Backup Ely

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA PERANCANGAN Z-FUNDRAISING PROJECT RESEARCH (ZFORD)

DEVELOPMENT SEBAGAI MEDIA CROWDFUNDING

 

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

 

 

Logo stmik raharja.jpg

 

 

OLEH:

1222472352 ELY SUSANTI

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN

 

 


ANALISA PERANCANGAN Z-FUNDRAISING PROJECT RESEARCH (ZFORD)

DEVELOPMENT SEBAGAI MEDIA CROWDFUNDING

 

 

Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering

STMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016.

 

 

Tangerang, 28 Mei 2015

 

 

Dosen Pembimbing

 

 

 

 

( Ir. Untung Rahardja, M.T.I )

NID. 99001

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

 

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK

 

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1222472352
Nama  : Ely Susanti
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : TEKNIK INFORMATIKA
Konsentrasi  : SOFTWARE ENGINEERING

 

Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 28 Mei 2015
Ely Susanti
NIM. 1222472352

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAKSI

Teknologi saat ini merupakan suatu hal yang sudah tidak dapat lagi dipisahkan dari kehidupan sehari-hari setiap orang di era globalisasi ini. ZFord merupakan sebuat platform yang menyediakan tempat untuk proyek-proyek kreatif yang membutuhkan bantuan dana untuk mengembangkan proyeknya, ZFord sendiri merupakan bagian dari FIR (Future IT Raharja) di STMIK Raharja yang saat ini sedang diteliti dan dikembangkan sebagai salah satu media untuk mendapatkan hibah dengan crowdfunding. ZFord berfungsi sebagai tempat untuk menemukan hibah Penelitian bagi mahasiswa yang membutuhkan dengan cara crowdfunding. Dengan menggunakan ZFord sebagai media crowdfunding maka ZFord berperan sebagai tempat proses crowdfunding berlangsung sesuai waktu yang ditentukan, juga berperan sebagai perantara antara creator dengan donatur yang ingin memberikan sumbangannya. Penelitian ZFord ini akan menghasilkan sumbangan dana (funded) bagi proyek-proyek kreatif dengan promosi yang menarik selama waktu yang ditentukan, jumlah funded yang telah didapatpun dapat diclaim sebagai hibah oleh creator.

Kata Kunci: ZFord, Fundraising, FIR, Crowdfunding

 

ABSTRACT

Technology today is a matter that can no longer be separated from daily life of each person in this era of globalization. ZFord is sebuat platform that provides a place for creative projects that require funding to develop their projects, ZFord itself is part of the FIR (Future IT Raharja) in STMIK Raharja is currently being researched and developed as one of the media to get a grant to crowdfunding. ZFord serves as a place to find research grants for students who need a way crowdfunding. By using ZFord as media crowdfunding then ZFord role as a crowdfunding process takes place at the time determined, also acts as an intermediary between the creator with donors who want to contribute. ZFord this research will generate donations (funded) for creative projects with attractive promotions during the specified time, the number of which has been funded didapatpun can claim as grants by the creator.

Keywords: ZFord, Fundraising, FIR, Crowdfunding

 

 

KATA PENGANTAR

Bismilahirahmanirahim,

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulis pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan arahan kepada penulis selama KKP.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Rahaja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Hormat dan bakti penulis khususkan pada orang tua tercinta serta kakak tersayang yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta do'a sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan baik.
  5. Rivai Sungkowo yang selalu memberikan semangat, dorongan, motivasi serta banyak membantu dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.
  6. Teman-teman seperjuangan di Team Hachi yaitu: Eka Purnama Harahap, Dwi Maya Suhainingsih, Gustasari, Isma Damayanti, Nia Levianty Kosasih, Siti Pujianingsih, Muhammad Sri Bintang Prasetyo
  7. Teman-teman seperjuangan dari Group Nasebanaru yaitu Noval Jindan, Ayu Wanda Lestari, Lia Suci Wulandari, Imam Prayogi, Ray Indra Taufik Wijaya,
  8. Seluruh anggota REC yang telah mendukung dan banyak membantu penulis.
  9. Sahabat-sahabat tercinta yaitu: Juita Kristinna, Deddy Pratama, Baiq Aneji Pahad, dan Angga Bahtiar Rizky yang saling bekerja sama dalam pembuatan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.
  10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 28 Mei 2015
Ely Susanti

Daftar isi


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png



DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era globalisasi ini teknologi telah berkembang semakin pesat, sekarang ini tidak dapat dipungkiri bahwa segala hal dapat dikerjakan dengan komputer dan internet. Banyak hal yang dulu dikerjakan secara konvensional dengan bertemu dan bertatap muka secara langsung sekarang dapat dilakukan secara online dengan internet dimanapun dan kapanpun kita berada.

