Abdul hamid nurhuda: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 420: Baris 420:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;"><p style="line-height:2">''Server'' FIDDS bertindak sebagai sumber data status penerbangan utama dari FIDDS dan merupakan  media ''input'' data untuk admin FIDDS yang kemudian data tersebut dikirim kepada ''client-client'' terhubung melalui jaringan kabel UTP (''Unshilded Twisted Pair''). </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;"><p style="line-height:2">''Server'' FIDDS bertindak sebagai sumber data status penerbangan utama dari FIDDS dan merupakan  media ''input'' data untuk admin FIDDS yang kemudian data tersebut dikirim kepada ''client-client'' terhubung melalui jaringan kabel UTP (''Unshilded Twisted Pair''). </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
<p style="line-height:2">Spesifikasi perangkat lunak server FIDDS antara lain:</p>
 +
<ol type="a">
 +
  <li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Operasi: Windows 7</li>
 +
  <li style="text-align: justify;line-height: 2;">Web ''Server'':Apache + PHP + MySQL </li>
 +
  <li style="text-align: justify;line-height: 2;">Samba ''Server''</li>
 +
</ol>
 +
</div>
 +
 +
====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">''' ''Client Flight Information Display Departure System'' (FIDDS)'''</div>====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;"><p style="line-height:2">''Client'' merupakan bagian yang terhubung langsung dengan server melalui kabel UTP. ''client'' bertugas  menampilkan informasi penerbangan yang didapat dari ''server''. ''client'' FIDDS disebut DMS (''Display Minimum System''). Spesifikasi perangkat keras dari DMS antara lain:</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 +
<ol type="a">
 +
  <li style="text-align: justify;line-height: 2;">''Processor'' :VIA</li>
 +
  <li style="text-align: justify;line-height: 2;">''Memory'' : 64 MB</li>
 +
  <li style="text-align: justify;line-height: 2;">''Hard Disk'' : 256 MB (SSD)</li>
 +
</ol>
 +
 +
<p style="line-height:2">Spesifikasi perangkat lunak dari DMS antara lain:</p>
 +
 +
<ol type="a">
 +
  <li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Operasi : Windows 7</li>
 +
  <li style="text-align: justify;line-height: 2;">Web ''Browser'' : Firefox</li>
 +
  <li style="text-align: justify;line-height: 2;">Tambahan : Mvmouse (untuk menyembunyikan mouse pointer)</li>
 +
</ol>
 +
</div>
 +
  
 
{{pagebreak}}<hr/>
 
{{pagebreak}}<hr/>

Revisi per 3 Februari 2020 12.44

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Sejalan dengan semakin pesatnya arus kemajuan teknologi pada era globalisasi sekarang ini, mengakibatkan segala aspek kehidupan manusia selalu dipengaruhi oleh teknologi itu sendiri, terutama teknologi informasi. Dimana informasi itu merupakan kebutuhan yang sangat penting pada jaman sekarang ini, khususnya dalam dunia transportasi. Informasi merupakan salah satu kekuatan yang terpenting yang ada dalam era digital dan komputer sekarang ini. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang pesat sekarang ini, telah menyebabkan kehadiran komputer dalam kehidupan manusia sangatlah diperlukan untuk memecahkan permasalahan dalam mengefisienkan kerja.

Pada saat ini komputer diharapkan dapat mengefisienkan kerja manusia dalam melakukan proses pengolahan data, pemecahan masalah dan juga dapat mengambil suatu keputusan untuk melakukan analisa-analisa dengan mencoba mengikuti pola pikir manusia dalam mengolah informasi yang ada. Pemanfaatan teknologi informasi sangat penting kegunaannya dalam berbagai bidang diantaranya bidang transportasi baik transportasi darat, transportasi laut dan transportasi udara. Transportasi udara memberikan kemudahan, kenyamanan dan kelancaran transportasi ke suatu daerah, sehingga dapat menambah minat bagi seseorang untuk menggunakan jasa transportasi tersebut. Bagi seseorang yang menggunakan jasa transportasi penerbangan sebagai transportasi ke suatu daerah membutuhkan suatu informasi tentang jadwal penerbangan ke suatu daerah yang akan dituju.

Bandar udara internasional Soekarno-Hatta merupakan Bandar udara terbesar dan paling sibuk di Indonesia dan membuat fasilitasnya harus terus ditingkatkan demi kenyamanan bersama. Dengan penyajian data informasi yang tepat dan cepat dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumen khususnya pengguna jasa transportasi udara.

Berbagai macam kendala sering kali ditemukan dalam penyesuaian suatu informasi jadwal keberangkatan penerbangan yang mengakibatkan ketidak sesuaian informasi yang ditujukan untuk pengguna jasa transportasi udara. Penggunaan Flight Information Display Departure System yang berada di Boarding gate (ruang tunggu) masih kurang maksimal dalam memberikan pelayanan.

Untuk mempermudah pengguna penyampaian informasi kepada penumpang salah satu alternatif terbaik dengan menggunakan Flight Information Display Departure System Boarding gate Control (FIDDSBC). Dengan sistem tersebut, akan diperoleh suatu informasi yang tepat akurat dan mengacu pada keadaan yang semestinya di ruang lingkup boarding gate Bandar Udara Soekarno-Hatta.

Dari latar belakang tersebut diatas maka penulis akan menerapkan Flight Information Display Departure System Boarding gate Control, diharapkan seseorang yang akan menggunakan jasa transportasi udara sebagai pilihan, khususnya dari Bandar Udara Soekarno Hatta , mendapat suatu informasi tentang jadwal penebangan secara efektif dan efisien.

Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, dapat ditarik beberapa permasalahan sebagai berikut :

  1. Apakah sistem informasi pembaruan jadwal penerbangan yang ada sekarang sudah dapat menghasilkan informasi yang tepat, cepat dan akurat ?
  2. Bagaimana cara memberikan pelayanan yang optimal kepada penumpang pesawat udara dalam bentuk informasi yang tepat?
  3. Bagaimana menganalisa peran staff boarding gate (ruang tunggu) selaku aktor utama dalam mensinkronkan informasi yang berkaitan tentang jadwal keberangkatan dan perpindahan ruang tunggu penerbangan?

Ruang Lingkup

Untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman dan sekaligus untuk memudahkan pembaca dalam memahami penelitian ini. Mengingat luasnya masalah dalam Flight Information Display Departure System Boarding gate Control di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta ini, maka perlu dibatasi agar dapat diketahui dengan jelas permasalahan yang diangkat. Permasalahan yang diangkat disini adalah melakukan perancangan program untuk memberikan informasi tentang penerbangan di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.

Untuk mengatasi setiap permasalahan penyajian informasi penerbangan di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta ini, maka disusun Flight Information Display Departure System Boarding gate Control di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dengan ruang lingkup batasan sebagai berikut :

  1. Penelitian ini menitiberatkan pada maskapai PT Garuda Indonesia.Tbk, meskipun aplikasinya difungsikan untuk semua maskapai.
  2. Hanya menyajikan data seputar pembaruan jadwal keberangkatan dan keterlambatan serta informasi ruang tunggu.
  3. Data hanya bisa di akses oleh admin dan user yang berkaitan langsung dengan masing-masing sistem penggunannya di boarding gate (ruang tunggu keberangkatan).

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermaksud untuk membuat suatu sistem yang berisi tentang bagaimana cara untuk dapat mengolah data secara akurat agar menjadi suatu informasi yang tepat. Sehingga dapat membantu masyarakat khususnya pengguna jasa transportasi udara dalam memenuhi kebutuhan informasi tentang jadwal penerbangan di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.


