KP1114468725

Dari widuri
Revisi per 19 Desember 2014 02.43 oleh Vanie (bicara | kontrib) (Konsep Dasar Sistem Informasi)


Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN PROSES

PENDAFTARAN BARU DAN EFETIVITASNYA TERHADAP

PENGOLAHAN PBB PADA DINAS PENGELOLAAN

KEUANGAN DAERAH KOTA TANGERANG


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


jpg


OLEH :


1114468725 STEVANIE HANZILIA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)


LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN PROSES

PENDAFTARAN BARU DAN EFETIVITASNYA TERHADAP

PENGOLAHAN PBB PADA DINAS PENGELOLAAN

KEUANGAN DAERAH KOTA TANGERANG

   

Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Tugas Akhir pada

Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Komputer Akuntansi

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.





Tangerang, 15 Desember 2014




Dosen Pembimbing




(M. Roihan, M.T)

NID. 02007


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK

   


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1114468725
Nama  : Stevanie Hanzilia
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi



Menyatakan bahwa laporan kuliah kerja praktek (KKP) ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telahdipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan perguruan tinggi Raharja, maupun diperguruan tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.





Tangerang, 15 Desember 2014
Stevanie Hanzilia
NIM. 1114468725


*)Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI


Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Tangerang merupakan instansi yang ada di wilayah Kota Tangerang. Pada pengolahan proses berkas masih dirasakan kurang efektif dan efisien karena ada beberapa kendala sehingga sering terjadi kesalahan dan memperlambat proses kerja pegawai. Sepertitidak adanya rekapan berkas yang sudah selesai dalam bentuk soft copy, rekonsiliasi penerimaan PBB tidak dilakukan karena penerimaan pada sitem tidakup-to-date, dan SDM pada DPKD Kota Tangerang masih kurang. Oleh karena itu sering terjadi keterlambatan penyelesaian berkas pada waktu yang sudah ditentukan. Hal itu yang menjadikan proses PBB berjalan dengan kurang efektif.

Kata Kunci : DPKD, Proses PBB, Efektivitas


ABSTRACT


The RegionalFinancial Management of Tangerang is institution that is in Tangerang City territory. In processing the sheaf still felt less effective and efficient because there were some problems that often there is a mistake and slow down the process employee work. As there is no recap file that has been finished in the form of soft copy, reconciliation acceptance PBB will not be done because the system is not up to date, and the human resources in DPKD Tangerang City still less. Thus hasbeen delayed settlement files at the time that has been determined. That made the process PBB walk with less effective.

Keywords : Key Words : DPKD, Process PBB, Effectiveness.


KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia - Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek dengan baik dan sebagaimana semestinya. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini adalah “Analisa Sistem Informasi Pengolahan Proses Pendaftaran Baru Dan Efektivitasnya Terhadap Pengolahan PBB Pada Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Tangerang”..

Laporan ini merupakan hasil kerja praktek penulis sebagai salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa sebelum melaksanakan Skripsi dalam jenjang Sarjana pada Perguruan Tinggi Raharja.

Terima kasih kepada semuanya yang telah memberikan motivasi serta doa yang tiada henti demi kesuksesan laporan ini. Dengan dorongan dan semangat yang begitu banyak Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Dalam kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak - pihak yang telah berkontribusi serta berjasa dalam perjalanan menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek(KKP) ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Maimunah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak M. Roihan, M.T selaku dosen pembimbing. Terima kasih telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan yang luar biasa kepada penulis.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
  6. Bapak Tonny Erawan, S.Sos, MM selaku Kepala Bidang PBB dan BPHTB.
  7. Ibu Muji Astuti, SE selaku Kasubang Umum & Kepegawaian
  8. Ibu Nunung Asiah, SE selaku Kasi Pendaftaran & Pendataan.
  9. Bapak Drs. Imam Hanafi, MM selaku Kasi Penetapan.
  10. Bapak Drs. Ali Mustab selaku Kasi Penagihan & Keberatan.
  11. Bapak Suryanih, SE selaku Staff Penagihan dan Keberatan serta Dosen Akuntansi penulis.
  12. Staff Bidang PBB (Bapak Cecep Muji Utama, SH , Bapak Indra Kurnia Dharmawan , Ibu Mas Siti Nuke, S.Sos , dan Ibu Choffi Syukriah, SH).
  13. Staff Pendataan (Bapak Muhamad Hikmat, S.Kom , Bapak Zainal Arifin, SE , Bapak Zainal Aripin, S.Kom , Bapak Zainal Mutaqin, S.Kom , Bapak Erik Nurdiansyah, ST , Bapak Agus, dan Bapak Irmansyah Wahyudin, S.Sos ).
  14. Teman-temanku Eka Juliyawati, Evi Hana Yanti, Rosi Dinda Patmala, Novi Oktariana Dasilva, Laura Belani, dan teman-temanku yang lainnya yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam penyelesaiaan tugas laporan ini.
  15. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.


Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini masih terdapat kekurangan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya.

Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan seluruh pembaca..





Tangerang, 15 Desember 2014
Stevanie Hanzilia
NIM. 1114468725

DAFTAR TABEL


Tabel 3.1 Jumlah SKPD Pemerintah Kota Tangerang

Tabel 3.2 Komposisi Pegawai DPKD Berdasarkan Pangkat

Tabel 3.3 Komposisi Pegawai DPKD Berdasarkan Pendidikan

Tabel 3.4 Daftar Nama Pejabat Struktural DPKD

Tabel 3.5 Jumlah WP Pada Tahun 2008 – 2013

Tabel 3.6 Jumlah WP Pada Tahun 2014


DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1 Siklus Informasi

Gambar 2.2 Komponen Sitem Informasi

Gambar 2.3 SPPT

Gambar 2.4 Formulir SPOP

Gambar 2.5 STTS

Gambar 2.6 Rumus Perhitungan PBB

Gambar 2.7 Proses Penerbitan SPPT

Gambar 2.8 Alur Pelayanan

Gambar 2.9 Tata Cara Pembayaran Pajak PBB

Gambar 2.10 Tata Cara Penagihan Pajak PBB

Gambar 2.11 Persyaratan Pendaftaran Data Baru

Gambar 2.12 Persyaratan Mutasi

Gambar 2.13 Persyaratan Pembetulan SPPT

Gambar 2.14 Persyaratan Pembatalan SPPT

Gambar 2.15 Persyaratan Salinan SPPT

Gambar 2.16 Persyaratan Keberatan

Gambar 2.17 Persyaratan Keberatan Atas Pajak Terhutang

Gambar 2.18 Persyaratan Pengurangan

Gambar 2.19 Persyaratan Restitusi Dan Kompensasi

Gambar 2.20 Utama Aplikasi SIM PBB2

Gambar 2.21 Tampilan Cetak Tunggakan Dan Denda

Gambar 2.22 Tampilan Daftar SPOP Dan LSPOP

Gambar 2.23 Tampilan Cetak NJOP

Gambar 2.24 Tampilan Utama Smart Map

Gambar 2.25 Tampilan Utama Aplikasi Pembaca Data NJOP

Gambar 3.1 Peta Kota Tangerang

Gambar 3.2 Struktur Organisasi DPKD

Gambar 3.3 Pendaftaran Objek Pajak Baru Penelitian Lapangan

Gambar 3.4 Pendaftaran Objek Pajak Baru Penelitian Lapangan

Gambar 3.5 Pendaftaran Objek Pajak Baru Penelitian Lapangan

Gambar 3.6 Pendaftaran Objek Pajak Baru Penelitian Lapangan

Gambar 3.7 Alur Administrasi Pemungutan PBB

Gambar 3.8 Alur Pendaftaran Dan Pendataan

Gambar 3.9 Alur Penilaian

Gambar 3.10 Alur Penetapan

Gambar 3.11 Alur Penagihan/Pembayaran

Gambar 3.12 Alur Pelayanan

Gambar 3.13 Alur Proses Bisnis

Gambar 3.14 Alur Proses PBB

Gambar 3.15 Use Case Diagram Proses Pendaftaran Baru PBB

Gambar 3.16 Activity Diagram Proses Pendaftaran Baru PBB

Gambar 3.17 Sequence Diagram Proses Pendaftaran Baru PBB


DAFTAR SIMBOL


Daftar Simbol Use Case Diagram.png

Gambar 1 Simbol Use Case Diagram


Daftar Simbol Sequence Diagram.png

Gambar 2 Simbol Sequence Diagram


Daftar Simbol Activity Diagram.png

Gambar 3 Simbol Activity Diagram


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam upaya mendukung pelaksanaan pembangunan, pemerintah mengeluarkan Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Menurut Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Otonomi Daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang -undangan.Kewenangan daerah mencakup kewenangan pemerintahan, mulai dari sistem perencanaan, pembiayaan, dan pelaksanaannya.

Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah daerah mengelola dan memanfaatkan sumber penerimaan daerah yang dimilikinya sesuai dengan aspirasi masyarakat daerah. Sumber penerimaan daerah diantaranya adalah pajak daerah yang diatur UU No. 28 tahun 2009 tentang pajak daerah.

Menurut Mardiasmo (2004:1) : Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang – undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Sedangkan menurut Waluyo dan Ilyas (2003:4) Pajak adalah iuran kepada kas negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan – peraturan, dengan tidak mendapatkan prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk dan gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran – pengeluaran umum yang berhubungan dengan tugas negara yang menyelenggarakan pemerintahan.

Di Kota Tangerang terdapat beberapa dinas daerah yang merupakan unsur penyelenggara pemerintah daerah, salah satunya adalah Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Kota Tangerang, DPKD mempunyai tugas pokok dalam bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset, berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah memiliki peran dalam mengelola pendapatan belanja dan pembiayaan daerah, mengelola kas daerah, membantu pengelolaan aset daerah, mengelola anggaran di lingkungan Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Tangerang.

Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah ini memungut dan mengelola berbagai macam jenis pajak daerah dan retribusi daerah. Salah satunya terdapat jenis Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Menurut Undang - Undang No. 28 tahun 2009, Pasal 1 ayat (37) yang berbunyi : ”Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak yang dikenakan atas Bumi dan bangunan”. Serta ayat (44) yang berbunyi : “ Subjek Pajak dalam PBB adalah orang atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hal atas bumi dan atau memperoleh manfaat atas bumi dan atau memiliki penguasaan dan atau memperoleh manfaat atas bangunan”.

Untuk mengelola PBB di Kota Tangerang, diperlukan sistem informasi pengelolaan PBB. Untuk pengelolaannya sendiri PBB menggunakanaplikasi Sistem Informasi Manajemen PBB P2, yaitu : Sistem yang terintegrasi untuk mengolah informasi/data objek dan subjek PBB-P2 sejak dari pengumpulan data melalui pendaftaran, pendataan dan penilaian, pemberian identitas objek pajak (Nomor Objek Pajak), perekaman data, pemeliharaan basis data, pencetakan hasil keluaran antara lain berupa SPPT, STTS, DHKP, pemantauan penerimaan dan pelaksanaan penagihan pajak sampai dengan pelayanan kepada wajib pajak melalui pelayanan satu pintu. SIM PBB P2 dapat mengelola data meliputi : Pendaftaran Data Baru, Mutasi SPPT, Pembetulan SPPT, Pembatalan SPPT, Salinan SPPT, Keberatan SPPT, Pengurangan SPPT.

Dalam meningkatkan sumber Pendapatan PBB di Kota Tangerang, maka Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah perlu dilakukan ekstensifikasi yang salah satunya dengan meningkatkan efektivitas terhadap proses yang berjalan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta terus berupaya mengoptimalkan potensi yang ada.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka diperoleh sebuah judul laporan KKP yaitu “Analisa Sistem Informasi Pengolahan Proses Pendaftaran Baru Dan Efektivitasnya Terhadap Pengolahan PBB Pada Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Tangerang”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

1. Bagaimana pengolahan proses pendaftaran baru Pajak Bumi dan Bangunan ?

2. Apakah proses pendaftaran baru PBB tersebut sudah optimal dan efektif ?

3. Apa saja yang menjadi kendala dalam proses tersebut ?


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Setiap penelitian tentunya mempunyai beberapa tujuan dan manfaat, dalam penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek(KKP), penulis memiliki tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Sebagai syarat Kuliah Kerja Praktek (KKP) di Perguruan Tinggi Raharja.

2. Untuk mengetahui sistem Pengelolaan PBB di Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah kota Tangerang.

3. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan pada Dinas Pengelolaan KeuanganDaerah Kota Tangerang apakah sudah sesuai dan optimal.


Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapatkan penulis dari laporan penelitian Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini yaitu :

1. Bagi Peneliti

Adanya penelitian Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, memberikan pengalaman kepada penulis untuk memperluas wawasan danpengetahuan yang telah diperoleh selama menempuh perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja serta melakukan kegiatan nyata sebagai bentuk penerapan teori dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis.


2. Bagi Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Tangerang

Penelitian diharapkan dapat menemukan hambatan - hambatan di dalam pemungutan PBB dan cara mengatasi hambatan - hambatan tersebut.


3. Bagi Mahasiswa

Adanya penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar untuk memperoleh pengetahuan dan mengembangkan wawasan, meningkatkan kemampuan menganalisis suatu masalah serta dapat menjadikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai referensi.


Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkupdan pembatasan masalah. Permasalahan yang akan penulis bahas dalam penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini yaitu pengolahan proses pendaftaran baru Pajak Bumi dan Bangunan. Jadi, ruang lingkup penelitian hanya difokuskan pada proses pendaftaran baru PBB saja.


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi - asumsi dasar, pandangan - pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah - langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan carabagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek(KKP) ini sebagai berikut :

1. Metode Wawancara (Interview)

Penulis melakukan sesi tanya jawab kepada narasumber yaitu pegawai yang ada di bawah lingkungan Dinas PengelolaanKeuangan Daerah Kota Tangerang.


2. Metode Pengamatan Langsung (Observaton)

Metode pengumpulan data yaitu penulis mengadakan pengamatan langsung pada Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Tangerang, metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting dalam menganalisa proses PBB.


3. Metode Studi Pustaka (Library Pustaka)

Selain melakukan Observasi penulis juga melakukan pencarian data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini penulis berusaha untuk melengkapi data - data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku - buku, laporan penelitian, jurnal ilmiah, serta browsing diinternet.


Metode Analisa Data

Penulis menggunakan perangkat lunak UML. Unified Modeling Language (UML) dapat didefinisikan sebagai sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak.


Sistematika Penulisan

Agar lebih memahami laporan KKP ini, maka laporan KKP ini dikelompokkan ke dalam beberapa sub bab pembahasan danmenggunakan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini membahas latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian,metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisikan berisi tentang definisi – definisi yang berhubungan dengan penelitian ini serta definisipendukung lain seperti UML (Unified Modelling Language), Literature review.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisikan uraian analisa organisasi yang berisi tentang gambaran umum instansi, sejarah instansi, strukturorganisasi serta wewenang dan tanggung jawab. Kemudian analisa sistem yang sedang berjalan menggunakan metode UML yang meliputi use case diagram , sequence diagram, activity diagram.

BAB IV : PENUTUP

Dalam bab ini berisikan kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan dan saran kepada pihak - pihak yang berkepentingan sehingga tujuan dan manfaat dari laporan KKP ini dapat disampaikan.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya :

1. Menurut McLeod, Jr dalam Prasojo (2011:152) [1], “Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.

2. Menurut Moekijat dalam Prasojo (2011:152) [1], “Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek - obyek, atau unsur - unsur, atau komponen - komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur - unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.

3. Menurut Yakub (2012:1) [2], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur - prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama - sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

4. Menurut Mustakini (2009:34) [3], "bahwa Sistem (system) dapat didefiniskan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen". “Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

Contoh sistem yang didefinisikan dengan pendekatan ini adalah sistem akuntansi. Sistem ini didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, pembelian dan buku besar.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan kumpulan elemen - elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


2. Karakterisitik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20) [4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Komponen Sistem (Components System)

Suatu komponen terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen - kompenen atau elemen - elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian - bagian dari sistem. Dimana setiap subsistem memiliki sifat - sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu proses sistem secara keseluruhan.


2. Batasan Sistem (Boundary System)

Batasan Sistem ( boundary ) merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan yang lainnya. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup ( scope ) dari sistem tersebut.


3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

Lingkungan luar ( environment ) dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasisistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga dapat bersifat merugikan sistem tersebut.

Lingkungan luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara.Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan kalau tidak maka akan bisa mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.


4. Penghubung Sistem (Interface System)

Penghubung (interface) merupakan media yang menghubungkan antara suatu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melaluipenghubung ini memungkinkan sumber - sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari suatu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung ini, satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya untuk membentuk satu kesatuan.


5. Masukan Sistem (Input System)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintenance system) dan masukan sinyal (signal system). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diperoses untuk mendapatkan keluaran.


6. Pengolahan Sistem (Processing System)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.


7. Keluaran Sistem (Output System)

(Output) adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra system. Misalnya pada sistem komputer , panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi merupakan keluaran yang dibutuhkan.


8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dapat dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.