Sehingga peluang dalam melakukan penggalangan dana secara online di Indonesia sangat besar, melihat penggunaan jaringan internet di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat, karena kecenderungan penggunaan internet dan media sosial yang terus meningkat inilah yang menjadikan salah satu faktor berkembangnya penggalangan dana secara online di Indonesia, dan salah satu model yang juga telah berkembang di dunia yang bisa diterapkan adalah dengan pendanaan model crowdfunding.

Crowdfunding merupakan suatu model pendanaan yang dengan beberapa aktor yang berperan didalamnya, pertama yaitu pemilik proyek, merupakan individu atau lembaga atau komunitas yang membuat proposal proyek dan akan bertanggungjawab terhadap proyek yang diajukan ke crowdfunding dari mulai dipublikasikan sampai waktu yang telah ditentukan. Kedua, adalah lembaga crowdfunding itu sendiri yang merupakan wadah berupa situs online melalui situs atau media sosial yang membantu pemilik proyek dalam mempromosikan proyeknya untuk menarik perhatian donatur. Dan ketiga adalah donatur, setiap orang yang mempunyai akses internet dan situs crowdfunding kemudian tertarik untuk memberikan dukungan secara materi terhadap proyek tersebut. Dan biasanya ada semacam penghargaan sebagai bentuk terima kasih dari pemilik proyek terhadap donatur, dapat berupa apa saja tergantung dari pemilik proyek.

Sayangnya di Indonesia sendiri khususnya di Perguruan Tinggi, crowdfunding ini masih terbilang baru, padahal cara ini merupakan salah satu alternative penggalangan dana yang bisa diterapkan di Indonesia untuk membantu pengembangan proyek terutama bagi mahasiswa yang sudah mempunyai bermacam proyek kreatif dan membutuhkan dukungan dana untuk memulai proyek tersebut. Namun meskipun begitu, mereka yang tertarik dan peduli tetapi ingin turut berpartisipasi dapat turut serta mendukung dengan menyumbang melalui proyek yang dipublikasikan di crowdfunding melalui internet.

Oleh karena itu penulis ingin merancang sebuah situs web yang bergerak dibidang Crowdfunding ini khususnya untuk diterapkan di Perguruan Tinggi Raharja, yang merupakan salah satu Perguruan Tinggi Teknik yang pasti akan menghasilkan banyak proyek kreatif dan inovatif dari mahasiswanya. Namun banyak dari proyek yang dihasilkan berakhir begitu saja dan tidak dikembangkan lagi karena terkendala dana, maka dari itu penulis mengharapkan dengan adanya website Fundraising ini Perguruan Tinggi Raharja mampu menjadi pelopor penggunaan metode Crowdfunding ini pada Perguruan Tinggi di Indonesia sebagai salah satu cara dalam mendukung proyek-proyek kreatif dan inovatif dari setiap mahasiswanya untuk lebih berkembang setelah mendapatkan dorongan finansial dari para donatur.

Perancangan situs crowdfunding ini berbeda dengan situs crowdfunding dengan penggalangan dana lainnya. Ketika seseorang dapat mengakses situs crowdfunding, maka dia akan menemukan banyaknya pilihan proyek yang dapat didukung secara materi untuk keberhasilan proyek tersebut. Sehingga donatur akan tahu apa yang akan dia dukung, untuk apa saja uang yang didonasikan tersebut digunakan, karena pemilik proyek akan berkewajiban untuk memberikan update mengenai proyek terhadap donatur karena antara pemilik proyek dan donatur dapat berinteraksi melalui email atau situs. Selain itu salah satu kelebihan dari crowdfunding ini adalah donatur akan mendapatkan sebuah imbalan dari pemilik proyek sebagai ungkapan terima kasih karena telah berdonasi. Timbal balik ini atau biasa disebut reward/perk dapat hanya berupa ucapan terima kasih melalui email, pemberian souvenir atau untuk tipe crowdfunding tertentu bahkan donatur bisa mendapatkan bunga dari dana yang telah dipinjamkan. Semua itu tergantung dari tipe crowdfunding yang dipilih dan diadopsi untuk diterapkan.

