KP1122469210

Dari widuri
Revisi per 17 Januari 2015 09.43 oleh Kevin Macario (bicara | kontrib) (Sejarah Singkat SDN Perumnas 5 Tangerang)


Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTYPE SISTEM INFORMASI ABSENSI SEKOLAH

PADA SDN PERUMNAS 5 TANGERANG


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK




Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1122469210 KEVIN MACARIO



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)



LEMBAR PERSETUJUAN



PROTOTYPE SISTEM INFORMASI

ABSENSI SEKOLAH

PADA SDN PERUMNAS 5 TANGERANG



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknologi Informasi Konsentrasi Software Engineering

STMIK Raharja Tahun Akademik 2013/2014.



Tangerang, 08 Januari 2014



Dosen Pembimbing




( Nasril Sany, S.Kom )

NID. 08190



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1122469210
Nama
: Kevin Macario
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 11 Januari 2014
Kevin Macario
NIM. 1122469210

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Kehadiran merupakan faktor utama pada sebuah lembaga pendidikan dalam mencapai tujuan. Hal ini berkaitan pada kedisiplinan siswa dan berdampak pada baik buruknya manajemen lembaga pendidikan ataupun kualitas murid itu sendiri. Komite sekolah menindak lanjuti dengan cara memberikan sangsi dari setiap murid yang tidak hadir pada waktu kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu adanya pendataan khusus untuk mencatat kehadiran dan ketidakhadiran siswa agar keberadaan dalam melakukan aktifitas kerja tercatat dengan baik.Banyak cara yang digunakan untuk pengolahan absensi karyawan, salah satunya yaitu dengan menggunakan teknologi. Pada SDN Perumnas 5 Tangerang, Sistem absensi yang digunakan yaitu absensi secara manual.Namun sistem tersebut belum terkomputerisasi dalam melakukan pendataan yang mengakibatkan sering terjadinya kesalahan dalam proses rekap absensi. Disamping itu, kondisi yang rentan kotor, basah atau rusak dapat terjadi pada beberapa buku absensi sehingga menghambat proses rekapitulasi absensi. Metode observasi merupakan metode yang digunakan penulis dalam penelitian. Metode in dinilai sangat tepat guna mendapatkan data-data yang terdapat dalam SDN Perumnas 5 Tangerang. Karena dengan melakukan pengamatan sistematika terhadap unsur yang akan di teliti, penulis melakukan tinjauan langsung ke sekolah. Hasil yang diperoleh dari penelitian dan implementasi sistem yang penulis lakukan dengan cara memasukan beberapa contoh data siswa sebagai percobaan transaksi absensi, program aplikasi absensi yang dibuat berjalan dengan baik.

Kata Kunci: Absensi , Siswa, Teknologi

ABSTRACT

A major factor in educational institutions in achieving its purpose is ‘presence’. Precense itself is related to student’s self-control. It has also good and bad impact to the management of educational institutions or the quality of the students itself. School Committee punish every student who come late to the school.At SDN Perumnas 5 in Tangerang, the absent system that still using are manual one. And the kind of system hasn’t been computerized when doing the absents, that could caused many possible mistakes during it. Besides, the book of the student’s absents could be damaged sush as, dirty, ripped off easily when it’s wet or else, and it would slowed down the absents recapitulation. Observed method is the method that the writers used in research. This method is quiet useful to earned and collect data bases at SDN Perumnas 5 elementary school when doing some surveillance systematic in few structures that needs to look after, writer would do some observation straight to the school. The results that has been collected from the researches and system implementation that writers could do by put some student’s database for example as a trial transaction for absent, absent’s application program that could be made would goes well.

Keywords : Attendance , Student , 'Technology'


KATA PENGANTAR


Shalom AleichemPuji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, yang telah melimpahkan berkat dan anugrah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan dan menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.

