Dalam sistematika penulisan Skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab, dimana setiap bab terdiri dari beberapa sub-bab. Uraian singkat mengenai Skripsi akan di jelaskan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab I menjelaskan antara lain: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penelitian, metode analisis, metode perancangan, metode pengujian dan, sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab II menjelaskan tentang beberapa definisi ilmu yang berkaitan dengan penyusunan Laporan Skripsi dan berhubungan dengan teori-teori yang digunakan dalam penulisan serta pendukung analisis Laporan Skripsi dan juga literature review.
BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
Bab III menjelaskan tentang gambaran umum PT BIMASAKTI KARYAPRIMA, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian, serta visi dan misi. Selanjutnya, dijelaskan juga permasalahan yang sedang dihadapi, analisis proses, perancangan UML sistem yang berjalan, analisis PIECES, Elisitasi, dan alternatif pemecahan masalah.
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Bab IV merupakan penguraian sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data dan spesifikasi basis data. Diagram sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem, rancangan sistem, pengujian sistem, evaluasi, schedule implementasi dan estimasi biaya yang diperlukan.
BAB V PENUTUP
Bab V ini berisi tentang kesimpulan yang berdasarkan rumusan masalah dan saran yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan pada PT BIMASAKTI KARYAPRIMA berdasarkan data-data yang telah diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Teori Umum
Konsep Dasar Sistem
Definisi Sistem
Tata Sutabri (2016: 7) [1] dalam bukunya menyatakan, “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama sama untuk mencapai tujuan tertentu.”
Maniah dan Hamidin (2017: 1)[2] dalam bukunya menyatakan bahwa “sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama.”
Romney dan Steinbart (2015) sebagaimana dikutip oleh Mulyani (2016: 2) [3] pada bukunya mengatakan, “sistem adalah kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling bekerja dan berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.”
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan elemen, objek, unsur yang saling berhubungan satu sama lain. Saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Suatu sistem juga dapat terdiri dari beberapa subsistem, sebagai contoh: sistem akuntansi dapat terdiri dari subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian, penggajian dan sebagainya.
Ciri - ciri Sistem
Wilkinson dkk. (2000) sesuai yang dikutip oleh Mulyani (2016: 4-8) [3] mengatakan, ada beberapa ciri-ciri sistem yang bisa kita tarik jika kita melihat pada bahasan mengenai sistem diatas, ciri-ciri sistem tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sistem Mempunyai Komponen-Komponen. Komponen-komponen sistem biasanya berupa subsistem baik berupa fisik maupun abstrak.
2. Komponen Sistem Harus Terintegrasi (Saling Berhubungan). Dalam melakukan pekerjaannya, komponen-komponen dalam sistem harus saling terintegrasi satu sama lain.
3. Sistem Mempunyai Batasan Sistem. Mengingat manusia adalah makhluk yang tidak pernah lepas dari kesalahan, maka sistem yang dibuat oleh manusia pun harus mempunyai batasan sistem, yaitu sebuah batasan-batasan yang bisa memberikan gambaran pemisah antara lingkup sistem dengan batas luar sistem. Dengan batasan sistem inilah seseorang bisa menilai kompleksitas suatu sistem. Semakin sedikit batas sistem maka semakin kompleks sistem tesrsebut dan sebaliknya semakin luas batas sistem maka kompleksitas sistem tersebut akan semakin sempit.
4. Sistem Mempunyai Tujuan Sistem yang Jelas. Selain mempunyai batasan, sistem juga harus mempunyai tujuan. Tujuan sistem merupakan target atau hasil akhir yang telah dirancang. Dimana tujuan ini menjadi titik koordinat komponen-komponen sistem dalam bekerja.
5. Sistem Mempunyai Lingkungan. Lingkungan sistem bisa kita bagi menjadi 2 (dua), yaitu lingkungan luar sistem (external) dan lingkungan dalam sistem (internal). Dimana lingkungan luar sistem adalah lingkungan diluar batas-batas sistem sedangkan, lingkungan dalam sistem adalah lingkungan yang mewadahi komponen-komponen (subsistem) yang ada dalam sistem.
6. Sistem Mempunyai Input Proses Output. Untuk mencapai tujuannya, sistem memerlukan inputan dari pengguna sistem yang akan dijadikan parameter sebagai bahan baku untuk pengolahan data.
Klasifikasi Sistem
Menurut Tata Sutabri (2016: 7) [1], mengatakan bahwa “Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang”, diantaranya:
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia. . Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system.
3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik. . Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya, sistem ini bekerja otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.
Maniah dan Hamidin (2017: 1) [4] menjelaskan dalam bukunya bahwa, sebuah sistem harus memenuhi syarat minimumnya yaitu 3 unsur pembentuk sistem, terdiri dari input, proses, output. Berikut adalah bentuk sistem yang paling sederhana:
Gambar 2.1 Siklus hidup sistem
Input adalah data atau informasi yang dibutuhkan oleh sebuah sistem untuk selanjutnya diproses sesuai dengan ketentuan proses yang telah ditentukan. Pada akhirnya sistem akan menghasilkan keluaran (output) yang bila diperlukan lagi maka, hasil output tersebut akan kembali menjadi sebuah input, begitu seterusnya, ini yang kita sebut dengan system life cycle (sisklus hidup sistem).
Konsep Dasar Analisis Sistem
Definisi Analisis Sistem
Menurut Wahana & Selly dalam Jurnal Computech & Bisnis Vol. 9 No. 2 (2015: 127), [5] “Analisis sistem merupakan proses mendeskripsikan dan memilah - milah permasalahan sistem serta mendeskripsikan kebutuhan yang perlu dipenuhi oleh sistem.”
Muslihudin dan Oktafianto (2016: 27)[6] berpendapat bahwa, “Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka. Analisis sistern merupakan tahapan paling awal dan pengembangan sistem yang menjadi fondasi dalarn menentukan keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan nantinya.”
Mulyani (2016: 38)[7] menyatakan, “Analisis sistem merupakan suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan/kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan ataupun kelebihan sistem.”
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah sebuah teknik untuk pemecahan masalah pada suatu sistem dengan cara menguraikan komponen sistem yang bertujuan untuk mempelajari dan mencari kekurangan dan kelebihan pada sistem. Analisis sistem merupakan fondasi penting dan merupakan tahapan paling awal dalam pembuatan ataupun pengembangan sistem.
Fungsi Analisis Sistem
Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai.
2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.
Dalam bukunya, Indriani (2018: 9-10)[14] menjabarkan klasifikasi biaya pada perusahaan manufaktur yang dibedakan:
- a. Biaya Produksi
- • Biaya bahan langsung
Bahan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari produk jadi, serta dapat ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut.
- • Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan mudah ke produk jadi.
- • Biaya Overhead Pabrik
Merupakan seluruh biaya manufaktur yang tidak termasuk dalam bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. BOP termasuk biaya bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, pajak properti, penyusutan, asuransi fasilitas produksi, pemeliharaan sekaligus perbaikan peralatan produksi.
- b. Biaya Nonpoduksi
- • Biaya penjualan atau pemasaran
Semua biaya yang diperlukan guna menangani pesanan konsumen dan memperoleh produk atau jasa untuk disampaikan pada konsumen. Ini dinamakan order getting and order filling (biaya memperoleh dan memenuhi pesanan). Biaya marketing meliputi periklanan, perjalanan dalam penjualan, komisi penjualan, gaji untuk bagian penjualan, dan biaya gudang produk jadi.
- • Biaya Administrasi
Meliputi biaya eksekutif, organisasional, dan klerikal yang berkaitan dengan manajemen umum organisasi.
</div>
Gambar 2.4 Aliran Biaya
Konsep Dasar Produksi
Definisi Produksi
Rusdi dan Arsyad (2017: 1) [15] di dalam bukunya menjelaskan, “produksi adalah membuat sesuatu yang baru yang berwujud (produk) atau tidak berwujud (jasa). Produksi merupakan salah satu fingsi dasar dari kegiatan manusia dalam masyarakat industri modern dan sekarang dianggap sebagai budaya.”
Proses Produksi
Rusdi dan Arsyad (2017: 27) [15] menjabarkan, Proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana) yang ada. Jenis proses produksi ini sangat banyak, tetapi secara ekstrem dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
- A. Proses produksi yang terus menerus (continuous process/manufacturing), yang memiliki sifat-sifat:
- 1. Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang besar (produksi massa) dengan variasi yang sangat kecil dan sudah distandardisir.
- 2. Proses seperti ini biasanya menggunakan sistem atau cara penyusunan peralatan berdasarkan urutan pengerjaan dari produk yang dihasilkan, yang disebut product layout atau departmentation by product.
- 3. Mesin-mesin yang dipakai dalam proses produksi seperti ini adalah mesin-mesin yang bersifat khusus untuk menghasilkan produk tersebut, yang dikenal dengan nama Special Purpose Machines.
- B. Proses produksi yang terputus-putus (Intermittent process/manufacturing), yang memiliki sifat:
- 1.Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil dengan variasi yang sangat besar (berbeda) dan didasarkan atas pesanan.
- 2. Proses seperti ini biasanya menggunakan sistem, atau cara penyusunan peralatan berdasarkan atas fungsi dalam proses produksi atau peralatan yang sama dikelompokkan pada tempat yang sama, yang disebut dengan process layout atau departmentation by equipment.
- 3. Mesin-mesin yang dipakai dalam proses produksi seperti ini adalah mesin-mesin yang bersifat umum yang dapat digunakan untuk menghasilkan bermacam-macam produk dengan variasi yang hampir sama, mesin mana dikenal dengan nama General Purpose Machines.
Konsep Dasar Harga Pokok Produksi
Definisi Harga Pokok Produksi
Menurut Purnomo seperti yang dikutip oleh Soejanto, Nursubiyantoro, dan Putra Awalu pada Jurnal OPSI vol. 9 No. 1 (2016: 44). [16] “Harga pokok produksi merupakan suatu catatan dari biaya material, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Biaya mempunyai pengertian sebagai semua pengeluaran yang direncanakan untuk menghasilkan suatu produk.”
Menurut Mulyadi sebagaimana yang dikutip oleh Lestari, Diana P dan Andini dalam Jurnal EXPLORE Vol. 8 No. 2 (2017). [17] “Harga pokok produksi adalah total biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk yang siap untuk dijual.”
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi merupakan akumulasi dari semua biaya yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik yang dikeluarkan untuk menghasilkan sebuah produk.
Cara Pengumpulan Harga Pokok Produksi
Terdapat 2 (dua) cara pengumpulan harga pokok produksi, yaitu Metode Harga Pokok Proses dan Metode Harga Pokok Pesanan. Kedua metode itu dapat dibedakan melalui faktor-faktor:
- 1. Pengumpulan biaya produksi.
Metode harga pokok pesana mengumpulkan biaya produksi menurut pesanan, sedangkan metode harga pokok proses mengumpulkan biaya produksi per-departemen produksi per-periode akuntansi.
- 2. Perhitungan harga pokok produksi per-satuan.
Pada Metode harga pokok pesanan, caranya dengan membagi total biaya yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan. Pada Metode harga proses, caranya dengan membagi total biaya produksi yang dikeluarkan selama periode tertentu dnegan jumlah satuan produk yang dihasilkan selama periode yang bersangkutan.
- 3. Penggolongan biaya produksi.
Didalam metode harga pokok pesanan. Biaya produksi harus dipisahkan menjadi biaya produksi langsung yang dibebankan kepada produk berdasar biaya yang sesungguhnya terjadi, dan biaya produksi tidak langsung yang dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan di muka. Sedangkan dalam metode harga proses, pembedaan biaya produksi langsung dan tidak langsung biasanya tidak diperlukan, terutama jika perusahaan hanya menghasilkan satu macam produk (seperti semen, pupuk, bumbu masak.).
- 4. Unsur biaya yang dikelompokkan dalam biaya overhead pabrik.
Pada metode harga pokok pesanan, BOP terdiri dari biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya produksi lain selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. BOP dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka. Di dalam metode harga pokok proses, BOP terdiri dari biaya produksi selain biaya bahan baku dan bahan penolong dan biaya tenaga kerja.
Konsep Dasar Perusahaan
Definisi Perusahaan
Definisi menurut KBBI edisi V ialah; kegiatan (pekerjaan dan sebagainya) yang diselenggarakan dengan peralatan atau dengan cara teratur dengan tujuan mencari keuntungan.
Di dalam bukunya, Hery (2015: 2)[18] menjabarkan; “Perusahaan adalah sebuah organisasi yang beroperasi dengan tujuan menghasilkan keuntungan, dengan cara menjual produk (barang dan atau jasa) kepada para pelanggannya. Tujuan operasional dari sebagian besar perusahaan adalah untuk memaksimalisasi profit.”
Jenis-jenis Perusahaan
Hery (2015: 2-5)[18]menjabarkan jenis- jenis perusahaan berdasarkan jenis usahanya dan berdasarkan karakteristik organisasinya. Berdasarkan jenis usahanya, perusahaan dibedakan menjadi:
- 1. Perusahaan Manufaktur (Manufacturing Business)
Perusahaan jenis ini terlebih dahulu mengubah (merakit) input atau bahan mcntah (raw material) menjadi output atau barang jadi (finished goods/finalgoods), baru kemudian di jual kepada para pelanggan (distributor). Contoh: pabrik sepatu, perakitan mobil.
- 2. Perusahaan Dagang (Merchandising Business)
Perusahaan jenis ini menjual produk (barang jadi), akan tetapi perusahaan tidak membuat/menghasilkan sendiri produk yang akan dijualnya melainkan memperolehnya dari perusahaan lain. Contoh: Supermarket (Carrefour) dan Minimarket (Indomart).
- 3. Perusahaan Jasa (Service Business)
Perusahaan jenis ini tidak menjual barang tetapi menjual jasa kepada pelanggan. Contoh perusahaan jasa, diantaranya adalah perusahaan yang bergek dalam bidang pelayanan transportasi.
Kegiatan Utama pada Perusahaan
Menurut Pujawan dan Mahendrawathi sebagaimana dikutip oleh Yuniarti dkk. (2018: 9) [19]Dalam bukunya, kegiatan utama yang ada pada sebuah perusahaan manufaktur khususnya, dengan mengacu kegiatan yang ada ialah:
- 1. Merancang Produk Baru (Product Development).
Meliputi aktivitas melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan supplier dalam melakukan proses perancangan produk baru.
- 2. Memperoleh Material (Procurement).
Aktivitas memilih supplier, melakukan pembelian bahan baku dan komponen, mengevaluasi kinerja supplier, memonitor risiko pasok, membina dan memelihara hubungan supplier, memilih teknologi yang sesuai untuk mendukung aktivitas pengadaan, menyimpan data-data yang terkait supplier dalam aktivitas pengadaan.
- 3. Merencanakan Proses Produksi dan Persediaan (Planning and Control).
Meliputi aktivitas merencanakan permintaan, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan serta mengendalikan produksi dan persediaan.
- 4. Proses Produksi (Production).
Yaitu aktivitas merubah material menjadi produk jadi, melakukan pengendalian terhadap kualitas produk.
- 5. Proses Pengiriman (Distribution).
Meliputi aktivitas merancang jaringan distribusi, membuat jadwal pengiriman, mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor service level di tiap pusat distribusi dan menentukan rute pengiriman.
- 6. Menangani Pengembalian (Return).
Meliputi aktivitas mendesain saluran pengembalian produk, membuat jadwal pengambilan produk, proses disposal, penentuan harga produk refurbish.
Konsep Dasar Database
Definisi Database
Menurut Raharjo sebagaimana yang dikutip oleh Albar, Hardiyanti, dan Romadhona dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017: 254)[20]. “Database merupakan kumpulan data-data yang saling terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data-data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat.”
Dalam bukunya Indrajani (2018: 2), [10] “database merupakan suatu kumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.”
Dapat disimpulkan dari kedua definisi di atas bahwa, basis data adalah tempat penyimpanan data-data, dapat digunakan oleh banyak pengguna dan terintegrasi. Sehingga menjadi sumber daya perusahaan yang dapat digunakan bersama.
Komponen Database
Indrajani (2018: 10-13), [10] dalam bukunya menyatakan, terdapat 5 (lima) komponen dalam database management system:
- 1. Hardware
Hardware ini diperlukan oleh DBMS dan aplikasi. Contoh perangkat keras, antara lain personal computer, notebook, mainframe, sampai sebuah jaringan komputer.
- 2. Software. Beberapa penggunaan software
- • Software untuk sistem operasi komputer, baik untuk PC biasa ataupun server. Contohnya Windows, Unix, dan Linux.
- • Software untuk basis data. Contohnya Microsoft SQL, Oracle, dan MySQL.
- • Software untuk pemrograman. Seperti program Java, .Net, Visual Basic, C, dan C++.
- • Software untuk mengatur jaringan, seperti CISCO.
- 3. Data
Merupakan komponen terpenting DBMS karena data adalah penghubung antara komputer dengan manusia.
- 4. Prosedur
Merupakan instruksi dan aturan yang menentukan perancangan dan pengunaan basis data, di mana pengguna sistem dan pengelola basis data memertukan dokumentasi ini untuk menjalankan dan menggunakan sistem.
- 5. Manusia
di mana peranannya dapat dibedakan menjadi beberapa fungsi sebagai berikut:
- • Data and Database Administrator, orang atau sekelompok orang yang bertanggung jawab pada manajemen dan pengendalian basis data.
- • Database Desainer, dibedakan menjadi perancang basis data secara logika dan fisik. Perancang basis data secara logika berhubungan dengan identifikasi data, antara lain entitas dan atribut.
- • Application Developers atau Programmer merupakan tenaga ahli komputer yang berfungsi untuk mengembangkan program-program aplikasi yang diperlukan dalam manajemen basis data.
- • End User, termasuk dalam kategori pengguna akhir adalah pemilik sistem (enterprise), para manajer, supervisor, operator, pelanggan, dan sebagainya yang terlibat langsung dalam penggunaan basis data.
Komponen Database
Indrajani (2018: 6-8), [10] di dalam bukunya mengemukakan, “desain basis data adalah proses membuat desain yang akan mendukung operasional dan tujuan perusahaan. Dengan tujuan untuk menggambarkan relasi data, menyediakan model data, menspesifikasikan desain dengan struktur sesuai kebutuhan sistem”. Pendekatan yang dapat digunakan dalam mendesain basis data, yaitu:
- 1. Top-down, Diawali dengan membuat data model. Pendekatan top-down dapat diilustrasikan menggunakan entity-relationship (ER) model yang high level, kemudian mengidentifikasikan entitas, dan relationship antar-entity organisasi. Pendekatan ini sesuai bagi basis data yang kompleks.
s
- 2. Bottom-up, Dimulai dari level dasar atribut (property entity dan relationship), menganalisis hubungan antar-atribut, mengelompokkannya dalam suatu relasi yang menggambarkan tipe entitas dan relasi antar-entitas. Pendekatan ini sesuai bagi basis data dengan jumlah atribut yang sedikit.
- 3. Inside-out, Mirip seperti pendekatan bottom-up, perbedaannya adalah pada tahap awal mengidentifikasi major entity lalu menguraikannya menjadi entitas-entitas, relasi-relasi, dan atribut-atribut yang berhubungan dengan major entity.
- 4. Mixed, Menggunakan pendekatan bottom-up dan top-down.
Gambar 2.5 Model Data Dan Arsitektur ANSI-SPARC
Konsep Dasar Internet
Definisi Internet
Wood (2018)[21] dalam bukunya mengatakan, “The internet is a global network of connected devices. This network contains many other networks within it, which connect the millions of devices that exist at various point around the world. Devices on the network can communicate with one another and exchange information over a multitude of languages, known as protocols.”
Christensson (2015)[22]The Internet is a global wide area network that connects computer systems across the world. It includes several high-bandwidth data lines that comprise the Internet "backbone." These lines are connected to major Internet hubs that distribute data to other locations, such as web servers and ISPs.
Dari definisi di atas, internet adalah jaringan global yang menghubungkan jaringan sistem komputer lainnya diseluruh dunia. Jaringan yang terkoneksi tersebut dapat berkomunikasi satu sama lain dan bertukar data juga informasi melalui web server dan ISP.
Definisi Online
Aneu dan Dede (2017: 65) dalam Jurnal Algoritma Vol. 4 No. 2.[23]Menuturkan, “sesuatu dapat dikatakan online apabila terkoneksi atau terhubung kedalam suatu jaringan atau sistem yang besar. Dalam konteks ini biasanya mengarah pada internet, sehingga makna online menjelaskan bahwa sesuatu tersebut dapat diakses melalui internet.”
Komponen Internet
Komponen internet ada 6 diantaranya:
- 1. Server, yang menyediakan layanan terhadap jaringan internet.
- 2. Domain Name System (DNS), , sebuah standar yang mengatur penamaan publik dari jaringan komputer. DNS menyimpan nama host/nama domain. Diibaratkan sebagai jantungnya internet.
- 3. Internet Service Provider (ISP), penyedia layanan internet. ISP merupakan jaringan yang berupa media transmisi yang mengalirkan data. Dengan layanan ini, kita dapat terkoneksi dengan internet dan dapat online.
- 4. Browser, atau juga disebut web browser. Merupakan software untuk memungkinkan kita menjelajahi internet, bertukar informasi, mencari informasi yang ada di internet. Contoh browser diantaranya; Google chrome, Firefox, Internet Explorer, dan sebagainya.
- 5. User, kita sebagai pengguna internet yang membuat informasi dan/atau mengaksesnya melalui browser.
Konsep Dasar Website
Definisi Website
Menurut Faridi, Aripianti, dan Retno dalam Jurnal CERITA Vol. 2 No. 2 (2016: 189)[24] menyimpulkan bahwa, “World Wide Web (WWW) atau sering dikenal dengan web yaitu merupakan salah satu layanan suatu ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hypertext, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan menggunakan link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web.”
Al Husain, dkk dalam Jurnal CERITA Vol. 2 No. 2 (2016: 134) [25] menjelaskan, “web atau sering disebut dengan situs bisa diartikan sebagai kumpulan dari halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan berbagai informasi diantaranya yaitu: informasi teks, gambar diam maupun gerak, animasi, suara, video atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jarigan-jaringan halaman.”
Menurut beberapa definisi diatas tentang website, dapat disimpulkan bahwa, website merupakan sebuah layanan untuk menampilkan kumpulan informasi yang berada di dalam jaringan internet. Dapat diakses dengan mengetikkan link pada web browser. Website ada yang bersifat statis juga dinamis.
Konsep Dasar Pemrograman Web
Definisi Pemrograman Web
Terdiri dari kata pemrograman dan web. Menurut Abdulloh (2018: 2)[26], “pemrograman web dapat diartikan sebagai kegiatan pembuatan program atau aplikasi berbasis web menggunakan bahasa pemrograman tertentu sehingga dapat memproses data dan menghasilkan informasi sesuai yang dikehendaki oleh pemilik website.”
Aplikasi Pemrograman Web
Web programmer tentu membutuhkan berbagai macam aplikasi/tools yang membantu dalam merancang, menuliskan skrip program maupun menampilkan hasil program. Diantaranya:
- • Web Authoring, merupakan perangkat lunak yang biasanya bersifat "WYSIWYG" (What You See Is What You Get) atau apa yang dilihat merupakan apa yang akan dihasilkan. Ini sangat memudahkan bagi pemula, karena setiap mengetikkan skrip program langsung terlihat hasilnya. Bahkan biasanya tersedia juga tool drag and drop yang memudahkan web designer dalam membuat elemen website. Yang termasuk jenis aplikasi ini salah satunya yaitu Adobe Dreamweaver.
- • Text Editor, memiliki fungsi yang sama dengan web authoring yaitu untuk mengetikkan skrip program, hanya saja tidak bersifat WYSIWYG, sehingga untuk menampilkan hasilnya memerlukan web browser. Namun, karena lebih ringan dan lisensinya yang open source sehingga banyak yang memilih memakai text editor. Salah satu contohnya yaitu Notepad++.
- • Web Browser, digunakan untuk menampilkan dan mengetes hasil skrip program. Beberapa skrip CSS3 dan HTML 5 hanya support pada web browser tertentu saja sehingga, menggunakan lebih dari satu web browser akan lebih baik. Saat ini kebanyakan browser versi terbaru sudah support hampir semua fitur CSS3 dan HTML 5.
- • Web Server, merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk menerima permintaan melalui protokol HTTP atau HTTPS dari client kemudian mengirimkan kembali dalam bentuk halaman-halaman web. Contoh yang termasuk web server adalah Apache. Dalam penggunaanya, biasanya sudah jadi satu paket dengan PHP dan MySQL. Contoh paket yang sudah berisi Apache, PHP dan MySQL diantaranya Xampp dan Appserv.
Bahasa dalam Pemrograman Web
Abdulloh (2018)[26] menerangkan sedikitnya terdapat 5 (lima) bahasa utama dalam pemrograman web yang memiliki peranannya masing-masing, yaitu HTML, CSS, PHP, SQL, dan JavaScript. Dari 5 (lima) hal di atas, telah berkembang menjadi bentuk lain ada yang berupa library seperti jQuery yang merupakan library function JavaScript, dan ada yang berupa framework seperti Bootstrap yang memudahkan programmer dapat membuat desain website dengan lebih cepat.
Konsep Dasar HTML
Definisi HTML
Dalam bukunya, Abdulloh (2018)[26] mengatakan, “HTML merupakan singkatan dari Hypertxt Markup Language yaitu bahasa standar web yang dikelola penggunaanya oleh W3C (World Wide Web Consortium) berupa tag-tag yang menyusun setiap elemen dari website. HTML berperan sebagai penyusun struktur halaman website yang menempatkan setiap elemen website sesuai layout yang diinginkan.”
Dikutip dari laman website developer.mozilla.org (25 Maret 2019). [27] “HTML is not a programming language; it is a markup language that defines the structure of your content. HTML consists of a series of elements, which you use to enclose, or wrap, different parts of the content to make it appear a certain way, or act a certain way. The enclosing tags can make a word or image hyperlink to somewhere else, can italicize words, can make the font bigger or smaller, and so on.”
Konsep Dasar CSS (Cascading Style Sheet)
Definisi CSS
Abdulloh (2018)[26] menuturkan, “CSS (Cascading Style Sheet) yaitu dokumen web yang berfungsi mengatur elemen HTML dengan berbagai properti yang tersedia sehinga dapat tampil dengan berbagai gaya yang diinginkan.”
Menurut Ariata dalam artikel hostinger.co.id (7 Februari 2019), [28] “CSS adalah bahasa Cascading Style Sheet dan biasanya digunakan untuk mengatur tampilan elemen yang tertulis dalam bahasa markup, seperti HTML. CSS berfungsi untuk memisahkan konten dari tampilan visualnya di situs.”
Konsep Dasar PHP
Definisi PHP
Supono (2016: 3)[29] dalam bukunya menyatakan bahwa, “PHP adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server - side yang dapat ditambahkan kedalam HTML.”
Solichin (2016)[30] menjelaskan “PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang dibuat secara khusus untuk membangun aplikasi berbasis web.”
PHP memiliki peran sebagai pemroses data pada sisi server sesuai yang diminta client menjadi informasi yang siap ditampilkan. Dan juga sebagai penghubung aplikasi web dan database. Selain PHP dapat juga menggunakan bahasa Java, ASP, dan sebagainya.
Keunggulan PHP
PHP memiliki keunggulan sehingga diminati. 3 diantaranya adalah sebagai berikut:
- 1. Gratis, dapat diunduh secara gratis, dikembangkan oleh komunitas open source dan akan selalu diditribusikan secara gratis.
- 2. Berlisensi GNU (General Public License), ini menjadi jaminan bahwa semua versi PHP akan selalu didistrbusikan secara gratis. Sehingga, tiap program dan aplikasi yang dihasilkan menggunakan PHP dapat menentukan sendiri lisensinya.
- 3. Performa Handal, PHP sangatlah efisien denga sebuah sepsifikasi server yang tidak mahal, dapat melayani jutaan akses perharinya.
PHP framework (CodeIgniter)
Dijelaskan dalam Wikipedia (7 Juni 2019).[31] CodeIgniter merupakan aplikasi sumber terbuka yang berupa kerangka kerja PHP dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis dengan menggunakan PHP. CodeIgniter memudahkan pengembang web untuk membuat aplikasi web dengan cepat mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal. CodeIgniter dirilis pertama kali pada 28 Februari 2006. Versi stabil terakhir adalah versi 3.1.10.
Menurut Poornima dan Girish (2019: 1)[32] dalam bukunya. "CodeIgniter is an extremely light weight, high performance, open source PHP framework for developing websites in Model-View-Controller architecture. It possesses a rich set of functionality with numerous libraries for sending e-mails, uploading files, connecting to database, session tracking etc, and numerous helpers which tremendously increase the speed of websites development in PHP."
CodeIgniter dikembangkan oleh British Columbia Institute of Technology, dengan lisensi dibawah MIT Lisensi dan source code-nya di maintain di Github sebagai repositori.
Konsep Dasar Database MySQL
Definisi Database MySQL
Prasetyo (2015: 13)[33] dalam jurnal Media Informasi Vol. 11 No. 1 mengatakan, “MySQL menggunakan standar bahasa kueri SQL (Structure Query Language) untuk melakukan pemrosesan data. SQL merupakan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan server database relasional. Perbedaan bahasa ini dengan menggunakan bahasa pemrograman lainnya adalah SQL tidak memiliki fitur kendali, sehingga untuk pengembangan aplikasi, harus dikembangkan dengan bahasa pemrograman yang lain. MySQL digunakan Sebagai database manajemen sistem.”
Rouse pada searchoracle.techtarget.com (Juli 2018)[34] artikel menjabarkan, “MySQL is an Oracle-backed open source relational database management system (RDBMS) based on Structured Query Language (SQL). MySQL runs on virtually all platforms, including Linux, UNIX and Windows. Although it can be used in a wide range of applications, MySQL is most often associated with web applications and online publishing.”
Dapat diambil kesimpulan bahwa MySQL termasuk dalam RDBMS yang menggunakan bahasa Query (SQL). Digunakan unutk berkomunikasi dengan server web. Dimiliki oleh Oracle dan bersfifat open source.
Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)
Definisi UML
Law (2015)[35] di dalam bukunya menjelaskan, “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa yang dirancang sebagai standar untuk visualisasi sistem perangkat lunak. UML merupakan karya dari Grady Booch, Ivar Jacobson, dan James Rumbaugh. Pada tahun 1997 UML diadopsi sebagai standar oleh Object Management Group (OMG), lalu diajukan ke lembaga standarisasi internasional (ISO) pada tahun 2000.”
Menurut Rahayu, Alfeno dan Wahyono dalam Jurnal CCIT Vol. 5 No. 1 (2019).[36] “Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tools untuk mendukung pengembangan sistem tersebut.”
Menurut Albar, Hardiyanti, dan Romadhona dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017: 254).[20] “Unified Modeling Language (UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisa & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek.”
Dari beberapa definisi di atas, UML (Unified Modeling Language) dapat disimpulkan sebagai metodologi pengembangan sistem OOP. Berbentuk diagram untuk memvisualisasikan antar kelas/class dan juga objek. UML menjadi notasi yang populer untuk menggambarkan perancangan sistem atau program yang berorientasi objek.
Fungsi UML
Dalam bukunya Muslihudin (2016: 59)[6], UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain:
- 1. Merancang perangkat lunak,
- 2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis,
- 3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisis dan mencari apa yang diperlukan sistem,
- 4. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.
UML telah diaplikasikan pada banyak bidang seperti, investasi perbankan, lembaga kesehatan, departemen pertahanan, sistem terdistribusi, sistem pendukung alat kerja, retail, sales dan supplier.
Model UML
UML membagi diagram menjadi dua kategori, yaitu structural dan behavioral. Structural diagram menggambarkan struktur dari sistem sedangkan behavioral diagram menggambarkan interaksi yang terjadi di dalam sistem.
