SI1711497011

Dari widuri
Revisi per 22 Januari 2021 10.40 oleh Rizka T (bicara | kontrib)


Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAYANAN

PENGADUAN PELANGGAN BERBASIS WEBSITE DI PDAM

TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG


SKRIPSI


Disusun Oleh :


NIM
: 1711497011
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2020/2021




ABSTRAKSI

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng Kota Tangerang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak dalam bidang jasa penyedia sarana air minum/bersih. Layanan pengaduan pelanggan bagian kebocoran pipa dan kerusakan meter air di PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang belum maksimal, dimana pelanggan yang melaporkan pengaduan tidak dapat mengetahui status pengaduan yang telah dilaporkan sehingga pelanggan harus meminta kepada pegawai terlebih dahulu agar saat dilakukan perbaikan pelanggan tersebut mengetahui jadwal perbaikan pengaduannya. Selain itu pegawai yang menangani pengaduan belum terintegrasi sehingga beberapa koordinasi harus dilakukan secara konvensional. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara, user requirement dan studi Pustaka (literature review), metode pengembangan sistem menggunakan model pengembangan sistem secara waterfall, metode perancangan menggunakan UML (Unified Modelling Language) dan metode pengujian sistem menggunakan metode uji blackbox. Sistem ini menggunakan bahasa pemrograman HTML dan PHP, CodeIgniter sebagai framework serta databasenya menggunakan MySQL. Hasil penelitian ini adalah sebuah sistem informasi layanan pengaduan pelanggan yang berfungsi untuk mempermudah pelanggan dalam menerima status pengaduan juga melaporkan pengaduan dimanapun kapanpun tanpa harus datang ke kantor PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang serta pekerjaan pegawai yang menangani laporan pengaduan mengenai kebocoran pipa dan kerusakan meter air.

Kata Kunci : PDAM, Layanan, Pengaduan


ABSTRACT

Regional Drinking Water Company (PDAM) Tirta Benteng Tangerang City is a Regional Owned Enterprise (BUMD) which is engaged in providing drinking / clean water services. Customer complaint services for pipe leaks and water meter damage at PDAM Tirta Benteng, Tangerang City are not optimal, where customers who report complaints cannot know the status of complaints that have been reported so customers must ask employees first so that when repairs are carried out the customer knows the schedule for correcting their complaints. In addition, employees who handle complaints have not been integrated so that some coordination must be carried out conventionally. The data collection methods used were observation, interviews, user requirements and literature review, the system development method used the waterfall system development model, the design method used UML (Unified Modeling Language) and the system testing method used the blackbox test method. This system uses the HTML and PHP programming languages, CodeIgniter as the framework and the database uses MySQL. The result of this research is a customer complaint service information system which functions to make it easier for customers to receive the status of complaints as well as to report complaints anywhere at any time without having to come to the PDAM Tirta Benteng Tangerang City office as well as the work of employees handling complaints about pipe leaks and water meter damage.

Keywords: PDAM, Service, Complaint



BAB II

LANDASAN TEORI

Daftar isi

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Definisi sistem berkembang sinkron menggunakan konteks dimana pengertian sistem itu dipakai. Berikut beberapa definisi sistem secara umum:

Menurut Hengki Tamando Sitohang (2018:2)[1], “sistem merupakan suatu jaringan kerja yang berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu aktivitas atau suatu target eksklusif”.

Maniah dan Hamidin (2017:1)[2], “sistem adalah suatu perpaduan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja menurut mekanisme-mekanisme yang saling berafiliasi, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi”.

Menurut Kresna (2016:183)[3], “sistem adalah keterpaduan dimana komponen yang saling berafiliasi dan saling berketergantungan.”.

Sedangkan menurut Sugiarti dalam Nur Azizah, dkk (2017:16)[4], “Sistem adalah bentuk integrasiantara satu komponen menggunakan komponen lain. Sistem mempunyai target yang tidak sama untuk setiap masalah yang terjadi pada sistem tadi sebagai akibatnya.”

Dari beberapa definisi diatas, bisa disimpulkan bahwa sistem merupakan seformasi jaringan, elemen, objek yang saling berafiliasi dan bekerjasama satu sama lain untuk mencapai tujuan secara efektif & efisien.

Karakteristik Sistem

Menurut Elisabeth Yunaeti Anggareni dan Rita Irviani (2017:24)[5], sistem memiliki karateristik atau sifat ekslusif diantaranya: 1. Komponen sistem (Component), Suatu sistem menciptakan suatu komponen sistem yang mempunyai sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja. 2. Batas sistem (Boundary), adalah wilayah yang membatasi suatu sistem menggunakan sistem yang lain atau menggunakan lingkungan kerjanya. 3. Subsistem, adalah bagian-bagian berdasarkan sistem yang beraktifitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan menggunakan sasarannya masing-masing. 4. Lingkungan luar sistem (Environment), adalah operasi sistem sebagai akibatnya mensugesti suatu sistem yang terdapat diluar batas sistem. 5. Penghubung sistem (Interface), memungkinkan aneka macam sumber daya mengalir berdasarkan suatu sistem ke subsistem lainnya lantaran media penghubung antara suatu sub sistem menggunakan sub sistem lain. 6. Masukan sistem (Input), adalah energi yang masuk ke dalam sistem, berupa perawatan & sinyal. Dimana masukan perawatan merupakan hubungan yang ditimbulkan oleh energi yang dimasukan. 7. Keluaran sistem (Output), keluaran yang bermanfaat & residu pembuangan lantaran output energi yang diolah 8. Pengolahan sistem (Process), adalah suatu sistem yang memiliki suatu bagian pengolahan dan membarui masukan sebagai keluaran. 9. Sasaran sistem (Object), adalah tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai target atau tujuan.