Penulisan laporan Kuliah KerjaPraktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Bapak Nasril Sany, S.Kom. selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu memberikan kritik, saran, waktu dan masukan yang membangun dalam pembuatan laporan ini.
  6. Ibu HJ. Arbainah, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Perumnas 5 Tangerang yang telah memberikan ijin berkenaan dengan penelitian ini.
  7. Bapak Dedi, S.Pd selaku Komite Sekolah SDN Perumnas 5 Tangerang yang telah memberikan ijin berkenaan dengan penelitian ini.
  8. Kedua orang tua tercinta, yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.
  9. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis.
  10. Dan semua rekan-rekan seperjuangan baik di lingkungan kampus maupun diluar kampus yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 11 Januari 2014
Kevin Macario
NIM. 1122469210

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Activity Diagram Yang Berjalan Saat Ini

Gambar 3.3. Activity Diagram Pembuatan Laporan Absen Saat ini

Gambar 3.4. Activity Diagram Laporan Absen Yang Berjalan

Gambar 3.5. Sequence Diagram Saat Ini

Gambar 3.6. Rancangan Prototype Tampilan Home

Gambar 3.7. Rancangan Profile Sekolah Dan Siswa

Gambar 3.8. Rancangan Prototype Absensi Siswa

Gambar 3.9. Rancangan Prototype Akhir Laporan

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan zaman yang sangat cepat diikuti dengan berkembangnya kemajuan dalam bidang teknologi yang semakin canggih dewasa ini sangat berpengaruh terhadap pendidikan di Indonesia. Yang mana pada zaman ini banyak sekolah yang telah membuktikan kemajuan yang pesat sehingga terjadi persaingan dalam mempromosikan kualitas masing-masing antar sekolah. Untuk memajukan kualitas sekolah tersebut diperlukan dukungan manajemen yang tepat, dan dalam mengelolanya diperlukan pula informasi yang effective & efficient. Demikianlah kecenderungan instansi pendidikan di abad informasi dewasa ini, berkembang pesat dan penuh liku-liku persaingan serta maju mundurnya sangat tergantung kepada informasi yang ditangani dengan baik. Penanganan informasi data dan absensi pada sekolah merupakan hal yang sangat penting, namun masih ada beberapa instansi pendidikan yang masih menggunakan sistem absensi secara manual. Hal tersebut dapat mengakibatkan ketidak-akuratan penghitungan jumlah kehadiran yang mengakibatkan kekeliruan dalam proses pendataannya.

Maka dari itu diperlukan peningkatan sistem absensi yang akurat dengan menggunakan teknologi. Dengan adanya terknologi tersebut tentunya akan mempermudah penanganan informasi yang diperlukan dalam menjalankan instansi pendidikan. Sekolah Dasar Negeri Perumnas 5 Tangerang adalah sebuah yayasan yang memiliki jumlah siswa yang cukup banyak. Karena itu, Sekolah Dasar Negeri Perumnas 5 Tangerang selalu berusaha memberikan yang terbaik sesuai tuntutan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan termasuk sekolah yang mempunyai tujuan yang mulia yaitu untuk menghasilkan peserta didik yang berkompeten sejak usia dini.

Mengingat jumlah siswa yang cukup banyak, keterbatasan tempat, tenaga dan waktu, dan absensi yang masih manual atau belum terkomputerisasi dalam melakukan pendataan yang mengakibatkan sering terjadinya kesalahan dalam proses rekap absensi, maka diperlukan suatu alat bantu berupa komputer untuk mengatasi masalah tersebut. Begitu besarnya peranan komputer sebagai alat bantu dalam pendataan dan absensi di dalam sekolah dan berdasarkan latar belakang di atas maka diperlukan penelitian dengan judul “PROTOTYPE SISTEM INFORMASI ABSENSI SDN PERUMNAS 5 TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Bagaimana proses absensi yang berjalan saat ini pada Sekolah Dasar Negeri Perumnas 5 Tangerang ?

  2. Bagaimana tingkat keefektifan absensi apabila diterapkan prototype yang akan dibuat ?

  3. Apa saja kendala prototype yang akan dibuat ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Tujuan operasional

Tujuan Operasional dari penelitian ini adalah merancang dan membangun Sistem Absensi khususnya untuk pengolahan dan penginputan absensi siswa pada Sekolah Dasar Negeri Perumnas 5 Tangerang.

2. Tujuan fungsional

Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu mengoptimalkan pengolahan data siswa agar lebih bersifat objektif.

3. Tujuan individual

Tujuan Individual adalah engaplikasikan ilmu yang telah penulis dapatkan selama mengikuti perkuliahan di STMIK RAHARJA dan mempraktekan di Sekolah Dasar Negeri Perumnas 5 Tangerang. .

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti

Sebagai acuan penelitian berikutnya yaitu Tugas KKP untuk pengembangan sistem yang lebih baik lagi dan lebih bermanfaat dengan rancang bangun sistem informasi absensi siswa ini, diharapkan dapat memudahkan dalam membuat laporan rekapitulasi secara objektif.

2. Bagi Perguruan Tinggi Raharja

Dengan dihasilkannya rancangan sistem pengolahan absensi siswa ini, dapat dijadikan dasar perbaikan sistem yang sedang berjalan pada saat ini dan dapat memberi kemudahan baik dalam penginputan, pengolahan, maupun pencetakan data raport.

Metode Penelitian

Secara umum penelitian dapat didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan oleh suatu individu atau kelompok dalam mencari dasar-dasar maupun bukti yang dibutuhkan penulis untuk menguatkan dugaan maupun suatu temuan yang ada, ataupun yang akan dibuat oleh para pelaku peneliti, untuk mendapatkan data yang diperlukan.

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai berikut:

1.Metode Observasi (Pengamatan)

Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan sistematika terhadap unsur-unsur yang akan diteliti. Penulis dalam penelitian melakukan tinjauan langsung ke Sekolah Dasar Negeri Perumnas 5 Tangerang.

2.Metode Wawancara

Melakukan studi dengan metode wawancara kepada narasumber Sekolah Dasar Negeri Perumnas 5 Tangerang agar data yang diperoleh lebih akurat.

3.Metode Studi Pustaka

Penulis mendapatkan data dengan cara membaca buku-buku atau literatur-literatur penelitian yang sudah dilakukan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Berikut ini beberapa pengertian tentang prototype yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Jog (2013:34)[1], Prototipe merupakan bentuk awal (contoh) atau standar ukuran dari sebuah entitas. Dalam desain, sebuah prototipe dibuat sebelum dikembangkan atau justru dibuat khusus untuk pengembangan sebelum dibuat dalam skala sebenarnya atau sebelum diproduksi secara massal.

Menurut F and A (2012:1)[2], Dalam menyelesaikan proyek software akan terdapat satu pendapat bahwa masalah pertama adalah memperoleh kebutuhan dari user. Permasalahan kedua adalah berdasarkan persetujuan spesifikasi fungsional (FS). Spesifikasi fungsional mencoba untuk menggambarkan sistem yang berbasis grafik dan narasi, tetapi gambar dan penjelasan tidak dapat menerangkan cara sistem tersebut berjalan, berlaku, dan mempengaruhi bisnis user. Sebagai tambahan, spesifikasi fungsional biasanya menimbulkan kesalah pahaman.

Kesalah pahaman antara user dan analis mengakibatkan perubahan yang berarti atau sistem tidak akan pernah sempurna dalam pelaksanaannya atau sekaligus ditolak. Prototipe dapat memecahkan masalah ini untuk tipe-tipe tertentu dalam sistem.Seperti halnya ketika akan menilai sebuah mobil tanpa mencobanya, user juga tidak dapat menilai dari spesifikasi fungsional, bagaimana sistem akan berlaku dan berjalan. Tetapi jika user dapat melihat, menyentuh dan menggunakan ‘model’ atau prototipe dari tujuan sistem dapat langsung menilai kegunaan sistem. Jika perubahan diperlukan prototipe dapat dimodifikasi, memungkinkan dimodifikasi beberapa kali sampai keadaaan yang ditetapkan user.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Mustakini (2010)[3], Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.

Menurut Mulyanto, Agus (2009:1)[4], Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.

Menurut Jogiyanto (2010)[5], Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu.

Konsep Dasar Informasi

Definisi informasi

Menurut Darmawan (2010)[6], Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya,keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan.

Menurut Mulyanto, Agus (2009:1)[4], mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.

Teori Khusus

1. Definisi UML

a. Menurut Widodo (2011:6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.b. Menurut Nugroho (2010:6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.c. Menurut Henderi (2009:5), “UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.d. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).

2. Langkah-Langkah penggunaan Unified Modeling Language

Menurut Henderi (2010:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.3. Buatlah deploymentdiagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activitydiagram.6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.10.Perhalusdeployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.11.Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:a) Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.b) Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

3. Konsep Permodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML,tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

4. Bangunan Dasar Metodologi UML

Menurut Nugroho (2010:117), bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu: 1. Sesuatu (things)Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:a) Structural ThingsMerupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.b) Behavioral ThingsMerupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.c) Grouping ThingsMerupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.d) Annotational ThingsMerupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).2. Relasi (Relationship)Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:a) Ketergantungan (Dependention).Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).b) Asosiasi (Association)Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya.Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.c) Generalisasi (Generalization)Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.d) Realisasi (Realization)Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

5. Diagram-Diagram UML

Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2010:6) yaitu:1. Use Case DiagramUse Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.2. Class DiagramMenggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.3. Sequence DiagramSecara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.4. State Chart DiagramDigunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.5. Activity DiagramSecara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Study Pustaka (Literature Review)

Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai analisa alat tulis kantor yang efisien serta penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan analisa alat tulis kantor ini perlu dilakukan studi pustaka(literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Azizah Asri Kurniasari pada tahun 2010 dengan judul “Aplikasi Sistem Inventori Gudang Berbasis Web Studi Kasus Perusahaan Distributor Farmasi PT.Bandung Perdana Medikatama” Menjelaskan bahwa pengelolaan absensi inventori gudang di PT. Bandung Perdana Medikatama masih manual, artinya dari segi pencatatan dan pengelolaannya masih menggunakan selembar kertas berupa kartu persediaan. Sebagai perusahaan distributor dengan multi cabang, pelaporan dari kantor cabang ke kantor pusat dilakukan dengan cara menyalin absensi dari kartu tersebut ke dalam Microsoft Office Excel. Setiap hari laporan dalam format Excel tersebut harus dikirim ke pihak kantor pusat via email. Sistem tersebut menjadikan pihak kantor pusat tidak dapat mengetahui absensi masing-masing kantor cabang dengan cepat. PT. Bandung Perdana Medikatama telah terhubung jaringan Internet. Pemanfaatan Teknologi Informasi dapat dimaksimalkan dengan membangun aplikasi sistem inventori gudang berbasis web yang dapat diakses oleh pihak kantor pusat dan kantor cabang.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Desi Hestya Nugraheni, Adian Fatchur Rochim, Aghus Sofwan dengan judul “Sistem Informasi Alat Tulis Kantor Di Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro” menjelaskan bahwa dalam penelitian tersebut Sistem bersifat stand alone, Aplikasi dapat memberikan laporan stok ATK yang tersedia berikut jumlah-jumlah stoknya, srta dapat memberikan laporan transaksi baik jumlah awal stok, jumlah penambahan, jumlah pengambilan maupun jumlah akhir stok sesuai dengan range tanggal yang diinginkan, baik harian maupun bulanan.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Deny Wiria Nugraha (2011) dengan judul “Aplikasi Sistem Pengelolaan Absensi Akademi Angkatan Udara Yogyakarta” menjelaskan bahwa dalam penelitian tersebut Sistem masih dilaksanakan secara manual, dengan demikian masih sering terjadinya kesalahan informasi .Dengan kesalahan-kesalahan informasi tersebut, mengakibatkan lambatnya pembuatan laporan rencana pemakaian barang untuk pengajuan anggaran tahun yang akan datang.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Azizah Asri Kurniasari pada tahun 2010 dengan judul “Aplikasi Sistem Inventori Gudang Berbasis Web Studi Kasus Perusahaan Distributor Farmasi PT.Bandung Perdana Medikatama” Menjelaskan bahwa pengelolaan data absensi gudang di PT. Bandung Perdana Medikatama masih manual, artinya dari segi pencatatan dan pengelolaannya masih menggunakan selembar kertas berupa kartu absen. Sebagai perusahaan distributor dengan multi cabang, pelaporan dari kantor cabang ke kantor pusat dilakukan dengan cara menyalin data absensi dari kartu tersebut ke dalam Microsoft Office Excel. Setiap hari laporan dalam format Excel tersebut harus dikirim ke pihak kantor pusat via email. Sistem tersebut menjadikan pihak kantor pusat tidak dapat mengetahui data absensi masing-masing kantor cabang dengan cepat. PT. Bandung Perdana Medikatama telah terhubung jaringan Internet. Pemanfaatan Teknologi Informasi dapat dimaksimalkan dengan membangun aplikasi sistem inventori gudang berbasis web yang dapat diakses oleh pihak kantor pusat dan kantor cabang.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Maryono pada tahun 2011 dengan judul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Absensi TIK Studi Kasus: Asmi Santa Maria Yogyakarta” bahwa Pengelolaan absensi di ASMI Santa Maria selama ini dilakukan dengan aplikasi MS Excel dalam format daftar absen. Aplikasi ini memiliki keterbatasan seperti tidak adanya rekaman detil absen, kesulitan melakukan penghitungan yang kompleks seperti alpha, terbatasnya akses pihak lain yang membutuhkan, dan kurang dapat menangani penatausahaan absensi yang dapat memberikan informasi real time, akurat, terintegrasi, dan user friendly. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan merancang kebutuhan sistem untuk mengelola absen TIK di ASMI Santa Maria Yogyakarta.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum SDN Perumnas 5 Tangerang

Sejarah Singkat SDN Perumnas 5 Tangerang

SDN Perumnas 5 Kota Tangerang berdiri pada tahun 18 Mei 1982, memiliki No. NSPN 20606674 dan No. NSS 101022304021 pada tanggal 1 Januari 1984. Mayoritas dana pembangunan SDN Perumnas 5 didapatkan dari pemerintah daerah setempat, sehingga status kepemilikan SDN Perumnas 5 yaitu milik Pemerintah Daerah.