Class diagram, component diagram, composite structure diagram, deployment diagram, object diagram, package diagram, dan profile diagram termasuk dalam kategori structural diagram. Selanjutnya, activity diagram, communication diagram, interaction overview diagram, sequence diagram, state diagram, timing diagram, dan use case diagram termasuk dalam kategori behavioral diagram. (Risal, 2015)[35].
Diagram yang sering digunakan diataranya: use case, activity diagram, dan class diagram. Penjelasannya sebagai berikut:
- 1. Use Case. Digunakan untuk menggambarkan bentuk sederhana interaksi aktor ke sistem. Aktor dalam konteks use case dapat berupa pengguna atau dapat berupa sistem lainnya. Tiap aktor dalam use case biasanya memiliki peran dan aksesibilitas yang berbeda. Komponen penyusun use case diagram hanya dua, aktor yang digambarkan sebagai stick figure dan use case yang digambarkan dengan elips.
- 2. Activity Diagram. Digunakan untuk memodelkan komputasi atau alur kerja yang terjadi dalam sistem. Komponen penyusun diagram aktifitas ada lima, yaitu: Persegi panjang bulat (kapsul) digunakan untuk menggambarkan aktifitas. Belah ketupat untuk menggambarkan keputusan (analisa kasus). Persegi hitam (bar) digunakan untuk menggambarkan proses yang dilakukan pararel. Proses pararel diawali dan diakhiri dengan persegi hitam ini. Lingkaran hitam menggambarkan awal dari alir kerja. Lingkaran hitam yang dilingkari menggambarkan akhir dari alir kerja.
- 3. Class Diagram. Menggambarkan struktur dari sistem itu sendiri. Diagram kelas menampilkan anggota kelas (atribut dan operasi) dan relasi antar kelas. Komponen penyusun diagram kelas hanya dua, yaitu: Persegi dengan tiga wadah digunakan untuk menggambarkan kelas. Wadah pertama (atas) digunakan untuk menuliskan nama kelas. Wadah kedua (tengah) berisi kumpulan atribut yang ada dalam kelas. Wadah ketiga (bawah) berisi kumpulan operasi. Atribut/operasi biasanya diawali oleh simbol +, -, atau # yang menunjukan aksesibilitas atribut/operasi tersebut. Tanda (+) melambangkan public, bisa diakses oleh entitas di luar kelas dan di dalam kelas. Tanda (-) melambangkan private, hanya bisa di akses oleh entitas dalam kelas. Tanda (#) melambangkan protected, bisa diakses oleh entitas kelas itu sendiri dan turunannya. Lalu Garis dengan berbagai macam anak panah, digunakan untuk menggambarkan relasi antara kelas satu dengan kelas lainnya.
Gambar 2.6 Hirarki tipe diagram UML
Konsep Dasar Analisis PIECES
Definisi Analisis PIECES
Menurut Soleh, Astriza & Hamid dalam Jurnal Potensi Utama Vol. 1 No. 1(2015),[37] “analisa PIECES merupakan analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service.”
- 1. Kehandalan (Performance).
Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 (dua) komponen berikut:
- •Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa error.
- •Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.
Hal ini dapat disesuaikan juga dengan kapabilitas komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, maka seharusnya respond time yang diperlukan cepat.
- 2. Informasi (Information).
Informasi merupakan hal krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi akan menimbulkan masalah baru.
- 3. Analisis Ekonomi (Economic)
Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.
- 4. Analisis Kemanan (Control/Security)
Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibenahi jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.
- 5. Analisis Efisiensi (Efficiency)
Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien:
- • Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
- • Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.
- • Informasi dihasilkan secara berlebihan.
- • Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
- • Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
- 6. Analisis Layanan (Services).
Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk:
- • Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.
- • Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
- • Sistem canggung untuk digunakan.
- • Sistem tidak fleksibel.
Konsep Dasar Testing
Definisi Testing
Menurut Febriyanto & Saputra (2015: 2).[38] “Pengujian software merupakan proses verifikasi dan validasi apakah software memenuhi requirement dan mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang ditemukan saat eksekusi program.”
Indrajani (2018: 12) menyatakan, [10]menyatakan, “testing (pengujian) adalah suatu proses eksekusi program aplikasi dengan tujuan untuk menemukan kesalahan dengan skenario tes yang direncanakan dan data yang sesungguhnya. Pengujian hanya akan terlihat jika terjadi kesalahan pada software.”
Dapat diambil kesimpulan dari kedua definisi di atas bahwa, testing merupakan proses untuk menguji/memvalidasi sistem sebelum diluncurkan/dipergunakan oleh publik. Proses ini akan memperlihatkan kesalahan dan ketidaksesuaian yang ada pada sistem.
Pengujian sistem merupakan tahap keempat dalam SDLC. Sekitar 70% waktu dalam pembuatan sistem, dihabiskan untuk tahap testing. (Chopra: 2018).
Jenis-jenis Testing
Terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah Black box dan White box testing.
- 1. Black-box testing, pengujian yang didasarkan pada detail aplikasi seperti tampilan aplikasi, fungsi-fungsi yang ada pada aplikasi, dan kesesuaian alur fungsi dengan bisnis proses yang diinginkan oleh customer. Pengujian ini tidak melihat dan menguji source code program.
- 2. White-box Testing. Adalah pengujian yang didasarkan pada detail juga alur logika kode program. Pada kegiatan white-box testing, tester melihat source code program dan menemukan bugs dari kode program yang diuji. Pada intinya, white-box testing adalah pengujian yang dilakukan sampai kepada detail pengecekan kode program.
Konsep Dasar Elisitasi
Definisi Elisitasi
Menurut Iqbal dan Dzulhaq dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 1 (2017:1),[39] “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering).”
Sedangkan Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 5 No. 1 (2015:74)[40] menuturkan, “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”
Tahap-tahap Elisitasi
Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :
- a. Elisitasi Tahap I
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen yang terkait melalui wawancara.
- b. Elisitasi Tahap II
Merupakan hasil pengklasifikasian dan elisitasi tahap pertama berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential), yang bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang di sanggupi oleh perancang sistem untuk dieksekusi. Berikut pengertian dari MDI:
- 1. Mandatory. Yang berarti requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
- 2. Desirable. Yang berarti requirement tersebut tidak terlalu penting sehingga boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
- 3. Inessential. Yang berarti requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem, sehingga tidak diperlukan untuk berada di dalam sistem.
- c. Elisitasi Tahap III
Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang Inessential pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
- • T artinya Technical, Yang berarti requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
- • O artinya Operational, yaitu bagaimana tata cara menggunakan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
- • E artinya Economy, yaitu berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa pilihan, yaitu :
- • High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
- • Middle (M): Mampu untuk dikerjakan serta biaya yang dikeluarkan tidak terlalu tinggi, sedang-sedang saja.
- • Low (L): Mudah untuk dikerjakan dan biaya yang dikeluarkan cukup rendah.
- d. Final Draft Elisitasi
Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
Literature Review
Konsep Dasar Literature Review
Definisi Literature Review
Menurut Azizah, Rahayu dan Nova dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017: 185),[41] “literature adalah kesusastraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.”
Menurut Semiawan sebagaimana dikutip oleh Dewi (2016: 104),[42] “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.”
Llopart dan Moised Esteban-Guitart (2016 : 11).[43] "the literature reviewed shows that there is plenty of scope for a fruitful dialogue between the two models because it reveals a shared critical perspective aimed at social transformation in favour of inclusion and equality in education."
Manfaat Literature Review
Menurut Rahardja, Aini dan Allamiah dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017: 212). [44] Manfaat dari studi pustaka (Literature Review) ini antara lain:
- 1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
- 2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
- 3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
- 4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
Daftar Literature Review
Dibawah ini adalah daftar kumpulan penelitian yang telah dilakukan dan memiliki keterkaitan terhadap penelitian yang akan dibahas pada skripsi ini, diantaranya:
Tabel 2.1 Daftar Literature Review
No |
Judul Penelitian |
Metode yang digunakan |
Hasil Penelitian
|
1 |
Hapsari Rinci K, Azinar Azmuri W, dan Sugiyanto. (Mei 2018). Rancang Bangun Sistem Produksi dan Persediaan UMKM. Jurnal Nasional Teknologi Terapan Vol. 2 No. 1. |
Metode penelitian dengan pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan studi literatur. Analisa kebutuhan dengan Method View Controller. Dan desain sistem dengan diagram UML. |
Sistem berfungsi untuk penentuan HPP, dan juga sebagai kontrol proses produksi seperti: mampu melakukan perubahan stok barang otomatis tiap terjadi transaksi, monitoring persediaan terpantau dengan cepat. Juga membantu bagian gudang dan produksi dlam membuat laporan yang dibutuhkan.
|
2 |
Euis Sitinur, Padeli, dan Sumasih. (Agustus 2016). Penerapan Activity Based Costing System Dalam Laporan Keuangan Untuk Mempermudah Pengendalian Biaya. Jurnal SENSI Vol. 2 No. 2
|
Metode Activity Based Costing system. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis SWOT guna mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan dari segi internal dan eksternal dan strategi perusahaan. |
Laporan keuangan yang mampu menampilkan informasi yang terinci dari pendapatan dan biaya overhead yang digunakan pada proses produksi setiap item yang meliputi proses dari bahan baku sampai menjadi bahan jadi siap jual, sehingga mudah mengetahui kemampuan laba yang dihasilkan dari setiap item yang diproduksi tersebut.
|
3 |
Anita B., W. dan Andrian W. (Agustus 2018). Rancang Bangun Sistem Informasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) Perusahaan Berbasis Web Pada PT Bumitangerang Mesindotama. Jurnal CERITA Vol. 4 No. 2
|
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) yang didukung dari pengumpulan data melalui observasi dan studi pustaka. |
Menghasilkan Sistem yang menggunakan input berbasis web dalam proses pengisian kegiatan proyek, rincian bahan yang diperlukan dan perencanaan anggaran biaya yang dibutuhkan sehingga dapat menghasilkan laporan akhir dalam bentuk rekapan yang rapi.
|
4 |
Samsoni. (Tahun 2017). Perancangan Sistem Informasi Kontrol Produksi Sepatu (Studi Kasus: PT. Asia Dwimitra Industri Tangerang). Jurnal INFORMATIKA UNPAM Vol. 2 No. 3. |
Metode pengumpulan data, pembuatan OPC, menghitung waktu standar membuat struktur produk. Perancangan menggunakan bahasa pemrograman web seperti PHP, CSS, HTML dan untuk database menggunakan database MySQL serta beberapa tools pendukung lainnya seperti sublime, notepad++. |
Menghasilkan Sistem monitoring produksi sepatu yang sudah dapat melakukan pengendalian produksi sepatu dengan cepat hanya dengan cara melihat pada menu report yang dapat memberikan informasi pemesanan sepatu sudah sampai proses tahap produksi hingga proses finishing.