Kualitas Sistem

Menurut Nurazizah dkk, (2017:16)[4], kualitas informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan”.

Klasifikasi Sistem

Menurut Rohmat Taufiq yang dikutip oleh Harfizar, dkk (2017:193)[6], yang diantaranya: 1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran yang menggambarkan hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem informasi, sistem pembayaran. 2. Sistem Dapat Dipastikan dan Sistem Tidak Dapat Dipastikan. Sistem dapat dipastikan adalah suatu sistem yang telah dideskripsikan dengan jelas apa inputnya seperti apa input, proses dan output sudah ditentukan sejak awal. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik adalah sebuah sistem yang input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas. 3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah apakah faktor-faktor yang mensugesti berdasarkan luar sistem ada atau tidak, bila terdapat faktor-faktor yang mensugesti berdasarkan luar itu sanggup diklaim menggunakan sistem terbuka akan tetapi jika tidak ada pengaruh komponen berdasarkan luar disebut sistem tertutup. 4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin Sistem manusia dan sistem mesin adalah sebuah penjabaran sistem bila dicermati berdasarkan pelakunya. Sistem manusia merupakan suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli dipasar tradisional, dll. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Adapun sistem mesin adalah sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, menjadi model sistem motor, mobil, mesin industri dan lain-lain. 5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks Sistem dicermati berdasarkan taraf kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem kompleks & sederhana. Sistem kompleks merupakan sistem yang mempunyai banyak subsistem sehingga proses dari sistem itu sangat rumit. Sedangkan sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. 6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi. Sistem yang bisa beradaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan menggunakan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan adalah sebuah sistem yang dapat bertahan bila terjadi perubahan lingkungan. 7. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia. Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem tata surya. Sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem telekomunikasi. 8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya. Sistem sementara dan sistem selamanya adalah penjabaran sistem bila dicermati berdasarkan pemakainya. Sistem sementara adalah sebuah sistem yang dibangun dan dipakai untuk waktu sementara, sebagai contoh sistem pemilihan presiden dimana pemilihan presiden sudah tidak digunakan lagi dan untuk pemilihan 5 (lima) tahun mendatang kemungkinan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Elemen-elemen Sistem

Menurut Elisabeth Yunaeti Anggareni dan Rita Irviani (2017:24) [8], elemen sistem merupakan bagian terkecil berdasarkan sistem yang bisa diidentifikasikan. Elemen sistem masih ada dalam strata yang paling rendah yang dikategorikan menjadi individu bila sebuah sistem relative besar. Elemen-elemen sistem terdiri dari: 1. Energi, mempunyai atribut berupa jumlah dan ongkos energi. 2. Tenaga kerja, yang mempunyai atribut berupa jumlah tenaga kerja dan upah. 3. Mesin atau peralatan, yang mempunyaiatribut berupa jenis, jumlah, dan kapasitas. 4. Bahan standar, yang mempunyai atribut berupa harga bahan standar, jumlah bahan standar dan ongkos. 5. Bahan produk, yang mempunyai atribut berupa jumlah permintaan, jumlah produk dan harga jual.

Siklus Hidup Sistem

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Tahapan Analisa Sistem

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Kualitas Informasi

Nilai Informasi

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Karakteristik Sistem Informasi

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Konsep Dasar Pengembangan

Definisi Pengembangan

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Teknik Pengumpulan Data

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Komponen Database

Desain Database

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Teori Umum

Konsep Dasar Layanan

Definisi Layanan

Konsep Dasar pengaduan

Definisi Pengaduan

Konsep Dasar Pelanggan

Definisi Pelanggan

Konsep Dasar Bootstrap

Definisi Bootstrap

Konsep Dasar HTML

Definisi HTML

Konsep Dasar CSS

Definisi CSS

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Konsep Dasar Codeigniter

Definisi Codeigniter

Konsep Dasar Unified Modeling Language

Definisi Unified Modeling Language

Fungsi Unified Modeling Language

Jenis-jenis Unified Modeling Language

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Konsep Dasar Blackbox Testing

Definisi Blackbox Testing

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Tahapan-tahapan Elisitasi

Konsep Dasar Email

Definisi Email

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Konsep Dasar Metode Waterfall

Definisi Metode Waterfall

Studi Pustaka (Literatur Review)

Konsep Dasar Literatur Review

=Definisi Literatur Review


DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Sitohang, H,T. 2018. Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web Pada Pengadilan Tinggi Medan. Journal Of Informatic Pelita Nusantara, 3(1).
    2. Maniah., dan Hamidin, Dini. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi: Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish.
    3. Ramanda, Kresna. 2016. Penerapan Sistem Manajemen Operasional Pelayanan Pemesanan Menu Makanan Dengan Waiting Line Method. Jurnal Pilar Nusa Mandiri, 12(2).
    4. 4,0 4,1 Azizah, N., Yuliana, L., & Juliana, E. (2017). Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas Pada Pt Flex Indonesia. SENSI Journal, 3(1), 14-21.
    5. Anggareni, Elisabeth Yunaeti.2017.Pengantar Sistem Informasi.Yogyakarta,Indonesia:CV. Andi Offset.
    6. Harfizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin. 2017. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. Tangerang: Jurnal SENSI,3(2)




Contributors

Admin, Rizka T