Berdasarkan hal tersebut, penulis memutuskan untuk merancang sebuah penelitian yang berjudul “Analisa Perancangan Z-Fundraising Project Research Development (ZFORD) sebagai Media Crowdfunding“.

Rumusan Masalah

Setiap penelitian dimulai dari rumusan masalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Masalah merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Masalah akan timbul apabila ada kesenjangan antara teori (what should be) dengan kenyataan yang dijumpai (what is).

Maka, dari penjelasan rumusan masalah tersebut, dapat ditarik beberapa permasalahan sebagai berikut:

  1. Mengapa perlu merancang sebuah website crowdfunding pada Perguruan Tinggi Raharja?
  2. Apakah dengan adanya website crowdfunding ini dapat membantu mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja dalam mendapatkan dukungan finansial untuk membantu proyeknya?
  3. Apakah efektif menggunakan ZFord sebagai media crowdfunding pencarian hibah?
  4. Apakah kelebihan yang dimiliki oleh ZFord sehingga lebih menguntungkan saat digunakan?

Ruang Lingkup

Setiap penulis memiliki persepsi dan gagasan yang berbeda-beda terhadap suatu hal. Untuk itu perlu diberikan batasan untuk menghindari penafsiran yang keliru atas judul penelitian ini. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menginterpretasi, sekaligus memudahkan pembaca dalam memahami judul penelitian ini, maka penulis merasa perlu untuk mencantumkan batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran dalam pembahasan selanjutnya. adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

  1. Menganalisa metode penggalangan dana seperti apa yang dibutuhkan Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menganalisa perancangan website penggalangan dana pada Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Menganalisa efektifitas penggunaan ZFord sebagai media crowdfunding pada Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Menganalisa keunggulan/kelebihan apa yang dimiliki ZFord yang akan bermanfaat saat digunakan pada Perguruan Tinggi Raharja.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Menciptakan sebuah metode pengumpulan dana baru yang akan digunakan pada Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Merancang sebuah website penggalangan dana online yang akan digunakan pada Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Memberikan dampak efektifitas yang nyata dalam melakukan crowdfunding pada Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Mampu menunjukkan keunggulan/kelebihan yang dimiliki sehingga bermanfaat saat digunakan pada Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Memudahkan mahasiswa dalam mempromosikan proyek kreatifnya di dalam website.
  2. Memudahkan mahasiswa dalam mendapatkan dukungan finansial melalui website penggalangan dana yang baru.
  3. Memudahkan mahasiswa dalam melakukan crowdfunding sehingga menjadi lebih efektif dan tidak menghabiskan banyak waktu.
  4. Dengan keunggulan/kelebihan yang dimiliki mampu memberikan kemudahan dalam melakukan crowdfunding.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Metode Pengumpulan Data

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai berikut:

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observasi)

    Merupakan cara pengumpulan data dimana penulis diharuskan untuk terlibat langsung dalam pencarian datanya atau peninjauan secara cermat dan langsung di lokasi penelitian. Dalam hal ini, penulis dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi sebuah instansi akademik sebagai lokasi penelitian untuk mengamati berbagai hal atau kondisi yang ada dilapangan dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Kemudian dari pengamatan lapangan tersebut dijadikan pedoman untuk dilakukan pengamatan terhadap sistem yang akan dikembangkan. Dengan cara ini penulis diharapkan dapat mengetahui dan memahami sistem yang akan penulis analisa.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif).

    Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur:

    1. Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
    2. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.
  3. Metode Studi Pustaka

    Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka penulis mengelompokan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.

BAB III PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum Perguruan Tinggi Raharja yang terdiri dari sejarah singkat, struktur organisasi, dan tugas serta tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan yang terdiri dari prosedur sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan.

BAB IV PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa dan yang dilakukan serta saran-saran yang dapat penulis berikan

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP).

LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:72)[1], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan data adalah suatu fakta dan merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut.

Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:12)[1], data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

  1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:
    1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data) adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.
    2. Data Ukur (Measurement Data) adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
  2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:
    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
    2. Data Kualitatif (Qualitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.
  3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:
    1. Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
    2. Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis.

Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

Menurut Sutabri (2012:6)[1], pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

  1. Penyimpanan Data (Data Storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: file induk dan file transaksi.
  2. Penanganan Data (Data Handling) meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sutabri (2012:10)[1], “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang saling berinteraksi antara satu dengan lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[1], model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components) adalah suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super sistem”.
  2. Batasan Sistem (Boundary) adalah ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment) adalah bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface) adalah media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi sub sistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi sub sistem lain.
  7. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22)[1], sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
  2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
  4. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Sutabri (2012:29)[1], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Menurut Amin (2012:72)[2], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan informasi adalah data yang telah diproses dan digunakan untuk pengambilan keputusan

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:12)[1], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Siklus Informasi

Menurut Sutabri (2012:33)[1], data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (Information Cycle).

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definsi Sistem Informasi

Menurut Nugroho (2011:128)[3], “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik”.

Menurut Sutabri (2012:46)[1], “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan kemudian diolah menjadi sebuah kesatuan informasi yang berharga bagi yang menerimanya.

Teori Khusus

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definsi UML

Menurut Nugroho (2011:6)[3], “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Menurut Alim (2012:30)[4], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak.UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan UML adalah bahasa yang digunakan untuk pemodelan dari sistem perangkat lunak.

Jenis-Jenis UML

  1. Use Case

    Menurut Murad (2013:57)[5], “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

    Menurut Triandini (2012:18)[6], langkah-langkah membuat diagram use case:

    1. Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.
    2. Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.
  2. Activity Diagram

    Menurut Murad (2013:53)[5], “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

    Menurut Vidia (2013:20)[7], “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

  3. Sequence Diagram

    Menurut Vidia (2013:21)[7], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

    Menurut Wijayanto (2013:35)[8], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Jenis-Jenis Website

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Konsep Dasar Penggalangan Dana

Definisi Penggalangan Dana

Kebijakan Penggalangan Dana

Konsep Dasar Crowdfunding

Sejarah Perkembangan Crowdfunding

Definisi Crowdfunding

Tipe Crowdfunding

Prinsip Crowdfunding dan Cara Melakukan Crowdfunding

Crowdfunding di Dunia

Konsep Dasar Jomla

Definisi Jomla

Konsep Dasar Fundraising

Definisi Fundraising

Metode Fundraising

Konsep Dasar Hibah

Definisi Hibah

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Tujuan Literature Review

Literature Review

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja adalah kampus modern, komprehensif, terbuka, multi budaya, dan humanis yang mencakup disiplin ilmu. Perguruan Tinggi saat ini secara simultan selalu berusaha menjadi salah satu Perguruan Tinggi riset. upaya-upaya pencapaian tertinggi dalam hal penemuan, pengembangan dan difusi pengetahuan secara regional dan global selalu dilakukan. Sementara itu, Perguruan Tinggi Raharja juga memperdalam komitmen dalam upayanya di bidang pengembangan akademik dan aktifitas penelitian melalui sejumlah disiplin ilmu yang ada dilingkupnya. Perguruan Tinggi Raharja berdiri pada tahun 1994. Perguruan Tinggi raharja secara kontinyu melanjutkan peran pentingnya di level nasional.

Secara geografis, posisi kampus Perguruan Tinggi Raharja berada di Tengah Kota Tangerang sehingga mudah di akses dari mana saja. karena Perguruan Tinggi Raharja dekat denga Terminal.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Pada tahun 1994 Yayasan Nirwana Nusantara mendirikan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer (LPPK) Raharja yang diresmikan oleh Walikota Tangerang pada waktu itu Drs.H.Djakaria Machmud dan lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system Windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya.

Tahun 1999 Berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika dengan diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No:56/D/O/1999, dengan menyelenggarakan Jurusan Manajemen Informatika (MI) jenjang D3.

Tahun 2000 AMIK Raharja Informatika menambah Jurusan Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) berdasarkan Surat Keputusan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IV Nomor:3024/004/KL/1999, AMIK Raharja Informatika secara resmi menyelenggarakan program Diploma I (D1) dengan gelar Ahli Pratama,Diploma II (D2) dengan gelar Ahli Muda, dan Diploma III (D3) dengan gelar Ahli Madya.

Tahun 2000 terwujudlah Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 74/D/O/2001, STMIK Raharja menjadi Perguruan Tinggi Komputer yang memiliki program studi terlengkap di Propinsi Banten.

Tahun 2002 AMIK Raharja Informatika mendapatkan status Akreditasi B untuk Jurusan Manajemen Informatika (MI) berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor: 003/BAN-PT/AK-1/DPL/IV/2002.