|
5 |
Rasya Machfud, Arifin Puji, dah Teguh Sutanto. (2018). Rancang Bangun Aplikasi Harga Pokok Produksi pada CV Langganan. Jurnal JSIKA Vol. 7 No. 2. |
Perhitungan HPP menggunakan metode full costing yang meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. |
Aplikasi ini dapat menghasilkan laporan harga pokok produksi yang terdiri dari laporan biaya bahan baku, laporan tenaga kerja langsung, laporan biaya overhead pabrik. Dan juga menghasilkan informasi biaya pembebanan penyusutan mesin dan aktiva, biaya listrik, dan biaya pemakaian bahan penolong.
|
6 |
Wartika, Deasy P, Tono H, dkk. (November 2017). Sistem Informasi Manajemen Harga Pokok Produksi Telur pada Peternakan Ayam Petelur Ismaya Poultry Shop. Prosiding SAINTIKS Vol. 2. |
Metode Pendekatan Sistem menggunakan Object Oriented dan Metode Pengembangan Sistem menggunakan Prototype. Implementasi software dalam membangun sistem dengan PHP sebagai bahasa pemrogramannya dan MySQL sebagai database. |
Menghasilkan Sistem Informasi Manajemen harga pokok produksi telur berbasis web yang dapat memberikan rekomendasi kepada pemilik peternakan dalam mengambil keputusan guna menentukan harga jual telur dengan keuntungan yang didapatkan sesuai dengan kebijakannya.
|
7 |
Dinik Fitri. (2016). Perancangan Sistem Informasi Harga Pokok Produksi Dengan Metode Biaya Activity Based Cost System Pada PT Aseli Dagadu Djogdja. Jurnal OPTIMUM Vol. 6 No. 1. |
Penentuan HPP dengan metode Activity Based Cost System. Perancangan sistem dengan metode FAST (Framework for the Aplication of System Thinking). |
Menghasilkan Sistem informasi mampu memberikan informasi harga pokok produksi dengan pendekatan ABC. Dan beberapa fitur lainnya yang mendukung untuk memberikan pelayanan optimal pada pelanggan.
|
8 |
Fitri Dwi, Arifin, dan Julianto. (2016). Rancang Bangun Aplikasi Penentuan Harga Pokok Produksi Pada UMKM Burhan Foam. Jurnal JSIKA. Vol 5 No. 10. |
Penentuan HPP menggunakan metode Job Order Costing. Desain sistem menggunakan Context Diagram. Dan pengumpulan data dengan observasi, studi pustaka, wawancara. |
Menghasilkan output berupa laporan biaya bahan baku, laporan biaya tenaga kerja langsung, laporan biaya overhead pabrik tetap, laporan biaya overhead pabrik variabel, dan laporan harga pokok produksi. Selain laporan utama, aplikasi ini juga menghasilkan laporan untuk memberikan informasi kepada manajemen berupa laporan pemesanan per periode.
|
9 |
Evan Reinaldo, Alexander Setiawan, Tanti Octavia (2017). Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Produksi pada PT. Rajapaksi Adyaperkasa. Jurnal INFRA Vol 5 No 2. |
Metode pengumpulan data. Permodelan sistem menggunakan Data Flow Diagram dan Entity Relationship Diagram. Perancangan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.Net 2010 dan database SQL Server 2012. Pengolahan data penelitian diuji menggunakan IBM SPSS. |
Hasilnya, Perusahaan dapat mengetahui waktu dan biaya produksi dari model sepatu dengan hanya melihat contoh sepatu, dan data model sepatu yang ada dikembangkan hingga dapat melakukan pemesanan dan melihat rencana penjadwalan produksi. Aplikasi dapat menampilkan report secara detail akan waktu dan biaya model baru dengan mudah.
|
10 |
Duraccio V, Elia V, dan Forcina A. (Tahun 2015). An Activity Based Costing Model For Evaluating Effectiveness Of RFID Technology In Pallet Reverse Logistics System. AIP Conference Proceedings Vol. 1648 Issue 1. |
Activity Based Costing method and data collecting through observation and literature review. |
Results obtained highlight how an RFID application is economically sustainable to reduce the overall cost of pallet management activities.
|
BAB III
PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
Sejarah Singkat PT Bimasakti Karyaprima (Fans Sport Shoes)
Berawal sebagai bisnis trader sepatu olahraga, seiring berjalannya waktu, ditambah kejelian melihat peluang untuk menggarap segmen pasar menengah ke bawah, lahirlah merk sepatu Fans. Yang memiliki tujuan ikut serta berkontribusi mengembangkan industri sepatu di Indonesia. Nama Fans dipilih karena mudah diingat dan mempunyai arti positif yaitu penggemar, identik dengan visi perusahaan yang ingin terus berjaya memberikan kenyamanan beraktivitas bagi penggemarnya dari Sabang sampai Merauke.
Gambar 3.1 Salah satu produk sepatu FANS, teknologi U-Lock
Fans pertama kali di produksi oleh sebuah pabrik CMT yang juga memproduksi sepatu merk lain. Seiring berjalannya waktu, permintaan sepatu Fans semakin meningkat maka, diputuskan untuk membuka unit produksi sendiri yang berlokasi di Jalan Industri Raya I Blok D No. 8A, Jatake, Jatiuwung, Kota Tangerang – Banten. Kode Pos 15136.
Dengan memiliki pabrik sendiri, Fans berkomitmen lebih mengembangkan teknologi dalam dunia sepatu guna memberi nilai tambah bagi produksi sepatu dalam negeri. Pada awal berdiri di tahun 2001, Fans dikenal dengan sepatu jogging-nya. Seiring dengan perubahan jaman, model lainpun mulai diciptakan
Pada tahun 2004, Fans membuat sepatu Taekwondo yang dinamakan Xtrial. Sepatu ini tetap digemari masyarakat hingga sekarang. Pada tahun 2010, Fans meluncurkan sepatu Hiking yang menjadi trend di kalangan komunitas hasher di Indonesia dan Asia Tenggara. Sepatu ini dikenal karena kekuatannya. Melewati medan yang berlumpur hingga terjal sekalipun, sepatu ini tetap nyaman digunakan dan awet.
Gambar 3.2 Pabrik PT Bimasakti Karyaprima
Visi dan Misi PT Bimasakti Karyaprima
Visi PT Bimasakti Karyaprima
”Kesejahteraan, kebahagiaan, kemajuan, kesehatan & keamanan, melalui peningkatan kualitas.”
Misi PT Bimasakti Karyaprima
Perusahaan yang dicintai melalui peningkatan inovasi & kualitas yang berkesinambungan
Struktur Organisasi PT Bimasakti Karyaprima
Organisasi ialah suatu kelompok orang yang mempunyai visi dan misi dalam satu tujuan, yaitu untuk melakukan aktivitas sesuai dengan kegiatan dan aturan dari organisasi tersebut, seperti halnya organisasi sekolah.
Struktur organisasi diperlukan supaya organisasi terlihat
struktural, organisasi adalah hubungan orang orang yang mempunyai atasan dan bawahan. Susunan organisasi pada PT Bimasakti Karyaprima adalah sebagai berikut:
- a. Direktur;
- b. Accounting;
- c. HRD (Human Resources Department)
- d. SCM, yang membawahi:
- • Kepala Produksi, yang membawahi:
- 1. Kepala Regu, dan
- 2. Mekanik.
- • Kepala Gudang, yang membawahi:
- 1. Raw Material;
- 2. Finished Goods;
- 3. EVA/Rubber, dan
- 4. Driver;
- e. Marketing, dan
- f. RnD (Research and Development).
Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT Bimasakti Karyaprima
Tugas Dan Tanggung Jawab
Berikut adalah tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yang tersebut dalam struktur organisasi PT Bimasakti Karyaprima, yaitu:
- 1. Direktur, Bertugas untuk mengatur seluruh kegiatan operasional perusahaan
- 2. Accounting, Bertugas untuk menyusun dan mengelola laporan administrasi keuangan perusahaan
- 3. HRD, Bertugas untuk mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia
- 4. SCM, Bertugas untuk mengelola bahan baku, bahan jadi dan membuat rencana produksi.
- 5. Marketing, Bertugas untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dengan cara menjual dan memasarkan produk perusahaan
- 6. RnD, Bertugas untuk memperbaiki dan mengembangkan produk baru.
- 7. Kepala Produksi, Bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasikan, mengontrol dan mengevaluasi semua aktivitas produksi.
- 8. Kepala Gudang, Bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasikan, mengontrol dan mengevaluasi semua aktivitas penerimaan, dan persediaan stok barang yang akan didistribusikan.
- 9. Kepala Regu, Bertugas untuk mengontrol jalannya produksi pada masing-masing bagian.
- 10. Mekanik, Bertugas untuk merawat dan memperbaiki mesin.
- 11. Operator Gudang Raw Material, Bertugas untuk mengatur keluar masuknya bahan mentah.
- 12. Operator Gudang Finished Goods, Bertugas untuk mengatur keluar masuknya bahan jadi.
- 13. Operator Gudang EVA/Rubber, Bertugas untuk mengatur keluar masuknya barang setengah jadi.
- 14. Driver, Bertugas untuk melakukan pengantaran barang dari gudang ke customer/showroom.
Produk-produk oleh PT Bimasakti Karyaprima
Terdapat kurang lebih 30 model produk sepatu yang dibuat oleh PT Bimasakti Karyaprima, yaitu:
- • Kategori Back to School
- - Sonic B
- • Kategori Casual
- - Sonic B
- - Sonic N
- - Muller R
- - Muller B
- - Arumba B
- - Morio B
- - Morio W
- - Muller N
- - Solaris B
- - Solaris N
- - Barito N
- - Barito G
- - Solaris G
- - Baza B
- - Muller M
- - Barito B
- - Mulo B
- • Kategori Futsal
- - CRV O
- • Kategori Jogging
- - Jaguar R
- - Jaguar N
- - Eureka W
- - Eureka B
- - Eureka R
- - Eureka O
- - Malino B
- - Castelo MG
- - Castelo O
- - Castelo P
- • Kategori Taekwondo
- - Rush W Jr
- - Rush B Jr
- - Escape W
- - Escape C
Tata Laksana Sistem Yang Berjalan
Prosedur Sistem Yang Berjalan
Prosedur untuk sistem informasi biaya yang berjalan saat ini yaitu:
- 1. Bagian Development mengukur pola sepatu pada bahan baku.
- 2. Development menyusun rincian Consumption Sheet di spreadsheet yang berisi daftar kebutuhan material dan konsumsi pemakaian untuk sepasang sepatu (berdasarkan jenis, model, dan warna sepatu).