Lokasi SDN Perumnas 5 Kota Tangerang yang berada di Jalan Nangka Raya no. 03 Desa Cibodasari Kecamatan Cibodas Kota Tangerang. SDN Perumnas 5, memiliki 11 ruang kelas dengan jumlah murid sebanyak 371 murid dan jumlah guru sebanyak 17 orang dengan rata-rata lulusan S1 atau sederajat.

Prestasi-prestasi atau kejuaraan yang pernah diraih oleh SDN Perumnas 5 diantaranya adalah :.

  1. Juara III mengarang HUT Kota Tangerang tahun 2004
  2. Juara III Festival baris berbaris tahun 2003
  3. Juara III atletik bidang lari HUT Kota Tangerang tahun 2007
  4. Juara II atletik bidang renang HUT Tangerang tahun 2007
  5. Juara II menggambar tingkat SD Kecamatan Cibodas tahun 2005

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Strk.jpg

Gambar 3.3. Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja


Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

1. Presiden Direktur

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang:

  1. Merupakan wakil presiden direktur.
  2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3.Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6.Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

Wewenang:

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Isi Paragraf


Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

1. Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram


Gambar 3.4. Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.4. Use Case Diagram diatas terdapat :

....


2.Analisa Sistem Pada Activity Diagram


Gambar 3.5. Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.5. Activity Diagram diatas terdapat :

a. ....

3.Analisa Sistem Pada Sequence Diagram

Sequence wini.png

Gambar 3.6. Sequence Diagram

Berdasarkan gambar 3.6. Sequence Diagram diatas terdapat :

a)...

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Metode Analisa Data (Jika menggunakan Kuesioner)

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Konfigurasi Sistem Berjalan

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

1. Permasalahan yang dihadapi

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut:Pada sistem yang sedang berjalan masih dilakukan secara manual, maka diperlukan ketelitian Bagian Kurikulum dalam menginput data untuk menghindari terlewatnya masukan data absensi murid.Semua pihak yang terkait dengan program absensi, harus sering melakukan pengecekan absen ulang untuk mendukung kekurangan-kekurangan yang terjadi sehingga kesalahan-kesalahan yang ada dapat dihilangkan.

2. Alternatif Pemecahan Masalah

Penulis mencoba memberikan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

1. Membuat perancangan sistem informasi absensi murid menggunakan bahasa pemrograman (PHP), dengan program pengolah data (MySQL) agar data dapat terakomodir dengan baik dan menggunakan jaringan lokal untuk mendistribusikan data dengan lebih cepat serta menyediakan dan membuat print out hasil laporan absensi.

2. Memberikan waktu realtime, dan jam yang berlaku adalah jam pada server atau komputer yang telah ditetapkan secara online.


3. Memberikan hak akses otoritas kepada bagian kurikulum, dan bagian yang terkait guna menangani proses absensi.


4. Membuat sistem laporan absensi secara otomatis setiap hari, guna memenuhi laporan mingguan, bulanan, dan tahunan.

User Requirement

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi Sekolah Dasar Negeri 5 Perumnas Tangerang mengenai absensi siswa dan juga solusi pemecahan yang ditawarkan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.:

1. Sistem absensi yang berjalan masih bersifat manual, yaitu menggunakan proses pencatatan data menggunakan buku absen.

2. Sistem absensi yang berjalan belum menggunakan software sehingga kurang efektif dan sering terjadi human error.

3. Data yang dihasilkan belum akurat sehingga dibutuhkan suatu sistem yang baru yang dapat menghasilkan data yang cepat dan akurat sehingga dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam meng-input data.

Selama melaksanakan Kuliah Kerja Praktek (KKP) pada Sekolah Dasar Negeri 5 Perumnas Tangerang, penulis mendapatkan kesempatan untuk membuat prototype sistem informasi absensi yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan dapat membuat program absensi. Dalam membuat prototype diperlukan ketelitian agar mencapai kebutuhan yang akurat.