Tahun 2006 dengan tekad yang bulat dan keyakinan untuk mempunyai harapan bahwa kini Program Studi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan predikat terakreditasi,yaitu Strata Satu Program Studi Sistem Informasi No.SK.002/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai "314" mendapatkan peringkat "B" dan Teknik Informatika No.SK.001/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai "335" mendapatkan peringkat "B".

Tahun 2007 Terakreditasinya Program Studi Sistem Komputer Strata Satu No.SK.019/BAN-PT/Ak-X/S1/VIII/2007 dengan nilai "352" mendapatkan peringkat "B",untuk Diploma Tiga Program Studi Manajemen Informatika No.SK.006/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/VII/2007 dengan nilai "320" mendapatkan peringkat "B". Teknik Informatika No.SK.017/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/XII/2007 dengan nilai "358" mendapatkan peringkat "B".

Pada tahun 2008 Program Studi Diploma Tiga, yaitu Komputerisasi Akuntansi No.SK.019/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/I/2008 dengan nilai "381" mendapatkan peringkat "A".Kini seluruh Program Studi yang ada pada AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja statusnya telah terakreditasi.

Pada tahun 2009 Perguruan Tinggi Raharja berhasil dalam Verifikasi dan Tersertifikasi ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja) dari Lloyd Register Quality Assurance (LRQA-UKAS). Untuk menambah wawasan dibidang IT serta memperkenalkan AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja terhadap dunia luas, pada tahun 2009 diselenggarakan International Conference on Creative Communication and Innovative Technology 2009 (ICCIT) yang diikuti oleh para kandidat Doktor dibidang IT dari dalam dan luar negeri.Dan pada tahun ini pun Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan penghargaan Juara II tingkat Provinsi Banten untuk Kategori Penghijauan dan Kebersihan.

Pada tahun 2011 Program Studi Teknik Informatika Jenjang Sarjana sesuai dengan SK BAN-PT 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011 mendapatkan peringkat "B" dan pada tahun yang sama Program Studi Sistem Informasi jenjang Sarjana sesuai dengan SK BAN-PT 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011 mendapatkan peringkat "B". Untuk meningkatkan mutu pembelajaran, Perguruan Tinggi Raharja membuat terobosan baru dengan membuka perkuliahan iLearning.

Pada tahun 2012 Program Studi Diploma Tiga Manajemen Informatika sesuai dengan SK BAN-PT No. SK.019/BAN-PT/Ak-XII/Dpl-III/III/2012 dengan nilai mendapatkan peringkat "A". Perguruan Tinggi Raharja terus berupaya menyiapkan sarana penunjang kebutuhan Infornasi dan pengembangan Teknologi Informasi guna mendukung layanan Civitas Perguruan Tinggi Raharja, atas dedikasi ini Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan menghargaan TESCA 2012, peringkat 60 besar perguruan tinggi skala nasional.

Tahun 2013 upaya untuk menjaga mutu, dengan diperolehnya ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan renewal tahun 2013 dengan Approval Certificate No: JKT6007007. Pada Tahun ini Perguruan Tinggi Raharja memperoleh penghargaan TESCA 2013, peringkat 3 besar kategori Sekolah Tinggi skala nasional.

Pada tahun ini diselenggarakan MMSP 2014 di Perguruan Tinggi Raharja. MMSP 2014 merupakan workshop Internasional ke-16 Multimedia Signal Processing yang diselenggarakan oleh IEEE Signal Processing Society pada tanggal 22 – 24 September 2014.

Pada tahun 2014 Perguruan Tinggi Raharja membuka perkuliahan iLearning Plus dan kelas Executive dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin bergabung bersama Perguruan Tinggi Raharja karena keterbatasan waktu kuliah.