- 3. Development mencetak Consumption Sheet lalu, menyerahkan kepada bagian Purchasing untuk dikonfirmasi.
- 4. Jika terdapat data yang harus direvisi, Development akan menggantinya sesuai perintah dan di-print lagi setelah direvisi. Lalu diberikan kembali ke bagian Purchasing.
- 5. Consumption Sheet diberi tanda tangan sebagai tanda telah terkonfirmasi/approved
- 6. Selanjutnya, bagian Purchasing akan melakukan proses costing.
- 7. Saat ini, bagian Purchasing harus mengetikkan ulang rincian Consumption Sheet pada komputer, lalu melakukan perhitungan costing tiap-tiap material sepatu
- 8. Seluruh costing dijumlahkan, sehingga didapatkan total biaya untuk produksi satu pasang sepatu tiap modelnya.
- 9. Pimpinan menerima laporan Consumption Sheet
Rancangan Prosedur Sistem Berjalan
Dalam merancang prosedur sistem yang berjalan, penulis menggunakan permodelan dengan UML yang dibuat dengan program Visual Paradigm: Community Edition 13.2. Model UML yang akan dibuat diantaranya Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram
Use Case Diagram Untuk Sistem Yang Berjalan
Gambar 3.4 Use Case Prosedur yang berjalan
Berdasarkan use case diagram diatas, dapat diketahui:
- Sistem boundary yang menggambarkan keseluruhan kegiatan dalam sistem informasi biaya yang berjalan saat ini.
- Use case yang tergambar berjumlah 11 use case
- Aktor yang melakukan kegiatan berjumlah 3 aktor, diantaranya: Development, Purchasing, dan Pimpinan. Berikut adalah pendefinisian aktor pada sistem informasi biaya yang berjalan saat ini:
Tabel 3.1 Pendefinisian Aktor
No. |
Nama Aktor |
Deskripsi
|
1. |
Development |
Development adalah bagian dalam pengembangan produk. Development memiliki hak untuk mengukur pola sepatu pada bahan baku, membuat rincian Consumption Sheet, mencetaknya, lalu memberikan ke Purchasing untuk dikonfirmasi.
|
2. |
Purchasing |
Purchasing memiliki hak untuk memberi konfirmasi pada hasil Consumption Sheet dari Development, mengetik ulang Consumption Sheet untuk melakukan costing, dan mendapatkan total biaya produksi sepasang sepatu.
|
3. |
Pimpinan |
Pimpinan mempunyai hak untuk mengetahui dan menerima laporan dalam kegiatan produksi.
|
Activity Diagram Untuk Sistem Yang Berjalan
Gambar 3.5 Activity Diagram Prosedur yang berjalan
Berdasarkan
activity diagram diagram diatas, dapat diketahui:
- 1 initial node, merupakan node yang mengawali kegiatan.
- 10 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
- 1 decision node, node yang menunjukkan pilihan akan suatu kondisi tertentu, yang menghasilkan satu kemungkinan.
- 1 final node, merupakan node yang mengakhiri kegiatan.
Sequence Diagram Untuk Sistem Yang Berjalan
Gambar 3.6 Sequence Diagram Prosedur yang berjalan
Berdasarkan
Sequence diagram diagram diatas, dapat diketahui:
- 4 lifeline untuk objek-objek yang saling berinteraksi diantaranya: Pola sepatu, Consumption Sheet, Laporan.
- 3 aktor yang melakukan kegiatan diantaranya: Purchasing, Development, dan Pimpinan.
- 12 message spesifikasi untuk komunikasi antar objek yang berisi informasi – informasi mengenai aktivitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor – aktor tersebut.
Analisis Sistem Yang Berjalan
Metode Analisis PIECES
Peneliti menggunakan metode PIECES untuk mengevaluasi performance (kinerja), information (informasi), economy (ekonomi), control (kendali), efficiency (efisiensi), dan service (pelayanan) pada sistem yang berjalan. Berikut hasil analisa PIECES sistem yang berjalan:
Tabel 3.2 Analisa PIECES
Parameter |
Hasil Analisa Sistem Berjalan |
Sistem Usulan
|
Performance |
Pengolahan data yang cukup sulit karena terpisah di perangkat yang berbeda. Hal ini tentu saja membutukan waktu yang cukup lama. |
Pengolahan data menjadi mudah dan cepat karena berbasis website dan menggunakan database.
|
Information |
Informasi yang dihasilkan cukup baik. Namun, saat terjadi revisi tidak ada informasi tertulis tentang apa dan bagian mana yang perlu direvisi. Saat ini hanya menggunakan lisan saja. Dan untuk pencarian data mengalami kesulitan. Juga belum bisa diandalkan untuk mengetahui kebutuhan biaya saat akan melakukan produksi dalam periodenya. |
Terdapat fitur catatan revisi dan bisa menelusuri kembali informasi sebelum direvisi. Pencarian data lebih mudah dengan fitur cari data berdasarkan beberapa filter. Dan dapat menghitung kebutuhan produksi untuk satu periode.
|
Economy |
Mengeluarkan biaya (kertas) untuk mencetak ulang jika ada revisi. |
Pengguna hanya perlu mencetak jika sudah benar-benar tidak ada revisi lagi. Karena terdapat fitur catatan revisi dan bisa menelusuri kembali informasi sebelum direvisi.
|
Control |
Kontrol kurang, data tersimpan berlebihan tidak konsisten dalam file-file dan perangkat berbeda. Terjadi error dalam proses entah dari pengguna atau software yang digunakan. |
Dengan memiliki database untuk data-data master maka semua terpusat di database.
|
Efficiency |
Karena terpisah perangkat antara pembuatan Consumption Sheet dan proses costing-nya maka, pengetikkan ulang harus dilakukan, usaha yang dibutuhkan lebih banyak. |
Pembuatan Consumption Sheet untuk proses princian material dan proses costing berada dalam satu sistem. Hanya tinggal melanjutkan saja untuk melakukan costing.
|
Service |
Sistem hanya bisa digunakan saat di kantor dan jam kerja. Tidak bisa fleksibel digunakan di luar jam kerja atau di luar kantor. |
Karena sistem dibuat berbasis website. Maka, dapat digunakan dimana saja dan kapan saja. Untuk mengecek data, konfirmasi dan lainnya hanya perlu membuka wesbsite-nya melalui komputer atau gadget mereka.
|
Konfigurasi Sistem Yang Berjalan
Spesifikasi Hardware
Perangkat keras (hardware) yang digunakan diantaranya adalah:
- a. Processor : Dual Core
- b. Monitor : LCD HD 16 inch.
- c. Mouse : Optical Mouse.
- d. Keyboard : Standar QWERTY Keyboard.
- e. RAM : 2 GB.
- f. Harddisk : 500 GB.
- g. Printer : Canon IP2770.
Spesifikasi Software
Perangkat lunak (software) yang digunakan diantaranya adalah:
- a. Linux Mint OS.
- b. LibreOffice (Spreadsheet).
- c. Google Chrome browser.
Hak Akses Brainware
Pengguna (brainware) yang memiliki hak akses dalam proses peminjaman arsip berjumlah 3 orang, yaitu:
- a. Purchasing.
- b. Development.
- c. Pimpinan.
Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah
Permasalahan Yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini yaitu:
- Pembuatan Consumption Sheet dan proses costing dilakukan di dua perangkat yang terpisah dan belum memiliki database. Sehingga, perlu pengetikkan ulang data-data pada Consumption Sheet agar dapat melakukan costing dan penentuan biaya produksi.
- Untuk memperbarui harga terbaru atau melakukan revisi rincian data cukup sulit, karena perlu mengganti di tiap sheet-nya satu persatu yang pastinya memakan waktu yang cukup lama dan usaha yang lebih.
- Sistem saat ini hanya dapat melakukan costing untuk mengetahui biaya produksi sepasang sepatu tiap model/jenisnya. Belum dapat otomatis untuk mengetahui kebutuhan biaya untuk produksi sepatu dalam periodenya.
Alternatif Pemecahanan Masalah
Dari poin-poin permasalahan di atas, penulis memberikan alternatif pemecahan masalah yang mungkin dapat dilakukan, yaitu:
- Dibangun Sistem Informasi berbasis web yang mencakup dalam pembuatan Consumption Sheet mulai dari proses perincian material hingga proses costing, yang menghasilkan biaya produksi sepasang sepatu. Hak akses user dibagi menjadi tiga bagian yaitu: untuk bagian Development, kedua untuk Purchasing, dan untuk Admin.
- Penelusuran dan kelola data-data bahan baku dapat dilakukan secara cepat dan mudah dengan adanya database yang baik. Sehingga, proses revisi kesalahan data ataupun memperbarui harga tidak lagi sulit. Dan juga lebih cepat dalam pencarian data.
- Untuk mengetahui kebutuhan biaya untuk satu periode produksi, bisa langsung diketahui melalui fitur yang ada di sistem ini. Dengan sistem yang online, konfirmasi pun dapat dilakukan dimana saja dengan mudah, tidak perlu bertatap muka.
User Requirement
Elisitasi Tahap I
Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
Elisitasi Tahap II
Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
Elisitasi Tahap III
Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III
FInal Draft Elisitasi
Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi
BAB IV
RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Rancangan Sistem Usulan
Prosedur Sistem Usulan
- Admin tambah data pada Master data Kategori, Material, serta Jenis Sepatu melalui sistem online.
- Admin tambah data anggota perusahaan lalu membagi role/hak akses tiap anggota.
- Bagian Development dan Purchasing login ke sistem.
- Bagian Development mulai membuat projek Consumption Sheet melalui form yang sudah disediakan.
- Bagian Development melalui dashboard-nya, mulai membuat projek dengan memilih jenis/model sepatu apa yang akan dibuat, lalu pilih daftar Komponen untuk menentukan komponen dan rinciannya, pilih daftar Material dan isi detailnya untuk menentukan material apa saja yang dipakai secara berurutan.
- Setelah selesai, projek disimpan dan di-submit ke bagian Purchasing.
- Purchasing melalui dashboard-nya, menerima hasil rincian projek yang telah dibuat oleh Development. Purchasing memeriksa hasil projek. Selanjutnya, melakukan konfirmasi/approval langsung melalui sistem. Jika ada yang perlu direvisi, Purchasing meng-input form catatan revisi lalu di-submit kembali.
- Development menerima hasil bahwa projek telah di-approve atau projek terdapat revisi. Saat ada revisi, development melihat form catatan revisi dan langsung melakukan revisi. Hasil revisi di-submit kembali untuk dikonfirmasi lagi.
- Purchasing melakukan proses costing pada projek (yang telah dibuat development).
- Seluruh biaya dijumlahkan dan didapat total biaya produksi/HPP.
- Projek disimpan sebagai tanda selesai. Dapat dibuka kembali dan di-update jika diperlukan.
Use Case Diagram Yang Diusulkan
Diagram usecase yang diusulkan pada sistem aplikasi informasi biaya produksi adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1 Use Case sistem usulan Aplikasi Informasi Biaya Produksi
Berdasarkan use case diagram diatas, dapat dijelaskan:
- Sistem boundary yang menggambarkan keseluruhan kegiatan dalam sistem informasi biaya usulan.
- Terdapat 3 aktor yaitu Admin, Development, dan Purchasing.
- Use case yang tergambar terdapat 15 usecase.
- Terdapat 4 include yaitu: Dashboard, Master Data, Transaksi, dan Report.
Activity Diagram Sistem yang Diusulkan
Usulan Activity Diagram Project
Gambar 4.2 Usulan Activity Diagram Project
Berdasarkan Activity Diagram Project tersebut, terdapat:
- 1 initial node, merupakan node yang mengawali kegiatan.
- 14 action state dari sistem. Yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yang ada.
- 2 decision node, node yang menunjukkan pilihan untuk suatu kondisi tertentu, yang menghasilkan hanyaa satu kemungkinan.
- 1 final node, adalah node yang mengakhiri keseluruhan kegiatan.
Usulan Activity Diagram Master Data
Gambar 4.3 Usulan Activity Diagram Master Data
Berdasarkan Activity Diagram Project tersebut, terdapat:
- 1 initial node, merupakan node yang mengawali kegiatan.
- 12 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
- 2 decision node, node yang menunjukkan pilihan akan suatu kondisi tertentu, yang menghasilkan satu kemungkinan.
- 1 fork node, ini merupakan sebuah node yang membagi sebuah action state menjadi beberapa action state.
- 1 join node untuk menyatukan beberapa action state menjadi satu kesatuan.
- 1 final node, merupakan node yang mengakhiri kegiatan.
Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan
Sequence Diagram Admin
Gambar 4.4 Usulan Sequence Diagram Admin
Berdasarkan
Sequence diagram diagram diatas, dapat diketahui:
- 6 lifeline untuk objek-objek yang saling berinteraksi diantaranya: Login, Dashboard, Masterdata, Project, Report, dan Logout.
- 1 aktor yang melakukan kegiatan adalah: Admin.
- 15 message spesifikasi untuk komunikasi antar objek yang berisi informasi – informasi tentang aktivitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor – aktor tersebut.
Sequence Diagram Development
Gambar 4.5 Usulan Sequence Diagram Development
Berdasarkan
Sequence diagram diagram diatas, dapat diketahui:
- 6 lifeline untuk objek-objek yang saling berinteraksi diantaranya: Login, Dashboard, Project, Catatan Revisi, Report dan Logout.
- 1 aktor yang melakukan kegiatan adalah: Development.
- 12 message spesifikasi dari komunikasi antar objek-objek yang berisi informasi – informasi tentang aktivitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor – aktor tersebut.
Sequence Diagram Purchasing
Gambar 4.6 Usulan Sequence Diagram Purchasing
Berdasarkan
Sequence diagram diagram diatas, dapat diketahui:
- 7 lifeline untuk objek-objek yang saling berinteraksi diantaranya: Login, Dashboard, Project, Catatan Revisi, Approval, Report dan Logout.
- 1 aktor yang melakukan kegiatan adalah: Purchasing.
- 14 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang berisi informasi – informasi tentang aktivitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor – aktor tersebut.
Rancangan Basis Data
Class Diagram Rancangan
Gambar 4.7 Usulan Class Diagram
Spesifikasi Basis Data
Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel pada database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.
- 1. Tabel Master Data Pelanggan
Tabel 4.1 Master Data Pelanggan
- 2. Tabel Master Data Kategori
Tabel 4.2 Master Data Kategori
- 3. Tabel Master Data Material
Tabel 4.3 Master Data Material
- 4. Tabel Master Data Shoes
Tabel 4.4 Master Data Shoes
- 5. Tabel Master Data Role
Tabel 4.5 Master Data Role
- 6. Tabel Master Data User
Tabel 4.6 Master Data User
- 7. Tabel Master Data Menu
Tabel 4.7 Master Data Menu
- 8. Tabel Transaksi Upper
Tabel 4.8 Transaksi Upper
- 9. Tabel Transaksi Bottom
Tabel 4.9 Transaksi Bottom
- 10. Tabel Transaksi Lining
Tabel 4.10 Transaksi Lining
- 11. Tabel Transaksi Packing
Tabel 4.11 Transaksi Packing
- 12. Tabel Transaksi Logo
Tabel 4.12 Transaksi Logo
- 13. Tabel Transaksi HPP
Tabel 4.13 Transaksi HPP
Perbedaan Prosedur Antara Sistem berjalan dan Sistem Usulan
Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem aplikasi informasi biaya produksi. Adapun perbedaannya sebagai berikut:
Tabel 4.14 Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan.
No |
Sistem Berjalan |
Sistem Usulan
|
1 |
Dalam memperbarui atau melakukan revisi rincian data, memerlukan usaha lebih. Karena perlu mengganti di tiap sheet-nya satu persatu yang pastinya memakan waktu yang cukup lama. |
Penelusuran dan kelola data-data bahan baku dapat dilakukan secara cepat dan mudah dengan adanya database. Sehingga, proses revisi kesalahan data ataupun perbarui menjadi lebih cepat. Begitupun dalam pencarian data.
|
2 |
Proses pembuatan Consumption Sheet dilakukan di dua perangkat yang berbeda Operating System. Sehingga, perlu pengetikkan ulang data-data pada Consumption Sheet agar dapat melakukan costing dan penentuan biaya produksi sepasang sepatu. |
Dibangun Sistem Informasi yang terintegrasi untuk keseluruhan proses pembuatan Consumption Sheet, sampai mendapatkan total biaya produksi sepasang sepatu.
|
3 |
Sistem berjalan belum dapat otomatis untuk mengetahui kebutuhan biaya untuk produksi sepatu dalam skala besar per-periode. |
Dapat langsung diketahui melalui fitur yang ada di sistem ini. Hanya memilih project dan langsung dikalikan dengan kuantitas produksi.
|
4 |
Pengaksesan hanya dilakukan di tempat dan diwaktu kerja/kantor. Untuk meminta konfirmasi/approval perlu bertemu langsung. |
Dengan sistem yang online berbasis web, user dapat membuat, mengedit, meng-update, bahkan memeriksa projek dimana saja dan kapan saja. Konfirmasi/approval pun dapat dilakukan dimana saja dengan mudah, tidak perlu bertatap muka.
|
Rancangan Prototipe
1. Tampilan Prototipe Halaman Login
Gambar 4.8 Prototipe Halaman Login
2. Tampilan Prototipe Halaman Project
Gambar 4.9 Prototipe Halaman Project
2. Tampilan Prototipe Halaman Project
Gambar 4.9 Prototipe Halaman Project
3. Tampilan Prototipe Halaman Tambah Data
Gambar 4.10 Prototipe Halaman Tambah Data
4. Tampilan Prototipe Halaman Master Kategori
Gambar 4.11 Prototipe Halaman Master Kategori
5. Tampilan Prototipe Halaman Tambah Data Kategori
Gambar 4.12 Prototipe Halaman Tambah Data Kategori
6. Tampilan Prototipe Halaman Tambah Data Pelanggan
Gambar 4.13 Prototipe Halaman Tambah Data Pelanggan
7. Tampilan Prototipe Halaman Tambah Data Material
Gambar 4.14 Prototipe Halaman Tambah Data Material
Konfigurasi Sistem Usulan
Spesifikasi Hardware
Perangkat keras (hardware) yang digunakan diantaranya adalah:
- a. Processor : Intel Core i3
- b. Monitor : LCD HD 16 inch.
- c. Mouse : Optical Mouse.
- e. RAM : 2 GB.
- f. Harddisk : 500 GB.
- g. Printer : Canon IP2770.
Spesifikasi Software
Software yang digunakan dalam perancangan ini adalah sebagai berikut:
- a. Windows 8.1.
- b. XAMPP.
- c. Database server: MySQL
- d. Web server: Apache
- e. Sublime Text 3
- f. Firefox
Hak Akses Brainware
Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh:
- a. Purchasing.
- b. Development.
- c. Admin.
Rancangan Program yang Diusulkan
Tampilan Halaman Login
Gambar 4.15 Halaman Login
Tampilan diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk kedalam sistem, user harus melakukan login dengan memasukan username dan password yang telah didaftarkan agar dapat masuk kedalam sistem.
Tampilan Halaman Project
Gambar 4.16 Halaman Project
Tampilan diatas merupakan tampilan halaman transaksi untuk membuat project. Di dalamnya terdapat data-data yang telah di-input sebelumnya. Dapat di-edit dan juga dihapus. Dapat juga di-export dalam bentuk dokumen jika diperlukan.
Tampilan Halaman Tambah Data Project
Gambar 4.17 Halaman Tambah Data Project
Tampilan diatas merupakan tampilan halaman tambah data transaksi untuk membuat project. User dapat melakukan tambah data melalui form yang disediakan. Jika berhasil menambah data, maka akan muncul alert sukses tambah data.
Tampilan Halaman Master Data Kategori
Gambar 4.18 Halaman Master Data Kategori
Tampilan diatas merupakan tampilan halaman Master data untuk data Kategori. Dimana berisi User dapat melihat isi dari data tersebut. Dan dapat menambah sekaligus mengedit data tersebut.
Tampilan Halaman Tambah Data Master Kategori
Gambar 4.19 Halaman Tambah Data Master Kategori
Tampilan diatas merupakan tampilan halaman tambah data untuk Master data Kategori. Dimana berisi User dapat melakukan tambah data melalui form yang disediakan.
Tampilan Halaman Master Data Pelanggan
Gambar 4.20 Halaman Master Data Pelanggan
Tampilan diatas merupakan tampilan halaman Master data untuk data Pelanggan. Dimana berisi User dapat melihat isi dari data tersebut. Dan dapat menambah sekaligus mengedit data tersebut.
Tampilan Halaman Tambah Data Master Pelanggan
Gambar 4.21 Halaman Tambah Data Master Pelanggan
Tampilan diatas merupakan tampilan halaman tambah data untuk Master data Pelanggan. Dimana berisi User dapat melakukan tambah data melalui form yang disediakan.
Tampilan Halaman Master Data Material
Gambar 4.22 Halaman Tambah Master Data Material
Tampilan diatas merupakan tampilan halaman Master data untuk data Material. Dimana berisi User dapat melihat isi dari data tersebut. Dan dapat menambah sekaligus mengedit data tersebut.
Tampilan Halaman Tambah Data Master Material
Gambar 4.23 Halaman Tambah Data Master Material
Tampilan diatas merupakan tampilan halaman tambah data untuk Master data Material. Dimana berisi User dapat melakukan tambah data melalui form yang disediakan.