Tujuan Penelitian

Dalam penyusunan laporan skripsi ini peneliti mempunyai beberapa tujuan penelitian sebagai berikut :

  1. Memperkenalkan Flight Information Display Departure System Boarding gate Control di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta yang selama ini mungkin belum mempunyai sistem informasi yang akurat tentang jadwal penerbangan.
  2. Dilihat dari segi waktu dapat lebih efektif dan lebih efisien karena informasi yang disajikan bersumber langsung dari staff yang berada di lapangan yang bersifat empiris sesuai keluhan dari customer (penumpang).
  3. Mempermudah staff yang bertugas pada boarding gate untuk memperbarui informasi serta menyampaikannya kepada para penumpang secara tepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian skripsi yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

  1. Mempermudah pemakai jasa transportasi penerbangan untuk mendapatkan informasi seputar jadwal penerbangan baik dari waktu maupun lokasi ruang tunggu.
  2. Meminimalisir kesalahan akibat ketidak cocokan informasi seputar penerbangan antara server pusat (admin) dan Flight Information Display System yang terdapat pada area boarding gate (ruang tunggu).
  3. Memperkenalkan pemrograman internet khususnya di wilayah boarding gate bandar Udara Soekarno Hatta dengan menggunakan bahasa PHP dan basisdata MySQL dalam bidang sistem informasi.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan dalam penelitian tugas akhir/skripsi ini, peneliti menggunakan beberapa metode yang peneliti gunakan, yaitu :

  1. Metode Observasi (Pengamatan)
  2. Observasi adalah salah satu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan melakukan pengamatan secara langsung terjun ke lapangan. Dan metode pengamatan atau metode observasi pada sistem ini dilakukan pada Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta data yang ada. Adapun hasil yang didapat dari observasi yang dilakukan selama 3 (tiga) bulan ini adalah untuk mengetahui sistem kerja yang berjalan, sehingga peneliti dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penulisan laporan ini.

  3. Metode Wawancara (Interview Research)
  4. Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan cara menanyakan secara langsung berhadapan muka dengan narasumber, dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan oleh peneliti bersama staff boarding gate Terminal 3 Ultimate Bandar Udara Soekarno-Hatta.

  5. Studi Pustaka
  6. Studi pustaka merupakan salah satu teknik pengumpulan data referensi dengan cara untuk menggali informasi lebih kearah penelitian-penelitian sejenisnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder dengan membaca, mempelajari, dan mendalami literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dengan begitu, peneliti bisa jauh lebih mudah memahami perihal masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem informasi jadwal keberangkatan pesawat udara.

Metode Analisa

  1. Pengembangan sistem informasi dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada suatu organisasi, terutama untuk masalah-masalah yang menyangkut ketersediaan informasi bagi pengambil keputusan dalam organisasi tersebut. Masalah tersebut dapat diidentifikasi dari analisis PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, dan Service) yang diusulkan oleh James Wetherbe dalam bukunya Systems Analysis and Design : Traditional, Best Practices 4th Ed. . James Wetherbe menyebutkan bahwa tujuan dari analisis PIECES ini adalah untuk mengoreksi atau pemperbaiki sistem dalam hal yang telah disebutkan di atas. Dari hal-hal yang telah diidentifikasi tersebut dapat diambil beberapa masalah yang sesuai dengan yang dihadapi oleh organisasi, kemudian dideskripsikan. Sehingga masalah tersebut dapat dipahami dengan baik.
  2. Selain itu penulis menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu untuk memodelkan secara visual yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman yang berorientasi objek. UML terdiri dari beberapa diagram yang saling berkaitan, antara lain Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.
  3. Kemudian penulis menggunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan sesuai dengan keinginan atau kebutuhan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan final draft elisitasi.

Metode Perancangan Sistem

Proses perancangam aplikasi Flight Information Display Departure System Boarding gate Control meliputi pembuatan model dengan menggunakan tools Unified Modeling Language (UML). Berdasarkan hasil analisa yang ada diatas, berupa Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram. Dalam hal pembuatan sistem ini, peneliti menggunakan notepad++ atau sublime text 2 sebagai penulisan listing program PHP dan MySQL sebagai database. Mengingat luasnya masalah dalam Flight Information Display Departure System Boarding gate Control di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta ini, maka perlu dibatasi agar dapat diketahuidengan jelas permasalahan yang diangkat.

