TI1431381947

Dari widuri
Revisi per 28 Desember 2018 22.03 oleh Azwar Maulana (bicara | kontrib) (Hypertext Markup Language (HTML))


Lompat ke: navigasi, cari

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang pesat seperti saat ini, peranan komputer sangatlah di perlukan, baik intansi maupun perusahaan. Hal ini di sadari mengingat kebutuhan informasi yang cepat dan akurat. Banyak intansi dan perusahaan yang telah menggunakan komputer yang dilengkapi dengan program aplikasi yang berguna untuk memudahkan pekerjaan agar lebih efektif dan efisien. Dan untuk memudahkan administrator menggunakan komputer sebagai alat kerja yang di gunakan sehari – hari, salah satunya adalah perusahaan PT. Satyamitra Kemas Lestari.

Sistem monitoring quality control pada perusahaan yang bergerak di bidang box packaging mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengolahan data quality control untuk pengambilan keputusan management dan leader mengenai kualitas. Dengan demikian, penting untuk cepat dan tanggap dalam memperoleh informasi monitoring product yang di hasilkan agar mempunyai kualitas sesuai standard dan menekan pengurangan waste hasil produksi. Sebagai bahan pertimbangan untuk menganalisis serta memberikan gambaran yang akan menjadi strategi demi mencapai proses yang efektif.

Teknologi saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, menuntut adanya akses sistem informasi yang cepat, tepat dan keakuratan informasi untuk menentukan tujuan strategis jangka pendek maupun jangka panjang. Kecepatan memperoleh informasi merupakan suatu tanda meningkatnya teknologi informasi saat ini. Teknologi informasi juga merupakan hal yang penting pada suatu perusahaan. Karena keberhasilan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh bagaimana perusahaan tersebut mengembangkan teknologi informasi sebagai penunjang berjalannya proses bisnis. Komputerisasi dengan pengelompokan, perhitungan, penyimpanan dan pelaporan, apabila diterapkan secara optimal sangat bermanfaat untuk mengolah data menjadi informasi yang diperlukan dalam perusahaan.

Pada suatu perusahaan yang di dalamnya terdapat bagian quality control yang mengendalikan mutu product pada akhirnya digunakan sebagai tolak ukur atas keputusan - keputusan yang akan di ambil dalam proses berjalannya produksi masal agar mengurangi tingginya waste dan kesalahan - kesalahan dalam pelayanan pada customer yang berkaitan dengan data terkait dengan pengendalian mutu yang seharusnya dapat di analisis agar suatu data dapat mudah diakses.

Namun saat ini sistem yang berjalan masih belum cukup efisien pada PT. Satyamitra Kemas Lestari masih menggunakan sistem komputerisasi yang masih belum terintegrasi sehingga tidak efektif dan efisien, data yang ingin dicari membutuhkan waktu yang tidak sebentar, dalam proses pengolahan data masih terdapat kelemahan – kelemahan sehingga mempengaruhi terhadap informasi yang ada diantaranya adalah masalah dalam penginputan data dan pembuatan laporan.

Untuk membantu dan mempermudah serta mempercepat proses sistem yang berjalan tersebut maka diperlukan suatu sistem monitoring berbasis web yang dapat memenuhi kebutuhan di atas yaitu seperti proses pencarian data, menampilkan diagram. Kebutuhan informasi yang tepat dan cepat serta terminimalisirnya kesalahan - kesalahan. Hal inilah yang melandasi penulis untuk mengambil judul “Sistem aplikasi monitoring quality control sample product berbasis web pada PT. Satyamitra Kemas Lestari“.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka penulis dapat melakukan perumusan masalah yaitu sebagai berikut :

  1. Apa saja yang masih menjadi kendala dan permasalahan pada sistem yang sedang berjalan saat ini  ?
  2. Bagaimana merancang sistem monitoring quality control yang efektif dan efisien agar bisa diterapkan di PT. Satyamitra Kemas Lestari  ?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat, maka diperlukan adanya batasan dan ruang lingkup supaya dalam pembahasan masalah nanti menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik. Demikian ruang lingkup yang akan di bahas dalam laporan tugas akhir ini meliputi :

  1. Sistem mampu menampilkan data summary bagian quality contol, termasuk menampilkan data diagram.
  2. Hasil analisa kebutuhan yang didapat akan diterapkan menjadi rancangan sistem.
  3. Sistem hanya bisa di akses oleh administrator, team management, dan team leader.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan

  1. Mengetahui sistem monitoring data quality control yang saat ini diterapkan oleh PT. Satyamitra Kemas Lestari.
  2. Memudahkan PT. Satyamitra Kemas Lestari dalam melakukan pemeliharaan data summary.
  3. Sebagai media pengambilan keputusan untuk meningkatkan kualitas dan menurunkan tingginya waste produksi.

Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah  :

  1. Memberikan pengalaman dan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan ilmu yang telah didapat selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi.
  2. Dapat memberikan masukan positif dalam menghasilkan laporan yang akurat.
  3. Penulis mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja setelah menyelesaikan pendidikanya.
  4. Menjadi sumber referensi bagi mahasiswa dan penelitian sejenis di masa yang akan datang agar dapat memperoleh hasil yang lebih baik.

Metode Penelitian

Dalam memperoleh data – data yang diperlukan maka penulis mengunakan beberapa metode yang digunakan sebagai berikut  :

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi
    Metode pengumpulan data dengan cara mendatangi dan melakukan pengamatan pada objek yang dijadikan penelitain untuk memahami kebutuhan sistem. Pada metode ini mengumpulkan data dengan cara mengadakan penelitian dengan menganalisis dan melaksanakan pencatatan secara sistemastis
  2. Wawancara
    Metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan pihak yang berkepentingan dan memahami akan hal yang diteliti serta mendapatkan data yang akurat.
  3. Studi Pustaka
    Metode pengumpulan data studi pustaka yaitu dengan cara mencari bahan - bahan materi yang bersumber dari buku – buku yang berkaitan dengan permasalahan dalam laporan ini. Serta dengan melakukan literature review yang bersumber dari jurnal dan tesis.

Metode Analisa

Analisa sistem yang digunakan adalah metode SWOT, yaitu dengan menganalisa kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunities), dan ancaman (threats) yang secara sistematis dapat membantu mengidentifikasi faktor eksternal (O dan T) maupun internal (S dan W) perusahaan serta dengan melakukan analisa kebutuhan dengan elisitasi.

Metode Perancangan

Metode pernacangan yang penulis gunakan adalah perancangan berbasis objek dengan alat bantu UML (Unifield Modeling Language) yang merupakan standard industry dalam visualisasi, perancangan, dan dokumentasi perangkat lunak. Dengan menggunakan beberapa diagram yaitu use case diagram¸ activity diagram, dan class diagram.

Metode Implementasi

Metode ini merupakan rancangan sistem yang telah dibuat dan dituangkan ke dalam bentuk kode – kode program. Pada tahap ini alat yang digunakan adalah menggunakan aplikasi server local yaitu XAMPP dan bahasa pemrograman yang dipakai yaitu PHP, JAVASCRIPT dan untuk mempercantik tampilan nya dengan bahasa HTML, CSS, dan BOOTSRAP.

Metode Testing

Metode pengujian yang penulis gunakan adalah black box testing, yaitu uji coba yang berfokus pada keperluan software. Uji coba black box testing dilakukan dengan membandingkan apakah hasil program sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak, untuk mencari kesalahan fungi dan program.

Sistematika Penulisan

Penulisan laporan Tugas Akhir (TA) ini disusun menjadi beberapa bab. Dalam setiap bab nya diberikan gambaran mengenai pokok pembahasan yang ada sehingga dengan demikian dapat memberikan penjelasan yang lengkap mengenai laporan Tugas Akhir (TA) ini, Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut  :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan landasan teori yang dipakai dalam menganalisa informasi yakni mengenai definisi, pengertian - pengertian serta penjabaran – penjabarannya seperti literature review.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menguraikan sekilas mengenai PT. Satyamitra Kemas Lestari, struktur organisasi, tata kerja, serta ruang lingkup kegiatan dan menyajikan analisa pembahasan yang mencakup tentang analisa kebutuhan, analisa proses serta tata laksana sistem berjalan.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari bab sebelumnya, selain itu pada bab ini juga berisi saran yang berhubungan dengan penulisan Tugas Akhir (TA).

DAFTAR PUSTAKA

Berisi daftar sumber yang dijadikan referensi dalam penyusunan laporan Tugas Akhir (TA).

DAFTAR LAMPIRAN

Berisi lampiran – lampiran untuk melengkapi laporan Tugas Akhir (TA).

BAB II

PENDAHULUAN

Teori Umum

Mempelajari suatu sistem akan lebih mudah bila mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan sistem. Lebih lanjut pengertian sistem pertama kali dapat diperoleh dari definisinya, Dengan demikian definisi ini akan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pendekatan untuk mempelajari suatu sistem. maksud dari sistem ini adalah untuk mencapai suatu tujuan (Goal) atau sasaran (Objective).

Konsep Dasar Aplikasi

Menurut Fendi (2012:16) menyatakan bahwa “Aplikasi adalah penggunaan atau penerapan suatu konsep yang menjadi pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan juga sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu”.

Dan menurut Fauzi (2017:55), Menyatakan bahwa “Perangkat lunak aplikasi adalah suatu sub kelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna”.

Berdasarkan kedua definisi di atas dapat disimpulan bahwa (perangkat lunak) aplikasi adalah sebuah bentuk penerapan konsep ke dalam sistem komputer untuk melakukan suatu tugas tertentu yang diinginkan pengguna.

Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain (Fauzi 2017:55) :

  1. Perangkat lunak perusahaan
  2. Perangkat lunak infrastruktur perusahaan
  3. Perangkat lunak informasi kerja
  4. Perangkat lunak media dan hiburan
  5. Perangkat lunak pendidikan
  6. Perangkat lunak pengembangan media
  7. Perangkat lunak rekayasa produk.

Konsep Dasar Sistem

“ Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama “ (Sutarman, 2012:13).

  1. Definisi Sistem

    Menurut Hutahaean (2014:2), menyatakan bahwa “system adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”

    “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen – komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain , sistem dapat berjalan jika komponen–komponen yang ada didalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkungan yang tidak bisa dipisahkan”. (Jurnal CCIT, 2013:226-227)

    Berdasarkan beberapa definisi di atas diambil kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari berbagai prosedur terstruktur yang saling berkaitan melakukan tugasnya untuk mencapai tujuan tertentu.

  2. Karakteristik Sistem

    Model umum sebuah sistem adalah input, process, output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran . Selain itu pula sistem memiliki karakteristik atau sifat – sifat yang tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem adapun karakteristik yang dimaksud adalah  :

    1. Komponen sistem (Component)

      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk satu kesatuan . komponen sitem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian – bagian dari sistem itu sendiri.

    2. Batasan sistem (Boundary)

      Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (Scope) dari sistem tersebut .

    3. Lingkungan luar sistem (Environment)

      Lingkungan luar sistem (Environment) adalah diluar dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan kalau tidak akan menggangu kelangsungan hidup dari system.

    4. Penghubung sistem (Interface)

      Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya melalui penghubung ini memungkinkan sumber – sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lainya. Keluaran (Output) dari subsistem akan menjadi masukan (Input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

    5. Masukan sistem (Input)

      Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem yang dapat berupa perawatan (Maintenance input) dan masukan signal (Signal input).

    6. Keluaran sistem (Output)

      Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

    7. Pengolah sistem

      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran sebagai contoh adalah sistem akuntansi, sistem ini akan mengolah mengolah data dan transaksi menjadi laporan – laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    8. Sasaran dan Tujuan Sistem (Objective Goal)

      Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective) sasaran dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan.

  3. Klasifikasi Sistem

    Sistem merupakan suatu bentuk intergrasi antara satu komponen dengan komponen yang lainnya, karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang seperti contoh sistem yang bersifat terbuka dan tertutup apapun penjelasan yang lebih detail dan rinci akan dipaparkan dibawah ini:

    1. Sistem abstrak (Abstrack System) dan sistem fisik (Physical system)

      Sistem abstrak adalah sistem yang di dalamnya berisi gagasan atau konsep semisal sistem teologi yang tak lain dan tak bukan isinya adalah gagasan tentang interaksi antara manusia dan sang pencipta. sedangkan sistem fisik adalah sebuah gerakan sistem yang memang nampak oleh mata kita seperti sistem teleivisi, sistem komputer sistem produksi, penjualan dan lain sebagainya.

    2. Sistem Alamiah (Natural System) dam sistem buatan manusia (Human Made System)

      Sistem adalah sistem yang terjadi melalui proses alam tidak dibuat oleh manusia. Contohnya sistem perputaran bumi terjadinya siang dan malam pergantian musim dan lain–lain, sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan dengan mesin (Human Machine System) Sistem informasi yang berbasis komputer merupakan contoh Human Machine System karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

      Sistem tertentu adalah sistem yang sudah dapat diprediksi berdasarkan program–program yang dijalankan sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.

    4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luar, Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dapat dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Maintenance

Yan (2015:183) menyatakan bahwa, “A maintenance concept can be as the of various maintenance intervention, which can be clasfield into four categories: corrective or breakdown maintenance, schedjuled maintenance, preventive maintenance, and condition-based or predictive maintenance”.

Dalam buku yang sama Yan (2015:186) juga menyimpulkan bahwa tujuan dari perawatan adalah untuk memaksimalkan performa dari peralatan produksi, dan juga untuk mencegah kegagalan untuk meminimalisir kerugian produksi dan meningkatakan keandalan sistem.

Maintenance dalam bahasa Indonesia berarti perawatan atau pemeliharaan. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa perawatan dalam keempat kategori yang telah disebutkan adalah sebuah usaha untuk meningkatkan dan memaksimalkan kualitas dari suatu sistem.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Informasi

    Informasi sangat penting dan diperlukan didalam suatu sistem. Berikut ini adalah beberapa definisi informasi yaitu:

    Menurut Tiko Iyamu Tefo Sekgweleo dalam International Journal Of Actor Network Theory And Technological Innovation Vol. 5, No. 3 (2013:2), “Information system can be defined as a combination of technological resources and nontecnical artefacts that are adopted within the organizational requirements, aimed to deliver current and future states in support of specific needs of business”.

    Menurut Aswati, dkk dalam jurnal teknologi dan sistem informasi Vol. 1 No. 2 (2015:80). “Sistem informasi merupakan seperangkat fungsi operasional manajemen kepada yang mampu menghasilkan suatu keputusan yang tepat, cepat dan jelas merupakan suatu susunan yang disusun secara sistematik dan teratur dari jaringan – jaringan informasi yang menghubungkan setiap bagian dari suatu sistem, sehingga dimungkinkan diadakan komunikasi antara bagian fungsional”.

    Berdasarkan definisi sstem informasi yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah seperangkat fungsi operasional manajemen yang disusun secara sistematik dan teratur dengan mengadopsi kebutuhan organisasi.

  2. Jenis – jenis Informasi

    Menurut Kasiyanto Kasemin (2015:14) dapat disimpulkan bahwa informasi itu dihubungkan dengan kegiatan perorangan, kegiatan perusahaan, kegiatan organisasi social maupun kegiatan pemerintahan.

