1622395222

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi ini kemajuan teknologi yang semakin pesat serta permintaan akan kebutuhan yang semakin meningkat maka sangat perlu dibuatkan sistem yang dapat membantu dalam pekerjaan dan juga dalam penyampaian informasi terutama dalam bidang komputerisasi. Dimana peranan komputer ini sangat diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam dunia pendidikan maupun dalam dunia bisnis guna meningkatkan produktifitas kerja. Oleh karena itu, komputer merupakan hal yang tak bisa dihindari di zaman sekarang ini, terutama oleh perusahaan dan instansi. Hal ini terbukti sudah banyak perusahaan dan instansi  yang menggunakan komputer untuk mendapatkan informasi yang lebih cepat dan akurat sehingga dapat memudahkan pekerjaan agar lebih efektif dan efisien sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat terlaksana dengan baik, salah satunya PT.Hilon Indonesia.

Umumnya komputer berfungsi sebagai alat untuk menghitung yang kemudian berkembang menjadi sebuah alat untuk menyimpan data dan menghasilkan suatu informasi yang cukup efisien. Sistem komputerisasi merupakan alat pendukung yang sangat dibutuhkan dalam suatu pekerjaan sebuah instansi, karena diyakini dapat mempermudah proses pengolahan data dan mengurangi kesalahan dalam pengolahaan data.

Manajemen merupakan proses mengatur perusahaan dengan cara membuat perencanaan, mengorganisasikan, dan memberi perintah serta pengawasan. Manajemen sangat berperan dalam perusahaan, maju mundurnya perusahaan tergantung pada manajemen perusahaan yang ada. Dengan adanya manajemen yang baik maka kesuksesan dan kemajuan perusahaan akan lebih mudah dicapai namun jika manajemennya berantakan akan sangat sulit untuk perusahaan itu maju dan berkembang.

Pada suatu instansi kerja,  peranan teknologi informasi dan manajemen merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan untuk menunjang kinerja suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi yang telah menggunakan sistem komputerisasi dapat meningkatkan pekerjaan sehingga hasil yang dicapai lebih efisisen dalam segi tenaga dan efektif dalam segi waktu. Dan manajemen juga sangat membantu dalam memberikan laporan oprasional sehingga dapat memberikan informasi untuk mengontrol oprasi tersebut dengan lebih baik.

Perusahaan yang di dalamnya terdapat bagian sistem persediaan barang yang berfungsi untuk melakukan proses penyimpanan data barang yang digunakan sebagai tolak ukur guna mengambil keputusan-keputusan yang akan diambil dalam proses transaksi yang berhubungan dengan data. Tekait dengan monitoring persediaan barang yang telah menggunakan sistem semi komputerisasi yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel yang bertujuan agar data dapat mudah diakses. Namun penggunaan aplikasi tersebut dianggap belum berfungsi secara optimal. Hal ini yang menjadi kendala yaitu ketika semua informasi tersebut dibutuhkan, maka harus membuka semua tabel yang ada.Sehingga tidak efektif dan efisien, karena proses pencariannya memerlukan waktu yang lama.

Maka untuk mengoptimalkan proses sistem monitoring persediaan barang tersebut diperlukan suatu sistem yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut di atas yakni seperti proses pencarian cepat, kebutuhan informasi yang tepat dan cepat, serta dapat meminimalisir terjadinya kesalahan-kesalahan. Hal inilah yang melandasi penulis untuk mengambil judul “Perancangan Sistem Monitoring Persediaan Barang Berbasis Web Pada PT.Hilon Indonesia”.

1.2 Rumusan Masalah

  1. Bagaimana sistem monitoring persediaan barang yang sedang berjalan saat ini pada PT Hilon Indonesia ?
  2. Apakah sistem monitoring persediaan barang yang sedang berjalan saat ini pada PT Hilon Indonesia sudah efektif dan efisien?
  3. Apakah sistem monitoring persediaan barang  yang sedang berjalan dapat memberikan informasi yang cepat, tepat, dan akurat pada PT Hilon Indonesia?

1.3 Ruang Lingkup

Dalam penulisan penelitian ini, penulis membahas tentang sistem persediaan barang yang terdapat pada PT Hilon Indonesia agar dapat mencapai tujuan, namun untuk mempermudah dalam penelitian, maka perlu suatu batasan masalah. Jadi ruang lingkup penelitian hanya membahas mengenai masalah gudang dan produksi, khususnya untuk jenis produk perlengkapan tidur.

1.4 Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini, sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui sistem monitoring persediaan barang yang sedang berjalan saat ini pada PT Hilon Indonesia.
  2. Menciptakan sistem monitoring persediaan barang yang efektif dan efisien  pada PT Hilon Indonesia.
  3. Menciptakan sistem monitoring persediaan barang yang mampu memberikan informasi yang cepat, tepat, dan akurat pada PT Hilon Indonesia.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dan dihasilkan dari penulisan penelitian ini, adalah :

  1. Terciptanya sistem monitoring persediaann barang berbasis web pada PT Hilon Indonesia.
  2. Adanya sistem monitoring persediaan barang berbasis web pada PT Hilon Indonesia yang efektif dan efisien .
  3. Adanya sistem monitoring persediaan barang yang mampu memberikan informasi yang cepat, tepat, dan akurat pada PT Hilon Indonesia.

1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Metodologi Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu :

  1. Pengumpulan Data (Observasi Research)

Dalam metode ini peneliti melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber dan proses persediaan barang pada PT. Hilon Indonesia agar peneliti mendapatkan data yang dibutuhkan.

  1. Wawancara (Interview Research)

Untuk melengkapi hasil observasi, dilakukan metode wawancara atau tanyajawab untuk mendapatkan suatu data dan dilakukan juga tanyajawab secara lisan kepada stakeholder dengan pelaksana yang berhubungan langsung dengan sistem persediaan barang, bagaimana prosedur persediaan barang yang terjadi saat ini pada PT. Hilon Indonesia. Serta mencoba menafsirkan dan mengembangkan informasi yang berkaitan dengan masalah yang akan disusun guna medapat informasi yang lebih jelas untuk memperoleh data informasi yang diperlukan yaitu Ibu Upi selaku Admin Gudang di PT Hilon Indonesia.

  1. Studi Pustaka (Library Research)

Selain melakukan observasi dan wawancara dilakukan juga pencarian data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini menggunakan sumber dari : buku-buku, jurnal dan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan judul penelitian Tugas Akhir yang diambil. Sehingga didapatkan gambaran secara teoritis yang berguna untuk membantu penganalisaan dan perancangan maupun penulisan penelitian ini.

1.5.2 Metode Analisa Sistem

Pada metode analisa ini, metode yang digunakan yaitu analisa PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency dan Service) Sebagai upaya untuk memecahkan sebuah masalah (problem solving process) adalah dengan mengumpulkan semua permasalahan yang ada kemudian mengidentifikasi dan menganalisanya. Setelah itu menentukan ketidakleluasaan (constraint) dari permasalahan tersebut.

Kelebihan metode PIECES yaitu adanya laporan setiap akhir sehingga memudahkan adanya pengawasan, mudah melakukan dokumentasi, dokumentasi secara formal sehingga memudahkan penelusuran kembali terhadap kebutuhan bisnis.

Alasan mengapa penulis menggunakan metode PIECES pada penelitian Tugas Akhir ini, karena untuk memperbaiki laporan persediaan barang menjadi lebih baik, mengurangi kesalahan dalam mengolah data laporan persediaan barang jadi, untuk mengurangi pemborosan biaya dalam penggunaan kertas dan alat tulis, untuk memperbaiki keamanan sehingga orang lain tidak bisa membuka dan merubah data, dan untuk mengurangi keterlambatan memperoleh data-data laporan persediaan barang jadi yang diinginkan.

1.5.3 Metode Perancangan Sistem

Pada metode perancangan ini, metode yang digunakan yaitu Unified Modelling Language (UML), dimana diagram UML yang digunakan adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram, untuk mengambarkan suatu rancangan sistem yang diusulkan. Pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder yang terangkum pada elisitasi. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan adalah MySQL.

1.5.4 Metode Pengujian (Testing)

Pada metode pengujian ini, metode yang digunakan Black Box Testing untuk menunjukkan fungsi-fungsi yang ada didalam sebuah perangkat lunak. Sebagai contoh apakah pemasukan data diterima dengan benar dan keluaran data yang dihasilkan telah berjalan sebagaimana yang diharapkan.

1.6 Sistematika Penulisan

                  Untuk mempermudah dan memperjelas pembaca dalam memahami penelitian ini, maka penulis mengelompokan materi penulisan menjadi emapat bab yang saling berkaitan satu sama lainnya. Keempat bab tersebut adalah sebagai berikut:

BAB I             PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II            LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori yang diambil dari beberapa buku, berupa pengertian dan definisi dari beberapa ahli yang berkaitan dengan penyusunan laporan Tugas Akhir

BAB III          PEMBAHASAN

Bab ini berisi gambaran tentang sejarah singkat PT Hilon Indonesia, Visi dan Misi, Tujuan, Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab, Tata Laksana Sistem yang Berjalan, Analisa Sistem yang Berjalan, Konfigurasi Sistem yang Berjalan, Alternatif Pemecahan Masalah, User Requirement, Rancangan Sistem yang Diusulkan, Rancangan Basis Data, Rancangan Prototype Balsamic Mockups 3, Rancangan Program, Konfigurasi Sistem yang Diusulkan, Black Box Testing, Implementasi, dan Estimasi Biaya.

BAB IV          PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa sistem persediaan barang pada PT HILON INDONESIA berdasarkan data-data yang telah didapat.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1.1 Definisi Sistem

Menurut Hutahean (2015:2)[1] sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.

Menurut Gang Liang, Wenbo He, Chun Xu. Rumor Identification in Microblogging Systems Based on Users' Behavior. In International JournalIEEE Trans On Computational Social System, Vol 2 (2015:65), [2] Berpendapat Bahwa, “A system is a network made up of users and their have relationship for information sharing.”(Sebuah sistem adalah jaringan yang terdiri dari pengguna dan mereka memiliki hubungan untuk berbagi informasi).

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan prosedur-prosedur suatu jaringan kerja yang menghasilkan informasi dan saling berhubungan satu sama lain serta dirancang untuk mencapai tujuan bersama.

2.1.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2015:3)[1] , suatu sistem dikatakan baik jika mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari subsistem.

  1. Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  1. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang memperngaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  1. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  1. Masukan Sistem (Input)

Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukkan perawatan (Maintenance input), dan masukan signal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  1. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  1. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  1. Sasaran Sistem (Objectives)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.1.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:42)[3]dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, sistem dapat diklasifikasi dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut :

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan sebagainya.

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tertentu.

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tertentu adalah sistem yang kondisi masadepannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system . Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dam terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

2.1.2 Konsep Dasar Data Dan Informasi

2.1.2.1 Definisi Data

Menurut Jeperson Hutahaean dalam Gordon B. Davis (2015: 8)[1] Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.

2.1.2.2 Definisi Informasi

Menurut Jeperson Hutahaean dalam Gordon B. Davis (2015: 9)[1], Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.

Menurut Sri Mulyani (2016: 14)[4], “Informasi merupakan data yang sudah diolah yang ditujukkan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang membutuhkan.”

2.1.2.3 Kualitas Informasi

Menurut Muslihudin, M. dalam Sutabri (2016: 10)[5], mengemukakan bahwa kualitas dari suatu sistem tergantung dari tiga (3) hal, yaitu :

  1. Informasi harus Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  1. Tepat Waktu

Informasi yang sampai pada si penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

  1. Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda.

2.1.2.4 Fungsi Informasi

            Menurut Jogianto H.M (2010: 10)[6], “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik.”

2.1.2.5 Nilai Informasi

            Pernyataan yang dikemukakan oleh Tata dalam penelitian Sri Wahyuni (2017: 31)[7], Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaat lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan. Lebih lanjut, sebagian informasi tidak persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh

Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  1. Luas dan Lengkap

Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volume-nya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur karena itu sulit mengukurnya.

  1. Ketelitian

Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  1. Kecocokan

Sifat ini menunjukkan beberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

  1. Ketepatan Waktu

Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.

  1. Kejelasan

Sifat ini menjelaskan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan tidak dapat memakan biaya yang besar. Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

  1. Keluwesan

Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit di ukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  1. Dapat dibuktikan

Sifat ini dapat menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  1. Tidak ada prasangka

Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan.

  1. Dapat diukur

Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang telah dihasilkan dari sistem informasi formal.

2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.1.3.1 Definisi Sistem Informasi

            Menurut Padeli, P., Febriyanto, E., & Hartanto, H. (2018:2)[8] dalam jurnalnya berjudul INFORMATION OF MEDICINE’S INVENTORY SYSTEM AT PUSKESMAS TELUKNAGA Information system is a system within the organization that combines between the need of processing daily transactions that support managerial operational function and strategic activities of an organization that provides the required  reports to certain external parties.

            Menurut Hutahaean (2014:13), <a href="https://widuri.raharja.info/index.php/SI1512489873#cite_note-Hutahaean.2C_J._2015._Konsep_Sistem_Informasi._Jakarta:_Deepublish-8">[1]</a> “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial I, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”

2.1.3.2 Komponen Sistem Informasi

Jeperson Hutahaean (2014:13)[1], menjelaskan bahwa sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (Building Block) yaitu :

  1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  1. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan

  1. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  1. Blok Teknologi (Block Technology)

Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  1. Blok Basis Data (Database Block)

Basis Data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

  1. Blok kendali (Control Block)

Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisiensian, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

2.1.3.3 Tujuan Sistem Informasi

Tujuan sistem informasi terdiri dari kegunaan (usefulness), ekonomi (economic), keandalan (realibility), pelayanan langganan (customer service), kesederhanaan (simplicity) dan fleksibilitas (fleksibility)

  1. Kegunaan (Usefulness)

Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan untuk pengembalian keputusan manajemen dan personil operasi didalam organisasi.

  1. Ekonomi (Economic)

Semua bagian komponen sistem termasuk laporan, pengendalian dan mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  1. Kendala (Realibility)

Keluaran sistem harus mampu beroperasi secara efektif pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat bagian-bagian mesin tidak beroperasi secara temporer.

  1. Pelayanan Lapangan (Customer Service)

Memberikan pelayanan yang baik atau ramah kepada para pelanggan, sehingga sistem tersebut dapat dipahami oleh para pelanggannya.

  1. Kesederhanaan (Simplicity)

Kesederhanaan sistem dibuat secara terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti maupun prosedurnya.

  1. Fleksibelitas (Fleksibelity)

Fleksibel dalam menangani perubahan yang terjadi, kepentingannya dapat menjadi alasan dengan kondisi dimana sistem operasi diwajibkan oleh organisasi.

2.1.4 Konsep Dasar Analisis Sistem

2.1.4.1 Definisi Analisa Sistem

Menurut Haryati, S., Sudarsono, A., & Suryana, E. dalam Jurnal Media Infotama Vol. 11 No. 2 ( 2015:134)[9]. Analisa sistem adalah penguraian dari system informasi kedalam bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Menurut Al Fatta, H., & Marco, R. dalam Jurnal Telematika Vol 8 (2015:7)10], Analisis sistem merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengindentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

2.1.4.2 Prinsip-prinsip Analisa Sistem

Menurut Chaidirman, C., & Mulyono, H. Yang dikutip dari Tyoso dalam jurnal Jurnal Manajemen Sistem Informasi (2018:1142)[11]. Ada bebrapa tahap-tahap dasar dari analisis sistem berikut ini:

  1. Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkanaan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.
  2. Menyatakan sasarana sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan kefektifan ditetapkan dan dirumuskan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
  3. Menetapkan batas sistem [system Boundaries]. Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci. Hubungan sistem [interface] yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.
  4. Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem, harus dipastikan.
  5. Dekomposisi Sistem. Sistem dipecahkan kedalam sub-subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analis sistem mampu melihat sistem dengan terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawah lah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.

 2.1.5 Konsep Dasar Perancangan Sistem

            Menurut Maimunah, M., Manalu, D. E., & Kusuma, D. B dalam jurnal SEMNASTEKNOMEDIA (2017:38)[12] Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

            Menurut Astuti, P. D dalam Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi (2017:36)[13] perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran,perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tujuan dari rancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, dan untuk memberikan gambaran secara jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya.

2.1.6  Konsep Dasar Database

Menurut Santoso dan Wan Yuliyanti dalam jurnal SENIATI (2016:332)Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna."

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Konsep Dasar Monitoring

Definisi monitoring menurut Maya Amelia (2016:32)<a href="https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1314477199#cite_note-Amelia2016-11">[14]</a>, adalah “ Sekumpulan elemen yang saling berinteraksi menjadi satu kesatuan untuk melakukan fungsi pengawasan dengan tujuan agar setiap proses yang diawali berjalan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan”,

2.2.2 Konsep Persediaan Barang

2.2.2.1 Definisi Persediaan

Menurut jurnal Ekonomia (2016: 2)[15], persediaan dapat di artikan sebagai barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali atau digunakan dalam periode waktu tertentu.

          Menurut Bahagia dalam jurnal REKA INTEGRA (2016: 395)[16] pada prinsipnya persediaan adalah sumber daya menganggur (idle resources) yang keberadaannya menunggu proses lebih lanjut, yang dimaksud dengan proses lebih lanjut adalah dapat berupa kegiatan produksi, kegiatan pemasaran dan kegiatan konsumsi.

2.2.2.2 Fungsi Persedian

Menurut Heizer, dan Render dalam Jurnal EMBA  (2017:208)[17] Persediaan dapat melayani beberapa fungsi yang menambah fleksibilitas bagi operasi perusahaan. Keempat fungsi persediaan adalah sebagai berikut:

1. “Decouple” atau memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi. Sebagai contoh, jika persediaan sebuah perusahaan berfluktuasi, persediaan tambahan mungkin diperlukan untuk melakukan decouple proses produksi dari pemasok.

2. Melakukan “decouple” perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan. Persediaan seperti ini digunakan secara umum pada bisnis eceran.

3. Mengambil keuntungan dari diskon kuantitas karena pembelian dalam jumlah besar dapat mengurangi biaya pengiriman barang.

4. Melindungi terhadap inflasi dan kenaikan harga.

2.2.2.3 Jenis-Jenis Persediaan

Menurut Heizer, dan Render dalam Jurnal EMBA  (2017:208)[17] Untuk mengakomodasi fungsi-fungsi persediaan, perusahaan harus memelihara empat jenis persediaan, yaitu:

  1. Persediaan bahan mentah (raw material inventory) telah dibeli, tetapi belum diproses. Dapat digunakan untuk melakukan decouple (memisahkan) pemasok dari proses produksi.
  2.  Persediaan barang setengah jadi (work in process-WIP inventory) adalah komponen atau bahan mentah yang telah melewati beberapa proses perubahan, tetapi belum selesai.
  3.  Persediaan pasokan pemeliharaan/perbaikan/operasi. MRO adalah persediaan-persediaan yang disediakan untuk persediaan pemeliharaan, perbaikan, operasi (maintenance, repair, operating-MRO) yang dibutuhkan untuk menjagaagar mesin-mesin dan proses-proses tetap produktif.
  4. Persediaan barang jadi adalah produk yang telah selesai dan tinggal menunggu pengiriman. Barang jadi dimasukan ke dalam persediaan karena permintaan pelanggan di masa mendatang tidak diketahui.

2.2.2.4 Klasifikasi Persediaan

Menurut Heizer, dan Render dalam Jurnal EMBA  (2017:208)[17] Persediaan bisa diklasifikasikan dengan berbagai cara :

  1. Berdasarkan bentuk, persediaan bisa diklasifikasikan menjadi bahan baku (raw materials), barang setengah jadi (WIP), dan produk jadi (finished product). Klasifikasi ini hanya berlaku pada konteks perusahaan manufaktur.
  2. Berdasarkan fungsi, persediaan bisa dibedakan menjadi:

a. Pipeline/transit inventory.

b. Cycle stock

c. Persediaan pengaman (safety stock).

d. Anticipation stock

Persediaan juga bisa diklasifikasikan berdasarkan sifat ketergantungan kebutuhan antara satu item dengan item lainnya. Item-item yang kebutuhannya tergantung pada kebutuhan item lain dinamakan dependent demand item. Sebaliknya, kebutuhan independent demand item tidak tergantung pada kebutuhan item lain. Yang termasuk dalam dependent demand item biasanya adalah komponen atau bahan baku yang akan digunakan untuk membuat produk jadi. Produk jadi biasanya tergolong dalam independent demand item karena kebutuhan akan satu produk jadi tidak langsung mempengaruhi kebutuhan produk jadi yang lain.

 

2.2.2.5 Tujuan Pengelolaan Persediaan

Suatu pengendalian persediaan yang dijalankan oleh suatu perusahaan sudah tentu memiliki tujuan-tujuan tertentu. Pengendalian persediaan yang dijalankan adalah untuk menjaga tingkat persediaan pada tingkat yang optimal sehingga diperoleh penghematan - penghematan untuk biaya persediaan tersebut.  Hal inil ah yang dianggap penting untuk dilakukan perhitungan persediaan sehingga dapat menunjukan tingkat persediaan yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat menjaga kontinuitas produksi dengan pengorbanan atau pengeluaran biaya yang ekonomis. Tujuan pengelolaan persediaan menurut Agus Ristono dalam penelitian oleh DI Rahmawati (2016:2)[18] adalah :

  1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen).
  2. Untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi, hal ini dikarenakan :

a.Kemungkinan barang (bahan baku dan penolong) menjadi langka sehingga sulit diperoleh.

b.Kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang dipesan.

  1. Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba perusahaan.
  2. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari,karena dapat mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar.
  3. Menjaga agar penyimpanan dalam emplacement tidak besar-besaran, karena akan mengakibatkan biaya menjadi besar..

2.2.3 Stock Opname

2.2.3.1 Defisinis Stock Opname

Stock opname adalah menghitung sisa jumlah persediaan barang dagang untuk dijual yang ada di gudang. Tujuan stock opname untuk mengetahui kebenaran catatan pembukuan sudah sesuai dengan kebenaran atau tidak. Jika ternyata ada selisih antara stock opname dengan catatan pada pembukuan, kemungkinan ada transaksi yang belum tercatat, atau bahkan ada kecurangan. Jurnal Infra (2017: 235)[19].

Manfaat dilakukannya Stock Opname sebagai berikut :

  1. Dapat membandingkan nilai persediaan tahun ini dengan tahun sebelumnya, apakah naik atau turun untuk mengevaluasi mengetahui perkembangan usaha (hutang yang timbul dari perkembangan aset juga perlu menjadi pertimbangan)
  2. Untuk mengetahui jumlah persediaan sebagai pertimbangan semisal jika kita ingin mengajukan pinjaman ke Bank.
  3. Untuk menghitung nilai HPP(Harga Pokok Penjualan) pada pembuatan laporan keuangan.
  4. Mencocokkan data dan menghitung apakah barang ada yang hilang. Data yang kita cocokkan adalah data hasil laporan stock opname dan data yang kita miliki dalam sistem atau program atau rekap.

2.2.3.2 Faktor Penentu Safety Stock

Menurut Ristono dalam eProceedings of Engineering (2017 : 2653)[20]. Safety stock atau stock pengaman adalah persediaan tambahan yang dijaga dalam persediaan yang berfungsi sebagai penyangga untuk mencegah persediaan habis dalam kaitannya menghadapi gangguan-gangguan yang datang tiba-tiba (acak) dari alam maupun lingkungan. Stock pengaman ini dibutuhkan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama pemesanan ulang dilakukan dalam kasus di mana permintaan aktual melebihi permintaan yang diharapkan, atau lama lead time aktual yang melebihi lead time yang diharapkan. yaitu sebagai berikut :

  1. Tingkat pemakaian bahan baku yang lebih tinggi dari yang telah diramalkan sebelumnya
  2. Keterlambatan pengiriman bahan baku.
  3. Risiko kehabisan persediaan
  4. Biaya simpan digudang dan biaya ekstra bila kehabisan persediaan
  5. Sifat persaingan. Persaingan yang terjadi antar perusahaan dapat ditentukan dari kecepatan pelayanan pemenuhan permintaan pelanggan, maka perusahaan perlu memiliki persediaan yang besar.

2.2.4 Konsep Dasar  Barang

 Produk adalah suatu yang diperjual belikan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari sesuatu hasil kreativitas seseorang, tim marketing atau perusahaan. Produk atau jasa ini biasanya merupakan alat untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan serta bentuknya berwujud, dapat dilihat dan menarik. Produk yang dibuat haruslah bermanfaat bagi konsumen. Untuk mendppatkan produk ini, nantinya konsumen harus mengeluarkan biaya tertentu.

Menurut Titik Wijayanti (2014:50)[20],produk terdiri atas berbagai unsur dan setiap unsur tersebut harus saling mendukung dan memberikan efek yang menguatkan agar diminati dan dibeli oleh pelanggan. Produk tersebut harus berorientasi pada konsumen sehingga kepentingan konsumenlah yang terpenting bukan kepentingan pabrik. Unsur- unsur yang harus dimiliki sebuah produk, antara lain :

  1. Nama,brand atau merek
  2. Kategori produk
  3. Formulasi
  4. Komposisi
  5. Label
  6. Rasa atau variasi
  7. Kemasan
  8. Keunggulan produk
  9. Manfaat produk yang mendukung
  10. Pelayanan konsumen

2.2.5 Konsep Dasar Analisa PIECES

Menurut Taufiq dalam jurnal (Sole, Astriza & Hamid, 2017)[22], Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service.

  1. Kehandalan (Performance)

Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :

    1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah/penugasan dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (errors).
    2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.

Hal ini dapat disesuaikan juga dengan capability komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, maka seharusnya response time yang diperlukan cepat.

  1. Informasi (Infromation)

Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

  1. Analisis Ekonomi (Economic)

Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

  1. Analisis Kemanan (Security)

Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  1. Analisis Efisiensi (Efficiency)

Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyakbanyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien :

    1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
    2. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.
    3. Data diproses secara berlebihan.
    4. Informasi dihasilkan secara berlebihan.
    5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
  1. Analisis Layanan (Services)

Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk :

    1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.
    2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
    3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.
    4. Sistem tidak mudah dipelajari.
    5. Sistem tidak mudah digunakan.
    6. Sistem canggung untuk digunakan.
    7. Sistem tidak fleksibel.

 2.2.6 Konsep UML (Unified Modelling Language)

2.2.6.1 Definisi UML (Unified Modelling Language

Menurut Maimunah, M., Ilamsyah, I., & Ilham, M dalam jurnal CSRID 8(1), 25-36. (2016)[23] UML(Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Defini UML (Hypertext Markup Language) menurut Akik Hidayat dan Wizzy Mochammad Andhika (2016:53)[24], adalah “Sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gamabar untuk memvisualisasikan, mespesifikasikan, membngun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek OOP (Object Oriented Programming)”.

2.2.6.2 Jenis-Jenis UML (Unified Modeling Language)

Menurut Yasin dalam Muhammad Iqbal Hanafri dkk (2017:7)[25], terdapat empat jenis perancangan diagram model data antara lain:

  1. Usecase Diagram

Use case diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.

  1. Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem.

  1. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu dengan use case diagram. Dalam sequence diagram terdapat 2 model, yaitu: Actor dan Lifeline.

  1. Class Diagram

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan satu, antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

2.2.7 Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Dzulhaq, M. I., Tullah, R., & Nugraha, P. S yang dikutip dari Siahaan dalam  Jurnal Sisfotek Global, 7(1).(2017:1)[26] elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus di kumpulkan melalui proses elisitasi.

Menurut Ariawan, J., & Wahyuni, S dalam Jurnal Sisfotek Global, 5(1)(2015:63)[27] Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi[6].Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

a. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

b. Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

  1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

c. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

  1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
  3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

d. Final Draft ElisitasMerupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akandikembangkan.

2.2.8 Konsep Dasar XAMPP

Menurut Ana Nur Cahyanti dan Bambang Eka Purnama yang dikutip dari Deni Sutaji dalam Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 4(4).(2017)[28] XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk anda atau auto konfigurasi.

2.2.9 Konsep Dasar PHP

Menurut Solichin (2016:23)[29],”PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang dibuat secara khusus untuk membangun aplikasi web.

Definisi PHP (Hypertext Processor) menurut Kusuma Ardhana dalam Shanti Ria Sirepia Siregar dan Penti Sundari dalam Jurnal Sisfotek Global, 6(1)(2016:77)[30], adalah “Bahasa pemrograman berbasis server-side yang dapat melakukan parsing script php menjadi script web sehingga dari sisi client menghasilkan suatu tampilan yang menarik”,

2.2.10 Konsep Dasar MySQL

Menurut Suhartanto, M. dalam Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 4 No 1 (2017 : 3)[31]. MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang databse sebagai sumber dan pengelolaan datanya.

2.2.11 Konsep Prototype Balsamic Mockups 3

Menurut Krisnayani, P., Arthana, I. K. R., Darmawiguna, I. G. M., & Kom, S. dalam Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (ISSN: 2252-9063), 5(2)(2016)[32]Balsamiq Mockups adalah aplikasi yang sangat berguna jika kalian adalah seorang designer terutama di bidang web. Mockups biasanya di gunakan oleh para designer untuk memulai suatu coretan-coretan, dengan kata lain kalian nggak perlu lagi menggunakan pensil untuk merancang sesuatu. Mockups adalah istilah yang tidak asing bagi para designer, mockups sendiri atau yang sering diartikan prototype sangat diperlukan untuk demonstrasi produk awal sebelum menjadi produk jadi yang nantinya akan dipasarkan ke publik.

2.2.12 Konsep Dasar MVC

Menurut Abdullah Rohi (2017:3)[33] Konsep MVC merupakan suatu metode dalam pemrograman dengan memisahkan komponen utama yang membangun aplikasi yaitu manipulasi data, user interface dan bagian yang mengontrol aplikasi. Ketiga komponen utama aplikasi tersebut bisa disebut, Model, View, dan Controller yang merupakan kepanjangan dari MVC.

            Penjelasan lebih lengkap mengenai 3 komponen utama dalam konsep MVC yaitu sebagai berikut:

  • Model, yaitu bagian yang berhubungan langsung dengan database untuk memanipulasi data (user, update, delete, dan select), menangani validasi dari controller, tetapi tidak dapat berhubungan langsung dengan bagian view.
  • View, yaitu bagian yang berisi skrip untuk menerima dan mempresentasikan data kepada user. Bagian ini biasanya berupa template HTML yang penampilannya diatur oleh controller.
  • Controller, yaitu bagian yang mengatur hubungan antara bagian model dan bagian view. Controller berfungsi untuk menerima request dan data dari user kemudian menentukan apa yang akan diproses.

2.2.13 Konsep Dasar OOP

2.2.13.1 Definisi OOP

            Menurut Abdullah Rohi (2017:2)[33] OOP (Object Oriented Programming) merupakan teknik pemrograman dengan menggunakan konsep objek. Tujuan dari OOP adalah untuk memudahkan programmer dalam pembuatan program dengan menggunakan konsep objek yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Dan objek itu sendiri merupakan gabungan dari beberapa objek yang lebih kecil.

2.2.13.2 Keuntungan Menggunakan OOP

            Membuat program dengan konsep OOP memiliki beberapa keuntungan dibanding tanpa menggunakan OOP. Beberapa keuntungan tersebut diantaranya sebagai berikut:

  • Mudah dikelola karena kita dapat dengan mudah menemukan sumber kesalahan kemudian diperbaiki.
  • Setiap objek dapat ditambah kemampuannya tanpa mengganggu objek lain.
  • Setiap objek dapat dipakai dalam projek yang lain tanpa perlu banyak penyesuaian.

2.2.14 Konsep Dasar Black Box Testing

Menurut Hayat, A., Aisyah, E. S., & Ningrum, S. O dalam CERITA Journal, 1(1), 86-93. (2015:90)[34] Black Box Testing yaitu dengan melakukan test case ini bertujuan untuk menunjukkan fungsi PL tentang cara beroperasinya, apakah pemasukan data keluaran telah berjalansebagaimana yang diharapkan dan apakah informasi yang disimpansecara eksternal selalu dijaga kemutakhirannya.

2.2.15 Konsep Dasar Notepad++

Menurut AMTHARI, W., BUDIARTI, R. S., & HARLIS, H.  Yang dikutip dari Ardhana (2013:4)[35] Notepad++ adalah salah satu program yang digunakan untuk melakukan editing seperti HTML, PHP, Java Script, CSS, dan lain-lain. Perangkat tersebut merupakan free software yang mudah didapatkan secara bebas. Notepad++ memiliki banyak fitur yang mendukung pembuatan website dan memiliki ukuran kecil sehingga ringan untuk digunakan.

2.2.16 Konsep Dasar Bootstrap

             Menurut Jubilee Enterprise (2016 : 1)[36] Boostrap adala frameworkfront –end yag intuitif dan powerful untuk pengembangan aplikasi web yang lebih cepat dan mudah. Boostrap menggunakan HTML, CSS, dan Javascript.

            Boostrap memiliki fitur-fitur komponen interface yang bagus seperti typography, forms, buttons, tables, navigations, dropdowns, alerts, modals, tabs, accordion, carousel, dan lain sebagainya.

            Dengan menggunkan Boostrap, anda dapat membuat layout situs yang responsif dengan mudah.

2.2.17 Konsep Dasar Web

Definisi web menurut Priyo dkk (2016:25)[37], adalah “Terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnyadi internet, web cepat sekali populer di lingkungan pengguna internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

                Menurut Hayat, A., Azizah, N., & Rizqi, A. N. dalam Proceedings Konferensi Nasional Sistem dan Informatika (2018:3730)[38]. Website merupakan salah satu media informasi yang sangat efektif dalam menyajikan informasi,dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat serta permintaan akan kebutuhan yang semakin meningkat maka sangat perlu dibuatkan sistem yang dapat membantu dalam pekerjaan dan juga dalam penyampaian informasi.

2.2.18    Konsep Dasar Literature Review

Menurut Hayat, A., Azizah, N., & Rizqi, A. N. dalam Aptisi Transactions On Management, 2(2), 112-120(2018:114)[39]Literature Review is written material both in the form of books and sources from previous research as management of learning,discussing the issue of journals or scientific works with topics to be researched that are relevant top revious research topics or those that already exist.Because in previous studies there have been many scientific studies that conducted research on credit memo features to minimize deposits and bad debts

2.3 Studi Pustaka Literature Review

Dalam upaya menyempurnakan penelitian maka perlu dilakukan studi pustaka (Literature Review), diantaranya yaitu :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Natasya Manengkey (2014) dengan judul “Analisis Sistem Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagang Dan Penerapan Akuntansi Pada PT Cahaya Mitra Alkes” Masalah yang di bahas adalah sistem persediaan barang di PT Cahaya Mitra Alkes Sentosa sangat dipergunakan maka masih adanya kendala yang terjadi pada sistem persediaan barang di PT Cahaya Mitra Alkes dan dalam setiap tahunnya sistem tersebut memerlukan pengembangan atau perancangan sistem yang lebih baik agar mudah diaplikasikan.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Friska Baramuli dan Sifrid S. Pangemanan (2015) dengan judul “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Pada Yamaha Bima Motor Toli-Toli” Masalah yang dibahas adalah terbentuknya suatu sistem yang harus dimiliki dan telah dimiliki oleh Yamaha bima Motor Toli-Toli dan output yang diterima dari suatu sistem yang merupakan tujuan dari suatu sistem informasi akuntansi telah sesuai, yaitu mengubah informasi yang ada sehingga menjadi efektif dan efisien bagi semua pengguna informasi, serta data yang dihasilkan dengan ter-up-to-date membantu semua pihak dalam penyajian informasi persediaan maupun informasi lainnya yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan.
  3. .Faridah, Ida dan Nining Rahaningsih. 2014. Aplikasi Persediaan Barang Menggunakan Bahasa Pemrograman PHP dan MySQL Pada PT Imaeda Jatindo Rattan Plumbon. Cirebon: Jurnal ICT-Information Comunication & Technology. Vol.11, No.1 Penelitian ini membangun aplikasi persediaan barang jadi pada PT. Imaeda Jatindo Rattan Plumbon dengan PHP dan MySQL untuk membangun sebuah sistem persediaan barang yang mempermudah dalam pengolahan data. Peneliti mengadopsi konsep pembuatan sistem persediaan barang dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan penyimpanan datanya pada database MySQL.
  4. Indriani, Karlena dan Sudarmadi. 2015. Sistem Informasi Inventory Alat Tuis Kantor (ATK) Menggunakan Metode Waterfall. Jurnal Techno Nusa Mandiri. Vol.12, No.1. Perancangan dan implementasi sistem ATK pada pengadaan barang di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerapkan konsep penginputan data untuk penerimaan dan pengeluaran barang ke dalam sistem inventory dengan cepat, akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Sistem ini juga dilengkapi dengan fitur laporan yang lebih lengkap sehingga membantu dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Peneliti menggunakan konsep dasar model pengembangan dengan menggunakan model SDLC air terjun (waterfall)
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Rifai (2016). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Inventory Material Berbasis Web Pada PT. Surya Graha Mandiri Utama”. Penelitian ini membahas perancangan sistem informasi stock control material untuk melakukan peningkatan terhadap sistem lama yang berjalan belum maksimal. Penulis melakukan pengembangan guna menciptakan sistem yang lebih cepat, tepat dan akurat dengan menggunakan aplikasi berbasis web. Metodologi yang digunakan yaitu SDLC (System Development Life Cycle) dengan pendekatan analisa dan pengembangan berorientasi objek mulai dari menganalisa sistem yang berjalan melalui UML, melakukan elisitasi, serta menggambarkan sistem yang diusulkan melalui UML. Selain itu, dihasilkan pula rancangan aplikasi baru berbasis web yang dapat meningkatkan kinerja operasional khususnya pada divisi warehouse. Peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk development sistemnya, MySQL sebagai program perancangan databasenya dan Notepad++ untuk menulis script sistem yang dibangun.
  1. Penelitian yang dilakukan oleh Aris, A., Firdaus, T., & Nurseha, N. (2018). APLIKASI PROGRAM QUALITY CONTROL BARANG UNTUK MENUNJANG PELAPORAN PADA BAGIAN TEKNIK PERGURUAN TINGGI RAHARJA. CERITA Journal, 4(2), 159-168. Dalam penelitian ini dilakukan pada bagian Teknik, di Perguruan Tinggi Raharja dimana Dalam pengolahan data bagian teknik masih belum dapat memberikan layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan informasi strategis yang diperlukan untuk mendukung pelaporan pada manajemen Perguruan Tinggi Raharja. Dibutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan informasi data barang seperti yang diperlukan, hal ini terjadi karena belum terintegrasi dengan manajemen dan pengolahan informasi belum dapat efektif dan efisien, Dengan metode perancangan menggunakan UML, serta pembuatanprogram aplikasi menggunakan bahasa pemograman PHP berbasis website . Sehingga dapat membantu dalam pelaporan data barang secara online oleh bagian teknik untuk manajemen yang dapat meningkatkan kinerja bagian teknik untuk Manajemen Perguruan Tinggi Raharja sehingga memberikan pelayanan yang baik dan lebih cepat.
  2. Peneliti yang dilakukan oleh Ahmad Budiman, Asri Mulyani (2016) RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BARANG DI TB. INDAH JAYA BERBASIS DESKTOP Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Vol 13, No 1. Dalam penelitian ini membahas Dengan rancang bangun aplikasi sistem informasi persedian barang berbasis desktop, bagian kasir dapat mengelola dan melakukan pencarian data barang dengan cepat serta dapat memberikan informasi yang akurat kepada kepala pemilik toko. Untuk mengatasi kesalahan dalam penghitungan jumlah barang. Untuk mengetahui laporan persediaan barang di dalam gudang yang ada secara efektip. Untuk mengetahui untung dalam penjualan barang.Metode yang digunakan dalam rancang bangun aplikasi sistem informasi persedian barang berbasis desktop yaitu metodologi berorientasi objek dengan pendekatan Unified Approach dan menggunakan pemodelan dari Unified Approach. rancang bangun aplikasi sistem informasi persedian barang berbasis desktop yang di hasilkan selama proses penelitian ini dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang ada dengan mengacu pada proses perancangan yang dari awal, sehingga dengan adanya aplikasi ini dapat membantu dalam proses pencarian data barang dan pelaporan serta dapat meningkatkan efektifitas pengelolaan informasi data barang di TB. Indah Jaya.
  3. Penelitian yang dilakukan Peter Nsofwa and Jackson Phiri [2016].Penelitian ini berjudul “Developing An E-Chain Of Custody And Inventory System For the Zambia Police Force”. Penelitian ini merancang sistem persediaan bukti tahanan kepolisian secara online. Sistem ini berfungsi sebagai tempat pendokumentasian terhadap bukti-bukti TKP untuk memudahkan penyajian bukti saat di pengadilan. Peneliti mengadopsi konsep sister persediaan yang digunakan sebagai tempat pendokumentasian untuk semua kegiatan yang berhubungan dengan persediaan.
  4. Penelitian yang dilakukan Mousavi, S.M., Bahreininejad, A., Musa, S.N. et al. J Intell Manuf (2017) 28: 191.Journal of Intelligent Manufacturing yang berjudul “ A MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION FOR SOLVING THE INTEGRATED LOCATION AND INVENTORY CONTROL PROBLEMS IN A TWO-ECHELON SUPPLY CHAIN NETWORK”. In this study, the design of a two-echelon distribution supply chain network for the seasonal products with multiple vendors (manufacturers) and buyers (retailers), and a set of warehouses for each vendor are considered. The locations of the buyers are known and the capacity of the warehouses is restricted while the buyers purchase different products from the vendors under all unit discount policy. The main objective of this research is to find out the optimal locations of the potential vendors in addition to the quantity ordered (allocation) by the buyers so that the total inventory cost including ordering (transportation), holding and the purchasing costs is minimized. Besides, the distance from the buyers to the vendors is considered as the Euclidean distance. The total budget to buy the products is limited and the production capacity of each vendor is also restricted. To solve the problem, a modified particle swarm optimization (MPSO) algorithm is applied where the results are validated using a genetic algorithm (GA). Finally, some computational examples are generated to assess the algorithms’ performance where MPSO shows a better efficiency in comparison with the GA.
  5. Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Joko Ristanto, Zuriati , dan Dewi Kania W. (2017) Jurnal Tugas Akhir : lampung.

Penelitian yang dilakukan oleh Joko Ristanto, Zuriati , dan Dewi Kania W (2017). Penelitian ini berjudul “APLIKASI INVENTORI DATA OBAT PT HASIL KARYA SEJAHTERA BERBASIS WEB” Aplikasi yang dapat membantu proses inventori data obat PT Hasil Karya Sejahtera Bandung saat ini belum diterapkan, persediaan data obat masih dilakukan dengan cara manual setiap melakukan pendataan laporan data barang masuk dan keluar masih menggunakan buku besar. Dengan demikian staff gudang membutuhkan waktu yang lama untuk mendata laporan barang masuk dan keluar. Tujuan yang ingin dicapai dari tugas akhir ini adalah menghasilkan aplikasi inventori data obat PT Hasil Karya Sejahtera bandung yang dibangun dengan menggunakan metode dari model waterfall. Aplikasi dibangun menggunakan bahasa pemograman PHP, HTML, CSS, JavaScript dan MySQL. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan metode black box testing, aplikasi ini telah dikembangkan sesuai dengan tujuan dan siap diimplementasikan pada inventori data obat PT Hasil Karya Sejahtera bandung yang akan datang.

  1. Penelitian International Journal yang dilakukan oleh Peter wanke (2014) PRODUCTION AND INVENTORY MANAGEMENT JOURNA : Houston.

Penelitian yang dilakukan oleh Peter Wanke dalam judul “A CONCEPTUAL FRAMEWORK FOR INVENTORY MANAGEMENT: FOCUSING ON LOW- CONSUMPTION ITEMS” dalam PRODUCTION AND INVENTORY MANAGEMENT JOURNAL (2014). Artikel ini mengevaluasi premis kepatuhan permintaan terhadap distribusi normal dalam model manajemen persediaan, menunjukkan bahwa hal ini dapat menyebabkan signifikan distorsi, terutama untuk pengendalian stok barang konsumsi yang sangat rendah dan rendah. Kebijakan stok yang akan diadopsi diberi karakteristik permintaan produk. Artikel juga menyajikan penggunaan kerangka kerja semacam itu dalam sebuah studi kasus, dalam upaya untuk menggambarkan manfaat mengadopsi fungsi kepadatan probabilitas yang lebih cukup untuk karakteristik permintaan produk.

  1. Penelitian International Journal yang dilakukan oleh Hong Shen, Qiang Deng, Rebecca Lao, dan Simon Wu. (2017) Nang Yan Business Journal : China.

Penelitian yang dilakukan oleh Hong Shen, dkk. Dalam judul “A CASE STUDY OF INVENTORY MANAGEMENT IN A MANUFACTURING COMPANY IN CHINA” dalam Nang Yan Business Journal (2017). Dalam tulisan ini, kami fokus pada manajemen persediaan di perusahaan manufaktur di Indonesia dan Cina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor utama yang mempengaruhi praktik pengelolaan persediaan, menyelidiki pendekatan manajemen persediaan yang efisien dan efektif, dan memeriksa dampaknya,kerjasama pemasok dalam perbaikan rantai pasokan. Pendekatan studi kasus digunakan untuk mengidentifikasi kunci faktor yang mempengaruhi manajemen persediaan di pabrik. Persediaan yang efisien dan efektif Praktek manajemen berasal dari studi kasus dan dapat memberikan panduan praktis untuk produsen asing di China. Studi ini memberikan alat yang berharga untuk mengidentifikasi faktor kunci di dalamnya manajemen persediaan yang dapat diterapkan pada masalah serupa yang dihadapi secara aktual manufactories.

  1. Penelitian yang ditulis oleh Dedeh Supriyanti, Yudo Bangun Romadhon, dan Dedy Iskandar, 2015. STMIK Raharja dalam jurnal CERITA, Vol.1, No.1, dengan Judul “Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Hankook Ceramic Indonesia”. 

Penelitian ini menjelaskan penggunaan komputer merupakan hal yang wajib, karena dengan adanya sistem terkomputerisasi segala proses mulai dari pengolahan data hingga dokumen penting lainnya dapat tersusun dengan rapih sehingga dapat mempermudah penyimpanan dan pencarian data. masalah yang dihadapi pada sistem informasi persediaan barang di PT. Hankook Ceramic Indonesia adalah kurang adanya sistem informasi yang akurat, cepat, dan tepat walaupun sistem persediaan barang yang ada pada PT. Hankook Ceramic Indonesia masih menggunakan microsoft office namun masih belum maksimal, sehingga didalam menghasilkan seluruh laporan yang akurat dan tepat relatif lama. Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah melakukan analisa terhadap sistem informasi yang berjalan pada PT. Hankook Ceramic Indonesia. Metodologi yang digunakan yaitu dengan pendekatan siklus hidup pengembangan sistem mulai dari menganalisa sistem yang berjalan melalui UML (Unified Modeling Languange), melakukan elisitasi serta hasil akhir yang dicapai dari laporan yaitu terbentuknya suatu prosedur sistem dengan menggunkan program UML untuk menggambarkan analisa sistem yang berjalan dan analisa sistem yang diusulkan. Selain itu dihasilkan pula perancangan sistem informasi persediaan barang yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja operasional pada pegawai PT. Hankook Ceramic Indonesia.

 

BAB III

PEMBAHASAN

 

3.1  Gambaran Umum Instansi

3.1.1 Sejarah Singkat PT Hilon Indonesia

PT Hilon Indonesia merupakan perusahaan Geo Textile Non Woven, Dakron dan Bedding Goods & Pillows. Perusahaan ini bergerak di industri Geo Textile Non Woven atau disebut Filter Fabric (Pabrik) adalah sebuah  jenis Geo textile yang tidak teranyam, berbentuk seperti karpet kain. Dan pada umumnya bahan dasarnya terbuat dari bahan polimer Polyesther (PET) atau Polypropylene (PP). Cara kerja Geo textile Non Woven adalah mengandalkan tensil strength, sehingga tidak mereduksi terjadinya penurunan setempat (differensial settlement) akibat tanah dasar yang lunak. Dan PT. Hilon Indonesia juga memproduksi perlengkapan tidur seperti matras, bantal, guling, sprei, bedcover dan juga selimut. Bedding good tersebut di distribusi ke pasar-pasar domestik dan juga ke toko swalayan (Carrefour, lottemart,dll).

PT. Hilon Indonesia berdiri sejak tahun 1970. Saat ini kantor pusat PT. Hilon Indonesia beralamatkan di Jl. .Putera Utama No.09 Kawasan Industri Pasar Kemis Tangerang, 15560, No.Tlp (021) 590 3307, No.Fax (021) 5903310.

Saat ini PT. Hilon Indonesia telah berkembang pesat dan mempunyai 4 perusahaan Hilon Group dibawah naungan PT. Hilon Indonesia dan juga terus berekspansi dengan memiliki 5 kantor cabang yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

Berikut ini adalah 4 perusahaan Hilon Group dibawah naungan PT. Hilon

Indonesia :

  1. PT. Urecel Indonesia beralamatkan di JL. Industri Raya Kav.2 Cibadak Km.21 Bojong – Cikupa, Tangerang 15710. No.Tlp (021) 596 0557, No.Fax (021) 5962381.
  2. PT.Samudera Industri beralamatkan di JL. Kopo Km.11 No.76 Cilampeni Kec.Ketapang, Bandung 40971. No.Tlp (021) 589 1405, No.Fax (021) 589 2121.
  3. PT. Hilon Sumatera beralamtkan di JL. Jamin Ginting Km.11 No.64A, Medan. No.Tlp (061) 836 6401, No.Fax (061) 836 2056.
  4. PT. Hilon Surabaya beralamatkan di JL. Raya Mastrip Waru Gunung 06, Surabaya. No.Tlp (031) 766 5757, No.Fax (031) 766 8074.

Adapun 7 Kantor Cabang PT. Hilon Indonesia yang tersebar di berbagai kota di Indonesia adalah:

  1. PT. Hilon – Bali Branch beralamatkan di JL.Cokroaminoto 468 Ubung Kaja, Denpasar – Bali. No.Tlp (0361) 412 398, No.Fax (0361) 426 045.
  2. PT. Hilon – Klaten Branch beralamatkan di JL.Raya Solo Jogja Km.25, Ceper – Klaten 57465. No.Tlp (0272) 552 524, No.Fax (0272) 552 523.
  3. PT. Hilon – Solo / Karanganyar Branch beralamatkan di JL.Solo Purwodadi Km.7,2 Desa Selorejo RT.02 RW.09 Wonorejo Gondangrejo, Solo / Karanganyar 57178.
  4. PT. Hilon - Salatiga Branch beralamatkan di Dsn.Banaran RT.18 RW.10 Ds.Butuh Kec.Tengaran, Kab.Semarang. No.Tlp (0298) 3429 002, No.Fax (0298) 342 9002.
  5. PT. Hilon – Makassar Branch beralamatkan di JL.Kapasa Raya No.18 Kelurahan Kapasa, Kecamatan Tamalanrea, Makassar. No.Tlp (0411) 472 0704, No.Fax (0411) 285 1920.

PT Hilon Indonesia berhasil masuk dalam daftar Korean Stock Exchange (KOSDAQ), dan berhasil memuaskan banyak penanam modal di Korea. Hingga saat ini, PT. Hilon Indonesia telah menjadi yang terdepan dalam industri non woven polyester di Indonesia, dan ikut mendukung berbagai jenis industri, pelanggan, dan pemasok yang beragam.

Saat ini, Mr. Choi mempunyai 4 Hilon Group yang terletak di Cikupa, Bandung, Sumatera, Surabaya dan 5 kantor cabang di Bali Branch, Klaten Branch, Solo / Karanganyar Branch, Salatiga Branch dan Makasar Branch.

     PT. Hilon Indonesia berdiri pada tanggal 01 September 1989. Dengan Akta Notaris Winanto Wiryomartani, SH. Berkedudukan di Tangerang tanggal 01 September 1989. Dengan IUI (Izin Usaha Industri) Perusahaan Perseroan Terbatas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nomor : 237/T/Industri/1990. Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas No. 30.03.1.13.05673 tanggal 26 Juni 2015. Dengan surat keterangan terdaftar dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak Nomor: PEM-00024/WPJ.07/KP.0503/2013 dengan NPWP 01.061.865.0-057.000 tanggal 04 Maret 2013.

3.1.2 Visi dan Misi PT Hilon Indonesia

  1. 1.        Visi

Untuk menjadi produsen non-woven nomor satu di wilayah Asia.

  1. 2.        Misi

Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

3.1.3 Tujuan PT Hilon Indonesia

  1. Bahan baku terbaik, setiap saat
  2. Menjadi bagian dari Indonesia
  3. Selalu terdepan terhadap produk non-woven

3.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan

       Sebuah perusahaan atau organisasi yang didirikan pada dasarnya ingin mencapai tujuan dan sasaran yang telah disepakati bersama dengan lebih efisien dan efektif, dan dengan tindakan yang dilakukan bersama-sama dengan penuh rasa tanggung jawab. Hal ini dapat dilakukan apabila para manajer dan anggotanya mengerti dan memahami tentang tugas dan tanggungjawabnya.

            Sebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya struktur organisasi, yang merupakan bagian terpenting dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi ini memberikan gambaran umum serta pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing departemen. Hal ini menunjukkan adanya pembagian pekerjaan yang saling berhubungan antara departemen satu dengan yang departemen yang lainnya.

       Gambaran struktur organisasi yang terdapat pada PT. Hilon Indonesia, diantaranya sebagai berikut :

 

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Hilon Indoesia

3.1.5        Tugas dan Tanggung Jawab Perusahaan

Berikut di bawah ini adalah divisi-divisi dan tugas serta tanggung jawab yang ada pada PT. Hilon Indonesia :

  1. Presiden Director

Merupakan pimpinan perusahaan yang mempunyai tugas untuk menentukan arah dan kebijaksanaan perusahaan bersama dengan director operasional, menetapkan garis besar tujuan organisasi, memberikan pengarahan dan bimbingan di lingkungan kerja perusahaan, mengadakan rapat dengan berbagai departemen terkait dibawahnya untuk meminta pertanggung jawaban dari masing-masing departemen tersebut, melakukan evaluasi dan perencanaan menyangkut upaya peningkatan kinerja perusahaan dimasa yang akan datang.

  1. Director

 Merupakan pemimpin perusahaan sebagai direktur operasional, yang memberikan pengarahan dan masukan-masukan secara langsung terhadap kegiatan operasional perusahaan. Dan bersama-sama dengan President Director untuk membuat kebijakan perusahaan dan mengintruksikan secara langsung kepada para manager di setiap departemen terkait.

  1. HRD & GA Department

       Secara umum, tugas HRD & GA adalah sebagai berikut:

  1. Bertanggung jawab di dalam pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia, yaitu dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan sumber daya manusia, termasuk pengembangan kualitasnya dengan berpedoman pada kebijaksanaan dan prosedur yang berlaku di perusahaan.
  2. Menyusun prosedur seleksi rekruitmen karyawan baru.
  3. Melakukan koordinasi ke departemen lain untuk mengumpulkan rencana permintaan karyawan setiap tahun dan membuat status data karyawan dan turnover setiap bulan dari masing-masing divisi.
  4. Mendukung seluruh kegiatan operasional kantor dengan melakukan proses pengadaan seluruh peralatan kebutuhan kerja (seperti: ATK, komputer, meja/kursi kerja, AC, dll), maupun sarana atau fasilitas penunjang lain (seperti; kendaraan operasional, office boy, satpam, operator telpon, dst.) dengan cepat, akurat/berkualitas serta sesuai dengan anggaran yang ditentukan.
  5. Tax & Legal Department

Secara umum, tugas tax & legal adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan verifikasi faktur pajak masukan & keluaran untuk memastikan keakuratan data.
  2. Membuat laporan bulanan PPN, membuat SPT Tahunan, membuat SSP, Membuat rekapan laporan PPN & PPH dan semua laporan yang berhubungan dengan pajak.
  3. Mensupport dan mengelolah dokumen perusahaan khususnya yang berhubungan dengan perjanjian kerjasama maupun legal contract.
  4. Mencari bantuan pinjaman dana dari pihak ketiga (hutang), baik dari bank pemerintah maupun swasta dan mengurusi Bank Garansi serta Surat Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan.
  5. Accounting & Finance Department

       Secara garis besar, tugas dari Accounting adalah :

  1. Memastikan verifikasi dan finalisasi setiap entri jurnal keuangan harian perusahaan (agar setiap transaksi tidak salah pos input).
  2. Menyusun dan membuat laporan keuangan perusahaan.
  3. Menyusun dan membuat anggaran pengeluaran perusahaan secara periodik (bulanan atau tahunan ) 

       Adapun tugas dari Finance adalah:

  1. Melakukan pembayaran melalui cek, giro atau pun kas baik kepada supplier atau pun pembiayaan kegiatan operasional intern perusahaan.
  2. Melakukan pengecekan saldo cash dengan cara melakukan kas opname setiap hari.
  3. Melakukan pengecekan saldo setiap bank agar mengetahui transasksi debit (uang keluar) dan kredit (uang masuk) via internet banking.
  4. Menyiapkan laporan cash & bank harian untuk kemudian di serahkan kembali kepada Accounting untuk di cek entri jurnalnya.
  5. General Manager

Bertugas untuk memberikan pengarahan terhadap pekerjaan masing-masing departemen yang berada di bawahnya, melakukan koordinasi pekerjaan, melakukan seleksi karyawan (bersama-sama dengan Direktur dan HRD), memberikan persetujuan atas laporan keuangan dan melakukan tinjauan terhadap produktivitas perusahaan. Mengadakan rapat mingguan untuk meminta pertanggungjawaban dari masing-masing project manager dilapangan maupun departemen terkait lain dibawahnya.

  1. Security

Secara umum, tugas pokok security adalah menjaga keamanan perusahaaan dari hal – hal yang tidak diinginkan seperti pencurian, kerusuhan,dll.

  1. Secretary

Bertugas untuk mengatur dan membuat schedule kegiatan para manager, melakukan reservasi akomodasi travel (tiket, hotel,dll) ketika direktur & manager melakukan dinas luar kota.

  1. Marketing

Bertugas untuk mencari konsumen yang potensial, meningkatkan volume penjualan, mengadakan pameran dalam rangka mempeerkenalkan produk perusahaan kepada publik. Melakukan negosiasi terhadap penawaran yang telah dilakukan. Mencari customer-customer baru dan menjalin hubungan baik dengan para customer lama agar dengan adanya hubungan relasi yang baik semakin banyak tawaran tender terhadap perusahaan.

  1. QC (Quality Control)

Bertugas untuk meneliti produk dan selama proses produksi baik sebelum, selama dan setelah proses produksi untuk memperoleh standar kualitas yang diperlukan. Tugas quality control mencakup monitoring, uji-tes dan memeriksa semua proses produksi yang terlibat dalam produksi suatu produk. Memastikan semua standar kualitas dipenuhi oleh setiap komponen dari produk atau layanan yang disediakan oleh perusahaan.

  1. PPIC (Production Planning and Inventory Control)

Secara Umum, tugas PPIC adalah menerima order dari  bagian Penjualan ( Sales/marketing ). Kemudian mengintruksikan kepada bagian produksi untuk memproduksi barang sesuai pesanan lalu memastikan order ini selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Intinya, tugas PPIC adalah terima pesanan dari konsumen dan membereskan order tersebut hingga pesanan dikirim ke konsumen.

  1. Delivery Department

Melakukan pengiriman produk yang sudah disiapkan oleh produksi atas intruksi dari PPIC untuk di kirimkan kepada customer dalam waktu yang sudah di tentukan. Selain itu, bagian delivery harus dapat menjamin bahwa produk tersebut sudah sampai ke tangan konsumen tepat waktu. Selain itu bagian delivery juga bertanggungjawab terhadap stock barang di gudang. Jadi bagian gudang harus mengontrol in & out nya barang agar tidak terjadi selisih.

  1. Production Department

Secara umum fungsi bagian produksi adalah memproduksi produk dengan kualiatas bagus dan tepat waktu sesuai dengan sales order yang di intruksikan oleh manager produksi dengan koordinasi bagian PPIC. 

  1. Purchasing Department

Bertugas untuk melakukan pemesanan dan pembelian barang yang berkualitas dengan harga yang terjangkau (baik secara tunai maupun kredit), menyiapkan kelengkapan dokumen pembelian, mengecek dan menerima tagihan lalu membuat daftar tagihan para vendor serta menyiapkan payment schedule untuk kemudian di serahkan kepada Finance untuk di lakukan pembayaran.

  1. Maintenance Department

Secara garis besar, tugas dari maintenance adalah :

  1. Melakukan perawatan dan pemeliharaan atas semua mesin atau peralatan yang dibutuhkan selama proses produksi.
  2. Mengatur seluruh kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan perawatan segala sarana dan prasarana perusahaan.
  3. Menyusun jadwal perawatan unit-unit mesin produksi dan mengkoordinir mekanik dalam pelaksanaan perawatan mesin produksi.

3.2 Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

3.2.1 Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem persediaan pada analisa ini terdiri dari beberapa prosedur diantaranya bagian gudang menerima bahan baku dari purchasing, bagian purchasing membeli bahan baku kepada supplier, bagian gudang mengeluarkan bahan baku, bagian produksi mengajukan permintaan bahan baku ke bagian gudang, bagian gudang mengeluarkan barang (pemakaian),  bagian sales mengajukan permintaan barang jadi kepada gudang,  bagian gudang membuat laporan persediaan yang kemudian dibaca dan dimonitor oleh Pimpinan.

3.2.2 Analisa Prosedur sistem yang Berjalan

3.2.2.1 Use Case Diagram Sistem Persediaan yang Berjalan

 

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat :

  1. Terdapat 1 (Satu) System yang mencangkup kegiatan Persediaan Barang.
  2. Terdapat 5 (Lima) Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya Adm Gudang, Purchassing, Produksi, Sales, dan Pimpinan.
  3. Terdapat 8 (Delapan) Usecase yaitu mengecek stock bahan baku, penerimaan dan permintaan bahan baku, pengeluaran dan permintaan bahan baku, mencatat bahan baku masuk dan keluar, pengeluaran dan permintaan barang (pemakaian), mencatat barang masuk dan keluar,, laporan persediaan barang, membaca/ monitor laporan.

3.2.2.2 Activity Diagram Sistem Persediaan yang Berjalan

 

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang sedang berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 1 (Satu) Initial Node untuk memulai suatu kegiatan.
  2. 5 (Lima) Vertical Swimeline yaitu Adm Gudang, Purchasing, Produksi, Sales, dan Pimpinan.
  3. 11 (Sebelas) Activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
  4. 1 (Satu) Final Node untuk mengakhiri kegiatan.

3.2.2.3 Sequence Diagram Sistem Persediaan yang Berjalan

 

Gambar 3.4 Sequence Diagram cek stock  Sistem yang sedang berjalan

Berdasarkan Gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan saat ini dijelaskan :

    1. 1 (Satu) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Adm Gudang.

9 (Sembilan) Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

 

Gambar 3.5 Sequence Diagram penerimaan barang Sistem yang sedang berjalan

Berdasarkan Gambar 3.5 Sequence Diagram yang berjalan saat ini dijelaskan :

  1. 1 (Satu) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Adm Gudang.
  2. 8 (Delapan) Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

 

 

Gambar 3.6 Sequence Diagram pengeluaran barang Sistem yang sedang berjalan

Berdasarkan Gambar 3.6 Sequence Diagram yang berjalan saat ini dijelaskan :

  1. 2 (Dua) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Adm Gudang.
  2. 10 (Sepuluh) Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

3.3 Analisa Sistem Yang Berjalan

3.3.1 Metode Analisa Sistem

Pada PT. Hilon Indonesia ini sistem yang digunakan masih manual atau menggunakan Microsoft Excel, belum berjalan dengan efektif dan efisien , belum adanya penginputan data yang terstruktur juga belum terciptanya penyimpanan data pada sistem yang sedang berjalan sehingga kemungkinan terjadinya human error. Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa metode, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan hasil akhir yang bermanfaat pada penelitian ini. Peneliti menggunakan PIECES (Performance, Information, Economy, Control/Security, Efficiency, Service) yang digunakan untuk menganalisa sistem yang berjalan dari segi kinerja apakah sudah efisien, informasi yang dihasilkan, keamanan dari sistem tersebut yang tidak memakan biaya yang cukup besar sampai kepada pelayanan yang diberikan.

<tbody> </tbody>

No

Jenis Analysis

Kelemahan sistem sebelumnya

Sistem yang di usulkan

 

1

Performance

(Kinerja)

  • Pencarian barang yang tersedia dengan sistem manual kurang efektif dan efesien. Selain itu, adm gudang harus datang ke gudang untuk mengecek barang yang masih tersedia dengan yang sudah kehabisan stock.
  • Kinerja sistem yang sebelumnya

memerlukan banyak waktu dan lambat dalam proses pemesanan.

  • Customer melakukan pesanan dengan metode telepon atau datang langsung, sehingga dalam mencatat proses pemesanan memerlukan waktu yang lama.
  • Sistem yang diusulkan, customer dapat memesan barang dengan mudah secara online.
  • Pada sistem online, adm gudang dapat dengan mudah mengakses situs yang disediakan pada web, dengan cara login dan memasukkan kata kunci yang akan di cari.
  • Admin yang mengelola sistem yang dapat mengubah, menghapus atau memperbarui jika ada data lain yang masuk. Pengguna hanya bisa melihat informasi yang ada di sistem saja tanpa bisa mengubah, menghapus atau memperbarui data untuk meminimalisir terjadinya manipulasi data atau kebohongan data.
  • Dengan menggunakan teknologi berbasis web yang bisa di akses kapan saja dan dimana saja, sehingga adm gudang tidak perlu sering datang ke gudang untuk mengecek stock barang, cukup dengan login di website.
 

2

Informance

(Informasi)

  • Pada sistem sebelumnya informasi yang diterima terkadang kurang akurat, terjadi kesalahan pencatatan pada proses pemesanan dan juga kesalahan dalam membuat laporan.
  • Terkadang informasi tentang stock barang masih belum update, dan terjadinya double dalam penacatatan bukti penerimaan barang. Sehingga adm gudang, harus selalu datang ke gudang untuk mengecek ada atau tidak nya barang yang di butuhkan. Dan itu membutuhkan waktu lebih lama.
  • Sistem yang diusulkan dapat memudah kan dalam proses pencatatan, meminimalisir kesalahan dan menghasilkan laporan yang akurat.
  • Dengan sistem baru adm gudang dapat dengan cepat dan mudah mengakses informasi. Dapat dilakukan dengan memanfaatkan komputer, laptop, dan android, kapan saja asalkan masih di dalam lingkup perusahaan karena web berbasis local, selain itu juga penyebaran informasinya lebih cepat.
 

 

3

Economy

(Ekonomi)

  • Sistem yang sebelumnya, data yang terkait dengan proses persediaan masih manual menggunakan kertas yang dicetak, sehingga memerlukan biaya untuk menyimpan dokumen serta alat tulis.
  • Adm gudang harus datang ke gudang untuk mengecek apakah barang yang di butuhkan tersebut masih tersedia atau tidak.
  • Sistem yang diusulkan dapat menyimpan seluruh transaksi persediaan barang didalam database, sehingga mengurangi biaya yang perlu dikeluarkan dalam menyimpan dokumen.
  • Sistem ini lebih efisien dan efektif bagi adm gudang karena tidak perlu menghabiskan tenaga untuk berjalan ke gudang untuk mengecek stock barang
  • Dengan sistem web ini, mungkin lebih mahal dibanding dengan menggunakan sistem manual, namun  kemungkinan ini harus diperhitungkan dengan metode tertentu.
 

 

4

Control

(Pengendalian)

  • Sistem yang sebelumnya masihantisipasi pada keamanan, sehingga siapapun dapat merubah data atau memnipulasi data tersebut.
  • Keamanan pada sistem lama kurang dikontrol dengan baik. Karena dengan pencarian secara manual memungkinkan terjadinya salah komunikasi.
  • Sistem yang diusulkan memudahkan control, karena tidak semua dapat mengakses dan merubah data tanpa menggunakan hak akses.
  • Dengan sistem web lebih mudah untuk mengontrol stock barang
  • Sistem web untuk mengetahui barang yang tersedia atau tidak ini memudahkan dalam kontrol karena kemungkinan untuk terjadi kesalahan dapat diminimalisir, dapat di cek dan di pantau langsung oleh admin setiap saat.
 

 

5

Efficiency

(Efisien)

  • Pada sistem sebelumnya ketika terjadi pesanan, customer harus mastikan stok barang yang tersedia kepada sales yang menyebabkan kurangnya efisien waktu.
  • Apabila menggunakan sistem Form manual maka lebih banyak waktu dan biaya yang di habiskan. Sehingga tidak efisien dan efektif dalam sistem form manual tersebut.
  • Sistem yang diusulkan mempermudah customer dalam memeriksa stok barang yang dapat diakses langsung melalui website dan dapat langsung melakukan pesanan.
  • Dengan menggunakan sistem Persediaan Barang berbasis web. maka akan memudahkan bagi adm gudang di PT HILON INDONESIA dalam melapor atau melakukan pencarian, yaitu tidak terbatasnya jarak dan waktu, lebih efektif, efisien serta hemat.
 

 

6

Service

(Pelayanan)

  • Sistem yang sebelumnya, pelayanan pada customer masih kurang maksimal karena terdapat keterlambatan dalam penerimaan pesanan.
  • Pelayanan dalam sistem peersediaan barang berbasis web dengan menggunakan sistem lama untuk mendapatkan informasi lebih lama, dan tidak optimal.
  • Sistem yang diusulkan memudahkan customer dalam membuat pesanan secara online dan tinggal menunggu

apakah pesanan di proses atau tidak.

  • Pelayanan dalam sistem persediaan barang berbasis web lebih cepat, efisien dan user friendly, dapat diakses oleh adm gudang dan seluruh karyawan PT HILON INDONESIA.

 

           

Tabel 3.1 Analysis PIECES

3.3.2        Metode Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan

Nama Masukkan : Pencataatan data

Fungsi : Untuk pencatatan data barang

sumber : Admin

Media : Buku Besar dan MS. exel

Frekuensi : Setiap Bulan

Format : Lampiran A1

Keterangan : Berisi data barang

  1. Analisa Proses

Nama masukan : Transaksi Barang Masuk

Fungsi : Mengetahui Barang Masuk dari Produksi

Sumber : Produksi

Media : SPB

Frekuensi : Setiap ada penerimaan barang

Keterangan : Data Barang didapat dari Admin Gudang pada saat penerimaan barang.

    1. Nama Masukan : Purchase Order (PO)

Fungsi : Bukti pemesanan barang

Sumber : Customer

Media : Fax

Frekuensi : Setiap ada permintaan

Keterangan : PO didapat dari customer setelah ada kesepakatan antara customer dan sales.

    1. Nama Masukkan : Barang Keluar

Fungsi : Bukti Pengeluaran Barang

Sumber : Admin Gudang

Media : Surat Jalan

Frekuensi : Setiap ada permintaan

Keterangan : Data Barang didapat dari Admin Gudang pada saat penerimaan barang.

  1. Analisa Keluaran

Nama Keluaran : Surat Jalan

Fungsi : Sebagai surat pengantar dari pengiriman barang dan bukti serah terima barang

Media : Kertas

Rangkap: 3

Distribusi : Customer, Admin gudang, Arsip

  1. Nama Keluaran : Laporan

Fungsi : Mencetak atau menampilkan laporan rekap data barang, dan data pesanan

Media : Kertas

Rangkap : 2 (empat) lembar

Distribusi : - Lembar 1 (putih), untuk Laporan Pengiriman

 Lembar 2 (merah), untuk Laporan Stok Produk

3.4  Konfigurasi Sistem Berjalan

1.Spesifikasi Hardware

-          Processor    : Core To Duo

-          Monitor    : LCD 14”

-          Mouse    : Ps2

-          RAM    : 2 GB

-          Hardisk    : 80 GB

-          Keyboard    : Compatible Ps2

-          Printer    : Canon Ip1800 Series

  1. 2.      Aplikasi Yang Digunakan (Software)

-          Windows 7

-          Microsoft Office 2013

  1. 3.      Hak Akses

Untuk saat ini, karena belum ada sistem informasi persediaan barang yang berjalan di perusahaan tersebut, sehingga belum ada hak akses atas sistem informasi persediaan barang.

3.5 Alternatif Pemecahan Masalah

Melihat permasalahan yang sering terjadi, maka untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut:

  1. Membuatkan sistem yang terkomputerisasi untuk sistem persediaan barang, untuk mendapatkan informasi mengenai stok barang secara update sehingga stok barang bisa terkontrol.
  2. Membuat sistem persediaan barang yang mampu melakukan pengecekan dan dapat mengontrol ulang secara keseluruhan barang yang dibutuhkan dan jumlahnya yang tinggal sedikit.

3.6 User Requirement

3.6.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

<tbody> </tbody>

Functional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingin Sistem Dapat:

1

Melakukan Registrasi

2

Menampilkan Menu Login

3

Login Menggunakan Username dan Password

4

Menampilkan Menu Dashboard

5

Menampilkan Struktur Organisasi

6

Menampilkan Logo PT Hilon Indonesia

7

Menampilkan Visi Misi Perusahaan

8

Menampilkan Profil

9

Mengentri Kategori Barang

10

Menampilkan Daftar Sisa Stock Barang

11

Menampilkan Jumlah Barang yang Tersedia

12

Menampilkan Data Barang yang Terjual

13

Menampilkan Form Tambah Barang

14

Menampilkan Fasilitas Simpan pada Menu Tambah Barang

15

Menampilkan Peringatan Atas Stock Barang Kurang Dari Minimum

16

Menampilkan Daftar Data Barang

17

Menampilkan Form Penerimaan Barang

18

Menyimpan Data Barang Masuk

19

Menampilkan Data Barang Keluar

20

Menampilkan Form Pengeluaran Barang

21

Menyediakan Fungsi Edit Data Barang

22

Menyediakan Fungsi Delete Data Barang

23

Menampilkan Entri Data Customer

24

Menampilkan Form Tambah PO

25

Menampilkan Data Stock Opname

26

Menyediakan Fungsi Edit

27

Menyediakan Fungsi Delete

28

Menyediakan Fungsi Add

29

Menampilkan Laporan Data Stock Gudang

30

Menampilkan Laporan Barang Masuk

31

Menampilkan Laporan Barang Keluar

32

Menampilkan Laporan Transaksi PO

33

Menampilkan Laporan Stock Opname

34

Mencetak Laporan

35

Menyediakan Fungsi Edit Laporan

Non Functional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingin Sistem Dapat:

1

Menampilkan Menu Login dan Logout (Reliability)

2

Tampilan Mudah Dipahami dan Digunakan (Usability)

3

Memudahkan Pencarian Data (Performance)

4

Hak Akses Dibatasi oleh : Admin Gudang, Sales, Pimpinan (Reliability)

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

3.6.2 Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Berikut lampiran elisitasi tahap II yang telah dibuat.

<tbody> </tbody>

Functional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingin Sistem Dapat:

No

Keterangan

M

D

I

1

Melakukan Registrasi

ü

 

 

2

Menampilkan Menu Login

ü

 

 

3

Login Menggunakan Username dan Password

ü

 

 

4

Menampilkan Menu Dashboard

ü

 

 

5

Menampilkan Struktur Organisasi

 

 

ü

6

Menampilkan Logo PT Hilon Indonesia

ü

 

 

7

Menampilkan Visi Misi Perusahaan

 

 

ü

8

Menampilkan Profil

 

ü

 

9

Mengentri Kategori Barang

ü

 

 

10

Menampilkan Daftar Sisa Stock Barang

ü

 

 

11

Menampilkan Jumlah Barang yang Tersedia

 

 

 

12

Menampilkan Data Barang yang Terjual

 

 

ü

13

Menampilkan Form Tambah Barang

ü

 

 

14

Menampilkan Fasilitas Simpan pada Menu Tambah Barang

ü

 

 

15

Menampilkan Peringatan Atas Stock Barang Kurang Dari Minimum

ü

 

 

16

Menampilkan Daftar Data Barang

ü

 

 

17

Menampilkan Form Penerimaan Barang

ü

 

 

18

Menyimpan Data Barang Masuk

ü

 

 

19

Menampilkan Data Barang Keluar

ü

 

 

20

Menampilkan Form Pengeluaran Barang

ü

 

 

21

Menyediakan Fungsi Edit Data Barang

ü

 

 

22

Menyediakan Fungsi Delete Data Barang

ü

 

 

23

Menampilkan Entri Data Customer

ü

 

 

24

Menampilkan Form Tambah PO

ü

 

 

25

Menampilkan Data Stock Opname

ü

 

 

26

Menyediakan Fungsi Edit

ü

 

 

27

Menyediakan Fungsi Delete

ü

 

 

28

Menyediakan Fungsi Add

ü

 

 

29

Menampilkan Laporan Data Stock Gudang

ü

 

 

30

Menampilkan Laporan Barang Masuk

ü

 

 

31

Menampilkan Laporan Barang Keluar

ü

 

 

32

Menampilkan Laporan Transaksi PO

ü

 

 

33

Menampilkan Laporan Stock Opname

ü

 

 

34

Mencetak Laporan

ü

 

 

35

Menyediakan Fungsi Edit Laporan

 

 

ü

Non Functional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingin Sistem Dapat:

No

Keterangan

M

D

I

1

Menampilkan Menu Login dan Logout (Reliability)

ü

 

 

2

Tampilan Mudah Dipahami dan Digunakan (Usability)

ü

 

 

3

Memudahkan Pencarian Data (Performance)

ü

 

 

4

Hak Akses Dibatasi oleh : Admin Gudang, Sales, Pimpinan (Reliability)

ü

 

 

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

  • Keterangan:

M (Mandatory) : Penting atau dibutuhkan

D (Desirable) : Diinginkan tapi tidak terlalu penting

I (Inessential) : Bukanlah bagian dari sistem dan dieliminasi

3.6.3 Elisitasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah suatu elisitasi tahap ke III yang kemudian diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan option HML.

<tbody> </tbody>

Non Functional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingin Sistem Dapat:

No

Uraian

T

O

E

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Melakukan Registrasi

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 

2

Menampilkan Menu Login

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

3

Login Menggunakan Username dan Password

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

4

Menampilkan Menu Dashboard

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

5

Menampilkan Logo PT Hilon Indonesia

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

6

Menampilkan Profil

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

7

Mengentri Kategori Barang

 

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

8

Menampilkan Daftar Sisa Stock Barang

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

9

Menampilkan Data Barang yang Terjual

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

10

Menampilkan Form Tambah Barang

 

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

11

Menampilkan Fasilitas Simpan pada Menu Tambah Barang

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

12

Menampilkan Peringatan Atas Stock Barang Kurang Dari Minimum

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

13

Menampilkan Daftar Data Barang

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

14

Menampilkan Form Penerimaan Barang

 

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

15

Menyimpan Data Barang Masuk

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

16

Menampilkan Data Barang Keluar

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

17

Menampilkan Form Pengeluaran Barang

 

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

18

Menyediakan Fungsi Edit Data Barang

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

19

Menyediakan Fungsi Delete Data Barang

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

20

Menampilkan Entri Data Customer

 

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

21

Menampilkan Form Tambah PO

 

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

22

Menampilkan Data Stock Opname

 

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

23

Menyediakan Fungsi Edit

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

24

Menyediakan Fungsi Delete

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

25

Menyediakan Fungsi Add

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

26

Menampilkan Laporan Data Stock Gudang

 

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

27

Menampilkan Laporan Barang Masuk

 

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

28

Menampilkan Laporan Barang Keluar

 

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

29

Menampilkan Laporan Transaksi PO

 

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

30

Menampilkan Laporan Stock Opname

 

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

31

Mencetak Laporan

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

Non Functional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingin Sistem Dapat:

No

Uraian

T

O

E

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Menampilkan Menu Login dan Logout (Reliability)

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 

2

Tampilan Mudah Dipahami dan Digunakan (Usability)

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 

3

Memudahkan Pencarian Data (Performance)

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 

4

Hak Akses Dibatasi oleh : Admin Gudang, Sales, Pimpinan (Reliability)

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Keterangan :

  • T :Technical (Bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?)
  • O :Operational (Bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?)
  • E :Economy (Berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?)

3.6.4 Final Draft Elisitasi

Final Draftmerupakan hasil final yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

<tbody> </tbody>

Functional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingin Sistem Dapat:

1

Melakukan Registrasi

2

Menampilkan Menu Login

3

Login Menggunakan Username dan Password

4

Menampilkan Menu Dashboard

5

Menampilkan Logo PT Hilon Indonesia

6

Menampilkan Profil

7

Mengentri Kategori Barang

8

Menampilkan Daftar Sisa Stock Barang

9

Menampilkan Data Barang yang Terjual

10

Menampilkan Form Tambah Barang

11

Menampilkan Fasilitas Simpan pada Menu Tambah Barang

12

Menampilkan Peringatan Atas Stock Barang Kurang Dari Minimum

13

Menampilkan Daftar Data Barang

14

Menampilkan Form Penerimaan Barang

15

Menyimpan Data Barang Masuk

16

Menampilkan Data Barang Keluar

17

Menampilkan Form Pengeluaran Barang

18

Menyediakan Fungsi Edit Data Barang

19

Menyediakan Fungsi Delete Data Barang

20

Menampilkan Entri Data Customer

21

Menampilkan Form Tambah PO

22

Menampilkan Data Stock Opname

23

Menyediakan Fungsi Edit

24

Menyediakan Fungsi Delete

25

Menyediakan Fungsi Add

26

Menampilkan Laporan Data Stock Gudang

27

Menampilkan Laporan Barang Masuk

28

Menampilkan Laporan Barang Keluar

29

Menampilkan Laporan Transaksi PO

30

Menampilkan Laporan Stock Opname

31

Mencetak Laporan

Non Functional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingin Sistem Dapat:

1

Menampilkan Menu Login dan Logout (Reliability)

2

Tampilan Mudah Dipahami dan Digunakan (Usability)

3

Memudahkan Pencarian Data (Performance)

4

Hak Akses Dibatasi oleh : Admin Gudang, Sales, Pimpinan (Reliability)

Penyusun

 

 

 

(Lamiyatutsaniyah Wulandari)

NIM : 1622395222

Pembimbing 1

 

 

 

(Ir.Abdul Hayat, M.T.I)

NID : 07133

Pembimbing 2

 

 

 

(Padeli, N.Kom)

NID : 03002

Stakeholder

 

 

 

 

(A.Ade Ilhamudin)

NIK : 1456

Kepala Jurusan

 

 

 

 

(Dedeh Supriyanti,S.Kom.,M.T.I)

NID : 08162

     

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

3.7 Rancangan Sistem yang Diusulkan

3.7.1 Prosedur Sistem Usulan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang diusulkan yaitu sebagai berikut:

  1. Admin Gudang melakukan register terlebih dahulu untuk dapat login. Setelah berhasil login, admin dapat melihat data entri barang, daftar customer, stock barang, dan melakukan penginputan apabila ada barang masuk atau keluar.
  2. Customer melakukan register terlebih dahulu untuk dapat login. Setelah berhasil login, customer dapat melihat stok barang, apabila barang tersedia dapat menambahkan pada cart dan menginput detail purchase order (PO).
  3. Sales menerima permintaan purchase order yang masuk dan mengkonfirmasikan purchase order kepada customer. Customer dapat melihat status order apakah di ACC/tolak. Apabila admin ACC permintaan order, maka selanjutnya customer harus upload PO.
  4. Setelah Sales konfirmasi telah menerima PO, maka admin sales akan input data order pada form sales order dan input data barang yang akan dikirim pada form surat jalan.
  5. Admin Gudang membuat laporan stock, laporan barang masuk dan barang keluar.
  6. Pimpinan login kemudian masuk ke menu laporan dan membaca/memonitor laporan kemudian mencetaknya untuk bukti arsip.

3.7.2 Rancangan Sistem Usulan

Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram. Adapun gambar-gambar diagram yang akan peneliti gambarkan dalam program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition adalah sebagai berikut:

3.7.3 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

 

Gambar 3.7 Use Case Diagram Sistem Monitoring Persediaan Barang Berbasis Web pada PT Hilon Indonesia

Berdasarkan gambar 3.7 Use Case Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup pengelolaan transaksi penjualan pada PT. Hilon Indonesia
  2. 4 (empat) aktor yang melakukan kegiatan yaitu Admin Gudang, customer, sales, pimpinan.
  3. 22 (dua puluh dua) use case yang dilakukan oleh aktor-aktor

3.7.4 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

  1. Activity Diagram Admin Gudang

 

Gambar 3.8 Activity Diagram yang diusulkan untuk Admin Gudang

Berdasarkan gambar 3.8 Activity Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

    1. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.
    2. 7 (tujuh) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 3 (dua) fork node menjelaskan adanya beberapa aliran.
    4. 1 (decision) node untuk menggambarkan pada saat melakukan login, ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah akan error dan apabila login benar maka akan tampil menu home.
    5. 1 (satu) final node menjelaskan bahwa alur berakhir.
  1. Activity Diagram Customer

 

Gambar 3.9 Activity Diagram yang diusulkan untuk Customer

Berdasarkan gambar 3.9 Activity Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

    1. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.
    2. 7 (tujuh) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 2 (dua) fork node menjelaskan adanya beberapa aliran.
    4. 1 (decision) node untuk menggambarkan pada saat melakukan login, ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah akan error dan apabila login benar maka akan tampil menu home.
    5. 1 (satu) final node menjelaskan bahwa alur berakhir.
  1. Activity Diagram Sales

 

Gambar 3.10 Activity Diagram yang diusulkan untuk Sales

Berdasarkan gambar 3.10 Activity Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

    1. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.
    2. 13 (tiga belas) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 3 (tiga) fork node menjelaskan adanya beberapa aliran.
    4. 1 (decision) node untuk menggambarkan pada saat melakukan login, ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah akan error dan apabila login benar maka akan tampil menu home.
    5. 1 (satu) final node menjelaskan bahwa alur berakhir.
  1. Activity Diagram Pimpinan

 

Gambar 3.11 Activity Diagram yang diusulkan untuk Pimpinan

Berdasarkan gambar 3.11 Activity Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

    1. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.
    2. 8 (delapan) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 1 (decision) node untuk menggambarkan pada saat melakukan login, ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah akan error dan apabila login benar maka akan tampil menu home.
    4. 1 (satu) final node menjelaskan bahwa alur berakhir.

3.7.5 Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

 

Gambar 3.12 Sequence Diagram yang diusulkan untuk login

Dalam gambar 3.12 merupakan Sequence Diagram Login yang berlaku untuk semua aktor, yaitu Admin gudang, customer, Sales, dan Pimpinan. Aktor yang bisa melakukan login hanyalah aktor yang sudah terdaftar sebelumnya di sistem.

 

Gambar 3.13 Sequence Diagram yang diusulkan untuk form data barang

Berdasarkan gambar 3.13 Sequence Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

    1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin gudang.
    2. 1 (satu) boundary lifeline, yaitu form data barang
    3. 1 (satu) control lifeline, yaitu data barang control
    4. 1 (satu) entity lifeline, yaitu data daftar data barang
    5. 4 (empat) message yang menggambarkan aktivitas.

 

Gambar 3.14 Sequence Diagram yang diusulkan untuk form barang masuk

Berdasarkan gambar 3.14 Sequence Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

    1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin gudang
    2. 1 (satu) boundary lifeline, yaitu form data barang masuk
    3. 1 (satu) control lifeline, yaitu data barang masuk control
    4. 1 (satu) entity lifeline, yaitu data daftar barang masuk
    5. 3 (tiga) message yang menggambarkan aktivitas.

 

 

Gambar 3.15 Sequence Diagram yang diusulkan untuk barang keluar

Berdasarkan gambar 3.15 Sequence Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

    1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin gudang
    2. 1 (satu) boundary lifeline, yaitu form data barang keluar
    3. 1 (satu) control lifeline, yaitu data barang keluar control
    4. 1 (satu) entity lifeline, yaitu data daftar barang keluar
    5. 3 (tiga) message yang menggambarkan aktivitas.

 

Gambar 3.16 Sequence Diagram yang diusulkan untuk jenis barang

Berdasarkan gambar 3.16 Sequence Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin gudang
  2. 1 (satu) boundary lifeline, yaitu form jenis barang
  3. 1 (satu) control lifeline, yaitu jenis barang control
  4. 1 (satu) entity lifeline, yaitu data jenis barang
  5. 3 (tiga) message yang menggambarkan aktivitas.

 

Gambar 3.17 Sequence Diagram yang diusulkan untuk model barang

Berdasarkan gambar 3.17 Sequence Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

    1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin gudang
    2. 1 (satu) boundary lifeline, yaitu form model barang
    3. 1 (satu) control lifeline, yaitu model barang control
    4. 1 (satu) entity lifeline, yaitu data model barang
    5. 3 (tiga) message yang menggambarkan aktivitas.

 

Gambar 3.18 Sequence Diagram yang diusulkan untuk form PO

Berdasarkan gambar 3.18 Sequence Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu customer
  2. 2 (dua) boundary lifeline, yaitu data barang dan form PO
  3. 1 (satu) control lifeline, yaitu proses PO
  4. 6 (enam) message yang menggambarkan aktivitas.

 

Gambar 3.19 Sequence Diagram yang diusulkan untuk form sales order

Berdasarkan gambar 3.19 Sequence Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu sales
  2. 1 (satu) boundary lifeline, yaitu order
  3. 1 (satu) control lifeline, yaitu proses PO
  4. 1 (satu) entity lifeline, yaitu surat jalan
  5. 5 (lima) message yang menggambarkan aktivitas.

 

Gambar 3.20 Sequence Diagram yang diusulkan untuk form laporan

Berdasarkan gambar 3.20 Sequence Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu pimpinan
  2. 1 (satu) boundary lifeline, yaitu laporan
  3. 1 (satu) control lifeline, yaitu laporan control
  4. 7 (tujuh) message yang menggambarkan aktivitas.

3.8 Rancangan Basis Data

3.8.1 Class Diagram

 

Gambar 3.21 Class diagram sistem yang diusulkan

3.8.2 Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi data (record) yang disimpan, primary key, dan panjang record. Berikut ini adalah struktur spesifikasi database yang digunakan dalam Sistem Informasi Penjualan pada PT. Hilon Indonesia.

  1. Nama File : user

Media : Hardisk

Isi : no_user + user_login + nama + password + akses + fax + profile

Panjang record : 453

<tbody> </tbody>

No

Field Name

Type Data

Field Size

Keterangan

1

no_user

integer

3

primary key

2

user_login

varchar

50

pengguna

3

nama

varchar

150

namauser

4

password

varchar

50

kata sandi

5

akses

varchar

50

 

6

profile

varchar

150

 

Tabel 3.6 Tabel User

  1. Nama File : Form

Media : Hardisk

Isi : id_form + views + nama_form + jns_form + ket_form

Panjang record : 118

<tbody> </tbody>

No

Field Name

Type Data

Field Size

Keterangan

1

id_form

integer

3

primary key

2

views

varchar

50

 

3

nama_form

varchar

15

 

4

jns_form

varchar

50

 

5

ket_form

text

 

 

Tabel 3.7 Tabel Form

  1. Nama File : Barang

Media : Hardisk

Isi : no_item + nama_item + no_jenis_barang + standar_stock

Panjang Record : 40

<tbody> </tbody>

No

Field Name

Type Data

Field Size

Keterangan

1

no_item

varchar

10

primary key

2

nama_item

varchar

30

 

3

no_jenis_barang

integer

10

 

4

standar_stock

decimal

 

 

Tabel 3.8 Tabel Barang

  1. Nama File : Customer

Media : Hardisk

Isi : id_customer + nama_customer + alamat_customer + tlp_customer

Panjang Record : 173

<tbody> </tbody>

No

Field Name

Type Data

Field Size

Keterangan

1

id_customer

integer

10

primary key

2

nama_customer

varchar

50

 

3

alamat_customer

varchar

100

 

4

tlp_customer

varchar

13

 

Tabel 3.9 Tabel Customer

  1. Nama File : Jenis Barang

Media : Hardisk

Isi : no_jenis_barang + nama_jenis_barang

Panjang Record : 40

<tbody> </tbody>

No

Field Name

Type Data

Field Size

Keterangan

1

no_jenis_barang

integer

10

primary key

2

nama_jenis_barang

varchar

30

 

Tabel 3.10 Tabel Jenis Barang

  1. Nama File : Model Barang

Media : Hardisk

Isi : no_model_barang +no_jenis_barang + nama_model+ size

Panjang Record : 60

<tbody> </tbody>

No

Field Name

Type Data

Field Size

Keterangan

1

no_model_barang

integer

10

primary key

2

no_jenis_barang

varchar

10

 

3

nama_model

varchar

30

 

4

size

varchar

10

 

Tabel 3.11 Tabel Model Barang

  1. Nama File : Barang Masuk

Media : Hardisk

Isi : no_barangmasuk + tgl_barangmasuk + surat_jalan + keterangan+ user_create+ create_date+ user_update+update_date

Panjang Record : 80

<tbody> </tbody>

No

Field Name

Type Data

Field Size

Keterangan

1

no_barangmasuk

integer

10

primary key

2

tgl_barangmasuk

date

 

 

3

surat_jalan

varchar

10

 

4

keterangan

text

 

 

5

user_create

varchar

30

 

6

create_date

date

 

 

7

user_update

varchar

30

 

8

update_date

date

 

 

Tabel 3.12 Tabel Barang Masuk

  1. Nama File : Barang Masuk Detail

Media : Hardisk

Isi : no_item + no_barangmasuk + jumlah_barangmasuk

Panjang record : 20

<tbody> </tbody>

No

Field Name

Type Data

Field Size

Keterangan

1

no_item

integer

10

primary key

2

no_barangmasuk

varchar

10

 

3

jumlah_barangmasuk

decimal

 

 

Tabel 3.13 Tabel Barang Masuk Detail

  1. Nama File : Barang Keluar

Media : Hardisk

Isi : no_barangkeluar + tgl_barangkeluar + no_suratjalan+id_customer+ keterangan+ user_create+ create_date+ user_update+update_date

Panjang Record : 90

<tbody> </tbody>

No

Field Name

Type Data

Field Size

Keterangan

1

no_barangkeluar

varchar

10

primary key

2

tgl_barangkeluar

date

 

 

3

no_suratjalan

varchar

10

 

4

id_customer

integer

10

 

5

keterangan

text

 

 

6

user_create

varchar

30

 

7

create_date

date

 

 

8

user_update

varchar

30

 

9

update_date

date

 

 

Tabel 3.14 Tabel Barang Keluar

  1. Nama File : Barang Keluar Detail

Media : Hardisk

Isi : no_item + no_barangkeluar + no_po + jumlah

Panjang record : 30

<tbody> </tbody>

No

Field Name

Type Data

Field Size

Keterangan

1

no_item

varchar

10

primary key

2

no_barangkeluar

varchar

10

 

3

no_po

integer

10

 

4

jumlah

decimal

 

 

Tabel 3.15 Tabel Barang keluar Detail

  1. Nama File : PO

Media : Hardisk

Isi : no_po + id_customer+ tgl_po_ tgl_delivery + keterangan+ user_create+ create_date+ user_update+update_date

Panjang Record : 80

<tbody> </tbody>

No

Field Name

Type Data

Field Size

Keterangan

1

no_po

varchar

10

primary key

2

id_customer

integer

10

 

3

tgl_po

date

 

 

4

tgl_delivery

date

 

 

5

keterangan

text

 

 

6

user_create

varchar

30

 

7

create_date

date

 

 

8

user_update

varchar

30

 

9

update_date

date

 

 

Tabel 3.16 Tabel PO

  1. Nama File : PO Detail

Media : Hardisk

Isi : no_po + no_item + jumlah_item + jumlah_kirim

Panjang record : 20

<tbody> </tbody>

No

Field Name

Type Data

Field Size

Keterangan

1

no_po

varchar

10

primary key

2

no_item

varchar

10

 

3

jumlah_item

decimal

 

 

4

jumlah_kirim

decimal

 

 

Tabel 3.17 Tabel PO Detail

  1. Nama File : Stock Opname

Media : Hardisk

Isi : no_po + id_customer + tgl_po + tgl_delivery + keterangan + user_create + create_date + user_updated + update_date

Panjang record : 80

<tbody> </tbody>

No

Field Name

Type Data

Field Size

Keterangan

1

no_po

varchar

10

primary key

2

id_customer

integer

10

 

3

tgl_po

date

 

 

4

tgl_delivery

date

 

 

5

keterangan

text

 

 

6

user_create

varchar

30

 

7

create_date

date

 

 

8

user_update

varchar

30

 

9

update_date

date

 

 

Tabel 3.18 Stock Opname

  1. Nama File : Stock Opname Detail

Media : Hardisk

Isi : no_stock_opname + No_item + stock + jumlah + id

Panjang record : 20

<tbody> </tbody>

No

Field Name

Type Data

Field Size

Keterangan

1

no_stock_opname

varchar

10

primary key

2

No_item

integer

10

 

3

stock

date

 

 

4

jumlah

date

 

 

5

id

text

 

 

Tabel 3.19 Stock Opname Detail

  1. Nama File : Stock

Media : Hardisk

Isi: no_item + jumlah

Panjang record : 10

<tbody> </tbody>

No

Field Name

Type Data

Field Size

Keterangan

1

no_item

varchar

10

primary key

2

jumlah

decimal

 

 

Tabel 3.20 Stock

3.9 Rancangan Prototype Balsamic Mockups 3

  1. Rancangan Tampilan Login

 

Gambar 3.22 Rancangan Tampilan Login

 

