunakan:

a. Pikofarad (pF) = 1X10-12

b. Nanofarad (nF) = 1X10-9 F

c. Microfarad (µF) = 1X10-6

Satuan Farad adalah satuan yang sangat besar dan jarang dipergunakan dalam percobaan. Dalam prakteknya biasanya dipergunakan satuan Farad dalam bentuk pecahan seperti berikut ini:

a. 1 Farad (F) = 1.000.000 µF (mikroFarad)

b. 1 mikroFarad (µF) = 1.000 nF (nanoFarad)

c. 1 nanoFarad (nF) = 1.000 pF (pikoFarad)

Satuan Farad adalah satuan yang sangat besar dan jarang dipergunakan dalam percobaan. Dalam prakteknya biasanya dipergunakan satuan Farad dalam bentuk pecahan seperti berikut ini:

a. 1 Farad (F) = 1.000.000 µF (mikroFarad)

b. 1 mikroFarad (µF) = 1.000 nF (nanoFarad)

c. 1 nanoFarad (nF) = 1.000 pF (pikoFarad)

Ada jenis kapasitor lain seperti kapasitor elektrolit yang selain memiliki nilai kapasitas juga memiliki parameter-parametera lain seperti batas tegangan kerja. Batas tegangan kerja (Working Voltage) yaitu batas tegangan maksimum di mana kapasitas tersebut dapat dioperasikan dalam suatu rangaian.Parameter tersebut biasanya dicantumkan langsung pada badan kapasitor.Selain daripada itu untuk jenis-jenis kapasitor pada umumnya diberi tanda (+) dan (-).Tanda tersebut adalah menyatakan polaritas yang harus dihubungkan dengan catu daya. Dalam pemasanganannya harus diperhatikan baik-baik jangan sampai kedua tanda tersebut dipasang terbalik sebab apabiala sampai terbalik akan mengakibatkan kerusakan pada kapasitor tersebut dan bahkan akan merusak rangkaian yang akan dibuat.

Apabila kita mendekatkan 2 macam bahan konduktor dengan tidak saling bersentuhan, kemudian kepada kedua bahan tadi kita alirkan aliran listrik, secara teoritis kita telah mendapatkan sebuah Kapasitor sederhana. Namun dalam dunia elektronika tentunya tidak sederhana itu, masih ada factor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan sebuah Kapasitor.

Dalam pembuatan komponen Kapasitor diperlukan suatu bahan yang berfungsi menyekat di antara 2 bahan konduktor. Bahan yang berfungsi sebagai penyekat itu disebut bahan dielektrikum seperti pada gambar di bawah .

Seperti terlihat pada gambar di atas, apabila kita membuka sebuah Kapasitor Elektrolit berkas dengan menggunakan sebuah pisau tipis (cutter), di dalamnya akan terlihat 2 buah lapisan tipis. Setiap lapisan dilapisi lagi dengan bahan metal foil tipis. Setiap metal foil dihubungkan dengan salah satu terminal hubungan listrik. Antara kedua lapisan tadi diberi bahan penyekat yang disebut Dielektrikum.Bahan Dielektrikum pada umumnya dibuat dengan bahan kertas, maka, film, minyak bakelit dan lain-lain.

Dalam prakteknya kita mengenal berbagai macam jenis Kapasitor yang namanya disesuaikan dengan nama bahan Dielektrikum yang digunakan dalam membuat komponen Kapasitor. Sebagai contoh misalnya: Bila kapasitor bahan Dielektrikumnya dibuat dari kertas, maka Kapasitor tersebut dinamakan Kapasitor kertas dan kalau bahan Dielektrikumnya dibuat dari bahan elektrolit, maka Kapasitor tersebut dinamakan Kapasitor Elektrolit.

Besarnya kapasitas dari sebuah Kapasitornya dapat ditentukan dengan rumus:

c = 0,0885 x Ɛ x D/d µF

Ɛ = konstanta dielektrikum

D = luas bahan metal foil dalam cm2

d = jarak antara kedua metal foil dalam cm

Dari rumus di atas, kita dapat melihat bahwa besar kecilnya kapasitas suatu komponen Kapasitor tergantung kepada konstanta dielektrikum atau bahan dielektrikum serta luas bidang bahan dielektrikum yang digunakan.

Pengertian dari Dielektrikum adalah angkka tetap yang dipergunakan untuk membandingkan suatu bahan Dielektrikum dengan nilai konstanta Dielektrikum udara (Ɛ udara = 1).

Konsep Dasar Transistor

1. Definisi Transistor

Menurut Abdul Kadir (2012:3)[27], Transistor merupakan komponen dengan fungsi bermacam-macam. Komponen ini dapat berfungsi seperti layaknya keran air.

Alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.

Transistor disusun menggunakan sambungan dioda.Berdasarkan jenis sambungan transistor dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut.

a. BJT (Bipolar Juction Transistor)

BJT memiliki 2 dioda yang kutub positif atau kutub negatifnya terhimpit, serta memiliki terminal, yaitu emitor (E), kolektor (C), dan basis (B). BJT dapat dibagi menjadi dua jenis berikut ini:

1. NPN (Negative Positive Negative)

Transistor NPN terdiri dari 1 lapisan semikondutor tipe-P di antara 2 lapisan semikonduktor tipe-n.Arus kecil yang memasuki basis pada emitter dikuatkan di keluran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi dari pada tengan emitter.

2. PNP(Positive Negative Positive)

Transistor PNP terdiri dari 2 lapisan semikonduktor tipe-n di antara 2 alpisan semikonduktor tipe-p. arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitter dikuatkan dikeluran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika tegangan basis lebih rendah dari pada tegangan emitter.

Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern.Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio.Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi.Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

2. Cara Kerja Semikonduktor

Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi yang serupa keduanya mengatur jumlah aliran arus listrik.

Untuk mengerti cara kerja semikonduktor, misalkan sebuah gelas berisi air murni. Jika sepasang konduktor dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat dibawah tegangan elektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen), tidak akan ada arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan (charge carriers). Sehingga, air murni dianggap sebagai isolator. Jika sedikit garam dapur dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan mulai mengalir, karena sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers, ion) terbentuk. Menaikan konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi, namun tidak banyak. Garam dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator), karena pembawa muatanya tidak bebas.

Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun jika sedikit pencemar ditambahkan, seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang dinamakan doping, dalam jumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik akan memberikan elektron bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini karena Arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4. Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh kelebihan elektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif, karena pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah terbentuk.

Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit paling luarnya, pembawa muatan yang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa muatan positif), akan terbentuk di dalam tata letak kristal silikon.

Dalam tabung hampa, pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh emisi thermionic dari sebuah katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena itu, tabung hampa tidak bisa membuat pembawa muatan positif (hole).

Dapat dilihat bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling tolak menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa muatan ini akan terdistribusi secara merata di dalam materi semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor

Bipolar (atau diode junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung berpindah ke arah sambungan P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.

Kenaikan dari jumlah pencemar (doping level) akan meningkatkan konduktivitas dari materi semikonduktor, asalkan tata-letak kristal silikon tetap dipertahankan. Dalam sebuah transistor bipolar, daerah terminal emiter memiliki jumlah doping yang lebih besar dibandingkan dengan terminal basis. Rasio perbandingan antara doping emiter dan basis adalah satu dari banyak faktor yang menentukan sifat penguatan arus (current gain) dari transistor tersebut.

Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat kecil, dalam ukuran satu berbanding seratus juta, dan ini menjadi kunci dalam keberhasilan semikonduktor. Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan adalah sangat tinggi; satu pembawa muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk mengubah metal menjadi isolator, pembawa muatan harus disapu dengan memasang suatu beda tegangan. Dalam metal, tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang mampu menghancurkannya. Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada satu pembawa muatan dalam beberapa juta atom. Jumlah tegangan yang diperlukan untuk menyapu pembawa muatan dalam sejumlah besar semikonduktor dapat dicapai dengan mudah. Dengan kata lain, listrik di dalam metal adalahinkompresible (tidak bisa dimampatkan), seperti fluida. Sedangkan dalam semikonduktor, listrik bersifat seperti gas yang bisa dimampatkan. Semikonduktor dengan doping dapat diubah menjadi isolator, sedangkan metal tidak.