    1. Informasi yang digunakan untuk bereksperimen oleh lembaga – lembaga penelitian
    2. Informasi yang digunakan untuk menciptakan prinsip – prinsip kerja yang lebih efisien oleh ahli teknologi
    3. Informasi tentang pasaran yang banyak digunakan oleh para usahawan
    4. Informasi tentang sifat – sifat pemilih yang digunakan oleh kaum politisi
    5. Informasi rahasia yang diperlukan dalam kegiatan- kegiatan intelijen, terutama menyangkut rahasia negara dan lain sebagainya.
  3. Komponen–Komponen Informasi

    Menurut Taufiq (2013:5), sebuah informasi bisa bermanfaat dan bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya.

    Menurut Taufiq (2013:5), apabila di analisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 komponen yang ada. Adapaun ke 6 komponen atau jenis informasi tersebut di bagi seperti berikut :

    1. Boot Information

      Yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahapan awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang terkait kesalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.

    2. Bar of Information

      Merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memelurkan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh dan lebih jelas dalam informasi yang diperoleh.

    3. Branch of Information

      Yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Contohnya adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakata seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah – langkah penyelesaian soal dengan rumus – rumus yang panjang, misalnya dapat ditunjukan berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu hal.

    4. Stick of Ambition

      Yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang - cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Contohnya adalah informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan dalam menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi – informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.

    5. Bud of Information

      Yaitu komponen – komponen informasi yang sifatnya semi micro, tetapi keberadaanya sangat penting sehingga dimasa yang akan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai kebutuhannya .

    6. Leaf of Information

      Yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan keadaan dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Contohnya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok.

  4. Nilai Informasi

    Menurut Lipusari dalam Jurnal STIE Semarang Vol. 5 No. 1 (2013:29), “Sebagian besar informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektivitasnya. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 sifat, yaitu :

    1. Mudah diperoleh

      Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    2. Luas dan lengkap

      Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit mengukurnya.

    3. Ketelitian

      Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

    4. Kecocokan

      Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

    5. Ketepatan waktu

      Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek dari pada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur.

    6. Kejelasan

      Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran inforamsi yang bebas dari istilah – istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

    7. Keluwesan

      Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satau keputusan tetapi juga dengan lebih dari seseorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

    8. Dapat dibuktikan

      Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

    9. Tidak ada prasangka

      Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    10. Dapat diukur

      Sifat ini menunjukkan hakikat – hakikat informasi dihasilkan dari sistem informasi formal.

Konsep Dasar Data

  1. Definisi Data

    Menurut Rohmat Taufiq (2013:13), “Asal mula kata data, data berasal dari bahasa latin yang berarti sesuatu yang diberikan. Dari asal mula kata tersebut bisa disimpulkan bahwa sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

    Menurut Edy Irwansyah (2014:2), “Data adalah kumpulan item yang belum diproses, yang dapat mencakup teks, angka, gambar, audio dan video”.

    Menurut Bambang Hartono (2013:15), “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah fakta dari suatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, dapat berupa angka, huruf, simbol, gambar dan video yang perlu diolah dalam bentuk yang dapat dimengerti.

  2. Klasifikasi Data

    Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:71), “data dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

    1. Berdasarkan Sifat Data :
      1. Data kuantitatif (quantitative data), yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan.
      2. Data kualitatif (qualitative data), yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan dan atau kategori.
    2. Berdasarkan Sumber Data :
      1. Data internal, yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain. Data internal sering disebut sebagai data primer.
      2. Data eksternal, Sumber data eksternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk, atau media lainnya dalam bentuk film, suara, gambar, atlas, dan televisi.
    3. Pengolahan Data

      Menurut Al-Bahra Ladjamudin (2013:9), “Pengolahan Data adalah masa atau waktu yang digunakan untuk mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan.

Konsep Dasar Testing

Menurut Rosa dan Salahuddin (2013:275), Black Box testing yaitu pengujian perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program, pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi – fungsi masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Menurut Wahyudi dan Fadlil (2013:18), “Black Box test adalah metode pengujian perangkat lunak yang menguji fungsionalitas aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal/kerja”.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Black Box testing adalah sebuah metode pengujian yang dilakukan fungsionalitas sistem yang bertentangan dengan struktur internal.

