BAB IV ROOSTER

Dari widuri
Revisi per 11 Juli 2013 08.19 oleh Santikaa (bicara | kontrib) (4.3. Gambaran Umum Mind Mapping Program)


Lompat ke: navigasi, cari

BAB IV

RANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI

4.1 Final Elisitasi Yang Diusulkan

4.1.1 Functional Analisa Kebutuhan

Pembahasan detail functional elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sebelum dan sesudah adanya sistem yang diusulkan, adalah sebagai berikut :

1. Menampilkan logo yang lebih mencerminkan manfaat ROOSTER pada kampus

Deskripsi sesudahnya :

  1. Logo menjadi sebuah ciri khas atau lambang yang ditujukan sebagai sebuah icon. Pada dasarnya logo mengandung penjelasan mengenai filosofi dari icon yang mewakili suatu sistem yang bersangkutan.
  2. Detail cara mengenai logo ROOSTER bias dilihat di link ini : http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=452&artlang=id.

2. Mengkreasi tampilan web dengan menggunakan favicon

Deskripsi sesudahnya :

  1. Favicon ditujukan sebagai sebuah ikon logo yang mewakili suatu website yang bersangkutan dan singkatan dari favourite icon yang berarti gambar favorit. Pada dasarnya favicon adalah logo dari sebuah website, hanya saja penempatannya diatas tab yang dibuka pada browser, sehingga operator dapat mudah membedakan tab-tab dalam sebuah browser.
  2. Detail cara mengganti favicon bisa diakses di link ini : <a href="http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=34&id=202&artlang=id">http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=34&id=202&artlang=id</a> sedangkan detail cara pembuatan favicon bisa diakses di link ini : <a href="http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=5&id=1&artlang=id&highlight=cara+membuat+favi">http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=5&id=1&artlang=id&highlight=cara+membuat+favi</a>

3. Mengedit template email

Deskripsi sesudahnya :

  1. Email pemberitahuan berisi pemberitahuan dari informasi sebuah pelayanan. Dengan adanya email pemberitahuan, proses pelayanan dapat berjalan dengan optimal dan terstruktur. Juga terdapat history atau catatan dari proses pelayanan tersebut.
  2. Detail mengenai email pemberitahuan ROOSTER bisa diakses di link ini : http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=351&artlang=id.

4. Penentuan batasan hak akses bagi operator

Deskripsi sesudahnya :

  1. Hak akses antara admin dan operator berbeda, agar proses dari sistem pelayanan tersebut dapat terkelola dengan baik dan optimal. Dan dengan pemberian batasan hak akses ini, juga untuk memberikan suatu keamanan pada sistem pelayanan ROOSTER.
  2. Detail perihal batasan hak akses pada ROOSTER bisa diakses di link ini : http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=453&artlang=id

5. Penghapusan tiket tidak dapat dilakukan oleh operator

Deskripsi sesudahnya :

  1. Penghapusan tiket berarti menghapus permintaan pelayanan dan history dari pelayanan tersebut. Dan hanya dapat dilakukan oleh admin saja, hal ini untuk menghindari penghapusan tiket yang tidak seharusnya dilakukan penghapusan. Juga untuk memberikan suatu keamanan pada proses pelayanan dari sistem pelayanan ROOSTER.
  2. Detail perihal penghapusan tiket bisa diakses di link ini : http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=453&artlang=id

6. Perubahan bahasa inggris pada halaman home ke bahasa Indonesia

Deskripsi sesudahnya :

  1. Perubahan bahasa inggris pada halaman home ke bahasa Indonesia dilakukan dengan merubah dan mengedit script HTML. Perubahan bahasa ini untuk memudahkan bagi operator dan costumer dalam penjelasan sistem pelayanan ROOSTER.
  2. Detail mengenai perubahan bahasa bisa diakses di link ini : http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=30&id=161&artlang=id&highlight=perubahan+bahasa

7. Penghilangan field telepon pada new ticket

Deskripsi sesudahnya :

  1. Penghilangan field telepon pada halaman new ticket dilakukan dengan menghilangkan atau menghapus script HTML field telepon.
  2. Detail perihal new ticket bisa diakses di link ini : http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=370&artlang=id&highlight=new+ticket

8. Pemilihan help topic untuk memudahkan penanganan tiket ROOSTER

Deskripsi sesudahnya :

  1. Pada saat pembuatan tiket ada pemilihan Help topic yang bertujuan untuk menentukan topik atau tema dari suatu pelayanan. Berfungsi untuk mempermudah dalam penanganan tiket, sehingga proses penanganan tiket dapat berjalan dengan optimal dan terstruktur sesuai dengan help topic yang dipilih.
  2. Detail perihal help topic bisa diakses di link ini : http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=402&artlang=id

9. Penanganan menu checking status tiket

Deskripsi sesudahnya :

  1. Dengan adanya menu checking status tiket dapat memberikan kemudahan kepada costumer untuk melihat perkembangan sampai mana permintaan tiket costumer ditangani oleh operator. Costumer juga dapat memberikan komentar atau tambahan catatan dari permintaan layanan mereka.
  2. Detail cara melakukan checking status tiket bisa diakses di link ini : http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=82&artlang=id

10. Penanganan masalah login

Deskripsi sesudahnya :

Menu login digunakan untuk melakukan login (masuk) ke dalam sistem pelayanan ROOSTER. Agar dapat membuat tiket, menangani tiket dan aktifitas di dalam sistem pelayanan ROOSTER yang lainnya.

Pada Sistem Pelayanan ROOSTER terdapat suatu system logs yang mencatat history operator ROOSTER yang login. Terdapat catatan username, waktu saat melakukan login, dan ip address dari komputer atau jaringan yang digunakan saat login ROOSTER. Jika ada yang gagal saat melakukan login, sistem ROOSTER secara otomatis akan mencatatnya pada system logs. Jika gagal melakukan login maksimal tiga kali, maka sistem ROOSTER akan mencatat ip address dari suatu komputer atau jaringan yang digunakan saat melakukan login dan akan melakukan action seperti black list ip address tersebut.

Jika login menggunakan ip address tersebut, maka tidak akan bisa masuk ke dalam sistem ROOSTER. Karena sistem ROOSTER telah mem-black list ip address tersebut, hal ini dilakukan untuk memberikan suatu keamanan pada sistem ROOSTER. Di sistem ROOSTER dinamakan dengan “Bind staff session to IP” yang terdapat di pengaturan pada halaman admin panel.

Berdasarkan dari keluhan yang telah disampaikan oleh beberapa operator ROOSTER melalui email, pengaturan ini tidak efektif dalam proses penerapannya. Dengan di lakukannya perubahan pada pengaturan System Preferences and Settings, masalah kesulitan saat login ROOSTER pun terpecahkan. Jika sebelumnya operator harus mencari komputer atau jaringan lain untuk login ke ROOSTER, atau dengan menghapus cache atau history dari browser akan dapat melakukan login di ROOSTER kembali. Atau dengan cara admin mengganti password operator yang kemudian melakukan login kembali.

<p style="text-align: justify;">Detail cara melakukan logindi ROOSTER bisa diakses di link ini : http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=220&artlang=id

4.1.2 Non Functional Analisa Kebutuhan

Pembahasan detail non functional final elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan, adalah sebagai berikut :

1. Minimal terdapat 10 operator yang menjalankan ROOSTER

Deskripsi sesudahnya :

  1. Operator ROOSTER menjalankan proses pelayanan pada sistem pelayanan ROOSTER, seperti membuat tiket, menangani tiket dan aktifitas lainnya. Setelah adanya ROOSTER terdapat minimal 10 operator yang menangani tiket, sehingga proses penanganan pelayanan dapat teratasi dengan lancar dan tepat waktu. Karena tersedianya operator yang stand-by selama 2x24 jam.
  2. Detail mengenai operator ROOSTER bisa dilihat di link ini  : http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=366&artlang=id

2. Minimal terdapat 100 kegiatan ticket

Deskripsi sesudahnya :

  1. Kegiatan tiket mencakup pembuatan tiket dan penanganan tiket, yang menandakan bahwa terdapat permintaan pelayanan oleh costumer. Dengan adanya sistem pelayanan ROOSTER, proses pelayanan dapat berjalan dengan optimal dan terstruktur dengan baik.
  2. Detail....