  1. Rancangan Tampilan Home

 

Gambar 3.23 Rancangan Tampilan Dashboard

 

  1. Rancangan Tampilan Menu Master

 

Gambar 3.24 Rancangan Tampilan Menu Master

 

  1. Rancangan Tampilan Menu Transaksi

 

Gambar 3.25 Rancangan Tampilan Menu Transaksi

 

  1. Rancangan Tampilan Laporan

 

Gambar 3.26 Rancangan Tampilan Laporan

3.10 Rancangan Program

  1. Halaman Login

 

Gambar 3.27 Halaman Login

  1. Halaman Dashboard

 

Gambar 3.28 Halaman Dashboard

  1. Tampilan Menu Master

 

Gambar 3.29 Menu Master

 

  1. Tampilan Menu Transaksi

 

Gambar 3.30 Menu Transaksi

 

  1. Tampilan Laporan Stock

 

Gambar 3.31 Laporan Stock

 

  1. Tampilan Laporan Barang Masuk

 

Gambar 3.32 Laporan Barang Masuk

 

  1. Tampilan Laporan Barang Keluar

 

Gambar 3.33 Laporan Barang Keluar

 

  1. Tampilan Laporan PO

 

Gambar 3.34 Laporan PO

  1. Tampilan Laporan Stock Opname

 

Gambar 3.35 Laporan Stock Opname

 

 

  1. Tampilan Profile

 

Gambar 3.36 Profile

 

  1. Tampilan Change Password

 

Gambar 3.37 Change Password

3.11 Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

3.11.1 Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut:

  1. Processor : Pentium 4
  2. Monitor : 15inch
  3. Mouse : Optical
  4. RAM : 1 GB
  5. Harddisk : 500 GB
  6. Keyboard : Qwerty
  7. Printer : Inkjet

3.11.2 Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. XAMPP
  2. Dreamweaver
  3. Notepad++
  4. Mozila Firefox

3.11.3 Hak Akses (Brainware)

Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan langsung oleh:

  1. Admin
  2. Customer
  3. Sales
  4. Pimpinan

3.12 Black box testing

Implementasi pengujian sistem Monitoring Persediaan Barang pada PT Hilon Indonesia ini dilakukan dengan menggunakan metode blackbox testing. Black box testing metode pengujian perangkat lunak yang menguji fungsionalitas aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja.

 

<tbody> </tbody>

No

Skenario Pengujian

Test Case

Hasil yang Diharapkan

Hasil Pengujian

1

Salah mengisi username dan password

 

 

Sistem akan menolak akses sign in dengan menampilkan pesan "Usernam atau Password Salah"

 

2

Tidak mengisi input pilihan jenis barang lalu klik  Save

 

Sistem tidak akan menyimpan inputan data barang dan akan menampilkan pesan "please select an item in the list”

 

Tabel 3.21 Black box testing

3.13 Implementasi

3.13.1 Time Schedule

<tbody> </tbody>

No

Kegiatan

April

Mei

Juni

Juli

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

Pengumpulan Data

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

Analisa Data

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

Analisa Database

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

Perancangan Sistem

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

Pembuatan Desain dan Tampilan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

Pembuatan Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7

Test Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8

Evaluasi Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9

Implementasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10

Dokumentasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tabel 3.22 Time Schedule

3.13.2 Estimasi Biaya

<tbody> </tbody>

No

Uraian Kegiatan

Volume

Satuan

Harga

1

Bahan dan Peralatan

Biaya Internet

6 Bulan

Rp80.000

Rp480.000

Pulsa Telepon

6 Bulan

Rp60.000

Rp240.000

 

Rp720.000

 

2

Pengumpulan dan Analisa Data

Analisa Data

-

 

Rp100.000

Identifikasi User Requirement

 

 

Rp100.000

Desain dan Programming Sistem

 

 

Rp1500.000

 

Rp1700.000

 

3

Perjalanan

 

 

 

Ongkos Transportasi

20 Trip

Rp15.000

Rp300.000

 

 

 

Rp300.000

 

4

Biaya Lain-Lain

 

 

 

Kertas A4 80gr

1 rim

Rp50.000

Rp50.000

Hardcover

2 rangkap

Rp35.000

Rp70.000

Fotocopy

 

Rp50.000

Rp50.000

 

Rp170.000

Total Biaya Keseluruhan

Rp5770.000

Tabel 3.23 Estimasi Biaya

BAB IV

PENUTUP

  1. 1. 
  2. 2. 

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan  yang  telah disusun dalam penulisan laporan riset dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Sistem informasi persediaan barang yang berjalan pada PT. Hilon Indonesia masih menerapkan sistem semi komputerisasi dimulai dari mencatat data barang, mencatat persediaan barang masuk sampai menghasilkan laporan stock barang. Meskipun berjalan dengan baik namun menimbulkan keterlambatan dalam proses pengolahan data, menyebabkan informasi yang dihasilkan tidak akurat karena adanya perbedaan jumlah stock barang antara data yang ada dengan fisiknya dan memerlukan waktu yang lama dalam penyajian laporannya. Sehingga untuk saat ini sistem yang berjalan masih belum memenuhi kebutuhan user.
  2. Merancang sistem monitoring persediaan barang secara terkomputerisasi agar mendapatkan informasi yang akurat dan cepat.
  3. Membuat sistem yang akan memudahkan admin gudang dalam pongolahan data agar tidak terjadi kesalahan dalam mengolah data dan mempermudah pimpinan gudang untuk memantau aktifitas-aktifitas admin gudang.
  4. Kendala permasalahan yang terjadi pada PT HILON INDONESIA yaitu penyimpanan secara manual dapat memungkinkan data hilang dan dalam melakukan pencarian data dapat membutuhkan waktu yang cukup lama. Dan kesulitan dalam mendapatkan informasi stock bahan secara update, terjadinya human error seperti kesalahan input data sehingga berdampak pada kualitas laporan stock, serta bagian gudang sering mengalami kesulitan dalam mengontrol stock minimal barang yang mengakibatkan bagian gudang tidak mengetahui kapan harus membeli barang kembali.

4.2 Saran

Adapun saran-saran yang diberikan oleh penulis untuk meningkatan mutu pelayanan sistem informasi:

  1. Membuat Sistem persediaan yang sudah terkomputerisasi agar dapat memudahkan dan mempercepat proses pengolahan data dan informasi dalam pembuatan laporan persediaan barang.
  2. Untuk mengatasi kekurangan sistem pembuatan laporan yang belum optimal perlu dirancang suatu sistem yang dapat menghasilkan laporan secara mudah, cepat, akurat dan up to date.
  3. Membuat sistem yang dapat memudahkan dalam mengecek stock melalui web sehingga admin dapat mengakses informasi dimana saja tanpa harus selalu datang ke gudang.

 

 

  1. 1. 

1.1. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

  1. Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem informasi. Deepublish.
  2. Liang, G., He, W., Xu, C., Chen, L., & Zeng, J. (2015). Rumor identification in microblogging systems based on users’ behavior. IEEE Transactions on Computational Social Systems, 2(3), 99-108.
  3. Rusdiana, M. I. (2014). Sistem Informasi Manajemen, Bandung: CV. Pustaka Setia.
  4. Mulyani, S. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah: Notasi Pemodelan Unified Modeling Language (UML). Abdi Sistematika.
  5. Muslihudin, M. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Penerbit Andi.
  6. Jogianto, H.M, 2010. “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi
  7. 7.      Wahyuni, Sri. (2017: 31). Analisa Sistem Persediaan Pada PT. Andalan Darma Mulia. Laporan Kuliah Kerja Praktek
  8. Kesumawati, C. S., Padeli, P., & Awallya, A. (2018). INFORMATION OF MEDICINE’S INVENTORY SYSTEM AT PUSKESMAS TELUKNAGA. ICIT Journal, 4(2), 214-223.
  9. Haryati, S., Sudarsono, A., & Suryana, E. (2015). implementasi data mining untuk memprediksi masa studi mahasiswa menggunakan algoritma c4. 5 (studi kasus: universitas dehasen bengkulu). Jurnal Media Infotama, 11(2).
  10. Al Fatta, H., & Marco, R. (2015). Analisis pengembangan dan perancangan sistem informasi akademik smart berbasis cloud computing pada sekolah menengah umum negeri (smun) di daerah istimewa yogyakarta. Telematika, 8(2).
  11. Chaidirman, C., & Mulyono, H. (2018). ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAYANAN INDIVIDU BIMBINGAN KONSELING PADA SMKN 6 TANJUNG JABUNG TIMUR. Jurnal Manajemen Sistem Informasi, 3(3), 1140-1148.
  12. Maimunah, M., Manalu, D. E., & Kusuma, D. B. (2017). PERANCANGAN PROTOTYPE VISUAL PADA BAGIAN DESAIN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. SULINDAFIN. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 5(1), 4-6.
  13. Astuti, P. D. (2017). Sistem Informasi Penjualan Obat Pada Apotek Jati Farma Arjosari. Speed-sentra penelitian engineering dan edukasi, 3(4).
  14. Amelia. Maya. 2016. Sistem Monitoring Pengumpulan Getah Karet Berbasis SMS Gateway pada Petani Karet di Desa Surya Adi Kabupaten OKI Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Informatika Global Vol.7 No.1-Desember 2016. Palembang: Universitas Indo Global Mandiri.
  15. Heriyanto, D. N., & Lau, E. A. (2016). Manajemen Persediaan Suku Cadang Alat Berat PT. United Tractors, Tbk Cabang Samarinda. Ekonomia, 5(3), 46-57.
  16. Kartikasari, E. C., Zaini, E., & Saleh, A. (2016). RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU TALANG MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT SANLON. REKA INTEGRA, 4(1).
  17. Rasyid, R. R. R., Sumarauw, J. S., & Palandeng, I. D. (2017). ANALISIS PERSEDIAAN AIR BERSIH DI PT. AIR MANADO. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 5(1).
  18. Rahmawati, DI (2016:2). Tujuan Pengelolaan Persediaan. Laporan Kuliah Kerja Praktek.
  19. Perancangan dan Pembuatan Sistem Administrasi Pada Toko kiddy Baby Shop. Jurnal Infra, 5(1), 234-238.
  20. Andrawina, L., & Santosa, B. (2017). Kebijakan Pengendalian Persediaan Produk Kategori Sub Part Sepeda Motor Dengan Menggunakan Metode Probabilistik Continuous Review (s, s) Dan Continuous Review (s, q) Untuk Meminimasi Biaya Persediaan Di Pt Xyz Bandung. eProceedings of Engineering, 4(2).
  21. Wijayanti, Titik. 2014. Marketing Plan! dalam Bisnis. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  22. Soleh, O., Astriza, F., & Hamid, V. A. (2017, November). ANALISA MASALAH SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN MENGGUNAKAN METODE PIECES DI SMK AM MA’MUR. In Seminar Nasional Informatika (SNIf) (Vol. 1, No. 1, pp. 121-127).
  23. Maimunah, M., Ilamsyah, I., & Ilham, M. (2016). Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Furniture Online Pada Mitra Karya Furniture. CSRID (Computer Science Research and Its Development Journal), 8(1), 25-36.
  24. Hidayat, Akik, Wizzy Mochammad Andhika. 2016. Sistem Informasi Penyewaan Lahan Dan Pelayanan Konstruksi Di Pasar Cimol berbasis Web. Jurnal Manajemen Informatika (JUMIKA) Vol. 3 No. 2. Bandung: Universitas Padjajaran.
  25. Hanafri, Muhammad Iqbal, Siti Maisaroh Mustafa, Arip Hidayat. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. ISSN : 2088 – 1762. JURNAL SISFOTEK GLOBAL Vol.7 No.1-Maret 2017 Tangerang: SRMIK Bina Saran Global.
  26. Dzulhaq, M. I., Tullah, R., & Nugraha, P. S. (2017). Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global, 7(1).
  27. Ariawan, J., & Wahyuni, S. (2015). Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis We. Jurnal Sisfotek Global, 5(1).
  28. Cahyanti, A. N., & Purnama, B. E. (2017). Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Pakis Baru Nawangan. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 4(4).
  29. Solichin.Achmad. 2106. Pemrograman Web Dengan PHP dan MYSQL. Jakarta : Universitas Budi Luhur.
  30. Siregar, S. R. S., & Sundari, P. (2016). Rancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Kependudukan Desa (Studi Kasus di Kantor Desa Sangiang Kecamatan Sepatan Timur). Jurnal Sisfotek Global, 6(1).
  31. Suhartanto, M. (2017). pembuatan website sekolah menengah pertama negeri 3 delanggu dengan menggunakan php dan mysql. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 4(1).
  32. Krisnayani, P., Arthana, I. K. R., Darmawiguna, I. G. M., & Kom, S. (2016). Analisa Usability Pada Website UNDIKSHA Dengan Menggunakan Metode Heuristic Evaluation. Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (ISSN: 2252-9063), 5(2).
  33. Abdulloh, R. (2017). Membuat Toko Online dengan Teknik OOP, MVC, dan AJAX. Elex Media Komputindo.
  34. Hayat, A., Aisyah, E. S., & Ningrum, S. O. (2015). SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM KOPERASI PEGAWAI PADA SMK YUPPENTEK 1 TANGERANG. CERITA Journal, 1(1), 86-93.
  35. AMTHARI, W., BUDIARTI, R. S., & HARLIS, H. PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN NOTEPAD++ PADA MATERI PROTOZOA UNTUK KELAS X SMA. UNIVERSITAS JAMBI.
  36. Enterprise, J. (2016). Pemrograman Bootstrap untuk Pemula. Elex Media Komputindo.
  37. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman Vol.11 No.1-Februari 2016. Kalimantan Timur: Universitas Mulawarman.
  38. Hayat, A., Prastica, T., Susanti, S., & Isyamarwati, A. (2015). Prototipe Sistem Informasi Persediaan Barang Logistik Berbasis Web Dengan Pemodelan UML. Proceedings Konferensi Nasional Sistem dan Informatika (KNS&I).
  39. Hayat, A., Azizah, N., & Rizqi, A. N. (2018). Application of Learning Management Test Instruments to Identify Questions as Evaluation Tools. Aptisi Transactions On Management, 2(2), 112-120.