BAB IV ROOSTER

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

BAB IV

RANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI

Daftar isi

4.1 Final Elisitasi Yang Diusulkan

4.1.1 Functional Analisa Kebutuhan

Pembahasan detail functional final elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan, adalah sebagai berikut :

1. Menampilkan logo yang lebih mencerminkan manfaat ROOSTER pada kampus

Deskripsi sesudahnya :

Logo menjadi sebuah ciri khas atau lambang yang ditujukan sebagai sebuah icon. Pada dasarnya logo mengandung penjelasan mengenai filosofi dari icon yang mewakili suatu sistem yang bersangkutan. Juga dapat diartikan sebagai sebuah identitas yang mempunyai arti, sehingga dari sebuah logo dapat tercermin keseluruhan makna dari sistem pelayanan. Berikut ini merupakan logo dari sistem pelayanan ROOSTER :

Logo rooster.png

Gambar 4.1 Logo ROOSTER

Detail cara mengenai logo ROOSTER bias dilihat di link ini : http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=452&artlang=id.

2. Mengkreasi tampilan web dengan menggunakan favicon

Deskripsi sesudahnya :

Favicon ditujukan sebagai sebuah ikon logo yang mewakili suatu website yang bersangkutan. Dan singkatan dari favourite icon yang berarti gambar favorit, favicon berada diatas tab yang dibuka pada browser. Bertujuan agar operator dapat dengan mudah membedakan tab-tab dalam sebuah browser, jika dalam situasi sedang membuka banyak tab di dalam sebuah browser.

Berikut merupakan penjelasan cara membuat favicon, pertama generate terlebih dahulu gambar yang akan dijadikan menjadi favicon. Biasanya gambar yang dijadikan favicon adalah sebuah logo dari suatu website atau organisasi. Kemudian upload favicon yang sudah di generate tersebut di hosting, lalu copy nama file favicon yang sudah di upload tersebut. Letakan skrip berikut ini didalam tag header web : <link rel=”icon” href=”nama file yang sudah di upload”/> seperti berikut ini :

AFTER include client header inc.jpg

Gambar 4.2 Listing Program File header.inc.php

Pada gambar diatas merupakan listing codingan dengan nama file header.inc.php yang ada pada folder client. Pada ROOSTER terdapat dua file dengan nama header.inc.php yang berada di dua folder yang berbeda. Disisipkannya codingan seperti pada gambar diatas <link rel=”shortcut icon”href=”/images/icons/favicon.ico”/> yang berfungsi untuk memunculkan favicon pada halaman client yang juga disebut dengan halaman costumer. Halaman tersebut yaitu halaman home dan halaman tiket status yang digunakan untuk mengecek status tiket pelayanan.

Cara untuk menampilkan favicon pada kedua file sama, berikut ini merupakan codingan file header.inc.php pada folder staff :

AFTER include staff header inc.jpg

Gambar 4.3 Listing Program File header.inc.php Pada Folder Staff

Untuk menampilkan favicon pada tab browser setelah proses upload yaitu menyisipkan codingan <link rel=”icon” href=”/images/icons/favicon.ico”/> pada file header.inc.php Karena favicon berada di tab browser maka codingan untuk memanggil favicon harus disisipkan pada file header. Selanjutnya codingan tersebut disisipkan pada codingan dengan tag <head>…</head> agar favicon tersebut dapat muncul pada tab browser. Kemudian save file codingan yang telah diedit tersebut, setelah itu upload kembali pada hostingan website.

Detail cara mengganti favicon bisa diakses di link ini : <a href="http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=34&id=202&artlang=id">http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=34&id=202&artlang=id</a> sedangkan detail cara pembuatan favicon bisa diakses di link ini : <a href="http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=5&id=1&artlang=id&highlight=cara+membuat+favi">http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=5&id=1&artlang=id&highlight=cara+membuat+favi</a>

3. Mengedit template email

Email pemberitahuan (email notification) berisi pemberitahuan dari informasi sebuah pelayanan. Dengan adanya email pemberitahuan, proses pelayanan dapat berjalan dengan optimal dan terstruktur. Juga terdapat history atau catatan dari proses pelayanan tersebut.

Pada email notification sebelumnya masih dalam bahasa inggris sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dalam proses kegiatan pelayanan. Berikut email notification yang berbahasa inggris :

Tiket yg ditugaskan inggris.jpg

Gambar 4.3 Email Notification Dalam Bahasa Inggris

Untuk merubah isi email yang berbahasa inggris ke bahasa indonesia pada ROOSTER dengan cara mengedit template email. Pada menu email yang hanya ada pada admin panel, kemudian pilih templates. Pada templates email yang digunakan dapat diedit atau ditambahkan isinya. Dari cara tersebut dapat merubah isi email yang tadinya bahasa inggris ke bahasa Indonesia.

Detail mengenai email pemberitahuan ROOSTER bisa diakses di link ini : http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=351&artlang=id.

4. Penentuan batasan hak akses bagi operator

Deskripsi sesudahnya :

Hak akses antara admin dan operator berbeda, hal ini dilakukan agar proses dari sistem pelayanan tersebut dapat berjalan dengan baik dan optimal. Dengan pemberian batasan hak akses ini, juga untuk memberikan suatu keamanan pada sistem pelayanan ROOSTER. Misal keamanan dalam hal penghapusan tiket pelayanan yang hanya dapat dilakukan oleh admin saja, seorang operator tidak dapat menghapus tiket pelayanan. Jadi hal ini untuk menghindari pengahapusan tiket pelayanan yang tidak seharusnya dihapus. Untuk membuat batasan hak akses ini yang pertama dilakukan yaitu membuat user group, saat pembuatan user group baru terdapat pilihan untuk memilih tipe akun operator. Seperti pilihan untuk mengedit tiket, menghapus tiket, mentransfer tiket dan kegiatan tiket pelayanan lainnya. Kemudian setelah pembuatan user group baru selesai, saat membuat akun untuk operator ROOSTER yang baru terdapat plihan user group. Di ROOSTER terdapat 4 user group, seperti berikut ini :

User group.JPG

Gambar 4.4 List User Group Pada ROOSTER

Detail perihal batasan hak akses pada ROOSTER bisa diakses di link ini : http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=453&artlang=id

5. Penghapusan tiket tidak dapat dilakukan oleh operator

Deskripsi sesudahnya :

  1. Penghapusan tiket berarti menghapus permintaan pelayanan dan history dari pelayanan tersebut. Dan hanya dapat dilakukan oleh admin saja, hal ini untuk menghindari penghapusan tiket yang tidak seharusnya dilakukan penghapusan. Juga untuk memberikan suatu keamanan pada proses pelayanan dari sistem pelayanan ROOSTER.
  2. Detail perihal penghapusan tiket bisa diakses di link ini : http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=453&artlang=id

6. Perubahan bahasa inggris pada halaman home ke bahasa Indonesia

Deskripsi sesudahnya :

  1. Perubahan bahasa inggris pada halaman home ke bahasa Indonesia dilakukan dengan merubah dan mengedit script HTML. Perubahan bahasa ini untuk memudahkan bagi operator dan costumer dalam penjelasan sistem pelayanan ROOSTER.
  2. Detail mengenai perubahan bahasa bisa diakses di link ini : http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=30&id=161&artlang=id&highlight=perubahan+bahasa

7. Penghilangan field telepon pada new ticket

Deskripsi sesudahnya :

  1. Penghilangan field telepon pada halaman new ticket dilakukan dengan menghilangkan atau menghapus script HTML field telepon.
  2. Detail perihal new ticket bisa diakses di link ini : http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=370&artlang=id&highlight=new+ticket

8. Pemilihan help topic untuk memudahkan penanganan tiket ROOSTER

Deskripsi sesudahnya :

  1. Pada saat pembuatan tiket ada pemilihan Help topic yang bertujuan untuk menentukan topik atau tema dari suatu pelayanan. Berfungsi untuk mempermudah dalam penanganan tiket, sehingga proses penanganan tiket dapat berjalan dengan optimal dan terstruktur sesuai dengan help topic yang dipilih.
  2. Detail perihal help topic bisa diakses di link ini : http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=402&artlang=id

9. Penanganan menu checking status tiket

Deskripsi sesudahnya :

  1. Dengan adanya menu checking status tiket dapat memberikan kemudahan kepada costumer untuk melihat perkembangan sampai mana permintaan tiket costumer ditangani oleh operator. Costumer juga dapat memberikan komentar atau tambahan catatan dari permintaan layanan mereka.
  2. Detail cara melakukan checking status tiket bisa diakses di link ini : http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=82&artlang=id

10. Penanganan masalah login

Deskripsi sesudahnya :

Menu login digunakan untuk melakukan login (masuk) ke dalam sistem pelayanan ROOSTER. Agar dapat membuat tiket, menangani tiket dan aktifitas di dalam sistem pelayanan ROOSTER yang lainnya.

Pada Sistem Pelayanan ROOSTER terdapat suatu system logs yang mencatat history operator ROOSTER yang login. Terdapat catatan username, waktu saat melakukan login, dan ip address dari komputer atau jaringan yang digunakan saat login ROOSTER. Jika ada yang gagal saat melakukan login, sistem ROOSTER secara otomatis akan mencatatnya pada system logs. Jika gagal melakukan login maksimal tiga kali, maka sistem ROOSTER akan mencatat ip address dari suatu komputer atau jaringan yang digunakan saat melakukan login dan akan melakukan action seperti black list ip address tersebut.

Jika login menggunakan ip address tersebut, maka tidak akan bisa masuk ke dalam sistem ROOSTER. Karena sistem ROOSTER telah mem-black list ip address tersebut, hal ini dilakukan untuk memberikan suatu keamanan pada sistem ROOSTER. Di sistem ROOSTER dinamakan dengan “Bind staff session to IP” yang terdapat di pengaturan pada halaman admin panel.

Berdasarkan dari keluhan yang telah disampaikan oleh beberapa operator ROOSTER melalui email, pengaturan ini tidak efektif dalam proses penerapannya. Dengan di lakukannya perubahan pada pengaturan System Preferences and Settings, masalah kesulitan saat login ROOSTER pun terpecahkan. Jika sebelumnya operator harus mencari komputer atau jaringan lain untuk login ke ROOSTER, atau dengan menghapus cache atau history dari browser akan dapat melakukan login di ROOSTER kembali. Atau dengan cara admin mengganti password operator yang kemudian melakukan login kembali.

<p style="text-align: justify;">Detail cara melakukan logindi ROOSTER bisa diakses di link ini : http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=220&artlang=id

4.1.2 Non Functional Analisa Kebutuhan

Pembahasan detail non functional final elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan, adalah sebagai berikut :

1. Minimal terdapat 10 operator yang menjalankan ROOSTER

Deskripsi sesudahnya :

  1. Operator ROOSTER menjalankan proses pelayanan pada sistem pelayanan ROOSTER, seperti membuat tiket, menangani tiket dan aktifitas lainnya. Setelah adanya ROOSTER terdapat minimal 10 operator yang menangani tiket, sehingga proses penanganan pelayanan dapat teratasi dengan lancar dan tepat waktu. Karena tersedianya operator yang stand-by selama 2x24 jam.
  2. Detail mengenai operator ROOSTER bisa dilihat di link ini  : http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=366&artlang=id

2. Minimal terdapat 100 kegiatan ticket

Deskripsi sesudahnya :

  1. Kegiatan tiket mencakup pembuatan tiket dan penanganan tiket, yang menandakan bahwa terdapat permintaan pelayanan oleh costumer. Dengan adanya sistem pelayanan ROOSTER, proses pelayanan dapat berjalan dengan optimal dan terstruktur dengan baik.
  2. Detail....

3. Ada petunjuk penggunaan ROOSTER minimal 5

Deskripsi sesudahnya :

  1. Dengan adanya petunjuk penggunaan ROOSTER, dapat memberikan suatu arahan untuk menggunakan atau menjalankan sistem pelayanan ROOSTER dan informasi tentang sistem pelayanan ROOSTER. Selain itu juga dapat memudahkan operator dan costumer dalam melakukan kegiatan pelayanan ini.
  2. Detail petunjuk penggunaan ROOSTER bisa diakses di link ini :
  1. http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=220&artlang=id
  2. http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=394&artlang=id
  3. http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=370&artlang=id
  4. http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=371&artlang=id
  5. http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=268&artlang=id

4. Maksimal penanganan 48 jam

Deskripsi sesudahnya :

  1. Dengan adanya waktu penanganan proses pelayanan dapat berjalan dengan lebih terstruktur dan optimal, dengan ditentukannya jenjang waktu yang sudah ditetapkan dalam prosedur untuk lamanya dalam penanganan atau penyelesaian tiket permintaan. Sehingga dapat menjaga nilai kualitas pelayanan agar tidak menurun dan tentunya tingkat kepuasan costumer.


5. Terdapat pemilihan departemen untuk masing-masing penanganan tiket minimal 1

Deskripsi sesudahnya :

  1. Dengan adanya pemilihan departemen pada saat pembuatan tiket, dapat memudahkan dalam penanganan tiket oleh operator. Karena dengan memilih departemen maka permintaan tiket dapat langsung menuju ke operator yang terkait.

4.2. Tujuan Dan Manfaat Sistem

4.1.1 Tujuan

ROOSTER bertujuan untuk mendukung sistem pelayanan kampus pada Perguruan Tinggi Raharja saat ini dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kampus, agar kegiatan pelayanan kampus dapat berjalan efektif dan optimal. ROOSTER merupakan sebuah sistem pelayanan yang menggunakan ticketing dalam hal penanganannya, tentunya bisa diakses dimanapun dan kapanpun oleh para Pribadi Raharja. Selain itu dengan menggunakan ROOSTER kegiatan pelayanan dapat berjalan dengan lebih terstruktur. Dengan adanya metode ticketing pada ROOSTER, terdapat history dari setiap pelayanan, dan terdapat departemen beserta operator untuk setiap pelayanan.

4.1.2 Manfaat

ROOSTER bermanfaat untuk memberikan kemudahan dalam proses perihal penyampaian keluhan pelayanan kampus. Selain itu bermanfaat untuk mengidentifikasi kendala-kendala pada sistem yang berjalan sebelumnya tentunya perihal kegiatan pelayanan pada Perguruan Tinggi Raharja. Sehingga teridentifikasinya kebutuhan-kebutuhan untuk meningkatkan Learning Management System pada Perguruan Tinggi Raharja, selain itu mengatasi kendala-kendala dalam sistem yang berjalan. Manfaat dari ROOSTER dapat diklasifikasikan secara individual sebagai berikut :

a. Mahasiswa

Memudahkan mahasiswa dalam menyampaikan keluhanannya dimanapun dan kapanpun.

b. Kampus

Kampus memiliki sebuah wadah perihal penampungan segala bentuk keluhan yang secara online, yang dapat memudahkan Pribadi Raharja untuk mengaksesnya.

4.3. Gambaran Umum Mind Mapping Program

Dari beberapa permasalahan yang ada dapat disimpulkan secara detail menurut penjabaran tentang Role Online System Ticketing Raharja (ROOSTER) yang tercantum dalam aplikasi Mind Mapping. Dikarenakan proses pembuatan aplikasi ini tidak mudah, dan banyak membutuhkan proses yang bertahap, sehingga dilakukan proses pembuatan aplikasi yang sebenarnya. Mind Mapping dibuat secara bercabang untuk mengetahui fungsi penggunaan aplikasi Role Online System Ticketing Raharja (ROOSTER) dan untuk memudahkan dalam hal penggunaannya.

Mind map rooster.jpg

Gambar 4.1 Mind Map ROOSTER

4.4. Flowchart Sistem Yang Di Usulkan

Dapat disimpulkan bahwa kemudahan dalam sistem pelayanan ROOSTER, dapat diakses kapanpun dan dimanapun. Selain itu, sistem ini dilakukan dengan cara alternatif yang mampu memudahkan untuk melakukan proses tersebut, yaitu melalui alur flowchart. Dibawah ini merupakan gambaran dari alur flowchart program yang berjalan dari ROOSTER.

1. Flowchart Pembuatan Tiket ROOSTER

Flowchart buat tiket.JPG

Gambar 4.2. Flowchart alur pembuatan tiket ROOSTER


2. Flowchart 2. Flowchart Penanganan Tiket

Flowchart jwb tiket.JPG

Gambar 4.3. Flowchart alur penanganan tiket ROOSTER

4.5. Rancangan Dan Implementasi Sistem Yang Diusulkan

4.5.1. Diagram Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram. Use Case Diagram menggambarkan kebutuhan sistem dari sudut pandang User dan memfokuskan pada proses komputerisasi. Sebuah Use Case dapat menggambarkan hubungan antara Use Case dengan Actor. Secara umum Use Case adalah pola perilaku sistem dan ukuran transaksi yang berhubungan yang dilakukan oleh satu Actor.

4.5.2. Use Case Diagram yang Diusulkan

Use Case Diagram menggambarkan kebutuhan sistem dari sudut pandang user dan memfokuskan pada proses komputerisasi. Sebuah use case dapat menggambarkan hubungan antara use case dengan actor. Secara umum use case adalah pola perilaku sistem dan ukuran transaksi yang berhubungan yang dilakukan oleh satu actor.

Pembuatan tiket.JPG

Gambar 4.1. Use Case Diagram Pembuatan Tiket ROOSTER

Deskripsi use case : 1. Use Case : Login Actor : Operator Deskripsi  : Operator mengakses ROOSTER dengan melakukan login terlebih dahulu pada alamat rooster.raharja.info/scp/.

2. Use Case : New Ticket Actor : Operator Deskripsi : a) Setelah operator login pada alamat rooster.raharja.info/scp/, lalu terarah pada staff panel. b) Operator membuat tiket baru pada menu New Ticket. c) Operator mengisi field buat tiket secara satu per satu 3. Use Case : Assign ticket Actor : Operator Deskripsi : Operator memilih operator mana yang akan menangani tiket tsb. 4. Use Case : Submit Actor : Operator Deskripsi : Setelah operator mengisi semua field lalu klik submit untuk membuat tiket.

4.5.3 Activity Diagram yang Diusulkan

Activity diagram menggambarkan proses bisnis dan urutan aktifitas dalam sebuah proses, yang mana dipakai pada business modelling untuk memperhatikan urutan aktifitas proses bisnis karena bermanfaat untuk membantu memahami proses secara keseluruhan dalam memodelkan sebuah proses. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku pararel sedangkan flowchart tidak bisa. Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa use case pada use case diagram, atau bahkan tanpa menggunakan use case diagram. Untuk mengatasi proses yang akan dibahas, disini hanya akan membahas 2 proses yaitu : 1) Activity Diagram untuk pembuatan tiket 2) Activity Diagram untuk penanganan tiket

Pembuatan tiket activity.jpg

Gambar 4.3. Activity Diagram untuk Pembuatan Tiket

Berdasarkan Gambar 4.3. Activity Diagram untuk pembuatan tiket, terdapat : a. 1 initial node, sebagai objek yang diawali. b. 7 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi di antaranya: akses iDuHelp!, email pemberitahuan, login, buat tiket, input id dan pertanyaan, submit, dan email pemberitahuan. c. 1 final state, sebagai objek yang diakhiri.

4.5.4 Sequence Diagram yang Diusulkan

Sequence Diagram (diagram urutan) menggambarkan interaksi antara objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa massage yang digambarkan terhadap waktu.

Pembuatan tiket sequnce.jpg

Gambar 4.5. Sequence Diagram untuk Pembuatan tiket

Berdasarkan Gambar 4.5. Sequence Diagram untuk pembuatan tiket, terdapat : 1. 1 actor, yaitu operator 2. 2 boundary lifeline, yaitu form login dan form tiket. 3. 2 control lifeline untuk control login dan control tiket 4. 2 entity lifeline, yaitu login dan tiket 5. 8 message yang ada didalam sistem ROOSTER buat tiket a. 1 message yang dilakukan oleh operator pada form login yaitu input id kemudian diteruskan ke control. b. 1 message yang dilakukan oleh control adalah melakukan aksi dari akses login. c. 1 message yang dilakukan untuk mengolah proses login. d. 1 message yang dilakukan oleh operator yaitu input pertanyaan dan diteruskan ke control. e. 1 message yang dilakukan oleh control pada panel ticket adalah melakukan aksi dari akses buat tiket. f. 1 message yang dilakukan untuk mengolah proses buat tiket. g. 1 message yang dilakukan setelah melakukan aksi. h. 1 message yang diteruskan ke list open ticket, yaitu menampilkan tiket-tiket yang berstatus open.

4.5.5 Class Diagram Yang Diusulkan

Diagram Kelas (class diagram) sangat membantu dalam visualisasi kelas dari suatu sistem. Hal ini di sebabkan karena class adalah deskripsi kelompok objek-objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Disamping itu class diagram bisa memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class-class yang ada dan relasinya satu dengan yang lain. Berikut ini menggambarkan struktur dan deskripsi class pada sistem ROOSTER

All class diagram.JPG

Gambar 4.7. Class Diagram ROOSTER

4.6 Rancangan Database

Rancangan database dipakai untuk mempermudah dalam proses penyeleksian data, serta membantu pemprograman dalam mengambil dan menampilkan data. Pada database digunakan tabel-tabel, dan pada tabel-tabel ini akan dijelaskan nama field, type dan size mengenai data tersebut. 1. Nama File : ost_syslog

Media : Hard Disk

Isi : log_id+log_type+title+log+logger+ip_address+created+updated.

Primary Key : log_id

Panjang Record : 154

Tabel database 1.JPG

2. Nama File : help topic

Media : Hard Disk

Isi : topic_id+isactive+noautoresp+priority_id+dept_id+topic+created+updated

Primary Key : topic_id

Panjang Record : 36

Gagal membuat miniatur: Berkas tak ditemukan


3. Nama File : ost_api_key

Media : Hard Disk

Isi : id + isactive+ipaddr+apikey+updated+created

Primary Key : id

Panjang Record : 44

T b 3.JPG

4. Nama File : ost_email_banlist

Media : Hard Disk

Isi : id+email+submitter+added

Primary Key : id

T b 4.JPG

5. Nama File : ost_kb_premade

Media : Hard Disk

Isi : Premade_id+dept_id+isenabled+title+answer+created+updated

Primary Key : Premade_id

Panjang Record : 208

T b 5.JPG

4.7 Rancangan Prototype Tampilan

Berdasarkan requirements yang terdapat pada Final Draft Elisitasi pada bab sebelumnya, kemudian dibangun beberapa prototype ROOSTER, yaitu: 1. Tampilan menu Login Admin Dan Operator

Prototype bab4 login.JPG

Gambar 4.8. Prototype menu Login Administrator Dan Operator

Pada Gambar 4.8. terdapat tampilan menu login administrator dan operator yaitu dengan fasilitas menu username dan password serta button login untuk akses masuk kedalam halaman admin selajutnya.

2. Tampilan Home ROOSTER

Prototype bab4 homee.JPG

Gambar 4.9. Prototype Home ROOSTER

Pada Gambar 4.9. terdapat tampilan home ROOSTER yang bisa diakses pada alamat rooster.raharja.info. Menu home berisi penjelasan dan kalimat pembuka ROOSTER dan juga terdapat menu button home, login dan tiket status. Menu login digunakan untuk melakukan login operator, sedangkan menu tiket status digunakan untuk melakukan cek status tiket pelayanan yang dilakukan oleh costumer.

3. Tampilan Staff Panel

Prototype staf panel.JPG

Gambar 4.10. Prototype ROOSTER untuk staff panel

Pada Gambar 4.10. terdapat tampilan staff panel ROOSTER yang bisa diakses pada alamat rooster.raharja.info/scp/index.php. Pada halaman ini berisi menu-menu untuk operator seperti menu open ticket, my ticket, overdue ticket, close ticket, new ticket, dan menu yang lainnnya. Secara keseluruhan menu-menu tersebut digunakan untuk melakukan aktifitas kegiatan pelayanan ticketing online.


4. Tampilan Post Reply

Prototype post reply.JPG

Gambar 4.11. Prototype tampilan kotak pesan

Pada Gambar 4.11 terdapat tampilan kotak pesan saat operator ingin menangani sebuah tiket, mentransfer tiket atau memberikan catatan internal pada sebuah tiket.

5. Tampilan Halaman Logout Operator

Prototype logout.JPG

Gambar 4.18 Prototype Tampilan Halaman Logout Operator

Pada Gambar 4.18 terdapat halaman logout operator ketika akan meninggalkan halaman ROOSTER.


4.8 Tampilan Layar

Pada tampilan layar menu utama atau index berada pada halaman home, yang berisi menu-menu button yang jika diklik akan menuju ke suatu halaman dan kalimat pembuka.

Tampilan home.JPG

Gambar 4.19 Tampilan halaman Home

Pada halaman login berfungsi sebagai halaman hak akses terhadap operator maupun admin yang masing-masing memiliki tugasnya tersendiri.

Tampilan login.JPG

Gambar 4.20 Tampilan halaman Login

Pada ROOSTER terdapat tampilan staff panel yang menampilkan list open ticket, close ticket, dan menu tiket-tiket lainnya.

Tampilan staff panel.JPG

Gambar 4.21. Tampilan Halaman Staff Panel

Pada halaman new ticket terdapat field email address, nama costumer, pilihan untuk ticket source, pilihan department, pilihan help topic dan pilihan untuk melakukan assign to.

Tampilan new ticket.JPG

Gambar 4.22. Tampilan Halaman New Ticket

Serta terdapat menu atau fasilitas canned responses yang bisa digunakan ketika menangani tiket. Dan terdapat fasilitas untuk mentransfer tiket ke operator lain juga untuk membuat internal note.

Tampilan post reply.JPG

Gambar 4.23 Tampilan Halaman Post Reply

4.9 Implementasi Sistem yang Diusulkan

1. Web server Perangkat Keras (Hardware)

a. Perangkat : iPad 1, iPad 2, iMac, Macbook Pro

b. Processor : 1 GHz dual-apple A5

c. Layar : LED Backlit glossy widescreen Multi-Touch display with IPS technology.

d. Storage : 16GB, 32GB, 64GB

e. Baterai : Built in 25 watt lithium polymer

2. Perangkat Lunak (Software)

a. Platform : iOS 6

b. Safari Web Browser

c. ROOSTER Web Application

3. Brainware Untuk mengoperasikan ROOSTER ini dapat dilakukan oleh admin dan operator ROOSTER.

4. Hak Akses Yang mempunyai hak dalam melakukan pengaksesan ROOSTER ini adalah hanya admin dan operator ROOSTER yang sudah mempunyai akun ROOSTER.

Contributors

Santikaa