Konduksi disebabkan oleh pembawa muatan, yaitu elektron atau lubang, namun dasarnya transistor bipolar adalah aksi kegiatan dari pembawa muatan tersebut untuk menyebrangi daerah depletion zone. Depletion zone ini terbentuk karena transistor tersebut diberikan tegangan bias terbalik, oleh tegangan yang diberikan di antara basis dan emiter. Walau transistor terlihat seperti dibentuk oleh dua diode yang disambungkan, sebuah transistor sendiri tidak bisa dibuat dengan menyambungkan dua diode. Untuk membuat transistor, bagian-bagiannya harus dibuat dari sepotong kristal silikon, dengan sebuah daerah basis yang sangat tipis.

3. Cara kerja transistor

Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.

Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.

FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut.Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut

Literature Review

Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:86)[18], “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”. Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Sandi Purnama [2013][33],dari Institut Teknologi Telkom sebagai bentuk Tugas Akhir dengan judul ” Perancangan dan Implementasi Sistem Penampilan Running Text dengan Data Berbasis Website”. Pada Tugas Akhir ini dibuat sebuah perangkat running text dengan bantuan sistem minimum jenis arduino uno yang di dalamnya terdapat sebuah mikrokontroler ATMEGA 328. Informasi pada running text dapat diperbarui melalui sebuah website yang dibuat khusus untuk meng-update informasi. Informasi pada website kemudian dikirim, lalu ethernet shield yang telah terpasang dengan arduino uno menerima data dan arduino uno mengolahnya untuk kemudian data tersebut ditampilkan pada panel LED matrix.

2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Benny Julisha Pratida [2013][34],dari Universitas Tanjungpura Pontianak sebagai bentuk Jurnal dengan judul ” Perancangan Display LED Dot Matrix Menggunakan Mikrokontroler Atmega32”. Pada Jurnal ini penulis menggunakan mikrokontroler ATmega32 sebagai master controller dari sistem dan aplikasi Visual Basic sebagai aplikasi dari data karakter pengirim yang akan disajikan ke Tampilan LED Dot Matrix. Untuk memperbarui informasi yang akan disajikan, pengguna hanya mengetik data karakter yang akan dikirim ke aplikasi yang diterapkan oleh Visual Basic. Aplikasi ini disebut Input Data Matrix atau IDM. Data karakter yang bisa dikirim maksimum hanya 200 karakter termasuk ruang. Sementara waktu transfer data yang diperlukan untuk mengirimkan karakter data atau artikel tentang Tampilan LED Dot Matrix adalah 10,67 detik.

3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Evy Cristanto Sri Nugroho [2013][28],dari Universitas Indonesia sebagai bentuk Tugas Akhir dengan judul ”Papan Informasi Elektronik Dengan PS2 Keyboard ”. Pada Tugas Akhir ini penulis menggunakan Papan informasi elektronik ini terdiri dari ATMega8535 sebagi Pengolah dan penyimpan data,LCD untuk tampilan informasi tulisan bagi operator,power supply,dot matrix display serta melibatkan PS2 keyboard untuk memasukkan data. Dot matrix sebagai display dapat menampilkan tulisan bergeser dengan kriteria kecepatan looping 3.06s dan setiap karakter dapat dimunculkan dengan selang waktu sekitar 95ms.

4. Penelitian yang telah dilakukan oleh Sigit Maulana Kuncoro [2013][35],dari STMIK Raharja sebagai bentuk Tugas Akhir dengan judul “SMS Sebagai Perubah Informasi Matriks LED Berbasis AVR ATmega8 Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Pada Tugas Akhir ini penulis menggunakan Mikrokontroler ATmega8 dan LED.LED-LED yang disusun dalam kolom dan baris disebut dengan Matriks LED. Matriks LED ini yang kemudian digunakan untuk memberikan informasi yang menarik kepada seluruh mahasiswa dan biasanya ditampilkan dengan efek tulisan berjalan. Dalam prosesnya mikrokontroler akan menerima data informasi berupa string melalui SMS (Short Message Service), string ini yang akan dirubah menjadi display pada Matriks LED.

5. Penelitian yang telah dilakukan oleh Agung Alpurqon [2014][26], dari STMIK Raharja sebagai bentuk Tugas Akhir dengan judul “Sistem Pengendali Pintu Pagar Secara Otomatis Menggunakan Aplikasi Voice Command Pada Smartphone Android Os”. Pada Tugas Akhir ini penulis bertujuan untuk membuat suatu alat yang dapat di kontrol melalui media suara yang nantinya dapat mengontrol pintu pagar. Dengan menggunakan mikrokontroller ATMega 8 sebagai otak untuk mengolah data yang masukkannya berupa inputan suara dari aplikasi voice command, kemudian data dikirim kerangkaian mikrokontroller ATMega 8 secara serial dengan menggunakan jaringan bluetooth. Pada sistem mekanik terdapat motor DC yang befungsi untuk menggerakan sebuah roda pintu, lock automatic system atau sistem kunci otomatis untuk mengunci pintu secara otomatis, sistem switch menggunakan magnetik switch untuk menentukan titik berhenti. Untuk sistem pengturan motor dc menggunakan rangkaian relay 12 vlt, dan untuk modul bluetooth yang digunakan adalah model bluetooth HC-05.

6. Penelitian yang telah dilakukan oleh Muhamad Bintar [2013][36],dari STMIK Raharja sebagai bentuk Tugas Akhir dengan judul “Sistem Pengontrolan Lampu Menggunakan Input Suara Berbasis Android”. Pada Tugas Akhir ini penulis bertujuan untuk mengontrol lampu menyalakan atau mematikan lampu menggunakan inputan suara. Dalam penelitian ini menggunakan Mikrokontroler ATmega 8 sebagai otak untuk menerima data string voice yang dikirim dari Smartphone melalui jaringan Bluetooth

Dari enam Literature Review yang ada, telah banyak penelitian mengenai tentang Running Text,Android,Voice,Smartphone dan Pengontrolan. Di samping itu juga ada pembahasan mengenai perancangan beberapa alat Pengontrolan Running Text yaitu Perancangan Display LED Dot Matrix Menggunakan Mikrokontroler Atmega32, Papan Informasi Elektronik Dengan PS2 Keyboard.Maka dari itu penulis mengambil satu sample atau contoh untuk dijadikan acuan dari ke 6 (enam) literature review diatas yaitu dengan judul SMS Sebagai Perubah Informasi Matriks LED Berbasis AVR ATmega8 Pada Perguruan Tinggi Raharja yang menggunakan jenis penelitian dan pengembangan. Pada penelitian tersebut peneliti belum menggunakan atau memanfaatkan operating system android sebagai interface .

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Tinjauan Organisasi

Gambaran Umum Kecamatan Sepatan

Kecamatan Sepatan adalah merupakan bagian Administrasi Pemerintah wilayah Kabupaten Tangerang yang terletak di sebelah utara Kabupaten Tangerang. Kecamatan Sepatan merupakan salah satu wilayah pendukung perekonomian di Kabupaten Tangerang dan sekitarnya.

Laju pertumbuhan pembangunan khususnya di Kecamatan Sepatan merupakan bagian Integral yang tidak dapat dipisahkan dari tujuan Pembangunan Kabupaten Tangerang. Pemerintah Kabupaten Tangerang berusaha meningkatkan kualitas pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat yang secara berencana dan berkelanjutan, sehingga hasilnya benar-benar dapat menyentuh secara langsung dan dapat dirasakan oleh masyarakat secara luas.

Memasuki era Roformasi dalam pelaksanaan otonomi daerah pemerintah daerah melakukan pembenahan atau penataan organisasi perangkat daerah baik di tingkat Pemerintah Kabupaten sampai ke tingkat Kecamatan sesuai dengan PP No. 84 Tahun 2000 tentang Penataan Tata Organisasi Perangkat Daerah, untuk menyikapi hal tersebut di atas Pemerintah Kabupaten Tangerang berupaya secara maksimal untuk menata kembali Organisasi dan Perangkat Daerah, maka terbitlah Perda No : 62 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang.