Metode Testing

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dalam pengujian yaitu Black box testing. Black box testing adalah pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, oleh karena itu uji coba black box testing memungkinkan perangkat lunak untuk membuat kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan-kesalahan dalam beberapa kategori, yaitu : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan pada struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Agar dapat lebih memahami penjelasan dalam penyusunan laporan skripsi ini, maka penulis mengelompokkan menjadi beberapa sub bab. Dimana antara bab yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Adapun penyusunan bab-bab dengan sistematika penyampaian adalah sebagai berikut:

BAB I   PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan antara lain yaitu latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II  LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas mengenai teori yang berkaitan dengan sistem yang sedang diteliti.

BAB III  ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian di lokasi kerja yang meliputi analisa organisasi yang berisikan gambaran dan sejarah singkat PT. Garuda Indonesia Tbk, struktur organisasi, tata laksana sistem yang berjalan, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, prosedur sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, tata laksana sistem yang berjalan saat ini menggunakan Diagram UML, prototype, user requirement yang terdiri dari elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, final draft elisitasi.

BAB IV  PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, usulan sistem yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML (Unified Modelling Language), rancangan basis data, rancangan tampilan dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V  PENUTUP

Pada bab ini, berisi kesimpulan dan saran mengenai hasil yang diperoleh dari penelitian dan saran-saran yang dapat diberikan sebagai masukan untuk mendukung sistem yang berjalan kearah yang lebih baik.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

  1. Menurut Kausar, dkk (2015:22)[1]menjelaskan bahwa, “Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru”.
  2. Menurut Maimunah, dkk (2017:38)[2]menjelaskan bahwa, “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan adalah sebuah pengembangan sistem yang harus dapat memenuhi kebutuhan fungsional penggunanya.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Muharto dan Arisandy (2016:103) [3]mengatakan “Tujuan perancangan sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user). Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem”.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

  1. Menurut Sri Rahayu, dkk (2018:03)[4]), “Sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-kom ponen yang saling berkaiatan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif “.
  2. Menurut Hengki Tamando Sitohang dalam jurnal Informatika Pelita Nusantara (2018:7)[5]mengatakan “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
  3. Menurut Anggraeni dan Irviani (2017:2)[6]), “Sistem adalah kumpulan orang yang saling bekerja sama dengan ketentuan-ketentuan aturan yang sistematis dan terstruktur untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan”.
  4. Menurut Maniah dkk (2017:1)[7]), “Sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen berupa suatu data jaringan kerja dari prosedur yang saling berhubungan diantara yang lain, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi”.
  5. Sehingga dapat disimpulkan oleh penulis bahwa sistem merupakan sekumpulan jaringan data satu atau lebih yang saling berhubungan dan bekerja sama dalam suatu prosedur sehingga membentuk suatu jaringan kerja/satu kesatuan demi mencapai tujuan yang sama.

Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto yang dikutip oleh Priyo Sutopo, Dedy Cahyadi, Zainal Arifin dalam jurnal Informatika Mulawarman (2016:24)[8]Sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu :

  1. Komponen
  2. Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membetuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemenelemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  3. Batasan Sistem
  4. Batasan Sistem Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
  6. Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface)
  8. Penghubung Sistem Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

  9. Masukan Sistem (Input)
  10. Masukan Sistem Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

  11. Keluaran Sistem (Output)
  12. Keluaran Sistem Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  13. Pengolahan Sistem
  14. Pengolahan Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

  15. Sasaran Sistem
  16. Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Mustakini yang di kutip oleh Ruhul Amin (2016:24)[9]mengatakan, Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System)
  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

  3. Sistem Alamiah (Natural System)
  4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine sistem. Sistem informasi merupakan contoh manmachine sistem, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem Tertentu (Probabilitas System)
  6. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu (probabilitas system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem interaksi yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem Tertutup (Close System)
  8. Sistem diklasisfikasikan sebagai sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sitem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed sistem (secara relatip tertutup,tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka system harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatip tertututp karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA. (2016:17)[10]Informasi merupakan data yang sudah diolah yang ditujukan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang membutuhkan”.