Dengan melaksanakan KKP penulis banyak mendapatkan pengalaman yang belum pernah di dapat selama mengikuti perkuliahan. Maka dari itu KKP adalah pengalaman yang berguna bagi penulis dikemudian hari, yaitu menjadi lebih siap dalam menghadapi persaingan dunia kerja yang sesungguhnya.

Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada maka penulis ingin memberikan saran-saran yang sesuai dengan apa yang penulis telah alami selama menyelesaikan laporan KKP ini, adapun saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Saran Untuk Sekolah :

a. Memberikan sosialisasi dari pihak Sekolah Dasar Negeri 5 Perumnas Tangerang kepada bagian terkait.

b. Perlu adanya pengembangan dalam sistem pendataan siswa dari manual menjadi komputerisasi agar kesalahan bias diminimalisir.

c. Untuk mendapatkan data-data yang akurat khususnya untuk data siswa maka diperlukan pendataan yang teliti, sehingga data yang dihasilkan akan maksimal.

2. Saran Untuk Mahasiswa Kuliah Kerja Praktek (KKP)

a. Sebagai mahasiswa Kuliah Kerja Praktek (KKP), jadilah mahasiswa yang kreatif serta inovatif, yang mempunyai inisiatif dan berpiawai dibidang yang dikonsentrasikannya dalam pendidikan yang ditempuhnya.

b. Jangan malu untuk bertanya ketika menjalankan Kuliah Kerja Praktek (KKP), ketika mendapatkan sesuatu hal yang masih belum diketahui dalam tugas Kuliah Kerja Praktek (KKP) pada perusahaan.

c. Cepat tanggap dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan pihak perusahaan sewaktu Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang sedang berlangsung, karena pada saat itulah kita dapat menambah ilmu serta wawasan yang tidak ada dalam dunia pendidikan.

d. Mahasiswa Kuliah Kerja Praktek (KKP) harus teliti dan tanggung jawab pada tugas yang diberikan serta bersosialisasi baik kepada karyawan Humas maupun karyawan di divisi yang lainnya, dapat bekerja sama dengan mahasiswa/siswa PKL lainnya.

3. Saran Untuk Lembaga Pendidikan (Perguruan Tingi Raharja)

a. Pihak Lembaga Pendidikan (Perguruan Tingi Raharja) diharapkan dapat memantau kegiatan mahasiswa/i yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Praktek (KKP) secara intensif sehingga segala kesulitan yang timbul dapat dipecahkan bersama dan dapat mengetahui kinerja mahasiswa/i-nya saat melaksanakan Kuliah Kerja Praktik (KKP).

b. Membukan pintu kerjasama yang seluasnya kepada pelaku industri dalam menyalurkan Sumber Daya Manusia yaitu Mahasiswanya untuk kerja praktik untuk meningkatkan kualitasnya sebagai pelaku dibidang Teknologi Informatika.

c. Pihak lembaga menjalin hubungan kerjasama yang baik agar dapat saling menguntungkan dalam segi sumber daya manusianya.

d. Pembimbing yang ditunjuk sekolah diharapkan untuk lebih mengoptimalkan profesionalismenya demi kelancaran kegiatan Kuliah Kerja Praktik (KKP).

DAFTAR PUSTAKA

  1. Jog. 2013. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
  2. F and A. 2012. “Welcoming Prototype Indonesia”.Graha Ilmu
  3. Mustakini. 2010. “Sistem Informasi Teknologi”. Yogyakarta: Andi Offset
  4. 4,0 4,1 Mulyanto, Agus. 2009. “Sistem Informasi Konsep & Aplikasi”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  5. Hartono, Jogiyanto. 2010. “Sistem Informasi Teknologi”. Yogyakarta: Andi Offset
  6. Mustakini. 2010. “Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran :

1.Surat Pengantar Kuliah Kerja Praktek (KKP)
2.Kartu Bimbingan Kuliah Kerja Praktek (KKP)
3.Kartu Study Tetap Final (KSTF)
4.Form Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP)
5.Kwitansi Pembayaran Kuliah Kerja Praktek (KKP)
6.Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
7.Daftar Nilai
8.Formulir Seminar Proposal
9.Sertifikat TOEFL
10.Sertifikat Prospek
11.Sertifikat IT Internasional
12.Sertifikat IT Nasional
13.Curriculum Vitae (CV)
14.Surat Keterangan Observasi
15.Bukti Observasi