Memasuki era Roformasi dalam pelaksanaan otonomi daerah pemerintah daerah melakukan pembenahan atau penataan organisasi perangkat daerah baik di tingkat Pemerintah Kabupaten sampai ke tingkat Kecamatan sesuai dengan PP No. 84 Tahun 2000 tentang Penataan Tata Organisasi Perangkat Daerah, untuk menyikapi hal tersebut di atas Pemerintah Kabupaten Tangerang berupaya secara maksimal untuk menata kembali Organisasi dan Perangkat Daerah, maka terbitlah Perda No : 62 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang.

Dalam Penataan Organisasi Perangkat Daerah di Kab. Tangerang dimaksudkan untuk dapat memberikan Pelayanan kepada masyarakat secara maksimal serta terwujudnya suatu Pemerintahan yang baik (Good Goverment).

Penataan Organisasi perangkat daerah tidak hanya di tingkat Kabupaten Tangerang, namun pada tingkat bawah yaitu Kecamatan sesuai dengan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 61 Tahun 2010 tanggal 21 Desember 2010 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan dilingkungan Kabupaten Tangerang

Gambar 3.1 Denah Kecamatan Sepatan

Sejarah Singkat Kecamatan Sepatan

Secara bahasa sepatan berasal dari bahasa sangsakerta SUPATA yang artinya adalah berjanji atau berucap. Sedangka nama Sepatan untuk nama Kecamatan Sepatan sendiri ada beberapa versi, yaitu :

1. Sepatan atau Sipatan yang berarti batas atau pembatas berasal dari alat yang sering dipergunakan oleh tukang – tukang bangunan atau kayu untuk menggaris atau membuat tanda pada bangunan atau kayu;

Cerita tersebut didukung dengan kondisi letak geografis wilayah Sepatan atau Perdukuhan Sepatan yang terletak di antara atau ditengah tengah antara Kota Tangerang (Benteng) dengan Mauk.

2. Sepatan atau disipat – sipat yaitu mengacu kepada cerita dahulu kala bahwa wilayah Sepatan sekarang itu semula merupakan hutan yang ditumbuhi oleh rumput – rumput atau rawa belukar, sehingga para penduduk disaat itu melakukan “pembukaan lahan” baru dengan cara “menyipat nyipatkan” alat untuk membabat rumput atau rawa belukar tersebut.

Visi, Misi, dan Tujuan

Visi Kecamatan Sepatan

Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Sepatan yang Sejahtera, Mandiri, berwawasan wira usaha, dan berorintasi agribisnis

Misi Kecamatan Sepatan

1. Mewujudkan SDM Masyarakat Sepatan yang memiliki sumber daya manusia (SDM) yang memadai;

2. Mewujudkan masyarakat Sepatan yang cinta damai serta sadar hukum;

3. Mewujudkan lapangan usaha bagi masyarakat Sepatan;

4. Mewujudkan sarana perekonomian, transportasi, kesehatan, pendidikan, olahraga dan keagamaan;

5. Mewujudkan masyarakat Sepatan yang mandiri, produktif dan professional;

6. Mewujudkan masyarakat Sepatan dengan memanfaatkan agribisnis melalui produksi pertanian dan peternakan.

Tujuan Kecamatan Sepatan

Tujuan dari kecamatan Sepatan tertuang antar lain :

a. Sejahtera

Dengan potensi alam yang dimiliki masyarakat Sepatan mampu mewujudkan masyarakat yang sejahtera;

b. Mandiri

Masyarakat Sepatan memiliki jiwa mandiri akan sangat menentukan bagi keberhasilan meningkatan kesejahteraan;

c. Wira Usaha

Masyarakat Sepatan yang memiliki jiwa wira usaha akan sangat menentukan bagi keberhasilan meningkatkan kesejahteraan

d. Berorientasi Agribisnis

Masyarakat Sepatan memiliki potensi alam untuk dikembangkan menjadi komoditas olahan yang bernilai dan dapat memenuhi kebutuhan pasar.

Struktur Organisasi

Sebuah Organisasi atau perusahan harus mempunyai sautu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkap fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Kecamatan Sepatan

Fungsi dan Tanggung Jawab Setiap Bagian

1. Camat

Tanggung Jawab:

Camat sebagai pelaksanaan pemerintah daerah ditingkat kecamatan mempunyai Tugas melaksanakan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan bupati dan tugas pemerintah lainnya.

Fungsi:

a. pelaksanaan perencanaan dan perumusan bahan kebijakan program kerja bidang pemerintah, keternteraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi, dan kesejahteaan sosial.

b. pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan, penganalisisan data dibidang pemerintah, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

c. penyelenggaraan kegiatan perumusan, ketenteraman dan ketertiban umum, pembangunan,pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosia.

d. Pelaksanaan inventarisasi aset daerah atau kekayaan daerah lainnya yang ada diwilayah kecamatan serta pemeliharaan san pengelolaan fasilitas umum dan fasilitas sosial.

e. Pelaksanaan pertimbangan pengangkatan Kepala Kelurahan

f. Pelaksanaan Peningkatan usaha-usaha pengembangan Ekonomi Desa dan Kelurahan

g. Pelaksanaan ketatausahaan umum dan kepegawaian, perencanaan dan keuangan

h. Pelaksanaan pemberian rekomendasi/perijinan kewenangan di bidang Pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraaan sosial sesuai dengan kewenangannya

i. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan

j. Pelaksanaan Koordinasi dengan Instansi/Lembaga lainnya terkait dengan kegiatan Pemerintahan Kecamatan

k. Pelaksanaan Pengawasan, monitoring dan evaluasi, pengendalian serta pelaporan kegiatan pemerintahan Kecamatan

l. Pelaksanaan urusan pemerintahan lainnya yang dilimpahkan Kecamatan.

2. Sekretariat Kecamatan

Tanggung Jawab:

Sekretariatan Kecamatan mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan tugas penyelenggaraa pemerintah meliputi urusan ketatausahaan, rumah tangga, umum dan kepegawaian, perencanaan dan keuangan,kegiatan seksi pemerintah, pembangunan, pengembangan Ekonomi dan kesejahteraan sosial.

Fungsi:

a. Pelaksanaan perencanaan dan perumusan bahan kebijakan program kerja berkaitan dengan bidang umum dan kepegawaian serta perencanaan dan keuangan.

b. Pelaksanaan pengumpulan,pengolahan,penganalisisan data bidang perencanaan dan keuangan, umum dan kepegawaian.

c. Pelaksanaan pengelolaan surat menyurat, tata naskah dinas, kearsipan, perlengkapan dan aset, rumah tangga, dan pemeliharaan kantor, sarana dan prasarana kecamatan.

d. Pelaksanaan tertib administrasi pengelolaan inventarisasi barang, pemeliharaan kantor dan sarana prasarana, perlengkapan dan aset.

e. Pelaksanaan pengelola administrasi dan penatausahaan keuangan.

f. Pelaksanaan dan pembinaan organisasi dan tatalaksana lingkup kecamatan.

g. Memberikan pelayanaan administrasi kepada seluruh perangkat kecamatan.

h. Pelaksanaan kegiatan tatausaha yang meliputi agenda, ekspedisi, penggandaan, kearsipan, naskah dinas.

i. Pelaksanaan pemeliharaan kantor, pengadaan dan penyimpanan perlengkapan dan pengelola rapat.

j. Pelaksanaan pengelolan administrasi kepegawaian.

k. Pembinaan ketatausahaan umum dan kepegawaian,administrasi keuangan dan perencanaan, serta bidang pemerintahan,ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

l. Pelaksanaan koordinasi, dengan instansi / lembaga lainnya terkait kegiatan sekretarisan kecamatan dan bidang pemerintah, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

m. Pelaksanaan pegawasaan monitoring dan evaluasi,pengendalian serta pelaporan kegiatan sekretariat kecamatan dan bidang pemerintah, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

n. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

3.Seksi Pemerintahan

Tanggung Jawab :

Seksi pemerintahanmempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasandan pengendalian kegiatan bidang pemerintahan yang meliputi pembinaanpenyelenggaraan pemerintah desa dan kelurahan, pemerintahan umum, kependudukan,catatan sipil dan pemberdayaan masyarakat.