9. Kontrol Sistem (Control)

Kontrol sistem (control) merupakan pengawas bagi pelaksanaan sistem dalam pencapaian sasaran atau tujuan. Kontrol sistemdapat berupa kontrol masukan (input), kontrol proses (process), maupun kontrol keluaran (output).


10. Umpan Balik (Feed Back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya kedalam kondisi normal.


2. Karakterisitik Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22) [4] :

1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.


2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system.


3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.


4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar - benar tertutup. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.


Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012: 5) [2], “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.

Menurut Mulyanto (2009:15) [2], “Data didefinisikan sebagai representasi dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata.Data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna”.

Menurut Kadir (2009:3) [5], “Data adalah suatu bahan mentah yang kelak dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu yang lebih bermakna. Data inilah yang nantinya akan disimpan dalam database”.

Dari Pengertian - pengertian diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat.

Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu :

1. Tahap Input

Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).


2. Tahap Process

Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.


3. Tahap Output

Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.


2. Definisi Informasi

Berikut ini adalah beberapa definisi informasi menurut beberapa ahli, di antaranya :

1. Menurut Sutarman (2012:14) [6], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

2. Menurut Amin (2012:72) [7], "Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan".

3. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[2], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data yang telah diolah, dibentuk, ataupun dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu bagi penggunanya.


3. Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), tepat waktu (timeliness), dan relevansi (relevancy). (Agus Mulyanto, 2009 : 247) [8].

1. Akurasi (Accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

Ketidak akuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah :

1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama..


2. Tepat Pada Waktunya (Timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi - teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi - teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.


3. Relevan (Relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.


4. Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Agus Mulyanto, 2009 : 247).[8].


5. Siklus Informasi

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima informasi kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, sehingga menghasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut diinput, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya hingga membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan nama siklus informasi (information cycle). Siklus informasi seperti pada gambar 2.1.


6. Fungsi Informasi

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:10) [9], “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”.


Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

1. Menurut Agus Mulyanto (Mulyanto, 2009:29) [8],“Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, danmenyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.”

2. Menurut Sutarman (2012:13) [6], "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

3. Menurut Sutabri (2012:46) [4], “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.


2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Mustakini (2009:43) [3], input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi jika tidak mempunyai komponen input. Jika sistem informasi tidak pernah mendapatkan input, tetapi dapat menghasilkan output, ini merupakan hal yang ajaib. Input yamg masuk ke dalam sistem informasi dapat langsung diolah menjadi informasi atau jika belum dibutuhkan sekarang dapat disimpan terlebih dahulu di storage dalam bentuk database. Komponen system informasi seperti pada gambar 2.2.

Tata Sutabri (2012:47)[4], mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen - komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari :

1. Blok Masukan (Input Block)

Blok masukan ini mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode - metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen - dokumen dasar.


2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.


3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai sistem.


4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan alat yang digunakan untuk menerima masukan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu : Teknisi, Perangkat Lunak (software) dan Perangkat Keras (hardware).


5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer, basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan paket perangkat lunak yang disebut data base manajemen sistem (DBMS).


6. Blok Kendali (Controls Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal - hal yang dapat merusak sistem bisa dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan - kesalahan dapat langsung cepat diatasi.


3. Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing - masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi

Dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu : level operasional, level fungsional dan level manajerial.


Sistem Informasi Berdasarkan Aktifitas Manajemen

Dikelompokkan menjadi 5 bagian, yaitu : sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.


Sistem Informasi Berdasarkan Fungsionalitas Bisnis

Dikelompokkan menjadi 5 bagian, yaitu : sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.


4. Tujuan Sistem Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. [3]

Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

1. Kegunaan (Usefulness)

Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.


2. Ekonomi (Economic)

Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.


3. Keandalan (Realibility)

Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.


4. Pelayanan Langganan (Customer Service)

Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.


5. Kesederhanaan (Simplicity)

Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.


6. Fleksibilitas (Fleksibility)

Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.




























DAFTAR PUSTAKA


  1. 1,0 1,1 McLeod. 2011. Sistem Infomasi. Prasojo.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. 3,0 3,1 3,2 Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta: Andi Offset.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 Sutabri.2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  5. Kadir, Abdul. 2009. Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan Database MySQL. Yogyakarta: Andi Offset.
  6. 6,0 6,1 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara
  7. Amin. Zaenal. Santoso, Yudi. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
  8. 8,0 8,1 8,2 Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  9. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta: Andi Offset.

Contributors

Admin, Vanie