Menurut Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:9)[11]“Informasi merupakan data yang di olah menjadi yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk membuat keputusan Karena informasi menurunkan ketidakpastian (atau meningkatkan pengetahuan). Informasi menjadi penting karena berdasarkan informasi itu para pengelola dapat mengetahui kondisi objektif perusahaannya. Informasi tersebut merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan metode ataupun cara-cara tertentu”.

Nilai Informasi

Nilai informasi menurut Fauzi (2017:12)[12]ditentukan dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya-biaya yang berhubungan untuk memperoleh informasi seperti waktu dan sumber daya untuk mengumpulkan, memproses serta menyimpan data serta mendistribusikan informasi yang dihasilkan kepada para pembuat keputusan.

Menurut Sutabri (2016:26)[13]Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah Diperoleh
  2. Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, berapa nilai bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  3. Luas dan Lengkap
  4. Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit mengukurnya.

  5. Ketelitian
  6. Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  7. Kecocokan
  8. Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

  9. Ketepatan Waktu
  10. Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek daripada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur. Misalnya, berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.

  11. Kejelasan
  12. Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar. Berapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

  13. Keluwesan
  14. Sifat ini berhubungan dengan dapt disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  15. Dapat Dibuktikan
  16. Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama .

  17. Tidak Ada Prasangka
  18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  19. Dapat Diukur
  20. Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistenm Informasi

Menurut Jeperson dan Hutahaean (2015:12)[14]“Sistem informasi merupakan suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mengandung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.

Menurut Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:15)[11]“Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengembalian keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu. SIM mengambil data mentang dari TPS dan mengubahnya menjadi kumpulan data yang berarti serta dibutuhkan manajer untuk menjalankan tanggung jawabnya. Untuk mengembangkan suatu SIM, diperlukan pemahaman yang baik tentang informasi apa saja yang dibutuhkan manajer dan bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut”.

Menurut Atyanto Mahatmyo (2014: 6)[15]“Sistem Informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke pengguna”.

Berdasarkan definisi sistem informasi diatas dapat disimpulkan oleh penulis bahwa, sistem informasi adalah serangkaian data yang diolah menjadi suatu kesatuan informasi yang bersifat manajerial dan bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut.

Komponen Sistenm Informasi

Menurut Hutahean (2015:13)[14]“Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu:”.

  1. Blok Masukan (Input Block)
  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  3. Blok Model (Model Block)
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dalam basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  5. Blok Keluaran (Output Block)
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)
  8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan, dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) unsur utama:

    1. Teknisi(Humanware dan Brainware)
    2. Perangkat Lunak (Software)
    3. Perangkat Keras (Hardware)
  9. Blok Basis Data (Database Block)
  10. Blok basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  11. Blok Kendali (Control Block)
  12. Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat diatasi.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Siregar yang dikutip oleh Sutopo Priyo, dkk (2016:24)[8]dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia, data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan. Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat, dan waktunya.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari informasi. Dalam konteks ini, teori mengenai data memiliki keterkaitan yang erat dengan judul yang sedang dibahas, maka data masuk ke dalam teori dasar penelitian.

Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2016:18)[12], data dapat diklasifikasi menurut jenisnya, sifatnya, dan sumbernya. Berikut uraiannya:

  1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data:

    1. Data Hitung (Enumeration/Counting Data)

      Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlh mahasiswa dalam suatu kelas atau persentase dari mahasiswa/i dalam kelas itu menghasilkan suatu data hitung

    2. Data Ukur (Measurement Data)

      Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

  2. Klasifikasi Data Menurut Sifat Data:

    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)

      Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Kalau jumlah universitas negeri di Indonesia dibagi dalam 2 golongan, maka ada golongan pertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000 orang dan golongan yang lain kurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan kuantitatif.

    2. Data Kualitatif (Qualitative Data)

      Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas eksakta dan fakultas non-eksakta merupakan pemisah menurut sifatnya. Penggolongan mahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kredit kedalam penilaian studi dengan "grade" A, B, C, D didasarkan pada pemisahan sifat-sifat kualitatifnya.

  3. Klasifikasi Data Menurut Sumber Data:

    1. Data Internal (Internal Data)

      Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

    2. Data Eksternal (External Data)

      Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

Konsep Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Whitten dan Bentley dalam Sri Mulyani (2016:38)[10]Menjelaskan bahwa, “Analisis sistem adalah sebuah teknik penguraian sebuah sistem menjadi beberapa komponen-komponen dengan tujuan untuk mempelajari bagaimana komponen-komponen pembentuk sistem tersebut saling bekerja dan mencapai tujuan sistem tertentu”.

Menurut Suryadi dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 3 (2016:270)[16]“Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

Berdasarkan definisi mengenai analisa sistem menurut para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa analisa sistem merupakan penguraian dari sebuah informasi yang utuh kedalam bagian-bagian tertentu dari suatu informasi dengan maksud untuk melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan, serta kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diharapkan sehingga dapat memberikan perbaikan-perbaikan yang diusulkan.

Teori Khsus

Konsep Dasar Flight Information Display Departure System (FIDDS)

Definisi Flight Information Display Departure System (FIDDS)

Menurut Agus Suryadi supervisor unit keberangkatan /Boarding gate, FIDDS merupakan sebuah papan atau layar yang menampilkan keberangkatan suatu penerbangan dalam suatu jangka waktu yang berbeda.

FIDDS (flight information display departure system) yang dipasang di unit boarding gate area bandara sebagai petunjuk informasi status penerbangan, FIDDS dikelola oleh pengelola bandara dan diupdate secara realtime untuk menyajikan informasi status penerbangan yang realtime.

FIDDS biasanya ditampilkan menggunakan media layar TV Plasma berukuran besar atau berupa rangkaian LED dan ditempatkan di satu spot yang mudah dilihat oleh penumpang yang akan melakukan perjalanan setelah mereka melakukan chek-in.

Data yang ditampilkan dalam FIDDS merupakan sekumpulan data penerbangan yang diinput oleh operator bandara berdasarkan jadwal penerbangan yang diberikan oleh maskapai penerbangan. Pihak operator bandara akan melakukan update jadwal dan status penerbangan berdasarkan aktifitas operasional aktual yang terjadi pada hari itu secara realtime. Data FIDDS tersebut disimpan dalam server database FIDDS yang kemudian ditampilkan oleh display yang berada di beberapa spot area boarding gate di bandar udara.

Data yang ditampilkan dalam FIDDS merupakan sekumpulan data penerbangan yang diinput oleh operator bandara berdasarkan jadwal penerbangan yang diberikan oleh maskapai penerbangan. Pihak operator bandara akan melakukan update jadwal dan status penerbangan berdasarkan aktifitas operasional aktual yang terjadi pada hari itu secara realtime. Data FIDDS tersebut disimpan dalam server database FIDDS yang kemudian ditampilkan oleh display yang berada di beberapa spot area boarding gate di bandar udara.

Kelebihan Flight Information Display Departure System (FIDDS)

FIDDS pada unit boarding gate mempunyai kelebihan untuk dapat memberikan informasi kepada para penumpang sebelum proses boarding (naik pesawat). Informasi yang dapat diperoleh dari FIDDS yakni seputar tujuan keberangkatan, jam keberangkatan, status penerbangan dan posisi pesawat pada ruang tunggu.

Kelemahan Flight Information Display Departure System (FIDDS)

Adapun kelemahan pada FIDDS unit boarding gate diantaranya terkadang penyampaian informasi yang kurang update kepada penumpang pengguna jasa trasnportasi udara dan memberikan informasi dari satu segi sudut pandang yakni server (admin) pusat tanpa meninjau kembali informasi yang tertera sesuai keadaan lapangan (boarding gate).

Akibat dari kelemahan tersebut yakni adanya mis-komunikasi antara petugas atau staff boarding gate dengan admin atau server pusat FIDDS dalam menyampaikan informasi kepada penumpang perihal penerbangan baik dari segi waktu keberangkatan, status dan informasi ruang tunggu.

Tampilan Flight Information Display Departure System (FIDDS)

Gambar 2.1. Tampilan FIDDS

Sistem ini bekerja dengan memanfaatkan fasilitas jaringan komputer/network yang adadi bandara, selain untuk memanagemen penumpang sistem ini juga berguna untuk menginformasikan kepada pengunjung bandara non-penumpang tentang suatu status penerbangan. data yang ditampilkan meliputi :

  1. Nomor Penerbangan/Flight Number
  2. Maskapai/Airline
  3. Jadwal kedatangan/keberangkatan (Arrival/Departure)
  4. Asal/Tujuan (Origin/Destination)
  5. Keterangan/Remark (berisi estimated time, boarding atau delay)

Server Flight Information Display Departure System (FIDDS)

Server FIDDS bertindak sebagai sumber data status penerbangan utama dari FIDDS dan merupakan media input data untuk admin FIDDS yang kemudian data tersebut dikirim kepada client-client terhubung melalui jaringan kabel UTP (Unshilded Twisted Pair).

Spesifikasi perangkat lunak server FIDDS antara lain:

  1. Sistem Operasi: Windows 7
  2. Web Server:Apache + PHP + MySQL
  3. Samba Server

Client Flight Information Display Departure System (FIDDS)

Client merupakan bagian yang terhubung langsung dengan server melalui kabel UTP. client bertugas menampilkan informasi penerbangan yang didapat dari server. client FIDDS disebut DMS (Display Minimum System). Spesifikasi perangkat keras dari DMS antara lain:

  1. Processor :VIA
  2. Memory : 64 MB
  3. Hard Disk : 256 MB (SSD)

Spesifikasi perangkat lunak dari DMS antara lain:

  1. Sistem Operasi : Windows 7
  2. Web Browser : Firefox
  3. Tambahan : Mvmouse (untuk menyembunyikan mouse pointer)




DAFTAR PUSTAKA

  1. Kausar, Ahmad. Suntiawan, Fazri Yusuf. Rosalina, Vidilia .2015. Perancangan Video Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premier Pro CS 5. Universitas Serang Raya Kota Serang: Jurnal PROSISKO. Vol. 2. No. 1.
  2. Maimunah, Supra dan Anwar. 2017. “Rancang Bangun Sistem SMS Gateway Sebagai Fasilitas Permohonan Cuti Karyawan. Tangerang”: Jurnal CERITA.Vol. 3, No. 1.
  3. Muharto dan Arisandy Ambarita. 2016. Mengatasi Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Penelitian. Yogyakarta: Depublish.
  4. Sri Rahayu, Ai Ratna Sari, dan Tri Sendra Saputra. 2018. “Analisa Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Pada Upt Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang”. Jurnal SENSI Vol. 4 No. 1, 2018.
  5. Hengki Tamando Sitohang. 2018. Sistem informasi pengagendaan surat berbasis web pada pengadilan negeri medan. Jurnal informatik pelita nusantara : Vol.3, No.1.
  6. Elisabeth Yunaeti Anggraeni Dan Rita Irviani. 2017. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  7. Maniah. Hamidin, Dini. 2017. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis Dengan Contoh Kasus.” Yogyakarta: Deepublish.
  8. 8,0 8,1 Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web.” Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1.
  9. Ruhul Amin. 2017. “Rancang bangun Sistem Informasi penerimaan siswa baru pada SMK Budhi Warman 1 Jakarta. Jurnal ilmu pengetahuan dan teknologi komputer.” Vol.2 No.3.
  10. 10,0 10,1 Mulyani, Sri. 2016. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit: Analisis Dan Perancangan. Bandung: Abdi Sistematika.
  11. 11,0 11,1 Muslihudin, Muhammad dan Oktavianto. 2016. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  12. 12,0 12,1 Fauzi, Rizki Ahmad. 2017. “Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi).” Yogyakarta: Deepublish.
  13. Sutabri, Tata. 2016. “Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi).” Yogyakarta: Andi.” Vol.2 No.3.
  14. 14,0 14,1 Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  15. Mahatmyo, A. 2014. Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar. Yogyakarta: Deepublish.
  16. Suryadi. Emi. 2016. “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan Dalam Mendistribusikan Zakat, Infak dan Sedekah”. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta. Jurnal CCIT. Vol. 9 No. 3.

Contributors

Abdul Hamid Nurhuda