Fungsi :

a. pengolahandata dan informasi kependudukan di kecamatan.

b. Pelaksanaanfasilitasi dalam hal pembentukan,pemecahan, penghapusan dan pengaturandesa,perubahan status desa menjadi kelurahan, perubahan nama dan batas wilayahdesa.

c. Pelaksanaanfasilitasi menerbitkan surat keputusan tentang pengesahan anggota BPDberdasarkan laporan dan berita acara pembentukan BPD.

d. Pelaksanaanfasilitasi menerbitkan surat keputusan tentang pengesahaan kepala desa terpilihberdasarkan laporan dan berita acara panitia Pilkades dan peraturan BPD.

e. Pelaksanaanfasilitasi menetapkan dan mengesahkan pejabat kepala desa sesuai peraturanperundang-undangan.

f. Pelaksanaanfasilitasi pelantikan kepala desa dan anggota BPD.

g. Pelaksanaanfasilitasi,menerima laporan pelaksanaan tugas kepala desa.

h. Pelaksanaanfasilitasi penyelengaraan pemilihan kepala desa dan badan pemusyawaratan desa.

i. Pelaksanaan fasilitasipenyusunan peraturan desa.

j. Pelaksanaanpenyelengaraan lomba / penilaian desa / kelurahan tingkat kecamatan.

k. Pelaksanaanfasilitasi menerbitkan surat persetujuan tentang penyidikan terhadap kepaladesa dan anggota BPD.

l. Pelaksanaan penilaianatas laporan pertanggung jawaban kepala desa.

m. Pelaksanaanfasilitasi kerjasama antar desa dan penyelesaian perselisihan antara desa /kelurahan.

n. Pelaksanaanpenetapan pengadaan tanah, pasar desa, kantor kepala desa / kelurahan untukskala tingkat desa.

o. Pelaksanaandan menginventalisir tanah sengketa milik pemerintah daerah dan menfasilitasisengketa tanah-tanah pemerintah di tingkat desa.

p. Perlaksanaansosialisasi dalam penagadaan tanah untuk kepentingan umum,

q. Pelaksanaanpemeriksa administrasi penerbitan kartu tanda penduduk dan kartu tanda musiman.

r. Pelaksanaan pendataanpenduduk dan pendataan serta laporan data kependudukan, kelahiran dan kematian.

s. Pelaksanaandan pelaporan jumlah KTP dan KK yang diterbitkan.

t. Pelaksanaan pembinaanadministrasi kependudukan dan pencatatan sipil kepada keluarahan atau desa.

u. Pelaksanaanpenyuluhan administrasi kependudukan dan catatan sipil.

v. Pelaksanaanpelayanan operasi yustisi dan sipora.

w. Pelaksanaanpengesahaan surat keterangan kelahiran, kematian dan perkawinan.

x. Pelaksanaantugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur penyampaian informasi kepada pengantri di kecamatan sepatan.

1. Warga memberikan berkas secara langsung kepihak kecamatan

2. Warga menunggu

3. Pemanggilan nama warga tersebut

4. Data di proses oleh pihak kecamatan

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

1. Perancangan Prototipe

Prototipe Pengontrolan Running Text Menggunakan Voice Dan Arduino Uno Via Smartphone Android Pada Kecamatan Sepatan - Tangerang, dalam perancangan prototipe ini disusun dengan menyerupai miniatur gapura. Alat ini dilengkapi dengan komponen seperti: Objek, smartphone untuk penerima perintah suara, Arduino Uno, Bluetooth, modul Bluetooth HC 05 dan dot matrik yang dijadikan sebagai output running text untuk mendukung kinerja alat tersebut. Bahan dalam perancangan prototipe terbuat dari kayu dan acrylic sebagai pembentuk miniatur gapura.

Gambar 3.3 Perancangan Prototipe

2. Metode Prototipe

Metode prototipe ini penulis menggunakan metode prototipe evolutionary yang artinya adalah suatu pengembangan suatu sistem yang sudah ada, perbandingan antar sistem yang sudah ada dengan sistem yang di usulkan akan di jelaskan di bawah ini

Table 3.1 Perbandingan Prototipe

No.

Penelitian yang sudah ada

(Sigit Maulana Kuncoro, S.Kom)

Penelitian yang di usulkan

(Muhammad Fazri)

1

Sms Sebagai Perubah Informasi Matriks Led Berbasis Avr Atmega8

Pada Perguruan Tinggi Raharja

Prototipe Pengontrolan Running Text Menggunakan Voice Dan Arduino Uno

Via Smartphone Android Pada Kecamatan Sepatan - Tangerang

2

Menggunakan SMS untuk merubah pesan di LED Matrix
Menggunakan Applikasi Android Untuk Merubah pesan di LED Matrix

3

Menggunakan keyword (@) untuk mengirim pesan
Tidak menggunakan keyword

4

Isi pesan harus di ketik di dalam kotak pesan
Mengguanakn voice untuk merubah pesan

5

Isi pesan karakter < 40 karakter
Isi pesan karakter >40 karakter

6

Menggunakan Mikrokontroler Atmega8

Menggunakan MikrokontrolerAtmega 328

7
Menggunakan Modem Serial
Menggunakan Bluetooth HC-05


Gambar 3.4 Perbandingan Prototipe

2. Flowchart Sistem Yang Berjalan

Berikut adalah flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan pada gambar 3.5.

Gambar 3.5 Flowchart Sistem Penyampaian Informasi

Dapat dijelaskan gambar 3.4 Flowchart Sistem penyampaian informasi pada kecamatan sepatan diatas yaitu terdiri dari:

1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart Sistem penyampaian informasi yang berjalan.

2. 1 (satu) simbol manual operation yang menyatakan proses pengolahan yang tidak dilakukan oleh komputer.

3. 3 (Tiga) simbol proses yang menyatakan sebuah proses Penyampaian informasi

4. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu: Apakah warga masih menunggu Jika “ya” data akan di proses tapi jika “tidak” pihak kecamatan akan memanggil ulang atau memanggil warga yang lain.

3. Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Berikut adalah flowchart sistem pengontrolan Running text menggunakan voice yang berjalan pada gambar 3.6.

Gambar 3.6 Flowchart Sistem Pengontrolan running text Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan gambar 3.5 Flowchart pengontrolan running text menggunakan voice diusulkan pada kecamatan sepatan diatas yaitu terdiri dari:

1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart Sistem penyampaian informasi yang berjalan.

2. 1 (satu) simbol manual operation yang menyatakan proses pengolahan yang tidak dilakukan oleh komputer.

3. 4 (Empat) simbol proses yang menyatakan sebuah proses Penyampaian informasi

4. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu: Apakah warga masih menunggu Jika “ya” data akan di proses tapi jika “tidak” pihak kecamatan akan memanggil ulang atau memanggil warga yang lain.

4. Cara Kerja Alat

Cara kerja alat pengontrolan running text menggunakan voice ini menggunakan jaringan Bluetooth untuk mengkomunikasikan perangkat android ke arduino, seorang pegawai hanya perlu membuka Aplikasi running text di smartphone dan memberikan inputan suara lalu suara akan di rubah menjadi data String,lalu data String yang akan di input ke running text dari smartphone android akan di kirimkan ke arduino dan String akan di compile di arduino menggunakan komunikasi serial, dan akan di tampilkan pada LED DotMatrix.

5. Blok Diagram

Berikut blok diagram berserta alur kerjanya untuk sistem Pengontrol Running Text menggunakan Voice pada gambar 3.7.

Gambar 3.7 Blok Diagram

1. Smartphone android merupakan perangkat yang digunakan untuk menjalankan applikasi android yang berfungsi untuk input suara yang akan menampilkan karakter yang nantinya akan ditampilkan pada papan dotmatrix

2. Bluetooth HC-05 merupakan gatwey antara smartphone dengan arduino menggunakan media komunikasi Bluetooth

3. arduino merupakan interface yang digunakan untuk komunikasi antara samrtphone dengan arduino melalui Buetooth HC-05, arduino uno merupakan kontroler untuk memproses data yang dikirim oleh smart phone

4. Dotmatrix merupakan alat output yang digunakan untuk menampilkan informasi berupa text pada LED.

Pembuatan Alat

Pada perancangan ini akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting untuk dibahas karena ingin menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dengan perangkat lunak. Gambaran secara umum berupa diagram blok rancangan alat adalah seperti yang di tunjukkan pada gambar 3.7. Perancangan sistem keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

Alat yang di gunakan :

a. Laptop

b. Software Arduino

c. Software Fritzing ( Untuk Menggambar Schematik)

d. Software Microsoft Visio 2010

e. Solder Timah

f. Tang dan Obeng

g. Kabel Jumper

h. Papan PCB Bolong

Sedangkan bahan-bahan yang digunakan:

a. Rangkaian minimum sistem Arduino Uno

b. Modul Bluetooth HC-05

c. Catu Daya

d. Modul Dotmatrix 8X8


Perangkat Keras(Hardware)

1. Rangkaian sistem Arduino Uno

Gambar 3.8 Rangkaian Arduino Uno

Keterangan:

1. Pin 0 (RXD), merupakan jalur untuk melakukan proses penerimaan data pada komunikasi serial.

2. Pin 1 (TXD), merupakan jalur untuk melakukan proses pengiriman data pada komunikasi serial

3. Pin 6 digunakan untuk indikator LED

4. Pin 7 digunakan untuk buzzer

5. Pin 10 (CS), berfungsi untuk mengaktifkan chip

6. Pin 11 (CLK), Berfungsi untuk mendorong/menggeser data yang telah masuk

7. Pin 12 (DIN), Berfungsi untuk memasukan data

2. Rangkaian Modul Bluetooth HC-05

Gambar 3.9 Skema pin modul Bluetooth HC-05

Dalam rangkaian ini tidak banyak pin yang digunakan, yang dibutuh kan hanya, Pin TX dan Pin RX untuk komunikasi data dengan mikrokontroler, pin PIO11 yang dihubungkan ke VCC pada saat kita akan melakukan konfigurasi, pin PIO9 dan pin PIO8 dihubungkan ke LED untuk indikasi bahwa Modul Bluetooth HC-05 dalam keadaan menyala, dan terakhir pin 3,3V ke sumber tenaga dan pin GND yang dihubungkan ke ground.


3. Rangkaian Catu Daya

Catu daya merupakan bagian yang sangat penting. Karena tanpa adanya catu daya, maka semua rangkaian tidak akan bekerja. Rangkaian ini berfungsi untuk mensuplay tegangan keseluruh rangkaian yang ada. rangkaian catu daya yang dibuat mempunyai keluaran 5 volt digunakan untuk mensuplay tegangan ke komponen mikrokontroler dan DotMatrix. rangkaian catu daya ditunjukan pada gambar 3.10

Gambar 3.10 Skema pin modul Bluetooth HC-05

4. Modul Dot Matrix 8X8

DotMatrix adalah Display LED yg disusun sedemikian rupa sehingga untuk menghidupkan led ke (x,x) dibutuhkan kombinasi tegangan antara Pin baris & kolomDan rangkaian Dotmatrix ini menggunakan beberapa pin seperti Pin 10 untuk CS,Pin 11 untuk DIN, Pin 13 untuk CLK.

Gambar 3.11 Modul DotMatrix 8X8

5. Rangkaian Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara, bazzer ini akan mengeluarkan suara disaat pergantian karakter dari Running Text, pada rangkayan ini bazzer menggunakan 4 pin yaitu pin VCC,GND dan Pin 7 sedangkan indikator Led menggunakan pin 6

Gambar 3.12 Rangkaian Buzzer


Perangkat Lunak(SoftWare)

Setelah proses rangkaian perangkat keras selesai dibuat langkah selanjutnya adalah membuat perancangan perangkat lunak, meliputi penulisan listing program yang akan disimpan atau ditanam di dalam mikrokontroler dengan menggunakan suatu software Arduino, dimana perintah-perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang di buat.

1. Perancangan Software Arduino Uno

Pada perancangan perangkat lunak akan menggunakan program Arduino digunakan untuk menuliskan listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .pde, dan bootloader Arduino Uno sebagai media yang digunakan untuk mengupload program ke dalam mikrokontroller, sehingga mikrokontroller dapat bekerja sesuai dengan yang diperintahkan. Dan berikut adalah gambar listing program keseluruhan yang digunakan dengan demikianbaru sistem arduino dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan.

Gambar 3.13. Tampilan listing program

Adapun bahasa pemrograman yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

1. include SPI.h :Berfungsi untuk memanggil library SPI

2. include Adafruit_GFX.h :Berfungsi Berfungsi untuk memanggil library Adafruit_GFX.h

3. include Max72xxPanel.h :Berfungsi Berfungsi untuk memanggil library DotMatrix IC MAX

4.int CS_MAX7219 :Menuntukan jenis IC dan Pin yang akan di gunakan

5. int Buzzer : Untuk mengontrol bazzer

6.int Indikator_LED : Berfungsi untuk indikasi lampu led

7. int jumlah_display_horizontal : untuk menentukan jumlah Dot Matrix yang di gunakan di arah horizintal

8.int jumlah_display_vertikal : untuk menentukan jumlah Dot Matrix yang di gunakan di arah vertikal

Berikut Program yang di akan Upload pada Mikrokontroler Arduino Uno.

Gambar 3.14. Program Arduino

2. Perancangan Applikasi Running Text Message

Untuk membuat sebuah aplikasi android diperlukan sebuah development tools berbasis Java tetapi untuk penelitian ini penulis menggunakan MIT App Inventor karena development tools ini berbasis Object Oriented Programming Language yang memiliki sintaks sama persis seperti Visual Basic. MIT App Inventor didesain sedemikian rupa sehingga memudahkan developer untuk mengembangkan aplikasi android.

Gambar 3.15. Tampilan Menu Designer

Tahapan Pembuatan dan perancangan aplikasi Running Text Message (RTM) akan di jelaskan di bawah ini :

a. Tampilan Awal

Perancangan Tampilan Awal adalah tampilan yang menunjukan tampilan awal applikasi yang akan di tunjukan pada gambar 3.16 di bawah ini.

Gambar 3.16. Tampilan awal Aplikasi RTM

Dimana di dalam tampilan awal ini terdapat fiture clock yang fungsinya untuk berpindah screen secara otomatis dalam setting waktu yang telah di tentukan

Gambar 3.17. Tampilan awal Block Coding Aplikasi RTM

b. Menu Login

Sebelum masuk ke menu utama, maka form yang pertama kali akan tampil adalah form login seperti tampak pada gambar 3.18 di bawah ini.

Gambar 3.18. MenuLogin

Gambar 3.19. Tampilan log in Block Coding Aplikasi RTM

Dan aturlah property seperti yang terlihat pada table 3.2 berikut ini.

No.

Object

Nilai

1

Button1

Login Aplikasi

2

Button2
Back Aplikasi

3

Label1
Text Name Applikasi

4

Label2
Text Name Applikasi

5

Label4
Text Name Applikasi

6

Label5

Text Name Applikasi

7
TextBox1
Text Username
8
Password TextBox1
Text Password

Tabel 3.2 Pengaturan property untuk form login

c. Menu Control

Perancangan Menu Control dibawah ini dimaksudkan untuk menampilkan mengakses arduino, sehingga aktifitas yang akan diproses pada arduino akan dieksekusi oleh mikrokontroller untuk memberikan sinyal aktif pada rangkaian elektronika. Tampilan Menu Control. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti gambar 3.20 sebagai berikut.

Gambar 3.20. MenuControl

Gambar 3.21. Tampilan Coding Menu Control

Setelah formnya didesain maka aturlah property seperti yang terlihat pada table 3.3 berikut ini

No.

Object

Nilai

1

Button1

Log Out

2

Button2
About Me

3

Button3
Speech

4

Button4
Send

5

Button5
Setting Menu

6

Label5

Text Name Applikasi

7
List Picker
Pencarian Bluetooth
8
Label
Status Koneksi
9
Text Box
Input Voice
10
Bluetooth Client
Media Pencarian Bluetooth
11
Speech Recognizer
Media Google Voice
12
Clock
Media Status Koneksi

Tabel 3.3. Pengaturan property untuk form kontrol

d. Menu Setting

Perancangan Menu Setting ini berfungsi untuk mengatur pengaturan untuk pada Running Text

Gambar 3.22. MenuSetting

Gambar 3.23. Tampilan Block Coding Menu Setting

Setelah formnya didesain maka aturlah property seperti yang terlihat pada table 3.4 berikut ini

No.

Object

Nilai

1

Button1

Kecerahan MIN

2

Button2
Kecerahan MAX

3

Button3
Speed MIN

4

Button4
Speed MAX

5

Button5
Pause

6

Button6
Delete
7
List Picker
Pencarian Bluetooth
8
Label
Menu Setting RTM
9
Label
Kecerahan
10
Label
Speed
11
Label
Tools

Tabel 3.4. Pengaturan property untuk form Setting

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

1. Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan dengan bapak Adnan,S.Pd selaku Ketua Seksi Pemerintahan di Kecamtan Sepatan, perlunya suatu media informasi yang dapat meringakan pekerjaan pegawai dan dapat memberikan informasi secara menarik

Setelah mengamati dan meneliti permasalahan yang ada dapat dirincikan sebagai berikut

1. Pemberian informasi masih manual

2. Memperlambat pekerjaan pegawai

3. Banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa namanya telah di panggil

2. Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

1. Membuat sistem yang dapat mengontrol running text melalui smartphone android sehingga dapat memudahkan pegawai selama proses penyampaian informasi.

2. Membuat sistem yang dapat menghemat waktu dan mengurangi beban pegawai.

3. Banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa namanya telah di panggil

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang diinginkan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam tabel Elisitasi Tahap I sebagai berikut

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Functional

No.

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat :

1

Sistem sederhana dan mudah di oprasikan

2

Penyampaian Informasi Efektif secara Real-Time

3

Memberikan informasi data ketika melakukan akses.

4

Bekerja secara Embedded System.

5

Sistem memiliki interface yang dapat dilihat.

6

Sistem dapat diakses melalui parengkat mobile.

7

Sistem memiliki database untuk menyimpan data

8

Sistem dapat dikontrol melalui jaringan Bluetooth

9

Sistem dapat dikontrol melalui Wireless.

10

Sistem dapat dikontrol melalui Internet.

11

Menampilkan kondisi saat ruang terisi.

12

Menampilkan tombol login pada aplikasi di Android

13

Menampilkan kotak pesan “log out” dan log in pada aplikasi di Android

14

Menampilkan pemberitahuan “Password salah dan userAdmin salah”, jika password yang dimasukkan itu salah.

15

Memiliki Password dan username.

16

Sistem dapat di kontrol melalui jarak jauh
Non Functional
NoSaya ingin sistem dapat :

1

Berjalan dan memiliki keamanan yang baik

Tangerang, 17 Maret 2015

Penyusun

 

 

(Muhammad Fazri)
NIM : 1133468947

Stakeholder

 

 

(Adnan, S.Pd)
NIP : 196106011985031008

 

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.


Tabel 3.4 Elisitasi tahap II

Functional

M

D

I

No.

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat:

1

Sistem sederhana dan mudah di oprasikan

2

Penyampaian Informasi Efektif secara Real-Time

3

Memberikan informasi data ketika melakukan akses.  

4

Bekerja secara Embedded System.  

5

Sistem memiliki interface yang dapat dilihat.   

6

Sistem dapat diakses melalui parengkat mobile.   

7

Sistem memiliki database untuk menyimpan data 

8

Sistem dapat dikontrol melalui jaringan Bluetooth 

9

Sistem dapat dikontrol melalui Wireless. 

10

Sistem dapat dikontrol melalui Internet. 

11

Menampilkan kondisi saat ruang terisi. 

12

Menampilkan tombol login pada aplikasi di Android

13

Menampilkan kotak pesan “log out” dan log in pada aplikasi di Android

14

Menampilkan pemberitahuan“ Password salah dan userAdmin salah ”, jika password yang dimasukkan itu salah.  

15

Memiliki Password dan username. 

16

Sistem dapat di kontrol melalui jarak jauh 
Non Functional

No.

Saya ingin sistem dapat:

1

Berjalan dan memiliki keamanan yang baik.

Keterangan

  1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru
  2. D pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?
  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

  1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
  3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.


Tabel 3.5 Elisitasi tahap III

Functional

No.

Analisa Kebutuhan

T

O

E

Saya ingin sistem :

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Sistem sederhana dan mudah di oprasikan            

2

Penyampaian Informasi Efektif secara Real-Time            

3

Memberikan informasi data ketika melakukan akses.            

4

Bekerja secara Embedded System.            

5

Sistem memiliki interface yang dapat dilihat.            

6

Sistem dapat diakses dan dikontrol melalui parengkat mobile. Android            

7

Sistem dapat dikontrol melalui jaringan Bluetooth            

8

Sistem dapat dikontrol melalui Internet.            

9

Menampilkan kondisi saat ruang terisi.            

10

Menampilkan tombol login pada aplikasi di Android            

11

Menampilkan kotak pesan “log out” dan log in pada aplikasi di Android            

12

Menampilkan pemberitahuan “Password salah dan userAdmin salah”,

jika password yang dimasukkan itu salah

           

13

Memiliki Password dan username.            

14

Sistem dapat di kontrol melalui jarak jauh            
Non Functional

No.

Saya ingin sistem :

1

Berjalan dan memiliki keamanan yang baik.      
 

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan sistem Pengontrolan Running Text Menggunakan Arduino uno dan Voice via Smartphone Android pada Kecamatan Sepatan. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem Pengontrolan Running Text Menggunakan Arduino uno dan Voice via Smartphone Android pada Kecamatan Sepatan.

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

Functional

No.

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat :

1

Sistem sederhana dan mudah di oprasikan

2

Penyampaian Informasi Efektif secara Real-Time

3

Memberikan informasi data ketika melakukan akses.

4

Bekerja secara Embedded System

5

Sistem memiliki interface yang dapat dilihat.

6

Sistem dapat diakses dan dikontrol melalui parengkat mobile. Android

7

Sistem dapat dikontrol melalui jaringan Bluetooth

8

Menampilkan kondisi saat ruang terisi.

9

Menampilkan tombol login pada aplikasi di Android

10

Menampilkan kotak pesan “log out” dan log in pada aplikasi di Android

11

Menampilkan pemberitahuan “Password salah dan userAdmin salah”,

jika password yang dimasukkan itu salah.

12

Memiliki Password dan username.
Non Functional
NoSaya ingin sistem dapat :

1

Berjalan dan memiliki keamanan yang baik.

Penyusun

 

(Muhammad Fazri)
NIM : 1133468947

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

(M.Ibnu Safari.M.Kom)
NID : 14009

(Ferry Sudarto, S.Kom,.M.Pd)
NID : 10001

Menyetujui,

Stakeholder Kepala Jurusan
(Adnan, S.Pd)
NIP : 196106011985031008
(Ferry Sudarto, S.Kom,.M.Pd.)
NIP : 079010

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Uji Coba

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan, dapat di lihat pada sub bab berikut.

Metode Black Box

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Prototipe Pengontrolan Running Text Menggunakan Voice Dan Arduino Uno Via Smartphone Android Pada Kecamatan Sepatan - Tangerang, untuk pengujian pada alat, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1Pengujian Black Box Pada Sistem

Konfigurasi Pemasangan Alat

Dalam penerapan uji coba Penampilan Matriks LED, tahapan- tahapan pemasangan konfigurasi hardware-nya seperti pada gambar 4.1, berikut penjelasannya:

Gambar 4.1. Konfigurasi Sistem Matriks LED

Pengujian Catu Daya

Gambar 4.2. Pengujian Rangkaian Catu Daya

Dari hasil pengujian pada rangkaian diatas didapatkan hasil yang terukur sebenarnya adalah sebagai berikut :

Dari table diatas kita akan membuktikan nilai toleransi dari

a. Tegangan keluaran tanpa beban, diukur pada keluaran IC AMS117, dimana idealnya tegangan keluaran dari IC AMS117 adalah tepat 5 Volt, tetapi karena ada unsur ketidak sempurnaan produk, maka toleransi penyimpangan sebesar:

b. Tegangan keluaran tanpa beban, diukur pada keluaran IC lpf3, dimana idealnya tegangan keluaran dari IClfp3 adalah tepat 3,3 Volt, tetapi karena ada unsur ketidak sempurnaan produk, maka toleransi penyimpangan sebesar:

Dari hasil pengujian rangkaian catu daya didapatkan hasil yang cukup stabil untuk membuat sistem dapat bekerja seperti yang diharapkan, sehingga pada rangkaian catu daya ini sudah dapat digunakan dengan baik.

Pengujian Dot Matrix

LED Dot matrix adalah sebuah komponen yang tersusun atas sejumlah LED yang berbentuk matriks. Dalam pengujian ini menggunakan Modul dot matrix 8X8, dalam pengujian ini menggunakan modul Dot Matrix sebanyak 8 buah Dot Matrix.

Gambar 4.3. Pengujian Dot Matrix

Adapun listing Program yang digunakan dalam uji coba dari rangkaian di atas adalah sebagai berikut:

Gambar 4.4. Listing program pengujian Dotmatrix

Pengujian Bluetooth HC-05

Bluetooth adalah jaringan tanpa kabel yang di khususkan untuk jangkauan yang tidak luas. Dalam pengujiaan ini bluetooth menghubungkan antara komponen hardware (Mikrokontroler) dengan komponen software(Apk android).

Gambar 4.5. Rangkaian Bluethooth HC-05

Dalam penggunaan bluetooth perlu diketahui adalah jalur yang digunakan untuk melakukan komunikasi yaitu jalur RX dan jalur TX dan bluetooth juga memerlukan sumber daya, sumber daya yang diperlukan adalah tergantung jenis bluetooth yang digunakan, pada perancangan sistem ini menggunakan bluethoot HC-05 yang memerlukan daya sebesar +5 volt Dc.

Gambar 4.6. Pengujian Bluethooth RTM

Pengujian Buzzer

Dalam pngujian ini buzzer berfungsi sebagai media pengingat ketika karakter yang ada di display Running text sudah berganti karakter, buzzer ini menyala selama 5 secon setelah inputan suara dari Android di terima oleh Arduino Uno.

Gambar 4.7. Bentuk fisik rangkaian buzzer

Gambar 4.8. Skematik Buzzer

Pengujian Voice pada Running Text

Pengujian Voice (Suara) pada Running text bertujuan untuk mengetahui karakter yang di kirim pada Matriks LED bisa menampilkannya karakter menjadi sebuah display. Pada pengujian sending SMS ini menggunakan Applikasi android yang terkonkesi dengan Bluetooth HC-05 yang ada pada arduino

Gambar 4.9. Kirim Voice ke Running Text

Pengujian yang di lakukan pada 07 dan 08 September 2015

Hasil uji coba terdapat pada table di bawah ini

Flowchart Program

Gambar 4.10 Flowchart Program

Dapat dijelaskan gambar 4.6 Flowchart program Pengontrolan Running Text menggunakan voice yang berjalan pada kecamatan Sepatan diatas yaitu terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem pengontrolan running text menggunakan voice .
  2. 4 (empat) simbol proses yang menyatakan sebuah proses yang dimulai dari mencari koneksi,masuk menu login,masuk menu utama hingga pesannya akan di tampilkan pada papan dot matrix
  3. 3 (tiga) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu: Apakah Bluetooth terkoneksi jika “Ya” maka akan masuk menu utama dan kalau tidak akan kembali ke cek kondisi Bluetooth, Username dan Password benar jika “ya” maka akan masuk menu utama jika “tidak” akan masuk kemenu login lagi, Apakah suara di terima jika “Ya” maka suara akan di tampilkan di papan dot matrix jika “tidak”masuk ke menu utama.
  4. 1 (satu) simbol input/output yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: mengecek kondisi Bluetooth

Analisa

Dari pengujian di atas ditemukan analisa terhadap listing program dari hardware maupun software. Maka dari itu akan dijelaskan sebagai berikut :

Analisa Program Pada Mikrokontroler

Proses analisa dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras yang sudah diuji coba dengan perangkat lunak yang telah deprogram ke dalam Arduino. Penulisan listing program menggunakan software Arduino Untuk lebih jelas mengenai pembahasan analisa program pada mikrokontoler yang akan dilakukan dapat dilihat di bawah ini .

  1. Koding ini berfungsi untuk mendeklarasikan seri dari IC dan jumlah dot-matrix yang terpasang secara horizontal dan vertical

  2. Koding ini di maksudkan untuk menentukan jarak spasi,lebar huruf dan batasan jumlah karakter yang akan di tampilkan pada Running Text

  3. Koding ini di maksudkan untuk memanggil Subrutin Tampilan utama Display


  4. Koding ini di berfungsi untuk menampilakan karakter display pada running text.

 

Analisa Program Aplikasi Android

Pada aplikasi android terdapat beberapa fungsi antara lain fungsi login password, komunikasi Bluetooth, hinggal mengirim data string voice pada arduino Berikut adalah listing program aplikasi android:

  1. Block coding di atas berfungsi untuk login ke menu utama atau menu control pada applikasi RTM

  2. Block coding di atas berfungsi untuk mencari koneksi Bluetooth

  3. Block coding di atas berfungsi mengaktifkan menu voice

  4. Block coding di atas berfungsi mengirim data String voice ke arduino melalui komunikasi serial pada bluetooth

Implementasi

Schedule

  1. Pengumpulan Data
    Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari sumber dan mengetahui beberapa teori yang digunakan dalam pembuatan sistem dilakukan selama 16 minggu dimulai dari pada saat Kuliah Kerja Praktek (KKP) dan sampai Skripsi yaitu antara 08 September 2014 s/d 08 November 2014 dilanjutkan di lanjutkan 1 bulan di bulan February
  2. Analisa Sistem
    Analisa sistem ini dilakukan untuk mengetahui komponen apa saja yang dibutuhkan dalam sistem dan mendiagnosis persoalan yang ada untuk memperbaiki sistem. Analisa sistem dilakukan selama 3 minggu di awal bulan maret
  3. Perancangan Sistem
    Dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi dua, perancangan hardware dan software merupakan proses yang dilakukan seorang peneliti agar dapat menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami oleh user. Perancangan sistem dilakukan selama 4 minggu
  4. Pembuatan Program
    Pembuatan program dilakukan untuk menyempurnakan suatu sistem agar system yang telah dirancang dapat berjalan dengan baik. Pembuatan program dilakukan selama 5 minggu
  5. Testing program
    Testing Program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada pada program pada saat program di running. Testing program dilakukan selama 4 minggu
  6. Evaluasi Sistem
    Untuk mengetahui kesalahan dan kekurangan dari program yang dibuat maka perlu dilakukan evaluasi program, kegiatan ini dilakukan selama 2 minggu dipertengahan bulan April
  7. Perbaikan Sistem
    Penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan, sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan user. Perbaikan program dilakukan selama 2minggu
  8. Training User
    Percobaan alat yang diuji cobakan bersama para user untuk mengetahui apakah alat yang dibuat sudah dapat berjalan dengan optimal atau tidak. Testing User dilakukan selama 2 minggu terakhir di bulan April
  9. Implementasi Sistem
    Setelah diketahui kelayakan dari program yang dibuat, maka akan dilakukan implementasi program. Dan implementasi program dilakukan selama 1 minggu
  10. Dokumentasi
    Sistem yang dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan berlangsung.