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Misi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menyelenggarakan pendidikan komputer (Sistem Informasi, Teknik Informatika dan Sistem Komputer) yang menghasilkan lulusan bermoral, terampil, dan kreatif serta memiliki daya saing tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.
  2. Menyelenggarakan program-program penelitian dan pengembangan guna menghasilkan keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
  3. Melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

png

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Wewenang dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

  1. Presiden Direktur
  2. Wewenang:

    1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
    2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
    3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
    4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

    Tanggung Jawab:

    1. Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.
  3. Direktur
  4. Wewenang:

    1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
    2. Merupakan wakil presiden direktur.
    3. Ikut membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.
  5. Pembantu (Bidang Akademik)
  6. Wewenang:

    1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
    2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
    3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
    4. Mengadakan afiliasi.
    5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

    Tanggung Jawab:

    1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  7. Pembantu Direktur II (Administrasi)
  8. Wewenang:

    1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
    2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
    3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

    Tanggung Jawab:

    1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.
  9. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)
  10. Wewenang:

    1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
    2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
    3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

    Tanggung Jawab:

    1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.
  11. Asisten Direktur Akademik
  12. Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
    7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.
  13. Kepala Jurusan
  14. Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
    2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
    4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
    5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
    6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.
  15. Asisten Direktur Finansial
  16. Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
    2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
    3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
  17. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)
  18. Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa.
    2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.
  19. Asisten Direktur Operasional(ADO)
  20. Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
    2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
    3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
  21. Registrasi Perkuliahan dan Ujian (RPU)
  22. Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain :

    1. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)
    2. Wewenang:

      1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
      2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
      3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
      4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

      Tanggung Jawab:

      1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
      2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
      3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.
    3. Perkuliahan dan Ujian (PU)
    4. Wewenang:

      1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
      2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
      3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
      4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

      Tanggung Jawab:

      1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem

Prosedur Sistem

Saat ini sistem penggalangan dana hibah yang berjalan di Perguruan Tinggi Raharja masih dilakukan secara konvensional atau langsung, dimana para Pribadi Raharja melakukan pencarian dana hibah dengan menawarkan secara langsung dan melakukan promosi secara langsung ke tempat-tempat dimana mempromosikan proyeknya dan berharap bahwa akan berhasil mendapatkan donatur dan dapat mengumpulkan sumbangan dana hibah dari tempat tersebut.

Selain terlalu banyak membuang waktu dan tenaga, belum tentu juga setiap tempat yang dikunjungi akan bersedia untuk mendonasikan uangnya untuk proyek yang dipromosikan. Terlebih lagi jika harus bolak-balik untuk datang ke tempat tersebut untuk memastikan dan meyakinkan donatur. Tentu sangat tidak efisien lagi untuk seorang Pribadi Raharja yang seharusnya segala hal telah terkomputerisasi.

Rancangan Prosedur Sistem

Untuk merancang sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4. Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.

Use Case Diagram Sistem

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem ZFord

Berdasarkan Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem ZFord diatas terdapat :

  1. Use Case : Open ZFord
  2. Actor : Creator/Mahasiswa

    Deskripsi : Mahasiswa membuka website zford pada link zford.ilearning.co

  3. Use Case : Create Project di ZFord
  4. Actor : Creator/Mahasiswa

    Deskripsi :

    1. Mahasiswa melakukan create an account untuk mendapatkan akun.
    2. Mahasiswa melakukan login dengan akun yang dimiliki.
    3. Mahasiswa mulai melakukan create project di ZFord.
    4. Mahasiswa melengkapi standarisasi project yang telah ditentukan oleh zford.
    5. Mahasiswa menentukan jumlah goal dana yang diinginkan.
    6. Mahasiswa menentukan batas waktu yang diinginkan.
    7. Mahasiswa dapat menyertakan reward untuk donatur jika ada.
  5. Use Case : Make a Promotion
  6. Actor : Creator/Mahasiswa dan donatur

    Deskripsi :

    1. Mahasiswa melakukan promosi melalui sosial media untuk mencari donatur.
    2. Mahasiswa melakukan promosi melalui Personal Email kepada calon donatur.
  7. Use Case : Donate
  8. Actor : Creator/Mahasiswa dan donatur

    Deskripsi :

    1. Donatur memberikan doansi melalui Bank Transfer.
    2. Donatur memberikan donasi melalui PayPal.

Activity Diagram Sistem

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem ZFord

Berdasarkan gambar 3.3. Activity Diagram Sistem ZFord diatas terdapat :

  1. 1 Initial Node, merupakan objek yang mengawali kegiatan.
  2. 14 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 Activity Final Node, merupakan objek yang mengakhiri kegiatan.

Sequence Diagram Sistem

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem ZFord

Berdasarkan gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem ZFord diatas terdapat :

  1. 2 actor, yang melakukan kegiatan, yaitu : User (creator), Donatur.
  2. 1 Lifeline, merupakan antarmuka yang saling berinteraksi.
  3. 11 Messages, yang merupakan komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

Spesifikasi minimal untuk dapat menjalankan sistem ini ialah :

  1. Komputer atau mobile gawai.
  2. Terdapat konektifitas dengan internet dengan modem atau wifi adapter.
  3. Konektifitas minimal 512 kbps

Spesifikasi Software

Spesifikasi minimal untuk dapat menjalankan sistem ini ialah :

  1. Memiliki operating system, seperti : iOs, Android, Windows, Linux.
  2. Memiliki Web browser, sepert : Opera, Crome, Mozilla, Safari.

Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan Z-Fundraising Project Research Development (ZFORD) dapat dilakukan oleh seluruh Pribadi Raharja, baik mahasiswa, dosen maupun manajemen pada Perguruan Tinggi Raharja.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Permasalahan yang saat ini dihadapi ialah belum adanya website crowdfunding yang dapat digunakan untuk menampung proyek kreatif ini selama melakukan penggalangan dana khususnya di Perguruan Tinggi Raharja. Dimana mahasiswa harus mempromosikan proyek secara langsung kepada si Donatur untuk mendapatkan sumbangan dana atau yang lazim disebut sebagai Hibah, jika promosi tidak berhasil dilakukan di satu tempat perusahaan maka si creator harus melakukan promosi yang sama ke berbagai perusahaan atau instansi pemerintah yang lain hingga proyeknya berhasil mendapatkan sumbangan dana.

Hal ini biasanya tidak bisa dilakukan dalam satu kali pertemuan, biasanya si creator harus bolak balik datang untuk memastikan perkembangan dari promosi yang diajukan. Sehingga perlu adanya sebuah website crowdfunding yang nantinya mampu menampung proyek kreatif ini selama melakukan pengumpulan dana untuk mendukung proyeknya.

Alternatif Pemecahan Masalah

Dengan adanya sebuah sistem bernama ZFORD (Z-Fundraising Project Research Development) ini maka diharapkan creator tidak perlu menghabiskan banyak waktu, tenaga dan biaya untuk mempromosikan proyek yang sedang dikerjakan. Bahkan si creator dapat melakukannya dimana saja dan kapan saja tidak terbatas tempat dan waktu karena promosi ini dilakukan secara online dengan menggunakan sebuah sistem yang telah menyediakan sebuah tempat untuk menampung dan membantu dalam melakukan promosi secara online.

Yang perlu dilakukan oleh si creator yaitu membuka portal kemudian create an account jika belum memiliki account kemudian lakukan login untuk bisa create proyek yang ingin dipromosikan untuk mendapatkan donasi dari para donatur dengan promosi yang gencar dilakukan melalui sosial media dan mengirimkan beberapa email personal sebagai promosi kepada orang-orang yang mungkin pasti akan memberikan donasinya untuk proyek kita bisa siapa saja yang kita kenal, tidak terbatas jumlahnya mulai dari keluarga, teman, atau siapa saja yang kita kenal.

Strategi

Untuk mempermudah pengguna dalam mengakses ZFord ini maka dibuat beberapa strategi berikut :

STRATEGY ZFORD
ZFord#1 Create 4 Project baru di dalam ZFord
ZFord#2 Membuat site iMe untuk ZFord yang dikomentari 8 orang
ZFord#3 Membuat Prosedur Create new account ZFord di iRAN dan youtube yang di like 20 orang
ZFord#4 Membuat Prosedur Login ZFord di iRAN dan youtube yang dilike 20 orang
ZFord#5 Membuat Prosedur Create ZFord di iRAN dan youtube yang dilike 20 orang
ZFord#6 Membuat Prosedur Forgot Username ZFord di iRAN dan youtube yang dilike 20 orang
ZFord#7 Membuat Prosedur Forgot Password ZFord di iRAN dan youtube yang dilike 20 orang
ZFord#8 Memperbaiki masalah Pada Invest di ZFord yang dikomentari 10 orang
ZFord#9 Membuat Prosedur Invest ZFord di iRAN dan youtube yang dilike 20 orang
ZFord#10 Membuat Logo ZFord yang dikomentari 10 orang
ZFord#11 Membuat FrontPage pada iMe ZFord yang dikomentari 10 orang
ZFord#12 Menambahkan Kategori Project Baru di ZFord sebanyak 5 kategori
ZFord#13 Mendampingi ZPreneur bergabung dengan ZFord yang dikomentari 10 orang
ZFord#14 Menambahkan Backlink di ZFord yang dikomentari 10 orang
ZFord#15 Memindahkan Link Creator ke My Profile yang dikomentari 10 orang
ZFord#16 Menambahkan e-mail Konfirmasi Donate yang dikomentari 10 orang
ZFord#17 Mengubah e-mail Admin ZFord yang dicomment 10 orang
ZFord#18 Terpasang widget ZFord di iMe Personal dan iMe group sebanyak 30 iMe
ZFord#19 Menambahkan ZFord ke dalam List Hibah
ZFord#20 Membuat Fanspage Facebook ZFord yang dilike 50 orang

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berikut dapat diambil kesimpulan perihal Analisa Perancangan Z-Fundraising Project Research Development (ZFORD) adalah sebagai berikut :

  1. Sistem yang berjalan perihal sistem penggalangan dana maupun pencarian hibah pada Perguruan Tinggi Raharja saat ini yaitu melalui cara langsung maupun melalui hibah.ilearning.me. Namun masih dikatakan bahwa sistem tersebut belum optimal, hal tersebut dikarenakan sistem pencarian dana yang masih manual dan tidak menyeluruh (tidak update), sehingga menyebabkan kesulitan dalam proses pencarian dana.
  2. Pada sistem yang berjalan terlihat bahwa masalah yang muncul dari sistem yang berjalan saat ini yaitu belum adanya website crowdfunding yang dapat digunakan untuk menampung proyek kreatif mahasiswa selama melakukan penggalangan dana khususnya di Perguruan Tinggi Raharja. Dimana mahasiswa harus mempromosikan proyek secara langsung kepada si Donatur untuk mendapatkan sumbangan dana atau yang lazim disebut sebagai Hibah, jika promosi tidak berhasil dilakukan di satu tempat perusahaan maka si creator harus melakukan promosi yang sama ke berbagai perusahaan atau instansi pemerintah yang lain hingga proyeknya berhasil mendapatkan sumbangan dana.
  3. Dengan menerapkan sistem ZFord (Z-Fundraising Project Research Development) ini tentunya sangat efektif, karena proses pelayanan dapat dilakukan secara online sehingga memudahkan creator dalam mendapatkan dukungan finansial yang dibutuhkan, tentunya dimanapun dan kapanpun.
  4. Adapun Kelebihan dari ZFord (Z-Fundraising Project Research Development), diantaranya memiliki kemampuan dalam hal pelayanan secara online dan terpusat, memiliki keefektifan dan kemampuan dalam mendukung pencarian hibah mahasiswa, sedangkan kekurangan dari sistem yang berjalan saat ini yaitu masih belum adanya sebuah website yag mampu membantu crowdfunding hibah mahasiswa. Yang dalam perancangannya, sistem ini dibuat dengan menggunakan CMS (Content Management System) yaitu Joomla untuk mendesain. Pada rancangan sistem ditampilkan UML (Unified Modelling Language) sebagai metode pemodelan secara visual. Sehingga pada implementasinya ditampilkan prototype ZFord.

Saran

  1. Dapat terpenuhinya kebutuhan Pribadi Raharja, khususnya mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja akan pelayanan kampus yang optimal. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kampus sebaiknya digunakan sistem komputerisasi yang mempunyai daya akses yang cepat dan akurat. Dan agar dapat dilakukan pengembangan dan perbaikan secara berkesinambungan pada penelitian berikutnya untuk dapat lebih memaksimalkan pelayanan kampus.
  2. Dilakukannya pengembangan sistem ZFord dalam hal promotion project antara creator dengan donatur agar tercapainya target goal yang diinginkan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8 1,9 Sutabri. Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi.
  2. Amin. Zaenal, dan Santoso. Yudi. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
  3. 3,0 3,1 Nugroho, Bondan Dwi, dan Imam Azhari. Sistem Informasi Inventori FADEGORETAS!!™ Berbasis Barcode. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan. Vol. 1, No. 2, September 2011.
  4. Alim.Yadanur, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.
  5. 5,0 5,1 Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati dan Agus Asyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  6. Triandini. Evi dan Suardika. I Gede. 2012. Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML. Yogyakarta: Andi.
  7. 7,0 7,1 Vidia, Dhanada dan Anuttama. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga.
  8. Wijayanto, Tegar. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A: