SI1433478911

Dari widuri
Revisi per 11 September 2018 09.51 oleh Azharul Fuad (bicara | kontrib)


Lompat ke: navigasi, cari

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR

DALAM MENDIAGNOSIS KERUSAKAN

KOMPUTER DI LAB KOMPUTER

PADA PERGURUAN TINGGI

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1433478911
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DALAM MENDIAGNOSIS

KERUSAKAN KOMPUTER DI LAB KOMPUTER

PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1433478911
Nama
: Azharul Fuad
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 18 Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
( Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd., M.T.I.)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DALAM

MENDIAGNOSIS KERUSAKAN KOMPUTER DI LAB

KOMPUTER PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1433478911
Nama
: Azharul Fuad

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication and Innovative Technology

Disetujui Oleh :

Tangerang, 18 Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I.)
   
( Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd., M.T.I.)
NID : 14012
   
NID : 10001


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DALAM

MENDIAGNOSIS KERUSAKAN KOMPUTER DI LAB

KOMPUTER PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1433478911
Nama
: Azharul Fuad

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 18 Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
( ________ )
 
( ________ )
 
( ________ )
NID : ____
 
NID : ____
 
NID : ____


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DALAM MENDIAGNOSIS

KERUSAKAN KOMPUTER DI LAB KOMPUTER

PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1433478911
Nama
: Azharul Fuad
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: CCIT

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 18 Juli 2018

 
 
 
 
 
(Azharul Fuad)
NIM : 1433478911

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

BAB II

LANDASAN TEORI

Landasan teori merupakan teori yang seharusnya saling berkesinambungan dengan penelitian. Sehingga teori-teori ini mampu menjelaskan maksud dari penelitian yang tengah dijalankan. Disamping itu unruk membuat karya ilmiah menjadi relevan dengan apa yang tengah dibahas.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem Komputer

Definisi Sistem Komputer
  1. Menurut Munazilin (2017:63), [1]Sistem komputer adalah elemen-elemen yang terkait untuk menjalankan suatu aktifitas dengan menggunakan komputer, Elemen dari sistem komputer terdiri dari manusianya (brainware), perangkat lunak (software), set intruksi (intruction set), dan perangkat keras (hardware).

  2. Menurut (Setiawan 2017; Munazilin 2017):8), [2] Sistem komputer terdiri atas empat komponen. Keempat komponen sistem komputer adalah pemroses, memori utama, perangkat masukan dan keluaran, dan interkoneksi antar komponen.

Berdasarkan 2 (dua) definisi diatas maka dapat disimpulkan sistem komputer adalah elemen-elemen aktifitas komputer yang terdiri dari input, proses, memori utama, output dan interkoneksi antar komponen.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi
  1. Menurut Turban dalam (Andalia & Setiawan 2015), [3] “Informasi adalah data yang telah diorganisir sehingga memberikan arti dan nilai kepada penerimanya”.

  2. Menurut (Dewi 2013)yang dikutip dari buku Henry C Lucas (2017), [4]Ssistem Informasi adalah : suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi.

Berdasarkan 2 (dua) definisi diatas maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah data yang terlah terorganisir yang bertujuan untuk memberikan dan menyebarkan informasi.

Klarifikasi SIstem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

  1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi.

  2. Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

  3. Sistem informasi berdasarkan aktivitas manajemen.

  4. Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

  5. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis.

  6. Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

Komponen SIstem Informasi

Menurut (Hutahaean Agustus 2014:13-14), [5] Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu :

  1. Blok masukkan (input block)

  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  3. Blok model (model block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  5. Blok keluaran (output block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok teknologi (technology block)

  8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian din secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama :

    1. Teknisi (human ware atau brainware)

    2. Perangkat lunak (software)

    3. Perangkat keras (hardware)

  9. Blok basis data (data base block)

  10. Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi nya.

  11. Blok kendali (control block)

  12. Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidak efisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian pedu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Interface

Definisi Interface

Menurut (Widodo 2018:4), [6] interface adalah sebuah media yang menghubungkan manusia dengan komputer agar dapat saling berinteraksi.

Menurut (Ramadhani et al. 2013), [7]Interface adalah sebuah media yang menghubungkan manusia dengan komputer agar dapat saling berinteraksi.

Berdasarkan 2 (dua) definisi diatas maka dapat disimpulkan interface adalah data yang terlah terorganisir yang bertujuan untuk memberikan dan menyebarkan informasi media atau tampak muka yang menghubungkan manusia dan mesin untuk berinteraksi.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Definisi perancangan sistem menurut (Indraswuri 2015), [8] dalam buku Adi Nugroho, Perancangan sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan itu. Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedurprosedur.

Sedangkan menurut (Astuti 2017), [9] “perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tujuan dari rancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, dan untuk memberikan gambaran secara jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya”.

Dari 2 (dua) pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan tahapan dalam mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan dalam persiapan rancangan untuk mendukung sistem itu dibentuk.

Konsep Dasar Data

Definisi Sistem Data

Menurut Eka Fitriyani & Nia Karnita (2015:347), [10] Data adalah keterangan atau informasi yang diperoleh dari suatu penelitian dan diperlukan untuk mendapatkan gambaran suatu keadaan setelah dilakukan pengolahan data.

Sedangkan menurut Gordon B. Davis dalam (Hutahaean 2014:8), [5] “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai sekelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.”

Menurut (Masykur & Atmaja 2015), [11] Data adalah suatu istilah majemuk dari kata Datum yang berarti fakta atau bagian fakta yang mengandung arti yang di hubungakan dengan kenyataan, gambaran, kata-kata, huruf-huruf atau yang menunjukkan suatu ide.

Berdasarkan 3 (dua) definisi diatas maka dapat disimpulkan data adalah informasi atau bahan mentah yang diperoleh dari suatu penelitian yang diperlukan untuk mendapatkan suatu keadaan setelah dilakukan pengolahan data.

Fungsi Dasar Pengolahan Data
  1. Mengambil program dan data (masukan / input)

  2. Menyimpan program dan data serta menyediakan untuk pemrosesan

  3. Menjalankan proses aritmatika dan logika pada data yang disimpan

  4. Menyimpan hasil antara dan hasil akhir pengolahan.

  5. Mencetak atau menampilkan data yang disimpan atau hasil pengolahan.

Tujuan Pengolahan Data

Untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang akurat dan up-to-date.

Klarifikasi Data
  1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data

  2. Data Hitung (Enumeration/Couting Data). Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau persentase dari mashasiswa/ dalam kelas itu menghasilkan suatu data hitung. Data hitung adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seseorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

  3. Klasifikasi Data Menurut Sifat Data

  4. Data kuantitatif (Quantitative Data). Data kualitaif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

    Data kualitatif (Qualitative Data). Data kualitatif adalah data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan berupa simbol angka atau bilangan.

Konsep Dasar Pengontrolan

Definisi Pengontrolan

Berrdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian.

Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka ( Open-loop Control System ) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).

Jenis-jenis Pengontrolan
  1. Sistem Kontrol Loop Terbuka

  2. Menurut Menurut Dony Saputra (2014), yang dikutip dari Erinofiardi sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”

    Gambar 2.1 Sistem Pengendali Loop Terbuka
  3. Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

  4. Sistem Kontrol Loop Tertutup

  5. Menurut Erinofiardi (2012:261) sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.

    Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

    Gambar 2.2 Sistem Pengendali Loop Tertutup

    Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

    Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

Konsep Dasar Monitoring

Definisi Sistem Informasi

Menurut (Darmalaksana 2017), [12] Monitoring adalah kegiatan pemantauan atau pengamatan yang berlangsung selama kegiatan berjalan untuk memastikan dan mengendalikan keserasian pelaksanaan program dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

Menurut (Hendini 2016:2), [13] “Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program kegiatan itu selanjutnya.

Berdasarkan 2 (dua) definisi diatas maka dapat disimpulkan monitoring adalah proses pengumpulan data yang didapatkan dalam kegiatan pemantauan atau pengamatan yang berlangsung selama kegiatan berjalan.

Teori Khusus

Konsep Dasar ESP8266

Definisi ESP8266

Menurut Limantara et al. (2017:3), [14] ESP8266 merupakan modul wifi yang berfungsi sebagai perangkat agar dapat terhubung langsung dengan wifi dan membuat koneksi TCP/IP.

Menurut (Arafat 2016:2), [15] ESP 8266 adalah sebuah chip yang sudah lengkap dimana didalamnya sudah termasuk processor, memori dan juga akses ke GPIO. Hal ini menyebabkan ESP8266 dapat secara langsung menggantikan Arduino dan ditambah lagi dengan kemampuannya untuk mensupport koneksi wifi secara langsung.

Berdasarkan 2 (dua) definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ESP8266 adalah modul wifi yang dapat menghubungkan perangkat melalui koneksi IP.

Gambar 2.3 Modul ESP8266

Konsep Dasar Mikrokontroler

Definisi Mikrokontroler

Menurut Malik pada paper Saputra and Masud (2014:2) [16], Mikrokontroler adalah sebagai sebuah sistem komputer yang dibangun pada sebuah keping (chip) tunggal.

Menurut Saefullah pada paper Saputra and Masud (2014:2) [16], Mikrokontroler merupakan komponen utama atau biasa disebut juga sebagai otak yang berfungsi sebagai pengatur pergerakan motor (Motor Driver) dan pengolah data yang dihasilkan oleh komparator sebagai bentuk keluaran dari sensor.

Berdasarkan 2 (dua) definisi diatas dapat disimpulkan bahwa mikrokontroler adalah otak pengatur sistem yang terdapat beberapa komponen di dalamnya dan mempunyai input dan output terhadap kendali program yang diperintah.

Gambar 2.4 Macam -macam Mikrokontroler
Kerakteristik Mikrokontroler

Menurut pendapat Saefullah et al. (2015) [17] , mikrokontroler mempunyai karakteristik yang dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:

  1. Memiliki program khusus yang disimpan di memori untuk aplikasi tertentu, dan program mikrokontroler, dan program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada PC.

  2. Konsumsi daya kecil.

  3. Rangkaiannya sederhana dan kompak.

  4. Harganya murah, karena komponennya sedikit.

  5. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Latch.

  6. Lebih tahan pada suatu situasi dan kondisi lingkungan yang ekstrim, contohnya yaitu : temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.

Klarifikasi Mikrokontroler

Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut :

  • ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB)

    1. RAM berkapasitas 68 byte

    2. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte

    3. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit)

    4. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler

    5. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programing)

    Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut :

    1. RAM (Random Access Memory)

    2. RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.


    3. ROM (Read Only Memory)

    4. ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

    5. Register

    6. Merupakan tempat penyimpanan nilai–nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.

    7. Special Function Register

    8. Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler. Register ini terletak pada RAM.

    9. Input dan Output Pin

    10. Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler.

    11. Interrupt

    12. Bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.

      Konsep Dasar Arduino

      Definisi Arduino

      Menurut (Saleh & Ir. Subijanto 2013), Arduino adalah sistem mikrokontroler yang diprogram oleh software arduino.IC yang digunakan pada Arduino adalah IC AVR ATmega328 yang sudah dilengkapi dengan bootloader dari arduino.

      Menurut Ihsanto and Hidayat (2014:3) [18] , Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel

      Berdasarkan 2 (dua) definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Arduino adalah papan rangkaian elektronik berjenis AVR yang dapat diprogram.

      Gambar 2.5 Arduino UNO

      Konsep Dasar Elisitasi

      Definisi Elisitasi

      Definisi elisitasi menurut Bachtiar and Atikah (2015:4) [19] , Elisitasi adalah “usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”,

      sedangkan, Hanafri et al. (2017:2) [20], mengatakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”

      Dari 2 (dua) pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa elisitasi merupakan suatu usulan rancanga baru yang diinginkan oleh pengguna dan disanggupi oleh peneliti untuk dibuat.

      Tahapan-tahapan Elisitasi

      Menurut Bachtiar & Atikah (2015) [19]. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. ISSN: 2088-1762. Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol.5 No.1-Maret 2015. Tangerang: Bina Sarana Global.,elisitasi memiliki tahapan sbb:

      1. Elisitasi Tahap I

      2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawwancara.

      3. Elisitasi Tahap II

      4. Merupakan hasil pengklasifikaasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

        a. “M” pada MDI itu artinya Mondatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membua sistem baru.

        b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

        c. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari luar sistem.

      5. Elisitasi Tahap III

      6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersissa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

        a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirrment tersebut dalam sistem yang diusulkan.

        b. O artinya Operational, maksdunya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

        c. E artinya Econimy, maksudunyaberapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

          a. High H : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.

          b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

          c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

      7. Final Draft Elisitasi

      8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elsisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

        Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

      Konsep Dasar Literatur Review

      Definisi literature review menurut Jesa Ariawan (2015:1) [21], Literatur review adalah “Mempelajari teori-teori dan mencari informasi yang berhubungan dengan permasalahan sesuai dengan judul penelitian ini”,

      sedangkan, Pamungkas (2015) [22], adalah “merupakan penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder dengan cara membaca dan mempelajari bahan-bahan yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini termasuk bahan-bahan yang berkaitan dengan proses akademik”,

      Dari 2 (dua) pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa literatur review merupakan Mempelajari teori-teori dan mengumpulkan informasi dan data yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas.

      Konsep Dasar Sistem Informasi

      Menurut Sidi Mustaqbal et al. (2015:4) [23], Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

      Menurut Sari et al. (2014:) [24], Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti kita melihat suatu kotak hitam, kita hanya bisa melihat penampilan luarnya saja, tanpa tahu ada apa dibalik bungkus hitamnya.

      Dari 2 (dua) pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Black Box testing merupakan pengujian yang berfokus pemeriksaan fungsional dari perangkat lunak.

      (Sidi Mustaqbal et al. 2015) [23] , mengungkapkan bahwa Black Box Testing bukanlah solusi alternatif dari White Box Testing tapi lebih merupakan pelengkap untuk menguji hal-hal yang tidak dicakup oleh White Box Testing. Black Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut:





      DAFTAR PUSTAKA

      1. Munazilin, A., 2017. Arsitektur Komputer E. R. Fadilah & A. Munazilin, eds., Yogyakarta: Deepublish.
      2. Setiawan, R., 2017. Sistem Operasi S. R. Wicaksono, ed., Malang-Jawa Timur: CV. Seribu Bintang.
      3. Andalia, F. & Setiawan, E.B., 2015. Pengembangan Sistem informasi Pengolahan Data Pencari Kerja Pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Padang. Jurnal Komputa, 4(2).
      4. Dewi, L.C., 2013. Sistem Informasi Pembelian, Persediaan, dan Penjualan untuk Apotek. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 4(1), p.430.
      5. 5,0 5,1 Hutahaean, J., Agustus 2014. Konsep Sistem Informasi U. P. Hastanto & G. P. Jati, eds., Yogyakarta: Deepublish.
      6. Widodo, T., 2018. SISTEM PEMESANAN PENGGUNAAN LAPANGAN FUTSAL DENGAN ALGORITMA FIRST COME FIRST SERVED BERBASIS WEBSITE (Studi Kasus Bardosono Happy Futsal Yogyakarta). Universitas Teknologi Yogykarta. Available at: http://eprints.uty.ac.id/976/.
      7. Ramadhani, S., Anis, U. & Masruro, S.T., 2013. Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Layanan Kesehatan Di Kecamatan Lamongan Dengan PHP MySQL. Jurnal Teknika, 5(2).
      8. Indraswuri, I.D., 2015. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pelaporan Bantuan Operasional Sekolah Unit Pelaksana Teknis Taman Kanak-Kanak Dan Sekolah Dasar (UPT TK Dan SD) Kecamatan Kebonagung. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 7(3).
      9. Astuti, P.D., 2017. Sistem Informasi Penjualan Obat Pada Apotek Jati Farma Arjosari. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 3(4), p.2.
      10. Eka Fitriyani, S.P. & Nia Karnita, S.P., 2015. Big Book Matematika & IPA SMP Kelas 1, 2, & 3 Edisi Bundling Tuti, E. Nunu, & Jimmy, eds., Jakarta: Cmedia Imprint Kawan Pustaka.
      11. Masykur, F. & Atmaja, I.M.P., 2015. Sistem Administrasi Pengelolaan Arsip Surat Masuk Dan Surat Keluar Berbasis Web. IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security, 4(3).
      12. Darmalaksana, W., 2017. SISTEM INFORMASI MONEV PENELITIAN (SIMONEP) UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG. Jurnal Informasi Riset dan Inovasi.
      13. Hendini, A., 2016. PEMODELAN UML SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN DAN STOK BARANG (STUDI KASUS: DISTRO ZHEZHA PONTIANAK). JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, 4(2).
      14. Limantara, A.D., Purnomo, Y.C.S. & Mudjanarko, S.W., 2017. PEMODELAN SISTEM PELACAKAN LOT PARKIR KOSONG BERBASIS SENSOR ULTRASONIC DAN INTERNET OF THINGS (IOT) PADA LAHAN PARKIR DILUAR JALAN
      15. Arafat, 2016. SISTEM PENGAMANAN PINTU RUMAH BERBASIS Internet Of Things (IoT) Dengan ESP8266. Technologia”, 7(4).
      16. 16,0 16,1 Saputra, D. & Masud, A.H., 2014. AKSES KONTROL RUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR SIDIK JARI BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA328P. In Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi .
      17. Saefullah, A., Henderi & Wardhana, B.Y., 2015. PERANCANGAN SISTEM TIMER PADA LAMPU LALU-LINTAS DENGAN MIKROKONTROLER AVR. CCIT Journal, 2(1).
      18. hsanto, E. & Hidayat, S., 2014. RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN Ph METER DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO. Jurnal Teknologi Elektro, 5(3).
      19. 19,0 19,1 Bachtiar, D. & Atikah, 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 5(1).
      20. Hanafri, M.I., Mustafa, S.M. & Hidayat, A., 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia, 7(1).
      21. Jesa Ariawan1, S.W., 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. , 5(1).
      22. Pamungkas, C.A., 2015. RANCANG BANGUN E-LEARNING CENTER BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS MEDIA PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF. Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta, 1(2).
      23. 23,0 23,1 Sidi Mustaqbal, M., Firdaus, R.F. & Rahmadi, H., 2015. PENGUJIAN APLIKASI MENGGUNAKAN BLACK BOX TESTING BOUNDARY VALUE ANALYSIS (Studi Kasus : Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN)
      24. Sari, A.L., Tresnawati, D. & Hakim, D.N., 2014. RANCANG BANGUN APLIKASI PENGENALAN DASAR BAHASA ARAB SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA. Jurnal Algoritma, 11(1).

    Contributors

    Azharul Fuad