KP1111368586

Dari widuri
Revisi per 7 Juni 2014 17.29 oleh Dwi Oktaviani (bicara | kontrib) (UML (Unified Modelling Language))


Lompat ke: navigasi, cari

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi seiring berjalan, semakin hari semakin meningkat sehingga teknologi yang harus dikembangkan pun semakin meningkat. Dan di negara-negara maju teknologi merupakan suatu hal yang menunjang kebutuhan manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

Melihat pentingnya teknologi dalam kehidupan manusia sehingga seseorang membuat suatu sistem yang canggih sesuai dengan kebutuhan manusia. Dalam era teknologi zaman sekarang kebutuhan akan suatu sistem sangat meningkat pesat sehingga pengguna sangat membutuhkan sistem tersebut dalam menunjang kebutuhannya.

Pengolahan data dalam suatu sistem sangat penting untuk menunjang kebutuhan sistem tersebut. Dengan adanya pengolahan data, maka sistem dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Biasanya pengguna sangat membutuhkan data-data dalam suatu sistem untuk membantu pekerjaan menjadi lebih mudah dan efektif. Data-data ini sangat dibutuhkan pengguna dan disimpan di dalam suatu sistem yang dapat memudahkan pengguna untuk melakukan pemeriksaan data, keberlakuan data, data yang harus diolah, data yang harus disimpan, data yang harus dipisahkan ke bagian-bagian tertentu sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Pemerintah Kota Tangerang dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) berpedoman pada Prioritas dan Plafon Anggaran yang dialokasikan untuk setiap program SKPD beserta rencana pendapatan dan pembiayaan, sinkronisasi program dan kegiatan antara SKPD dengan kinerja SKPD berkenaan sesuai dengan standar pelayanan minimal yang ditetapkan, prinsip-prinsippeningkatan efisiensi, efeksifitas, transparansi dan akuntabilitas penyusunan anggaran dalam rangka pencapaian prestasi kerja dan dokumen. Plafon Anggaran disebut dengan Standar Satuan Harga, yang terdiri dari dua kegiatan :

  1. StandarHarga Barang dan Jasa, yang mencangkup harga bahan material, upah dan sewa peralatan untuk pekerjaan pemborongan serta barang inventaris dan barang pakai habis.
  2. StandarBelanja, yang mencangkup harga belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja modal.

Kegiatan penyusunan, pembahasan dan penyimpanan Standar Satuan Harga masih menggunakan dokumen yang harus ditandatangani oleh Tim Penyusun dan Walikota Tangerang sebagai pengesahan Keputusan Walikota, serta data-data masih disimpan dalam bentuk file di Ms. Excel 2007. Hal ini terbukti kurang efektif dan efisiensi waktu dalam melakukan pencarian standar harga yang diperlukan oleh setiap SKPD, biaya yang tinggi untuk penyimpanan dalam bentuk laporan dan dibagikan kepada seluruh SKPD seluruh Kota Tangerang setiap tahun anggarannya.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, maka penulis mengambil judul “Analisa Sistem Informasi Standar Satuan Harga Pada Pemerintah Kota Tangerang” untuk jadi penelitian Kuliah Kerja Praktek (KKP). Kegiatan KKP ini dilaksanakan di Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Tangerang, namun untuk pengambilan data analisa standar satuan harga dilakukan di (Badan Perencanaan Setda dan Pengendalian kegiatan Pembangunan) BPSPKP Kota Tangerang.

Rumusan Masalah

Dalam melakukan penelitian dan analisa ini, adapun perumusan masalah yang didapat diantaranya sebgai berikut :

  1. Apakah sistem informasi standar satuan harga pada Pemerintah Kota Tangerang ini sudah efektif dan efisien?
  2. Bagaimana sistem informasi standar satuan harga pada Pemerintah Kota Tangerang yang berjalan selama ini?
  3. Bagaimana menganalisa sistem informasi standar satuan harga pada Pemerintah Kota Tangerang?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional

    Untuk mengetahui sistem apa yang sedang berjalan dan masalah apa saja yang ada dalam proses penyusunan Standar Satuan Harga pada Kota Tangerang setiap tahunnya.