Blackbox testing
Tabel 4.15 Black-box Testing
Schedule Implementasi
Proses untuk membangun sistem yang diusulkan memakan waktu lebih dari 6 bulan. Selama masa tersebut banyak kegiatan yang dilakukan, yang mana dapat dilihat di time schedule berikut:
Tabel 4.16 Rincian Time Schedule
Estimasi Biaya
Tabel 4.17 Rincian Estimasi Biaya
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa penelitian yang sudah diuraikan pada bab-bab sebelumnya serta, berdasarkan hasil pengamatan dari perumusan masalah mengenai Perancangan Aplikasi Informasi Biaya Produksi berbasis Web pada PT BIMASAKTI KARYAPRIMA, maka dapat diambil kesimpulan dari rumusan masalah sebagai berikut:
- Sistem yang lama belum sepenuhnya dapat membantu perusahaan dalam mendapatkan informasi biaya produksi. Dikarenakan pembuatan Consumption Sheet mulai dari proses perincian material sepatu hingga proses costing berada pada dua perangkat yang berbeda sistem operasi. Sehingga, perlu pengetikkan ulang data-data pada Consumption Sheet agar dapat melakukan costing. Untuk memperbarui atau merevisi data perlu mengganti satu persatu di tiap sheet-nya. Dan juga belum otomatis untuk menghitung kebutuhan biaya saat akan produksi.
- Aplikasi informasi biaya produksi ini dirancang dengan mengumpulkan data-data pendukung, mewawancarai user akan kebutuhan sistem, merancang kebutuhan database, membuat prototipe sistem, melakukan pemrograman menggunakan HTML, CSS, Javascript untuk bagian front-end-nya. Lalu menggunakan PHP Framework CodeIgniter dan database MySQL untuk bagian back-end-nya. Editornya menggunakan Notepad++ dan sistem diprogram agar dapat diakses melalui internet browser (online). Dan dibuat agar user dapat dengan cepat juga otomatis untuk mengetahui biaya produksi. Terakhir, melakukan testing untuk memastikan program berjalan sesuai keinginan.
- Perancangan sistem aplikasi informasi biaya produksi ini dapat membantu kegiatan operasional di perusahaan. Karena, sistem dibuat berbasis on¬line sehingga mudah diakses dimana saja. Proses yang lebih cepat, tidak perlu manual lagi. Sistem ini memiliki fungsi create project untuk melakukan input rincian material dan dilanjutkan dengan input proses costing. Juga memiliki fitur catatan revisi dan approval. Perhitungan biaya untuk produksi per-periode pun dapat dilakukan melalui sistem ini. Dan juga, laporan dapat di-export dalam format excel/spreadsheet.
Saran
Adapun saran-saran dari peneliti untuk lebih meningkatkan kegiatan operasional dalam mendapatkan informasi biaya produksi, yaitu sebagai berikut:
- Diharapkan dilakukan pengembangan lebih lanjut untuk menyempurnakan sistem yang lebih baik lagi dan meminimalisir kemungkinan terjadinya error atau defect yang dapat merugikan bagi penggunanya.
- Dilakukan pemeliharaan aplikasi secara berkala. Sehingga, aplikasi ini dapat terus digunakan dan berjalan dengan baik.
- Perlunya pelatihan yang harus diberikan kepada pihak yang bersangkutan agar bisa menggunakan aplikasi ini dengan semestinya.
DAFTAR PUSTAKA
- ↑ 1,0 1,1 Sutabri, T. (2016). Sistem Informasi Manajemen, Edisi Revisi. Yogyakarta, Indonesia: Penerbit Andi.
- ↑ 2,0 2,1 2,2 Maniah, Hamidin, Dini. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi: Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish.
- ↑ 3,0 3,1 3,2 3,3 Mulyani, S. (2016). Metode Analisis dan perancangan Sistem Edisi Kedua. Bandung, Indonesia: Abdi Sistematika.
- ↑ Maniah dan Hamidin, Dini. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi: Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish.
- ↑ Wahana, A. dan Selly. (2015). Sistem Infomasi Pendataan Tabungan Nasabah Pada Bank BTN Bandung. Jurnal Computech & Bisnis, 9(2).
- ↑ 6,0 6,1 Muslihudin, M., dan Oktafianto. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta, Indonesia: Penerbit Andi.
- ↑ Mulyani, Sri. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah: Notasi Pemodelan Unified Modeling Language (UML). Bandung, Indonesia: Abdi Sistematika.
- ↑ 8,0 8,1 Patma, T., S. Maskan M. dan Utaminingsih A. (2018). Sistem Informasi Manajemen: Guna Mendukung Keputusan. Malang, Indonesia: UPT Percetakan dan Penerbitan Polinema.
- ↑ Harfizar. Yuliana, K. Affifudin, M. (2017). Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. Jurnal SENSI, 3(2).
- ↑ 10,0 10,1 10,2 10,3 10,4 10,5 Indrajani. (2018). Database System All in One: Theory, Practice, and Case Study. Jakarta, Indonesia: PT Elex Media Komputindo.
- ↑ Tyoso, J., S., P. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish.
- ↑ Permana H., J. Astriyani E. Sari T., M. (2018). Perancangan Sistem Informasi Manajemen Layout Bahan Baku Berbasis Web Pada PT Sanichem Tunggal Pertiwi. Jurnal SENSI. 4(2).
- ↑ Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
- ↑ 14,0 14,1 Kamus Bank Indonesia versi daring/online.
- ↑ 15,0 15,1 Nur Rusdi. Suyuti M., A. (2017). Pengantar Sistem Manufaktur. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish.
- ↑ Soejanto I. Nursubiyanto E. Putra Awalu W., M. (2016). Penentuan Harga Pokok Produksi (HPP) Berdasarkan Job Order Costing. Jurnal OPSI, 9(1).
- ↑ Sutedi. Agarina M. (2017). Implementasi Rational Unified Process Dalam Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Hasil Bumi Berbasis Web Pada CV. Aneka Mandiri Lestari Bandar Lampung. Jurnal EXPLORE. 8(2).
- ↑ 18,0 18,1 Hery. (2015). Pengantar Akuntansi: Comprehensive Edition. Jakarta, Indonesia: Penerbit PT Grasindo.
- ↑ Yuniarti R. dkk. (2018). Green Supply Chain Management dan Studi Kasus di Dunia Industri. Malang, Indonesia: UB Press.
- ↑ 20,0 20,1 Albar, F. Manafi. Hardiyanti, S. Romadhona, K., R., A. (2017). Inventarisasi Manajemen Aset Berbasis Online Pada PD BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja. Jurnal SENSI, 3(2)
- ↑ Wood, Kenny. (2018). Confident Web Design: Master The Fundamentals Of Website Creation and Superchange You Career. London UK: Kogan Page.
- ↑ Christensson, P. (17 September 2015). Internet Definition. Diakses pada 22 November 2018.
- ↑ Suci Nurjanah, A. Kurniadi, Dede. (2017). Sistem Informasi Pengelolaan Izin Praktek Kerja Lapangan Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Secara Online Di STT Garut. Jurnal Algoritma, 14(2).
- ↑ Faridi. Aripianti, P. Widuri, R. (2016). Perancangan Sistem Informasi E-Jurnal Pada Perguruan Tinggi Berbasis Web. Jurnal CERITA, 2(2).
- ↑ Husain, A. Ariyanti, F. Darwati, S. (2016). Perancangan Database Relational Pada Toko Buku Online. Jurnal CERITA, 2(2).
- ↑ 26,0 26,1 26,2 26,3 Abdulloh R. (2018). 7 in 1 Pemrograman Web untuk Pemula. Jakarta, Indonesia: Elex Media Komputindo.
- ↑ Developer Mozilla contributor, mdnwebdocs-bot. (18 Maret 2019). HTML Basics. Diakses pada 25 Maret 2019.
- ↑ Ariata C. (7 Februari 2019). Apa Itu CSS? Pengertian Dan Cara Kerjanya. Diakses pada: 24 Maret 2019.
- ↑ Supono. (2016). Pemrograman Web dengan menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish.
- ↑ Solichin A. (2016). Pemrograman Web dengan PHP dan MySQL. Jakarta, Indonesia: Penerbit Budi Luhur.
- ↑ Wikipedia. (7 Juni 2019). CodeIgniter. Wikipedia. Diakses pada 11 Juni 2019.
- ↑ Poornima G., Naik. Girish R., Naik. (2019). Enchancing PHP Coding with CodeIgniter: Hands on Experience of CodeIgniter. New Delhi: India. Educreation Publishing.
- ↑ Prasetyo M., H. Asnawati. Arliando Y. (2015). Sistem Informasi Nilai Mahasiswa Berbasis Sms Gateway Pada Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Jurnal Media Infotama. 11(1).
- ↑ Rouse M. (Juli 2018). Definition: MySQL. Diakses pada 24 Maret 2019.
- ↑ 35,0 35,1 Law, Risal. (2015). Mari Belajar Pemrograman Berorientasi Objek menggunakan Visual C# 6.0.
- ↑ Rahayu S. Alfeno S. Wahyono K., N. (2019). Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pengolahan Data Pembuatan Akta Tanah Pada Kantor Desa Cangkudu Tangerang. Jurnal CCIT. 5(1).
- ↑ Oleh Soleh, Febby Astriza & Vischa Arrofiv Hamid (2015). Analisa Masalah Sistem Informasi Penggajian Menggunakan Metode PIECES di SMK Am Ma’mur. Prosiding Seminar Nasional Informatika (SNIf). 1(1).
- ↑ Febriyanto, Indrawan. Saputra, Erik H. (2015). Multimedia Learning Aksara Lampung for Students SMP Tulang Bawang Udik Lampung Using Adobe Flash CS. Skripsi STMIK AMIKOM Yogyakarta.
- ↑ Iqbal. Dzulhaq M. (2017). Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global. Vol.1.
- ↑ Bachtiar. Dede. Atikah. (2015). Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. 5(1).
- ↑ Azizah, N. Rahayu, S. Nova, A. (2017). Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak Pada PT Softex Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). Jurnal SENSI, 3(2).
- ↑ Dewi. (2016). Pengembangan Official Site iLearning Plus Menggunakan Perangkat Webometric Sebagai Media Informasi Pada Perguruan Tinggi. Skripsi. Tangerang.
- ↑ Mariona dan Moised Esteban-Guitart. (2016). Funds of knowledge in 21st century societies: Inclusive educational practices for under-represented students. A literature review. Journal of Curriculum Studies. 11.
- ↑ Rahardja, U., Aini, Q., Allamiah, F. (2017). Sistem Kuliah Portofolio (SKUP) Mahasiswa Berbasis Ilearning Media (IME) pada Perguruan Tinggi. Jurnal SENSI, 3(2).