Teori Khusus

Teori khusus adalah teori yang berkaitan dengan sejumlah fakta-fakta yang bersifat partikular. Ia berusaha untuk menjelaskan fakta-fakta itu dalam hubungannya yang satu dengan yang lainnya. Ia harus sesuai dengan fakta-fakta yang diketahuinya, tetapi harus berhasil mengidentifikasi beberapa fakta atau sejumlah fakta yang selama ini belum diketahui.

Unified Modeling Language (UML)

  1. Definisi UML

    Menurut Mulyani (2016:42) menyatakan bahwa, “UML (Unified Modeling Language) merupakan sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem”.

    Menurut Rosa A. S (2016:137), menyatakan bahwa “UML (Unified Modeling Language) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks – teks pendukung”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa UML adalah sebuah metode pengembangan sistem dengan menggunakan bahasa visual berupa digram – diagram dan teks pendukung untuk pendokumentasian dan penetapan spesifikasi sistem.

  2. Diagram UML
    1. Use Case Diagram

      Menurut Rosa A. S (2016:155), Use Case Diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use Case Diagram mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, Use Case Diagram digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang berhak menggunakan fungsi – fungsi itu.

    2. Class Diagram

      Menurut Wijayanto (2013:33), Class Diagram dibuat berdasarkan Use Case Diagram dan Activity Diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas – kelas yang digunakan dalam sistem.

    3. Activity Diagram

      Mulyani (2015:55), menyatakan bahwa, “Activity Diagram, yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan alur kerja (aktivitas) pada Use Case (proses), logika, proses bisnis dan hubungan antara actor dengan alur – alur kerja Use Case ”.

    4. Sequence Diagram

      Menurut Rosa A. S (2016:165), Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada Use Case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antara objek. Sehingga untuk menggambarkan diagram sequence harus diketahui objek – objek yang terlibat dalam sebuah Use Case beserta metode – metode yang dimiliki, kelas yang diinstansikan menjadi objek itu. Membuat diagram sequence juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada Use Case.

Konsep Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem
    Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai berikut:

    “ Kegiatan Analisa Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem baru ”. Shalahuddin ( 2013:18 )

  2. Tahapan Analisa Sistem

    “ Tahap Analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan kesempatan - kesempatan hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan - kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan“. (Jurnal CCIT, 2011:322)

    Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang dilakukan oleh analis sistem adalah sebagai berikut:

    1. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah
    2. Analyze, yaitu menganalisa sistem
    3. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Konsep Analisa SWOT

Menurut Sutanto dkk (2013:61) “Teori analisa SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merancang sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT”. Dan akronim dari SWOT terdiri atas (Sigmon,2014) :

  1. S = Strengths: internal attributes of the organization that are helpful to achieving the goal(s)
  2. W = Weaknesses: internal attributes of the organization that are harmful to achieving the goal(s)
  3. O = Opportunities: external condition that are helpful to achieving the goal(s)
  4. T = Threats: external condition that are helpful to achieving the goal(s).

Hypertext Markup Language (HTML)

Pratama (2016:1), menjabarkan bahwa HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language. Singkatan ini terdiri dari 3 komponen kata, yakni : Hypertext, Markup, dan Language.

Kata Hypertext dari HTML menekankan pengertian text yang lebih dari sekedar text (‘hyper’-text). Maksudnya selain berfungsi sebagai teks biasa, sebuah teks di dalam HTML juga bisa berfungsi sebagai penghubung ke halaman lain atau dikenal dengan istilah link, selanjutnya, bukan hanya teks saja yang bisa digunakan sebagai link, tetapi bisa berupa gambar. Link inilah yang menjadi inti dari HTML.

Kata kedua dari singkatan HTML adalah Markup, Markup dapat diterjemahkan sebagai tanda atau penanda (bahasa inggris : mark). Di dalam HTML, digunakan tanda – tanda khusus seperti <p>, <a>, atau <!-

  • ->. Tanda ini deperlukan untuk mengatur format dan membuat struktur halaman web.

  • Bagian terakhir dari HTML adalah Language. Istilah language jika diterjemahkan berarti : bahasa. HTML tidak menggunakan ‘Programming Language’, tetapi hanya ‘Language’ saja. Hal ini secara tidak langsung menyatakan bahwa HTML bukanlah sebuah bahasa pemrograman. HTML tidak memiliki struktur dasar seperti variable, kondisi IF, function, atau class seperti layaknya sebuah bahasa pemrograman komputer.

    Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa HTML adalah sebuah bahasa yang digunakan sebagai teks biasa maupun sebagai penghubung ke halaman lain yang menggunakan tanda – tanda (tag) khusus dalam perancangannya.

    Casecading Style Sheet (CSS)

    Menurut Hasanah (2013:42), mengungkapakan bahwa “CSS adalah singkatan dari Cascading Style Sheet, yaitu sebuah pengembangan atas kode HTML yang sudah ada sebelumnya. Dengan CSS, bisa menentukan sebuah struktur dasar halaman web secara lebih mudah dan cepat, serta irit size.”

    Pratama (2016:) menjabarkan bahwa CSS merupakan singkatan dari Cascading Style Sheet. CSS digunakan untuk mengubah tampilan (style) dari halaman web. Sebagaimana yang kita ketahui, halaman web modern terdiri dari 3 komponen dasar: HTML untuk membuat struktur, CSS untuk tampilan, dan JavaScript untuk interaksi.

    Terdapat 2 istilah penting yang perlu penjelasan tambahan, yakni : bahasa style sheet (style sheet language) dan bahasa markup (markup language).

    Istilah pertama : style sheet language adalah format bahasa khusus yang terdiri dari kumpulan kode untuk mengatur tampilan (style) dari sebuah dokumen. Sebagaimana yang akan kita lihat nanti dari sejarah CSS, pada awal perkembangannya terdapat berbagai variasi style sheet language yang bisa digunakan, dimana salah satunya adalah CSS.

    Istilah kedua, markup language merujuk kepada dokumen yang dibuat menggunakan “tanda” atau “mark”. Salah satu contoh dari markup language ini adalah HTML (Hypertext Markup Language). Walaupun begitu, CSS tidak hanya digunakan untuk HTML saja, tapi bisa untuk bahasa markup lain seperti XML (Extensible Markup Language) dan SVG (Scalable Vector Graphics).

    Kata Cascade dari kepanjangan CSS juga perlu kita bahas. Dalam bahasa inggris, cascade berarti “air terjun kecil” riam, jeram, mengalir/berpancaran ke bawah.

    Didalam CSS, Style atau aturan tampilan yang dibuat bisa saja saling menimpa satu sama lain, tergantung dari posisinya dan ke-spesifikan kode CSS tersebut.

    Bootstrap

    1. Definisi Bootstrap

      Menurut Jubilee (2016:1), “Bootsrap adalah framework front-end yang intuitif dan powerfull untuk pengembangan aplikasi web yang lebih cepat dan mudah”.

      Sedangkan Rozi (2015:1), menyatakan bahwa “Bootsrap adalah paket aplikasi siap pakai untuk membuat front-end sebuah website”.

      Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Bootsrap adalah sebuah paket aplikasi untuk pengembangan aplikasi web yang lebih cepat dan mudah.

    2. Kelebihan Bootsrap

      Kelebihan Bootsrap menurut Jubilee (2016:2) adalah:

      1. Menghemat waktu
      2. Fitur responsif
      3. Desain konsisten
      4. Mudah digunakan
      5. Didukung oleh semua browser popular
      6. Gratis

    Hypertext Preprocessor (PHP)

    Literature Review

    BAB III

    Gambaran Umum Perusahaan

    Tata Laksana Sistem Berjalan

    Konfigurasi Sistem yang Berjalan

    Permasalaha yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    User Requirement

    BAB IV

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN

    Contributors

    Azwar Maulana