  2. Tujuan Funsional

    Agar hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh seluruh SDKP/dinas di Pemerintahan Kota Tangerang sebagai referensi dasar untuk mengambil solusi permasalahan yang ada dan efisiensi waktu.

  3. Tujuan Individual

    Untuk melengkapi persyaratan pencapaian jenjang Ahli Madya dalam bidang ilmu komputer pada jurusan Manajemen Informatika di AMIK RAHARJA.

Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Operasional

    Sebagai saran atau masukan yang dapatdipergunakan oleh Pemerintah Kota Tangerang sebagai pertimbangan ataslangkah-langkah sistem yang sedang dijalankan Pemerintah Kota Tangerang dalammengelola standar harga bahan material, upah dan sewa.

  2. Manfaat Fungsional

    Dengan dihasilkannya sebuah rancangansistem standar harga bahan material, upah dan sewa ini dapat dapat dijadikandasar perbaikan perbaikan sistem yang sedang berjalan pada saat ini dan dapatmember kemudahan baik penginputan maupun output.

  3. Manfaat Individual

    Sebagai acuan penelitian berikutnya yaitu TugasKKP untuk pengembangan sistem yang lebih baik lagi dan lebih bermanfaat denganrancangan sistem informasi, sistem ini diharapkan dapat memudahkan dalammembuat laporan Sistem Informasi.

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam penulisan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini tidak terlalu luas pembahasannya, maka penulis membuat ruang lingkup penelitian yaitu mengenai Sistem Standar Harga Barang meliputi proses pengolahan data barang-barang sampai pengolahan harga barang.

Metode Penelitian

Pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini penulis menggunakan beberapa metode, diantaranya sebagai berikut :

  1. Observasi
    Yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung di lapangan kerja yang bertempat di Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Lt. 4 Dinas Infokom Jl. Satria Sudirman No. 1, antara lain mengamati cara kerja, menganalisa konsep kerja, fasilitas atau sarana kerja yang tersedia.
  2. Interview / Wawancara
    Yaitu pengumpulan data dengan cara berdialog langsung dengan pihak yang dianggap memiliki pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut.
  3. Studi Pustaka
    Yaitu pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dibuat untuk memberikan gambaran mengenai yang ditulis dalam penulisan Kuliah Kerja Praktek ini pada setiap bab, adapun sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini mencangkup beberapa sub bab yang diuraikan secara bertahap, diantaranya Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas pengertian-pengertian mengenai definisi ilmu yang berkaitan dengan penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini membahas tentang gambaran umum perusahaan, sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab. Dan analisa sistem yang sedang berjalan

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan mengenai apa yang penulis lakukan selama kuliah kerja praktek dan memberikan saran dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap sistem yang terdapat pada Pemerintah Kota Tangerang

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:6), bahwa “Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Yakub (2012:1), bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi, berhubungandan bekerja sama untuk mencapai satu tujuan.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:6), bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut:

  1. Komponen sistem (components). Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu sehingga mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat dapat mempunyai sistem yang lebih besaryang disebut supra sistem.
  2. Batasan sistem (boundary). Ruang lingkup merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sustem lain atau sistem dengan lingkungannya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu-kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
  3. Lingkungan luar sistem (environment).Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan kuar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (interface). Media yang menghubungkan sistem dengan subsustem lain yang disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke subsistem lainnya. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi yang membentuk satu-kesatuan.
  5. Masukan Sistem (input). Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh di dalam suatu unit computer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara “data” adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran sistem (output). Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Sperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, di mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang merupakan input bagi subsistem lainnya.
  7. Pengolah Sistem (processing). Suatu sistem dapat mempunyai proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran (objectives). Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, makan operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Yakub (2012:4) bahwa Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem tersebut diantaranya:

  1. Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat di prediksi dengan pasti.
  2. Sistem abstrak (abstract system), adalah sistem yang berupa pemikiran ato ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstrac system.
  3. Sistem fisik (physichal system), adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh phisical system.
  4. Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroprasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antar bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diperogramkan, merupakan contoh deterministic system.
  5. Sistem tertutup (closed system), sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berintraksi dan tidak dipengaruhi dengan lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.
  6. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.


Konsep Dasar Data dan Informasi

Literature Review

Contributors

Admin, Dwi Oktaviani