3. Ada petunjuk penggunaan ROOSTER minimal 5

Deskripsi sesudahnya :

  1. Dengan adanya petunjuk penggunaan ROOSTER, dapat memberikan suatu arahan untuk menggunakan atau menjalankan sistem pelayanan ROOSTER dan informasi tentang sistem pelayanan ROOSTER. Selain itu juga dapat memudahkan operator dan costumer dalam melakukan kegiatan pelayanan ini.
  2. Detail petunjuk penggunaan ROOSTER bisa diakses di link ini :
  1. http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=220&artlang=id
  2. http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=394&artlang=id
  3. http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=370&artlang=id
  4. http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=371&artlang=id
  5. http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=26&id=268&artlang=id

4. Maksimal penanganan 48 jam

Deskripsi sesudahnya :

  1. Dengan adanya waktu penanganan proses pelayanan dapat berjalan dengan lebih terstruktur dan optimal, dengan ditentukannya jenjang waktu yang sudah ditetapkan dalam prosedur untuk lamanya dalam penanganan atau penyelesaian tiket permintaan. Sehingga dapat menjaga nilai kualitas pelayanan agar tidak menurun dan tentunya tingkat kepuasan costumer.


5. Terdapat pemilihan departemen untuk masing-masing penanganan tiket minimal 1

Deskripsi sesudahnya :

  1. Dengan adanya pemilihan departemen pada saat pembuatan tiket, dapat memudahkan dalam penanganan tiket oleh operator. Karena dengan memilih departemen maka permintaan tiket dapat langsung menuju ke operator yang terkait.

4.2. Tujuan Dan Manfaat Sistem

4.1.1 Tujuan

ROOSTER bertujuan untuk mendukung sistem pelayanan kampus pada Perguruan Tinggi Raharja saat ini dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kampus, agar kegiatan pelayanan kampus dapat berjalan efektif dan optimal. ROOSTER merupakan sebuah sistem pelayanan yang menggunakan ticketing dalam hal penanganannya, tentunya bisa diakses dimanapun dan kapanpun oleh para Pribadi Raharja. Selain itu dengan menggunakan ROOSTER kegiatan pelayanan dapat berjalan dengan lebih terstruktur. Dengan adanya metode ticketing pada ROOSTER, terdapat history dari setiap pelayanan, dan terdapat departemen beserta operator untuk setiap pelayanan.

4.1.2 Manfaat

ROOSTER bermanfaat untuk memberikan kemudahan dalam proses perihal penyampaian keluhan pelayanan kampus. Selain itu bermanfaat untuk mengidentifikasi kendala-kendala pada sistem yang berjalan sebelumnya tentunya perihal kegiatan pelayanan pada Perguruan Tinggi Raharja. Sehingga teridentifikasinya kebutuhan-kebutuhan untuk meningkatkan Learning Management System pada Perguruan Tinggi Raharja, selain itu mengatasi kendala-kendala dalam sistem yang berjalan. Manfaat dari ROOSTER dapat diklasifikasikan secara individual sebagai berikut :

a. Mahasiswa

Memudahkan mahasiswa dalam menyampaikan keluhanannya dimanapun dan kapanpun.

b. Kampus

Kampus memiliki sebuah wadah perihal penampungan segala bentuk keluhan yang secara online, yang dapat memudahkan Pribadi Raharja untuk mengaksesnya.

4.3. Gambaran Umum Mind Mapping Program

Dari beberapa permasalahan yang ada dapat disimpulkan secara detail menurut penjabaran tentang Role Online System Ticketing Raharja (ROOSTER) yang tercantum dalam aplikasi Mind Mapping. Dikarenakan proses pembuatan aplikasi ini tidak mudah, dan banyak membutuhkan proses yang bertahap, sehingga dilakukan proses pembuatan aplikasi yang sebenarnya. Mind Mapping dibuat secara bercabang untuk mengetahui fungsi penggunaan aplikasi Role Online System Ticketing Raharja (ROOSTER) dan untuk memudahkan dalam hal penggunaannya.

Mind map rooster.jpg

Gambar 4.1 Mind Map ROOSTER

4.4. Flowchart Sistem Yang Di Usulkan

Dapat disimpulkan bahwa kemudahan dalam menggunakan MAGICS dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Selain itu, sistem ini dilakukan dengan cara alternatif yang mampu memudahkan untuk melakukan proses tersebut, yaitu melalui alur flowchart. Dibawah ini merupakan gambaran dari alur flowchart program yang berjalan dari MAGICS.,

1. Flowchart Register MAGICS

Flowchart.JPG

Gambar 4.2. Flowchart alur Register MAGICS


Pada gambar diatas menjelaskan alur register atau registrasi untuk menjadi member. Langkah awalnya yaitu mengkases dengan URL www.magics.co. setelah berhasil dalam melakukan register maka dapat melakukan kegiatan didalamnya seperti pengunggahan atau upload file berupa image, audio maupun video serta pengunduhan atau download file.

2. Flowchart pengunggahan file

Flowchart upload file.JPG

Gambar 4.3. Flowchart alur pengunggahan file


Pada gambar diatas menjelaskan alur pengunggahan file. Langkah awalnya yaitu mengkases dengan URL www.magics.co lalu login. Setelah berhasil dalam melakukan login, maka dapat melakukan kegiatan didalamnya seperti pengunggahan atau upload file berupa image, audio maupun video. Lalu file dapat di publish.


4.5. Rancangan Dan Implementasi Sistem Yang Diusulkan

4.5.1. Diagram Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram. Use Case Diagram menggambarkan kebutuhan sistem dari sudut pandang User dan memfokuskan pada proses komputerisasi. Sebuah Use Case dapat menggambarkan hubungan antara Use Case dengan Actor. Secara umum Use Case adalah pola perilaku sistem dan ukuran transaksi yang berhubungan yang dilakukan oleh satu Actor.

4.5.2. Use Case Diagram yang Diusulkan

A. Use Case Diagram Pengunggahan file MAGICS

Use case magics.JPG


Deskripsi Use Case :

1. Use Case : Login MAGICS

Actor : MEMBER Deskripsi :

a) MEMBER melakukan login pada MAGICS dengan membuka portal Green Campus yaitu pada alamat magics.co.

2. Use Case : Upload

Actor : MEMBER Deskripsi :

a) Setelah MEMBER melakukan login MAGICS dengan membuka portal Green Campus yaitu pada alamat magics.co, lalu terarah pada menu upload.

b) MEMBER melakukan upload dengan beberapa pilihan, yaitu upload video, audio dan photo.

c) Masuk kedalam menu upload untuk proses selanjutnya.

3. Use Case : Album

Actor : MEMBER Deskripsi :

a) MEMBER mengisi field album secara satu per satu

b) CAMA melakukan submit untuk masuk kedalam home field album, mengisi allow all type dan melakukan proses selanjutnya.

4. Use Case : Select upload

Actor : MEMBER Deskripsi :

a) MEMBER melakukan select upload yaitu dengan memilih beberapa foto yang ingin di upload.

b) MEMBER mengisi field yang ada, yaitu title, descriptions dan tags.

5. Use Case : Published

Actor : MEMBER dan USER Deskripsi :

a) MEMBER melakukan publish photo yang telah di upload dan USER dapat melihat foto yang telah di publish.

Contributors

Santikaa