Tabel 4.4 Time Schedule Implementasi Program

 

Estimasi Biaya

Tabel 4.11 Estimasi Biaya
No Nama Alat dan Komponen Harga Satuan Jumlah Total
1 Arduino UNO 280.000 1 280.000
2 Modul Dotmatrix 8X8 50000 10 500.000
3 Lampu LED 500 10 5.000
4 IC Regulator 3000 2 6.000
5 Kapasitor 1000 mf/25 volt 6500 2 13000
6 Kapasitor 100 mf/16 volt 1500 15 22.500
7 Resistor 100 5 500
8 Jack baterai dan Switch on/off 5000 2 10.000
9 Heatsink pendingin IC Regulator 2000 6 12000
10 Dioda 1000 5 5000
11 Kabel 500 30 15000
12 Pin Header Male 5000 5 25000
13 PCB 5000 1 5000
14 Sekrup 500 6 3000
15 Adaptor Switching 7000 1 7000
16 Biaya Transfortasi - 1 30000
17 Lem tembak dan lem kayu 25000 - 60000
18 kabel Jumper 40000 2 80000
Total Keseluruhan Rp.1.142.000
Dana Hibah Rp.550.000
Total Keseluruhan Rp.592.000

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil perancangan alat dan pembahasan prototype pengontrolan running text menggunakan voice di atas dapat diambil beberapa kesimpulan, di antaranya :

1. Prototipe alat ini menggunakan Smartphone Android dan arduino uno, android di gunakan untuk menerima inputan suara yang nantinya akan di proses oleh arduino, media komunikasi yang di gunakan oleh arduino dan android adalah data serial yang menggunakan Bluetooth HC-05

2. Pengontrolan running text pada prototype ini menggunakan sebuah applikasi android yaitu Running Text Message untuk merekam sebuah inputan suara, yang akan diproses oleh arduino yang nanti hasil outputnya akan di tampilkan pada running text

3. Prototipe running text menggunakan voice ini dapat mempasilitasi pengunjung dalam proses antrian, sehingga mengurangi banyaknya antrian dalam kecamatan sepatan

Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan untuk pengembangan lebih lanjut:

1. Prototipe alat ini di harapakn dapat mengeluarkan Output suara yang di input menggunakan voice dengan modul suara.

2. Prototipe alat ini di harapkan dapat mengurangi salah respon antar pengucapan dengan hasil ucapan


DAFTAR PUSTAKA

  1. Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: BI Obses
  2. Prhasta, Eddy. 2014. Sistem Informasi Geografis. Bandung: BI Obses
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Darmawan. Deni. Verzello/John Reuter III. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.
  4. Al-Jufri. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 Erinofiardi, Nurul Imam Supardi, Rendi. 2012. Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur,simulasi pada prototype ruangan. Jurnal Mekanikal,Vol.2 No.2 Juli 2012: 261-268. 2012. Universitas Bengkulu: Bengkulu
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  7. 7,0 7,1 Irwansyah, Edy dan Jurike V.Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta:Deepublish
  8. Susanto.Agus, babare suryo dan eka purijayanti.2013.”IPA FISIKA,jilid 2 Kelas VIII SMP” .Erlangga
  9. 9. Fitriani,Eka dan Moch Amin Mukhyiddin. 2014. Target Nilai 10 Ujian Nasional 2015. Cmedia: Jakarta
  10. Enterprise, Jubilee. Teknik Menghemat Baterai. 2010. PT Alex Media Komputindo : Jakarta
  11. Rajasa Fikri, Moh Fajar dkk. Rancang Bangun Prototipe Monitoring Suhu Tubuh Manusia Berbasis 0.S Android Menggunakan Koneksi Bluetooth JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2. No. I. (2013) 2337-3520. 2013. Institut Teknologi Sepuluh Nopember : Surabaya
  12. 12,0 12,1 12,2 Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan “Sistem” . Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.
  13. Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop.Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
  14. 14,0 14,1 Rizky, Soetam.2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
  15. Sastra Hadiprawira,Arie.2014.”Pembangunan Aplikasi Game Cerita Rakyat Fabel”.Skripsi.Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer,Universitas Komputer Indonesia.Bandung.
  16. 16,0 16,1 Shivani Acharya dan Vidhi Pandya Lecturer.” Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique” International Journal of Electronics and Computer Science Engineering.ISSN- 2277-1956 Vol.2
  17. Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Andi: Yogyakarta
  18. 18,0 18,1 18,2 18,3 Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta
  19. Ari Beni Santoso,Martinus dan Sugiyanto.2013.”Pembuatan Otomasi Pengaturan Kereta Api, Pengereman, Dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan Berbasis Mikrokontroler”.Jurnal Fema,Vol.1,No.1
  20. 20,0 20,1 Syahwil,Muhammad.2013.”panduan mudah simulasi & praktek Mikrokontroler Arduino”.Yogyakarta:ANDI
  21. Hidayat,Wicak dan Sudarman S.2011”Buku Pintar Komputer,Laptop,Netbook&tablet”.Jakarta:Mediakita
  22. Wahadyono,Agus.2013.”Android 4 Untuk pengguna pemula tablet&Handphone”Jakarta:Mediakita.
  23. 23,0 23,1 Safaat H, Nazruddin. 2012. Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Bandung : Informatika
  24. 24,0 24,1 Andi.2013.”Pemrograman Android dengan APP Inventor No Experience required!”.Semarang:Andi Offset.
  25. Supriyanto,Anggit .2013.”Rancang Bandung Kendali Lampu Menggunakan Mikrokontroler ATMEGA 8538 Berbasis Android Melalui Bluetooth Dan Speech Recognition”.Jurnal Amikom Yogyakarta.
  26. 26,0 26,1 Alpurqon , Agung .2014.”Sistem Pengendali Pintu Pagar Otomotasi Menggunakan Aplikasi Voice Command Pada Smartphone Android OS”.Skripsi.Tidak di publikasikan.Tangerang : STMIK RAHARJATangerang
  27. 27,0 27,1 27,2 Kadir,Abdul.2013.”Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler dan Pemrogramannya Menggunakan Arduino”.Yogyakarta:Andi
  28. 28,0 28,1 Nugroho,Avy Christanto Sri.2010.”Papan Informasi Elektronik Dengan PS2 Keyboard”.Tugas Akhir.Tidak di Publikasi.Depok: Universitas Indonesia Depok
  29. Sriwijaya, M.Si, Dedi Karsadi dan Drs.Dadang Subagja.2011. “Solusi Cerdas Servis Ponsel”.Jakarta Selatan:PT Kawan Pustaka
  30. Sulistyowati dan Dedi Dwi Febriantorodi.2012.”Perancangan Prototype sistem kontrol dan monitoring pembatas daya listrik berbasis mikrokontroler”.Jurnal IPTEK Vol.16, No.1
  31. 31,0 31,1 Winarno dan Deni Arifianto.2011.”Bikin Robot itu gampang”.Jakarta Selatan:PT Kawan Pustaka
  32. Hermawan,Sandy dan Choirul Banun.2014.”Top Pocket No.1 Fisika SMA Kelas X,XI&XII”.Jakarta Selatan:PT.Wahyumedia
  33. Purnama, Sandi. 2013 . Perancangan dan Implementasi Sistem Penampilan Running Text dengan Data Berbasis Website. Tugas Akhir. Tidak dipublikasi. Bandung: Universitas Telkom.
  34. Pratida, Benny Julisha. 2013. Perancangan Display LED Dot Matrix Menggunakan Mikrokontroler Atmega32. Jurnal Teknik Elketr. Vol 1, No1
  35. Kuncoro, Sigit Maulana. 2013. SMS Sebagai Perubah Informasi Matriks LED Berbasis AVR ATmega8 Pada Perguruan Tinggi Raharja. Skripsi. Tidak diPublikasi. Tangerang. STMIK Raharja.
  36. Bintar, Muhamad. 2013. Sistem Pengontrolan Lampu Menggunakan Input Suara Berbasis Android. . Skripsi. Tidak diPublikasi. Tangerang. STMIK Raharja.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

A.1. Surat Pengantar Skripsi
A.2. Kartu Bimbingan
A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.4. Form Validasi Skripsi
A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
A.6. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.7. Daftar Nilai
A.8. Formulir Seminar Proposal
A.9. Sertifikat Toefl
A.10. Sertifikat Prospek
A.11. Sertifikat IT Internasional
A.12. Sertifikat IT Nasional
A.13. Curiculum Vitae
  

Lampiran B

B.1. Hasil Wawancara
B.2. Hasil Observasi
B.3. Elisitasi

2014/2015

Contributors

Fazri, Riandy Erlangga

Menu navigasi