SI002

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PRODUKSI

PENERBANGAN OVERFLYING PADA PERUM LPPNPI KANTOR CABANG

JATSC (JAKARTA AIR TRAFFIC SERVICE CENTER)

SKRIPSI




Disusun Oleh :

NIM
: 1411478661
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2018/2019

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PRODUKSI

PENERBANGAN OVERFLYING PADA PERUM LPPNPI KANTOR CABANG

JATSC (JAKARTA AIR TRAFFIC SERVICE CENTER)

Disusun Oleh :

NIM
: 1411478661
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 17 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr.Ir. Untung Rahardja, M.T.I.)
       
(Nur Azizah M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PRODUKSI

PENERBANGAN OVERFLYING PADA PERUM LPPNPI KANTOR CABANG

JATSC (JAKARTA AIR TRAFFIC SERVICE CENTER)

Dibuat Oleh :

Nim
: 1411478661
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem informasi Manajemen

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom )
   
​ (Junaidi, M.Kom)
NID : 10002
   
NID : 05062

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PRODUKSI

PENERBANGAN OVERFLYING PADA PERUM LPPNPI KANTOR CABANG

JATSC (JAKARTA AIR TRAFFIC SERVICE CENTER)

Dibuat Oleh :

NIM
: 1411478661
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PRODUKSI

PENERBANGAN OVERFLYING PADA PERUM LPPNPI KANTOR CABANG

JATSC (JAKARTA AIR TRAFFIC SERVICE CENTER)

Disusun Oleh :

NIM
: 1411478661
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1411478661

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Dalam setiap kegiatan perusahaan, baik itu perusahaan kecil, menengah maupun perusahaan besar, perlu sekali adanya suatu sistem informasi data yang baik dalam menjalankan setiap kegiatan usahanya. PT Trijaya Abadi Kusuma merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur dalam pembuatan sepatu. PT Trijaya Abadi Kusuma merupakan salah satu perusahaan yang sedang berkembang di daerah tangerang. Saat ini sistem monitoring production control masih menggunakan microsoft excell sehingga menyebabkan bagian produksi sering mengalami keterlambatan dalam memproduksi sepatu. Sistem estimasi production control belum berjalan dengan baik karena banyak perhitungan yang tidak sesuai dengan proses produksi, membutuhkan waktu yang lama untuk pembuatan laporan hasil produksi karena harus mendata hasil produksi satu persatu. Berdasarkan permasalahan yang terjadi saat ini di PT Trijaya Abadi Kusuma maka dibutuhkan sistem yang dapat membantu bagian produksi dan bagian planning dalam membuat monitoring dan estimasi planning control . Sistem ini akan dibuat dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dan database Mysql, metode pengembangan sistem menggunakan system development life cycle (SDLC), metode analisa menggunakan PIECES.


Kata Kunci: sepatu, monitoring production control, estimasi planning control, PIECES, PHP, Mysql.

ABSTRACT

In each of the company's activity, be it small, medium or large companies, once the existence of a system of necessary information data is good in running any activity. PT. Trijaya Timeless Kusuma is a company engaged in manufacturing in the manufacture of shoes. PT. Trijaya Timeless Kusuma is one company that is developing in the area of tangerang. The current system of monitoring and production control is still using microsoft excell causing part of production often experience delays in producing shoes. Estimation of production control system has not gone well since many calculations that do not comply with the production process, takes a long time for the making of reports produced since it must record the results of the production one by one. Based on the current problems occurred at PT Kusuma Timeless Trijaya then needed a system that could help the production section and the planning in making monitoring and estimation planning control. This system will be created using the PHP programming language and the Mysql database, system development method using a system development life cycle (SDLC), a method of analysis using the PIECES.


Keywords: shoes production control, monitoring, planning, control estimation PIECES, PHP, Mysql.

KATA PENGANTAR


Puji syukur, peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia- Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

Laporan skripsi ini dibuat berdasakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC. Lebih tepatnya di unit ATFM (Air Traffic Flow Management) dengan judul “ Pengembangan Sistem Informasi Pengolahan Data Produksi Penerbangan Overflying Pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC (Jakarta Air Traffic Service Center)”.

Keberhasilan laporan skripsi ini tidak terlepas dari semua pihak yang terkait dengan bantuan bimbingan, nasihat, motivasi dan dorongan moral, dengan segala kerendahan hati, peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya pada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I (PUKET 1) bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi dan selaku dosen pembimbing pertama yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi ini.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom selaku dosen pembimbing kedua yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi ini.
  5. Bapak dan ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat kepada saya.
  6. Kepada bapak Lanang Wibisono selaku stakeholder dan seluruh karyawan di Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC unit ATFM yang telah bekerjasama dengan baik saat penelitian skripsi.
  7. Untuk keluarga, sahabat dan teman-teman tercinta yang banyak memberikan dukungan serta doa dalam penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan dalam laporan skripsi ini.

Akhir kata dari peneliti, peneliti berharap laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari.


Tangerang, Juli 2018
Mochamad Rahdiansyah
NIM. 1411478661

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam setiap kegiatan perusahaan, baik itu perusahaan kecil, menengah maupun perusahaan besar, perlu sekali adanya suatu sistem informasi data yang baik dalam menjalankan setiap kegiatan usahanya. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan akan dapat dilakukan secara lancar dan tersusun rapi apabila dalam perusahaan tersebut tercipta suatu sistem yang baik, efektif dan efisien, sehingga dapat membantu dalam pelaksanaan, pengawasan, ataupun dalam tiap aktivitas perusahaan tersebut.

PT Trijaya Abadi Kusuma merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur dalam pembuatan sepatu. PT Trijaya Abadi Kusuma merupakan salah satu perusahaan yang sedang berkembang di daerah tangerang. Saat ini sistem memonitoring production control masih menggunakan microsoft excell sehingga menyebabkan bagian produksi sering mengalami keterlambatan dalam memproduksi sepatu. Sistem estimasi production control belum berjalan dengan baik karena banyak perhitungan yang tidak sesuai dengan proses produksi.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi saat ini di PT Trijaya Abadi Kusuma maka dibutuhkan sistem yang dapat membantu bagian produksi dan bagian planning dalam membuat monitoring dan estimasi planning control . Untuk itu penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan ini ke dalam penelitian skripsi yang berjudul PERANCANGAN SISTEM ESTIMASI WAKTU DAN MONITORING PLANNING PRODUCTION CONTROL PADA PT. TRIJAYA ABADI KUSUMA TANGERANG.


Rumusan Masalah

Berdasarkan analisa latar belakang yang dikemukakan diatas, maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan yang terjadi tentang sistem informasi perencanaan monitoring dan estimasi planning production control sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem informasi Monitoring dan estimasi planning production control yang berjalan saat ini pada PT Trijaya abadi kusuma?
  2. Apakah kendala-kendala yang terjadi pada sistem Monitoring dan estimasi planning production control yang berjalan saat ini pada PT Trijaya abadi kusuma?
  3. Apakah sistem Monitoring dan estimasi planning production control setelah di implementasikan dapat membantu bagian produksi dan bagian planning?

Ruang Lingkup

Agar pembahasan lebih terarah terhadap tujuan akhir dari penelitian dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang sebenarnya, maka penulis membatasi pembahasan hanya sebatas Monitoring planning production control pada bagian produksi kemudian, Estimasi Planning control pada bagian planning dan Pendataan data PO, pendataan data customer, pendataan data karyawan sampai dengan pembuatan laporan monitoring dan estimasi planning production control.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian sangat erat hubungannya terhadap rumusan masalah yang telah ditetapkan dan jawabnnya terletak pada kesimpulan akhir penelitian nantinya. Dengan adanya tujuan penelitian yaitu untu menentukan tujuan utama apa saja yang ingin diketahui atau dihasilkan nantinya, sehingga permasalahan akan terjawab maka tujuan penelitian pun telah tercapai. Terhadap penyesuaian tersebut dalam laporan ini penulis membagi tujuan penelitian dalam 3(tiga) kriteria yaitu:

  1. Untuk membantu bagian produksi dalam memonitoring plannning production control.
  2. Untuk membantu bagian plannning dalam mengestimasi plannning production control.
  3. Memonitoring, Controling, dan Report pembebanan kerja siklus produksi, apakah pelaksanaan sesuai dengan perencana atau tidak.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Membuat sistem yang di butuhkan oleh PT Trijaya Abadi Kusuma untuk estimasi waktu dan monitoring produksi.
  2. Mempermudah staff untuk memonitoring dan membuat laporan produksi
  3. Mengoptimalkan sebuah sistem monitoring dan estimasi plannning production control pada perusahaan.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam pembuatan laporan skripsi sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan peneliti dalam menyusun laporan skripsi ini sebagai berikut :

  1. Metode observasi
    Peneliti telah melakukan pengamatan secara langsung terhadap monitoring dan estimasi produksi sepatu pada PT Trijaya abadi kusuma yang beralamat di jln. Raya pasar kemis KM.3 kel. Gembor kec. Priuk kota Tangerang. Kemudian dari pengamatan yang telah dilakukan, peneliti dapat mengumpulkan data sebagai sumber informasi untuk membantu menganalisis dalam rangka pembangunan sistem tersebut.
  2. Wawancara
    Peneliti melakukan tanya jawab dengan staff planning PT Trijaya abadi kusuma yang berwenang.
  3. Metode studi pustaka
    Untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti, peneliti mengumpulkan data yang bersumber dari berbagai buku perpustakaan dan jurnal nasional maupun jurnal internasional, untuk mendapatkan gambaran secara teoritis yang berkaitan dengan pembuatan laporan ini sebagai acuan.

Metode Analisis Sistem

Metode yang digunakan peneliti untuk menganalisis sistem ini yaitu :

  1. Oriented Analysis (OOA)
    Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis beorientasi obyek dengan UML. Proses analisis ini dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Pada proses analisis, teknik analisis yang dilakukan adalah :
    1. Analisis pengguna
      Analisis pengguna ini dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi.
    2. Analisis kebutuhan fungsional, non fungsional dan pengguna
      Analisis kebutuhan fungsional, non fungsional dan pengguna Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan penggunaan yang terlibat serta fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna yang kemudian dimodelkan dengan Use Case Diagram.
    3. Analisis perilaku sistem
      Dilakukan dan dimodelkan dengan menggunakan Acitivy Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sebuah sistem, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object .
  2. Pieces (performance,information,economics,control,efficiency,and servis)
    Kelebihan metode PIECES yaitu adanya laporan setiap akhir bulan, sehingga memudahkan adanya pengawasan, serta mudah dalam melakukan dokumentasi, sehingga memudahkan penelusuran kembali terhadap kebutuhan bisnis. Alasan mengapa peneliti menggunakan metode PIECES pada penelitian skripsi ini, karena untuk memperbaiki performa dalam memonitor planning production control , memperbaiki keamanan sehingga pihak yang tidak berwenang tidak bisa mengakses dan merubah data, mengurangi adanya kesalahan double input pada rekapitulasi billing

Metode Pengembangan

Metode pengembangan yang digunakan dalam penelitian skiripsi ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Perencanaan (Planning)
          Tahap perencanaan merupakan tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.
  2. Analisis (Analysis)
          Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yag berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modelling Language) dengan software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasi,menspesifikasi, membangun dan mendokumentasi dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Oriented) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu : (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandotory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, 4 (empat) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisis kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.
  3. Desain (Design)
          Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigm Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktir data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS, dan detail (algoritma) procedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternative konfigurasi sistem dan menyiapakn usulan implementasi.
  4. Implementasi (Implementation)
          Tahap implementasi adalah tahap di mana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu: menyiapakn fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.
  5. Pemiliharaan (Maintenance)
          Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Testing

Metode testing yang digunakan adalah Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan kepada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungis-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam membuat penulisan laporan dan pembahasanya secara sistematis, maka penulisan laporan skripsi ini terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, waktu dan tempat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab dua berisi tentang definisi ilmu yang berkaitan dengan penelitian ini, berupa teori umum dan teori khusus serta dilengkapi dengan literature review yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat PT Trijaya Abadi Kusuma Tangerang, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, user requirement (elisitasi) yag terdiri dari tiga tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan, tata laksana sistem yang diusulkan, perancnangan procedural, perancangan database, perancangan prototype, black box testing, evaluasi, implementasi dari sistem yang dibuat dan estimasi biaya.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Bab empat berisi tentang menguraikan rancangan sistem yang diusulkan, UML yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan tampilan layar, tampilan output program, pengujian dengan black box testing, prototype sistem dan rancangan implementasi, estimasi biaya

BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Untuk mendukung pembuatan laporan skripsi ini, perlu dikemukakan teori-teori yang berkaitan dengan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan skripsi ini.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

McKay, Stiny dkk, menjelaskan dalam International journal of computer integrated manufacturing (2016:237-250)[1] , “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”. (Desain teknik merupakan tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar dimana tantangan social ditangani dan kekayaan dihasilkan Informasi desain teknik berkualitas tinggi sangat penting untuk pembuatan, produksi dan dukungan seumur hidup yang efektif dan efesien dari produk tersebut. Disiplin yang muncul dari informatika desain teknik menyatukan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT dan Teknologi Informasi) untuk mendukung terciptanya sistem pendukung informassi teknik yang mapan.

Yoori Koo berpendapat dalam International journal of Design: The Role Of Designers In Integrating Societal Value In The Product and Service Development Processes vol.10, No. 2, 2012[2] Designers can be part of the development of a socially responsible business system by providing a sustainable perspective and way to understand production and consumption of products and services. Design’s response to social responsibility, in parallel with business’s response, has reflected the great activist movements. Indeed, it has been a recurring theme; with designers addressing issues relating to social responsibility. As it became recognised that designers can directly and indirectly influence the environmental and social performance of products and service as well as the way in which new processes, services and products are delivered. (Desainer dapat menjadi bagian dari pengembangan sistem bisnis yang bertanggung jawab secara social dengan memberokan perspektif dan cara yang lestari untuk memahami produk dan konsumsi produksi produk dan layanan. Respons desain terhadap tanggungjawab sosial, bersamaan dengan respon bisnis, telah mencerminkan gerakan aktivis yang hebat. Memang, ini adalah tema yang berulang; dengan menangani menangani isu-isu yang berkait dengan tanggung jawab social).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas mengenai perancangan sistem dapat disimpulkan bahwa “Perancangan sistem merupakan suatu proses pembuatan untuk mendesain atau merancang dan tahapan yang berisi penggambaran tentang bagaimana suatu sistem dibentuk setelah adanya tahap analisis”.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Deni Darmawan (2013:228)[3] , Tahap Perancangan/Desain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapaahli, di antaranya:

  1. Rafika, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:2016)[4] , menjelaskan bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu”.
  2. Ross.D.Arnold & Jon.P.Wade, dalam “International Conference on Enterprise Information Systems – Procedia Computer Science (2015:675)[5] , “Sytems : Groups or combinations of interrelated interdependt or interacting elements forming collective entities”. (Sistem : Kelompok atau kombinasi elemen independent atau interelasi saling terkait yang membentuk entitas kolektif).
  3. Abdul Kadir (2014:61)[6] , “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah sekelompok elemen yang saling terhubung, disatukan, berinteraksi dan dirancang satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Rusdiana dan Irfan (2014:35)[7] berpendapat bahwa, sistem terdiri dari input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Component System)
    Bagian-bagian atau elemen-elemen, yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.
  2. Penghubung antar bagian (interface)
    Suatu yang bertugas menjembatani satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya interaksi/komunikasi antarbagian.
  3. Batas (boundary)
    Sesuatu yang membedakan antara satu sistem dengan sistem atau sistem-sistem lain.
  4. Lingkungan (environment)
    Segala sesuatu yang berada diluar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.
  5. Masukan (input)
    Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem.
  6. Mekanisme pengolahan (processing)
    Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.
  7. Keluaran (output)
    Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan.
  8. Tujuan (goal/objective)
    Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
  9. Sensor dan kendali (sensor & control)
    Sesuatu yang bertugas memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan di dalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.
  10. Umpan-balik (feedback)
    Informasi tentang perubahan-perubahan lingkungan dan perubahan-perubahan (penyimpanan) dalam diri sistem. mengembalikannya ke kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya: (Taufiq, 2013:8)[8]

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System).
    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem produksi, dan sistem transportasi.
  2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan.
    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.
  3. Sistem tertutup dan Sistem terbuka.
    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.
  4. Sistem manusia dan Sistem mesin
    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.
  5. Sistem sederhana dan Sistem kompleks
    Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.
  6. Sistem bisa beradaptasi dan Sistem tidak bisa beradaptasi
    Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.
  7. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem tata surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem telekomunikasi.
  8. Sistem sementara dan Sistem selamanya
    Sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Analisa Sistem

Berikut ini adalah pengertian Analisa Sistem dari beberapa ahli, yaitu:

Taufiq (2013:153)[9], manyatakan bahwa “Analisa sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponen sebagai prasyarat sistem desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru diperbaiki”.

Yogianto berpendapat dalam bukunya Rohmat Taufiq (2013:153)[9], menyatakan bahwa analisa sistem adalah sebagian penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Berdasarkan beberapa pendapat, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa “Analisa sistem adalah penjabaran sebuah sistem untuk dievaluasi sehingga bisa diperbaiki menjadi lebih komplit”.

Tahap-Tahap Analisa Sistem

Dina, Murad, Fitria (2013:51)[10] , berpendapat bahwa Tahap Analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta userrequirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.


Konsep Dasar Data

Definisi Data

Sumber informasi adalah Data. Data merupakan bentuk tunggaldata atau data item. Data didefinisikan sebagai suatu representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan yang direkam dalam bentuk angka, teks, simbol, gambar dan bunyi. Berikut ini adalah definisi data menurut beberapa ahli, diantaranya :

Yanto (2016:12)[11] Deepublish berpendapat bahwa “Data merupakan informasi yang disimpan dalam suatu struktur tertentu yang terintegrasi”.

Bambang Hartono (2013:15)[12] berpendapat bahwa, “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”.

Kadir (2013:44)[13] berpendapat bahwa “Data adalah sebuah penjabaran mengenai benda, kejadian, aktivitas, transaksi, yang tidak memiliki makna dan tidak berpengaruh kepada penggunanya”.

Dari ketiga definisi ditas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diproses dan digunakan untuk pengambilan keputusan.

Klasifikasi Data

Berikut ini penguraian mengenai klasifikasi data yaitu : (Hartono, 2013:18)[12]

  1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data
    1. Data Hitung (Enumeration/Couting Data). Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau persentase dari mashasiswa/ dalam kelas itu menghasilkan suatu data hitung. Data hitung adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seseorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
    2. Klasifikasi Data Menurut Sifat Data
      1. Data kuantitatif (Quantitative Data). Data kualitaif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
      2. Data kualitatif (Qualitative Data). Data kualitatif adalah data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan berupa simbol angka atau bilangan.

    Konsep Dasar Informasi

    Teori Khusus

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.77 Tahun 2012 : Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia adalah badan usaha yang menyelenggarakan navigasi penerbangan di Indonesia serta tidak berorientasi mencari keuntungan, berbentuk Badan Usaha Milik Negara yang seluruh modalnya dimiliki negara berupa kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham sesuai Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. Perum LPPNPI atau lebih dikenal sebagai AirNav Indonesia bertekad untuk menjadi Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan dengan standart Internasional yang mengedepankan keselamatan, keteraturan dan kenyamanan.

    AirNav Indonesia mengelola seluruh ruang udara Indonesia yang dibagi menjadi 2 (dua) Flight Information Region (FIR), yakni FIR Jakarta yang terpusat di Kantor Cabang JATSC (Jakarta Air Traffic Service Center) dan FIR Ujung Pandang yang terpusat di Kantor Cabang MATSC (Makassar Air Traffic Service Center). Total Luas FIR = 2.219.629 Km2 ; Luas Wilayah = 1.476.049 Km2, dengan Jumlah Lalu Lintas Penerbangan : > 10.000 Movement / hari.

    Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia mencatat Bandara Internasional Soekarno-Hata merupakan bandara terpadat di kawasan ASEAN. Jumlah pergerakan pesawat (movement) Bandara Soekarno-Hatta pada 2015 sebanyak 1.040 pesawat per hari atau sekitar 43 movement per jamnya. Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding Bandara Kuala Lumpur-Malaysia, Changi-Singapura, dan Suvarnabhumi-Thailand. Untuk movement di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia tercatat hanya sebanyak 971 per hari (40/jam). Sementara Bandara Changi, Singapura mencapai 948 per hari (39/jam) dan Bandara Suvarnabhumi, Thailand sebanyak 868 per hari (36/jam).

    Di sisi lain, lanjutnya, movement pesawat di Bandara Soekarno-Hatta terus meningkat. Tahun ini, jumlah pesawat yang melakukan take off dan landing di Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 72 pesawat per jam atau sekitar 1.700 pesawat setiap harinya. Movement Bandara International Soekarno-Hatta sekarang mencapai 72 pesawat per jam. Itu hanya pergerakan take off (terbang) dan landing (mendarat), belum termasuk yang overflying atau terbang lintas.

    Sejarah Singkat Perum LPPNPI

    Pada bulan September 2009, mulai disusun Rancangan Peraturan Pemerintahan (RPP) sebagai landasan hukum berdirinya Perum LPPNPI. Pada 13 September 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan RPP menjadi PP 77 Tahun 2012 Tentang Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI). PP inilah yang menjadi dasar hukum terbentuknya Perum LPPNPI. Setelah terbitnya PP 77 Tahun 2012 tentang Perum LPPNPI ini, pelayanan navigasi yang sebelumnya dikelola oleh PT. Angkasa Pura I (Persero) dan PT. Angkasa Pura II (Persero) serta UPT diserahkan kepada Perum LPPNPI atau yang lebih dikenal dengan AirNav Indonesia.

    Dengan berdirinya Perum LPPNPI (AirNav Indonesia) maka, keselamatan dan pelayanan navigasi penerbangan dapat terselenggara dengan baik karenasebelumnya pelayanan navigasi di Indonesia dilayani oleh beberapa instansi yaitu UPT Ditjen Perhubungan, PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), dan bandar udara khusus sehingga menyebabkan adanya perbedaan tingkat kualitas pelayanan navigasi dan tidak fokusnya penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan.

    Visi dan Misi Peum LPPNPI

    VISI
    “ The Best Air Navigation Service Provider (ANSP) in South East Asia “

    MISI
    Menyediakan Layanan Lalu Lintas Penerbangan yang Mengutamakan Keselamatan, Nyaman dan Ramah Lingkungan Demi Memenuhi Ekspetasi Pengguna Jasa.

    NILAI
    Integrity : Menjunjung Kebenaran dan Etika Tinggi
    Solidity  : Mengutamakan Kebenaran dan Etika Tinggi
    Accountability : Berani, Jujur dan Bertanggung Jawab
    Focus and Safety : Mengutamakan Keselamatan
    Excellent Servive : Selalu Memberikan Pelayanan Terbaik


    Struktur OrganisasiPerum LPPNPI unit ATFM


    Gambar 3.1 Struktur Organisasi
    Sumber :Perum LPPNPI unit ATFM

    Wewenang dan tanggung Jawab

    Adapun wewenang dan tanggung jawab dari setiap jabatan yaitu :

    1. General Manager, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:
      1. Bertanggung jawab atas terselenggaranya pelayanan navigasi penerbangan yang meliputi Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan, Pelayanan Komunikasi Penerbangan, Keselamatan dan Keamanan, Kesiapan Fasilitas Communication, Navigation, Survaillance, Automation (CNSA) dan Penunjang, administrasi kepegawaian, keuangan, kehumasan dan pengadaan barang atau jasa.
    2. Deputy General Manager Perencanaan dan Evaluasi Operasi, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:
      1. Penyelenggaraan pelayanan navigasi penerbangan yang meliputi pengelolaan kegiatan administrasi personel dan pengelolaan kebutuhan serta fasilitas operasional pada pelayanan lalu lintas penerbangan, komunikasi penerbangan, ATFM dan ATS System.
      2. Membuat laporan penyelenggaraan pelayanan navigasi penerbangan dan penyiapan dokumen operasi pada setiap unit yang memberikan pelayanan lalu lintas penerbangan, ATFM dan ATS System.
      3. Sebagai coordinator para Deputy General Manager Operasi.
    3. Manager ATFM dan ATS System, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:
      1. Bertanggung jawab atas pengendalian dan pengawasan kegiatan arus lalu lintas penerbangan serta koordinasi dengan pihak terkait dalam penyelenggaraan pelayanan lalu lintas penerbangan dan pengoperasian ATS Systemserta pelaporan data.
    4. Junior Manager ATS System, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:
      1. Bertugas membantu pengoperasian ATS System.
    5. Junior Manager ATFM, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:
      1. Bertugas membantu pelaksanaan kegiatan arus lalu lintas penerbangan dan koordinasi dengan pihak terkait dalam penyelenggaraan pelayanan lalu lintas penerbangan dan pelaporan data.
    6. Pelaksana ATFM, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:
      1. Melakukan kegiatan input data penerbangan ke dalam suatu aplikasi Billing Data System (BDS).
      2. Melakukan pemrosesan data penerbangan overflying (terbang lintas)
      3. Melakukan pemrosesan data penerbangan Internasional.
      4. Melakukan pemrosesan data penerbangan Domestik.
      5. Membuat laporan data produksi dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan seluruh unit kerja terkait.

    Tata Laksana Sistem yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Prosedur sistem informasi pengolahan data produksi penerbangan overflyingpada Perum LPPNPI unit ATFM, yaitu:

    1. Prosedur pengambilan atau penerimaan Flight Progress Strip (data Penerbangan)dan Daily Report dari ATC (Air Traffic Controller) di Operational Room.
      1. Dimulai pelaksana mengecek kelengkapan data pendukung mulai dari Flight Progress Strip, Daily Report dan laporan lainnya.
      2. Setelah dicek kelengkapannya, maka Flight Progress Strip tersebut disortir atau dipisah, Flight Progress Strip penerbangan domestic, international dan overflying.
    2. Prosedur Pengolahan data
      1. Pelaksana ATFM menginput data penerbangandomestic, international danoverflying sesuai dengan data yang ada pada Flight Progress Strip tersebut.
      2. Jika ada data yang kosong atau kurang jelas, cek data pada AFTN (Aeronautical Fixed Telecommmunication Network) lalu data tersebut diisi sesuai dengan data yang ada pada AFTN.
    3. Pembuatan Laporan.
      1. Setelah data penerbangandomestic, international danoverflying di input, kemudian data tersebut divalidasi atau dicek oleh Supervisor.
      2. Supervisorakan mengecek kembali data penerbangan overflying yang sudah diinput, jika terdapat kesalahan atau duplikasi maka data akan di edit atau delete.
    4. Pengiriman Data Produksi
      1. Data produksi penerbangan overflying yang sudah di validasiselanjutnya akan dikirimkan ke Junior Manager ATFM.

    Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

    Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penulis menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    Use Case Diagram Pengolahan Data Produksi


    Gambar 3.2 Use Case Diagram Pengolahan Data Produksi
    Sumber : Penelitian

    Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagramyang berjalan saat ini terdapat:

    1. Usecase   : Cek dan sortir kelengkapan data
      Actor       : Pelaksana ATFM
      Skenario   : Pelaksana ATFM mengecek dan sortir kelengkapan Flight Data penerbangan domestic, international dan overflying. Jika terdapat data yang kurang lengkap atau tidak jelas konfirmasi ke ATC.
    2. Usecase   : Input Flight Data
      Actor       : Pelaksana ATFM
      Skenario   : Pelaksana ATFM menginput semua Flight Data
    3. Usecase   : Validasi data
      Actor       : Supervisor
      Skenario   : Setelah data di input, kemudian data di validasi atau dicek oleh Supervisor untuk memastikan keakuratan data nya. Jika terdapat kesalahan atau duplikasi data akan dikembalikan kepada pelaksana ATFM untuk di input ulang.
    4. Usecase   : Membuat laporan data produksi
      Actor       : Supervisor
      Skenario   : Setelah semua data sudah di validasi, Supervisor membuat laporan data produksi
    5. Usecase   : Penyerahan Laporan
      Actor       : Supervisordan Junior Manager
      Skenario   : Supervisormenyerahkan laporan data produksi ke Junior Manager

    Sequence Diagram Pengolahan Data Produksi


    Gambar 3.3 SequenceDiagram Pengolahan Data Produksi
    Sumber : Penelitian

    1. Terdapat 4 actor    : ATC (Air Traffic Controller), Pelaksana ATFM, Supervisor dan Junior Manager.
    2. Terdapat 2 Lifeline : Flight Datadan Laporan data produksi
    3. Terdapat 2 self Message yang dilakukan dengan tujuan untuk komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang sedang berlangsung.
    4. Terdapat 14 Message spesifikasi yang berfungsi memberikan informasi komunikasi antara objek dengan subjek sistem yang sedang berjalan.

    Activity Diagram Pengolahan Data Produksi


    Gambar 3.4Activity Diagram Pengolahan Data Produksi
    Sumber : Penelitian

    Berdasarkan gambar 3.4 Activity diagram diatas terdapat :

    1. 1 Initial node merupakan awal kegiatan
    2. 4swimeline yaitu ATC (Air Traffic Controller), Pelaksana ATFM, Supervisor dan Junior Manager
    3. 14 action yang menggambarkan dari kegiatan billing invoice.
    4. 2 decition node, menjelaskan tentang hasil dari action yang dilakukan
    5. 1 Activity final node yang merupakan akhi kegiatan


    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisa PIECES

    Berikut ini tabel perbandingan dari sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang diusulkan untuk Perum LPPNPI unit ATFM.




    Analisa Masalah

    Berdasarkan analisis penelitian pada Perum LPPNPI unit ATFM, padasistem yang berjalan masih belum optimal sehingga sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying belum efektif dan efisien, terutama dalam kecepatan, ketelitian dan keakuratan data informasi yang dihasilkan. Sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying yang berjalan saat ini perlu dikembangkan untuk mempermudah unit ATFM dalam menginput data penerbangan dan membuat laporan hasil produksi dengan cepat, tepat dan akurat. Unit ATFMmasih sering melakukan kesalahan dikarenakan sistem yang belum optimal sehingga membutuhkan waktu untuk mencari referensi guna melengkapi kelengkapan data yang akan diinput.Pembuatan laporan hasil produksi penerbangan overflying pun menjadi terhambat karena harus divalidasi oleh supervisoruntuk memastikan keakuratan data yang akan disajikan dan mencegah terjadinya duplikasi ataupun kesalahan dalam penginputan data, yang nantinya akan berdampak pada unit Keuangan, Billing Data System, ataupun unit lainnya yang membutuhkan. Dengan permasalahan yang terjadi pada unit ATFMdalam mengolah data produksi penerbangan overflying dibutuhkan sistem yang mempermudah dalam pengolahan data produksi sampai dengan pembuatan laporan hasil produksi.


    Analisa Kebutuhan Sistem

    Dari hasil observasi pada Perum LPPNPI unit ATFM maka dapat diketahui bahwa sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying perlu adanya pengembangan sistem yang dapat mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan, seperti kesalahan penginputan tanggal penerbangan,callsign, registrasi, route penerbangan, point entry dan point exit penerbangan serta duplikasi data. Sehingga mempermudah dalam pengolahan data maupun pembuatan laporan.


    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan. Peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

    1. Mengembangkan dan merubah sistempengolahan data produksi penerbangan overflyingyang sedang berjalan untuk mempermudah unit ATFM dalam mengolah data penerbangan dan mempermudah dalam memvalidasi dan membuat laporan hasil data produksi dengan cepat, tepat dan akurat.
    2. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah serta mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

    Berdasarkan hasil analisis terhadap permasalahan yang telah peneliti lakukan, maka peneliti memilih alternatif yang pertama yaitu mengembangkan aplikasi yang sedang berjalan karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain :

    1. Mempermudah unit ATFM dalam mengolah data serta mencegah terjadinya duplikasi daata, kesalahan dalam pengolahan data seperti penginputan tanggal penerbangan, registrasi pesawat, route penerbangan, point entry dan point exit penerbangan.
    2. Mempermudah supervisor dalam memvalidasi data hasil produksi penerbangan overflying.
    3. Pembuatan laporan hasil data produksi penerbangan overflying menjadi lebih cepat dan mudah, serta dapat menyajikan data yang berkualitas.

    Penggunaan sistem yang akan peneliti rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan mengelola databasenya menggunakan My SQL untuk merekam seluruh aktivitas pengolahan data produksi penerbangan overflying.


    Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

    Perangkat Keras (Hardware)

    Processor : Intel Core I5
    Monitor   : HP 440 LCD 14”
    RAM       : V-GEN 4GB DDR2 Memory
    Hardisk   : Seagate 500GB
    Printer     : HP – P1120

    Perangkat Lunak (Software)

    1. Windows 7Ultimate 64 Bit
    2. Microsoft Excel 2010
    3. Internet Exproler

    Hak Akses (Brainware)

    1. Pelaksana ATFM
    2. Supervisor


    Elisitasi

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk mengembangkan sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying yang sedang berjalan. Berikut lampiran elisitasi tahap I:

    Tabel 3.2Elisitasi Tahap I


    Elisitasi tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisis pada bagian yang terkait serta pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang dibuat. Dalam hal ini, wawancara dilakukan terhadap Pelaksana dan Supervisor unit ATFM.

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II disusun berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian di klarifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran elisitasi tahap II

    Tabel 3.3Elisitasi Tahap II

    Keterangan :
    M (Mandatory): penting
    D (Desirable): tidak terlalu penting
    I (Inessential): tidak penting

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, maka dibuatlah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan keterangan Tehnikal (T), Operasional (O) dan Ekonomi (E) . Terdapat 7 requirement yang memiliki opsi antara lain: High (H) dan harus di eliminasi, Middle (M) dan Low (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang dibuat:

    Tabel 3.4Elisitasi Tahap III



    Elisitasi Final Draft

    Merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan sebagai acuan dan dasar untuk mengembangkan sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying (terbang lintas)Perum LPPNPI unit ATFM. Berdasarkan elisitasi tahap III, maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah mempergunakan sistem saat ingin mengolah data produksi penerbangan overflying di Perum LPPNPI unit ATFM. Berikut lampiran final draft elisitasi yang telah dibuat:

    Tabel 3.5Elisitasi Final Draft

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    UsulanProdedur Yang Baru

    Setelah melihat sistem yang sedang berjalan saat ini yang sudah dievaluasi, maka ini penulis merancang sebuah sistem baru yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan pada sistem yang lama, untuk mengurangi permasalahan yang sering terjadi adalah:

    1. Menampilkan Menu Login
    2. Menampilkan Menu Home
    3. Menampilka Menu Data User
    4. Menampilkan Menu Data Registrasi
    5. Menampilkan Menu Data Route Overflying
    6. Menampilkan Menu Data PJP Overflying
    7. Menampilkan Menu Laporan Data Report Traffic Movement
    8. Menampilkan Menu Log Out

    Diagram Rancangan Sistem

    Adapun perancangan sistem yang diusulkan ini dibuat dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML) diagram, sedangkan untuk pembuatan perangkat lunak web dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan sistem database menggunakan MySQL. Aplikasi ini hanya menggunakan empat diagram perancangan sebagai berikut:

    1. Usecase diagram
    2. Activity diagram
    3. Sequence diagram
    4. Class diagram

    Usecase Diagram Yang Diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.1Usecase Diagram yang diusulkan terdapat penjelasan sebagai berikut:

    1. Usecase     : Login
      Aktor         : Admin
      Skenario     : Admin dapat login ke sistem
    2. Usecase     : Logout
      Aktor         : Admin
      Skenario     : Admin dapat keluar dari sistem
    3. Usecase     : menampilkan menu home
      Aktor         : admin
      Skenario     : jika username dan password yang dimasukkan benar maka akan menampilkan menu home
    4. Usecase     : Kelola user
      Aktor         : admin
      Skenario     : admin bisa menambah, merubah, menghapus, mencari data user
    5. Usecase     : kelola route overflying
      Aktor         : admin
      Skenario     : admin bisa menambah, merubah, menghapus, mencari data route overflying.
    6. Usecase     : kelola registration
      Aktor         : admin
      Skenario     : admin bisa menambah, merubah, menghapus, mencari data registration
    7. Usecase     : kelola pjp overflying
      Aktor         : admin
      Skenario     : admin bisa menambah, merubah, menghapus, mencari data pjp overflying
    8. Usecase     : manampilkan data report traffic movement
      Aktor         : admin
      Skenario     : admin dapat menampilkan data report traffic movement

    Activity Diagram Yang Diusulkan

    Berikut merupakan activity diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem yang dirancang, yakni :

    Activity Diagram yang diusulkan

    Gambar 4.2 Activity Diagram sistem yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.2 terdapat penjelasan sebagai berikut :

    1. 1 (Satu) intial node untuk mengawali objek.
    2. 11 (Sebelas) action, yang terdiri dari : Masukan username & password, Klik Login, Menampilkan menu home,user, data insert, registrasi, route over flying, pjp ocerflying, report, data report traffic meumen, logout
    3. 1 (satu) Fork node

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Berikut merupakan sequence diagram yang menggambarkan alur yang sedang dirancang, yakni :

    Sequence Diagram yang diusulkan untuk Login

    Gambar4.5 Sequence Diagram yang diusulkan untuk Login

    Berdasarkan gambar 4.5 sequence diagram sistem yang diusulkan terdapat :

    1. 1 (satu) actor yang melalukan kegiatan yaitu : Planning
    2. 4 (empat) lifeline, yaitu Login, menu login proses login, user
    3. 8 (Delapan) message yaitu menjalankan program, menampilkan form login, masukan username dan password, klik login, proses login, validasi data, select usr, menampilkan menu utama

    Sequence Diagram yang diusulkan untuk kelola user

    Gambar 4.6 Sequence Diagram yang diusulkan kelola user

    Berdasarkan gambar 4.6 Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

    1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu admin
    2. 3 (tiga) lifeline, yaitu form user, proses user, user
    3. 8 (Delapan) massage yaitu pilih menu form user, menampilkan form user, iput data, klik simpan, proses data, validasi data, insert user, data disimpan

    Sequence Diagram yang diusulkan untuk kelola registration

    Gambar4.7 Sequence Diagram yang diusulkan untuk kelola registration

    Berdasarkan gambar 4.7 Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

    1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu,Admin
    2. 3 (tiga) lifeline, yaitu form registration , proses registration, registrasi
    3. 5 (enam) message, pilih menu registration, menampilkan form registration, input data, klik simpan, proses data, validasi data, insert registration, data disimpan

    Sequence Diagram yang diusulkan untuk kelola route overflying

    Gambar 4.8Sequence diagram sistem yang diusulkan untuk route overflying

    Berdasarkan gambar 4.8 sequence diagram sistem yang diusulkan terdapat :

    1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu, Admin
    2. 3 (tiga) lifeline, yaitu form route overflying, proses route overflying, route overflying
    3. 8 (delapan) message, yaitu Pilih menu route overflying, menampilkan form route overflying, input data klik simpan, proses data, validasi data, insert route overflying, data disimpan.

    Sequence Diagram yang diusulkan untuk pjp overflying

    Gambar 4.9 Sequence Diagram yang diusulkan untuk pjp overflying

    Berdasarkan Gambar 4.9 Sequence Diagram yang diusulkan terdapat :

    1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu, Admin
    2. 3 (Tiga ) lifeline, yaitu form pjp overflying, proses pjp overflying, pjp over flying
    3. 8 (Delapan) message, pilih menu pjp overflying, menampilkan form pjp overflying, input data klik simpan, proses data, validasi, insert pjp overflying, data disimpan.

    Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Berikut ini adalah class diagram yang diusulkan untuk pada

    Gambar 4.12 Class diagram sistem yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.12 Class diagram sistem yang diusulkan terdapat :

    1. 5 (lima) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi.
    2. 4 (empat) association, hubungan antara objek satu dengan objek yang lainnya

    Rancangan Prototype Sistem

    Dalam sistem informasi yang diusulkan, peneliti meracang beberapa menu yang dapat digunakan oleh staff Planning, Produksi dan manager untuk mempermudah dalam pembuatan yang terdiri dari :

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC tentang Pengolahan data produksi penerbangan overflying dapat disimpulkan bahwa:

    1. Pengolahan data produksi penerbangan overflying pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC yang berjalan saat ini masih menggunakan Microsoft Excel sehingga unit ATFM mengalami kesulitan pada saat pembuatan laporan produksi penerbangan overflying karena harus mendata satu persatu data produksi penerbangan overflying.
    2. Sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying setelah diimplementasikan dapat membantu unit ATFM dalam mengolah data produksi penerbangan overflying dan pembuatan laporan, sehingga laporan produksi penerbangan dapat dihasilkan tepat pada waktunya.
    3. Untuk mengembangkan sistem informasi pengolahan data produksi penerbangan overflying pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC digunakan bahasa pemograman PHP untuk pembuatan sistem dan database Mysql sebagai tempat penyimpanan datanya.

    Saran

    Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat peneliti berikan sebagai bahan pertimbangkan bagi Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC, antara lain :

    1. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang oleh peneliti, diperlukan adanya praktek kepada staff dan seluruh yang terikat menggunakan program tersebut agar dapat lebih memahami proses alur kerja pada sistem yang ingin digunakan.
    2. Diperlukan adanya maintenance dan control sistem agar dapat meminimalisir kerusakan pada sistem.
    3. Seiring dengan adanya perkembangan teknologi dan pada masa yang akan datang diharapkan agar sistem ini dapat dikembangkan yaitu dengan menambahkan ruang lingkup sistem menjadi lebih luas dan dapat diakses dengan berbasis mobile application.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. McKay, A, Stiny, G and de Pennington, A 2016. (29). pp. 237-250. ISSN 0951-192X. “Principles for the definition of design structures”.Perancis: Internationaljournal of computer integrated manufacturing.
    2. Koo, Yoori. 2016 “The Role of Designers in Integrating Societal Value in the Product and Service Development Processes”, vol.10 No.2. Hongik University, Seoul Republic of Korea: International journal of Design.
    3. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
    4. Rafika, Ageng Setiani, dkk. 2015. “Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari
    5. Arnold.D.Ross & Jon.P.Wade A “Definition of Systems Thinking: A System Approach”. ProcediaComputerScience.Dikutiphttp://www.sciencedirect.com//science/article/pii/S1877050915002860 diakses pada tanggal 8 Maret 2017.
    6. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Edisi Revisi. Yogyakarta: AndiOffset.
    7. Rusdiana, A & Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia. Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP”. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.8 No. 3-Mei 2015. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    8. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen, Konsep Dasar, Analisa DanMetode Pengembangan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    9. 9,0 9,1 Taufiq, Rahmat. 2013. SistemInformasiManajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu
    10. Murad. Dina & Fitria . 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD pada Himpaudi Kota Tangerang”. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 7, No. 1, September 2013.
    11. Yanto, Robi. 2016. Manajemen Basis Data Menggunakan MySQL. Yogyakarta.
    12. 12,0 12,1 Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
    13. Kadir, Abdul. 2013. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset.